32
AGGRESSIVE PERIODONTITIS AGGRESSIVE PERIODONTITIS Mardiana Suriamihardja Mardiana Suriamihardja Laboratorium Laboratorium Periodontologi Periodontologi FKG UNHAS FKG UNHAS

Aggressive Periodontitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

periodontologi

Citation preview

Page 1: Aggressive Periodontitis

AGGRESSIVE AGGRESSIVE PERIODONTITISPERIODONTITIS

Mardiana SuriamihardjaMardiana Suriamihardja

Laboratorium PeriodontologiLaboratorium Periodontologi

FKG UNHASFKG UNHAS

Page 2: Aggressive Periodontitis

I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN

• Aggressive periodontitis secara umum ditentukan berasal dari periodontitis kronis yang berkaitan dengan usia saat pertama diserang, perkembangan penyakit, sifat alami, dan komposisi dari mikroflora subgingival, gangguan dalam respon imun penderita, dan aggregasi familial dari penyakit seseorang.

Page 3: Aggressive Periodontitis

• Beberapa gejala sekunder aggressive periodontitis secara umum sama seperti gejala periodontitis, tetapi tidak secara keseluruhan, yaitu :

1. Kerusakan jaringan periodontal yang parah dengan jumlah deposit bakteri yang tidak tetap.

2. Hilangnya tulang dan attachment secara progresif dan dapat terjadi dengan sendirinya.4

Page 4: Aggressive Periodontitis

II. TINJAUAN PUSTAKAII. TINJAUAN PUSTAKA

• Aggressive periodontitis dibagi menjadi bentuk lokal dan general, yang dikenal dengan istilah localized aggressive periodontitis dan generalized aggressive periodontitis

Page 5: Aggressive Periodontitis

Localized Aggressive PeriodontitisLocalized Aggressive Periodontitis

• merupakan penyakit destruktif pada rongga mulut yang biasa terjadi pada gigi molar satu dan gigi insisivus sentralis anak-anak dan dewasa muda yang dapat menyebabkan kerusakan tulang dalam jangka waktu yang sangat cepat dan kehilangan gigi geligi.

Page 6: Aggressive Periodontitis

• Penyakit ini sering dihubungkan dengan bakteri A. actinomycetemcomitans dan abnormalitas fungsi neutrofil

Page 7: Aggressive Periodontitis

• Page dkk menyatakan bahwa aggressive periodontitis berhubungan dengan abnormalnya fungsi kemotaksis leukosit, dan memberi kesan bahwa localized aggressive periodontitis disebabkan oleh terhambatnya kemotaksis dari PMNs atau monosit.

Page 8: Aggressive Periodontitis

• Contreras 1998 (Yapar Mehmet, 2003) menyatakan bahwa ada kemungkinan keterlibatan virus herpes dan faktor virulensi bakteri yang bekerja sama merusak daya tahan penderita dan mengakibatkan kerusakan jaringan pada localized aggressive periodontitis.

Page 9: Aggressive Periodontitis

• Prevalensi localized aggressive periodontitis pada orang dewasa muda (remaja) yang diperkirakan berkisar di bawah 1 %.

• Di AS, suatu penelitian nasional pada remaja berusia 14 hingga 17 tahun yang dilaporkan menderita localized aggressive periodontitis ditemukan sebesar 0,53 %.

• Individu kulit hitam memiliki resiko menderita localized aggressive periodontitis lebih tinggi. Pria kulit hitam beresiko 2,9 kali lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan wanita kulit hitam.

• Wanita kulit putih lebih cenderung terserang penyakit ini dibandingkan pria kulit putih.

Page 10: Aggressive Periodontitis

• secara klinis merupakan penyakit yang dijumpai pada gigi molar satu atau gigi insisivus dengan hilangnya perlekatan pada daerah interproksimal paling sedikit dua gigi, salah satunya adalah gigi molar satu dan melibatkan tidak lebih dari dua gigi lain selain gigi molar satu dan gigi insisivus

Karakteristik klinisLocalized Aggressive Periodontitis

Page 11: Aggressive Periodontitis

• Localized aggressive periodontitis ditandai dengan berkurangnya inflamasi secara klinis disamping ditemukannya poket periodontal yang dalam. Pada kebanyakan kasus jumlah plak yang mempengaruhi gigi minimal, sehingga cenderung tidak konsisten dengan jumlah kerusakan periodontal yang ditemukan. Plak yang berbentuk lapisan biofilm pada gigi dan sangat jarang termineralisasi membentuk kalkulus. Walaupun jumlah plak dapat dibatasi, namun plak biasanya mengandung A actinomycetemcomitans dalam jumlah yang besar, dan pada beberapa pasien ditemukan bakteri P. gingivalis.3

Page 12: Aggressive Periodontitis

• Penyakit localized aggressive periodontitis berkembang dengan cepat. Bukti-bukti yang beredar menujukkan bahwa rata-rata kerusakan tulang pada aggressive periodontitis tiga sampai empat kali lebih cepat dibandingkan periodontitis kronis. Gambaran klinis lain penyakit localized aggressive periodontitis termasuk migrasi distolabial gigi insisivus maksillaris serta pembentukan diastema secara berkala, peningkatan mobilitas gigi molar satu, sensivitas dari permukaan akar gigi yang terbuka terhadap suhu dan stimulasi taktil, rasa tumpul, rasa tajam, dan rasa sakit yang menyebar selama mastikasi, kemungkinan disebabkan oleh iritasi dari jaringan pendukung gigi akibat gigi tersebut goyang dan terjadi impaksi makanan. Abses periodontal dapat terbentuk pada tahap ini dan terjadi pembesaran pada kelenjar limfe regional.3

Page 13: Aggressive Periodontitis

Gambar 1. Gambar dari aspek lingual molar kiri mandibula pada pasien dengan localized aggressive periodontitis.

Sumber : Nogy, RJ, Karen F. Novak, Aggressive Periodontitis. 9th ed. Philadelphia : WB. Zaunders Company 1999; hal. 409-13.3

Page 14: Aggressive Periodontitis

Gambar 2: Gambaran pada daerah yang sama setelah dilakukan pembukaan flap mukoperiosteal, dimana tampak kehilangan tulang hebat yang terlokalisir pada gigi molar satu mandibula.

Sumber : Nogy, RJ, Karen F Novak. Aggressive Periodontitis. 9th ed. Philadelphia : WB Saunders Company 1999;hal. 409-13.3

Page 15: Aggressive Periodontitis

Gambaran RadiografiGambaran Radiografi

• Kehilangan tulang alveolar disekitar molar satu dan insisivus pada usia- pubertas, keadaan ini merupakan gambaran klasik dari localized aggressive periodontitis. Gambaran radiografis dapat terlihat "suatu bentuk kehilangan tulang alveolar yang meluas dari permukaan distal gigi premolar dua hingga permukaan mesial dari gigi molar dua"

• Kerusakan tulang dalam arah vertikal lebih sering dijumpai pada daerah gigi molar sebab tulang interdental di daerah ini lebih luas (mesio-distal) dibandingkan di daerah insisivus

Page 16: Aggressive Periodontitis

Gambar 3 : Gambaran radiografis localized aggressive periodontitisSumber : Clokie Cameron M. L, You M. Deindre. Chano Laura. Autogenious tooth transplantation : An alternative to dental implant

placement. J Can Dent Assoc 2001 : 67 : 92-6 Available at http://www.cda-adc.ca/jcda/vol-67/ issue-2/figs.html Diakses pada tanggal 1 Maret 2004.9

Page 17: Aggressive Periodontitis

Generalized aggressive periodontitisGeneralized aggressive periodontitis

• adalah suatu penyakit yang umumnya terjadi pada orang dewasa, pada usia dibawah 30 tahun atau lebih. Penyakit ini ditandai dengan hilangnya attachment interproximal secara keseluruhan yang mempengaruhi tiga gigi permanen lainnya selain gigi molar dan insisivus. Kehilangan perlekatan terjadi secara episodik, selama berlangsungnya periode pengrusakan. Penyakit ini seringkali dihubungkan dengan bakteri patogen periodontal yaitu A. actinomycetemcomitans dan P. gingivalis serta kelainan fungsi neutrofil. Kurang baiknya respon serum antibodi terhadap agent infeksi lebih sering dapat dideteksi

Page 18: Aggressive Periodontitis

• generalized aggressive periodontitis menghasilkan respon antibodi yang buruk terhadap patogen yang ada.

• Hasil Survey Nasional yang dilakukan di AS terhadap masyarakat yang berusia antara 14 sampai dengan 17 tahun (dewasa muda) dijumpai sebanyak 0,13 % menderita generalized aggressive periodontitis. Selain itu dilaporkan bahwa individu kulit hitam lebih sering terjangkit dari semua bentuk aggressive periodontitis, dibandingkan individu kulit putih dan pria kulit hitam lebih cenderung terserang generalized aggressive periodontitis dibandingkan wanita kulit hitam.

Page 19: Aggressive Periodontitis

Karakteristik klinisKarakteristik klinis

• Pasien dengan generalized aggressive periodontitis, umumnya memiliki jumlah kecil plak bakterial yang berhubungan dengan gigi yang terlibat. Secara kuantitatif, jumlah plak cenderung tidak seimbang dengan kerusakan periodontal yang terjadi. Secara kualitatif, P. gingivalis, A. actinomycetemcomitans dan Bacteroides forsythus ditemukan pada plak gigi penderita

Page 20: Aggressive Periodontitis

Gambar 4 : Gambaran klinis generalized aggressive periodontitisSumber : Nogy, RJ, Karen F Novak. Aggressive Periodontitis. 9th ed. Philadelphia WB

Saunders Company 1999;hal. 409-13.3

Page 21: Aggressive Periodontitis

Pada kasus generalized aggressive periodontitis dijumpai dua bentuk respon jaringan gingival.

Pada jaringan inflamasi akut, biasa terjadi proliferasi, ulser dan berwarna merah terang. Perdarahan dapat terjadi secara spontan atau melalui stimulasi ringan. Supurasi dapat menjadi gambaran klinis yang penting. Respon jaringan terjadi pada tahap destruktif dimana perlekatan dan tulang mengalami kerusakan aktif. Pada kasus lainnya, jaringan gingiva cenderung berwarna merah muda, bebas inflamasi dan terkadang terjadi stippling, walaupun akhirnya tidak ditemukan lagi. Disamping gambaran klinis yang ringan, poket yang dalam dapat ditemukan melalui probing

Page 22: Aggressive Periodontitis

• Respon jaringan telah dijabarkan oleh Page dan Schroeder untuk menyesuaikan antara periode dengan banyaknya/jumlah tulang yang tersisa. Beberapa pasien generalized aggressive periodontitis mengalami kondisi sistemik seperti kehilangan berat badan, depresi mental dan malaise. Pasien yang didiagnosa menderita generalized aggressive periodontitis harus memiliki catatan riwayat kesehatan yang terbaru dan selalu direvisi. Pasien ini harus menerima pemeriksaan medis untuk mengatasi gangguan sistemik.

Page 23: Aggressive Periodontitis

Gambaran RadiografisGambaran Radiografis

• Gambaran radiografis generalized aggressive periodontitis dapat ditemukan dari bentuk kerusakan tulang yang parah dengan jumlah gigi yang minimal, seperti yang digambarkan sebelumnya, dimana kehilangan tulang lebih lanjut mempengaruhi gigi geligi. Secara umum perbandingan gambaran radiografis yang diambil pada waktu yang berbeda menunjukkan perjalanan penyakit ini.

Page 24: Aggressive Periodontitis

• Page dan rekan-rekannya menggambarkan daerah yang terserang generalized aggressive periodontitis dimana digambarkan terjadinya kerusakan osseus sebesar 25 % hingga 60 % selama periode 9 minggu.3

Page 25: Aggressive Periodontitis

Gambar 5 : Gambaran radiografis generalized aggressive periodontitisSumber : VCU School of Dentistry. Clinical research center for periodontal disease. Available at

http://www.dentistry.vcu.edu/research/crcpd.htm Diakses pada tanggal 1 Maret 2004.10

Page 26: Aggressive Periodontitis

PERAWATAN AGGRESSIVE PERIODONTITISPERAWATAN AGGRESSIVE PERIODONTITIS

• Metode pengobatan ini meliputi instruksi oral hygiene, penguatan kembali dan evaluasi kontrol plak, scaling supra-sub gingival, root planning hingga pelepasan plak mikroba dan kalkulus, pengontrolan faktor-faktor lokal lainnya, terapi oklusal, bedah periodontal jika dibutuhkan, dan pemeliharaan periodontal.

Page 27: Aggressive Periodontitis

• Selain itu, yang menjadi bahan pertimbangan bagi pasien yang menderita aggressive periodontal adalah :

• Pemeriksaan medis secara umum dapat menentukan jika penyakit sistemik pada anak-anak dan orang dewasa yang memiliki penyakit periodontal parah terutama aggressive periodontal nampak resisten terhadap terapi.

• Terapi awal periodontal awal secara tersendiri seringkali tidak efektif, namun demikian pada stadium awal penyakit dapat diberikan terapi tambahan antimikroba yang dikombinasi dengan skeling dan root planning dengan atau tanpa terapi bedah. Identifikasi mikroba dan tes sensitivitas antibiotik dapat dipertimbangkan.

Page 28: Aggressive Periodontitis

• Karena adanya potensi untuk diturunkan (diwariskan) pada aggressive periodontal, maka perlu dilakukan evaluasi dan konseling pada anggota keluarga

Page 29: Aggressive Periodontitis

Hasil PenilaianHasil Penilaian

• Hasil yang ingin dicapai terapi periodontal pada pasien dengan aggressive periodontal adalah sebagai berikut :

• Berkurangnya gejala-gejala klinis dan inflamasi gingiva secara signifikan.

• Berkurangnya kedalaman probing.• Stabilisasi atau pulihnya attacthment gingiva.• Secara radiografis tampak lesi osseus mengalami

penyembuhan.• Stabilitas oklusal semakin membaik.• Secara klinis terjadi pengurangan plak yang sesuai

dengan tingkat

Page 30: Aggressive Periodontitis
Page 31: Aggressive Periodontitis

FAKTOR RESIKO TERSERANG FAKTOR RESIKO TERSERANG AGGRESSIVEAGGRESSIVE PERIODONTITIS PERIODONTITIS

• Faktor Mikrobiologik • The American Academy of Periodontology telah meninjau

kembali klasifikasi penyakit periodontal pada tahun 1999. Berdasarkan laporan kesepakatan mengenai klasifikasi yang terbaru, A. actinomycetamcomitans dinyatakan sebagai bakteri penyebab yang ditandai dengan meningkatnya jumlah mikroorganisme ini pada penderita aggressive periodontitis. Walaupun beberapa mikroorganisme spesifik yang ditemukan pada penderita localized aggressive periodontitis ( Capnocytophaga Sp., Eikenella corrodens, Prevotella intermedia, dan compylobacter rectus), A. actinomycetamcomitans telah ditetapkan sebagai patogen utama yang berhubungan dengan penyakit ini.

Page 32: Aggressive Periodontitis

• Faktor Immunologik • Beberapa kerusakan imun telah diketahui dalam patogenesis aggressive

periodontitis. Human Leukocyte Antigen (HLA) yang mengaturan respon imun, telah dievaluasi sebagai tanda untuk aggressive periodontitis. Walaupun penemuan terhadap jumlah antigen HLA tidak konsisten namun HLA-A9 dan B-15 telah dipastikan berhubungan dengan aggressive periodontitis.3

• Beberapa peneliti menemukan bahwa pasien dengan aggressive periodontitis menderita kerusakan fungsional dari polymorphonuclear leukocytes (PMN), monocyte atau keduanya. Kerusakan tersebut dapat mengganggu salah satu kemotaktik PMN di daerah infeksi atau kemampuan mereka dalam proses fagositosis dan membunuh mikroorganisme. Penelitian saat ini juga telah menunjukkan respon monosit yang berlebihan pada pasien localized aggressive periodontitis dengan respek dari produksi PGE2 yang berespon terhadap lipopolysakarida (LPS). Fenotip hiperresponsif ini dapat mengakibatkan peningkatan jaringan ikat atau kehilangan tulang selama produksi faktor metabolik ini. Selain itu gangguan fungsinal pembentukan monosit FcRH, reseptor antibodi IgG2 manusia, telah ditemukan dalam jumlah yang tidak sesuai pada penderita localized aggressive periodontitis. Kerusakan PMN dan monosit dapat diinduksi oleh infeksi bakteri atau melalui