15

Click here to load reader

Sap Menopause

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sap Menopause

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSIAPAN MENOPAUSE

Disusun oleh :

Ety Purnaningsih

(B1301052)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2015

Page 2: Sap Menopause

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Persiapan menopause

Sub Pokok Bahasan : Ibu – ibu yang berusia 42 – 60 tahun

Sasaran : Keluarga Tn. G

Hari / Tanggal : Rabu, 21 Oktober 2015

Waktu : 30 menit

Pukul : 15.00 WIB

Tempat : Rumah Tn. G

 

A. Tujuan

1. Tujuan khusus :

a. Menjelaskan pengertian klimakterium dan menopause

b. Menjelaskan gejala dan keluhan pada masa klimakterium dan

menopause

c. Menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap gejala-gejala

klimakterium dan menopause

d. Menjelaskan perubahan-perubahan organik pada masa klimakterium

dan menopause

e. Menjelaskan terapi menopause

2. Tujuan umum :

Setelah mengikuti ceramah atau diskusi diharapkan para peserta dapat

memahami dengan benar mengenai masa menopause dan salah satu solusi

menghadapinya.

B. Pokok Materi ( Terlampir )

a. Pengertian klimakterium dan Menopause

Page 3: Sap Menopause

Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal

masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun.

Menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa produktif menuju

perubahan secara perlahan-lahan ke masa non produktif yang disebabkan oleh

berkurangnya hormon estrogen dan progesteron seiring dengan bertambahnya

usia.

b. Gejala dan Keluhan Masa Menopause

Turunnya fungsi ovarium (sel telur) mengakibatkan hormon terutama estrogen dan

progesteron sangat berkurang di dalam tubuh kita.

Kekurangan hormon estrogen ini menyebabkan keluhan-keluhan:

Keluhan Vasomotorik

Keluhan Konstitusional

Keluhan Psikiastenik dan Neurotik

Keluhan Lain – Lain

Akibat jangka panjang yang harus diperhatikan pada wanita menopause

adalah osteoporosis (tulang keropos), penyakit jantung koroner, stroke,

dan pikun.

c. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Gejala-Gejala Menopause

Faktor Psikis

Sosial Ekonomi

Budaya dan Lingkungan

Faktor Lain

d. Perubahan-Perubahan Organik Pada Masa Klimakterium

1) Perubahan pada organ reproduksi

Uterus (Kandungan)

Tuba Falopii (Saluran Telur)

Serviks (Mulut Rahim)

Vagina (Liang Kemaluan)

Dasar Pinggul

Perineum dan Anus

Vesica Urinaria (Kandung Kencing)

Page 4: Sap Menopause

Kelenjar Payudara

2) Perubahan di luar organ reproduksi

Adipositas (Penimbunan Lemak)

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hiperkolesterolnemia (Kolesterol Tinggi)

Aterosklerosis (perkapuran dinding pembuluh darah)

Virilisasi (pertumbuhan rambut-rambut halus).

Osteoporosis (keropos tulang)

e. Penatalaksanaan Gejala Menopause

Berbagai keluhan fisik pada wanita yang mengalami menopause, dapat

diatasi dengan pemberian obat yang bersifat mengganti hormon estrogen.

Pemberian obat ini digunakan untuk memulihkan sel-sel yang mengalami

kemunduran. Disamping itu juga bisa menngkonsumsi vitamin yang

fungsinya memperlambat proses penuaan. Untuk pengatasan ini perlu

konsultasi dengan dokter yang berwewenang.

1. Olah raga yang sesuai dengan usia tengah baya,

2. Makanan yang baik.

3. Melakukan hobi.

4. Tetaplah berkarya dan usahakan dapat memberikan manfaat bagi orang

lain.

5. Berpikirlah bahwa menopause itu sesuatu yang wajar.

6. Terlibat dalam aktivitas-aktivitas keagamaan-sosial.

7. Bersilaturahmi atau bertemu dengan teman yang mungkin mempunyai

masalah yang sama.

8. Komunikasikan masalah dengan suami.

9. Dan yang paling penting adalah tingkatkan ibadah, dekatkan diri pada

Allah SWT

10. Terapi Sulih Hormon

C. Estimasi Waktu : 1 x 30 menit.

Page 5: Sap Menopause

D. Metode penyuluhan

1.      Ceramah

2.      Tanya Jawab

E. Persiapan

1. Menyiapkan pokok bahasan.

2. Menyiapkan alat pembelajaran “SAP, poster dan leaflet”.

3. Menyiapkan tempat.

F. Kegiatan Penyuluhan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 5 Menit

Pembukaan :

a. Memberi Salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran

d. Melakukan kontrak penyuluh

e. Melakukan apersepsi

a. Menjawab Salam

b. Mendengarkan

c. Mendengarkan

d. Berpartisipasi

e. Berpartisipasi

2 20 Menit

Kegiatan Penyuluhan :

a. Mempresentasikan materi

1) Pengertian klimakterium dan menopause

2) Gejala dan keluhan pada masa klimakterium

dan menopause

3) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

gejala-gejala klimakterium dan menopause

4) Perubahan-perubahan organik pada masa

klimakterium dan menopause

5) Terapi menopause

b. Memberikan kesempatan bertanya.

c. Menjawab pertanyaan.

a. Menyimak dan

Memperhatikan

b. Mengajukan pertanyaan

c. Mendengarkan

3 10 menit Evaluasi :

Page 6: Sap Menopause

a. Memberikan pertanyaan kepada audien

b. Menyimpulakan materi

c. Salam penutup

a. Menjawab pertanyaan

b. Mendengarkan

c. Salam

G. Setting Tempat

H. Metode Evaluasi

1. Evaluasi Persiapan

a. Materi dan media siap dipelajari sebelum Pendkes.

b. Satuan Acara Pembelajaran sebelum Pendkes.

2. Evaluasi Proses

a. Peserta memperhatikan penjelasan.

b. Peserta aktif bertanya dan memberikan pendapat.

3. Evaluasi Hasil

a. Pengertian klimakterium dan menopause

b. Gejala dan keluhan pada masa klimakterium dan menopause

c. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap gejala-gejala klimakterium dan

menopause

d. Perubahan-perubahan organik pada masa klimakterium dan menopause

e. Terapi menopause

Ket :

: : Penyaji

: Audien

Page 7: Sap Menopause

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk

memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari

ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat

(Depkes, 2008).

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang

dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Depkes, 2008).

Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud

operasional promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak,

mendorong kemandirian masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat

(Ekasari, 2008).

Berdasarkan beberapa defenisi PHBS adalah upaya untuk mewujudkan

kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksakan perilaku

hidup bersih dan sehat.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta

pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:

1. Diare

2. Demam berdarah

3. Disentri

4. Hepatitis A

5. Kolera

6. Tiphus

7. Cacingan

8. Malaria

Page 8: Sap Menopause

B. Ciri-Ciri Rumah Sehat

Ada 5 ciri-ciri rumah sehat menurut Notoadmodjo (2007) sebagai berikut:

1. Bahan bangunan

Bahan bangunan terbuat dari lantai ubin atau semen, dinding terbuat dari

tembok, atap rumah terbuat dari genteng atau seng.

2. Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi yaitu untuk menjaga agar

aliran udara dalam rumah tersebut tetap segar, untuk membebaskan udara

ruangan dari bakteri-bakteri, untuk menjaga agar ruangan rumah selalu

tetap dalam kelembaban yang optimum.

3. Cahaya

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak

terlalu banyak.

4. Luas bangunan rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di

dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan

jumlah penghuninya.

5. Fasilitas-fasilitas dalam rumah sehat

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas yaitu penyediaan air

bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah,

pembuangan sampah, fasilitas dapur, ruang berkumpul keluarga.

C. Indikator Dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

1. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Pertolongan persalinan pada ibu yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

(dokter, bidan, paramedis lainnya) sebagai penolong pertama dalam proses

lahirnya janin bayi, pemotongan tali pusat dan keluarnya plasenta.

2. Bayi diberi ASI Sejak Lahir sampai berusia 6 bulan

Bayi yang berumur 0-6 bulan yang mendapat ASI sejak lahir sampai umur

6 bulan tanpa makanan tambahan.

Page 9: Sap Menopause

3. Mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Setiap pendudukmempunyai jenis pembiayaan pra-upaya seperti Askes,

Jamsostek/Astek, Asuransi Perusahaan/Kantor, dan Dana Sehat.

4. Ketersediaan Air Bersih

Sumber air minum rumah tangga yang berasal dari sumber air dalam

kemasan, leding, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung

minimal berjarak 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah.

5. Ketersediaaan Jamban --- Rumah tangga menggunakan jamban leher angsa

dengan tangki septik atau lubang penampungan sebagai pembuangan

akhir.

6. Kesesuaian Luas Lantai Dengan Jumlah Penghuni

Luas lantai rumah yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-

hari dibagi dengan jumlah penghuni minimal 9 m².

7. Lantai Rumah Bukan Dari Tanah

Lantai rumah yang digunakan dari permanen atau lantai papan (rumah

panggung).

8. Makan Buah Dan Sayur Setiap Hari

Anggota keluarga yangberumur 15 tahun keatas mengkonsumsi sayur dan

buah dengan perimbangan minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau

sebaliknya 3 porsi sayur dan 2 porsi buah selama 7 hari dalam seminggu.

9. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari

Anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas yang melakukan aktivitas

seperti olah raga selama 10 menit, setiap hari minimal 5 hari dalam satu

minggu.

10. Tidak Merokok di Dalam Rumah

Anggota keluarga yangberumur 15 tahun ke atas tidak ada yang merokok

didalam rumah setiap hari/kadang-kadang.

Page 10: Sap Menopause

D. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat

Menurut Ekasari, dkk (2008) Tujuan perilaku hidup bersih dan sehat di

masyarakat sebagai berikut:

1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

2. Masyarakat mampu mencegah dan mangatasi masalah-masalah kesehatan

yang dihadapinya.

3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk

penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatannya.

4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat untuk pencapaian PHBS di rumah tangga, seperti

penyelenggaraan posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan ibu

bersalin dan sosial ibu bersalin, ambulan desa, kelompok.

5. Pemakaian air dan pembersihan jamban.

E. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Menurut Ekasari, dkk (2008). Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) sebagai berikut :

1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.

2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.

3. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat.

4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat dialihkan untuk pemenuhan gizi

keluarga, biaya pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan

pendapatan keluarga.

Page 11: Sap Menopause

DAFTAR PUSTAKA

Awan, Ari. 2013. Makalah PHBS. [online].

(http://www.academia.edu/9585566/MAKALAH_PHBS_MATERI_K

OMUNITAS_2_STIKES_MAJAPAHIT_SINGARAJA, diakses

tanggal 19 Oktober 2015, 21:00 pm)

Efendi, Ferry. 2009. Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Sari, Rinda. 2010. Apa Itu PHBS?. [online]. (perilakuhidupbersihsehat.com/apa-

itu-phbs/, diakses tanggal 19 Oktober 2015, 21:00 pm)

Syafrudin. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC