156
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENDIDIKAN KARAKTER POLA TAMANSISWA DAN PONDOK PESANTREN KRAPYAK YOGYAKARTA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: Putut Wisnu Kurniawan S 861102011 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENDIDIKAN KARAKTER POLA TAMANSISWA DAN PONDOK

PESANTREN KRAPYAK YOGYAKARTA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Gelar Magister

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

Putut Wisnu Kurniawan

S 861102011

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

PEI{DIDIKAN KARAKTER POLA TAMANSISWA DAIT PONDOKPESAI\ITREN KRAPYAK YOGYAKARTA

TESIS

Oleh

Putut Wisnu KurniawtnNIM. 5861102011

Tim Penguji

Jabatan"

Ketua

Sekretaris

AnggotaPenguji

r*raurt*re*,

J-Tanggal

29 -o7 - 2otL

19 -o1 -zotz

15 -07 - 20la

l'g- 07 - zatL

Nama

Prof. Dr. Sri Yutrnini, M.Pd

NIP.-

Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd

NIP. 194403151978041001

Prof. Dr. Husain Haikal, MANrP. 194409091 970 101001

Dr. Hermanu Joebagio, M.Pd

NrP. 19560303198603 1001

Telah dipertahankan di depan

dinyatakan memenuhi syaratPada tanggal 16 Juli 2012

Pascasarjana UNS Ketua Progrr Studi Pendidikan Sejmah

Dr. He u Joebagio, M.Pd

llI

W.tAhmad, Yunus, MS961O7t7198601 101 I NIP. 19 03031986031001

Page 3: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Putut Wisnu Kurniawan. 2012. S 861102011. Pendidikan Karakter Pola Tamansiswa dan Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta. TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Husain Haikal, MA, Pembimbing II: Dr. Hermanu Joebagio, M.Pd. Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pola penerapan pendidikan

karakter, (2) Persepsi pengajar dan siswa terhadap pendidikan karakter dan (3) Aktualisasi nilai karakter pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan di Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

Bentuk penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus ganda terpancang. Cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan criterion-based selection. Pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi langsung, wawancara mendalam, dan pencatatan dokumen. Validasi data dilakukan dengan trianggulasi. Analisis yang digunakan adalah model analisis interaktif, yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Pola penerapan pendidikan karakter di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan MA Ali Maksum menggunakan pola yang hampir sama yaitu melalui kurikulum pembelajaran (terdapat pelajaran yang mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan keteladanan guru. Pola lain yang diterapkan di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan adalah sistem among yaitu metode mendidik yang berjiwa kekeluargaan yang bersendi kepada kemerdekaan dan kodrat alam. Sistem ini diterapkan untuk memberikan siswa kemerdekaan untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya dengan pendekatan kekeluargaan. Pola yang lain untuk mengembangkan pendidikan karakter di MA Ali Maksum dengan model asrama (pondok pesantren). (2) Persepsi guru dan siswa mengenai pendidikan karakter akan mempengaruhi dalam penerapannya di sekolah. Persepsi guru dan siswa tentang pendidikan karakter yang muncul di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan lebih menekankan pada konsep budi pekerti yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara, sedangkan di MA Ali Maksum persepsi guru dan siswa lebih menekankan pada karakter Islam. Persepsi tersebut didasari dengan ideologi yang diterapkan di sekolah masing-masing. (3) Keberhasilan pendidikan karakter di sekolah dapat dilihat dari aktualisasi (pengamalan) siswa berupa sikap atau tindakan yang terlihat pada siswa. Aktualisasi yang muncul pada siswa di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan adalah meliputi toleransi, religius, disiplin, kejujuran, kreatif, kerjasama, komunikatif, peduli, mandiri, cinta tanah air dan tanggung jawab. MA Ali Maksum dengan konsep pondok pesantren mempunyai nilai lebih beragam salah satunya kesabaran, kesederhanaan yang terlihat dalam kegiatan sehari-hari.

Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Pola, Tamansiswa dan Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

Page 4: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Putut Wisnu Kurniawan. 2012. S861102011. Character Education Model Tamansiswa and Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta. THESIS. Principal advisor I: Prof. Dr. Husain Haikal, MA, Co-advisor: Dr. Hermanu Joebagio, M.Pd. History Education Post-Graduate Program of Sebelas Maret University Surakarta.

ABSTRACTThe study has goals to investigate (1) the model of character education

implementation, (2) teachers’ and students’ perception toward character education, and (3) actualization of character value to the students. The study was done at SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan and MA Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

The study is descriptive qualitative by double-case study strategy, direct observation, in-depth interviews and recording of documents or archives. Data validity is done by triangulation, is data triangulation, investigator triangulation, methodological triangulation and theoretical triangulation. The analysis used is aninteractive analysis model, namely data collection, data reduction, data presentation,and drawing conclusions.

The result of the study can be concluded that (1) the model of character education implementation used between SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan and MA Ali Maksum is the same model which consits of the school curriculum (there are subjects which learn about manner or good moral), extracurricular activities, school culture, and teachers model of good character. The other model which is implemented at SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan is “among” system; a teaching method which has family characteristics which is based on freedom and their own character. Thissystem is implemented in order to give students a freedom to grow-up base on their skills by family approach. The other model to develop character education at MA Ali Maksum is boarding-school model. (2) The teachers’ and students’ perception toward the character education will influence the system implementation on that school. The teachers’ and students’ perception toward character education which is shown at SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan tends to teach good moral which is taught by Ki Hadjar Dewantara, meanwhile at MA Ali Maksum, it tends to the Islamic character teaching. Those perceptions are based on ideology which is implemented on each school. (3) The result of the character education in the school can be reflected from the students’ actualization on their attitude or act form the students. The actualization or acts which are shown by the students at SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan are a tolerance, a religion, a discipline, an honesty, a creactive, a cooperative, a care, an independence, a nationalist, and a responsibility. Meanwhile, MA Ali Maksum which applies the “pondok pesantren” concept has the higher value such as the a patient and a modesty that are shown from their daily activities.

Key words: Character education, Model, Tamansiswa and Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta

Page 5: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini globalisasi merupakan kenyataan yang dapat mempengaruhi

semua segi kehidupan. Segi batas wilayah sudah tidak menjadi penghalang untuk

mengetahui perkembangan informasi di dunia, salah satunya informasi bidang

pendidikan. Pendidikan menjadi bagian yang penting untuk mengembangkan

peradaban bangsa. Sejumlah peradaban besar tidak lahir dari kegiatan ekonomi dan

politik semata, tetapi juga lahir dari pendidikan. Nilai-nilai pendidikan akan menjadi

dasar peradaban apabila negara mendorong penuh usaha memperbaiki sistem, sarana,

kebijakan yang tepat dan didukung sumber daya manusia yang profesional. Ini yang

menjadi tantangan dunia pendidikan di Indonesia.

Tantangan pendidikan tidak terlepas dengan adanya krisis yang mulai

merusak dunia pendidikan di Indonesia. Menurut Winarno (2007: 4), pendidikan dan

kebudayaan ibarat keping mata uang logam, antar sisi satu dengan sisi yang lain tidak

bisa saling dilepaskan. Pendidikan tanpa kebudayaan menjadi tidak bermakna,

sebaliknya kebudayaan tanpa pendidikan tidak akan berpijak ke bumi.

Berbeda dengan pendapat Winarno, Syarifuddin Jurdi (2010: 29) berpendapat

nilai-nilai pendidikan yang harus diperhatikan adalah untuk membentuk manusia

yang cerdas, berkualitas, kreatif, dan membentuk karakter bangsa yang harus menjadi

perhatian utama negara. Hal itu berbalik karena pendidikan yang dikembangkan

dewasa ini telah terbawa pada kegiatan bisnis yang pada akhirnya hanya pada

1

Page 6: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pencapaian tujuan kapitalisme semata. Biaya dan tuntutan sekolah di zaman sekarang

tidak terlepas dari biaya yang cukup mahal. Tujuan ini tidak sesuai dan sudah

melenceng dengan tujuan pendidikan yang diharapkan menurut Undang-Undang.

UUD 1945 mengamanatkan mengenai pentingnya pendidikan bagi seluruh

warga negara seperti tertuang di dalam Pasal 28 B Ayat (1) bahwa setiap orang

berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak

mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan

teknologi, seni, dan budaya demi meningkatkan mutu hidupnya demi kesejahteraan

umat manusia, dan Pasal 31 Ayat (1) bahwa setiap warga negara berhak mendapat

pendidikan. Dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut,

Kemendikbud sebagai penanggungjawab pendidikan nasional mempunyai visi

menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif.

Dalam pasal 1 Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) tahun

2003 disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi

peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan karakter. Dengan

demikian pendidikan tidak hanya membentuk insan cerdas, namun juga

berkepribadian atau berkarakter kuat dan berakhlak mulia yang bernafas nilai-nilai

luhur bangsa dan agama.

Dalam mewujudkan visi pendidikan tersebut Kemendikbud telah menetapkan

misinya yaitu mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia

yang cerdas dan kompetitif dengan adil, bermutu, dan relevan untuk kebutuhan

Page 7: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

masyarakat global. Untuk mewujudkannya dibutuhkan mental atau psikologi dan

karakter yang baik.

Masalah bangsa Indonesia sebenarnya terletak pada sistem dan manusia-

manusia penyelenggara sistem tersebut. Untuk itu menurut Tyasno Sudarto, (2007:

29), dibutuhkan sosok pemimpin yang kuat dan berani bertindak berdasarkan

kebenaran. Perbaikan itu hanya mungkin dilakukan salah satunya melalui pendidikan.

Oleh karena itu peran pengajar atau guru menjadi sangat strategis dalam

mendampingi peserta didik supaya tumbuh dan berkembang menjadi insan yang

merdeka jiwa, pikiran, dan jasmaninya.

Pendapat itu sama dengan konsep Ki Hadjar Dewantara, melihat manusia

lebih pada sisi kehidupan psikologinya. Menurutnya manusia memiliki daya jiwa

yaitu cipta, karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut adanya

pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu

menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan

sebagai manusia. Beliau mengatakan bahwa pendidikan yang menekankan pada

aspek intelektual saja hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakat.

Jika melihat sejarah bangsa Indonesia, pendidikan karakter sesungguhnya

bukanlah merupakan sesuatu yang baru dalam pendidikan di Indonesia. Ki Hadjar

Dewantara, Hasyim Asyari, Ahmad Dahlan, R.A Kartini, dan Moh. Hatta dulu pernah

menerapkan semangat pendidikan karakter salah satunya berupa keteladanan sebagai

pembentuk nilai-nilai suatu jati diri bangsa. Pada masa itu mereka mengajarkan budi

pekerti, nilai-nilai dan juga semangat cinta tanah air. Hal itu dikarenakan sebagai

Page 8: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

tujuan dan keadaan pada saat itu. Dengan suasana seperti itulah semangat cinta tanah

air dapat berkembang dalam masyarakat.

Melalui sekolah, semangat cinta tanah air, nilai budi pekerti atau pendidikan

karakter dalam setiap proses pembelajaran seharusnya dapat dikembangkan. Dalam

proses pembelajaran jika dijiwai dengan semangat pendidikan karakter, akan menjadi

suatu tempat dan lingkungan yang efektif untuk pembentukan pribadi sehingga

mereka atau siswa bisa berkembang baik dalam bermasyarakat. Menurut Doni

Koesoema (2007: 222), sejak dahulu sekolah memiliki dua tujuan utama dalam

pendidikan mereka, yaitu membentuk manusia yang cerdas dan baik.

Dengan dua keyakinan ini sekolah memiliki tanggungjawab yang besar dalam

pendidikan karakter bagi anak didiknya, terutama melalui disiplin, keteladanan, dan

organisasi sekolah (kebijakan dan kurikulum). Sekolah ataupun lembaga pendidikan

harus mempunyai keberanian untuk menanamkan pemahaman konseptual dan praktik

yang dipandu oleh nilai-nilai luhur yang akan membantu menciptakan masyarakat

yang lebih sehat dan manusiawi.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) setiap sekolah

diberikan keleluasaan untuk mengembangkan atau memasukkan pendidikan karakter.

Tentunya dengan adanya otonomi sekolah, usaha mengembangkan kurikulum dan

memasukkan pendidikan karakter akan lebih mudah serta membuat ciri dari masing-

masing sekolah. Dalam pendidikan karakter Kemendikbud mewajibkan memasukan

pendidikan karakter dalam proses pembelajaran. Hal ini bisa dipengaruhi ideologi

Page 9: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

sekolah dan peran para pengajar terutama dalam pengembangan dan penerapan

pendidikan karakter.

Penerapan pendidikan karakter harus diimbangi dengan pemahaman guru

tentang karakter yang baik dan dapat menjadi contoh bagi siswanya. Guru terkadang

belum mampu menjadi teladan bagi siswanya. Lingkungan yang baik dan kondusif

tentunya akan berdampak baik bagi warga sekolah. Sebaliknya, apabila lingkungan

tidak kondusif maka muncul berbagai karakter yang negatif. Misalnya terjadi tawuran

pelajar, kekerasan, dan muncul ketidakadilan serta ketidakjujuran dari siswa adalah

salah satu contoh belum berhasilnya tujuan pendidikan sesuai dengan Pasal 1

Sisdiknas tahun 2003 .

Pendidikan seharusnya bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa. Jika

ingin merunut sejarah pendidikan di Indonesia bisa dipastikan akan membantu

mengangkat wajah pendidikan di Indonesia. Beberapa tokoh yang merintis model

pendidikan yang berwajah Indonesia salah satunya Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan

ini juga menjadi media mengobarkan semangat perjuangan menuju kemerdekaan

Indonesia (Daoed Joesoef, 2007: 6). Setelah Indonesia merdeka pendidikan

mengemban misi menyiapkan generasi untuk mengisi kemerdekaan.

Pada tahun 2010 melalui Menteri Pendidikan Nasional menekankan

pentingnya pendidikan karakter. Output atau hasil dari pendidikan selama ini masih

jauh dari harapan. Para pendidik yang mestinya mendidik malah harus dididik. Para

pejabat yang semestinya melayani masyarakat malah minta dilayani dan itu sebagian

dari fenomena yang bersumber pada karakter. Selain itu media sebagai tontonan

Page 10: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

masyarakat masih jauh dari identitas bangsa. Hal tersebut berdampak pada

masyarakat secara keseluruhan.

Hancurnya nilai-nilai moral dalam masyarakat yang ditandai dengan

merebaknya kekerasan, ketidakadilan, dan korupsi mengakibatkan lahirnya

pendidikan karakter yang perlu dikembangkan di sekolah ataupun lembaga

pendidikan. Lingkungan sekolah seharusnya bisa menjadi unsur terpenting bagi

pertumbuhan pendidikan karakter. Lembaga pendidikan dapat menciptakan sebuah

pendekatan pendidikan karakter melalui kurikulum, penegakan disiplin, manajemen

kelas, maupun melalui program-program pendidikan yang dirancangnya.

Berbagai macam cara pandang pendidikan budi pekerti, baik itu dianggap

sebagai mata pelajaran khusus, atau tergabung dalam mata pelajaran lain seperti

Pendidikan Agama, Sejarah, PPKn atau Pendidikan Kewarganegaraan menunjukan

bahwa bangsa ini sebenarnya memiliki keprihatinan mendalam tentang pembentukan

karakter bangsa. Situasi ini sesungguhnya menantang untuk kembali dapat

meletakkan dan memahami pendidikan karakter bagi pembentukan kepribadian

bangsa (Doni Koesoema, 2007: 50-51).

Pendidikan karakter dianggap penting dan sudah dimasukkan dalam proses

pembelajaran. Peran lembaga pendidikan dan guru sangat penting demi terciptanya

tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini peneliti ingin mengkaji Tamansiswa dan

Pondok Pesantren Krapyak di Yogyakarta karena melihat adanya perbedaan antar

keduanya tentang ideologi atau karakteristik dan tentunya pelaksanaan sistem

pendidikan yang berhubungan dengan pendidikan karakter akan juga berbeda.

Page 11: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Persepsi pengajar yang mempunyai latar belakang berbeda akan

mempengaruhi pola pendidikan karakter di sekolah. Persepsi inilah yang akan

dikembangkan peneliti dan pola penerapannya. Tamansiswa yang terlihat kuat

pengaruh dari ajaran Ki Hadjar Dewantara mengenai budi pekerti dan nilai-nilai

moral akan berbeda dengan konsep Pondok Pesantren Krapyak di Yogyakarta.

Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta mempunyai cara tersendiri untuk

mengembangkan pendidikan karakter dalam model pembelajarannya. Dengan konsep

pendidikan Islam dan model pondok pesantren akan mempengaruhi pembentukan

karakter di Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

Topik ini yang akan menjadi kajian penulis untuk diteliti lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah

Pentingnya pendidikan karakter yang diterapkan di Tamansiswa dan Pondok

Pesantren Krapyak Yogyakarta dapat dilihat dari latar belakang tersebut. Untuk

memperjelas mengenai pola penerapan pendidikan karakter di Tamansiswa dan

Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta dapat diambil rumusan masalah sebagai

berikut.

1. Bagaimana pola penerapan pendidikan karakter di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta?

Page 12: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Bagaimana persepsi pengajar dan siswa di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta

terhadap pendidikan karakter?

3. Bagaimana aktualisasi atau pengamalan nilai karakter pada siswa di SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok

Pesantren Krapyak Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti memiliki tujuan penelitian

yang akan dicapai. Tujuan itu antara lain sebagai berikut.

1. Mengetahui pola penerapan pendidikan karakter di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta.

2. Mengetahui persepsi pengajar dan siswa di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta terhadap pendidikan karakter.

3. Mengetahui aktualisasi atau pengamalan nilai karakter pada siswa di SMA

Taman Madya Ibu dan di Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren

Krapyak Yogyakarta.

Page 13: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai manfaat teoritis dan praktis. Manfaatnya

adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan,

khususnya mengenai penerapan pendidikan karakter di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Sebagai motivasi bagi guru atau pengajar untuk lebih meningkatkan kualitas

pembelajaran khususnya dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah atau

pondok pesantren.

b. Bagi Siswa

Sebagai saranan bagi siswa atau santri supaya memperoleh pengetahuan atau

output atau hasil dalam pedidikan karakter yang diterapkan oleh masing-masing

sekolah.

c. Bagi Sekolah

Sebagai upaya peningkatan kualitas sekolah melalui kegiatan pembelajaran

yang humanis yang bermuara pada penerapan pendidikan karakter yang baik.

Page 14: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pendidikan Karakter

a) Pengertian Karakter

Orang yang memiliki karakter kuat adalah mereka yang tidak mau dikuasai

oleh sekumpulan kenyataan yang telah ada begitu saja dari asalnya. Sedangkan,

orang yang memiliki karakter lemah adalah orang yang tunduk pada sekumpulan

kondisi yang telah diberikan kepadanya tanpa dapat menguasainya. Orang yang

berkarakter adalah seperti orang yang membangun dan merancang masa depannya

sendiri. Dia tidak mau dikuasai oleh keadaan kodratinya yang menghambat

pertumbuhannya. Sebaliknya, dia menguasai, mengembangkannya demi

kesempurnaan kemanusiaannya, (Doni Koesoema, 2007: 91).

Menurut Mounir yang dikutip Doni Koesoema (2007: 90-91) bahwa

karakter dapat dilihat dari dua hal yaitu pertama sebagai sekumpulan kondisi yang

telah diberikan begitu saja atau telah ada begitu saja, yang lebih kurang

dipaksakan dalam diri kita. Karakter yang demikian dianggap sebagai sesuatu

yang telah ada dari sononya (given). Kedua, karakter juga bisa dipahami sebagai

tingkat kekuatan melalui seorang pribadi mampu menguasai keadaan tersebut.

Karakter yang demikian ini disebutnya sebagai sebuah proses yang dikehendaki

(willed).

10

Page 15: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Proses yang terlihat akan memberikan hasil dan menjadi kebiasaan.

Menurut Dwi Budiyanto (2011: 83), karakter merupakan sifat yang tertanam

dalam jiwa manusia, sehingga akan muncul secara spontan jika diperlukan, tanpa

memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan

dorongan dari luar. Karakter juga bersifat spontan dan alami, serta perilaku

tersebut belum cukup apabila tidak sesuai dengan norma moral yang berlaku.

Secara umum menurut Marzuki (2011: 95), karakter merupakan nilai-nilai

perilaku manusia yang universal atau umum yang meliputi seluruh aktifitas

manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhannya, dengan dirinya,

dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungannya, yang terwujud dalam

pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma

agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Dari konsep karakter inilah

muncul konsep pendidikan karakter (character education).

Secara khusus karakter mempuyai pengertian watak, sifat atau hal-hal yang

memang sangat mendasar yang ada pada diri seseorang. Hal-hal yang sangat

abstrak yang ada pada diri seseorang. Karakter dapat ditemukan dalam sikap-sikap

seseorang, terhadap dirinya, terhadap orang lain, terhadap tugas-tugas yang

dipercayakan padanya dan dalam situasi-situasi lainnya, (Abdul Majid dan Dian

Andayani 2011: 12).

Allport dikutip dalam Ki Fudyartanta (1998: 4) berpendapat bahwa

“…character is personality evaluated, and personality is character devaluated….”

artinya bahwa karakter atau watak adalah kepribadian yang dinilai dan kepribadian

Page 16: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

adalah karakter yang tidak dinilai. Jelasnya bahwa kepribadian yang telah terlibat

dengan nilai-nilai budaya manusia ini maka terbentuklah watak. Konkritnya,

bahwa setiap tingkah laku manusia termasuk penyesuaiannya di dalam masyarakat

pasti berhadapan atau berdasarkan nilai-nilai tertentu. Misalnya seseorang

memberi uang kepada pengemis, seseorang menolong temannya dan sebagainya.

Socrates berpendapat tentang karakter yaitu “…identified virtue with ethical

knowledge (specifically, with knowledge of which things are intrinsically good and

intrinsically evil), and so maintained that the truly virtuous consistently act

virtuously….”, Erik J. (2006: 462). Socrates menjelaskan bahwa kebajikan atau

kebaikan itu berhubungan dengan pengetahuan etika yang dimiliki (khususnya

dengan pengetahuan yang hal-hal yang baik dan jahat), dan mempertahankan

bahwa benar-benar bertindak berbudi pekerti secara konsisten. Artinya perlu ada

pemahaman dari manusia dalam melakukan kebaikan, sehingga mengerti baik dan

buruk serta manusia harus bisa mempertahankan secara tetap.

Pengertian di atas lebih lanjut dijelaskan Thomas Lickona mengenai unsur-

unsur untuk membentuk karakter yang baik. Menurut Thomas Lickona (1991: 51)

sebagai berikut:

Character so conceived has three interrelated parts: moral knowing, moral feeling and moral behavior. Good character consists of knowing the good, desiring the good, and doing the good, habits of the mind, habits of the heart and habits of action. All three are necessary for leading a moral life; all three make up moral maturity. When we think about the kind of character we want to children , it’s clear that we want them to be able to judge what is right, car deeply about what is right, and then do what they believe to be right even in the face of pressure from without and temptation from within.

Page 17: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Dari penjelasan Thomas Lickona karakter memiliki tiga bagian yang saling

berhubungan yaitu pengetahuan moral, perasaan moral dan perilaku moral.

Karakter yang baik terdiri dari mengetahui moral yang baik terlebih dahulu,

menginginkan orang berbuat baik dan melakukan kebiasaan baik dari pikiran dan

kebiasaan tindakan. Ketiganya diperlukan untuk memimpin sebuah kehidupan

moral serta membentuk kematangan moral ketika berpikir tentang jenis karakter,

pengajar ingin anak-anak jelas bahwa ada keinginan mereka bisa menilai apa yang

benar, kemudian mendalami tentang apa yang benar dan kemudian melakukan apa

yang mereka yakini benar bahkan dalam menghadapi tekanan dari luar dan godaan

dari dalam.

Menurut Thomas Lickona, (2004: 7) tentang karakter yang baik adalah

sebagai berikut.

The content of good character is virtue. Virtues such as honesty, justice, courage, and compassion are dispositions to behave in amorally good way. They are affirmed by societies and religions around the world. Because they are intrinsically good, they have a claim on our conscience. Virtues transcend time and culture (although their cultural expression may vary);justice and kindness, for example, will always and everywhere be virtues, regardless of how many people exhibit them.

Thomas Lickona menekankan isi dari karakter yang baik adalah kebajikan.

Kebajikan dapat dicontohkan dengan sikap kejujuran, keadilan, keberanian dan

belas kasih adalah perilaku atau sikap yang baik. Dijelaskan juga secara

terkandung bahwa dalam masyarakat dan nilai-nilai agama dapat mempengaruhi

karakter, selanjutnya juga dikatakan kebajikan juga dapat muncul melalui budaya.

Karakter baik perlu didukung dengan komponen-komponen, sehingga bisa

Page 18: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menciptakan nilai-nilai yang baik. Menurut Thomas Lickona (1991: 53) komponen

untuk membentuk karakter yang baik adalah sebagai berikut.

Bagan Komponen Karakter BaikThomas Lickona (1991:53)

Thomas Lickona (1991:56-62), menekankan untuk mendapatkan

pengetahuan yang baik tentang moral perlu adanya kesadaran moral, pengetahuan

nilai-nilai moral, pengambilan sudut pandang, penalaran moral, pengambilan

keputusan dan pengetahuan diri adalah nilai yang dapat membentuk moral. Semua

memberikan sumbangan penting ke sisi penanaman karakter. Hati nurani, harga diri,

empati, mencintai, pengawasan diri yang baik, kerendahan hati ini membentuk sisi

emosional dari diri moral kita. Jadi pengetahuan tentang kebaikan kemudian akan

Moral knowing1. Kesadaran moral2. Mengetahui nilai

moral3. Penentuan sudut

pandang4. Penalaran moral5. Pengambilan

keputusan6. Pengetahuan diri

Moral feeling

1. Hati nurani2. Penghargaan diri3. Empati4. Mencintai kebaikan5. Kontrol diri6. Kerendahan hati

Moral action

1. Kompeten2. Aksi3. Kebiasaan

Page 19: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

menimbulkan komitmen atau niat terhadap kebaikan dan akhirnya benar-benar

melakukan tindakan kebaikan.

Dalam penjelasan bagan di atas pendidikan karakter menuju terbentuknya

moral yang baik dalam diri setiap siswa ada tiga tahapan strategi yang harus dilalui

diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Moral knowing atau learning to know

Tahapan ini merupakan langkah pertama dalam pendidikan karakter. Dalam

tahapan ini tujuan diorientasikan pada penguasaan pengetahuan tentang nilai-nilai.

Siswa harus mampu membedakan nilai-nilai akhlak mulia dan akhlak tercela serta

nilai-nilai universal, siswa secara logis dan rasional mengerti pentingnya akhak

mulia dan bahaya akhlak tercela dalam kehidupan.

2. Moral loving atau moral feeling

Belajar mencintai dengan melayani orang lain. Belajar mencintai dengan cinta

tanpa syarat. Tahapan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa cinta dan rasa

butuh terhadap nilai-nilai akhlak mulia. Dalam tahapan ini yang menjadi sasaran

guru adalah dimensi emosional siswa, hati atau jiwa. Guru menyentuh emosi siswa

sehingga tumbuh kesadaran, keinginan dan kebutuhan.

3. Moral doing atau learning to do

Inilah puncak keberhasilan mata pelajaran akhlak, siswa mempraktikkan nilai-

nilai akhlak mulia itu dalam perilakunya sehari-hari. Siswa menjadi semakin sopan,

ramah, hormat, jujur, penyayang, displin, adil. Contoh atau teladan adalah guru

yang paling baik dalam menanamkan nilai.

Page 20: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Konsep pendidikan karakter juga disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara,

yaitu karakter adalah budi. Manusia menurut Ki Hadjar Dewantara, (1967: 70),

adalah makhluk yang berbudi, sedangkan budi tidak lain artinya jiwa yang telah

melalui batas kecerdasan yang tertentu, sehingga menunjukkan perbedaan yang

tegas dengan jiwa makhluk lain (hewan). Jiwa manusia merupakan pembeda

kekuatan-kekuatan, yang dikenal dengan sebutan konsep tri sakti. Ketiga kekuatan

itu adalah fikiran, rasa dan kemauan atau cipta, rasa dan karsa.

Tri sakti ini yang disebut Ki Hadjar Dewantara sebagai budi. Setiap manusia

mempunyai sifat budinya masing-masing. Sifat yang tetap dan pasti serta karenanya

disebut watak dan dalam bahasa dipakai perkataan budi pekerti dan itu lebih tegas

karena pekerti berarti tenaga. Budi pekerti berarti mempunyai sifat dari budinya

(batin) sampai pekertinya (lahir).

Karakter dapat dilihat dari tingkah laku ketika orang berinteraksi, yang

memiliki arti psikologis dan etis. Dalam arti psikologis, karakter adalah sifat-sifat

yang demikian nampak dan seolah-olah mewakili pribadinya, sedangkan dalam arti

etis, karakter harus mengenai nilai-nilai yang baik dan menunjukkan sifat-sifat yang

selalu dapat dipercaya, sehingga orang berkarakter itu menunjukkan sifat

mempunyai pendirian teguh, baik, terpuji dan dapat dipercaya. Berkarakter berarti

memiliki prinsip dalam arti moral di mana perbuatannya atau tingkah lakunya dapat

dipertanggungjawabkan dan teguh.

Karakter dijabarkan oleh Ryan dan Bohlin yang dikutip Abdul Majid, (2011:

11), menjelaskan bahwa karakter mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui

Page 21: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

kebaikan (knowing good), mencintai kebaikan (loving the good), dan melakukan

kebaikan (doing the good). Karakter itu harus diketahui, dicintai dan dilakukan.

Unsur-unsur tersebut kemudian dijabarkan sesuai dengan kemampuan masing-

masing lembaga.

Menurut Abdul Mujib (2006: 45), karakter adalah watak, perangai, sifat yang

khas atau sifat yang tetap terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan cirri untuk

mengidentifikasikan seseorang. Elemen karakter terdiri atas dorongan-dorongan,

insting, refleks, kebiasaan, kecenderungan, perasaan, emosi, dan minat.

Dengan demikian karakter merupakan ciri khas dari setiap pribadi yang

berkaitan dengan jati diri, hati (batiniyah atau rohaniah), cara berfikir serta cara

berperilaku (sikap dan perbuatan lahiriah) dalam hidup seseorang yang harus

memberikan respon atau jawaban terhadap lingkungan baik keluarga, masyarakat

ataupun negara.

b) Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter dimaknai sebagai keseluruhan dinamika rasional antar

pribadi dengan berbagai macam dimensi, baik dari dalam maupun dari luar

dirinya, agar pribadi itu semakin dapat menghayati kebebasannya sehingga ia

dapat semakin bertanggungjawab atas pertumbuhan dirinya sendiri sebagai pribadi

dan perkembangan orang lain dalam hidup mereka, (Sri Haryati, 2011: 5-6).

Page 22: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Jika dilihat dari kacamata sosiologi dan politis, pendidikan karakter

merupakan kepentingan negara, karena negara berkepentingan agar individu dapat

memiliki persiapan yang matang ketika harus masuk dalam kehidupan politik

masyarakat normal dan wajar tanpa kesulitan. Tanpa persiapan diri untuk menjadi

warga negara yang baik (good citizen), dia akan mengalami kesulitan, tidak

mengerti hak dan kewajibannya sebagai warga negara, sehingga memiliki potensi

menjadi pengganggu dinamika dan kemapanan masyarakat.

Tokoh filsuf Jerman, Johann Herbart mengatakan bahwa tujuan akhir

pendidikan adalah perkembangan moral dan manusia pada dasarnya merupakan

makhluk yang baik, tetapi kalau moral dan pengetahuannya tidak dikembangkan,

mereka akan cenderung membuat kesalahan, (Ari Benawa, 2010: 40-42). Tokoh

pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara juga mengungkapkan pendapatnya

tentang pendidikan karakter yaitu “ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun

karsa, tut wuri handayani”. Artinya di depan memberi contoh atau teladan, di

tengah ikut berkarya, dan di belakang ikut mendukung.

Pendidikan karakter merupakan sebuah keadaan dinamis stuktur

antropologis individu, yang tidak mau sekedar berhenti atas determinisme

kodratinya, melainkan juga sebuah usaha hidup untuk menjadi semakin integral

mangatasi determinisme alam dalam dirinya demi proses penyempurnaan dirinya

terus-menerus. Karakter sekaligus berupa hasil dan proses dalam diri manusia

yang sifatnya stabil dan dinamis untuk senantiasa berkembang maju mengatasi

kekuarangan dan kelemahan dirinya, (Doni Koesoema, 2007 : 104).

Page 23: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dalam penerapannya pendidikan karakter lebih mengutamakan

pertumbuhan moral. Menurut Doni Koesoema, (2007: 136) pemikiran pendidikan

karakter merupakan satu keutuhan yang tidak dapat dipisahkan. Penanaman nilai

dalam diri siswa dan pembaharuan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai

kebebasan perseorangan merupakan dua wajah pendidikan karakter dalam

lembaga pendidikan.

Pendidikan dan pengajaran sangat lekat dengan karakter. Menurut Ki

Fudyartanta, (2010: 283) pendidikan adalah suatu upaya untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk meningkatkan kualitas

perilakunya ke arah yang lebih baik dan lebih maju. Jadi secara tersirat pendidikan

itu telah bermuatan untuk menanamkan kesadaran terhadap semua nilai-nilai

kebaikan dan keburukan, sehingga diharapkan para lulusannya meningkat perilaku

baiknya dari waktu ke waktu dan perilaku yang buruk berkurang.

Menurut Samsuri (2011: 8) pendidikan karakter hendaknya mencakup

aspek pembentukan kepribadian yang membuat dimensi nilai-nilai kebajikan

universal dan kesadaran kultural dimana norma-norma kehidupan itu tumbuh dan

berkembang. Pendidikan karakter mampu membuat kesadaran individu untuk

berperilaku dalam kehidupan sosial atau masyarakat.

Dalam kehidupan masyarakat Mastuhu (2003: 136) berpendapat bahwa

pendidikan bisa mengembangkan human dignity yaitu harkat dan martabat

manusia atau humaniziny human yaitu memanusiakan manusia sehingga benar-

benar mampu menjadi khalifah di muka bumi. Sifat menghargai, toleransi dan

Page 24: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

mampu menjadi teladan baik merupakan ciri dari konsep yang diusung dari

pendidikan karakter.

Yudi Latief yang dikutip Sabar Budi Raharjo (2010: 232) berpendapat

pendidikan karakter adalah suatu payung istilah yang menjelaskan berbagai aspek

pengajaran dan pembelajaran bagi perkembangan sosial. Lebih lanjut

dikemukakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu pendekatan holistik yang

menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dan sipil dari kehidupan

peserta didik.

Dalam pengertian makna pendidikan karakter di sekolah, semua komponen

(stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu

sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan,

penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan

aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan,

dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia,

apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan

pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan penerapan

pembelajaran serta penilaian di sekolah, tujuan pendidikan di SMP sebenarnya

dapat dicapai dengan baik. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang

harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam

kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama

Page 25: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum

pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih lanjut, Maksudin (2012: 4) menambahkan pendidikan karakter

adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang

meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk

melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,

sesama, lingkungan maupun kebangsaan. Pendidikan karakter merupakan suatu

penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam diri peserta didik yang tidak harus

merupakan satu program atau pelajaran secara khusus.

Pendidikan karakter di sekolah bisa efektif dan berjalan dengan baik

apabila ada komponen yang menjadi bagian dalam sekolah. Menurut Risworth

Kidder yang dikutip Abdul Majid (2011: 37-38), ada tujuh kualitas yang

diperlukan dalam pendidikan karakter, yaitu empowered, effective, extended into

community, embedded, engaged, epistemological dan evaluative.

1. Empowered (pemberdayaan). Guru harus mampu memberdayakan dirinya

untuk mengajarkan pendidikan karakter dengan dimulai dari dirinya sendiri.

2. Effective, proses pendidikan harus dilaksanakan dengan efektif.

3. Extended into community, komunitas harus membantu dan mendukung

sekolah dalam menanamkan nilai-nilai.

4. Embedded, integrasikan seluruh nilai ke dalam kurikulum dan seluruh

rangkaian proses pembelajaran.

Page 26: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

5. Engaged, melibatkan komunitas dan menampilkan topik-topik yang cukup

esensial.

6. Epistemological, harus ada koherensi antara cara berfikir makna etik dengan

upaya yang dilakukan untuk membantu siswa menerapkannya secara benar.

7. Evaluative, menurut Kidder terdapat lima hal yang harus diwujudkan dalam

menilai manusia berkarakter, yaitu: (a) diawali dengan kesadaran etik; (b)

adanya kepercayaan diri untuk berpikir dan membuat keputusan tentang etik;

(c) mempunyai kapasitas untuk menampilkan kepercayaan diri secara praktis

dalam kehidupan; (d) mempunyai kapasitas dalam menggunakan

pengalaman praktis tersebut dalam sebuah komunitas; (e) mempunyai

kapasitas untuk menjadi agen perubahan dalam merealisasikan ide-ide etik

dan menciptakan suasana yang berbeda.

Berdasarkan hal tersebut Dasim Budimansyah dalam Abdul Majid (2011:

109-110) berpendapat bahwa program pendidikan karakter perlu dikembangkan

dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai

karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang dimulai dari awal

peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya,

proses tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun pertama dan

berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas terakhir SMP.

Pendidikan karakter bangsa di SMA adalah kelanjutan dari proses yang

telah terjadi selama 9 tahun.

Page 27: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya satuan

pendidikan mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai karakter

bangsa dilakukan melalui kegiatan kurikuler setiap mata pelajaran,

kurikuler dan ekstra kurikuler. Pembinaan karakter melalui kegiatan

kurikuler mata pelajaran pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan

Pendidikan Agama harus sampai melahirkan dampak instruksional

(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect), sedangkan

bagi mata pelajaran lain cukup melahirkan dampak pengiring.

3. Nilai tidak diajarkan, tetapi dikembangkan (value is neither cought nour

taught, it is learned) mengandung makna bahwa materi nilai-nilai dan

karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa. Tidak semata-mata dapat

ditangkap sendiri dan diajarkan, tetapi lebih jauh diinternalisasi melalui

proses belajar. Artinya adalah nilai-nilai tersebut tidak dijadikan pokok

bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika mengajarkan suatu

konsep, teori dan prosedur ataupun fakta seperti dalam mata pelajaran

tertentu.

4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.

Prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan karakter dilakukan oleh

peserta didik bukan guru. Guru menerapkan prinsip tut wuri handayani

dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik. Prinsip ini juga

menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana belajar

yang menimbulkan rasa senang dan tidak indoktrinatif.

Page 28: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Prinsip tersebut hampir sama dengan pendapat Thomas Lickona. Menurut

Lickona yang dikutip Maksudin (2012: 4), terdapat 11 prinsip agar pendidikan

karakter berjalan efektif yaitu (1) kembangkan nilai-nilai etika inti dan nilai-nilai

kinerja pendukungnya sebagai pondasi karakter yang baik, (2) definisikan karakter

secara komprehensif yang mencakup pikiran, perasaan dan perilaku, (3) gunakan

pendekatan yang komprehensif, disengaja dan proaktif dalam pengembangan

karakter, (4) ciptakan komunitas sekolah yang penuh perhatian, (5) beri siswa

kesempatan untuk melakukan tindakan moral, (6) buat kurikulum akademik yang

bermakna dan menantang yang menghormati semua peserta didik,

mengembangkan karakter, dan membantu siswa untuk berhasil, (7) usahakan

mendorong motivasi diri siswa.

Selanjutnnya (8) libatkan staf sekolah sebagai komunitas pembelajaran dan

moral yang berbagi tanggungjawab dalam pendidikan karakter dan upaya untuk

mematuhi nilai-nilai untuk membimbing peserta didik, (9) tumbuhkan

kebersamaan dalam kepemimpinan moral dan dukungan jangka panjang bagi

inisiatif pendidikan karakter, (10) libatkan keluarga dan anggota masyarakat

sebagai mitra dalam upaya pembangunan karakter, (11) evaluasi karakter sekolah,

fungsi staf sekolah sebagai pendidik karakter dan sejauh mana siswa mengamalkan

karakter yang baik.

Dalam pendidikan karakter penting sekali dikembangkan nilai-nilai seperti

kejujuran, kepedulian, keadilan, tanggungjawab dan rasa hormat terhadap diri dan

orang lain bersama dengan nilai-nilai kinerja pendukungnya seperti ketekunan,

Page 29: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

etos kerja yang tinggi, dan kegigihan sebagi basis gerakan karakter yang baik.

Sekolah harus berkomitmen untuk mengembangkan karakter peserta didik

berdasarkan nilai-nilai dimaksud, mendefinisikannya dalam bentuk perilaku yang

dapat diamati dalam kehidupan sekolah sehari-hari, mencontohkan nilai-nilai itu

dan menggunakannya sebagai dasar dalam hubungan antar manusia dengan

mengaplikasikan di sekolah dan masyarakat.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut pendidikan karakter adalah

penanaman dan pengembangan nilai-nilai baik dalam diri peserta didik secara

umum dan harus ada program pendukung baik dalam proses pembelajaran atau di

luar proses tersebut.

2. Pendidikan Sekolah Tamansiswa

a) Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Tentang Pendidikan

Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan ialah usaha

kebudayaan yang bermaksud memberi bimbingan dalam hidup tumbuhnya jiwa

raga anak agar dalam kodrat pribadinya serta pengaruh lingkunganannya,

mereka memperoleh kemajuan lahir batin menuju ke arah adab kemanusiaan (Ki

Suratman, 1987: 12). Sedang yang dimaksud adab kemanusiaan adalah

tingkatan tertinggi yang dapat dicapai oleh manusia yang berkembang selama

hidupnya. Artinya dalam upaya mencapai kepribadian seseorang atau karakter

seseorang, maka adab kemanusiaan adalah tingkat yang tertinggi.

Page 30: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Pendidikan dan pengajaran sebenarnya suatu upaya untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk meningkatkan kualitas

perilakunya kearah yang lebih baik dan lebih maju. Jadi secara implisit pendidikan

itu telah bermuatan untuk menanamkan kesadaran terhadap semua nilai-nilai

kebaikan dan keburukan, sehingga diharapkan para lulusannya meningkat perilaku

baiknya.

Corak pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara haruslah bersifat

nasional. Artinya secara nasional pendidikan harus memiliki corak yang sama

dengan tidak mengabaikan budaya lokal. Bangsa Indonesia yang terdiri dari

banyak suku, ras, dan agama hendaknya memiliki kesamaan corak dalam

mengembangkan karakter anak bangsanya.

Pendidikan yang dicita-citakan oleh Ki Hadjar Dewantara adalah

Pendidikan Nasional. Hal ini bisa diartikan bahwa perjuangan kemerdekaan

bangsa harus didasari jiwa merdeka dan jiwa nasional dari bangsa itu. Hanya

orang-orang yang berjiwa merdeka saja yang sanggup berjuang menuntut dan

selanjutnya mempertahankan kemerdekaan. Syaratnya ialah Pendidikan

Nasional, dan pendidikan merdeka pada anak-anak yang akan dapat memberi

bekal kuat untuk membangun karakter bangsa.

Cara mendidik menurut Ki Hadjar Dewantara disebutnya sebagai

“peralatan pendidikan”. Menurut Ki Hadjar Dewantara cara mendidik itu

amat banyak, tetapi terdapat beberapa cara yang patut diperhatikan, yaitu:

a. Memberi contoh (voorbeelt)

Page 31: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b. Pembiasaan (pakulinan, gewoontevorming)

c. Pengajaran (wulang-wuruk)

d. Laku (zelfbeheersching)

e. Pengalaman lahir dan batin (nglakoni, ngrasa) (Ki Hadjar Dewantara,

1977: 28).

Ki Hadjar Dewantara sebagai seorang pendidik mengemukakan betapa

pentingnya tiga pusat pendidikan ialah alam atau lingkungan keluarga, alam

perguruan dan alam pemuda (Darsiti Soeratman, 1989: 6). Setiap pusat

mempunyai tugas sendiri-sendiri tapi mempunyai tujuan yang sama. Sistem

pendidikan dengan menggunakan pendekatan tiga pusat tersebut dinamakan

Tripusat. Menurut Darsiti Soeratman, (1989: 7) tugas dari Tripusat atau tiga pusat

pendidikan itu adalah sebagai berikut.

1. Alam keluarga, pusat pendidikan yang pertama dan yang terpenting. Tugasnya

mendidik budi pekerti dan laku sosial,

2. Alam perguruan, pusat pendidikan yang berkewajiban mengusahakan

kecerdasan pikiran dan memberikan ilmu pengetahuan,

3. Alam pemuda, membantu pendidikan baik menuju kepada kecerdasan jiwa

maupun budi pekerti.

Daoed Joesoef (2007: 6) mengatakan bahwa Ki Hadjar Dewantara

mengadopsi sistem pendidikannya ke tanah air ini dengan konsepnya education is

part of culture, jadi yang diajarkan adalah culture atau kebudayaan. Tentu

kebudayaan bukan dalam arti seni pertunjukan ketoprak atau ludruk. Sistem

Page 32: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pendidikan Indonesia yang ideal adalah yang menghamba pada pertumbuhan dan

perkembangan anak didik sebagai warga negara Indonesia, oleh karena itu

pendidikan tidak dapat dilepaskan dengan pemikiran mendalam soal kebudayaan

bangsanya.

Kebudayaan adalah roh pendidikan dan menjadi ruang tempat proses demi

proses pendidikan itu terjadi. Kebudayaan akan mengantar bangsa Indonesia pada

dua arus utama, yakni pembangunan dan tuntutan peningkatan martabat manusia.

Dalam konteks ini pendekatan pembangunan pendidikan hanya akan berhasil jika

selalu ditempatkan dalam kerangka sitemik dan bukan ensiklopedik. Pada zaman

sekarang ini sangat sulit mengajarkan setiap hal berdasarkan pendekatan

fragmentaris belaka. Sebaliknya pendidikan seharusnya lebih diarahkan pada

metodologi umum yang dapat membantu anak didik dalam mengorganisasi

pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti kegiatan.

b) Sekolah Tamansiswa

Tamansiswa merupakan suatu badan perjuangan yang berjiwa nasional yaitu

dengan ditandai suatu pergerakan sosial yang menggunakan kebudayaan sendiri

sebagai dasar perjuangannya. Tamansiswa tidak hanya menghendaki pembentukan

intelek saja, tetapi juga dan terutama pendidikan dalam arti pemeliharaan dan

latihan susila, (Darsiti Soeratman, 1989: 96).

Menurut Ki Soeratman (1982: 11), Tamansiswa adalah untuk mendidik agar

anak didik menjadi manusia merdeka, manusia yang berjiwa merdeka. Maksudnya

Page 33: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

adalah supaya ciptanya merdeka (pikiran), rasanya merdeka (batin) dan karsanya

merdeka (karsa mendorong perbuatan-tenaga). Manusia merdeka merupakan tujuan

Tamansiswa dan sekaligus menjadi salah satu ciri pendidikan Tamansiswa yaitu

pendidikan merdeka.

Ki Soeratman juga menyebutkan bahwa nasionalisme yang ada di dalam

Tamansiswa adalah nasionalisme kultural yang selaras dengan kebutuhan

masyarakat, maka cara memberikan pendidikan kebangsaan itu dilakukan melalui

etik, sejarah kebudayaan, pelajaran bahasa, kesenian termasuk antara lain

permainan, nyanyian, tarian dan musik serta kepemudaan.

Dalam pengertian lain Tamansiswa sering disebut sebuah peguruan.

Perguruan merupakan tempat tinggal guru dan juga tempat guru mendidik murid-

muridnya (Pranata, 1959: 57). Istilah perguruan ini sengaja diambil untuk

membedakannya dari kata sekolah yang pada masa itu merupakan tempat yang

dalam perguruan muncul rasa kekeluargaan. Hubungan batin antara murid dengan

guru dan murid dengan murid akan lebih erat.

Tugas Tamansiswa adalah membina manusia-manusia merdeka, serta asas

kebangsaannya, yang di Eropa dalam abad ke-19 dicerminkan oleh aliran

liberalisme, mendapat ruang yang istimewa dalam semangat nasionalisme yang

sedang berkobar-kobar dalam masyarakat Indonesia (Pranata, 1959: 58). Semangat

nasionalisme inilah yang menjadi daya tarik orang-orang untuk masuk ke

Tamansiswa.

Page 34: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Suharman (2005: 95) berpendapat bahwa setiap perguruan Tamansiswa dan

setiap pamong mempunyai kebebasan untuk mencari dan mencoba menemukan dan

menentukan sendiri teknik mendidik yang sesuai dengan garis kodrat pribadi

masing-masing dengan keadaan setempat yang berbeda-beda, dengan ketentuan

tidak mengingkari atau menyalahi asas dan tujuan Tamansiswa.

3. Pendidikan Pondok Pesantren

a) Konsep Pendidikan Islam

Islamisasi pengetahuan menurut Mujamil Qomar (2005: 223) adalah

merupakan respon terhadap keadaan pengetahuan yang tersekulerkan,

terdikotomikan, dan terbaratkan, sehingga mengarah pada deislamisasi. Dengan kata

lain islamisasi pengetahuan adalah bermaksud mengembalikan pengetahuan ke

dalam pengaruh nilai-nilai Islam, sebagaimana yang terjadi pada zaman kejayaan

Islam.

Sistem pendidikan Islam ditawarkan sebagai alternatif bagi umat Islam ini

merupakan koreksi selama ini terhadap sistem pendidikan yang berkembang dan

yang pernah ada. Tidak menutup kemungkinan sistem pendidikan barat dapat

diadaptasi tetapi tetap mengikuti petunjuk-petunjuk Islam. Dengan demikian

identitas, karakter dan kemandirian sistem pendidikan Islam merupakan pola-pola

dasar dari Islam yang dikembangkan untuk merangkai sistem pendidikan Islam itu

sendiri.

Page 35: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Sisi lain dari konsep pendidikan Islam menurut Murray adalah sebagai berikut.

One useful way to perceive educational trends in Indonesia, as well as in other Islamic societies, is from the vantage point of four goals on which an instructional system can focus. These are the goals (1) of producing good people (social/moral education); (2) of producing skilled communicators (basic education in reading, writing, speaking, listening, calculating); (3)of developing well-informed people who understand the physical and social universe (liberal or general education); and (4) of producing efficient worker (vocational education), (Thomas Murray, 1988: 897).

Menurut Murray, salah satu cara yang berguna untuk melihat gaya pendidikan

di Indonesia, serta dalam masyarakat Islam lainnya adalah dari sudut pandang

empat gol atau empat tujuan di mana sebuah sistem instruksional dapat fokus.

Tujuannya antara lain, (1) menghasilkan yang baik orang (pendidikan sosial atau

moral), (2) menghasilkan komunikator yang terampil (pendidikan dasar dalam

membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, menghitung), (3) dari berkembang

baik informasi orang-orang yang memahami fisik dan sosial semesta (liberal atau

pendidikan umum), dan (4) pekerja yang efisien menghasilkan (pendidikan

kejuruan).

Dalam penjelasan Murray ingin menjelaskan model pendidikan di Indonesia

yang di dalamnya mempunyai tujuan menjadi manusia yang bermoral, mempunyai

pemahaman kognitif yang baik, tidak tertinggal dan mempunyai ketrampilan. Model

pendidikan yang diharapkan bukan hanya sekedar penguatan pemahaman kognitif

saja, melainkan juga mengembangkan moral dan ketrampilan.

Al Ghazali dengan hadist Rasulullah mengatakan, bahwa semua orang akan

rusak kecuali orang yang berfikir (terpelajar), yang terpelajar akan rusak kecuali

Page 36: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

yang mengamalkan pengetahuannya, yang mengamalkan akan rusak kecuali yang

menggunakan ketulusan. Maka Zamakhsyari Dhofier (1984: 21) mengatakan tujuan

pendidikan Islam adalah memberikan moral, menghaluskan budi pekerti,

meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Muhaimin (2002: 38) dalam konteks historik-sosiologik, pendidikan Islam

pernah dimaknai sebagai pendidikan atau pengajaran keagamaan atau keislaman

dalam rangka tarbiah al-muslimin (mendidik orang-orang Islam) untuk melengkapi

dan membedakan dengan pendidikan sekuler (non keagamaan atau non keislaman).

Misalnya adanya sistem pendidikan madrasah diniyah (sekolah agama sore hari)

yang didirikan sebagai wahana penggalian, kajian dan penguasaan ilmu-ilmu

keagamaan serta pengalaman ajaran agama Islam bagi para peserta didik muslim

yang pada pagi harinya menempuh pendidikan yang didirikan oleh pemerintah

kolonial Sistem pendidikan Islam semacam itu sampai sekarang ini masih tumbuh

dan berkembang.

Pendidikan merupakan persoalan hidup dan kehidupan dan seluruh proses

hidup dan kehidupan manusia adalah proses pendidikan maka pendidikan Islam

pada dasarnya hendak mengembangkan pandangan hidup Islami, yang diharapkan

tercermin dalam sikap hidup dan ketrampilan hidup orang Islam, (Muhaimin, 2002:

39).

Selanjutnya menurut Jalaludin, (2001: 76) pendidikan Islam sebagai usaha

untuk membimbing dan mengembangkan potensi manusia secara optimal agar dapat

digunakan dalam memerankan dirinya sebagai pengabdi Allah yang setia. Jadi bisa

Page 37: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

disimpulkan bahwa nilai-nilai yang ditanamkan dalam pendidikan Islam bukan

hanya berhenti pada munculnya perilaku untuk berbuat baik saja, tetapi pendidikan

Islam haruslah didasarkan pada kesadaran ketuhanan yang kuat.

Pendidikan karakter dalam Islam memiliki keunikan dan perbedaan dengan

pendidikan karakter di dunia Barat. Menurut Abdul Majid perbedaan- perbedaan

tersebut mencakup penekanan terhadap prinsip-prinsip agama, aturan dan hukum

dalam memperkuat moralitas dan penekanan pada pahala di akhirat sebagai

motivasi berperilaku moral. Inti dari perbedaan-perbedaan tersebut adalah

keberadaan wahyu Ilahi sebagai sumber dan rambu-rambu dalam pendidikan

karakter Islam, (2011: 58).

b) Pengertian Pondok Pesantren

Pesantren merupakan bagian dari infrastruktur masyarakat yang secara makro

telah berperan menyadarkan komunitas masyarakat yang mempunyai idealisme,

kemampuan intelektual, dan perilaku mulia (al-akhlaq al-karimah) guna menata dan

membangun karakter bangsa yang paripurna.

Definisi singkat istilah pondok adalah tempat sederhana yang merupakan

tempat tinggal kiai bersama para santrinya (Hasbullah, 1999: 142). Di Jawa,

besarnya pondok tergantung pada jumlah santrinya. Adanya pondok yang sangat

kecil dengan jumlah santri kurang dari seratus sampai pondok yang memiliki tanah

yang luas dengan jumlah santri lebih dari tiga ribu. Tanpa memperhatikan berapa

jumlah santri, asrama santri wanita selalu dipisahkan dengan asrama santri laki-laki.

Page 38: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Komplek sebuah pesantren memiliki gedung-gedung selain dari asrama santri

dan rumah kiai, termasuk perumahan kiai, gedung madrasah, lapangan olahraga,

kantin, koperasi, lahan pertanian dan atau lahan pertenakan. Kadang-kadang

bangunan pondok didirikan sendiri oleh kiai dan kadang-kadang oleh penduduk

desa yang bekerja sama untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan.

Kata pondok pesantren sendiri merupakan gabungan antara kata pondok dan

pesantren. Pondok pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan agama Islam

tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (kompleks) dimana

santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah

yang sepenuhnya berada dibawah kedaulatan dari leadership seseorang atau

beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat karismatik serta independen

dalam segala hal.

Marwan dalam Achmad Patoni (2007: 91) juga berpendapat bahwa pondok

pesantren berarti suatu lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada

umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut diberikan dengan cara bandongan

dan sorogan dimana kiai mengajar santri berdasarkan kitab-kitab yang tertulis

dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan, sedang santri

tinggal di pondok atau asrama.

Metode sorogan merupakan suatu metode pengajaran yang bersifat individual,

dimana santri belajar secara langsung dan berhadapan dengan kiai. dalam metode

ini yang dilakukan santri adalah mereka membawa kitab tertentu kepada sang kiai

dan membacanya dihadapan kiai. Selanjutnya, kiai mendengarkan bacaan santri dan

Page 39: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kalau dirasa perlu Dia membenarkan apa yang dibaca santri bila terjadi kesalahan.

Berbeda dengan sistem sorogan, sistem bandongan merupakan metode pengajaran

dimana kiai menghadapi santri secara klasikal yang masing-masing santri

memegang kitab yang sama. Kiai membacakan, menerjemahkan dan menerangkan

teks-teks Arab gundul (tanpa harakat), sedangkan santri menyimak.

Pendapat lain sebuah lembaga yang bernama pondok pesantren adalah suatu

komunitas tersendiri, di dalamnya hidup bersama-sama sejumlah orang yang dengan

komitmen hati dan keikhlasan atau kerelaan mengikat diri dengan kiai, tuan guru,

buya, ajengan atau nama lainnya untuk hidup bersama dengan standar moral

tertentu, membentuk budaya tersendiri. Sebuah komunitas disebut pondok pesantren

minimal ada kiai, masjid, asrama (pondok), pengajian kitab kuning atau naskah

salaf tentang ilmu-ilmu keislaman, (Achmad Patoni, 2007: 92).

Berdasarkan perspektif keterbukaan terhadap perubahan yang terjadi pondok

pesantren dibagi menjadi salafi dan khalafi. Salafi tetap mengajarkan kitab-kitab

Islam klasik sebagai inti pengajarannya. Pondok pesantren khalafi telah

memasukkan pelajaran umum dalam madrasah yang dikembangkannya atau

membuka tipe-tipe sekolah umum dilingkungan pondok pesantren.

Dari sisi pendidikan yang dikembangkan ada tiga tipe pondok pesantren.

Pertama, memiliki santri yang belajar dan tinggal bersama kiai, kurikulum

tergantung kiai dan pengajuan secara individual. Kedua, memiliki madrasah,

kurikulum tertentu, pengajaran bersifat aplikasi, kiai memberikan pelajaran secara

umum dalam rentang waktu tertentu, santri bertempat tinggal di asrama untuk

Page 40: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

mempelajari pengetahuan umum dan agama. Ketiga, hanya berupa asrama, santri

belajar di sekolah, madrasah, bahkan perguruan tinggi, sementara kiai sebagai

pengawas dan pembina mental.

Menurut Mohammad Iskandar (2001: 91) pesantren pada dasarnya merupakan

asrama pendidikan Islam tradisional di mana para siswanya tinggal bersama dan

belajar di bawah bimbingan seorang atau lebih guru yang dikenal dengan sebutan

kiai atau ajegan. Unsur-unsur pesantren adalah masjid, pondok atau kobong, santri,

pelajaran kitab-kitab Islam klasik yang sekarang dikenal dengan sebutan kitab-kitab

kuning dan kiai. Biasanya letak asrama atau pondokan para santri tidak berjauhan

dengan masjid dan rumah kiai.

Menurut Sumarsono Mustoko (1986: 65) para santri yaitu murid-murid yang

belajar, diasramakan dalam suatu kompleks yang dinamakan pondok. Pondok

tersebut dapat dibangun atas biaya guru yang bersangkutan ataupun atas biaya

bersama dari masyarakat desa pemeluk agama Islam. Pesantren tersebut disamping

berfungsi sebagai pondok juga dapat digunakan bersama untuk diusahakan antara

para guru dan santri.

Zamakhsari Dhofier (1985: 51-52) membagi santri menjadi dua tipe. Pertama,

santri mukim adalah murid-murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap

dalam kelompok. Santri mukim yang paling lama tinggal disebuah pesantren

biasanya merupakan satu kelompok tersendiri yang memegang tanggungjawab

mengajar santri-santri muda tentang kitab-kitab dasar dan menengah.

Page 41: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Kedua adalah santri kalong, yaitu murid-murid yang berasal dari desa-desa

sekeliling pesantren, yang biasanya tidak menetap dalam pesantren. Untuk

mengikuti pelajaran di pesantren mereka pulang-pergi dari rumahnya sendiri.

Biasanya pada pesantren kecil santri kalong lebih banyak, sedangkan dalam

pesantren besar santri mukim lebih banyak jumlahnya.

Salah satu niat pondok selain dari yang dimaksudkan sebagai tempat asrama

para santri adalah sebagai tempat latihan bagi santri untuk mengembangkan

ketrampilan kemandiriannya agar mereka siap hidup mandiri dalam masyarakat

sesudah tamat dari pesantren. Santri harus memasak sendiri, mencuci pakaian

sendiri dan diberi tugas seperti memelihara lingkungan pondok, (Dhofier, 1985:45).

Orang tua membawa anaknya ke pondok pesantren untuk dua tujuan, yaitu

untuk belajar dan tinggal di pesantren lebih murah serta juga dimata orang tua bisa

memberi latihan disiplin (Pradjarta Dirdjosanjoto. 1999: 150). Kemandirian,

kesetiakawanan, disiplin merupakan harapan hasil dari pendidikan di pondok

pesantren. Harapan lain adalah supaya anak mereka bisa lebih mendalami dan

menghayati nilai-nilai islam. Pendidikan yang murah dan harapan mulia menjadi

daya tarik orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke pondok pesantren.

Pesantren berfungsi sebagai lembaga pendidikan, lembaga sosial dan

penyiaran agama. Abuddin Nata (2001: 112) berpendapat sebagai lembaga

pendidikan, pesantren menyelenggarakan pendidikan formal (madrasah, sekolah

umum dan perguruan tinggi) dan pendidikan nonformal yang secara khusus

Page 42: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mengajarkan agama yang sangat kuat dipengaruhi oleh pikiran-pikiran ulama fikih,

hadis, tafsir, tauhid dan tasawuf.

Ronald Lukens (2010: 9) berpendapat tentang pendidikan di pesantren

khususnya dalam kurikulum dan yang dikembangkan adalah sebagai berikut.

The curriculum found in contemporary pesantren can be devided into four basic areas: religious education (ngaji), character development, vocational skills training and general education. The first three types of instruction are rigidly gender segregated. At some pesantren general education may be co-educational following the example of the government schools, thougt this has proven to be somewhat problematic. Religious education involves studying texts, which include the Qur’an, Hadith and the classical texts which include commentaries on scripute, expositions on mystic.

Ronald Lukens berpendapat bahwa kurikulum ditemukan di pesantren

kontemporer dapat dibagi menjadi empat bidang dasar antara lain pendidikan agama

(ngaji), pengembangan karakter, pelatihan ketrampilan kejuruan dan pendidikan

umum. Pada beberapa pendidikan dipesantren mengikuti contoh pendidikan pada

umumnya di sekolah-sekolah. Dalam pendidikan agama memasukan pelajaran teks

yang meliputi Al Qur’an, hadist dan teks klasik.

Sebagai lembaga sosial, pesantren menampung anak-anak dari segala lapisan

masyarakat muslim, tanpa membedakan tingkat sosial ekonomi mereka. Sementara

itu setiap hari menerima tamu yang datang dari masyarakat. Mereka datang untuk

bersilaturahim, berkonsultasi, memohon doa, meminta nasihat dan sebagainya.

Sebagai penyiaran agama Islam, masjid pesantren sering dipakai untuk majelis

taklim (pengajian), diskusi keagamaan dan berdakwah.

Page 43: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Sesuai dengan fungsinya pesantren memiliki prinsip-prinsip utama dalam

menjalankan pendidikannya. Menurut Abuddin Nata (2001: 113) ada dua belas

prinsip yang seharusnya dipegang teguh pesantren yaitu (1) theocentric (2) sukarela

dalam pengabdian; (3) kearifan; (4) kesederhanaan; (5) kolektivitas; (6) mengatur

kegiatan bersama; (7) kebebasan terpimpin; (8) kemandirian; (9) pesantren adalah

tempat untuk mencari ilmu dan mengabdi; (10) mengamalkan ajaran agama; (11)

belajar di pesantren bukan mencari ijazah; (12) restu kiai artinya semua perbuatan

yang dilakukan setiap warga pesantren bergantung pada kerelaan dan doa kiai.

Jadi bisa disimpulkan bahwa pondok pesantren adalah sebuah tempat tinggal

santri atau asrama santri yang digunakan dalam proses belajar agama, sosial,

pendidikan dan sebagai pengembangan minat dan bakat santri.

c) Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta

Yayasan Ali Maksum dalam sejarah berdirinya tidak terlepas dari sejarah

Pondok Pesantren Krapayak Yogyakarta dan al-maghfurlah KH. Ali Maksum.

Pondok Pesantren Krapyak didirikan tahun 1910 oleh al-maghfurlah KH. M.

Moenawwir, merupakan salah satu pesantren di Indonesia yang telah dikenal luas di

berbagai kalangan. Hal tersebut disebabkan karena Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta telah mampu menunjukan perannya dalam membina umat, menyiapkan

kader-kader bangsa yang memiliki kesatuan wawasan dan kedalaman ilmu dengan

landasan keimanan dan ketakwaan yang baik, Tim Yayasan Pondok Pesantren Ali

Maksum (2011: 5).

Page 44: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Arif Subhan (2003: 76) menyatakan bahwa Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta dikenal sebagai pesantren Al Quran sehingga mempunyai

ketergantungan yang cukup tinggi terhadap KH. Munawir. Ketika tokoh ini tiada,

sementara dikalangan anggota keluarga tidak ada yang memiliki kemampuan setara,

maka reputasi pesantren mulai menurun. Dalam kondisi tersebut Ali Maksum tiba di

Krapyak dengan mempertahankan ciri yang dikenal pesantren Al Quran. Ali

Maksum mempertahankan ciri khas itu dan menambah sistem madrasah di

lingkungan pesantren.

Dengan adanya madrasah tidak mengurangi tradisi pondok pesantren yang

sudah berjalan. Justru akan membentuk kepribadian dengan banyak faktor yang

brepengaruh pada santri seperti faktor lingkungan dan keteladanan. Sekarang

Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta berkembang cukup pesat. Madrasah dari

tingkat paling bawah sampai tingkat tinggi ada dalam Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dari Miftahuddin, Grendi Hendrastomo dan Sudrajat

yang berjudul Implementasi Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta: Menggali Nilai-Nilai Moderasi Untuk Aksi Berbangsa dan Bernegara.

Dalam penelitian ini dijelaskan implementasi pendidikan karakter di Pondok

Pesantren Krapyak.

Page 45: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Penelitian relevan lainnya salah satunya oleh Suharman, dengan judul Nilai-

Nilai Kebangsaaan dalam Ajaran Tamansiswa dan Aktualisasinya di Bidang

Pendidikan (Studi Kasus di SMA Taman Madya Yogyakarta). Penelitian ini

menekankan pada pembentukan karakter dalam nilai-nilai kebangsaan di SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Dari dua penelitian tersebut penulis akan

membahas pola pendidikan karakter yang terdapat di Tamansiswa dan Pondok

Pesantren Krapyak, sehingga terdapat perbedaan dalam pengkajiannya.

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan karakter dibutuhkan untuk menumbuhkan moral atau karakter

yang ada dalam lembaga pendidikan. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman

tentang pentingnya penerapan dan evaluasi dari pendidikan karakter. Pola

pendidikan karakter di setiap lembaga pendidikan mempunyai ciri yang berbeda.

Hal itu bisa dilihat dalam lembaga pendidikan Tamansiswa yaitu di SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan dan Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta yaitu di

Madrasah Aliyah Ali Maksum.

Pola pembetukan karakter yang diterapkan mempunyai pengaruh yang

berbeda dan berkembang dengan ideologinya. Persepsi yang baik tentang

pendidikan karakter akan mempermudah penerapan pendidikan karakter di sekolah.

Siswa mempunyai respon dalam pola pengembangan pendidikan karakter dengan

aktualisasi (pengamalan) dan persepsinya terhadap pembelajaran yang terdapat

Page 46: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

disekolah masing-masing. Harapannya semua proses tersebut mempunyai

keselarasan dengan tujuan pendidikan nasional.

Bagan Kerangka Pikir

Grand Desain Pendidikan Karakter Bangsa

Budaya sekolah

Pola pendidikan karakter di Tamansiswa

Pola pendidikan karakter di Pondok Pesantren Krapyak

Respon dan aktualisasi (pengamalan) nilai karakter pada

siswa

Tujuan Pendidikan Nasional

Persepsi pengajar dan siswa tentang pendidikan karakter

Page 47: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat Penelitian

Tempat dalam penelitian ini adalah di wilayah Yogyakarta. Objek penelitian

yang diambil di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali

Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan pada bulan November

2011 – Juni 2012. Adapun rincian waktu penelitian akan direncanakan sebagai

berikut.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Jenis

penelitian ini akan lebih memperjelas informasi kualitatif dengan deskripsi yang

teliti, lebih bernuansa dan melihat aspek manusia secara lebih berisi atau

substansial. Strategi yang dipilih adalah studi kasus ganda terpancang. Penelitian

yang akan diteliti mempunyai sasaran (lokasi studi) lebih dari satu yang mempunyai

perbedaan karakteristik dan sudah diarahkan atau ditentukan oleh peneliti.

43

Page 48: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

C. Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah informan, tempat

dan peristiwa, dokumen atau arsip yang berhubungan SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta. Data dan sumber data yang akan diteliti adalah sebagai berikut.

1. Informan atau nara sumber, yang terdiri dari pengelola sekolah, pengajar

serta siswa atau peserta didik baik di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan

Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

2. Tempat dan aktivitas dalam pembelajaran adalah perpustakaan, ruang kelas

dan lingkungan sekolah di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan Madrasah

Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

3. Dokumen dan arsip terkait dengan Tamansiswa dan Pondok Pesantren

Krapyak Yogyakarta.

D. Teknik Sampling

Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik cuplikan yang bersifat

selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang

digunakan, keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya dan lain-lainnya.

Oleh karena itu cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling (cuplikan) dengan criterion-based selection sebagaimana yang

dikemukakan oleh Goetz dan LeCompte (dalam Sutopo, 2006: 229).

Page 49: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Purposive sampling digunakan untuk pertimbangan dapat memilih informan

secara selektif dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki tentang pola

pendidikan karakter di Tamansiswa dan Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

Adapun informan yang direncanakan adalah pengelola sekolah, pengajar dan siswa

yang terdapat di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali

Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

Pada cuplikan yang bersifat internal diharapkan dapat mewakili informasi

bukan populasinya. Dalam teknik cuplikan informan yang kecil bisa menjelaskan

informasi tertentu secara lengkap dan benar daripada banyak informan dan nara

sumber tetapi kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya.

Sampling dalam penelitian kualitatif sifatnya internal mengarah kepada

kemungkinan generalisasi teoritis. Dengan menerapkan strategi tersebut diharapkan

mendapatkan data yang akurat dan reliable sehingga penelitian ini dapat berhasil

memuaskan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara

atau teknik pengumpulan data tertentu. Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif

deskriptif, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

Page 50: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1. Observasi Langsung

Pada penelitian ini observasi yang digunakan adalah observasi langsung

dengan partisipasi aktif. Dalam observasi ini peneliti ikut dalam apa yang dilakukan

nara sumber, tetapi tidak terlibat dalam semua kegiatannya. Observasi dilakukan

dengan cara formal dan informal.

2. Wawancara Mendalam (in-depthinterviewing)

Wawancara adalah percakapan tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua

pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviwee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,

2005: 186). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

mendalam.

Dengan menggunakan wawancara ini maka peneliti peneliti dapat

mengajukan pertanyaan secara terfokus sehingga informasi yang bisa dikumpulkan

terfokus dan semakin rinci atau mendalam. Kelonggaran dan kelenturan inilah yang

akan mampu mengorek informasi dan kejujuran informan terkait dengan penerapan

pola pendidikan karakter di Tamansiswa dan Pondok Pesantren Krapyak.

Wawancara ini akan dilakukan pada semua informan yang terdiri dari Kepala

Sekolah atau Pengurus Yayasan, Guru atau pengajar dan murid.

3. Mencatat Dokumen (content analysis)

Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari

dokumen dan arsip yang berkaitan dengan penerapan pola pendidikan karakter di

Page 51: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok

Pesantren Krapyak Yogyakarta.

F. Validitas Data

Untuk menjamin kebenaran data yang dikumpulkan perlu dilakukan

validitas data. Secara umum dalam penelitian kualitatif teknik pengembangan

validitas data yang digunakan adalah teknik trianggulasi. Dalam penelitian ini

teknik trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi data (data trianggulation),

trianggulasi peneliti (investigator triangulation), trianggulasi metode

(methodological trianggulation) dan trianggulasi teori (theoretical trianggulation).

1. Trianggulasi data (data trianggulation)

Trianggulasi data atau sumber adalah teknik trianggulasi yang dilakukan

dengan mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda. Dalam

penelitian ini data tentang kompetensi guru, pembelajaran sejarah, kendala-kendala

yang dihadapi oleh guru, kompetensi siswa dan hasil yang dicapai oleh siswa yang

dapat digali dari sumber data yang berbeda berupa informan/ narasumber, peristiwa/

aktivitas dan arsip/ dokumen.

2. Trianggulasi peneliti (investigator triangulation)

Menurut Sutopo (2006: 96) yang dimaksud dengan Trianggulasi peneliti

adalah hasil penelitian baik data atau pun simpulan mengenai bagian tertentu atau

keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti terhadap semua

informasi yang berhasil digali dan dikumpulkan yang berupa catatan, dan bahkan

Page 52: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

sampai dengan simpulan-simpulan sementara, diharapkan bisa terjadi pertemuan

pendapat yang pada akhirnya bisa lebih memantabkan hasil akhir penelitian.

3. Trianggulasi metode (methodological trianggulation)

Trianggulasi metode adalah teknik trianggulasi yang dilakukan dengan

mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan metode yang berbeda. Data

sejenis yang dikumpulkan dengan metode yang berbeda dibandingkan dan ditarik

simpulan data yang lebih kuat validitasnya (Sutopo, 2006: 95). Dalam penelitian ini

data tentang kompetensi guru, pembelajaran sejarah, kendala-kendala yang dihadapi

oleh guru, kompetensi siswa dan hasil yang dicapai oleh siswa yang dikumpulkan

melalui observasi langsung dibandingkan dengan hasil wawancara dan mencatat

dokumen.

4. Triangulasi teori (theoretical triangulation)

Dalam trianggulasi teori peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari

satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dalam hal ini peneliti bisa

membahas informasinya dengan teori-teori dari disiplin ilmu yang berbeda atau bisa

dengan perspektif teori-teori yang berbeda tetapi masih dalam satu disiplin ilmu.

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif proses analisis dilakukan sejak awal bersamaan

dengan proses pengumpulan data. Teknik analisis dalam penelitian ini bersifat

induktif yaitu teknik analisis yang tidak dimaksudkan untuk membuktikan suatu

prediksi atau hipotesis penelitian, tetapi simpulan dan teori yang dihasilkan

Page 53: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

berbentuk dari data yang dikumpulkan. Sifat analisis induktif menekankan

pentingnya apa yang sebenarnya terjadi di lapangan yang bersifat khusus

berdasarkan karakteristik konteksnya. Dalam penelitian ini analisis induktif yang

digunakan adalah teknik analisis interaktif, yaitu setiap data yang diperoleh dari

lapangan selalu dinteraksikan atau dibandingkan dengan unit data yang lain

(Sutopo, 2006: 107).

Dalam proses analisis interaktif terdapat tiga komponen yang harus

dipahami oleh para peneliti yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian

data (4) penarikan simpulan/ verifikasi.

1. Pengumpulan data

Dalam analisis data peneliti harus mengumpulkan data yang telah didapat

sebelum direduksi. Data yang dikumpulkan bisa dari data lapangan (fieldnotes)

termasuk data dari informan dan teori-teori yang berhubungan dengan tema yang

diambil peneliti.

2. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan

data kasar yang ada dalam fieldnotes (catatan lapangan). Dalam proses reduksi data

peneliti berusaha menggolongkan, menajamkan, mengarahkan dan membuang data

lapangan yang tidak diperlukan. Selama pengumpulan data berlangsung, reduksi

data dilakukan dengan membuat ringkasan isi dari catatan daya yang diperoleh

dilapangan. Dalam menyusun ringkasan tersebut peneliti membuat coding,

Page 54: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

memusatkan tema, menentukan batas-batas permasalahan, dan juga menulis memo.

Proses reduksi ini berlangsung sampai laporan akhir penelitian disusun.

3. Sajian data (data display)

Sajian data merupakan rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk

narasi lengkap sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data disusun

berdasarkan pokok-pokok yang terdapat reduksi data dan disajikan dengan

menggunakan kalimat dan bahasa yang digunakan secara logis dan sistematis

sehingga mudah dipahami. Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat, juga

meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau skema, jaringan kerja, agenda atau

kegiatan, dan tabel sebagai pendukung narasinya.

4. Penarikan simpulan/ verifikasi (conclusion drawing/ verifying)

Sejak tahap awal pengumpulan data, peneliti harus sudah mulai memahami

makna dari berbagai hal yang ditemukan, pernyataan-pernyataan, konfigurasi-

konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dari berbagai porsi. Selanjutnya setelah

verifikasi dilakukan penarikan simpulan.

Untuk lebih jelas, proses model analisis interaktif dapat digambarkan dengan

skema sebagai berikut.

Page 55: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Gambar Model Analisis Interaktif

Sumber: (Sutopo, 2006: 120)

Pengumpulan Data

Reduksi data Sajian data

Penarikan simpulan/ verifikasi

Page 56: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Diskripsi Lokasi Penelitian

a. Deskripsi SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan terletak di jalan Tamansiswa No. 25 d,

Yogyakarta. Sekolah ini masuk dalam kecamatan Mergangsan dan masuk dalam

kota Yogyakarta. SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan terletak dalam komplek

Tamansiswa Ibu Pawiyatan, yaitu tepatnya dibelakang Taman Dewasa (SMP) dan

Taman Muda (SD) Ibu Pawiyatan. Letak dari yayasan Tamansiswa Ibu Pawiyatan

sebelah samping kiri kira-kira 100 meter dari SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan,

(catatan lapangan nomor 12).

Bagi pendatang baru dan belum hafal daerah Yogyakarta, maka untuk ke

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan bisa ditempuh dengan naik bis dan kereta. Naik

bis bisa turun di Terminal Giwangan dan selanjutnya naik bis Trans Jogja jalur 4A,

kemudian turun di halte jalan Kusumanegaran. Setelah itu cukup jalan kaki ke SMA

Taman Madya atau bisa naik becak karena jarak antara halte Trans Jogja dan

sekolah cukup dekat. Tarif naik bis Trans Jogja cukup membayar Rp. 3000 untuk

sekali jalan.

Cara lain berkunjung ke SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan bisa ditempuh

dengan naik Kobutri 17 dan turun di depan Tamansiswa. Bagi pendatang dari luar

daerah bisa menggunakan kereta. Lebih mudahnya turun di Stasiun Tugu, kemudian

52

Page 57: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

naik bis Trans Jogja jalur 4A dan turun di halte Kusumanegaran. Naik becak atau

jalan kaki untuk menuju ke SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan.

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan berdiri tahun 1941. Status dari SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan sudah Terakreditasi A. Hal ini membuat kualitas

sekolah ini cukup bagus. Dalam fasilitas fisik di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

mempunyai 38 jenis ruang. Ruang tersebut terdiri dari ruang kelas belajar, ruang

guru, ruang kepala sekolah, ruang administrasi, ruang perpustakaan, ruang kantin

dan ruang laboratorium serta ruang aula yang dapat digunakan sebagai

pengembangan siswa dalam menunjang proses pembelajaran. Ruang-ruang tersebut

kondisinya masih cukup bagus.

Ruang yang cukup banyak dan luas ternyata tidak diimbangi dengan jumlah

siswanya yang cukup sedikit. Akhir-akhir ini SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

mengalami penurunan peserta didik yang cukup drastis. Pada tahun akademik

2011/2012 hanya terdapat 6 kelas. Kelas X terdapat 2 kelas, kelas XI terdapat 2

kelas dan kelas XII juga terdapat 2 kelas, (catatan lapangan nomor 12).

Dalam upaya mendukung kegiatan belajar mengajar SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan menyediakan sarana dan prasarana berupa gedung dan aula serta ruang

laboratorium. Laboratorium yang digunakan adalah laboratorium IPA, bahasa dan

komputer serta perpustakaan. Dalam bidang olahraga sekolah juga menyediakan

lapangan olahraga meliputi lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan bola

voli dan lapangan badminton. Lapangan sepak bola berada di depan sekolah,

Page 58: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

sedangkan lapangan basket, lapangan voli dan lapangan badminton berada dalam

sekolah.

Dalam menjalankan ibadah terutama umat Islam disediakan Mushola untuk

membina sikap ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Disediakan juga kantin untuk

pamong, siswa dan karyawan SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan. Untuk

mengembangkan minat baca disediakan perpustakaan sekolah. Tempat parkir cukup

luas dan dijaga oleh Satpam untuk keamanan dan kedisiplinan sekolah. Sarana yang

cukup memadai ini menunjukkan bahwa SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

Yogyakarta secara fisik termasuk sekolah yang ideal. Artinya apabila sarana ini

dimaksimalkan atau dimanfaatkan dengan baik maka dapat menunjang aktivitas

siswa dengan optimal.

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan merupakan sekolah yang mempunyai

Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pendidik yang cukup baik. Guru di

Tamansiswa biasanya disebut dengan pamong. Jumlah pamong yang ada di SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan berjumlah 33 tenaga pendidik. Sebagian pamong aktif

dalam pengembangan keilmuan, workshop, aktif dalam kegiatan Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP) serta ada yang menempuh studi lanjut (S2). Dari 33

pamong tersebut terdapat 4 pamong lulusan dari S2, terdapat 28 pamong lulusan S1

(sarjana) dan 1 pamong lulusan Diploma (D3). Adapun pamong yang sudah

diangkat PNS berjumlah 3 orang, sedangkan yang guru tetap yayasan sebanyak 9

orang dan guru tidak tetap sebanyak 21 orang. Untuk mendukung kegiatan sekolah

Page 59: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

maka dibantu 8 karyawan, (Dokumen Profil SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

2012: 2).

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta mempunyai visi, misi dan

tujuan sebagai langkah strategis untuk mengembangkan mutu pendidikan di

sekolah. Menurut kurikulum SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta tahun

2011-2012 visi sekolah yaitu berwawasan kebangsaan, unggul dalam IPTEK

berlandasan mutu religius untuk mewujudkan manusia berbudi pekerti luhur. Untuk

mewujudkan visi tersebut maka SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta

mempunyai misi antara lain sebagai berikut.

a. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam upaya

meningkatkan mutu pembelajaran.

b. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan dan bernalar sehat kepada para

peserta didik, guru dan karyawan sehingga berkemauan kuat untuk terus maju.

c. Meningkatkan komitmen seluruh tenaga kependidikan terhadap tugas pokok

dan fungsinya.

d. Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran

dan administrasi sekolah.

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan, Sumber Daya

Manusia (SDM) dalam upaya peningkatan mutu.

Selain visi dan misi, SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta

mempunyai tujuan pendidikan yang menjadi harapan untuk mengembangkan

Page 60: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

peserta didik. Adapun tujuan pendidikan SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

Yogyakarta adalah sebagai berikut.

a. Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Tuhan Yang Maha

Esa dan berakhlak mulia.

b. Menanamkan sikap saling menghargai seni budaya dari berbagai daerah pada

peserta didik untuk menciptakan persatuan bangsa.

c. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian,

cerdas, berkualitas, dan berprestasi dalam bidang olahraga dan seni.

d. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan

komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.

e. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalm berkompetisi,

beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas.

f. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu

bersaing dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau masuk dunia kerja,

(Dokumen Kurikulum SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan, 2012: 6).

Untuk mendukung visi, misi dan tujuan pendidikan SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan membuat kegiatan pengembangan diri atau kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ini dilaksanakan diluar jam kelas. Kegiatan pengembangan diri dalam

stuktur kurikulum dilaksanakan 2 jam pelajaran, tetapi dalam pelaksanaannya lebih

dari 2 jam pembelajaran karena kegiatan tersebut dilaksanakan diluar jam

pembelajaran sekolah. Kegiatan pengembangan diri dalam SMA Taman Madya Ibu

Page 61: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pawiyatan Yogyakarta meliputi seni karawitan seni theater, seni lukis, seni musik,

olahraga basket, sepak bola, pencak silat, dan seni tari.

Dalam kurikulum SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan terdapat tiga pelajaran

muatan lokal yaitu pendidikan ketamansiswaan, pendidikan budi pekerti dan

pelajaran bahasa sastra dan budaya Jawa. Setiap pelajaran tersebut mempunyai

alokasi waktu 1 jam pembelajaran setiap minggunya, baik di kelas X, kelas XI dan

kelas XII.

b. Diskripsi Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta

Madrasah Aliyah Ali Maksum terletak di dusun Krapyak, desa

Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Sebelah utara berbatasan dengan tapat batas kotamadya Yogyakarta

dan Kabupaten Bantul. Lokasi Madrasah Aliyah Ali Maksum berada di jalan K.H.

Ali Maksum. Dusun Krapyak adalah salah satu dusun yang cukup maju

dibandingkan dengan dusun-dusun lain yang berada di Desa Panggungharjo.

Kemajuan tersebut tidak lepas dari berbagai faktor. Salah satunya adalah letak

geografis yang cukup mendukung, yakni dekat dengan daerah perkotaan dan

lembaga-lembaga pendidikan. Dengan demikian dapat mempengaruhi pola pikir

masyarakat, sosial, budaya dan status ekonominya. Daerah Dusun Krapyak

mayoritas penduduknya beragama Islam.

Page 62: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Bagi yang ingin berkunjung ke Pondok Pesantren Krapyak jika melalui bis,

bisa turun di Terminal Giwangan, selanjutnya naik angkutan kota Kobutri jalur 16.

Turun di daerah depan kompleks Pondok Pesantren Krapyak dan kemudian jalan

kaki menuju ke MA Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak. Secara geografis jarak

Dusun Krapyak dengan Kantor Desa Panggungharjo sekitar 1,5 kilometer, jarak

dengan Kecamatan Kota sekitar 2,5 kilometer dan dengan Kantor Kabupaten 8

kilometer serta dengan Kantor Propinsi berjarak 3 kilometer. Dengan letak geografis

cukup strategis, Dusun Krapyak cukup dikenal oleh masyarakat di Yogyakarta dan

sekitarnya. Fakta pendukung lainnya adalah terdapat lembaga-lembaga pendidikan

baik keagamaan (pondok pesantren) maupun umum yaitu Sekolah Dasar (SD) dan

Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Madrasah Aliyah Ali Maksum berdiri tahun 1962. Kepemimpinan di

Madrasah Aliyah mengalami 4 periodesasi yaitu periode K.H. Ali Maksum, periode

Drs. K.H. Muhammad Hasbullah Abdus Syakur, SH, periode Drs. K.H. Asyhari

Abdullah Tamrin, M.Pd.I dan sekarang periode Dr. H. Hilmy Muhammad, MA.

Dalam 4 periode yang telah dijalankan Madrasah Aliyah Ali Maksum mengalami

perkembangan, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Lingkungan sekitar MA Ali Maksum sangat berdekatan dengan rumah kiai

atau bahkan pengajar. Rumah K.H. Attabik Ali yaitu putra K.H. Ali Maksum dan

sekarang menjadi Ketua Yayasan Ali Maksum sekaligus menjadi pengasuh Pondok

Pesantren Krapyak berada di barat depan pintu gerbang asrama putri. Putra dan putri

K.H. Ali Maksum tinggal di komplek Madrasah Aliyah Ali Maksum.

Page 63: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Terdapat bangunan yang menarik di sebelah selatan pondok pesantren

Krapyak yaitu bangunan Gedung Menjangan. Gedung ini dinamakan Gedung

Menjangan karena di sekitar gedung dulunya adalah hutan belantara dan gedung ini

digunakan oleh para pangeran dan keluarga kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat

sebagai tempat berburu menjangan. Gedung ini kemudian dijadikan sebagai

lambang logo Yayasan Ali Maksum.

Secara umum kondisi pergedungan (fisik) di Madrasah Aliyah Ali Maksum

memadai. Gedung yang dimiliki adalah berlantai satu, berlantai dua dan berlantai

empat. Semuanya dignakan untuk sarana belajar dan sarana perkantoran. Gedung

Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak yang dipakai untuk

kegiatan belajar mengajar ada dalam empat lokasi. Gedung (sarana belajar) khusus

putri yang berada di komplek terdiri dari 8 lokal, sedangkan khusus putra ada 10

lokal.

Gedung atau ruang kelas yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

sebanyak 20 buah. Gedung perkantoran meliputi ruang kepala madrasah, ruang

wakil kepala madrasah, ruang Tata Usaha (TU), ruang guru berada dalam satu

komplek sedangkan ruang perpustakaan sementara berada di komplek Madrasah

Diniyah karena untuk sementara baru dibangun perpustakaan baru, (catatan

lapangan nomor 1).

Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta adalah

salah satu unit di bidang pendidikan formal dalam lingkungan Pondok Pesantren

Krapyak Yogyakarta dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor Wilayah

Page 64: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Departemen Agama bagian Kepala Bidang Perguruan Agama Islam. Sebagaimana

lazimnya penyelenggaraan pendidikan formal, maka Madrasah Aliyah Yayasan Ali

Maksum mempunyai visi dan misi adalah sebagai berikut.

Sebagai lembaga pendidikan formal, Madrasah Aliyah Ali Maksum

mempunyai visi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan jati

diri manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Allah Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani,

berkepribadian mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggungjawab keagamaan,

kemasyarakatan dan kebangsaan.

Misi dari Madrasah Aliyah Ali MAksum Krapyak Yogyakarta sebagai suatu

lembaga pendidikan formal adalah sebagai berikut.

a) Mampu mengaplikasikan diri menjadi Madrasah Aliyah unggulan.

b) Mempersiapkan para siswa untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan

tinggi baik negeri maupun dalam negeri.

c) Menyiapkan siswa agar mampun mengembangkan diri sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dijiwai dengan

nilai-nilai Islam.

d) Menyiapkan siswa agar mendapat bekal ilmu pengetahuan agama Islam yang

memadai sesuai dengan tradisi ilmu kepesantrenan.

e) Mampu mempersiapkan alumninya berkiprah di masyarakat sebagai panutan

yang mempunyai jiwa pengabdian dan mampu menjawab tantangan zaman

Page 65: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

f) Peningkatan sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantitas internal

maupun eksternal.

g) Peningkatan pelayanan masyarakat baik mental spiritual maupun kehidupan

sosial.

h) Menyiapkan dan melatih siswa agar trampil berbahasa asing (bahasa Arab

dan Inggris) baik lisan maupun tulisan. (Dokumen Buku Pedoman MA Ali

Maksum, 2011: 9-10).

Dalam bidang pendidikan dan pengajaran MA Ali Maksum mempunyai

kurikulum, waktu belajar dan program belajar. Kurikulum yang diterapkan di MA

Ali Maksum yaitu menggunakan pola kurikulum Departemen Pendidikan Nasional,

Departemen Agama dan kurikulum kepesantrenan dengan waktu belajar mulai jam

07.00 sampai 21.30 WIB. Melalui berbagai macam kajian dan bimbingan, para

siswa diberi kesempatan dan kebebasan memilih program yang ada, yaitu program

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan

Program Ilmu Keagamaan. Semuanya dibimbing dan diarahkan oleh tenaga

pendidik yang sesuai dengan bidangnya. Madrasah Aliyah Yayasan Ali Maksum

mempunyai 67 pendidik (guru). Guru PNS yang diperbantukan tetap sejumlah 13

guru, guru tetap yayasan sejumlah 17 pendidik (guru) dan guru tidak tetap sejumlah

37 orang.

Siswa MA Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta ini dikenal juga dengan

istilah santri. Dengan demikian mereka mempunyai dua status, yaitu sebagai siswa

sekaligus sebagai santri, karena selain mengikuti pelajaran sekolah, mereka juga

Page 66: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

mengikuti kegiatan-kegiatan pondok pesantren yakni kajian kitab kuning, seperti

kitab tafsir, fikih, hadist, tasawuf, akhlak dan sebagainya. Sebagian besar santri

bertempat tinggal (bermukim) di asrama pondok pesantren karena kebanyakan dari

mereka berasal dari luar Yogyakarta.

Para santri atau siswa dalam kesehariannya di MA Pondok Pesantren

Krapyak didukung kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler ini bertujuan

agar siswa lebih memperkaya dan memperluas wawasan, mendorong pembinaan

nilai dan sikap, serta memungkinkan penerapan lebih lanjut pengetahuan yang telah

dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum, baik program inti maupun

program khusus. Adapun bentuk kegiatan ekstrakurikuler di MA Ali Maksum

adalah pencak silat LPSNU Pagar Nusa, komputer, Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR), seni baca Al Qur’an, seni kaligrafi, tata boga dan Palang Merah Remaja

(PMR).

2. Sajian Data

a. Pola Penerapan Pendidikan Karakter

Pembangunan karakter bangsa harus diaktualisasikan atau diamalkan secara

nyata dalam bentuk aksi nasional dalam rangka memantapkan landasan spiritual,

moral, dan etika pembangunan bangsa sebagai upaya untuk menjaga jati diri bangsa

serta memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Pembangunan karakter bangsa

harus dilakukan melalui pendekatan sistematik dan integratif salah satunya melalui

satuan pendidikan. Satuan pendidikan mempunyai potensi yang sangat besar dalam

Page 67: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

membentuk karakter siswa. Dalam pembentukan karakter, masing-masing sekolah

mempunyai pola tersendiri untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia atau

yang berbudi pekerti luhur. Berikut adalah pola yang ditemukan dalam SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren

Krapyak Yogyakarta.

1) Pola Penerapan Pendidikan Karakter di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan Yogyakarta

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan merupakan sekolah yang sangat

potensial untuk pengembangan pendidikan karakter. Dari beberapa pendapat pola

penerapan pendidikan karakter di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan bisa

dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuler, proses kegiatan belajar mengajar,

budaya sekolah, lingkungan yang kondusif dan keteladanan pamong ataupun

pelajaran-pelajaran yang bisa memberikan pemahaman dan dorongan untuk berbuat

baik. Hal tersebut salah satunya disampaikan oleh Ki Amin Priyanta yang

berpendapat:

Ada pelajaran ketamansiswaan, pelajaran budi pekerti luhur, pelajaran agama dan semua pelajaran juga mengajarkan pendidikan karakter. Kalau yang lebih khusus memang budi pekerti, ketamansiswaan dan agama. Selain itu kegiatan yang mendukung adalah kegiatan ekstrakurikuler. (Catatan lapangan nomor 13).

Dari pernyataan di atas dijelaskan bahwa pola pendidikan karakter yang

diterapkan di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan bisa melalui pelajaran

ketamansiswaan, pelajaran budi pekerti luhur dan pelajaran agama. Lebih lanjut

Page 68: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

dijelaskan bahwa semua pelajaran juga berpotensi bisa mengajarkan karakter. Untuk

pelajaran ketamansiswaan dan budi pekerti lebih menekankan kepada pembentukan

karakter. Konsep ajaran Ki Hadjar Dewantara menjadi dasar pengembangan

pelajaran tersebut.

Kegiatan ekstrakurikuler yang diselanggarakan di sekolah juga dapat

mengembangkan karakter siswa. Kegiatan tersebut meliputi Persatuan Pelajar

Tamansiswa (PPTS), seni karawitan, seni teater, seni lukis, seni musik, olahraga

basket, olahraga sepak bola, pencak silat dan seni tari. Dengan kegiatan

ekstrakurikuler yang beragam diharapkan siswa dapat memilih secara bebas sesuai

dengan minat dan bakatnya. Dalam kegiatan tersebut karakter siswa bisa

diaktualisasikan atau diamalkan melalui tindakan atau sikap.

Pendapat lain mengenai pola pedidikan karakter juga disampaikan oleh Ki

Murni yang berpendapat sebagai berikut.

Hubungannya dengan pendidikan karakter di Tamansiswa mengedepankan kemerdekaan. Pamong dituntut untuk memberikan teladan dan menjadi contoh yang baik bagi para siswa. (Catatan lapangan nomor 15).

Ki Murni menjelaskan bahwa di Tamansiswa menekankan kepada

kemerdekaan kepada siswa. Pamong mempunyai peran untuk bisa memberikan

teladan dan harus bisa menjadi contoh yang baik untuk para siswa. Hal tersebut

tidak terlepas dari sistem among yang diterapkan di Taman siswa. Dengan sistem

among diharapkan bisa mendorong siswa untuk bisa menemukan jati dirinya dan

berbudi pekerti luhur. Peran pamong seharusnya bisa sebagai memberi teladan (ing

Page 69: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

ngarsa sung tulada) dan mampu memberi motivasi (ing madya mangun karsa),

serta mampu memberi dorongan (tut wuri handayani).

Pernyataan Ki Murni berhubungan dengan pendapat Nyi Endang. Nyi

Endang memaparkan:

Bersikap laku among yaitu selalu menjadi teladan (ing ngarsa sung tuladha), selalu membangun semangat (ing madya mangun karsa) dan selalu memberi kesempatan berkreatifitas secara demokratis (tut wuri handayani). (Catatan lapangan nomor 17).

Berdasarkan keterangan di atas didapatkan gambaran pentingnya pamong

dalam proses pembelajaran. Sistem among akan berjalan dengan baik apabila

pamong bisa menempatkan dirinya sebagai teladan (ing ngarsa sung tuladha),

selalu membangun semangat (ing madya mangun karsa) dan selalu memberi

kesempatan berkreatifitas secara demokratis (tut wuri handayani).

Dalam proses pembelajaran Ki Ribut mempunyai sudut pandang lain untuk

memasukkan nilai-nilai budi pekerti kepada siswa. Ki Ribut selaku pamong

pelajaran Agama Islam berpendapat sebagai berikut.

Dalam penerapanya pendidikan karakter disisipkan dalam setiap kompetensi dasar. Dalam pelajaran Agama Islam nilai-nilai perlu disampaikan karena dalam agama Islam terkandung banyak nasehat yang harus diberikan kepada siswa. (Catatan lapangan nomor 14).

Pamong memegang kendali proses pembelajaran dalam kelas. Setiap

kompetensi diharapkan mampu memberikan inspirasi, motivasi untuk meningkatkan

belajar dan membentuk karakter siswa. Pelajaran Agama Islam merupakan pelajaran

yang strategis untuk bisa memasukkan pendidikan karakter kepada siswa. Dalam

pelajaran Agama Islam banyak nasehat-nasehat dan keyakinan yang harus

Page 70: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

disampaikan kepada siswa. Dalam keberhasilan itu tergantung dari pamong yang

bersangkutan apakah mampu untuk memberikan pendidikan nilai dalam kelas.

Salah satu metode yang diterapkan Tamansiswa adalah memasukkan

pendidikan karakter melalui kebijakan kurikulum. Menurut kurikulum di SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan memasukkan pelajaran budi pekerti dan

ketamansiswaan. Secara umum pendidikan ketamansiswaan merupakan mata

pelajaran yang wajib diberikan kepada seluruh peserta didik sebagai bekal agar

mereka mengetahui dan dapat meneruskan apa yang menjadi ajaran Ki Hadjar

Dewantara. Untuk pendidikan budi pekerti penting diajarkan dalam Tamansiswa

karena dalam rangka membentengi diri dari pengaruh budaya luar yang tidak sesuai

dengan budaya luhur bangsa Indonesia dan membentuk manusia yang berbudi

pekerti luhur. Menurut Ibu Sri Sukamti berpendapat sebagai berikut.

Pelajaran budi pekerti memberikan konsep psikologi dan tata krama dengan menyerap tradisi Jawa ataupun ajaran Ki Hadjar Dewantara. Misalnya ajaran Tri N dari Ki Hadjar Dewantara yaitu niteni, niroke dan nambahi atau mengingat, menirukan dan menambahkan. (Catatan lapangan nomor 16).

Berdasarkan pemaparan di atas, pelajaran budi pekerti memberikan

pemahaman psikologi dan tata karma yang berkaitan erat dengan tradisi Jawa dan

ajaran Ki Hadjar Dewantara. Konsep budaya lokal ini akan memberikan

pemahaman siswa dalam bersikap dalam lingkungan sekolah, keluarga dan

masyarakat. Dalam pembelajaran Ibu Sri Sukamti selalu menggunakan pendekatan

psikologi kepada muridnya. Harapannya siswa mampu mendapatkan konsep-konsep

Page 71: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

dasar untuk bersikap baik. Salah satu konsep dari ajaran Ki Hadjar Dewantara

adalah niteni, niroke dan nambahi atau mengingat, menirukan dan menambahkan.

Dalam pelajaran misalnya, siswa diajarkan untuk bisa mengingat hal-hal

yang baik, kemudian mereka tirukan dalam kehidupannya. Setelah itu, mereka

tambahkan atau tingkatkan sesuai dengan kemampuannya. Konsep ini sangat baik

untuk pemahaman dan mendorong siswa untuk menerapkan konsep yang diajarkan

Ki Hadjar Dewantara.

Kegiatan sekolah baik dalam pembelajaran atau di luar jam pembelajaran

memberikan sedikit gambaran bahwa SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

mempunyai langkah atau pola yang matang dalam mengembangkan pendidikan

karakter di sekolah. Konsep yang sudah menyatu dengan tujuan pendidikan dapat

diintegrasikan dalam sebuah kegiatan pembelajaran di dalam kelas atau di luar

kelas.

2) Pola Pendidikan Karakter di Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok

Pesantren Krapyak

Madrasah Aliyah Ali Maksum merupakan sekolah berbasis pesantren yang

mempunyai hubungan erat dengan agama Islam. Sekolah ini merupakan lembaga

pendidikan setingkat SMA. Dalam penerapan pendidikan, tidak jauh berbeda

dengan sekolah atau SMA pada umumnya. Pembeda Madrasah Aliyah Ali Maksum

dengan sekolah lain adalah dengan dimasukkannya nilai-nilai agama Islam dan

Page 72: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

pelajaran serta kegiatan diintegrasikan dengan pendidikan atau kegiatan di pondok

pesantren. Seperti yang diungkapkan Ibu Suryani sebagai berikut.

Kalau di Madrasah Aliyah Ali Maksum ditekankan pada pelajaran akidah akhlak dan akhlak taklim serta pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Akan tetapi pendidikan karakter sekarang lebih dikembangkan dan bisa dimasukkan kepada semua pelajaran yang diajarkan. Misalnya dalam pembelajaran dalam madrasah, guru membuka salam dalam pelajaran terdapat nilai-nilai religius. (Catatan lapangan 2).

Dalam penjelasan di atas dapat digambarkan bahwa pendidikan karakter yang

dikembangkan Madrasah Aliyah Ali Maksum ditekankan kepada pelajaran akidah

akhlak dan akhlak taklim serta pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Lebih lanjut

menurut Ibu Nani menjelaskan, seharusnya pendidikan karakter itu dapat

dimasukkan dalam semua pelajaran dan tidak tergantung ketiga pelajaran tersebut.

Misalnya, dengan guru membuka pelajaran mengucapkan salam sebelum dan

sesudah pelajaran dapat menyampaikan nilai-nilai yang religius kepada siswa.

Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sudah dilengkapi dengan

penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap pengajar juga mempunyai

lembar observasi atau pengamatan tentang akhlak mulia sehingga pengajar bisa

menilai sikap siswa dalam proses pembelajaran. Apabila siswa mempunyai nilai

tinggi akan tetapi akhlaknya rendah maka akan dipertimbangkan siswa tersebut bisa

lulus dan atau tidak.

Pelajaran akidah akhlak, akhlak taklim merupakan sebuah pelajaran yang

tergabung dalam kurikulum di MA Ali Maksum. Tujuan dimasukkannya pelajaran

tersebut adalah untuk membentuk akhlak mulia dalam diri siswa sesuai dengan

Page 73: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

landasan dasar agama Islam. Pernyataan ini berkaitan dengan pendapat Bapak

Asyhari Abta selaku kepala MA Ali Maksum. Pendapat Bapak Asyhari sebagai

berikut.

Disamping pelajaran yang mendukung pendidikan karakter, Kitab Kuning yang diajarkan seperti akhlak taklim yaitu etika guru terhadap murid, etika terhadap ilmu dan sebagainya. Contohnya ketika membawa kitab itu diletakkan yang baik dan tempat yang tinggi. Dengan sikap seperti itu kita bisa menghargai ilmu. (Catatan lapangan nomor 9).

Kitab kuning merupakan kitab yang dipelajari santri di madrasah yang

memuat ajaran-ajaran Islam. Biasanya kertas-kertas pada kitab yang dikaji sudah

lama usianya akan berubah menjadi kuning, oleh karenanya istilah kitab kuning ini

muncul. Pengajaran kitab-kitab Islam klasik merupakan salah satu cara yang

ditempuh oleh pesantren untuk membekali para calon ulama atau pemuka agama

akan keilmuan Islam yang kelak akan diserukan atau ditransfer kepada masyarakat.

Dalam kitab kuning juga didalamnya terdapat etika-etika Islam. Salah satu yang

diajarkan adalah akhlak taklim yaitu berisi etika guru kepada siswa. Contoh yang

bisa dilihat dalam kegiatan sehari-hari adalah ketika santri membawa kitab, santri

selalu menempatkannya dalam tempat yang baik dan tinggi. Dengan sikap ini santri

diharapkan bisa menghargai ilmu.

Kegiatan di pondok pesantren mempunyai potensi untuk mengembangkan

pendidikan karakter. Hal tersebut disampaikan oleh saudara Suhendar selaku

pembimbing dan pengajar di Pondok Pesantren Krapyak. Saudara Suhendar

berpendapat sebagai berikut.

Page 74: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Untuk pergaulan dibatasi. Anak dilarang membawa alat komunikasi, membawa kendaraan, alat komunikasi, laptop dan melihat televisi dibatasi yaitu hanya malam jumat. Tapi, dari pihak pondok pesantren memberikan solusi. Hal ini untuk melatih santri untuk mandiri, tanggungjawab, sederhana dan sebagainya. Secara umum pondok pesantren itu mengarahkan santri untuk mempunyai akhlak yang baik, apalagi pada zaman sekarang. (Catatan lapangan nomor 8).

Dari pernyataan di atas bisa diterjemahkan bahwa pengembangan karakter

siswa juga terintegrasi dengan kegiatan di pondok pesantren. Setelah pulang sekolah

maka siswa atau santri wajib mengikuti kegiatan pondok pesantren, (lihat tabel 4

dalam pembahasan, hlm: 111). Untuk membatasi pergaulan siswa maka dibuat

larangan seperti dilarang membawa kendaraan, laptop, alat komunikasi dan melihat

televisi. Tujuannnya adalah untuk melatih siswa atau santri untuk bersikap mandiri,

disiplin, tanggungjawab dan sederhana.

Pembiasaan atau pembudayaan tersebut akan membentuk karakter-karakter

yang tidak menggantungkan hidupnya dengan teknologi. Pembatasan ini bukan

untuk mempersulit siswa, akan tetapi membelajarkan siswa untuk hidup mandiri,

tanggungjawab, dan sederhana. Dengan pola inilah diharapkan siswa mampu

membatasi dirinya untuk berperilaku di lingkungan sekolah dan masyarakat sebagai

upaya pembelajaran bagi siswa.

Sudut pandang yang lain adalah adanya hubungan baik yang terjalin antara

guru dan siswa. Bapak Asyhari berpendapat “…di pondok pesantren yang menjadi

kunci adalah mengharapkan ridho guru. Budaya menghormati guru atau kiai sangat

erat sekali….” (Catatan lapangan nomor 9). Dari pendapat tersebut bisa

digambarkan bahwa salah satu kunci keberhasilan adalah dengan keteladanan. Di

Page 75: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

MA Ali Maksum guru atau kiai sangat dihormati siswa. Adanya sikap siswa

menghormati dan patuh kepada guru merupakan sebuah budaya atau pembiasaan di

Pondok Pesantren Krapyak. Salah satu bentuk penghormatannya adalah siswa

mencium tangan kiai ketika bertemu dan mengikuti amalan atau ajaran yang

diajarkan oleh guru atau kiai.

Bapak Nandar mempunyai perspektif yang berbeda mengenai pola penerapan

pendidikan karakter di MA Ali Maksum. Bapak Nandar berpendapat:

Pendidikan karakter merupakan kesatuan dalam pendidikan. Oleh karenanya dibentuk tata tertib untuk mendukung pembentukan karakter yang baik. Guru BK sebagai pendamping siswa atau santri untuk menaati tata tertib yang ada di madrasah. (Catatan lapangan nomor 4).

Tata tertib merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam sekolah.

Tata tertib dibuat dengan harapan untuk membatasi siswa dalam melakukan

tindakan-tindakan yang tidak terpuji. Peran guru Bimbingan Konseling (BK) salah

satunya adalah sebagai koordinator sekaligus pendamping dan memberi pengarahan

kepada siswa atau santri untuk selalu menaati tata tertib yang diterapkan di

madrasah. Apabila ada pelanggaran maka sudah ada hukuman untuk membuat siswa

jera atas perbuatannya.

Berkaitan dengan tata tertib setiap siswa dibagikan buku pedoman yang berisi

tentang tata tertib sekolah, jenis-jenis pelanggaran beserta hukumannya. Sosialisasi

awal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada siswa untuk bisa lebih

teratur dan tertib dalam sekolah. Dengan langkah ini setidaknya ada antisipasi yang

diberikan dari sekolah.

Page 76: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Pola lain yang bisa membentuk karakter siswa adalah melalui kegiatan

ekstrakurikuler. Lebih lanjut Bapak Nandar berpendapat karakter bisa muncul dari

kegiatan ekstrakurikuler. Menurutnya, “…pembentukan karakter bisa juga muncul

dalam kegiatan ekstrakurikuler salah satunya KIR, sepak bola, dan pembentukan

karakter yang paling kuat terdapat di pondok pesantrennya….” (catatan lapangan

nomor 4).

Menurut Bapak Nandar kegiatan ekstrakurikuler merupakan sarana untuk

mengembangkan karakter pada siswa. Kegiatan ekstrakurikuler di Madrasah Aliyah

Ali Masksum bisa membantu siswa untuk mengembangkan minatnya. Dengan

mengikuti kegiatan tersebut siswa bisa berekspresi tanpa adanya suatu tekanan.

Banyak jenis kegiatan ekstrakurikuler yang bisa dikembangkan atau mempunyai

potensi karakter yang bisa dikembangkan anak.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa budaya dan kegiatan yang dilaksanakan di

pondok pesantren bisa membentuk karakter siswa. MA Ali Maksum Pondok

Pesantren Krapyak menggunakan model penggabungan pembelajaran antara

kegiatan di madrasah dengan kegiatan di pondok pesantren. Kegiatan di pondok

pesantren terjadwal sebelum dan sesudah siswa belajar di madrasah. Kegiatan ini

terprogram dan wajib diikuti oleh semua siswa. Setiap kegiatan mempunyai nilai-

nilai yang bisa dikembangkan.

Page 77: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

b. Persepsi Pengajar dan Siswa Mengenai Pendidikan Karakter

Kebutuhan anak bangsa untuk memperoleh pendidikan karakter semakin

penting, mengingat akhir-akhir ini banyak tuntutan kepada sekolah untuk

mamasukkan pendidikan karakter. Dalam pelakasanaannya perlu didukung oleh

semua komponen sekolah, salah satunya pengajar dan siswa. Sebagai praktisi

pendidikan setiap guru seharusnya dapat memahami pendidikan karakter, karena

kurikulum merupakan sumber acuan penyelenggaraan pendidikan maupun

pembelajaran. Persepsi guru tentang pendidikan karakter merupakan salah satu

aspek yang akan ikut mewarnai proses pembelajaran.

Proses pembelajaran juga tidak terlepas dari peran siswa sebagai subyek

yang dipengaruhi. Siswa juga perlu memberikan persepsinya terhadap pola karakter

yang berjalan di sekolah. Dalam membahas pendidikan karakter di sekolah, berikut

adalah berbagai pandangan yang dikemukakan oleh pengajar dan siswa khususnya

di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok

Pesantren Krapyak Yogyakarta.

1) Persepsi Pengajar dan Siswa tentang Pendidikan Karakter di SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta

Pemahaman pengajar terhadap pendidikan karakter sangat dipengaruhi oleh

persepsi yang dimiliki oleh masing-masing guru. Artinya, seberapa baik

pemahaman guru terhadap pendidikan karakter akan kembali kepada guru tersebut

untuk menerapkan yang diketahuinya. Semakin baik persepsi guru terhadap

Page 78: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

pendidikan karakter, maka dapat diperkirakan semakin baik pula penyampaian atau

penerapan pendidikan karakter itu dilaksanakan di dalam kelas.

Proses penerapan pendidikan karakter juga tidak terlepas dari siswa.

Pemahaman siswa diperlukan untuk mengetahui lebih jelas terkait pola penerapan

pendidikan karakter yang sudah berjalan. Dari hasil temuan di lapangan melalui

wawancara mendalam dan observasi di lapangan dapat dikatakan bahwa pada

dasarnya para pengajar di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta

mempunyai persepsi yang cukup bagus mengenai pendidikan karakter. Hal itu bisa

tercermin dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan ketika peneliti

mewawancarainya. Selain itu, bisa juga dilihat dari tindakan-tindakan ketika guru

berada di dalam dan di luar kelas.

Terkait dengan pengertian pendidikan karakter, Nyi Endang selaku pamong

ketamansiswaan menyatakan bahwa pendidikan karakter relevan dengan pelajaran

ketamansiswaan dan budi pekerti. Beliau berpendapat “…pendidikan karakter

adalah cara berpikir, cara memilih yang baik, benar, adil serta indah dan cara

menetapkan keinginan yang diwujudkan dalam sikap dan tingkah laku sehari-

hari….” (catatan lapangan nomor 17).

Menurut pendapat di atas disebutkan bahwa pendidikan karakter merupakan

universal, mencakup cipta, rasa dan karsa seperti yang diungkapkan oleh Ki

Soeratman. Ki Soeratman mengungkapkan Tamansiswa adalah untuk mendidik agar

anak didik menjadi manusia merdeka, manusia yang berjiwa merdeka. Maksudnya

adalah agar supaya ciptanya merdeka (pikiran), rasanya merdeka (batin) dan

Page 79: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

karsanya merdeka (karsa mendorong perbuatan). Manusia merdeka merupakan

tujuan Tamansiswa dan sekaligus menjadi salah satu ciri pendidikan Tamansiswa

yaitu pendidikan merdeka.

Dalam kurikulum pendidikan sekarang guru atau pamong dituntut untuk

memasukkan pendidikan karakter kepada peserta didik. Hal ini selaras dengan pasal

1 Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) tahun 2003

menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi

peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. Dengan

demikian pendidikan tidak hanya membentuk insan cerdas, namun juga

berkepribadian atau berkarakter kuat dan berakhlak mulia yang bernafas nilai-nilai

luhur bangsa dan agama.

Untuk membentuk karakter yang cerdas, berkarakter kuat dan berakhlak

mulia sekolah Tamansiswa mempunyai cara yang sudah dikembangkan dalam

sekolahnya. Pendidikan karakter yang dikembangkan di sekolah Tamansiswa

khususnya di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan mempunyai ciri khas yang

berbeda dengan sekolah lain. Konsep pendidikan karakter sudah berjalan sejak lama

di Tamansiswa dengan konsep dari ajaran Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan

karakter yang dimaksud di sini adalah budi pekerti luhur. Pelajaran budi pekerti

luhur sudah diajarkan sejak lama ketika Tamansiswa muncul. Hal tersebut senada

dengan pendapat dari pamong SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Ki Amin Priyanta

selaku juga Waka kurikulum berpendapat sebagai berikut:

Page 80: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Pendidikan karakter sudah muncul sejak lama. Sebelum pemerintah mengeluarkan pendidikan karakter, SMA Taman Madya Ibu Pawiyatansebenarnya sudah melakukan proses pendidikan karakter. (Catatan lapangan nomor 13).

Pelajaran ketamansiswaan, budi pekerti dan agama menjadi sebuah konsep

untuk membentuk karakter siswa di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan, tetapi

semua pelajaran seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan nilai-nilai.

Ketamansiswaan, budi pekerti yang diajarkan di sekolah mempunyai konsep untuk

bisa membentuk karakter siswa. Hal inilah yang disebutkan oleh Ki Amin bahwa

pendidikan karakter sudah diterapkan sejak lama di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan. Dalam pelajaran tersebut ajaran Ki Hadjar Dewantara disampaikan.

Ajaran Ki Hadjar Dewantara sekarang masih relevan digunakan pada zaman

sekarang. Hal itu seperti yang dituturkan oleh pamong pelajaran budi pekerti Nyi Sri

Sukamti, yaitu sebagai berikut.

Pendidikan karakter itu merupakan cerminan sikap dan perilaku. Dalam pelajaran budi pekerti mempunyai tujuan supaya peserta didik mempunyai budi pekerti yang baik di sekolah, di rumah, dan di masyarakat. (Catatan lapangan nomor 16).

Dalam proses pembelajaran budi pekerti lebih lanjut dijelaskan bahwa

sebagian besar ajaran-ajaran dari Ki Hadjar Dewantara diberikan dengan

pendekatan ilmu psikologi dan metode yang menarik. Dengan cara ini maka dalam

proses pembelajaran dapat merangsang siswa untuk mengerti dan harapannya bisa

dipahami dan diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Konsep nilai budi

pekerti bukan hanya diberikan dalam pelajaran budi pekerti, melainkan juga

disampaikan dalam pelajaran ketamansiswaan.

Page 81: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Manfaat pelajaran budi pekerti juga dirasakan oleh siswa. Hal ini seperti

yang disampaikan oleh Agung salah satu siswa di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan. Kesan Agung terhadap pelajaran ketamansiswaan membuat siswa bisa

merubah sikap yang dahulunya kurang baik menjadi lebih baik. Hal ini bisa

dirasakan karena pada pelajaran ini disampaikan nasehat-nasehat dan teori-teori dari

Ki Hadjar Dewantara. Pelajaran budi pekerti sering diajarkan kerja sama kelompok,

komunikasi dan toleransi, (catatan lapangan nomor 18).

Pelajaran ketamansiswaan mempunyai nilai strategis untuk menyampaikan

pendidikan karakter kepada siswa. Dengan pelajaran ini peserta didik diharapkan

bisa meneladani pahlawan bangsa, khususnya Ki Hadjar Dewantara. Berikut

relevansi antara pendidikan karakter dan pelajaran ketamansiswaan.

Ketamansiswaan adalah salah satu mata pelajaran pendidikan budi pekerti ala Tamansiswa. Pendidikan ini diberikan di semua jenis jenjang dan satuan pendidikan yang diselenggarakan Tamansiswa. Dengan pelajaran Ketamansiswaan diharapkan para peserta didik mampu berpikir dan bertindak sesuai dengan konsepsi Tamansiswa yang isinya adalah konsepsi Ki Hadjar Dewantara. Selain itu tujuan pelajaran ini untuk membentuk jiwa-jiwa kepemimpinan. Dengan adanya pendidikan karakter sangat berhubungan sekali dengan pelajaran ketamansiswaan, karena dalam pelajaran ketamansiswaan terdapat ajaran budi pekerti.(Catatan lapangan nomor 17).

Dari keterangan di atas, bahwa pelajaran ketamansiswaan merupakan

pelajaran untuk membentuk moral yang baik dengan meneladani pahlawan bangsa

terutama Ki Hadjar Dewantara dengan konsep ajarannya. Dengan meneladani

pahlawan bangsa harapannya bisa menjadikan siswa Tamansiswa mempunyai jiwa

kepemimpinan yang baik dan berperilaku menjadi teladan (ing ngarsa sung

Page 82: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

tuladha), selalu membangun semangat (ing madya mangun karsa) dan selalu

memberi kesempatan berkreatifitas secara demokratis (tut wuri handayani).

Tamansiswa akan memberikan orientasi tentang ketamansiswaan dengan

harapan siswa mampu meneruskan dan menjadi kader Tamansiswa dengan

mengetahui dan mengamalkan konsep-konsep atau ajaran Tamansiswa. Dengan

mengajarkannya di dalam kelas akan mempermudah orientasi kepada siswa di SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan. Hal tersebut senada dengan pernyataan Galih. Siswa

kelas XII IPA ini berpendapat sebagai berikut.

Tentang pelajaran ketamansiswaan adalah pelajaran yang bisa mengenalkan ajaran Ki Hadjar Dewantara dan sejarahnya. Ini menjadi pelajaran yang baru karena belum pernah ia dapatkan di sekolah lain. Pelajaran budi pekerti ini memberikan pengertian kepada siswa tentang tata krama dan sopan santun terhadap sesama dan orang tua ataupun pamong. Dengan belajar pelajaran ketamansiswaan dan budi pekerti siswa bisa mengerti tentang ajaran Ki Hadjar Dewantara dan penerapannya. Jadi doktrin Ki Hadjar Dewantara dalam kedua pelajaran ini yaitu ketamansiswaan dan budi pekerti sangat kuat lah. (Catatan lapangan nomor 19).

Pelajaran ketamansiswaan dan budi pekerti merupakan pelajaran muatan

lokal dari Tamansiswa. Pelajaran Tamansiswa mengajarkan tentang sejarah dan

ajaran Ki Hadjar Dewantara, sedangkan pelajaran budi pekerti lebih khusus kepada

ajaran hidup seperti tata karma, sopan santun yang diambil juga dari konsep Ki

Hadjar Dewantara. Bisa dikatakan doktrin Ki Hadjar Dewantara sangat kuat dalam

kedua pelajaran tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh Tri Wahyudi selaku siswa kelas XI IPA.

Menurut Tri Wahyudi pelajaran ketamansiswaan dan budi pekerti intinya

Page 83: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

mengajarkan sikap dan perilaku yang baik. Selain itu juga dikuatkan dengan konsep

teori terutama konsep ajaran Ki Hadjar Dewantara, sehingga memudahkan siswa

untuk memahami dan mengaplikasikan karakter, (catatan lapangan nomor 21).

Berdasarkan hasil wawancara serta observasi pendidikan karakter juga

berhubungan dengan pelajaran agama. Pelajaran agama mempunyai kedudukan

sama pentingnya dengan pelajaran yang lain terutama dalam mendidik dan

mendorong siswa untuk berakhlak mulia. Pernyataan ini senada dengan pendapat

Ki Ribut selaku pengampu pelajaran Pendidikan Agama Islam. Beliau berpendapat

sebagai “…pendidikan karakter itu terkait erat dengan pembelajaran pendidikan

Islam terutama dalam pelajaran akhlak….” (Catatan lapangan nomor 14).

Ki Ribut ingin menekankan bahwa pendidikan karakter itu sangat berkaitan

dengan pelajaran pendidikan Agama Islam. Dalam pelajaran Pendidikan Agama

Islam, siswa diajarkan untuk selalu mempunyai sifat akhlak mulia. Meneladani dan

meyakini ajaran Islam sebagai landasan untuk bersikap dan bersosialisasi dengan

masyarakat. Pendekatan agama ini merupakan bagian penting dalam membentuk

karakter siswa.

Keterangan di atas dapat memberikan bahwa pelajaran budi pekerti,

ketamansiswaan dan agama merupakan sarana untuk membentuk karakter siswa di

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan, walaupun tidak menutup pelajaran yang lain

untuk memasukkan atau menyisipkan pendidikan karakter dalam proses

pembelajaran.

Page 84: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

2) Persepsi Pengajar di Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren

Krapyak

Pendidikan karakter sebagai sebuah pedagogi yang menempatkan individu

yang terlibat dalam dunia pendidikan sebagai pelaku utama dalam pengembangan

pendidikan karakter. Pelaku ini menjadi agen penafsir, penghayat dan sekaligus

pelaksana untuk mengembangkan pendidikan karakter di sekolah. Peran guru atau

pengajar sebagai agen tersebut sangat penting untuk mendidik dan mengajarkan

kepada siswa di sekolah. Adanya tuntutan untuk memasukkan pendidikan karakter

di pelajaran akan berpengaruh dari kualitas pengajar memahami pendidikan

karakter.

Dalam persepsi pengajar dan siswa di MA Ali Maksum mempunyai

pandangan yang beragam mengenai pendidikan karakter. Menurut Bapak Asyhari

Abta selaku kepala Madrasah menerangkan:

Pendidikan itu sendiri sudah mengandung karakter. Mendidik berarti juga sudah merupakan karakter. Kalau di pondok pesantren pendidikan,karakter sudah terwujud sejak lama, karena di pondok pesantren mengajarkan ilmu yang manfaat. Ilmu yang manfaat untuk sesama manusia. (Catatan lapangan nomor 9).

Berdasarkan pernyataan di atas, pendidikan itu sendiri sejatinya sudah

mengandung karakter, karena dalam pendidikan sudah terdapat unsur mendidik

yang berarti bagian untuk membentuk karakter. Pendidikan karakter di pondok

pesantren sudah dilaksanakan sejak lama. Hal itu karena kiai atau guru selalu

mengajarkan ilmu-ilmu agama baik sifatnya berhubungan dengan Allah dan sesama

Page 85: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

manusia. Dengan konsep pondok pesantren keduanya bisa langsung dipraktekkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Hal senada juga disampaikan oleh siswa MA Ali Maksum kelas X yang

bernama Ahmad Riqza Alufarul Umam. Siswa atau santri wajib menghormati guru

atau pengajarnya di Madrasah Aliyah Ali Maksum. Lebih lanjut Riqza berpendapat

sebagai berikut.

Guru disini sebagai ustad juga. Guru atau ustad disini bukan hanya transfer ilmu tetapi juga transfer nilai. Selain mendapat pengetahuan ilmu, siswa juga mendapat pengetahuan nilai, agama dan juga bisa langsung dipraktekkan. (Catatan lapangan nomor 7).

Dari keterangan di atas bisa didapat gambaran bahwa pendidikan karakter

berhubungan dengan pendidikan. Dalam proses pendidikan pengajar sangat

berpengaruh dalam pembentukan karakter. MA Ali Maksum sebagian besar

pengajarnya mempunyai kemampuan ilmu agama yang cukup baik, sehingga akan

berpengaruh dalam proses pembelajaran. Siswa bukan hanya mendapat pengetahuan

ilmu umum, melainkan mendapat ilmu agama dan nilai-nilai.

Dalam lingkungan yang terkondisikan dengan baik, maka santri akan mudah

mempraktekkan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-

hari juga muncul kedekatan antara pengajar dengan santri. Santri kalau bertemu

dengan kiai selalu rendah hati (tawadu’). Salah satunya yang terlihat adalah siswa

atau santri selalu mengucapkan salam dan mencium tangan guru atau kiai ketika

bertemu walaupun diluar sekolah, (catatan lapangan nomor 6).

Page 86: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Dalam madrasah pendidikan karakter yang dikembangkan bisa diterapkan di

semua mata pelajaran tanpa kecuali. Hal itu diwajibkan karena MA Ali Maksum

mempunyai ideologi sekolah bukan hanya untuk mengajarkan pengetahuan sosial

ataupun alam seperti sekolah lain, tetapi untuk menanamkan ajaran-ajaran Islam.

Dalam mata pelajaran terdapat mata pelajaran yang berbeda dengan sekolah lain.

MA Ali Maksum melaksanakan 26 mata pelajaran yang harus ditempuh siswanya.

Salah satunya untuk mengembangkan pendidikan karakter di MA Ali Maksum

dimasukkan pelajaran akidah akhlak, akhlak taklim, pendidikan kewarganegaraan.

Pendidikan karakter adalah program yang diadakan pemerintah, kalau di Madrasah Aliyah Ali Maksum ditekankan pada di pelajaran akidah akhlak, akhlak taklim dan akhlak serta pelajaran Pendidikan Kewarganegarakan. Akan tetapi pendidikan karakter sekarang lebih dikembangkan dan bisa dimasukkan kepada semua pelajaran yang diajarkan. (Catatan lapangan nomor 2).

Hal serupa juga disampaikan guru atau pengajar sejarah di MA Ali Maksum.

Pendidikan karakter bisa dikembangkan dalam pelajaran sejarah, terutama dalam

tema-tema yang mengandung tema kepahlawanan, nasionalisme dan sebagainya.

Adapun persepsi bapak Hardi selaku guru sejarah mengenai relevansi pendidikan

karakter dengan pelajaran sejarah adalah sebagai berikut.

Dalam pembelajaran sejarah nilai-nilai karakter bisa muncul karena tema-tema dalam pembelajaran berhubungan dengan karakter, misalnya nasionalisme, karakter patriotisme, karakter rela berkorban dan sebagainya. Hal ini perlu disampaikan dalam pembelajaran sejarah dengan menyampaikan hikmah atau refleksi dalam pembelajaran. (Catatan lapangan nomor 5).

Dari hasil wawancara tersebut bisa memberi gambaran bahwa pelajaran

sejarah mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan pendidikan karakter.

Page 87: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Pelajaran sejarah bisa membentuk rasa nasionalisme, rela berkorban, patriotisme

dengan mempelajari sejarah para tokoh pahlawan nasional atau peristiwa yang

relevan dengan karakter yang positif. Perlu kecermatan dari setiap pengajar untuk

memasukkan karakter-karakter tersebut guna memupuk wawasan kebangsaan di

MA Ali Maksum. Lebih lanjut dijelaskan:

Pelajaran Pkn sekarang itu justru banyak mempelajari tentang tata negara dan pelajaran Pancasilanya malah sedikit misalnya menghargai, menghormati dan saling mencintai itu tidak ada. Maka saya menghubungkan antara dalil-dalil Al Quran dengan tema pembelajaran. Siswa justru lebih pintar dan bisa menangkap serta menghubungkan antara tema dengan dalil-dalil Al Quran. (Catatan lapangan nomor 2).

Dari penjelasan di atas, pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) lebih

banyak mempelajari tentang Undang-Undang, konstitusi, Pancasila dan sedikit yang

mempelajari mengenai tema-tema tentang nilai-nilai karakter seperti sikap saling

menolong, tenggang rasa, cinta tanah air dan sebagainya. Sebagai guru Pkn maka

salah satu yang diambil adalah menghubngkan tema-tema tersebut dengan Al

Qur’an dan hasilnya justru siswa lebih tertarik dan pandai menjelaskan.

Dari perspektif lain, persepsi bapak Nandar selaku pengajar atau guru

Bimbingan Konseling berpendapat bahwa pendidikan karakter merupakan suatu

kesatuan dalam pendidikan. Pembentukan karakter harus diikuti dengan adanya tata

tertib dan pengawalan tata tertib tersebut. Hal ini sebagai upaya untuk

meningkatkan kedisiplinan para santri. Pengawalan dan sistem kontrol inilah salah

satu fungsi guru Bimbingan Konseling (BK) di MA Ali Maksum.

Page 88: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

c. Aktualisasi (Pengamalan) Nilai Karakter Pada Siswa

Aktualisasi nilai-nilai karakter pada siswa bisa dilihat dari kegiatan sehari-hari

baik di dalam kelas ataupun di luar jam pelajaran. Aktualisasi diri merupakan

motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia. Untuk

mengetahui perkembangan potensi itu dilihat dari sikap atau perilaku yang muncul

dari siswa. Sikap yang muncul merupakan contoh hasil keberhasilan dari penerapan

pendidikan karakter di sekolah. Aktualisasi nilai karakter pada siswa bisa dilihat

dari observasi di lapangan dan wawancara.

1) Aktualisasi (Pengamalan) Nilai Karakter Pada Siswa SMA Taman Madya

Ibu Pawiyatan

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan mempunyai pola yang baik dalam

mengembangkan pendidikan karakter. Landasan dan ideologi yang kuat dari

sekolah menjadi program dan tujuan membentuk manusia yang berbudi pekerti

luhur. Untuk mengukur siswa berbudi pekerti luhur atau tidak perlu contoh sikap

dilapangan. Dari hasil wawancara dari siswa kegiatan di sekolah bisa membentuk

karakter mereka. Galih Seto menjelaskan:

Di dalam organisasi ini siswa diajarkan untuk menjadi pemimpin dan belajar bersosialisasi. Selain itu lewat kegiatan ekstrakurikuler juga bisa membentuk karakter siswa, misalnya ekstra seni, theater, band, KIR dan sebagainya. (Catatan lapangan nomor 19).

Berdasarkan keterangan Galih, organisasi mengajarkannya nilai-nilai

kepemimpinan. Kepemimpinan bisa muncul dari organisasi ini bisa meliputi

Page 89: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Persatuan Pelajar Tamansiswa (PPTS). Kegiatan yang lain seperti seni, theater,

band, KIR juga bisa membentuk jiwa-jiwa. Kegiatan olahraga akan lebih

menekankan kepada nilai sportifitas dan kerja keras, sedangkan kegiatan seni akan

menekankan kepada kerjasama dan komunikatif, (lihat tabel 2 dalam pembahasan

hlm: 102).

Agung Tri Prayogo mempunyai pendapat lain mengenai aktualisasi di

sekolahnya. Pernyataan dari Agung Tri Prayoga juga senada dengan hasil observasi

yang dilakukan peneliti. Nilai-nilai religius muncul dalam sekolah. Agung Tri

Prayoga menerangkan, "…pada waktu istrirahat teman-teman ada juga yang

melakukan shalat berjamaah, biasanya muncul dari kesadaran sendiri mas….”

(catatan lapangan nomor 18).

Nilai-nilai religius muncul dalam kegiatan ibadah shalat dhuhur yang

dilakukan oleh siswa SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan. Dalam observasi juga

terdapat pelaksanaan shalat dhuhur berjamaah yang dilakukan siswa. Dalam

kesempatan itu siswa yang datang di mushola tidak terlihat banyak. Adanya

mushola akan memudahkan mereka untuk shalat jamaah. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa di Tamansiswa sebagian mempunyai nilai-nilai yang religius salah satu

buktinya dengan dilaksanakannya shalat dhuhur berjamaah.

Nilai-nilai toleransi juga sudah berkembang dalam sekolah. Hal ini

disampaikan oleh Tri Wahyudi. Ia berpendapat sebagai berikut.

Terdapat perbedaan antara salah satunya ia memberi contoh kalau di Muhammadiyah dalam mengucapkan salam dengan Assalamualaikum

Page 90: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Wr.Wb., sedangkan kalau di Tamansiswa kita hanya mengucapkan kata salam . (Catatan lapangan nomor 21).

Tri Wahyudi adalah siswa yang mempunyai latar belakang SD dan SMP di

Muhammadiyah. Dia terbiasa mengucapkan Assalamualaikum Wr. Wb. ketika

bertemu dan bertegur sapa sewaktu masih di sekolah sebelumnya. Hal tersebut

dikarenakan semua siswa adalah muslim. Ketika di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan Ia beradaptasi dengan budaya yang baru. Tri Wahyudi diajarkan

mengucapkan “salam” ketika bertemu dan bertegur sapa dengan teman dan pamong.

Hal tersebut sebagai tanda toleransi dan menghargai keyakinan kepada kepada

semua warga sekolah. Perwujudan salam ini untuk mengikat persaudaraan dan

kesatuan bangsa.

2) Aktualisasi (Pengamalan) Nilai Karakter Pada Siswa Madrasah Aliyah Ali

Maksum Pondok Pesantren Krapyak

Dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari para santri hidup dalam

sebuah kegiatan yang rutin dari pagi sampai malam. Ketika peneliti mewawancarai

nilai-nilai apa yang bisa didapat mereka dalam kegiatan sehari-hari mereka cukup

menguasai dan cermat menjelaskannya. Berikut petikan pendapat dari salah satu

santri putri.

Kegiatan asrama putri tidak jauh berbeda dengan asrama laki-laki. Setiap jam 4 membaca Al Quran sambil menunggu shalat shubuh berjamaah, setelah shalat Shubuh kita nyetor hafalan. Jam 7 sekolah dan setengah 4 sekolah. Setelah itu jam 15.30 istirahat dan biasanya digunakan untuk sorogan. Kemudian habis Maghrib ngaji tartil dan setelah isya’ juga ngaji dan dilanjutkan musyawarah. Dari kegiatan itu saya mendapatkan banyak

Page 91: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

ilmu tentang agama yang tidak didapat di sekolah lain, bisa bersosialisasi dan kemandirian. (Catatan lapangan nomor 11).

Dari petikan pendapat di atas bisa digambarkan kegiatan sehari-hari di

asrama putri yang cukup padat. Kegiatan keseharian yang dilakukan oleh para santri

bisa membentuk karakter mereka. Kegiatan dalam konsep pondok pesantren akan

membuat santri mudah diarahkan dan diawasi. Kegiatan yang penuh dengan

kegiatan positif akan membuat karakter bagi santri yaitu kemandirian dan menjadi

manusia yang sosial.

Kegiatan setelah sekolah para santri diwajibkan mengikuti kegiatan pondok

pesantren yang penuh dengan kegiatan rohani, (lihat tabel 4 dalam pembahasan hlm:

111). Pernyataan dari saudari Silfiana tadi juga tidak jauh berbeda dengan Nur

Arifah. Ketika ditanya mengenai hal apa yang didapat selama ini Nur Arifah

berpendapat sebagai berikut.

Setelah 3 tahun lebih saya mendapat ilmu agama dan diajarkan bersosialisasi dengan santri lain. Kalau ada masalah dengan santri lain maka saya bisa menyelesaikan sendiri. (Catatan lapangan nomor 10).

Selanjutnya mereka juga setuju jika mata pelajaran akidah akhlak dan akhlak

taklim bisa membentuk karakter para santri. Nur Arifah dan Silfiana yang

merupakan santri putri kelas X E mengungkapkan secara bergantian mengenai isi

pelajaran dari akidah akhlak dan akhlak taklim.

Akidah akhlak mengajarkan keyakinan kepada Allah, akhlak taqlim adalah tata cara santri berperilaku kepada santri, santri kepada guru dan berperilaku keseharian. Sedangkan akhlak tasawuf hanya untuk jurusan agama. (Catatan lapangan nomor 10).

Page 92: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Nur Arifah dan Silfiana selanjutkan menjelaskan bahwa ada hubungan antara

pelajaran akidah akhlak dan akhlak taklim dengan pendidikan karakter. Pelajaran

tersebut mengajarkan kepada siswa atau santri untuk menjaga akhlak baik kepada

Allah dan sesama manusia. Pelajaran akidah akhlak dan akhlak taklim bersumber

pada ajaran Islam, sehingga akhlak Islam diharapkan bisa diterapkan para santri.

Hal tersebut dikatakan oleh Ahmad Riqza, siswa kelas X A. Ia berpendapat sebagai

berikut.

Solidaritas sangat kuat di asrama, ketika ada teman yang sakit, maka semua teman ikut membantu, misalnya mengambilkan makanan dan minuman. Kalau belum ada perkembangan dilaporkan ke pembimbing dan dibawa ke klinik. (Catatan lapangan nomor 7).

Dari penjelasan tersebut solidaritas dan kebersamaan sangat terasa,

khususnya dalam asrama. Mereka hidup selalu bersama setiap hari dari bangun

tidur sampai hendak tidur. Hal inilah yang menjadikan nilai-nilai solidaritas dan

kebersamaan muncul dalam setiap santri Pondok Pesantren Krapyak. Aktualisasi

lainnya juga muncul dalam asrama khususnya dalam tanggungjawab pengelolaan

kamar. Kamar di asrama berisi sekitar 8 sampai 10 santri. Ahmad Nur Ishlah

berpendapat:

Di asrama putra ada penanggungjawabnya setiap kamar. Ketua kamar bertugas mengartur kerapian, kebersian dan mengingatkan setiap kegiatan. (catatan lapangan nomor 22).

Berdasarkan pendapat Ahmad Nur Ishlah bisa diketahui bahwa dalam

asrama atau kamar mempunyai potensi yang besar untuk membentuk karakter yang

baik. Terdapat koordinasi dalam sebuah asrama yaitu terdapat Struktur kecil dalam

Page 93: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

setiap kamar. Terdapat ketua kamar yang menjadi koordinator untuk kerapian,

kebersihan dan berlangsungnya kegiatan di asrama.

Siswa dalam kegiatan sehari-hari dituntut untuk mandiri, menjaga

kebersihan bersama dan saling mengingatkan dalam setiap hal, misalnya saling

mengingatkan ketika shalat, ngaji dan sebagainya. Nilai-nilai kemandirian,

kebersamaan inilah yang menjadi bagian terpenting dalam setiap aktivitas para

santri. Peran ketua kamar juga akan membentuk jiwa kepemimpinan dan

tanggungjawab bagi santri. Hal tersebut akan menjadi pembelajaran dan bekal bagi

santri-santri di MA Ali Maksum.

B. Pokok-Pokok Temuan Penelitian

Berdasarkan sajian data yang telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian

ini dapat diperoleh pokok-pokok temuan antara lain sebagai berikut.

1. SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan mempunyai potensi yang besar dalam

pengembangan pendidikan karakter di sekolah. Pendapat pamong dan siswa

mengungkapkan bahwa pola penerapan pendidikan karakter di SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan meliputi proses kegiatan belajar mengajar, kegiatan

ekstrakurikuler, sistem among (keteladanan pamong), dan muatan pelajaran

muatan lokal (ketamansiswaan dan budi pekerti). Berdasarkan observasi atau

pengamatan di lapangan kegiatan ekstrakurikuler belum berjalan dengan

maksimal, karena murid yang terbatas sehingga ada beberapa kegiatan

ekstrakurikuler yang tidak berjalan. Selain kegiatan belajar mengajar, kegiatan

Page 94: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

ekstrakurikuler, di MA Ali Maksum berlaku sistem pondok pesantren yang

tergabung dalam madrasah. Kegiatan yang diselenggarakan cukup beragam,

padat dan dilakukan dalam pengawasan yang cukup ketat, maka akan

membentuk karakter siswa.

2. SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan mempunyai siswa yang cukup sedikit

sehingga dalam program pembelajaran lebih cenderung mudah dikondisikan

dan diatur. Dalam pelaksanaannya siswa di SMA Taman Madya cukup pasif

menanggapi pertanyaan dari pamong. Dalam proses pembelajaran siswa

cenderung pasif. Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak

merupakan sekolah yang terintegrasi dengan pondok pesantren Krapyak.

Dengan kegiatan yang padat akan berdampak kepada siswa. Kegiatan yang

mulai dari jam 03.30 pagi sampai jam 21.30 membuat siswa lelah. Dampak

yang terlihat adalah para siswa ngantuk dan pasif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran di kelas.

3. Persepsi pengajar (pamong) mengenai pendidikan karakter di SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan sebagian besar telah memahami secara baik. Hal ini

bisa diperoleh gambaran ketika diwawancarai narasumber mampu

menjelaskan dan menghubungkan antara pendidikan karakter dengan

pelajaran yang diampu. Hasil temuan yang serupa juga terdapat di MA Ali

Maksum. Pengajar di MA Ali Maksum lebih cenderung menekankan

pendidikan karakter itu sama dengan akhlak mulia yang sudah diterapkan di

Page 95: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

madrasah. Persepsi pengajar di MA Ali Maksum belum terlihat dari hasil

wawancara yang sudah dilaksanakan.

4. Persepsi siswa di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan MA Ali Maksum

mengenai pola pendidikan karakter lebih bersifat ke evaluasi dari program

kegiatan yang sudah berlangsung dan pandangan mereka terkait kegiatan yang

bisa membentuk karakter yang baik. Ada korelasi antara siswa yang ikut

organisasi dengan siswa yang pasif mengikuti organisasi. Dari beberapa

informan dapat diketahui siswa yang aktif dalam organisasi atau

ekstrakurikuler lebih aktif, menguasai dan cermat menjawab pertanyaan.

Untuk persepsi siswa di MA Ali Maksum peneliti mendapatkan gambaran

bahwa karakter religius, kemandirian, kebersamaan dan jiwa sosial yang

mereka dapat di MA Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak. Mereka

menganggap pengajar sekaligus kiai dan orang tua di madrasah. Siswa di

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan diperoleh temuan bahwa siswa menguasai

konsep ajaran dari Tamansiswa atau Ki Hadjar Dewantara. Dalam aktualisasi

(pengamalan) yang dapat dilihat, siswa sudah memunculkan nilai-nilai

karakter yang baik, akan tetapi perlu ditingkatkan mengingat ajaran yang

disampaikan begitu kental dengan ajaran budi pekerti. Berbeda dengan di MA

Ali Maksum, aktualisasi (pengamalan) yang muncul adalah nilai-nilai

keislaman yang lebih dominan.

5. Dalam mengoptimalkan aktualisasi (pengamalan) nilai-nilai karakter pada

siswa di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan, perlu didukung semua

Page 96: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

komponen sekolah, keluarga dan masyarakat atau lingkungan, sehingga nilai-

nilai yang sudah ditanamkan di sekolah dapat berlanjut dengan baik. Tidak

banyak ruang dan waktu untuk melihat sikap siswa, sehingga sedikit kegiatan

yang dapat diamati. Aktualisasi di MA Ali Maksum banyak ditemui dalam

kegiatan di luar proses pembelajaran terutama dalam kegiatan di asrama

Pondok Pesantren, misalnya kegiatan musyawarah, kegiatan ekstrakurikuler,

kegiatan sehari-hari, model pembelajaran di asrama. Kegiatan yang

dilaksanakan penuh dengan kegiatan positif dan lebih banyak bersifat

pemahaman dan aplikasi ilmu Islam. Dalam SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan hanya sebatas dalam kegiatan rutinitas sekolah dan kegiatan

ekstrakurikuler.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pola Pendidikan Karakter

Pada dasarnya penerapan pendidikan karakter bisa dilaksanakan di semua

sektor, salah satunya melalui pendidikan. Satuan pendidikan merupakan wahana

pembinaan dan pengembangan karakter yang sangat strategis. Dalam sekolah,

pendidikan karakter dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang

terintegrasi dalam semua mata pelajaran, pengembangan budaya satuan pendidikan,

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, contoh keteladanan serta pembiasaan perilaku

dalam kehidupan di lingkungan satuan pendidikan. Pembangunan karakter melalui

satuan pendidikan dilakukan mulai dari pendidikan usia dini sampai pendidikan

Page 97: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

tinggi. Berikut adalah pola penerapan pendidikan karakter di SMA Taman Madya

Ibu Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta.

a. Pola Pendidikan Karakter di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

Yogyakarta

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan merupakan sekolah yang sangat

potensial untuk pengembangan pendidikan karakter. Pola penerapan pendidikan

karakter bisa dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuler, proses kegiatan belajar

mengajar, lingkungan yang kondusif dan keteladanan pamong (guru) ataupun

pelajaran-pelajaran yang bisa memberikan pemahaman dan dorongan untuk berbuat

baik.

Pendidikan karakter di sekolah lebih banyak berurusan dengan penanaman

nilai-nilai budi pekerti luhur. Untuk mencapai pertumbuhan integral dalam

pendidikan karakter, perlu dipertimbangkan berbagai macam pola yang membantu

terwujudnya pendidikan karakter yang efektif. Pola ini bisa menjadi unsur-unsur

yang sangat penting bagi pendidikan karakter di sekolah. Unsur-unsur tersebut

antara lain landasan sekolah, penanaman karakter, keteladanan dan pengembangan

karakter.

1) Landasan sekolah

Pendidikan karakter menghimpun banyak kumpulan nilai-nilai yang

dianggap penting bagi pelaksanaan dan realisasi visi lembaga pendidikan. Lembaga

Page 98: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

pendidikan harus mampu menentukan perilaku standar yang menjadi prioritas khas

lembaga tersebut. Tamansiswa merupakan sebuah lembaga pendidikan yang

mempunyai visi besar. Visi besar dari yayasan Tamansiswa adalah sebagai

perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat yang menggunakan

pendidikan dalam arti luas yaitu membangun masyarakat tertib, damai dan salam

bahagia.

Misi Tamansiswa lebih rinci lagi yaitu untuk mewujudkan masyarakat tertib,

damai, salam bahagia, melestarikan, dan mengembalikan kebudayaan nasional

Indonesia serta mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mempertajam daya, cipta

dan karsa, (catatan lapangan nomor 15). Hidup tertib yang dimaksud adalah hidup

teratur, tertata dan disiplin, sedangkan hidup damai adalah hidup yang tentram,

saling menghargai dan menghormati perbedaan dan saling tidak menjatuhkan.

Hidup salam bahagia adalah hidup yang merasa tercukupi lahir dan batinnya.

Dalam lingkup tersebut Tamansiswa ingin melestarikan dan mengembalikan

kebudayaan nasional Indonesia dengan memasukkan nilai-nilai budaya nasional

sebagai alat pemersatu bangsa. Tamansiswa ingin membentuk siswa yang

nasionalis, yang mencintai kedamaian dengan mempertajam daya, cipta dan karsa

untuk membangun masyarakat Indonesia yang tertib, damai dan bahagia. Konsep ini

tidak lepas dari ajaran Ki Hadjar Dewantara yang menjadi dasar gerakan

Tamansiswa.

Visi dan misi tersebut menjadi landasan dasar bagi sekolah-sekolah

Tamansiswa untuk dikembangkan. Visi dan misi sekolah merupakan sebuah dasar

Page 99: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

dalam tujuan pendidikan khususnya di sekolah. Tamansiswa adalah payung dari

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan. Dalam SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

Yogyakarta mempunyai visi dan tujuan sebagai langkah strategis untuk

mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Visinya yaitu menciptakan sekolah

berwawasan kebangsaan, unggul dalam IPTEK berlandasan mutu religius untuk

mewujudkan manusia berbudi pekerti luhur.

Dalam visi sekolah tersebut, disebutkan bahwa salah satu tujuan di SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan adalah untuk mewujudkan manusia berbudi pekerti

luhur. Hal tersebut menunjukkan bahwa visi pendidikan karakter di dalam sekolah

sudah ada. Melalui visi tersebut sekolah mempunyai dasar acuan, pembuatan

program dan pendekatan pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah masing-

masing.

Setiap sekolah terkadang mempunyai latar belakang yang berbeda. SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan merupakan sekolah yang mempunyai sejarah bersama

Ki Hadjar Dewantara. Dalam pengembangan dan konsep pemikiran Ki Hadjar

Dewantara melekat dalam ajaran Tamansiswa. Konsep dan ajaran tersebut

dikembangkan dan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan Tamansiswa. Hal ini

bertujuan untuk membentuk karakter siswa dan dapat meneladani perjuangan Ki

Hadjar Dewantara.

2) Penanaman karakter

Salah satu unsur penting dalam pendidikan karakter adalah mengajarkan

nilai-nilai budi pekerti luhur, sehingga anak didik memiliki gagasan konseptual

Page 100: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

tentang nilai-nilai pemandu perilaku yang bisa dikembangkan dalam

mengembangkan karakter pribadinya. Karakter dapat diajarkan salah satunya

melalui perancangan kurikulum. Dalam mengajarkan karakter di SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan mempunyai ciri tersendiri untuk mengajarkan karakter.

Kurikulum yang diterapkan sekolah ini mempunyai dasar konsep yang matang dan

baik dalam mengajarkan karakter.

Bertitik dari pentingnya penanaman nilai budi pekerti atau pendidikan

karakter dalam sekolah, dalam kurikulum pendidikan SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan terdapat mata pelajaran yang membedakan dengan sekolah-sekolah lain.

Mata pelajaran ini memberikan ciri khusus dalam sistem pendidikan di Tamansiswa

khususnya SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Mata pelajaran ini

bernama ketamansiswaan dan pendidikan budi pekerti. Mata pelajaran ini diberikan

kepada siswa dengan tujuan untuk menghasilkan manusia yang berbudi pekerti

luhur.

Pendidikan ketamansiswaan merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan

kepada seluruh peserta didik sebagai bekal agar mereka mengetahui dan dapat

meneruskan apa yang menjadi ajaran Ki Hadjar Dewantara. Untuk pendidikan budi

pekerti penting diajarkan dalam Tamansiswa karena dalam rangka membentengi diri

dari pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya luhur bangsa Indonesia

dan membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur. Hal tersebut berarti

Tamansiswa ingin melestarikan budaya lokal sebagai pemersatu bangsa.

Page 101: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Secara implisit, kedua mata pelajaran ini mempunyai unsur pengetahuan

sejarah dan nilai-nilai moral yang kental. Mata pelajaran ini mempunyai peranan

yang cukup substansial dalam menerapkan pendidikan karakter di sekolah

disamping mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn), pendidikan agama

atau pelajaran lainnya. Melalui pelajaran ketamansiswaan dan budi pekerti ini

diharapkan siswa mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai

perjuangan tokoh nasional khususnya Ki Hadjar Dewantara dan ajarannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Beberapa konsep ajaran Ki Hadjar Dewantara adalah neng, ning, nung, nang

yang artinya orang yang merdeka dalam memecahkan masalah dengan cara neng

berarti meneng (diam), ning berarti hening, nung berarti merenung dan nang berarti

wenang yaitu dilaksanakan dengan keyakinan. Hal ini berarti dalam menyelesaikan

masalah kita harus diam dan hening, kemudian merenungkan kesalahan dan

selanjutnya mengambil keputusan atau sikap untuk ke depan.

Konsep lainnya misalnya “suci tata ngesti tunggal” artinya orang yang

merdeka berpedoman dengan ikhlas, rela berkorban, disiplin untuk mencapai

persatuan dan kesatuan. Dalam konsep kepemimpinan dibutuhkan teladan (ing

ngarsa sung tuladha), selalu membangun semangat (ing madya mangun karsa) dan

selalu memberi kesempatan berkreatifitas secara demokratis (tut wuri handayani).

Dalam hal keteladanan siswa juga diajarkan niteni, niroke dan nambahi atau

mengingat, menirukan dan menambahkan.

Page 102: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Mata pelajaran ketamansiswaan dan budi pekerti yang dikembangkan di

Tamansiswa akhirnya menjadi salah satu faktor penting untuk mewujudkan misinya

mempersiapkan peserta didik yang bertakwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa

dan berakhlak mulia. Selain pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn) dan

Pendidikan Agama, Pelajaran ketamansiswaan dan budi pekerti menjadi kunci

pembentukan karakter di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan. Adanya muatan

ajaran dan sejarah atau pengetahuan tentang Ki Hadjar Dewantara, maka diharapkan

siswa mampu menjadi manusia yang mempunyai karakter atau moral yang baik,

nasionalis dan mampu menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri maupun orang

lain.

Pemberian mata pelajaran ketamansiswaan dan budi pekerti pada dasarnya

merupakan penerapan pendidikan nilai atau pendidikan karakter di sekolah. Upaya

nilai di sini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sejarah, menanamkan rasa

nasionalisme, membentuk kepribadian melalui proses integrasi dan internalisasi

nilai-nilai konsep ajaran Ki Hadjar Dewantara. Ketersediaan buku atau referensi

mengenai Tamansiswa, Ki Hadjar Dewantara dan buku penunjang lainnya serta

metode pengajaran penting dalam menumbuhkan proses penghayatan siswa

mengenai nilai-nilai tetentu yang akan disampaikan.

Fungsi penanaman karakter ini adalah tahap untuk menanamkan nilai-nilai

dasar dalam rangka pembentukan sikap mental dan perilaku sesuai nilai-nilai

karakter yang dikehendaki. Apabila penanaman ini disampaikan dengan baik maka

akan tumbuh karakter-karakter baik dalam diri siswa. Siswa akan lebih mengetahui

Page 103: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

mana yang akan dilakukan dan mana yang harus dihindari dalam setiap masalah

yang diahadapi dalam masyarakat.

3) Keteladanan

Keteladanan memang menjadi salah satu hal klasik bagi berhasilnya

pendidikan karakter. Salah satu kunci keberhasilan program pengembangan karakter

pada satuan pendidikan adalah keteladanan dari para pendidik dan tenaga

kependidikan. Keteladanan bukan sekedar sebagai contoh bagi peserta didik,

melainkan juga sebagai penguat moral bagi peserta didik dalam bersikap dan

berperilaku. Oleh karena itu, penerapan keteladanan di lingkungan satuan

pendidikan (sekolah) menjadi salah satu syarat dalam pengembangan karakter

peserta didik.

Ki Hadjar Dewantara secara pribadi telah menjadi teladan bagi Tamansiswa.

hal tersebut dibuktikan dalam konsep-konsep ataupun ajarannya yang masih

digunakan dan diajarkan oleh Yayasan Tamansiswa. Ki Hadjar punya pengaruh dan

sekaligus penggagas berdirinya Tamansiswa, sehingga konsep dan ajarannya

menjadi acuan dalam Tamansiswa.

Guru mempunyai makna dalam bahasa Jawa digugu lan ditiru yang

sesungguhnya menjadi jiwa bagi pendidikan karakter itu sendiri. Indikasinya adalah

adanya keteladanan dalam pendidikan karakter adalah terdapat model peran dalam

diri insan pendidik. Selain itu secara formal ada sebuah pelaksanaan atau perilaku

yang bisa diteladani oleh siswa, sehingga mereka dapat memahami nilai-nilai itu

bukan jauh dari hidup atau lingkungan siswa.

Page 104: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Pada tahap pola penerapan pendidikan karakter dikembangkan pengalaman

belajar dan proses pembelajaran yang bermuara pada pembentukan karakter dalam

diri peserta didik. Dalam proses pembelajaran, pengajar dan siswa idealnya

menginginkan sebuah proses pembelajaran yang berlangsung dengan kondusif,

efektif dan efisien. Pengajar dan siswa seharusnya bisa menjalin komunikasi dan

menempatkan posisinya sehingga proses pembelajaran sesuai dengan yang

diharapkan. Pengajar seharusnya bisa bertindak sebagai motivator, fasilitator dan

evaluator. Siswa juga harus dapat menempatkan dirinya sebagai peserta didik yang

aktif, responsif dan dinamis dalam mengikuti proses pembelajaran.

Tamansiswa selalu mengupayakan agar anak-anak yang dididik mempunyai

watak kepemimpinan dan berpengetahuan luas untuk mengembangkan budaya

nasional, oleh karena itu Tamansiswa memasukkan metode kepemimpinan. Metode

kepemimpinan yang dimaksud adalah seorang pamong atau guru harus mampu

memberi teladan (ing ngarsa sung tulada) dan mampu memberi motivasi (ing

madya mangun karsa), serta mampu memberi dorongan (tut wuri handayani).

Strategi ini diambil untuk membentuk pelopor dan kepemimpinan harus

dikembangkan kepada siswa melalui media pendidikan. Berikut adalah beberapa

keteladanan pengajar yang terlihat di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan.

Page 105: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Tabel 1Keteladanan Pengajar SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta dan

Nilai Karakter yang dikembangkan

Kegiatan Nilai yang dikembangkan

Pengajar berpakaian bersih dan rapi Kedisiplinan

Pengajar mudah bergaul dengan siswa Komunikatif, bersahabat

Pengajar selalu menegur siswa bila ada yang salah

Komunikatif, peduli, kepemimpinan

Pengajar selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan warga sekolah

Komunikatif, toleransi

Pengajar sopan dan santun Toleransi, peduli, kepemimpinan

Pengajar membuka pelajaran dengan doa Religius

Dalam pelaksanaan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara menggunakan

“Sistem Among” sebagai perwujudan konsepsi beliau dalam menempatkan anak

sebagai sentral atau pusat dari proses pendidikan. Dalam Sistem Among, maka

setiap pamong atau guru sebagai pemimpin dalam proses pendidikan diwajibkan

bersikap ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tutwuri

handayani.

Pelaksanaan sistem among di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan terlihat

dalam proses pembelajaran. Pengamatan yang didapat dari observasi terlihat

pamong secara bertahap dan sering mengampiri siswa untuk menanyakan dan

melayani tentang kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Dalam observasi bisa diamati

juga peran pamong di luar kelas cukup bersahabat dengan muridnya, misalnya

Page 106: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

dengan bertegur sapa dan salam. Tidak jarang pamong sering menegur siswa yang

tidak disiplin dalam berpakaian, terlambat dan berbuat gaduh. (Catatan lapangan

nomor 20).

Tabel di atas adalah contoh keteladanan dari para pamong di sekolah.

Harapannya dengan contoh-contoh tersebut dapat memberikan teladan yang baik

dan siswa dapat meniru dari teladan tersebut. Dalam proses pembelajaran, pamong

sering menghampiri siswa dan menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa. Dengan

kondisi siswa yang sedikit, maka akan membuat proses belajar mudah dikendalikan

oleh pamong. Dalam kelas dapat digambarkan bahwa proses pembelajaran terkesan

menyenangkan dan tidak ada tekanan dari pamong, (catatan lapangan nomor 24).

Secara umum pamong di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan sama dengan guru di

sekolah lainnya.

Keteladanan dipandang sebagai model efektif untuk menumbukan sikap

positif dalam membangun karakter bangsa, karena melemahnya karakter pemuda

misalnya sebagai aset masa depan Indonesia salah satu sebabnya karena krisis

keteladanan. Maka, para pemimpin bangsa harus mampu mengimplementasikan

ajaran budi pekerti luhur dan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dan semua itu

menjadi tanggung jawab bersama semua komponen bangsa. Dalam ruang lingkup

kecil (sekolah), guru atau pamong yang menjadi tokoh utama dalam penanaman dan

memberikan teladan kepada muridnya.

Page 107: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

4) Pengembangan karakter

Unsur lain yang sangat penting bagi pendidikan karakter adalah bukti

dilaksanakannya prioritas pendidikan karakter. Pelaksanaan dapat digambarkan

dalam aktualisasi siswa salah satunya melalui kegiatan di sekolah atau kegiatan

ekstrakurikuler. Pola pengembangan karakter lainnya adalah melalui kegiatan

ekstrakurikuler sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler akan menjadi simulasi kecil

praktik penerapan sikap yang baik.

Dalam SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta terdapat beragam

kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini secara langsung atau tidak langsung akan

membentuk karakter siswa. Setiap kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan sekolah

mempunyai potensi untuk mengembangkan nilai-nilai karakter tertentu. Dalam

pelaksanaan wawancara bisa diketahui siswa yang aktif, misalnya dalam organisasi

Persatuan Pelajar Tamansiswa (PPTS) lebih aktif dan komunikatif dalam menjawab

pertanyaan daripada siswa yang tidak ikut organisasi, (catatan lapangan nomor 19).

PPTS di sekolah lain biasa disebut dengan OSIS. Selain PPTS, kegiatan

ekstrakurikuler yang lain juga memberikan peluang untuk dikembangkan nilai-nilai

karakter baik. Berikut nama kegiatan dan potensi yang bisa dikembangkan.

Tabel 2Kegiatan Ektrakurikuler SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta dan

Nilai Karakter yang Dikembangkan

Kegiatan Ekstrakurikuler Nilai yang dikembangkan

PPTS (Persatuan Pelajar Tamansiswa)

kepemimpinan, kerja sama, komunikatif, tanggungjawab, peduli

Page 108: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Seni karawitan kerja sama, kreatif, komunikatif, cinta tanah airSeni lukis kreatif, disiplinSeni music kreatif, kerja samaOlahraga basket sportifitas, menghargai, disiplinOlahraga sepak bola sportifitas, menghargai, disiplinPencak silat disiplin, toleransi, kerja kerasSeni tari kreatif, disiplin, cinta tanah air

Keterlibatan siswa dalam kegiatan ektrakurikuler akan membentuk karakter

yang beragam sesuai dengan kegiatan yang mereka ikuti. Pola ini selaras dengan

tujuan pendidikan SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan yaitu untuk mempersiapkan

peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas, berkualitas, dan

berprestasi dalam bidang olahraga dan seni. Kegiatan ekstrakurikuler yang

dikembangkan beberapa ada yang mengarah dalam seni budaya. Kegiatan seni

karawitan, seni lukis dan seni tari upaya dari sekolah untuk mempertahankan

budaya nasional, sehingga akan membentuk rasa cinta tanah air, kerja sama, kreatif

dan kedisiplinan kepada siswa.

Kegiatan yang diterapkan selaras dengan visi Yayasan Tamansiswa yang

juga sebagai badan perjuangan dan pembangunan masyarakat artinya pandangan ke

depan yayasan ini sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan

masyarakat. Sekolah juga sebagai agen perjuangan kebudayaan, hal itu disebutkan

dalam tujuan SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan yaitu sikap saling menghargai seni

budaya dari berbagai darah pada peserta didik untuk menciptakan persatuan bangsa.

Jadi, SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan sangat mendukung pelestarian kebudayaan

nasional.

Page 109: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Pengembangan pendidikan karakter di sekolah seharusnya bukan hanya

melalui kegiatan belajar mengajar melainkan dapat melalui kegiatan-kegiatan yang

mempunyai potensi membentuk karakter siswa. Kegiatan tersebut merupakan

kegiatan rutin atau budaya sekolah yang menjadi ciri setiap sekolah. Kegiatan

tersebut antara lain sebagai berikut.

Tabel 3Kegiatan Rutin SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Yogyakarta dan Nilai

Karakter yang Dikembangkan Kegiatan Nilai yang dikembangkan

1. Kegiatan pembelajaran a. Berdoa atau mengucap salam

sebelum dan setelah pelajaran berakhir

Religius, toleransi

b. Membuat catatan peserta didik Kedisiplinanc. Pengecekan kerapian atribut

siswa oleh pamongDisplin, kepemimpinan

d. Kegiatan belajar mengajar Komunikatif, kepemimpinane. Memberikan tugas Tanggungjawab f. Memberikan refleksi Peduli, kreatif, kepemimpinan

2. Kegiatan Mingguana. Upacara bendera setiap hari

seninCinta tanah air, kedisiplinan

b. Kegiatan kerja bakti (insidental) Cinta lingkungan, peduli3. Kegiatan Tahunan

a. Peringatan hari besar nasional Cinta tanah air, nasionalisme

Dari kegiatan di atas maka dapat digambarkan bahwa kegiatan rutin

mempunyai potensi yang baik untuk pengembangan karakter pada siswa. Karakter

dapat terbentuk baik dalam proses pembelajaran atau di luar proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, penyampaian nilai-nilai itu dapat tersalurkan dengan

baik apabila pamong dapat menghubungkan tema pembelajaran dengan nilai yang

Page 110: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

akan disampaikan kepada siswa. Hal ini terkadang mengalami kendala dikarenakan

pamong terjebak fokus dengan temanya sehingga tidak tersampaikan nilai-nilai

karakter yang diharapkan.

Dalam kegiatan mingguan seperti upacara bendera dan kerja bakti juga bisa

membentuk karakter siswa. Jadi semua kegiatan bisa membentuk karakter siswa

apabila didukung oleh pamong dan pola yang sudah ada. Agar nilai-nilai itu terjaga

dan kondisi lingkungan yang baik maka tata tertib sekolah merupakan salah satu

langkah strategis untuk mengantisipasi dan menanggulangi siswa-siswa yang

bermasalah. Menurut Komensky, kedisplinan merupakan proses pengajaran,

pelatihan, seni mendidik, dan materi kedisplinan dalam sekolah. Kedisiplinan juga

merupakan sarana, norma, metode yang disesuaikan untuk mencapai tujuan objektif

tertentu. Siswa harus mengambil sikap dalam menyesuaikan tata tertib yang

berlaku. Dapat disimpulkan bahwa tata tertib merupakan penekanan yang diberikan

sekolah kepada siswa untuk menyesuaikan dan sebagai pembentukan diri supaya

berperilaku baik.

Pola yang terbentuk di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan sudah

mengerucut dalam pembentukan budi pekerti luhur pada siswa. Hal ini ditandai

dengan masuknya pelajaran budi pekerti dan ketamansiswaan dalam kurikulum dan

didukung dengan kegiatan-kegiatan yang berpotensi dalam membentuk karakter

siswa. Tujuan ini sesuai dengan pengertian Tamansiswa menurut Darsiti Soeratman,

yaitu Tamansiswa merupakan suatu badan perjuangan yang berjiwa nasional yaitu

dengan ditandai suatu pergerakan sosial yang menggunakan kebudayaan sendiri

Page 111: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

sebagai dasar perjuangannya. Tamansiswa tidak hanya menghendaki pembentukan

intelek saja, tetapi juga dan terutama pendidikan dalam arti pemeliharaan dan

latihan susila.

Penekanan dari pernyataan di atas adalah bahwa tujuan Tamansiswa bukan

hanya sekedar membentuk manusia yang intelek saja, melainkan juga sebagai

tempat belajar mengembangkan susila atau budi pekerti yang baik. Dasar

nasionalisme dan budaya juga sudah diaplikasikan dalam SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan berupa kegiatan baik di ekstrakurikuler maupun dalam proses kegiatan

rutin di sekolah.

Menurut Thomas Lickona, untuk mendapatkan karakter yang baik harus

melalui penanaman moral yang baik (moral knowing), kemudian mencintai

kebaikan (moral feeling), dan melakukan kebaikan (moral action). Pengertian

tersebut berarti pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan karakter

kepada siswa atau anak, melainkan pendidikan karakter juga menanamkan

kebiasaan (habituation) yang baik sehingga siswa bisa mengetahui, merasakan dan

mau melakukan kebaikan.

Dari empat unsur tersebut SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan sudah

melaksanakan konsep dari Thomas Lickona. Dalam pengembangan penanaman

moral di masukkan mata pelajaran budi pekerti, ketamansiswaan di samping

pelajaran lainnya yang mendukung pengembangan karakter di sekolah. Dengan

adanya pelajaran tersebut maka siswa diharapkan dapat mencintai dan kemudian

Page 112: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

mau melakukan kebaikan sebagai aktualisasi atau pengamalan siswa dalam kegiatan

sehari-hari.

b. Pola Pendidikan Karakter di Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok

Pesantren Krapyak Yogyakarta

Madrasah Aliyah Ali Maksum merupakan sekolah berbasis pesantren yang

mempunyai hubungan erat hubungannya dengan agama Islam. Sekolah ini

merupakan lembaga pendidikan setingkat dengan SMA. Dalam penerapan

pendidikan, tidak jauh berbeda dengan SMA lain. Pembeda dari sekolah lain adalah

dimasukkannya nilai-nilai Islam dan pelajaran serta kegiatan diintegrasikan dengan

pendidikan atau kegiatan di pondok pesantren.

Kurikulum yang diajarkan dalam madrasah di lembaga ini ada dua, yaitu

kurikulum dari pemerintah dan kurikulum pesantren. Adanya dua kurikulum

tersebut bermaksud untuk mengembalikan pesantren sebagai pengembangan ilmu

umum dan Islam. Kurikulum yang sudah berlangsung cenderung memberi

penekanan pada kajian Al Qur’an, hadist dan penguasaan bahasa Arab serta

pembinaan perilaku akhlak mulia.

1) Landasan sekolah

Dalam penyelenggaraannya MA Ali Maksum mempunyai maksud dan

tujuan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui pembinaan dan

pengembangan pondok pesantren serta mendidik dan membina masyarakat untuk

menjadi manusia yang bertaqwa dan berkepribadian, trampil, dan menguasai ilmu

Page 113: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu menunaikan tugas dan kewajibannya

dalam beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, ‘ala ahlissunnah wal

jama’ah.

Tujuan tersebut mencakup dan menjelaskan pentingnya pendidikan karakter

dalam MA Ali Maksum. Dalam tujuan dicantumkan salah satu tujuan sekolah

adalah mendidik dan membina masyarakat untuk menjadi manusia yang bertakwa

dan berkepribadian. Hal tersebut menegaskan pembentukan karakter di madrasah

cenderung menggunakan pendekatan agama Islam. Konsep integrasi madrasah dan

pondok pesantren akan mempermudah siswa mengaktualisasikan dirinya dalam

setiap kegiatan.

Dalam Madrasah Aliyah Ali Maksum mempunyai latar belakang yang

berbeda dengan SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan. Berdirinya MA Ali Maksum

tidak terlepas dari K.H.M. Moenawir dan K.H. Ali Maksum. Kedua tokoh tersebut

merupakan seorang yang religius dan mempunyai wawasan yang baik tentang

Islam. Kedua tokoh tersebut sangat berpengaruh dalam proses berdirinya Pondok

Pesantren Krapyak. Konsep pesantren dan madrasah digabungkan sehingga

menjadikan sekolah tersebut mempunyai nilai-nilai keagamaan Islam yang baik.

Menurut Mastuhu dengan adanya pengadopsian kurikulum sekolah dan

pendidikan umum oleh pesantren maka terjadi pergeseran penggunaan sumber

belajar. Sumber belajar yang digunakan para santri bukan hanya sebatas kitab

kuning, melainkan buku-buku pengetahuan lain atau buku kontemporer sehingga

Page 114: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

siswa dapat mempunyai wawasan yang luas dalam memandang suatu masalah dari

berbagai perspektif atau sudut pandang.

2) Penanaman karakter

MA Ali Maksum juga mempunyai pelajaran yang bisa membentuk karakter

siswa. Penguatan pendidikan karakter di MA Ali Maksum dalam kurikulum

diterapkan pelajaran pendidikan akhlak yang terdiri dari akidah akhlak, akhlak

taklim dan akhlak tasawuf. Akidah akhlak mempelajari tentang hubungan antara

manusia dan Allah, sedangkan akhlak taklim lebih menekankan hubungan sesama

manusia dan akhlak tassawuf adalah tata cara untuk mendekatkan diri dengan Allah,

(catatan lapangan nomor 11). Ketiga pelajaran tersebut merupakan satu kesatuan

yang saling melengkapi atas dasar ilmu Islam. Konsep pelajaran ini di dasari dengan

kitab Al Quran, hadist dan fikih. Pelajaran ini yang menonjol membentuk karakter

siswa selain pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan pelajaran lainnya.

Secara umum ilmu akhlak adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku yang

seharusnya dikerjakan atau ditinggalkan seseorang. Dengan pelajaran akidah

akhlak, akhlak taklim dan akhlak tasawuf, siswa diajarkan mengenai kewajiban

manusia terhadap Allah dan manusia, dapat meneladani kisah-kisah para Nabi atau

tokoh Islam dan bisa memberikan pemahaman untuk membiasakan akhlak terpuji

serta menghindari perbuatan-perbuatan yang tercela. Contoh yang diajarkan dalam

pelajaran tersebut adalah kewajiban manusia terhadap Allah dan Rasul-Nya,

kewajiban terhadap diri sendiri, orang tua dan keluarga dan kewajiban terhadap

sesama muslim dan sesama manusia.

Page 115: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Dalam Al Qur’an juga dijelaskan pada surat Al Ahzab (33), ayat 21 yang

berisi “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik

bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat dari Allah dan

(kedatangan) hari akhir dan dia banyak mengingat Allah”. Rasulullah dijadikan

tauladan yang paling sempurna untuk umat muslim, sehingga segala sikap dan

tindakannya menjadi panutan bagi umatnya.

Untuk mempermudah pemahaman siswa maka diceritakan kisah dari

teladan-teladan Rasulullah dan para sahabat. Teladan Rasulullah dan para sahabat

menjadi dasar yang patut dicontoh, karena dalam diri Rasulullah dan sahabat

banyak akhlak mulia yang menjadi teladan bagi umat manusia. Hal tersebut akan

membuat mengerti bahwa manusia diciptakan Allah dan dijadikan khalifah

(penguasa dan wakil Allah) di bumi semata-mata untuk beribadah kepadaNya.

Sebagai khalifah manusia harus selalu menjaga dan merawat alam semesta

dan taat dan bertakwa kepada Allah. Kisah-kisah yang tercela juga disampaikan

sehingga terjadi perbandingan antara yang baik dan buru. Hal ini akan

menginspirasi dan bisa diambil hikmah dalam setiap pembelajaran yang diajarkan.

Moral knowing ini yang menjadi salah satu penanaman karakter yang diterapkan

dalam sekolah. Harapannya siswa bukan hanya sekedar memahami tetapi

menerapkan pemahaman tersebut menjadi aksi yang nyata dalam kehidupan sehari-

hari.

Menurut Anita Lie yang dikutip Sri Judiani (2010: 281), pendidikan karakter

tidak merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi harus diintegrasikan

Page 116: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

dalam kurikulum yang sudah ada, yaitu dengan mengimplementasikannya dalam

mata pelajaran dan keseharian peserta didik. Jadi bisa diartikan bahwa penanaman

pendidikan karakter bukan melalui mata pelajaran akhlak, melainkan semua

pelajaran dan kegiatan keseharian siswa.

Dalam kegiatan sehari-hari di pondok pesantren, siswa dituntut untuk

senantiasa hidup dengan mandiri dan teratur. Kemandirian itu muncul ketika mereka

diharuskan bisa mengatur dan mengurusi dirinya sendiri. Dengan sistem pondok

mereka hidup dengan kesederhanaan dan kebersamaan. Mereka hidup dengan

teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh sekolah dan pondok. Kehidupan

inilah yang akan membentuk karakter siswa. Berikut adalah jadwal kegiatan siswa

di madrasah dan pondok pesantren.

Tabel 4Jadwal Kegiatan Harian Santri

Waktu Kegiatan Karakter yang dikembangkan

03.30-04.30 Bangun (persiapan shalat Shubuh) wudhu/mandi

Kedisiplinan, religius, tanggungjawab

Menyesuaiakan Shalat Shubuh berjamaah Religius, disiplin, tanggung jawab

Setelah Shalat Shubuh

Pengajian Al Quran, bandongan, sorogan

Religius, kedisiplinan, tanggungjawab

07.15-15.30 Kegiatan belajar mengajar di madrasah Menyesuaikan15.30-16.30 Istirahat, kegiatan ekstrakurikuler Menyesuaikan16.30-18.00 Pengajian Religius

Menyesuaikan Shalat Magrib berjamah Religius, tanggung jawab

Setelah shalat Magrib

Pengajian Al Quran Pengajian bandonganPengajian sorogan

Religius, tanggungjawab,

kedisiplinan

20.00-21.30 Musyawarah kelas, matrikulasi, Kerja sama,

Page 117: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

bimbingan belajar kedisiplinan, toleransi

21.30-22.15 Kegiatan asrama Kerjasama, toleransi, komunikatif

22.30 ke atas Istirahat malam atau tidur Menyesuaikan

Tabel 5Jadwal Mingguan (Malam Jumat dan Jumat Pagi)

Waktu Kegiatan Karakter yang dikembangkan

Setelah shalat Magrib Tahlil dan doaLatihan ceramah dan pidato

Religius, kepemimpinan, tanggung jawab

Setelah shalat Shubuh MuqoddamanKerja bakti dan olahraga

Religius Peduli lingkungan,

disiplin

Tabel 6Jadwal Bulanan (Selapanan)

Waktu Kegiatan Karakter yang dikembangkan

Malam Sabtu Wage Semaan Al Quran ReligiusTanggal 17/18 Upacara bendera Cinta tanah air, disiplinAkhir bulan Muhadharoh

(Arab/Inggris)Komunikatif

Tabel 7Jadwal Kegiatan Tahunan

Waktu Kegiatan Karakter yang dikembangkan

1 Muharrom Tahun Baru Hijriah Religius12 Rabiul Awwal Maulud Nabi Muhammad Religius 10 Jumadil Awwal Haul Almarhum K.H Ali

MaksumReligius

11 Jumadil Akhir Haul Almarhum K.H M Munawwir

Religius

27 Rajab Isra Mi’raj Religius 17 Agustus HUT Kemerdekaan RI Cinta tanah air

Page 118: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Jadwal rutin yang diterapkan di MA Aliyah Ali Maksum mempunyai nilai

yang bisa dikembangkan. Jiwa dan sikap siswa akan menyesuaikan karakter yang

ditetapkan oleh madrasah. Pembiasaan ini sangat efektif karena madrasah sebagai

tempat pengembangan moral knowing, moral feeling dan moral action. Mereka

diberikan pemahaman, diajarkan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penyelenggaraan kegiatan di madrasah dan di pondok pesantran akan

mempermudah proses aktualisasi nilai karakter pada siswa. Siswa selain

mendapatkan ilmu juga dapat mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Lingkungan yang kondusif dan homogen akan memudahkan siswa untuk cepat

berkembang.

Pembelajaran pondok pesantren juga mengenal metode pembelajaran

sorogan dan bandongan. Pola pembelajaran sorogan dan bandongan di pondok

pesantren juga dapat membentuk karakter siswa. Metode sorogan menitikberatkan

pada kemampuan perseorangan atau santri dengan pengawasan dari kiai atau santri

senior. Dalam pelaksanaan metode sorogan, santri diminta membaca kitab di depan

kiai. Kiai menyimak dan menegur apabila ada kesalahan bacaan. Kegiatan ini akan

membawa kesan tersendiri kepada para santri. Komunikasi yang terjalin akan

membawa kedekatan dengan santri dan kiai.

Metode bandongan juga disebut metode wetonan. Bandongan dilakukan kiai

dalam kelas atau ruangan yang cukup luas. Kiai membacakan dan mengkaji kitab

kuning atau kitab Al Qur’an dan para santri menyimak. Dalam pola ini sebenanya

tidak jauh berbeda dengan pembelajaran klasikal pada umunya. Hanya saja dalam

Page 119: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

pola ini santri bisa memperdalam nilai-nilai atau pengetahuan Islam. Santri di

madrasah dituntut untuk dapat menguasai Al Qur’an, hadis, dan sunah karena

setelah mereka lulus nanti, mereka akan mengamalkan dan menyampaikannya

kepada masyarakat luas.

Sebelum terjun ke masyarakat para santri harus sudah mampu mengelola

dirinya sendiri. Kegiatan pondok pesantren akan membantu mereka untuk

berkembang. Kebersamaan selama 24 jam membuat santri lebih mudah bergaul dan

akrab dengan lingkungan sekitar. Berbaur dalam kebersamaan akan berdampak

besar dalam pembentukan karakter santri, terutama pada pembentukan sikap

toleransi, dan adaptasi lingkungan. Adanya aturan pembatasan kepada santri untuk

membawa fasilitas sendiri juga akan berdampak pada karakter. Santri yang biasanya

membawa motor, mobil setelah di pesantren harus jalan kaki atau naik sepeda,

santri yang di rumah memakai HP, laptop dan menonton televisi, setelah di pondok

harus meninggalkan kemewahan tersebut. Jika melanggar maka mereka harus

mendapat hukuman sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Kemandirian,

kesederhanaan dan proteksi terhadap pengaruh luar menjadi alasan aturan tersebut

diberlakukan.

Setiap siswa mempunyai buku pedoman santri yang secara sengaja

dibagikan kepada santri. Harapannya mereka mengerti tata krama, aturan

berpakaian, perijinan, jenis pelanggaran dan hukumannya. Selain itu buku tersebut

juga berisi tentang jadwal kegiatan dari pagi sampai malam hari. Hal ini berarti

Page 120: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

sosialisasi sejak awal sudah diberikan oleh madrasah, sehingga santri bisa

memahami dan bisa menjalankan tata tertib dengan baik.

Pembentukan school cultur dilingkungan sekolah dapat mendukung

peningkatan kualitas iman dan takwa siswa, selain edukatif dan Ilmiah. Dengan

dukungan yang utuh maka untuk mewujudkan manusia yang berkarakter itu akan

lebih mudah, karena suasana kehidupan antara siswa dengan sesamanya, siswa

dengan guru, siswa dengan lingkungannya dapat terlihat. Banyak kegiatan dan

interaksi dengan orang lain akan mempercepat proses pembentukan karakter.

3) Keteladanan

Dalam Madrasah Aliyah Ali Maksum keteladanan pengajar dan kiai bisa

membentuk dan mempengaruhi karakter siswa. Keduanya mempunyai peran yang

saling melengkapi, karena sebagian pengajar juga kiai di pondok pesantren. Latar

belakang dari pengajar di Madrasah Aliyah Ali Maksum cukup baik. Sebagian juga

terdapat lulusan dari luar negeri terutama dari Mesir, sehingga cukup menguasai

ilmu Agama Islam.

Latar belakang Islam yang kuat akan mempengaruhi siswa dalam bersikap.

Sikap yang dicerminkan harus menunjukkan ciri seorang muslim yang taat kepada

Allah Swt. Mereka diajarkan pengetahuan agama di madrasah, sehingga siswa tidak

memandang pengajar sebagai guru saja, melainkan sebagai kiai yang menguasai

agama Islam yang baik.

Keteladanan menjadi kunci dalam kehidupan di pondok pesantren. Salah

satu keteladanan yang terlihat adalah sebagian besar dari pengajar dan kiai ikut

Page 121: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

shalat berjamaah dalam Masjid. Selain kiai dan pengajar, peran musyrif atau

pembimbing mempunyai pengaruh yang besar dalam mendidik santri. Pembimbing

di pondok mampu menjadi kakak sekaligus keluarga dalam lingkungan asrama,

menjadi panutan dan mampu mengkoordinasi siswa binaannya dengan

bertanggungjawab atas setiap tindakan siswanya.

Keteladan pembimbing dan pengajar juga berperan efektif dalam

pembentukan karakter siswa. Sikap yang dicontohkan akan memepengaruhi

perilaku siswa. Berikut contoh keteladanan para pengajar yang terlihat dalam

keseharian di MA Ali Maksum.

Tabel 8Keteladanan Pengajar MA Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta dan Nilai Karakter yang Dikembangkan

Sikap Nilai yang dikembangkan

Pengajar berpakaian muslim, bersih dan rapi Kedisiplinan, kebersihan, religiusPengajar datang tepat waktu KedisiplinanPengajar selalu menegur siswa bila ada yang salah

Komunikatif, peduli, kepemimpinan

Pengajar selalu mengucapkan salam ketika bertemu dengan warga sekolah

Komunikatif, toleransi

Pengajar sopan dan santun Toleransi, kepemimpinanPengajar datang untuk shalat dhuhur berjamaah

Tanggung jawab, religius

Dari tabel di atas terlihat beberapa keteladanan yang terlihat dari para

pengajar di MA Ali Maksum. Keteladanan yang terlihat cukup memberikan

pengaruh terhadap siswa. Apabila pengajar memakai pakaian yang bersih dan rapi,

maka akan mendorong siswa untuk berbuat hal yang serupa. Teladan yang lain

Page 122: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

misalnya pengajar datang tepat waktu, sehingga akan memberikan motivasi bagi

siswa untuk datang tidak terlambat. Hal tersebut akan menjadi teladan bagi siswa

dalam nilai-nilai kedislipinan dan kebersihan dalam berpakaian.

Jadi mendidik karakter di sekolah harus dibutuhkan sosok yang menjadi

model yang sering dijumpai dalam lingkungannya. Semakin dekat model pada

peserta didik, maka semakin efektif dan cepat penyerapan pendidikan karakter di

sekolah. Keteladanan perlu menjadi bagian dari sikap guru di sekolah karena

karakter merupakan perilaku, bukan sekedar pengetahuan, sehingga harus

diteladankan bukan hanya diajarkan.

Pembinaan melalui pendampingan sangat penting bagi pembentukan

karakter siswa, karena seringkali permasalahan yang dialami siswa akan

mengganggu dalam proses belajar. Pembimbing harus cukup cakap dan seharusnya

bisa memahami permasalahan siswa. Pembimbing di pondok adalah orang pilihan

dengan kriteria mempunyai keilmuan agama Islam yang baik, bersedia tinggal di

asrama, masih muda dan belum menikah. Dengan kriteria tersebut diharapkan

mampu mendampingi adik-adiknya.

Peran pembimbing sama seperti wali kelas di madrasah, sehingga mengerti

dan bertanggungjawab terhadap perkembangan siswa binaannya baik dalam

tindakan maupun keilmuan agamanya. Pembimbing juga berfungsi sebagai kontrol

bagi siswa. Kontrol ibadah, akademik dan akhlak diperhatikan pembimbing. Setiap

pembimbing mempunyai lembar penilaian dan dilaporkan kepada orang tua siswa

Page 123: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

dan pengasuh secara berkala. Lembar penilaian ini untuk mengetahui juga

perkembangan siswa baik dari nilai akademik, akhlak dan ibadahnya.

Peran musyrif dalam asrama sebagai pengganti keluarga di madrasah. Siswa

terbiasa mengadu, bergaul dan berdiskusi dengan musyrif atau pembimbing.

Pembimbing seperti kakak mereka dan mudah berkomunikasi dikarenakan umur

yang tidak terlalu dengan siswa. Semua pembimbing belum menikah dan

kebanyakan alumni dari Pondok Pesantren Krapyak. Dengan suasana seperti itu

maka siswa akan mudah diarahkan dan dibentuk karakternya.

Dalam proses pembelajaran di madrasah, pengajar cenderung lebih banyak

menggunakan metode ceramah, tetapi juga ada yang menggunakan metode lain

yang lebih menarik. Dalam menggunakan metode ceramah akan memberikan

peluang pengajar memasukkan konsep pendidikan karakter dalam proses

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terlihat nilai karakter Islami yang kuat,

karena nilai-nilai Islam sering dimunculkan pengajar dalam kelas.

4) Pengembangan karakter

Pengembangan karakter di MA Ali Maksum dapat melalui kegiatan

ekstrakurikuler sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan satuan

pendidikan yang bersifat umum dan tidak terkait langsung pada suatu mata

pelajaran tertentu. Berikut adalah kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan di

MA Ali Maksum dan potensi yang dapat dikembangkan dari setiap kegiatan

tersebut.

Page 124: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Tabel 9Kegiatan Ektrakurikuler MA Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak

Yogyakarta dan Nilai Karakter yang Dikembangkan

Ekstrakurikuler Nilai yang dikembangkan

Pencak Silat LPSNU Pagar Nusa Disiplin, toleransi, kerja kerasKelompok Ilmiah Remaja (KIR) Komunikatif, rasa ingin tahu, jujurSeni Baca Al Qur’an Kreatif, disiplin, religiusSeni Kaligrafi Kreatif, komunikatif Tata Boga Sportifitas, mandiri, disiplinOlahraga sepak bola Sportifitas, disiplinPalang Merah Remaja Disiplin, toleransi, kerja kerasADC (Ali Maksum Debating Society) Kepemimpinan, komunikatifKomputer Kreatif, ketelitian

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan melalui kegiatan keagamaan,

olahraga dan seni dalam bentuk pembelajaran, pelatihan, kompetisi atau festival

akan berfungsi terutama untuk penanaman atau pembentukan sikap, perilaku, dan

kepribadian siswa agar menjadi manusia berkarakter. Dari hasil temuan kegiatan

ekstrakurikuler lebih cenderung diarahkan untuk penguatan religius dalam diri siswa

atau peserta didik.

Kegiatan ekstrakurikuler sebagian besar berhubungan dengan bagian

kesiswaan yang dikoordinasikan dengan wakil kepala sekolah bagian kesiswaan.

Untuk lebih efektif dan terarah maka setiap kegiatan dibina oleh seorang yang

mempunyai keahlian dan kesesuaian ilmunya. Harapannya dengan dikembangkan

kegiatan ekstrakurikuler dapat terpupuk karakter-karakter yang melekat pada setiap

kegiatan tersebut.

Page 125: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Pengembangan karakter bisa juga melalui kegiatan rutin di sekolah.

Kegiatan rutin di sekolah seperti upacara bendera, kerja bakti dan kegiatan lainnya

akan membentuk karakter siswa. Pembiasaan dan budaya sekolah yang

digambarkan sebagai kegiatan rutin sekolah merupakan contoh usaha sekolah dalam

menerapkan pendidikan karakter. Melalui pendekatan kegiatan inilah siswa akan

lebih mudah bersosialisasi dengan guru atau siswa lainnya.

Lembaga pendidikan harus mampu membuat verifikasi sejauh mana karakter

yang dituntutkan dapat dilaksanakan di lapangan. Misalnya, sikap sekolah terhadap

pelanggaran atau sanksi yang dilanggar siswa harus ditindak tegas. Tata tertib yang

diterapkan akan membatasi perilaku siswa untuk berbuat negatif. Setiap guru di MA

Ali Maksum berhak memberikan surat pernyataan dengan siswa agar tidak

mengulangi perbuatannya. Surat pernyataan itu juga dilengkapi dengan materai

sehingga membuat anak tidak mengulangi kembali. Pelanggaran dan hukuman yang

diberikan akan memberikan efek jera bagi siswa untuk berbuat tidak baik.

Menurut Zamakhsyari Dhofier, tujuan pendidikan Islam adalah memberikan

moral, menghaluskan budi pekerti, meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan untuk

mendekatkan diri kepada Allah. Tujuan tersebut sesuai dengan realitas program

yang telah dijalankan Madrasah Aliyah Ali Maksum. Pola penerapan karakter yang

diterapkan melalui proses pembelajaran di madrasah dan kegiatan atau budaya

pondok pesantren yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan untuk mendekatkan

diri kepada Allah.

Page 126: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Keterkaitan antara takwa dan akhlak itu sejajar dengan keterkaitan antara

iman dan amal, antara hubungan antara Allah (habl min Allah) dan hubungan

dengan manusia (habl min al-nas). Pelajaran akhlak yang diajarkan di madrasah

akan membantu siswa untuk memahami nilai-nilai tingkah laku manusia, baik

tingkah laku yang berhubungan dengan Allah yaitu dengan melakukan ibadah,

berhubungan dengan sesamanya yaitu dalam hal berhubungan dengan kegiatan

sosial dan berhubungan dengan lingkungan yaitu makhluk atau benda lain ciptaan

Allah. Dengan pemahaman yang baik maka respon karakter yang diberikan akan

semakin baik berupa sikap atau tindakan.

2. Persepsi Pengajar dan Siswa Mengenai Pendidikan Karakter

Guru merupakan salah faktor terpenting dalam proses penerapan pendidikan

karakter di sekolah. Guru mempunyai tugas sebagai seorang pendidik dan menjadi

pengganti orang tua di sekolah. Guru dapat dikatakan sebagai agen kebaikan atau

agen perubahan, karena dengan posisi yang strategis guru bisa mengarahkan dan

membentuk karakter siswa. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan guru harus

mempunyai persepsi yang baik tentang pendidikan karakter. Dengan persepsi atau

pandangan yang baik maka akan mudah dalam pelaksanaan pendidikan karakter di

kelas. Berikut adalah persepsi pengajar (guru) dan siswa SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan dan MA Ali Maksum tentang pendidikan karakter.

Page 127: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

a. Persepsi Pengajar dan Siswa Mengenai Pendididikan Karakter di SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan

Upaya untuk melihat tingkat pemahaman atau persepsi pamong dan siswa

terhadap pendidikan karakter diharapkan untuk dapat mengetahui sejauh mana

pamong atau siswa memahami pendidikan karakter yang sudah berjalan di sekolah.

Beragam jawaban muncul dari para pamong dan siswa. Dalam keragaman itu ada

inti kesamaan pandangan mengenai hunungan pendidikan karakter dengan konsep

ajaran dari Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan karakter identik dan cukup relevan

dengan ajaran Ki Hadjar Dewantara karena ajaran Ki Hadjar Dewantara sebagian

besar juga mengajarkan pada budi pekerti dan nilai-nilai hidup. Hal tersebut

menjadi nilai lebih dari sekolah di Tamansiswa khususnya di SMA Taman Madya

Ibu Pawiyatan.

Pada waktu wawancara dengan pamong maupun siswa di SMA Taman Madya

Ibu Pawiyatan sebagian cukup menguasai apa arti dan hakekat pendidikan karakter.

Sebagian besar dari pamong yang diwawancarai mampu menghubungkan antara

mata pelajaran yang diampu dengan pendidikan karakter. Mereka sadar bahwa

pendidikan karakter sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan di sekolah.

Sehubungan ada sebagian pamong yang telah baik menunjukkan komitmen dan

persepsinya mengenai profesinya, sejarah sekolah dan pemahaman mereka terhadap

pendidikan karakter.

Pemahaman siswa lebih ditekankan kepada kehidupan, keaktifan dan kegiatan

yang menunjang pendidikan karakter di sekolah. Mereka yang aktif dalam

Page 128: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

organisasi mempunyai pengetahuan yang cukup baik dari yang tidak aktif dalam

organisasi. Mereka hafal betul dengan konsep-konsep yang diajarkan Ki Hadjar

Dewantara. Bagi siswa, nilai-nilai karakter akan mudah dipahami ketika dalam

pelajaran ketamansiswaan dan budi pekerti serta kegiatan ekstrakurikuler berjalan

dengan baik.

Pelajaran ketamansiswaan dan budi pekerti memberikan mereka sebuah

wawasan nilai kehidupan melalui ajaran atau konsep-konsep Ki Hadjar Dewantara.

Dengan adanya pemahaman maka akan berpengaruh kuat dalam kehidupan sehari-

hari. Pengaruh yang lain adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini akan

membentuk kepemimpinan dan jiwa-jiwa yang positif dikarenakan adanya potensi

karakter yang baik di setiap kegiatan ekstrakurikuler.

Persepsi atau pemahaman pamong dan siswa seharusnya sudah diperoleh di

lingkungan Tamansiswa. Tamansiswa sendiri mengajarkan nilai budi pekerti dengan

konsep Ki Hadjar Dewantara sehingga ketika muncul pendidikan karakter yang

dicanangkan pemerintah, semua komponen di Tamansiswa sudah siap dengan pola

pendidikan karakter. Dampaknya para pamong dan siswa sebagian besar

mempunyai persepsi yang cukup bagus. Dengan persepsi yang bagus sebagai modal

bahwa moral knowing sudah melekat dalam masing-masing individu.

Page 129: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

b. Persepsi Pengajar dan Siswa Mengenai Pendidikan Karakter di Madrasah

Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak

Guru dalam Madrasah Aliyah Ali Maksum mempunyai persepsi yang cukup

kuat tentang pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang dijelaskan sebagian dari

guru madrasah selalu dikaitkan dengan nilai-nilai Islam. Pendidikan karakter erat

dengan akhlak yang baik. Akhlak yang baik merupakan salah satu ciri orang yang

mukmin (orang yang beriman). Hal tersebut merupakan tugas Madrasah Aliyah Ali

Maksum yang ingin membentuk manusia-manusia yang mempunyai keselarasan

antara akal dan spiritualitas. Dalam Islam tidak ada disiplin ilmu yang terpisah dari

etika Islam. Nilai-nilai agama tidak berhenti pada proses ritual saja, melainkan

proses aktualisasi di masyarakat luas. Dengan landasan dan keimanan yang kuat

maka akan menjadi pondasi yang kokoh untuk membentuk karakter.

Guru atau pengajar dalam MA Ali Maksum selain menguasai ilmu pendidikan

sesuai dengan pelajarannya juga sebagian besar menguasai ilmu Islam. Hal ini bisa

dilihat dari beberapa guru atau pengajar alumni dari Pondok Pesantren Krapyak dan

juga ada yang kuliah di Mesir. Persepsi dan pemahaman yang baik terhadap Islam

akan mempengaruhi cara berinteraksi dengan siswa di sekolah. Dengan latar

belakang tersebut maka persepsi guru terhadap pendidikan karakter selalu dikaitkan

dengan ajaran Islam.

Persepsi akan mempengaruhi cara dan penerapan dalam proses pembelajaran.

Sebagian besar guru di MA Ali Maksum mempunyai pemahaman yang baik dengan

pendidikan karakter, akan tetapi ada juga yang belum memahami pendidikan

Page 130: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

karakter. Hal ini diakibatkan kurang adanya sosialisasi dan kesadaran pribadi untuk

memahami tentang pendidikan karakter yang dilaksanakan pemerintah atau instansi

terkait.

Budaya yang dikembangkan sekolah dapat mempengaruhi pola pikir siswa.

Dalam madrasah siswa akan terbiasa dengan suasana-suasana Islam, sehingga

pemahaman mereka tentang nilai-nilai Islam sangat baik. Hal tersebut menjadi

kelebihan tersendiri bagi siswa di MA Ali Maksum karena selain mereka dapat

memahami pelajaran umum, mereka juga baik dalam penguasaan dan pemahaman

keilmuan agama Islam.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan ketakwaan menjadi parameter untuk selalu

menjadi nilai lebih dalam sebuah lembaga pendidikan. Konsep pesantren

mengadopsi sistem pendidikan umum dan secara bersamaan dan mengarahkan

orientasi kepada peserta didik atau santri untuk dapat menguasai keilmuan umum

dan agama. Dari segi tersebut maka setiap pengajar di madrasah dituntut untuk

mengarahkan belajar peserta didik ke arah belajar untuk beriman dan bertakwa

kepada Allah.

Siswa juga akan senang apabila pelajaran dikaitkan dengan nilai-nilai religius

Islam. Hal tersebut terkadang dapat dijumpai pada pengajar yang dapat mengaitkan

tema pelajarannya dengan nilai-nilai Islam. Dalam hal itulah para pengajar juga

sering disebut ustad. Keberadaan inilah yang menjadikan pengajar atau guru di MA

Ali Maksum sangat dihormati oleh siswanya.

Page 131: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Menurut Thomas Lickona, untuk mendapatkan karakter baik maka perlu

adanya komponen moral knowing, moral feeling dan moral action. Moral knowing

yang dimaksud adalah pemahaman mengenai pendidikan karakter itu sendiri.

Apabila persepsi baik guru dan siswa mengenai pendidikan karakter baik, maka

akan mendukung proses implementasi atau penerapan pendidikan karakter yang

diharapkan. Nilai yang akan disalurkan juga tergantung sesuai dengan persepsi

masing-masing. Apabila semua komponen mempunyai visi dan misi dan didukung

oleh persepsi guru terhadap orientasi sekolah, maka siswa akan terbentuk sesuai

yang diharapkan.

3. Aktualisasi (Pengamalan) Nilai-Nilai Karakter Pada Siswa di SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok

Pesantren Krapyak Yogyakarta

Pendidikan karakter merupakan suatu proses pendidikan yang

menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan siswa sebagai

pondasi dasar terbentuknya generasi yang mempunyai karakter yang baik. Sekolah

merupakan tempat yang efektif sebagai pembentukan karakter individu sehingga

mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam lingkungannya.

Lingkungan sekolah dapat menjadi tempat pendidikan yang baik bagi pertumbuhan

karakter siswa. Pendidikan karakter akan lebih cepat berkembang apabila semua

komponen dan kegiatan sekolah dapat diintegrasikan dalam program pembentukan

karakter atau budi pekerti yang baik.

Page 132: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Lembaga pendidikan merupakan salah satu wahana untuk menanamkan

pengertian nilai-nilai moral, membentuk dan melatih siswa dalam berperilaku yang

baik. Sekolah juga sebagai wahana bagi praksis pendidikan nilai. Dalam sekolah

diharapkan siswa belajar mengaktualisasikan nilai-nilai yang telah mereka dapatkan.

Keberhasilan pendidikan karakter di sekolah dapat dilihat dari aktualisasi siswa

berupa sikap atau tindakan yang terlihat, bukan hanya sekedar pemahaman teoritis

saja.

Aktualisasi dalam diri siswa berupa perwujudan tindakan dan sikap inilah

yang menjadi salah satu acuan keberhasilan pendidikan karakter yang diterapkan di

sekolah. Kurang lebih terdapat 18 nilai pendidikan karakter yang bisa

dikembangkan di sekolah. Nilai-nilai tersebut antara lain religius, jujur, toleransi,

disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat

kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta

damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Dari

nilai-nilai tersebut bisa berkembang lagi sesuai dengan kondisi dan tujuan sekolah

masing-masing.

Berkaitan dalam penerapan pendidikan karakter di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum, aktualisasi yang muncul beragam.

Model dan konsep sekolah yang berbeda akan membuat pengaktualisasian dalam

sikap siswa yang berbeda. SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan tidak menggunakan

sistem pondok atau asrama, sedangkan MA Ali Maksum melaksanakan sistem

pondok atau asrama.

Page 133: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Pola penerapan pendidikan karakter, persepsi guru dan budaya sekolah akan

mempengaruhi aktualisasi nilai karakter pada siswa di sekolah. Dalam SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan sikap atau karakter siswa yang terlihat meliputi toleransi,

religius, disiplin, kejujuran, kreatif, kerjasama, komunikatif, peduli dan cinta tanah

air . Nilai-nilai tersebut bisa terlihat dalam kegiatan siswa baik di dalam kelas atau

di luar kelas.

1) Toleransi

Toleransi merupakan sikap mampu menghargai perbedaan suku, gender,

budaya dan agama. Pada dasarnya SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan adalah

sekolah yang siswanya terdiri dari beragam agama, budaya dan latar belakang. Hal

ini bisa dilihat dari asal daerah siswa yang cukup beragam. Ada yang berasal dari

Papua, dari Sunda dan dari Jawa. Terkait dengan agama yang dianut siswa juga

beragam.

Mayoritas agama yang dipeluk siswa di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

adalah Islam, tetapi juga ada yang beragama Kristen dan Katolik. Kaitannya dengan

toleransi, sekolah ini mengajarkan ketika siswa bertemu dengan pamong maka

mereka berjabat tangan dan mengucapkan kata “salam”. Kata salam ini bersifat

netral dan sarat dengan makna toleransi. Selain itu dalam kegiatan agama misalnya

peringatan Idul Adha, semua siswa dilibatkan untuk menjadi panitia kurban,

termasuk siswa beragama Kristen dan Katolik. Toleransi agama sudah mulai

muncul dan dikembangkan dalam kehidupan di sekolah.

Page 134: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Toleransi di MA Ali Maksum ditunjukkan pada kegiatan sehari-hari di

asrama. Dalam kegiatan musyawarah sikap toleransi bisa muncul. Mereka dilatih

untuk bisa menghargai dan menghormati pendapat orang lain. Sikap toleransi juga

muncul ketika mereka harus tidur dan berbagi bersama teman-temannya dalam satu

kamar. Setiap kamar diisi 8-10 santri dengan sistem acak yang terdiri dari kelas X,

XI dan XII, maka sikap toleransi yang muncul adalah tidak mengganggu ketika

santri lain sedang beristirahat dan belajar. Kegiatan lain seperti antri untuk mandi,

antri makan dan bergantian mencuci merupakan bagian dari sikap toleransi yang

dikembangkan di pondok pesantren.

2) Religius

Religius merupakan sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan

ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan

hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Siswa di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan memiliki sifat religius yang cukup bagus. Sikap religius merupakan sikap

siswa mampu beribadah dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas ibadah

siswa, termasuk guru dan karyawan.

Untuk siswa yang beragama Islam pada jam istirahat kedua siswa melakukan

ibadah shalat dzuhur berjamaah, walaupun tidak diikuti semua siswa. Dalam shalat

dhuhur biasanya didampingi oleh pamong sekolah. Untuk pelajaran agama, SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan menyediakan pamong sesuai dengan kebutuhan

keyakinan siswa. Dalam pengamatan tersebut bisa dilihat bahwa nilai-nilai

religiusitas juga dikembangkan oleh sekolah.

Page 135: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Hasil observasi dan wawancara bisa digambarkan bahwa santri di Madrasah

Aliyah Ali Maksum sangat erat dengan suasana dan sikap religius (Islam). Dalam

hal berpakaian, para santri putra memakai songkok atau kopiah, kemeja dan

terkadang memakai sarung, sedangkan santri putri memakai jilbab atau kerudung

serta atau memakai pakaian muslimah. Dalam hal menjalankan ibadah shalat lima

waktu mereka mengutamakan jamaah di Masjid dekat madrasah. Dalam kesempatan

waktu luang banyak dijumpai dari mereka yang sedang membaca Al Qur’an di

ruang asrama atau di Masjid. Hal tersebut merupakan bahwa siswa gemar membaca

kitab-kitab Islam.

Sebagai contoh lain mereka mengerti bahwa umat Islam wajib shalat lima

waktu, akan tetapi mereka mengerti keutamaan dari shalat yaitu berjamaah di

Masjid. Mereka sadar bahwa dengan shalat berjamaah maka akan mendapatkan nilai

lebih dari Allah. Contoh tersebut menggambarkan bahwa ada nilai lebih ketika

mengetahui dasar dan ajaran Islam secara utuh, sehingga amal yang dilaksanakan

dapat maksimal dan bermanfaat baik bagi dirinya ataupun orang lain.

Kagiatan setelah sekolah kebanyakan dimanfaatkan dengan kegiatan untuk

membaca dan menghafal kitab. Suasana Islam sangat kental dalam aktivitas di

madrasah ataupun di asrama Pondok Pesantren Krapyak. Dalam kegiatan tersebut

maka dapat diketahui bahwa nilai-nilai religius di MA Ali Maksum mudah

diaktualisasikan karena lingkungan dan budaya Islam yang cukup baik. Sikap

religius sangat erat dengan ketakwaan sehingga para siswa sadar karena dalam

setiap kegiatan mereka selalu diawasi dan dilihat oleh Allah. Inilah yang menjadi

Page 136: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

kelebihan manusia ketika manusia bertakwa kepada Allah, maka manusia tersebut

akan berhati-hati dalam setiap perkataan dan perbuatannya.

3) Disiplin

Kedisiplinan merupakan prioritas dalam menegakkan tata tertib yang ada di

sekolah. Permasalahan kedisplinan juga akan berpengaruh dalam kegiatan belajar

mengajar. Dalam segi kedisiplinan siswa SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan sudah

cukup baik. Salah satu contoh yang dapat dilihat ketika bel masuk, maka siswa

masuk kelas dengan tertib. Hal ini bisa dilihat dari tingkat pelanggaran yang sedikit.

Murid yang sedikit akan mempengaruhi tindakan dan perilaku siswa. Siswa yang

tidak banyak juga akan mudah dikoordinasi dan dipantau oleh pamong. Dengan

demikian, siswa cenderung mematuhi tata tertib sekolah. Kedisiplinan juga

diperlihatkan pamong dalam mengajar. Pamong sudah siap sebelum jam mengajar.

Pembiasaan dan sikap seperti ini akan membentuk kedisplinan siswa.

Disiplin di MA Ali Maksum bisa ditunjukkan dalam sekolah dan di asrama.

Sifat disiplin tercermin pada santri bisa dilihat dalam mengerjakan shalat wajib yang

tepat waktu. Setiap datang waktu shalat para santri bergegas mengambil air wudhu

dan menuju ke masjid yang tak jauh dari madrasah atau sekolah untuk

melaksanakan shalat berjamaah. Hal tersebut merupakan kedisplinan dalam hal

religius. Kedisplinan yang lain muncul ketika kegiatan di pondok pesantren. Para

santri menghadiri kegiatan dengan tepat waktu. Untuk kedisiplinan di madrasah

sendiri sudah cukup baik. Peran pengurus atau pembimbing pesantren di sini cukup

Page 137: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

penting untuk mengingatkan santri yang malas atau tertidur. Budaya saling

mengingatkan ini yang bisa membentuk sikap kedisiplinan siswa.

4) Jujur

Kejujuran adalah sebuah pernyataan dengan mengatakan yang sebenarnya.

Hal ini bisa dilihat dalam proses wawancara yang dilakukan kepada siswa. Ketika

diwawancarai muncul sikap terbuka dan jujur dari siswa. Mereka mau mengatakan

kelemahan dan pelanggaran-pelanggaran yang pernah dilakukan ketika di sekolah.

Kritikan juga sering muncul kepada pamong dan sekolah terutama dalam proses

belajar mengajar. Sikap jujur sudah menjadi bagian dari sebagian siswa di

Tamansiswa.

Secara umum hal yang sama juga ditunjukkan di MA Ali Maksum. Dalam

bersosialisasi dengan santri lain terkadang kegiatan pinjam meminjam sering terjadi

antara santri dengan temannya. Dengan ijin meminjam barang milik orang lain dan

mengembalikannya merupakan perbuatan jujur. Hal tersebut sering terjadi karena

tidak semua santri memiliki barang yang dipunyai temannya. Kejujuran juga bisa

muncul dalam kegiatan olahraga. Olahraga sikap sportifitas harus dijunjung tinggi

dan di dalam sikap tersebut salah satunya terdapat sikap jujur atau tidak curang

dalam bertanding.

5) Komunikatif dan Bersahabat

Komunikatif merupakan sebuah sikap yang mudah untuk diajak

berkomunikasi dengan orang lain. Sikap ini ditunjukkan para siswa ketika bertemu

dengan seseorang. Mereka selalu mengucapkan “salam” ketika bertemu dengan

Page 138: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

pamong atau tamu yang datang ke sekolah. Mereka sering tegur sapa dengan orang

yang ditemuinya walaupun orang itu asing. Dalam kegiatan wawancara mereka

menunjukkan sikap yang cukup bersahabat. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa

di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan mempunyai sikap komunikatif dan

bersahabat.

Sikap serupa ditunjukkan di MA Ali Maksum. Sikap bersahabat dan akrab

ditunjukkan ketika observasi di asrama. Diketahui dalam lingkungan madrasah

mereka terkesan pemalu, akan tetapi ketika di asrama mereka sangat ramah dan

sering bercanda dengan temannya. Sikap komunikatif juga terlihat dalam kegiatan

musyawarah. Mereka dilatih untuk berkomunikasi dengan baik. Selain itu kegiatan

musyawarah akan membentuk nilai demokratis. Persahabatan antara santri dan

pembimbing seperti adik dan kakak. Mereka saling menghormati dan menghargai.

6) Kreatif dan Kerjasama

Kreatif merupakan berpikir dan melakukan sesuatu untuk mengasilkan cara

atau hasil baru dari sesuatu yang dimiliki. SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

mempunyai beragam kegiatan ekstrakurikuler yang melatih kekompakan dan

kreatifitas. Contoh kegiatannya misalnya seni karawitan, seni lukis dan seni teather.

Dalam kegiatan yang bercorak seni tersebut membutuhkan kerjasama karena tidak

akan bisa berdiri sendiri. Selain itu dalam pementasan butuh ide-ide yang kreatif

supaya karya yang disajikan menarik.

Sikap ini dimiliki siswa ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

yang bisa membentuk karakter siswa untuk kreatif adalah Seni Hadrah, Kelompok

Page 139: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

Ilmiah Remaja (KIR), seni kaligrafi dan tata boga serta tata busana. Mereka

diajarkan kegiatan-kegiatan tersebut selain utuk melatih kreatifitas juga

meningkatkan skill siswa sesuai dengan minatnya. Beberapa karya busana dari

siswa juga dijual dan dipamerkan di toko yang dikelola Pondok Pesantren Krapyak

dekat kompleks asrama MA Ali Maksum.

7) Peduli

Sikap peduli merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan kepada orang lain. Sikap peduli yang dimiliki siswa SMA Taman Madya

Ibu Pawiyatan salah satunya melalui kegiatan kerja bakti. Kerja bakti merupakan

proses pembelajaran kepada siswa untuk menunjukkan kecintaan dan kepedulian

terhadap orang lain dan lingkungan. Setiap minggunya biasanya siswa SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan mengadakan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan

lingkungan sekitar sekolah.

Sikap peduli yang terlihat dalam siswa Madrasah Aliyah Ali Maksum melalui

kegiatan kerja bakti dan kegiatan di asrama. Kegiatan kerja bakti dilakukan untuk

menumbuhkan rasa peduli kepada linggkungan, sedangkan kegiatan di asrama

menumbuhkan peduli dengan sesama teman. Ketika ada teman yang sakit maka

teman yang lain ikut membantu merawat. Contoh lain apabila ada siswa yang

mengalami kesulitan dalam belajar maka dibantu oleh temannya. Hal itu terlihat

dalam asrama.

Page 140: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

8) Cinta tanah air

Sikap cinta tanah air merupakan cara berfikir, bertindak dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa. Sebagai

siswa sikap ini bisa ditunjukkan melalui kegiatan upacara bendera. Dalam upacara

bendera siswa, serangkaian kegiatan seperti menghormati bendera merah putih,

menyanyikan lagu Indonesia Raya, membacakan UUD 1945 dan Pancasila

harapannya dapat memupuk rasa cinta tanah air dan kebangsaan.

Dalam pelaksanaannya upacara di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan

MA Ali Maksum berbeda. Kalau di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

dilaksanakan rutin setiap hari senin, sedangkan di MA Ali Maksum dilaksanakan

sebulan sekali yaitu pada tanggal 17. Tata cara dan pelaksanaannya tidak jauh

berbeda dengan sekolah yang lainnya, hanya kalau di MA Ali Maksum petugas dan

peserta upacaranya diatur dan dipisahkan antara laki-laki dan perempuan. Dari

kegiatan itulah jiwa cinta tanah air bisa masuk dalam siswa di madrasah. Melalui

kegiatan ekstrakurikuler seperti seni karawitan, seni musik dan penggunaan bahasa

lokal termasuk sikap cinta tanah air.

9) Mandiri

Kemandirian menjadi bagaian dari kehidupan sehari-hari santri di MA Ali

Maksum. Sikap kemandirian bisa dilihat ketika mereka harus menjalani kehidupan

sendiri. Mereka bisa memanajemen waktu mereka sendiri dalam kegiatan yang

cukup padat. Seperti anak kost, mereka mencuci piring, gelas dan menyetrika

pakaian sendiri. Kebiasaan ini akan terbentuk ketika mereka akan hidup

Page 141: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

dilingkungan yang berbeda dan jauh dari perhatian orang tua. Mereka juga dituntut

untuk bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Sikap mandiri yang ditunjukkan

siswa SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan lebih terlihat kepada penugasan yang

diberikan pamong kepada siswa. Selebihnya sulit melihat kemandirian siswa

dikarenakan waktu sebagian besar dihabiskan siswa di rumah bersama keluarga dan

lingkungannya.

10) Tanggung jawab

Dalam sikap tanggung jawab siswa di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

lebih kepada pengerjaan tugas di rumah yang diberikan pamong dan tanggung

jawab dalam palaksanaan kegiatan sekolah misalnya upacara bendera. Meraka

dengan tanggung jawab bertugas sebagai petugas upacara bendera sesuai dengan

kepercayaannya. Sikap tanggung jawab lainnya adalah dengan menjaga lingkungan

dengan kerja bakti dan piket kelas yang sudah terjadwal. Untuk tanggung jawab

mereka terhadap Allah, siswa terlihat melakukan ibadah shalat dhuhur berjamaah di

sekolah.

Secara umum sikap tanggung jawab di MA Ali Maksum sama dengan SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan. Tanggung-jawab adalah sikap seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat

lingkungan, negara dan agama (Tuhan Yang Maha Esa). Hal-hal dilaksanakan santri

dengan tanggung jawab mereka sebagai manusia yang hidup mandiri. Mereka

mengerjakan kewajiban sekolah dengan mengumpukan tugas, masuk sekolah dan

sebagainya. Dalam lingkungan pondok pesantren yaitu mereka harus tanggung

Page 142: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

jawab misalnya tanggung jawab terhadap kebersihan kamar, jadwal piket dan

tanggung jawab terhadap penugasan seperti hafalan dan amalan lainnya. Dalam sisi

agama, mereka menjalankan ibadah agama seperti shalat, membaca kitab,

melakukan ibadah sunnah yang dilakukan setiap hari merupakan tanggung jawab

mereka terhadap Allah.

Nilai-nilai di atas merupakan contoh aktualisasi nilai-nilai karakter pada siswa

di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan MA Ali Maksum. Nilai-nilai karakter

tersebut bisa muncul dari budaya sekolah, keteladanan dan dorongan dari sekolah.

Nilai budi pekerti luhur atau akhlak mulia seharusnya bukan hanya diajarkan di

sekolah melainkan harus dilaksanakan dalam setiap kesempatan. Lingkungan yang

baik maka akan membentuk karakter yang baik juga.

Ada beberapa nilai karakter yang muncul dalam kegiatan sehari-hari di

Pondok Pesantren Krapyak yang tidak terdapat dalam SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan. Siswa di madrasah dikondisikan dengan lingkungan pondok pesantren,

sehingga nilai karakter yang terlihat cukup banyak. Siswa di pondok pesantren akan

mudah karena didukung oleh lingkungan dan fasilitas, sehingga memudahkan untuk

melihat kebiasaan siswa. Hal yang berbeda di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan,

siswa banyak menghabiskan waktunya dirumah sehingga sudah menjadi

tanggungjawab dari orang tua.

Nilai-nilai karakter lain yang terlihat dari kegiatan Pondok Pesantren adalah

sikap sederhana siswa. Kesederhanan ini bisa dilihat dari santri bisa menyesuaikan

kondisi di madrasah dan pondok pesantren yang terbatas. Mereka tidur bersama

Page 143: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

sekitar 7-10 santri lainnya dengan luas kamar kurang lebih 4 x 6 meter untuk santri

putra. Fasilitas yang terdapat di kamar cukup sederhana yaitu almari dan alas untuk

tidur. Hal lain yang bisa dilihat adalah penampilan dari santri. Kebanyakan dari

mereka berpakaian sederhana dengan menonjolkan ciri khas Islam. Pola makan dan

gaya hidup juga terlihat cukup sederhana. Dalam kehidupan keseharian santri

dilarang membawa alat komunikasi, laptop dan alat transportasi seperti motor

kecuali sepeda. Ada aturan yang membuat mereka harus meninggalkan sesuatu yang

menjadi kebutuhan pokok anak muda atau remaja sekarang.

Kehidupan keseharian di pondok pesantren tidak lepas dari komunitas santri.

Walaupun homogen tetapi tetap ada perbedaan latar belakang daerah asal dan

budaya. Madrasah Aliyah Ali Maksum mayoritas berasal dari luar kota Yogyakarta,

bahkan cukup banyak dari luar Jawa. Sikap toleransi sangat terlihat ketika mereka

bersama untuk saling berkumpul dan bersama. Kegiatan asrama dan lokalisasi

tempat meyebabkan adanya kedekatan persahabatan yang kuat. Mereka tidur,

makan, sekolah, susah, bahagia bersama. Mereka saling berbagi dan membantu

untuk menyelesaikan masalah, baik masalah sekolah, pondok ataupun masalah

lainnya. Selain itu mereka sering dilibatkan dalam kepanitiaan di kegiatan Pondok

Pesantren. Dengan kepanitian ini hubungan mereka semakin dekat.

Kesabaran merupakan suatu sikap ketenangan hati dan berupaya menahan diri

dalam menghadapi cobaan. Sikap sabar menjadi salah satu sifat yang dimiliki santri

di Madrasah Aliyah Ali Maksum. Kesabaran santri di Madrasah Aliyah Ali

Maksum sangat terlihat ketika praktik dalam kesehariannya. Dalam kesehariannya

Page 144: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

santri harus antri baik untuk memperoleh jatah makan, mandi, buang air besar atau

untuk sekedar mencuci ataupun menyetrika. Dengan kesabaran inilah para santri

dapat beradaptasi dan sekaligus bertahan untuk menjadi santri. Kalau mereka tidak

mempunyai kesabaran maka mereka akan gagal melanjutkan sekolah di Madrasah

Aliyah Ali Maksum.

Aktualisasi yang terlihat di atas merupakan hasil pengamatan dan wawancara

yang di sekolah. Sikap atau tindakan yang terlihat merupakan hasil dari penanaman

nilai-nilai tersebut dan pembiasaan berupa budaya serta pola yang diterapkan di

sekolah. Sikap inilah yang akan memberikan nilai lebih dalam sekolah apabila bisa

membentuk peserta didik menjadi cerdas dan mempunyai budi pekerti (akhlak)

yang baik.

Semakin banyak dan beragam karakter baik yang terlihat dalam siswa maka

keberhasilan sekolah untuk menanamkan pendidikan karakter berhasil, sebaliknya

apabila karakter tidak terlihat maka penanaman pendidikan karakter di sekolah

tersebut perlu di evaluasi kembali. Dalam aktualisasi diri siswa, SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum sudah muncul karakter-

karakter yang diharapkan. Perlu evaluasi kembali supaya nilai-nilai karakter yang

baik muncul lebih beragam dan bermanfaat.

Menurut Kementrian Pendidikan Nasional pendidikan karakter pada intinya

bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral,

bertoleransi, bergotong-royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi

Page 145: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa

kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.

Kebijakan pendidikan harus berujung untuk membentuk karakter warga

negara Indonesia yang baik. Karakter pribadi-pribadi akan berakumulasi menjadi

karakter masyarakat dan pada akhirnya menjadi karakter bangsa. Menurut grand

desain pendidikan karakter, untuk kemajuan Negara Republik Indonesia diperlukan

karakter yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong

royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi IPTEK berdasarkan

Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karakter

yang berlandaskan falsafah Pancasila artinya setiap aspek karakter harus dijiwai

kelima sila Pancasila secara utuh dan komprehensif yang dapat dijelaskan sebagai

berikut.

Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa adalah bentuk kesadaran dan perilaku iman

dan takwa serta akhlak mulia sebagai karakteristik pribadi bangsa Indonesia.

Karakter ber-Ketuhanan Yang Maha Esa seseorang tercermin antara lain hormat dan

bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan, saling menghormati

kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, tidak

memaksakan agama dan kepercayaannya kepada orang lain. Bersumber dari agama

berarti masyarakat Indonesia, oleh karena itu kehidupan individu, masyarakat dan

berbangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya.

Di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan MA Ali Maksum nilai-nilai

religius dikembangkan di sekolah masing-masing. Kedua sekolah tersebut sama-

Page 146: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

sama memasukkan agama sebagai sumber pembentukan karakter. Hal itu terbukti

dari pengajaran dan aktualisasi yang terlihat di dalam sekolah. SMA Taman Madya

Ibu Pawiyatan mempunyai siswa yang beragam agamanya. Dalam aktualisasinya

siswa dalam sekolah yang terlihat adalah bagi siswa muslim melaksanakan ibadah

shalat dhuhur secara berjamaah. Siswa yang beragama lain juga diberi kesempatan

untuk belajar dengan menyediakan pamong dan fasilitas yang diperlukan. Sikap

patuh dalam melaksanakan ajaran agama merupakan salah satu keberhasilan sekolah

dalam mengembangkan nilai-nilai religius dalam sekolah.

Sama halnya dengan di MA Ali Maksum, nilai-nilai religius sangat terlihat.

Sekolah yang mempunyai basis siswa muslim dan berlandaskan pendidikan Islam

akan mempunyai bentukan karakter yang berbeda. Secara budaya, ajaran dan

keteladanan Islami sangat kental di madrasah. Salah satu kelebihan di MA Ali

Maksum adalah madrasah memfasilitasi kegiatan siswa, sehingga siswa langsung

bisa praktek dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mudah ditemui di Masjid dan

mereka melaksanakan shalat berjamaah, membaca kitab, mengikuti kajian (sorogan

dan bandongan), dan kegiatan lainnya. Nuansa dan penampilan siswa juga sudah

menunjukkan identitas agamanya.

Pengamalan yang lain adalah sikap dan perilaku menjunjung tinggi

kemanusian yang adil dan beradab diwujudkan dalam perilaku hormat menghormati

antarwarga negara sebagai karakteristik pribadi bangsa Indonesia. Karakter

kemanusiaan seseorang tercermin antara lain dalam pengakuan atas persamaan

derajat, hak, dan kewajiban, saling mencintai, tenggang rasa, tidak semena-mena

Page 147: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

terhadap orang lain, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, menjunjung tinggi

nilai kemanusiaan, berani membela kebenaran dan keadilan, merasakan dirinya

sebagai bagian dari seluruh umat manusia serta mengembangkan sikap hormat-

menghormati.

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan mempunyai konsep sistem among dalam

pelaksaan pendidikan. Sistem among dalam penerapannya menempatkan manusia

sebagai subyek dan obyek anta sesama. Dalam hal ini hubungan antara siswa dan

pamong diharapkan dapat memanusiakan manusia, saling menghargai dan saling

menghormati. Oleh karena itu di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan budaya

toleransi sangat terasa sekali.

MA Ali Maksum juga menjunjung tinggi nilai kemanusian melalui proses

pendampingan yang dilakukan di asrama pondok pesantren. Mereka diajarkan untuk

saling mencintai, menghormati, dan toleransi selama belajar di Pondok Pesantren

Krapyak. Mereka diajarkan untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan

lingkungannya. Dalam kondisi inilah ada nilai kebersamaan sehingga nilai-nilai

kemanusiaan muncul dikarenakan mereka merasa dirinya bagian dari komunitas

yang lain.

Dalam persatuan dan kesatuan bangsa komitmen dan sikap yang selalu

mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia di atas kepentingan pribadi,

kelompok, dan golongan merupakan karakteristik pribadi bangsa Indonesia.

Karakter kebangsaan seseorang tecermin dalam sikap menempatkan persatuan,

kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi atau

Page 148: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

golongan, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai

bangsa Indonesia yang bertanah air Indonesia serta menunjung tinggi bahasa

Indonesia, memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-

Bhinneka Tunggal Ika.

Karakter kebangsaan juga dimiliki oleh siswa di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan dan MA Ali Maksum salah satunya melalui kegiatan upacara bendera.

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan setiap hari Senin dan peringatan hari Nasional.

Suasana yang berbeda dilaksanakan MA Ali Maksum. Dalam pelaksanaan upacara

bendera dilaksanakan setiap tanggal 17 setiap bulannya. Intensitas pelaksanaan di

MA Ali Maksum memang lebih sedikit, akan tetapi minimal ada nilai kebangsaan

yang dikembangkan dalam sekolah yang bernuansa Islam. Dalam berkomunikasi

sehari-hari terutama dalam kegiatan formal semua siswa ataupun guru

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bentuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa

Indonesia.

Sikap dan perilaku demokratis yang dilandasi nilai dan semangat kerakyatan

yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan

merupakan karakteristik pribadi warga negara Indonesia. Karakter kerakyatan

seseorang tecermin dalam perilaku yang mengutamakan kepentingan masyarakat

dan negara, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, mengutamakan

musyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusan untuk kepentingan

bersama, beritikad baik dan bertanggung jawab dalam melaksanakan keputusan

bersama, menggunakan akal sehat dan nurani luhur dalam melakukan musyawarah,

Page 149: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

berani mengambil keputusan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

Karakter kerakyatan di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan tercermin pada

kegiatan ektrakurikuler, khususnya dalam Persatuan Pelajar Tamansiswa (PPTS).

PPTS mempunyai banyak program dan sebelum dilaksanakan para siswa melakukan

rapat kepanitiaan. Hal tersebut selain membentuk jiwa kepemimpinan, kerja sama

juga melatih siswa untuk tidak memaksakan kepentingan sendiri, oleh karena itu

biasanya orang yang aktif organisasi mempunyai karakter yang lebih beragam dari

pada orang yang tidak aktif. Melalui organisasi mereka dilatih, diajarkan dan

sekaligus dapat mengaktualisasikan atau mengamalkan dirinya dalam bersosialisasi

dengan orang lain.

Untuk mewujudkan karakter kerakyatan maka dalam menyelesaikan

permasalahan mengutamakan musyawarah. Hal tersebut sudah terjadwal dalam

kegiatan pondok pesantren. Dalam musyawarah di damping oleh musyrif sebagai

penengah dan pemimpin dalam forum. Musyawarah mengajarkan siswa untuk

menghargai pendapat orang lain, bertanggung jawab dan berani mengambil

keputusan.

Komitmen dan sikap untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan

merupakan karakteristik pribadi bangsa Indonesia. Karakter berkeadilan sosial

seseorang tecermin antara lain dalam perbuatan yang mencerminkan sikap dan

suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, sikap adil, menjaga keharmonisan

antara hak dan kewajiban, hormat terhadap hak-hak orang lain, suka menolong

Page 150: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

orang lain, menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain, tidak boros, tidak

bergaya hidup mewah, suka bekerja keras, menghargai karya orang lain.

Suasana kekeluargaan dan sikap menghormati merupakan bagian dari

kehidupan di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan MA Ali Maksum. Sistem

among dalam bahasa Jawa berarti ngemong atau berarti mengasuh anak. Anak

dianggap sebagai keluarga sehingga dalam pelaksanaannya pamong dituntut untuk

bersikap bijak dalam menghadapi muridnya. Hal tersebut bisa dilihat dalam proses

pembelajaran. Pamong cukup memperhatikan dan terkadang menanyakan kesulitan-

kesulitan yang dihadapi siswanya. Proses kegiatan tersebut mengajarkan juga akan

rasa tolong menolong, keadilan dan menjaga keharmonisan antara hak dan

kewajiban.

Hal yang tidak jauh berbeda juga diterapkan dalam MA Ali Maksum. Sistem

pembinaan juga dilaksanakan melalui pendampingan oleh musyrif. Musyrif atau

pembimbing sudah dianggap sebagai keluarga bagi para siswa sebagai pengganti

orang tua di asrama. Dalam kegiatan asrama inilah arahan-arahan diberikan untuk

melaksanakan hak dan kewajibannya. Dari kedua metode tersebut akan

memunculkan karakter-karakter yang dapat mengajarkan siswa untuk berkarakter

berkeadilan sosial dalam lingkungannya.

Karakter individu yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila pada masing-masing

bagian tersebut tercermin dalam kehidupan di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan

dan MA Ali Maksum. Cakupan dari semua proses yang diterapkan di sekolah

harapannya bisa menjadi tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional

Page 151: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi negara yang demokratis serta

bertanggung jawab serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,

satuan pendidikan dan peserta didik.

Dalam tujuan pendidikan nasional ditekankan sikap akhlak mulia bisa

dikembangkan di lembaga pendidikan dengan ciri, kekhasan dan potensinya sendiri.

Sekolah diberikan ruang untuk memprioritaskan nilai-nilai yang akan

dikembangkan. Dengan nilai-nilai yang terlihat dalam SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan dan MA Ali Maksum bisa menghasilkan kader-kader yang cerdas dan

berakhlak mulia. Sifat-sifat inilah yang akan merubah Indonesia ke depan lebih baik

lagi.

Page 152: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan di lapangan serta pembahasan hasil penelitian, maka

dapat dihasilkan suatu kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Pola penerapan pendidikan karakter di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan dan

Madrasah Aliyah Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak menggunkan pola

yang hampir sama yaitu melalui kurikulum pembelajaran (terdapat pelajaran

yang mengajarkan akhlak atau budi pekerti), budaya sekolah, kegiatan

estrakurikuler, dan keteladanan guru. Pola lain yang diterapkan di SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan adalah sistem among yaitu metode mendidik yang

berjiwa kekeluargaan yang bersendi kepada kemerdekaan dan kodrat alam. Pola

tersebut berpijak dari ajaran Ki Hadjar Dewantara sehingga sekolah di

Tamansiswa mempunyai sifat nasionalisme yang tinggi dengan pendekatan

budaya. Pola pendidikan karakter yang diterapkan di Madrasah Aliyah Ali

Maksum dalam dengan model asrama (pondok pesantren). Nilai-nilai Islam

menjadi acuan sehingga sekolah ditujukan untuk cenderung membentuk

karakter Islam.

2. Persepsi atau pandangan guru dan siswa mengenai pendidikan karakter akan

mempengaruhi dalam penerapannya di sekolah. Persepsi yang baik akan

memudahkan guru untuk melaksanakan dan menyadarkan bahwa guru bukan

sekedar menyampaikan pengetahuan umum tetapi juga menyampaikan nilai-

148

Page 153: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

nilai karakter yang baik. Persepsi pengajar dan siswa di SMA Taman Madya

Ibu Pawiyatan dan MA Ali Maksum cukup baik. Persepsi guru dan siswa

tentang pendidikan karakter yang muncul di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan lebih menekankan pada konsep budi pekerti yang diajarkan Ki

Hadjar Dewantara, sedangkan di Madrasah Aliyah Ali Maksum persepsi guru

dan siswa lebih menekankan pada karakter Islam. Persepsi tersebut didasari

dengan ideologi yang diterapkan di sekolah masing-masing.

3. Keberhasilan pendidikan karakter di sekolah dapat dilihat dari aktualisasi

(pengamalan) siswa berupa sikap atau tindakan yang terlihat pada siswa.

Aktualisasi atau pengamalan yang muncul pada siswa di SMA Taman Madya

Ibu Pawiyatan dan MA Ali Maksum secara umum sama yaitu meliputi

toleransi, religius, disiplin, kejujuran, kreatif, kerjasama, komunikatif, peduli,

tanggung jawab, cinta tanah air dan mandiri. MA Ali Maksum dengan konsep

pondok pesantren mempunyai nilai lebih beragam. Dengan adanya waktu dan

kebersamaan serta pengawasan dari sekolah akan menghasilkan siswa-siswa

yang berkarakter. Salah satu contohnya kesabaran, kesederhanaan, tolong

menolong yang terlihat dalam kegiatan sehari-hari. Aktualisasi tersebut terlihat

dari kegiatan sehari-hari.

Page 154: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

B. Implikasi

Pola yang dikembangkan dan diterapkan di SMA Taman Madya Ibu

Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum hampir sama yaitu melalui

keteladanan, kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah dan dalam proses

pembelajaran, akan tetapi konsep dasar yang diajarkan berbeda. SMA Taman

Madya Ibu Pawiyatan lebih cenderung kepada konsep ajaran Ki Hadjar Dewantara

sehingga karakter nasionalis dan pengembangan budaya lebih menonjol. Berbeda

dengan Madrasah Aliyah Ali Maksum yang lebih bersifat Islam. Dengan pola dan

penerapan yang menjadi ciri masing-masing sekolah, maka akan membentuk

karakter siswa sesuai dengan cara dan ajaran sekolah masing-masing. Siswa di

SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan mempunyai sifat nasionalis yang baik,

sedangkan siswa di MA Ali Maksum mempunyai sifat religius atau keagamaan

Islam yang baik.

Persepsi yang muncul mengenai pendidikan juga tidak jauh dari konsep

dasar ajaran masing-masing sekolah. Persepsi guru dan siswa sebagian besar sudah

cukup baik tentang pendidikan karakter, akan tetapi dalam pelaksanaan proses

pembelajaran di kelas masih belum optimal. Guru belum bisa memanfaatkan ruang

tersebut untuk memasukkan nilai-nilai kepada siswa. Dampaknya moral knowing

yang didapatkan siswa belum optimal. Hal tersebut akan berpengaruh pada proses

aktualisasi nilai-nilai karakter pada siswa.

Aktualisasi atau pengamalan yang muncul beragam dari siswa di SMA

Taman Madya Ibu Pawiyatan dan Madrasah Aliyah Ali Maksum. Aktualisasi bisa

Page 155: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

dilihat dalam kegiatan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran aktualisasi yang

muncul belum terlihat dalam siswa. Metode pembelajaran yang variatif atu beragam

belum dilaksanakan beberapa guru di kedua sekolah tersebut, sehingga guru perlu

memaksimalkan proses pembelajaran di kelas.

C. Saran

1. Kepada pemerintah, khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk

menerbitkan buku pedoman petunjuk pelaksanaan pendidikan karakter sampai

hal teknis, supaya memudahkan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.

2. Kepada sekolah

a. Untuk di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan perlu dikembangkan dan

ditambah jam untuk pelajaran budi pekerti dan ketamansiswaan.

b. Untuk di Pondok Pesantren Ali Maksum dalam kurikulumnya perlu

dikembangkan untuk memberi peluang sosialisasi dalam kehidupan

masyarakat.

3. Kepada guru

a. Untuk SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan peran guru dalam proses

pembelajaran lebih dioptimalkan lagi, karena peran guru sangat strategis

dalam pembentukan karakter. Guru hendaknya bukan hanya sekedar

mentransfer atau menyalurkan ilmu saja melainkan juga penting

mengajarkan nilai-nilai akhlak mulia atau budi pekerti kepada siswa.

Page 156: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET …... · mengajarkan akhlak atau budi pekerti), kegiatan ekstrakurikuler, budaya sekolah, dan ... suatu tempat dan lingkungan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

b. Untuk di MA Ali Maksum perlu hendaknya menggunakan metode

pembelajaran yang beragam dan inovatif dalam pembelajaran. Metode

pembelajaran menarik akan membuat pelajaran menarik, sehingga

mengurangi kepenatan siswa.