59
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA MAHASISWA SEMESTER II STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA 2011 ONSIANA TATI KP.08.00473 SULFANI RUMAGIA KP.08.00483 SUTRIWANI KP.08.00487 YOHANES FADLI SARSARIMIN KP.08.00496 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA YOGYAKARTA

Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN

GASTRITIS PADA MAHASISWA SEMESTER II STIKES WIRA

HUSADA YOGYAKARTA 2011

ONSIANA TATI KP.08.00473

SULFANI RUMAGIA KP.08.00483

SUTRIWANI KP.08.00487

YOHANES FADLI SARSARIMIN KP.08.00496

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

KATA PENGANTAR

Puji dan sukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala

karunia,petunjuk,penyertaan dan berkat-Nya yang diberikan kepada penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan pengaruh tingkat gasritis

terhadap mahasiswa semester empat stikes wirahusada yogyakarta” yang

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Program Setudi Ilmu Keperawatan dan memperoleh gelar sarjana di

stikes Wira Husada.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi, masih belum sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran bagi siapa saja yang

membaca skipsi ini, tentunya yang bersifat membangun bagi penelitian ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapt masukan dan

bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terimah

kasih kepada yang terhormat:

1. Catur Budi Susilo,S.Pd, S.Kp , M.kes selaku Ketua prodi S-1 Keperawatan

Wira Husada

2. Tri Winarni ,S.Kep, Ns Selaku dosen pembimbing dalam menyelesaikan

penelitian ini

3. Wahyu Widiastuti S. Kep, selaku pembimbing penulis yang telah banyak

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi pengarahan

perbaikan dan kesempurnaan skripsi serta memberikan saran dan petunjuk

dalam menyelesaikan skripsi ini.

i

Page 3: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

4. Kedua Orang Tua yang kami cintai, serta kakak dan adik yang telah memberi

doa dan dukungan baik moril maupun materil selama kuliah hingga penulisan

skripsi ini.

5. Buat teman-teman setia kami: Khususnya Wati poso, Hani, Linda dan k’Reno

yang ikut memberikan inspirasi dan semagat kepada penulisan skipsi ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat

bermanfaat bagi semua yang membacanya dan sebagai wahana menambah

pengetahuan serta pemikiaran.

ii

Page 4: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

DAFTAR ISI

Kata pengantar …………………………………………………………….. i

Pendahuluan………………………………………………………………..1

Latar belakang……………………………………………………………..1

Bab 1

Rumusan masalah………………………………………………………. 3

Tujuan penelitian…………………………………………………………3

Manfaat penelitian………………………………………………………..3

Ruang lingkup…………………………………………………………….4

Keaslian penelitian……………………………………………………….5

Bab 2

Tinjauan pustaka………………………………………………………….7

A. Tinjauan teori…………………………………………………………7

1) Gastritis……………………………………………………………….7

a. Pengertian…………………………………………………………7

b. Penyebab…………………………………………………………8

c. Tanda dan gejala…………………………………………………9

d. Penatalaksanaan…………………………………………………10

e. Upaya pencegahan……………………………………………….11

f. Factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis….12

B. Kerangka teori…………………………………………………………16

C. Kerangka konsep…………………………………………………….16

D. Hipotesa ………………………………………………………………17

Page 5: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

Bab3

Metode penelitian…………………………………………………………18

Design penelitian…………………………………………………………18

Lokasi dan waktu penelitian……………………………………………19

Populasi dan sampel……………………………………………………19

Variabel………………………………………………………………….22

Definisi operasional……………………………………………………23

Instrument penelitian………………………………………………….27

Pengumpulan data…………………………………………………….30

Pengolahan data dan analisis…………………………………………31

Rencana jalannya penelitian………………………………………….35

Daftar pustaka…………………………………………………………37

Page 6: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Saat ini dengan semakin modernnya zaman, semakin banyak juga

penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah

satunya adalah penyakit gastritis, yang terjadi karena inflamasi yang terjadi

pada lapisan lambung yang menjadikan sering merasa nyeri pada bagian

perut. Penyakit ini tidak bisa menular tapi biasanya bakteri Helycobacter pylori

masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan. Gastritis adalah proses

inflamsi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung. Secara

histopastologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltarsi sel-sel radang pada

daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit yang banyak

dijumpai di klinik atau ruangan penyakit dalam pada umumnya.

Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5 – 6 tahun ini bisa

menyerang semua jenis kelamin karena pola makan yang buruk dan

kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok. Penyakit gastritis ini lebih

menyerang kepada usia remaja sampai dewasa sehingga butuh perawatan

khusus karena akan menggaggu masa tua kita semua,sehingga dibutuhkan

pengetahuan untuk mengobati dan lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya

penyakit ini sejak dini.

1

Page 7: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

Secara garis besar gastritis dapt dibagi menjadi beberapa macam

berdasarkan pada manifestasi klinis, gambaran histologi yang khas, distribusi

anatomi dan kemungkinan patogenesis gastritis. Berdasarkan pada

manifestasi klini, gastritis dapat dibagi menjadi akut dan kronik. Masalah yang

sering timbul pada gastritis umumnya mengalami masalah keperawatan

gangguan rasa nyaman nyeri.

Penanganan penyakit gastritis membutuhkan pengawasan diet

makanan setelah pulang dari rumah sakit dan sangat mudah terkena bila

tidak mematuhi tentang penatalaksanaan diet dirumah seperti makan

makanan yang teratur dan menghindari makan yang dapat mengiritasi

lambung.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah berlangsung sebelumnya di

Stikes Wira Husada khususnya pada mahasiswa semester 2 di peroleh data

tentang kejadian gastritis yang di derita oleh mahasiswa sebanyak 40 % dari

128 mahasiswa dan menyerang lebih banyak pada perempuan dibandingkan

pada laki-laki. Hal ini disebabkan karena kebiasaan pola makan yang kurang

baik dan mengkonsumsi makanan yang justru dapat menyebabkan iritasi

pada lambung.

Oleh karena itu penulis mengangkat penyakit ini karena sangat

menarik untuk dibahas dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Penyakit ini tentu bisa merusak aspek psikoliogi dan psikososial penderita,

dan diperlukan asuhan keperawatan yang holistik dan pendidikan kesehatan

untuk mencegah penyakit ini.

2

Page 8: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memperoleh rumusan

masalah yaitu:

Apakah ada Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada

mahasiswa semester II Stikes Wira Husada yogyakarta?

3. Tujuan penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian gastritis

pada Mahasiswa semester II Stikes Wira Husada yogyakarta

b. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui pola makan pada mahasiswa semester II

Stikes Wira Husada Yogyakarta

2) Untuk mengetahui kejadian gastritis pada Mahasiswa semester

II Stikes Wira Husada yogyakarta

4. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat menembah wawasam dan

pengetahuan terntang pola makan yang berkaitkan dengan kejadian

Gastritis khususnya dalam Keperawatan Medikal Bedah yaitu

berhubungan dengan kejadian gastritis yang terjadi di kalangan

mahasiswa semister II di Stikes Wira Husada Yogyakarta.

3

Page 9: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

b. Manfaat praktis.

1) Bagi Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Stikes Wira Husada

Yogyakarta

Dapat memberi masukan atau informasi pada mahasiswa Stikes

Wira Husada Yogyakarta untuk mengetahui sejauh mana tingkat

kejadian gastritis pada mahasiswa semister II di Stikes Wira

Husada Yogyakarta.

2) Bagi mahasiswa semster II Stikes Wira Husada

Dapat di berikan pengetahuan dalam mempelajari pola makan

secara benar bagi mahasiswa semester II sehingga tidak terjadi

kejadian gastritis di Stikes Wira Husada Yogyakarta.

3) Bagi peneliti

Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui

hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada

mahasiswa semester II di Stikes Wira Husada Yogyakarta

5. Ruang Lingkup

a. Iingkup waktu : penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai Juni-

Agustus 2011.

b. Lingkup tempat : Penelitian ini dilakukan di Sekolah tinggi Ilmu

Kesehatan Wira Husada Yogyakarta.

c. Lingkup materi : penelitiann ini termasuk dalam lingkup

Keperawatan Medikal Bedah.

4

Page 10: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

d. Lingkup responden : Responden dalam penelitian ini yaitu

mahasiswa Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada

Yogyakarta.

6. Keaslian penelitian

Ada beberapa penelitian yang mempelajari tentang masalah

tingkat kejadian gastritis pada mahasiswa semister II Wira Husada

Yogyakarta:

1. Hasri Handaini (2007) yang berjudul “ Hubungan antara Pola makan

dan pola Makanan dengan Status Gizi Anak 0-24 bulan di Puskismas

Melati 1 Sleman. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik

dengan pendekatan waktu cross soctional, analisa yang digunakan

adalah tehnik kualitatif dengan hasil ada hubungan antara pola makan

dan pola makanan dengan status gizi pada anak 0-24 bulan.

Persamaannya dengan penelitian ini adalah sma-sama meneliti

tentang pola makan. Perbedaanya dengan penelitian ini adalah

penelitian ini meneliti tentang hubungan pola makan dengan kejadian

gastritis, respondennya berbeda, tempat berbeda, uji statistik dan

tahun penelitian berbeda.

2. Agus widodo (2006) yang berjudul “Hubungan Antara Pola Makan

Sehari-Hari di Rumah Dengan terjadinya gastritis pada pasien yang

dirawat di RSU Wonosari. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif eksploratif dengan populasi sebanyak 69 orang ,

pengambilan sampel menggunakan metode acidental sampling

5

Page 11: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

sebanyak 26 orang. Teknik analisa data menggunakan analisi

deskriptif dengan alat ukur kuisioner yang di buat peniliti setelah

melalui uji validitas dan reabilitas. Persamaan dengan penelitian ini

adalah sama-sama meneliti tentang hubungan pola makan dengan

kejadian gastritis. Perbedaannya adalah penelitian ini adalah pada

responden, tempat penelitian, uji statistik dan tanun penelitian.

6

Page 12: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Gastritis

a. Pengertian

Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisn mukosa dan

sub mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronik difus atau

local (Soeparman, 2001 : 127).

Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat

bersifat akut, kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastritis yang

terjadi yaitu gastritis superfisial akut dan gastritis atropi kronik

(Brunner Suddarth, 2002 : 1062).

Gastritis dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :

1) Gastritis akut

Gastritis akut merupakan iritasi mukosa lambung yang

sering diakibatkan karena diet yang tidak teratur. Dimana

individu makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan

makanan yang terlalu berbumbu atau mengandung

mikroorganisme penyebab. Gastritis akut merupakan penyakit

yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh

7

Page 13: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

dengan sendirinya, merupakan respon mukosa lambung

terhadap berbagai iritasi lokal.

2) Gstritis Kronik

Merupakan iritasi lambung yang dapat disebakan oleh

ulcus benigna atau maligna dari lambung atau lebih helicobacter

pylori. Gastritis kronik dapat dikalsifikasikan sebagai tipe A

(Gastritis Autoimun) (Brunner and Suddarth, 2002 : 1062)

b. Penyebab (Etiologi)

1) Gastritis Super Fisial Akut

a) Enkokrin bakteri dari stopylococus E.Colly atau salmanela

(masuk setelah makanan terkontaminasi)

b) Obat-oba NSAID (Indometosin, libiprofen, haproksen)

sulfanamida, steroid dan digitalis.

c) Makanan yang berbumbu seperti lada, cuka, mustard

d) Kafein, alkohol, dan asipirin

e) Makanan yang masuk dalam lambung meningkat dan

mengiritasi mukosa lambung

f) Refluks empedu karena terapi radiasi

g) Keracunan zat korosit yang asam atau bassa

8

Page 14: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

2) Gastritis Atropi Kronik

a) Bakteri helicobacter pylori

b) Ulcus beningna atau maligna dari lambung

c) Faktor predisposisi (Kafein, alkohol,aspirin)

c. Tanda dan gejala (Sign and Symptomp)

1) Gastritis Akut

a) Adanya keluhan a bdomen tidak jelas, seperti anoreksia dan

mual.

b) Sakit kepala

c) Mengalami ketidaknyamanan, malaise

d) Nyeri epigastrium

e) Muntah dan cegukan

f) Pendarahan

g) Hematemesis

h) Beberapa pasien asimtomatik

2) Gastritis Kronik

a) Adanya perasaan penuh pada daerah abdomen.

b) Anoreksia

c) Nyeri hulu hati setelah makan

d) Kembung

e) Rasa asam dimulut

f) Mual dan muntah

9

Page 15: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

d. Penatalaksanaan (intervensi)

1) Gastriris Akut

a) Menghindari makanan dan minuman yang dapat

meningkatkan sekresi asam lambung

b) Pemakaian penghambat HO2 Untuk menetralisir asam

gunakan antasida umum (seperti ranitidin untuk mengurangi

sekresi asam, sukrafat karena dapat mempercepat

penyembuhan)

c) Obat-obat anti muntah dapat membantu menghilangkan mual

dan muntah.

d) Jika terjadi muntah perlu keseimbangan cairan dan elektrolit

dengan memberikan infus vena

e) Pembedahan darurat (Lavare) mungkin diperlukan untuk

mengangkat gangren atau perforasi jika terjadi korosif yang

luas atau berat

f) Bila perdarahan terjadi, lakukan penatalaksanaan untuk

hemoragi saluran gastromfestinal

2) Gastritis Kronik

a) Memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat, mengurangi

stres dan memulai farmako terapi.

10

Page 16: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

b) Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan

lunak diberikan sedikit tapi lebih sering.

c) Helicobacter pylori diatas dengan antibiotik (seperti tetraciklin

atau amoksilin) dengan garam bismut (peta bismut)

d) Menghindari alkohol dan obat-obatan yang mengiritasi mukosa

lambung

e) Vh B 12 dan terapi yang sesuai lainnya diberikan pada anemia

pernisiosa

f) H. Pylori diatasi dengan antiobiotik (seperti tetraciklin ¼,

moxillin) dan gram bismuth (pepto-bismol)

e. Upaya pencegahan

Agar tidak terkena gastritis/ maag maka kita harus:

1) makan yang teratur

2) makan dalam porsi kecil dan sering

3) Hindari mengkonsumsi obat yang di jual bebas, tetapi harus

menggunakan anjuran atau resep dokter.

4) Jangan Merokok karena nikotin dalam rokok merangsang

asam lambung keluar lebih banyak.

5) Hindari minuman beralkohol, alkphpl mengiritasi dan

mengikis lapisan mukosa dalam lambung dan

mengakibatkan pendarahan.

6) Atasi stress dengan benar ( stress management)

11

Page 17: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

7) Hidup sehat dan seimbang dengan makan makanan sehat,

seimbang dan tidak berlebihan, serta seimbangkan pula

antara kerja-istirahat-olahraga-ibadah.

f. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis.

1) Stres, Pola makan, pola hidup

Stres adalah mekanisme pertahanan diri atau mekanisme

koping terhadap masalah. Stres yang berlebihan dapat memicu

lambung untuk mengeluarkan asam lambung secara berlebihan.

Reaksi ini dapat mengganggu aktifitas lambung bahkan dapat

memicu kebocoran lambung. Selain itu pola makan yang tidak

teratur di tambah dengan pola hidup atau gaya hidup masyarakat

dengan mengkonsumsi makanan siap saji, berlemak serta

merokok dan kebiasaan minum minuman keras bisa

menyebabkan kerusakan lambung.

2) Pola makan

a) Pengertian

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola

diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha

untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan

demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan

sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan

kegiatan makan secara sehat. Sedangkan yang

dimaksud pola makan sehat dalam penelitian ini

12

Page 18: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan

jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu

seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,

mencegah atau membantu kesembuhan penyakit

b) Perilaku pola makan

Pola makan sehari-hari merupakan pola makan

seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan

makan setiap harinya.Pengertian pola makan seperti

dijelaskan di atas pada dasarnya mendekati definisi /

pengertian diet dalam ilmu gizi/nutrisi. Diet diartikan

sebagai pengaturan jumlah dan jenis makanan yang

dimakan agar seseorang tetap sehat. Untuk mencapai

tujuan diet / pola makan sehat tersebut tidak terlepas

dari masukan gizi yang merupakan proses organisme

menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui

proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,

metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak

digunakan untuk mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan dan fungsi normal organ-organ, serta

menghasilkan energi.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pola

makan seseorang yaitu :

1. Budaya

13

Page 19: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

2. Agama atau kepercayaan

3. Status sosial ekonomi

4. Personal perference atau hal-hal yang tidak

disukai

5. Rasa lapar, nafsu makan dan rasa kenyang.

6. Kesehatan

c) Dampak

Sejauh ini, salah satu penyebab utama

peningkatan asam lambung adalah pola makan yang

tidak teratur. Makanan atau minuman yang

dikonsumsi dan masuk ke dalam lambung berfungsi

untuk mengurangi kepekatan asam lambung sehingga

tidak sampai menggerogoti lambung. Bila terlambat

makan sehingga terjadi kekosongan lambung, maka

asam khlorida kemudian menggerogoti dinding

lambung.

Ketua Departemen Gizi Masyarakat IPB

menambahkan, secara umum pola makan terkait

dengan metabolisme tubuh. Jadi, ada jam-jam makan

yang sebaiknya dipatuhi. Bila makan secara teratur,

maka asam lambung akan mencerna makanan itu.

Akan tetapi bila tidak ada makanan, maka asam

lambung yang seharusnya berfungsi untuk mencerna

makanan malah akan menggerogoti dinding lambung.

14

Page 20: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

Yang paling tepat adalah, kita harus mengonsumsi

makanan atau minuman setiap tiga jam sekali.

Normalnya memang kekosongan lambung terjadi

enam jam setelah makan. Tetapi bila beraktivitas

tinggi, maka kekosongan lambung bisa terjadi lebih

cepat. Maka dari itu, pola makan harus dijaga agar

tidak sampai terlambat mengonsumsi makanan atau

minuman. Cara lain adalah menghindari berbagai

jenis makanan yang bisa memicu peningkatan asam

lambung, yaitu makanan yang bersifat pedas atau

berbau tajam seperti cabai, lada, jahe, serta minuman

seperti kopi dan teh. Sebenarnya, bila tubuh dalam

keadaan normal, konsumsi makanan atau minuman

itu tidak akan menyebabkan nyeri lambung.

15

Page 21: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

B. Kerangka teori

C. Kerangka konsep

Kerangka konsep penelitian ini menggunakan model sistem yakni

menggunakan variabel independen dan variabel dependen.

Variabel independen variabel dependen

Keterangan :

16

Faktor Pendorong :

1. Sikap orang tua2. Kebiasaan individu3. Pengaruh ajakan teman

Kejadian gastritisPola makan

Faktor Pendukung :

1. Lingkungan tempat tinggal (rumah atau kost)

2. Lingkungan kampus

Pencegahan gastritis

Faktor Predisposisi :

1. Pengetahuan2. Persepsi3. Sikap

Page 22: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

: Area yang di teliti

: Berhubungan

D. Hipotesa

Berdasarkan penelitian yang di buat di peroleh hipotesis sementara atau

hipotesis alternatif (Ha) yaitu :

Terdapat hubungan antar pola makan dengan kejadian gastritis pada

mahasiswa semester II Stikes Wira Husada Yogyakarta.

BAB III

17

Page 23: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

METODE PENELITIAN

A. DESIGN PENELITIAN

Design penelitian ini merupakan metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deisgn anailis dimana penelitian diarahkan secara

objektif dan sistematis untuk mendeskripsikaan atau menguraikan suatu

keadaan dalam suatu komunitas melalui pendekatan kuantitatif dengan

pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu pola makan dan

variabel terikat yaitu kejadian gastritis, akan di kumpulkan dalam waktu yang

besamaan. Keuntungan metode cross sectional ini adalah kemudahan dalam

melakukan penelitian, sederhana, ekonomis dalam hal waktu dan hasilnya

dapat di peroleh dengan cepat.penelitian ini dilakukan melalui tahap

penyebaran kuesioner kepada mahasiswa program studi keperawatan

angkatan 2010

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN.

1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

kesehatan Wira Husada dengan pertimbangan untuk memperoleh data

yang valid sesuai dengan objek penelitian.

2. Waktu

Penelitian ini dilakukan dari bulan juni sampai dengan agustus 2011

18

Page 24: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

C. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti dan

populasi dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilaya yang ingin diketahui

oleh peneliti. Populasi dan penelitian ini adalah mahasiswa program studi ilmu

keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Wira Husada. Sampel adalah

sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi jumlah sampel penelitian yang akan dihitung dalam rumus sebagai

berikut:

n = N

1+N(d)2

Keterangan:

n: besar sampel

N:besar populasi

d:penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang di inginkan

biasanya 0,05

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program studi ilmu

keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Wira Husada dari tahun ajaran

2010-2011 dan populasi sakaligus sampel.

19

Page 25: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

Dari hasi pendataan jumlah populasi sebanyak 13 orang (kelas A), 10

orang (kelas B), 8 orang (kelas C), Dan 9 orang (kelas D). Jadi jumlah

populasi sebanyak 40 orang.

n = N

1+N(d)2

= 40

1 + 40(0,05)2

= 40

1 + 40 (0,0025)

= 40

1 + 0,1

= 40

1,1

= 36,36

= 36 0rang

Jadi total sampel yang digunakan yaitu sebesar 36 orang

Sampel yang di perlukan oleh setelah di lakukan perhitungan adalah 36

orang dan untuk mengantisipasi adanya droup out oleh responden, kemudian

dilakukan penambahan jumlah sampel sebesar 10% jadi hasilnya:

n = 36 x 10%

= 3,6

20

Page 26: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

=36 + 3,6

=39,6

=40 orang

Maka jumlah sampel seluruhnya adalah 36 +3,6 =39,6 orang. Dari

jumlah sampel tersebut peneliti membulatkannya menjadi 40 orang karena

menurut polit dan hungler (1993) (dikutip dari setiadi, 2007) menyatakan

bahwa semakin besar sampel yang di perlukan semakin baik dan

representative hasil yang di peroleh.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan “Proportional sampling”(atau

sampling berimbang) yaitu teknik pengambilan sampel yang di gunakan bila

populasi anggotanya tidak homogen dan berstrata secara proporsional,

dengan cara pengambilan respondenya yaitu “ random sampling” yang

merupakan pengambilan sampel secara acak (sembarang). (Arikunto, 2007)

Perhitungan proporsi dari masing-masing tingkatan yaitu:

No Kelas Sampel

1. Kelas A 13 =13

40X40

2. Kelas B 10 =10

40X40

3. Kelas C 8 =8

40X40

4. Kelas D 9 =9

40X40

Total sampel 40

21

Page 27: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

Jadi berdasarkan perhitungan jumlah proporsi setiap kelas maka untuk

kelas A jumlah responden yang akan diambil sebanyak 13 orang, kelas B

jumlah respondennya diambil sebanyak 10 orang, kelas C jumlah

respondennya sebanyak 8 orang dan kelas D jumlah responden yang diambil

sebanyak 9 orang.

Pemilihan elemen untuk sampel berdasarkan pada perkembangan

peneliti yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Kriteria Inklusi

a. Mahasiswa dengan jenis kelamin pria dan wanita

b. Usia 18-25 tahun

c. Mahsiswa Stikes Wira Husada yogyakarta semester II jurusan

keperawatan

d. Bersedia menjadi responden

2. Kriteria Eksklusi

a. Mahasiswa selain mahsiswa Stikes Wira Husada yogyakarta semester

II jurusan keperawatan.

b. Tidak bersedia menjadi responden

D. VARIABEL

Berdasarkan judul penelitian yang diteliti maka dapat diketahui dalam

penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel independen (bebas) dan

variabel dependen (terikat) dengan rincian sebagai berikut :

1. Pola makan sebagai variabel independent

2. Kejadian gastritis sebagai variabel dependen

22

Page 28: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

E. DEFINISI OPERASIOAL

N

O.

VARIABE

L

DEFINISI CARA UKUR ALAT

UKUR

SKAL

A

UKUR

HASIL

UKUR

1.

Variabel

independ

ent

Pola

makan

Suatu

sistem,

cara kerja

atau

usaha

untuk

melakuka

n kegiatan

makan

secara

sehat.

Kuisioner

menggunakan

skala likert,

yaitu dengan

menggunakan

penilaian

sangat

setuju(SS) = 4,

Setuju (S)= 3,

Tidak Setuju

(TS) =2,

Sangat Tidak

Setuju (STS) =

1. Dengan

menanyakan 8

pertanyaan

kuesion

er

ordina

l

Pola

makan

baik jika

nilai ≥

median

Pola

makan

buruk

apabila

nilai <

median

23

Page 29: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

mengenai pola

makan

mahasiswa

2.

Variabel

Depende

n.

Kejadian

Gastritis

Fenomen

a atau

faktor

resiko

terjadinya

gastritis

Kuisioner

menggunakan

skala likert,

yaitu dengan

menggunakan

penilaian

sangat

setuju(SS) = 4,

Setuju (S)= 3,

Tidak Setuju

(TS) =2,

Sangat Tidak

Setuju (STS) =

1. Dengan

menanyakan 8

pertanyaan

mengenai

angka kejadian

gastris

kuisione

r

ordina

l

Kejadian

gastritis

tinggi jika

nilai ≥

median.

Kejadian

gastritis

rendah

jika <

median

24

Page 30: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

3. Umur

Respond

en

Selisih

umur

responde

n dalam

tahun

antara

tahun

penelitian

atau di

wawancar

ai dengan

tahun

lahir

responde

n.

Responden

diminta mengisi

kuisioner untuk

semua

kuesioner

secara pasif

untuk

pertanyaan

pada kuesioner

bila ada yang

kurang jelas

responden

diminta

konfirmasi

kepada peneliti

di lihat

dari

kuisione

r

tentang

identitas

respond

en

ordina

l

1.usia

mahasisw

a ≤ 10

tahun

2.usia

mahasisw

a > 20

tahun

4. Jenis

kelamin

Adalah

jenis

kelamin

responde

n pada

saat

melakuka

n

penelitian

baik

Responden di

minta mengisi

kuesioner

secara pasif

untuk semua

pertanyaan

pada kuisioner,

bila ada

pertanyaan,

yang kurang

Dilihat

dari

kuesion

er

tentang

identitas

respond

en

nomin

al

1.laki-laki

2.perempu

an

25

Page 31: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

secara

fisik

maupun

biologis

jelas

responden di

minta

mengkonfirmas

i kepada

peneliti.

5. Suku Adalah

budaya

yang

dianut

responde

n saat

men

gadakan

penelitian

Responden

diminta

kuesioner

secara pasif

untuk semua

pertanyaan

pada kuesione

bila ada yang

kurang jelas

responden di

minta

mengkonfirmas

ikan kepada

peneliti

Di lihat

dari

kuesion

er

tentang

identitas

respond

en

Nomin

al

1.NTT

2.jawa

3.sunda

4.batak

5.dayak

6.sasak.

dll

7. Agama Keyakina

n atau

kepercaya

an yang

dianut

Responden

diminta

kuesioner

secara pasif

untuk semua

Dilihat

dari

kuesion

er

tentang

Nomin

al

1.Islam

2.Katolik

3.Kristen

Protestan

4.Budha

26

Page 32: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

atau

diyakini

oleh

responde

n dan

diakui

oleh

negara

pertanyaan

pada kuesioner

identitas

respond

en

5.Hindu

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Data penelitian ini, diambil dengan menggunakan kuisioner dengan

skala opsi dan likert yang diberikan langsung pada responden untuk diisi

dengan penjelasan singkat terlebih dahulu. Kuisioner ini terdiri dari 24

pertanyaan.

Tabel kisi-kisi kuisioner

N

o

Variabel indikator No.butir soal Jumlah

1. Pola makan Suatu sistem, cara

kerja atau usaha

untuk melakukan

kegiatan makan secara

sehat.

1-12 12 Butir

2. Kejadian Fenomena atau faktor 13-24 12 Butir

27

Page 33: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

resiko terjadinya

gastritis

Uji validitas dan Realibilitas

Menurut kountur suatu instrument dikatakan valid apabila instrument

tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.untuk mengukur

validitas ini menggunakan korelasi product moment. Standar yang digunakan

untuk menentuka valid dan tidaknya suatu instrument penelitian umumnya

adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf

kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%. Data dikatakan valit apabila r

hitung lebih besar dari r tabel.

Adapun rumus product moment:

r = n (∑xy )−(∑x∑ y )

√{n∑ x2−(∑x )2 }{n∑ y2−(∑ y )2}

Keterangan :

r = koefisien validitas item yang di cari

n = jumlah responden

x = skor yang di peroleh dalam setiap item

∑x = Jumlah skor dalam variabel X

∑y = Jumlah skor dalam Variabel Y

28

Page 34: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

Reabilitas berhubungan dengan konsistensi, suatu instrumen

penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam

memberikan penilaian atas apa yang di ukur. Menunjukan pada suatu

pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut

sudah baik untuk mengukur reliabilitas menggunakan metode alpha-

cronbach. Tingkat reliabilitas dengan metode alpha- cronbach di ukur

berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut di

kelompokan menjadi 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran

kemantapan alpha dapat di interpretasikan seperti tabel berikut,

arikunto (2006).

cronbach’s alpha di peroleh dengan rumus :

α =NN−1

−¿1-∑α 2item∑α 2total

)

keterangan :

α = Alpha’s cronbach

∑α 2 item = Arians dari pertanyaan

∑α 2 total = Varians dari Skor

N = Banyaknya pertanyaan.

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00-0,20

>0,20-0,40

Kurang Reliabel

Agak reliabel

29

Page 35: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

>0,40-0,60

>0,60-0,80

>0,80-1,00

Cukup reliabel

Reliabel

Sangat reliabel

Dalam penelitian ini untuk uji instrumen di lakukan pada 30 responden.

Dimana menurut Machfoedz, dkk (dalam Arikunto 2007). bahwa uji coba

instrumen pada responden sudah menjadi kelaziman ilmiah. bahwa uji coba

instrumen sebaiknya paling sedikit 30 responden, dengan ciri responden adalah

karena kaidah umum penelitian, jumlah responden 30 adalah batas jumlah

antara sedikit banyak, dengan pengertian bahwa data diatas 30, kurvanya akan

mendekati kurva normal dengan pengertian kuva normal adalah merupakan

suatu fenomena universal mengenai fenomena ciri atau sifat alami yang normal.

Dalam pengelolaan data dilakukan secara manual atau menggunakan SPSS

versi 13.0.

G. PENGUMPULAN DATA

Dalam melakukan pengumpulan data terbagi dalam dua tahap yaitu :

1. Primer

Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, peneliti melakukan uji

coba teradap kuesioner yang telah dibuat kepada perwakilan sampel

sebanyak 10 % dari jumlah sampel. Perwakilan sampel tersebut di pilih

yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Uji coba

kuesioner ini untuk menilai apakah pertanyaan yang dibuat dapat

30

Page 36: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

dimengerti oleh responden atau tidak. Apabila terdapat kesalahan atau

kekurangan , maka peneliti akan melakukan perbaikan.

2. Sekunder

Setelah proposal penelitian di setujui oleh pembimbing dan

mendapatkan izin untuk melakukan penelitian dari fakultas, peneliti

kemudian minta izin kepada dekan fakultas diamana akan melakukan

penelitian. Peneliti kemudian memberikan penjelasan tujuan penelitian

dan mempersilahkan calon responden un tuk menandatangani lembar

persetujuan bila bersedia menjadi responden. Peneliti lalu memberikan

penjelasan tentang cara pengisian kuesioner dan memberikan

kesempatan pada responden utnuk mengisi responden serta bertanya bila

ada keraguan. Kuesioner dikumpulkan apabila semua pertanyaan dalam

kuesioner telah diisi.

H. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pengolahan data

Apabila data telah terkumpul maka tahap berikutnya adalah

mengorganisir atau mengklarifikasikan data tersebut guna tujuan

penelitian.Proses pengolaan data ini meliputi editing, coding, entry, dan

cleaning.

1. Editing

Kegiatan ini merupakan kegiatan melakukan pemeriksaan kembali

kuesioner yang telah di isi oleh rsponden meliputi: Kelengkapan

31

Page 37: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

isian,kejelasan jawaban dan tulisan, relevansi jawaban dengan

pertanyaan isian dan kekonsistensian jawaban.

2. Coding

Bentuk kegiatan dari Coding adalah merubah data yang berbentuk huruf

menjadi data yang berbentuk angka.Hal utama yang harus dilakukan pada

kegiatan ini adalah memberikan kode untuk jawaban yang diberikan oleh

responden peneliti.

3. Entry

Kegiatan Entry adlah melakukan pemasukan data yang suda di kode

terlebih dahulu di komputer.

4. Cleaning

Kegiatan Cleaning adalah melakukan pembersihan dan pengecekan

kembali data masuk. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mengetahui

apakah ada kesalahan ketika pemasukan data.

5. Tabulasi langsung

Adalah sistem pengolahan data langsung yang di tabulasi olehe

kuesioner. Ini juga metode paling sederhana apabila di bandingkan

dengan metode yang lain. Tabulasi ini dilakukan dengan memasukan data

dari kuesioner ke dalam kerangka tabel yang telah di siapkan, tanpa

proses perantara lainnya. Tabulasi langsung biasanya di kerjakan dengan

system tally yaitu cara menghitung data menurut klasifikasi yang telah

ditentukan. Cara lain adalah kuesioner di kelompokan menurut jawaban

yang telah ditentukan, kemudian dihitung jumlahnya lalu dimasukan

kedalam tabel yang telah disiapkan. Dengan cara ini kemungkinana salah

32

Page 38: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

karena lupa dapat diatasi. Kelemahan ini adalah pengaturannya menjadi

rumit apabila jumlah klasifikasi dan sampelnya besar.

6. Komputer.

Untuk mengolah data dengan komputer, peneliti perlu terlebih dahulu

menggunakan program tertentu, baik yang sudah tersedia maupun

program yang sudah disiapkan secara khusus dapat ditambahkan bahwa

dalam ilmu-ilmus sosial banyak sekali digunakan program SPSS 13.0

( Statistical Program For Social Science). Dengan menggunakan program

tersebut dapat dilakukan tabulasi sederhana.

Analisa data

1. Analisa univariat

Bertujuan untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel yang di

teliti yaitu karekteristik responden (umur, jenis kelamin, suku dan

agama), pengetahuan, sikap dan pencegahan gastritis.

2. Analisa bivariat

Bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent

dengan variabel dependent melalui uji chi square. Uji ini digunakan

untuk melihat hubungan antara variabel independent yaitu

pengetahuan dan sikap dengan variabel dependent yaitu terjadinya

gastritis. Tingkat kemaknaan dan derajat kebebasan yaitu p=0,05. Nilai

propabilitas yang di dapatkan dari hasil uji, kemudian di bandingkan

dengan nilai alpha. Apabila p < alpha, maka Ho di tolak sehingga dapat

disimpulkan hubungan antara variabel tersebut.

33

Page 39: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

Rumus chi square

X2=∑(0−E)2E

Keterangan :

∑= penjumlahan

X= nilai chi square

O= frekuensi pengamatan untuk tiap kategori

E= frekuensi yang diharapkan untuk tiap kategori

Setelah di dapatkan nilai dari X2 maka dibandingkan dengan nilai dari

X2 tabel maka akan di dapat kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho diterima (HI ditolak) apa bila X2 ≤X2 tabel

Ho ditolak (HI terima) apabila X2≥ X2 tabel

Dapat juga dengan membandingkan nilai P- value dengan nilai alpha

(0,05)

Ho terima (H1 ditolak) apabila P-value≥ nilai alpha ( 0,05)

Ho ditolak ( H1 diterima) apabila P-value≤ nilai alpha ( 0,05)

Untuk mempermudah analisa Chi squera, nilai data dari kedua variabel

di sajikan dalam bentuk tabel silang

Variabel I Variabel II Jumlah

Tinggi Rendah

Ya a b a+b

Tidak c d c+d

Jumlah a+c b+d N

34

Page 40: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

A, b, c, d merupakan nilai observasi, sedangkan nilai ekpektasi

(harapan) masing-masing sel dicari dengan rumus

Ea= (a+b ) X (a+c)

N

Keterangan :

Ea : ekpektasi sel “a”

(a+b) : total baris

(a+c) : total kolom

N : jumlah keseluruhan data

Untuk melihat hasil kemaknaan penghitungan statistik

digunakan batas kemaknaan 0,05. Penolakan terhadap hipotesis

apabila nilai p < 0,05 (ada perbedaan atau ada hubungan yang

bermakna), sedangkan penerimaan terhadap hipotesa apabila nilai P >

0,05 (tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan yang bermakna ).

I. RENCANA JALANYA PENELITIAN

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini, peneliti mengajukan judul karya tulis ilmiah

terlebih dahulu,sesudah judul diterima peneliti membuat surat izin

penelitian ke STIKES Wira Husada Yogyakarta untuk melakukan studi

pendahuluan lalu dilanjutkan dengan penyusunan proposal penelitian dan

melakukan seminar proposal.Setelah seminar dilaksanakan peneliti

35

Page 41: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

melakukan refisi sesuai hasil yang diperoleh dari seminar.Untuk

mendapatkan data tentang pola makan dan kejadian gastritis

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni sampai

agustus 2011.Pada tahap ini meliputi pengumpulan data oleh

peneliti,sampel yang diambil sebanyak 40 respoden yaitu membagikan

kuesioner tentang pola makan dengan kejadian gastritis.Sebelum

membagikan kuesioner dengan informed consent kepada responden,

peneliti memberikan penjelasan cara pengisian kuisioner.setelah kegiatan

kuesioner selesai kemudian dilakukan observasi.Kemudian setelah

kuesioner dan observasi terkumpul sesuai dengan jumlah sampel yang

diambil maka dilakukan pengolahan data dan uji statistik.

3. Tahap Pelaporan

Setelah pengumpulan data dan pengolahan data selesai,peneliti

menyusun laporan penelitian dalam bentuk penulisan yang baik serta

konsultasi dengan pembimbing dan mengambil kesimpulan,selanjutnya

dipertanggungjawabkan dalam seminar proposal skripsi.

36

Page 42: Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester ii stikes wira husada yogyakarta 2011

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol. 2. Jakarta

EGC.

Carpenito, Lynda Juall. 2000.Diagnosa Keperawatan.Aplikasi pada praktek klinik.

Ed. 6. Jakarta : EGC.

Donges, Marylin. Et. Al. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. Ed. 3. Jakarta : EGC.

Mansjoer. Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Ed3 .Jilid 2. Jakarta : FKUI.

Sopearman. 2001.IlmyPenyakit Dalam. Jilid 11. Ed. 3. Jakarta : FKUI.

37