Upload
aprin-kartia-rindha
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
1/186
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Enuresis atau mengompol merupakan masalah yang umum mempengaruhi
lebih dari 50 juta anak yang berusia 5 hingga 15 tahun. Hal ini dapat menjadi
masalah jika enuresis terjadi lebih dari satu kali dalam sebulan dan terjadi pada
seseorang yang berusia di atas 5 tahun (Supati, 2000). Menurut teori functional
bladder capacity dinyatakan baha anak dengan enuresis mempunyai kapasitas
!ungsional kandung kemih yang lebih ke"il dibanding anak yang tidak mengalami
enuresis (#ong, 1$$$). Sekitar 15%20 & anak usia 5%' tahun mengalami enuresis
dan kebanyakan dari mereka adalah laki%laki (orby, 2005). Hasil Studi
pendahuluan yang dilakukan di S Selodono esa Selodono *e"amatan
+inginrejo *abupaten *ediri telah didapatkan dari - anak yang duduk di kelas 1
ada 1 anak yang mengalami enuresis dan dari anak yang duduk di kelas 2 ada
anak yang mengalami enuresis, selain itu didapatkan data 2 dari 1 anak yang
mengalami enuresis setiap hari. Salah satu "ara penanganan enuresis adalah
dengan bladder-retention training . Metode ini direkomendasikan untuk anak yang
berusia ' tahun atau lebih (+obert, 200'). /enetapan metode ini didasarkan pada
pernyataan baha enuresis masih dianggap normal bila terjadi pada anak balita
(Harjaningrum, 2005). /ada anak usia sekolah, mulai dari ' tahun, sebanyak -5 &
telah memiliki kendali penuh terhadap kandung kemih dan de!ekasi (Mus"ary,
2005). Bladder-retention training dilakukan dengan tujuan meningkatkan ukuran
!ungsional kandung kemih dengan "ara menyuruh anak minum air dalam jumlah
1
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
2/186
yang "ukup banyak, kemudian anak diminta menahan diri untuk berkemih selama
mungkin (/illitteri, 1$$$). amun, sampai saat ini pengaruh bladder-retention
training terhadap perubahan kemampuan dan enuresis pada anak usia sekolah
belum dapat dijelaskan.
Enuresis sering menimbulkan kebingungan orang tua. rang tua
"enderung membiarkan saja (Harjaningrum, 2005). Menurut Houts (1$$1),
dikutip #ong (1$$$), pada 5 juta anak di merika Serikat prealensi enuresis
pada anak usia 5 tahun adalah 3 & untuk laki 4laki dan & untuk anak
perempuan, pada anak usia 10 tahun prealensinya & untuk anak laki%laki dan 2
& untuk anak perempuan, pada anak usia 1- tahun prealensinya 1 & untuk anak
laki%laki dan sangat jarang untuk anak perempuan. /ada sebagian besar kasus,
enuresis pada anak memang dapat sembuh dengan sendirinya ketika anak berusia
10%15 tahun. amun, jika hal ini diabaikan akan memberikan pengaruh tersendiri
bagi anak (Harjaningrum, 2005). Selain itu jika anak usia - tahun yang masih
sering mengalami enuresis tidak dilakukan penanganan, maka hanya memiliki
peluang 50& untuk sembuh pada usia 12 tahun (Supati, 2000). *ira%kira 15 &
kasus enuresis tipe nocturnal dimaklumi dan tidak dilakukan penanganan se"ara
tepat oleh orang tua. ika hal ini dibiarkan akan dapat berlanjut hingga masa
remaja dan deasa (#ong, 1$$$). i S Selodono esa Selodono *e"amatan
+inginrejo *abupaten *ediri telah didapatkan data dari - anak yang duduk di
kelas 1 terdapat 2 anak yang berusia 3 tahun, $ anak berusia - tahun, dan 2 anak
berusia 10 tahun masih mengalami enuresis. Selain itu didapatkan data dari
anak yang duduk di kelas 2 terdapat anak yang masing%masing usianya -, $, 10
tahun masih mengalami enuresis. ampak se"ara sosial dan kejiaan yang
2
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
3/186
ditimbulkan akibat enuresis sungguh mengganggu kehidupan seorang anak.
6iasanya anak menjadi tidak per"aya diri, rendah diri, malu, dan hubungan sosial
dengan teman%temannya juga terganggu. (Harjaningrum, 2005).
/enyebab enuresis belum diketahui se"ara pasti. Harjaningrum (2005)
mengemukakan beberapa !aktor yang diduga sebagai penyebab enuresis, seperti 7
keterlambatan matangnya !ungsi susunan sara! pusat (SS/), !aktor genetik,
gangguan tidur (deep sleep), kadar H ( Anti Diuretic Hormone) dalam tubuh
yang kurang, kelainan anatomi (ukuran kandung kemih yang ke"il), stres
kejiaan, kondisi !isik yang terganggu, dan alergi. Sebuah penelitian
menunjukkan baha enuresis tipe primer dapat terjadi karena !aktor keturunan
(Harjaningrum,2005). /enelitian lain yang dilakukan pada 11 keluarga penderita
enuresis telah berhasil mengidenti!ikasi gen (sepotong in!ormasi dalam penurunan
si!at dari orang tua kepada anak) yang diduga dapat menyebabkan enuresis
(Harjaningrum,2005). Menurut sleep theory, beraal dari laporan orang tua, anak
yang mengalami enuresis tidur mendengkur dan sulit untuk dibangunkan atau
mengalami deep sleep. amun, penelitian selanjutnya dengan menggunakan
elektroense!alogra!i menyatakan baha tidur yang dalam tidak menyebabkan
enuresis (+appaport 1$$, dalam #ong 1$$$). /enelitian urodinamik yang
dikemukakan /ompeius (1$31), 8roup 9 Hodgson (1$31), ohnstone (1$32),
/ersson et al (1$$), +obert et al (1$$) yang dikutip ohnson (1$$-) menyatakan
baha anak yang mengalami enuresis tipe nocturnal sering menunjukkan
ketidakmampuan dalam men"egah kontraksi kandung kemih dan mempunyai
kapasitas !ungsional kandung kemih yang lebih ke"il daripada anak yang tidak
mengalami enuresis. *andung kemih pada anak usia sekolah normalnya mampu
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
4/186
menahan 00%50 ml "airan:urin semalam selama tidur (/illiterri, 1$$$).
*apasitas !ungsional kandung kemih yang ke"il, menyebabkan kandung kemih
tidak dapat menampung sejumlah urin yang diproduksi malam hari (ohnson,
1$$-).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan peraat sebagai edukator adalah
dengan mendidik anak bagaimana menangani enuresis yaitu dengan memberikan
pembelajaran bladder-retention training. /endidikan kesehatan merupakan "ara
untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran. /endidikan kesehatan maupun
pembelajaran memiliki tujuan yang sama yaitu merubah perilaku:kemampuan.
+usyam (1$$2) yang dikutip Hidayat (2002) menyatakan baha perilaku yang
akan diubah dapat berupa keterampilan intelektual, kemampuan kogniti!,
kemampuan erbal, keterampilan motorik, sikap dan nilai yang berhubungan
dengan aspek emosional. /embelajaran bladder-retention training diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan anak usia sekolah yang mengalami enuresis
untuk dapat melakukan bladder-retention training. 6eberapa anak dengan
kapasitas !ungsional kandung kemih yang ke"il , penggunaan bladder-retention
training selama beberapa hari dapat membantu meningkatkan kapasitas
!ungsional kandung kemih pada malam hari (;endron, 1$$$). ari uraian di atas,
penulis tertarik akan melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh bladder-retention training terhadap perubahan kemampuan dan
enuresis pada anak usia sekolah.
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
5/186
1.2 Rumusan Masalah
pakah ada pengaruh bladder retention training terhadap perubahan
kemampuan dan enuresis pada anak usia sekolah (3%10 tahun)<
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Menjelaskan pengaruh bladder-retention training terhadap perubahan
kemampuan dan enuresis pada anak usia sekolah (3%10 tahun).
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengidenti!ikasi !aktor dominan penyebab enuresis pada anak usia
sekolah.
2. Mengidenti!ikasi kemampuan praktik bladder-retention training
anak usia sekolah sebelum dan sesudah pembelajaran.
. Mengidenti!ikasi !rekuensi enuresis pada anak usia sekolah
sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran bladder-retention
training .
1. Man!aat
1..1 Man!aat te"ritis
Hasil penelitian ini dapat menjelaskan pengaruh bladder-retention training
terhadap perubahan kemampuan dan enuresis pada anak usia sekolah sehingga
dapat digunakan sebagai kerangka dalam pengembangan ilmu keperaatan anak
yang berhubungan dengan penanganan enuresis pada anak usia sekolah.
5
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
6/186
1..2 Man!aat #raktis
Bladder-retention training diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
"ara yang e!ekti! dalam menurunkan !rekuensi enuresis pada anak usia sekolah.
'
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
7/186
BAB 2
T$N%AUAN PU&TA'A
2.1 '"nse# Pen(i(ikan 'esehatan
2.1.1 Pengertian #en(i(ikan kesehatan
/endidikan kesehatan merupakan pendekatan pendidikan yang partisipati!,
yang ditujukan untuk men"egah penyakit, mempromosikan kesehatan, dan
memadukan aspek !isik, mental, serta sosial, kedalam kebutuhan pembelajaran.
alam keperaatan, pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk interensi
keperaatan yang mandiri untuk membantu klien baik indiidu, kelompok,
maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan
pembelajaran, yang didalamnya peraat berperan sebagai pendidik (6astable,
2002).
2.1.2 Arti (an lingku# )elajar
Menurut otoatmodjo (200), pendidikan kesehatan merupakan proses
pendidikan yang tidak lepas dari proses belajar karena proses belajar itu ada
dalam rangka men"apai tujuan pendidikan. /erkembangan teori proses belajar
dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yakni teori stimulus%respons
yang berpangkal pada psikologi asosiasi yang dirintis oleh ohn =o"ke dan
Herbart yang kurang memperhitungkan !aktor internal dan teori trans!ormasi yang
berlandaskan pada psikologi kogniti! yang dirumuskan oleh eisser yang
memperhitungkan !aktor internal.
idalam teori stimulus%respons apa yang terjadi pada diri subyek belajar
merupakan rahasia atau disebut black box. 6elajar adalah mengambil tanggapan%
3
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
8/186
tanggapan dan menggabung%gabungkan tanggapan dengan jalan mengulang%
ulang. 8anggapan%tanggapan tersebut diperoleh melalui pemberian stimulus.
Makin banyak dan sering diberikan stimulus, maka makin banyak tanggapan pada
subyek belajar, tanpa memperhatikan !aktor internal dalam diri subyek belajar.
Sedangkan pada teori trans!ormasi proses belajar adalah trans!ormasi dari
masukan (input) kemudian input tersebut direduksi, diuraikan, disimpan,
ditemukan kembali, dan diman!aatkan. 8rans!ormasi dari masukan sensoris
bersi!at akti! melalui proses seleksi untuk dimasukkan ke dalam ingatan
(memory). Meskipun didasarkan pada psikologi kogniti!, hal ini tidak membatasi
penelaahannya pada domain pengetahuan saja, melainkan juga meliputi domain
a!ekti! dan psikomotorik (otoatmodjo, 200). Menurut teori kogniti!, reard itu
tidak diperlukan dalam pembelajaran, yang lebih penting adalah tujuan peserta
didik, harapan, dan pengalaman mereka (6astable,2002). 6elajar bukan hanya
proses intelektual, tetapi juga merupakan proses emosional. Hasil belajar sangat
ditentukan situasi psikologis saat belajar (otoatmodjo, 200).
/embelajaran merupakan suatu proses indiidu dan merupakan
pengalaman yang akti!, holistik serta melibatkan manusia dan lingkungan
seutuhnya. /embelajaran juga merupakan proses integrative untuk memasukkan
pembelajaran baru kedalam bidang persepsi, sehingga menyebabkan reorganisasi
bidang tersebut, dan ini menyebabkan peralihan pengetahuan atau ketrampilan
apabila terdapat releansi antara makna pengalaman yang lama dengan makna
pengalaman yang baru (6inarati, 200').
-
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
9/186
2.1.3 *akt"r +ang mem#engaruhi #r"ses )elajar
Menurut . >uilbert et al yang dikutip oleh otoatmodjo (200) ada
beberapa !aktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu7
1. ?aktor materi.
2. ?aktor lingkungan, yaitu lingkungan !isik dan lingkungan sosial. =ingkungan
!isik antara lain terdiri dari suhu, kelembaban udara, dan kondisi tempat
belajar. Sedangkan lingkungan sosial yaitu manusia dengan segala
interaksinya.
. ?aktor instrumental, yang terdiri dari perangkat keras seperti perlengkapan
belajar, alat peraga, dan perangkat lunak seperti pengajar atau !asilitator
belajar, serta metode belajar.
. ?aktor indiidual subyek belajar, yang terdiri dari kondisi !isiologis seperti
kekurangan gi@i, kondisi pan"a indera dan kondisi psikologis misalnya
intelegensi, pengamatan, daya tangkap, ingatan, motiasi.
2.1. Ruang lingku# #en(i(ikan kesehatan
;akupan atau ruang lingkup pendidikan kesehatan terdiri dari dimensi,
yaitu (otoatmodjo, 200)7
1. +uang lingkup berdasarkan aspek kesehatan
1) /endidikan kesehatan pada aspek promoti!
2) /endidikan kesehatan pada aspek pen"egahan dan penyembuhan
a. /en"egahan tingkat pertama
b. /en"egahan tingkat kedua
". /en"egahan tingkat ketiga
$
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
10/186
2. +uang lingkup berdasarkan tatanan pelaksanaan
1) /endidikan kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
2) /endidikan kesehatan pada tatanan sekolah
) /endidikan kesehatan di tempat kerja
) /endidikan kesehatan di tempat%tempat umum
5) ?asilitas pelayanan kesehatan
. +uang lingkup berdasarkan tingkat pelayanan
1) /romosi kesehatan
2) /erlindungan khusus
) iagnosis dini dan pengobatan segera
) /embatasan "a"at
5) +ehabilitasi
2.1., Met"(e #em)elajaran (alam #en(i(ikan kesehatan
Metode pembelajaran dalam pendidikan kesehatan ditentukan berdasarkan
tujuan pendidikan yang ingin di"apai, materi atau pesan yang disampaikan,
pendidik atau yang menyampaikan pesan, alat%alat bantu:alat peraga yang
digunakan, serta sasaran pendidikan kesehatan seperti indiidu, kelompok, dan
massa (otoatmodjo, 200). 6entuk%bentuk metode pembelajaran dalam
pendidikan kesehatan yaitu, (Suliha, et al , 2001)7
1. Metode "eramah
;eramah ialah pidato yang disampaikan oleh seorang pemimpin di depan
sekelompok pengunjung.
10
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
11/186
2. Metode diskusi kelompok
iskusi kelompok ialah per"akapan yang diren"anakan atau dipersiapkan
diantara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang
pemimpin.
. Metode panel
/anel adalah pembi"araan yang sudah diren"anakan di depan pengunjung
tentang sebuah topik dan diperlukan tiga panelis atau lebih serta diperlukan
seorang pemimpin.
. Metode !orum panel
?orum panel adalah panel yang didalamnya pengunjung berpartisipasi
dalam diskusi.
5. Metode permainan peran
/ermainan peran ialah pemeranan sebuah situasi dalam kehidupan
manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk
dipakai sebagai bahan analisis oleh kelompok.
1. Metode simposium
Simposium ialah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan
seorang pemimpin. /idato%pidato tersebut mengemukakan aspek%aspek yang
berbeda dari topik tertentu.
3. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan suatu
prosedur atau tugas, "ara menggunakan alat, dan "ara berinteraksi. emonstrasi
dapat dilakukan se"ara langsung atau melalui media seperti ideo, !ilm.
11
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
12/186
Setiap metode pembelajaran memiliki keuntungan dan kelemahan dalam
penggunaannya. *euntungan penggunaan pembelajaran metode demonstrasi
adalah sebagai berikut7 1) apat membuat proses pembelajaran menjadi lebih
jelas dan lebih konkretA 2) apat menghindari erbalismeA ) =ebih mudah
memahami sesuatuA ) =ebih menarikA 5) apat menyesuaikan teori dengan
kenyataan dan dapat melakukan sendiri (redemonstrasi). *elemahan penggunaan
pembelajaran metode demonstrasi adalah7 1) lat%alat, biaya, dan tempat yang
memadai belum tentu tersediaA 2) Memerlukan persiapan dan peren"anaan yang
matang.
/enggunaan metode demonstrasi kurang otokratis dibanding "eramah, tapi
juga kurang lunak dari diskusi. Strategi ini digunakan untuk men"apai tujuan
kogniti! dan psikomotorik. /ada umumnya, metode demonstrasi adalah optimal
sebagai suatu strategi mengajar bagi sasaran yang berkemampuan rata%rata dan
dibaah rata%rata, dengan pendidik yang tidak terlatih dan tidak berpengalaman.
Metode ini terdiri dari tiga tahap (Mu"htar, 2005 dalam 6inarati, 200') yaitu7
1. 8ahap pangantar
/ada tahap ini diberikan "eramah untuk menerangkan tujuan pembelajaran.
2. 8ahap pengembangan
/ada tahap ini terjadi tanya jaab dan aktiitas%aktiitas lain.
. 8ahap konsolidasi
/ada tahap ketiga ini, bahan pembelajaran ditinjau kembali, direisi, dan dites.
2.1.- Alat )antu #em)elajaran (alam #en(i(ikan kesehatan
Menurut otoatmodjo (200) alat bantu pendidikan kesehatan atau yang
disebut juga alat peraga adalah alat%alat yang digunakan oleh pendidik dalam
12
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
13/186
menyampaikan bahan pendidikan atau pengajaran. lat peraga ini disusun
berdasarkan prinsip baha pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima
atau ditangkap melalui pan"a indera. Semakin banyak indera yang digunakan
untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian
atau pengetahuan yag diperoleh. Hal ini juga berarti baha alat peraga
dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu obyek
sehingga mempermudah pemahaman. lat bantu pendidikan ada ma"am, yaitu7
1) lat bantu lihatA 2) lat bantu dengarA ) lat bantu lihat dengar. Media
pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan. 6erdasarkan
!ungsinya sebagai penyaluran pesan%pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi ,
yakni7 1) Media "etak yang meliputi booklet , leaflet , flyer , flif chart , rubrik atau
tulisan pada surat kabar mengenai masalah kesehatan, serta posterA 2) Media
elektronik yang meliputi teleisi, radio, slide, serta film stripA ) Media papan
atau billboard .
2.2 '"nse# Perilaku
2.2.1 Pengertian #erilaku
otoatmodjo (200) mende!inisikan perilaku sebagai tindakan atau
aktiitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas
antara lain7 berjalan, berbi"ara, menangis, tertaa, bekerja, kuliah, menulis,
memba"a, dan sebagainya. ari uraian ini dapat disimpulkan baha yang
dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktiitas manusia, baik
yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
1
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
14/186
Skinner (1$-) seorang ahli psikologi, merumuskan baha perilaku
merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari
luar. leh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini
disebut teori BS%%+C (timulus-!rganisme-"espons) (otoatmodjo, 200).
6erdasarkan bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua (otoatmodjo, 200)7
1. /erilaku tertutup (convert behavior )
+espons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (convert ). +espons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan:kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang
yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati se"ara jelas oleh orang
lain.
2. /erilaku terbuka (overt behavior )
+espons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau
terbuka. +espons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan
atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
D"main #erilaku
/erilaku dibagi kedalam domain (ranah atau kaasan). *etiga domain
perilaku tersebut yaitu kogniti!, a!ekti!, dan psikomotor (6loom 1$0-, dalam
otoatmodjo 200).
/engukuran perilaku dapat dilakukan se"ara tidak langsung yakni dengan
aan"ara terhadap kegiatan%kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari,
1
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
15/186
atau bulan yang lalu (recall ). /engukuran se"ara langsung yakni dengan
melakukan obserasi tindakan atau kegiatan responden (otoatmodjo, 200).
alam perkembangannya, teori 6loom di atas dimodi!ikasi untuk
pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yaitu7 1) /engetahuan (kno#ledge)A 2)
Sikap (attitude)A ) /raktik atau tindakan ( practice$action).
2.2.3 Pengetahuan Knowledge/
/engetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. /engetahuan atau kogniti!
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
(otoatmodjo, 200).
/engetahuan yang ter"akup dalam domain kogniti! mempunyai enam
tingkatan, yaitu7
1. 8ahu (kno#)
8ahu diartikan sebagai mengingat kembali (recall ) suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan se"ara
benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut se"ara benar.
. plikasi (application)
plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada kondisi yang sebenarnya.
. nalisis (analysis)
15
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
16/186
nalisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
obyek ke dalam komponen%komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis ( syntesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian%bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
'. Daluasi (evaluation)
Daluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justi!ikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
2.2. &ika# Attitude/
1. e!inisi Sikap
Sikap memiliki banyak de!inisi. 6erkoit@ (1$32) yang dikutip oleh
@ar (200) menemukan adanya lebih dari tiga puluh de!inisi sikap yang pada
umumnya dapat dimasukkan kedalam salah satu diantara ketiga kerangka
pemikiran.
*erangka pertama yang diakili oleh para ahli psikologi dalam
pengukuran sikap seperti =ouis 8hurstone (1$2-) dan +ensis =ikert (1$2) yang
dikutip oleh @ar (200) mengemukakan baha sikap adalah bentuk ealuasi
dan reaksi perasaan yang merupakan perasaan mendukung atau memihak
( favorable) maupun perasaan yang tidak mendukung atau tidak memihak
(unfavorable) pada obyek tersebut. 6erkoit@ (1$32) yang dikutip oleh @ar
(200) se"ara lebih spesi!ik mem!ormulasikan sikap sebagai derajat a!ek positi!
atau a!ek negati! terhadap suatu obyek psikologis.
1'
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
17/186
Menurut @ar (200) pemikiran kedua diakili kelompok ahli dibidang
psikologi sosial dan psikologi kepribadian seperti ;hae (1$2-), 6ogardus (1$1),
=apierre (1$), Mead (1$), dan >oron llport (1$5), dimana konsepsi
mengenai sikap lebih kompleks. Menurut mereka, sikap merupakan sema"am
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan "ara%"ara tertentu. *esiapan
disini dimaksudkan adalah ke"enderungan potensial untuk bereaksi dengan "ara
tertentu apabila indiidu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki
adanya respons. =a /ierre (1$) dalam llen, >uy, dan Ddgley (1$-0)
mende!inisikan sikap sebagai pola perilaku, tendensi, atau kesiapan antisipati!,
predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau se"ara sederhana,
sikap adalah respons terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan. e!inisi
sikap menurut otoatmodjo (200) adalah kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak dan bukan merupakan pelaksana moti! tertentu.
*elompok ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada skema triadik
(triadic scheme). Menurut kelompok ini suatu sikap terdiri dari komponen%
komponen kogniti!, a!ekti!, dan konati! yang saling berinteraksi dalam
memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu obyek. Se"ord 9 6a"kman
(1$') mende!inisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan
(a!eksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang
terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya (@ar, 200).
Menurut para ahli, masing%masing aspek yang telah disebutkan memang
merupakan komponen yang konstrak teoritiknya berbeda satu sama lain. Sikap
merupakan konstrak multidimensional yang terdiri atas kognisi, a!eksi, dan
konasi. Meskipun semua komponen berada pada suatu kontinum, akan tetapi
13
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
18/186
pernyataan masing%masing dapat berbeda (6re"klr, et al 1$-A yang dikutip oleh
@ar 200).
Sikap seseorang terhadap suatu obyek selalu berperan sebagai perantara
antara respons dan obyek yang bersangkutan. +espons diklasi!ikasikan dalam tiga
ma"am, yaitu respons kogniti! (respons perseptual dan pernyataan mengenai apa
yang diyakini), respons a!ekti! (respons sara! simpatetik dan pernyataan a!eksi),
serta respons perilaku atau konati! (respons berupa tindakan atau pernyataan
mengenai perilaku) masing%masing klasi!ikasi respons ini berhubungan dengan
ketiga komponen sikapnya (@ar 200).
2. *omponen /okok Sikap
alam bagian lain llport (1$5) yang dikutip otoatmodjo (200)
menjelaskan baha sikap itu mempunyai komponen pokok, yaitu7
1. *eper"ayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu obyek
2. *ehidupan emosional atau ealuasi terhadap suatu obyek
. *e"enderungan untuk bertindak (tend to behave)
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan
yaitu7
1) Menerima (receiving )
Menerima mempunyai arti baha orang (subyek) mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan (obyek).
2) Merespon (responding )
Merespon mempunyai arti baha kegiatan memberikan jaaban apabila
ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan.
) Menghargai (valuing )
1-
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
19/186
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
) 6ertanggung jaab (responsible)
6ertanggung jaab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
. Struktur Sikap
Menurut @ar (200) struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang
saling menunjang yaitu, kogniti!, a!ekti!, dan konati!. *omponen kogniti! atau
pengetahuan merupakan representasi apa yang diper"ayai seseorang mengenai apa
yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali keper"ayaan itu telah
terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai yang
diharapkan dari obyek tertentu sehingga keper"ayaan itu terbentuk karena kurang
atau tidak adanya in!omasi yang benar mengenai obyek sikap yang dihadapi.
*omponen a!ekti! merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional
subyekti! terhadap suatu obyek sikap. Se"ara umum komponen disamakan
perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. /ada umumnya reaksi emosional yang
merupakan komponen a!eksi ini dipengaruhi oleh keper"ayaan atau apa yang
diper"ayai sebagai suatu yang benar dan berlaku bagi obyek tersebut. *omponen
konati! merupakan aspek ke"enderungan berperilaku yang ada dalam diri
seseorang yang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya, kaitan ini
didasari oleh asumsi keper"ayaan dan perasaan yang mempengaruhi perilaku
(@ar, 200).
1$
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
20/186
. *arakteristik Sikap
Menurut 6righam (1$$1) oleh Hudaniah (200) yang dikutip 6inarati
(200') ada beberapa "iri si!at (karakteristik) dasar dari sikap, yaitu7
1) Sikap disimpulkan dari "ara%"ara indiidu bertingkah laku.
2) Sikap ditujukan mengarah kepada obyek psikologis atau kategori.
) Sikap dipelajari.
) Sikap mempengaruhi perilaku. Mengukur suatu sikap yang mengarah pada
suatu obyek memberikan suatu alasan untuk berperilaku mengarah pada
obyek itu dengan suatu "ara tertentu.
5. /ersuasi dan /engubahan Sikap Manusia
/ersuasi merupakan suatu usaha pengubahan sikap indiidu dengan
memasukkan ide, !ikiran, pendapat, dan bahkan !akta baru leat pesan%pesan
komunikati!. ;a"ioppo dan /etty (1$3$) mengemukakan baha pengulangan
akan menaikkan perubahan sikap tapi kemudian kalau masih diteruskan juga
pengulangan itu justru akan menurunkan e!eknya. 8ernyata banyaknya
pengulangan yang optimal adalah tiga kali, jika lebih dari kali indiidu akan
mengalami kebosanan dan dapat menolak pesan yang disampaikan (#atson, et
al,1$-A yang dikutip @ar, 200).
Entelegensi juga mempunyai pengaruh terhadap proses pemahaman isi
pesan dan penerimaan persuasi. rang yang lebih "erdas akan lebih mudah
memahami isi pesan%pesan persuati! yang komplek akan tetapi tidak mudah untuk
menerimanya. *arena perubahan sikap tergantung pada pemahaman dan
penerimaan sebagaimana dikatakan oleh M". >uire (1$'-) dalam ?ishbein 9
j@en (1$35) maka probabilitas diterimanya pesan persuati! akan lebih besar bila
20
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
21/186
targetnya memiliki intelegensi dan !aktor%!aktor kepribadian lain dalam tingkatan
sedang (@ar, 200).
2.2., Praktik Practice/Action/
Menurut otoatmodjo (200) suatu sikap belum otomatis terujud dalam
suatu tindakan (overt behavior ). Fntuk meujudkan sikap menjadi suatu
perbuatan yang nyata diperlukan !aktor pendukung atau situasi yang
memungkinkan, antara lain adalah !asilitas dan !aktor dukungan ( support ).
8ingkatan dalam praktik adalah7
1. /ersepsi( %erception)
Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tindakan yang
akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.
2. +espon terpimpin (&uide response)
apat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
dengan "ontoh adalah merupakan indikator praktik tingkat kedua.
. Mekanisme ( 'ecanism)
pabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar se"ara
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah men"apai
praktik tingkat tiga.
. dopsi ( Adoption)
daptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik, artinya tindakan itu sudah dimodi!ikasi tanpa mengurangi kebenaran
tindakan tersebut.
21
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
22/186
2.2.- Peru)ahan a("#si/ #erilaku (an in(ikat"rn+a
/erubahan atau adopsi perilaku baru adalah suatu proses yang kompleks
dan memerlukan aktu yang relati! lama. Se"ara teori perubahan perilaku atau
seseorang menerima atau mengadopsi perilaku baru dalam kehidupannya melalui
tiga tahap yaitu pengetahuan (kno#ledge), sikap (attitude), dan praktik ( practice).
*etiga tahap adopsi perilaku tersebut merupakan indikator perilaku yang nantinya
akan diukur (otoatmodjo, 200).
2.2.0 Determinan #erilaku
eterminan perilaku adalah !aktor%!aktor yang membedakan respons
terhadap stimulus yang berbeda. eterminan perilaku dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu7
1. eterminan:!aktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan,
misalnya7 tingkat ke"erdasan, tingkat emosional, jenis kelamin.
2. eterminan:!aktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan !isik, sosial,
budaya, ekonomi, politik (otoatmodjo, 200).
2.3 '"nse# A(a#tasi R"+
Sister ;alista +oy yang dikutip ursalam (200) menyatakan baha
terdapat lima obyek utama dalam model adaptasi (adaptation model ) yaitu7
1) manusia, 2) keperaatan, ) konsep sehat%sakit, ) lingkungan, 5) aplikasi7
tindakan keperaatan.
Manusia
Manusia sebagai penerima pelayanan keperaatan baik sebagai indiidu,
keluarga, kelompok, komunitas, atau masyarakat yang mempunyai perilaku yang
22
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
23/186
dapat dikategorikan sebagai respon adapti! atau mal adapti!. Manusia merupakan
sistem adaptasi yang holistik dan terbuka. Sistem yang terbuka tersebut berakibat
terhadap perubahan yang konstan terhadap in!ormasi, kejadian, energi antar
sistem dan lingkungan.
+oy mengidenti!ikasi stimulus sebagai suatu unit in!ormasi, kejadian, atau
energi dari lingkungan, sedangkan proses kontrol dari indiidu sebagai suatu
sistem adaptasi dijelaskan melalui mekanisme koping. danya suatu stimulus
terhadap subsistem kognator mengakibatkan timbulnya umpan balik yang berupa
perilaku output. /roses kontrol kognator berhubungan dengan !ungsi otak yang
tinggi terhadap proses in!ormasi, pengambilan keputusan, dan emosi. /ersepsi
proses in!ormasi juga berhubungan dengan seleksi perhatian, kode, dan ingatan.
6elajar berhubungan dengan proses imitasi atau meniru dari reinforcement ,
sehingga mekanisme belajar merupakan proses didalam sistem adaptasi
(cognator ) yang men"akup mempersepsikan suatu in!ormasi.
Mekanisme kognator bekerja pada indiidu sebagai sistem adaptasi.
/erilaku yang berhubungan dengan sistem adaptasi tersebut merupakan
mani!estasi dari tingkat adaptasi indiidu dan mengakibatkan penggunaan
mekanisme koping. *oping yang konstrukti! berdampak pada respons perubahan
perilaku pada indiidu.
'e#eraatan
*eperaatan menurut +oy dide!inisikan sebagai bentuk pelayanan
pro!esional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada indiidu
baik sehat maupun sakit. 6entuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa
meningkatkan kemampuan yang ada pada indiidu, men"egah, memperbaiki dari
2
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
24/186
suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh indiidu. 8ujuan keperaatan adalah
meningkatkan respons yang adapti! dalam hubungannya dengan empat bentuk
(!ungsi !isiologis, konsep diri, !ungsi peran, dan ketergantungan) yang akan
di"apai dengan menggunakan in!ormasi tentang tingkat adaptasi manusia,
pandangan atau pendapat, masalah dan stimulus. *ondisi koping seseorang atau
keadaan seseorang merupakan tingkat adaptasi seseorang. 8indakan keperaatan
yang diberikan pada teori +oy ini meliputi mempertahankan respons yang adapti!
dengan mendukung upaya klien menggunakan mekanisme koping yang positi!
atau konstrukti!.
'"nse# sehatsakit
+oy mende!inisikan sehat sebagai continum dari meninggal sampai
dengan tingkatan tertinggi yaitu sehat. *esehatan adalah suatu kondisi dengan
proses yang terintegrasi dari kemampuan indiidu dalam men"apai tujuan untuk
kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi, dan memperoleh penguasaan.
*esehatan menurut +oy merupakan suatu respon yang adapti!. Sedangkan de!inisi
sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan indiidu untuk beradaptasi terhadap
rangsangan yang berasal dari dalam dan luar indiidu.
Lingkungan
+oy mende!inisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari
internal dan eksternal. ?aktor internal dan eksternal ini dapat mempengaruhi dan
berakibat terhadap perkembangan dan perilaku indiidu atau kelompok.
=ingkungan internal dapat berupa pengalaman, kemampuan emosinal, kepribadian
maupun stresor biologis. Sedangkan lingkungan eksternal dapat berupa !isik,
2
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
25/186
kimiai, ataupun psikologis yang diterima indiidu dan dipersepsikan sebagai
suatu an"aman.
A#likasi Tin(akan ke#eraatan
8indakan keperaatan adalah tindakan yang diberikan untuk
meningkatkan respons adaptasi pada situasi sehat dan sakit. 8indakan
keperaatan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh peraat untuk
memanipulasi stimulus !okal, stimulus kontekstual, dan stimulus residual.
Stimulus !okal yaitu suatu respon yang diberikan se"ara langsung terhadap
an"aman:input yang masuk, stimulus kontekstual yaitu suatu stimulus seseorang
yang dapat diobserasi, dan stimulus residual pada indiidu yaitu karakteristik
dari seseorang dan timbul karena situasi yang dihadapi tetapi sulit diukur se"ara
obyekti!. *etiga stimulus ini membangun suatu leel adaptasi.
Enput /roses D!ektor utput Stimulus
(eet back
>ambar 2.1 iagram Model daptasi ari +oy (dikutip oleh ursalam, 2002)
2. '"nse# Bladder-Retention Training
25
Stimulus
8ingkat
adaptasi
( %rimary
adaptive)
Mekanisme
koping
Model
adaptasi
*ognator
+egulator
?ungsi !isiologis
*onsep diri
?ungsi peran
Enterdependen
Gona
Maladapti!
Gona
dapti!
+esidual
*ontekstual
?okal
Gona
Maladdapti!
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
26/186
2..1 Pengertian bladder -retention training
Bladder-retention training adalah suatu metode penanganan enuresis yang
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas !ungsional kandung kemih (ohnson,
1$$-).
+ushton (1$-$) dalam de!inisi yang dikutip oleh onhson (1$$-)
mengemukakan baha bladder-retention training termasuk didalamnya usaha
se"ara sadar dan sengaja untuk meregangkan kandung kemih dengan
memperpanjang interal aktu berkemih.
Bladder-retention training merupakan metode penanganan enuresis yang
menghendaki anak untuk menahan berkemih sampai anak berada di toilet (+obert,
200').
2..2 4aktu bladder-retention training
Menurut +obert (200') Bladder-retention training tidak dilakukan pada
anak yang berusia kurang dari ' tahun.
2..3 Man!aat bladder-retention training
Man!aat Bladder-retention training pada anak usia sekolah adalah7
1. Membantu otot detrusor beradaptasi dalam meningkatkan tekanan dan olume
kandung kemih (6utler,1$$)
2. Membantu meningkatkan kapasitas !ungsional kandung kemih terutama pada
aktu malam hari (;endron, 200')
. Membuat anak lebih peka terhadap sensitiitas kandung kemih (6utler, 1$$)
. Memungkinkan anak untuk tidur sepanjang malam tanpa perlu bangun untuk
berkemih (6utler, 1$$)
5. Mengurangi !rekuensi enuresis (ohnson, 1$$-)
2'
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
27/186
2.. Pelaksanaan bladder-retention training
/rosedur pelaksanaan Bladder-retention training dilaksanakan dengan
persepsi anak yang mengalami enuresis mempunyai penurunan kapasitas
!ungsional kandung kemih sehingga menyebabkan ketidakmatangan kandung
kemih dalam pengosongan urin selama semalam (;endron, 1$$$).
Menurut 6erger et al (1$-) yang dikutip oleh ohnson (1$$-)
mengemukakan baha untuk memperkirakan kapasitas normal kandung kemih
digunakan rumus7
Metode ini dilaksanakan dengan langkah%langkah (6utler,1$$)7
). Bladder-retention training dilaksanakan satu kali pertemuan setiap hari
*. Menganjurkan anak minum 500 ml air putih
+. nak diminta untuk menahan keinginan berkemih selama mungkin
. Men"atat aktu ketika anak mengindikasikan keinginannya untuk berkemih
sebagai start
. *etika anak sudah tidak bisa menahan keinginannya untuk berkemih,
anjurkan anak untuk berkemih di toilet
. Men"atat aktu antara start dan berkemih
/. Memberi pujian untuk usaha anak menahan keinginan berkemih
0. Menggunakan gra!ik untuk memonitor aktu penundaan berkemih
1. Menganjurkan anak untuk menambah aktu penundaan berkemih pada
pertemuan berikutnya 1%2 menit
)2. Memberi pujian untuk keberhasilan anak dalam peningkatan aktu penundaan
berkemih
23
*apasitas kandung kemih (ons) I umur (tahun) J 2
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
28/186
2., '"nse# 5t"t P"l"s
2.,.1 'arakteristik (an ti#e "t"t #"l"s
tot polos terdiri atas banyak sekali serat ke"il yang umumnya
berdiameter 2 sampai 5 mikrometer dan panjangnya hanya 20 sampai 500
mikrometer (>uyton 9 Hall, 1$$3).
tot polos dibagi menjadi 2 tipe yaitu (>uyton 9 Hall, 1$$3)7
1. tot polos multi unit
8ipe otot polos ini terdiri dari serat otot polos yang mempunyai "iri%"iri
tersendiri. 8iap serat bekerja tanpa bergantung pada serat lain dan sering kali
dipersara!i oleh sebuah ujung sara!, seperti yang terjadi pada serat otot rangka.
/ermukaan luar serat ini ditutupi oleh lapisan tipis yang terdiri dari substansi
seperti membran basal, yakni "ampuran kolagen halus dan !ibrila glikoprotein
yang membantu menyekat serat%serat yang terpisah. Si!at terpenting dari serat otot
polos multi unit adalah baha masing%masing serat dapat berkontraksi se"ara
tidak bergantung pada yang lain, dan pengaturannya terutama dilakukan oleh
sinyal sara!. Si!at tambahan lainnya adalah baha otot ini jarang menunjukkan
kontraksi yang spontan. Serat otot polos dari otot siliaris mata, iris mata, kelopak
mata baah yang membungkus mata (pada beberapa binatang rendah) adalah
beberapa "ontoh dari otot polos multi unit.
2. tot polos unit tunggal
2-
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
29/186
8ipe otot polos ini disebut juga otot polos sinsisial, merupakan sebuah
massa otot seluruhnya yang terdiri dari ratusan hingga jutaan serat otot yang
berkontraksi bersama%sama sebagai suatu unit tunggal. Serat%serat ini biasanya
bersatu menjadi lembaran%lembaran atau berkas, dan membran sel berlekatan satu
sama lain pada banyak titik sehingga kekuatan yang terbentuk dalam satu serat
otot dapat dijalarkan ke serat berikutnya. /ada otot polos ini membran sel
dihubungkan oleh banyak taut rekah ( gap 3unction) yang dapat dilalui oleh ion%
ion se"ara bebas dari satu sel ke sel berikutnya, sehingga potensial aksi atau ion
yang sederhana dapat mengalir berjalan dari satu serat ke serat berikutnya dan
menyebabkan serat otot dapat berkontraksi bersama%sama. tot polos ini juga
disebut otot polos iseral karena banyak ditemukan pada dinding sebagian besar
isera tubuh seperti pada usus, duktus biliaris, ureter, kandung kemih, uterus, dan
pembuluh darah.
2.,.2 Pr"ses k"ntraksi (an relaksasi (alam "t"t #"l"s
1. asar kimiai untuk kontraksi otot polos (>uyton 9 Hall, 1$$3).
tot polos mengandung !ilamen aktin dan miosin, yang mempunyai si!at
kimiai mirip dengan si!at kimiai !ilamen aktin dan miosin dalam otot rangka.
tot polos tidak mengandung kompleks troponin normal yang dibutuhkan dalam
pengaturan kontraksi otot rangka, sehingga mekanisme pengaturan kontraksinya
berbeda. /enelitian kimiai telah menunjukkan baha aktin dan miosin yang
berasal dari otot polos akan saling berinteraksi satu sama lain dengan "ara yang
hampir sama dengan aktin miosin yang berasal dari otot rangka. /roses kontraksi
selanjutnya diakti!kan oleh ion kalsium, dan adenosin tri!os!at (8/) dipe"ah
menjadi adenosin di!os!at (/) untuk memberikan energi bagi kontraksi.
2$
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
30/186
2. Substansi transmiter perangsang dan penghambat pada sambungan
neuromuskuler (>uyton 9 Hall, 1$$3).
Substansi transmiter yang disekresi oleh sara! otonom yang mempersara!i
otot polos adalah acetil cholin dan norepinefrin, tetapi keduanya tidak pernah
disekresi oleh serat sara! yang sama. /ada beberapa organ, acetil cholin
merupakan substansi transmiter perangsang untuk serat otot polos tetapi juga
merupakan substansi penghambat untuk otot polos pada organ lainnya. Acetil
cholin dapat merangsang sebuah serat otot, saat acetil cholin merangsang sebuah
serat, norepinefrin biasanya menghambatnya. Acetil cholin juga dapat
menghambat sebuah serat otot, saat itu norepinefrin merangsangnya.
. Stres%relaksasi otot polos (>uyton 9 Hall, 1$$3).
>ambaran penting dari otot polos khususnya jenis otot polos isera pada
banyak organ berongga adalah kemampuannya untuk kembali mendekati
kekuatan kontraksi asalnya dalam aktu beberapa detik atau beberapa menit
setelah otot tersebut memanjang atau memendek. /ada peningkatan olume "airan
dalam kandung kemih yang berlangsung tiba%tiba dapat menimbulkan peregangan
otot polos dalam dinding kandung kemih, selanjutnya hal ini akan menghasilkan
peningkatan tekanan yang besar se"ara segera dalam kandung kemih Selama 15
detik berikutnya sampai bermenit%menit kemudian, meskipun terus terjadi
regangan pada dinding kandung kemih, tekanan akan kembali hampir tepat ke
nilai asalnya, kemudian bila olume meningkat lagi akibat penyebab yang lain,
akan kembali terjadi e!ek yang sama. /ada penurunan olume "airan dalam
kandung kemih se"ara tiba%tiba akan terjadi penurunan tekanan yang sangat
rendah tetapi dalam beberapa detik atau beberapa menit kemudian akan kembali
0
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
31/186
atau mendekati ke nilai asalnya. ?enomena ini disebut stres%relaksasi dan stres%
relaksasi balik. Suatu organ berongga dapat mempertahankan besar tekanan yang
kurang lebih sama di dalam lumennya tanpa mempedulikan panjang serat otot
adalah kesimpulan dari pernyataan%pernyataan di atas.
. /erangsangan otot polos isera oleh peregangan (>uyton 9 Hall, 1$$3).
/ada otot polos isera (unit tunggal) biasanya akan timbul potensial aksi
se"ara spontan bila diregangkan se"ukupnya. +espons terhadap peregangan ini
memungkinkan dinding otot polos isera berkontraksi se"ara otomatis dan karena
itu menahan regangan.
2.,.3 Mit"k"n(ria se)agai )agian (ari sel
Mitokondria adalah organel yang mensuplai $5 & energi. Mitokondria
disebut sebagai Brumah energiC sel, tanpa mitokondria sel tidak akan dapat
menyadap jumlah energi yang bermakna dari bahan makanan dan oksigen, hal ini
dapat berakibat terhentinya semua !ungsi sel. /ada dasarnya semua mitokondria
terdapat disemua bagian sitoplasma, tetapi jumlah total per sel sangat berariasi
tergantung pada jumlah energi yang dibutuhkan oleh masing%masing sel (>uyton
9 Hall, 1$$3).
Mitokondria terdiri dari dua membran protein lapis ganda yaitu sebuah
membran luar dan sebuah membran dalam. 6anyak lipatan membran dalam
membentuk rak%rak yang merupakan tempat pelekatan en@im%en@im oksidati!.
+uangan mitokondria bagian dalam dipenuhi dengan matriks yang mengandung
sejumlah besar larutan en@im yang dibutuhkan untuk menghisap energi dari bahan
makanan. Dn@im%en@im ini bekerja sama dengan en@im%en@im oksidati! pada rak
untuk menyebabkan oksidasi dari bahan makanan, sehingga membentuk karbon
1
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
32/186
dioksida dan air. Dnergi yang dibebaskan digunakan untuk mensintesis sebuah
substansi berenergi tinggi yang disebut adenosin tri!os!at (8/). 8/ kemudian
diangkut keluar dari mitokondria, dan berdi!usi ke seluruh sel untuk
membebaskan energinya dimana saja dibutuhkan untuk melakukan !ungsi sel
(>uyton 9 Hall, 1$$3).
2.,. Mekanisme latihan bladder-retention training
Bladder-retention training merupakan upaya untuk mengatasi enuresis.
Menurut >uyton dan Hall (1$$3), mekanisme kontraksi dan meningkatnya tonus
otot polos dinding kandung kemih (muskulus detrusor ), dapat terjadi karena
rangsangan pada otot polos kandung kemih sebagai dampak dari latihan. Bladder-
retention training adalah latihan yang dapat menimbulkan rangsangan yang
meningkatkan akti!asi dari kimiai, neuromuskuler, dan muskuler. tot polos
kandung kemih (muskulus detrusor ) mengandung !ilamen aktin dan miosin, yang
mempunyai si!at kimiai dan berinteraksi satu dengan yang lainnya. /roses
interaksi diakti!kan oleh ion kalsium, dan adeno tri!os!at (8/), selanjutnya
dipe"ah menjadi adeno di!os!at (/) untuk memberikan energi bagi kontraksi
muskulus detrusor kandung kemih. +angsangan melalui neuromuskuler akan
meningkatkan rangsangan pada serat otot polos kandung kemih terutama sara!
parasimpatis yang merangsang untuk memproduksi acetil cholin, sehingga
mengakibatkan terjadinya regangan, kontraksi, dan peningkatan tonus otot
kandung kemih. /ada otot polos isera (unit tunggal) biasanya akan timbul
potensial aksi se"ara spontan bila diregangkan se"ukupnya. +espons terhadap
peregangan ini memungkinkan dinding otot polos isera berkontraksi se"ara
otomatis dan karena itu menahan regangan. +egangan pada muskulus detrusor
2
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
33/186
akan mengakibatkan peningkatan kapasitas !ungsional kandung kemih yang
selanjutnya akan terjadi peningkatan pengendalian kontraksi dan peningkatan
pengendalian tonus otot kandung kemih. Mekanisme melalui muskulus terutama
otot polos kandung kemih akan meningkatkan metabolisme pada mitokondria
untuk meningkatkan 8/ yang diman!aatkan oleh otot polos kandung kemih
sebagai energi untuk kontraksi dan meningkatkan tonus otot polos kandung
kemih. /eningkatan kapasitas !ungsional kandung kemih, peningkatan
pengendalian kontraksi serta peningkatan pengendalian tonus otot kandung kemih
akan mengakibatkan penurunan !rekuensi enuresis.
2.- '"nse# &istem Perkemihan
2.-.1 5rgan +ang )er#eran (alam sistem #erkemihan
Sistem tubuh yang berperan dalam eliminasi urin antara lain7
1. >injal
>injal adalah organ retroperitoneal yang berjumlah dua buah, berada di
sebelah kanan dan kiri tulang punggung. >injal ber!ungsi mengatur komposisi
dan olume "airan tubuh dengan menyaring bagian dari darah untuk dibuang
dalam bentuk urin sebagai @at sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh, serta
menahan bagian%bagian yang masih diperlukan oleh tubuh. e!ron adalah unit
dari struktur ginjal yang ber!ungsi menyalurkan urin ke bagian pelis kemudian
disalurkan melalui ureter ke kandung kemih (Hidayat, 200').
2. *andung kemih
*andung kemih ber!ungsi sebagai penampung urin. rgan ini memiliki
bentuk menyerupai buah pir atau kendi. *andung kemih terletak di dalam panggul
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
34/186
besar dan di belakang simpisis pubis. 6asis adalah bagian terbaah dan !undus
adalah bagian atas. inding kandung kemih terdiri atas lapisan serus sebelah
luar,lapisan berotot, lapisan sub mukosa, dan lapisan mukosa dari epithelium
transisional (ursalam, 200'). etrusor adalah lapisan jaringan otot yang paling
dalam, memanjang di tengah dan melingkar. /ada dasar kandung kemih terdapat
lapisan tengah jaringan otot yang berbentuk lingkaran bagian dalam yang disebut
otot lingkar. tot lingkar ber!ungsi menjaga saluran antara kandung kemih dan
uretra, sehingga uretra dapat menyalurkan urin dari kandung kemih ke luar tubuh.
*andung kemih bersambung dengan tiga saluran. ua ureter bermuara se"ara
oblik di sebelah basis. =etak oblik ini dapat men"egah urin mengalir kembali ke
dalam ureter. Fretra keluar dari kandung kemih sebelah depan. aerah segitiga
antara dua lubang ureter dan uretra disebut segitiga kandung kemih atau 4rigonum
5esika urinarius (ursalam, 200').
. Fretra
Fretra merupakan organ yang memiliki !ungsi untuk menyalurkan urin ke
bagian luar. Fretra dilapisi membran mukosa. /ada laki%laki panjang uretra 1,3%
1',2 "m yang terdiri atas tiga bagian yaitu prostat, selaput (membran), dan bagian
yang berongga (ruang). Fretra ber!ungsi sebagai tempat pengaliran urin dan
sebagai sistem reproduksi. /ada perempuan hanya ber!ungsi menyalirkan urin ke
luar tubuh dan memiliki panjang ,3%',2 "m (Hidayat, 200').
2.-.2 Pr"ses )erkemih
6erkemih ( mictio, mycturition, atau urination) adalah proses pengosongan
kandung kemih. Mekanisme berkemih terjadi ketika kandung kemih berisi urin.
*emudian sara!%sara! akhir (reseptor) di dinding kandung kemih mendapat
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
35/186
rangsangan, dan rangsangan itu diteruskan melalui medulla spinalis ke pusat
pengontrol berkemih di korteks serebral. /ada anak%anak, kandung kemih dapat
menimbulkan rangsanan sara! akhir saat terisi 200%250 "". Saat aktu berkemih
sudah tepat, otak mengenai impuls atau rangsangan melalui medula spinalis ke
neuromotorik di daerah sakral. *emudian terjadi koneksasi otot detrusor dan
relaksasi otot s!ingter internal. Frine dialirkan dari kandung kemih, tetapi masih
tertahan s!ingter eksternal. *etika s!ingter eksternal relaksasi, urin akan
dikeluarkan dari tubuh (Hidayat, 200').
>ambar 2.2 Sara! Membaa Sinyal ari tak *e *andung kemih an S!ingter
(ational Enstitues o! iabetes and igesties and *idney iseases, 2005)
2.7 '"nse# Enuresis
2.0.1 Pengertian enuresis
+osenstein (1$$3) mengemukakan baha enuresis merupakan
pengeluaran urin se"ara inolunter yang mun"ul setelah seorang anak men"apai
umur dimana pengontrolan kandung kemih biasanya sudah ada yaitu pada umur
tahun.
5
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
36/186
Enuresis adalah mengeluarkan urin di tempat tidur (biasanya malam hari),
atau ke dalam pakaian pada siang hari tanpa sengaja. >angguan ini terjadi pada
anak%anak yang umumnya sudah lebih tua dimana kontrol kandung kemih
seharusnya telah mapan dan sempurna (#ong, 1$$$).
Menurut dunia kedokteran, enuresis atau ngompol adalah peristia tidak
dapat menahan keluarnya air ken"ing. Enuresis masih dianggap normal bila
terjadi pada anak balita. 8etapi hal ini perlu mendapat perhatian khusus jika terjadi
pada anak usia 5 atau lebih (Harjaningrum, 2005).
2.0.2 Pengg"l"ngan enuresis
Enuresis digolongkan dalam dua bagian, yaitu primer dan sekunder.
Enuresis primer adalah enuresis yang terjadi pada anak yang sejak lahir hingga
usia 5 tahun atau ' tahun masih tetap ngompol. Enuresis sekunder adalah enuresis
yang terjadi pada anak yang pernah BkeringC atau tidak mengompol selama
kurang lebih ' bulan kemudian mendadak ngompol kembali (Harjaningrum,
2005).
Enuresis primer biasanya terjadi pada anak yang tidak pernah dapat
mengontrol kandung kemih, sedangkan enuresis sekunder biasanya terjadi pada
anak yang telah mempunyai kontrol kandung kemih tetapi tiba%tiba hilang. /ada
anak yang berusia kurang dari 5 tahun lebih sering mengalami enuresis primer,
sedangkan enuresis sekunder lebih sering terjadi pada anak yang berusia lebih dari
5 tahun (+osenstein, 1$$3).
Enuresis dapat terjadi hanya aktu tidur malam hari (nocturnal ), siang
hari (diurnal ), atau keduanya. 8ipe nocturnal adalah yang paling banyak terjadi
(#ong, 1$$$).
'
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
37/186
2.0.3 Eti"l"gi (an #at"!isi"l"gi enuresis
/enyebab enuresis belum dapat diketahui se"ara pasti. Menurut >at@el
(1$$5), hal%hal yang diduga sebagai penyebab enuresis diantaranya adalah7
1. Enuresis primer, disebabkan karena adanya anomali kongenital dan penyakit
organik lain.
2. Enuresis sekunder, disebabkan karena adanya hal%hal berikut7
1) +iayat krisis dirumah, seperti adanya kelahiran bayi.
2) /enyakit tersembunyi yang dapat menyebabkan poliuria, seperti7
e!ritis kronika, diabetes insipidus, diabetes mellitus.
) danya beban psikologis.
Sedangkan menurut Harjaningrum (2005), ada beberapa penyebab
enuresis, yaitu7
1. Enuresis primer
?aktor%!aktor yang diduga sebagai penyebab enuresis primer adalah7
1) *eterlambatan matangnya !ungsi susunan sara! pusat (SS/)
/ada anak yang normal, ketika kandung kemih sudah penuh oleh urin,
sistem syara! di kandung kemih akan melapor ke otak, kemudian otak
akan mengirim pesan balik ke kandung kemih. tak akan meminta
kandung kemih untuk menahan pengeluaran urin, sampai anak benar%
benar telah siap di toilet. 8etapi pada anak dengan keterlambatan
matangnya SS/, proses ini tidak terjadi. Sehingga ketika kandung kemih
penuh, anak tidak dapat menahan keluarnya urin tersebut.
2) ?aktor genetik
3
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
38/186
Sebuah penelitian menunjukkan baha enuresis primer dapat terjadi
karena !aktor keturunan. ika orang tuanya mempunyai riayat enuresis,
maka 33 & kemungkinan baha anak akan juga mengalami enuresis.
Sedangkan jika salah satu orang tua pernah mengalami enuresis, maka
terdapat kurang lebih & kemungkinan anak akan mengalami hal yang
sama. 8api jika tidak ada satupun orang tua yang pernah mengalami
enuresis, maka kemungkinan anak mengalami enuresis hanya 15 &.
/enelitian lain yang dilakukan pada 11 keluarga penderita enuresis, telah
berhasil mengidenti!ikasi gen (sepotong in!ormasi dalam penurunan si!at
dari orang tua kepada anak) yang diduga dapat menyebabkan enuresis.
) >angguan tidur
8idur yang sangat dalam (deep sleep) dapat menjadi penyebab enuresis.
Fmumnya, pola tidur penderita normal. 8etapi, karena deep sleep tersebut,
anak menjadi tidak dapat terbangun ketika ingin berkemih.
) *adar H ( Anti Diuretic Hormone) dalam tubuh yang kurang
Hormon ini akan menyebabkan tubuh seseorang memproduksi sedikit urin
pada malam hari. 8etapi, pada penderita enuresis primer, tubuh tidak
mampu menghasilkan H dalam jumlah yang "ukup. kibatnya, ketika
sedang tidur, tubuh akan menghasilkan urin dalam jumlah yang terlalu
banyak, dan terjadilah enuresis.
5) *elainan anatomi seperti ukuran kandung kemih yang ke"il
Hal ini bisa ditemukan pada penderita enuresis primer, biasanya disertai
gejala yang tampak pada siang hari.
2. Enuresis sekunder
-
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
39/186
Hal%hal yang biasanya dihubungkan dengan terjadinya enuresis sekunder
yaitu7
1) Stres kejiaan
/ele"ehan seksual, kematian dalam keluarga, pindah rumah, kelahiran
adik baru, per"eraian orang tua merupakan keadaan yang dapat
menyebabkan stres kejiaan yang akhirnya dapat menyebabkan enuresis
sekunder pada anak.
2) *ondisi !isik yang terganggu
Enuresis sekunder juga bisa disebabkan oleh adanya in!eksi saluran
kemih, diabetes mellitus, susah buang air besar.
) lergi
lergi juga dapat menyebabkan enuresis sekunder.
2.0. Mani!estasi kinik enuresis
>ejala utama enuresis adalah keadaan yang mendesak untuk berkemih,
keinginan segera berkemih, tidak dapat diam, disertai ketidaknyamanan yang tiba%
tiba, dan !rekuensi berkemih yang tidak tentu. /ada enuresis tipe nocturnal , anak
dapat ataupun tidak dapat merasakan keadaan yang mendesak untuk berkemih
tersebut. Meskipun anak merasakan keadaan yang mendesak untuk berkemih,
biasanya anak kesulitan bangun dari tidurnya, sehingga pengosongan spontan
(enuresis) terjadi ketika anak sedang tidur. 6iasanya terjadi dalam beberapa
malam (#ong, 1$$$).
2.0., E6aluasi (iagn"stik enuresis
$
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
40/186
>ambaran penting pada tahap ini adalah jumlah dasar !rekuensi enuresis
dan aktu terjadinya (#ong, 1$$$).
Hal%hal yang dilakukan pada tahap ealuasi diagnostik atau pengkajian
adalah7
1. Mengetahui riayat kesehatan
*eluhan%keluhan yang mun"ul , penyakit yang diderita oleh keluarga, dan
riayat alergi, dan obat%obatan yang sedang diminum ditanyakan untuk
mengetahui riayat kesehatan. Selain itu, keluhan ketika berkemih seperti
urin tidak tuntas atau nyeri juga perlu ditanyakan (Harjaningrum, 2005).
Harus didapatkan pula riayat enuresis pada anak, proses toilet training serta
usaha orang tua dalam menghadapi enuresis pada anak (#ong, 1$$$). alam
Santro"k (2002) yang dikutip 6inarati (200') menyatakan baha belum ada
data yang menyebutkan kapan aktu yang optimal untuk toilet training , tetapi
para ahli perkembangan menyatakan baha saat toilet training akan dimulai,
harus dilakukan dengan hangat, rileks, dan "ara yang suporti!. Menurut Ma"
*eith (1$3) yang dikutip oleh ouglas (1$$) menggambarkan aktu
perkembangan kemampuan toilet training pada anak yaitu 7
1) Fsia 15%1- bulan 7 anak sering merasa risih dengan baju yang basah
dan ingin diganti.
2) Fsia 1-%2 bulan 7 anak sudah memiliki bahasa sendiri dalam
mengartikan !eses dan urin.
) Fsia 2%' bulan 7 anak dapat mengkomunikasikan kebutuhannya
untuk buang air ke"il atau buang air besar di
kamar mandi.
0
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
41/186
) =ebih dari tahun 7 anak dapat menahan eliminasi untuk sementara
aktu.
Seringkali permasalahan yang sedang terjadi di rumah atau di sekolah juga
ditanyakan untuk menentukan tipe enuresis (Harjaningrum, 2005). Daluasi
psikiatri perlu dilakukan jika yang terjadi adalah kesulitan se"ara psikis, atau
diduga etiologi primernya adalah gangguan kepribadian (#ong, 1$$$).
2. /emeriksaan !isik
/emeriksaan !isik dilakukan untuk mengetahui etiologi !isik, seperti7
in!eksi saluran kemih, kelainan stuktur perkemihan, de!isit neurologis mayor,
nocturnal epilepsi, kelainan yang dapat meningkatnya urin out put (misalnya
diabetes mellitus, diabetes insipidus), serta kelainan yang mengganggu !ungsi
ginjal (misalnya gagal ginjal kronis, penyakit sickle cell ). /emeriksaan ini
juga termasuk pemeriksaan kapasitas !ungsional kandung kemih. *apasitas
!ungsional kandung kemih bisa didapatkan dengan menyuruh anak menahan
urinnya hingga dirasakan keinginan berkemih yang paling mendesak dan
paling kuat, kemudian mengosongkannya dengan berkemih di dalam tempat
khusus yang ada ukurannya. Kolume kandung kemih 00%50 ml "ukup untuk
menahan urin semalam (#ong, 1$$$). S"hmitt (1$$0), yang dikutip #ong
(1$$$) menyatakan baha kapasitas !ungsional kandung kemih anak usia '
tahun adalah - ons.
. /emeriksaan tes urin
/ada umumnya tes urin juga dilakukan setelah diketahui riayat kesehatan
dan pemeriksaan !isik. #alaupun biasanya hasil pemeriksaan tes urin pada
anak yang mengalami enuresis menunjukkan keadaan yang normal,
1
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
42/186
pemeriksaan ini tetap perlu dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan
penyebab lain (Harjaningrum, 2005).
2.0.- Penanganan enuresis
Enuresis tidak selalu disebabkan oleh kelainan organik yang diketahui,
sehingga penanganannya pun dengan banyak "ara (#ong, 1$$$). Menurut
;endron (1$$$), penanganan enuresis dibagi dalam 2 kategori, yaitu7 penanganan
dengan obat ( pharmacologic therapy) dan tanpa menggunakan obat%obatan
(nonpharmacologic methods).
1. 8erapi dengan obat ( pharmacologic therapy)
da jenis obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi enuresis yaitu7
)6 4ricyclic antidepressant
*6 Anticholinergic therapy
) Desmopressin acetate (K/)
2. /enanganan tanpa menggunakan obat (nonpharmacologic methods)
6eberapa metode yang digunakan dalam mengatasi enuresis pada anak yaitu7
1) 'otivational therapy
2) Behavioral 7onditioning
) Bladder training exercises
Estilah ini juga dikenal dengan bladder-retention training. Metode ini
didasarkan pada anggapan yang benar baha anak yang mengalami
enuresis mempunyai penurunan kapasitas !ungsional kandung kemih
(ohnson, 1$$-). /ada beberapa anak yang memiliki kapasitas kandung
2
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
43/186
kemih ke"il, penggunaan bladder-retention training selama beberapa hari
dapat membantu meningkatkan kapasitas kandung kemih pada malam hari
(;endron, 1$$$). =atihan ini dilakukan dengan menyuruh anak menahan
keluarnya urin selama beberapa aktu.
) Hypnotherapy, diet therapy, dan psychotherapy
2.0.0 Dam#ak enuresis
Enuresis jika dibiarkan dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi
kehidupan anak di masa mendatang. ampak se"ara sosial dan kejiaan yang
ditimbulkan akibat enuresis sungguh mengganggu kehidupan seorang anak.
6iasanya anak menjadi tidak per"aya diri, rendah diri, malu, dan hubungan sosial
dengan teman%temannya juga terganggu. (Harjaningrum, 2005). nak menjadi
kurang bersosialisasi, takut tidur di luar rumah dan berkemah, anak merasa
berbeda dengan teman sebaya, merasa sedih, dan bersalah (6utler et al ., 1$$).
6utler et al . (1$$) mengemukakan dampak enuresis pada kehidupan anak
yaitu7
1. ampak psikologis
1) nak menjadi kurang bersosialisasi, anak takut tidur di luar rumah, takut
berkemah, takut tidur bersama teman.
2) nak takut keaadaannya diketahui oleh teman, anak menganggap ngompol
di usianya adalah hal yang memalukan sehingga perlu dirahasiakan.
) nak merasa berbeda dengan temannya, anak merasa malu dan
diperlakukan berbeda.
) nak menunjukkan reaksi emosional seperti bersedih, merasa bersalah.
2. ampak non psikologis
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
44/186
1) *onsekuensi !isik seperti7 menambah "u"ian kotor bagi orang tua, anak
terbangun dalam keadaan kotor.
2) Hygiene (kebersihan diri) seperti7 kamar menjadi bau, mandi lebih pagi,
tidak bisa mengajak teman bermain di kamar.
2.7 '"nse# &tres
2.7.1 Pengertian stres (an stres"r
1. /engertian Stres
*onsep stres sebagai interaksi dan transaksi antara indiidu dengan
lingkungan. /endekatan ini telah dibatasi sebagai B model psikologiC. Karian dari
model psikologi ini didominasi teori stres kontemporer dan terdapat dua tipe tegas
yang dapat diidenti!ikasi7 interaksional dan transaksional ( ursalam, 2005).
Menggambarkan stres sebagai suatu proses yang meliputi stresor dan stain
(ketegangan) dengan menambahkan dimensi hubungan antara indiidu dengan
lingkungan. Enteraksi antara manusia dengan lingkungan yang saling
mempengaruhi disebut sebagai hubungan transaksional yang didalamnya terdapat
proses penyesuaian. Stres bukan hanya suatu stimulus atau sebuah respons saja,
tetapi suatu agent yang akti! yang dapat mempengaruhi stresor melalui strategi
perilaku, kogniti!, dan emosional. Endiidu akan memberikan reaksi stres yang
berbeda pada stresor yang sama (ursalam, 2005).
?okus pembentukan pada struktur hal yang penting dari interaksi indiidu
dengan lingkungannya, dimana terakhir ini telah banyak dikatakan dan didukung
dengan interaksi proses psikologi. Model transaksional adalah se"ara primer
diperhatikan dengan penghargaan kogniti! dan koping. alam pengertiannya,
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
45/186
mereka menggambarkan sebuah pengembangan dari model interaksi (ursalam,
2005).
Menurut Selye (1$3') dalam /otter (2005) stres adalah segala situasi
dimana tuntutan non%spesi!ik mengharuskan seorang indiidu untuk berespons
atau melakukan tindakan. +espons atau tindakan ini termasuk respons !isiologis
dan psikologis.
2. /engertian Stresor
Stresor adalah stimuli yang mengaali atau men"etuskan perubahan.
Stresor menunjukkan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan
tersebut bisa kebutuhan !isiologis, psikologis, sosial, lingkungan, spiritual, atau
kebutuhan kultural (/otter, 2005).
. Sumber Stres
Stresor:sumber stres yang sering terjadi pada anak usia sekolah antara lain
(Mus"ari, 2005)7
1) *ematangan seksual
2) +asa malu
) *esehatan
) *ompetisi
5) 8ekanan dari teman sebaya
') *einginan untuk menggunakan obat%obatan
8erdapat peristia penyebab stres bagi anak dalam sebuah skala yang
dikutip aid Dlkind dalam 4he Hurried 7hild . Stresor yang menyebabkan stres
paling tinggi adalah kematian orang tua dan per"eraian orang tua. Selain itu, ada
beberapa stresor dari lingkungan sekolah, antara lain7
5
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
46/186
1) *esulitan yang dialami di sekolah pada peringkat 1
2) /enyesuaian terhadap suasana baru di sekolah berada di peringkat 15
) Mengalami peristia kekerasan di sekolah pada peringkat 20
) /restasi pribadi pada peringkat 25
5) Mengalami masalah dengan guru peringkat ke 0
') /erubahan%perubahan atau pindah sekolah pada peringkat
3) Mendapat teman baru pada peringkat '
nak dapat mengalami stres yang bersumber dari keluarga, misalnya
kekurangan a!eksi atau terlalu banyak a!eksi dari orang tua, terlalu disiplin atau
dibebaskan oleh orang tua, sakit atau gangguan !isik, perubahan status keluarga.
8ermasuk stres sekolah adalah hal%hal yang berkaitan dengan tugas%tugas sekolah,
hubungan dengan guru, dan hal%hal yang berhubungan dengan kehidupan di
sekolah (*isker 1$-3, dalam Esinarti 1$$').
/ada anak yang mengalami enuresis, bisa ditemukan adanya stres
kejiaan. Stres ini dapat disebabkan oleh kondisi seperti pele"ehan seksual,
kematian dalam keluarga, kepindahan, mendapat adik baru, per"eraian orang tua,
atau masalah psikis lainnya (Harjaningrum, 2005).
. Mekanisme Stres
Stres tidak selalu bersi!at negati! . /ada dasarnya stres merupakan respons%
respons tertentu dari tubuh terhadap adanya tuntutan%tuntutan dari luar. engan
adanya berbagai tuntutan tersebut, tubuh manusia mengatasi dengan men"iptakan
keseimbangan antara tuntutan luar, kebutuhan dan nilai%nilai internal, kemampuan
koping personal, dan kemampuan lingkungan untuk memberikan dukungan. Hasil
dari interaksi tersebut akan menghasilkan persepsi terhadap stres. *etika stres
'
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
47/186
telah dipersepsikan se"ara positi! dapat memotiasi manusia untuk lebih per"aya
diri dan lebih berprestasi (/atel, 1$$'A dalam #ijayanti, 200').
5. +espons terhadap Stres
1) +espons ?isiologis
Sistem limbik berhubungan erat dengan emosi, kegiatan motorik, dan
sensori baah sadar, serta perasan intrinsik mengenai rasa nyeri dan kesenangan
(=ieben, 1$$$A Sholeh, 2005). 6agian utama sistem limbik adalah hipotalamus.
Selain berperan dalam mengatur perilaku, area ini banyak mengatur kondisi
internal tubuh seperti suhu tubuh osmolalitas "airan tubuh. ?ungsi internal ini
disebut !ungsi egetati! otak, dan pengaturannya berhubungan erat dengan
perilaku (>uyton 9 Hall, 1$$3). +angsangan pada hipotalamus menimbulkan
berbagai sekresi neurohormonal melalui H%A Axis yang merupakan dasar interaksi
immunoneurohormonal yang sangat sensiti! terhadap stres (;arlson, 1$$A
Sholeh, 200).
/eranan hipotalamus dalam hubungannya dengan !ungsi emosional
egetati!, dan endokrin dijelaskan pada alinea ini. /engaruh emosi melalui
amigdala, dalam hal ini amigdala menerima signal neuronal dari semua bagian
kortek limbik seperti juga dari neokortek lobus temporal, parietal, dan oksipital,
terutama dari area asosiasi auditorik dan area asosiasi isual. *arena hubungan
yang multipel ini amigdala disebut BjendelaC yang dipakai oleh sistem limbik
untuk melihat kedudukan seseorang di dunia. Sebaliknya amigdala menjalarkan
sinyal%sinyal kembali (1) ke area kortikal yang samaA (2) ke hipokampusA ()
septumA () talamus dan khususnya (5) ke hipotalamus. D!ek yang dijalaran
melalui hipotalamus meliputi (1) peningkatan atau penurunan tekanan arteriA (2)
3
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
48/186
peningkatan atau penurunan !rekuensi denyut jantungA () peningkatan atau
penurunan motilitas dan sekresi gastrointestinalA () de!ekasi dan miksiA (5)
dilatasi pupil atau konstriksiA (') piloereksiA (3) sekresi beberapa hormon hipo!isis
anterior, terutama hormon gonadotropin dan adrenokortikotropik (>uyton 9 Hall,
1$$3).
Stres dapat terjadi apabila stresor tidak dapat diatasi dan !aktor penyebab
terlalu besar sehingga reaksi tubuh yaitu &A mulai bekerja untuk melindungi
indiidu agar dapat bertahan hidup. &A (&eneral Adaptation yndrome) pada
dasarnya merupakan reaksi !isiologis akibat rangsangan !isik dan psikososial.
pabila indiidu teran"am oleh stres, isyaratnya akan dikirim ke otak dan otak
mengirimkan in!ormasi ini ke hipotalamus sehingga sistem sara! otonom, simpatis
terstimulasi. kibatnya terjadi perubahan !isiologis berupa gejala sistem sara!
otonom yang akan mempersara!i untuk meningkatkan kerja medula adrenal
sehingga pelepasan epine!rin dan norepine!rin meningkat, dan akhrirnya terjadilah
stres (Sulisati, 2005).
2) +espon /sikologis
/erilaku adapti! psikologis indiidu membantu kemampuan seseorang
menghadapi stresor. /erilaku ini diarahkan pada penatalaksanaan stres dan
didapatkan melalui pembelajaran dan pengalaman. /erilaku adapti! psikologis
dapat konstrukti! atau destrukti!. /erilaku konstrukti! membantu indiidu
menerima tantangan untuk menyelesaikan kon!lik. /erilaku destrukti!
mempengaruhi orientasi realitas, kemampuan peme"ahan masalah, kepribadian,
dan situasi yang sangat berat, kemampuan untuk ber!ungsi (/otter, 2005).
'. >ejala Stres
-
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
49/186
Menurut >olis@ek (2005), gejala stres yang dialami seseorang meliputi7
1) >ejala ?isik7
• Sakit kepala
• *elopak maa berkedip%kedip tanpa sadar
• Hidung bergerak%gerak tanpa sadar
• +asa nyeri di muka atau di rahang
• Mulut atau tenggorokan kering
• Sulit menelan
• Sariaan di lidah
• Sakit leher
• /using
• Sulit berbi"ara, berbi"ara dengan u"apan yang kurang jelas
• Sakit punggung
• yeri otot, rasa lemah
• Sembelit
• >angguan pen"ernaan, rasa mual, muntah
• Sakit perut
• iare
• 6erat badan bertambah atau berkurang
• a!su makan hilang atau selalu ingin makan
$
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
50/186
• *ulit gatal%gatal dan merah, terkelupas
•Sakit di bagian dada
• +asa panas di perut
• antung berdebar%debar
• Sering buang air ke"il
• 8angan dan kaki dingin
• 6erkeringat se"ara berlebihan
• 8idak dapat tidur atau tidur berlebihan
• Hubungan seks tidak prima
• 8ekanan darah tinggi
• *elelahan kronis
• /ersendian bengkak
• lergi yang semakin sensiti!
• Sering menderita pilek dan !lu
• >erakan otot gemetar dan atau gelisah tanpa sadar
• ;enderung mengalami ke"elakaan
• Menstruasi se"ara berlebihan
• apas terengah%engah atau terganggu
2) >ejala Dmosional
• Mudah tersinggung
•
Suasana hati berubah%ubah
50
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
51/186
• epresi
•Sikap agresi! yang tidak normal
• *ehilangan ingatan atau konsentrasi
• >elisah
• Mimpi buruk
• 6erperilaku impulsi!
• ?rustasi
• Menarik diri dari orang lain
• 8ingkah laku neurotik
• marah
• *haatir
• /anik
• Sering menangis
• Mengalami periode kebingungan
6eberapa ahli seperti aison dan eale (1$-2), tkinson (1$$0)
dalam Esinarti (1$$'), mengungkapkan reaksi !isiologis dan psikologis yang
sering terjadi akibat stres adalah sebagai berikut7
1. +eaksi !isiologis7 pusing, sakit kepala, "apai lelah, sakit perut, mual%mual,
berdebar%debar, dada sakit, keringat dingin keluar.
2. +eaksi psikologis7 sulit konsentrasi, ingin marah, mudah tersinggung, sedih,
gelisah, bingung, takut, "emas, khaatir, tidak punya semangat.
2.7.2 Mekanisme k"#ing
51
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
52/186
/erilaku adapti! psikologis juga disebut mekanisme koping. Mekanisme
koping dapat berorientasi pada tugas, yang men"akup penggunaan teknik
peme"ahan masalah se"ara langsung untuk menghadapi an"aman, atau dapat juga
mekanisme pertahanan ego, yang tujuannya adalah untuk mengatur distres
emosional dan dengan demikian memberikan perlindungan indiidu terhadap
ansietas dan stres. Mekanisme pertahanan ego adalah metode koping terhadap
stres se"ara tidak langsung (/otter, 2005).
2.7.3 Penilaian tingkat stres anak
/enilaian tingkat stres anak dapat menggunakan skala tingkat stres anak
yang dibuat oleh Esinarti (1$$'). Skala tingkat stres yang disusun berdasarkan
konsep stres yang merupakan reaksi !isiologis dan psikologis yang terjadi jika
seseorang merasakan ketidakseimbangan antara tuntutan yang dihadapi dengan
kemampuan tersebut.
6eberapa ahli seperti aison dan eale (1$-2), tkinson (1$$0) dalam
Esinarti (1$$'), mengungkapkan reaksi !isiologis dan psikologis yang sering
terjadi akibat stres adalah sebagai berikut 7
1. +eaksi !isiologis7 pusing, sakit kepala, "apai lelah, sakit perut, mual%mual,
berdebar%debar, dada sakit, keringat dingin keluar.
2. +eaksi psikologis7 sulit konsentrasi, ingin marah, mudah tersinggung, sedih,
gelisah, bingung, takut, "emas, khaatir, tidak punya semangat.
2.8 '"nse# Ti(ur
2.8.1 Pengertian ti(ur
52
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
53/186
8idur merupakan suatu kondisi penurunan kesadaran yang terjadi selama
periode tertentu, dimana setelah periode tersebut dilalui, seseorang merasa
mempunyai energi baru untuk melakukan akti!itas. 8idur beberapa saat mampu
menormalkan sistem tubuh, sehingga sistem tubuh bisa kembali ber!ungsi (/otter
9 /erry, 1$$3).
2.8.2 &iklus ti(ur
i dalam sekali tidur, anak normal bisa meleati beberapa siklus tidur,
yang terdiri dari7 satu tahap tidur gerakan mata "epat ( "apid Eye 'ovement
leep$ +DM) dan empat tahap tidur gerakan mata lambat ( 8on "apid Eye
'ovement leep$ +DM). /ola siklus dimulai dari +DM 1% +DM 2% +DM %
+DM % +DM % +DM 2 dan diakhiri tahap +DM (/erry 9 /otter, 1$$3).
8ahapan siklus tidur menurut /otter (2005) yaitu7
1. 8ahap +DM 1
1) 8ahap yang meliputi tingkat paling dangkal dari tidur.
2) 8ahap berakhir beberapa menit.
) /engurangan akti!itas !isiologis dimulai dengan penurunan se"ara
bertahap tanda%tanda ital dan metabolisme.
) Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori seperti suara.
5) *etika terbangun, seseorang merasa seperti telah melamun.
2. 8ahap +DM 2
1) Merupakan periode tidur bersuara.
2) *emajuan relaksasi.
) Fntuk terbangun masih relati! mudah.
) 8ahap berakhir 10%20 menit.
5
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
54/186
5) *elanjutan !ungsi tubuh menjadi lamban.
. 8ahap +DM
1) 8ahap yang meliputi tahap aal dari tidur dalam.
2) rang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak.
) tot%otot dalam keadaan santai penuh.
) 8anda%tanda ital menurun tetapi tetap teratur.
5) 8ahap berakhir 15%0 menit.
. 8ahap +DM
1) Merupakan tahap tidur dalam.
2) Sangat sulit untuk dibangunkan.
) 8anda%tanda ital menurun se"ara bermakna dibanding selama terjaga.
) 8idur sambil bejalan dan enuresis dapat terjadi.
5. 8ahap +DM
1) apat terjadi mimpi yang penuh arna dan tampak hidup.
2) 8ahap ini biasanya dimulai sekitar $0 menit setelah mulai tidur.
) Hal ini di"irikan dengan respon otonom dari pergerakan mata yang "epat,
!luktuasi jantung dan ke"epatan respirasi serta peningkatan atau !luktuasi
tekanan darah.
) /enurunan tonus otot skelet.
5) /eningkatan sekresi lambung.
') Sangat sulit dibangunkan.
3) urasi dari tidur +DM meningkat pada tiap siklus dan rata%rata 20 menit.
2.8.3 'e)utuhan ti(ur
5
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
55/186
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
56/186
1. Dis"mnia• 9angguan ti(ur intrinsik
Ensomnia psiko!isiologis
arkolepsi
Sindrom apnea tidur obstrukti!
>angguan gerakan ekstremitas
periodik
• 9angguan ti(ur ekstrinsik Higiene tidur yang tidak
adekuat
Sindrom tidur yang tidak
adekuat
>angguan tidur tergantung
hipnotik
2. Paras"mnia• 9angguan terjaga
6erjalan dalam tidur
8eror tidur
• 9angguan transisi ti(ur)angun6erbi"ara dalam tidur
*ram tungkai nokturnal
• Paras"mnia )iasan+a)erkaitan (engan ti(ur REMMimpi buruk
>angguan perilaku tidur +DM
3.9angguan ti(ur +ang )erhu)ungan(engan• 9angguan me(is: #sikiatrik
>angguan alam perasaan
>angguan ke"emasan
• 9angguan neur"l"gisemensia
/arkinsonisme
• 9angguan me(is lainn+aEskemia jantung nokturnal
/enyakit paru obstukti!
menahun
• Paras"mnia +ang lain6ruksisme tidur
(menggeretakkan gigi)
Dnuresis tidur (ngompol)
Sindrom kematian bayi
mendadak >angguan tidur
tergantung alkohol
• 9angguan ti(ur iramasirka(ianSindrom perubahan aktu tidur
( 3et lag )
>angguan tidur karena jam
kerja
Sindrom !ase tidur tertunda
.9angguan ti(ur +ang masih(iusulkan• >angguan tidur yang
berhubungan dengan menstruasi
• Sindrom tersedak seaktu tidur
2.1; '"nse# Anak Usia &ek"lah
2.1;.1 Pertum)uhan anak usia sek"lah
5'
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
57/186
nak usia sekolah adalah periode yang dimulai saat anak berusia ' tahun
dan berakhir pada usia 12 tahun. Selama periode ini anak menjadi lebih baik
dalam berbagai halA misalnya, anak dapat berlari lebih "epat dan jauh sesuai
perkembangan ke"akapan dan daya tahannya (/otter, 2005).
/ertumbuhan adalah perubahan pada kuantitas yang maknanya terjadi
pada jumlah dan ukuran sel (/illiteri, 2002). /ertumbuhan berkaitan dengan
perubahan yang bersi!at kuantitati! yaitu peningkatan ukuran dan struktur. kibat
proses ini, anak menjadi lebih besar se"ara !isik, ukuran dan struktur organ dalam
seperti otak juga meningkat. nak tumbuh baik se"ara !isik maupun se"ara
mental. (Hurlo"k, 2005).
/ada anak usia sekolah laju pertumbuhan selama tahun pertama sekolah
lebih lambat dari pada setelah lahir tetapi meningkat se"ara tarus menerus. nak
usia sekolah tampak lebih langsing daripada anak usia pra sekolah, sebagai akibat
dari perubahan distribusi dan ketebalan lemak. +ata%rata tinggi badan meningkat 5
"m per tahun dan berat badan yang lebih berariasi, meningkat 2%,5 kg per tahun
(/otter, 2005).
/erubahan lain pada anak usia sekolah antara lain7
1. *ardioaskuler7 !rekuensi jantung rata%rata 30%$0 denyut per menit dan
tekanan darah normal kira%kira 110:30 mmHg. ?ungsi kardioaskuler baik dan
stabil selama tahun usia sekolah. /ada akhir periode ini jantung ' kali
ukurannya dari saat lahir dan umumnya sudah men"apai ukuran deasa
(/otter, 2005).
53
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
58/186
2. /ulmonal7 !rekuensi pernapasan stabil 1$%21 kali per menit. /ertumbuhan
paru%paru minimal dan pernapasan menjadi lebih lambat, lebih dalam, dan
teratur (/otter, 2005).
. >astrointestinal7 kematangan sistem gastrointestinal ditunjukkan dengan
penurunan gangguan perut, pemeliharaan leel gula darah, dan peningkatan
kapasitas perut. Hal ini memungkinkan penyimpanan makanan dalam aktu
yang kebih lama (#haley, 2001). nak usia sekolah mempunyai kebutuhan
nutrisi yang menurun berhubungan dengan ukuran tubuh. +ata%rata kalori
yang dibutuhkan setiap hari adalah 200 kalori. Selain nutrisi kesehatan gigi
pada anak usia sekolah juga harus diperhatikan. /ada anak usia sekolah mulai
usia ' tahun, gigi permanen tumbuh dan se"ara bertahap anak kehilangan gigi
desidua. *aries, maloklusi, dan penyakit periodontal semakin jelas pada
kelompok usia ini (Mus"ari, 2005).
. euromuskular7 koordinasi otot besar meningkat dan kekuatannya menjadi
dua kali lipat sehingga anak menjadi lebih lentur. 6anyak anak berlatih
keterampilan motorik dasar yaitu berlari, melompat, menyeimbangkan gerak
tubuh, melempar dan menangkap selama bermain, menghasilkan peningkatan
!ungsi dan keterampilan neuromuskular (/otter, 2005).
5. Dliminasi7 anak usia sekolah, mulai dari ' tahun, sebanyak -5 & memiliki
kendali penuh terhadap kandung kemih dan de!ekasi. /engeluaran de!ekasi
rata%rata 1%2 kali per hari, sedangkan pengeluaran urine terjadi '%- kali per
hari. Kolume urine rata%rata 500%1000 ml per hari. Masalah yang umum terjadi
pada anak usia sekolah adalah enuresis dan encopresis (Mus"ari, 2005).
2.1;.2 Perkem)angan anak usia sek"lah
5-
8/18/2019 skripsi BAB 1-6
59/186
Menurut Supartini (2002) perkembangan anak berhubungan dengan
perubahan yang terjadi se"ara kualitas, diantaranya terjadi peningkatan kapasitas
indiidu untuk ber!ungsi, yang di"apai melalui proses pertumbuhan, pematangan
dan pembelajaran. Hurlo"k (2005) menyatakan baha perkembangan berkaitan
dengan kualitati! dan kuantitati!. /erkembangan dide!inisikan sebagai deretan
progresi! dari perubahan yang teratur dan koheren. *ata progresi! menandai
baha perubahan terarah membimbing anak maju bukan mundur. *ata teratur dan
koheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang terjadi,
yang telah mendahului, atau yang akan mengikutinya.
6erdasarkan teori perkembangan psikoseksual dari ?reud, anak usia
sekolah m