12
DINAMIKA KEKISI disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika Zat Padat Rombel 3 Dosen Pengampu : Budi Astuti Oleh : Fiki Layyinatun Najwa (4201412097) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Dinamika Kekisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pendahuluan Fisika Zat Padat

Citation preview

  • DINAMIKA KEKISI

    disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

    Fisika Zat Padat Rombel 3

    Dosen Pengampu : Budi Astuti

    Oleh :

    Fiki Layyinatun Najwa (4201412097)

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2015

  • DINAMIKA KISI

    Pada bab sebelumnya kita menganggap bahwa kristal tersusun atas atom-atom yang

    menduduki titik kisi dalam keadaan diam. Sesungguhnya, atom-atom tersebut tidaklah diam,

    tetapi bergetar pada posisi kesetimbangannya. Getaran atom-atom pada suhu ruang adalah

    sebagai akibat dari energi termal, yaitu energi panas yang dimiliki atom-atom pada suhu tersebut.

    Getaran atom dapat pula disebabkan oleh gelombang yang merambat pada kristal.

    Ditinjau dari panjang gelombang yang digunakan dan dibandingkan dengan jarak antar

    atom dalam kristal, dapat dibedakan pendekatan gelombang pendek dan pedekatan gelombang

    panjang.

    Pendekatan Gelombang Pendek

    Disebut pendekatan gelombang pendek apabila gelombang yang digunakan memiliki panjang

    gelombang yang lebih kecil dari pada jarak antar atom. Dalam keadaan ini, gelombang akan

    melihat kristal sebagai tersusun oleh atom-atom yang diskrit, sehingga pendekatan ini sering

    disebut pendekatan kisi diskrit.

    Pendekatan Gelombang Panjang

    Bila dipakai gelombang yang panjang gelombangnya lebih besar dari jarak antar atom, kisi akan

    nampak malar (kontinyu) sebagai suatu media perambatan gelombang. Oleh karena itu,

    pendekatan ini sering disbut sebagai pendekatan kisi malar.

    1. Gelombang Elastik

    Atom-atom berosilasi di sekitar kedudukan setimbangnya. Ini berarti atom-atom

    bervibrasi dengan vibrasi gelombang elastik. Dalam pendekatan gelombang panjang, tinjau

    sebuah batang berpenampang A dengan rapat massa , yang dirambati gelombang mekanik

    ke arah memanjang batang x. Pada setiap titik x dalam batang terjadi perubahan panjang u

    (x) sebagai akibat adanya tegangan (x) dari gelombang.

  • Gambar 1.

    Regangan (Strain)

    ( )

    Tegangan (Stress)

    atau

    Dengan adalah modulus young. Menurut hukum kedua Newton, tegangan yang bekerja

    pada elemen batang dx menghasilkan gaya sebesar :

    * ( ) ( )+

    Karena atau ( )

    , sehingga

    ( )

    * ( ) ( )+

    ( )

    ( ) ( )

    ( )

    ( )

    ( )

    ( )

    Sehingga,

    ( )

    ( )

    Maka menurut persamaan gelombang umum

    ( )

    ( )

    , maka diperoleh

    kecepatan gelombang

  • (

    )

    Jelas bahwa kecepatan gelombang mekanik pada zat pada) bergantung pada besaran

    elastik bahan tersebut, yakni modulus Young. Karena perambatan gelombang tersebut

    bergantung pada besaran elastik maka gelombang yang bersangkutan disebut gelombang

    elastik.

    Solusi untuk penjalaran gelombang di atas adalah

    ( ) ( )

    Dengan

    , dan adalah frekuensi gelombang dan adalah amplitudo gelombang.

    Hubungan antara frekuensi dan bilangan gelombang dapat dirunut dari fase gelombang.

    2. Fonon

    Kuantisasi energi gelombang elastik dari vibrasi kekisi ternyata merupakan energi

    elastik dari gelombang bunyi. Ini merupakan analogi foton sebagai kuantum energi dari

    gelombang elektromagetik. Kuantum energi di dalam vibrasi kekisi disebut sebagai fonon.

    Sehingga dapat dikatakan pula bahwa gelombang bunyi dalam kristal adalah tersusun dari

    fonon-fonon. Energi fonon besarnya :

    Di dalam kristal atom-atom tersusun sedemikian teraturnya dalam arah 3 dimensi,

    sehingga gerakan atom pada kedudukan setimbangnya tidak sukar untuk disebut sebagai

    vibrasi kekisi yang sangat berperan dalam pembentukan energi pada kristal. Ragam (modus)

    getarannya akan sangat menentukan sifat termal zat padat.

    3. Vibrasi kristal Monoatomik

    Kita mulai dengan kasus yang sederhana. Yaitu kasus yang melibatkan getaran kristal

    akibat adanya gelombang elastis yang merambat dalam arah [1 0 0] ; [1 1 0] ; [1 1 1].

  • Untuk setiap vektor gelombang ( ) terdapat 3 model getaran yaitu : 1 buah longitudinal

    dan 2 buah transversal. Kita anggap bahwa kristal akan merespon,

    Gelombang elastik linier terhadap gaya. Artinya, gaya yang bekerja pada bidang kristal

    yang ke-s adalah sebanding dengan selisih simpangannya, sehingga

    ( ) ( )

    ( )

    Persamaan gerak dari atom s menurut hokum Newton :

    ( )

    Persamaan di atas adalah bentuk persamaan gerak untuk semua atom. Untuk mencari

    penyelesaian , kita ambil bentuk umum gelombang dengan frekuensi dan vektor

    gelombang

    yang berjalan pada arah-x dengan syarat batas kedua ujung tetap = 0

    dan = 0 adalah sebagai:

    ( ) ( )

    Jika jarak antar atom adalah , maka pergeseran ( ),

    ( ( ) ),

    dan ( ( ) ). Maka akan didapatkan

    ( )

    Dengan , maka hubungan dispersi ( ) adalah

    ( )

    Jika dilukiskan dalam grafik, maka

  • Gambar. Relasi dispersi kisi monoatomik

    4. Vibrasi Kristal Dwiatomik

    Gambar. Rantai Kristal Dwiatom

    Persamaan gerak suatu kelompok yang terdiri atas 2 jenis atom dengan massa berbeda

    (m1 dan m2) dengan m1 > m2 dapat dinyatakan

    (

    ) ( )

    (

    ) ( )

    Sehingga penyelesaiannya menjadi

    ( ) ( )

    ( ) ( )

    Maka diperoleh harga-harga dan setelah disubstitusikan ke persamaan di atas

    maka akan diperoleh

    ( )

    ( ) ( )

    dan

    ( )

    ( ) ( )

    Jika kedua persamaan di atas dibuat determinan, maka

  • |

    ( )

    ( ) | |

    |

    |

    ( )

    ( ) |

    Maka,

    *( )(

    )+ {( ( )) ( ( ))}

    ( )

    ( )

    ( )

    ( )

    Untuk mendapatkan hasil yang eksak, diambil harga-harga istimewa dari dalam

    syarat batas periodik. Pada yang relatif kecil berlaku

    sehingga

    kedua akarnya berharga

    (

    ) cabang optik

    ( ) cabang akustik

    Sedangkan untuk kedua akarnya berharga

    ;

    Jika dilukiskan dalam grafik, maka dispersi vibrasi dwiatom akan berbentuk seperti

    pada gambar di bawah ini

    Gambar. Relasi dispersi kisi dwiatom

  • Terlihat adanya dua lengkungan dispersi atau adanya dua cabang yaitu cabang optik

    dan cabang akustik. Daerah frekuensi pada

    antara

    dan

    disebut gap atau

    daerah larangan yang artinya dalam keadaan demikian kisi tidak dapat meneruskan

    gelombang. Perbedaan cabang optik dan cabang akustik dapat dijelaskan pada daerah

    atau .

    5. Kapasitas Termal

    Energi yang ditimbulkan akibat getaran atom sangat berperan dalam menentukan sifat

    termal zat padat pada bahan isolator, konduksi elektron pada bahan logam, dan keberaturan

    magnetik pada bahan magnet.

    Sejumlah panas U yang diperlukan per mol zat untuk menaikkan suhunya disebut

    kapasitas kalor. Bila kenaikan suhu zat T, maka kapasitas panas adalah :

    Menurut hasil eksperimen Dulong-Petit tidak tetap terhadap perubahan temperatur.

    pada suhu tinggi (suhu kamar dan di atasnya) mendekati .

    Gambar. Kebergantungan kapasitas panas zat padat pada suhu

    Model Teori Klasik

    Menurut fisika klasik, getaran atom-atom zat padat dapat dipandang sebagai osilator

    harmonik. Osilator harmonik merupakan suatu konsep/model yang secara makroskopik dapat

    dibayangkan sebagai sebuah massa m yang terkait pada sebuah pegas dengan tetapan pegas

    C.

    Untuk osilator harmonik satu dimensi, energinya dapat dirumuskan :

    ( )

  • Dengan, adalah laju getaran osilator, adalah simpangan osilator, dan adalah

    frekuensi sudut getaran osilator. Untuk osilator harmonik satu dimensi yang mempunyai dua

    derajad bebas mempunyai energi rata-rata :

    Selanjutnya, karena atom-atom dalam kristal membentuk susunan tiga dimensi, maka

    untuk satu mol osilator harmonik tiga dimensi, energi dalamnya :

    Sehingga kapasitas termalnya

    dari hasil ini terlihat bahwa menurut model fisika klasik, kapasitas panas zat padat

    tidak bergantung suhu dan berharga 3R. Hal ini sesuai dengan hukum Dulong-Petit yang

    hanya berlaku untuk suhu tinggi. Teori klasik ini mempunyai kelemahan yaitu beberapa zat

    padat ringan ternyata , seperti boron ( ), berelium (

    ) dan karbon ( ).

    Teori Einstein

    Dalam model ini, atomatom dianggap sebagai osilator-osilator bebas yang bergetar

    tanpa terpengaruh oleh osilator lain di sekitarnya. Energi osilator dirumuskan secara

    kuantum (berdasarkan teori kuantum) yang berharga diskrit :

    Pada tingkat dasar n =0, maka E = 0. Pada tingkat-tingkat selanjutnya, perbedaan

    energi antar tingkat adalah sebesar . Pada kesetimbangan termal, energi rata-rata osilator

    adalah

    ( )

    ( )

    Persaman di atas dalam bentuk deret tersebut ekuivalen dengan ungkapan :

    ( )

    Sehingga total energi dalam untuk 1 mol zat padat adalah

  • Sedangkan besarnya kapasitas termal atau kalor jenis adalah

    (

    )

    ( )

    Pada suhu tinggi, , sehingga

    Karena

    Dan jika disubstitusikan ke persamaan energi rata-rata vibrator akan menghasilkan

    . Untuk pendekatan ini kita akan mendapatkan sebagaimana yang

    dihasilkan oleh Dulong-Petit.

    Pada suhu rendah , sehingga

    (

    )

    (

    )

    oleh karena itu akan mendekati nol pada suhu-suhu rendah. Dan apabila

    maka mendekati nol secara eksponensial.

    Gambar. Grafik terhadap perubahan temperatur model Einstein dan eksperimen

    Teori Debye

    Dalam model Einstein, atom atom dianggap bergetar secara terisolasi dari atom di

    sekitarnya. Anggapan ini jelas tidak dapat diterapkan, karena gerakan atom akan saling

    berinteraksi dengan atom-atom lainnya. Seperti dalam kasus penjalaran gelombang mekanik

    dalam zat padat, oleh karena rambatan gelombang tersebut atom-atom akan bergerak

    kolektif. Debye berusaha memperbaiki dengan asumsi bahwa antara titik kesetimbangan

  • atom kristal seolah dihubungkan oleh pegas, sehingga getarannya terikat oleh pegas. Jadi

    suatu gangguan dalam arah A akan menyebabkan keseluruhan sistem bola atom bergetar.

    Bila kristal mengandung sejumlah N atom, dalam koordinat 3-D maka sistem tersebut

    mempunyai 3N derajat kebebasan. Osilasinya akan mempunyai 3N ragam vibrasi yang

    masing-masing vibrator mempunyai frekuensi tertentu. Sehingga energi totalnya sistem

    tersebut:

    ( )

    adalah energi rata rata osilator seperti pada model Einstein sedangkan ( ) adalah

    rapat keadaan. Pemikiran ini didasarkan atas kenyataan bahwa ragam frekuensi di dalam

    kristal sesuai dengan rambatan gelombang bunyi yang merupakan gelombang elastik

    berfrekuensi rendah. Dalam hal ini panjang gelombang bunyi sangat besar dibandingkan

    dengan jarak atom sehingga kediskritan susunan atom dalam kristal dapat diabaikan

    dan menggantikannya menjadi medium elastik yang homogen. Dengan itu, maka energi

    totalnya menjadi

    Dengan

    dan

    . di sini juga bermakna sebagai temperatur Debye.

    Rumusan kapasitas termal adalah

    [ (

    )

    (

    )

    ]

    Pada suhu tinggi, maka

    sangat kecil dan

    juga sangat kecil, sehingga

    dan Maka didapatkan

    (

    )

    Pada suhu rendah

    , sehingga diperoleh

    * (

    )

    (

    )+

  • Gambar. Perbandingan model Einstein dan Deybe

    Dengan demikian teori Deybe dapat membuktikan bahwa sebanding dengan

    pada suhu rendah. Hasil ini sesuai dengan hasil eksperimen.