Upload
maisarahkimia12
View
1
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
FIX.doc
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa sekarang, banyak terdapat peluang bisnis baru. Oleh karena itu,
kita sebagai seorang wirausaha harus memiliki ide yang kreatif dan inovatif. Yang
terpenting adalah idenya bukan manusianya, karena ide itu akan dilaksanakan oleh
orang yang bersangkutan, yang akan menentukan keberhasilan usaha yang akan
ditekuni nanti. Bila ide tersebut dilaksanakan oleh orang yang memiliki kemampuan
yang tinggi, maka akan lebih baik. Karena ide itu harus dikembangkan dan
diimplementasikan serta dioperasionalkan di lapangan. Sehingga, dengan adanya ide
yang bagus dari seseorang dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka
dapat membangun dan mengembangkan suatu bisnis.
Ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar
sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-
nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi
semua resiko yang mungkin akan terjadi di bidang usaha yang tekuni. Oleh karena
itu, penulisan makalah ini akan membahas ide dan peluang dalam kewirausahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana munculnya ide kewirausahaan?
2. Apa saja jenis dan sumber ide awal kewirausahaan?
3. Apa saja sumber-sumber potensial peluang kewirausahaan?
4. Apa saja bekal pengetahuan dan kompentensi kewirausahaan?
5. Apa saja sumber gagasan bagi produk dan jasa baru dalam kewirausahaan?
6. Bagaimana memilih bidang usaha baru dalam berwirausaha?
7. Apa saja kegagalan didalam memilih peluang bisnis baru?
2
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengatahui ide-ide dalam kewirausahaan.
2. Mengetahui jenis dan sumber ide awal kewirausahaan.
3. Mengetahui sumber – sumber potensial peluang kewirausahaan.
4. Mengetahui bekal pengetahuan dan kompentensi kewirausahaan.
5. Mengetahui sumber gagasan bagi produk dan jasa baru dalam kewirausahaan.
6. Mengetahui bagaimana memilih bidang usaha baru.
7. Mengetahui apa saja kegagalan didalam memilih peluang bisnis baru.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui timbulnya ide dan peluang dalam kewirausahaan.
2. Dapat mengetahui sumber-sumber peluang kewirausahaan.
3. Memahami betapa pentingnya bekal pengetahuan dan kemampuan untuk
mencapai kesuksesan kewirausahaan.
4. Memiliki bekal untuk memulai sebuah usaha bagi seorang wirausaha.
1
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ide Kewirausahaan
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk,
proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Adapun inovasi
merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat cepat
dan persaingan yang kompleks menuntun inovasi yang terus menerus. Inovasi yang
terus-menerus merupakan suatu kekuatan bagi wirausaha dalam meraih sukses
usahanya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal ialah dalam bentuk
produk baru, perbedaan teknik/ cara, dan pendekatan baru dalam
memperkenalkannya. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrumen penting untuk
memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan
menciptakan nilai yang tinggi pula pada suatu produk usaha.
Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada
kreasi baru untuk menciptakan nilai secara terus-menerus. Wirausaha dapat
menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang, melalui
ide-idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali usaha (business driven). Semua
tantangan bisa menjadi peluang apabila ada inovasi, misalnya menciptakan
permintaan melalui penemuan baru. Dengan penemuan baru para pengusaha
(business inovation) perusahaan mengendalikan pasar (market-driven), dan akhirnya
membuat ketergantungan konsumen kepada produsen. Dengan demikian, produsen
tidak lagi tergantung pada konsumen (seller-market) seperti falsafah pemasaran yang
konvensional.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan
peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai
potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk
menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi
dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara :
a. Pengurangan kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif.
4
b. Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin.
c. Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu:
1. Resiko pasar atau resiko persaingan; Resiko pasar terjadi akibat adanya
ketidakpastian pasar. Pada hakikatnya, ketidakpastian pasar terjadi akibat dari
berbagai faktor seperti lingkungan ekonomi, teknologi, demografi, dan sosial
politik.
2. Resiko finansial; Resiko finansial terjadi akibat adanya rendahnya hasil
penjualan dan tingginya biaya.
3. Resiko teknik; Resiko teknik terjadi sebagai akibat adanya kegagalan teknik.
Menurut Zimmerer kreativitas seringkali muncul dalam bentuk ide-ide untuk
menghasilkan barang dan jasa-jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan
muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus
menerus. Banyak ide yang benar-benar asli, akan tetapi sebagian besar peluang
tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama.
Pertanyaannya, bagaimana ide bisa menjadi peluang ? Ada beberapa cara, antara
lain :
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode
yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi
kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan
atau modifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.
2.2 Jenis dan sumber ide awal kewirausahaan
Jenis-jenis ide untuk memulai suatu usaha :
1. Ide jenis A, adalah jenis ide awal yang pada penyediaan produk yang sudah
ada tapi belum tersedia pasar bagi konsumen.
2. Ide jenis B, adalah ide awal yang melibatkan teknologi baru, yang didasarkan
bagi penyediaan produk baru pada konsumen.
3
5
3. Ide jenis C, adalah ide awal yang didasarkan pada penyediaan produk yang
telah diperbarui bagi konsumen.
Sedangkan sumber ide awal dapat berasal dari :
1. Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal adalah penglaman pribadi ,baik saat
bekerja atau dirumah.Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan
yang terakhir maupun sekarang.Seringkali membuat seseorang utk
melihat kemungkinan utk memodifikasi yang telah ada ,memperbaiki
pelayanan utk menduplikasi konsep bisnis dalam lokasi berbeda.
2. Minat
Kadangkala minat tumbuh diluar statusnya sebagai minat
menjadi bisnis.Misalnya,seorang murid yang sedang berolahraga
mungkin dapat memulai bisnis penyewaan alat-alat ski dengan
demikian ,ia mendapatkan penghasilandari kegiatan yang ia senangi.
3. Penemuan secara tidak sengaja.
Sumber ide awal baru lainnya yaitu penemuan secara tidak
sengaja yang melibatkan sesuatu yang disebut serendivitas
(kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan utk
membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja
4. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan
oleh wirausahautk menemukan ide baru.
selain itu, ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan
evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu
yang baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, menganalisis proses secara
mendalam, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh
peluang wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan seperti
kemampuan untuk menhasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan nilai tambah
baru, merintis usaha baru, melakukan proses atau teknik baru, dan mengembangkan
organisasi baru. Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan
6
dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang
yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha yang berhasil bukan atas ide sendiri
tetapi hasil pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan
peluang.
Peluang usaha adalah kesempatan yang pasti bisa diperoleh seseorang atau
lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada dan dengan memanfaatkan
berbagai kesempatan baik itu peluang usaha apa pun yang bisa dengan sigap kita
ambil. Ada beberapa strategi atau tips dalam mencari ide usaha yang dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan, yaitu :
o Google. Cari yang kira kira mendekati dengan kemampuan dan kemauan sendiri.
Manfaatkan Google sebagai sarana mencari berbagai peluang usaha yang ada di
sekitar kita.
o Main ke toko buku. Sekarang, sudah sangat banyak buku yang mengulas
berbagai informasi peluang usaha.
o Media massa seperti koran, televisi, dan radio. Dari media massa inilah banyak
ide ide peluang usaha yang diulas.
o Pengalaman seseorang. Pengalaman seseorang yang berhasil maupun yang
gagal dalam berbisnis bisa dimanfaatkan idenya dengan mengembangkan usaha
atau bisnis baru kita.
2.3 Sumber-Sumber Potensial Peluang
Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka
wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang usaha secara terus-
menerus dengan cara proses penjaringan ide (proses screening). Berikut langkah-
langkahnya :
a. Menciptakan produk baru yang berbeda.
Dalam menciptakan produk baru dan berbeda, langkah yang harus dilakukan
oleh wirausaha adalah harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen di pasar,
yaitu dengan cara:
(a) Memperhatikan permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
7
(b) Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Dengan cara tersebut, wirausaha dapat menciptakan produk yang unggul
yang dapat memberikan nilai kepada konsumen. Kemudian, wirausaha baru
melakukan analisis pasar untuk memfokuskan pada segmen pasar yang akan
dipilih. Berikut cara melakukan analisis pasar :
1. Kemampuan untuk menganalisis demografi pasar
2. Kemampuan untuk menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing
3. Kemapuan untuk menganalisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman
pesaing yang dianggap dapat menciptakan peluang
b. Mengamati pintu peluang
Dalam hal ini, wirausaha perlu mengamati potensi-potensi yang dimiliki
pesaing, yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing. Beberapa
keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu :
1. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
2. Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya
3. Bila pesaing tidak terlalu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
4. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
5. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya.
6. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
7. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
Resiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisinya di pasar. Adapun resiko pesaing, yaitu :
(a) Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan
pesaing. Tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh pesaing dalam
mengembangkan produknya.
(b) Dukungan keuangan pesaing dalam pengembangan produk baru dan produk
yang diperkenalkannya.
8
(c) Kekuatan perusahaan untuk mengatasi serangan-serangan pesaing.
Resiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok
dengan yang diharapkan atau menyangkut suatu obyek tertentu yang dapat
ditransformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan
karakteristiknya. Resiko finansial adalah resiko yang timbul sebagai akibat
ketidakcukupan finansial, baik dalam tahap pengembangan produk baru maupun
dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya
produk baru.
Menurut Zimmerer (1996: 87) ada beberapa keadaan yang dapat menciptakan
peluang, yaitu:
1. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
2. Kerugian teknik harus rendah. Oleh kerena itu, penggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya.
3. Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya.
4. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
5. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya.
6. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
Selain itu, bila kita belum mengetahui barang dan jasa yang akan kita jual,
kita terlebih dahulu harus melakukan survei , yakni :
Cari Peluang Pasar
Untuk melihat peluang pasar, langkah yang harus dilakukan adalah
mengamati konsumen, yaitu untuk mengetahui :
1. Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan konsumen?
2. Berapa banyak yang mereka butuhkan?
3. Kualitas yang mana yang paling tepat?
4. Berapa banyaknya?
9
Untuk melihat ada atau tidak adanya peluang pasar yang dituju, ada
beberapa langkah yang harus diperhatikan :
a. Amati kebutuhan apa yang paling banyak diperlukan oleh masyarakat
sekitarnya.
b. Kapan saja mereka membutuhkan barang, misalnya setiap saat atau sering
dibutuhkan, kadang-kadang dibutuhkan atau jarang dibutuhkan.
c. Lihat karakteristik konsumen, baik dari segi jenis kelamin, usia pekerjaan,
maupun pendidikan. Karakteristik ini penting untuk menentukan jenis
barang apa yang paling cocok dengan kebutuhan konsumen.
d. Bagaimana daya beli (kemampuan bayar) konsumen.
e. Lihat ada pesaing atau tidak. Bila ada, peluang pasar apa yang belum
digarap oleh pesaing. Bagi usaha baru dan kecil lebih baik menggarap
niche market.
c. Analisis Produk dan Proses Produksi Secara Mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas
produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan
untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efisien
daripada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing?
d. Menaksir Biaya Awal
Menaksir biaya awal, yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha
baru. Dari mana sumbernya dan untuk apa digunakan? Berapa yang
diperlukan untuk operasi, untuk perluasan dan untuk biaya lainnya?
e. Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Misalnya resiko pesaing yang meliputi pertanyaan: (1) Kemungkinan
kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan pesaing ? (2)
Tingkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh pesaing dalam
pengembangan produknya ? (3) Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing
bagi pengembangan produk baru dan produk yang diperkenalkannya ? (4)
10
Apakah perusahaan baru cukup kuat unluk mengatasi serangan-serangan
pesaing ?
Analisis kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman atau analisis
strength, weakness, opportunity, and threat (SWOT) sangat penting dalam
menciptakan keberhasilan perusahaan baru.
2.4 Bekal Pengetahuan Dan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha memiliki fungsi sebagai:
1. Perencana (planner)
Sebagai perencana, wirausaha memiliki tugas sebagai berikut:
a. Merancang perusahaan (corporate plan).
b. Mengatur strategi perusahaan (corporate strategy)
c. Pemrakarsa ide-ide perusahaan (corporate image)
d. Pemegang visi untuk memimpin (visioner leader)
2. Pelaksana usaha (businessman)
Sebagai pelaksana usaha, wirausaha memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menemukan, menciptakan dan menerapkan ide baru yang berbeda (create
the new and the different).
b. Meniru dan menduplikasi (imitating and duplicating).
c. Meniru dan memodifikasi (imitating and mudification).
d. Mengembangkan produk baru, teknologi baru, citra baru dan organisasi
baru.
Untuk dapat melaksakan fungsi tersebut, menurut Casson (1982), yang
dikutip Yuyun Wirasasmita (1993) ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki
wirausaha, yaitu :
1. Self Knowledge: memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukannya
2. Imagination: memiliki imajinasi, ide dan prespektif serta tidak mengandalkan
pada sukses di masa lalu
3. Practical Knowledge: memiliki pengetahuan praktis
11
4. Search skill: kemampuan untuk menemukan dan berkreasi
5. Foresight: berpandangan jauh ke depan
6. Computation skill: kemampuan untuk berhitung dan kemampuan memprediksi
keadaan di masa yang akan datang.
7. Commucation skill: kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan
orang lain.
Dengan beberapa keterampilan dasar di atas, maka seseorang akan memiliki
kemampuan (kompetensi) dan kewirausahaan. Menurut Dan & Bradstreet Business
Credit Service (1993: 1), ada 10 kompetensi yang harus dimiliki, wirausaha, yaitu :
a) Knowing your business: harus mengetahui usaha apa yang dilakukan dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan usaha dan bisnis yang dilakukan
b) Knowing the basic business management: mengetahui dasar-dasar pengelolaan
bisnis
c) Having the proper attitude: memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang
dilakukan
d) Having adequate capital: memiliki modal yang cukup, baik materi maupun
moril
e) Managing finaces effectively: memiliki kemampuan mengatur keuangan secara
efektif dan efisien
f) Managing time effectively: kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin
g) Managing people: kemampuan menerencanakan, mengatur, mengarahkan,
menggerakkan dan mengendalikan orang-orang dalam perusahaan
h) Satisfaying customer by providing high quality product: memberi kepuasan
kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat dan memuaskan
i) Knowing how to compete: mengetahui cara bersaing.
j) Copying with regulations and paperwork: membuat pedoman dan aturan yang
jelas.
12
Di samping kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki, seorang
wirausaha masih harus memiliki pengalaman yang seimbang. Berikut adalah cara
untuk mencapai pengalaman yang seimbang:
1. Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun
yang sesuai dengan bentuk usaha yang dipilih.
2. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar
yang cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup
perusahaan.
3. Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan
(mengetahui bagaimana mendapatkan dana dan menggunakannya)
4. Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan
hubungan personal.
Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk
a. Tahap Gagasan
b. Tahap Konsep
c. Tahap Pengembangan Produk
d. Tahap Uji Pemasaran
e. Tahap Komersialisasi
2.5 Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru
Kebutuhan akan sumber penemuan
Membuat inovasi baru
Sesuai keahlian
Hobi atau kesenangan pribadi
Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
Gagasa
n
Kelayakan Pelaksanaan Pre
stas
iTahap-tahap pendiri usaha
13
Memanfaatkan koneksi dan relasi
Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Mengapa tidak terdapat ?
Kegunaan lain dari barang-barang biasa
Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Usaha Warisan
Ikut-ikutan
Coba-coba
2.6 Pemilihan Bidang Usaha
Ada beberapa hal yang bisa digunakan sebagai patokan awal dalam memilih
suatu bidang usaha yang akan ditekuni dalam jangka panjang :
1. Lihat karakter usaha dan sesuaikan dengan karakter pribadi diri sendiri.
Tujuannya adalah untuk melihat apakah karakter dasar kita sesuai dengan
karakter usaha kita.
2. Lihat apakah kita menyukai usaha tersebut. Merupakan syarat mutlak bahwa
seseorang harus menyukai usaha yang akan digelutinya. Kenyataan
menunjukkan bahwa rasa suka pada usaha akan membuat seseorang lebih
giat, tekun, dan pantang menyerah dalam menjalankannya sehingga nantinya
akan membuahkan hasil yang baik.
3. Lihat apakah kita mampu menjalankan usaha tersebut Kita bisa mengukur
kemampuan kita dengan mengadakan beberapa analisa atau riset sederhana
mengenai usaha tersebut, kemudian hasilnya dibandingkan dengan
kemampuan kita. Beberapa poin dalam analisa atau riset yang bisa dijadikan
ukuran kemampuan kita adalah :
Kemampuan modal usaha kita
Kemampuan dalam hal keahlian kita
Kemampuan kita membagi waktu (terutama bagi Anda yang masih
kuliah)
14
Kemampuan kita untuk mengimbangi dinamika dunia usaha sekaligus
mengantisipasi persaingan yang ketat
Dan lain-lain
4. Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha tersebut. Dalam
memilih bidang usaha yang kita geluti, sudah pasti kita harus
memperhitungkan berapa pengembalian modal (return) yang akan kita
dapatkan dari usaha tersebut.
2.6 Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
Kurangnya obyektivitas
Kurangnya kedekatan dengan pasar
Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
Diabaikannya kebutuhan financial
Kurangnya diferensiasi produk Gagasan Kelayakan Pelaksanaan Prestasi
Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
Peluncuran usaha baru
Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk
atau jasa
Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan
produksi
Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang
membedakannya dari pesaing
Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan
merek jasa
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Simpulan yangndapat diambil dalam makalah ini adalah:
1. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan
menjadi peluang, melalui ide-idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali
usaha.
2. Adapun sumber – sumber potensial peluang meliputi :
o Menciptakan produk baru dan berbeda
o Mengamati pintu peluang
o Analisi produk dan prosesse produksi secara mendalam
o Menaksir biaya awal
o Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
3. Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka
wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang usaha secara
terus-menerus dengan cara proses penjaringan ide (proses screening).
4. Resiko-resiko yang terjadi didalam melaksanakan kewirausahaan :
o Resiko pesaing
o resiko teknik
o Resiko finansial
5. Bekal pengetahuan dan keterampilan yang harus ada pada kewirausahaan
meliputi :
o Knowing your business
o Knowing the basic business management
o Having the proper attitude
o Having adequate capital
o Managing finaces effectively
o Managing time effectively
16
o Managing people
o Satisfaying customer by providing high quality product
o Knowing how to compete
o Copying with regulations and paperwork
6. Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
a. Kurangnya obyektivitas
b. Kurangnya kedekatan dengan pasar
c. Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
d. Diabaikannya kebutuhan financial
e. Kurangnya diferensiasi produk Gagasan Kelayakan Pelaksanaan
Prestasi
f. Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
Peluncuran usaha baru
3.2 Saran
1. Untuk menjadi seorang wirausaha hendaknya membekali diri dengan
pengetahuan dan keterampilan yang harus ada pada kewirausahaan.
2. Sebaiknya sebelum memulai usaha terlebih dahulu melihat karakter
usaha dan sesuaikan dengan karakter pribadi diri sendiri, melihat
apakah kita menyukai usaha tersebut, melihat apakah kita mampu
menjalankan usaha tersebut dan melakukan analisis risk-return dan
potensi pengembangan usaha tersebut.
3. Sebelum memulai usaha baru juga harus memperhatikan resiko-resiko
dan kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi sehingga dapat
dihindari.
14
17
DAFTAR PUSTAKA
Buku :Alma, Buchari. 2005. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.
Soesarsono. 2002. Pengantar Kewirausahaan Buku I. Bogor : Jurusan Teknologi
Industri IPB.
Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.
Winardi. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Jakarta: Kencana.
Internet : ________.2012. Ide dan Peluang dalam Berwirausaha. Didownload pada 12 Juli
2012 dari http://ariztik.wordpress.com/2012/04/17/ide-dan-peluang-dalam-
berwirausaha/
________. 2011. Ide dan Peluang dalam Berwirausaha. Didownload pada 12 Juli
2012 dari http://wiarsih.blogspot.com/2011/11/ide-dan-peluang-dalam-
berwirausaha.html
________. 2011. Ide dan Peluang dalam Berwirausaha. Didownload pada 12 Juli
2012 dari http://myself-vhiea.blogspot.com/2011/11/ide-peluang-dalam-
berwirausaha-strategi.html
14
16