ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
Ns. Hj. Dwi Heppy Rochmawati, M. Kep., Sp.Kep.JHp. 081325988373, email : [email protected] Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam
Sultan Agung Semarang
AREA KEPERAWATAN JIWA
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWAASUHAN KEPERAWATAN RESIKO
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA
TARGET KESEHATAN JIWA
1. SEHAT JIWA TETAP SEHAT2. RISIKO GANGGUAN JIWA JADI SEHAT
JIWA3. GANGGUAN JIWA JADI
MANDIRI DAN PRODUKTIF
INDONESIA SEHAT JIWA
DIAGNOSIS KEPERAWATANSEHAT JIWA
1. Kesiapan peningkatan perkembangan infant
2. Kesiapan peningkatan perkembangan Toddler
3. Kesiapan peningkatan perkembangan pre school
4. Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah
5. Kesiapan peningkatan perkembangan remaja
6. Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa awal
7. Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa
8. Kesiapan peningkatan perkembangan Lansia
9. Kesiapan Peningkatan Perawatan diri
10. Kesiapan Peningkatan pengetahuan
11. Kurang Perawatan Diri
I. INFANTTahap Bayi (Basic Trust Vs Miss Trust)
Pengertian tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan
dimana pada usia ini bayi belajar terhadap
kepercayaan dan ketidakpercayaan. Masa ini merupakan krisis pertama
yang dihadapi oleh bayi.
Karakteristik Perilaku Karakteristik Normal
Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya Menangis saat basah, lapar, haus, dingin, panas, sakit. Menolak atau menangis saat digendong oleh orang
yang tidak dikenalnya Segera terdiam saat digendong, dipeluk atau dibuai Saat menangis mudah dibujuk untuk diam kembali Menyembunyikan wajah dan tidak langsung menangis
saat bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya Mendengarkan musik atau bernyanyi dengan senang Menoleh mencari sumber suara saat namanya
dipanggil Saat diajak bermain memperlihatkan wajah senang Saat diberikan mainan meraih mainan atau mendorong
dan membantingnya.
Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan perkembangan infant
Intervensi GeneralisSegera menggendong, memeluk dan membuai bayi
saat bayi menangisMemenuhi kebutuhan dasar bayi (lapar, haus,
basah, sakit)Memberi selimut saat bayi kedinginganMengajak berbicara dengan bayiMemanggil bayi sesuai dengan namanyaMengajak bayi bermain (bersuara lucu,
menggerakkan benda, memperlihatkan benda berwarna menarik, benda berbunyi)
Keluarga bersabar dan tidak melampiaskan kekesalan atau kemarahan pada bayi
Segera membawa bayi kepada pusat layanan kesehatan bila bayi mengalami masalah kesehatan atau sakit.
II. USIA TODDLER(otonomi vs rasa malu)
Pengertian tahap perkembangan anak usia
1.5 – 3 tahun dimana pada usia ini anak akan belajar mengerjakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhannya secara mandiri (otonomi).
Karakteristik PerilakuKarakteristik NormalAnak mengenal namanya sendiriAnak bertanya segala hal yang baru atau asing
menurutnyaAnak melakukan kegiatanya sendiri dan tidak mau
dibantuAnak sering mengatakan “tidak” atau “jangan” Anak mulai bergaul dengan orang lain dan mau berpisah
dengan orangtuaAnak mulai belajar untuk mengikuti kegiatan
keagamaanRasa malu terjadi jika anak secara jelas menyadari
dirinya sendiri karena pemaparan negatifKeraguan anak akan berkembang jika orang tua secara
jelas membuat malu/ mempermalukan anak di hadapan orang lain, maka sebaiknya orang tua dapat memberikan sikap yang arif ketika anak menjalani masa ini
Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan perkembangan Toddler
Intervensi GeneralisBerikan mainan sesuai perkembangan anakLatih dan membimbing anak untuk melakukan kegiatan
secara mandiriBerikan pujian pada keberhasilan anakTidak menggunakan kalimat perintah tetapi
memberikan alternatif pilihanTidak melampiaskan kemarahan atau kekesalan dalam
bentuk penganiayaan fisik pada anak (memukul, menjambak, menendang dll)
Libatkan anak dalam kegiatan agama keluarga Hindarkan suasana yang dapat membuat anak merasa
tidak aman (menakut-nakuti, membuat terkejut, kalimat negatif, mencela)
Bila anak mengamuk, lindungi dari bahaya cidera, terjatuh, terluka
Bimbing anak untuk BAK/BAB di toilet
III. PRA SEKOLAH(inisiatif vs rasa bersalah)
PENGERTIAN tahap perkembangan anak usia 3-6
tahun dimana pada usia ini anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain, berfantasi dan berinisiatif, pengenalan identitas kelamin, meniru.
Karakteristik PerilakuKarakteristik Normal Anak suka mengkhayal dan kreatifAnak punya inisiatif bermain dengan alat-alat di
rumahAnak suka bermain dengan teman sebayaAnak mudah berpisah dengan orang tuaAnak mengerti mana yang benar dan yang salahAnak belajar merangkai kata dan kalimatAnak mengenal berbagai warnaAnak membantu melakukan pekerjaan rumah
sederhana Anak mengenal jenis kelaminnyaBelajar ketrampilan baru melalui permainan
Diagnosis : Kesiapan peningkatan perkembangan pre school
Tujuan Tindakan :Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang
optimalMengembangkan ketrampilan motorik kasar dan
halusMengembangkan ketrampilan berbahasaMengembangkan ketrampilan adaptasi psikososialPembentukan indentitas dan peran sesuai jenis
kelaminMengembangkan kecerdasan Mengembangkan nilai-nilai moralMeningkatkan peran serta keluarga dalam
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
IV. USIA SEKOLAH(produktifitas vs inferiority)
PENGERTIAN tahap perkembangan anak usia 6-12 th dimana pada usia ini anak akan belajar memiliki kemampuan bekerja dan mendapat ketrampilan dewasa, belajar menguasai dan menyelesaikan tugasnya, produktif belajar, kenikmatan dalam berkompetisi kerja dan merasakan bangga dalam keberhasilan melakukan sesuatu yang baik.
Bisa membedakan sesuatu yang baik/tidak dan dampak melakukan hal yang baik/tidak.
Karakteristik Perilaku Karakteristik Normal Mampu menyelesaikan tugas dari sekolah/rumahMempunyai rasa bersaing misal ingin lebih pandai
dari teman, meraih juara pertamaTerlibat dalam kegiatan kelompokMulai mengerti nilai mata uang dan satuannyaMampu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga
sederhana misal merapikan tempat tidur,menyapu dll
Memiliki hobby tertentu, misal naik sepeda, membaca buku cerita, menggambar
Memliliki teman akrab untuk bermainTidak ada tanda bekas luka penganiayaan
Diagnosis : Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah
Tujuan Mempertahankan pemenuhan kebutuhan
fisik yang optimalMengembangkan ketrampilan motorik
kasar dan halusMengembangkan ketrampilan adaptasi
psikososialMengembangkan kecerdasan Mengembangkan nilai-nilai moralMeningkatkan peran serta keluarga dalam
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
V. REMAJA (12-18 Th)Identity Vs Role Diffusion
Pengertian tahap perkembangan remaja usia 12-18
thn. Remaja harus mampu mencapai identitas diri meliputi peran, tujuan pribadi, keunikan dan ciri khas diri.
Bila hal ini tidak tercapai : remaja mengalami kebingungan peran yang berdampak pada rapuhnya kepribadian sehingga akan terjadi gangguan konsep diri
Karakteristik PerilakuKarakteristik Normal
Menilai diri secara objektif, kelebihan dan kekurangan diri
Bergaul dengan teman Memiliki teman curhat Mengikuti kegiatan rutin (olah raga, seni,
pramuka, pengajian, bela diri)Bertanggung jawab dan mampu mengambil
keputusan tanpa tergantung pada orang tua Menemukan identitas diri, memiliki tujuan dan
cita-cita masa depan Tidak menjadi pelaku tindak antisosial dan
tindak asusila Tidak menuntut orang tua secara paksa untuk
memenuhi keinginan yang berlebihan dan negatif
Berperilaku santun, menghormati orang tua, guru dan bersikap baik pada teman
Memiliki prestasi yang berarti dalam hidup
Diagnosis Kep: Kesiapan peningkatan perkembangan remaja
Intervensi generalis : Memfasilitasi remaja untuk mengikuti
kegiatan yang positif dan bermanfaat Tidak membatasi atau terlau mengekang
remaja melainkan membimbingnya Menciptakan suasana rumah yang nyaman
untuk pengembangan bakat dan kepribadian diri
Menyediakan waktu untuk diskusi, mendengarkan keluhan, harapan dan cita-cita remaja
Tidak menganggap remaja sebagai junior yang tidak memiliki kemampuan apapun
VI. USIA DEWASA AWAL(20-30 TAHUN)
PENGERTIAN tahap perkembangan usia 20-30 tahun dan
pada usia ini individu harus mampu berinteraksi akrab dengan oranglain (Erickson, 1963).
Penekanan utama : dalam perkembangan identitas diri untuk membuat ikatan dengan orang lain yang menghasilkan hubungan intim, mencari pasangan, puncak intelektual dan fisik, mencari kepuasan diri tinggi.
Kegagalan dalam berhubungan akrab dan memperoleh pekerjaan dapat menyebabkan individu menjauhi pergaulan dan merasa kesepian lalu menyendiri
Karakteristik PerilakuKarakteristik NormalMenjalin interaksi yang hangat dan akrab
dengan orang lainMempunyai hubungan dekat dengan orang-
orang tertentu (pacar, sahabat)Membentuk keluargaMempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja
dan berinteraksiMerasa mampu mandiri karena sudah bekerjaMemperlihatkan tanggungjawab secara
ekonomi, sosial dan emosionalMempunyai konsep diri yang realistisMenyukai diri dan mengetahui tujuan hidupBerinteraksi baik dengan keluargaMampu mengatasi strss akibat perubahan
dirinyaMenganggap kehidupan sosialnya bermaknaMempunyai nilai yang menjadi pedoman
hidupya
Diagnosis Keperawatan: Kesiapan peningkatan
perkembangan dewasa Awal
VII. DEWASA (30-60 Th)(GENERATIVITY Vs SELF-ABSORPTION AND STAGNATION)
Pengertiantahap perkembangan manusia usia 30 – 60
tahun dimana pada tahap ini merupakan tahap dimana individu mampu terlibat dalam kehidupan keluarga, masyarakat, pekerjaan, dan mampu membimbing anaknya.
Individu harus menyadari hal ini, apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi dapat menyebabkan ketergantungan dalam pekerjaan dan keuangan.
Karakteristik PerilakuKarakteristik Normal
Menilai pencapaian hidupMerasa nyaman dengan pasangan hidupMenerima perubahan fisik dan psikologis yang
terjadiMembimbing dan menyiapkan generasi di
bawah usianya secara arif dan bijaksanaMenyesuaikan diri dengan orang tuanya yang
sudah lansiaKreatif : mempunyai inisiatif dan ide-ide
melakukan sesuatu yang bermanfaatProduktif : mampu menghasilkan sesuatu yang
berarti bagi dirinya dan orang lain, mengisi waktu luang dengan hal yang positif dan bermanfaat
Perhatian dan peduli dengan orang lain : memperhatikan kebutuhan orang lain.
Mengembangkan minat dan hobi.
Diagnosa keperawatan : Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa
VIII. LANSIA(integritas vs putus asa)
PENGERTIAN Perkembangan psikososial lanjut usia
adalah tercapainya integritas diri yang utuh. Pemahaman terhadap makna hidup secara
keseluruhan membuat lansia berusaha menuntun generasi berikutnya (anak dan cucunya) berdasarkan sudut pandangnya.
Lansia yang tidak mencapai integritas diri akan merasa putus asa dan menyesali masa lalunya karena tidak merasakan hidupnya bermakna.
Karakteristik PerilakuKarakteristik NormalMempunyai harga diri tinggiMenilai kehidupannya berartiMenerima nilai dan keunikan orang lainMenerima dan menyesuaikan kematian
pasanganMenyiapkan diri menerima datangnya
kematiasnMelaksanakan kegiatan agama secara rutinMerasa dicintai dan berarti dalam keluargaBerpartisipasi dalam kegiaan sosial dan
kelompok masyarakatMenyiapkan diri ditinggalkan anak yang telah
mandiri
Diagnosis Keperawatan: Kesiapan peningkatan perkembangan Lansia
IX. KESIAPAN PENINGKATAN PENGETAHUAN ( READNESS ENCHANCED FOR KNOWLEDGE)
PengertianKondisi individu yang membutuhkan
upaya peningkatan pemahaman.
Kondisi KlienKlien menceritakan pengalaman proses
penyakitnya pada perawatKlien menanyakan bagaimana upaya
pencegahan suatu penyakit dan cara mengansipasinya pada perawat
Klien tampak mengharapkan penjelasan tentang cara mengantisipasi suatu penyakit
Klien tampak bingung dan jika ditanya dan melakukan sesuatu hanya menjawab pertanyaan dengan : “ tidak tahu…..selanjutnya seperti apa yang saya lakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang informasi ……”
Diagnosa Keperawatan: Kesiapan meningkatkan pengetahuan (readiness enchange for knowledge)
X. KURANG PENGETAHUAN(DEFICIENT KNOWLEDGE)
PengertianKetiadaan atau kekurangan informasi
kognitif atau ketrampilan psikomotorik berhubungan dengan topik yang spesifik yang diperlukan untuk pemulihan kesehatan, pemeliharaan, atau promosi kesehatan.Teaching may take place in a hospital, ambulatory care, or home setting. (NANDA, 2008).
Tanda dan GejalaBanyak bertanya kepada petugas kesehatan. Mengucapkan suatu informasi dengan tidak
tepatKetidakmampuan mengikuti petunjuk dalam
melakukan pekerjaanMenolak kebutuhan untuk belajarMelakukan pekerjaan dengan tidak benar.Mengekspresikan rasa frustasi dan
kebingungan ketika melakukan pekerjaan.Susah mengingat
Diagnosis : Kurang Pengetahuan
XI. PERAWATAN DIRIPengertian:
Satu pola dari kegaiatan/aktivitas seseorang yang membantu menuju kearah sehat untuk menemukan tujuan sehat dan menjadikan suatu kekuatan
Tanda Dan GejalaMembersihkan badan atau bagian badanMendapatkan atau memperoleh sumber airMengeringkan badan Mampu mengenakan pakaian Mampu menelan makanan Mampu memegang alat makan,mengunyah
makanan Mampu pergi ke toilet, WC, Melaksanakan
kebersihan yang sesuai
Diagnosa Keperawatan : Kesiapan Peningkatan Perawatan Diri
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Recommended