140
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM) PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI IPA SMA (STUDI KASUS DI SMA X YOGYAKARTA) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh : Elisabeth Anindita Arjanggi (111424013) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

  • Upload
    lydieu

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PROSES

BELAJAR MENGAJAR (PBM) PADA MATA PELAJARAN FISIKA

KELAS XI IPA SMA

(STUDI KASUS DI SMA X YOGYAKARTA)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :

Elisabeth Anindita Arjanggi (111424013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

i

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PROSES

BELAJAR MENGAJAR (PBM) PADA MATA PELAJARAN FISIKA

KELAS XI IPA SMA

(STUDI KASUS DI SMA X YOGYAKARTA)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :

Elisabeth Anindita Arjanggi (111424013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntun setiap langkahku;

My heroine, my best friend, my everything… she is my beloved MOM ;

Mbah Akung dan Mbah Uti yang sudah sabar mendidik dan selalu menyayangiku;

Keluarga besar di Klaten dan Lampung;

Temen-temen Pendidikan Fisika 2011;

Universitas Sanata Dharma;

Dan semua yang telah membantu penyusunan skripsi ini secara langsung maupun

tidak langsung… .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

vii

ABSTRAK

Elisabeth Anindita Arjanggi. 2015 “Implementasi Pendekatan Saintifik

dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) pada Mata Pelajaran Fisika Kelas XI

IPA SMA (Studi Kasus di SMA X Yogyakarta)”. Skripsi. Program Studi

Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi implementasi

pendekatan saintifik berupa aktivitas-aktivitas belajar dalam tahapan-tahapan/

kegiatan-kegiatan PBM pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA X

Yogyakarta; (2) Membandingkan antara teori dengan realitas implementasi

pendekatan saintifik dalam tahapan-tahapan/ kegiatan-kegiatan PBM pada mata

pelajaran fisika kelas XI di SMA X Yogyakarta; (3) Menambah wawasan bagi

peneliti sebagai seorang guru di masa depan.

Penelitian dilaksanakan di SMA X Yogyakarta, yang dilaksanakan pada

bulan Maret – Mei 2015. Sampel penelitian adalah guru fisika dan siswa kelas XI

IPA 1 berjumlah 26 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan

instrumen pengumpulan data terdiri dari rekaman video observasi dan wawancara,

serta fieldnotes.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) Pendekatan saintifik pada mata

pelajaran fisika kelas XI IPA diimplementasikan di SMA X Yogyakarta; (2)

Terjadi aktivitas-aktivitas belajar yang sesuai dengan implementasi pendekatan

saintifik pada tahap prainstruksional/ kegiatan pendahuluan dalam kegiatan awal

pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/

kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi, mengajukan pertanyaan,

mengumpulkan informasi, mengolah informasi atau menalar atau

mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan; pada tahap evaluasi/ kegiatan penutup

dalam validasi konsep, hukum, asas, prinsip yang telah dikonstruksi siswa dan

pengayaan materi pelajaran yang telah dipelajari siswa; (3) Perbandingan

implementasi pendekatan saintifik antara tahapan/ kegiatan pembelajaran dalam

teori dengan realitas: guru dan siswa dalam PBM Fisika sudah melakukan semua

tahapan/ kegiatan pembelajaran yang ada pada teori.

Kata kunci: pendekatan saintifik, PBM fisika, tahapan/ kegiatan belajar, aktivitas-

aktivitas belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

viii

ABSTRACT

Elisabeth Anindita Arjanggi. 2015 “Implementation of Scientific

Approaches in The Process of Teaching and Learning on Subjects of Physics

Grade XI Science High School (Case Studies in Yogyakarta X High School)”.

Skripsi. Courses of Physical Education. Department of Education Math and

Science. Faculty of Teacher Training and Science Education. Sanata Dharma

University, Yogyakarta.

This research aims to: (1) Identify the scientific approach in the form of

implementation activities in the learning stages/ learning activities on subjects of

Physics grade XI science in X Yogyakarta High School; (2) Compare between the

theory with the realities of scientific approaches in the implementation of the

learning stages/ learning activities on subjects of Physics grade XI science in X

Yogyakarta High School; (3) Add insight for researchers as a teacher in the

future.

The research was carried out at X Yogyakarta High School, which was

carried out in March – May 2015. Samples of research is the physics teacher and

students at grade XI science 1 amounted to 26 people. This research is qualitative

research, with the instrument of data collection consists of video footage and

interviews, as well as observation fieldnotes.

The results showed: (1) Scientific approach on subjects of physics at grade

XI science implemented in X Yogyakarta High School; (2) Learning activities

occur that fits the scientific approach in the implementation of preinstructional

stages/ preliminary activities in the activity of the early establishment of the

learning and understanding of the prerequisites; at the stage of instructional/ core

activity in the observations, ask questions, gather information, process

information or reasoning or associate, and communicate; at this stage of the

evaluation/ closing activity in the validation concept, law, principles, the princip

that students have been constructed and enrichment subject matter was studied

students; (3) comparison between the scientific approach to implementation of

learning stages/ learning activities in theory with reality: teacher and students

have been doing all of the learning stages/ learning activities in the learning

process of physics.

Keywords: scientific approach, learning process of physics, learning stages/

learning activities, learning activities.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

penyertaan dan tuntunan yang telah dicurahkanNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar sarjana di Program Pendidikan Fisika, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dari banyak

pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih, kepada :

1. Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan

dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Rohandi, Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan

waktu, membimbing, mmemberi masukan dan saran yang bermanfaat bagi

penyusunan skripsi.

3. SMA Pangudi Luhur Sedayu dan Bapak Pur, yang telah memberikan

kesempatan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

x

4. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma, khususnya Program Studi

Pendidikan Fisika yang banyak berperan dalam proses belajar penulis di

Universitas Sanata Dharma.

5. Seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam atas segala informasi dan pelayanan yang diberikan.

6. Keluarga besar di Klaten dan Lampung : Ibuk Margareta Ariyani, Papa

Andreas Surono, Mbah Akung dan Mbah Uti, Adek Yunan dan Johan,

Kak Angga, Lik Kunik, Lik Gandung, Lik Win dan Mba Nur untuk semua

perhatian dan doanya sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.

7. Teman-temanku yang penuh dengan keunikannya masing-masing : Lola,

Tutet, Pie, Kha chan, Yo, Fa, Helen, Tengu, Hesti, Dora, Chutit, Niken, Jo

dan Je, Tika, Felby dan semua teman-teman P.Fis 2011, Mas Niko, Mas

Wisnu, William, Kak Eros, Mas Tole, temen-temen KKN, temen-temen

PPL, temen-temen Lektor untuk dorongan semangat dan doanya sehingga

skripsi ini bisa diselesaikan.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan

dan ilmu pengetahuan.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………….….. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……….……. vi

ABSTRAK ……………………………………………………………….….. vii

ABSTRACT ……………………………………………………………….…. viii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… ix

DAFTAR ISI ………………………………….…………………………….. xi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xiv

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 3

C. Tujuan …………………………………………….…………….. 3

D. Manfaat …………………………………………………...…….. 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

xii

BAB 2. LANDASAN TEORI

A. Proses Belajar Mengajar ……………………………………… 5

B. Pembelajaran Fisika ……………………………….…….….… 12

C. Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran ….………. 17

D. Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran

Fisika …………………………………………………………… 21

E. Kaitan Teori dan Permasalahan ……………………………... 29

BAB 3. METODOLOGI

A. Desain Penelitian ……………………………………………… 30

B. Populasi dan Sampel ………………………………………….. 30

C. Tempat dan Waktu Penelitian .………………………………. 30

D. Instrumen …………………………………..……....………..… 31

E. Pengumpulan Data …………………………………….……… 35

F. Metode Analisis yang Digunakan ………………………....….. 36

G. Waktu Penelitian ………………….…………….………….…. 38

BAB 4. DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Data …………………………..……………………………….. 40

B. Analisis dan Pembahasan .………...…………………………. 43

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………………..……………..…………………… 83

B. Saran ..........................................................................................84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

xiii

DAFTAR PUSTAKA ……………………..……………………………… 86

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ke Sekolah ……………………………… 87

Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Sekolah …………. 88

Lampiran 3 Transkip Video Penelitian ……………………………………. 89

Lampiran 4 Transkip Wawancara …………………………………………. 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah adalah pendekatan

disipliner dan pendekatan ilmu pengetahuan yang fungsional terhadap

masalah tertentu (KBBI, 1989). Pendekatan saintifik menjadi pendekatan

yang populer untuk diterapkan di semua mata pelajaran di Indonesia sejak

adanya kurikulum 2013, di mana pendekatan ini diwajibkan. Namun

dengan adanya pro kontra dengan kurikulum 2013, maka sekolah

diperbolehkan melanjutkan penggunaan kurikulum 2013 atau kembali ke

kurikulum 2006 (KTSP). Pada kurikulum KTSP tidak mewajibkan

menggunakan pendekatan saintifik. Akan tetapi, KTSP kental dengan

inkuiri. Inkuiri sendiri memiliki unsur-unsur pendekatan saintifik dalam

prosesnya di pembelajaran. Perwujudan pendekatan ini adalah dengan

metode ilmiah.

Mata pelajaran fisika sudah terbiasa dengan metode ilmiah.

Metode ilmiah tersebut salah satunya diharapkan mampu membangun

siswa bersikap dan berpikir secara ilmiah dalam memecahkan suatu

masalah. Sehingga sudah sewajarnya dalam pembelajaran fisika

dipergunakan pendekatan saintifik.

Implementasi pendekatan saintifik dalam PBM mata pelajaran

fisika yang pernah peneliti alami ketika masih sekolah belumlah maksimal,

dikarenakan guru lebih aktif daripada siswa. PBM lebih ke arah guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

2

ceramah – siswa mendengarkan kemudian mengerjakan soal-soal latihan,

jarang sekali ada eksperimen, demonstrasi sederhana, diskusi, maupun

presentasi dari siswa. Kemudian ketika peneliti melakukan PPL,

implementasi pendekatan saintifik dalam PBM sulit diterapkan,

penyebabnya ada beberapa siswa kurang menyukai cara pembelajaran

yang memerlukan proses menanya, mengamati, mencoba, mengelola

informasi, dan menarik kesimpulan. Siswa cenderung ingin langsung

mengetahui rumus, cara, maupun jawaban dari sebuah permasalahan.

Selain itu, calon guru masih kurang memahami tentang pendekatan

saintifik dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang

dipunyai.

Oleh karena itu, peneliti ingin mengidentifikasi implementasi

pendekatan saintifik dalam PBM berupa aktivitas-aktivitas belajar yang

dilakukan oleh guru dan siswa pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA

SMA dengan mengelompokkannya dalam tahapan-tahapan/ kegiatan-

kegiatan PBM fisika. Penelitian akan dilaksanakan di satu SMA yang

berada di daerah Yogyakarta dengan menggunakan satu kelas XI IPA dan

satu guru fisika sebagai subjek penelitiannya. Dengan demikian, penelitian

ini dilakukan sebagai studi kasus Implementasi Pendekatan Saintifik

dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) pada Mata Pelajaran Fisika Kelas

XI IPA SMA (Studi Kasus di SMA X Yogyakarta).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

3

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pendekatan saintifik diimplementasikan dalam PBM pada

mata pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA X Yogyakarta?

2. Bagaimana implementasi pendekatan saintifik dalam tahapan-tahapan/

kegiatan-kegiatan PBM pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA di

SMA X Yogyakarta?

3. Bagaimana perbandingan teori dengan realitas implementasi

pendekatan saintifik dalam tahapan-tahapan/ kegiatan-kegiatan PBM

pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA X Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk implementasi pendekatan saintifik

berupa aktivitas-aktivitas belajar dalam tahapan-tahapan/ kegiatan-

kegiatan PBM pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA X

Yogyakarta.

2. Membandingkan antara teori dengan realitas implementasi pendekatan

saintifik dalam tahapan-tahapan/ kegiatan-kegiatan PBM pada mata

pelajaran fisika kelas XI di SMA X Yogyakarta.

3. Menambah wawasan bagi peneliti sebagai seorang guru di masa depan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

4

Siswa diharapkan akan lebih memiliki pemikiran ilmiah dalam

PBM fisika.

Siswa diharapkan mampu berpikir secara rasional, kritis, dan

mempunyai rasa ingin tahu dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan lebih memahami dalam pengimplementasian

pendekatan saintifik dalam PBM fisika.

Guru diharapkan lebih bijaksana dalam pemilihan dan

pengembangan metode pembelajaran yang selaras dengan

pendekatan saintifik bagi siswa.

3. Bagi Sekolah

Sekolah mendapatkan masukan untuk melihat betapa

pentingnya pengimplementasian pendekatan saintifik dalam

PBM secara tepat.

Sekolah dapat memberdayakan lebih baik fungsinya sebagai

tempat pendidikan dan pembinaan bagi siswa dalam hal

pemikiran ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

5

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Proses Belajar Mengajar

1. Pengertian

Proses belajar mengajar (PBM) atau sering disebut proses

pembelajaran. Pembelajaran berasal dari kata ajar yang memiliki arti

petunjuk yang diberikan kepada orang agar diketahui. Pembelajaran

dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam

memanfaatkan semua potensi yang ada, baik dari dalam diri siswa

maupun yang dari luar diri siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran

(Sanjaya, 2010: 26). Jadi, pada hakikatnya proses pembelajaran

merupakan interaksi antara guru dan siswa dalam usaha mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan dan proses menjadikan orang

mau belajar dan berkompeten dalam belajar melalui berbagai

pengalaman yang telah disusun sedemikian rupa.

2. Faktor yang Berpengaruh terhadap Proses Belajar Mengajar

Faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dari suatu proses

belajar mengajar di antaranya adalah guru, siswa, sarana, serta

lingkungan. Berikut uraiannya menurut Wina Sanjaya (2010: 15 – 21) :

a. Faktor Guru

Keberhasilan suatu PBM tidak lepas dari peran seorang

guru, disebabkan guru merupakan orang yang terlibat secara

langsung dengan siswa. Dalam pembelajaran guru bisa berperan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

6

sebagai perencana dan desainer pembelajaran yang dituangkan

secara langsung di dalam RPP dan atau secara tidak langsung,

atau implementator, atau bisa keduanya.

Guru sebagai implementator dari rencana dan desain

pembelajaran yang telah dibuat, bukan hanya berperan sebagai

model atau teladan bagi siswa yang diajarnya akan tetapi juga

sebagai pengelola pembelajaran. Dengan demikian, efektivitas

dan keberhasilan pembelajaran ada pada guru. Efektivitas dan

keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh kualitas atau

kemampuan guru.

b. Faktor Siswa

Siswa adalah makhluk yang berkembang sesuai dengan

tahap perkembangannya. Perkembangan tersebut mencakup

seluruh aspek kepribadiannya, dengan tempo dan irama

perkembangan pada anak berbeda-beda. Hal tersebut dapat

mempengaruhi proses pembelajaran, di samping karakteristik

lain yang ada pada diri siswa.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar

dilihat dari aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa

meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran dan tempat

tinggal siswa, tingkat sosial siswa, dan lain sebagainya; dan

aspek sifat yang dimiliki siswa meliputi kemampuan dasar,

pengetahuan dan sikap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

7

Siswa memiliki aspek sifat yang berbeda-beda. Siswa yang

berkemampuan tinggi biasanya ditunjukkan oleh motivasi yang

tinggi dalam belajar, perhatian dan keseriusan dalam mengikuti

pelajaran. Sedangkan untuk siswa yang berkemampuan rendah

akan menunjukkan hal-hal yang sebaliknya dari siswa yang

berkemampuan tinggi. Perbedaan-perbedaan semacam itu

menuntut perlakuan yang berbeda dalam pengelompokan siswa

maupun perlakuan guru dalam menesuaikan gaya belajar.

Demikian juga dengan tingkat kemampuan siswa, hal tersebut

mempengaruhi proses pembelajaran. Selain itu, sikap dan

penampilan siswa juga berpengaruh dalam proses pembelajaran.

Sebab apa pun yang terjadi dalam proses pembelajaran, faktor

siswa dan guru merupakan faktor yang sangat menentukan

dalam interaksi pembelajaran.

c. Faktor Sarana

Sarana adalah segala sesuatu yang secara langsung

mendukung kelancaran proses pembelajaran, di antaranya

adalah sumber belajar, media pembelajaran, alat-alat pelajaran,

perlengkapan sekolah, dan sebagainya. Kelengkapan sarana

akan membantu penyelanggaran proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru.

Keuntungan bagi sekolah bila memiliki sarana yang

lengkap adalah pertama dapat menumbuhkan gairah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

8

motivasi guru mengajar, di mana mengajar dapat dilihat sebagai

proses penyampaian materi pelajaran dengan tersedianya sarana

pembelajaran berupa alat dan bahan yang dapat menyalurkan

pesan secara efektif dan efisien, dan proses pengaturan

lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar dengan

tersedianya sarana yang berkaitan dengan berbagai sumber

belajar yang mendorong siswa untuk belajar; dan keuntungan

kedua adalah dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa

untuk belaja disebabkan setiap siswa pada dasarnya memiliki

gaya belajarnya masing-masing, misalnya siswa yang tipe visual

akan lebih mudah belajar melalui penglihatan. Dengan demikian,

sarana merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran.

d. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan memiliki dua hal yang mempengaruhi

proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas dan faktor

iklim sosial-psikologis.

Faktor organisasi kelas meliputi seluruh siswa dalam satu

kelas, apabila organisasi kelas terlalu besar maka akan kurang

efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran dan kurang

menguntungkan dalam menciptakan iklim belajar mengajar

yang baik karena akan memiliki beberapa kecenderung seperti

di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

9

1) Sumber daya kelompok akan bertambah luas

sehingga waktu yang tersedia akan semakin sempit.

2) Kelompok belajar kurang mampu memanfaatkan

semua sumber daya yang ada, missal dalam

penggunaan waktu diskusiakan semakin banyak

sehingga sumbangan pikiran akan sulit didapatkan

dari setiap siswa yang ada.

3) Kepuasan belajar setiap siswa akan cenderung

menurun karena perhatian guru akan semakin

terpecah.

4) Perbedaan individu antar siswa akan semakin

tampak sehingga akan sulit mencapai kesepakatan.

Faktor lingkungan lainnya adalah faktor iklim sosial-

psikologis yang juga mempengaruhi proses pembelajaran.

Faktor ini mempunyai arti keharmonisan hubungan antara orang

yang terlibat dalam proses pembelajaran, faktor ini dapat terjadi

secara internal atau eksternal. Faktor iklim sosial-psikologis

secara internal adalah hubungan yang terlibat dalam lingkungan

sekolah, missal antara siswa dengan siswa, giswa dengan guru,

guru dengan guru, dan guru dengan pimpinan sekolah.

Sedangkan secara eksternal adalah keharmonisan hubungan

antara pihak sekolah dengan dunia luar, missal hubungan pihak

sekolah dengan orang tua siswa. Ketika kedua faktor ini dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

10

berjalan dengan baik maka akan meningkatkan kualitas

pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar siswa,

sehingga proses pembelajaran pun akan berjalan dengan baik.

3. Tahap atau Kegiatan dalam Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar memiliki tahap untuk tatanan praktisnya.

Menurut Wina Sanjaya (2010: 174-178) terdapat tiga tahap dalam

proses belajar mengajar, yaitu: tahap prainstruksional, tahap

instruksional, dan tahap evaluasi. Berikut uraian dari ketiga tahap

tersebut:

a. Tahap Prainstruksional

Tahap prainstruksional adalah tahap di mana guru memulai

proses belajar mengajar. Beberapa kegiatan yang umum

dilaksanakan dalam tahap ini adalah:

1) Guru mengucapkan salam dan memimpin doa.

2) Guru meriview secara singkat materi pembelajaran

sebelumnya sebagai pemantapan pemahaman bagi siswa

dan mengkaitkannya dengan materi pembelajaran yang

akan dipelajari.

3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi pembelajaran sebelumnya yang belum

dipahami oleh siswa.

4) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai

untuk materi pembelajaran yang akan dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

11

b. Tahap Instruksional

Tahap instruksional disebut juga tahap inti. Pelaksanaan

tahap ini sangat tergantung pada strategi dan metode

pembelajaran apa yang akan digunakan oleh guru.

c. Tahap Evaluasi

Tujuan dari tahap evaluasi adalah mengetahui sejauh mana

tingkat pemahaman siswa dan keberhasilan pembelajaran dari

materi yang dipelajari.

Kegiatan proses belajar mengajar terdiri dari 3 kegiatan (Daryanto,

2014 : 81), yaitu:

a. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan atau kegiatan awal berisi tentang:

1) Motivasi

Guru memberi motivasi kepada siswa, sehingga siswa

semangat dalam mengikuti PBM.

2) Apersepsi

Guru meriview materi sebelumnya dan mengkaitkannya

dengan materi yang akan dipelajari.

3) Menyampaikan tujuan belajar

Guru menyampaikkan tujuan belajar sehingga siswa

mengetahui yang ingin dicapai dari mempelajari materi

pelajaran tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

12

b. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti dapat dilakukan demonstrasi sederhana,

tanya jawab, diskusi, melakukan percobaan/mencari informasi,

menganalis data/informasi, membuat kesimpulan, serta

mengkomunikasikan, contohnya dengan presentasi.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup adalah kegiatan akhir dalam PBM. Kegiatan

penutup diisi dengan rangkuman dari PBM yang telah

dilaksanakan dan dapat dilakukan cek pemahaman siswa secara

singkat untuk materi yang baru saja dipelajari, serta siswa dapat

diberi tugas lanjutan.

B. Pembelajaran Fisika

Fisika merupakan ilmu yang sangat memerlukan pemahaman

daripada hafalan. Fisika adalah ilmu yang pembelajarnya diarahkan untuk

mencapai suatu pengetahuan ilmiah yang bersifat obyektif. Menurut

Suparno (2007: 2), belajar Fisika yang terpenting adalah:

1. Siswa yang belajar.

Bila dilihat pada faktor yang mendukung PBM dalam sub

bab proses belajar mengajar, maka siswa yang belajar adalah

faktor siswa, di mana siswa merupakan pribadi yang harus aktif

belajar, melakukan PBM fisika dengan prinsip-prinsip dan

metode ilmiah yang memampukan siswa bersikap ilmiah, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

13

siswa bukan objek pasif yang hanya menerima ceramah materi

fisika yang disampaikan oleh guru. Siswa harus dihadapkan

pada banyak hal yang menyangkut pada tindakan melakukan

percobaan daripada hanya membaca buku, karena dengan

mendapatkan pengalaman, siswa akan lebih memahami konsep

fisika daripada siswa sekedar menerima pengetahuan fisika

dengan membaca buku atau mendengarkan ceramah guru.

Dengan menggunakan model doing science, maka hal tersebut

dapat diwujudkan.

2. Guru yang mengajar.

Bila dilihat pada faktor yang mendukung PBM dalam sub

bab proses belajar mengajar, maka guru yang mengajar adalah

faktor guru, di mana guru harus mampu menjadi siswa aktif

belajar fisika dan memberikan ruang luas bagi siswa dalam

melaksanakan PBM fisika dengan prinsip-prinsip dan metode

ilmiah dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, guru perlu

mengasah dan meningkatkan beberapa hal di bawah ini:

a. Guru perlu mengerti tujuan pengajaran Fisika, sehingga

guru dapat mengarahkan siswa ke arah tujuan yang efektif

dan efisien, seperti dengan mengerti tujuan umum

pengajaran Fisika (mengerti dan menggunakan metode

ilmiah, menguasai konsep, mengunakan sikap ilmiah,

memenuhi kebutuhan pribadi dan masyarakat, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

14

kesadaran akan karir masa depan), kompetensi Fisika yang

diharapkan dapat dikuasai siswa, dan tuntutan sekolah atau

pemerintah dalam pengajaran Fisika.

b. Guru dapat mengorganisasi pengajaran Fisika, maksudnya

adalah guru Fisika yang baik dapat mempersiapkan

pengajaran sesuai dengan tujuan, tahu cara mengajar

bahan dengan sesuai dan tepat, memilih alat dan sarana

yang sesuai dengaan pembelajaran, dan memilih evaluasi

dan latihan yang akan diberikan pada siswa selama PBM.

c. Guru perlu mengerti situasi siswa. Proses pembelajaran

akan mengena dan siswa akan senang, bila situasi siswa

diperhatikan. Berikut beberapa situasi siswa: konsepsi

awal siswa, pemikiran siswa, konsep yang telah dipunyai,

tinkah laku, perkembangan kognitif, mode, dan situasi

psikologis siswa, dan sebagainya. Guru perlu mengerti

keadaan-keadaan tersebut sehingga dapat membantu

pembelajaran secara lebih kontekstual.

d. Guru dapat berkomunikasi dengan siswa. Guru yang dapat

berkomunikasi dengan siswa akan mampu membangun

suasana yang akrab, mampu memotiivasi siswa, menegur,

dan menggerakkan siswa. Sehingga PBM akan berjalan

dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

15

e. Guru menguasai berbagai metode. Oleh karena situasi

siswa berbeda-beda, maka diperlukan keterampilan guru

dalam memilih dan melaksanakan metode pembelajaran

yang sesuai dan tepat selama PBM. Hal tersebut akan

membuat siswa menyukai Fisika yang diajarkan.

3. Bahan Pelajaran.

Bila dilihat pada faktor yang mendukung PBM dalam sub

bab proses belajar mengajar, maka bahan pelajaran/ materi

pelajaran adalah faktor sarana, di mana bahan pelajaran

tersebut dapat disampaikan melalui media pembelajaran dan

melalui sumber-sumber pembelajaran yang akan dipilih guru.

Kesulitan yang banyak dihadapi oleh sebagian besar siswa

adalah dalam menginterpretasi berbagai konsep dan prisip

Fisika, siswa harus mampu menginterpretasikan secara tepat

dan tidak samar-samar atau tidak mendua arti. Kemampuan

siswa dalam mengidentifikasi dan menginterpretasi konsep-

konsep Fisika jelas merupakan prasyarat penting bagi

penggunaan konsep-konsep untuk pemecahan soal Fisika yang

berkaitan dengan konsep-konsep tersebut. Soal sebenarnya

dapat dipermudah pemahamannya dengan mendeskripsikannya

dalam berbagai cara, seperti menggunakan kata sederhana,

gambar, diagram vektor, atau simbol-simbol matematik.

Namun, siswa perlu mengetahui cara mana yang paling sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

16

untuk menggambarkan situasi soal yang dihadapi. Oleh karena

itu, dalam hubungannya dengan kemampuan siswa dalam

menggunakan pengetahuan Fisika tergantung pada seberapa

efektif pengetahuan tersebut terorganisasi, karena fisika

merupakan ilmu yang terdiri dari banyak konsep dan prinsip

yang pada umumnya abstrak. Fisika merupakan ilmu

pengetahuan yang terorganisasi, di mana ada kaitan antara satu

materi dengan materi lainnya yang ada pada materi pelajaran

Fisika. Dalam pemecahan soal Fisika akan menjadi semakin

mudah jika banyak tersedia informasi yang diperlukan. Penting

sekali untuk diperhatikan bahwa pengetahuan Fisika yang

terorganisasi secara efektif akan memudahkan dalam

pemecahan soal-soal Fisika. Pada kenyataannya siswa pada

umumnya cenderung mengelompokkan pengetahuan Fisika

yang mereka peroleh menjadi bagian-bagian yang seolah-olah

tidak saling berkaitan. Pemikiran tersebut perlu diubah,

sehingga siswa secara utuh dapat memahami konsep-konsep

fisika. Disinilah faktor guru dalam memilih metode

pembelajaran yang tepat, memotivasi siswa, serta

menggunakan faktor sarana da faktor sosial-psikologi secara

internal yaitu antara guru dengan siswa dipergunakan dengan

baik dan tepat, sehingga faktor siswa akan mampu

melaksanakan PBM fisika secra baik dan tepat pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

17

4. Hubungan antara guru dan siswa.

Bila dilihat pada faktor yang mendukung PBM dalam sub

bab proses belajar mengajar, maka hubungan antara guru dan

siswa termasuk faktor lingkungan pada bagian faktor sosial-

psikologi secara internal, di mana terjalinnya hubungan yang

akrab dan baik akan meningkatkan gairah dan motivasi belajar

fisika siswa dan memacu siswa untuk lebih mandiri dalam

belajar fisika selama PBM fisika berlangsung maupun di luar

PBM. Oleh karena itu, hal penting yang perlu diperhatikan

dalam meningkatkan pemahaman siswa adalah komunikasi di

antara guru dan siswa. Pada kenyataannya, pengajaran klasikal

dengan jumlah siswa yang banyak akan menimbulkan kesulitan

bagi guru untuk membantu semua siswa secara merata dengan

baik dalam belajar Fisika. Selain itu, siswa terkadang malu

untuk bertanya ketika menemukan kesulitan dalam belajar.

C. Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran

1. Pengertian Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Pendekatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki kata

dasar dekat, dengan arti pendek, tidak jauh, hampir, akrab, dan

menjelang. Sedangkan pendekatan memiliki arti proses, cara, dan

perbuatan mendekati. Sedangkan untuk kata saintifik disebut juga

ilmiah. Pendekatan saintifik disebut juga pendekatan ilmiah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

18

menggunakan proses berpikir ilmiah dan terwujud dalam metode ilmiah.

Sehingga pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah proses atau

cara yang digunakan dalam proses belajar mengajar secara ilmiah

(Daryanto, 2014: 55).

2. Esensi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang

menggunakan proses berpikir ilmiah. Ilmuwan dalam melakukan

penelitian biasa menggunakan penalaran induktif daripada penalaran

deduktif, dimana penalaran induktif adalah penalaran dari suatu

fenomena khusus yang kemudian ditarik kesimpulan secara

keseluruhan/ umum. Sedangkan penalaran deduktif adalah penalaran

dari fenomena umum yang kemudian ditarik kesimpulan secara khusus.

Penalaran induktif memerlukan bukti-bukti secara spesifik, seperti

halnya dalam metode ilmiah. Metode ilmiah umumnya menempatkan

fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian

merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-

teknik investigasi atas fenomena, gejala, masalah, maupun pengetahuan

baru.

Jadi, pendekatan saintifik berkaitan erat dengan metode ilmiah.

Oleh karena itu, pelaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan

saintifik sama artinya menerapkan metode ilmiah, sehingga terbentuk

pula sikap ilmiah pada diri siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

19

3. Prinsip Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Prinsip pendekatan saintifik (Daryanto, 2014: 58-59) diantaranya:

a. Pembelajaran berpusat pada siswa.

b. Pembelajaran membantu siswa membentuk konsep pengetahuan

siswa sendiri.

c. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.

d. Pembelajaran memberi kesempatan bagi siswa untuk

menggabungkan dan mengakomodasi konsep, prinsip, asas, dan

sebagainya.

e. Pembelajaran mendorong adanya peningkatan kemampuan

berpikir siswa.

f. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi

mengajar guru.

g. Pembelajaran memberikan kesempatan bagi siswa untuk

meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

4. Kaidah-kaidah Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran dipandu dengan kaidah-

kaidah pendekatan ilmiah yang bercirikan dimensi: pengamatan,

penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang kebenaran.

Sehingga dalam pembelajarannya harus dipandu dengan kriteria ilmiah.

Kriteria ilmiah tersebut sebagai berikut:

a. Materi pembelajaran berbasis pada fenomena yang logis dan

dapat dinalar, bukan sebuah khayalan, legenda, maupun mitos.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

20

b. Proses pembelajaran terhindar dari sifat-sifat non ilmiah intuisi,

akal sehat, prasangka, penemuan coba-coba, dan asal berpikir

kritis.

5. Langkah-langkah Proses Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

dalam Kurikulum 2013

Dalam kurikulum 2013, menurut Permendikbud Nomor 81 A

Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima

pengalaman belajar pokok, yaitu:

a. Pengamatan atau Observasi

Kegiatan mengamati yaitu guru membuka secara luas dan

bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan

melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan

membaca. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan

pengamatan dan memahami bentuk keterlibatan siswa.

b. Mengajukan Pertanyaan

Kegiatan mengajukan pertanyaan yaitu mengajukan

pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa

yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati.

c. Mengumpulkan Informasi

Kegiatan mengumpulkan informasi yaitu aktivitas

mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen,

membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

21

kejadian/ aktivitas wawancara dengan narasumber dan lain

sebagainya.

d. Mengolah Informasi atau Menalar atau Mengasosiasikan

Kegiatan pembelajaran ini adalah memproses informasi

yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/ eksperimen maupun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.

e. Mengkomunikasikan

Kegiatan mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara

lisan, tertulis, atau media lainnya.

Kelima pengalaman belajar pokok tersebut terlaksana

dalam tahapan/ kegiatan pembelajaran, yaitu pada tahapan

instruksional/ kegiatan inti dalam implementasi pendekatan

saintifik dalam proses belajar mengajar.

D. Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Proses Pembelajaran

Fisika

Implementasi bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya

mekanisme suatu sistem. Selain itu, implemantasi bukan sekedar aktivitas,

tetapi suatu hal yang terencana dengan matang dan untuk mencapai tujuan

kegiatan (Usman, 2002: 70). Menurut Guntur Setiawan (2004: 39) dalam

bukunya yang berjudul Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan,

implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

22

interaksi antara tujuan dan ada tindakan untuk mencapainya serta

memerlukan jaringan pelaksana yaitu birokrasi yang efektif.

Dengan demikian, implementasi diartikan sebagai sebuah tindakan,

pelaksanaan dan penerapan dari rencana yang disusun secara matang untuk

mencapai suatu tujuan. Implementasi pendekatan saintifik artinya yang

dilakukan dan diterapkan dalam PBM adalah pendekatan saintifik yang

sebelumnya telah dirancang di dalam Rancangan Proses Pembelajaran

(RPP).

Dalam PBM terdapat tiga tahapan/ kegiatan pembelajaran secara

umum yang juga diterapkan pada PBM Fisika. Ketiga tahapan/ kegiatan

pembelajaran tersebut secara implementasi pendekatan saintifik dalam

pembelajaran memiliki tujuan masing-masing. Berikut uraiannya:

1. Tujuan utama tahap Prainstruksional/ kegiatan pendahuluan

adalah menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif

yang memungkinkan siswa mengikuti PBM dengan baik melalui

kegiatan awal pembelajaran dan memantapkan pemahaman

siswa akan materi yang telah dipelajari yang berkaitan dengan

materi baru yang akan dipelajari melaluai pemantapan

pemahaman prasyarat.

2. Tujuan utama tahap Instruksional/ kegiatan inti adalah

terkonstruksinya konsep, hukum, asas, prinsip oleh siswa dengan

bantuan guru sebagai fasilitator dalam melakukan langkah-

langkah pendekatan ilmiah, yaitu melalui kegiatan pengamatan/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

23

observasi, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan informasi,

mengolah informasi/ menalar/ mengasosiasi, dan

mengkomunikasikan.

3. Tahap evaluasi/ kegiatan penutup memiliki dua tujuan utama,

yaitu: validasi konsep, hukum, asas, prinsip yang telah

dikontruksi siswa dan pengayaan materi pelajaran yang telah

dipelajari siswa (Daryanto, 2014: 81).

Selain itu, PBM memiliki beberapa faktor yang mendukung

keberhasilannya, yaitu faktor guru, faktor siswa, faktor sarana, dan faktor

lingkungan khususnya faktor sosial-psikologi secara internal. Keempat

faktor itu sangat penting dan tidak mungkin dihilangkan dalam proses

pembelajaran, sehingga dalam pengimplementasian pendekatan saintifik

dalam PBM mata pelajaran Fisika keempat hal tersebut memiliki peran

penting dan memiliki perannya masing-masing serta mempunyai kaitan

satu dengan yang lain, dan dengan merumuskan peran-peran tersebut dari

sub bab proses belajar mengajar, pembelajaran fisika dan pendekatan

saintifik dalam proses pembelajaran, maka dapat dibuat rumusannya

berupa aktivitas-aktivitas belajar yang dilakukan oleh guru dan siswa ke

dalam bagian tahapan-tahapan/ kegiatan-kegiatan pembelajaran fisika

sesuai dengan tujuan implementasi pendekatan saintifik dalam tiap tahap/

kegiatan pembelajaran tersebut. Berikut uraiannya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

24

1. Tahap Prainstruksional/ kegiatan pendahuluan.

Tahap prainstruksional/ kegiatan pendahuluan adalah tahap

di mana guru memulai proses belajar mengajar yang

mempunyai tujuan menciptakan suasana awal pembelajaran

yang efektif yang memungkinkan siswa mengikuti PBM dengan

baik melalui kegiiatan awal pembelajaran dan memantapkan

pemahaman siswa akan materi yang telah dipelajari yang

berkaitan dengan materi baru yang akan dipelajari melalui

pemantapan pemahaman prasyarat. Berikut uraiannya:

a. Kegiatan awal pembelajaran, aktivitas-aktivitas belajar

sebagai berikut:

1) guru memotivasi siswa dengan memberi

dorongan semangat/ kritik/ saran.

2) guru memberi tahu kompetensi apa saja yang

akan dipelajari pada pertemuan tersebut.

3) guru menyapa siswa dengan ramah.

4) guru melihat kesiapan siswa dalam PBM dan

guru mempersiapkan perlengkapan yang akan

digunakan untuk pembelajaran pada hari tersebut.

b. Pemantapan pemahaman prasyarat, aktivitas-aktivitas

belajar sebagai berikut:

1) guru memberi kesempatan pada siswa untuk

bertanya tentang materi sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

25

2) guru meriview materi sebelumnya sebagai

pemantapan pemahaman bagi siswa dan

mengkaitkannya dengan materi yang akan

dipelajari.

2. Tahap Instruksional/ kegiatan inti.

Tahap instruksional disebut juga kegiatan inti. Pada

pendekatan saintifik, pembelajaran berpusat pada siswa, di

mana siswa yang aktif dan guru menjadi fasilitator, dan

menerapkan kaidah-kaidah ilmiah berupa langkah metode

ilmiah yang dilakukan dengan kegiatan pengamatan/ observasi,

mengajukan pertanyaan, mengumpulkan informasi, mengolah

informasi/ menalar/ mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

Dengan melakukan langkah metode ilmiah tersebut

ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum, asas, prinsip

oleh siswa dengan bantuan guru sebagai fasilitator dalam

melakukan langkah-langkah ilmiah. Berikut uraiannya:

a. Pengamatan atau observasi. Aktivitas-aktivitas belajar,

sebagai berikut:

1) penyediaan objek observasi oleh guru dan objek

tersebut sesuai dengan materi yang dibahas saat

PBM tersebut.

2) siswa dengan aktif melakukan observasi dengan

memanfaatkan panca indra yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

26

3) guru dan siswa menyepakati dan menentukan

cara dan prosedur pangamatan.

4) guru mengetahui posisinya beserta posisi siswa

dalam observasi.

b. Mengajukan pertanyaan. Aktivitas-aktivitas belajar,

sebagai berikut:

1) siswa aktif bertanya dan mengajukan pendapat.

2) guru bertanya dengan kualitas pertanyaan yang

baik dan tepat untuk membimbing atau memandu

siswanya belajar dengan baik dan membentuk

interaksi yang baik antara guru dan siswa.

3) guru menjawab pertanyaan siswa untuk

mendorong siswa menjadi penyimak dan

pembelajar yang baik.

4) guru membuka kesempatan secara luas kepada

siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah

dilihat, disimak, dibaca atau dilihat.

5) guru memberi waktu kepada siswa beberapa saat

sebelum meminta atau menunjuk siswa untuk

menjawab pertanyaan itu.

c. Mengumpulkan informasi. Aktivitas-aktivitas belajar,

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

27

1) siswa aktif dalam mengumpulkan informasi

dapat dari berbagai sumber dan berbagai cara.

2) guru menampung semua pendapat siswa dan

membimbingnya untuk mendapatkan informasi

yang tepat.

3) siswa mencatat fenomena yang terjadi dengan

baik dan tepat.

d. Mengolah informasi atau menalar atau mengasosiasikan.

Aktivitas-aktivitas belajar, sebagai berikut:

1) siswa mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan.

2) siswa menemukan keterkaitan satu informasi

dengan informasi lainya.

3) guru mengetahui posisinya beserta siswa dalam

kegiatan mengelola informasi.

4) siswa menarik kesimpulan dari kegiatan

observasi sampai mengolah informasi.

e. Mengkomunikasikan. Aktivitas-aktivitas belajar, sebagai

berikut:

1) siswa menuliskan atau menceritakan apa yang

ditemukan dalam kegiatan mencari dan

mengelola informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

28

2) siswa menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara

lisan, tertulis, atau media lainnya.

3) guru dan siswa menanggapi kesimpulan/ jawaban

yang diberikan siswa.

3. Tahap evaluasi/ kegiatan penutup.

Tahap evaluasi/ kegiatan penutup memiliki dua tujuan utama,

yaitu: validasi konsep, hukum, asas, prinsip yang telah

dikontruksi siswa dan pengayaan materi pelajaran yang telah

dipelajari siswa. Aktivitas-aktivitas belajar, sebagai berikut:

a. Validasi konsep, hukum, asas, prinsip yang telah

dikontruksi siswa, aktivitas belajarnya antara lain:

1) guru dan atau siswa memberikan rangkuman dan

atau refleksi dari PBM yang telah dilaksanakan.

2) guru melakukan cek pemahaman siswa, dengan

memberi latihan soal atau sekedar pertanyaan

yang mampu dijawab tanpa perlu ditulis.

3) siswa menjawab soal-soal tersebut menggunakan

pemahaman yang telah siswa dapatkan.

b. Pengayaan materi pelajaran yang telah dipelajari siswa,

aktivitas belajarnya antara lain:

1) guru memberikan tugas lanjutan pada hari

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

29

2) rencana pemberian ulangan pada pertemuan

berikutnya.

Aktivitas-aktivitas belajar pada tiap tahapan/ kegiatan

pembelajaran di atas merupakan tolok ukur/ dasar pandangan bagi peneliti

untuk melakukan penelitian tentang implementasi pendekatan saintifik

pada mata pelajaran fisika.

E. Kaitan Teori dan Permasalahan

Kaitan teori tahapan/ kegiatan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas

belajar yang terjadi pada tiap tahapannya, merupakan referensi bagi

peneliti untuk melakukan penelitian tentang permasalahan implementasi

pendekatan saintifik dan analisis data yang diperoleh dalam penelitian.

Penelitian ini merupkan studi kasus yang ingin mengetahui

bagaimanakah implementasi pendekatan saintifik dalam PBM pada mata

pelajaran Fisika kelas XI IPA di satu SMA Yogyakarta. Kaitan antara teori

dengan permasalahan akan mempermudah dalam proses menganalisis data

hingga kesimpulan penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

30

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini secara berurutan dijelaskan tentang desain penelitian,

subjek penelitian, tempat dan waktu penelitian, instrumen, pengumpulan data,

metode analisis yang digunakan, dan waktu penelitian.

A. Desain Penelitian

Penelitian dilakukan secara kualitatif. Menurut Suparno (2010:

153), kualitatif mempunyai seting alamiah sebagai sumber langsung data.

Penelitian dilaksanakan tanpa ada ikut campur dari peneliti. Peneliti

menjadi pengamat selama proses penelitian terjadi. Peneliti melihat dan

memahami keadaan dengan tema tertentu.

B. Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan dengan subjek penelitian adalah guru fisika

dan siswa di kelas XI IPA 1 SMA X dengan jumlah 26 orang. Berikut

perincian jumlah siswa di SMA tersebut:

Tabel 3.1 Data Subjek Penelitian SMA X

Guru Fisika Siswa Kelas XI IPA 1 Jumlah

1 26 27

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat : SMA X Yogyakarta

2. Waktu : Maret - Mei 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

31

D. Instrumen

Instrumen adalah alat pengumpulan data sebagai sarana untuk

mendapatkan data yang diperlukan. Instrumen yang digunakan berupa

instument observasi, wawancara, dan diperkuat dengan fieldnotes selama

observasi dilaksanakan. Instrumen observasi berupa poin-poin pernyataan

yang disusun dengan memperhatikan dasar teori yang ada yang

mempunyai hubungan dengan hal yang diteliti. Instrumen ini digunakan

selama observasi video yang diambil dari PBM yang berlangsung.

Instrumen wawancara berupa poin-poin pertanyaan yang disusun dengan

memperhatikan dasar teori yang ada dan fakta di lapangan yang

mempunyai hubungan dengan hal yang diteliti. Instrumen ini dibagi

menjadi dua bagian, yaitu untuk guru dan siswa. Berikut rincian

penjelasan tentang instrumen observasi dan wawancara:

1. Instrumen Observasi

Observasi merupakan salah satu alat pengambilan data

dalam melakukan penelitian. Instrumen observasi akan lebih

efektif jika informasi yang akan diambil berupa kondisi,

tingkah laku, dan hasil kerja responden dalam situasi alami

(Sukardi, 2003: 78-79). Instrumen observasi disusun sesuai

dengan landasan teori yang digunakan di dalam BAB II.

Implementasi pendekatan saintifik dalam PBM pada

mata pelajaran fisika kelas XI IPA SMA dirumuskan dari 3

tahapan/ kegiatan pembelajaran dengan aktivitas-aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

32

belajarnya. Rumusan tersebut menjadi dasar penyusunan

instrumen observasi yang akan digunakan untuk mendapatkan

data tulisan dari pengtranskipan data observasi video. Oleh

sebab itu, instrumen yang disusun tersebut validitasnya dapat

dikatakan terpenuhi.

Berikut merupakan kisi-kisi instrumen observasi

penelitian tentang implementasi pendekatan saintifik dalam

PBM pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA SMA:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Observasi Penelitian tentang

Implementasi Pendekatan Saintifik dalam PBM pada Mata

Pelajaran Fisika Kelas XI IPA SMA

Faktor Sub Faktor

Tahapan –tahapan /

Kegiatan

Pembelajaran Fisika

a. Tahap Prainstruksional/

Kegiatan Pendahuluan, meliputi:

kegiatan awal

pembelajaran

pemantapan pemahaman

prasyarat

b. Tahap Instruksional/ Kegiatan

Inti, meliputi:

pengamatan/ observasi

mengajukan pertanyaan

mengumpulkan

informasi

mengolah informasi/

menalar/ mengasosiasi

mengkomunikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

33

Faktor Sub Faktor

c. Tahap Evaluasi/ Kegiatan

Penutup, meliputi:

validasi konsep, hukum,

asas, prinsip yang telah

dikontruksi siswa

pengayaan materi

pelajaran yang telah

dipelajari siswa

2. Instrumen Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengambilan data penelitian

dengan bertatap muka secara langsung dengan respoden yang

diteliti. Peneliti menanyakan hal-hal yang telah dirancang

untuk ditanyakan pada responden. Hasil wawancara dicatat

sebagai informasi yang penting sebagai data penelitian

(Sukardi, 2003: 79). Instrumen wawancara disusun sesuai

dengan landasan teori di dalam bab II. Sehingga instrumen

wawancara dapat dikatakan terpenuhi validasinya.

Narasumber untuk wawancara penelitian adalah guru fisika

dan beberapa siswa kelas XI IPA di SMA X Yogyakarta.

Kisi-kisi instrumen wawancara untuk memperkuat data

observasi sama dengan kisi-kisi instrumen observasi. Berikut

merupakan daftar pertanyaan untuk instrumen wawancara

untuk penelitian tentang implementasi pendekatan saintifik

dalam PBM pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA SMA:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

34

Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan untuk Instrumen Wawancara

Penelitian tentang Implementasi Pendekatan Saintifik

dalam PBM pada Mata Pelajaran Fisika Kelas XI IPA SMA

Narasumber Daftar Pertanyaan

a. Guru 1) Bagaimana alur penyampaian materi

ajarnya?

2) Bagaimana keterlibatan anda dalam

PBM?

3) Seberapa besar keterlibatan siswa

dalam proses pembelajaran di kelas?

Dan seperti apa keterlibatan siswa

tersebut?

4) Dalam kegiatan pembelajaran terdapat

kegiatan pokok yaitu pendahuluan,

inti, dan penutup. Apakah anda

menerapkan pendekatan saintifik

dalam ketiga kegiatan pokok tersebut

selama PBM?

5) Dari ketiga kegiatan tersebut, mana

yang paling mendukung belajar siswa

selama PBM, mengapa?

6) Apakah anda menyiapkan media objek

untuk diamati siswa?

7) Apakah anda sering memberikan

pertanyaan untuk menggugah

keingintahuan siswa tentang materi

ajar?

8) Apakah anda mengadakan praktikum

untuk beberapa materi yang anda

ajarkan dan seberpa sering diadakan?

9) Apakah anda mengadakan

demonstrasi sederhana/penggunaan

video/diskusi kelompok untuk materi

yang anda ajarkan dan seberpa sering

diadakan?

10) Metode belajar seperti apa yang anda

pilih? Mengapa?

11) Metode pembelajaran apa yang anda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

35

Narasumber Daftar Pertanyaan

gunakan untuk memacu keaktifan

siswa dan untuk meningkatkan

kemampuan berpikir dan bertindak

secara ilmiah pada siswa?

12) Apa pendapat anda tentang

pendekatan saintifik adalah hal yang

lumrah dalam mata pelajaran fisika

dikarenakan fisika berbasis pada

metode ilmiah?

b. Siswa 1) Apakah guru menyajikan media obyek

untuk diobservasi?

2) Apakah ketika kalian melakukan

praktikum atau observasi kalian

diberikan panduan atau arahan dalam

melakukan eksperimen?

3) Apakah guru sering bertanya tentang

materi selama PBM belangsung?

4) Apakah kalian sering bertanya tentang

materi selama PBM belangsung?

5) Bagaimana cara guru menjawab

pertanyaan kalian?

6) Apakah kalian melakukan persiapan

sebelum pelajaran fisika?

7) Bagaimana cara mengajar guru selama

PBM?

8) Apakah kalian sering melakukan

praktikum?

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa data

kualitatif, dimana data dalam riset kualitatif adalah semua hal, barang,

tulisan, dan benda yang dikumpulkan peneliti untuk dapat menjelaskan

persoalan yang sedang didalami (Suparno, 2010:117).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

36

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi melalui video

menggunakan alat bantu handycam sambil membuat fieldnote selama 3

kali PBM Fisika. Selain itu, data diperkuat dengan wawancara guru

sebanyak 2 kali, yaitu sekali sebelum pengambilan data observasi dan

sekali sesudah pengambilan data observasi, serta wawancara siswa yang

dilaksanakan 1 kali sesudah pemngambilan data observasi, ketiga

wawancara tersebut dilaksanakan di luar PBM Fisika. Sebelum semua

kegiatan pengambilan data tersebut, sudah dilaksanakan kegiatan

observasi awal sebagai kegiatan pengenalan terhadap situasi dan

lingkungan tempat penelitian.

F. Metode Analisis yang Digunakan

Untuk menganalisis data dari penelitian ini, peneliti menggunakan

dua tahap analisis data kualitatif, yaitu analisis dalam lapangan dan

analisis sesudah pengumpulan data. Analisis dalam lapangan ini adalah

tahap saat melakukan observasi penelitian di lapangan. Analisis ini lebih

pada apa yang diamati peneliti dan lebih pada pemilahan hal-hal penting

bagi penelitian. Sedangkan pada tahap analisis sesudah pengumpulan data

terdapat beberapa tahap yang harus dikerjakan yaitu membuat transkrip

data, kategorisasi coding, dan mekanika mengerjakan data. Selain itu,

metode analisis komperasi juga digunakan untuk membandingkan antara

teori dengan realitas tentang implementasi pendekatan saintifik dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

37

PBM pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA SMA yang terjadi di SMA

X Yogyakarta.

Analisis pada data observasi dan wawancara dengan tahapan

sebagai berikut, beserta informasi yang telah dicatat (fieldnotes). Berikut

proses analisis yang akan dilaksanakan:

1. Mengambil data observasi dan wawancara.

2. Mentranskip data video dan rekaman suara secara umum ke dalam

data tulisan.

3. Dengan panduan kisi-kisi instrumen observasi dan wawancara,

maka transkip data dari video dan rekaman suara yang telah berupa

tulisan dipilah-pilah pada sub faktor dan faktor yang tepat, dengan

mencari kata-kata kunci yang sesuai dengan kisi-kisi.

4. Setelah mengelompokkan ke dalam sub faktor dan faktor, lalu

dianalisis informasi yang didapat.

5. Menarik kesimpulan dari data yang telah dianalisis.

Kemudian, analisis untuk membandingkan teori dengan realitas

tentang implementasi pendekatan saintifik dalam tahapan-tahapan/

kegiatan-kegiatan PBM pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA SMA di

satu SMA Yogyakarta. Untuk membandingkan teori dengan realitas

tentang implementasi pendekatan saintifik dalam tahapan-tahapan/

kegiatan-kegiatan PBM pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA SMA di

SMA X Yogyakarta, maka dilakukan pembandingan antara teori dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

38

hasil data yang telah diperoleh dari observasi dan wawancara.

Perbandingan hasil implementasi tersebut dituliskan dalam bentuk tabel

dan uraian.

Tabel 3.4 Tabel Analisis Perbandingan Teori dengan Realitas

tentang Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Tahapan-

tahapan/ Kegiatan-kegiatan PBM pada Mata Pelajaran Fisika Kelas

XI IPA SMA di SMA X Yogyakarta

Sub Faktor Teori Realitas

1. Tahap

Prainstruksional/

Kegiatan Pendahuluan,

meliputi:

2. Tahapan

Instruksional/ Kegiatan

Inti, meliputi:

3. Tahapan Evaluasi/

Kegiatan Akhir,

meliputi:

G. Waktu Penelitian

Berikut merupakan penjadwalan waktu penelitian implementasi

pendekatan saintifik dalam PBM pada Mata Pelajaran Fisika Kelas XI IPA

SMA:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

39

Tabel 3.5 Kegiatan Penelitian di SMA X

No. Tanggal Kegiatan Rincian Kegiatan

1. April 2015

Observasi pendahuluan I di dalam

kelas XI IPA saat berlangsungnya

PBM

2. April 2015

Observasi pendahuluan II di dalam

kelas XI IPA saat berlangsungnya

PBM

3. April 2015 Pengambilan data wawancara awal

dengan guru.

4. April 2015

Pengambilan data I: observasi selama

PBM berlangsung dan melakukan

wawancara.

5. April 2015

Pengambilan data II: observasi

selama PBM berlangsung dan

melakukan wawancara.

6. Mei 2015

Pengambilan data III: observasi

selama PBM berlangsung dan

melakukan wawancara.

7. Mei 2015 Pengambilan data wawancara

konfirmasi dengan guru.

8. Mei 2015 Pengambilan data wawancara dengan

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

40

BAB IV. DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Data

1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di salah satu sekolah swasta di Yogyakarta, yaitu

SMA X Yogyakarta. Materi pembelajarannya adalah Fluida dan Teori Kinetik

Gas. Subjek penelitian ini adalah guru Fisika dan siswa kelas XI IPA 1,

sedangkan objeknya adalah implementasi pendekatan saintifik yang

dilaksanakan dalam pelaksanaan pembelajaran fisika.

Penelitian dilakukan di satu sekolah, satu guru Fisika, dan satu kelas XI

IPA, supaya penelitian ini fokus dalam mengetahui implementasi pendekatan

saintifik yang dilakukan guru dan siswa pada PBM Fisika.

Sebelum pengambilan data penelitian melalui observasi dan wawancara,

peneliti melakukan observasi awal sebanyak 2 kali pada bulan April 2015. Hal

tersebut dilakukan untuk mengetahui situasi kelas selama PBM Fisika

berlangsung dan membiasakan siswa dengan keberadaan peneliti di dalam

kelas.

Pelaksanaan penelitian untuk mengambil data observasi video dilakukan

pada tanggal 03 Mei 2015, 08 Mei 2015, dan 11 Mei 2015. Sedangkan untuk

data wawancara guru dilakukan pada tanggal 21 April 2015 dan 23 Mei 2015,

serta data wawancara siswa pada tanggal 19 Mei 2015. Penelitian pengambilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

41

data observasi dilaksanakan di dalam lab pada observasi pertama dan di dalam

kelas XII IPS 3 pada observasi kedua dan ketiga. Wawancara dilakukan di luar

kelas, yaitu wawancara guru dilakukan di ruang tamu sekolah dan wawancara

siswa dilakukan di ruang tamu asrama putri. Wawancara tersebut telah

dilakukan peneliti dan direkam dalam bentuk video dan rekaman suara.

Sementara, fieldnotes dikumpulkan selama kegiatan penelitian berlangsung.

Setelah proses pengambilan data melalui observasi yang

didokumentasikan melalui video, peneliti memutar rekaman video berulang-

ulang kali untuk mendeskripsikan implementasi pendekatan saintifik yang

dilakukan oleh guru dan siswa selama PBM Fisika berlangsung dan

menemukan bentuk-bentuknya, lalu mentranskipnya. Peneliti mentranskip data

wawancara yang telah didapatkan dengan memutarnya berulang-ulang dan

menuliskannya dengan kata-kata yang sama dengan yang dikatakan selama

proses wawancara berlangsung.

2. Data Penelitian

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama pengambilan data video

dan wawancara dalam PBM Fisika yang berlangsung, didapatkan hasil penelitian

sebagai berikut:

a. Data Penelitian

Data video PBM dan wawancara guru, serta wawancara siswa dipaparkan

dalam tabel di bawah ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

42

Tabel 4.1 Kegiatan yang Diobservasi/ Direkam

Kegiatan yang Diobservasi/ Direkam

1. Tahap Prainstruksional/

Kegiatan Pendahhuluan

a. Kegiatan Awal Pembelajaran

b. Pemantapan Pemahaman Prasyarat

2. Tahap Instruksional/ Kegiatan

Inti

a. Pengamatan atau Observasi

b. Mengajukan Pertanyaan

c. Mengumpulkan Informasi

d. Mengasosiasikan atau Mengolah

Informasi atau Menalar

e. Mengkomunikasikan

3. Tahap Evaluasi/ Kegiatan

Penutup

a. Validasi Konsep, Hukum, Asas,

Prinsip yang Telah Dikontruksi Siswa

b. Pengayaan Materi Pelajaran yang

Telah Dipelajari Siswa

Guru Fisika yang dijadikan subjek dalam penelitian ini merupakan guru

yang telah berpengalaman mengajar selama 22 tahun dan sudah selama 5 tahun

mengajar di SMA X Yogyakarta, serta siswa-siswa merupakan siswa yang

telah 2 tahun mendapatkan pelajaran Fisika.

b. Transkipsi

Pembuatan transkipsi dilakukan sendiri oleh peneliti dengan mengamati

rekaman video PBM Fisika dan rekaman wawancara guru serta wawancara

siswa. Peneliti mengamati aktivitas dan tutur kata guru dan siswa yang

merupakan bentuk-bentuk implementasi pendekatan saintifik dalam PBM

Fisika. Kemudian video observasi dan wawancara tersebut disalin dalam

bentuk tulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

43

B. Analisis dan Pembahasan

Seperti yang terumuskan dalam BAB 2, implementasi pendekatan

saintifik dalam PBM Fisika oleh guru dan siswa dilaksanakan dalam 3 tahapan/

kegiatan pembelajaran, yaitu: Tahap Prainstruksional/ Kegiatan Pendahuluan,

Tahap Instruksional/ Kegiatan Inti, dan Tahap Evaluasi/ Kegiatan Penutup.

Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui bagaimana seorang guru

melakukan implementasi pendekatan saintifik dan mengarahkan siswa untuk

melakukan implementasi pendekatan saintifik tersebut dalam PBM Fisika.

Penelitian ini tidak memuat penilaian implementasi pendekatan saintifik dari

seorang guru dan para siswa.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi aktivitas-aktivitas

belajar yang menunjukkan implementasi pendekatan saintifik dalam PBM

Fisika dan membandingkannya antara teori dengan praktek di lapangan.

Keterangan yang perlu dipahami, sebagai berikut: G = Guru, P = Peneliti,

S = Siswa, S1 = Siswa 1, dan S2 = Siswa 2.

Uraian analisis dan pembahasan untuk implementasi pendekatan saintifik

dalam PBM fisika pada tiap tahapan/ kegiatan pembelajarannya, di mana

pengalaman khusus/ pokok tentang pendekatan saintifik ada di tahap

instruksional/ kegiatan inti, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

44

1. Tahap Prainstruksional/ Kegiatan Pendahuluan

a. Kegiatan Awal Pembelajaran

Seorang guru pada umumnya dituntut harus mampu membuat

suasana awal pembelajaran yang kondusif melalui kegiatan awal

pembelajaran dengan harapan PBM berjalan dengan efektif. Dalam

implementasi pendekatan saintifik hal tersebut dapat dilaksanakan

oleh guru, dengan cara melaksanakan aktivitas belajar yang

memotivasi siswa dengan memberi dorongan semangat/ kritik/ saran,

bisa juga dengan memberi tahu kompetensi apa saja yang akan

dipelajari pada pertemuan tersebut. Hal lain yang dapat dilakukan

guru adalah menyapa siswa dengan ramah, melihat kesiapan siswa

dalam PBM, serta guru mempersiapkan perlengkapan yang akan

digunakan untuk pembelajaran pada hari tersebut.

Selama observasi, guru menunjukkan murah senyum dan nada

suaranya halus, serta sapaan yang ramah. Guru mempersiapkan

perlengkapan untuk pembelajaran. Seperti dalam rekap video pada

pertemuan pertama (Lampiran 3):

Guru telah menyediakan alat dan bahan eksperimen. Lalu

Guru mengambil kertas dari atas meja yang ada di depan

lalu berdiri di depan kelas sambil menjelaskan aktivitas

PBM hari ini.

G : Hari ini kita akan eksperimen. Jarum yang dimasukkan ke

dalam air apakah terapung atau tenggelam. Silahkan anda

baca. Sampai nanti membuat laporan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

45

a.

b.

Gambar 4.1.a Peralatan Eksperimen yang telah

disediakan oleh guru, b. Guru menjelaskan apa yang

akan dilakukan dalam eksperimen secara singkat.

Dalam rekap video pada pertemuan kedua, guru menunjukkan

tindakan menunggu kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran.

Guru masuk ke ruang kelas XII IPS 3 pukul 10:25 WIB dan siswa

baru beberapa yang masuk karena baru selesai istirahat, dan PBM

dimulai pukul 10:30 WIB. Selama 5 menit tersebut guru

mempersiapkan perlengkapan PBM. Berikut rekap video pertemuan

kedua (Lampiran 3):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

46

Gambar 4.2 Suasana awal pembelajaran di mana

belum semua siswa masuk kelas dan tampak guru

sedang mempersiapkan perlengkapan PBM.

Namun, selama observasi dan wawancara tidak dijumpai bahwa

guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai pada pertemuan

tersebut, mau pun di awal memberi motivasi berupa pertanyaan atau

pernyataan yang menggugah rasa penasaran siswa/ dorongan

semangat/ kritik/ saran.

Dalam wawancara dengan dua siswa didapatkan informasi

bahwa guru memberikan motivasi berupa ceramah ketika PBM

berlangsung. Berikut kutipan wawancara dengan siswa (Lampiran 4):

P : Bapaknya itu pernah gak ngasih kalian motivasi buat

semangat belajar?

S2 : Sebenarnya pernah sih. Misalkan dia ceramah saat

pelajaran, “Saya itu turut sedih, nak. Saya sedih. Kakak-

kakak kalian itu begini-begini. Harusnya kalian itu…”

Nah kasian juga kan orang tua ini. Harusnya aku belajar

gitu. Tapi 1 menit doank mbak mikir kaya gitu, abis itu ya

males lagi. Hahahahaha…..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

47

Sementara itu guru merasa bahwa ia memberi semangat dengan

melihat kondisi dan caranya sering mengadakan ulangan, sebagaimana

terungkap dalam hasil wawancara berikut ini (Lampiran 4):

Kalo anak sudah bagus ya sudah , gak perlu dituntut yang

lain. Tetapi menjadi ketika anak sudah mulai apatis sudah

mulai jenuh atau anak nah,,,, ya,,, diberi semangat.

Mengaktifkan itu menurut saya gini ya liat kondisi

kemudian kalo anak biarkan anak mau belajar fisika ya

harus di paksa,jujur,,,harus dipaksa. Anak kalau tidak

dipaksa untuk belajar maaf ya nanti gak mau belajar, saya

tu sampai jeleh. Fisika tu ulangan paling sering

harapannya ya satu memaksa anak untuk mau belajar. Nah

itulah karena apa ketika tidak pernah ulangan yo yakin

anak tu ya gak belajar.

Dari hasil wawancara dapat dideskripsikan bahwa guru memberi

motivasi dalam bentuk yang berbeda-beda kepada siswa selama PBM

berlangsung, namun bukan di awal PBM yang bertujuan untuk

membangun suasana pembelajaran yang efektif.

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa guru telah

melakukan aktivitas belajar dalam implementasi pendekatan saintifik

pada PBM Fisika untuk membangun suasana awal pembelajaran yang

efektif, berupa: pertama, guru telah mempersiapkan perlengkapan

untuk pembelajaran dan menunggu hingga siswa siap memulai

pembelajaran, kedua telah menyapa siswa sebelum pembelajaran

dimulai dengan ramah. Namun demikian guru belum sepenuhnya

melakukan upaya memberikan motivasi kepada siswa sebelum

menuju ke kegiatan inti PBM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

48

b. Pemantapan Pemahaman Prasyarat

Sebelum berlanjut ke materi pokok, dalam implementasi

pendekatan saintifik dalam PBM Fisika, guru diharapkan mampu

memantapkan pemahaman prasyarat yang dimiliki siswa karena

materi pelajaran fisika memiliki kaitan satu dengan lainnya, yaitu

dengan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang

materi sebelumnya dan mereview materi sebelumnya sebagai

pemantapan pemahaman bagi siswa dan mengkaitkannya dengan

materi yang akan dipelajari.

Selama observasi yang dilakukan oleh peneliti, pada pertemuan

ketiga guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang

materi sebelumnya. Guru masuk ke kelas XII IPS 3 pukul 12:00 WIB.

Lalu guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dan

membagikan kertas yang berisi latihan soal untuk persiapan ulangan

harian pada pertemuan berikutnya.

Namun, selama observasi nampak bahwa siswa kurang

memanfaatkan hal tersebut. Sehingga siswa kurang mampu

mengkaitkan satu materi dengan materi lainnya dalam pelajaran fisika.

Seperti dalam kutipan wawancara guru yang pertama (Lampiran 4)

berikut :

Loh kadang-kadang setiap anak kan beda-beda ada yang

9.0 ada yang 9,7 da yang 8 ternyata sampai mengamati

anak pengukuran bandul itu tidak tepat. Yang diukur tali,

lupa bandul itu pusat massanya dimana ditengah atau

disepertiganya kan gak tau, kadang anak saya beri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

49

beberapa ada yang bentuknya segitiga, kalo bunder yakin

ditengah tengah yo? Tetapi ketika segitiga lupa bahwa

sepertiga titik beratnya.

Sedangkan untuk aktivitas guru meriview materi

sebelumnya, guru mengatakan bahwa siswa diberi penjelasan tentang

hal-hal yang belum dimengerti pada pertemuan selanjutnya bukan

disaat pertemuan praktikum tersebut, sebagaiman dalam kutipan

wawancara guru kedua, berikut kutipan tersebut (Lampiran 4) :

P : lalu bapak pada akhirnya menjelaskan …?

G : macam-macam…

P : he’e.

G : Setelah praktek, biarkan selesai. Tapi ketika masuk

kelas, kita mengingatkan lagi bahwa segitiga itu titik

beratnya adalah 1/3 dari tinggi.

Namun, dalam prakteknya di kelas tidak ditemukan fakta tersebut,

guru tidak menjelaskan atau membahas hal mengenai praktikum pada

pertemuan selanjutnya.

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwwa aktivitas-

aktivitas belajar yang terlaksana dalam implementasi pendekatan

saintifik dalam hal pemantapan pemahaman siswa di tahap

Prainstruksional/ kegiatan pendahuluan adalah pemberian kesempatan

pada siswa untuk bertanya tentang materi sebelumnya. Namun karena

hal ini kurang dimanfaatkan siswa, siswa kurang mampu mengkaitkan

satu materi dengan materi lainnya yang relevan dan saling terkait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

50

2. Tahap Instruksional/ Kegiatan Inti

a. Pengamatan atau Observasi

Kegiatan pengamatan atau observasi dalam implementasi

pendekatan saintifik dilakukan dengan aktivitas-aktivitas belajar,

sebagai berikut : pertama penyediaan objek observasi oleh guru dan

objek tersebut sesuai dengan materi yang dibahas saat PBM tersebut,

kedua siswa dengan aktif melakukan observasi dengan memanfaatkan

panca indra yang dimiliki, ketiga guru dan siswa menyepakati dan

menentukan cara dan prosedur pangamatan, dan keempat guru

mengetahui perannya beserta peran siswa dalam observasi.

Pertama, dalam observasi yang dilaksanakan oleh peneliti pada

pertemuan pertama guru telah menyediakan objek observasi berupa

alat dan bahan eksperimen tegangan permukaan, seperti pada gambar

4.1.a.

Saat guru menjelaskan konsep atau rumus, guru terbiasa

memberikan ilustrasi/ gambar di papan tulis. Dari rekap video

pertemuan kedua menit ke 06:35(Lampiran 3) teramati bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

51

Guru menjelaskan lagi dengan memberi ilustrasi tentang balon untuk

Hukum Boyle.

Gambar 4.3 Guru memberi ilustrasi untuk

mempermudah penjelasan.

Hal pemberian ilustrasi biasa digunakan oleh guru dalam

PBMnya untuk mempermudah memberi penjelasan dan siswa mudah

menangkap maksudnya. Namun, dari wawancara yang pertama

dengan guru diketahui siswa menggambarkan ilustrasi di buku catatan

berbeda dengan yang di papan tulis, sehingga siswa mengalami

kesulitan menangkap maksud materi pelajaran tersebut. Berikut

kutipan wawancara tersebut (Lampiran 4):

Mengajar, yang saya lihat gambar. Ketika gambarnya

benar, kita bisa menjabarkan. Tetapi ketika gambarnya

salah sudah tidak dari awal salah. Ya kalau guru bawa

buku, kan lucu ya. Hal itu saya kira wajar. Gambar diturun

persis. Logikanya. Kelemahan anak, saya mengamati juga,

gambarnya dengan soal saya buat beda, nah misalnya

gambarnya A dan B, di soal 1 dan 2.

P : sudah bingung.

G : sudah bingung.

P : hahaaa…

G : A dan B tak balik, tadi A disebelah kiri jadi sebelah

kanan. Rumusnya sama, padahal penjabaran rumusnya

dari..

P : gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

52

G : gambar. Bernoulli h1 dan h2, h1 yang bawah atau yang

atas ya? Pak Guru ditanya yang mana rumusnya; ya ga

tahu ketika tidak melihat gambarnya. Fisika, dari logika

gambar. Pada selisih tinggi h1 min h2, lhoh h1 dan h2

nya yang mana dulu? Makanya harus lihat gambarnya

dulu. Kok ketemu negatif Pak, ya kalau hafalan

ketemunya negatif.

Kedua, siswa aktif dalam melakukan observasi dengan

memanfaatkan panca indra yang dimilikinya tampak pada pertemuan

pertama dan kedua, sebagai berikut rekap video pertemuan pertama

dan kedua (Lampiran 3):

Guru memberi contoh bagaimana menempatkan jarum ke dalam air

pada satu kelompok siswa yang bertanya.

Gambar 4.4 Siswa mengamati contoh yang diberikan

guru (rekap video pertemuan pertama pada menit

04:23).

Kelompok bertanya bagaimana cara meletakkan jarumnya ke dalam air,

kemudian guru mempraktekkan, di mana kelompok depannya juga ikut

memperhatikan.

Gambar 4.5 Siswa mengamati contoh yang diberikan

guru (rekap video pertemuan pertama pada menit

07:37).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

53

Salah satu aktivitas mencoba dan mengamati yang dilakukan oleh 2

kelompok dari 7 kelompok yang ada.

Gambar 4.6 Siswa mengamati eksperimen tegangan

permukaan pada air biasa dengan seksama (rekap

video pertama pada menit ke 06:33)

Gambar 4.7 Siswa mengamati eksperimen tegangan

permukaan pada air biasa dengan seksama (rekap

video pertama pada menit ke 06:40)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

54

Siswa mencoba dan mengamati jarum yang diletakkan ke dalam air

sabun.

Gambar 4.8 Siswa mengamati eksperimen tegangan

permukaan pada air sabun dengan seksama (rekap

video pertama pada menit ke 10:09)

Siswa memperhatikan penjelasan guru, meski pun sambil tiduran, dan

mencatat yang ada di papan tulis.

Gambar 4.9 Siswa menyimak dan mendengarkan

penjelasan guru (rekap video pertemuan kedua pada

menit ke 02:35).

Gambar 4.10 Siswa menyimak dan mendengarkan

penjelasan guru (rekap video pertemuan kedua pada

menit ke 02:40).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

55

Dari gambar 4.4 sampai 4.10 di atas menandakan siswa aktif dalam

melakukan observasi.

Ketiga, guru dan siswa menyepakati dan menentukan cara dan

prosedur pangamatan. Dalam hal ini, guru yang menentukan prosedur

pengamatan, dan siswa melakukannya. Hal tersebut ditunjukkan

dalam pertemuan pertama dengan guru membagikan LKS ke siswa, di

mana dalam LKS tersebut telah ada prosedur observasi, berikut rekap

video pertemuan pertama:

Guru membagi LKS untuk eksperimen tersebut.

Gambar 4.11 Guru membagikan LKS yang ada

prosedur observasinya (menit ke 00:36).

Keempat, guru mengetahui perannya beserta peran siswa dalam

kegiatan observasi. Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan observasi

ditunjukkan dengan guru memberi contoh yang terjadi pada rekap

video pertemuan pertama menit ke 04:23 dan 07:37 seperti di atas.

Kemudian, guru juga menyadari siswa harus aktif dalam posisinya

dalam kegiatan observasi. Seperti yang terjadi pada pertemuan

pertama, pada rekap video terdapat pada menit ke 06:33, 06:40, dan

10:09.

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam tahap

observasi dalam pendekatan saintifik yang dilakukan guru dan siswa:

pertama, guru telah menyediakan objek observasi. Kedua, siswa aktif

dalam kegiatan observasi. Ketiga, guru menentukan prosedur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

56

observasi. Dan keempat, guru mengetahui posisinya beserta siswa

dalam kegiatan observasi.

b. Mengajukan Pertanyaan

Dalam kegiatan mengajukan pertanyaan pada PBM Fisika dalam

implementasi pendekatan saintifik, aktivitas belajar yang dilakukan

yaitu : pertama, siswa aktif bertanya dan mengajukan pendapat;

kedua, guru bertanya dengan kualitas pertanyaan yang baik dan tepat

untuk membimbing atau memandu siswanya belajar dengan baik dan

membentuk interaksi yang baik antara guru dan siswa; ketiga, guru

menjawab pertanyaan siswa untuk mendorong siswa menjadi

penyimak dan pembelajar yang baik; keempat, guru membuka

kesempatan secara luas kepada siswa untuk bertanya mengenai apa

yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat; dan kelima, guru

memberi waktu kepada siswa beberapa saat sebelum meminta atau

menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan itu.

Aktivitas belajar yang menunjukkan siswa aktif bertanya dapat

dilihat dalam rekap video pertemuan pertama, di mana siswa

mengangkat tangan dan memanggil guru, kemudian guru beranjak ke

kelompok yang bertanya tersebut. Kelompok tersebut menanyakan

bagaimana cara meletakkan jarum ke permukaan air dan guru segera

memberi contoh. Selain itu, rekap tersebut menggambarkan guru

menjawab pertanyaan siswa untuk mendorong siswa menjadi

penyimak dan pembelajar yang baik, juga membangun interaksi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

57

baik antara guru dan siswa. Berikut rekap video tersebut (Lampiran

3):

Gambar 4.12 Siswa mengangkat tangan dan memanggil

guru untuk bertanya (pada menit ke 07:22).

Gambar 4.13 Guru menjawab atau merespon pertanyaan

siswa dengan memberi contoh (pada menit ke 07:37).

Siswa ada yang bertanya tentang yang diamati, karena

berbeda dengan yang ada di teori.

S : melayang, melayang Pak.

Guru melihat eksperimen kelompok tersebut.

G : Coba diperhatikan, melayang atau terapung. Coba ingat

tentang kohesi dan adesi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

58

Gambar 4.14 Siswa bertanya. Guru menjawab

dengan pernyataan dan pertanyaaan yang menuntun

ke jawaban ( rekap video pertemuan pertama pada

menit ke 22:45).

Siswa aktif bertanya, siswa bertanya ke siswa lain dan atau ke

guru.

Gambar 4.15 Siswa bertanya ke teman (menit ke 26:20).

Gambar 4.16 Siswa bertanya pada guru (menit ke 26:36).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

59

Ketika menjawab pertanyaan/ memberi informasi ke siswa, wajah dan

nada suara guru bersahabat dan ramah.

Gambar 4.17 Interaksi yang baik antara guru dan siswa

(rekap video pertemuan pertama pada menit ke 34:57).

Kemudian pada rekap video pertemuan kedua terdapat pula

aktivitas PBM Fisika dalam kegiatan menanya, sebagai berikut

(Lampiran 3) :

Ada siswa bertanya tentang rumus yang dituliskan oleh

guru, lalu guru menjelaskannya.

G : Rumus ini pernah di kelas 1.

Gambar 4.18 Guru menjawab pertanyaan siswa dan

mengingatkan siswa (pada menit ke 01:31).

S : Pak satuannya kenapa K? Kenapa tidak oC?

Guru memberi penjelasan, dan siswa menerima

penjelasan tersebut, serta guru memberi nasihat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

60

G : Jebakan-jebakan itu ada, harus hati-hati.

Gambar 4.19 Guru menjawab pertanyaan siswa dan

meminta siswa hati-hati dengan jebakan yang ada

pada soal fisika (pada menit ke 55:07).

Demikian pula dalam pertemuan ketiga, terdapat aktivitas yang

menggambarkan kegiatan menanya. Berikut rekap video pertemuan

ketiga (Lampiran 3) :

Siswa bertanya pada guru, kemudian guru menanggapinya.

Gambar 4.20 Guru menanggapi siswa yang bertanya

(pada menit ke 22:55, 28:05 dan 28:38)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

61

Siswa bertanya, guru menanggapi dengan pertanyaan yang menuntun

ke jawaban.

Gambar 4.21 Guru menjawab dengan pertanyaan

dan atau pernyataan yang menuntun ke jawaban

(pada menit ke 33:15 dan 34:20).

Guru menjelaskan di depan karena guru menemukan pertanyaan yang

sama dari beberapa kelompok diskusi. Siswa memperhatikan.

Gambar 4.22 Guru menemui pertanyaan yang sama

dan menjawab siswa dengan menerangkan di papan

tulis (pada menit ke 40:29 dan 44:46)

Dalam wawancara dengan siswa, terungkap bahwa siswa tidak

menyukai cara guru menjawab dengan pertanyaan atau pernyataan

yang menuntun ke jawaban, tanpa memberi jawaban yang benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

62

secara pasti. Siswa lebih suka bila guru langsung menjawabnya,

dengan guru langsung menjawabnya siswa merasa akan lebih mudah

paham akan hal yang dipertanyakan oleh siswa. Namun, bagi guru hal

yang disukai siswa tersebut kurang baik bagi diri siswa sebagai

pembelajar yang baik, karena siswa akan terbiasa diberi jawaban

secara langsung tanpa adanya usaha untuk menemukan jawaban dari

diri siswa sendiri. Berikut kutipan wawancara dengan siswa tersebut

(Lampiran 4) :

P : trus kalo misalnya kalian ada yang eee gak tau nih,

trus nanya, respon bapaknya gimana?

S 1 : bapaknya.....

S 2 : dijawab sih dijawab,,

P : dijawab tapi,,

S 2 : dijelaskan tapi,,

S 1 : berbelit-belit lagi mbak dijelaskannya.

S 2 : ho’o. Dengan yang dijelaskannya dia ini, dari awal

itu tuh beda lagi, kayak kok beda lagi gitu loh mbak.

S 1 : gak langsung ini gini, gak ya? “Kalo kamu gini-

gini gimana? Kalo kamu gini-gini gimana?”, gatau

pak? “dicari dulu”. Jadi balik lagi, yaudah gak

ngerjain deh jadinya.

P : berarti kalian tanya, tapi pak X nya itu nanya juga ke

kalian gitu?

S 2 : ho’o

S 1 : iya kayak gitu mbak. Gak pernah ngasih jawaban

pasti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

63

Terdapat kutipan wawancara yang menggambarkan siswa

secara aktif bertanya ke teman. Berikut kutipan wawancara

dengan siswa (Lampiran 4):

P : Terus kalau misalnya kalian gak ngerti itu, kalian

gimana? Apa nanya-nanya…

S2 : Nanya ke teman.

S1 : Iya nanya ke teman.

Dari paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam

tahap menanya pada pendekatan saintifik yang dilakukan guru, siswa

aktif bertanya dan mengajukan pendapat; guru bertanya dengan tepat

untuk membimbing atau memandu siswanya belajar dengan baik dan

membentuk interaksi yang baik antara guru dan siswa; guru menjawab

pertanyaan siswa untuk mendorong siswa menjadi penyimak dan

pembelajar yang baik; guru membuka kesempatan secara luas kepada

siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak,

dibaca atau dilihat terbukti guru tidak marah atau memberi batasan

pada siswa yang bertanya; dan kelima, guru memberi waktu kepada

siswa beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk siswa untuk

menjawab pertanyaan itu yang tampak pada saat guru melontarkan

pertanyaan atau pernyataan yang membimbing ke jawaban meski

siswa tidak suka dengan cara tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

64

c. Mengumpulkan Informasi

Mengumpulkan informasi dalam implementasi pendekatan

saintifik dapat ditunjukkan dengan melakukan aktivitas belajar

sebagai berikut : siswa aktif dalam mengumpulkan informasi dapat

dari berbagai sumber dan berbagai cara, guru menampung semua

pendapat siswa dan membimbingnya untuk mendapatkan informasi

yang tepat, dan siswa mencatat fenomena yang terjadi dengan baik

dan tepat, sehingga siswa mampu berpikir cermat dan kritis.

Selama observasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti

menemukan beberapa aktivitas yang mendukung berlangsungnya

kegiatan mencari informasi ini. Berikut rekap video pertemuan

pertama tentang keaktifan siswa dalam mencari informasi dari

berbagai sumber dan cara (Lampiran 3):

Salah satu aktivitas mencoba dan mengamati yang dilakukan oleh 2

kelompok dari 7 kelompok yang ada.

Gambar 4.23 Siswa mencari informasi dengan

melakukan eksperimen (pada menit ke 06:33 dan 10:09)

Terdapat siswa yang bertanya tentang yang diamati, karena berbeda

dengan yang ada di teori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

65

Gambar 4.24 Guru memberi informasi yang perlu

siswa tahu dan pahami (pada menit ke 22:45).

Siswa menggunakan buku yang biasa digunakan untuk mendapatkan

informasi.

Gambar 4.25 Siswa mencari informasi dari buku

(pada menit ke 23:45)

Siswa mencari informasi dari internet dan mengkonfirmasikannya ke

guru. Tampak siswa tetap lebih mantap bila guru memberikan

pendapatnya/ jawabannya.

Gambar 4.26 Siswa mencari informasi dari internet

dan mengkonfirmasi kebenarannya dengan guru

(pada menit ke 27:00).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

66

Dalam wawancara dengan guru, peneliti mendapatkan bahwa

guru memberikan informasi ke siswa dengan cara mengilustrasikan

dalam gambar dan penjabaran rumus. Hal ini merupakan aktivitas

guru menampung semua pendapat siswa dan membimbingnya untuk

mendapatkan informasi yang tepat. Berikut kutipan wawancara terkait

dengan tindakan guru (Lampiran 4) :

G : pak guru itu kan ada gambar tak gambarke, kemudian tak

jabarke, kemudian rumus terakhir kan tak kotak, anak itu

mintanya yang dikotak.

Setelah mendapat informasi yang diperlukan, siswa mencatat

fenomena yang terjadi dengan baik dan tepat yang kemudian diolah.

Berikut gambaran dalam rekap video pertemuan kedua, di mana siswa

mencatat informasi yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis

(Lampiran 3) :

Guru memberi waktu pada siswa untuk menyelesaikan mencatat apa

yang ada di papan tulis dan memberi kesempatan pada siswa untuk

bertanya.

Gambar 4.27 Siswa mencatat penjelasan yang ada di

papan tulis (pada menit ke 10:22).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

67

Dari paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hal-hal

yang dilakukan dalam tahap mengumpulkan informasi, yaitu: siswa

aktif dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber (seperti

guru dan teman) dan berbagai cara (dengan melakukan eksperimen

dan diskusi), guru menampung pendapat siswa dan membimbingnya

untuk mendapatkan informasi yang tepat, dan siswa mencatat

fenomena yang terjadi dengan baik dan tepat.

d. Mengolah Informasi atau Menalar atau Mengasosiasikan

Dalam mengolah informasi atau menalar atau mengasosiasikan

dalam implementasi pendekatan saintifik dilakukan beberapa aktivitas

belajar berikut: siswa mengolah informasi yang sudah dikumpulkan,

siswa menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya,

guru mengetahui perannya beserta siswa dalam kegiatan mengelola

informasi, dan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan observasi

sampai mengolah informasi.

Kelompok mulai menuliskan laporan eksperimen.

Gambar 4.28 Dalam kelompok ada siswa

yang menuliskan laporan eksperimen (rekap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

68

video pertemuan pertama pada menit ke

24:07).

Rekap video (Lampiran 3) di atas menunjukkan dalam

kelompok mulai mengolah informasi yang didapat dan menuliskannya

dalam laporan eksperimen, di mana ditulis dengan format laporan

eksperimen yang sederhana, yang diakhiri dengan menarik

kesimpulan.

Siswa lemah dalam mengkaitkan satu materi dengan materi lain

dalam PBM Fisika, tampak pada kutipan wawancara yang pertama

dengan guru (Lampiran 4):

Contoh kalo pak guru mengajar ayunan disuruh mentukan

percepatan gravitasi di lab. Loh kadang-kadang setiap

anak kan beda-beda ada yang 9.0 ada yang 9,7 dan yang 8

ternyata sampai mengamati anak pengukuran bandul itu

tidak tepat. Yang diukur tali, lupa bandul itu pusat

massanya dimana ditengah atau disepertiganya kan gak

tau, kadang anak saya beri beberapa ada yang bentuknya

segitiga, kalo bunder yakin ditengah tengah yo? Tetapi

ketika segitiga lupa bahwa sepertiga titik beratnya.

Kemudian dalam kutipan wawancara yang kedua dengan

guru dalam mengungkap pembelajaran tentang miskonsepsi antara

tegangan permukaan dengan mengapung, melayang, dan tenggelam;

sebagai berikut (Lampiran 4):

Saya membaca beberapa anak ternyata adalah sebelum

belajar ke tegangan permukaan massa jenis jarum tu lebih

kecil daripada massa jenis air. Konsep itu masih melekat

pada diri anak-anak ketika bicara benda mengapung,

melayang dan tenggelam. Nah kadang-kadang itu

mengecoh, betul konsep yang sudah diterima mengapung,

melayang dan tenggelam. Ternyata apa, kadang-kadang

pada diri anak bisa terkecoh pada tegangan permukaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

69

Guru dalam kegiatan mengolah informasi ini, juga berperan

membimbing siswa. Tampak pada rekap video pertemuan pertama di

bawah ini :

Siswa mencari informasi dari internet dan mengkonfirmasikannya ke

guru. Tampak siswa tetap lebih mantap bila guru memberikan

pendapatnya/ jawabannya.

Gambar 4.29 Guru membimbing siswa dalam

mencari informasi guna mengolah data yang

dipunyai (menit ke 27:00)

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam tahap

mengolah informasi atau menalar atau mengasosiasikan siswa mampu

mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, guru mengetahui

perannya sebagai pembimbing beserta siswa yang aktif dalam

kegiatan mengelola informasi dengan berdiskusi dalam kelompok atau

bertanya kepada guru, dan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan

observasi sampai mengolah informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

70

e. Mengkomunikasikan

Kegiatan mengkomunikasikan dalam implementasi pendekatan

saintifik dilakukan dengan aktivitas belajar, yaitu : siswa menuliskan

atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari dan

mengelola informasi, siswa menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media

lainnya, dan guru dan siswa menanggapi kesimpulan/ jawaban yang

diberikan siswa.

Dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti kegiatan

mengkomunikasikan dilakukan secara tertulis dalam pertemuan

pertama, yaitu menuliskan informasi yang didapat dalam eksperimen

sampai menarik kesimpulan dalam laporan akhir eksperimen. Dalam

pertemuan kedua siswa mengkomunikasikan jawaban yang siswa

miliki secara tertulis di papan tulis. Berikut rekap videonya (Lampiran

3):

Siswa mengumpulkan laporan eksperimen dan mulai membereskan

peralatan.

Gambar 4.30 Siswa mengumpulkan laporan

eksperimen yang berisi tujuan sampai dengan

menarik kesimpulan (rekap video pertemuan pertama,

pada menit ke 71:54).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

71

Siswa menuliskan jawaban dari soal yang telah dikerjakan di

papan tulis.

Gambar 4.31 Siswa mengerjakan di papan tulis

(rekap video pertemuan kedua, pada menit ke 54:54).

Guru dan siswa menanggapi jawaban yang siswa tulis di papan

tulis dengan melihat apakah sudah betul dalam mengerjakannya, lalu

bila guru sudah bilang benar, maka siswa akan mulai mengecek

pekerjaannya masing-masing dan atau mulai mencatat yang ada di

papan tulis. Tampak pada rekap video pertemuan kedua berikut

(Lampiran 3) :

Siswa mencatat jawaban yang telah dituliskan teman di papan tulis/

mencocokkan dengan jawaban yang siswa miliki.

Gambar 2.32 Siswa mencatat pekerjaan yang tertulis

di papan tulis (menit ke 59:28).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

72

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam tahap

mengkomunikasikan, siswa mengkomunikasikan apa yang ditemukan

dalam kegiatan mencari dan mengelola informasi serta penyampaian

hasil pengamatan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis dilakukan

secara tertulis (baik berupa laporan maupun menuliskan kembali

hasilnya di papan tulis), serta guru dan siswa menanggapi jawaban

yang diberikan siswa. Namun demikian, guru kurang memberi

kesempatan siswa mengkomunikasikan informasi secara lisan.

3. Tahap Evaluasi/ Kegiatan Penutup

a. Validasi Konsep, Hukum, Asas, Prinsip yang Telah Dikontruksi Siswa

Mengecek kebenaran akan pengetahuan yang didapat oleh siswa

selama PBM Fisika berlangsung dalam implementasi pendekatan

saintifik harus dilaksanakan. Aktivitas belajar yang dilakukan

diantaranya adalah guru dan atau siswa memberikan rangkuman dan

atau refleksi dari PBM yang telah dilaksanakan, guru melakukan cek

pemahaman siswa yaitu dengan memberi latihan soal atau sekedar

pertanyaan yang mampu dijawab, dan siswa menjawab soal-soal

tersebut menggunakan pemahaman yang telah siswa dapatkan.

Aktivitas yang dilakukan selama pembelajaran yang teramati

yang berhubungan dengan validasi konsep, hukum, asas, prinsip yang

telah dikontruksi siswa adalah guru melakukan pengecekan

pemahaman siswa yaitu dengan memberi latihan soal atau sekedar

pertanyaan yang mampu dijawab dan siswa menjawab soal-soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

73

tersebut menggunakan pemahaman yang telah siswa dapatkan. Berikut

kutipan atau rekap videonya (Lampiran 3):

G : Nak, buka halaman 259, nomor 4.

Gambar 4.33 Guru memberi latihan soal (rekap

video pertemuan kedua, pada menit ke 25:58).

Suasana saat siswa mengerjakan soal yang diminta dikerjakan oleh

guru. Siswa berdiskusi dalam mengerjakan soal tersebut.

Gambar 4.34 Siswa mengerjakan latihan soal yang

dieri guru (rekap video pertemuan kedua, pada

menit 32:37).

Guru mengajak siswa untuk membuktikan v = √3P

ρ yang ada pada

nomor 18 di dalam buku paket yang digunakan guru dan siswa. Guru

menawarkan pada siswa untuk mengerjakan di depan, apalagi di buku

ada. Namun tidak ada siswa yang maju. Sehingga guru yang

menuliskan serta menuntun dan siswa berpartisipasi dengan menjawab.

Kemudian siswa mencatat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

74

Gambar 4.35 Guru mengajak siswa untuk

membuktikan sebuah rumus (rekap video

pertemuan kedua, pada menit ke 60:37).

Dari pertemuan ketiga, guru masuk ke kelas XII IPS 3 pukul

12:00 WIB. Lalu guru memberi kesempatan pada siswa untuk

bertanya dan membagikan kertas yang berisi latihan soal untuk

persiapan ulangan harian pada pertemuan berikutnya. Hal tersebut

menunjukkan guru menyediakan soal latihan persiapan untuk ulangan

harian pada pertemuan berikutnya.

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam tahap

terakhir ini guru sering melakukan pengecekan pemahaman siswa

yaitu dengan memberi latihan soal dan siswa telah menjawab soal-soal

tersebut menggunakan pemahaman yang telah siswa dapatkan.

b. Pengayaan Materi Pelajaran yang Telah Dipelajari Siswa

Aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dalam implementasi

pendekatan saintifik adalah guru memberikan tugas lanjutan pada hari

tersebut dan rencana pemberian ulangan pada pertemuan berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

75

Siswa mengatakan bahwa guru jarang memberikan PR/ tugas

dalam wawancara dengan siswa. Berikut kutipan wawancara tersebut

(Lampiran 4):

P : PR PR gitu?

S 2 : PR di pak X jarang kok ngasih PR mbak.

P : berarti tugas-tugas tuh jarang ya?

S 2 : tugas tuh paling satu nomor dia bacain, abis itu suruh

kerjain, nah udah gitu, paling langsung ulangan ulangan

harian dia sistemnya.

Terdapat bagian pada pertemuan kedua yang membahas tentang

rencana ulangan pada pertemuan selanjutnya pada bagian akhir tahap/

kegiatan PBM Fisika. Berikut rekap video tersebut (Lampiran 3):

G : Senin ada teman yang mengikuti ulangan susulan.

Guru juga menawarkan rencana ulangan.

G : Kapan mau ulangan Teori Kinetik Gas? Besok Jumat?

Siswa ada yang mengeluh dan ada yang mengiyakan.

Ada pula bagian di mana guru mengingatkan bahwa pada

pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan harian, yang terdapat

pada rekap video pertemuan ketiga. Rekap video tersebut seperti

berikut (Lampiran 3) :

Guru mengingatkan akan ulangan harian untuk pertemuan berikutnya.

Guru dan siswa bersiap untuk berdoa tanda mengakhiri PBM pada

hari tersebut dan doa dipimpin secara langsung dari pusat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

76

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada tahap

tindak lanjut kegiatan pembelajaran guru jarang memberikan tugas

lanjutan pada hari tersebut dalam PBM Fisika dan terdapat

pembahasan tentang rencana pemberian ulangan pada pertemuan

berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

77

Tabel 4.2 Perbandingan Implementasi Pendekatan Saintifik dalam PBM Fisika antara Teori dengan Realitas di Lapangan

Implementasi Pendekatan Saintifik

dakam PBM Fisika

Aktivitas yang Terjadi Menurut Teori Aktivitas yang Terjadi di Lapangan

1. Tahap Prainstruksional/ Kegiatan Pendahuluan

a. Kegiatan awal pembelajaran guru memotivasi siswa dengan

memberi dorongan semangat/

kritik/ saran.

guru memberi tahu kompetensi apa

saja yang akan dipelajari pada

pertemuan tersebut.

guru menyapa siswa dengan ramah.

guru melihat kesiapan siswa dalam

PBM dan guru mempersiapkan

perlengkapan yang akan digunakan

untuk pembelajaran pada hari

tersebut.

guru mempersiapkan perlengkapan

untuk pembelajaran dan menunggu

hingga siswa siap memulai

pembelajaran.

guru menyapa siswa sebelum

pembelajaran dimulai dengan

ramah.

b. Pemantapan pemahaman prasyarat guru memberi kesempatan pada

siswa untuk bertanya tentang

materi sebelumnya.

guru mereview materi sebelumnya

sebagai pemantapan pemahaman

bagi siswa dan mengkaitkannya

guru memberi kesempatan pada

siswa untuk bertanya tentang materi

sebelumnya.

Implementasi Pendekatan Saintifik Aktivitas yang Terjadi Menurut Teori Aktivitas yang Terjadi di Lapangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

78

dakam PBM Fisika

dengan materi yang akan dipelajari.

2. Tahap Instruksional/ Kegiatan Inti

a. Pengamatan atau observasi penyediaan objek observasi oleh

guru dan objek tersebut sesuai

dengan materi yang dibahas saat

PBM tersebut.

siswa dengan aktif melakukan

observasi dengan memanfaatkan

panca indra yang dimiliki.

guru dan siswa menyepakati dan

menentukan cara dan prosedur

pangamatan.

guru mengetahui perannya beserta

peran siswa dalam observasi.

guru menyediakan objek observasi.

siswa aktif dalam kegiatan

observasi.

guru menentukan prosedur

observasi.

guru mengetahui perannya beserta

siswa dalam kegiatan observasi.

b. Mengajukan pertanyaan siswa aktif bertanya dan

mengajukan pendapat.

guru bertanya dengan kualitas

pertanyaan yang baik dan tepat

untuk membimbing atau memandu

siswanya belajar dengan baik dan

membentuk interaksi yang baik

antara guru dan siswa.

siswa aktif bertanya dan

mengajukan pendapat.

guru bertanya dengan tepat untuk

membimbing atau memandu

siswanya belajar dengan baik dan

membentuk interaksi yang baik

antara guru dan siswa.

guru menjawab pertanyaan siswa

Implementasi Pendekatan Saintifik Aktivitas yang Terjadi Menurut Teori Aktivitas yang Terjadi di Lapangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

79

dakam PBM Fisika

guru menjawab pertanyaan siswa

untuk mendorong siswa menjadi

penyimak dan pembelajar yang

baik.

guru membuka kesempatan secara

luas kepada siswa untuk bertanya

mengenai apa yang sudah dilihat,

disimak, dibaca atau dilihat.

guru memberi waktu kepada siswa

beberapa saat sebelum meminta

atau menunjuk siswa untuk

menjawab pertanyaan itu.

untuk mendorong siswa menjadi

penyimak dan pembelajar yang

baik.

guru membuka kesempatan secara

luas kepada siswa untuk bertanya

mengenai apa yang sudah dilihat,

disimak, dibaca atau dilihat terbukti

guru tidak marah atau memberi

batasan pada siswa yang bertanya.

guru memberi waktu kepada siswa

beberapa saat sebelum meminta

atau menunjuk siswa untuk

menjawab pertanyaan itu yang

tampak pada saat guru melontarkan

pertanyaan atau pernyataan yang

membimbing ke jawaban meski

siswa tidak suka dengan cara

tersebut.

c. Mengumpulkan informasi siswa aktif dalam mengumpulkan

informasi dapat dari berbagai

sumber dan berbagai cara.

guru menampung semua pendapat

siswa aktif dalam mengumpulkan

informasi dari berbagai sumber

(seperti guru dan teman) dan

berbagai cara (dengan melakukan

Implementasi Pendekatan Saintifik Aktivitas yang Terjadi Menurut Teori Aktivitas yang Terjadi di Lapangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

80

dakam PBM Fisika

siswa dan membimbingnya untuk

mendapatkan informasi yang tepat.

siswa mencatat fenomena yang

terjadi dengan baik dan tepat.

eksperimen dan diskusi).

guru menampung pendapat siswa

dan membimbingnya untuk

mendapatkan informasi yang tepat.

siswa mencatat fenomena yang

terjadi dengan baik dan tepat.

d. Mengolah informasi atau menalar atau

mengasosiasikan

siswa mengolah informasi yang

sudah dikumpulkan.

siswa menemukan keterkaitan satu

informasi dengan informasi lainya.

guru mengetahui perannya beserta

siswa dalam kegiatan mengelola

informasi.

siswa menarik kesimpulan dari

kegiatan observasi sampai

mengolah informasi.

siswa mampu mengolah informasi

yang sudah dikumpulkan.

guru mengetahui perannya sebagai

pembimbing beserta siswa yang

aktif dalam kegiatan mengelola

informasi dengan berdiskusi dalam

kelompok atau bertanya ke guru.

siswa menarik kesimpulan dari

kegiatan observasi sampai

mengolah informasi.

e. Mengkomunikasikan siswa menuliskan atau

menceritakan apa yang ditemukan

dalam kegiatan mencari dan

mengelola informasi.

siswa menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan

siswa mengkomunikasikan apa

yang ditemukan dalam kegiatan

mencari dan mengelola informasi

serta penyampaian hasil

pengamatan dan kesimpulan

berdasarkan hasil analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

81

Implementasi Pendekatan Saintifik

dakam PBM Fisika

Aktivitas yang Terjadi Menurut Teori Aktivitas yang Terjadi di Lapangan

berdasarkan hasil analisis secara

lisan, tertulis, atau media lainnya.

guru dan siswa menanggapi

kesimpulan/ jawaban yang

diberikan siswa.

dilakukan secara tertulis.

guru dan siswa menanggapi

jawaban yang diberikan siswa.

3. Tahap Evaluasi/ Kegiatan Penutup

a. Validasi konsep, hukum, asas, prinsip

yang telah dikontruksi siswa

guru dan atau siswa memberikan

rangkuman dan atau refleksi dari

PBM yang telah dilaksanakan.

guru melakukan pengecekan

pemahaman siswa yaitu dengan

memberi latihan soal atau sekedar

pertanyaan yang mampu dijawab.

siswa menjawab soal-soal tersebut

menggunakan pemahaman yang

telah siswa dapatkan.

guru sering melakukan pengecekan

pemahaman siswa yaitu dengan

memberi latihan.

siswa menjawab soal-soal tersebut

menggunakan pemahaman yang

telah siswa dapatkan.

b. Pengayaan materi pelajaran yang telah

dipelajari siswa

guru memberikan tugas lanjutan

pada hari tersebut.

rencana pemberian ulangan pada

pertemuan berikutnya.

guru jarang memberikan tugas

lanjutan pada hari tersebut dalam

PBM Fisika.

terdapat pembahasan tentang

rencana pemberian ulangan pada

pertemuan berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

82

Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa guru dan siswa telah melakukan

tahapan/ kegiatan pembelajaran yang menunjukkan implementasi pendekatan

saintifik dalam PBM Fisika. Dari tiga tahapan/ kegiatan pembelajaran yang

merupakan inti/ pokok tentang implementasi pendekatan saintifik adalah tahap

instruksional/ kegiatan inti.

Aktivitas-aktivitas belajar yang teramati untuk kualitas prosesnya sudah

baik, guru dan siswa melakukan aktivitas-aktivitas belajar dalam tahapan/

kegiatan pembelajaran dalam PBM fisika sesuai dengan arti/ maksud tiap aktivitas

belajarnya. Contohnya dalam tahap instruksional/ kegiatan inti pada pengalaman

belajar mengajukan pertanyaan, yaitu siswa bertanya tentang materi yang

dipelajari/ objek yang diamati.

Pemahaman guru tentang implementasi pendekatan saintifik yang teramati

adalah guru paham bahwa dalam implementasi pendekatan saintifik, pengalaman

belajar pokok/ khusus, yaitu pengamatan atau observasi, mengajukan pertanyaan,

mengumpulkan informasi, mengolah informasi atau menalar atau

mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan terlaksana selama PBM berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

83

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berikut merupakan kesimpulan dari penelitian tentang implementasi

pendekatan saintifik dalam proses belajar mengajar (PBM) pada mata

pelajaran fisika di kelas XI IPA SMA (studi kasus di salah satu SMA

Yogyakarta) yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam tahapan/

kegiatan pembelajaran berupa aktivitas-aktivitas belajar:

1. Dari uraian dalam sub bab pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

guru dan siswa telah mengimplementasikan pendekatan saintifik

pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA X Yogyakarta.

2. Implementasi pendekatan saintifik dalam tahapan-tahapan/

kegiatan-kegiatan PBM berupa aktivitas-aktivitas belajar. Pada

Tahap Prainstruksional/ Kegiatan Pendahuluan terjadi aktivitas

belajar yang sesuai dengan implementasi pendekatan saintifik

dalam kegiatan awal pembelajaran terjadi dan pemantapan

pemahaman prasyarat. Pada Tahap Instruksional/ Kegiatan Inti

terjadi beberapa aktivitas belajar yang sesuai dengan implementasi

pendekatan saintifik dalam pengamatan atau observasi,

mengajukan pertanyaan, mengumpulkan informasi, mengolah

informasi atau menalar atau mengasosiasikan, dan

mengkomunikasikan. Pada Tahap Evaluasi/ Kegiatan Penutup

terjadi beberapa aktivitas belajar yang sesuai dengan implementasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

84

pendekatan saintifik dalam validasi konsep, hukum, asas, prinsip

yang telah dikontruksi siswa dan pengayaan materi pelajaran yang

telah dipelajari siswa.

3. Perbandingan implementasi pendekatan saintifik dalam PBM fisika

antara tahapan-tahapan/ kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam

teori dengan realitas: dari tabel perbandingan pada sub bab

pembahasan diketahui guru dan siswa dalam PBM fisika sudah

melakukan tahapan-tahapan/ kegiatan-kegiatan pembelajaran

implementasi pendekatan saintifik yang ada pada teori.

B. Saran

Saran yang dapat peneliti sumbangkan sehubungan dengan

penelitian implementasi pendekatan saintifik dalam proses belajar

mengajar (PBM) pada mata pelajaran fisika di kelas XI SMA (studi kasus

di salah satu SMA Yogyakarta) sebagai berikut :

1. Bagi Calon Guru

Calon guru dapat menambah penegetahuan dalam penerapan

pendekatan saintifik dalam PBM Fisika, sehingga PBM akan berjalan

dengan efektif dan efisien bagi siswa dan guru.

2. Bagi Guru

Guru lebih dalam lagi menggali kreatifitasnya dalam

mengembangkan aktivitas-aktivitas pembelajaran dalam PBM fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

85

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan tema yang

sama dan memberi penambahan pembahasan data tentang kualitas dari

setiap tahapan-tahapan/ kegiatan-kegiatan pembelajran untuk

implementasi pendekatan saintifik yang dilakukan dalam PBM fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

86

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta:

Penerbit Gava Media.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013

lampiran IV.

Sani, Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Setiawan, Guntur. 2004. Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan. Bandung:

Remaja Rosdakarya Offset.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2010. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 1989. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

87

Lampiran 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

88

Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

89

Lampiran 3

1. Rekap Observasi Pembelajaran Pertama

Video ini memperlihatkan pertemuan terakhir dari materi Fluida yang

dilaksanakan di Lab Fisika pada hari Senin tanggal 04 Mei 2015 pukul 12:00 –

13:30 WIB. Di bawah ini merupakan rekapitulasi kegiatan guru dan siswa kelas

XI IPA 1 dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) Fisika pada salah satu SMA

swasta Yogyakarta.

Rekapitulasi Aktivitas Proses Belajar Mengajar

Guru dan Siswa melakukan aktivitas PBM seperti di bawah ini:

Guru masuk ke Lab Fisika

pukul 12:00 WIB dan siswa

baru beberapa yang masuk

karena harus berpindah dari

kelas ke Lab Fisika, sehingga

PBM dimulai pukul 12:10

WIB.

Guru telah menyediakan alat

dan bahan eksperimen. Lalu

Guru mengambil kertas dari

atas meja yang ada di depan

lalu berdiri di depan kelas

sambil menjelaskan aktivitas

PBM hari ini.

G : Hari ini kita akan

eksperimen. Jarum yang

dimasukkan ke dalam air

apakah terapung atau

tenggelam. Silahkan anda

baca. Sampai nanti membuat

laporan.

S : Laporannya harus selesai?

G : Dalam dua jam pelajaran

ini ya Nak. Satu kelompok

satu laporan.

Menit ke 00:01

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

90

G : Kelompoknya maksimal 4

orang, 3 orang boleh. Ada

pertanyaan?

Menit ke 00:26

Guru membagi LKS untuk

eksperimen tersebut.

Menit ke 00:36

Siswa mulai mengambil

jarum yang masih ada di meja

guru dan mengambil air.

Menit ke 00:52

Guru memberi contoh

bagaimana menempatkan

jarum ke dalam air pada satu

kelompok siswa yang

bertanya.

Menit ke 04:23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

91

Guru mulai berkeliling untuk

ke kelompok lain. Dalam

kelompok tersebut guru dan

siswa berinteraksi, di mana

siswa bertanya dan guru

mengarahkan siswa menuju

ke jawaban, dengan

pertanyaan maupun

pernyataan.

Menit ke 04:48

Menit ke 05:52

Salah satu aktivitas mencoba

dan mengamati yang

dilakukan oleh 2 kelompok

dari 7 kelompok yang ada.

Menit ke 06:33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

92

Menit ke 06:40

Guru berkeliling untuk ke

kelompok lain. Dalam

kelompok tersebut guru dan

siswa berinteraksi, di mana

siswa bertanya dan guru

mengarahkan siswa menuju

ke jawaban, dengan

pertanyaan maupun

pernyataan.

Menit ke 07:12

Siswa mengangkat tangan dan

memanggil guru.

S : Pak.

Guru segera beranjak dari

kelompok yang lain ke

kelompok yang bertanya ini.

Kelompok bertanya

bagaimana cara meletakkan

jarumnya ke dalam air,

kemudian guru

mempraktekkan, di mana

kelompok depannya juga ikut

memperhatikan.

Menit ke 07:22

Menit ke 07:37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

93

Guru menerangkan untuk

melanjutkan eksperimen

dengan menggunakan air

sabun, karena guru telah

memperhatikan tiap

kelompok telah hampir

selesai mencoba dan

mengamati eksperimen jarum

dengan air biasa. Lalu guru

menyediakan sabun cuci

piring supaya siswa dapat

mengambil dan

menggunakannya.

Menit ke 08:31

Siswa mencatat data

eksperimen.

Menit ke 09:54

Siswa mencoba dan

mengamati jarum yang

diletakkan ke dalam air

sabun. Ada yang mendapat

tugas mencatat informasi

yang didapat dari eksperimen.

Menit ke 10:09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

94

Menit ke 10:16

Guru berkeliling untuk ke

kelompok lain. Dalam

kelompok tersebut guru dan

siswa berinteraksi, di mana

siswa bertanya dan guru

mengarahkan siswa menuju

ke jawaban, dengan

pertanyaan maupun

pernyataan.

Menit ke 10:27

Menit ke 11:24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

95

Menit ke 12:51

Suasana eksperimen, siswa

saling membantu dalam

eksperimen tersebut, tidak ada

yang menganggur.

Menit ke 14:19

Guru berkeliling untuk ke

kelompok lain. Dalam

kelompok tersebut guru dan

siswa berinteraksi, di mana

siswa bertanya dan guru

mengarahkan siswa menuju

ke jawaban, dengan

pertanyaan maupun

pernyataan.

Menit ke 14:33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

96

Suasana kelas terlihat akrab,

siswa ada yang mengobrol di

luar eksperimen.

Menit ke 19:18

Terdapat kelompok yang

mencari sumber informasi

dari internet selain dari buku

yang digunakan.

Menit ke 19:41

Siswa ada yang bertanya

tentang yang diamati, karena

berbeda dengan yang ada di

teori.

S : melayang, melayang Pak.

Guru melihat eksperimen

kelompok tersebut.

G : Coba diperhatikan,

melayang atau terapung. Coba

ingat tentang kohesi dan

adesi.

Menit ke 22:45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

97

Siswa menggunakan buku

yang biasa digunakan untuk

mendapatkan informasi.

Menit ke 23:45

Kelompok mulai menuliskan

laporan eksperimen.

Menit ke 24:07

Siswa bertanya tentang teknis

susunan laporan eksperimen,

guru menjawabnya.

Menit ke 25:54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

98

Siswa aktif bertanya, siswa

bertanya ke siswa lain dan

atau ke guru.

Tampak pula siswa berdiskusi

untuk mengolah data.

Menit ke 26:20

Menit ke 26:36

Siswa mencari informasi dari

internet dan

mengkonfirmasikannya ke

guru. Tampak siswa tetap

lebih mantap bila guru

memberikan pendapatnya/

jawabannya.

Menit ke 27:00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

99

Ketika menjawab pertanyaan/

memberi informasi ke siswa,

wajah dan nada suara guru

bersahabat dan ramah.

Menit ke 34:57

Siswa mengumpulkan laporan

eksperimen dan mulai

membereskan peralatan.

Menit ke 71:54

Guru dan siswa berdoa

bersama yang dipimpin dari

pusat.

Menit ke 84:57

2. Rekap Observasi Pembelajaran Kedua

Video ini memperlihatkan pertemuan pertama dari materi Teori Kinetik

Gas yang dilaksanakan di Kelas XII IPS 3, kelas dipindah supaya lebih efektif dan

efisien serta lebih dekat jangkauan ruangannya ke ruangan lain. Terlaksana pada

hari Jumat tanggal 08 Mei 2015 pukul 10:30 – 12:00 WIB. Di bawah ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

100

merupakan rekapitulasi kegiatan guru dan siswa kelas XI IPA 1 dalam Proses

Belajar Mengajar (PBM) Fisika pada salah satu SMA swasta Yogyakarta.

Rekapitulasi Aktivitas Proses Belajar Mengajar

Guru masuk ke kelas XII IPS 3 pukul 10:25 WIB dan siswa baru beberapa yang

masuk karena habis istirahat, dan PBM dimulai pukul 10:30 WIB. Selama 5 menit

tersebut guru mempersiapkan perlengkapan PBM. Kemudian Guru dan Siswa

melakukan aktivitas PBM seperti di bawah ini:

Guru memberikan kunci

jawaban untuk ulangan harian

sebelumnya.

Menit ke 00:01

Guru menuliskan bab baru,

yaitu Teori Kinetik Gas, sambil

menunggu siswa yang masih

ada di luar dan saat itu guru

juga membiarkan siswa yang

ada di dalam kelas untuk

mengobrol.

Menit ke 00:32

Ada siswa bertanya tentang

rumus yang dituliskan oleh

guru, lalu guru

menjelaskannya.

G : Rumus ini pernah di kelas

1.

Menit ke 01:31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

101

Siswa memperhatikan

penjelasan guru, meski pun

sambil tiduran, dan mencatat

yang ada di papan tulis.

Menit ke 02:35

Menit ke 02:40

Guru menjelaskakan lagi

dengan memberi ilustrasi

tentang balon untuk Hukum

Boyle.

Menit ke 06:35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

102

Guru memberi waktu pada

siswa untuk menyelesaikan

mencatat apa yang ada di papan

tulis dan memberi kesempatan

pada siswa untuk bertanya.

Menit ke 10:22

Guru mulai menjelaskan lagi,

dan siswa menanggapi.

G : Rho sama dengan?

S : m per V.

Lalu rumus tersebut dijabarkan

dan siswa terlibat.

Menit ke 12:20

Penjabaran rumus yang

dituliskan oleh guru dan siswa

terlibat dalam menanggapinya.

Menit ke 12:24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

103

Siswa mencatat.

Menit ke 15:03

G : Nak, buka halaman 259,

nomor 4.

Menit ke 25:38

Suasana saat siswa

mengerjakan soal yang diminta

dikerjakan oleh guru. Siswa

berdiskusi dalam mengerjakan

soal tersebut.

Menit ke 32:37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

104

Siswa maju ke depan

menuliskan jawaban dari soal

yang telah dikerjakan.

Menit ke 54:54

Disaat ada salah satu siswa

yang mengerjakan di papan

tulis, ada siswa yang tidur dan

ada yang masih mencoba

menyelesaikan soal yang

diberikan.

Menit ke 55:03

S : Pak satuannya kenapa K?

Kenapa tidak oC?

Guru memberi penjelasan, dan

siswa menerima penjelasan

tersebut, serta guru memberi

nasihat.

G : Jebakan-jebakan itu ada,

harus hati-hati.

Guru melanjutkan menjelaskan

tentang Energi Gas, lalu guru

meminta siswa mengerjakan

soal no.5. Menit ke 55:07

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

105

Ada siswa yang mau maju

mengerjakan setelah mengecek

jawabannya dan dibenarkan

oleh guru.

S : 0,72 bukan Pak?

Menit ke 57:11

Siswa mencatat jawaban yang

telah dituliskan teman di papan

tulis/ mencocokkan dengan

jawaban yang siswa miliki. Ada

siswa yang tidur pula.

Menit ke 59:28

Menit ke 59:45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

106

Guru mengajak siswa untuk

membuktikan v = √3𝑃

𝜌 yang ada

pada nomor 18. Guru

menawarkan pada siswa untuk

mengerjakan di depan, apalagi

di buku ada. Namun tidak ada

siswa yang maju. Sehingga

guru yang menuliskan serata

menuntun dan siswa

berpartisipasi dengan

menjawab. Kemudian siswa

mencatat. Menit ke 60:37

Materi untuk Teori Kinetik Gas

telah selesai. Guru

mengucapkan terimakasih dan

memberitahu rencana

pertemuan selanjutnya.

G : Senin ada teman yang

mengikuti ulangan susulan.

Guru juga menawarkan rencana

ulangan.

G : Kapan mau ulangan Teori

Kinetik Gas? Besok Jumat?

Siswa ada yang mengeluh dan

ada yang mengiyakan.

Guru dan siswa berdoa bersama

yang dipimpin dari pusat.

3. Rekap Observasi Pembelajaran Ketiga

Video ini memperlihatkan pertemuan kedua dari materi Teori Kinetik Gas

yang dilaksanakan di Kelas XII IPS 3. Terlaksana pada hari Senin tanggal 11 Mei

2015 pukul 12:00 – 13:30 WIB. Di bawah ini merupakan rekapitulasi kegiatan

guru dan siswa kelas XI IPA 1 dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) Fisika

pada salah satu SMA swasta Yogyakarta.

Rekapitulasi Aktivitas Proses Belajar Mengajar

Guru masuk ke kelas XII IPS 3 pukul 12:00 WIB. Lalu guru memberi kesempatan

pada siswa untuk bertanya dan membagikan kertas yang berisi latihan soal untuk

persiapan ulangan harian pada pertemuan berikutnya. Kemudian Guru dan Siswa

melakukan aktivitas PBM seperti di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

107

S : Pak boleh mengerjakan di

luar?

G : Di perpus atau di dalam

kelas saja Nak.

Lalu beberapa siswa keluar dari

dalam kelas. Sementara siswa

yang ada dalam kelas mulai

membentuk kelompok-

kelompok diskusi untuk

mengerjakan latihan soal

tersebut. Siswa tampak aktif.

Menit ke 15:40

Ada siswa yang masih memilih

kelompok diskusinya sendiri.

Tampak siswa yang tadi keluar

dari kelas telah masuk kembali

dengan membawa buku dari

perpustakaan.

Menit ke 17:50

Guru mulai berjalan mendekati

siswa, melihat kemajuan siswa

dalam mengerjakan latihan soal

tersebut.

Menit ke 22:35

Suasana diskusi.

Menit ke 22:40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

108

Menit ke 22:46

Menit ke 22:48

Siswa bertanya pada guru,

kemudian guru menanggapinya.

Menit ke 22:55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

109

Menit ke 28:05

Menit ke 28:38

Guru menghampiri siswa untuk

mengetahui seperti apa siswa

mengerjakan latihan soal

tersebut.

Menit ke 33:09

Siswa bertanya, guru

menanggapi dengan pertanyaan

yang menuntun ke jawaban.

Menit ke 33:15

Menit ke 34:20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

110

Guru menjelaskan di depan

karena guru menemukan

pertanyaan yang sama dari

beberapa kelompok diskusi.

Siswa memperhatikan.

Menit ke 40:29

Menit ke 44:46

Suasana diskusi yang aktif dan

menyenangkan, tampak dari

raut wajah siswa. Guru

menanggapi pertanyaan siswa

dengan ramah. Bila dengan

pertanyaan yang menuntun ke

jawaban masih belum

membantu, maka guru

menjelaskannya di papan tulis.

Menit ke 80:30

Menit ke 85:27

Guru mengingatkan akan

ulangan harian untuk pertemuan

berikutnya.

Guru dan siswa bersiap untuk

berdoa tanda mengakhiri PBM

pada hari tersebut dan doa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

111

dipimpin secara langsung dari

pusat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

112

Lampiran 4

1. Contoh Transkip Wawancara (Wawancara Pertama dengan Guru)

P : kita kan mau wawancara.

G : ha’a

P : kita pingin tau bapak sudah mengajar di sekolah, mengajarlah, g tau di

sekolah mana, itu sudah berapa lama?

G : saya sejak 93. Belum lahir ya anda?

P : itu baru lahir Pak.

P : iya Pak.

P : sudah 22 tahun ya Pak.

P : sejak 93, sudah cukup lama ya Pak.

G : cukup lama ya.

P : iya.

P : sejak awal mengajar sudah di sini ya ak?

G : saya pertama tu di kanisius klepu.

P : kanisius klepu itu?

G : klepu itu dekat rumah sakit klepu itu.

P : yang arah ke mana?

G : arah ke Sendang Jati Ningsih.

P : Ooo..iya..iya..

G : 1 tahun, kemudian di kanisius sleman 1 tahun, kemudian di pangudi

luhur wedi – SMP – 10 tahun.

P : pangudi Luhur wedi?

G : kenal wedi?

P : yang di Klaten..

G : di Klaten.

P : ini dari Klaten

G : dari mana?

P : Ngering Pak.

G : o..Ngering, banyak yang dari sana dulu. Kemudian saya di sini baru

2005. Baru saja. Sepuluh, sepuluh, dua tahun ya, dua puluh dua tahun yo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

113

P : iya 22 tahun.

G : apalagi?

P : pengalaman bapak gimana Pak, selama mengajar fisika?

G : he’em.

P : kan beda-beda sekolah. Pasti kan karakteristik siswanya berbeda-beda.

G : ha’a beda. Jangankan berbeda sekolah, berbeda angkatan saja juga

sudah berbeda. Yo Dah yo?

P : hehe..iya..

P : hehee..

G : betul. Karena begini, tiap tahun harus berubah dan karakteristik anak

juga ya berubah, ya In yo?

P : he’em.

G : pasti berubah. Tapi saya mengamati dan kemudian membandingkan.

Tahun-tahun yang dulu anak-anak itu belajar betul dan potensinya tinggi.

Sekarang ini, seorang guru fisika – saya - , jika tidak mengajar plek

keluar tes, itu komentarnya tidak ada yang keluar. Artinya, kalo saya

mengajar ya yang dikeluarkan plek itu. Lhah fisika tiap tahun soalnya

pasti berubah, konsepnya mesti sama. Konsepnya saat Indah sampai

sekarang ya belum ada yang berubah. Tapi soalnya ya berubah ya In?

P : hee..iya.

G : maka, menurut anak-anak fisika itu ya sulit sekali. Saya juga melihat,

belajar fisika yo..saya tiap sore memberi les. Dia mengeluhkan fisika

sulit. Ternyata yang mengeluhkan fisika sulit bukan hanya anak kita.

Anak lain juga mengatakan sulit, bahkan – maaf ya – guru-guru fisika di

Bantul mengatakan fisika itu sulit, mengakui; akan terlihat ketika guru

dihadapkan pada soal baru, belum pernah mengerjakan, belum pernah

membaca, yaa..ya sulit.

P : heeeeheeee…

G : tetapi karena guru kok dikatakan mampu fisika, itu kenapa? karena

kebiasaan.

P : iya.

G : oh ya pernah mengerjakan. Tetapi ketika soal itu sungguh baru, belum

pernah mencoba, ya harus berpikir dengan keras, ya Dah ya?

P : he’e.

G : betul. Maka saya mengamati ketika anak-anak tidak mau mencoba,

hanya sebatas yang diberikan guru, itu ya sangat amat kurang. Padahal

yang diberikan guru itu hanya seberapa ya Dah? Sedikit. Maka, belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

114

paling banyak tu: anak mencoba, kekurangannya yang tidak tahu baru

ditanyakan, tapi sebaliknya. Belum pernah mencoba, bahkan – maaf ya –

diberi soal sedikit berbeda, soal mudah anak mau mengerjaakan, tetapi

ketika sulit sedikit anak tidak mau mencoba. Nah, kelemahannya di situ.

Tidak mau mencoba. kalau yang dulu-dulu tu pada angkatannya Indah,

kalau ada yang sulit tu adalah tantangan. Ngotak-atik ngotak-atik.

Sekarang enggak. Di tinggal, rame. Begitu pula dengan soal ulangan,

padahal untuk mencari nilai. Ketika mudah dikerjakan, tetapi ketika sulit

ya tidak dikerjakan. Padahal, begini.. fisika itu ada 2 kesulitannya,

mencerna kalimat fisika menjadi matematika. Yang kedua adalah

matematikanya sendiri, menghitungnya. Padahal saya tu sudah berusaha

membuat soal itu bagaimana tidak sulit di matematikanya. Artinya apa?

Angkanya itu ya, tanpa kalkulator bisa. Jangan sampai fisika itu terjebak

ke ranah matematikanya. Tetapi selama ini kan anak-anak “Pak

rumusnya banyak.” (P: heheee). Lha, saya juga heran. Ketika fisika, anak

tidak hafal rumus – ya maaf ya – sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

Sungguh.

P : mereka sistemnya menghafal gitu ya Pak?

G : rumus itu sebenarnya tidak dihafal, tetapi ketika sering latihan, anak

hafal dengan sendirinya. Pengalaman: nak, buatlah rumus sesuai dengan

SKL. Pernah ya In? zaman Indah pernah?

P : pernah, kayaknya.

G : jadi SKL 40 itu, UN, dan kemudian silahkan buat rumus. Misalkan

nomor 1 mengenai GLBB, kita rumuskan, sudah ada satu, dua, tiga,

empat, lima. Tetapi ketika ada soal, ga hafal. Ternyata yang membuat

hafal, sebenaranya bukan rumusnya, tetapi ya itu karena apa? Latihan.

Sering menggunakan. Ketika anak jarang menggunakan, rumus paling

sederhana pun kesulitan. Seperti anak kelas 3 kemarin. Saya mengamati,

guru saja tidak hafal rumus. Pak guru itu ga hafal rumus. Mengajar, yang

saya lihat gambar. Ketika gambarnya benar, kita bisa menjabarkan.

Tetapi ketika gambarnya salah sudah tidak dari awal salah. Ya kalau

guru bawa buku, kan lucu ya. Hal itu saya kira wajar. Gambar diturun

persis. Logikanya. Kelemahan anak, saya mengamati juga, gambarnya

dengan soal saya buat beda, nah misalnya gambarnya A dan B, di soal 1

dan 2.

P : sudah bingung.

G : sudah bingung.

P :hahaaa…

G : A dan B tak balik, tadi A disebelah kiri jadi sebelah kanan. Rumusnya

sama, padahal penjabaran rumusnya dari..

P : gambar.

G : gambar. Bernoulli h1 dan h2, h1 yang bawah atau yang atas ya? Pak

guru ditanya yang mana rumusnya; ya ga tahu ketika tidak melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

115

gambarnya. Fisika, dari logika gambar. Pada selisih tinggi h1 min h2,

lhoh h1 dan h2 nya yang mana dulu? Makanya harus lihat gambarnya

dulu. Kok ketemu negatif Pak, ya kalau hafalan ketemunya negatif. Saya

menyadari fisika memang sulit, tidak hanya saya saja banyak teman kalu

mau jujur. Cuma, fisika iu asyik. Karena banyak jebakannya. Soal UN

itu banyak jebakannya. Sebenarnya tidak perlu dihitung. Oh ini tidak

mungkin, tidak mungkin. Soal itu dari tahun ke tahun hamper sama.

Kalau kita mau jujur, yang layak masuk IPA itu berapa anak? Tes

psikologi dari sanata dharma, psikologi dari sugiya mana itu? Ukdw yang

di jogja itu..

P : UKSW.

G : anak itu cocoknya ke SMK. Sangat sedikit yang cocok masuk IPS,

apalagi yang masuk IPA. Kemudian di sini kan harus ada yang masuk

IPA dan IPS. Sebenarnya kemampuan anak masuknya ke kejuruan.

Kalau kita lihat dari tes, kemampuan yang tadi itu lho, psikotes. Di dalam

perjalanan ya, terseok-seok. Apalagi kalau anda melihat – maaf – anak

masuk kelas c atau d. Seperti itu. Itu nyata. Kemudian dari pihak guru,

menjadi beban sangat tinggi. Mau diajak cepat ga bisa.

P : heeehee…

G : lho betul, Pak guru mengajar di IPA 1, kalian liat sendiri. anak-anak

pilihan, sudah dipilih saja seperti itu. Saya pernah bilang, ini anak SD

kelas 5 bisa. Logikanya, untuk anak SMA logikanya begitu. Ya itu

memalukan. Kemudian kalau sulit anak-anak mintanya itu yang mudah.

Saat jadi mahasiswa dulu, fisika itu diajarin dosennya tidak ada yang

menarik, betul. Lhoh betul ya? (P: heheeee). Tanpa membaca sendiri, ra

dong, betul. Pernah merasakan yo?

P : iya, pernah.

G : bisa, karena belajar sendiri. Karena latihan. Dan buku-buku di perGan

tinggi itu, saya merasakan di belakang itu ada kuncinya.

P : he’em, iya..

G : saya mencoba mengerjakan, pengalaman saya dulu. Anak zaman

sekarang tidak, bila diberi soal langsung minta dicek, kalau diberi cara

panjang ga mau, Pak ada cara cepat. Lha yang diminta itu, mungkin

mereka pernah ikut bimbingan belajar atau les, anak mendapat cara

cepatnya. Ya beda, Nak. Kalau di SMP dulu, tekanan P = F/A, semua

sudah diketahui, tinggal dihitung. Ga mungkin anak SMA, F dan A

diketahui.

P : iyaa..

G : ya In?

P : he’em.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

116

G : yakin ga akan keluar, mesti ada unsur lain yang harus dicari dulu. Lha

anak, Pak kalau gitu harus dihitung semua? Ya cetho, ketika diketahui

semua dan tinggal menghitung, itu bukan fisika, tapi tinggal

matematikanya. Di SMA ga mungkin keluar yang seperti itu. ga mungkin,

apalagi mahasiswa, ga mungkin. Maka dari tahun ke tahun, anak ya

seperti itu.

P : kemudian, untuk KBM untuk materi yang sulit. Bapak melakukan

persiapan.

G : ya, betul.

P : itu bagaimana persiapan bapak?

G : persiapan yang saya lakukan seperti, bagaimana materi ini bisa diterima

anak. Seperti yang saya katakan, anak itu bertanya ketika ada penjabaran

hokum Bernoulli misalnya, tidak mungkin Pak guru memberikan rumus

P1, tetapi penjabarannya didapatkan dari gambar. Pak guru ya belajar

dulu, pasti malemnya belajar. Meski pun sudah hafal. Lhoh, dari gambar

hafal lhoh ya. Tetapi, belajarnya itu ketika anak bertanya, Pak guru

mengajarkan, satu langkah saja anak jadi bingung. Kemudian, kesan

anak tu gini “Pak X, ketika latihan mudah. Kalau ulangan sulit.” Lhoh

gambarnya berasal dari situ, kalau latihan bisa, karena baru saja

diberikan. Lhoh, logikanya baru saja diberikan, masih satu rumus. Masih

enak. Tetapi ketika ulangan, sudah banyak rumus. Karena satu KD harus

ulangan, makanya sulit. Kemudian, Pak guru sebenarnya hanya bermain

angka, konsep biasa. tak rubah kecepatannya, atau tak rubah tingginya,

ya itu. Kemudian yang kedua, kalau agak sulit, saya mengkondisikan

anak untuk memperhatikan. Apa pun yang terjadi. Kalau meleng sedikit

ya..ya ga bisa. Karena apa? Ketika anak perhatiaannya tidak bagus, buyar.

Missal dari tekanan ga bisa, nanti mundur-mundurnya juga sulit. Akan

bisa ketika bab baru. Lhoh, kok begitu? Itu lah kalau di depan ga bisa,

yaa kebelakangnya makin sulit. Bernoulli tidak hafal rumusnya, yaa…

lainnya pasti lebih sulit lagi. Tetapi, sebenarnya anak akan kesulitan,

fisika itu runtut, ketika mandheg satu bab ya anak akan kesulitan ketika

bab baru. Ketika anak sudah menemui kesulitan yang luar biasa, ada dua

kemungkinan: malah memperhatikan, seperti arjuna; yang kedua malah

tidak memperhatikan sama sekali. Hanya ada dua kemungkinan. Jadi

tidak untung bagi guru, jika anak sudah seperti itu. kalau sulit,

kemungkinan aksinya dua, kalau mudah anak asik mengerjakan, tapi kan

ga mungkin, semua dibuat mudah.

P : oh, ya.. lalu, walau pun bapak sudah memiliki pengalaman yang sangat

lama. Bapak kan masih belajar.

G : betul, tiap hari belajar.

P : nah,

G : jam kosong begini juga untuk belajar.

P : oh, gitu ya..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

117

G : lhah, iya..

P : naa, selain itu bapak juga membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP).

G : nah, RPP itu kan begini. Di buat kan di awal tahun.

P : iya..

G : lhoh kan di awal tahun, kadang ya RPP itu digunakan atau tidak. Nah,

itu fakta di lapangan lhoh ya. Tahu mengajar yang baik, mengajar yang

baik itu pakai RPP. Tapi, sering RPP itu ditinggalkan. Kadang Rpp itu

hanya seperti untuk melayani.

P : jadi RPP itu dibuat dari yayasan?

G : bukan..guru.

P : oo guru..

G : tetapi di awal tahun.

P : secara bersama-sama? guru wilayah atau bukan..

G : engga, dibuat sendiri-sendiri. Nah, karena dibuat di awal tahun, untuk

membayangkan untuk ke depan sulit. Yaa, kalau saya mengajar hari ini,

RPP seharusnya dibuat minggu kemarin. Tetapi sekolah diminta di awal

tahun. Sebenarnya paling baik, menurut saya adalah seminggu sebelum.

Artinya apa? Gambaran itu mendekati valid. Akan mengajar bulan Juni,

Rpp di buat Juli. (sambil tertawa sedikit).

P : Kondisinya kan bisa berubah-ubah gitu ya.

G : paling ideal, dibuat seminggu sebelumnya. RPP dibuat seperlunya. Dan

tidak usah yang komplit seperti teori. Apa yang akan disampaikan, itulah

yang diuraikan. Kelemahan saya dalam hal tulis menulis, menulis di

papan juga lama ya Dah ya? (P tertawa sedikit dan B mengiyakan). Kalo

uda satu rumus, wah lah lah lah… kalau ada soal, saya kerjakan dulu.

Sebenarnya, mengerjakan dulu itu adalah bukan untuk menguji. Bisa gak

anak diberikan soal yang seperti ini. kadang-kadang kan begini, soal

yang saya berikan pada anak-anak itu terjebak begitu juga memprediksi

moga-moga besok UN ada yang keluar. Toh jujur misal mau tidak mau

anak itu yang dikejar nanti akhirnya itu (maksudnya UN). Maka kadang-

kadang konsep tuh maaf ya tidak pernah dikuasai. Padahal menurut saya

belajar fisika itu yang penting ya, ya konsep. Konsepnya dipegang, ketika

konsepnya dipegang, sebenarnya untuk mengerjakan fisika itu agak enak.

Tetapi ketika konsep tidak dikuasai, yakin fisika itu menjadi sangat sulit,

bahkan membaca soal dituangkan dalam kalimat matematika gak tau kok.

Ya in yo?

P : iya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

118

G : anda tau, loh saya juga punya pengalaman ketika saya mahasiswa

membaca soal-soal SMA itu keliatan mudah ya? Ketika sudah menjadi

Mahasiswa.. (P tertawa sedikit).

G : betul. Listrik dinamis itu sulit sekali menentukan loop, ketika menjadi

mahasiswa, kita sudah belajar listrik, ya mudah. Alat optik, ketika di

SMA sulit tetapi ketika kuliah kita sudah belajar alat optik, optik fisis dan

optik geometris, ya mudah iya toh? Memandang buku SMA, tetapi

pelajaran kuliah dulu ya berat, merasakan to ya? Karena apa? Sama

dengan anak-anak, ketika melihat pelajaran di SMP ya mudah. “Pak di

SMP mudah-mudah ya?” (kata siswanya). Ya betul, karena anda sudah di

SMA. Ketika di SMA, sebentar lagi kuliah, akan memandang, oh fisika

di SMA

P :mudah.

G :Mudah. Merasakan to ya? Bahkan waktu SMA dulu juga ya ...

P : sulit.

G :sulit.

P :e, memang pas bapak ngajar kan gak sesuai RPP,

G :o, ho’o betul.

P :tapi, mungkin dari RPP itu kan bapak pasti sudah mengkonsepkan “saya

akan melakukan pendekatan apa gitu” ?

G :Nah, he’e..

P :kemaren kan saya sudah diberi RPP sama bapak, disitu ada pendekatan

keterampilan proses, nah dari situ mungkin apa yang bapak harapkan

kepada siswa, dengan pendekatan tersebut itu gitu loh pak?

G :Misale materi apa di RPP?

P :kayaknya kemaren yang fluida.

G : oh ho’o.

P :Nah itu apa yang bapak harapkan ketika bapak menulis pendekatan

keterampilan proses?

G : yang dimaksud dengan keterampilan proses itu gimana?

P :ya jadi menurut saya, ya berpikir secara ilmiah, jadi di dalam kelas ya

mengamati, dia, pertama dia mengamati, trus dia mengasosiasikan,

sebenernya ini prosesnya seperti, strukturnya seperti pendekatan saintifik

di kurikulum 2013, gitu pak.

P :lebih mengutamakan ke prosesnya itu membentuk pengetahuan.

G :kadang begini ya, menuangkan dalam RPP pendekatan-pendekatan itu

kadang apakah ini cocok apa tidak itu kan? Loh kadang kita mengambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

119

model gak cocok pendekatannya. Misalkan kita belajar fluida keseharian,

melihat keran air mancur tapi anak sudah diajak untuk membayangkan

“oh itu belajar fluida”, tapi kan sebenernya gak penah memperhatikan,

memperhatikan kalo ternyata keran lubangnya kecil padahal yang dari

bak itu kan besar. Itu kan sebenarnya juga fluida. Sederhana sekali.

Tetapi..... anak pertama kan diajak untuk membayangkan itu. Tetapi ya

sulit betul. Yang ideal sebenarnya saya juga tau yang ideal, anak tak ajak

ke keran sumur sana, ....haaaa ... Sebenarnya pendekatan saintifik yang

dulu kan modelnya seperti itu. Anak diajak untuk mengamati, mengamati

pipa yang yang disalurkan, kok yang disalurkan hanya kecil-kecil. Anak

disuruh mengamati, itu model yang dulu. Sebenarnya itu di fisika bagus

sekali. Saya juga mengakui itu. Tetapi kadang-kadang berpikiran begini

“ kalau anak-anak diajak mengamati, yang pertama kadang anak-anak

menganggap sepele, yang kedua apa ya butuh waktu untuk mengamati itu,

dan saya kadang berpikiran untuk mengamati mungkin dilakukan baru

sampai proses mengamati padahal untuk yang pendekatan saintifik yang

baik itu adalah dalam satu tatap muka, sejak anak mengamati sampai

menyimpulkan itu harus satu pertemuan harus utuh. Logika to ya kan gak

mungkin. Betul, mungkin kalo sepaket sampai mengamati kemudian

anak sampai bertanya. Nah kurikulum 2013 kesulitannya dulu adalah

kalau anak dituntut harus sampai menyimpulkan, mengkomunikasikan ya

sulit. Itu nyata, dalam satu dua jam pelajaran. Apa ketika itu kadang

sebenernya kehidupan sehari-hari digunakan, tetapi kadang-kadang

banyak ke teori. Bahkan anak bertanya, “pak saya belajar fisika untuk

apa?” loh betul to? Seperti anak kelas satu menghitung kecepatan pada

tikungan supaya tidak jatuh. Kalau diitung dengan fisika lebih gak pernah

jatuh, karena apa? logikanya, ketika tahu tikungan harus berhenti,

mengukur. Anak kan pertanyaannya itu. Logika fisikannya adalah saat

dekat tikungan kecepatan harus dikurangi. Kalau kecepatannya sama

mesti selip yo? Tapi kadang-kadang kan anak gak memperharikan. Anak

bisa berjalan itu kan ya konsep fisika sebenarnya. Tapi kan gak pernah

memperhatikan. Gitu. Kadang pada waktu pendekatan saintifik yang dulu,

kurikulum 2013 memang target fisika mau dipaksa untuk selesai. nah

kembali ke kurikulum 2006 lah kembali ke topik semula iyo to?

Sebenernya kalo saya ketika UN tidak ada penentuan UN kurikulum

2013 bagus, guru juga tidak dibayang-bayangi untuk mencapai nilai UN.

Maka kalau tidak dibayang-bayangi itu adalah saintifik menurut saya bisa

tepat. Woh anak tak ajak melihat peralon dulu kalau disini adalah keran

yang kecil. Untuk menentukan kecepatan gerak GLBB, anak saya ajak

keluar pas kereta lewat kan kecepatanya stabil kereta itu. Logikanya

sudah ada gambaran seperti itu, tapi ya butuh waktu lama. Loh itu pada

belajar GLB kan logis sekali. Dengan menggunakan bendera dari sana

sudah melihat, oh ya jarak bisa diukur berapa meter itu kan bisa dilihat.

Pada pelajaran saintisik yang dulu kerangka pikirnya gak seperti itu, tapi

itu nanti 4 jam pelajaran hanya menerangkan GLB. Yakin. Pastikan guru-

guru dikejar untuk UN. Kadang-kadang betul, maka guru-guru yang

mengajar kelas 3, harus cepat menyelesaikan materi, kita jujur saja nak,

materi kelas 3 semester 1 harus selesai di bulan Desember atau Januari.

Harus selessai. Mengapa harus selesai? Karena januari sudah ada try out

dari POMDA. Padahal materi semester 1,2,3,4,5,6. Kalau kelas 3, tapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

120

kelas 1, 2, ya itu. Kadang-kadang pendekatan yang saya terapkan tidak

dibutuhkan kadang ya juga melihat situasi kelas. Misalkan saja kelasnya

rame, mungkin ya sudah lain. Yakin. Benar tho ya? ketika anak rame

suasananya kan jadi lain, yakin. Mesti berubah situasinya. (kereta lewat).

Untuk membuat suasana tenang itu butuh waktu setengah jam. Kemudian

saya juga mengalami adalah apa guyon seperti teman-teman. Ya intinya

fisika itu kadang-kadang sulit ya. Pernah merasakan to? Otak kita kadang

sulit untuk diajak berpikir logis, kadang kalo gak logis (guyon) - saya gak,

hanya membuang-buang waktu. Kadang-kadang gitu e. Wah eman-eman

waktune. Kita yang biasa diajak untuk berpikiran di fisika kayak gitu.

Anak untuk misalkan logika saya selesai, anak belum. Hanya kadang-

kadang lama sekali. Merasakan to ya? Gitu mbak.

P :iya kalo dalam segi penggunakaan buku ajar, itu kan dari bumi aksara.

Nah kenapa bapak memilih buku tersebut? pertimbangannya itu seperti

apa?

G :oh ya, kita memilih itu kan harus sesuai dengan kemampuan anak. dari

banyak buku, bumi aksara paling mudah. Kalau kita pelajari dari buku

erlangga, dari buku erlangga itu sulit-sulit. Tingkat kesulitannya tinggi.

Soalnya variasinya tinggi. Dan sekarang kadang-kadang kepikiran yang

sederhana saja sulit, apalagi yang sulit. Kalu anda belajar dari buku

erlangga, erlangga itu sudah bagus betul, tetapi bagi ukuran sekolah

mana dulu. Diakan mencantumkan soal lama ujian, kadang soal

olimpiade. UN dengan olimpiade kan rentangnya jauh sekali. Soal UN

itu soalnya sederhana. Bahkan penggunaan buku itu adalah diukur

dengan ya kemampuan anak. Mengapa sekolah-sekolah, sebenarnya

kalau hanya satu buku maaf ya tidak ada ilmu baru. Satu buku. oh ya,

pasti ada kelebihan dan kekurangan. Pasti ada. Cuma kadang-kadang

guru menggunakan, oh ini sederhana.

P :dan penggunaan buku ajar sudah lama belum pak?

G :kalo dari bumi aksara sudah dari dulu. Cuma ada perubahan-perubahan.

He’e. Dulu 2010 kalau gak salah, tapi dulu kan bumi aksara A dan B,

sama, Cuma kalau yang dulu soal UN ga pernah dicantumkan, Cuma

sekarang dicantumkan. Tetapi sebenarnya semua buku yang beda kan

hanya latihan soal, gambar, teorinya ya konsepnya sama. Sebenernya

buku fisika menggunakan apa saja gak masalah.

P :disesuaikan dengan kondisi siswanya?

G :betul. Kalau saya ambil soal latihan itu yang sederhana. Kalo di gramed

itu banyak buku pilihan ya? Uh banyak sekali buku fisika disana, ah

kadang-kadang bedanya disitu. Kan kalo, maaf yo mbak yo saya juga

ngeles. Anak itu kalau dapat fisika senang, kemudian mengapa kalau

anak les kadang-kadang mengatakan kalau fisika itu mudah ya? Kenapa?

Karena dia semangat. Lain dengan di kelas. Loh begitu menariknya

karana apa dia punya semangat untuk belajar fisika. Tetapi ketika di

kelas harus belajar fisika, ya menjadi sulit. Beda ya? Karena ada

kemauan dari anak. menyenangkan to? Artinya anak, dia keinginannya

tinggi. Ketika tidak belajar ini ya menjadi beban yang sangat sulit. Saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

121

mengamati, maaf, untuk pelajaran akademik itu tidak begitu beban, tetapi

untuk kegiatan lain anak lebih mengandalkan itu apalagi hari jumat,

pelajaran fisika itu anak sudah sibuk memikirkan kegiatan. Betul. Sudah

sibuk dengan kegiatan, dan anak-anak rata-rata takut dengan kegiatan

ekstra. Saya heran. Kenapa? Karena dia kalau melanggar dihukum,

disuruh push up dan sebagainya. Mungkin loh yo, tapi kalau pelajaran

pagi kan ya gak mungkin. Maka kalau buku mengapa buku yang

digunakan adalah bumi aksara, adalah ya karena apa ya kita sesuaikan

dengan kemampuan anak. Kalau saya yo buku erlangga yo punya, buku

yudhistira yo punya. Tapi kadang-kadang buku di perpus itu bervariasi.

Teorinya sama cuman latian soalnya yang beda. Cuma itu kan yang

membedakan. Kelebihan dari buku erlangga itu dari soal yang mudah

sampai soal yang sulit. Anak juga diajak berpikir dari yang sederhana ke

yang sulit. Akan lebih baik jika anak mengerjakannya di rumah. Tetapi

jika pak guru hanya mengajar fisika bernoulli, tak beri rumus ini, latihan

soal 1 atau 2 selesai. Anak tidak mencoba sendiri yang lain. Ya mandek.

Beda dengan mahasiswa, dulu jika dosen seperti itu, hal ini sudah

dikeluarkan, gak mungkin ujian itu keluar. Loh iyo to? Gak mungkin,

mesti harus mengerjakan soal yang lain. Bedanya kan disitu. Anak SMA

lain juga kadang-kadang mengerjakan ini, ini dari sekolah sudah

dikeluarkan mintanya yang lain. Lha bedanya disitu. Kalau kita kan tidak.

Apalagi ya XI IPA 1, IPA 2 soalnya mintanya yang persis plek, angkanya

pun persis sama gak mau dirubah. Saya sampai, maaf, berat sekali ya nak

ya, saya beri 12 soal, besoknya saya keluarkan 5, hanya saya rubah

angkanya, sudah mengeluh kok. Loh kalau di fisika kan variasinya kan

banyak ya, dari 12 soal sudah dibahas, sudah dikerjakan, dikeluarkan 5,

pak guru hanya merubah angka, angka sebenernya sudah gak fisika lagi

sebenernya hanya bermain angka, itu saja sudah murung. Maka kalau

buku itu, sesuai dengan kemampuan anak.dengan kondisi anak.

P : berarti siswanya itu lebih pada menerapkan rumus ya pak ya? Daripada

konsep?

G :ho’o betul. Bukan konsep berarti, kan saya mengamati ya, anak itu,

beberapa anak tapi ya gak semua, penjabaran itu ya kadang anak

mengeluh. Penjabaran kadang itu gak penting yang penting rumus yang

terakhir yang di kotak’i.

P :hahahahhaha

G :pak guru itu kan ada gambar tak gambarke, kemudian tak jabarke,

kemudian rumus terakhir kan tak kotak, anak itu mintanya yang dikotak.

Nah kalau mintanya gak dikotak, saya yakin gak bisa mengerjakan soal

variasi. Anak bisa mengerjakan soal yang diketahuinya persis plek gtu.

G : yang penting ditulis dipapan tulis, nah itu yang salah. Sebenarnya setiap

langkah itu akan menjadi apatis, tapi anak, pak guru selesai dia juga selesai

menulis. Karena apa penjabaran tu kadang-kadang bisa salah kita. Lohhh

bisa salah lo ya? bisa salah..kok gak ketemu di akhir, ohh ada yang salah.

Ketika di soroti bareng-bareng dengan anak tu enak. Ketika GLBB bisa

menghasilkan rumus (vt) kuadrat sama dengan (vo) kuadrat plus minus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

122

dua a s. Kan saya jabarkan dari gambar, anak nggak mau yang ditulis

hanya rumus yang paling akhir. Dan mesti saya sudah berpikiran kalo yang

ditulis rumus akhir mesti mandek untuk soal yang bervariasi. Dikelas tiga

anak terpaksa menghafalkan rumus, mengapa? Karena apa? rumus yang

sederhana saja tidak apal, logikanya kalau sudah kelas tiga rumus tu ya

sudah menjadi hapal dari rumus kelas 1 dan kelas 2. Apal rumus belum

tentu bisa memasukkan. Lo kan gitu,,fisika itu apal rumus belum tentu bisa

memasukkan. Misalnya vt kuadrat sama dengan vo kuadrat plus dua a s,

yang a yang mana? Sudah menjadi masalah lagi makanya saya menyadari.

Rata-rata saya, sebagai anak SMA, mengapa dulu kok memandang seperti

ini tidak bisa, pak guru kan 10 tahun hanya mempelajari itu terus angkanya

sampe apal yo. Lo iya apalagi,,,bahkan membuat soal, kalau membuat soal

fisika ngawur tu kadang-kadang nggak layak, .....itungannya betul tapi kan

kadang-kadang tidak layak. Maka anak itu ya proses itu lebih penting

menurut saya, daripada menulis rumus yang akhir. Tapi anak kan kalau

saat ini sulit untuk memahami ooo proses itu lebih penting, yang penting

paham, catat rumus yang dikotak dibawah. Beda dengan mahasiswa,

mahasiswa itu adalah buktikan yo to kok isa rumus seperti ini yo to?,,ada

pembuktian. Kalo disini caranya yo rumus ketemu ini dijabarkan dulu

bagaimana kalau mahasiswa tidak kok bisa ketemu ini silahkan buktikan

kan gituu. Sama too?(bertanya kepada P, P menanggapi dengan

tersenyum) disuruh membuktikan maka buku-buku perGan tinggi itu ya

pendek-pendek banget ya rumus-rumus itu wong disuruh membuktikan

dewe. Ujian kan ngitungnya kan buktikan waktu saya dulu kalau sudah

buktikan tu ya ........(jeda)

P : Kira-kira kegiatan bapak, untuk mengaktifkan siswa bagaimana caranya

bapak ?

G : Cara mengaktifkan siswa itu ya ketika anak tidak apatis sulit betul tetapi

ketika anak memang punya keinginan untuk maju itu lebih enak.

P :Lalu bagaimana cara bapak untuk mengaktifkan siswa?

G : loh kita liat bagaimana mengaktifkan kan situasional menurut saya lo ya,

tidak bisa misalkan harus menjadi sama semua caranya. Topiknya tadi

seperti apakah anak-anak ini. Kalo anak sudah bagus ya sudah , gak perlu

dituntut yang lain. Tetapi menjadi ketika anak sudah mulai apatis sudah

mulai jenuh atau anak nah,,,, ya,,, diberi semangat. Mengaktifkan itu

menurut saya gini ya liat kondisi kemudian kalo anak biarkan anak mau

belajar fisika ya harus di paksa,jujur,,,harus dipaksa. Anak kalau tidak

dipaksa untuk belajar maaf ya nanti gak mau belajar saya tu sampe jelek.

Fisika tu ulangan paling sering harapannya ya satu memaksa anak untuk

mau belajar. Nah itulah karena apa ketika tidak pernah ulangan yo yakin

anak tu ya gak belajar. Karena apa? konsennya guru dengan anak beda

kalo anak itu yang di kejar adalah nilai baik. Sebenarnya kalo guru kan

yang penting dikuasai dengan baik, maka biar bisa terpake itu adalah anak

dipaksa untuk belajar, caranya memaksa belajar mau tidak mau apa ya

dengan ulangan sesering mungkin. Kalo saya lebih baik ulangan ato yang

kedua pak guru juga menghormati tugas anak, artinya apa ada tugas ya kita

hormati. Ketika tugas tidak pernah dihormati atau tidak pernah dinilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

123

yakinnnn,,,tidak bakal dikerjakan anak. Kadang malah menjadi...ketika

mengerjakan apapun ya harus dihormati, bahkan harus dinilai anak yang

majupun saya beri nilai tetapi lama kelamaan gak praktis. Karena yang

mau maju itu ya anak-anak yang pintar, ya hanya itu-itu saja. Dulu pernah

saya lakukan tipe eee model itu anak yang maju saya nilai tapi itu saya beri

kesepakatan awal, anak yang maju saya hormati saya beri nilai benar saya

beri nilai 100, banyak cara,,, tapi ya mau tidak mau ya dipaksa untuk

belajar. Sebenarnya yang paling bagus adalah menggugah anak supaya

mau belajar kan ada bagaimana anak mau belajar. Kadang-kadang kalo

istilahnya dipaksa untuk belajar itu jelek, anak diberi diajak untuk ulangan

itu kan sebenernya ya dipaksa kalo untuk belajar. Gak mungkin besok pagi

ulangan kok anak gak mau belajar, sama aja bunuh diri ya to. Loh,,malu

jujur saja mesti malu, maka kalo pak ada teman ya mungkin anak itu mau

belajar tapi bagaimana caranya mau belajar ya dipaksa dengan adanya

ulangan, harus itu kalo saya. Karena apa, anak kalo tidak seperti itu ya

yakin buku fisika itu ya gak mau dibuka dan yang kedua adalah begini,

kadang-kadang dengan adanya ulangan ini anak mesti yakin mesti mau

belajar,yakin. Bahkan saya kadang-kadang kalo ulangan tu saya, kadang

kan saya buat beda artinya apa IPA satu dan IPA 2, harapannya,,,,pernah

saya keluarkan anak tu sebenarnya kalo setelah IPA 2 sudah ulangan IPA1

belum harapan bapak, IPA1 mau bertanya di IPA2 kalo itu langsung

bertanya bukan mendapat bocoran tapi adalah oo materinya sama Cuma

angkanya beda. Logikanya anak yang ulangan terakhir kan lebih baik,

wong ceto sebelah-sebelahan gini lo kok gak tanya materinya sama yakin

hanya berbeda angka. Kan anak harusnya enak sekali oo ternyata beda

karena beda atau mungkin dia tanya kelas sebelah ya dipaksa untuk belajar.

Anda pun belajar karena apa karena dipaksa untuk lulus, ya

gak?yakin,,saya juga dulu waktu kuliah la kenapa belajar karena ditarget

harus lulus 3 tahun karena saya D3 waktu itu, maka kalo gak lulus

kuliahnya di gunung merapi, dulu kan di kelud dekat kayat itu sekarang

kan digunung merapi. Wah ya menderita ya gak mau harus lulus. Loh

karena apa kan sudah ada penjelasan yang lulus pindah gunung merapi

tahun 1991 woh kalo gak lulus kan berarti harus pindah. Lo kan

gitu,,karena sudah tau ya harus dipaksa belajar . lohh anak itu segera

dipaksa daripada mendapat nilai dua malu to, ya mesti belajar. Tetapi

kadang-kadang yang paling hebat adalah menurut saya bagaimana anak

mau belajar menurut saya mau belajar fisika tidak harus banyak tetapi mau

belajar fisika dulu.

P : minatnya ya pak?

G : Nahh betul dari dalam, kalo sudah seperti itu sumbernya tidak hanya

guru bahkan teman pun sudah bisa menjadi sumber. Nah beda kalo kelas 3

karena sudah mau ujian yang menjadi sumber adalah teman-temannya dia

sudah cukup untuk sudah mencari referensi dimana-mana. Nah tapi itu

munculnya dikelas 3 mendekati ujian. Lohhh,,,, betul to? Harusnya kan

sejak kelas 2 anak itu sudah mau belajar kalo sudah mau belajar dikelas 2

banyak dikelas 3 tidak begitu berat. Tapi anak kan gak mendengarkan itu

yang didengarkan ya nanti di kelas selanjutnya. Bagaimana memotivasi

anak belajar ya anak itu mau belajar. Bahkan saya tu ya di anak kelas 3

kemaren selalu jelek, sudah silahkan semua dikuasai yang mudah jangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

124

yang sulit. Loh beda lo ya 22 yang mudah bukan yang sulit. Beda dengan

anak-anak pandai, anak pandai kalo mudah sudah ditinggal lalu

mengerjakan yang sulit lo beda beda jauh. Karena apa? ada satu soal yang

tidak terpecahkan saja nilainya jelekk. Dulu pernah ada nilai kayak gitu 4,

o dan itu 3,75. 3,75 tidak lulus 4,0 bisa lulus. Makanya kalo saya sebagai

guru itu ya prinsipnya bagaimana bisa menumbuhkan bagaimana anak itu

mau belajar,udah itu aja . Tidak harus pandai tapi anak mau belajar.

Termasuk tugas anda besok bagaimana menumbuhkan anak mau belajar.

Paling sulit ya bagaimana anak mau belajar. Beda dengan mahasiswa kalo

mahasiswa gak belajar yakin gak lulus. Dan fisika itu enak kok soal 5

mengerjakan benar 2 yakin keluar E udah yakin. Gak bakal protes.

P : Bapak apakah kemauan belajar bisa ditingkatkan melalui metode belajar

yang bapak gunakan?

G : Ya bisa sekali, mungkin dengan metode ini anak gak mau belajar dikelas

dengan metode yang lain anak mau belajar, tapi kadang metode itu kan ya

tidak metode. Tidak semua metode kan bisa ditunjukkan dengan

keterampilan proses kita nanti belajar termodinamika sebentar lagi ya

hanya membayangkan ya In ya? Bagi mahasiswa pun ya sulit

termodinamika itu.

P :Bapak menggunakan metode ilmiahnya pada materi fluida?

G : Fluida, eksperimen? Gak pernah . Pak guru bisa aja membayangkan

fluida kita belajar fluida contohnya diawal penggunaan keran air,

kemudian kapal kok tidak karena rasanya membayangkan itu dulu.

Sebenernya ya kalo kita diajak melihat nyata, ada kolam kapal-kapal

kecil tidak tenggelam. Kemudian baru diletakkan nah itu baru dibagi

secara praktek ya, misalkan jarum diletakkan diatas air kok tidak

tenggelam. Tapi anak itu kadang-kadang....jarum diletakkan diatas air

kok tidak tenggelam mengapa? Sebenernya mengapanya itu harus

dianalisis bukan berhasil atau tidaknya meletakkan jarum diatas air.

Lohhh jujur lo ya, fisika kan begitu, ketika gelas kimia diisi air dan diberi

jarum kok tidak tenggelam mengapa itu kan harusnya mengapanya itu.

Kemudian saya meletakkan jarum miring kok tenggelam mengapa kan

harusnya yang diketahui itu. Tapi anak kan mandeknya setelah selesai ya

sudah pak sudah selesai jarumnya tenggelam. Sebenarnya itu kan

diperbatas(suara kereta). Sebenernya kalo aktif kalo dimasukkan miring

tenggelam sebenernya tidak berguna mengapanya itu lo.

P : Untuk itu apakah bapak menyediakan LKS atau menggunakan ...?

G : yang mana? Ooo yang itu saya beri kalo itu nanti. Kalo LKS untuk ujian

untuk tantangan anak. Tetapi kadang-kadang pas diberi seperti itu berapa

persen ya anak mengerjakan LKS selesai.

P : yang di LKS nya itu kira-kira mengarahkan anak untuk praktikum

sendiri atau memikirkan sendiri atau gimana?

G : Nah kalo LKS kalo praktik seperti itu anak kan nyata dialami anak,

disuruh untuk mencoba mengerjakan sendiri. Contoh kalo pak guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · pembelajaran dan pemantapan pemahaman prasyarat; pada tahap instruksional/ kegiatan inti dalam pengamatan atau observasi,

125

mengajar ayunan disuruh mentukan percepatan gravitasi di lab. Loh

kadang-kadang setiap anak kan beda-beda ada yang 9.0 ada yang 9,7 da

yang 8 ternyata sampai mengamati anak pengukuran bandul itu tidak

tepat. Yang diukur tali, lupa bandul itu pusat massanya dimana ditengah

atau disepertiganya kan gak tau, kadang anak saya beri beberapa ada

yang bentuknya segitiga, kalo bunder yakin ditengah tengah yo? Tetapi

ketika segitiga lupa bahwa sepertiga titik beratnya. Lohh kadang-kadang

anak kan tidak sekritis dalam pengukuran kok salah ya , tidak pernah

berpikiran kok punya saya berbeda ya. Cuman anak itu gini ketika dia

mengerjakan dihitung sudah selesai sudah titik. Tidak penasaran kok pak

X memberi ini segitiga, ini balok, ini bandul. Loh bandul yang buner ada

yang kotak ada yang segitigakok diberi seperti ini maksudnya .

Sebenernya kalo dari pihak guru kan penegn penasaran anak yang selesai

dengan bola itu kan idealnya wah aku kok tak pengen pake kalo begini

mesti anak ingin tahunya tinggi. Tapi pak guru sederhana ketika sudah

praktik ya sudah titik pak guru sebenarnya ingin ow brati keingintahuan

anak itu tidak ada. nah anak yang keingintahunya tinggi ingin coba-coba,

yang lain kok beda-beda ya pak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI