Farter Kanker Fix p4

8/19/2019 Farter Kanker Fix p4

1/45


2/45

tadium berdasarkan T/* (ukuran tumor, keterlibatan node limfa sekitar,metastase), diaplikasikan pada semua jenis karsinoma paru, kecuali pada karsinoma paru sel kecil yang memiliki stadium tersendiri (Porta, %&&0).

(Porta, %&&0)

tadium kanker pasien berdasarkan T/* adalah stadium $1, yang berartitelah terjadi metastase, ukuran tumor yang cukup besar dan dijumpai keterlibatan noduslimfa disekitar jaringan kanker (Porta, %&&0).

Ef$si Ple$"a

2fusi pleura adalah pengumpulan cairan melebihi volume normal dalam rongga

pleura dan menimbulkan gangguan jika cairan yang diproduksi oleh pleura parietal dan

viseral tidak mampu diserap oleh pembuluh limfe dan pembuluh darah mikropleura

visceral atau sebaliknya yaitu apabila produksi cairan melebihi kemampuan penyerapan

(Putnam, %&&%).


3/45

(Perhimpunan #okter Paru $ndonesia, %&&3).

Pada keadaan normal ruangan interpleura terisi sedikit cairan untuk sekedar

melicinkan permukaan kedua pleura parietalis dan viseralis yang saling bergerak karena

pernapasan. 4airan disaring keluar pleura parietalis yang bertekanan tinggi dan di serap

oleh sirkulasi di pleura viseralis yang bertekanan rendah. #i samping sirkulasi dalam

pembuluh darah, pembuluh limfe pada lapisan subepitelial pleura parietalis dan viseralis

mempunyai peranan dalam proses penyerapan cairan pleura tersebut (Antunes, %&&3).

2fusi pleura dapat berbentuk transudat, terjadi karena penyakit lain bukan

primer paru seperti gagal jantung kongestif, sirosis hepatis, syndrome nefrotik, dialysis

peritoneum, hipoalbuminemia oleh berbagai keadaan, perikarditis konstriktiva,

keganasan, atelektasis paru dan pneumothoraks. 2fusi eksudatif terjadi bila ada proses

peradangan yang menyebabkan permeabilitas kapiler pembuluh darah pleura meningkat


4/45

sehingga sel mesotelial berubah menjadi bulat atau kuboidal dan terjadi pengeluaran

cairan kedalam rongga pleura (Putnam, %&&%).

'$($ga Adeo!a"!io#a Pa"$ )ega Ef$si Ple$"a

2fusi pleura dapat terjadi akibat jaringan neoplastic pada paru. Akumulasi

cairan di rongga pleura terjadi akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah karena

reaksi inflamasi oleh infiltrasi sel kanker pada pleura parietal dan viseral. *ekanisme

yang lain adalah invasi langsung sel tumor yang berdekatan dengan pleura, obstruksi

pada kelenjar limfe dan gangguan absorbsi oleh pembuluh limfe pleura parietal

(Antunes, %&&3).

(Perhimpunan #okter Paru $ndonesia, %&&3)

Pada kanker paru stadium $1 yang disertai *5b, kanker dapat bermetastase ke pleura sehingga menyebabkan efusi pleura. elain itu, penyumbatannodus limfa disekitar jaringan paru oleh kanker dapat memperparah kondisi efusi pleuratersebut (Antunes, %&&3).


5/45

*. SOAP

a. S$(+e!ti,e

/ama Pasien 6 Tn.

T 7 6 89sia 6 !: tahun

+enis ;elamin 6 L

/o. * 6 %- efusi pleura

(. O(+e!ti,e

Pa"a#ete" Pe-ait

TTV 1/01 1201 *01 *101 **01 *301 *401 *501Nilai

No"#alKete"aga

T#50&75:&

50&75:&

5?&75&& 5:&70& 5:&70& 5:&7-& 55&7-& 5%&7-&5&&85:& 7

?&80&mm@g

NAIK pada

tanggal 5- dan50.

Turun hingga /ormal padatanggal %&8%!.

/ -- -& -& -& -& 5&& 5&& 0??&85&&


6/45

3% %- %& %: %& %? %- %%5?8%&


7/45


8/45

*P1 fl 55,0 ?,!855,& NAIK

asofil " &,% &85 /ormal

2osinofil " &,5 58: TURUN

atang " & %8? TURUN

egmen " ?0,5 !&8& /ormal

Limfosit " 50,0 %&8:& /ormal

*onosit " 5&, :8? NAIK

FT G7L 30 &83! NAIK

FPT G7L %? 83! /ormal

9reum #arah mg7dL 35, 5&8!& /ormal

;reatinin #arah mg7dL &,0! &,?85,3 /ormal

Flukosa se'aktu mg7dL 55: H%&& /ormal

Asam 9rat mg7dL 0,! %,:8,: NAIK

Pe+elasa6

1. MPV Meigat

Peningkatan mean platelet volume (*P1) menunjukkan terjadinya infeksi invasif atau infeksi yang tidak responsif terhadap obat (antibiotik). Peningkatan *P1 dapat

terjadi pada keadaan inflamasi akut. *P1 yang tinggi merupakan petanda

peningkatan produksi trombosit atau mungkin sebagai kompensasi untuk

mempercepat penghancuran platelet (Funa'an, et al., %&5&).

*. Eosiofil Me$"$

Penurunan eosinofil menandakan penyakit kronis akibat infeksi oleh virus dimana

sistem imun yang bekerja optimal dalam tubuh pasien (Provan, #., ;rentI, A.,

%&&%).

3. Batag Me$"$

Penurunan persentase neutrofil, dapat disebabkan oleh penurunan produksi

neutrofil, peningkatan kerusakan sel, infeksi bakteri, infeksi virus, dan infeksi berat.


9/45

$nflamasi yang terjadi dekat dengan pleura dapat meningkatkan permeabilitas sel

mesotelial, yang merupakan lapisan sel terluardari pleura. el mesotelial yang

terkena meningkat permeabilitasnya terhadap albumin dan protein lainnya. uatu

efusi pleura merupakan infeksi kaya akan protein. *ediator kimia dari proses

inflamasi menstimulasi mesotelial untuk melepas kemokin, yang merekrut sel

inflamasi lain. el mesotelial memegang peranan penting untuk menarik neutrofil

ke celah pleura. /eutrofil ditemukan pada cairan pleura hanya jika direkrut sebagai

bagian dari suau proses inflamasi. /eutrofil meningkatkan respon inflamasi dan

mengeleluarkan mediator untuk menarik sel8sel inflamator lainya ke dalam pleura

(Anonim, %&55).

4. Moosit Meigat

el cairan pleura didominasi oleh monosit. $nfeksi tertentu (misalnya tuberkulosis),kanker dan kelainan sistem kekebalan bisa meningkatkan jumlah monosit.

Tuberkulosis merupakan penyebab utama monositosis. Peran monosit pada

tuberkulosis telah banyak diteliti. *onosit berperan penting dalan respon imun

pada infeksi tuberkulosis. *onosit berperan dalam reaksi seluler terhadap bakteri

tuberkulosis. ebagian fosfolipid mikobakterium tuberkulosis mengalami degradasi

dalam monosit dan makrofag yang menyebabkan transformasi sel8sel tersebut

menjadi sel epiteloid. *onosit merupakan sel utama dalam pembentukan tuberkel.

Aktivitas pembentukan tuberkel ini dapat tergambar dengan adanya monositosis

dalam darah. *onositosis dianggap sebagai petanda aktifnya penyebaran

tuberkulosis. Adanya monositosis menunjukkan prognosis yang kurang baik (*c

4urlery TL, Freer +P., 5000 dan tevens *L., 500).

5. S8OT #eigat

2nIim aspartat aminotransferase (AT) juga dikenal dengan nama serum glutamic

oksaloasetat transaminase (FT) dan biasanya ditemukan dalam keragaman

jaringan yang meliputi jantung, hati, ginjal, otak dan otot. ;etika salah satu dari

jaringan ini rusak, maka dilepaskan ke serum. *isalnya, karena ganguan atau

penyakit jantung atau dengan gangguan otot maka volume dalam serum meningkat.

+adi meningkatnya nilai FT dalam aliran darah bukan merupakan indikator


10/45

tertentu dari luka hati. isa saja menjadi indikator penyakit lainnya (/ajmuddin,

#jamilah, %&53).

9. Asa# U"at Meigat

Pada gambar tersebut terlihat bah'a peningkatan kadar asam urat serummemiliki efek pada ginjal dan pembuluh darah. @iperurisemia menyebabkan6 5)

penurunan / dan peningkatan , %) inflamasi vaskuler dan proliferasi otot

polos, 3) peningkatan produksi renin, dan :) lesi vaskuler pada ginjal (@einig dan

+ohnson, %&&?J eig et al ., %&&-). Proliferasi otot polos terjadi akibat aktivasi

mitogen spesifik oleh asam urat. Dalaupun otot polos tidak memiliki reseptor untuk


11/45

asam urat, asam urat tetap dapat masuk ke dalam sel dengan bantuan organic anion

transporter (AT). etelah masuk ke dalam sel otot polos, asam urat mengaktifkan

protein kinase (2rk 57%). elanjutya 2rk 57% akan menginduksi sintesis de novo dari

4K8% dan tromboksan lokal serta mengatur up regulation P#F A ( platelet

derived growth factor A). @asil akhir proses tersebut adalah aktivasi mitogen

spesifik yang menyebabkan proliferasi sel (+ohnson et al., %&&3).

Asam urat juga menyebabkan akumulasi kristal urat di sekitar plak

atherosklerosis yang telah terbentuk. ;ristal urat tersebut dapat mengaktifkan

komplemen melalui jalur klasik. Aktivasi komplemen mengakibatkan berbagai efek

biologis seperti inflamasi, kemotaksis, opsonisasi, dan aktivitas sitolitik. Asam urat

juga akan menstimulasi sintesis *4P85 (monocyte chemoattractant protein-1) pada

otot polos. 4aranya adalah dengan mengaktivasi p3- *AP kinase, faktor transkripsinuklear, /8;, dan AP85. *4P85 sendiri merupakan kemokin yang berperan

penting dalam penyakit vaskular dan atherosclerosis. Akibat dari mekanisme

tersebut adalah peningkatan produksi sitokin proinflamasi seperti T/8, $L85M,

dan $L8?. $L8? yang juga dikenal sebagai hepatocyte stimulating factor merangsang

hepatosit untuk memproduksi @4P. @4P menurunkan produksi / dengan cara

menghambat enIim nitrit oksidase sintase (e/) (rata'idjaja, %&&%J +ohnson et

al., %&&3J Pur'anto, %&&0).

@iperurisemia akan menyebabkan perubahan mikrovaskuler pada ginjal

yang mirip dengan gambaran arteriosklerosis pada hipertensi esensial. Lesi vaskuler

tersebut menyebabkan iskemia. elanjutnya iskemia menyebabkan pelepasan laktat

dan peningkatan produksi asam urat. Laktat sendiri bersifat menghambat sekresi

asam urat dengan mengeblok organic anion transporter . Peningkatan produksi

asam urat terjadi karena iskemi menyebabkan pemecahan ATP menjadi adenosin

dan


12/45

jumlah natrium yang sama. ;ondisi ini menetap meskipun hiperurisemia telah

dikoreksi dan diberikan diet rendah garam (+ohnson et al., %&&3J @einig and

+ohnson, %&&?J eig et al., %&&-).

Pe#e"isaa Cai"a Ple$"a

parameter 5-7&5 /ilai normal keterangan

isis 6

Darna

+ernih

ekuan

erat jenis

+umlah sel

;uning tua

;eruh

8

5,&5!

5:&&&

mikro7L

5&&&8%&&&

eksdudat

@itung jenis6

Limfosit

egmen

:,&"

%?,&"

%83& " *eningkat

Tes rivalta > eksudat

Flukosa 5%? mg7dL ama dengan

glukosa serum

meningkat

Protein ?,: mg7dL 58% mg7dL meningkat

4airan pleura keruh dan ber'arna kuning tua (gelap), nilai protein N 3gr7dL, tes rivalta positif menunjukan jenis cairan pleura adalah eksudat. 2ksudat

terjadi karena adanya peradangan. 2ksudat terbentuk apabila lapisan kapiler atau

membrane rusak oleh proses peradangan atau neoplastik. Akibatnya protein

berukuran besar dan konstituen darah lainnya bocor keluar untuk masuk ke jaringan

dan rongga tubuh. Pada peradangan aktif, kandungan protein pada cairan ini


13/45

meningkat. /ilai limfosit pada cairan pleura meningkat dapat menunjukan bah'a

penyebab terjadinya efusi pleura ini disebabkan karena adanya infeksi T ,

neoplasma (Ahmad, et al ., %&&0)

Pe#e"isaa :e$+ag

/ama Pemeriksaan @asil

oto thora< klinis 6

2fusi pleura dupleks

4 tidak membesar

Tampak peningkatan vaskuler paru

Perselubungan homogeny

hemitoraks kanan

@emidiafragma kanan tertutup perselubungan, kiri setinggi kosta

5& posterior

inus kostofrenikus kanan tertutup

perselubungan, kiri suram curiga

adanya efusi pleura kiri

2fusi pleura (duple efusi pleura

Fuideline 68$idelie te"a:i #aligat :le$"al eff$sio


14/45

(Oarogoulidis et al.,%&53)

8$idelie te"a:i Ca"sio#a :a"$ %NSCLC& stage IV

P4b Paclita


15/45

(#ipiro, %&&-)

)RP

/o Problem Paparan Problem ekomendasi

5 Drong dose(9nder #ose)

Pegg$aa Bleo#-si

leomysin merupakan

antibiotik glikopeptidacitotoksik yang bekerja denganmenghambat sintesis #/A sel.aat leomysin digunakanuntuk mengatasi efusi pleura,dosis yang dianjurkan adalah!&8?& unit yang dilarutkandalam !&85&& ml larutan #!"atau /a4l &,0" (Tatro, %&&3). /amun dosis yang digunakan

hanya 3& unit.

+ika pasien menggunakan bleomisin, maka dosisnyadiubah menjadi ?& unit

dalam 5&& ml #!" satukali sehari. /amun bleomisin tidak digunakan pada saran terapi.

%. Drong drug Pegg$aa If$s RL

Pasien menerima $1 admi


16/45

mendapatkan terapi obatkemoterapi berupa pemberian bleomisin. #iketahui bah'aefek samping dari bleomisinadalah mual muntah (tatro,%&&3), namun pasien hanyadiberi ranitidin untukmengatasi mual muntah ini, padahal ranitidin tidakdiindikasikan untuk mualmuntah pada kemoterapi.

ndansentron selamamendapat kemoterapi.ndansentron dirasa paling tepat mengatasimual muntah akibatkemoterapi (tatro, %&&3)

: 9ntratedindication

Idiasi Ca :a"$ da ef$si

:le$"a -ag tida dio(ati.

ejak tanggal 5-8%:, pasientidak menerima pengobatanterkait 4a paru dan efusi pleurayang diderita. aru padatanggal %! pasien diberi bleomisin yang diketahui untuk mengatasi 4a paru dan efusi pleuranya.

$ndikasi ca Paru diterapidengan kombinasi paclita


17/45

yang tinggi ini merupakanfactor resiko terjadinyahipertensi. Penurunan asamurat akan disertai dengan penurunan tekanan darahsehingga hipertensi pada pasiendapat terkontrol denganterlebih dahulu mengobati penyebabnya (eig et al, 2008

d. PLAN

• T$+$a Te"a:i

a. *eningkatkan kualitas hidup pasien b. *enambah masa harapan hidup pasienc. *enghilangkan keluhan pasien terkait sesak nafas yang dirasakan dengan

melakukan penghilangan cairan efusi pleurad. *encegah efusi pleura berulange. *enurunkan tekanan darah pasien sampai pada kisaran normal 5%&7-&

mm@g

• Te"a:i Fa"#aologi

Terapi * yang direkomendasikan untuk pasien adalah

Na#aO(at Regi#e

)osis

1

/01

1201 *01 *101 **01 *301 *401 *501

Torakosestesis

Penyedotanmaksimal5!&& ml

Q

4efaIolin(brand6sefaIo

l)

• Pre8surgicaltorakosentesi

s 5gr 5 jamsebelumoperasi.

• Post8operatif 5 gr 3


18/45

Allopurinol Tablet 5&&mg 5 < sehari

Q Q Q Q Q Q Q Q

Amlodipin Tablet ! mg 5< sehari

Q Q Q Q Q Q Q Q

ndansentron

Tablet %: mg3& menitsebelumkemoterapi

Q

#e


19/45

diberikanintrapleural.

setelah dilakukan tindakan torakosentesis.

Lidocain %5& mg (3mg7kg)

#iberikan sesaat sebelum pemberian agen pleurodesis(pemberian talc steril) secara intrapleural

Terapi ; yang direkomendasikan untuk pasien adalah

Na#aO(at Regi#e )osis Kete"aga

Allopurinol Tablet 5&& mg 5 <sehari

9ntuk hari terapi

Amlodipin Tablet ! mg 5 <sehari

9ntuk hari terapi

Pe"7it$ga )osis Pa!lita;el da Ca"(o:lati

Perhitungan LPT (luas permukaan tubuh) √ tinggi (cm) xbobot (kg)

3600

√ 170 x603600

5,?- m%

5. Paclitacel• #osis referensi 6 5! atau %%!mg7m% untuk non small carcinoma (#ipiro, %&&-)• erdasarkan protocol, dosis yang diberikan kepada pasien 6

5! mg7m% 5! mg < 5,?-. %0: mg• ediaan Pa


20/45

• #osis referensi 6 A94 ? mcgh7mL $1 day (Tatro,%&&-)• #osis untuk 4arboplatin dihitung dengan 4alvert ormula yaitu perhitungan dosis

yang didasarkan pada 4lcr (4lcr dalam ml7menit)(target A94) #osis (*g) < (4lcr >%!)

Clcr=(140−umur ) x BB

72 x Scr

Clcr=(140−54 ) x60

72 x 0,95=75,4ml /menit

A94 ? < (!,: >%!) ?&%,: mg ≈ ?&& mg• ediaan yang digunakan 5!& mg75! ml7vial ?&& mg75!& : vial• 1olume infuse #! yang digunakan untuk melarutkan : vial 4arboplatin adalah sebanyak

!&& ml infus #!" sehingga konsentrasi 4arboplatin dalam infuse ?&& mg7!&& ml 5,%mg7ml.

• ;onsentrasi sudah sesuai dengan rekomendasi P#P$ (%&&-) yang mempersyaratkankonsentrasi minimal adalah &,! mg7ml

aran cara pemberian kombinasi paclita carboplatin menurut P#P$ (%&&-)

8 #alam saran terapi yang diberikan, primperan sebagai antiemetik diganti denganondansentron.

Alasa Pegg$aa O(at 6

1. IVF) )e;t"ose 5<

Pasien tidak menunjukan gejala dan parameter klinik yangmengindikasikan adanya kekurangan cairan dan elektrolit. Terapi yang diberikansebelumnya adalah $1# L, hal ini dapat menyebabkan over resucitation. ver8resucitation dapat menimbulkan hipoksia dan edema jaringan, memperberat kerjaginjal, hepatic congestion dan injury, serta gangguan F$. elain itu penggunaan L pada pasien dengan penyakit jantung perlu di'aspadai karena dapat memperparahkondisi penyakit jantung tersebut (morenberg, %&53). ;arenanya digunakan cairan$1# yang tidak mengandung elektrolit, yaitu $1# de


21/45

(55: mg7dl) sehingga pemberian de


22/45

sebelumnya. 2fek samping 6 myellosupresi, diare, nausea dan vomiting, penurunan klirenskreatinin

• Alasa 6 ;ombinasi % obat ini dipakai karena menurut ocinski (%&53), pada pasien /4L4 stage :, yang digunakan adalah platinum8based chemotherapydima kombinasi % obat Paclitacarboplatin termasuk didalamnya. #iperkuatdengan #ipiro (%&&3) yang menyatakan bah'a paclita4arboplatinmerupakan kombinasi % obat yang digunakan untuk pasien stage $1 denganrespon terapi dan masa harapan hidup dalam 5 tahun yang paling tinggidibanding dengan kombinasi terapi lain. elain itu, tathopoulos (%&&:) jugamenyatakan bah'a kombinas paclita


23/45

dengan dilarutkannya pada 5&& ml /a4l for injection, lalu diberikan intrapleuralle'at selang interkosta yang sudah terpasang.B$ti =$"al6

9. Lido!ai

Lidocain bekerja dengan menghambat impuls nyeri pada syaraf sensoris.#an digunakan untuk anestesi lokal. Lidocain digunakan untuk mengatasi rasanyeri yang ditimbulkan karena pemberian pleurodesis agen seperti talc sterilintrapleural. Lidocain mempunyai onset aksi yang cepat sehingga akan segeramemberikan efek anastesi sesaat sebelum dilakukan pemberian agen pleurodesis.(obert et al.,%&5:).B$ti =$"al6


24/45

?. Allo:$"iol

Allopurinol digunakan sebagai yang dapat menurunkan kadar asam urat dalamdarah. elain digunakan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darahallopurinol juga dapat menurunkan tekanan darah, hal ini berdasarkan hasil penelitian #r. #aniel $. eig dkk. dari #epartment of Pediatrics, enal ection,aylor 4ollege of *edicine, @ouston, Amerika erikat. @asil penelitian ini telahdipublikasikan dalam +ournal of American *edical Association dimana dijelaskan bah'a penurunan asam urat disertai dengan penurunan tekanan darah pada pasiende'asa yang menderita hipertensi (eig et al , %&&-).B$ti =$"al6


25/45

(eigh et al, %&&-)

/. AMLO)IPINE

Amlodipine merupakan obat generasi baru golongan antagonis kalsium yangmemiliki selektivitas tinggi dibandingkan obat8obat sejenisnya. #an hal ini

menjadi keunggulan amlodipine dibandingan obat golongan antagonis kalsium

lainnya. elain itu juga, amlodipine memiliki ketersediaan oral sebesar ?!80& "

sehingga obat ini bekerja dalam 'aktu %: jam penuh. Amlodipine dalam

penggunaan terapi banyak dikombinasikan dengan obat golongan A seperti

valsartan dan candesartan. /amun untuk pasien ini digunakan monoterapi

amlodipin saja karena tekanan darah pasien yang tinggi akibat adanyahyperurisemia, jika asam urat ini ditangani maka tekanan darah pasien juga akan

kembali turun. 9ntuk membantu mengontrol tekanan darah pasien digunakan

amlodipine tunngal alasannya karena amlodipin memiliki efektivitas yang lebih

baik dalam menurunkan tekanan darah di bandingkan obat golongan A

(gihara et al, %&&-).B$ti =$"al6


26/45

(gihara et al, %&&-)

2. ON)ANSENTRON )AN )E@AMETASON

erdasarkan beberapa guideline penanganan mual muntah pada pasien yang high

risk dan end stage biasanya menggunakan obat mual muntah yang kuat yaitu

kombinasi antagonis reseptor serotonin dengan kortikosteroid (yang paling banyak

digunakan adalah odansetron dan de


27/45

)e;a#etaso merupakan kortikostroid yang banyak digunakan dalam penangan

maual muntah pada pasien kemo yang high risk dengan dikombinasikan obat

golongan antagonis reseptor serotonin !@T3, karena de


28/45


29/45

(*edscap, %&5:)/#A/2/T/

Pemilihan #e


30/45

(;ris et al, %&&?).

1. Cefaoli

#alam kasus ini, 4efaIolin digunakan sebagai antibiotik profilaksis perioperatif karena adanya tindakan torakosentesis. Pada saat dilakukan pembedahan untuk memasang tube torakosentesis, dapat terjadi infeksi yangdisebabkan oleh bakteri kulit dan flora di saluran nafas. 4hang dan ;rupnick (%&5%) menyatakan bah'a antibiotik golongan cefalosporin efektif digunakan untuk mengatasi infeksi operatif ini. 4efalosporin golongan 5 lebih dianjurkan karena

lebih hemat dari segi biaya setelah didapat bah'a dari segi efektifitas, tidak ada perbedaan antara cefalosporin golongan 58: untuk mengatasi infeksi postoperatif paru. 4hang dan ;rupnick (%&5%) menyarankan penggunaan cefaIolin 58% gr ivsebelum operasi sebagai antibiotik profilaksis.B$ti =$"al6


31/45

11. )ellad"-l (#ipenhydramine @4l)egimen difenhidramin diberikan untuk mengatasi reaksi hipersensitifitas

akibat pemberian obat kemoterapi, terutama reaksi hipersensitifitas akibat penggunaan paklita


32/45

1*. Codei

The Dorld @ealth rganiIationUs (D@) menetapkan analgesik untuk mengatasinyeri pada pasien cancer berdasarkan rasa sakit yang diderita oleh pasien. Pada pasien ini, nyeri yang dialami termasuk nyeri moderate karena cancer pada pasien

ini masuk kedalam stadium : (immons et al,%&5%).


33/45

(immons et al., %&5%)

NON FARMAKOLO8I

• PembedahanPembedahan merupakan suatu kemungkinan yang dilakukan pada pengobatan

/4L4J bagaimanapun, pada saat diagnosa, sebagian besar dari klien telah

memiliki melakukan pembedahan total atau sebagian pada kanker. Tujan dari

intervensi pembedahan adalah untuk mengangkat semua kanker pada jaringanJ

termasuk nodul limfe. Angka bertahan hidup selama ! tahun pada klien yang

telah melakukan pembedahan kanker hanya sekitar 3& ". +enis prosedur

pembedahan tergantung pada letak dan ukuran kankerJ keadaan paru klien, dan

status kesehatan secara umum. *eskipun tujuan dari pembedahan ini adalah

untuk mengangkat semua jaringan , sebisa mungkin fungsional paru tetap

dipertahankan. Prosedur pembedahan yang dipilih untuk kanker yang berada

pada satu lobus paru adalah lobektomi. +umlah lobus paru yang signifikan tetap

dapat dipertahankan saat hanya 5 lobus paru diangkat. uang yang ada akibat

pemotongan lobus akan diisi oleh paru yang sisa. Apabila kanker berada pada

bagian perifer paru dan tidak ada tanda penyebaran ke dinding dada atau

metastasis, pemotongan segmental, pengangkatan segmen bronkovakular dari

lobus dapat dilakukan. Prosedur pembedahan konservatif yang umum

dilakukan adalah pemotongan jaringan, pengangkatan sebagian kecil bagian


34/45

dari jaringan paru termasuk bagian yang merupakan sisa dari segmen

bronkovaskular. Prosedur ini dapat dilakukan pada yang kanker kecil, lesi

terdapat di permukaan dan pada klien yang tidak dapat atau intoleransi pada

pembedahan yang luas. Lesi yang kecil pada bronkus utama dapat diangkat

dengan pembedahan sleeve atau prosedur bronkoplastik rekonstruksi. agian

yang memiliki lesi dibedah dan bronkus yang masih normal diperbaiki kembali

untuk mempertahankan fungsi paru. ronkoskopi laser digunakan untuk

memotong kanker yang berada pada bronkus utama. "neumonektomi merupakan pengangkatan seluruh paru, prosedur yang

digunakan untuk pengobatan kanker paru. Pneumonektomi hanya dilakukan

jika kanker sudah menyebar ke seluruh paru, termasuk bronkus utama dan atau

hilum tertentu. Pembedahan besar ini hanya dipertimbangkan pada klien yangmemiliki cadangan paru yang baik dan sehat pada masa preoperatif. etelah

pembedahan, bagian hemitoraks yang kosong berangsur8angsur berisi cairan

dan akhirnya menyatu.#orakotomi merupakan insisi dari dinding dada, dilakukan pada bagian paru

yang luas untuk dilakukan pembedahan. $nsisi pembedahan dilakukan untuk

reseksi paru termasuk posterolateral, anterolateral, sterotomi medial, dan insisi

bagian a


35/45


36/45

/o Parameter +ad'al pemantauan /ilai normal

5. *onitoring keefektifankemoterapi

#ievaluasi %83 siklus +ika pasien menunjukkan

respon yang lengkap, atau

parsial, atau penyakit

menjadi stabil, kemoterapi

dapat dilanjutkan sampai :

W ! siklus. Tetapi jika tidak

ada respon7penyakit

semakin progresif,

kemoterapi dihentikan atau

diganti dengan regimen

yang non-cross resistant

( P#P$,%&&3).

%. +ika pasien telah

recovery dengan pemberian kemoterapi,

*elakukan pemeriksaan

follow up setiap 3 bulan pada 3 tahun pertama,

selanjutnya dapat

dilakukan setiap : W ?

bulan pada tahun ke W : W

! dan selanjutnya setiap

tahun (P#P$,%&&3)

Terapi pemberian

kemoterapi berhasil

3. Parameter keefektifandilihat dari chest


37/45

Ko#$iasi Ifo"#asi da Ed$asi

• *eminta pasien untuk kembali menggunakan obat setelah habis

• *enyarankan untuk tidak merokok

• *engedukasi pasien mengenai patofisiologi kanker dan tatalaksana terapi (kemoterapi

dan radioterapi) serta berbagai efek samping yang mungkin akan muncul


38/45

• #isarankan untuk memperbanyak konsumsi sayuran dan buah8buahan

• egera mengunjungi rumah sakit jika terdapat keadaan yang kurang nyaman

• *engedukasi pasien agar taat pada pengobatan guna tercapainya tujuan terapi yang

diinginkan• *enghindari keadaan stress karena dapat memperburuk keadaan

#ATA P9TA;A

Aditama, T.X., %&&0, 'outh #o%acco (ndonesian )xperience, $ndonesian moking 4ontrol oundation,

*umbai, $ndia.

Ahmad, O., ;rishnadas, ., roeschle, P., %&&0, Pleural effusion 6 diagnosis and management.


39/45

Anonim, %&55, Pedoman $nterpretasi #ata ;linik, ;emenkes $, +akarta.

Antunes F, /eville 2, #uffy +, Ali /. T guidelines for management of malignant pleural

effusions. Thora< %&&3J !-(uppl $$)6 ii%08ii3-.

ahar A., 500-, "enyakit-"enyakit "leura. #alam6 oeparman, ukaton 9, Daspadji , et al. 2ditor. $lmuPenyakit #alam. +ilid $$, alai Penerbit ;9$, +akarta.

a


40/45

$gnoffo, et al., %&&, Preventing 4hemotherapy To


41/45

Provan, #., ;rentI, A., %&&%, 9xford and%ook of *linical And a%oratory (nvestigation ,


42/45

base. Platinum base tersebut adalah cisplatin7 carboplatin > paclitasil. 2fekasi sama dan

efek samping relative sama. 9sia harapan hidup akibat pemberian kombinasi ini lebih

tinggi dari kombinasi yang lain.

%. ;enapa pada pasien ini tidak stabil\

+a'ab6

tidak hanya di pengaruhi dengan efusi pleuranya, tapi dapat juga terjadi karena

hipertensi yang di derita pasien. Pada pasien hipertensi terjadi vasokonstriksi, sehingga

kebutuhan pasien akan oksigen menjadi lebih besar.Pada pasien ini juga sudah

mendapatkan terapi amplodipin yang merupakan agen vasodilatasi, sehingga dapat

membuat kebutuhan oksien meningkat.

3. 9ntuk pengukuran nyeri alat apa yang di pergunakan\;enapa lebih memilih codein untuk

mengatasi nyeri pada pasien\

+a'ab6

kala untuk pengukuran nyeri ada 3 diantaranya adalah dengan menggunakan skala

fisual, verbal, dan numerik. Tetapi pada pasien ini tidak ada salat satu dari skala tersebut,

jadi kami mengasumsikan bah'a pasien nyeri karena ca paru stadium :, berarti di

parunya terdapat masa dan pasien juga terdapat efusi pleura ini menyebabkan pasien

merasakan nyeri dan sulit untuk bernafas. Pasien ;anker juga terkait dengan proses

inflamasi sehingga pasti terdapat mediator nyeri. i'ayat pengobatan ada injeksi antrain.

$njeksi antrain daya analgesiknya :< lebih kuat dari ibuprofen. ehingga kami

menyimpulkan bah'a nyeri yang di derita pasien adalah moderate. ;aputusan untuk

mengganti antrain dengan codein karena onset of action dari codein lebih cepat daripada

antrain.

:. ;enapa tata laksana untuk mual muntah pakai ondansentron bukan primperan\

+a'ab6

;arena menurut guideline yang kami dapat anti emetic vomiting pada pasien kanker

khususnya pasien kanker stage : anti mual muntah yang di rekomendasikan adalah

kombinasi antara ondansentron dan de


43/45

Penggunaan ondansentron dan de


44/45

)is$s$ ole76

1. )eda7 N$"7a#ida7 %81F11/&

*. 8i#a A#eia Sa"i %81F1119&

3. 'e::i P$"o#o %81F11*4&

4. E"a T$gia"ti B$diasi7 %81F1134&

5. Fat7ia Ra7#i ae %81F1144&

9. Ota,iaa %81F115*&

?. Ias K7ai"ai %81F119&

/. Ita 'aif %81F119/&

Kelas 6B

Kelo#:o 6 4

KEMENTERIAN PEN)I)IKAN )AN KEBU)AYAAN

UNIVERSITAS =EN)ERAL SOE)IRMAN

FAKULTAS ILMU>ILMU KESE'ATAN

=URUSAN FARMASI

PUROKERTO


45/45

*14

Documents

Farter Kanker Fix p4