Upload
ilojie
View
582
Download
108
Embed Size (px)
Citation preview
Rencana Proyek Pembangunan
Sistem Informasi Terintegrasi SEKOLAH TINGGI KESEHATAN SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
[ P T . Z a n t a r a L i n t a s I n f o r m a s i ]K o m p l e k s R u k o B a t u n u n g g a l I n d a h J l . B a t u n u n g g a l I n d a h 1 1 2 B a n d u n g 4 0 2 6 6
Yogyakarta, 15 April 2009
No. :
Lamp. : 1 (satu) set proposal
Perihal : Penawaran Perancangan Website Perguruan Tinggi
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Pimpinan
Di
Tempat.
Dengan hormat,
PT ZANTARA LINTAS INFORMASI berdedikasi dalam memberikan pelayanan
jasa perancangan aplikasi website, private e-mail, desain grafis, software
engineering dan iklan online berbasis jaringan internet dengan cakupan
Internasional.
Melalui surat penawaran ini, kami menawarkan proposal perancangan aplikasi
website untuk perusahaan yang sedang Anda pimpin. Adapun proposal
perancangan website yang kami tawarkan, telah dilampirkan bersamaan dengan
surat ini.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
PT ZANTARA LINTAS INFORMASI
Dhendy Ferdian. S.KomChief Technology Officer (CTO)02292275335, 081915560393
[ P T . Z a n t a r a L i n t a s I n f o r m a s i ]K o m p l e k s R u k o B a t u n u n g g a l I n d a h J l . B a t u n u n g g a l I n d a h 1 1 2 B a n d u n g 4 0 2 6 6
PROPOSAL PENAWARAN
Website Perguruan Tinggi
I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan sumber informasi dari seluruh media,
ternyata media internet untuk saat ini sangat digemari oleh masyarakat atau
pelaku bisnis. Informasi yang didapat selain cepat, akurat juga dapat
digunakan dan diperoleh dimana saja.
Keberadaan internet saat ini memberikan keuntungan secara
langsung maupun tidak langsung kepada dunia bisnis, pendidikan,
komunitas dan banyak lagi dari skala kecil hingga besar. Dengan adanya
fasilitas internet data – data bisa disimpan, diambil dan dikirimkan secara
mudah keseluruh penjuru dunia dengan berbagai cara, data dan informasi
yang ada dapat dihubungkan dengan mudah dan cepat hanya dengan
menggunakan ’hyperlinks’ (penghubung visual).
II. PENAWARAN PEMBUATAN WEBSITE
Mengapa Website ?
Sebuah website memiliki banyak keuntungan bagi berbagai macam
golongan pemakai, serta menawarkan berbagai macam manfaat. Website
telah menjadi sarana promosi, transaksi, pusat informasi, dan pengelolaan
data, atau bahkan menjadi sarana pendidikan.
Sebuah website tidak saja menghemat waktu dan tempat, tapi juga
biaya! Pemakai dapat mengakses Website dan apasaja yang mempunyai
intregrasi dengan website dari mana saja kita berada, Fasilitas provider
untuk mengakses internet juga semakin banyak, selain dengan telepon
rumah, handphone, juga melalui jaringan server/warnet. Ini membuktikan
bahwa masyarakat semakin tidak mau disibukan dengan keterbatasan
waktu dan kesempatan untuk melihat informasi.
Penawaran yang kami ajukan :
1. Penawaran Hosting dan Domain
Hosting adalah tempat meletakkan data website. Sebuah server hosting
umumnya akan memuat beberap (ratusan) account hosting tanpa
menggangu antara account hosting yang satu dengan yang lain.
Pengertian Bandwith adalah jumlah arus transfer data dalam kurun
waktu tertentu yang telah ditetapkan. Dalam hubungannya dengan
account hosting, semakin sering situs web dikunjungi akan semakin
sibuk aktivitas download dan upload di website tersebut, maka semakin
besar bandwith yang dibutuhkan.
Adapun Hosting yang kami tawarkan dengan spesifikasi sebagai berikut:
* Space 5 GB
* Bandwith 20.0 GB
* No Setup Fees
* Fast Activation
* 30-Day Money Back Guarantee if not satisfied
* 99.9% Uptime Guarantee
* SSH Access
* Unlimited Databases
o MySQL 5.x
o PostgreSQL 8.x
o SQLite 3.x
* Unlimited Domains
o Fully-hosted addon domains
o Subdomains
o Parked domains
* Unlimited Email Accounts
o POP3
o IMAP
o Mailman mailing lists
o SMTP server w/ authentication
o Auto-responders
o Forwarders
o Aliases
o Catch-all forwarders
o Spam Assassin
o Web-Based Email
* Unlimited FTP Accounts
* Optimized Ruby on Rails Hosting
* Mod_Rails Hosting
2. Penawaran Jasa Pembuatan Website
Kami menawarkan pembuatan Website Perguruan Tinggi (PT). Adapun
content (isi) website sesuai dengan permintaan dari pihak PT. Selain itu
kami juga menyediakan Website Perguruan Tinggi standart, adapun
gambaran content yang telah kami rancang terdiri dari :
a. Home (halaman depan)
b. Profil Perguruan Tinggi meliputi :
a. Multimedia Profile
b. Sejarah Perguruan Tinggi
c. Struktur Perguruan Tinggi
d. Visi Misi Perguruan Tinggi
e. Legalitas Perguruan Tinggi
f. Identitas Perguruan Tinggi
g. Fasilitas Perguruan Tinggi
h. Daftar Karyawan + Foto
i. Daftar Dosen + Foto
c. Program Studi
d. Kemahasiswaan
a. Daftar Mahasiswa + Foto
b. Prestasi Mahasiwa
c. Kegiatan Mahasiswa
d. Alumni
Profil Alumni
Kisah Sukses Alumni
Daftar Alumni + Foto
e. E - Learning
f. Berita Kampus
g. Halaman Download
h. Kalender Akademik
i. Jalinan Kerjasama
j. Galeri Foto
k. Lowongan Pekerjaan
l. Tugas Online
m. Mahasiswa Baru
a. Ketentuan PMB
b. Form PMB
n. Agenda
o. Peta Kampus
p. Berita Online
q. Buku Tamu
r. Kontak Kami
s. Web Mail
t. Halaman Pencarian
u. Halaman Administrator
3. Integrasi Website dengan Applikasi
Website yang kita kerjakan akan kita integrasikan dengan applikasi yang
ada pada PT sebelumnya
Adapun perhitungan semua biaya diatas adalah sebagai berikut :
Hosting + Domain (per tahun)
Biaya Development
Biaya Integrasi
Rp.
Rp.
Rp.
500.000
15.000.000
24.500.000
Total Rp. 40.000.000
III SERVICE
Untuk kenyamanan dan keamanan kosumen dalam menggunakan jasa
kami maka kami akan memberikan service FREE LIFT TIME atau selama
lamanya tanpa biaya tambahan
IV. USULAN TEKNIS
1. ARSITEKTUR PERANGKAT LUNAK
Arsitektur perangkat lunak yang digunakan adalah arsitektur multitier berbasis web. Dalam
arsitektur multitier sistem secara keseluruhan dibagi menjadi 3 bagian yang merupakan
aplikasi-aplikasi yang berbeda.
Ketiga bagian itu adalah:
A. Lapis Data
Lapis data terdiri dari aplikasi yang
bertugas untuk membaca dan menyimpan
data. Untuk jumlah data yang besar
diperlukan sebuah Relational Database
Management System yang berupa aplikasi
server. Sebuah RDBMS berkomunikasi
dengan lapis yang lain dengan
menggunakan bahasa pemrograman SQL
(Structured Query Language). SQL
distandarisasi oleh ISO dan
implementasinya diikuti oleh mayoritas
vendor server database.
B. Lapis Logika
Lapis logika terdiri dari aplikasi yang melakukan pemrosesan dan perhitungan data.
Seluruh aturan-aturan yang dijalankan oleh sistem terletak di dalam lapis logika ini. Lapis
logika juga mengatur komunikasi data dengan lapis data dan lapis presentasi. Lapis logika
umumnya berupa sebuah server aplikasi yang tereksekusi secara terpisah dari lapis-lapis
lainnya. Untuk sistem berbasis web, server aplikasi ini disebut server web. Komunikasi server
Gambar 1 Arsitektur Multi-tier
web dengan lapis data dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman
SQL(Structured Query Language), sedangkan komunikasi dengan lapis presentasi dilakukan
melalui protokol HTTP (HyperText Transfer Protocol).
C. Lapis Presentasi
Lapis presentasi berfungsi untuk menampilkan antar muka aplikasi kepada pengguna
aplikasi. Pengguna melakukan pemasukan data, melihat data, mengubah data, dan membuat
laporan di aplikasi ini. Untuk aplikasi berbasis web umumnya aplikasi ini berupa sebuah
browser yang dapat menerjemahkan file-file berformat HTML (HyperText Markup Language),
CSS (Cascading Style Sheet), dan JavaScript yang dikirimkan oleh lapis logika menjadi
sebuah tampilan visual yang interaktif. Selain menggunakan browser untuk keperluan khusus
aplikasi pada lapis presentasi dapat pula berupa aplikasi desktop yang memroses data
berformat XML (eXtensible Markup Language) yang dikirimkan oleh aplikasi di lapis logika.
Format XML yang umum digunakan adalah format XML-RPC (XML Remote Precedure Call)
atau SOAP (Simple Object Access Protocol).
Sistem multitier digunakan agar masing-masing bagian dapat dikembangkan atau diupgrade
secara terpisah. Pemusatan pemrosesan dan penyimpanan data pada lapis data dan lapis
logika juga berarti bahwa pengelolaan aturan-aturan dapat dilakukan secara cepat dan
terpusat di satu tempat. Hal ini menghindari terjadinya adanya aplikasi yang berbeda
versinya dapat berjalan pada saat yang sama. Sedangkan aplikasi pada lapis presentasi
dapat terletak dalam banyak komputer yang dapat digunakan oleh banyak pengguna pada
saat yang bersamaan.
2. MODUL PERANGKAT LUNAK
Sistem informasi yang terdapat pada aplikasi ini merupakan gabungan dari beberapa
sub-sistem yang terintegrasi. Beberapa sistem yang ada meliputi :
1. Sistem Akademik
2. Sistem Keuangan
3. Sistem Perpustakaan
4. Sistem SDM
5. Sistem Sarana dan Prasarana
6. Sistem Penjamin Mutu
7. Sistem Website
A. Pelaporan
Dari terintragrasinya system yang ada maka, semua modul yang ada pada system dapat
diambil laporan yang berupa data laporan yang berbentuk excel atau pdf, sesuai dengan
apa yang kita butuhkan
Proses Pembuatan Laporan
Penjelasan :
Data, yang terdiri dari data numerik maupun text akan diinput melalui antar muka aplikasi
yang kemudian akan disimpan ke dalam persistence storage (database) setelah itu data
bisa diproses untuk kemudian di jadikan Laporan sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap
departement.
3. TEKNOLOGI PERANGKAT LUNAK
Sistem Informasi yang dibangun terdiri dari berbagai jenis aplikasi yang digunakan secara
bersamaan. Secara umum pilihan aplikasi dilakukan atas dasar faktor-faktor utama:
1. Keandalan dan stabilitas
2. Keamanan
3. Kinerja
4. Kemudahan penggunaan
5. Kemudahan perawatan dan modifikasi
6. Open source agar biaya support dan upgrade di masa mendatang dapat ditekan.
Faktor-faktor tersebut di atas disesuaikan dengan kebijakan
pemerintah untuk memanfaatkan perangkat lunak berbasis open
source dalam program IGOS yang tertuang di dalam Surat Edaran Menkominfo No.
05/SE/M.KOMINFO/10/2005 tentang Pemakaian dan Pemanfaatan Penggunaan Piranti
Lunak Legal.
Aplikasi-aplikasi tersebut adalah:
A. Sistem operasi server
Komputer server adalah komputer yang menjalankan aplikasi pada lapis data dan lapis
logika. Seluruh proses sistem secara fisik dilakukan di komputer ini. Sistem operasi
adalah perangkat lunak dasar yang diperlukan agar aplikasi lain dapat dijalankan di
perangkat keras. Sistem operasi menghubungkan antara perangkat keras dan perangkat
lunak lain.
Sistem operasi server yang digunakan adalah Ubuntu Linux 6.06 LTS.
Sistem operasi GNU/Linux adalah sistem operasi open source yang meniru
arsitektur UNIX yang umum digunakan di server-server mainframe.
GNU/Linux yang awalnya diprakarsai oleh Linus Torvalds kini
pengembangan dan penggunaannya telah mendapat dukungan dari
banyak vendor-vendor perangkat lunak termasuk IBM, HP-Compaq, Oracle, dan Sun
Microsystem. Kelebihan utama penggunaan GNU/Linux adalah:
a. Kinerja dan stabilitas. Sistem operasi ini memang didesain untuk dijalankan di
server sehingga faktor stabilitas dan kecepatannya menjadi prioritas utama dan
sudah terbukti dalam pelaksanaannya. Stabilitas yang tinggi berarti server tidak
membutuhkan perhatian yang terus-menerus dalam proses perawatannya.
b. Keamanan. Dengan standar keamanan yang tinggi sistem operasi ini juga relatif
lebih kecil kemungkinannya mendapat gangguan dari faktor luar. Faktor luar
dapat berupa pengguna, dapat juga berupa program lain seperti virus atau worm.
Sejauh ini belum ada virus atau worm yang dikenal telah menyebar di sistem
operasi GNU/Linux walaupun sistem operasi ini digunakan oleh mayoritas server
di internet. Virus-virus Linux yang ada sekarang masih berupa bahan studi dalam
dunia akademik.
c. Biaya kepemilikan keseluruhan (Total Cost of Ownership). Biaya kepemilikan
meliputi biaya pembelian lisensi penggunaan, biaya dukungan (support), biaya
pelatihan, serta biaya upgrade. Dengan menggunakan GNU/Linux pembelian
lisensi dan upgrade tidak diperlukan lagi, sehingga biaya hanya terdiri dari
dukungan dan pelatihan. Untuk dukungan dan pelatihan dapat diperoleh dari
vendor dalam negeri sehingga dapat diperoleh dengan harga lebih murah dan
tidak perlu ada biaya yang dikeluarkan ke luar negeri. Hal ini pula yang
menyebabkan pemerintah mendorong program IGOS (Indonesia Go Open
Source).
Ada lebih dari seratus jenis distribusi GNU/Linux baik yang telah bersifat komersial
maupun non-komersial. Yang akan digunakan adalah Ubuntu Linux yang diproduksi oleh
perusahaan Canonical dari Isle of Man. Keunggulan penggunaan Ubuntu Linux adalah:
a. Tersedianya edisi download yang dapat digunakan secara gratis sehingga biaya
lisensi dan upgradenya di masa mendatang tidak diperlukan lagi.
b. Ubuntu menyediakan support yang komersial sehingga bila di masa mendatang
dukungan itu diperlukan maka dukungan komersial dapat diperoleh tanpa perlu
mengganti ke sistem operasi lain.
c. Aplikasi tambahan dapat diperoleh secara mudah dan gratis melalui koneksi
internet.
d. Pilihan aplikasinya lebih luas dibanding mayoritas distribusi lain yang berbasis di
Amerika Serikat karena Ubuntu tidak terikat pada pembatasan paten yang
didaftarkan di Amerika Serikat (umumnya pada perangkat lunak enkripsi dan
codec multimedia).
e. Aplikasi-aplikasi utama yang dibutuhkan oleh sistem informasi (Apache, dan
MySQL) sudah tersedia dalam paket standar sehingga tidak perlu diinstal secara
terpisah.
f. Ubuntu Linux adalah distro Linux yang paling populer sehingga memiliki basis
pengguna yang besar baik di dalam maupun di luar negeri.
g. Ubuntu Linux mewarisi kestabilan dan kemudahan perawatan dari Debian
GNU/Linux yang dikenal dari keandalannya sebagai system operasi server.
B. Sistem operasi client
Komputer client adalah komputer yang digunakan secara langsung oleh pengguna. Agar
dapat digunakan komputer client harus terhubung melalui jaringan ke komputer server.
Sistem operasi client yang digunakan adalah Microsoft Windows XP Professional SP 2
dan Ubuntu Linux.
C. Server database
Server database adalah sebuah aplikasi yang berfungsi untuk menyimpan dan membaca
data terstruktur dengan cara yang cepat, aman, namun dapat menampung data dalam
jumlah yang besar. Mayoritas server database berupa Relational Database Management
System (RDBMS) yang menyimpan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling
berhubungan. Komunikasi dengan sebuah RDBMS dilakukan dengan menggunakan
bahasa SQL yang distandarisasi oleh ISO. Walaupun jenis produk dan vendor RDBMS
cukup beragam (di antaranya yang terbesar adalah Oracle, IBM, dan Microsoft)
semuanya memiliki implementasi SQL standar tersebut dengan sedikit perbedaan
(disebut dialek SQL).
Server database yang digunakan dalam sistem adalah MySql 5.0. MySql termasuk
ORDBMS (Object-Relational Database Management System), yang selain memiliki fitur
standar RDBMS juga memiliki kemampuan object-oriented. MySql dikembangkan secara
open source oleh Sun Microsystem mengikuti standar ISO SQL 2003 dengan fitur-
fitur:
a. Query yang kompleks
b. Foreign key
c. Function / procedures
d. Trigger
e. View
f. Integritas transaksi
g. Multiversion concurrency control
MySql 5.0 dapat dijalankan di sistem operasi berbasis UNIX, GNU/Linux, maupun
Windows NT. MySql dapat digunakan secara gratis, namun dukungan komersial juga
dapat diperoleh dari beberapa perusahaan.
MySql 5.0 juga dilengkapi dengan perangkat administrasi untuk melakukan fungsi-fungsi
backup, restore, optimasi secara otomatis, logging, dll.
D. Aplikasi Server
Mongrel adalah library HTTP yang cepat dan server untuk bahasa pemprograman Ruby
yang diperuntukan untuk hosting aplikasi web yang dibuat oleh bahasa pemprograman
ruby, yang menggukanan teknologi plain HTTP. Mongrel merupakan framework dan
sudah support untuk Ruby On Rails, Og+Nitro, Camping, and IOWA frameworks
E. Framework dalam pembuatan Aplikasi
Framework aplikasi adalah desain dan program kerangka aplikasi yang digunakan untuk
membangun aplikasi-aplikasi yang sejenis. Framework memiliki banyak pustaka tingkat
tinggi yang dapat digunakan secara berulang. Umumnya framework perangkat lunak
didesain secara berorientasi objek sehingga desain dan programnya tersedia sebagai
class-class abstract. Framework aplikasi mendefinisikan arsitektur aplikasi sehingga
penambahan fungsi-fungsi lain dapat dilakukan dengan menambah modul-modul tanpa
perlu memodifikasi kode program yang sudah ada (kecuali file-file konfigurasi).
Dalam sistem ini, framework yang digunakan yaitu rails, sebuah framework untuk
bahasa pemprograman ruby.
Rails :
Sebuah framework yang memiliki produktivitas tinggi
Ditulis dalam bahasa pemprograman ruby oleh David Heinemeier Hansson
10 kali lebih cepat dalam developing suatu sistem dibandingkan dengan jenis
framework yang sama.
Sebuah framework open source untuk developing back-end (database) untuk aplikasi
web
Tidak perlu mengkompilasi code untuk menjalankan aplikasinya
Full Stack Framework :
Sudah termasuk kebutuhan untuk pembuatan database menggunakan pattern
Model-View-Controller.
Baris code lebih sedikit dan efektif
Konvensi Melebihi Konfigurasi :
Rails menitik beratkan pada konvensi (penamaan) dibandingkan dengan konfigurasi.
Sehingga pembuatan aplikasi dapat dilakukan lebih cepat.
F. Abstraksi Database
RDBMS tersedia dari berbagai vendor dan dapat terdiri dari beberapa produk. Walaupun
semuanya menerapkan standar SQL, namun implementasi SQL antar produk tetap
memiliki perbedaan kecil yang disebut dialek SQL. Perbedaan yang ada menyebabkan
sebuah aplikasi umumnya hanya menggunakan salah satu dialek saja dan oleh karena
itu hanya dapat menggunakan suatu jenis RDBMS saja. Aplikasi abstraksi database
adalah sebuah aplikasi / pustaka yang menyediakan metode standar untuk
berkomunikasi dengan database lalu menyediakan dialek SQL yang cocok untuk
RDBMS yang digunakan. Aplikasi yang menggunakan abstraksi database dapat
menggunakan RDBMS yang berbeda-beda tanpa perubahan dalam aplikasi itu sendiri.
Penggunaan Rails memungkinkan aplikasi untuk bermigrasi ke database lain bila suatu
saat kebutuhannya dinilai perlu untuk meningkatkan kapasitas / kapabilitas databasenya.
G. Pengguna dan Hak Akses
Pengguna dan Hak Akses adalah bagian dalam sebuah perangkat lunak yang mengatur
hak-hak akses yang dimiliki oleh setiap pengguna. Modul ini memastikan bahwa setiap
informasi hanya dapat dilihat atau diubah oleh pengguna yang memang memiliki
wewenang untuk itu. Hak akses mengatur berdasarkan kelompok yang dimiliki oleh
pengguna bagian-bagian mana dari aplikasi yang dapat diakses. Pengelolaan pengguna
dan hak akses ini diatur dalam modul yang bernama Roles dan Permission.
Modul Roles mengelola sebuah objek yang disebut role. Role merepresentasikan baik
pengguna maupun kelompok pengguna. Role didesain dengan fleksibel sehingga
sebuah role dapat merupakan anggota dari role lain secara tidak terbatas. Sebuah role
juga dapat menjadi anggota dari beberapa role sekaligus. Sebuah role lalu dapat
diberikan sebuah atau beberapa objek privilege yang merepresentasikan hak akses pada
bagian modul tertentu. Modul Roles menyediakan pula perangkat pengujian untuk
mensimulasikan hak akses ini untuk kombinasi role dan privilege tertentu.
Pembagian dasar jenis ada tiga buah yaitu:
a. anonymous, yaitu akses yang dapat diperoleh tanpa login
b. administrator, yaitu akses yang dimiliki oleh administrator sistem
c. user, yaitu akses yang dimiliki oleh pengguna biasa.
Akses user umumnya dapat dibagi-bagi lagi sesuai dengan jenis pengguna yang ada
dalam proses kerja aplikasi.
Modul Permission mengelola objek privilege. Objek privilege dapat dikaitkan dengan
akses pada tingkat modul, komponen, class, bahkan instantiasi dari class yang
bergantung pada data. Hak akses pada objek privilege memiliki beberapa tingkat, yaitu:
a. None
b. Overview
c. Read
d. Edit
e. Add
f. Delete
g. Admin
Perilaku pada setiap tingkat dapat diinterpretasikan secara bebas dalam desain setiap
modulnya.
H. Antar Muka Browser dengan AJAX
Browser menjadi antar muka yang populer digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang
penggunanya banyak dan tersebar di beberapa lokasi. Hal ini disebabkan telah
tersedianya berbagai jenis browser secara otomatis di berbagai sistem operasi sehingga
di komputer-komputer client tidak perlu diinstal sesuatu lagi. Hal ini amat memudahkan
pada saat perawatan sehingga setiap terjadi masalah atau terjadi perubahan sistem
semuanya cukup dilakukan di server saja, tidak perlu memeriksa komputer-komputer
client. Ini disebut konsep thin client karena komputer client sama sekali tidak melakukan
pemrosesan logika aplikasi. Pemrosesan yang terjadi di komputer client hanyalah
pemrosesan yang dilakukan oleh antar muka untuk memberi kemudahan penggunaan.
Ada beberapa komponen yang diolah oleh sebuah browser:
a. XHTML (eXtensible HyperText Markup Language) berisi struktur dan data antar
muka. Seluruh informasi dan fungsionalitas dideskripsikan dalam file ini,
termasuk widget-widget sederhana untuk keperluan input data. XHTML adalah
sebuah standar yang ditetapkan oleh W3C (World Wide Web Consortium) dan
merupakan pengembangan XML dari HTML (yang berbasis SGML).
b. CSS (Cascading Style Sheet) berisi informasi mengenai layout dan style
tampilan, termasuk unsur visualnya. Agar aplikasi tampak teratur dan mudah
digunakan, maka pengaturan tata letak, penekanan dengan warna dan efek,
serta nilai estetika dapat diatur lewat file CSS ini. CSS ini juga memungkinkan
antar muka bersifat konsisten antar modulnya. CSS adalah standar yang
ditetapkan oleh W3C. CSS terdiri dari 3 level, di mana sampai saat ini sebagian
besar browser baru mengikuti level 1 secara penuh. Browser paling populer
Internet Explorer 6 baru mengimplementasikan sebagian CSS level 2,
sedangkan browser Mozilla dan Opera sudah mengimplementasikan sebagian
besar CSS level 2.
c. JavaScript adalah sebuah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di dalam
browser. JavaScript dipergunakan untuk melakukan pemrosesan antar muka,
termasuk melakukan pengecekan-pengecekan awal terhadap validitas data.
JavaScript mengakses struktur pada XHTML dengan menggunakan DOM
(Document Object Model) yang disediakan oleh browser dan memanipulasinya
berdasarkan style yang ada pada CSS. Kombinasi XHTML, CSS, dan JavaScript
ini sering kali disebut DHTML (Dynamic HTML). DOM adalah standar yang
ditetapkan oleh W3C, sedangkan JavaScript distandarisasi oleh ECMA
(European Computer Manufacture Association) dengan nama ECMAScript.
Walaupun populer digunakan namun antar muka yang dilakukan di browser memiliki
keterbatasan-keterbatasan yang tidak didapati di aplikasi desktop lain. Keterbatasan
yang dimaksud misalnya fitur drag-and-drop dan kemampuan mengambil atau
menyimpan data tambahan ditengah proses pengisian form.
Gambar 4: Perbandingan alur proses kerja pada model klasik dengan AJAX
Gambar 5: Perbandingan alur data synchronous dan asynchronous
Untuk mengatasi hal ini dimunculkan konsep RIA (Rich Internet Application) atau Rich
Client dimana aplikasi client masih menggunakan browser namun sudah memiliki
kekayaan antar muka seperti aplikasi desktop lainnya. Salah satu solusi RIA ini adalah
sebuah konsep yang dinamakan AJAX (Asynchronous JavaScript and XML). AJAX
memanfaatkan sebuah object JavaScript non-standar yang pertama kali dibuat oleh
Microsoft bernama XMLHttpRequest untuk mengirimkan dan menerima informasi dari
server secara asynchronous (di belakang layar) berupa file dalam format XML atau
JSON (JavaScript Object Notation). Dengan memanfaatkan AJAX ini aplikasi berbasis
web terasa lebih interaktif, responsif, dan cepat tanpa melakukan proses reload atau
submit seperti halnya aplikasi web tanpa AJAX. Aplikasi web modern berbasis AJAX
dapat dilakukan dengan persyaratan browser minimal Microsoft Internet Explorer 6.0,
Mozilla Firefox 1.0, Opera 8.0, atau browser berbasis KHTML 3.2 (seperti Konqueror dan
Safari di Macintosh).
AJAX mulai dipopulerkan penggunaannya pada tahun 2005 oleh Google dengan
peluncuran Gmail dan GoogleMaps. Sejak saat itu mulai bermunculan pustaka AJAX
yang dapat diperoleh secara bebas.
I. Pelaporan
Pelaporan adalah modul yang memungkinkan untuk dilakukan pengolahan data dalam
format tertentu lalu hasilnya dapat dicetak oleh printer. Ada 3 buah metoda yang dapat
dilakukan untuk mencetak data:
a. Menggunakan fitur print yang telah ada di Aplikasi. Umumnya sebuah halaman
dapat dibuat versi printernya yang tidak memiliki latar belakang dan format yang
menghilangkan widget-widget interaksi. Untuk laporan yang sederhana hal ini
dapat dilakukan.
b. Konversi data ke dalam format PDF (Portable Document Format).
Format PDF yang dibuat oleh Adobe merupakan format yang
paling umum dipakai untuk format printer. Format PDF tidak
berubah bila dicetak menggunakan printer yang berbeda-beda.
c. Konversi data ke dalam format XLS (Excell Sheet). Format XLS bawaan microsoft
merupakan format yang paling umum dipakai untuk file report. Format XLS tidak
berubah bila dicetak menggunakan printer yang berbeda-beda.
4. METODOLOGI PENGEMBANGAN
A. Unified Process
Ada beberapa metodologi pengembangan perangkat lunak yang umum dipakai.
Perkembangan yang pesat di bidang teknologi informasi baik di bidang analisis dan
desain maupun di bidang teknik pemrogramannya menyebabkan metodologi
pengembangan perangkat lunak juga harus ikut menyesuaikan diri. Metodologi yang
lebih baru telah mengadopsi metode analisis, desain, dan pemrograman yang
berorientasi objek. Metodologi yang paling populer saat ini adalah Unified Process.
Unified Process dikembangkan sebagai metodologi yang bersifat use-case driven,
berpusat pada arsitektur, iteratif, dan incremental didasarkan pada UML (Unified
Modeling Language) yaitu bahasa model standar untuk desain berorientasi objek. Unified
Process dikembangkan oleh Rational Software (yang sekarang bagian dari IBM) tahun
1999. Unified Process mendeskripsikan pemberian dan pengelolaan tugas serta
tanggung jawab dalam sebuah organisasi pengembang perangkat lunak. Unified Process
yang dilaksanakan dengan produk-produk bantu yang dibuat oleh Rational Software
(IBM) disebut Rational Unified Process (RUP).
Unified Process mendefinisikan tahap pelaksanaan, kegiatan, peran pelaksana, hasil
pekerjaan, dan prinsip yang harus diikuti. Namun Unified Process tidak dapat diterapkan
secara langsung karena memang dimaksudkan sebagai kerangka proses kerja yang
harus diadaptasikan. Unified Process menyediakan berbagai 'pustaka' proses kerja yang
harus dipilih untuk disesuaikan dengan tim pelaksana dan jenis perangkat lunak yang
dikembangkan.
Prinsip-prinsip Unified Process adalah:
a. Pengembangan perangkat lunak secara iteratif
b. Pengelolaan kebutuhan
c. Penggunaan arsitektur yang berbasis komponen
d. Pemodelan perangkat lunak secara visual (diagram UML)
e. Verifikasi kualitas perangkat lunak
f. Perubahan pada perangkat lunak yang terkendali
Agile Unified Process adalah adaptasi-adaptasi Unified Process yang menekankan pada
kecepatan pengembangan dan fleksibilitas kebutuhan. Umumnya Agile Unified Process
memilih set aktivitas dan artifak UP yang sesederhana mungkin dan menggunakan
perencanaan tingkat tinggi untuk keseluruhan proyek (phase plan) dengan menyusun
perencanaan detil (iteration plan) pada setiap awal iterasi. Salah satu jenis Agile Unified
Process yang digunakan adalah Crystal Clear yang diprakarsai oleh Alistair Cockburn.
Deskripsi Unified Process selanjutnya adalah Unified Process yang diadaptasikan
dengan Crystal Clear.
B. Tahap Pelaksanaan
Fase pengembangan dalam Unified Process ada 4 buah, ditambah dengan 1 fase
penggunaan.
a. Insepsi
Tahap insepsi adalah tahap persiapan. Hal-hal yang perlu ditentukan dalam
tahap insepsi ini adalah jadwal kerja, pembentukan tim, dan ruang lingkup
perangkat lunak yang akan dikembangkan.
b. Elaborasi
Tahap elaborasi adalah tahap perencanaan di mana penekanan dilakukan
pada terselesaikannya deskripsi kebutuhan perangkat lunak (termasuk
survei), analisis dan desain arsitektur, serta pembangunan kerangka dasar
aplikasi dan metode pengujiannya.
c. Konstruksi
Tahap konstruksi adalah tahap pembangunan di mana penekanan dilakukan
pada desain teknis, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak.
Gambar 7 Diagram Sistematika Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak
d. Transisi
Tahap transisi adalah tahap penerapan di mana dilakukan uji coba oleh
calon pengguna, pelatihan, persiapan pemakaian dan diakhir dengan
pemakaian sistem oleh pengguna.
e. Produksi
Tahap produksi adalah tahap operasional di mana kegiatan utama adalah
perawatan sistem termasuk melakukan backup data.
C. Kegiatan Pelaksanaan
Dalam setiap tahap dilakukan beberapa jenis kegiatan yang umumnya berjalan
bersamaan. Enam kegiatan pertama kerkaitan dengan kegiatan inti pengembangan
aplikasi sedangkan empat kegiatan selanjutnya adalah kegiatan dukungan.
a. Business Modelling
Pemodelan Bisnis mendokumentasikan proses bisnis, yaitu cara kerja pengguna
dalam memanfaatkan aplikasi ini (baik tanpa aplikasi maupun cara kerja yang
diinginkan dengan menggunakan aplikasi). Hal ini dilakukan dengan cara:
i. Survei dan pemetaan yang terdiri dari:
Pertemuan Awal untuk menyepakati ruang lingkup umum dan
project charter.
Pertemuan Teknis yang terdiri dari pengumpulan data,
wawancara dengan calon pengguna, studi literatur dan
peraturan perundang-undangan.
ii. Analisis cara kerja penggunaan yang menghasilkan:
Diagram Workflow yaitu alur kerja pemakaian perangkat lunak.
Diagram Use-Case yaitu diagram yang menjelaskan jenis-jenis
pengguna dan aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengguna di
dalam sistem.
Glossary yaitu daftar kota kata istilah yang sering dipakai dalam
bidang ruang lingkup aplikasi.
Domain model yaitu identifikasi entitas-entitas yang terlibat di
dalam sistem.
b. Requirements
analisis kebutuhan mendeskripsikan secara detil apa yang akan dilakukan oleh
aplikasi, hal ini dilakukan dengan penyusunan dokumen use-case dan business
rules. analisis kebutuhan dilakukan oleh Analis Bisnis. analisis kebutuhan
meliputi:
i. Melakukan analisis terhadap kondisi sistem informasi yang telah ada.
Pada tahap ini, akan dilakukan analisis mengenai siapa saja pihak-pihak
yang akan terlibat di dalam Sistem (organisasi atau aplikasi lain) dan
bagaimana bentuk komunikasi informasi yang terjadi antar pihak-pihak
tersebut.
ii. Melakukan analisis terhadap kebutuhan sistem informasi. Berkaitan
dengan analisis terhadap kondisi sistem informasi yang telah ada di atas,
maka pada tahap ini akan dilakukan analisis mengenai proses-proses
mana saja yang membutuhkan penanganan melalui Sistem Informasi.
iii. Mengidentifikasi ruang lingkup sistem informasi. Pada tahap ini,
dilakukan pengidentifikasian ruang lingkup sistem informasi yang akan
dibangun sesuai dengan analisis kebutuhan di atas.
iv. Mengidentifikasi ruang lingkup keluaran sistem informasi. Sebagai
kelanjutan dari tahapan di atas, pada tahap ini dilakukan
pengidentifikasian ruang lingkup bentuk keluaran (output) dari sistem
informasi yang akan dihasilkan.
v. Melakukan analisis terhadap aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap
ini dilakukan analisis terhadap aplikasi yang akan dibangun. analisis
yang dilakukan meliputi bentuk dan sistematika aplikasi sistem yang
akan dibangun.
vi. Pendokumentasian hasil analisis. Hasil akhir analisis kebutuhan adalah
dokumen-dokumen berikut:
Dokumen Use Case yang berisi pendetilan skenario
penggunaan aplikasi mengikuti format yang telah ditetapkan.
Non Functional Requirements yaitu berisi pembatasan-
pembatasan teknis mengenai perangkat lunak yang harus
dibangun.
Business Rules yaitu aturan-aturan yang harus diikuti oleh
aplikasi. Business Rules diperoleh langsung dari peraturan kerja
organisasi dan dari hasil survei.
Sketsa Antar Muka yaitu desain antar muka yang akan
digunakan di dalam aplikasi.
c. Analysis and Design
analisis dan Desain mendeskripsikan solusi teknis yang akan digunakan untuk
mencapai perilaku yang sudah ditetapkan dalam kegiatan requirement. Desain di
sini meliputi desain alur, desain interaksi, desain visual, dan desain teknis.
Kegiatan ini dilakukan oleh Analis dan Desainer Sistem, Desainer Visual, dan
Administrator Basis Data.
Metodologi analisis dan Desain yang digunakan di dalam pengerjaan Sistem
Informasi ini adalah metodologi analisis dan desain berorientasi objek dengan
menggunakan UML (Unified Modeling Language). UML adalah bahasa
pemodelan / diagram yang secara standar digunakan untuk mengekspresikan
hasil analisis dan desain. UML disepakati sebagai standar industri di bawah
pengawasan OMG (Object Management Group). UML berisi spesifikasi
beberapa jenis dokumen atau diagram, seperti misalnya diagram use case untuk
menjelaskan requirement atau diagram class untuk menjelaskan class-class
yang diperlukan dalam pemrograman nanti. Selain diagram/dokumen UML untuk
melengkapi desain diperlukan pula dokumen tambahan, seperti misalnya desain
sketsa user interface dan ERD (Entity Relationship Diagram) untuk menjelaskan
struktur database yang akan digunakan. Dokumen-dokumen yang umum dibuat
dalam UML dapat dilihat melalui gambar berikut ini:
Gambar 8 Dokumen yang dihasilkan menurut UML
analisis dan Desain merupakan proses multi langkah yang terdiri dari kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
i. Melakukan desain terhadap aplikasi yang akan dibangun. Setelah
dilakukan analisis, maka pada tahap ini dilakukan kegiatan desain
aplikasi yang akan dibangun.
ii. Melakukan desain format keluaran sistem. Tahapan ini adalah fase
dimana dilakukan penetapan mengenai keluaran (output) seperti apa
yang akan dihasilkan dari aplikasi.
iii. Menyusun kebutuhan data untuk sistem yang akan dibangun. Pada
tahap ini, dilakukan penyusunan kebutuhan data-data yang akan
tercakup di dalam informasi-informasi yang disajikan, dan dilakukan
pencocokan antara data-data tersebut dengan perangkat pendukungnya.
iv. Merancang alur sistem aplikasi. Tahap ini merupakan tahapan awal dari
dimulainya pembangunan Sistem Informasi. Tahapan ini adalah tahapan
yang mencoba untuk menentukan aturan-aturan bisnis (business rules)
yang akan membangun sistem secara keseluruhan.
v. Melakukan pembangunan / pengembangan database. Di dalam kegiatan
ini, dilakukan pembangunan / pengembangan database dari aplikasi
Sistem Informasi berkaitan dengan aturan-aturan bisnis (business rules)
di atas.
vi. Pendokumentasian hasil analisis dan desain berupa dokumen-dokumen
utama berikut:
Activity Diagram atau Sequence Diagram
Desain Antar Muka
Class Diagram
ERD (Entity Relationship Diagram)
Desain Visual
d. Implementation
Implementasi yaitu merealisasikan desain ke dalam kode komputer yang dapat
dieksekusi oleh komputer. Ini dilakukan dengan melakukan pemrograman.
Metodologi pemrograman yang digunakan di dalam pengembangan aplikasi
Sistem Informasi adalah metodologi Object Oriented Programming (OOP).
Alasan digunakannya metodologi OOP ini berkaitan erat dengan karakteristik
yang menjadi ciri-ciri yang dimilikinya, yaitu:
i. Pendekatan lebih pada data dan bukan pada prosedur / fungsi.
ii. Program besar dibagi pada apa yang dinamakan objek-objek.
iii. Struktur data dirancang dan menjadi karakteristik dari objek-objek.
iv. Fungsi-fungsi yang mengoperasikan data tergabung dalam suatu objek
yang sama.
v. Data tersembunyi dan terlindung dari fungsi/prosedur yang ada di luar.
vi. Objek-objek dapat saling berkomunikasi dengan saling mengirim pesan
satu sama lain.
vii. Pendekatan adalah dari bawah ke atas (bottom up approach).
Pemrograman dilakukan dengan menggunakan satu atau lebih bahasa
pemrograman dengan bantuan perangkat kerjanya. Perangkat kerja yang
digunakan meliputi IDE (Integrated Development Environment) dan Version
Control System.
IDE adalah sebuah perangkat bantu pemrograman yang membantu dalam
proses pengetikan kode, dokumentasi pemrograman, pencarian kesalahan
program, perapian dan organisasi kode program, pelacakan eksekusi program,
uji coba aplikasi, serta kompilasi dan pemaketan hasil akhir program.
Version Control System adalah sebuah perangkat kolaborasi antar pemrogram
yang memungkinkan setiap pemrogram bekerja pada satu buah basis kode yang
sama. Penggunaan version control system amat penting agar tidak terjadi
kehilangan data dan aplikasi dapat diuji integrasinya secara cepat. Version
Control System yang digunakan adalah Bazaar yang bersifat terdistribusi
sehingga version control system ini selalu dapat digunakan walaupun tidak
terhubung ke server kerja yang utama.
Hasil akhir pemrograman sebuah perangkat lunak yang telah dapat dijalankan
sesuai dengan desain. Dokumentasi yang akan digunakan oleh pengguna
seperti manual penggunaan juga dihasilkan dalam kegiatan ini. Kegiatan ini
melibatkan Administrator Basis Data, Programmer dan Penulis Dokumentasi.
e. Test
Uji Coba adalah melakukan uji coba untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan
yang mungkin timbul. Uji coba dilakukan oleh Pengujicoba Aplikasi dengan
bantuan Programmer. Uji coba terdiri dari beberapa yaitu:
i. Uji coba proses yang dilakukan secara otomatis oleh software. Agar hal
ini dapat dilakukan maka untuk setiap fungsi atau proses di dalam
aplikasi perlu disiapkan data uji dan prosesnya dimasukkan ke dalam
sebuah perangkat yang disebut UnitTest. UnitTest kemudian dapat
terus-menerus dijalankan secara otomatis untuk memastikan bahwa
proses telah dilakukan oleh sistem dengan benar dan tetap benar
setelah dilakukan berbagai modifikasi atau penambahan fitur.
ii. Uji coba antar muka yang dilakukan oleh tester (penguji coba). Penguji
coba selain mencatat kesalahan yang mungkin timbul juga bertanggung
jawab untuk memberi masukan-masukan mengenai kemudahan
penggunaan sistem.
iii. analisis kinerja atas sistem yang dibangun yang disesuaikan dengan
dokumen analisis kebutuhan yang dibuat pada kegiatan analisis
kebutuhan.
iv. Uji coba beta (Beta test) adalah uji coba yang dilakukan oleh calon
pengguna. Ini dilakukan pada tahap Transisi.
v. Hasil akhir kegiatan uji coba adalah laporan bug (kesalahan program)
beserta dengan laporan perbaikan kesalahan program yang telah
dilakukan.
f. Deployment
Pemasangan Sistem informasi meliputi melakukan pemaketan, instalasi,
konversi data, konfigurasi aplikasi, pelatihan. Sebagian besar kegiatan
pemasangan dilakukan pada fase Transisi. Kegiatan ini melibatkan Administrator
Sistem, Administrator Basis Data, Operator Basis Data, dan Instruktur Pelatihan.
i. Pemaketan dilakukan dengan pembuatan program instalasi sistem,
dokumentasi instalasi, dan penyerahannya dalam bentuk CD dan
dokumen.
ii. Instalasi meliputi pemasangan aplikasi tersebut di perangkat keras yang
akan digunakan.
iii. Konfigurasi aplikasi adalah penyesuaian konfigurasi agar aplikasi siap
pakai.
iv. Konversi data berupa pemasukan data awal yang dibutuhkan agar
aplikasi dapat mulai dipakai.
v. Pelatihan dan sosialisasi dilakukan bagi para pengguna dan
administrator agar mereka dapat mengoperasikan sistem dengan tepat
dan efektif.
g. Configuration and Change Management
Pengelolaan konfigurasi dan perubahan meliputi:
i. Pengelolaan dokumentasi, kode, dan aplikasi yang dihasilkan dalam
pengerjaan proyek.
ii. Pengelolaan dan pengendalian perubahan-perubahan yang terjadi
selama berjalannya pengembangan.
iii. Status dan pengukuran kemajuan serta kualitas setiap dokumen.
iv. Kegiatan ini dilakukan oleh Manajer Proyek dengan bantuan sekretaris
proyek.
h. Project Management
Pengelolaan proyek meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan
sumber daya, pengelolaan resiko, pembagian tugas, pengukuran kinerja,
pengontrolan, dan evaluasi tim kerja. Kegiatan ini dilakukan oleh Manajer
Proyek.
i. Environment
Penyiapan lokasi meliputi pengelolaan alat, sarana, prosedur, guidelines yang
diperlukan pada saat pengembangan. Pemasangan perangkat kerja dilakukan di
lokasi pengembangan, lokasi uji coba, dan lokasi pemakaian akhir. Hasil
pemasangan didokumentasikan dalam dokumen konfigurasi jaringan dan
aplikasi. Dokumentasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena
akan menjadi acuan pada tahap Perawatan. Kegiatan ini dilakukan oleh
Administrator Sistem.
j. Operation and Support
Operasional dan Dukungan bertujuan untuk memastikan bahwa sistem dapat
digunakan secara tepat dan efektif. Hal ini meliputi pengecekan bahwa
perangkat lunak berjalan sebagaimana mestinya, jaringan masih tersedia dan
termonitor, serta data pekerjaan terbackup. Bila terjadi gangguan maka akan
diambil langkah-langkah agar sistem dapat dipakai kembali dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya tanpa kehilangan data. Dukungan diberikan untuk
mengarahkan para pengguna yang menemui kesulitan dalam pemakaian sistem.
D. ARSITEKTUR PERANGKAT KERAS
Arsitektur perangkat keras yang digunakan terdiri dari Server, Personal Computer Client,
Local Area Network (LAN) serta perangkat pendukung berupa Uninterupted Power
Supply (UPS). Skema arsitektur perangkat keras seperti gambar dibawah ini:
E. JADWAL KERJA
Jadwal kerja untuk menyelesaikan system ini, kami melihat scope
pekerjaan yang akan kami kerjakan
Demikian penawaran ini kami buat semoga bisa menjadi sarana silaturahmi
PT ZANTARA LINTAS INFORMASI dengan Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Surya Global Yoguakarta sebagai upaya bersama dalam
meningkatkan mutu pelayaan Pendidikan.
Yogyakarta, 15 April 2009
Hormat Kami,
PT ZANTARA LINTAS INFORMASI
Dhendy Ferdian. S.KomChief Technology Officer (CTO)02292275335, 081915560393