Benign Prostat Hiperplasi 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    1/32

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    2/32

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    3/32

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    4/32

    BPH adalah : pembesaran progresif dari kelenjar prostat

    (secara umum pada pria yang berusia lebih dari 50 thn ) yang

    menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan

    pembatasan aliran urinarius.

    bila terjadi pembesaran maka dapat menyumbat uretra pars

    prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urin keluar

    dari buli-buli.

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    5/32

    Menurut McNeal membagi kelenjar prostat dalam

    beberapa zona :

    1. Zona perifer (asal ca prostat)

    2. Zona sentral3. Zona transisional (terjadi hiperplasi prostat)

    4. Zona fibromuskuler anterior

    5. Zona periuretra

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    6/32

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    7/32

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    8/32

    NADPH NADP

    hormon

    testosteron

    Dihidrotest

    osteron

    enzim 5-reduktase

    M-RNAGrowthfactor

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    9/32

    hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya

    hiperplasi prostat, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasi

    prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar dehidrostestosteron (DHT)

    dan proses aging proses (Aging Proses / penenuaan ).

    Beberapa hipotesa yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasi prostat

    adalah :

    1 adanya perubahan kesimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada

    usia lanjut.

    2 Peranan dari Growth Faktor sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar

    prostat.

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    10/32

    3. Meningkatkan lama hidup sel sel prostat karena

    berkurangnya sel sel yang mati.

    4 .Teori sel stem menerangkan bahwa terjadi proliferasi abnormal

    sel stem sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan sel

    epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    11/32

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    12/32

    Hiperplasi prostat

    Penyempitan lumen uretra posterior

    Peningkatan tekanan intravesikel

    Buli-buli ginjal dan ureter

    Hipertrofi otot destrusor . Refluks vesiko-ureter

    Trabekulasi . hidroureter

    . Diventrikel buli-buli Selula . hidronefrosis

    . Pionefrosis

    . Gagal ginjal

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    13/32

    A. Prostat normal ; 1.uretra 2.kelenjar periuretra 3.kelenjar prostat,

    B. Hiperplasi prostat ; 1.uretra yg terjepit 2.periuretra yang hiperplasi

    3.kelenjar asli prostat yang tertekan menjadi seperti simpai (simpai

    prostat)

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    14/32

    1. gejala pada saluran kemih bagian bawah (LUTS) terdiri :a. ingin miksi tapi tidak jadi (Hesistansi).

    b. Aliran kemih menjadi lemah, tidak lancar, volume sedikit.

    c. Sering miksi di malam hari (nocturia)

    d. Masih ada tetesan air kemih setelah miksi (terminal

    dribbling).

    e. Frekuensi miksi bertambah (polakisuria).

    f. Adanya perasaan kandung kemih belum kosong semua pada

    waktu miksi.

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    15/32

    g.Perasaan ingin miksi, yang tidak bisa ditahan (urgensi).

    h. Kadang kadang miksi tidak dapat ditahan sama sekali

    (urgen inkontinensia).

    i. Perasaan nyeri pada saat kencing (disuria).

    j. Retensi urine.

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    16/32

    Untuk menilai tingkat keparahan dari keluhan pada saluran kemih

    digunakan sistem skoring yaitu I-PSS (international prostatic

    symptom score ) secara subjektif dapat diisi dan dihitung oleh

    pasien.

    Dari skore 1 35 dapat dikelompokan gejalanya dalam 3 derajat

    yaitu :

    a. Ringan 0 7.

    b. Sedang 8 19.

    c. Berat 20 35.

    Derajat berat obstruksi dapat diukur juga dengan menentukan

    jumlah sisa urine setelah miksi spontan. Bila sisa urine lebih dari

    100 CC biasanya dianggap sebagai batas indikasi BPH

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    17/32

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    18/32

    Faktor pencetus :1. Volume buli tiba-tiba terisi penuh

    2. Masa prostat membesar

    3. setelah mengkonsumsi obat2an yang dpt menurunkan

    kontraksi otot detrusor dan mempersempit leher buli-buli. (obt antikolenergik)

    Kompensasi(LUTS) Faktor pencetus

    Dekompresi(retensi Urin)

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    19/32

    2. Gejala pada saluran kemih bagian atas

    Keluhan akibat penyulit hiperplasia prostat pada saluran bagian

    atas berupa gejala obstruksi antara lain ; nyeri pinggang,

    benjolan dipinggang (yang merupakan tanda dari

    Hydroneprhosis) atau demam yang merupakan tanda dari infeksi

    atau urosepsis

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    20/32

    3. Gejala diluar saluran kemih.

    kadang keluhan adanya hernia inguinalis dan hemoroid akibat

    sering mengejan pada saat meningkatkan tekanan intra

    abdomen. Selain itu pada pemeriksaan fisik mungkin di dapat

    buli - buli yang terisi penuh dan teraba massa kistik di daerah

    supra simphisis akibat retensi urine. Pada pemeriksaan colok

    dubur didapatkan konsistensi prostat kenyal seperti meraba

    ujung hidung, lotus kanan dan kiri simetris dan tidak di

    dapatkan nodul.

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    21/32

    1. Pemeriksaan mikroskopis urin dan kultur.

    2. Tes faal ginjal

    3. Pemeriksaa gula darah

    4. Evaluasi urodinamik urin

    5. Pemeriksaan radiologis.

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    22/32

    IVP ( Intra Vena Pielografi)

    Mengetahui kemungkinan kelainan ginjal atau ureter berupa

    hidroureter atau hidronefrosis,memperkirakan besarnya kelenjarprostat, penyakit pada buli-buli.

    Ultrasonografi ( trans abdominal dan trans rektal )

    Untuk mengetahui, pembesaran prostat, volume buli-buli atau

    mengukur sisa urin dan keadaan patologi lainnya sepertidifertikel, tumor.

    Systocopy

    Untuk mengukur besar prostat dengan mengukur panjang uretra

    parsprostatika dan melihat penonjolan prostat ke dalam rektum

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    23/32

    1. Medikal therapi.

    2 . Pembedahan

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    24/32

    1 .Mengurang resistensi leher buli buli dengan obat

    obatan golongan alfabloker, misal ; Fenoksi

    Benzamin.

    2 . Mengurangi volume prostat.

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    25/32

    Sistostomi adalah memasukan kateter dengan membuat lubang

    pada buli-buli melalui insisi suprapubik dengan tujuan untuk

    mengeluarkan urin, biasa dikerjakan pada :

    1. Kegagalan pada saat melakukan katerisasi uretra

    2. Ada kontra indikasi untuk melakukan tindakan transuretra

    3. Jika ditakutkan akan terjadi kerusakan uretra pada pemakaian

    kateter uretra yang terlalu lama4. untuk mengukur tekanan intravesikel pada studi sistonometri

    5. Mengurangi penyakit timbulnya sindroma intoksikasi air pada

    saat TUR prostat

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    26/32

    Syarat pada sistostomi trokar:

    - buli-buli jelas penuh dan secara palpasi teraba

    - tidak ada sikatrik bekas operasi didaerah abdomen

    bawah- tidak dicurigai adanya perivesikal hematom,

    seperti pada fraktur pelvis

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    27/32

    Alat dan bahan :1. Kain dan kasa steril

    2. Alat dan obat untuk disinfeksi

    3. Duck steril

    4. Semprit beserta jarum suntik untuk pembiusan lokal dan jarumyang telah diisi dengan aquadest steril untuk fiksasi balon

    kateter

    5. Obat anastesi lokal

    6. Alat bedah minor ( pisau, jarum jahit kulit, benang sutra danpinset)

    7. Alat trokar

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    28/32

    8 .kateter foley

    9. kantong penung urin

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    29/32

    1. Disinfeksi lapangan pembedahan

    2. Persempit dengan duck steril

    3. Injeksi (infiltrasi) anastesi dengan lidocain 2%

    4. Insisi kulit suprapubik digaris tengah pada tempat

    paling cembung 1 cm kemudian perdalam sampaifacia

    5. Dilakukan punksi percobaan melalui tempat insisi

    dengan semprit 10 cc untuk memastikan kedudukan

    buli-buli

    6. Alat trokar ditusukan melalui luka operasi hingga

    terasa hilangnya tahanan dari fasia dan otot-otot

    destrusor

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    30/32

    7. Alat obturator dibuka dan jika alat sudah masuk kedalam buli-

    buli akan keluar urin memancar melalui sheat trokar

    8. Selanjutnya bagian trokar yang berfungsi sebagai obturator dan

    sheat dikeluarkan dari buli-buli sedangkan slot kateter setengah

    lingkar tetap ditinggalkan

    9. Kateter foley dimasukan melalui penuntun slot kateter setengah

    lingkar, kemudian balon dikembangkan dengan memakai

    aquadest 10cc. Setelah yakin balon berada di buli-buli, slot

    setengah lingkaran dikeluarkan dari buli-buli dan kateterdihubungkan dengan urobag

    10. kateter difiksasi pada kulit dengan benang sutra dan luka operasi

    ditutup dengan kain kasa steril

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    31/32

  • 8/13/2019 Benign Prostat Hiperplasi 2

    32/32