25
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA DISUSUN OLEH : Ginnar Mayang Superdana 20131660034 Putri Diyah Agustin Wulandari 20131660111 Siska Miranti 20131660032 S1 KEPERAWATAN PROGRAM B FIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2014

ASKEP OSTEOMALASIA

  • Upload
    r-be

  • View
    154

  • Download
    27

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ASKEP OSTEOMALASIA

Citation preview

Page 1: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN KLIENDENGAN OSTEOMALASIA

DISUSUN OLEH :

Ginnar Mayang Superdana 20131660034

Putri Diyah Agustin Wulandari 20131660111

Siska Miranti 20131660032

S1 KEPERAWATAN PROGRAM B

FIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2014

Page 2: ASKEP OSTEOMALASIA

OSTEOMALASIA

I. DEFINISI

Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan oleh

kurangnya mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak

yang disebut rickets).

Pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi deformitas skeletal,

terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karena pada orang dewasa

pertumbuhan tulang sudah lengkap (komplit).

Page 3: ASKEP OSTEOMALASIA

OSTEOMALASIA

II. ETIOLOGI

Ada berbagai kasus osteomalasia yang terjadi akibat gangguan umum metabolisme

mineral.

Faktor risiko terjadinya osteomalasia meliputi kekurangan dalam diet, malabsorbsi,

gastrektomi, gagal ginjal kronik, terapi antikonvulsan berkepanjangan (fenitoin,

fenobarbital), dan kekurangan vitamin D (diet, sinar matahari).

Page 4: ASKEP OSTEOMALASIA

OSTEOMALASIA

II. ETIOLOGI

Tipe malnutrisi (kekurangan vitamin D sering berhubungan dengan asupan kalsium

yang jelek) terutama akibat kemiskinan, tapi matangnya makanan dan kurangnya

pengetahuan mengetahui nutrisi juga merupakan salah satu faktor.

Paling sering terjadi di bagian dunia yang mana vitamin D tidak tidak ditambahkan

dalam makanan sehingga terjadi kekurangan dalam diet, serta daerah yang jauh dari

matahari.

Page 5: ASKEP OSTEOMALASIA

OSTEOMALASIA

III. PATOFISIOLOGI

Osteomalasia kemungkinan terjadi sebagai akibat dari kegagalan dari absorbsi calsium

atau kekurangan calsium dari tubuh.

Gangguan gastrointestinal dimana kurangnya absorbsi lemak menyebabkan osteomalasi

melaui kehilangan vitamin D (bersama dengan vitamin yang larut lemak lainnya) dan

kalsium, kalsium diekskresikan melalui feses dalam kombinasi dengan asam lemak.

Kelainan ini meliputi penyakit seliak, obstruksi traktus biliaris kronik, pancreatitis kronik,

dan reseksi usus halus.

Page 6: ASKEP OSTEOMALASIA

OSTEOMALASIA

III. PATOFISIOLOGI

Gagal ginjal berat mengakibatkan asidosis. Kalsium yang tersedia dipergunakan untuk

menetralkan asidosis, dan hormone paratiroid terus menyebabkan pelepasan kalsium

dari kalsium skelet sebagai usaha untuk mengembalikan pH fisiologis.

Selama pelepasan kalsium skelet terus-menerus ini, terjadi fibrosis tulang dan kista

tulang. Glomerulonefritis kronik, uropati obstruksi, dan keracunan logam berat

mengakibatkan berkurangnya kadar fosfat serum dan demineralisasi tulang.

Page 7: ASKEP OSTEOMALASIA

OSTEOMALASIA

III. PATOFISIOLOGI

Selain itu, penyakit hati dan ginjal dapat mengakibatkan kekurangan vitamin D,

karena keduanya merupakan organ yang melakukan konversi vitamin D ke bentuk

aktif.

Akhirnya, Hiperparatiroidisme dekalsifikasi skelet, dan osteomalasia dengan

peningkatan ekskresi fosfat dalam urine. 

Page 8: ASKEP OSTEOMALASIA

OSTEOMALASIA

III. PATOFISIOLOGI

Sacrum terdorong ke bawah dan ke depan, dan pelvis tertekan ke lateral.

Kedua deformitas tersebut menerangkan bentuk khas pelvis yang sering

mengakibatkan perlunya dilakukan seksio sesaria pada wanita hamil yang terkena

penyakit ini.

Kelemahan dan ketidakseimbangan meningkatkan risiko jatuh dan fraktur.

Page 9: ASKEP OSTEOMALASIA

OSTEOMALASIA

IV. EVALUASI PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pada sinar-x jelas terlihat demineralisasi tulang secara umum. Pemeriksaan vertebra

memperlihatkan adanya patah tulang kompresi tanpa batas vertebra yang jelas.

Pemeriksaan laboratorium memperlihatkan kadar kalsium dan fosfor yang rendah dan

peningkatan moderat kadar alkali fosfatase.

Kalsium urin dan ekskresi kreatinin rendah. Biopsy tulang menunjukkan peningkatan

jumlah osteoid.

Page 10: ASKEP OSTEOMALASIA

OSTEOMALASIA

V. PENATALAKSANAAN

Bila osteomalasia akibat kesalahan diet, maka perlu diberikan dit kaya protein,

kalsium, dan vitamin D tinggi.

Suplemen vitamin D harus diresepkan.

Vitamin D akan meningkatkan konsentrasi kalsium dan fosfor dalam cairan ekstrasel

dan maka akan tersedia ion kalsium dan fosfor untuk mineralisasi tulang.

Page 11: ASKEP OSTEOMALASIA

OSTEOMALASIA

V. PENATALAKSANAAN

Bila osteomalasia diakibatkan oleh malabsorpsi, penambahan dosis vitamin D selain

suplemen kalsium diresepkan.

Pemajanan sianar matahari sebagai radiasi UV untuk mentransformasi bahan

kolesterol

(7-dehidrokolesterol) yang tersedia di kulit menjadi vitamin D perlu dianjurkan.

Page 12: ASKEP OSTEOMALASIA

OSTEOMALASIA

V. PENATALAKSANAAN

Sering, masalah skelet yang berhubungan dengan osteomalasia sembuh sendiri bila

kekurangan nutrisi atau proses patologis yang mendasarinya telah ditangani secara

adekuat.

pemantauan jangka panjang psien perlu dilakukan untuk meyakinkan stabilisasi atau

kekambuhan osteomalasia.

Berbagai deformitas ortopedik persisten mungkin perlu ditangani oleh pembedahan

(dapat dilakukan osteotomi atau mengoreksi deformitas tulang panjang).

Page 13: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

I. PENGKAJIAN

A. BIOGRAFI KLIEN

1. NAMA LENGKAP :

2. UMUR :

3. JENIS KELAMIN :

4. ALAMAT :

5. PEKERJAAN :

6. AGAMA :

7. STATUS :

Page 14: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

I. PENGKAJIAN

B. RIWAYAT KESEHATAN

1. RKS

I. Pasien mengeluh nyeri tulang

II. Ekstremitas disertai nyeri tekan

III. Kelemahan otot

IV. Cara jalan bebek atau pincang

Page 15: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

I. PENGKAJIAN

B. RIWAYAT KESEHATAN

2. RKD

I. Kemungkinan klien pernah Malabsorbsi

II. Kekurangan calsium dalam diet

III. Klien pernah mengalami gagal ginjal kronik

IV. Klien pernah mengalami gangguan hati

3. RKK

I. Orangtua klien pernah mengalami osteomalasia

Page 16: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

I. PENGKAJIAN

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. EKSTERMITAS

I. Deformitas skelet

II. Deformitas vertebra

III. Deformitas lengkungan tulang panjang

IV. Otot Lemah

Page 17: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

I. PENGKAJIAN

D. DATA DASAR PENGKAJIAN

1. AKTIVITAS / ISTIRAHAT

Tanda : keterbatasan fungsi pada bagian yang terkena, nyeri

2. SIRKULASI

Tanda : takikardia ( Respon stress )

3. NEUROSENSORI

Gejala : hilang gerakan

4. NYERI / KENYAMANAN

Gejala : nyeri tekan

Page 18: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

I. PENGKAJIANE. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pada foto x – ray umumnya nampak kekurangan mineral dari tulang sangat

nyata. Berdasar dari vertebra mungkin menunjukkan fraktur kompressi dengan

nyeri pada ujung vertebra.

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan lambatnya rata-rata serum kalsium dan

jumlah fosfor serta kurangnya kenaikan alkaline phosfat. Ekskresi urine calsium

dan creatinin lambat.

Page 19: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. Nyeri b.d fraktur patologis, kelemahan d.d wajah meringis

B. Suplay nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia d.d kelemahan

C. Intoleransi aktifitas b.d  kelemahan d.d cemas

Page 20: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

III. RENCANA KEPERAWATANDIAGNOSA TUJUAN & NOC NIC RASIONAL

1. Nyeri b.d fraktur patologis, kelemahan d.d wajah meringis Ds:Px mengatakan merasa keletihan dan takut kembali terluka

Tujuan: Setelah diberi tindakan selama 2 x 60 menit nyeri px berkurang

NOC:Tingkat kenyamanan :Perasaan senang secara fisik dan psikologi

Tingkat nyeri : jumlah nyeri yang ditunjuk kan atau dilaporkan

NIC:1.      Pemberian Analgesik:Penggunaan agen agen farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri

2.      Penatalaksanaan Nyeri:Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien

Nyeri berkurang atau terkontrol

Terlihat rileks, dapat istirahat, tidur dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan

Page 21: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

III. RENCANA KEPERAWATANDIAGNOSA TUJUAN & NOC NIC RASIONAL

Do:Atrofi kelompok obat yang terlibatPerubahan kemampuan untuk meneruskan aktivitas seterusnyaAnoreksiaPerubahan pola tidurPerubahan berat badan

Tingkat nyeri dibuktikan dengan indikator berikut (sebutkan nilainya (1 - 5: extrem, berat, ringan, tidak ada).P : degenerasi (penuaan), inflamasiQ : qualitas nyeriR : sendi(lutut,tulang belakang)S : skaka nyeri0=tidak nyeri1-3=nyeri ringan4-6=nyeri sedang7-10=nyeri meringisT : tergantung pada etiologi

Page 22: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

III. RENCANA KEPERAWATANDIAGNOSA TUJUAN & NOC NIC RASIONAL

2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri, hilangnya integritas struktur tulang d.d . kelemahan.Ds :Px mengatakan mengalami kesulitan bergerak dan mengalami keterbatasan kemampuan melakukan aktifitas sehari-hari.

Tujuan: setelah di lakukan tindakan selama 3 x 24 jam mobilitas fisik pasien mulai membaik.NOCMenunjukkan tingkat mobilitas di tandai dengan indikator berikut (sebutkan nilainya 1-5 {ketergantungan tidak berpartisipasi} 

NIC

Kaji kebutuhan akan 

bantuan pelayanan 

kesehatan dirumah dan 

kebutuhan akan peralatan 

pengobatan yang tahan 

lama

Membantu meenentukan intervensi yang akan dilakukan.

Membantu perawatan diri dan memandirikan pasien tehnik pemindahan yang tepat mencegah abrasikulit dan jatuh.

Page 23: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

III. RENCANA KEPERAWATANDIAGNOSA TUJUAN & NOC NIC RASIONAL

Do:

Kesulitan bergerak.

Pergerakan melambat.

Ketidakstabilan posisi tubuh 

saat melakukan rutinitas

membutuhkan bantuan orang lain dan alat, mandiri dengan alat bantu, atau mandiri penuh)Menunjukkan penggunaan alat bantu secara benar dengan pengawasan.Melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Ajarkan pasien tentang dan pantau penggunaan alat bantu mobilitas ( misalnya : tongkat, walker, kruk,atau kursi roda)

Kaji kebutuhan pasien akan pendidikan kesehatan.

Untuk menentukan tindakan 

yang dibutuhkan oleh 

pasien.

Page 24: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

III. RENCANA KEPERAWATANDIAGNOSA NIC NOC RASIONAL

Intoleransi aktifitas 

b.d kelemahan d.d cemas

Ds:

Px Mengatakan keletihan 

atau kelemahan secara 

verbal.

Do:

Tujuan : setelah di lakukan tindakan pada pasien selama 2 x 24 jam maka nyeri berkurang.NICMentoleransi aktivitas yang biasa di lakukan dan di tunjukkan dengan daya tahan, penghematan energi, dan perawatan diri: aktifitas kehidupan sehari- hari.

NOCKaji respon emosi , sosial dan spiritual terhadap aktivitasEvaluasi ke inginan pasien untuk meningkatkan aktivitas.Berikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas.

Tirah baring lama dapat 

menurunkan .ini dapat 

terjadi karena keterbatasan 

aktivitas yang mengganggu 

periode istirahat

Page 25: ASKEP OSTEOMALASIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

III. RENCANA KEPERAWATANDIAGNOSA NIC NOC RASIONAL

Mengidentifikasi aktifitas dan atau yang menimbulkan kecemasan yang berkontribusi pada intoleransi aktifitas.

Menampilkan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan beberapa bantuan (misalnya: eliminasi dengan bantuan ambulasi untuk ke kamar mandi).

Kolaborasi dengan ahli terapi okupasi, fisik atau rekreasi untuk merencanakan atau memantau program aktivitas , sesuai dengan kebutuhan.

Hindarkan dari menjadwalkan aktifitas perawatan selama periode istirahat.