27
PENGARUH PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PENDERITA OSTEOARTHRITIS TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI OLAHRAGA A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan di seluruh dunia akan menghadapi tekanan biayayang berat pada 10-20 tahun mendatang, karena adanya peningkatan penderitapenyakit muskuloskeletal. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwabeberapa juta orang telah menderita karena penyakit sendi dan tulang, dan angkatersebut diperhitungkan akan meningkat tajam karena banyaknya orang yangberumur lebih dari 50 tahun pada tahun 2020. Beberapa macam penyakitmuskuloskeletal adalah osteoartritis, artritis reumatoid, artritis gout,osteoporosis, spondioloartropati, seronegatif, lupus eritomatosus sistemik , sertapenyakit reumatik jaringan lunak. (Nasution. 2006) Penyakit musculoskeletal yang menyerang sendi dan paling banyak dijumpai adalah osteoartritis (OA). OA merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Bagian

Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

PENGARUH PENINGKATAN KUALITAS HIDUP

PENDERITA OSTEOARTHRITIS

TERHADAP PERKEMBANGAN INDUSTRI OLAHRAGA

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan di seluruh dunia akan menghadapi tekanan

biayayang berat pada 10-20 tahun mendatang, karena adanya peningkatan

penderitapenyakit muskuloskeletal. Organisasi kesehatan dunia (WHO)

menyatakan bahwabeberapa juta orang telah menderita karena penyakit sendi dan

tulang, dan angkatersebut diperhitungkan akan meningkat tajam karena

banyaknya orang yangberumur lebih dari 50 tahun pada tahun  2020. Beberapa

macam  penyakitmuskuloskeletal  adalah osteoartritis,  artritis reumatoid,  artritis

gout,osteoporosis, spondioloartropati, seronegatif, lupus eritomatosus sistemik ,

sertapenyakit reumatik jaringan lunak. (Nasution. 2006)

Penyakit musculoskeletal  yang  menyerang  sendi  dan  paling

banyak dijumpai adalah osteoartritis (OA). OA merupakan penyakit sendi

degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi.  Bagian tubuh yang

seringterkena OA adalah vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki

(Soeroso,2006:1195). Sekitar 34,7 orang pada tahun 2002 dan diprediksikan

mencapai 36,5juta orang pada tahun 2007 menderita OA. Prevalensi OA semakin

meningkatdengan bertambahnya usia. Diperkirakan 40 % dari populasi di atas 70

tahunmenderita OA dan 80% pasien OA mempunyai keterbatasan gerak dalam

berbagaiderajat dari ringan sampai berat yang berakibat mengurangi kualitas

hidupnya(Sujatno. 2007:xi). WHO memperkirakan 10% penduduk berusia lebih

65 tahunmenderita OA yang bergejala, dan sekitar 50% yang telah terkena OA

namunbelum mengeluh sakit. Penyakit ini dapat megenai pria dan wanita.

Sebelum usia45 pria lebih banyak terkena sedangkan setelah usia tersebut lebih

Page 2: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

banyak mengenai wanita. (Wachjudi. 2007)Prevalensi di Indonesia berdasarkan

studi yang dilakukan di Jawa Tengahmenemukan pasien OA lutut mencapai

15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita yang berumur antara 40-60 tahun

(Sujatno, 2007:xi). Karena prevalensi yangcukup tinggi dan sifatnya yang kronik-

progresif, OA mempunyai dampak sosio-ekonomik yang besar, baik di negara

maju maupun di negara berkembang.(Soeroso, 2006:1195)Dengan alasan itulah,

OA membutuhkan terapi yang tepat, Terapi OApada umumnya simptomatik,

misalnya dengan pengendalian faktor-faktor risiko,latihan, intervensi fisioterapi,

dan terapi farmakologis, pada OA fase lanjut seringdiperlukan pembedahan

(Soeroso, 2006:1200). Terapi OA memiliki tujuan untuk memperbaiki keadaan

penderita sehingga dapat meperbaiki kualitas hidupnya.Salah satu terapi yang

banyak disarankan adalah dengan terapi olahraga sepertibersepeda dan

berenang.Olahraga tidak terbatas kepada penderita osteoartritis saja, tetapi

kepadamasyarakat secara luas karena olahraga tidak hanya terbukti mengurangi

keluhanpada  penderita osteoartritis tetapi  juga  dapat  mencegah osteoartritis

sertamembuat masyarakat menjadi lebih sehat. Selain itu, perbaikan kualitas

hiduppada penderita osteoartritis akan  memberikan  kesadaran  akan

pentingnyaolahraga. Kesadaran penderita osteoartritis dapat memberikan motivasi

terhadaplingkungan  sekitar untuk berolahraga.

Dalam melakukan  kegiatan  olahraga,sebagian orang memiliki kendala

tersendiri seperti tidak punya waktu dan kurangmotivasi. Dari kedua alasan

tersebut, kurangnya motivasi untuk berolahragamerupakan  alasan  terbanyak.

Motivasi  olahraga  sangatlah  penting  untuk mewujudkan masyarakat

yang lebih sehat. Dengan adanya motivasi olahraga, industri olahraga diharapkan

dapat berkembang. Penulis  mempunyai  tujuan  untuk mengetahui  hubungan

antarapeningkatan kualitas hidup penderita osteoartritis dengan motivasi

masyarakatdalam berolahraga dan hubungan antara peningkatan motivasi

masyarakat denganperkembangan  industri  olahraga  khususnya  dalam  bidang

olahraga sepeda.Bersepeda tidak hanya baik bagi kesehatan  masyarakat tetapi

Page 3: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

juga kepadalingkungan karena olahraga ini tidak menyebabkan polusi udara.

Diharapkan daripenelitian ini, industri olahraga khususnya dalam bidang olahraga

sepeda dapatberkembang dengan adanya ide-ide dari karya tulis ini.

 

B. ABSTRACT 

Osteoarthritis is the most common joint disease causing disability. It is

one of themost prevalent diseases chronic worldwide and is associated with

substantial impact in patient individual quality of life as well as on health care

costs. It prevalence  is  expected  to  rise significantly  in  the  upcoming

decades.Osteoarthritis therapy can be cured by exercise especially cycling

therapy.Because it can makes recovery of joint. Recovery of osteoarthritis can

increasemotivation of people to cycling together. This motivation can influence

thedevelopment of sport industry especially in industry of bicycle. The purpose

of this study was to analyze influence of cycling therapy for osteoarthritis

withmotivation to sport and influence of motivation to sport with development of

sport industry. The analysis is conduct by using descriptive methods. The

resultsshowed that cycling therapy have good effect for osteoarthritis and

makemotivation to sport for development of sport industry.Key words:

osteoarthritis, cycling therapy, motivation, sport industry

Page 4: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

C. PEMBAHASAN

1. Osteoarthritis

Osteoartritis (OA) adalah suatu penyakit sendi menahun yang

ditandaioleh adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang

di dekatnya.Tulang rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi

ujung daritulang,yang memudahkan pergerakan dari sendi. Kelainan pada

kartilago dapatmenyebabkan tulang bergesekan satu sama lain,yang

menyebakan kekakuan,nyeridan pembatasan gerakan pada sendi. OA biasanya

terjadi pada orang yang berusiadi atas 45 tahun.  Laki-laki di bawah umur55

tahun lebih sering menderitapenyakit ini dibandingkan dengan wanita pada

umur yang sama. Setelah umur 55tahun biasanya wanita lebih sering

menderita osteoarthritis dibandingkan denganwanita.  Secara keseluruhan,

wanita  lebih  sering  menderita  osteoarthritis  biladibandingkan dengan laki-

laki. Hal ini diduga karena bentuk pinggul wanita yanglebar dapat

menyebabkan tekanan yang menahun pada sendi lutut. Osteoartritisjuga sering

ditemukan pada orang yang kelebihan berat badan dan mereka

yangpekerjaanya mengakibatkan tekanan yang berlebihan pada sendi-sendi

tubuh.Penyakit ini dipengaruhi berbagai faktor antara lain : faktor

genetik,metabolik dan traumatik. Faktor risiko OA dibedakan dalam faktor

risiko kejadian (incident ) dan faktor risiko progresivitas dan berat OA.

Kejadian dipengaruhi olehfaktor  lingkungan  dan  latar  belakang  genetik

yang  banyak  bervariasi dan membuat OA lebih kompleks.

Ada perbedaan faktor risiko untuk lokasi sendi,dimana faktor risiko

OA lutut berbeda dengan faktor risiko OA panggul, tangandan tulang

belakang. (Wachjudi. 2007)OA  biasanya  bermula  dari  kelainan  pada  sel-

sel  yang  membentuk komponen tulang rawan,seperti kolagen (serabut

protein yang kuat pada jaringanikat), dan proteoglikan (bahan yang

membentuk daya lenting pada tulang rawan).Akibat dari kelainan pada sel-sel

Page 5: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

tersebut,tulang rawan akhirnya menipis danmembentuk retakan-retakan pada

permukaan sendi. Rongga kecil akan terbentuk di dalam sumsum dari tulang

di bawah tulang rawan tersebut,sehingga tulangyang bersangkutan menjadi

rapuh. Tubuh kita akan berusaha untuk memperbaikikerusakan tersebut.

Tetapi perbaikan yang dilakukan oleh tubuh mungkin tidak memadai

mengakibatkan timbulnya benjolan pada pinggiran sendi (osteofit) yangterasa

nyeri. Pada akhirnya permukaan tulang rawan akan berubah menjadi

kasar dan berlubang-lubang sehingga sendi tidak lagi bisa bergerak secara

halus. Semuakomponen yang ada pada sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan

sinovial, tendon,dan tulang rawan) mengalami kegagalan dan terjadi kekakuan

sendi. Penyebabpasti dari terjadinya semua kelainan ini sampai saat ini masih

belum diketahuisecara pasti. Tetapi ada beberapa faktor risiko yang

memungkinkan seseoranguntuk menderita osteoartritis, yaitu:- Umur - Berat

badan- Trauma pada sendi atau penggunaan sendi secara berlebihan-

Kelemahan pada otot- Penyakit lain yang dapat mengganggu fungsi dan

struktur normal pada tulangrawan  seperti rematoid  artritis,  hemokromatosis,

gout,  akromegali,  dan sebagainyaPenyakit OA mempunyai gejala-gejala

yang biasanya menyulitkan bagikehidupan penderitanya. Adapun gejala

tersebut antara lain:

a) Nyeri Sendi (Recurring pain or tenderness in joint)

Keluhan nyeri merupakan keluhan utama yang sering-kali

membawapenderita ke dokter, walaupun mungkin sebelumnya sendi

sudah kaku danberubah bentuknya Biasanya nyeri sendi bertambah oleh

gerakan dan sedikitberkurang bila istirahat. Pada gerakan tertentu (misal

lutut digerakkan ke tengah)menimbulkan rasa. Nyeri pada OA dapat

menjalar kebagian lain, misal OApinggang menimbulkan nyeri betis

yang disebut sebagai “claudicatio intermitten”. Korelasi antara nyeri dan

tingkat perubahan struktur pada OA sering ditemukanpada panggul,

lutut dan jelek pada tangan dan sendi apofise spinalis

Page 6: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

b) Kekakuan (Stiffness)

Pada beberapa penderita, kaku sendi dapat timbul setelah duduk

lamadikursi, dimobil, bahkan setelah bangun tidur. Kebanyakan

penderita mengeluhkaku setelah berdiam pada posisi tertentu. Kaku

biasanya kurang dari 30 menit.

c) Hambatan Gerakan Sendi (Inability to move a joint)

Kelainan ini biasanya ditemukan pada OA sedang sampai berat.

Hambatangerak ini disebabkan oleh nyeri, inflamasi, sendi

membengkok, perubahan bentuk.Hambatan gerak sendi biasanya

dirasakan pada saat berdiri dari kursi bangun daritempat berbaring,

menulis atau berjalan. Semua gangguan aktivitas tergantungpada lokasi

dan beratnya kelainan sendi yang terkena.

d) Bunyi gemeretak Sendinya  terdengar  berbunyi  saat  bergerak.

Suaranya  lebih  kasar dibandingkan dengan pada artritis reumatoid

dimana gemeretaknya lebih halus.gemeretak yang jelas terdengar dan

kasar merupakan tanda yang signifikan.

e) Pembengkakan Sendi (Swelling in a joint)

Sendi membengkak / membesar bisa disebabkan oleh radang

sendi danbertambahnya cairan sendi atau keduanya Jarang disertai panas

dan merahkemewrahan.

f) Perubahan cara berjalan. (Wachjudi. 2007)

g) Kemerahan pada daerah sendi (Obvious redness or heat in a joint)

(Australian Physiotherapy Association (APA). 2003:1)Pada umumnya

diagnosis OA didasarkan pada gabungan gejala klinik danperubahan

radiografi. Gejala klinik perlu diperhatikan, oleh karena tidak

semuapasien dengan perubahan radiografi OA mempunyai keluhan pada

sendi. Terdapat4  kelainan  radiografi  utama  pada  OA,  yaitu  :

penyempitan  rongga sendi,pengerasan tulang bawah rawan sendi,

Page 7: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

pembentukan kista dibawah rawan sendidan pembentukan osteofit ,

sendi yang dapat dikenai OA:

a) OA sendi lutut.

b) OA sendi panggul.

c) OA sendi-sendi kaki.

d) OA sendi bahu.

e) OA sendi-sendi tangan.

f) OA tulang belakang.( Wachjudi. 2007)

Penilaian secara holistik penderita osteoarthritis (National Institute for

Health and Clinical Excellence (NHS). 2008:9):

1) Sosial. Efek pada kehidupani. Aktivitas sehari-hariii. Pekerjaan rumah

tanggaiii. Hobbyb. Lifestyle expectations

2) Pemikiran yang adaa. Perhatianb. Dugaanc. Pengetahuan sekarang tentang

Osteoarthritis

3) Pekerjaana. Kemampuan untuk bekerjai. Jangka pendek. Jangka panjangb.

Penyesuaian diri dengan rumah atau tempat kerja

4) Suasana hatia. Gambaran tentang depresib. Stress lain dalam kehidupan

5) Kualitas tidur 

6) Support network 

a) Ide, perhatian, dugaan tentang karir 

b) How carer is coping 

c) Isolasi

7) Nyeri muskuloskeletal yang laina. Bukti adanya sindrom nyeri kronik

8) Sikap untuk berolahraga

9) Comorbidity

a. Fitness untuk pembedahan. Penilaian pada sebagian besar terapi obat yang

tepatc. Interaksi dua atau lebih morbiditasd. Jatuh10. Penilaian nyeria. Self-help

strategiesb. Analgesik i. Obat, dosis, frekuensi, waktuii. Efek samping

Page 8: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

Penanganan permasalahan osteoartritis

Pengelolaan Osteoatritis berdasarkan atas distribusinya (sendi mana yangterkena)

dan berat ringannya sendi yang terkena (Soerosoet al , 2006:1200).

Pengelolaannya terdiri dari 3 hal.

1.terapi non-farmakologis:

a. edukasi atau penerangan

b. terapi fisik dan rehabilitasi

c. penurunan berat badan

2. terapi farmakologis :

a. Analgesik oral non-opiat

b. Analgesik topikal

c. NSAID

d. Chondroprotectivee. Steroid intra-artikuler 

3. Terapi bedah :

a. Malaligment, deformitas lutut Valgus-Varus dsb;

b. Arthroscopic debridement dan joint lavage

c. Osteotomid. Artroplasti sendi totalTerapi fisik berguna untuk melatih

pasein agar persendiannya tetap dapatdipakai dan melatih pasien untuk

melindungi sendi yang sakit (Joewono Soerosoet al :2006:1200). Terapi fisik

membuat penderita dapat beraktivitas sepertibiasanya sekaligus mengurangi

resiko fisik yang tidak berfungsi dengan baik.Terapi fisik pada penderita

osteoartritis dapat berupa fisioterapi ataupun olahragaringan seperti bersepeda

dan berenang. Terapi fisik ini berusaha untuk tidak memberikan beban yang

terlalu berat pada penderita. Fisioterapi dapat (APA, 2003:2):

1. mengurangi nyeri

2. meningkatkan pergerakan dan postur

3. memperkuat otot

4. meningkatkan fungsi independen

5. mengobati masalah biomekanika yang dapat mengekserbasi gejala

Page 9: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

2. Olahraga

Berdasarkan konsumsi oksigen, olahraga dibagi menjadi (Deasy Silviasari,

2007:4) :

a. Anaeorobik, yaitu latihan yang terlalu banyak menuntut oksigen

tetapiselesai terlampau cepat sehingga tidak menghasilkan pengaruh

latihanyang jelas, misalnya lari sprint, bersepeda cepat dan renang.

b. Aerobik, yaitu latihan yang menuntut oksigen cukup banyak

sertaberlangsung cukup lama untuk menghasilkan pengaruh latihan yang

jelas,misalnya lari jarak jauh, renang dan tenis.Berdasarkan tipe dan

performance latihan, olahraga dibagi menjadi duabagian dasar, yaitu:

1) Olahraga dinamik, yaitu olahraga yang menyebabkan perubahan

padapanjang otot dan pergerakan sendi dengan kontraksi ritmis.

2) Olahraga statik, yaitu olahraga yang menyebabkan kontraksi

isometris.Olahraga dapat membantu pengelolaan penderita

osteoartritis asalkantidak terlalu membebani penderita. Olahraga yang

disarankan adalah (APA,2001:4-6):

a) Peregangan (Strengthening Exercise)

b) Senam (Combined Exercise)

c) Berenang (Water Exercise)

d) Berjalan.

Bersepeda, Olahraga bersepeda memiliki kelebihan karena beban yang

ditimpakanpada penderitanya lebih ringan. Selain itu olahraga bersepeda

dapat membantupenderita osteoartritits dalam (APA, 2003:2):

a. Melatih atau meningkatkan pergerakan

b. Memperbaiki lubrikasi sendi dan nutrisinya

c. Mengembalikan keseimbangan otot

d. Meningkatkan sirkulasi

e. Meningkatkan kekuatan dan stabilitas

f. Memperbaiki postur yang jelek 

Page 10: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

Terapi osteoartritis dengan bersepeda

Terapi osteoartritis direkomendasikan untuk berolahraga secara aerobik tanpa

terlalu  membebani  penderita.  Hal  tersebut  dapat  dilakukan  denganbersepeda

yang tidak terlalu cepat. Dalam sebuah studi terlihat bahwa intensitasbersepeda baik

rendah maupun dengan intensitas tinggi memiliki hubungan dalamefektivitas  dalam

meningkatkan  fungsi tubuh dan mengurangi nyeri (APA,2001:5-6). Terapi bersepeda

dapat dilakukan dengan sepeda statis maupun sepedabiasa. Terapi bersepeda pada

penderita osteoartritis dilakukan sekali dalam seharidengan syarat lutut harus

mendekati batas peregangan (full extension) di bawahtarikan pedal. Dilakukan dalam

waktu minimal 5 menit dan maksimal sesuaidengan kemampuan (Deyleet al ,

2005:1308).

Peningkatan kualitas hidup pada penderita osteoartritis dengan bersepeda

Terapi bersepeda baik bagi penderita Osteoartritis karena

memberikankemampuan pada pergerakan penderita serta mengurangi rasa sakit. Hal

tersebutdapat  meningkatkan  semangat  hidup  penderita  dan  mengurangi

stressnya.Peningkatan kualitas hidup tersebut dapat terjadi selama penderita mau

untuk terus bersepeda dan menaati aturan lainnya seperti :a. Selalu mewaspadai rasa

sakit yang timbulb. Menghindari penekanan yang berlebihan pada sendic.

Menghindari gerakan secara tiba-tiba saat memungkinkand. Mengurangi berat badan

bagi penderita osteoartritis yang mengalamiobesitase. Jangan terlalu berlebihan dalam

melakukan aktivitas dan olahragaIstirahat, olahraga dan aktivitas yang seimbang

merupakan bagian yangterpenting dalam mengelola osteoartritis. Istirahat itu penting

saat sendi terasapanas, bengkak atau sakit (Canadian Physiotherapy

Association(CPA) 2009:2)

Page 11: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

Keuntungan lain dari olahraga sepeda

Bersepeda dapat meningkatkan kesehatan penderita osteoarthritis,  selainitu

olahraga sepeda juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat melalui 4 cara yang

berbeda yaitu mengurangi kecelakaan lalu lintas yang fatal, meningkatkankontak

sosial, mengurangi polusi udara dan ramah lingkungan (Bloomfield,2000:1).

Masyarakat yang sadar akan keuntungan dari olahraga sepeda akantermotivasi untuk

berpartisipasi  dalam  olahraga ini. Oleh karena itu, perludiketahui juga tentang arti

motivasi.

Motivasi terwujud dari keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhannya. Maslow (1954) membangun teori motivasi manusia yang

bertujuanmenjelaskan semua tipe kebutuhan manusia dan merankingnya dalam

golonganorang yang mencari untuk memuaskannya (Jarvis, 1999:102-103).

Kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah:

1) Kebutuhan fisik (Physiological needs) Kebutuhan yang paling mendasar dan

harus dipenuhi. Tanpa kebutuhan ini,manusia tidak dapat hidup.

2) Keamanan (Safety needs) Bila kita merawat tubuh kita dengan cara berolaharaga

yang baik kita bisa yakinbahwa kita akan hidup lebih sehat tanpa gangguan fisik.

Ini adalah motivasi yangpaling mendasar. Hal itu dapat dilihat dari aktivitas

olahraga seperti fitness,bermain bola basket, tenis dan bersepeda.

3) Kebersamaan (Social needs) Kebutuhan akan kebersamaan dinyatakan dalam

keinginan untuk bersama-samadengan sahabat-sahabat dan keluarga untuk

menjadi bagian kelompok dan bagiankebersamaan. Orang adalah makhluk sosial,

mereka ingin berkomunikasi dankontak dengan satu sama lain.

4) Penghargaan (Eestem needs) Dua aspek terhadap motivasi ini adalah penghargaan

terhadap diri sendiri danpenghargaan terhadap orang lain. Orang juga ingin

merasa dihargai, sehingga halini menjadi kebutuhan tersendiri.

5) Kebutuhan intelektual (Intelektual needs) Kebutuhan untuk memperoleh

pemahaman dan ilmu pengetahuan. Orang jugamembutuhkan pendidikan dalam

kehidupannya.

Page 12: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

6) Kebutuhan estetik (Aesthetic needs) Kebutuhan  akan  kecantikan  dan

keseimbangan.  Orang  juga  menginginkanpenampilan yang menarik. Dengan

olahraga, seorang pria dapat memiliki tubuhyang atletis dan seorang wanita dapat

memiliki tubuh yang kurus.

7) Aktualisasi diri pribadi (Self-actualisation)

Aktualisasi diri pribadi melibatkan sesuatu yang benar bagi sifat alami

seseoranguntuk pemenuhan secara personal dan mencapai suatu kemampuan atau

bakat.Motivasi berasal dari keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan  tersebut.  Kebutuhan  akan olahraga  merupakan  suatu

motivasi.Motivasi yang timbul dalam masyarakat turut mengembangkan industri

olahraga.

D. IMPLIKASI KEPERAWATAN

1. Osteoarthritis Menyebabkan Penurunan Kualitas Hidup Penderitanya

Osteoarthritis  berdampak  pada penderita  secara  fisik maupun

psikis.Secara fisik, penderita terbatas dalam melakukan aktivitas sehingga

pekerjaannyamenjadi terbatas. Fisik yang terganggu tersebut juga dapat

berpengaruh terhadappsikis penderita seperti timbulnya kecemasan karena

tidak bisa beraktivitas sepertisebelum menderita osteoarthritis. Kecemasan

tersebut lama-lama akan berubahmenjadi depresi karena adanya perasaan

membebani orang lain.

2. Terapi Bersepeda Memperbaiki Kualitas Hidup Penderita Osteoarthritis

Salah satu penanganan osteoarthritis yaitu dengan terapi fisik. Terapi

fisik membuat penderita dapat beraktivitas seperti biasanya. Terapi fisik pada

penderitaosteoartritis dapat berupa olahraga ringan seperti bersepeda. Terapi

fisik dapatmembantu  penderita  osteoarthritis  dalam  melatih  pergerakan

tubuhnya agar aktivitas menjadi lebih leluasa karena terjadi perbaikan dalam

lubrikasi sendimaupun nutrisi sendi penderita osteoarthritis. Keseimbangan

Page 13: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

otot dan sirkulasimenjadi lebih baik serta terjadi peningkatan kekuatan dan

stabilitas penderita.Postur penderita yang semula buruk juga dapat diatasi

dengan terapi fisik.Perbaikan penderita osteoarthritis dengan terapi, tidak

hanya pada fisik tetapi padapsikisnya juga, hal ini disebabkan olahraga dapat

mengurangi stress. Perbaikanfisik juga dapat memberikan rasa percaya diri

dan kemandirian pada penderitasehingga berdampak baik pada kondisi psikis

penderita.Terapi fisik dengan bersepeda juga memiliki keuntungan tambahan

yaitumengurangi  kecelakaan  lalu  lintas  yang  fatal,  meningkatkan  kontak

sosial,mengurangi polusi udara dan ramah lingkungan. Peningkatan kontak

sosial dapatterjadi  disebabkan  dengan  bersepeda,  seseorang  dapat

mengenali  penggunasepeda sehingga dapat bertukar sapa. Pengurangan

polusi udara disebabkansepeda tidak menghasilkan karbon yang mencemari

udara sehingga lebih ramahlingkungan. Hal ini dapat membantu dalam

mengatasiglobal warming jugamengurangi  penggunaan  minyak  sebagai

bahan  bakar  transportasi sehinggaberdampak pada ekonomi pengguna.

Pengguna sepeda juga tidak perlu khawatir dengan kemacetan karena sepeda

dapat menerobos kemacetan. Tempat parker sepeda tidak memerlukan

ruangan yang luas seperti tempat parkir mobil sehinggalebih menghemat

tempat.

3. Hubungan antara Peningkatan Kualitas Hidup Penderita

Osteoartritisdengan Motivasi Masyarakat dalam Berolahraga

Osteoartritis merupakan penyakit yang diderita oleh orang yang

menginjak usia lanjut, orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas)

maupun orangyang memiliki kebiasaan (life style) yang buruk. Kualitas

penderita osteoartritisdapat menurun karena keterbatasan mereka untuk

bergerak bahkan kurangnyakemandirian  sehingga  menimbulkan  stress.

Apabila  kondisi  para  penderitaosteoartritis  dapat  meningkat  dengan

bantuan  olahraga,  hal  tersebut  dapatmenimbulkan dampak positif seperti :

Page 14: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

1) Dapat  memberikan  pengetahuan  bagi  masyarakat  bahwa

olahragamemberikan dampak yang baik bagi orang yang sakit bahkan

mencegahpenyakit dan meningkatkan kondisi tubuh pada orang yang

sehat

2) Meningkatkan motivasi masyarakat pada umumnya dan motivasi

penderitaosteoartritis secara khusus untuk berolahraga

3) Memberikan contoh bahwa penderita osteoartritis yang umumnya

berusialanjut dapat berolahraga dan memberikan semangat pada generasi

mudauntuk berolahraga dan tidak kalah dengan orang yang sudah tua

4) Keluarga penderita dapat merasakan dampaknya secara langsung

sepertiperbaikan kondisi penderita osteoartritis yang tidak membebani

keluarga.Penderita osteoartritis juga dapat memberikan dorongan agar

keluargadapat berolahraga bersama-sama sehingga memberikan waktu

keluargauntuk berolahraga sambil berekreasi. Juga menciptakan keluarga

yangsehat.

5) Dapat  memberikan  perkembangan  bagi  industri  olahraga

denganbertambahnya ide-ide untuk pengadaan event olahraga keluarga

maupunolahraga bersama masyarakat. Bertambahnya motivasi masyarakat

jugadapat meningkatkan konsumsi masyarakat akan olahraga dan

peralatanolahraga.

6) Dapat  memberikan  lowongan  untuk  menjadi  penerapi

(physical theraphists) pada penderita osteoartritisDampak  positif  yang

ditimbulkan  dari  peningkatan kualitas hiduppenderita osteoarthritis yaitu

peningkatan motivasi masyarakat dalam berolahraga.Motivasi olahraga itu

penting, karena tanpa motivasi, olahraga menjadi tidak menyenangkan

sehingga manfaat berolahraga itu lebih terasa pada orang yangtermotivasi

untuk berolahraga  dibandingkan  dengan yang  tidak  termotivasi.Dengan

adanya  motivasi  berolahraga  masyarakat  tidak  perlu  malas

untuk berolahraga bahkan bila motivasi berolahraga tersebut ditunjang

Page 15: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

dengan fasilitasolahraga yang memadai, hal tersebut dapat memengaruhi

derajat kesehatanmasyarakat.  Apabila motivasi  masyarakat terhadap

olahraga meningkat,  haltersebut dapat membuat perbaikan masalah

kesehatan yang sering terjadi dimasyarakat sehingga tercipta Indonesia

yang benar-benar sehat.Telah disebutkan dalam bab I, bahwa motivasi

manusia bermacam-macam.  Motivasi  bagi penderita  osteoarthritis  untuk

berolahraga  adalahpemenuhan  kebutuhan  keamanan, penghargaan,  serta

kebutuhan  estetik.Pemenuhan keamanan maksudnya adalah pemenuhan

terhadap rasa aman yangdidapatkan  penderita  karena dapat  mengurangi

rasa nyeri. Kebutuhan akanpenghargaan didapatkan dari penghargaan

terhadap diri sendiri karena kembalinyarasa kemandirian dan percaya diri.

Kebutuhan estetik juga didapatkan penderitaosteoarthritis karena olahraga

dapat memperbaiki postur tubuh. Motivasi daripenderita  osteoarthritis

dapat  memacu  motivasi  dalam  masyarakat karenapemenuhan

kebutuhan  masyarakat  tidak hanya keamanan,  penghargaan dan estetik,

tetapi juga dengan pemenuhan kebutuhan kebersamaan dan aktualisasidiri.

Kebersamaan  didapatkan  dari  kebersamaan  masyarakat  dengan

parapenderita osteoarthritis dan setelah semua pemenuhan terpenuhi dapat

terwujudpemenuhan kebutuhan aktualisasi diri.

Hubungan  antara  Peningkatan  Motivasi  Masyarakat  dengan

Perkembangan Industri Olahraga

Peningkatan  kualitas  hidup  penderita  osteoartritis  dapat  memberikan

dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap motivasi

masyarakatuntuk  berolahraga  bahkan untuk  terciptanya  atlit  amatir  dalam

bersepeda. Motivasi tersebut dapat memberikan dampak positif bagi indutri

olahraga sepertiindustri  pembuatan  sepeda  karena  terciptanya kebutuhan

masyarakat  untuk membeli sepeda.

Page 16: Pengaruh Peningkatan Kualitas Hidu1

DAFTAR PUSTAKA

Australian Physiotherapy Association. 2003.

Arthritis : Physiotherapy

Availablefrom URL :http://www.movephysio.com.au/self-care-tips/arthritis.pdf

Australian Physiotherapy Association. 2001.

Knee Joint Osteoarthritis PositionStatement 

. Available from

URL :https://apa.advsol.com.au/staticcontent/staticpages/position_statements/mpa/

knee OAsummary.pdf   Canadian Physiotherapy Association. 2009.

Information : Osteoarthritis

Available from URL :http://www.telmagrant.ca/ExerciseSheets/CPA%20Info

%20Sheets/Osteoarthritis%20Info.pdf   Wachjudi, Rachmat G. 2007.

Osteoartritis : Alias Pengapuran Sendi

. Availablefrom URL :http://www.inter ne-

rshs.com/home3/kasus/artpeny/Osteoartritis_pengapuran.pdf   National Institute for

Health and Clinical Excellence. 2008

. Ostearthritis: TheCare and Management of Osteoarthritis in adults

. Available from

URL :http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/CG59NICEguideline.pdf   Madina, Deasy

S. 2007.

Nilai Kapasitas Vital Paru dan Hubungannya denganKarakteristik Fisik pada Atlet

Berbagai Cabang Olahraga

. Available from

URL :http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/NILAI

%20KAPASITAS%20VITAL%20PARU.PDFSoeroso, Joewono. 2006.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Jilid II Edisi IV 

.Jakarta. Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI.Bloomfield, Ashley. 2000.