15
Dedi Prasetiawan, S.Psi, psikolog PENYUSUNAN KAMUS KOMPETENSI SANTUN-INTEGRITAS-PROFESIONAL

Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

Dedi Prasetiawan, S.Psi, psikolog

PENYUSUNAN KAMUS KOMPETENSI SANTUN-INTEGRITAS-PROFESIONAL

Page 2: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

• RSUD dr. M. Soewandhie bermaksud untuk menerapkan budaya Santun-Integritas-Profesional sehingga tercermin ke seluruh perilaku karyawannya

• Untuk mencapai maksud tersebut, perlu disusun suatu acuan berperilaku berdasarkan budaya atau nilai dasar tersebut di atas, yang disebut sebagai KAMUS KOMPETENSI

• Kegunaan kamus kompetensi adalah untuk menjawab pertanyaan2 sbb:“Perilaku apa sajakah yang harus diwujudkan oleh setiap

karyawan?”“Bagaimanakah memastikan bahwa perilaku yang

diwujudkan oleh karyawan sudah sesuai dengan yang diharapkan?”

REVIEW SINGKAT

Page 3: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

Metode yang sudah disepakati pada pertemuan yang lalu adalah:

“PENILAIAN KINERJA BERBASIS KOMPETENSI”

Dimana perilaku S-I-P diperlakukan sebagai salah satu bentuk kompetensi perilaku (bedakan dengan kompetensi teknis). FYI, untuk mengukur kinerja berbasis kompetensi, yang diukur adalah perilaku yang ditampilkan, dan dicocokkan dengan kamus kompetensi yang sudah disiapkan.

REVIEW SINGKAT

Page 4: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

SEKILAS SOAL PENGUKURAN

• Pengamatan dan pencatatan pada sampel perilaku• Wawancara kompetensi (Behavior Event Interview, BEI)• Angket/survai pada pelanggan & rekan kerja• Penilaian sejawat (Peer-rating)• Pencatatan Kejadian Kritikal (Critical Incident Technique)

Jumlah penilai bisa dibagi dalam model Top-Down (dinilai atasan), 180° (atasan dan rekan kerja), atau 360° (atasan, rekan setim, rekan luar tim, pelanggan, bawahan, diri sendiri). Untuk tahap awal penerapan, lebih baik gunakan model Top-Down.

REVIEW SINGKAT

Page 5: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

Gambaran singkat cara menilainya:• Penilai (dalam hal ini atasan langsung) mencatat

kejadian2 di luar kebiasaan yang dilakukan oleh bawahan langsungnya (kejadian di luar kebiasaan bisa berarti negatif, bisa juga positif).

• Pada akhir periode penilaian, dibuatlah narasi singkat yang merupakan simpulan dari perilaku bawahan yang relevan dengan satu kompetensi selama periode penilaian

• Narasi singkat ini dicocokkan dengan gambaran perilaku kunci pada kamus kompetensi, mencapai skor skala berapa

• Lakukan pada kompetensi2 lainnya• Hasilnya berupa profil dan skor bawahan ybs, bisa

dibandingkan dengan bawahan lainnya dalam satu organisasi

REVIEW SINGKAT

Page 6: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

KOMUNIKASI

Kemampuan untuk menyampaikan dan menangkap pesan secara efektif

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Menyimak dan menyampaikan pesan secara jelas

Melakukan komunikasi timbal-balik

Menyesuaikan gaya komunikasi dengan orang lain

Mengkomunikasikan pesan yang kompleks

Berkomunikasi secara strategis

• Menyimak tanpa menyela

• Menyampaikan pesan secara jelas dan runtut

• Mengecek pemahamannya atas pesan

• Meminta dan memberi umpan balik

• Mendiskusikan perbedaan pandangan

Menyesuaikan isi komunikasi, cara, wahana, dan bahasa tubuh sesuai dengan karakter dan latar belakang lawan bicaranya

Mengkomunikasikan topik yang kompleks secara jelas kepada pendengar dari beragam karakteristik

• Menyusun strategi komunikasi untuk mencapai tujuan

• Memperhitungkan aspek kebijakan organisasi dalam komunikasinya

CONTOH KAMUS KOMPETENSI

Wearnes1421
Ini adalah Nama Kompetensi
Wearnes1421
Ini adalah definisi konseptual dari kompetensi yang namanya dicantumkan di atas
Wearnes1421
Baris ini berisi jenjang atau taraf kompetensi yang dimaksud. Jumlah tarafnya sesuai dengan kebutuhan organisasi, biasanya antara 3-8.
Wearnes1421
Baris ini berisi definisi singkat tiap taraf kompetensi
Wearnes1421
Baris ini berisi perilaku-perilaku kunci dari tiap taraf atau jenjang
Page 7: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

CONTOH LAINNYA:

ORIENTASI BERPRESTASIDorongan untuk mencapai hasil kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan

• Pengerahan upaya

• Semangat kerja

• Penetapan target

• Perhitungan resiko

“Ceritakanlah saat dimana anda berhasil mencapai prestasi yang paling anda banggakan dalam bekerja. Tugas apakah itu? Situasi apa yang anda hadapi? Bagaimana cara anda mencapai target? Bagaimanakah hasilnya?”

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Menyadari adanya target

Mencapai target sesuai standar

Berusaha melampaui target

Melampaui target

Menginspirasi peningkatan kinerja

Menunjukkan keinginan untuk mencapai target namun belum menunjukkan perbaikan cara kerja

Melakukan usaha yang sesuai dengan standard kerja dalam rangka mencapai target yang telah ditentukan.

Mempunyai inisiatif untuk membuat perubahan cara kerja agar menjadi lebih efektif sehingga berhasil mencapai target yang telah ditetapkan.

Menetapkan target kerja yang lebih dari yang ditetapkan oleh manajemen dan diikuti dengan tindakan nyata dan efektif untuk mencapai sasarantersebut.

Berani menetapkan target kerja yangmengarah padaparadigma barusehingga sukses memberikan semangat pada organisasi dalam mencapai target bersama-sama.

Wearnes1421
Ini namanya Perilaku Inti, yaitu perilaku2 yang menyusun sebuah kompetensi
Wearnes1421
Lha, kalau yang ini, namanya pertanyaan kompetensi/ pertanyaan bukti perilaku, biasanya digunakan dalam metode Behavior Event Interview (BEI) untuk mendapatkan bukti perillaku.
Page 8: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

• Jumlah jenjang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Terlalu sedikit akan memberikan gambaran yang terlalu umum dan tidak dapat memilah karyawan dengan jelas. Terlalu banyak akan menyulitkan saat menyusun dan melakukan penilaian (antara 4-8).

• Peningkatan jenjang (progresi) bisa berdasarkan:• Lingkup tugas, merentang mulai dari tugas2 yang sama di

lingkungan terbatas, hingga tugas2 beragam di lingkungan yang luas

• Konteks, karakteristik penyelesaian tugas, mulai dari umum sampai yang spesifik

• Kompleksitas, jenis tugas yang diselesaikan, mulai dari tugas rutin sederhana hingga tugas yang rumit dan canggih

• Otonomi, tingkat supervisi yang dibutuhkan dan derajat pengambilan keputusan

MENGENAI JENJANG SKALA

Page 9: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

Konsep Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Lingkup/ Konteks

Hanya sejauh melaksanakan tugas pokoknya, diterapkan dalam situasi sangat rutin & tertentu

Dilakukan dalam lingkup yang lebih luas & konteks yang dikenal, dengan aktivitas kerja periodik menjadi kompleks dan tidak rutin.

Melakukan fungsi unit/departemen secara penuh, konteks bisa dikenal bisa juga tidak, aktivitas kerja kompleks dan kurang rutin

Melakukan aktivitas kerja kompleks profesional/ teknis dalam lingkup luas dan konteks yang beragam

Menjalankan aktivitas lintas organisasi, menghadapi konteks yang luas & amat beragam

Kompleksitas

Menjalankan tugas2 dasar & rutin

Menjalankan tugas pada tingkat relatif lanjut secara periodik

Sering menjalankan tugas yang jelas2 di tingkat lanjut

Menjalankan tugas yang mengandung kompleksitas teknis tinggi setiap hari

Mengelola proyek yang kompleks dan multi-segi

Otonomi/ Tanggung Jawab

Tidak/ sedikit mengambil keputusan

Memiliki sejumlah tanggung jawab/ otonomi pribadi, jarang membutuhkan kerjasama anggota kelompok untuk mencapai tujuan

Tanggung jawab yang nyata. Otonomi dalam melakukan tugas & tanggung jawab; tugas menuntut pengarahan anggota kelompok

Otonomi pribadi substansial, sering menuntut tanggung jawab formal atas pekerjaan orang lain dan pembagian sumber daya lintas unit/ departemen

Otonomi pribadi berderajat tinggi, bertanggung jawab penuh atas tugas orang lain dan distribusi sumber daya substansial

PROGRESI JENJANG KEAHLIAN

Page 10: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

Definisi # Definisi Narasi #

KOMUNIKASI

Kemampuan untuk menyampaikan dan menangkap pesan secara efekti

3 Menyesuaikan gaya komunikasi dengan orang lain

Selama periode penilaian, Budi beberapa kali mendapatkan sejumlah kesempatan untuk melakukan penyuluhan mengenai 1 topik di hadapan ibu2 PKK. Di setiap kesempatannya, ia menyesuaikan bahasa yang digunakannya dengan bahasa audiensnya. Bahasa ini diketahuinya pada menit2 awal penyuluhan dengan cara melontarkan sejumlah pertanyaan sederhana untuk dijawab peserta. Dari jawaban2 pesertanya, ia memperkirakan taraf pengetahuan dan gaya bahasa mereka. Dengan cara demikian, pemahaman perserta lebih baik, terbukti dari skor rata-rata post-test yang diberikan cenderung lebih tinggi daripada rekan-2 lainnya sesama penyuluh.

4

CONTOH NARASI & SKORINGNYA

Wearnes1421
Kedua kolom ini ada jika untuk karyawan atau posisi tsb ditetapkan target untuk dicapai
Page 11: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

Definisi # Definisi Narasi #

ORIENTASI BERPRESTASI

Dorongan untuk mencapai hasil kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan

2 Mencapai target sesuai standar

Ani adalah karyawan yang rajin. Waktu itu saya menghadapi masalah keluarga yang menuntut saya untuk meninggalkan kantor lebih cepat, padahal saya harus meyiapkan presentasi di adapan pimpinan besoknya. Saya putuskan untuk memanggil Ani karena seingat saya dia orangnya teliti. Oleh karena itu saya percayakan penyelesaian presentasi itu kepada Ani dan rekan2 1 timnya dengan pesan agar siap untuk saya ambil pada pagi harinya. Keesokan harinya ketika saya tiba di kantor, mereka menyerahkan hasil kerja mereka. Setelah saya teliti, saya cukup puas dengan hasilnya meski masih harus saya koreksi sedikit.

2?

CONTOH NARASI & SKORINGNYA

Wearnes1421
Ini adalah contoh narasi yang problematik. Mula2 memberi label yang ambigu ("rajin"), memberikan detil yang tidak perlu, tidak jelas peran karyawan yang dinilai ("Ani") dalam narasi ini.
Page 12: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

# NILAI DASAR ORGANISASISKOR

1 2 3 4 5

1 SANTUNMenunjukkan penghormatan terhadap keragaman individu sesuai dengan norma yang berlaku

X

2 INTEGRITASBerkata dan berperilaku yang menunjukkan keselarasan dengan nilai-nilai luhur yang berlaku secara universal

X

3 PROFESIONALMenerapkan keahlian dan etika yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja berstandar prima

X

SKOR RATA-RATA (dari skala 5) 3,33

% PENCAPAIAN TARGET 67%

CONTOH PROFIL KOMPETENSI

Page 13: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

MENYUSUN KAMUS KOMPETENSI PERILAKU

SANTUN – INTEGRITAS – PROFESIONAL• Terdiri dari : Definisi kompetensi, Perilaku kunci tiap level,

Definisi level• Untuk lebih efisiennya, forum dibagi 3 kelompok, tiap kelompok

membahas 1 kompetensi• Tips agar kamus yang dibuat bisa dipakai (tidak terlalu sulit dan

tidak terlalu mudah): “Bayangkanlah seseorang yang benar2 bekerja di RS ini, yang perilakunya paling kurang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Lalu tulislah perilaku2 apa saja darinya di jenjang terbawah kompetensi. Kemudian, bayangkanlah orang lain yang perilakunya melampaui harapan kompetensi tersebut, lalu tuliskanlah di jenjang tertinggi. Lalu, isilah jenjang2 di antaranya dengan perilaku peralihan di antara keduanya.”

• Kalau sudah jadi, dipresentasikan agar bisa disempurnakan oleh peserta lainnya.

TUGAS KITA HARI INI ADALAH:

Page 14: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

1. Tuliskan nama kompetensi (gampang, tho?)2. Tentukan definisinya ATAU 3. Perilaku intinya terlebih dahulu (bisa

brainstorming pake mindmap)4. Tentukan definisi tiap jenjang ATAU 5. Indikator perilakunya terlebih dahulu (jangan

lupa tips yang di depan tadi)6. Kalau ada kesulitan, mari kita diskusikan

LANGKAH-LANGKAHNYA:

Page 15: Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional

SELAMAT MENGERJAKANNanti saya kelilingi, ya?