17
PSAK 23 PENDAPATAN Penghasilan (income)->peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Income meliputi pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa. Pendapatan diakui bila kemungkinan besar (probable) manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat ini dapat diukur(measurable) dengan andal. Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi pendapatan yang timbul dari: Penjualan barang (diproduksi oleh entitas untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali) Penjualan jasa ( kinerja entitas atas tugas yang telah disepakati secara kontraktual untuk dilaksanakan selama suatu periode waktu) Penggunaan asset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga (pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas, atau jumlah terutang kepada entitas;), royalti (pembebanan untuk penggunaan aset jangka panjang entitas, misalnya paten, merek dagang, hak cipta, dan peranti lunak komputer) dan dividen (distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi kepemilikan mereka atas kelompok modal tertentu) Exclude: perjanjian sewa guna usaha (30), dividen investasi metode ekuitas (15), kontrak asuransi (62), perubahan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan atau pelepasannya (55), perubahan dalam nilai aset lancarlain dan ekstraksi hasil tambang. a. Definisi Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterim aoleh entitas untuk dirinya sendiri. (PPN dan tagihan principal tidak, komisi dr bos bru ok) b. Pengukuran Pendapatan Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. a) Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima oleh entitas dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh entitas. b) Pada umumnya kas atau setara kas namun, jika ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau dapat diterima. Jika perjanjian tersebut secara efektif merupakan transaksi keuangan, maka nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga tersirat (imputed). Tingkat bunga tersirat yang digunakan adalah yang paling mudah ditentukan antara: o tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen serupa dari penerbit dengan penilaian kredit yang sama; atau o tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen tersebut ke harga jual tunai saat ini dari barang atau jasa Perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga c) Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang serupa, tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Jika tidak serupa, menghasilkan pendapatan. Pendapatan-> nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dialihkan. c. Pengidentifikasian Transaksi Kriteria pengakuan diterapkan secara terpisah pada setiap transaksi. Kadaan tertentu->kmponen-komponen yang dapat diidentifikasikan secara terpisah dari transaksi tunggal, (harga penjualan termasuk jumlah yang dapat diidentifikasi untuk jasa lanjutan, maka jumlah tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode di mana jasa tersebut ditunaikan). d. Penjualan Barang Pendapatan penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut ada: a) Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli. b) Bkn penjualan jika entitas menahan risiko signifikan dari kepemilikan misalnya: Jika pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang ditentukan dalam kontrak dan entitas tidak dapat memastikan kemungkinan akan terjadi retur. c) Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang atau pun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual. d) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. e) Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir keentitas. f) Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal. Spesial case: Penjualan “bill and hold” yaitu ketika pengiriman ditunda sesuai permintaan pembeli tetapi pembeli mendapat kan hak milik dan menerima tagihan( intruksi kirimnya nanti). Barang dikirim bergantung pada kondisi: o Instalasi dan inspeksi. -> saat pembeli menerima pengiriman, serta instalasi dan inspeksi selesai. (TV, Bijih)

Seminar Akuntansi Ver 1.0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

f

Citation preview

PSAK 23 PENDAPATAN

Penghasilan (income)->peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Income meliputi pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa. Pendapatan diakui bila kemungkinan besar (probable) manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat ini dapat diukur(measurable) dengan andal.Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi pendapatan yang timbul dari: Penjualan barang (diproduksi oleh entitas untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali) Penjualan jasa ( kinerja entitas atas tugas yang telah disepakati secara kontraktual untuk dilaksanakan selama suatu periode waktu) Penggunaan asset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga (pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas, atau jumlah terutang kepada entitas;), royalti (pembebanan untuk penggunaan aset jangka panjang entitas, misalnya paten, merek dagang, hak cipta, dan peranti lunak komputer) dan dividen (distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi kepemilikan mereka atas kelompok modal tertentu)Exclude: perjanjian sewa guna usaha (30), dividen investasi metode ekuitas (15), kontrak asuransi (62), perubahan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan atau pelepasannya (55), perubahan dalam nilai aset lancarlain dan ekstraksi hasil tambang.a. DefinisiPendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterim aoleh entitas untuk dirinya sendiri. (PPN dan tagihan principal tidak, komisi dr bos bru ok)b. Pengukuran PendapatanPendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima.a) Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima oleh entitas dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh entitas.b) Pada umumnya kas atau setara kas namun, jika ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau dapat diterima. Jika perjanjian tersebut secara efektif merupakan transaksi keuangan, maka nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga tersirat (imputed). Tingkat bunga tersirat yang digunakan adalah yang paling mudah ditentukan antara: tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen serupa dari penerbit dengan penilaian kredit yang sama; atau tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal instrumen tersebut ke harga jual tunai saat ini dari barang atau jasaPerbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bungac) Jika barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang serupa, tidak dianggap sebagai transaksi yang menghasilkan pendapatan. Jika tidak serupa, menghasilkan pendapatan. Pendapatan-> nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dialihkan.c. Pengidentifikasian TransaksiKriteria pengakuan diterapkan secara terpisah pada setiap transaksi. Kadaan tertentu->kmponen-komponen yang dapat diidentifikasikan secara terpisah dari transaksi tunggal, (harga penjualan termasuk jumlah yang dapat diidentifikasi untuk jasa lanjutan, maka jumlah tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode di mana jasa tersebut ditunaikan). d. Penjualan BarangPendapatan penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut ada:a) Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli.b) Bkn penjualan jika entitas menahan risiko signifikan dari kepemilikan misalnya: Jika pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang ditentukan dalam kontrak dan entitas tidak dapat memastikan kemungkinan akan terjadi retur.c) Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang atau pun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual.d) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.e) Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir keentitas.f) Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.Spesial case: Penjualan bill and hold yaitu ketika pengiriman ditunda sesuai permintaan pembeli tetapi pembeli mendapat kan hak milik dan menerima tagihan( intruksi kirimnya nanti). Barang dikirim bergantung pada kondisi: Instalasi dan inspeksi. -> saat pembeli menerima pengiriman, serta instalasi dan inspeksi selesai. (TV, Bijih) Persetujuan saat pembeli telah menegosiasikan hak terbatas atas pengembalian. (kasus CD penyanyi dangdut) Penjualan konsinyasi-> ketika barang dijual ke pihak ketiga. COD->pengiriman dilakukan dan kas diterima Penjualan lay away yaitu barang dikirimkan ketika pembeli telah melakukan pembayaran terakhir-> barang dikirimkan. namun jika sebagian besar penjualan terealisasi-> ketika setoran yang signifikan -> syarat barang ada di tangan, di identifikasi dan siap dikirimkan kepada pembeli. Pemesanan ketika pembayaran (atau pembayaran parsial) diterima di muka atas pengiriman barang yang saat ini tidak dimiliki dalam persediaan (msh produksi)-> dikirimkan Perjanjian jual dan beli kembali (selain transaksi swap) ketika penjual secara bersamaan setuju untuk membeli kembali barang yang sama di kemudianhari. Pendapatan diakui sesuai dengan substansi penjualan terkait pemindahan risiko dan manfaat kepemilikan. Penjualan kepada pihak perantara seperti distributor, dealer, atau pihak lain untuk dijual kembali. Jk secara substansi pembeli=agen, maka diperlakukan sbg penjualan konsinyasi. Langganan publikasi dan hal serupa-> bernilai setara dalam setiap periode, maka pendapatan diakui atas dasar garis lurus selama periode. Jika nilainya berbeda, pendapatan diakui atas dasar nilai penjualan dalam hubungannya dengan total estimasi nilai penjualan dari seluruh hal yang tercakup dalam langganan. Penjualan cicilan ketika imbalan dapat diterima secara cicilan. diakui pada tanggal penjualan. Harga jual ->nilai kini imbalan yang ditentukan dengan mendiskontokan cicilan piutang dengan suku bunga tersirat.e. Penjualan JasaJika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian (metode persentase penyelesaian ) dari transaksi pada akhir periode pelaporan. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:a) jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;b) besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan;Ketidakpastian kolektibilitas -> diakui sebagai suatu beban bukan penyesuaian jumlah pendapatan yang diakui semula. tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; ( hak masing-masing, imbalan yang harus dipertukarkan; dan caradan persyaratan penyelesaian)c) biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.Tingkat penyelesaian menggunakan metode yang dapat mengukur dengan andal jasa yang diberikan meliputi:a) survei pekerjaan yang telah dilaksanakan;b) jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persentase dari total jasa yang harus dilakukan;c) proporsi biaya yang terjadi hingga tanggal tertentu dibagi estimasi total biaya transaksi tersebut. Pembayaran berkala dan uang muka yang diterima dari pelanggan sering tidak mencerminkan jasa yang dilakukan. (garis lurus, signifikansi, cost recoveryJika hasil transaksi terkait penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat dipulihkan. (yg ptg balik modal)Jika hasil dari suatu transaksi tidak dapat diestimasi dengan andal dan kemungkinan kecil biaya yang terjadi akan dipulihkan, maka pendapatan tidak diakui dan biaya yang terjadi diakui sebagai beban. Spesial Case: Penghasilan jasa atas instalasi->MPP->insidental saat penjualan Jasa termasuk dlm harga produk-> tangguhkan,tutupi biaya Komisi iklan-> ketika disebarkan, Komisi Agen asuransi->jasa lbh lanjt->tgl efektif polis->tangguhkan Jasa layanan keuangan->ruwet Jasa admisi-> alokasikan ketika acara berlangsung Iuran pendidikan-> selama periode pengajaran Inisiasi, membership geng-> Waralaba-> Customized Software->

f. Bunga, Royalti, Dan DividenPenggunaan aset entitas oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam tiga bentuk..yaituuu :a) Bunga -> pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau jumlah terutang kepada entitasb) Royalti -> pembebanan untuk penggunaan aset jangka panjang entitas misalnya oaten, merk, hak cipta dllc) Deviden -> distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas dengan proporsi kepemilikan mereka atas kelompok modal tertentu.Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan dividen diakui jika:a) kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh entitas; danb) jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut:a) bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif (55)Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. b) royalti diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan; Imbalan dan royalti yang dibayarkan untuk penggunaan aset entitas (seperti merek dagang, paten, peranti lunak, hak cipta musik, rekaman orisinil (master) dan film) normalnya diakui sesuai dengan substansi perjanjian. Untuk kepraktisan, pengakuan dapat menggunakan dasar garis lurus Pada beberapa kasus tergantung pada kejadian peristiwa masa depan-> besar kemungkinan bahwa imbalan atau royalti akan diterima, normalnya ketika peristiwa tersebut telah terjadi.c) dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima ditetapkan.

g. Pengungkapan Pendapatana. Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, termasuk metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan jasa.b. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut, termasuk pendapatan yang berasal dari: Penjualan barang;Penjualan jasa;Bunga;Royalti; Dividen; danc. Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang dan jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.

PSAK 25 KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN

Pernyataan ini adalah menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahana. DefinisiKebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Pengaruh -> pengakuan (kapan dan kondisi apa), pengukuran (berapa banyak) dan penyajian (bagaimana disajikan). b. Kebijakan AkuntansiPenetapan Kebijakan-> PSAK Spesifik (pake itu) ; pake pertimbangan (relevan dan andal(jujur,subtansi ekonomi,netral, sehat dan lengkap)-> PSAK serupa lalu kerangka dasar, standar lain, literatur,practice)Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang serupa. Kecuali, PSAK mengatur/mengizinkan pengelompokan pos dgn kebijakan beda adlh tepat, maka diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok.c. Perubahan Kebijakan AkuntansiKarena pengguna perlu membandingkan maka baiknya konsisten shga mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut: disyaratkan oleh suatu PSAK; atau menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal dan lebih relevan.Berikut ini bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:a) transaksi, peristiwa atau kondisi berbeda secara substansi daripada yang terjadi sebelumnya; danb) penerapan kebijakan akuntansi baru tidak pernah terjadi sebelumnya atau tidak material.c) Cth penilaian aset sesuai psak 16/19 (revaluasi)Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi Bergantung pada (retrospektif, kecuali tidak praktis):(a) entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam PSAK tersebut, jika ada; dan(b) jika PSAK tidak mengatur, atau secara sukarela, maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara retrospektif.(c) Penerapan dini bukan bersifat sukarela (ga perlu retro?)(d) Tadinya tidak diatur terus ada -> sukarela (retrospektif).Add:Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan. Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.

Penerapan Retrospektif(PR)Bergantung dari (retro, kecuali ga praktis), ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian paling awal dan jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut sudah diterapkan sebelumnya.Keterbatasan PRPenerapan secara retrospektif ini harus diterapkan kecuali sepanjang tidak praktis untuk menentukan dampak spesifik-periode atau dampak kumulatif perubahan tersebut.Tidak praktis spesifik-> awal periode praktis (brjalan misal)Tidak praktis kumulatif-> PROSPEKTIF dr tgl praktis plg awalPenerapan dikatakan tidak praktis adalah ketika entitas tidak dapat menerapkannya setelah semua usaha yang rasional dilakukan.PengungkapanKetika penerapan awal suatu PSAK, maka entitas mengungkapkan-> judul PSAK, bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai dengan ketentuan transisinya, ketika dapat diterapkan, sifat dari perubahan kebijakan akuntansi, penjelasan ketentuan transisi, ketika dapat diterapkan ketentuan transisi yang mungkin memiliki dampak pada periode mendatang, ketika dapat diterapkan. untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis, jumlah penyesuaian:a. untuk setiap pos laporan keuangan yang terpengaruhb. laba per saham dasar dan dilusian, jika PSAK 56: Laba per Saham diterapkan atas entitasjumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum periode tersebut disajikan, sepanjang praktis. Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang pengungkapan di atas.

Secara sukarela maka yang harus diungkapkan adalah : sifat dari perubahan kebijakan akuntansi, alasan kenapa penerapan kebijakan akuntansi baru memberikan informasi yang andal dan lebih releva. jumlah penyesuaian untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis:a. penyesuaian untuk setiap pos laporan keuangan yang terpengaruhb. penyesuaian laba per saham dasar dan dilusian jika PSAK 56: Laba Per Saham diterapkan atas entitasjumlah penyesuaian yang terkait dengan periode-periode sebelum periode tersebut disajikan, sepanjang praktis. keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan perubahan kebijakan akuntansi diterapkan, jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode tertentu, atau untuk periode-periode sebelum periode-periode tersebut disajikan. Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang pengungkapan ini.

c. Estimasi AkuntansiEstimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat mempengaruhi elemen-elemen dalam LK (tidak dapat diukur dengan tepat tetapi hanya dapat diestimasi, melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan andal (karena inilah maka bisa direvisi jika ada info baru/dasar estimasi berubah) , LK secara reasionable disusun pake estimasi)Perubahan estimasi akuntansi adalah: penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas. Perubahan dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan, Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.Perubahan dasar pengukuran -> perubahan kebijakan akuntansi, bukan perubahan estimasi akuntansi. Ketika sulit, diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.Sepanjang perubahan estimasi mengakibatkan perubahan xxx, diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item xxx pada periode perubahan.Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan (diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset, laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan), diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:a. periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; ataub. periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya.Pengungkapan Perubahan EstimasiEntitas mengungkapkan sifat dan jumlah perubahan estimasi akuntansi yang berdampak pada period berjalan atau diperkirakan akan berdampak pada periode mendatang, kecuali untuk pengungkapan dampak pada periode mendatang ketika tidak praktis untuk mengestimasi dampak tersebut. Jika jumlah dampak pada periode mendatang tidak diungkapkan karena estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.d. Koreksi KesalahanKesalahan (pengakuan, pengukuran, penyajian, pengungkapan)-> material (tdak sesuai PSAK)-> tidak material tpi SENGAJA (podo).Kesalahan Periode Lalu adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan dalam mencatat, dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan, atau kesalahan penggunaan informasi andal yang: tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode tersebut; dan ecara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.Kesalahan semacam itu termasuk (Dampak kesalahan perhitungan matematis,Kesalahan penerapan kebijakan akuntansi, Kekeliruan atau kesalahan interpretasi fakta, Kecurangan.)

Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:(a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau(b) jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal. (mbulet)

Keterbatasan PKRKesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajian kembali secara retrospektif kecuali sepanjang tidak praktis. Ketika tidak praktis priode tertentu->, maka entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode paling awal di mana penyajian kembali retrospektif adalah praktis (mungkin periode berjalan). Ketika tidak praktis kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada semua periode lalu, maka entitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk mengoreksi kesalahan secara prospektif dari tanggal paling praktis paling awal.Pengungkapan Kesalahan Periode LaluHal-hal yang diungkapkan adalah sebagai berikut:(a) sifat kesalahan periode lalu;(b) untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis, jumlah koreksi:(i) untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan(ii) jika menerapkan PSAK 56: Laba Per Saham, maka mengungkapkan laba per saham dasar dan dilusian;(c) jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan(d) jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu periode tertentu, keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi.Laporan keuangan periode berikutnya tidak perlu mengulang.

Ketidakpraktisan Penerapan Retrospektif dan Penyajian Kembali RetrospektifOleh karena itu, penerapan retrospektif kebijakan akuntansi baru atau koreksi kesalahan periode lalu mensyaratkan pembedaan informasi yang (a) menyediakan bukti keadaan yang ada pada tanggal terjadinya transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya, dan (b) tersedia ketika laporan keuangan periode lalu disahkan untuk diterbitkan, dari informasi lainnya. Untuk beberapa jenis estimasi (misalnya estimasi nilai wajar tidak didasarkan pada harga atau masukan yang dapat diobservasi), tidak praktis untuk membedakan jenis-jenis informasi ini. Ketika penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif memerlukan estimasi signifikan sehingga tidak mungkin untuk membedakan kedua jenis informasi ini, tidak praktis untuk menerapkan kebijakan akuntansi baru atau koreksi kesalahan periode lalu secara retrospektif.

PSAK NO. 7PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Laporan keuangan berisi pengungkapan terhadap kemungkinan bahwa posisi keuangan dan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak berelasi dan oleh transaksi dan saldo, termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut.a. Ruang LingkupPernyataan ini akan diterapkan dalam: mengidentifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi; mengidentifiasi saldo, termasuk komitmen antara entitas dengan pihak-pihak berelasi; mengidentifiasi keadaan pengungkapan yang diisyaratkan diatas menentukan pengungkapan yang dilakukan.Transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi dengan entitas lain dalam satu kelompok usaha entitas diungkapkan dalam laporan keuangan entitas.Transaksi dan saldo intra kelompok usaha dari pihak-pihak berelasi dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi kelompok usaha tersebut.

b. Tujuan Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan keuangan dan operasi investee melalui keberadaan pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan. Pihak-pihak berelasi dapat menyepakati transaksi di mana pihak-pihak yang tidak berelasi tidak dapat melakukannya. Transaksi mungkin tidak dilakukan dalam jumlah yang sama, seperti dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. keberadaan relasi itu saja, mungkin sudah cukup untuk mempengaruhi transaksi entitas dengan pihak lain. Selain itu, satu pihak dapat menahan diri untuk bertindak, karena pengaruh signifikan dari yang lain c. Definisi

d. PengungkapanSeluruh EntitasHubungan antara entitas induk dan entitas anak diungkapkan (ada pengendalian) terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Entitas mengungkapkan kompensasi personil manajemen kunci secara total dan untuk masing-masing kategori berikut: imbalan kerja jangka pendek; imbalan pascakerja; imbalan kerjajangkapanjang lainnya; pesangan pemutusan kontrak kerja; dan pembayaran berbasis saham.Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi serta informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan. Persyaratan pengungkapan ini merupakan tambahan persyaratan di paragraf 16. Sekurang-kurangnya, pengungkapan meliputi:a. jumlah transaksi;jumlah saldo, termasuk komitmen, dan:(i) persyaratan dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat imbalan yang akan diberikan, untuk penyelesaian; dan(ii) rincian garansi yang diberikan atau diterima;b. penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; danc. beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau penghapusan piutang dari pihak-pihak berelasi.Pengungkapan yang disyaratkan oleh paragraf 17 dilakukan secara terpisah untuk masing-masing kategori berikut:a. entitas induk;b. entitas dengan pengendalian hersama atau pengaruh signifikan terltadap entitas;c. entitas anak;d. entitas asosiasi;e. ventura hersama di mana entitas merupakan venturer;f. personi/ manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya; dang. pihak-pihak berelasi lainnya.Berikut ini adalah contoh transaksi yang diungkapkan jika pihak tersebut adalah pihak berelasi:a. pembelian atau penjualan barang (barang jadi atau setengah jadi);b. pembelian atau penjualan properti dan aset lain;c. penyediaan atau penerimaanjasa;d. sewa;e. pengalihan riset dan pengembangan;f. pengalihan di bawah perjanjian lisensi;g. pengalihan di bawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan kontribusi ekuitas dalam bentuk tunai atau natura);h. provisi atas jaminan atau agunan; dani. komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus terjadi atau tidak terjadi di masa depan, termasuk kontrak eksekutori* (diakui atau tidak diakui); danj. penyelesaian liabilitas atas nama entitas atau pihak berelasi.Partisipasi oleh entitas induk atau entitas anak dalam program pensiun imbalan pasti yang membagi risiko antar entitas dalam kelompok usaha adalah suatu transaksi antara pihak-pihak berelasi.Pos yang memiliki sifat yang serupa dapat diungkapkan secara agregat kecuali ketika pengungkapan terpisah diperlukan untuk memahami dampak transaksi pihak-pihak berelasi terhadap laporan keuangan entitas.d. Entitas yang Berelasi dengan PemerintahEntitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan di paragraf 17 atas transaksi dengan pihak-pihak berelasi dan saldo, termasuk komitmen dengan:a. pemerintah yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor; danb. entitas lain berelasi karena dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah yang sama atas entitas pelapor dan entitas lain tersebut.Jika entitas pelapor menerapkan pengecualian di paragraf 24, maka entitas mengungkapkan mengenai transaksi dan saldo terkait yang dirujuk paragraf 24, yaitu:a. nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan entitas pelapor (misalnya, pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan);b. informasi berikut dengan rincian yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak-pihak berelasi terhadap laporan keuangan:(i) sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan; dan(ii) untuk transaksi lainnya yang secara kolektif, tetapi tidak secara individu, signifikan, indikasi secara kualitatif atau kuantitatif atas luasnya transaksi tersebut. Jenis transaksi tersebut termasuk yang dijelaskan di paragraf 20.Entitas pelapor mempertimbangkan kedekatan pihak-pihak berelasi dan faktor lain yang relevan dalam menentukan tingkat signifikansi suatu transaksi, misalnya:a. ukuran signifikan;b. dilakukan di luar ketentuan pasar;c. di luar operasi bisnis sehari-hari yang normal, misalnya sebagai pembelian dan penjualan suatu bisnis usaha;d. diungkapkan kepada regulator atau otoritas regulator;e. dilaporkan kepada manajemen senior;f. bergantung pada persetujuan pemegang saham.

PSAK 45Organisasi Nirlaba

Perbedaan yang cukup signifikan Orientasi, kepemilikan, tanggungjawab Perbedaan paling mendasar ialah pada bagaimana cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan Sumber daya dari pemberi sumber daya (baik anggota maupun penyumbang lain) yang tidak mengharapkan imbalan Organisasi nirlaba dapat mendanai kebutuhan modalnya dari utang, sedangkan kebutuhan operasinya diperoleh dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada publik. a. Tuj u a nMengatur pelaporan keuangan yang disusun oleh organisasi nirlaba. Dengan adanya standar pelaporan, diharapkan laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.b. Ruang LingkupOrganisasi nirlaba yang memenuhi karakteristik sebagai berikut:a) Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali/manfaat ekonomi yg sbandingb) Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.c) Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkah, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.d) Boleh buat pemerintah spanjang UU boleh

c. Istilah dan Definisinya Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh pemberi agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh pemberi sumber daya yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu. Sumber Daya terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer. SumberDaya tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya

d. Tujuan Laporan Keuangan Info relevan untuk stakeholder Jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan asetnetoentitas nirlaba; Pengaruh transaksi dan peristiwa yang mengubah nilai dan sifat aset neto; Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode serta hubungan antara keduanya. Cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, serta faktor lain yang berpengaruh pada likuiditasnya. Usaha jasa entitas nirlaba. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba yang meliputi: laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, serta catatan ataslaporan keuangan.

e. Laporan Posisi KeuanganTujuan-> untuk memberi informasi tentang asset, liabilitas, dan asset neto serta hubungan antar unsur tersebut pada saat tertentu. Membantu stakeholder menilai: Kemampuan organisasi memberikan jasa berkelanjutan Likuiditas, fleksibilitas, kemampuan memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.Laporan ini mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total asset, liabilitas, dan asset neto. Klasifikasi Aset Dan LiabilitasDalam pengelompokannya, asset dan liabilitas yang memiliki kharakteristik yang sama dikelompokkan relatif homogen. Kas atau asset lain yang dibatasi penggunaannya oleh pemberi disajikan terpisah dari kas atau aset lain yang tidak terikat penggunaanya. informasi likuiditas diberikan dengan cara : Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas dan liabilitas berdasarkan jatuh tempo Mengelompokkan aset kedalam aset lancar dan tidak lancar, dan liabilitas kedalam jangka pendek dan panjang Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh tempo liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan aset, dalam catatan atas laporan keuangan.Klasifikasi Aset Neto Terikat Dan Tidak TerikatLaporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, yaitu: terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat.Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.

f. Laporan aktivitasTujuan -> menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi dan peristiwa lain dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Membantu para stakeholder untuk mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa, dan menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajerPerubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan. Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode. (Bruto)

Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan KerugianKlasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.Informasi Pendapatan dan BebanLaporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun demikian pendapatan investasi dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat investasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa lain yang berada di luar pengendalian organisasi dan manajemen. Misalnya, keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan gedung yang tidak digunakan lagi.

Informasi Pemberian JasaLaporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional (HPP,Pemasaran,Umum admn,ll), seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. Disamping penyajian klasifikasi beban secara fungsional, organisasi nirlaba dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban menurut sifatnya(Bahn Baku, TK,Pnyusutan, Sewa,listrik dll). Program pemberian jasa (utama) merupakan aktivitas untuk menyediakan barang dan jasa kepada para penerima manfaat, pelanggan, atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi organisasi. Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain program pemberian jasa. g. LAKTujuan-> laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Manfaat laporan arus kas antara lain:1) mengevaluasi perubahan dalam aset bersih, struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas 2) Menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan berbagai entitas,3) Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama,4) Indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan.Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut : Aktivitas OperasiArus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dariaktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasiadalah: penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberianjasa; penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatanlain; penerimaankasdaripemberisumberdaya; pembayaran kas kepada dan untuk kepentingankaryawan; pembayaranbiayaoperasi; penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransisehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaatpolis lainnya;Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasidengan menggunakan salah satu dari metode berikut:Metode LangsungDengan metode ini kelompok utamadari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.

Metode Tidak LangsungDengan metode ini laba ataurugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruhdari transaksi nonkas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kasuntuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsurpenghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kasinvestasi atau pendanaan. Aktivitas InvestasiPengungkapan terpisah arus kas yang berasal dariaktivitas investasi pentingkarena arus kas tersebutmencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumberdaya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan aruskas masa depan. AktivitasPendanaanPengungkapan terpisah arus kas yang berasal dariaktivitas pendanaan penting dilakukan karena berguna untukmemprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyediamodal entitas.

Struktur Catatan Atas Laporan KeuanganCatatan atas laporan keuangan dalam PSAK 45 ini tidak di atur dalam sub-bab tersendiri seperti jenis laporan keuangan lainnya. Namun, sesuai dengan Paragraf 4 bahwa Pengaturan yang tidak diatur dalam Pernyataan ini mengacupada SAK, atau SAK ETAP untuk entitas yang tidak memilikiakuntabilitas publik signifikan. Pengungkapan-pengungkapan yang diatur dalam PSAK 45 ini antara lain: Pengungkapan tentang informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh temponya liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan aset. Pengungkapan tentang Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer

SAK ETAP

Why? Because IFRS FV-> Mahal buat UKM Rumit, ngaku juga->PSAK 50 dkk Principle Based perlu judgment profesional Dokumentasi dan Dukungan IT

SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik yaitu entitas yang: Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan (daftar di BE, aset fidusia besar) ; dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.

Agar UKM mampu buat L/K yg sederhana dan tetap handal dapat diaudit dan ada opini audit-> ujungya dana.KONSEP dan PRINSIP Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP Tujuan Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan-> dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas, Kinerja keuangan: pendapatan dan beban Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki. Dasar akrual Saling hapus tidak diperkenankanL/Knya: Neraca-Kewajiban , Laporan laba rugi . Laporan perubahan ekuitas , Laporan arus kas , Catatan atas laporan keuangan LLRMenyajikan laporan laba rugi suatu periode tertentu yang menunjukan kinerja keuangan selama periode tersebut. Pos minimal: Pendapatan ;beban keuangan ;bagian laba atau rugi investasi (metode ekuitas);beban pajak ;laba atau rugi bersih.Pos luar biasa tidak diperkenankan LAKMenyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung.Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau pendanaan.Transaksi non kas tidak dapat disajikan dalam laporan arus kas.

SAK ETAP VS PSAK IFRS Materi SAK ETAP lebih sederhana sedangkan PSAK IFRS complicated dan rumit. SAK ETAP cenderung menggunakan basis stewardship sebagai pertanggungjawaban pengelola kepada stakeholder sehingga cenderung menggunakan prinsip reliability, sedangkan PSAK IFRS telah bergeser untuk pemenuhan user dalam pengambilan keputusan sehingga cenderung menggunakan prinsip relevan. SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus kas. SAK ETAP menggunakan cost model untuk investasi ke asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan. SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55. SAK ETAP hanya menggunakan model cost untuk aset tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih cost model atau model reavaluasi. Tujuan laporan keuangan SAK-ETAP adalah menyediakan informasi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapa pun yang tidak dalam posisi dapat meminta khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Sedangkan tujuan laporan keuangan IFRS memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang berguna untuk berbagai penhhuna dalam membuat keputusan ekonomi.

PSAK 50INSTRUMEN KEUANGAN - PENYAJIAN

a. TujuanMenetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Dari perspektif penerbit.b. Ruang LingkupPernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk semua jenis instrumen keuangan, kecuali: Kepentingan di entitas anak, entitas asosiasi atau ventura bersama yang dicatat sesuai dengan PSAK Hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan program imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24 Kontrak asuransi sesuai PSAK 28 Instrumen keuangan yang mengandung fitur partisipasi tidak mengikat kecuali pada derivatif melekatnya. Instrumen keuangan, kontrak, dan kewajiban dalam transaksi pembayaran berbasis saham berdasarkan PSAK 53.

Pernyataan ini diterapkan pada kontrak pembelian atau penjual item nonkeuangan yang dapat diselesaikan: secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan, seolah-olah kontrak tersebut adalah instrumen keuanganAda beberapa cara sebuah kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lain, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan. Cara tersebut mencakup: Jika persyaratan kontrak memperbolehkan Jika tidak dinyatakan secara eksplisit dalam persyaratan kontrak, tetapi entitas mempunyai kebiasaan menyelesaikan kontrak serupa secara neto Jika item nonkeuangan yang menjadi subyek dalam kontrak siap dikonversi menjadi kas.

c. Definisi Aset Keuangan adalah setiap aset yang berbentuk; Kas; Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain (investasi saham?); Hak kontraktual (Untuk menerima aset ATAU mempertukarkan, kondisi menguntungkan) atau Kontrak -> diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan: Nonderivatif (pokok) di mana entitas diwajibkan untuk menerima suatu jumlah yang bervariasi (FV vs contractual value?) dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; atau Derivatif (turunan) yang diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual (terakhir) atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya(dahulukan). Instrumen yang mempunyai fitur opsi jual (puttable instrument) adalah instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual kembali instrumen kepada penerbit dan memperoleh kas atau aset keuangan lain ATAU secara otomatis menjual kembali kepada penerbit pada saat terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa yang akan datang ATAU kematian atau purna karya dari pemegang instrumen. Liabilitas keuangan adalah setiap liabilitas yang berupa: Kewajiban kontraktual (Untuk menyerahkan aset ATAU mempertukarkan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas tersebut);ATAUKontrak Nonderivatif di mana entitas diwajibkan untuk menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; atau Derivatif yang diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Nilai wajar adalah nilai suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahahi dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arms length transaction). Pengecualian instrumen berdefinisi liabilitas keuangan dapat menjadi ekuitas jika memiliki fitur di par 13&14 ATAU 15&16.Dalam Pernyataan ini, kontrak dan kontraktual mengacu pada suatu kesepakatan antara dua pihak atau lebih yang memiliki konsekuensi ekonomi yang jelas dan kecil peluangnya akan diabaikan oleh pihak-pihak yang terlibat, umumnya karena pemenuhan kesepakatan ini dapat dipaksakan secara hukum. Tidak perlu dalam bentuk tertulis.d. PenyajianPenerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengategorikan instrumen tersebut atau komponen-komponennya sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.Instrumen ekuitas jika dan hanya jika kedua kondisi berikut terpenuhi: Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraktual untuk menyerahkanatau mempertukarkan, dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan bagi penerbit. (krena jka sebaliknya memenuhi definisi liabiliats keuangan?) Jika instrument diselesaikan dengan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas, instrumen tersebut merupakan: Nonderivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; atau Derivatif yang akan diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain sejumlah instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Kewajiban kontraktual,termasuk derifatif, yang mengakibatkan instrumen ekuitas penerbit di masa depan, tidak memenuhi keduanya, bukan merupakan instrumen ekuitas.Sebaliknya ada instrumen berciri liabilitas tapi memiliki fitur sbgm dibawah ini, dia adalah ekuitas.

Instrument yang mempunyai fitur opsi jual(X)Instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual kembali instrumen kepada penerbit dan memperoleh kas atau aset keuangan lain ATAU secara otomatis menjual kembali kepada penerbit pada saat terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa yang akan datang ATAU kematian atau purna karya dari pemegang instrumen.(13)Suatu Instrumen keuangan yang mempunyai fitur opsi jual, dikategorikan sebagai instrument ekuitas jika memiliki semua fitur berikut: Memberikan hak kepada pemegangnya bagian prorata atas asset neto (yg tersisa stelah klaim) entitas pada saat likuidasi. Instrumen yang memiliki hak istimewa pada saat likuidasi entitas bukan merupakan instrumen dengan hak bagian prorata. Instrumen berada dalam kelompok instrumen yang merupakan subordinat dari semua kelompok instrumen lainnya-> instrumen:(i) tidak memiliki prioritas melebihi klaim pihak lain atas aset entitas pada saat likuidasi, dan (ii) tidak perlu dikonversi menjadi instrumen lain sebelum berada pada kelompok instrumen yang merupakan subordinat dari seluruh kelompok instrumen lain. Seluruh instrumen keuangan dalam kelompok instrumen yang merupakan subordinat dari semua kelompok instrumen lainnya memiliki fitur yang identik(dpt dijual, cara hitung sama) Instrument tidak termasuk kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas selain kewaiban untuk membeli kembali Jumlah arus kas yang diharapkan dihasilkan dari instrumen selama umur instrumen didasarkan secara substansial pada laba rugi penerbit..(14) Instrumen Ekuitas jika penerbit tidak memiliki instrumen keuangan atau kontrak lain dengan kondisi: TAK scr substansi tgntung L/R DAN dampak dari pembatasan atas imbal hasil residu kpd pmegang instrumen yang mmpunyai opsi fitur jual.Instrumen beropsi jual mau jadi Instrumen Ekuitas, SUSAH

Instrumen, atau Komponen Instrumen, yang Mensyaratkan suatu Kewajiban kepada Entitas untuk Menyerahkan Ke Pihak Lain Bagian Aset Neto Entitas secara Pro Rata hanya pada saat Likuidasi (15) Instrument keuangan diklasifikasikan sebagai Instrumen Ekuitas jika memiliki seluruh fitur: Memberikan hak kepada pemegangnya bagian prorata atas asset neto entitas pada saat likuidasi. instrumen berada dalam kelompok instrumen yang merupakan subordinat dari semua kelompok instrumen lainnya. Seluruh instrumen keuangan dalam kelompok instrumen yang merupakan subordinat dari semua kelompok instrumen lainnya memiliki fitur yang identik. (16) Instrumen Ekuitas jika penerbit tidak memiliki instrumen keuangan atau kontrak lain dengan kondisi: TAK scr substansi tgntung L/R DAN dampak dari pembatasan atas imbal hasil residu kpd pmegang instrumen.

Instrumen penyerahan Pro Rata mau jadi Instrumen Ekuitas, SUSAH

Reklasifikasi Instrumen Opsi Jual (13&14) dan Instrumen bagi Pro rata (15&16)Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai instrumen ekuitas sesuai dengan paragraf 13 & 14 atau paragraf 15 & 16 sejak tanggal ketika instrumen memiliki seluruh fitur dan memenuhi kondisi yang diatur di paragraf tersebut. Entitas memperhitungkan reklasifikasi sebagai berikut: Entitas mereklasifikasi instrumen ekuitas liabilitas keuangan sejak tanggal ketika instrumen tidak lagi memiliki semua fitur atau memenuhi kondisi di paragraf 13 dan 14 atau paragraf 15 dan 16. Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar instrumen tersebut pada tanggal reklasifikasi. Entitas mereklasifikasi liabilitas keuangan instrumen ekuitas sejak tanggal ketika instrumen memiliki semua fitur dan memenuhi kondisi X. Instrumen ekuitas diukur pada jumlah tercatat liabilitas keuangan pada tanggal reklasifikasi.

Tanpa Kewajiban Kontraktual untuk Menyerahan Kas atau Aset Keuangan Lainnya. (Syarat biar jadi Ins Ekuitas)Fitur penting dalam membedakan antara liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas adalah adanya kewajiban kontraktual satu pihak dari instrumen keuangan (penerbit), untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pihak lain (pemegang), atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan pemegang instrumen ekuitas dalam kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan pihak penerbit. Cth : Meski Pemegang Instrumen ekuitas mungkin BERHAK atas dividen, penerbit TIDAK PUNYA KEWAJIBAN (ga bagi deviden ga papa kan?) menyerahkan aset. Substansi dari instrumen keuangan, bukan bentuk hukumnya, merupakan dasar bagi pengklasifikasiannya dalam laporan posisi keuangan. Substansi dan bentuk hukum umumnya sejalan, tetapi tidak selalu. Beberapa jenis instrumen keuangan memiliki bentuk hukum berupa ekuitas tetapi secara substansi merupakan liabilitas. Misalnya:a. Saham preferen yang mewajibkan penerbitnya untuk membeli kembali saham tersebut dengan harga/tgl yang telah ditetapkan, ATAU saham preferen yang memberikan hak pada pemegangnya untuk meminta penerbit agar membeli kembali saham tersebut pada/setelah tanggal/harga tertentu adalah liabilitas keuangan.b. Instrumen keuangan yang memberi hak kepada pemegangnya untuk menjual instrumen itu kembali pada penerbitnya adalah liabilitas keuangan, kecuali untuk instrumen yang dikategorikan sebagai instrumen ekuitas sesuai dengan kriteria X.Jika entitas tidak memiliki hak untuk menghindari penyelesaian kewajiban kontraktualnya maka kewajiban tersebut memenuhi definisi liabilitas keuangan, kecuali untuk instrumen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas sesuai dengan X . Misalnya: Kewajiban kontraktual yang bergantung pada pelaksanaan hak untuk menebus kembali oleh pihak lawan adalah liabilitas keuangan, karena entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menghindari melakukan pembayaran dengan kas atau aset keuangan lain.

Instrumen keuangan yang tidak secara eksplisit menciptakan kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya, bisa saja secara tidak langsung menciptakan kewajiban melalui persyaratan dan kondisi yang ada padanya. Misalnya: Instrumen keuangan mungkin memiliki kewajiban nonkeuangan yang harus diselesaikan jika, dan hanya jika, entitas gagal menebus instrumen tersebut. Jika entitas tersebut dapat menghindari kewajiban untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya hanya dengan menyelesaikan kewajiban nonkeuangannya, maka instrumen keuangan tersebut adalah Liabilitas Keuangan. LK-> penyelesaian menyerahkan kas atau saham dengan nilai lebih tinggi dari nilai kas yg seharusnya diserahkan.

Penyelesaian dengan Instrumen Ekuitas yang Diterbitkan Entitas (syarat kedua jadi Inst Ekuitas) Suatu kontrak bukan merupakan instrumen ekuitas semata-mata karena kontrak tersebut menyebabkan penerimaan atau penyerahan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Misal suatu Kewajiban Kontraktual-> Menyerahkan saham (ekuitas lain) dalam jumlah bervariasi (FV=Kwjbn Kontraktual). Kwjbn Kontraktual dapat berupa nilai yang telah ditetapkan (saham senilai Rp100) atau berfluktuasi (saham senilai 100 ons emas)(brgntung variabel selain harga pasar) maka Kontrak jenis ini merupakan Liabilitas Keuangan bagi entitas walaupun entitas tersebut menyelesaikan dengan menerbitkan instrumen ekuitas miliknya. Kontrak tersebut bukan merupakan instrumen ekuitas karena entitas menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkanya dalam jumlah yang bervariasi sebagai penyelesaian kontrak. Dengan demikian, kontrak tersebut tidak memberikan hak residual (harus fix/sisa) atas aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Kontrak yang akan diselesaikan oleh entitas dengan penyerahan (atau penerimaan) instrumen ekuitas miliknya dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuangan lainnya yang nilainya telah ditetapkan adalah instrumen ekuitas. Kalo ada perbedaan dengan FV menyesuaikan nilai ekuitas, tidak ada pengakuan dalam L/R. Instrumen Ekuitas yang dipake menyelesaikan kontrak ternyata memenuhi kondisi X maka kontrak tersebut adalah Aset/Liabilitas Keuangan. Kontrak yang akan diselesaikan oleh entitas dengan menyerahkan atau menerima instrumen ekuitas dalam jumlah yang telah ditetapkan sebagai pengganti kas atau aset keuangan lainnya dengan jumlah yang bervariasi merupakan aset keuangan atau liabilitas keuangan. Misalnya kontrak yang mewajibkan entitas untuk menyerahkan 100 lembar instrumen ekuitasnya sebagai pengganti kas yang bernilai setara dengan 100 ons emas.

Ketentuan Penyelesaian KontinjensiInstrumen keuangan dapat mewajibkan entitas untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain atau jika tidak, dalam situasi terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti di masa yang akan datang yang berada di luar kendali penerbit maupun pemegang. Oleh karenanya, instrumen keuangan adalah liabilitas keuangan bagi penerbit, kecuali jika:a. bagian dari ketentuan penyelesaian kontinjensi adalah tidak sah (not genuine); b. penerbit dapat diwajibkan untuk menyelesaikan kewajibannya hanya dalam kondisi penerbit dilikuidasi; atauc. instrumen yang memiliki seluruh fitur dan memenuhi X

Pilihan PenyelesaianKetika instrumen keuangan derivatif (cth saham) memberi kepada satu pihak pilihan cara penyelesaian (misalnya penerbit atau pemegang instrumen dapat memilih penyelesaian secara neto dengan kas atau dengan mempertukarkan saham dengan kas), maka instrumen tersebut adalah aset keuangan atau liabilitas keuangan, kecuali jika seluruh alternatif penyelesaian yang ada menjadikannya sebagai instrumen ekuitas. (jual/beli item nonkeuangan dgn ditukar instrumen ekuitas- >bukan instrumen ekuitas (kontraknya))

Instrumen Keuangan Majemuk Penerbit inst keuangan nonderivatif-> evaluasi komponen liabilitas dan ekuitas. Klasifikasikan terpisah.Entitas mengakui terpisah: komponen liabilitas dan opsi bagi pemegang instrumen untuk konversi jadi ins ekuitas Cth Obligasi dapat dikonversi menjadi saham biasa dengan jumlah yg telah ditetapkan (majemuk). Liabilitasnya adalah perjanjian menyerahkan aset (bunga) dan Ekuitasnya adalah opsi beli menjadi saham dengan jumlah telah ditetapkan. Pisahkan Liabilitas dan Ekuitasnya dalam Laporan Keuangan. Tentukan nilai tercatat instrumen liabilitas (prioritaskan)-> nilai wajar liabilitas tanpa komponen ekuitas. Nilai wajar inst ekuitasnya adalah Total FV Instrumen Majemuk FV Liabilitas. FV dapat dicari pake Present value.

Saham Treasuri Jika entitas memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, instrumen-instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut tidak dapat diakui dalam laporan laba rugi. Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok usaha yang dikonsolidasi. Jumlah yang dibayarkan atau diterima diakui secara langsung di ekuitas.

Bunga, Dividen, Kerugian dan KeuntunganBunga, dividen, kerugian dan keuntungan yang berkaitan dengan instrumen keuangan atau komponen yang merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi. Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit oleh entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat sebgai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak penghasilan terkait.Jadi, pembayaran dividen atas saham yang sepenuhnya diakui sebagai liabilitas, diakui sebagai beban sebagaimana pembayaran bunga atas obligasi. Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi dampak pajak penghasilan), sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas, tetapi diabaikan jika tidak dapat diatribusikan secara langsung. Biaya Ins Majemuk dibagi secara proporsional.

Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas:a. saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; danb. berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak memenuhi kualifikasi penghentian pengakuan, maka entitas tidak boleh melakukan saling hapus. PSAK 55 berbunyi : Jika aset yang ditransfer tetap diakui, maka aset dan kewajiban terkait tidak boleh saling hapus...

a. Syarat penyajian aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto jika penyajian tersebut mencerminkan arus kas masa datang yang diharapkan entitas dari penyelesaian dua atau lebih instrumen keuangan yang terpisah;b. Saling hapus antar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diakui dan penyajian jumlah neto berbeda dengan penghentian-pengakuan aset keuangan atau liabilitas keuangan. Sekalipun saling hapus tidak menimbulkan pengakuan keuntungan atau kerugian, penghentian-pengakuan instrumen keuangan tidak hanya menyebabkan dikeluarkannya item dari laporan posisi keuangan yang sebelumnya diakui, tetapi juga menimbulkan pengakuan keuntungan atau kerugian.c. Hak untuk melakukan saling hapus merupakan hak hukum debitur, baik dalam bentuk kontrak maupun cara lain, untuk menyelesaikan atau mengeliminasi seluruh atau sebagian jumlah yang dibayarkan kepada kreditor dengan cara membandingkan jumlah yang harus dibayarkan dengan piutang kepada kreditor yang bersangkutan. d. Adanya hak yang dapat dipaksakan untuk saling hapus atas aset keuangan dan liabilitas keuangan mempengaruhi hak dan kewajiban yang terkait dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan, serta mungkin mempengaruhi eksposur entitas atas risiko kredit dan risiko likuiditas. Niat oleh satu atau kedua belah pihak untuk menyelesaikan secara neto tanpa hak hukum tidaklah memadai untuk membenarkan saling hapus tersebut;e. Niat entitas terkait dengan penyelesaian aset dan liabilitas tertentu dapat dipengaruhi oleh praktik usaha yang normal, ketentuan di pasar uang, dan keadaan lain yang dapat membatasi kemampuan entitas untuk melakukan penyelesaian secara neto atau penyelesaian secara simultan. Jika entitas memiliki hak untuk saling hapus, namun entitas tidak berniat menyelesaikan secara neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan, maka pengaruh hak tersebut terhadap eksposur risiko kredit entitas diungkapkan sesuai PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 38;f. Realisasi aset keuangan dan penyelesaian liabilitas keuangan diperlakukan sebagai terjadi secara simultan hanya jika kedua transaksi tersebut terjadi pada saat yang sama.g. Kondisi-kondisi yang ditetapkan umumnya tidak dapat dipenuhi dan saling hapus biasanya tidak tepat JIKA:1) beberapa instrumen keuangan yang berbeda digunakan untuk meniru fitur-fitur yang terdapat dalam instrumen keuangan tunggal (instrumen sintetis);2) aset keuangan dan liabilitas keuangan berasal dari instrumen keuangan dengan eksposur risiko utama yang sama (Misalnya, aset dan liabilitas dalam portfolio kontrak forward atau instrumen derivatif lainnya) tetapi melibatkan pihak lawan yang berbeda;3) aset keuangan atau aset lain digadaikan sebagai agunan untuk liabilitas keuangan yang bersifat non recourse;4) aset keuangan ditempatkan dalam perwalian oleh debitur untuk keperluan pelunasan kewajiban tanpa aset tersebut diterima oleh kreditur pada saat penyelesaian kewajiban (misalnya, pembentukan sinking fund); atau5) kewajiban yang timbul akibat dari kejadian yang menyebabkan kerugian diperkirakan dapat dipulihkan melalui pihak ketiga dengan klaim terhadap kontrak asuransi.

Saat kau berlari mengejar anganmu,dan tak pernah sampai..ya sudahlah

NOTES

PSAK SyariahAkuntansi adalah proses identifikasi transaksi, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran sehingga dihasilkan informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Syariah adalah aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktifitas hidupnya di duniaAkuntansi Syariah adalah akuntansi atas transaksi-transaksi yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah SWT (Nurhayati & Wasilah :2008)Asas Transaksi Syariah persaudaraan (ukhuwah) interaksi sosial keadilan (adalah) menempatkan segala sesuatu pada tempatnya kemaslahatan (maslahah) kebaikan dunia akhirat keseimbangan (tawazun) imbang material dan spiritual universalisme (syumuliyah) semua pihak bisa terlibat

Karakteristik Transaksi Syariah hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha; prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayyib); uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai komoditas; tidak mengandung unsur riba; kezhaliman; maysir; gharar tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money); dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun melalui rekayasa penawaran (ihtikar);dan tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah).

Jenis Transaksi: Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara shahibul maal (pemilik dana) dan mudharib (pengelola dana) dengan nisbah bagi hasil menurut kesepakatan di muka. Musyarakah adalah akad kerjasama di antara para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka untuk tujuan mencari keuntungan. Dalam musyarakah, mitra dan bank sama-sama menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu, baik yang sudah berjalan maupun yang baru. Selanjutnya mitra dapat mengembalikan modal tersebut berikut bagi hasil yang telah disepakati secara bertahap atau sekaligus kepada bank. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Salam dan Salam Paralel merupakan akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan penangguhan pengiriman oleh muslam ilaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan segera oleh pembeli sebelum barang pesanan tersebut diterima sesuai dengan syarat-syarat tertentu. Istishna dan Istishna Paralel adalah akad jual beli antara al-mustashni (pembeli) dan as-shani (produsen yang juga bertindak sebagai penjual). Berdasarkan akad tersebut, pembeli menugasi produsen untuk menyediakan al-mashnu (barang pesanan) sesuai spesifikasi yang disyaratkan dan menjualnya dengan harga yang disepakati. Cara pembayaran dapat berupa pembayaran di muka, cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik majur (obyek sewa) dan mustajir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya. Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah akad sewa-menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa pada saat tertentu sesuai dgn akad sewa. Wadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat apabila nasabah yang bersangkutan menghendaki. Bank bertanggung jawab atas pengembalian titipan. Wadiah dibagi atas wadiah yad-dhamanah dan wadiah yadamanah. Wadiah yad-dahamanah adalah titipan yang selama belum dikembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan.Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut diperoeh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan. Sedangkan dalam prinsip wadiah yad-amanah, penerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh penitip. Qardh adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara peminjam dan pihak yang meminjamkan yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu. Pihak yang meminjamkan dapat menerima imbalan namun tidak diperkenankan untuk dipersyaratkan di dalam perjanjian. Sharf adalah akad jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Transaksi valuta asing pada bank syariah (di luar jual beli banknotes) hanya dapat dilakukan untuk tujuan lindung nilai (hedging) dan tidak dibenarkan untuk tujuan spekulatif. Wakalah adalah akad pemberian kuasa dari muwakil (pemberi kuasa/nasabah) kepada wakil (penerima kuasa/bank) untuk melaksanakan suatu taukil (tugas) atas nama pemberi kuasa. contoh : pengiriman transfer, penagihan hutang baik melalui kliring maupun inkaso, dan realisasi L/C. Kafalah adalah akad pemberian jaminan yang diberikan oleh kaafil (penjamin/bank) kepada makful (penerima jaminan) dan penjamin bertanggung jawab atas pemenuhan kembali suatu kewajiban yang menjadi hak penerima jaminan. Contoh : garansi bank, standby L/C, pembukaan L/C impor, akseptasi, endosemen, dan aval. Hiwalah adalah pemindahan atau pengalihan hak dan kewajiban, baik dalam bentuk pengalihan piutang maupun hutang, dan jasa pemindahan/pengalihan dana antar entitas.

Pengukuran berdasarkan KDPPLKS antara lain: Biaya Historis dicatat sejumlah penerimaan/pengeluaran wajar atau yang dibayarkan untuk mendapatkan/melunasi aset/kewajiban Biaya Kini dinilai sejumlah kas/setara kas yang dibayarkan jika aset/kewajiban didapat/diselesaikan saat ini. Biaya Realisasi dinyatakan dalam jumlah kas/setara kas sebesar pelepasan normal Saat ini yang lazim digunakan adalah biaya historis

Unsur Laporan Keuangan Syariah Komponen Kegiatan KomersialLaporan posisi keuangan (A=K+DST+E)Laporan Laba/RugiLaporan Arus KasLaporan Perubahan Ekuitas Komponen Kegiatan SosialLap. Sumber dan Penggunaan Dana ZISLap. Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan Catatan atas Laporan Keuangan Komponen Laporan Keuangan LainyaLaporan lain terkait tanggung jawab khusus entitas Syariah

Alkihsah sebelum bandit Lokajaya diangkat Sunan Bonang menjadi murid dan diajari elmu agama, sang begal disuruh jagain tongkatnya sunan selama tiga tahun dengan dzikir Yo Kayuku Yo Kayumu..sampe dilumutin dipinggir kali.

PSAK ETAP Perbedaan dengan SAK/IFRS Materi SAK ETAP lebih sederhana Fair Value Mahal perlu penilai, audit dll maka ETAP Cost Model aja PSAK Perlu dukungan IT dan Dokumentasi yg baik ETAP kesulitan PSAK perlu banyak judgment karena pake principle Based SAK ETAP cenderung menggunakan basis stewardship cenderung menggunakan prinsip reliability, sedangkan PSAK IFRS pengambilan keputusan sehingga cenderung menggunakan prinsip relevan. SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan pada LLR Pos luar biasa tidak diperkenankan SAK ETAP LAK Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung. SAK ETAP menggunakan cost model untuk investasi ke asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan. SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55 karena terlalu rumit (NGAKU JUGA) SAK ETAP hanya menggunakan model cost untuk aset tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih cost model atau model reavaluasi.

Kemudian syarat siapa aja yang boleh pake etap:-> SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik yaitu entitas yang: Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan (daftar di BEI, Aset fidusia besar) -> perusahaanya ga mesti kecil bisa GEDE Cuma sahamnya dimiliki keluarga misal Batik Keris ( kata yayas) dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Gak cuma perusahaan kecil aja yg pake etap, perusahaan besar juga boleh. Syarat: tidak listing di BEI. Perusahaan besar ini kalo mau pke etap sebelum tahun 2011 hrus ijin dlu ke otoritas yg berwenang buat make etap (dulu bapepam). Setelah diijinkan oleh bapepam, dia harus konsisten pake ETAP, kecuali dia kemudian listing ke BEI (harus pke psak umum). Terus asiknya apabila punya anak, ga perlu laporan konsolidasi. (di psak umum, jika kepemilikan diatas 50% hrus dikonsolidasi)

PSAK Instrumen Keuangan

Need further enlightment

Aset Keuangan dibedakan menjadi empat jenis:1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (Financial aset at Fair Value through Profit and Loss)Diperdagangkan: Diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu dekat; Bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang memiliki pola ambil untung dalam jangka pendek; atau merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan efektif). Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi 2) Investasi dalam Kelompok Dimiliki hingga jatuh Tempo (Held to Maturity Investments)Kriteria: Aset keuangan non derivatif; Pembayaran tetap/telah ditentukan; Jatuh tempo telah ditetapkan; Entitas memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo Kecuali: ditetapkan sbg aset keu pada nilai wajar melalui L/R; ditetapkan sbg AFS; memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. 3) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (Loans and Receivables)Kriteria: Aset keuangan non derivatif; Pembayaran tetap/telah ditentukan; tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, Kecuali: dimaksudkan utk dijual dlm waktu dekat (trading); ditetapkan sbg aset keu pada nilai wajar mel L/R; diklasifikasikan sbg AFS; pinjaman yang diberikan/piutang yg investasi awalnya tdk akan diperoleh kembali scr substansial (kecuali krn penurunan kualitas), shg hrs diklasifikasikan sbg AFS. 4) Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual (Available for sale Financial Assets) Kriteria: Aset keuangan non derivatif; Ditetapkan sebagai AFS; Kecuali pinjaman yang diberikan/piutang, dimiliki hingga jatuh tempo, atau dinilai pada nilai wajar melalui L/R.

Beda PSAK Vs IFRS adalah ttg reklasifikasi:Standar mendorong perusahaan ga boleh melakukan reklasifikasi instrument keuangan. Di IFRS, gak ada pinalti. Kalo Indonesia, ada pinalti (istilahnya tainting rules-dikuliah umum dijelasin seingetku (yayas) ane ga inget). Secara prinsip gak boleh reklasifikasi, tapi jika ada keadaan/kondisi yang mengharuskan diubah klasifikasinya, boleh sih soalnya mau gimana lagi.

Instrument ekuitas, dalam posisinya bukan sbg investasi, tapi saham milik perusahaan. Perlu dilihat apakah ekutitas tsb adalah bener2 ekuitas ataukah itu liabilitas: Liabilitas adalah contractual obligation Ekuitas bisa bentuknya saham biasa/saham preferen : Saham biasa, penentuan dividen adalah RUPS, tergantung untung/rugi perusahaan pd tiap periode (pemegang saham ga bole protes/menuntut) Saham preferen, ada kewajiban pembayaran sesuai dgn kontrak. Intinya sih dgn kontrak perjanjian itu saham preferen bisa menuntut apabila perusahaan ga memenuhi janji itu. nah, tipe model begini kok mirip ya sama contractual obligation __bu Ais merasa (kata yayas) bahwa itu sih masuk liabilitas bukan ekuitas. Untungnya di Indonesia gak boleh ada saham preferen ^^ (baru tahu)Ada instrument keuangan yang sifatnya banci (istilah Bu Ais :p kata yayas lagi) , yaitu instrument keuangan yang convertible (misal dari ekuitas bisa diconvert jadi liabilitas) jenis saham ini biasanya harganya lebih tinggi, banyak peminatnya. Nah keknya pelajari tuh gimana perhitungan convertible ini, di psak 50 yg pas Dika presentasi tuh (^^v)??? Gimana??Pisahkan antara liabilities dan ekuitasnya pake FV

Berdasarkan soal bu Evi ttg PSAK 50 nomor 1: Financial liability: penyebutan untuk liabitias yang penyelesaian kewajibannya dgn financial asset (misal:bayar pake cash, check) Liability instrument: penyebutan untuk liabilitas yg ada surat kontraknya (notes payable, bonds payable, dkk) General sales taxes payable termasuk financial liability

Kata Bu Ais, keknya anak2 d4 klo dikasih soal pengukuran, jurnal2 pasti dh pada lupa yaa (means that soal begituan gak ada? Aminnn). Spekulatif tapi aamiin..:D

P.S.: Syarat2 dan kriteria yg ada distu Cuma yg diinget ama bu ais, lengkapnya di psaknya tetep dibaca ya gais. Bu Ais said blablabla ..jadi mungkin siap2 klo ada muncul soal minta kisi2 dri kelas Bu Iin aja ya.?? Hayuoh mana?? Bu ais said that for further help: Baca ringkasan dari kelas Bu Ais, mana?? Baca slide bu dwi martani (truly angel she is) maaf cuma itu yang saya inget. Cuma secuil dari keseluruhan yang harus kita pelajari. Semangat !!Thakns mb YYS