13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Ditinjau secara fisiologis, perasaan adalah penginderaan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak dengan dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian terhadap sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya “ Saya rasa nanti sore akan hujan. Perasaan merupakan hal yang setiap saat dirasakan oleh manusia. Kita harus pintar-pintar dalam mengontrol perasaan yang timbul karena itu dapat berpengarus pada kondisi fisik tubuh. Misalnya pada saat perasaan kita senang kita akan menjalani hidup ini dengan mudah. Tapi jika perasaan sedang tidak senang, kondisi fisik dapat mengalami penurunan dan mengakibatkan sakit. Oleh karena itu makalah ini kami buat agar pembaca dapat memahami apa itu perasaan dan pengendaliaan diri kaitannya dengan perasaan- perasaan yang bersifat negatif agar kita tidak mudah berputus asa saat perasaan kita sedang tidak baik. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini. 1.2 Rumusan Masalah 1

Gejala perasaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gejala perasaan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh

pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Ditinjau secara fisiologis, perasaan

adalah penginderaan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak

dengan dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian

terhadap sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya “ Saya rasa nanti sore akan hujan.

Perasaan merupakan hal yang setiap saat dirasakan oleh manusia. Kita harus pintar-pintar

dalam mengontrol perasaan yang timbul karena itu dapat berpengarus pada kondisi fisik tubuh.

Misalnya pada saat perasaan kita senang kita akan menjalani hidup ini dengan mudah. Tapi jika

perasaan sedang tidak senang, kondisi fisik dapat mengalami penurunan dan mengakibatkan

sakit. Oleh karena itu makalah ini kami buat agar pembaca dapat memahami apa itu perasaan dan

pengendaliaan diri kaitannya dengan perasaan-perasaan yang bersifat negatif agar kita tidak

mudah berputus asa saat perasaan kita sedang tidak baik. Semoga pembaca dapat mengambil

manfaat dari makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perasaan?

2. Apa saja dimensi perasaan itu?

3. Apa saja gejala-gejala kejasmanian itu?

4. Apa saja macam-macam perasaan?

5. Apa yang dimaksud dengan Affek dan Stemming (Suasana Hati)?

6. Apa yang itu Simpati dan Empati?

7. Apa saja masalah-masalah Praktis pada gejala perasaan?

1

Page 2: Gejala perasaan

1.3 Tujuan

1. Memahami pengertian perasaan secara umum.

2. Memberi pemahaman tentang dimensi perasaan.

3. Mengetahui gejala-gejala kejasmanian.

4. Mengetahui macam-macam perasaan.

5. Mengetahui maksud dari Affek dan Stemming.

6. Mengetahui makna simpati dan empati.

7. Mengetahui macam-macam masalah praktis pada gejala perasaan.

2

Page 3: Gejala perasaan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perasaan

Perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subyektif yang umumnya

berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak

senang dalam berbagai taraf.

Berlainan dengan berfikir, maka perasaan itu bersifat subyektif, banyak dipengaruhi oleh

keadaan diri seseorang. Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal. Artinya

perasaan dapat timbul karena mengamati, menanggap, menghayalkan, mengingat-ingat, atau

memikirkan sesuatu. Kendati pun demikian perasaan bukanlah hanya sekedar gejala tambahan

daripada fungsi pengenalan saja, melainkan adalah fungsi tersendiri.

Perasaan ialah suatu keadaan kerohanian yang kita alami dengan senang atau tidak

senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Unsur-unsur

perasaan itu ialah:

– bersifat subyektif daripada gejala mengenal

– bersangkut paut dengan gejala mengenal

– perasaan dialami sebagai rasa senang atau tidak senang,yang tingkatannya tidak

sama.

Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan berhubungan pula dengan

gejala-gejala jiwa yang lain. Oleh sebab itu tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu tidak

sama dengan tanggapan perasaan orang lain terhadap hal yang sama.

3

Page 4: Gejala perasaan

Gejala perasaan kita tergantung pada:

1. Keadaan jasmani, misalnya pada saat badan kita dalam keadaan sakit perasaan mudah

tersinggung daripada saat sedang sehat.

2. Pembawaan, ada orang yang memiliki perasaan halus dan ada pula yang berperasaan

kasar.

3. Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu.

2.2 Dimensi Perasaan

a. Tiga Dimensi Perasaan Menurut Wundt

Dimensi 1:yaitu perasaan yang menyanangkan dan tidak menyenangkan.

Dimensi 2: yaitu perasaan itu dapat dialami sebagai suatu hal yang “excited” atau

sebagai “inert feeling”

Dimensi 3: ialah “expextancy” dan “release feeling”. Suatu perasaan dapat dialami

oleh individu sebagai sesuatu yang masih dalam penghargaan,tetapi ada pula perasaan

yang dialami individu karena peristiwa atau keadaan itu telah nyata terjadi atau telah

“relase”(Woodworth and Marquis,1957).

b. Dimensi perasaan menurut Stem.

Sehubungan dengan soal waktu dan perasaan,Stem juga membedakan perasaan dalam 3

golongan yaitu:

Perasaan-perasaan presens,yaitu yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan

sekarang yang dihadapi.hal ini berhubungan dengan situasi yang actual.

Perasaan-perasaan yang menjangkau maju,merupakan jangkauan kedepan dalam

kejadian-kejadian yang akan datang,jadi masih dalam pengharapan.

Perasaan-perasaan yang berhubungan dengan waktu-waktu yang telah lalu atau

melihat kebelakang yang telah terjadi.Misalnya orang merasa sedih karena teringat

pada waktu zaman keemasan beberapa tahun yang lampau.

4

Page 5: Gejala perasaan

2.3 Perasaan dan Gejala Kejasmanian

Keadaan tubuh dapat mempengaruhi perasaan dan ada pula perasaan yang menimbulkan gerakan

tubuh.Tanggapan-tanggapan tubuh terhadap perasaan dapat terwujud:

– Mimik,gerakan roman muka

– Pantomimik,gerakan-gerakan anggota badan bagi orang bisu tuli,terdiri dari

gerakan-gerakan yang termasuk mimik dan pantomimik

– gejala pada tubuh,seperti denyut jantung bertambah cepat dari biasanya,muka

menjadi pucat dan sebagainya.[1]

2.4 Macam-Macam Perasaan

Max Scheler mengajukan pendapat bahwa ada 4 macam tingkatan dalam perasaan,yaitu:

1. Perasaan tingkat sensoris

Perasaan ini merupakan perasaan yang berdasarkan atas kesadaran yang berhubungan

dengan stimulus pada kejasmanian,misalnya rasa sakit,panas dan dingin.

2. Perasaan bergantung kepada keadaan jasmani seluruhnya,misalnya rasa segar,lelah dan

sebagainya

3. Perasaan kejiwaan merupakan perasaan seperti rasa gembira,susah,takut.

4. Perasaan kepribadian

Perasaan ini merupakan perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan

pribadi,misalnya perasaan harga diri, perasaan putus asa, perasaan

puas(Bigot,Kohnstamm,Palland, 1950).

Kohnstamm memberikan klasifikasi perasaan sebagai berikut:

1. Perasaan keindraan,perasaan yang berhubungan dengan alat-alat indra. Misal perasaan

yang berhubungan dengan pengecapan, umpamanya asam,pahit, manis, dsb.

2. Perasaan kejiwaan

5

Page 6: Gejala perasaan

Dalam golangan ini perasaan masih dibedakan atas:

1. Perasaan intelektual yaitu perasaan yang timbul bila orang dapat memecahkan sesuatu

soal,atau mendapatkan hal-hal yang baru sebagai hasil kerja dari segi intelektualnya.

2. Perasaan kesusilaan,perasaan ini timbul kalau orang-orang mengalami hal-hal yang baik

atau buruk menurut norma-norma kesusilaan.

3. Perasaan keindahan,perasaan ini timbul kalau orang mengamati sesuatu yang indah atau

yang jelek.Yang indah menimbulkan perasaan positif,yang jelek menimbulkan perasaan

yang negatif.

4. Perasaan kemasyarakatan,perasaan ini timbul dalam hubungan dengan orang lain.

5. Perasaan harga diri merupakan perasaan yang menyertai harga diri seseorang

6. Perasaan ketuhanan,perasaan ini berkaitan dengan kekuasaan Tuhan.

2.5 .Affek dan Stemming(Suasana Hati)

Affek merupakan peristiwa psikis dapat diartikan sebagai rasa ketegangan hebat

kuat,yang timbul dengan tiba-tiba dalam waktu singkat,tidak disadari dan disertai dengan gejala-

gejala jasmaniah yang hebat pula.

Wilhelm Wundt,tokoh psikologi eksperimental dalam sebuah analisis introspeksi telah

menentukan effek dalam 3 komponen,yakni:

1. Affek yang disertai perasaan senang dan tidak senang.

2. Affek yang menimbulkan kegiatan jiwa atau melemahkan.

3. Affek yang berisi penuh ketegangan dan affek penuh relaks(mengendorkan).

Immanuel Kant membagi affek tersebut dalam dua kategori,yaitu:

1. Affek Sthenis,individu menyadari kemampuan dan kekuatan tenaganya.

2. .Affek Asthenis,ialah affek yang membawa perasaan kehilangan kekuatan.

[1]Ahmadi, Drs.H Abu.2009.Psikologi Umum. Jakarta:Rineka Cipta.

6

Page 7: Gejala perasaan

Stemming atau suasana hati. Dapat diartikan sebagai suasana hati yang berlangsung agak

lama, lebih lama, berkesinambungan, dan ditandai dengan ciri-ciri perasaan senang atau tidak

senang.sebab-sebab suasana hati itu pada umumnya ada dalam bawah sadar, namun ada kalanya,

juga di sebabkan oleh faktor jasmaniah. Jika suasana ini konstan sifatnya maka peristiwa ini di

sebut “humeur”.

2.6 Simpati dan Empati

a. Simpati

Simpati adalah suatu kecendrungan untuk ikut serta merasakan segala sesuatu yang sedang

dirasakan orang lain.

Simpati dapat timbul karena persamaan cita-cita,mungkin karena penderitaan yang sama atau

karena berasal dari daerah yang sama,dan sebagainya.

b. Empati

Empati ialah suatu kecendrungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain andaikata

dia dalam situasi orang lain tersebut.karena empati,orang menggunakan perasaannya dengan

effektif didalam situasi orang lain.

2.7 Masalah-Masalah Praktis

1.Fungsi perasaan

a) Mempunyai pengaruh yang besar kepada setiap perbuatan dan kemauan.

b) Perasaan itu cepat dan mudah menular.

c) Perasaan indriawi seperti panas,dingin,sejuk,sedap,dan lain-lain.

d) Disekolah dan di rumah seyogyanya senantiasa ditumbuhkan perasaan

kesenangan(hobbi) belajar.

e) Bahwa gangguan yang serius dan kronis pada kehidupan perasaan bias mengakibatkan

tingkah laku abnormal dan gejala neurosa.

7

Page 8: Gejala perasaan

2.Emosi dan Perkembangan Pribadi

Emosi berpengaruh terhadap kejiwaan kita,berarti berpengaruh juga terhadap kemauan dan

perbuatan.maka gejala juga berpengaruh juga terhadap perkembangan dan pembentukan pribadi.

a. Kekuatan perasaan dapat diperkuat dan dapat diperlemah.

b. Semacam itu memberi kesempatan yang baik kepada usaha-usaha pendidikan.

c. Pendidikan perasaan adalah sangat penting . Usahakanlah suasana dan rangsang-rangsang

yang dapat membangun dan mengembangkan perasaan yang baik dan luhur,dan

tiadakanlah keadaan yang merangsang timbulnya perasaan-perasaan rendah dan negatif.

d. Karena emosi mempunyai sifat menjala, menular,merembet.maka jangan membawakan

emosi-emosi yang negatif dalam hubungan dengan sesama, baik dalam pergaulan

pendidikan maupun dalam pergaulan pada umumnya.

8

Page 9: Gejala perasaan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perasaan itu bersifat subyektif, banyak dipengaruhi oleh keadaan diri seseorang. Perasaan

umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul karena

mengamati, menanggap, menghayalka n, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu. Kendati

pun demikian perasaan bukanlah hanya sekedar gejala tambahan dari fungsi. Kita harus bisa

mengontrol perasaan agar tidak mudah sakit saat perasaan sedang tidak baik.

3.2 Saran

Dari makalah yang kami buat semoga dapat dimanfaatkan dengan baik khususnya bagi

pembaca Dan masyarakat pada umumnya.

9

Page 10: Gejala perasaan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Drs.H Abu.2009.Psikologi Umum. Jakarta:Rineka Cipta.

http://gejala perasaan psikologi.html

10