Upload
ruskanulmaarif
View
214
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
memahami manajemen keuangan
Citation preview
Makalah
MEMAHAMI MANAJEMEN KEUANGAN
Abstrak
Manajemen keuangan membicarakan teori keuangan yang pada dasarnya dilakukan baik oleh individu, Fungsi menejemen keuangan adalah menggunakan dana dan menempatkan dana. Manajemen keuangan (financial management) adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana perusahaan memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola asset sesuai dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh. Manajemen keuangan yang efisien mebutuhkan adanya tujuan dan sasaran, yang digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian keefisienan keputusan keuangan, sendangkan modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, makalah ini membahas konsep manajemen keuangan,tujuan dan manfaat manajemen keunagan serta modal kerja dan pengambilan keputusan.
1. Pendahuluan
Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama untuk kegiatan
operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan
keuangan perusahaan. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat keuangan
kosong. Kuangan perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua kegiatan
operasional perusahaan. Manajemen atas arus keluar masuknya dana perusahaan yang
terkontrol akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis. Dalam
kondisi keuangan yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi keuangan
perusahaan tersebut.
Manajemen Keuangan membicarakan teori keuangan yang pada dasarnya dapat dilakukan
baik oleh individu. Teori keuangan menjelaskan mengapa suatu fenomena dibidang
keuangan bisa terjadi, dan mengapa keputusan keuangan perlu diambil dalam menghadapi
persoalan keuangan. Manajemen sendiri sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pemahaman teori keuangan akan akan memudahakan bagi kita untuk memahami berbagai
masalah keuangan yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari hari. Seorang
manajer keuangan harus dapat memahami dasar dasar dari manajemen keuangan . Oleh
karena itu, sangat penting bagi seorang manajer dalam mengetahui perihal konsep dasar
keuangan.tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendiskusikan manajemen keuangan
dan sebagai salah satu tugas pertengahan semester (mitem) mata kuliah manajemen
keuangan dengan dosen pembimbing Dr. Hasan Basri, S.E, M.Com, Ak
2. Konsep Manajemen Keuangan
Untuk menjalankan fungsinya, suatu perusahaan harus menjalankan fungsinya secara baik,
karena dalam pelaksanaannya masing-masing fungsi, mempunyai keterkaitan satu sama
lain. Menejemen keuangan adalah menejemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Sedangkan fungsi keuangan adalah kegiatan uatama yang harus dilakukan oleh mereka
yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu. Fungsi menejemen keuangan adalah
menggunakan dana dan menempatkan dana. Manajemen keuangan (financial management)
adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana perusahaan
memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola asset sesuai dengan tujuan
perusahaan secara menyeluruh.
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada
berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari
sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam
bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
Manajemen keuangan adalah segala aktivitas dengan perolehan,pendanaan dan
pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh karena itu, fungsi pembuatan
keputusan dari manajemen keuangan dapat dibagi menjadi tiga area utama: keputusan
sehubungan investasi, pendanaan, dan manajemen aktiva.
Definisi Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto (2001) adalah keseluruhan
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan
dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha
untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Sedangkan Definisi Manajemen
Keuangan menurut para ahli
1. Menurut Agus Sartono (2001 : 6) “ Manajemen Keuangan adalah manajemen dana
baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi
secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau
pembelanjaan secara efisien”.
2. Menurut Sutrisno (2003 : 3) “Manajemen Keuangan adalah sebagai semua aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan usaha – usaha mendapatkan dana perusahaan
dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana
tersebut secara efisien”.
3. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang
menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan
dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumberdaya
yang tepat (Emery et al, 1998 : 3).
4. Pinches (1996 : 6) menyatakan bahwa manajemen keuangan adalah akuisisi,
manajemen, dan pembiayaan terhadap sumberdaya-sumberdaya bagi badan usaha
dengan menggunakan uang dan berhubungan dengan harga - harga di pasar ekonomi
eksternal.
5. Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer
keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan,
tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang investasi,
pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan (Weston dan
Copeland, 1992: 2).
6. Suad Husnan dan Enny pudjiastuti (1998 : 4) Manajemen Keuangan adalah
pengaturan kegiatan keuangan dalam suatu organisasi yang menyangkut kegiatan
perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan.
Jadi, Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki
oleh organisasi atau perusahaan. Sehingga dapat kita ketahui bahwa dalam prakteknya,
Manajemen Keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan
keuangan organisasi. Untuk itu, dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik
maka diperlukan pengidentifikasian prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik pula,
Adapun 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan:
1. Konsistensi (Consistency) : Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus
konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh
disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten
terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di
dalam pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountability) : Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum
yang melekat pada individu, kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan
bagaimana dana, peralatan, atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah
digunakan. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber
dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku
kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk
mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
3. Transparansi (Transparency) : Organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya,
menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para
pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan yang
akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku
kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini
mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Kelangsungan Hidup (Viability) : Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di
tingkat strategic maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang
diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan
dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan
sebuah rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat
melaksanakan rencana strategiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
5. Integritas (Integrity) : Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang
terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan
keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan
pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (Stewardship) : Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana
yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan
pengelolaan keuangan dengan baik melalui berhati-hati dalam perencanaan strategic,
identifikasi resiko-resiko keuangan, dan membuat sistem pengendalian dan sistem
keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standards) : Sistem akuntansi dan keuangan yang
digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku
secara umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti
sistem yang digunakan organisasi.
3. Tujuan dan manfaat manajemen
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan
demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi
mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar
dari tindakan yang tidak diinginkan. Manajemen keuangan yang efisien mebutuhkan
adanya tujuan dan sasaran, yang digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian
keefisienan keputusan keuangan. Tujuan perusahaan adalah maksimalisasi kesejahteraan
pemilik perusahaan. Banyaknya saham yang dimiliki menunjukan bukti kepemilikan dalam
perusahaan. Kesejahteraan pemegang saham ditunjukan melalui harga pasar perusahaan,
yang juga merupakan refleksi dari keputusan investasi, pendanaan dan aktiva manajemen.
kesuksesan keputusan suatu bisnis dinilai berdasarkan dampak yang ditimbulkan terhadap
harga saham.
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-
fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan
bagaimana menggunakan dana tersebut (aloocation of fund). Manajer keuangan
berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai
aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Kegiatan
penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek, yang
pertama dalam perencanaan dan prakiraan, di mana manajer keuanagan harus bekerja sama
dengan para manajer yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum
perusahaan, yang kedua manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai
keputusan investasi dan pembiayaannya, serta segala hal yang berkaitan dengannya, yang
ketiga manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manjer lain diperusahaan agar
perusahaan dapat beropersi seefisien mungkin dan yang keempat menyangkut penggunaan
pasar uang dan pasar modal.
Salah satu kepentingan di dalam manajemen yang merencanakan, melaksanakan dan
mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan entitas secara efisien
dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu dengan fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan
penelitian, produksi, pemasaran dan sumberdaya manusia. Dalam menjalankan fungsinya,
tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Fungsi Manajemen Keuangan keuangan diataranya
adalah :
Ø Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian
kegiatan keuangan. Dengan demikian dalam perusahaan, kegiatan tersebut tidak
terbatas pada "Bagian Keuangan".
Ø Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial market.
Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan, untuk
mendanai kegiatan perusahaan. Kalau kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan
menerbitkan aktiva finansial, maka kegiatan menanamkan dana membuat perusahaan
memiliki aktiva riil.
Ø Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan mengharapkan akan
memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan
memperoleh "laba". Laba yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke
pemilik dana (pasar keuangan), atau diinvestasikan kembali ke perusahaan.
Ø Dengan demikian "manajer keuangan" perlu mengambil keputusan tentang:
- Penggunaan dana
- Memperoleh dana
- Pembagian laba.
4. Modal kerja dan keputusan keuangan
Pengertian modal Menurut Bambang Riayanto (2001:17) menyatakan bahwa : “Pengertian
modal secara klasik adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”.
Sedangkan Pengertian Modal Kerja Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001:266) yang
menyatakan bahwa: “ Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar”. Menurut
Agnes Sawir (2005:129) yang menyatakan bahwa modal kerja adalah: “ Keseluruhan
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang
harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”. Menurut Sutrisno
(2007:39) “Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran
upah buruh, membayar hutang dan pembayaran lainnya”. Menurut Bambang Riyanto
(2001:57) mengemukakan tiga konsep pengertian modal kerja, yaitu:
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini didasarkan atas kualitas dana yang ditanam dalam unsur-unsur aktiva
lancar, yaitu aktiva yang dipakai sekali dan akan kembali menjadi bentuk semula, atau
aktiva dengan dana yang tertanam didalam yang akan bebas lagi dalam waktu singkat.
Konsep ini sering disebut Gross Working Capital.
2. Konsep Kualitatif
Konsep ini didasarkan pada aspek kualitatif, yaitu kelebihan aktiva lancar dari hutang
lancarnya. Modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang
benar-benar digunakan untuk membiayai operasi perusahaan yang bersifat rutin tanpa
menggangu likuditasnya. Konsep ini sering disebut Net Working Capital.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini didasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana
yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan,
dengan kalkulasi sebagian dana digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada
periode tersebut (current income) dan sebagian lagi digunakan untuk menghasilkan
pendapatan pada periode-periode berikutnya (future income).
Menurut definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, pengertiaan modal tidaklah
sama, hal tersebut dikarenakan perbedaan cara pandang para ahli tersebut tentang modal itu
sendiri. Pada awal mulanya para ahli melihat bahwa modal itu hanya ditinjau dari
wujudnya (konkrit) saja namun seiring dengan perkembangannya, maka pengertiaan modal
itu tidak hanya dilihat dari wujudnya saja tetapi modal juga dapat ditinjau dari bentuk tidak
wujudnya (abstrak) yakni ditekankan pada kekuasaan memakai atau menggunakan barang-
barang modal.
5. Kesimpulan
1. Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain: Kebijakan Moneter, Kebijakan Pajak, Kondisi Ekonomi, Kondisi Sosial dan
Kondisi Politik.
2. Manajemen Keuangan dalam perkembangannya telah berubah :
- Dari studi yang bersifat deskriptif menjadi studi yang meliputi analisa dan teori yang
normatif.
- Dari bidang yang meliputi penggunaan dana dan alokasi dana menjadi manajemen
dari aktiva dan penilaian perusahaan di dalam “pasar” secara keseluruhan
- Dari bidang yang menekankan pada analisa extern perusahaan menjadi bidang yang
menekankan pada pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
3. Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
memperoleh sumber modal yang semurah - murahnya dan menggunakannya se-
efektif, se-efisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
4. Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan
demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan
setinggi mungkin.
5. Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar dan keputusan manajemen
adalah bagaimana cara seorang manajer mengambil tindakan dalam rangka
mendapatkan dan menetapkan pencapaian laba setinggi-tingginya.
Referensi
Agus Sartono (2001). Manajemen Keuangan, Edisi 3, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, BPFE, Yogyakarta.
Burton A.Kolb and Richard F. DeMong, 1988, Principles Of Financial Manajemen 2nd, Irwin
Bambang Riyanto (2001) Bambang, Riyanto, 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Keown, J. Arthur dkk. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, edisi bahasa Indonesia ketujuh, Salemba empat, Jakarta
Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 5, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006.
Suad Husnan, Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan Buku 1, Edisi 4, BPFE Yogyakarta, 2008.
Suad Husnan, Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan Buku II, Edisi 4, BPFE Yogyakarta, 1998.
Sutrisno, Manajemen Keuangan: Teori, Konsep Dan Aplikasi, EKONISIA FE UII, Yogyakarta, 2005
Sutrisno, 2003, Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi), Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Ekonisia, Yogtakarta.
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland, 1999, Manajemen Keuangan, Edisi 8, Cetakan Kesepuluh, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.