Tutorial Blok 25 1 Titik 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

medical

Citation preview

Tutorial Blok 25.1Nama : Nabella Septiana WNIM:41120002

1. Arti dan Wujud Kebudayaan

Kebudayaan adalah Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber- sumber alam yang ada disekitarnya. Kebudayaan boleh dikatakan sebagai perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses penyesuaian diri mereka dengan lingkungan. Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan bagi mewujudkan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Dalam definisi ini, kebudayaan dilhat sebagai "mekanisme kontrol" bagi kelakuan dan tindakan-tindakan manusia (Geertz, 1973a), atau sebagai "pola-pola bagi kelakuan manusia" (Keesing & Keesing, 1971).

Dengan demikian kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, resep-resep, rencana-rencana, dan strategi-strategi, yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang digunakan secara kolektif oleh manusia yang memilikinya sesuai dengan lingkungan yang dihadapinya (Spradley, 1972)

1.Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.2.Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, adat-istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat (Taylor, 1897:19).

1. Ki Hajar DewantaraKebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

2. KoentjaraningratMengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.3. A.L. Kroeber dan C.Kluckhohn (1952:34)Dalam bukunyan Culture, a critical review of concepts and definitions mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.4. MalinowskiMalinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.5. E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.Dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Hasil buah budi (budaya) manusia itu dapat kita bagi menjadi 2 macam :1. Kebudayaan material (lahir), yaitu kebudayaan yang berwujud kebendaan, misalnya : rumah, gedung, alat-alat senjata, mesin-mesin, pakaian dan sebagainya.2. Kebudayaan immaterial (spiritual=batin), yaitu : kebudayaan, adat istiadat, bahasa, ilmu pengetahuan dan sebagainya.

2. Unsur KebudayaanMenurut Kluckhohn ada tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem religi dan upacara keagamaan, merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat menghitam-putihkan kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga menyembah-Nya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk membujuk kekuatan besar tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan usaha yang diwujudkan dalam system religi dan upacara keagamaan.2. Sistem organisasi kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah. Namun, dengan akalnya manusia membentuk kekuatan dengan cara menyusun organisasi kemasyarakatan yang merupakan tempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan hidupnya.3. Sistem pengetahuan, merupakan produk dari manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu dapat juga dari pemikiran orang lain. Kemampuan manusia untuk mengingat apa yang telah diketahui, kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa menyebabkan pengetahuan ini menyebar luas.4. Sistem mata pencaharian hidup, yang merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.5. Sistem teknologi dan peralatan, merupakan produksi dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas serta dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat menciptakan sekaligus mempergunakan suatu alat. Dengan alat-alat ciptaannya itu, manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.6. Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode), yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bahasa tulisan.7. Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo esteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya maka manusia perlu dan selalu mencari pemuas untuk memenuhi kebutuhan psikisnya.

Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :1. Kesenian2. Sistem teknologi dan peralatan3. Sistem organisasi masyarakat4. Bahasa5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi6. Sistem pengetahuan7. Sistem religiPada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :1.KesenianSetelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.2.Sistem teknologi dan peralatanSistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.3.Sistem organisasi masyarakatSistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.4.BahasaSesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.5.Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomiSistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.6.Sistem pengetahuanSistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.7.Sistem religiKepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.

3. Wujud Kebudayaan

Pendapat umum mengatakan ada dua wujud kebudayaan. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) yang memiliki cirri dapat dilihat, diraba, dan dirasa. Sehingga lebih konkret atau mudah dipahami. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) yang memiliki ciri dapat dirasa saja. Oleh karena itu, kebudayaan rohaniah bersifat lebih abstrak dan lebih sulit dipahami. Koentjaraningrat dalam karyanya kebudayaan. Mentaliter, dan pembangunan menyebutkan bahwa paling sedikit ada tiga wujud kebudayaan, yaitu :1. Sebagai suatu kompeks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.2. Sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.3. Sebagai benda-benda hasil karya manusia. (koentjaraningrat, 1974:15).Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak yang hidup dalam masyarakat dan member jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan itu tidak terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu system, disebut system budaya atau culture system, yang dalam bahasa Indonesia disebut adat istiadat.Wujud kedua adalah yang disebut system social, yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri. Sistem social ini bersifat konkrit sehingga bias diobservasi, difoto dan didokumentir.Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit berupa benda-benda yang bias diraba, difoto dan dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas dalam kehidupan masyarakat tidak terpisah satu dengan yang lainnya.Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut C.Kluckhohn (1961:38) dalam karyanya Variations in Value Orientation, system nilai budaya dalam semua kebudayaan yang ada di dunia sebenarnya berkisar pada lima masalah pokok dalam kehidupan manusia, yaitu :1. Hakikat dari hidup manusia (manusia dan hidup, disingkat MH)2. Hakikat dari karya manusia (manusia dan karya, disingkat MK)3. Hakikat kedudukan manusia dalam ruang waktu (manusia dan waktu, disingkat MW)4. Hakikat hubungan manusia dengan sesamanya (manusia dan manusia, disingkat MM).

MenurutJ.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.1.Gagasan (Wujud ideal)Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstraktidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.2.Aktivitas (tindakan)Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengansistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusialainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.3.Artefak (karya)Artefak adalah wujud kebudayaan fisikyang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

4. FAKTOR YANG MENDORONG DAN MENGHAMBAT PERUBAHAN KEBUDAYAAN

1.Mendorong Perubahan Kebudayaanadanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi.adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan terutama generasi muda.

2.Menghambat perubahan kebudayaanadanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat,dan keyakinan agama,adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi kolot.

A. FAKTOR INTERNAL*PERUBAHAN DEMOGRAFISperubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah,akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan,contohnya : bidang perekonomian, pertambahan peduduk akan persediaan kebutuhan pangan,sandang dan papan.*KONFLIK SOCIALkonflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan dalam suatu masyarakat,contohnya : konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi,untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.*BENCANA ALAMbencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan contohnya : banjir,bencana longsor,letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru,disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilisasi maupun alkuturasi.*PERUBAHAN LINGKUNGAN ALAMada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta,rusaknya hutan karena erosi,perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat. 2.FAKTOR EKSTERNAL*PERDAGANGANindonesia terletak pada jalur perdagangan asia timur dengan india,timur tengah bahkan eropa barat,itulah sebabnya indonesia sebagai persinggahan pendagang pendagang besar,selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya.*PENYEBARAN AGAMAmasuknya unsur-unsur agama hindu dari india atau budaya arab bersamaan proses penyebaran agama hindu dan islam ke indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama kristen dan kalonialisme.*PEPERANGANkedatangan bangsa barat ke indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan,dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur unsur budaya bangsa asing ke indonesia.

5. Dinamika Kebudayaan

Dinamika kebudayaan adalah Suatu peristiwa atau fenomena kebudayaan sebagaiproses yang sedang berjalan atau bergeserDinamika ialah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi antara anggota kelompok dengan kelompoknya secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi selama ada kelompok, semangat kelompok, yang terus menerus ada dalam kelompok itu yang mana kelompok itu bersifat dinamis, artinya dapat selalu berubah dalam setiap keadaan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa dinamika kebudayaan adalah cara kehidupan masyarakat yang selalu bergerak, berkembang dan menyesuaikan diri dengan setiap keadaan.Faktor faktor yang Mempengaruhi Dinamika KebudayaanMenurut Poerwanto (2000 : 143) sebab umum terjadinya perubahan kebudayaan lebih banyak dari adanya ketidakpuasan masyarakat, sehingga masyarakat berusaha mengadakan penyesuaian. Penyebab perubahan bisa saja bersumber dari dalam masyarakat, dari luar masyarakat atau karena faktor lingkungan alam sekitarnya. Faktor perubahan yang bersumber dari dalam masyarakat antara lain adalah :1. Faktor demografi: yaitu bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk. Sebagai gambaran pertambahan penduduk yang saangat cepat di pulau Jawa menyebabkan perubahan struktur kemasyarakatan, terutama yang berkaitan dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti pemahaman terhadap hak atas tanah, sistem gadai tanah, dan sewa tanah yang sebelumnya tidak dikenal secara luas.2. Penemuan baru: proses perubahan yang besar pengaruhnya tetapi terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut sebagai inovasi.3. Pertentangan atau konflik dalam masyarakat: dapat menjadi sebab timbulnya perubahan kebudayaan. Pertentangan yang terjadi bisa antara orang perorangan, perorangan dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Sebagai contoh pertentangan antar kelompok yaitu pertentangan antara generasi tua dengan generasi muda. Pertentangan antar generasi kerapkali terjadi pada masyarakat-masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional ke tahap modern.4. Pemberontakan atau revolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri: perubahan yang terjadi sebagai akibat revolusi merupakan perubahan besar yang mempengaruhi seluruh sistem lembaga kemasyarakatan.

Konsep penting dinamika kebudayaan: ( Proses Pengenalan Unsur-Unsur Kebudayaan Asing)1.SosialisasiSosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.Menurut Peter Berger sosialisasi adalah proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.Menurut KoentjaraningratSosialisasi adalah seluruh proses di mana seorang individu sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain yang hidup dalam masyarakat sekitarnya.

2.AsimilasiAsimilasiadalah pembauran duakebudayaanyang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.Faktor-faktor yang mempermudah asimilasi sebagai berikut :a) Adanya sikap toleransi terhadap kebudayaan lain.b) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.c) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.d) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.e) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.f) Perkawinan campuran (amalgamation).g) Adanya musuh dari luar.Faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi sebagai berikut :a) Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.b) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.c) Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.d) Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.e) Perbedaan ciri-ciri badaniah seperti warna kulit.f) In-group feeling (perasaan yang kuat) terhadap budaya kelompoknya.g) Adanya gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap golongan minoritas.

3.AkulturasiAkulturasi adalah suatu bentuk perubahan karena adanya pengaruh dari kebudayaan asing yang lambat laun diterima tanpa kehilangan kebudayaan asli. Contoh proses akulturasi dapat dilihat di Betawi terutama pada kostum tarian Betawi. Pakaian tarian itu mendapat pengaruh dari kebudayaan Cina, seperti warna merah dan bentuk penutup muka. Meskipun demikian, tetap tidak kehilangan kebudayaan aslinya yang masih tetap mempertahankan beberapa bentuk pakaian asli dan menggunakan musik Betawi.4.DifusiDifusi merupakan penyebaran suatu unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Cara suatu unsur kebudayaan masuk dalam suatu kebudayaan masyarakat penerima juga terjadi dengan berbagai macam. Jenis difusi menurut cara berlangsungnya sebagai berikut :

a)Symbioticadalah pertemuan antara individu dari satu masyarakat lain, tanpa mengubah kebudayaan masing-masing.

b)Penetration pasifiqueadalah masuknya kebudayaan asing dengan cara damai dan tidak disengaja serta tanpa paksaan. Prosesnya dapat berjalan secara timbal balik maupun sepihak, misalnya penyebaran agama Hindu dan Islam di Indonesia yang memperkaya kebudayaan Indonesia.

c)Penetration violenteadalah masuknya kebudayaan asing dengan cara paksaan. Cara paksaan tersebut dapat berupa penjajahan/peperangan. Negara yang menang memaksakan kebudayaan kepada negara yang kalah.Unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan, peralatan-peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan bermanfaat seperti komputer, handphone, dan mobil. Unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup. Contohnya, komunisme, kapitalisme, dan liberalism

5.Inovasi, Discovery, dan InventionInovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk baru.Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh individu atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan.invention adalah ketika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.Invensi dapat dibagi menjadi dua yaituinvensi material( telepon,televisi,pesawat terbang dll ) daninvensi sosialseperti huruf abjad,sistem pemerintahan yang konstitusional,perusahaan dll.

Faktor-faktor pendorong bagi individu dalam suatu masyarakat untuk memulai dan mengembangkan penemuan-penemuan baru anatar lain :1. Kesadaran para individu akan kekurangan dalam kebudayaan.2. Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan.3. Sistem perangsang bagi aktivitas mencpta dalam masyarakat

Konsep-Konsep Dinamika KebudayaanMenurut Koentjaraningrat (1996: 142) semua konsep yang kita perlukan untuk menganalisa proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan disebut sebagai dinamika social. Beberapa konsep tersebut antara lain sebagai berikut.1.Proses belajar kebudayaan sendiri, yang terdiri dari internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi;2.Evolusi kebudayaan dan difusi;3.Proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing, yang meliputi akulturasi dan asimilasi;4.Proses pembauran atau inovasi atau penemuan baru.

6 .Sistem Nilai BudayaSistem Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi. Sistem budaya merupakan tingkatan tingkat yang paling tinggi dan abstrak dalam adat istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai nilai budaya itu merupakan konsep konsep mngenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari dari warga suatu masyarakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai , berharga, dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan para warga masyarakat itu sendiri.Nilai nilai budaya ini bersifat umum , luas dan tak konkret maka nilai nilai budaya dalam suatu kebudayaan tidak dapat diganti dengan nilai-nilai budaya yang lain dalam waktu yang singkat.Dalam masyarakat ada sejumlah nilai budaya yang satu dan yang lain berkaitan satu sama lain sehingga merupakan suatu sistem, dan sistem itu sebagai suatu pedoman dari konsep konsep ideal dalam kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan masyarakat.Menurut ahli antropologi terkenal C.Kluckhohn , tiap sistem nilai budaya dalam tiap kebudayaan itu mengenailimamasalah dasar dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka variasi system nilai budaya adalah :1. Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia (disingkat MH)Adakebudayaan yang memandang hidup manusia itu pada hakekatnya suatu hal yang buruk dan menyedihkan .Pada agama Budha misalnya,pola pola tindakan manusia akan mementingkan segala usaha untuk menuju arah tujuan bersama dan memadamkan hidup baru. Adapun kebudayaan kebudayaan lain memandang hidup manusia dapat mengusahakan untk menjadikannya suatu hal yang indah dan menggembirakan.2. Masalah mengenai hakekat dari karya manusia ( disingkat MK)Kebudayaan memandang bahwa karya manusia bertujuan untuk memungkinkan hidup,kebudayaan lain menganggap hakekat karya manusia itu untuk memberikannya kehormatan,ada juga kebudayaan lain yang menganggap karya manusia sebagai suatu gerak hidup yang harus menghasilkan lebih banyak karya lagi.3. Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu (disingkat MW)Kebudayaan memandang penting dalam kehidupan manusia pada masa lampau, keadaan serupa ini orang akan mengambil pedoman dalam tindakannya contoh contoh dan kejadian- kejadaian dalam masa lampau. Sebaliknya ada kebudayaan dimana orang hanya mempunyai suatu pandangan waktu yang sempit. Dalam kebudayaan ini perencanaan hidup menjadi suatu hal yang sangat amat penting.4. Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya (disingkat MA)Kebudayaan yangh memandang alam sebagai suatu hal yang begitu dahsyat sehingga manusia hanya dapat bersifat menyerah tanpa dapat berusaha banyak. Sebaliknya ,banyak pula kebudayaan lain yang memandang alam sebagai lawan manusia dan mewajibkan manusia untuk selalu berusaha menaklukan alam. Kebudayaan lain masih ad yang menganggap bahwamanusia dapat berusaha mencari keselarasan dengan alam.5. Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan sesamanya (disingkat MM)Adakebudayaanyang memntingkan hubungan vertical antara manusia dengan sesmanya. Tingkah lakunya akan berpedoman pada tokoh tokoh pemimpin. Kebudayaan lain mementingkan hubungan horizontal antara manusia dan sesamanya. Dan berusaha menjaga hubungan baik dengan tetangga dan sesamanya merupakan suatu hal yang penting dalam hidup. Kecuali pada kebudayaan lain yang tidak menganggap manusia tergantung pada manusia lain, sifat ini akan menimbulkan individualisme.

Kerangka mengenai 5 masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya manusia.Masalah dasar dalam hidupOrientasi Nilai Budaya

Hakekat hidup (HK)Hidup itu burukHidup itu baikHidup itu buruk tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu menjadi baik

Hakekat Krya (MK)Karya itu untuk nafkah hidupKarya itu untuk kedudukan, kehormatan, dsbKarya itu untuk menambah karya

Perspsi manusia tentang waktu (MW)Orientasi ke mas kiniOrientasi ke masa laluOrientasi ke mas depan

Pandangan manusia dengan alam (MA)Manusia tunduk pada alam yang dahsyatManusia berusaha menjaga keselarasan dengan alamManusia berhasrat menguasai alam

Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya (MM)Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya (berjiwa gotong royong)Orientasi vertical rasa ketergantungan terhadap tokoh tokoh, atasan yang berpangkatIndividualisme menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri.

7.Kebudayaan sebagai Sistem(norma)

1. Norma Kelaziman / Kebiasaan (Folkways)

Folkways adalah suatu norma atau tata aturan seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu kegiatan yang diikuti tanpa berpikir panjang dan dilakukan berulang-ulang secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar dengan bentuk yang sama, melainkan hanya didasarkan atas tradisi atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat.

Folkways lebih dari custom. Custom adalah cara-cara bertindak yang telah diterima oleh masyarakat. Contoh : cara mengangkat topi, cara duduk, cara-cara peminangan, dan lain-lain.

Folkways dan custom keduanya tidak memerlukan sanksi (ancaman hukuman bagi yang melanggar suatu aturan). Biasanya orang-orang yag menyimpang dari kelaziman dianggap aneh, mendapat celaan atau cacian dari masyarakat, ditertawakan, di ejek, dan lain-lain. Contoh folkways : berpamitan kepada orang tua saat keluar rumah, memberikan salam ketika bertemu dengan orang yang dikenal saat di jalan, makan dan minum dengan tangan kanan dan harus duduk (tidak boleh berdiri), mengetuk pintu jika ingin memasuki kamar orang lain, memakai sepatu dan pakaian dari sisi kanan dahulu, menerima tamu dengan sopan dan ramah, dan lain-lain.

2. Norma Kesusilaan / Tata Kelakuan (Mores)

Mores adalah suatu aturan atau norma yang berasal dari kebiasaan yang dibuat manusia sebagai anggota masyarakat yang erat kaitannya dengan hati nurani dengan mencerminkan sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar untuk melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Contohnya: sopan santun dan tingkah laku seperti melarang pembunuhan, larangan incest yaitu larangan perkawinan antara orang-orang yang dipandang masih berdarah dekat yang akan diusir dari lingkungan kelompok tempat tinggalnya, memperkerjakan anak di bawah umur, suka melakukan perampasan/pemalakan, suka bertindak kekerasan dan lain-lain.

Mores biasanya dihubungkan dengan keyakinan keagamaan. Barang siapa melanggar kesusilaan, biasanya tidak ada hukuman secara langsung. Biasanya diisolir / disingkir oleh masyarakat dan menjadi pembicaraan masyarakat. Dalam tata kelakuan terdapat unsur memaksa atau melarang suatu perbuatan seseorang.

Masyarakat biasanya mengamati anggota-anggotanya apakah ada yang menyimpang dari kesusilaan atau tidak. Bila ternyata ada penyimpangan naka mereka berani melancarkan ejekan-ejekan, sindiran-sindiran, atau memaksa dan mengusir orang itu untuk meninggalkan tempat tinggalnya. Tindakan-tindakan masyarakat yang demikian itu disebut social pressure ( social control).

3. Norma Hukum

Norma hukum yaitu suatu rangkaian aturan atau norma yang berasal dari pemerintah berupa aturan, instruksi, ketetapan, keputusan dan undang-undang dalam suatu negara yang membatasi tingkah laku dan perbuatan seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Norma hukum ini ditujukan kepada anggota masyarakat agar mentaati aturan-aturan yang berisi ketentuan-ketentuan, perintah, kewajibam, ataupun larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan. Ketentuan-ketentuan dalam norma hukum lazimnya dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang atau konvensi-konvensi.

Norma hukum menghendaki agar hidup di dalam masyarakat tidak ada pelanggaran hak milik dari kepentingan orang kepada orang lain.

Norma hukum dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :

Tertulis, yaitu aturan-aturan yang dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang. Contoh : hukum pidana , hukum perdata, dan lain-lain.Tidak tertulis (konvensi), aturan-aturan yang diyakini keberadaannya secara adat meskipun tidak dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang.Contoh : hukum adat.

Dengan adanya aturan ini dapat membuat orang yang melanggarnya akan mendapatkan sanksi atau hukuman yang sesuai dengan aturan norma yang telah ditetapkan, yang biasanya dapat berupa denda atau hukuman fisik. Sanksi terhadap pelanggar sifatnya paling tegas dibanding dengan norma-norma lainnya.

4. Mode / Fashion

Mode adalah cara gaya hidup dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti oleh banyak orang, yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam waktu-waktu tertentu.

Biasanya dilakukan dengan meniru atau iseng dan dalam setiap zaman, mode cenderung untuk selalu berubah-ubah sangat cepat dengan mengikuti trend seiringnya berkembangnya zaman. Pada dasarnya orang mengikuti mode untuk mempertinggi gengsi menurut pandangan pribadi masing-masing, sehingga biasanya bagi orang yang tidak mengikuti mode biasanya akan dianggap ketinggalan zaman (kuno). Contoh mode : mode rambut, mode pakaian. Model kendaraan, rumah dan lain-lain.

Berkembangnya mode yang melampaui batas seperti pakaian seksi, rumah mewah, mobil mewah, kehidupan seronok, dan sebagainya dapat menciptakan konflik baik yang bersifat individual maupun yang bersifat sosial. Sehingga dengan berkembangnya mode(fashion) perlu diimbangi dengan penanaman norma-norma agama kepada masyarakat supaya terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif yang berasal dari perkembangan dunia mode (fashion).

SUMBER :

Soekanto, Soerjono.Sosiologi Suatu Pengantar.1990. Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada

8. Konsep Liyan

Sumber : Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Sosiologi. Jakarta: Rineka Cipta.Koentjaraningrat. 1996. Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.