35
Aliphatoos Lipaze (110170031) 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu ciri dari mahluk hidup adalah berkembang biak. Berkembang biak untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah. Begitu pula dengan fitrah manusia, sebagai mahluk hidup ia akan mempertahankan keturunannya. Dan sistem yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah sistem reproduksi tubuh kita. Oleh karena itu sistem reproduksi merupakan sistem yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum. Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37 °C). Testis merupakan organ kuat mudah bergerak dan terletak di dalam skrotum dan digantung oleh spermatic cord. Testis terbungkus oleh Tunica vaginalis, tunica albugenia, tunica vasculosa. Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan

Referat Testis,Isi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Salah satu ciri dari mahluk hidup adalah berkembang biak. Berkembang

biak untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah. Begitu pula dengan fitrah

manusia, sebagai mahluk hidup ia akan mempertahankan keturunannya. Dan

sistem yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah sistem reproduksi tubuh

kita. Oleh karena itu sistem reproduksi merupakan sistem yang penting bagi

kelangsungan hidup manusia.

Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia

(pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum. Pada mamalia,

testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak

di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada

mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37 °C).

Testis merupakan organ kuat mudah bergerak dan terletak di dalam

skrotum dan digantung oleh spermatic cord. Testis terbungkus oleh Tunica

vaginalis, tunica albugenia, tunica vasculosa. Pada tubulus spermatikus terdapat

otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke

tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis

akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster.

Hewan selain mamalia tidak memiliki testis di luar. Burung, yang

mempunyai suhu tubuh yang tinggi, memiliki testis di dalam tubuhnya. Menurut

teori para ahli, mereka menggunakan kantong udaranya untuk menjaga suhu

optimal testis, namun pada penelitian berikutnya disebutkan bahwa testis burung

berfungsi baik pada suhu tubuh.

Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis.

Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis),

cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.

Page 2: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 2

Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salah satu

terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur

anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.

I.2. Tujuan dan Manfaat

I.2.1 Tujuan

1. Sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian akhir blok.

2. Agar mahasiswa dan penulis pada khususnya dapat mengetahui

tentang testis baik secara anatomi, histologi maupun fisiologinya.

I.2.2 Manfaat

1. Mahasiswa lebih mengerti tentang anatomi, histologi dan fungsi

mikroskopis dari testis.

2. Memberi wawasan tambahan kepada mahasiswa tentang testis.

Page 3: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 3

BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Anatomi Testis

Testis merupakan organ kuat mudah bergerak dan terletak di dalam skrotum.

Testis sinistra biasanya terletak lebih rendah dibanding testis dekstra. Ekstremitas

superior kelenjar sedikit miring ke depan. Masing-masing testis dikelilingi oleh

kapsula fibrosa yang kuat, tunika albuginea. (Snell, 2007).

Bentuk oval terdapat dalam scrotum, difiksasi oleh funiculus spermaticus,

meninggalkan canalis inguinalis melalui anulus inguinalis profundus. Awal

kehidupan testis berada dalam cavum abdomen, sebelum lahir mengalami

penurunan lewat canalis inguinalis, kemudian keluar melalui anulus inguinalis

superficialis dan masuk ke scrotum. Terbungkus oleh derivat tunica serosa, tunica

muscularis, dan lamina fibrosa dari dinding abdomen juga cutis. Panjang sekitar

4-5 cm, lebar 2,5 cm, diameter anteroposterior 3 cm dan berat sekitar 0,5-1 gr.

1) Bagian dari testis

Testis mempunyai bagian sebagai berikut :

a) Extremitas superior, menuju ke ventrolateral

b) Extremitas inferior, menuju ke dorsomedial

c) Margo anterior yang convex, menuju ke ventrocaudal

d) Margo posterior, tempat melekat funiculus spermaticus, menuju

dorsocranial

2) Pembungkus Testis

Testis dibungkus oleh lapisan-lapisan sebagai berikut :

a. Tunica vaginalis

b. Tunica albugenia

c. Tunica vasculosa

Page 4: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 4

a. Tunica Vaginalis

Membrana serosa derivat dari saccus vaginalis peritonei saat fetus.

Dibedakan menjadi dua yaitu :

a) Lamina visceralis

Plica dari lamina ini menghubungkan testis dengan epididymis.

Dari margo posterior testis melipat ke fascia interna akan melapisi

scrotum.

b) Lamina parietalis

Bentuk lebih tebal, membentang ke atas sampai pada ventromedial

funiculus spermaticus dan margo inferior testis. Facies interna tunica

vaginalis dibentuk diantara lamina visceralis dan lamina parietalis

disebut cavum vaginalis testis.

Kadang kantung peritoneum tidak mengalami obliterasi, sehingga cavitas

peritoneal di abdomen akan berhubungan langsung dengan cavum

peritoneal testis, hal ini memudahkan terjadinya hernia inguinalis.

b. Tunica Albugenia

Terdiri dari jaringan ikat fibrosa, berwarna kebiruan. Menutupi testis,

kecuali daerah perlekatan dari epididymis pada testis dan sepanjang margo

posterior testis. Trabecula atau septula testis membagi testis dalam 200-300

lobulus. Tiap lobulus mengandung beberapa tubulus seminiferi atau tubulus

contortus yang berkelok-kelok.

Tubulus seminiferi yang matur dan imatur dipisahkan oleh membrana

basalis, dimana dari sel-sel yang berada di dinding tubulus inilah

spermatozoa di produksi dan sel yang membentuk hormon terletak pada

jaringan ikat diantara tubuli. Tubuli seminiferi masuk ke mediastinum

Page 5: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 5

menjadi lurus sebagai tubulus rectus seminiferus ahirnya membentuik rete

testis. Anyaman retet testis tempat mengalirnya spermatozoa dari ductus

eferentes sebelum menuju ductus epididymis yang selanjutnya sebagai

ductus deferens

c. Tunica Vesiculosa

Capsula vasculair tersusun atas plexus, vasa dan jaringan ikat longgar.

Melapisi seluruh celah-celah dalam testis.

Gambar 1.1 lobulus testis dan lapisan testis

Dari permukaan dalam kapsula terbentang banyak septa fibrosa yang

membagi bagian dalam organ menjadi lobulus-lobulus (lobuli testis). Di

dalam setiap lobulus terdapat satu sampai tiga tubuli seminiferi yang

berkelok-kelok. Tubuli seminiferi bermuara ke dalam jalinan saluran yang

bernama rete testis. Duktuli efferentes yang kecil menghubungkan rete testis

dengan ujung atas epididimis.

Page 6: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 6

Spermatogenesis yang normal hanya akan terjadi bila testis berada pada

suhu yang lebih rendah dari pada suhu di dalam cavitas abdominalis. Bila

testis terletak di dalam scrotum, testis berada pada suhu sekitar 30C lebih

rendah terhadap suhu abdomen. Pengaturan suhu testis di dalam scrotum

tidak seluruhnya dimengerti tetapi daerah permukaan kulit scrotum secara

reflek dapat diubah dengan kontraksi muskulus dartos dan musculus

cremaster. Sekarang diketahui bahwa vena testiculares di dalam furniculus

spermaticus yang membentuk pleksus pampiniformis, bersama dengan

cabang-cabang arteriae testiculares yang terletak dekat dengan vena, munkin

membantu menstabilkan suhu testis dengan mekanisne pertukaran panas

secara countercurrent, dengan cara ini darah panas dari abdomen

memberikan panasnya ke darah yang berjalan ke atas melalui vena-vena ke

abdomen.

3) Perdarahan Testis dan Epididimis

Arteri testis adalah sebuah cabang aorta abdominalis. Vena testikularis

keluar dari testis dan epididimis sebagai jaringan vena, pleksus

pimpiniformis yang melepaskan vena testikularis dalam canalis inguinalis.

(Moore and Agur, 2002). (Jalinan ini menjadi kecil dan ahirnya membentuk

sebuah vena yang berjalan ke atas melalui kanalis inguinalis). Vena

testikularis dekstra mengalirkan darahnya ke vena cava inferior dan vena

testikularis sinistra bermuara ke vena renalis sinistra. (Snell, 2007).

Testis mendapat perdarahan dari

1. A.spermatica interna (a.testicularis)

2. A.spermatica externa cabang dari a.epigastrica inferior

3. A.pudenda externa

4) Aliran Limf Testis dan Epididimis

Page 7: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 7

Pembuluh- pembuluh limf berjalan ke atas di dalam funikulus spermaticus

dan berahir di dalam nodi limphoide di samping aorta (nodi limphoide

lumbales atau paraaortici) (Moore and Agur, 2002). setinggi vetebra

lumbal I yaitu pada planum transpilorycum. Aliran seperti ini diperkirakan

karena selama perkembangannya, testis bermigrasi dari bagian atas dinding

posterior abdomen, turun melalui kanalis inguinalis dan masuk ke dalam

scrotum, menarik suplai darah walaupun pembuluh limf mengikutinya.

(Snell, 2007).

5) Persarafan Testis

Testis mendapat persarafan dari pleksus testikularis sekeliling arteria

testikularis mengandung saraf sympatis dari nervus vagus dan serabut

simpatis dari segmen T7 (Moore and Agur, 2002) dan nervus-nervus lain

yang mempersarafi tetis adalah:

1. Inervasi ductus epididymis dari cabang plexus gastricus inferior

2. N.spermaticus atau n.pudendus cabang dari n.genitofemoralis

3. N.scrotalis posterior

II.2. Histologi Testis

Testis merupakan kelenjar ganda, karena secara fungsional bersifat

eksokrin dan juga endokrin. Bagian eksokrin terutama menghasilkan sel kelamin

(sel benih), sehingga testis dianggap sebagai kelenjar sitogenik. Bagian endokrin

menghasilkan sekret internal yang dilepaskan oleh sel-sel khusus.

a. Simpai Testis

Testis tergantung di dalam skrotum dan dibungkus oleh simpai testis yang

terdiri atas tiga lapisan, yaitu:

1. Lapisan terluar, tunika vaginalis

2. Lapisan tengah, tunika albuginea

Page 8: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 8

3. Lapisan terdalam, tunika vaskulosa

Tunika vaginalis merupakan selapis sel mesotel gepeng, seringkali rusak

pada saat pembuatan sajian. Lapisan ini merupakan bagian dari sebuah

kantung serosa yang tertutup, berasal dari peritonium yang membungkus

permukaan lateral dan anterior testis. Lapisan ini terletak di atas lamina

basal yang memisahkannya dari lamina tengah yang paling jelas yaitu

tunika albuginea.

Dulu, tunika albuginea digambarkan sebagai lapisan tebal, terdiri dari

jaringan ikat fibroelastis, tetapi sekarang dapat diperlihatkan juga adanya

sejumlah sel otot polos. Pada manusia, meskipun unsur-unsur otot polos

tersebar luas tapi umumnya terdapat paling banyak di bagian posterior testis

di dekat epididimis.

Gambar1.2 histologi tetis; tubulus seminiferus

Lapisan paling dalam simpai testis adalah tunika vaskulosa terdiri atas

jala-jala kapiler darah yang terbenam dalam jaringan ikat di dalam jaringan

Page 9: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 9

ikat jarang. Simpai testis bukan merupakan suatu pembungkus yang

lembam, melainkan merupakan suatu selaput dinamis yang mampu berkerut

secara berkala. Kerutan-kerutan tersebut munkin bertujuan untuk

mempertahankan tekanan yang sesuai di dalam testis, mengatur gerakan

keluar masuknya cairan ke dalam kapiler-kapiler dan untuk memijit sistem

saluran, sehingga membantu gerakan spermatozoa ke arah luar. Selain itu

simpai tersebut agaknya memiliki sifat-sifat selaput yang semi permeabel

dan turut berperan dalam beberapa faal testis. (Leeson, et al. 1998).

Tunika albuginea menebal pada permukaan posterior testis dan menjorok

masuk ke dalam kelenjar sebagai mediastinum testis. Sekat-sekat fibrosa

yang tipis menyebar dari mediastinum testis ke arah simpai testis dan

membagi permukaan dalam testis menjadi kurang lebih 250 bangunan

berbentuk piramid yang disebut lobuli testis, dengan bagian puncaknya

menghadap ke mediastinum. Sekat-sekat tersebut memperlihatkan bagian-

bagian yang tidak lengkap, sehingga lobulus testis dapat berhubungan satu

dengan lainnya secara bebas. Tiap lobulus terdiri dari satu sampai empat

tubuli seminiferi contortuli yang sangat berkelok-kelok setiap tubulus

seminifer dilapisi oleh epitel germinal berlapis, mengandung sel

spermatonenik (germinal) (cellula spermatogenica) yang berproliferasi dan

sel penunjang (sustentakular) atau sel sertoli (epitheliocy sustenans)

dibungkus oleh stroma jaringan ikat longgar fibroblas yang mengandung

pembuluh darah, saraf, limf dan beberapa jenis sel, terutama sel intersisial

yang spesifik yaitu sel leydig. Sel-sel ini besar berperan penting karena

fungsi endokrinnya yang menghasilkan hormon seks pria yaitu testosteron.

b. Tubulus Seminiferus

Tubulus seminiferus sangat berkelok dengan garis tengah 0,2 mm dan

panjang 30 sampai 70 cm. Tubulus berahir sebagai ujung bebas yang buntu

atau beranastomosis dengan tubulus-tubulus di dekatnya dari lobulus yang

sama atau kadang-kadang dengan tubulus dari lobulus di sebelahnya. Pada

Page 10: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 10

puncak lobulus, tiap tubulus tidak berkelok-kelok lagi dan menjadi lurus di

sebut sebagai tubulus rektus.

Tubulus seminiferus dibatasi oleh suatu epitel germinal kompleks atau

epitel seminiferus, yang merupakan modifikasiepitel berlapis kuboid. Epitel

tersebut terletak diatas lamina basal yang tipis dan diluarnya diliputi oleh

suatu daerah khusus terdiri atas jaringan ikat fibrosa yang disebut jaringan

peritubular atau pembatas yang terdiri dari banyak serat jaringan ikat,

fibroblas yang pipih dan beberapa sel bersifat sebagai otot polos. Unsur-

unsur mioid ini mempunyai junctional compleks pada bagian sisi sel-sel

disampingnya yang menghambat, namun tidak seluruhnya, penyebrangan

makromolekul dari ruang intersisial ke epitel seminiferus dan membantu

gerakan spermatozoa sepanjang tubulus. Ketebalan daerah ini berbeda-beda

sesuai umur dan memperlihatkan penebalan pada beberapa keadaan klinik

seperti syndrome klinefelter. Suatu sistem kapiler limf terdapat banyak di

luar jaringan peritubular.

Epitel seminiferus terdiri dari dua kategori sel yang berbeda, yaitu sel

penyokong dan nutrisi serta sel spermatogenik atau sel benih. Sel-sel

spermatogenik membentuk lapisan terbesar dari lapisan epitel dan melalui

proliferrasi serta diferensiasi yang kompleks akan menghasilkan speratozoa.

(Leeson, et al. 1998).

1) Unsur Penyokong

Sel-sel penyokong, atau sel sustentakuler sertol, jumlahnya relatif

sedikit dan tersusun sepanjang tubulus pada jarak-jarak yang diatur pada

sel-sel benih. Sel-sel sertoli merupakan sel-sel tinggi seperti tiang,

dengan dasarnya terletak diatas lamina basal tubulus. Bentuk sel tidak

teratur, tidak tampak jelas dan sangat kompleks karena kepala

spermatozoa yang matang menempati cekungan-cekungan di

sitoplasmanya. Inti sel letaknya pada jarak tertentu di atas dasar sel,

pucat, bentuknya lonjong dengan sumbu panjangnya tersusun secara

radial. Anak inti sel jelas, sehingga mudah membedakannya dari unsur-

Page 11: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 11

unsur spermatogenik lain yang terdapat ditubulus. Anak inti tampak

mencolok, terdiri atas bagian sentral yang asidofil dan bagian tepi yang

lebih sedikit yang bersifat basofil.

Gambar 1.3 sel-sel turunan sperma dan sel sertoli

Pada sajian-sajian yang telah difiksasi, sitoplasma mempunyai

gambaran retikular dan mengandung fibril-fibril halus, butir-butir lipid,

granula kecil yang dapat dipulas dengan hematoksilin besi dan

mitokondria kecil memanjang. Dengan mikroskop elektron,

sitoplasmanya terlihat mengandung retikulum endoplasma yang tidak

bergranula, ribosom bebas yang tersebar dan lisosom primer serta

sekunder.

Kadang-kadang terdapat juga badan kristaloid yang meruncing

kedua ujungnya, diduga terdiri atas bahan protein di dekat inti sel. Dua

sisi sel sertoli yang letaknya berbatasan memperlihatkan adanya

kompleks taut kedap.

2) Sel-sel Turunan Spermatogenik

Page 12: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 12

Sel-sel spermatogenik tersebar dalam 4-8 lapisan yang menempati

ruang antara lamina basal dan lumen tubulus. Sel-sel ini membelah

beberapakali dan ahirnya berdiferensiasi, menghasilkan spermatozoa.

Gambar1.4 tubulus seminiferus

Sel terdapat dalam berbagai tahap perkembangan sel benih pria

yang merupakan proses bersinambungan fenomena dari awal sampai ahir

ini disebut spermatogenesis dan dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu:

spermatogenesis, meiosis, spermiogenesis (akan dijelaskan pada bagian

fungsi).

Dimulai dari spermatogonia yang letaknya tepat diatas lamina

basal. Spermatogonia merupakan satu-satunya sel benih yang ada

sampai pada masa pubertas. Setiap spermatogonium memiliki jumlah

kromosom diploid dalam inti selnya.

Menurut gambaran inti selnya spermatogonia pada manusia di

kenal tiga macam yaitu:

1) Spermatogonia gelap tipe A, dengan inti sel lonjong berwarna gelap.

Sel-sel tersebut membelah diri secara berkala untuk mempertahankan

jumlah spermatogonia dan juga untuk membentuk spermatogonia

yang pucat tipe A yang memiliki inti lonjong pucat.

2) Spermatogonia pucat tipe A, membelah diri secara mitosis untuk

menjadi spermatogonia tipe B dan juga untuk menjadi spermatogonia

pucat tipe A yang lain.

Page 13: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 13

3) Spermatogonia tipe B, mempunyai inti bulat yang mengandung masa

kromatin padat yang berhubungan dengan membran inti. Bila

spermatogonia tipe B membelah diri dengan cara mitosis, sel-sel

tersebut menghasilkan sel-sel anak yang seluruhnya berdifiensi

menjadi spermatosit primer.

Gambar 1.5 tubulus seminiferus dan lamina basal

II.3. Fisiologi Testis

a. Fungsi endokrin testis

Testis menyekresi beberapa hormon kelamin pria, yang secara keseluruhan

disebut androgen meliputi testosteron, dihidrotestoseron dan androstenedion.

Late spermiogenesisInitial spermiogenesisMeiosis

Basal laminaFibroblast

Interstitial cells (Leydig)

Cytoplasmic bridges

Early spermatids

Secondary spermatocytesPrimary

spermatocytesSpermatogonium

Page 14: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 14

Testosteron jumlahnya lebih banyak dari yang lain sehingga dapat dianggap

sebagai hormon testis yang penting. (Guyton and Hall, 2002).

Testosteron dibentuk oleh sel-sel intersisial leydig, yang terletak dicela-

cela antar tubulus seminiferus dan kira-kira merupakan 20% masa testis

dewasa sel leydig hampir tidak ditemukan di testis pada masa kanak-kanak,

sewaktu testis hampir tidak menyekresi testosteron.

Testosteron, hormon utama testis adalah suatu steroid C19 dengan sebuah

gugus OH di posisi 17. Hormon ini di sintesis dari kolesterol di sel-sel leydig

dan juga terbentuk dari androstenodion yang disekresikan dari korteks adrenal.

Jalur biosintetik di semua organ endokrin yang membentuk hormon endokrin

sangat mirip dan perbedaannya hanya terletak pada sistem enzim yang

dikandung organ-organ tersebut. Di sel leydig tidak terdapat 11- dan 21-

hidroksilase yang dijumpai di korteks adrenal, namun ditemukan 17α-

hidroksilase. Oleh sebab itu, pregnenolon mengalami hidroksilasi di posisi 17

untuk membentuk dehidroepiandrosteron. Androstenedion juga terbentuk

melalui progesteron dan 17-hidroksiprogesteron, namun jalur ini kurang

berperan penting pada manusia. Dehidroepiandoateron dan androstenedion

kemudian diubah menjadi testosteron. Sekresi testosteron dibawah kendali LH

dan mekanisne LH dalam merangsang sel leydig adalah melalui peningkatan

cAMP melalui reseptor berbentuk ular dari LH dan G8. AMP siklik

meningkatkan pembentukan kolesterol menjadi pregnenolon melalui aktivase

protein kinase A. Kecepatan sekresi testosteron adalah 4-9 mg per hari pada

pria dewasa normal. Sejumlah kecil testosteron juga disekresikan pada

wanita.

Bagan 1.1

Page 15: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 15

Pada umumnya, testosteron bertanggung jawab terhadap berbagai

sifat maskulinasi tubuh bahkan selama kehidupan janin testis telah

distimulasi oleh gonadotrpin korionik (HCG) dari plasenta untuk

membentuk sejumlah testosteron sepanjang periode perkembangan janin

dan selama 10 minggu atau lebih setelah kelahiran kemudian setelah itu,

pada dasarnya tidak ada testosteron yang dihasilkan selama masa kanak-

kanak, kemudian produksi testosteron meningkat dengan cepat akibat

rangsangan hormon gonadotropin hipofisis anterior pada masa pubertas

dan berlangsung sepanjang masa kehidupan. (Ganong, 2002).

Testosteron yang pertama kali disekresi oleh tonjolan genitalia dan

kemudian oleh testis janin bertanggung jawab terhadap perkembangan

karakteristik tubuh pria, meliputi pertumbuhan penis dan skrotum juga

pembentukan kelenjar prostat vesikula seminalis dan duktus genitalis pria.

1) Pengaruh testosteron yang menyebabkan penurunan testis

Testis biasanya turun ke dalam skrotum selama 2 sampai 3 bulan

terahir masa kehamilan, ketika testis mensekresi sejumlah testosteron

yang cukup, bila janin pria lahir disertai testis yang tidak turun tetapi

testisnya normal, penyuntikan testosteron dapat menyebabkan testis

turun dengan cara yang lazim bila kanalis inguinali besar untuk dilalui

testis.

Pemberian hormon gonadotrpin, yang merangsang sel-sel lydig testis

anak yang baru lahir untuk menghasilkan testosteron, juga

menyebabkan penurunan testis. Jadi, rangsangan untuk turunya testis

adalah teatosteron.

2) Pengaruh testosteron pada perkembangan sifat kelamin primer dan

sekunder orang dewasa

Page 16: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 16

Setelah pubertas, peningkatan sekresi testosteron menyebabkan

penis, skrotum, dan testis membesar kira-kira delapan kali lipat

sebelum mencapai usia 20 tahun. Selain itu, testosteron menyebabkan

“sifat kelamin sekunder” pria berkembang, dimulai saat pubertas dan

berahir setelah maturtas. Sifat seksual sekunder ini selain organ

seksual itu sendiri, yang membedakan pria dan wanita adalah sebagai

berikut

a) Distribusi rambut tubuh

Testosteron menimbulkan pertumbuhan rambut pada

daerah: Di atas pubis, ke atas sepanjang linea alba kadang-

kadang sampai ke umbilikus dan di atasnya, wajah, dada, kadang

pada punggung dan pada daerah lain dengan pertumbuhan rambut

berlebih

b) Kebotakan

Testosteron mengurangi pertumbuhan rambut diatas kepala.

Seorang pria yang tidak memiliki testis yang berfungsi tidak akan

menjadi botak. Akan tetapi, banyak pria jantan yang tidak

menjadi botak, karena kebotakan merupakan akibat dari dua

faktor, pertama latar belakang genetik untuk mengalami

kebotakan dan ke dua super imposisi dari latar belakang genetik

ini, yaitu banyaknya hormon androgen. Sedangkan wanita yang

memiliki latar belakang yang sesuai dan dalam jangka waktu yang

lama dapat menjadi botak dengan cara yang sama seperti yang

terjadi pada pria. (Guyton and Hall, 2002).

c) Pengaruh pada suara

Testosteron yang disekresi oleh testis atau disuntikan ke

dalam tubuh akan menmbulkan hipertrofi mukosa laringdan

pembesaran laring. Pengaruh kepadasuara pada awalnya secara

Page 17: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 17

relatif menjadi tidak sinkron”suara serak” namun secara bertahap

menjadi suara dewasa maskulin yang khas.

d) Tetosteron meningkatkan ketebalan kulit dan dapat memicu

pertumbuhan acne

Testosteron meningkatkan etebalan kulit diseluruh tubuh

dan menigkatkan ketebalan jaringan subkutan. Testosteron juga

meningkatkan kecepatan sekresi kelenjar sebasea tubuh terutama

pada wajah. Hal tersebut dapat menyebabkan acne.

b. Fungsi eksokrin testis

Selama pembentukan embrio, sel germinal primordial bermigrasi

ke dalam testis dan menjadi sel germinal imatur yang disebut

spermatogonia yang berada di dua atau tiga lapisan permukaan dalam

tubulus seminiferus.

Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus selama masa

seksual aktif akibat stimulasi oleh hormon gonadortopik hipofisis anterior,

yang dimulai rata-rata umur 13 tahun dan terus berlanjut hampir diseluruh

sisa kehidupan.

spermatogenesis dan dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu

1. Spermatogenesis

Selama fase spermatogonium membelah, menghasilkan generasi

sel yang baru yang nantinya akan mengahasilkan spermatosit. Pada tahap

pertama spermatogenesis, spermatogonia bermigrasi di antara sel-sel

sertoli menuju lumen sentral tubulus seminiferus. Sel-sel sertoli ini sangat

besar, dengan pembungkus sitoplasma yang berlebihan yang mengelilingi

spermatogonia yang sedang berkembang sampai menuju bagian tengah

lumen tubulus. Spermatogonia yang melewati lapisan pertahanan masuk

ke dalam lapisan sel sertoli akan dimodifakasi secara berangsur-angsur

dan membesar untuk membentuk spermatosit primer yang besar

Page 18: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 18

2. Meiosis

Setiap spermatosit tersebut selanjutnya mengalami pembelahan mitosis

untuk membentuk dua spermatosit sekunder. Setelah beberapa hari dua

spermatosit di bawah ini juga membelah menjadi spermatid yang ahirnya

dimodifikasi menjadi spermatozoa

3. Spermiogenesis

Ketika spermatid dibentuk pertama kali spermatid tetap memiliki sifat-

sifat yang lazim dari sifat-sifat epiteloid, tetapi spermatid tersebut segera

berdiferensiasi dan memanjang menjadi spermatozoa.

Faktor-faktor hormonal yang merangsang spermatogenesis

1) Testosteron

2) Luteinizing hormone (LH)

3) Hormon perangsang folikel (FSH)

4) Hormon pertumbuhan

Gambar 1.6 proses spermatogenesis

II.4. Kelainan-kelainan pada Testis

Page 19: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 19

a. Kriptokidismus

Testis terbentuk di dalam rongga abdomen dan normalnya

bermigrasi ke skrotum selama masa perkembangan janin. Penurunan testis

ke daerah ingunal bergantung pada MIS, dan penurunan dari daerah

inguinal ke skrotum bergantung pada faktor lain.

Penurunan tidak sempurna pada satu atau (yang lebih jarang)

kedua testis pada 10% bayi laki-laki yang baru lahir. Testis tetapberada di

rongga abdomen atau kanalis inguinalis. Pemberian hormon gonadotropik

mempercepat penurunan pada sebagian kasus, atau kelainan ini dapat

diperbaiki melalui pembedahan.

Biasanya terjadi penurunan spontan testis dan proporsi anak laki-

laki yang testisnya tidak turun (kriptokidismus) berkurang menjadi 2%

pada usia 1 tahun dan 0,3% setalah pubertas. Namun pengobatan dini

sangat dianjurkan (walaupun angka di atas kecil) karena insidens tumor

ganas pada testis yang tidak turun lebih tinggi dibandingkan dengan testis

di skrotum dan karena setelsh pubertas, suhu abdomen yang lebih tinggi

pada ahirnya menyebabkan kerusakan ireversibel pada epitel

spermatogenik.

b. Hipognadisme Pria

Gambaran klinis hipogonadotisme pria bergantung pada waktu

terjadinya defisiensi testis, yaitu sebelum atau setelah pubertas. Pada

orang dewasa, bila hal ini akibat penyakit pada testis, kadar gonadotropin

dalam darah meninngkat (hipogonadisme hipergonadotropik), dan bila

disebabkan oleh kelainan pada hipofisis atau hipotalamus (sindri kallman)

kadar gonadotropi darah menurun (hipogonadisme hipogonadotropik).

Bila fungsi endokrin testis menghilang pada masa dewasa,

karakteristik seks sekunder menghilang secara bertahap karena untuk

mempertahankan karateristik yang telah terbentuk tersebut, hanya

diperlukan sedikit and rogen. Pertumbuhan laring selama akil balik

bersifat permanen, dan suara tetap berat. Pria yang dikastrasi pada masa

Page 20: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 20

dewasa mengalami kehilangan sebagian libido, walaupun kemampuannya

untuk berkopulasi masih tetap ada untuk beberapa waktu, mereka kadang-

kadang mengalami hot flushes dan biasanya lebih mudah tersinggung,

pasif, menderita depresi dibandingkan pria dengan testis utuh.

Bila difiensi sel leydig utuh berlangsung selama masa kanak-

kanak, gambaran klinisnya adalah eunukoidisme. Orang-orang eunukoid

yang berusia diatas 20 tahun biasanya tinggi, walaupun tidak setinggi

raksasa pada hiperpituitarisme karena epifisis tetap terbuka dan terjadi

pertumbuhan yang melampaui usia normal pubertas. Mereka memiliki

bahu yang sempit dan otot yang kecil, yaitu kofigurasi tubuh yang mirip

dengan wanita dewasa. Genitalianya kecil dan suaranya memiliki nada

tinggi. Terdapat rambut pubis dan ketiak karena sekresi androgen

adrenokorteks namun, rambutnya jarang dan memiliki pola distribusi rabut

pubis wanita yaitu segitiga dengan dasar di atas dan ukan pola segitiga

dengan dasar dibawah sepertipada lelaki umumnya.

c. Tumor Pensekresi Androgen

Tidak dikenal adanya hiperfungsi testis tampa pembentukan tumor.

Tumor sel leydig yang menghasilkan androgen jarang ditemukan dan

menyebabkan gejala endokrin hanya pada anak laki-laki prapubertas, yang

mengelami pseudopubertas prekoks.

Page 21: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 21

BAB III

PENUTUP

III.1 Rangkuman

Testis merupakan gonad laki-laki yang dapat memproduksi sperma dan

hormon reproduksi (testosterone). Testis berada didalam skrotum dan digantung

oleh spermatic cord. Testis sebelah kiri cenderung lebih rendah. Testis dibagi

menjadi 200-300 lobula, yang masing-masing lobula tersebut berisi 1-3 tubula

seminiferous. Setiap tubula mempunyai panjang sekitar 62 cm yang menggulung

dan tersusun secara padat di dalam testis.  Bagian posterior tubula terhubung

dengan plexus yang masuk ke dalam rete testis yang kemudian akan penetrasi

kedalam tunika albuginea di bagian atas testis. Setelah itu menuju epididimis yang

dibentuk oleh duktus eferen. Duktus eferen berfusi untuk membentuk satu tuba

yang akan membentuk body dan tail epididimis.

Arteri berasal dari abdominal aorta yang akan bercabang menjadi arteri

testicular. Vena membentuk pampiniform plexus dari bagian anterior duktus

deferens dan mengelilingi testis. Pampiniform plexus berfungsi sebagai

thermoregulatory, yaitu penjaga temperatur testis agar konsta

Secara histologis testis tergantung di dalam skrotum dan dibungkus oleh

simpai testis yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu: lapisan terluar, tunika vaginalis.

Page 22: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 22

lapisan tengah, tunika albuginea. lapisan terdalam, tunika vaskulosa. Memiliki

banyaktubulus seminferus. Epitel seminiferus terdiri dari dua kategori sel yang

berbeda, yaitu sel penyokong dan nutrisi serta sel spermatogenik atau sel benih.

Testis sendiri memiliki fungsi eksokrin yaitu menghasilkan sel-sel sperma

dan fungsi endokrin yaitu memproduksi hormon-hormon reproduksi dengan

jumlah presentase terbesar adalah testosteron.

DAFTAR PUSTAKA

Archad, caroline et.al. Normal Spermatogenesis in a Man with Luteinizing

Hormone. NEJM 2009. Diakses pada 25 juni 2011

Eroschenko,V.P. Atlas Histologi difiore, ed :7 . Jakarta. EGC. 2007

Ganong ,W.F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed:22. Jakarta EGC. 2002.

Guyton,A.C. dan Hall J.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed:6. Jakarta. EGC.

2002.

Leeson et al. Buku Ajar Histologi. Jakarta. EGC. 1995

Moore, K.L. dan Agur, A.M.R. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta. Hipokrates. 2002

Myrup, charlote et.al. Correction of Criptochidism and Testicular Cancer. NEJM

2007. Diakses pada 25 juni 2011

Price, Sylvia A. dan Lorraine, M.W. Patofisiologi, vol:1, ed:6. Jakarta. EGC.

2006

Santucci, R.A. Testicular Trauma, Emedical J.2009. diakses pada 25 juni 2011

Snell, R.S. Anatomi Klinis Dasar, ed:6. Jakarta. EGC. 2006

Page 23: Referat Testis,Isi

Aliphatoos Lipaze (110170031) 23