12
1 RENDRA SAFA’AT 12-03-4094 AKL 1

akuntansi keuangan lanjutan 1

  • Upload
    reren95

  • View
    263

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: akuntansi keuangan lanjutan 1

1

RENDRA SAFA’AT 12-03-4094

AKL 1

Page 2: akuntansi keuangan lanjutan 1

• Hubungan Pusat-Cabang yaitu hubungan antara kantor pusat (utama) dengan kantor pengembangan atau perwakilan yang skala usahanya lebih kecil dan merupakan bagian dari kantor pusat tersebar di daerah-daerah lain

• Terdapat perbedaan pengertian antara Cabang dan Agen

2

Page 3: akuntansi keuangan lanjutan 1

KANTOR CABANG

• Struktur organisasi dan kegiatan tidak terlepas dari kantor pusat. Sehingga kantor cabang bertanggungjawab penuh atas segala aktivitasnya ke manajemen kantor pusat.

• Kegiatan kantor cabang tidak terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan saja tetapi juga usaha untuk memenuhi pesanan yang dpt diambil dari persediaan sendiri maupun persediaan kantor pusat.

• Investasi kantor pusat ke cabang tidak hanya sebatas modal kerja saja tetapi semua fasilitas yang dibutuhkan dalam mendirikan kantor cabang dan permulaan operasinya kantor cabang

AGEN

• Struktur organisasi dan kegiatan terlepas dari kantor pusat atau berdiri sendiri. Oleh karena itu satu kantor agen dapat mengageni beberapa perusahaan. Sehingga kantor agen tidak bertanggungjawab ke kantor pusat tetapi bertanggungjawab pengelola agen.

• Kegiatan kantor agen tidak terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan dan calon pembeli saja. Dengan demikian agen hanya sebagai fungsi pemasarnya saja.

• Investasi kantor pusat ke agen hanya sebatas modal kerja saja.

3

Page 4: akuntansi keuangan lanjutan 1

• Ada dua sistem yang digunakan dalam pencatatan sistem akuntansi hubungan cabang dengan pusat, yaitu melalui sistem sentralisasi dan sistem desentralisasi

Sistem Sentralisasi• Dalam sistem sentralisasi, akuntansi kantor

cabang diselenggarakan oleh kantor pusat, jadi hampir mirip dengan pencatatan kantor agen dimana rugi-laba kantor agen dipisahkan dari rugi-laba kantor pusat.

• Sistem ini cocok dipakai apabila kantor cabang letaknya dekat dengan kantor pusat dan kegiatan kantor cabang masih terbatas/ kantor cabang masih relatif kecil.

4

Page 5: akuntansi keuangan lanjutan 1

• Dalam sistem desentralisasi, pencatatan transaksi di kantor cabang diselenggarakan oleh kantor cabang sendiri. Namun bila dikehendaki oleh kantor pusat maka terdapat pos-pos tertentu yang pencatatannya dilakukan oleh kantor pusat.

• Hal yang penting mengenai akuntansi dan pencatatan sistem desentralisasi terhadap transaksi yang menghubungkan antara Pusat dengan cabang adalah Rekening Koran Timbal Balik (R/K). Sehingga pencatatan setiap transaksi dalam jurnalnya juga sedikit berbeda dengan jurnal biasa.

5

Page 6: akuntansi keuangan lanjutan 1

• Agen tidak memiliki sistem akuntansi sendiri. Semua kegiatan transaksi diselenggarakan oleh kantor pusat.

• Untuk beberapa transaksi ayat jurnal yang dibuat oleh kantor pusat dibuat berdasarkan pada sumber dokumen yang dihasilkan oleh agen.

• Kantor pusat memiliki catatan tentang aktiva, pendapat dan beban dari tiap agen secara terpisah. Hal ini dijadikan sebagai sistem pengendalian dan alat untuk melakukan evaluasi

6

Page 7: akuntansi keuangan lanjutan 1

• Umumnya kantor cabang memiliki sistem akuntasi yang terpisah dari kantor pusat.

• Cabang dapat bertransaksi dengan pihak eksternal maupun internal dan mencatatnya dalam sistem akuntansi cabang.

• Transaksi yang terjadi antara kantor pusat dengan kantor cabang dicatat dalam akun intraperusahaan dan merupakan akun resiprokal.

• Akun intraperusahaan dipembukuan kantor pusat disebut sebagai investasi cabang, sedangakan resiprokal di cabang disebut kantor pusat.

7

Page 8: akuntansi keuangan lanjutan 1

• Kantor cabang di luar negeri. • Pengiriman barang ke cabang dinota di

atas harga pokok. • Pengiriman aktiva antar cabang atas

perintah kantor pusat.

8

Page 9: akuntansi keuangan lanjutan 1

• Terdapat beberapa kendala apabila lokasi kantor cabang berada diluar negri, diantaranya adalah:1. Masalah nilai kurs mata uang yang berbeda2. Jual beli dengan pihak luar negeri

9

Page 10: akuntansi keuangan lanjutan 1

• Dalam pembahasan di muka pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang selalu di nota dan di catat berdasarkan harga pokok. Namun bisa jadi Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang di nota diatas harga pokok.

• Oleh kantor pusat kelebihan harga nota harga yang dibebankan pada kantor cabang di atas harga pokok akan dikredit ke rekening “Cadangan Kelebihan Harga” atau “Laba Kotor Belum Direalisir”. Jadi waktu mengirim barang, kantor pusat akan mencatat:

10

Page 11: akuntansi keuangan lanjutan 1

• Kantor pusat dapat meminta suatu kantor cabang mengirim aktiva ke kantor cabang yang lain dengan alasan-alasan tertentu.

• Untuk mempermudah pembahasan maka transaksi pengiriman aktiva antar cabang atas perintah kantor pusat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Pengiriman kas 2. Pengiriman barang dagangan

11

Page 12: akuntansi keuangan lanjutan 1

12