29
A. Judul Rancang Bangun Papan Iklan Digital Menggunakan Password Berbasis PSTN (Public Switched Telephone Network). B.Latar Belakang Masalah Sebagai manusia yang modern, informasi menjadi salah satu hal yang cukup penting di dalam kehidupan. Bahkan ada ungkapan yang menyatakan bahwa jika kita ingin menguasai dunia, maka kuasailah informasi. Salah satu contoh bentuk media informasi yang ada adalah iklan. Iklan adalah suatu bentuk informasi yang ditampilkan di tempat-tempat umum baik berupa tulisan maupun animasi mengenai suatu produk, pengumuman, himbauan maupun hal- hal lainnya. Masyarakat saat ini membutuhkan hal-hal yang mudah dan bernilai artistik. Dalam ruang lingkup yang kecil saja misalnya di kota-kota metropolitan, kita dapat melihat semakin pesat perkembangannya. Hal ini dapat dilihat dengan semakin maraknya pembangunan gedung-gedung perkantoran, supermarket, pembangunan jembatan dan lain sebagainya. Seiring dengan hal tersebut, maka dirasa perlu untuk menciptakan suatu sarana informasi yang tidak hanya sekedar bertujuan untuk menyampaikan informasi, tetapi juga menciptakan kemudahan dan memiliki nilai artistik tersendiri dan berteknologi. 1

Proposal PKM 2009

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Proposal PKM 2009

A. Judul

Rancang Bangun Papan Iklan Digital Menggunakan Password Berbasis PSTN

(Public Switched Telephone Network).

B.Latar Belakang Masalah

Sebagai manusia yang modern, informasi menjadi salah satu hal yang cukup

penting di dalam kehidupan. Bahkan ada ungkapan yang menyatakan bahwa jika kita

ingin menguasai dunia, maka kuasailah informasi. Salah satu contoh bentuk media

informasi yang ada adalah iklan. Iklan adalah suatu bentuk informasi yang

ditampilkan di tempat-tempat umum baik berupa tulisan maupun animasi mengenai

suatu produk, pengumuman, himbauan maupun hal-hal lainnya.

Masyarakat saat ini membutuhkan hal-hal yang mudah dan bernilai artistik.

Dalam ruang lingkup yang kecil saja misalnya di kota-kota metropolitan, kita dapat

melihat semakin pesat perkembangannya. Hal ini dapat dilihat dengan semakin

maraknya pembangunan gedung-gedung perkantoran, supermarket, pembangunan

jembatan dan lain sebagainya. Seiring dengan hal tersebut, maka dirasa perlu untuk

menciptakan suatu sarana informasi yang tidak hanya sekedar bertujuan untuk

menyampaikan informasi, tetapi juga menciptakan kemudahan dan memiliki nilai

artistik tersendiri dan berteknologi.

Sekarang ini banyak ditemukan cara dan teknik untuk menyampaikan informasi,

yaitu melalui slogan, spanduk, brosur, dan lain sebagainya. Pada penelitian ini akan

disajikan sebuah inovasi dalam proses penyampaian informasi tersebut dengan

menggunakan media telekomunikasi yaitu PSTN (Public Switch Telephone Network),

yang bernama RANCANG BANGUN PAPAN IKLAN DIGITAL DENGAN

MENGGUNAKAN PASSWORD BERBASIS PSTN (PUBLIC SWITCHED

TELEPHONE NETWORK). Dengan adanya alat ini diharapkan dapat menjadi salah

satu sarana informasi yang menarik dan berteknologi. Alat ini dapat digunakan untuk

memasang iklan maupun informasi-informasi lain yang diinginkan dan juga

dibutuhkan oleh khalayak ramai dengan lebih cepat dan lebih mudah.

1

Page 2: Proposal PKM 2009

C. Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada bagian ini adalah:

1. Bagaimana pembuatan rangkaian Ring Detektor yang berfungsi sebagai

pendeteksi nada dering yang dikirim oleh sentral telepon?

2. Bagaimana pembuatan rangkaian Off-Hook yang berfungsi untuk mengaktifkan

relay?

3. Bagaimana pembuatan rangkaian Dekoder DTMF yang berfungsi untuk

menerima sinyal-sinyal DTMF dari pesawat telepon dan mengkodekannya

menjadi data biner 4 bit?

4. Bagaimana pembuatan papan digital berupa susunan LED matriks yang disusun

sebanyak 8 baris dan 144 kolom beserta rangkaian shift registernya?

D. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengimplementasikan Jalur PSTN sebagai media dalam menampilkan informasi

pada papan iklan.

2. Papan iklan digital dengan menggunakan password berbasis PSTN (Public

Switched Telephone Network) ini nantinya dapat digunakan sebagai sarana

pembelajaran lebih lanjut dalam mata pelajaraan yang berkenaan dengan

transmisi, komunikasi data maupun aplikasi mikrokontroller pada suatu perguruan

tinggi.

E. Luaran Yang Diharapkan

Adapun Luaran dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Paten

2. Model

3. Desain

4. Piranti Lunak

5. Jasa

2

Page 3: Proposal PKM 2009

F. Manfaat / Kegunaan

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari pembuatan penelitian ini adalah:

1. Memberikan kemudahan bagi para produsen untuk mempromosikan barang dan

jasanya secara langsung.

2. Mempermudah dalam pemasangan iklan agar tidak memiliki kendala dalam

masalah waktu dan biaya pemasangannya.

3. Mengefisiensikan penggunaan tenaga secara fisik dalam proses pemasangan

iklan.

G. Tinjauan Pustaka

G.1 Telepon

Prinsip dasar telepon adalah mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik oleh

mikropon yang kemudian diteruskan melalui kabel dan pada bagian tujuan diubah

kembali menjadi sinyal suara oleh telepon yang dituju. Pada dasarnya telepon terdiri dari

alat pengirim suara (microphone) dan alat penerima suara (speaker). Pesawat ini

dihubungkan dengan sentral telepon menggunakan sepasang kabel tembaga yang dikenal

sebagai saluran dua kawat. Tegangan telepon dicatu dari sentral sebesar 48V. Tahanan

minimal pesawat telepon pada kondisi on hook (tidak aktif) adalah 3.000 Ohm,

sedangkan pada saat kondisi off hook (aktif) akan turun menjadi 220 Ohm.

G.1.1 Pensinyalan Telepon

Agar pesawat telepon dapat berhubungan dengan sentral telepon maka diperlukan

pensinyalan. Berikut ini adalah kondisi dan sinyal-sinyal yang terjadi pada saat:

1. Melakukan Panggilan

Pada saat melakukan panggilan, kondisi atau sinyal-sinyal yang terjadi pada saluran

telepon adalah sebagai berikut:

a. Kondisi Off Hook, saat handset telepon diangkat. Tegangan ±48Volt akan turun

menjadi 6-12V karena saluran telepon mendapat beban ±220 ohm pada saat itu.

b. Sinyal Tone, frekuensi 425 Hz dengan level DC 6-12 V yang terdengar dan

menunjukkan bahwa pesawat telepon telah terhubung dengan saluran telepon.

3

Page 4: Proposal PKM 2009

Gambar 1. Sinyal Tone 425 Hz

c. Sinyal DTMF (Dual Tone Multi Frequency), yang terjadi saat pengguna telepon

memutar nomor telepon tujuan. Sinyal ini berupa gabungan dua buah frekuensi

dengan kombinasi sesuai Gambar 2 berikut:

Gambar 2. Perwakilan Sinyal DTMF

d. Nada Panggil (Call Progress), merupakan sinyal pemberitahuan status telepon

yang dipanggil dalam keadaan sibuk atau tidak. Hal ini dapat dibedakan pada

bagian periode.

Pemberitahuan Status Nada Sibuk dilakukan oleh Sentral Jaringan

Telepon dengan mengirimkan sinyal tone 425 Hz dengan periode ½ detik.

Pemberitahuan Status Nada Sambung dilakukan oleh Sentral Jaringan

Telepon dengan mengirimkan sinyal tone 425 Hz dengan periode 4 detik.

4

Page 5: Proposal PKM 2009

2. Menerima Panggilan

Pada saat menerima panggilan, maka kondisi dan sinyal yang terjadi pada kondisi

ini adalah sebagai berikut:

a. Sinyal Dering, berupa sinyal frekuensi 425 Hz dengan periode yang sama persis

dengan nada panggil sambung. Sinyal nada sambung pada telepon pemanggil

sebetulnya adalah merupakan duplikasi dari sinyal dering yang terjadi pada

telepon yang dipanggil.

b. Kondisi Off Hook, pada saat ini beban ± 220 ohm terdeteksi sehingga tegangan

pada saluran telepon turun. Sentral Saluran Telepon yang mendeteksi kondisi ini

langsung menghentikan pengiriman sinyal dering maupun sinyal nada sambung

dan menghubungkan kedua pesawat telepon tersebut melalui saklar-saklar yang

ada pada jaringan telepon.

G.1.2 Bagian Pada Pesawat Telepon

Pada dasarnya pesawat telepon standar memiliki bagian-bagian antara lain:

1. Network Block

Terdiri dari rangkaian yang memisahkan antara input dari mikropon dan output ke

speaker.

2. Standar Dial

Merupakan papan dial yang digunakan untuk memilih alamat tujuan yang akan

dihubungi. Papan dial ini terdiri dari jenis push button maupun rotary dial.

3. Ringer

Terdiri atas rangkaian bel yang akan berbunyi saat telepon dihubungi.

4. Handset

Tempat meletakkan komponen mikropon dan speaker.

5. Hook Switch

Switch yang berfungsi untuk mengaktifkan telepon. Hook switch berhubungan dengan

peletakkan handset.

5

Page 6: Proposal PKM 2009

G.1.3 Sumber Tenaga Pesawat Telepon

Pesawat telepon memiliki sumber tenaga yang langsung diberikan oleh STO,

sehingga bila terjadi pemadaman listrik, pesawat telepon dapat terus beroperasi dengan

baik. Sistem ini dikenal dengan sebutan Telepon Baterai Sentral (common battery). Kabel

telepon terdiri dari dua kabel yang masing-masing berpolaritas positif dan negative.

Kabel positif juga dikenal dengan sebutan TIP, karena berhubungan langsung dengan

terminal positif. Kabel ini dialiri sinyal-sinyal telepon, kecuali sinyal dering, sedangkan

terminal negatif disebut RING, karena secara langsung terhubung dengan rangkaian

pembangkit sinyal dering.

G.2 Komponen Elektronika yang Digunakan

G.2.1 Optocoupler

Optocoupler adalah suatu piranti yang meskipun secara fisik menjadi satu, tetapi

sebenarnya terpisah antar bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya. Kondisi

yang terisolasi antara masukan dan keluarannya tersebut dikatakan sebagai isolasi elektris

(electrical isolation).

Penggunaannya memungkinkan untuk memisahkan dua bagian dengan tegangan

kerja berbeda.

Gambar 3. Skematika optocoepler IC 4N25

Biasanya dipasaran optocoupler tersedia dengan tipe 4N25 ini mempunyai

tegangan isolasi 7500 Volt dengan kemampuan maksimal LED dialiri arus forward

sebesar 3 Ampere.

6

Page 7: Proposal PKM 2009

G.2.2 IC MT 8870

IC DTMF merupakan sebuah DTMF penerima penuh yang terdiri dari filter dan

fungsi-fungsi decoder. IC ini terdiri dari 18 pin. Rangkaian DTMF receiver direalisasikan

dengan menggunakan komponen IC MT 8870. Pemilihan komponen ini berdasarkan

pertimbangan sebagai berikut:

1. Menggunakan komponen luar yang sedikit

2. Telah mengandung filter

3. Pengkodean 4 bit biner yang lengkap

Gambar 4. IC MT8870

Keterangan Masing-masing PIN pada IC MT8870:

1. IN + (Pin 1)

Pin ini merupakan masukkan non inverting, dihubungkan pada supply positif. Pin ini

aktif dalam kondisi high.

2. IN – (Pin 2)

Pin ini merupakan masukkan inverting, dihubungkan pada supply negatif. Pin ini aktif

dalam kondisi low.

3. GS/Gain Select (Pin 3)

Pin ini memberikan jalan masuk untuk keluaran dari penguat untuk menghubungkan

resistor umpan balik.

4. Vref (Pin 4)

Merupakan pin untuk tegangan keluaran referensi yang digunakan untuk membias

masukan.

7

Page 8: Proposal PKM 2009

5. VSS (Pin 9)

Pin ini berfungsi untuk mensupply tegangan negatif

6. VDD (Pin 18)

Pin ini berfungsi untuk mensupply tegangan positif

7. Oscillator (Pin 7 dan Pin 8)

Pin ini berfungsi sebagai masukkan clock. Dengan menggunakan kristal 3,579545

MHz, kristal ini dihubungkan di antara kedua pin ini.

8. PWDN/Power Down (Pin 6)

Pin ini berlogika tinggi dan menghambat oscillator.

9. INH * (Pin 5)

Pin ini untuk menghambat pendeteksian nada yang dihasilkan oleh tombol A,B,C dan

D.

10. TOE (Tristable Output Enabled Input)

Pin ini berlogika tinggi pada enable output Q1 dan Q2

11. Q1,Q2,Q3,Q4 (pin 11,12,13,14)

Tristable data output, pin ini merupakan output dari sinyal yang sudah didekodekan

oleh IC.

G.2.3 Mikrokontroller

Mikrokontroller adalah Central Processing Unit (CPU) yang disertai dengan

memori serta sarana input/output dan dibuat dalam bentuk chip. Dalam hal ini penulis

menggunakan program mikrokontroller ATmega16.

G.2.3.1 Arsitektur ATmega16

ATmega16 merupakan salah satu produk Atmel. ATmega16 memiliki arsitektur

RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar

instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock.

ATmega 16 memiliki bagian sebagai berikut:

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, terbagi dalam 4 Port,yaitu Port A, Port B, Port C, dan

Port D.

2. ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit sebanyak 8 saluran.

8

Page 9: Proposal PKM 2009

3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.

4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.

5. Watchdog Timer dengan osilator internal.

6. SRAM sebesar 1024 byte.

7. Memori Flash sebesar 16 kb dengan kemampuan Read While Write.

8. Unit interupsi internal dan eksternal.

9. Port antar muka Serial Peripheral Interface (SPI).

10. EEPROM (Electrical Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1024

byte yang dapat diprogram saat operasi.

11. Antarmuka komparator analog.

12. Port USART (Universal Synchronous/Asynchronous serial Receiver and Transmitter)

untuk komunikasi serial.

G.2.3.2 Konfigurasi Pin ATmega16

ATmega16 memilki 40 pin dimana 32 pin diantaranya merupakan saluran I/O.

Pin-pin pada ATmega16 memiliki beberapa fungsi, namun umumnya fungsi yang

digunakan hanyalah fungsi sebagai input dan output.

Gambar 5. Konfigurasi Pin ATmega16

9

Page 10: Proposal PKM 2009

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa ATmega 16 memilki konfigurasi

sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.

2. GND merupakan pin ground.

3. Port A (PA0…PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.

4. Port B (PB0…PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.

5. Port C (PC0…PC7) merupakan pin I/O dua arah dengan pin fungsi khusus, yaitu

TWI, komparator analog, dan timer oscillator.

6. Port D (PD0…PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

komparator analog, intrupsi eksternal, dan komunikasi serial.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroller.

8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

H. Metode Pelaksanaan

H.1 Blok Diagram Sistem

Berikut ini adalah gambar blok diagram sistem yang akan dibuat. Blok ini terdiri

dari blok rangkaian ring detektor, hook detektor, Amplifier, dekoder DTMF, dan sistem

kontrol pada LED Matrik.

10

Page 11: Proposal PKM 2009

Gambar 6. Blok Diagram Sistem

Cara kerja blok diagram rangkaian di atas akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Berdasarkan blok diagram di atas, ring detektor berfungsi mendeteksi ada atau

tidaknya dering. Bila ada dering maka akan diasumsikan dengan logika 1.

2. Mikrokontroller akan menghitung jumlah dering yang dihasilkan. Apabila telah

terjadi dering sebanyak 4 kali secara berurutan, maka mikrokontroller akan

memerintahkan rangkaian dekoder DTMF untuk aktif.

3. Selanjutnya pengguna dapat memasukkan password yang telah di-setting

sebelumnya.

4. Kode password yang diinputkan akan diterjemahkan oleh Dekoder DTMF dan

diproses oleh mikrokontroller.

11

Page 12: Proposal PKM 2009

5. Jika pengguna memasukkan kode password yang salah, maka mikrokontroller akan

menampilkan pernyataan ”Password Salah !! Coba Lagi !!”, dan meminta user untuk

memasukkan password hingga benar.

6. Jika kode password benar, pengguna dapat memasukkan karakter yang akan

ditampilkan pada LED Matriks.

H.2 Flowchart Sistem Rangkaian

Gambar 7. Flowchart Sistem Rangkaian

12

Page 13: Proposal PKM 2009

Pada flowchart sistem rangkaian diatas, bertujuan untuk mengurutkan proses kerja

yang terjadi pada rangkaian secara keseluruhan, dan juga untuk memudahkan bagian

software untuk membuat program. Pada awalnya, terjadi proses dial ke telepon server,

lalu setelah terjadi kondisi dering sebanyak 4 (empat) kali, maka terjadi proses

permintaan password, demi keamanan dari pengguna lain yang tidak berkepentingan,

setelah itu jika password yang diinput benar, maka dapat dilakukan proses penginputan

karakter dan hasil akhirnya adalah akan menampilkan karakter tersebut pada led matriks.

H.3. Pembuatan Sistem

H.3.1 Rangkaian Power Supply

Rangkaian power supply mempunyai peran sebagai sumber tegangan untuk

mencatu semua rangkaian pada penelitian ini, Power supply merupakan unit terpenting

pada semua rangkaian elektronika, karena sebagai fungsi pensuplay daya bagi rangkaian.

Pada proses kerjanya terjadi dari tegangan AC 220 Volt dihubungkan ke

transformer untuk disesuaikan ke level yang diinginkan, output dari transformator yang

masih berupa tegangan AC, masuk ke rangkaian penyearah (Rectifier), yang berfungsi

untuk menghilangkan bagian negatif tegangan. Output dari rectifier belum berupa

tegangan DC, karena masih mengandung ripple yang besar. Oleh karena itu diperlukan

filter, yang berfungsi untuk mengurangi level tegangan ripple Output dari tegangan filter

ini tidak setabil bergantung kepada tegangan sumber (PLN). Apabila tegangan sumber

berubah maka level tegangan output dari filter juga berubah. Sehingga diperlukan

rangkaian regulator yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan output akhir ke beban.

Trafo

4x1N4001

4700uF/16V 100uF/16V

7805 +5V

0V

12

220VAC

Gambar 8. Rangkaian Catu Daya

13

Page 14: Proposal PKM 2009

Pada rangkaian Power supply IC 7805 merupakan IC regulator yang

menyebabkan tegangan output menjadi + 5 V. Tegangan output dari power supply ini

akan digunakan sebagai sumber tegangan pada rangkaian microcontroller, ring detector,

Dekoder DTMF, rangkaian off-hook, rangkaian amplifier dan LCD serta LED Matriks.

H.3.2 Ring Detektor

Rangkaian ring detektor ini berfungsi sebagai pendeteksi nada dering yang

dikirim oleh sentral telepon dan mengubah dering tersebut menjadi pulsa. Setiap

tegangan yang masuk akan mengaktifkan optocoupler yang ada didalam IC4N25

tersebut.

6K8 Ohm1K Ohm

470 nF

IC 4N25

VCC = +5V

12

Line PSTN

Header 2 2

1 5

4

Gambar 9. Rangkaian Ring Detector

H.3.3 Rangkaian Off-hook

Rangkaian off-hook ini akan berfungsi sebagai pengendali untuk mengaktifkan

atau menonaktifkan decoder DTMF. Berikut adalah gambar rangkaian Off-hook, yang

menggunakan rangkaian driver relay.

12

34

5

Relay

1KRes1

Port A.6BC 547NPN

Diode 1N4002

VCC RangkaianAmplifier

Gambar 10. Rangkaian Offhook

H.3.4 Dekoder DTMF

14

Page 15: Proposal PKM 2009

Rangkaian ini berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal DTMF dari pesawat telepon

dan mengkodekannya menjadi data biner 4 bit. Rangkaian ini menggunakan IC decoder

yaitu MT8870.pada rangkain terdapat juga rangkain Matcing impendansi yang berfungsi

sebagai pengaktif IC dekoder. Rangkaian matching ini terdiri dari trafo,resistor,dan

capasitor. Pemilihan komponen ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

Menggunakan komponen luar yang sedikit

Pengkodean 4 biner yang lengkap

Pada saat dilakukan penekanan pada tombol telepon yang diinginkan maka pin 2

dari IC ini akan menerima pasangan nada dari saluran telepon yang berupa sinyal analog.

Jika pasangan nada tersebut masuk secara bersamaan, maka kaki Est pada IC ini akan

berlogika tinggi. Kaki ini berfungsi menentukan keabsahan data. Demikian juga Std, pin

ini juga akan berlogika tinggi sesaat ketika IC menerima inputan. Kemudian nada

tersebutndikodekan menjadi kode biner dan dikirimkan kekaki Q0, Q1, Q2, Q3 yaitu

pada pin 11, 12, 13 dan 14. Setelah Est berlogika rendah kembali, maka rangkaian DTMF

siap menerima pasangan nada berikutnya.

Gambar 11. Rangkaian Dekoder DTMF

15

Page 16: Proposal PKM 2009

Gambar 12. Konfigurasi Pin MT8870

Tabel pasangan frekuensi DTMF adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Tabel Frekuensi DTMF

Tombol

Input (Hz)

High Band Low Band

1 697 1206

2 697 1336

3 697 1447

4 770 1206

5 770 1336

6 770 1447

7 825 1206

8 825 1336

9 825 1447

0 941 1206

* 941 1336

# 941 1447

H.3.5 Skematik Rangkaian Minimum Mikrokontroller

16

Page 17: Proposal PKM 2009

Mikrokontroller adalah Central Processing Unit (CPU) yang disertai dengan

memori serta sarana input/output dan dibuat dalam bentuk chip. Dalam hal ini

penulis menggunakan program mikrokontroller ATMega16. Adapun rangkaian

sistim minimum ATMega16 dapat dilihat pada gambar 27.

Gambar 13. Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroller

H.3.6 Rangkaian Amplifier

Rangkaian amplifier ini merupakan rangkaian yang berfungsi untuk memperkuat

nada yang masuk ke rangkaian Decoder DTMF, agar kondisi dari 4-bit yang diterima

oleh Dekoder DTMF pada sisi server dapat diterima dengan baik, sesuai dengan yang

diharapkan. Rangkaian amplifier ini dalam realisasinya diletakkan diantara rangkaian line

telepon dengan rangkaian decoder DTMF.

Pada rangkaian amplifier ini digunakan IC TDA2003, yang mana pada

rangkaiannya, terdapat kondisi input, output serta tegangan input untuk mengaktifkan

rangkaian amplifier. Adapun rangkaian amplifier dapat dilihat pada gambar 17 dibawah

ini.

17

Page 18: Proposal PKM 2009

Gambar 14. Rangkaian Amplifier

H.3.6 Rangkaian Led Matriks, Kontrol Baris dan Kolom

Rangkaian kontrol baris dan kolom merupakan perpaduan kerja antara rangkaian shift

register dengan rangkaian pemilihan baris led matriks yang digunakan. Untuk membuat

rangkaian pengontrol kolom digunakan IC 74HC595 yang merupakan IC yang

mendukung serial input dengan mengubahnya menjadi parallel output. Setiap data serial

yang masuk akan dikonversi menjadi 8 data parallel, sehingga jika pada perancangan

akan dibuat led matrik yang terdiri atas 144 kolom, maka dibutuhkan 18 buah IC

74HC595 nya tersebut.

18

Page 19: Proposal PKM 2009

Gambar 15. Rangkaian Led Matriks,kontrol baris dan kolom

I. Jadwal Kegiatan

Berikut adalah jadwal kegiatan dalam pembuatan alat ini:

Tabel 2. Tabel Jadwal Kegiatan

Kegiatan Bulan Ke –

1 2 3 4 5 6

Pembuatan Proposal v

Pembuatan Alat v v v

Mengumpulkan Data v v

Pembuatan Analisa v v

Pembuatan Tempat (Box) v

Penyelesaian (Finishing) v

19

Page 20: Proposal PKM 2009

J. Rancangan Biaya

K. Daftar Pustaka

1. Suhata.2006.Aplikasi Mikrokontroller sebagai Pengendali Peralatan Elektronik

via Line Telepon. Jakarta:Elex Media Komputindo.

2. Wardhana, Lingga.2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535.

Yogyakarta: ANDI.

3. Suherman, ST. 2004. Teknik Jaringan Telekomunikasi. Pekanbaru: Politeknik

Caltex Riau.

4. Asyri,Firman.2007. Papan Iklan Digital Berbasis Short Message Service

(SMS).Pekanbaru: Politeknik Caltex Riau.

5. Indani, Wira.2008. Alat Pembatas Waktu Dan Kendali Jarak Jauh Melalui PSTN

Menggunakan Password Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535. Pekanbaru:

Politeknik Caltex Riau.

6. Mubarak, Zaki. 2008. Rancang Bangun Sistem Penerima Tamu Pada Apartemen.

Pekanbaru: Politeknik Caltex Riau

7. www.mcselec.com

20

Page 21: Proposal PKM 2009

L. Lampiran

L.1. Biodata Ketua Kelompok

a. Nama Lengkap : Aditya Widyawan Primab. NIM : 0610117401008c. Jurusan : Teknik Telekomunikasid. Politeknik : Politeknik Caltex Riaue. Alamat Rumah : Jl.Pinang Gg Buntu No.78 Pekanbaru-Riauf. No Tel./HP : 0761-42361 / 085265663767g. Alamat email : [email protected]

L.2 Biodata Anggota Kelompok

a. Nama Lengkap : Nurul Hudab. NIM : 0710117401014c. Jurusan : Teknik Telekomunikasid. Politeknik : Politeknik Caltex Riaue. Alamat Rumah : Jl.Dr.Leimena No.98 C Pekanbaru-Riauf. No Tel./HP : 0761-45828 / 085265747275g. Alamat email : [email protected]

a. Nama Lengkap : Rudi Syukri Hasanb. NIM : 0710117401013c. Jurusan : Teknik Telekomunikasid. Politeknik : Politeknik Caltex Riaue. Alamat Rumah : Jl.Bhakti Permai III No.83C Sigunggung Labuh Baru,

Pekanbaru-Riau f. No Tel./HP : 0761-64141 / 081365641296g. Alamat email : [email protected]

L.3 Biodata Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap : ......................................................b. NIP : ......................................................c. Alamat Rumah : ......................................................d. No Tel./HP : …………………….…………………e. Alamat email : ……………………………………….

21

Page 22: Proposal PKM 2009

22