21
errinm/30/11/05 errinm/30/11/05 1 PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN PROSES AMDAL PROSES AMDAL PUSAT PENELITIAN SUMBER DAYA ALAM PUSAT PENELITIAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (PPSDAL) – LEMLIT UNPAD DAN LINGKUNGAN (PPSDAL) – LEMLIT UNPAD 29-30 November 2005 29-30 November 2005

Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Amdal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

peningkatan amdal

Citation preview

  • PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAANPROSES AMDAL

    PUSAT PENELITIAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (PPSDAL) LEMLIT UNPAD29-30 November 2005

  • PERSOALAN AMDAL SAAT INIApakah saat ini AMDAL masih cukup efektif sebagai suatu alat pengelolaan lingkungan di Indonesia ?Belum Efektif

    Setelah + 20 tahun dilaksanakannya AMDAL permasalahan/kerusakan lingkungan terus bertambah Lahan Kritis meningkat Pencemaran Udara, Air dan tanah meningkat Kuantitas SD Air : - kemarau kurang air - penghujan banjir Kerusakan hutan meningkat Konflik di masyarakat dll

  • MASALAHNYA APA DAN SIAPA YANG BERMASALAH ?PEMERINTAHPENYUSUNPEMRAKARSAKOMISI PENILAI

  • PEMERINTAH (di daerah, di Pusat ?)

    AMDAL sebagai satu-satunya alat pengelolaan LHAMDAL dinilai sebagai syarat perijinan dp alat pengelolan LHFS terpisah dari AMDAL Ada anggapan bahwa dengan tersususnnya dokumen AMDAL, dampak negatif otomatis tereduksi / hilangAMDAL sebagai sumber pendapatan.

  • Masih banyak AMDAL terlambat Kesimpulan Penilaian tidak jelas dan tegas Resume sidang (Koreksi/tanggapan) tidak diseleksi Pengawasan dan evaluasi Pengelolaan dan hasil pemantauan yang dilaksanakan tidak dilaksanakan

    KOMISIKompetensi / Pemahaman AMDAL dan Instrumen Lain Pengelolaan Lingkungan yg memadai terbatasBelum optimal dalam melibatkan pakar dalam proses penentuan dan penilaian AMDAL (termasuk review hasil revisi) dan PengawasannyaIntegritas

  • PENILAI Penilai yang hadir pada pembahasan KA dan ANDAL seringkali berubah. Kompetensi / Pemahaman AMDAL kurang memadai Integritas

    Penilaian lebih ke Administrasi dan Format Seringkali lebih banyak mengkoreksi kesalahan tanpa solusi Kesimpulan penilaian tidak jelas dan tegas Komentar wakil masyarakat (non LSM) lebih banyak mengungkapkan harapan (harapan seharusnya di public hearing)

  • PENYUSUNKompetensi yang rendah : - Bidang yang kurang tepat, antar bidang parsial- Tidak paham bila AMDAL terintegrasi dgn FS dan AMDAL sebagai Mitigasi- Lemahnya pemahaman makna prakiraan dan evaluasi dampak, serta RKL dan RPLIntegritas yang rendahAMDAL disusun selengkap - lengkapnya Rona Prakiraan Evaluasi kurang terintegrasiRKL belum mempertimbangkan faktor ekonomi (efisiensi)RKL dan RPL seringkali terlalu umum.RKL dan RPL dianggap mengikat selamanya, tidak dapat diubah

  • PELAKU USAHA / PEMRAKARSAAMDAL hanya untuk perijinan, dinilai Tambahan BiayaAMDAL hanya Formalitas, tidak dirasakan manfaatnya untuk kegiatan usahanyaTidak tahu manfaat AMDAL bila masuk FS atau setelah FSTidak ada insentif dan disinsentif bagi : - yang menyusun AMDAL dengan benar dan yang tidak - yang mengimplementasikan hasil AMDAL dgn yang tidak Menghindari membuat AMDAL diganti dengan UKL/UPL Membuat AMDAL asal jadi memenuhi aturan saja

  • PENYUSUNKompetensi yang rendah : - Bidang yang kurang tepat, antar bidang parsial- Tidak paham bila AMDAL terintegrasi dgn FS dan AMDAL sebagai Mitigasi- Lemahnya pemahaman makna prakiraan dan evaluasi dampak, serta RKL dan RPLIntegritas yang rendahAMDAL disusun selengkap - lengkapnya Rona Prakiraan Evaluasi kurang terintegrasiRKL belum mempertimbangkan faktor ekonomi (efisiensi)RKL dan RPL seringkali terlalu umum.RKL dan RPL dianggap mengikat selamanya, tidak dapat diubah

  • Pembanding Singapura tidak memiliki perangkat hukum AMDAL Canada memiliki perangkat hukum AMDALKedua negara tersebut mampu membangun kondisi lingkungan hidup yang baikPERSOALAN : Lemahnya Governance (antara lain penegakan hukum), moral dan kompetensi; Bukan pada AMDAL sebagai instrumen pengelolaan lingkungan

  • BAGAIMANA AGAR AMDAL EFEKTIF SEBAGAI INSTRUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN Kompetensi & Integritas PenyusunPemahaman & Komitmen PemrakarsaKualitas Dokumen AMDALImplementasi AMDAL Kompetensi & Integritas Komisi serta PenilaiKebijakan & PeraturanKonsistensi ImpelemtasiPenegakan Hukum(Insentif & Disinsentif)PengawasanImplementasiSumber : modifikasi dari Soeryo A (2005)

  • Upaya Peningkatan Kualitas Proses AMDAL - tidak kaku, - dalam prakiraan dan evaluasi dampak yang terpenting analisis dalam alasan jenis, besaran, keterkaitan antar aspek serta bobot dampaknya jelas.A. Administrasi :Waktu : - Surat penilaian dokumen dipersingkat dari 75 hari menjadi 15 hari. - Public Notice dipersingkat dari 30 hari menjadi 7 hari (+ dialog 1 hari penuh : Wakil masy. setempat, LSM, Pakar, dll, dihadiri perwakilan dari komisi/tim teknis) (kecuali proyek strategis, dan terkait kawasan konservasi).

    2. Format :

  • Upaya Peningkatan Kualitas Proses AMDAL3. Penentuan Jenis Kajian - Tidak kaku mengacu Kep.17/2000 (karakteristik lingk. berbeda antar daerah) - Perlu pemberdaayan tim teknis (terbatas) - Perlu koordinasi yang baik dengan bapeda dan pemberi ijin prinsip.

    4. Sidang Komisi - Kejelasan Keputusan Hasil Penilaian - Batas waktu perbaikan dokumen. - Saran/komentar yang masuk berita acara diseleksi

    5. Evaluasi - Implementasi Pengelolaan & Pemantauan diperiksa (untuk menentukan pengelolaan dan pementauan y.a.d)

  • B. Substansi

    Karena AMDAL merupakan kajian dan laporan Ilmiah, maka :

    Deskripsi proyek (termasuk rencana pengelolaan) harus jelas termasuk dimensi dan besarannya

    Issu pokok (dampak hipotetis) harus mempertimbangkan kegiatan sekitar (kemungkinan kumulatif) dan RTRW/RDTRK

    Kejelasan metodologi pengumpulan dan analisis data (termasuk standar yang akan digunakan), metoda prakiraan/ evaluasi dampak untuk tiap aspek (tidak bersifat umum)

  • B. Substansi Kejelasan justifikasi besaran dan bobot dampak (kuantitatif)

    RKL tidak hanya untuk pengendalian atau penanggulangan tapi juga preventif dan mempertimbangkan efisiensi SDA dan ekonomi, serta meningkatkan performa perusahaan.

    - RKL dan RPL yang oprasional (detail vs umum)

  • PRASYARAT Kompentensi Komisi dan Penilai ttg AMDAL harus memadai. (tidak setiap orang bisa jadi anggota komisi, tim teknis dan penilai) Adanya instrumen Insentif dan Disinsentif yang jelas bagi : - Usulan Kegiatan yang telah memperhatikan aspek lngk. - Usulan Kegiatan yang FS nya dilengkapi kajian lingk. - Usulan Kegiatan yang AMDAL nya baik dan yang tidak baik - Usulan kegiatan yang AMDAL nya terlambat. - Kegiatan yang melaksanakan RKL/RPL dengan baik dan yang tidak

  • PRASYARAT

    Tidak kaku terhadap inovasi metodologi AMDAL. Pengawasan implementasi AMDAL Standar Biaya (Studi, Sidang)

  • PRASYARAT Kompentensi Komisi dan Penilai ttg AMDAL harus memadai. (tidak setiap orang bisa jadi anggota komisi, tim teknis dan penilai) Adanya instrumen Insentif dan Disinsentif yang jelas bagi : - Usulan Kegiatan yang telah memperhatikan aspek lngk. - Usulan Kegiatan yang FS nya dilengkapi kajian lingk. - Usulan Kegiatan yang AMDAL nya baik dan yang tidak baik - Usulan kegiatan yang AMDAL nya terlambat. - Kegiatan yang melaksanakan RKL/RPL dengan baik dan yang tidak

  • APAKAH AMDAL MASIH PERLU SEBAGAI SATU-SATUNYA ALAT PENGELOLAAN LH ?Bagaimana menghadapi proyek / kegiatan usaha yang :perlu segera dilaksanakan karena terkait masalah teknis/biayabagaimana bila dalam FS / deskripsi kegiatannya telah mempertimbangkan dan atau memasukkan berbagai upaya pengelolaan lingkungan ? (telah berwawasan lingkungan)kegiatan yang secara empiris dampaknya tidak penting

  • Beberapa Environmental Tools :

    1. Env. Impact Assessment (EIA = AMDAL)2. Ecological Impact Assessment3. Environmental Sensitivity Analysis4. Risk Assessment5. Habitat Evaluation (Analysis)6. Base Line Study (Analysis)7. Strategic Environmental Assessment (SEA = KLS)8. Environmental Mitigation9. dll.

    Perlu dipertimbangkan penggunaan Instrumen Lain dan Inovasi Proses AMDAL

  • Terima Kasih atas Perhatiannya