Aspek Keperilakuan Pada Persyaratan Pelaporan2

Embed Size (px)

Citation preview

Akuntansi bukanlah sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sesuai dengan pekembangan lingkungan akuntansi serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya (Khomsiah dalam Arfan & Ishak, 2005). Berdasarkan pemikiran tersebut, manusia dan faktor sosial secara jelas didesain dalam aspek-aspek operasional utama dari seluruh sistem akuntansi. Para akuntan secara berkelanjutan membuat beberapa asumsi mengenai bagaimana mereka membuat orang termotivasi, bagaimana mereka menginterpretasikan dan menggunakan informasi akuntansi, dan bagaimana sistem akuntansi mereka sesuai dengan kenyataan manusia dan mempengaruhi organisasi. Penjelasan di atas menunjukan adanya aspek keperilakuan pada akuntansi, baik dari pihak pelaksana (penyusun informasi) maupun dari pihak pemakai informasi akuntansi. Pihak pelaksana (penyusun informasi akuntansi) adalah seseorang atau kumpulan orang yang mengoperasikan sistem informasi akuntansi dari awal sampai terwujudnya laporan keuangan. Pengertian ini menjelaskan bahwa pelaksana memainkan peranan penting dalam menopang kegiatan organisasi.

Persyaratan pelaporan ialah persyaratan untuk melaporkan informasi kepada orang lain tentang siapa atau apa kita, bagaimana kita menjalankan hidup, bagaimana kita mengerjakan pekerjaan, bagaimana keadaan dari orang dan benda untuk mana kita bertanggung jawab dan seterusnya. Kebanyakan riset akuntansi keperilakuaan mengenai dampak informasi telah memfokuskan pada bagaimana penerima menggunakan informasi yang dilaporkan guna membuat penilaan dan atau keputusan. Komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi keuangan atau manajemen merupakan proses akuntansi karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengonsumsi sumberdaya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara sukarela kecuali pelapor yakin hal ini akan memengaruhi si penerima untuk berperilaku sebagaimana yang diinginkan oleh pelapor. Salah satu informasi yang dilaporkan oleh kebanyakan perusahaan dengan sukarela yaitu iklan. Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh beraneka ragam orang dan organisasi dengan beraneka ragam pula.

Persyaratan pelaporan memengaruhi perilaku pelapor bukanlah sesuatu yang baru ataupun unik bagi manajemen dan akuntansi. Para psikolog sangat menyadari bahwa orang dapat merespons terhadap tuntutan dari situasi ekperimental dengan berperilaku secara berbeda dengan apa yang akan mereka lakukan dalam situasi lain. Manajer dan badan regulasi menggunakan persyaratan pelaporan baik untuk menggunakan tuntutan kepada orang lain untuk membuat mereka berperilaku dengan cara tertentu dan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi perilaku dan kinerja. Suatu mekanisme untuk memastikan integritas informasi yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari desain atas persyaratan pelaporan manapun.

Ketika persyaratan pelaporan dikenakan umum bagi si pengirim berpikir untuk bertanya : Mengapa mereka memerlukan informasi ini Bagaimana mereka akan menggunakannya Apakah si penerima akan mengambil suatu tindakan yang berkaitan dengan pengirim Selanjutnya si penerima menggunakan informasi yang dilaporkan sebagai suatu dasar untuk evaluasi kinerja dan penilaian lainnya, pertimbangan si pengirim mengenai penggunaan yang mungkin sangat mendasar. Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu bersama-sama dengan informasi lainnya untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan beraksi terhadap informasi yang dilaporkan karena orang pada umumnya bereaksi dengan cara-cara yang mereka yakin akan mengarah pada hasil yang mereka inginkan, pengirim informasi tersebut mencoba untuk menyimpulkan bagaimana penerima informasi akan menggunakan dan bereaksi terhadap informasi yang disediakan.

Dalam konteks manajemen, pengirim sering kali dianggap bertanggung jawab untuk mengendalikan hal-hal yang juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain yang tidak dapat dikendalikan oleh si pengirim. Meskipun prinsip dari akuntansi manajemen untuk membuat manajer bertanggung jawab hanya untuk halhhal mereka memiliki wewenang dan kemampuan untuk mengendalikan, tidak mudah untuk benarbenar mengetahui seberapa banyak dari hasil sekarang yang disebabkan oleh tindakan pengirim dibandingkan oleh faktor-faktor lain. Ketika banyak faktor di luar perilaku pengirim memengaruhi suatu hasil, pengirim kemungkinan besar tidak akan mengubah pe karena dua alasan sebagai berikut : Pengirim mungkin tidak mengetahui bagaimana untuk berperilaku guna mencapai hasil dan informasi yang diinginkan Seringkali ada kemungkinan untuk menyalakan faktor-faktor lain atas hasil yang dicapai ketika si pengirim ditanyakan mengenai hal itu.rilakunya guna menghasilkan informasi berbeda yang dilaporkan

Penerima menyatakan secara jelas bagaimana mereka menginginkan si pengirim untuk berperilaku. Tetapi sering kali mereka tidak menginginkan banyak hal yang sulit untuk dicapai secara simultan seperti laba jangka pendek yang tinggi, pertumbuhan jangka panjang yang baik, atau citra publik yang bagus. Jika pengirim bertanggung jawab terhadap penerima, maka si pengirim ingin berperilaku dalam cara yang akan menyenangkan si penerima. Apa yang diharuskan dilaporkan oleh si pengirim adalah suatu tanda bagi pengirim, sebelum tindakan diambil, mengenai tindakan dan hasil yang penting bagi si penerima. Jika setiap orang selalu jelas dan jujur mengenai bagaimana mereka akan menggunakan informasi yang dilaporkan, maka akan terdapat lebih sedikit masalah, tetapi masih ada kemungkinan bahwa informasi akan digunakan dalam cara yang tidak dimaksudkan ketika pertama kali informasi tersebut diminta. Sering kali orang yang meminta informasi tidak begitu eksplisit mengenai bagaimana informasi tersebut akan digunakan atau dengan siapa informasi akan dibagikan.

Dalam kasus ini pelapor memiliki pekerjaan yang sulit untuk menebak kapan dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan. Mereka kemungkinan besar akan berdasarkan prediksi mereka pada bagaimana informasi yang dilaporkan digunakan dalam situasi yang serupa dalam pengalaman mereka, atau bagimana mereka akan menggunakan jika mereka ada pada posisi si peminta informasi, bersama sama dengan informasi apapun yang tersedia mengenai bagaimana laporan ini akan digunakan.

Kekuatan dan sifat dari kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu yang penting mengenai seberapa besar kemungkinan bahwa si pengirim akan mengubah perilakunya. Semakin besar potensi yang ada bagi si penerima untuk memberikan penghargaan atau sanksi kepada pengirim, semakin hati-hati pengirim akan bertindak dalam memastikan bahwa informasi yang dilaporkan dapat diterima oleh penerima.

Waktu adalah faktor penting dalam menentukan apakah persyaratan pelaporan akan menyebabkan perubahan dalam perilaku pengirim atau tidak. Agar persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pengirim mengubah perilakunya, ia harus mengetahui persyaratan pelaporan tersebut sebelum ia bertindak, maka tidak ada peluang untuk mengubah perilaku masa lalu. Kebanyakan persyaratan pelaporan bersifat repetitif dalam konteks manajemen, sehingga jika persyaratan pelaporan yang pertama dikenakan setelah perilaku yang dilaporkan terjadi, pelapor akan mengetahui di depan bahwa laporan berikutnya harus dibuat. Karena data biasanya tidak dikumpulkan kecuali seseorang bermaksud menggunakannya, maka persyaratan pelaporan yang baru sering kali memerlukan data baru dikumpulkan yang memberikan peluang untuk mengubah perilaku sebelum pelaporan

Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, starategi yang paling murah adalah untuk terus berperilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya perilaku tersebut, dan menunggu respons dari penerima. Jika tidak ada respons, maka strategi tersebut dapat diteruskan. Umpan balik negatif dari penerima yang mengindikasikan bahwa perilaku yang dilaporkan tidak diinginkan, memperbaiki estimasi pengirim mengenai perilaku apa yang diinginkan oleh penerima dan bagaimana ia akan merespons. Kemungkinan pelapor mengubah perilakunya dalam menanggapi persyaratan pelaporan saja bergantung paling tidak sebagian pada : Seberapa jelas apa yang diinginkan oleh penerima untuk terjadi, Seberapa jelas untuk apa informasi yang dilaporkan tersebut akan digunakan oleh penerima Penghargaan atau sanksi apa yang dapat diberiakan oleh penerima kepada pengirim Penghargaan atau sanksi manakah yang mungkin digunakan oleh penerima Seberapa besar perubahan dalam perilaku pada suatu dimensi dapat memengaruhi kinerja pada dimensi-dimensi penting lainnya.

Suatu persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pengirim mengubah perilakunya, bahkan jika ia tidak mengharapkan penerima bereaksi terhadap informasi yang dilaporkan. Hal itu mungkin karena informasi memiliki suatu cara untuk mengarahkan perhatian pada bidang-bidang yang berkaitan dengannya yang dapat mengarah pada perubahan perilaku. Meskipun dampak mengarahkan perhatian mungkin kurang ampuh dan kurang rentan terhadap prediksi dibandingkan dengan dampak antisipasi, dampak tersebut dapat memengaruhi perilaku dalam beberapa situasi. Dampak tersebut akan terjadi dalam situasi dimana terdapat cukup banyak kelonggaran dalam sistem yang memungkinkan pengirim untuk mengubah perilakunya tanpa dampak negatif terhadap aspek-aspek lain dari kinerja. Hal ini umumnya lebih rendah dibanding dengan dampak antisipasi.

Persyaratan pelaporan dapat memengaruhi perilaku di semua bidang akuntansi keuangan, akuntansi perpajakan, akuntansi manajemen dan akuntansi sosial. Akuntansi Keuangan

Akuntansi Perpajakan Meski relatif belum dieksplorasi, akuntansi perpajakan sangat sensitif terhadap persyaratan pelaporan, bahkan segelintir orang meyakini pelanggaran hak konstitusional dalam pandangan bahwa persyaratan pelaporan pajak rumit dan sulit bagi pembayar pajak pada umumnya. Persyaratan pelaporan pun dikenakan pada karyawan demi terciptanya kepatuhan pembayar pajak terhadap hukum mengenai perpajakan. Jarang pembayar pajak yang mencoba menghindar dari pajak karena informasi pajaknya akan dilaporkan oleh orang lain kepada kantor pajak. Selain itu, peluang untuk berbuat curang pun sangat kecil karena adanya sanksi dari kantor perpajakan atas segala kecurangan.

Akuntansi Sosial Hanya sedikit saja yang diketahui mengenai dampak dari akuntansi sosial terhadap pengirim informasi. Masih terdapat relatif sedikit akuntansi sosial bagi publik, dan kebanyakan riset mengenai hal itu berkaitan dengan dampak terhadap penerima dari informasi yang dilaporkan. Karena akuntansi sosial eksternal masih bersifat sukarela, maka tidak terdapat dampak apa pun terhadap persyaratan pelaporan, meskipun masih terdapat dampak terhadap pelaporan secara sukarela. Karena akuntansi sosial merupakan bidang perhatian yang relatif baru dan sering kali mengalami konflik dengan kriteria kinerja yang sudah lebih mapan, maka terutama sangat penting untuk menggabungkan persyaratan pelaporan dengan pedoman keperilakuan dan sanksi untuk ketidakpatuhan yang sangat eksplisit. Polusi dan keamanan produk adalah bidang sensitive lainnya dari akuntansi sosial.

Akuntansi Manajemen Manajemen suatu organisasi dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal sesuai keinginannya. Pos-pos yang dilaporkan diantaranya bersifat keuangan, operasional, sosial, atau suatu kombinasi. Data atau informasi akuntansi manajemen jarang dipublikasikan pada pihak ekstern organisasi. Sulit pula untuk digeneralisasi karena perbedaan dan keunikan sistem dari masingmasing organisasi. Menurut hasil riset bahwa kadang kala persyaratan pelaporan menghasilkan dampak yang dapat diamati terhadap perilaku pelapor dan kadang kala tidak. Keanekaragaman faktor-faktor yang dipertimbangkan menjadikannya sulit untuk memprediksi kapan dan apa dampak yang akan terjadi karenanya

Salah satu metode penilaian dampak dari persyaratan pelaporan ialah melalui pengambilan keputusan deduktif yang melibatkan penalaran logis mengenai interaksi persyaratan pelaporan dengan motivator lainnya guna membentuk perilaku manajer. Sebaiknya metode ini digunakan sebelum pemberlakuan persyaratan pelaporan. Adapun metode lainnya, yaitu melakukan survei yang berisi pertanyaanpertanyaan yang telah diprediksi jawabannya kepada pelapor mengenai perilakunya. Metode ketiga ialah mengamati perilaku pelapor apabila dengan dan tanpa menggunakan persyaratan pelaporan. Masalah dalam kondisi alamiah ialah banyak hal-hal lain yang mengalami perubahan bersama dengan persyaratan pelaporan yang menyulitkan untuk menentukan penyebab perilaku pelapor yang sedang diamati. Ketika post hoc analysis atas data sekunder digunakan, maka ukuranukuran perilaku yang diminati kemungkinan tidak akan tersedia.

Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas dapat diperoleh beberapa kesimpulan bahwa akuntansi dibangun dengan menggunakan konsep, prinsip dan pendekatan dari disiplin ilmu lain untuk meningkatkan kegunaannya. Sehingga akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi akuntansi. Disamping itu kesempurnaan teknis dari jasa akuntansi bukan hanya sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas dari segala prosedur akuntansi, melainkan bergantung pada bagaimana perilaku orang-orang didalam organisasi, baik sebagai pelaksana (penyusun informasi) maupun sebagai pemakai informasi. Persyaratan pelaporan akuntansi akan mempengaruhi perilaku dari berbagai fakor, baik karena adanya antisipasi penggunaan informasi, prediksi penggunaan informasi, insentif/sanksi, penentuan waktu maupun pengarahan perhatian dari pihak yang akan menggunakan informasi tersebut (penerima). Dampak keperilakuan dalam akuntansi terjadi pada berbagai bidang yaitu pada: akuntansi keuangan, akuntansi perpajakan, akuntansi manajerial dan akuntansi sosial. Salah satu bidang pembahasan dari akuntansi sosial adalah dilema penyusunan laporan, polusi dan keamanan produk.

Terima Kasih