1
A. JUDUL PROGRAM
Hubungan antara Kebisingan dengan Perubahan Tekanan Darah
pada Pekerja Industri Knalpot Purbalingga Lor.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Industri knalpot merupakan salah satu sektor industri terkenal di
Purbalingga yang terletak di Desa Pesayangan Kecamatan Purbalingga Lor.
Di daerah Purbalingga Lor terdapat sekitar 5 tempat industri pembuatan
knalpot yang masing terdiri dari kurang lebih 25 orang pekerja. Proses
mekanisme pembuatan knalpot seharusnya dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin-mesin dan alat-alat yang lebih modern dan efisien.
Namun karena keterbatasan biaya, pembuatan knalpot di Industri Knalpot
Purbalingga dilakukan dengan cara memukul-mukul besi. Hal ini yang
mengakibatkan kebisingan di lingkungan sekitar industri knalpot terutama
bagi para pekerjanya.
Hasil studi pendahuluan pengukuran intensitas bunyi yang
dilakukan peneliti dengan bantuan Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga
didapatkan bahwa intensitas bunyi di Industri Kenalpot Purbalingga Lor di
atas ambang batas yaitu 105 dB dengan lama masa kerja 8 jam perhari dari
pukul 07.30 sampai dengan pukul 15.30.
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan
dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan
dalam satuan desibel (dB) (Tambunan,2005). Kebisingan yang tinggi mampu
menimbulkan efek viseral, seperti perubahan frekuensi jantung, perubahan
tekanan darah, dan tingkat pengeluaran keringat. (Wahyu,2003).
Penelitian ini akan lebih memfokuskan pada dampak kebisingan
terhadap perubahan tekanan darah. Normalnya tekanan darah manusia
berkisar 120/80 mmHg. Namun, dalam keadaan tertentu tekanan darah dapat
berubah-ubah sesuai dengan aktivitas, jenis kelamin, usia, lingkungan, dan
sebagainya (Vitahealth, 2000).
2
C. PERUMUSAN MASALAH
Kebisingan yang melebihi nilai ambang batas dapat menimbulkan
perubahan frekuensi jantung dan perubahan tekanan darah. Dari penelitian
sebelumnya, semua pekerja di Industri Knalpot Purbalingga beresiko
mengalami hipertensi. Sehingga rumusan masalah ini yaitu adakah hubungan
antara kebisingan dengan perubahan tekanan darah pada pekerja di Industri
Knalpot Purbalingga?
D. TUJUAN PROGRAM
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara kebisingan dengan perubahan tekanan
pada pekerja di Industri Knalpot Purbalingga
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat kebisingan dalam pembuatan knalpot pada pekerja
di Industri Knalpot Purbalingga
b. Mengetahui perubahan tekanan darah pada pekerja di Industri Knalpot
Purbalingga sebelum dan sesudah kerja
c. Menganalisis hubungan antara kebisingan pembuatan knalpot dengan
perubahan tekanan darah pada pekerja di Industri Knalpot Purbalingga
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Menumbuhkan kesadaraan para pemilik industri untuk menerapkan
konsep K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan para pekerja Industri
Knalpot untuk menggunakan alat pelindung diri khususnya pelindung telinga
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat sehingga mencegah
terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan bagi para pekerja Industri
Knalpot
2. Menurunkan cedera dan/atau kecacatan pada pekerja Industri Knalpot
3. Meningkatkan derajat kesehatan pekerja di Industri Knalpot
3
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kebisingan
a. Pengertian Kebisingan
Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak dikehendaki.
Bising dalam kesehatan kerja dapat diartikan sebagai suara yang dapat
menurunkan pendengaran baik secara kuantitatif (peningkatan amang
pendengaran) maupun secara kualitatif (penyempitan spektrum
pendengaran), berkaitan dengan faktor intensitas, frekuensi, durasi dan
pola waktu (Sasongko,2000).
b. Sumber Kebisingan
Menurut Tambunan (2005) bahwa di tempat kerja, sumber
kebisingan berasal dari peralatan dan mesin-mesin. Peralatan dan
mesin-mesin dapat menimbulkan kebisingan dikarenakan sebagai
berikut:
1) Mengoperasikan mesin-mesin produksi yang sudah cukup tua.
2) Terlalu sering mengoperasikan mesin-mesin kerja pada kapasitas
kerja yang cukup tinggi dalam periode operasi cukup panjang.
3) Sistem perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi ala kadarnya.
Misalnya mesin diperbaiki hanya pada saat mesin mengalami
kerusakan parah.
4) Melakukan modifikasi/perubahan/pergantian secara parsial pada
komponen-komponen mesin produksi tanpa mengidahkan kaidah-
kaidah keteknikan yang benar, termasuk menggunakan komponen-
komponen mesin tiruan.
5) Pemasangan dan peletakan komponen-komponen mesin secara tidak
tepat.
6) Penggunaan alat-alat yang tidak sesuai dengan fungsinya.
c. Nilai Ambang Batas Kebisingan
Lingkungan kerja industri, tingkat kebisingan biasanya tinggi
sehingga harus ada batas waktu pajanan kebisingan. Batasan kebisingan
yang diberikan oleh The Workplace and Safety (Noise) Compliance
4
Standar 1995, SL No 381 adalah 8 jam terus menerus pada level 85 dB
(A), dengan refrensi 20 micropascal (NIOSH, 1998).
Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 51/Men/1999
tentang kebisingan adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Nilai Ambang Batas Kebisingan
No Waktu Pemajanan Per Hari Tingkat Suara Dalam dB (A)123456789
8 jam4 jam2 jam1 jam
30 menit15 menit7,5 menit3,5 menit1,88 menit
8588919497100103106109
d. Hubungan Kebisingan dengan Tekanan Darah
Tingkat kebisingan mencapai 60 desibel dapat meningkatkan
kadar hormon stress, seperti epinerin, non-epinerin dan kortisol tubuh
yang mengakibatkan terjadinya perubahan irama jantung dan tekanan
darah. Bising yang terus – menerus diterima seseorang akan
menimbulkan gangguan proses fisiologis jaringan otot dalam tubuh dan
memicu emosi yang tidak stabil. Ketidakstabilan emosi tersebut dapat
memacu jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh
tubuh dalam waktu yang lama tekanan darah akan naik sehingga
menyebabkan hipertensi (Tambunan, 205).
2. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di dinding
pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan kembali ke
jantung (pembuluh balik) (Vitahealth, 2000). Tekanan darah dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Tekanan Sistolik, adalah tekanan pada pembuluh darah yang lebih besar
ketika jantung berkontraksi. Tekanan yang terjadi bila otot jantung
berdenyut memompa untuk mendorong darah keluar melalui arteri.
Dimana tekanan ini berkisar antara 95-140 mmHg.
5
b. Tekanan Diastolik, adalah tekanan yang terjadi ketika jantung rileks
diantara tiap denyutan. Tekanan ini menyatakan tekanan terendag
selama jantung mengembang. Dimana tekanan ini berkisar antara 60-95
mmHg. (Beevers, 2002)
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang
mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan darah sistolik terus
meningkat sampai usia 60–80 tahun, kemudian berkurang secara perlahan
atau bahkan menurun drastis (WHO, 2001).
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara
alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang
jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dapat dipengaruhi
oleh aktivitas fisik dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas
dan lebih rendah ketika beristirahat.Tekanan darah dalam satu hari juga
berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur
malam hari (Vitahealth, 2000)
H. METODE PELAKSANAAN
1. Desain Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan merupakan desain penelitian
observasional analitik dengan menggunakan studi analitik cross sectional.
Desain penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara
kebisingan dengan tekanan darah pada pekerja indusri kenalpot di
Kelurahan Purbalingga Lor.
2. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah jumlah keseluruhan pekerja di 5
Industri Knalpot Purbalingga Lor yaitu 125 pekerja.
3. Sampel Penelitian
Kriteria inklusi
a. Pekerja yang berusia < 60 tahun
b. Pekerja terpapar kebisingan di lingkungan kerja selama 8 jam terus-
menerus.
c. Pekerja yang tidak pernah mengunakan alat pelindung telinga.
6
d. Pekerja yang memiliki riwayat kesehatan baik (tidak memiliki
penyakit kardiovaskuler)
e. Bersedia menjadi responden.
f. Pekerja yang memiliki indeks massa tubuh 18-25 kg/m2
Sampel yang telah ditentukan berdasarkan kriteria inklusi
berjumlah 50 orang.
4. Variabel Penelitian
Jenis variabel penelitian ini adalah :
a. Variabel terikat
Tekanan darah pekerja industri knalpot di Kelurahan Purbalingga
Lor.
b. Variabel bebas
Kebisingan yang terpapar pada pekerja industri knalpot di Kelurahan
Purbalingga Lor
5. Definisi Operasional
Tabel 2 Definisi Operasional variabel penelitian
No Variabel Definisi Operasional
Skala Cara Mengukur
Kategori
1. Intensitas kebisingan
Paparan suara yang terukur pada telingga pekerja di Industri Knalpot Purbalingga Lor
dB Menggunakan Soundlevelmeter
Rasio
2. Peningkatan tekanan darah
Perubahan tekanan darah pekerja, yang dibandingkan sebelum bekerja dan sesudah bekerja
mmHg Menggunakan tensimeter
Rasio
6. Teknik Pelaksanaan
a. Alat
1) Timbangan
Timbangan badan adalah timbangan untuk mengukur berat
badan seseorang. Timbangan badan sangatlah berguna untuk
7
keperluan data pribadi ataupun keperluan kelompok mengenai
berat badan seseorang.
2) Tensimeter
Alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran
tekanan darah guna menentukan peningkatan tekanan darah
sebelum kerja dan sesudah kerja.
3) Soundlevelmeter
Soundlevelmeter yang digunakan untuk penelitian adalah
soundlevelmeter yang bermerek Extech 407736 milik Dinas
Kesehatan Kabupaten Purbalingga. Urutan cara kerja
soundlevelmeter tersebut adalah :
a) Saklar power digerakan ke posisi HI karena pengukuran pada
intensitas suara yang tinggi yatu di lingkungan kerja.
b) Saklar function pada posisi “A” karena yang akan diukur
adalah kawasan lingkunga kerja sesuai dengan anjuran dari
OSHA.
c) Saklar response pada posisi slow untuk pengukuran intensitas
bunyi tiap 1 detik.
d) Sebelum melakukan pengukuran alat dikalibrasi terlebih
dahulu pada lingkungan yang kebisingannya sangat minimal.
Saklar function pada posisi CAL 94 dB hingga pada layar
muncul angka 94 dB. Setelah dikalibrasi pengukuran dapat
dilakukan.
e) Pengukuran soundlevel meter dilakukan tiap 5 menit dan
dihitung rata-ratanya.
b. Tata Urutan Kerja
1) Persiapan Penelitian
a) Melakukan studi pendahuluan di kawasan industri knalpot di
Kelurahan Purbalingga Lor.
b) Penyusunan rencana penelitian meliputi : a. penetapan variabel;
b. penetapan drfinisi operasional variabel; c. penyusunan
rencana analisis hasil penelitian.
8
2) Pelaksanaan Penelitian
a) Melakukan informed consent pada subyek penelitian.
b) Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang diperlukan
yang dilakukan oleh dokter umum.
c) Subyek penelitian yang masuk ke dalam kriteria inklusi mengisi
lembar persetujuan untuk menjadi subyek penelitian.
d) Mengukur intensitas kebisingan di kawasan industri knalpot
pada jam kerja.
e) Mengukur berat badan dan tinggi badan untuk menentukan
status gizi
f) Menyiapkan alat tensimeter yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah, sebelumnya sudah dikalibrasi. Pengukuran
audiometri dilakukan oleh petugas kesehatan (dokter umum) dan
peneliti.
g) Melakukan pengukuran tensimeter pada subyek penelitian yang
dilakukan oleh petugas medis (dokter umum).
3) Tahap Penyelesaian
Malakukan pengolahan data dan penyusunan laporan hasil
penelitian dengan cara :
a) Editing yaitu melakukan koreksi terhadap data yang terkumpul
apakah sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.
b) Pengkodean yaitu merubah data berbentuk huruf menjadi bentuk
angka atau bilangan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan.
c) Entry data yaitu memindah data ke dalam komputer untuk
diolah dengan komputer.
d) Tabulasi data yaitu membuat tabel untuk hasil pengumpulan dan
pengolahan data.
e) Penyajian data bisa berupa tulisan, tabel, atau grafik
f) Analisis data.
7. Data Penelitian
Data penelitian yang dipakai yaitu data primer yang diperoleh
dari hasil pengukuran sound level meter, tensimeter, dan kuesioner.
9
8. Teknik Pengambilan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan mengukur
intensitas kebisingan yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan petugas
Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dan tekanan darah para pekerja
yang dilakukan oleh peneliti bersama petugas medis yaitu dokter umum.
9. Rencana Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan secara deskriptif dari masing-
masing variabel dengan tabel distribusi frekuensi disertai penjelasan.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara
variabel dependent dan independent. Karena rancangan penelitian ini
adalah cross sectional, terdiri dari dua variabel dan masing-masing
hanya terdiri dari 2 kategori maka dapat dilakukan menggunakan uji
beda (Budiarto, 2001).
c. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama 6 minggu di Lingkungan kerja
Industri Knalpot di Kelurahan Purbalingga Lor
I. JADWAL KEGIATAN
No Rincian ProgramBulan I
Minggu keBulan II
Minggu keBulan III
Minggu keBulan IV
Minggu ke1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan pelaksanaan program
2 Pengukuran intensitas bunyi di Industri Knalpot
3 Pengukuran berat badan dan tekanan darah pekerja
4 Menganalisis data5 Pembuatan Laporan
10
J. RANCANGAN BIAYA
NO
KEGIATAN/ SUB KEGIATAN
SATUAN VOLUME KEGIATAN
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
1 Proposala. Penelusuran Pustakab. Pengandaan
Buah 13
500.00025.000
500.00075.000
2 Bahan Habis Pakaia. Kertas b. Tintac. CDd. Bolpin
Rim Buah Buah Buah
42510
35.00060.0005.0003.000
140.000120.00025.00030.000
3 Peralatan Penunjanga. Penyewaan
Soundlevelmeterbuah 1 500.000 500.000
4 Pengurusan Perijinana. BAPEDA Purbalinggab. Dinas Kesehatan
Purbalingga
Unit
unit
1
1
250.000
250.000
250.000
250.0005 Perjalanan
a. Transportasi ke lokasi penelitian1. Suvey Pendahuluan2. Pengumpulan data
b. Transportasi mencari referensi
2x4 orang5x4 orang5x4orang
50.00050.00050.000
400.0001.000.0001.000.000
6 Konsumsi Hari 5x57 orang 15.000 4.275.0007 Laporan Penelitian
a. Pembuatan Laporanb. Penggandaan Laporan
BuahBuah
15
500.00025.000
500.000125.000
8 Seminar Buah 1 1.000.000 1.000.000JUMLAH 10.190.000
K. DAFTAR PUTAKA
Budiarto, Eko. 2001. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Beevers, D.G. 2002. Seri Kesehatan Bimbingan Dokter Anda Tekanan Darah. Jakarta : Dian Rakyat Jakarta.
Sasongko, Dwi P. 2000. Kebisingan Lingkungan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Tambunan, S. 2005. Kebisingan Di Tempat Kerja. Yokyakarta : Andi.
11
Vitahealth. 2000. Hipertensi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wahyu, A. 2003. Higiene Perusahan. Makassar : FKM Univeritas Hasanuddin.
WHO. 2001. Pengendalian Hipertensi. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
L. LAMPIRAN
1. Biodata ketua serta anggota kelompok
2. Biodata dosen pendamping
12
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana
a. Nama : Novy Nur Kusumawardhani
b. NIM : G1B011041
c. Fakultas/Program Studi : Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu
Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat
d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman
e. Tempat, Tanggal Lahir : Purbalingga, 20 November 1992
f. Waktu untuk kegiatan PKM : ......Jam/Minggu
Tanda tangan
Novy Nur Kusumawardhani
2. Anggota Pelaksana 1
3. Nama : Diah Adni Fauziah
4. NIM : G1B009056
5. Fakultas/Program Studi : Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu
Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat
6. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman
7. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 9 Maret 1991
8. Waktu untuk kegiatan PKM : ......Jam/Minggu
Tanda tangan
13
Diah Adni Fauziah
3. Anggota Pelaksana 2
a. Nama : Yuditha Nindya Kartika Rizqi
b. NIM : G1B011059
c. Fakultas/Program Studi : Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu
Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat
d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman
e. Tempat, Tanggal Lahir : Kebumen, 19 September 1993
g. Waktu untuk kegiatan PKM :.......Jam/Minggu
Tanda tangan
Yuditha Nindya Kartika Rizqi
4. Anggota Pelaksana 3
a. Nama : Anshah Shafa Nabilah
b. NIM : G1B011055
c. Fakultas/Program Studi : Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu
Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat
d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman
e. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 23 September 1993
h. Waktu untuk kegiatan PKM :.......Jam/Minggu
Tanda tangan
Anshah Shafa Nabilah
14
BIODATA DOSEN PENDAMPING
a. Nama Lengkap : Siti Harwanti, S.Kp., M.Kes
b. NIDN : 0016087308
c. Golongan/Pangkat : III b/Penata Muda Tk 1
d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
e. Jabatan Struktural : -
f. Fakultas/Jurusan : Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan / Jurusan
Kesehatan Masyarakat
g. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman
h. Tempat, Tanggal Lahir : Sukoharjo, 16 Agustus 1973
i. Alamat : Jl. Riyanto No.5D Sumampir, Purwokerto
j. No. Telepon/HP : 085869664061
k. Bidang Keahlian : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
l. Riwayat Pendidikan : S1 PSIK UNPAD
S2 IKK UGM
Tanda Tangan
Siti Harwanti, S.Kp., M.Kes
NIDN. 0016087308
15