27
PENENTUAN AREA MASALAH Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah keluarga binaan, berdasarkan data yang terdapat di puskesmas serta program – program yang ada dan mencari prioritas permasalahan berdasarkan data yang ada. Dari hasil observasi di puskesmas di temukan beberapa masalah besar yaitu : a. Perilaku penggunaan air bersih b. Sikap dalam penggunaan jamban sehat c. Kurangnya pengetahuan tentang olahraga d. Perilaku Merokok di dalam rumah e. Pengetahuan tentang mengkonsumsi makanan seimbang Setelah mendapatkan data dari puskesmas, peneliti berkunjung ke keluarga binaan masing – masing. setiap peneliti menemukan area masalah pada masing – masing keluarga binaan. Berikut hasil temuan tiap peneliti pada keluarga binaan masing - masing : 1. Peneliti Pertama : Citra Sari a. kesadaran diri akan kesehatan kurang b. kurangnya pendapataan ekonomi untuk mendapatkan air bersih c. kurang tersediaanya air bersih d. tidak tersedianya sumur sebagai sumber air keluarga 1

Ikm Air Bersih

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kedkom

Citation preview

Page 1: Ikm Air Bersih

PENENTUAN AREA MASALAH

Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan

observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah keluarga binaan, berdasarkan data

yang terdapat di puskesmas serta program – program yang ada dan mencari prioritas

permasalahan berdasarkan data yang ada. Dari hasil observasi di puskesmas di temukan beberapa

masalah besar yaitu :

a.Perilaku penggunaan air bersih

b.Sikap dalam penggunaan jamban sehat

c. Kurangnya pengetahuan tentang olahraga

d.Perilaku Merokok di dalam rumah

e. Pengetahuan tentang mengkonsumsi makanan seimbang

Setelah mendapatkan data dari puskesmas, peneliti berkunjung ke keluarga binaan masing

– masing. setiap peneliti menemukan area masalah pada masing – masing keluarga binaan.

Berikut hasil temuan tiap peneliti pada keluarga binaan masing - masing :

1. Peneliti Pertama : Citra Sari

a. kesadaran diri akan kesehatan kurang

b.kurangnya pendapataan ekonomi untuk mendapatkan air bersih

c. kurang tersediaanya air bersih

d. tidak tersedianya sumur sebagai sumber air keluarga

e. penggunaan air sungai sebagai sumber air keluarga

2. Peneliti kedua : Fatihah Iswatun Sahara

a. kesadaran diri akan kesehatan kurang

b.penghuni rumah terlalu padat

c. keterbatasan penyediaan air bersih

d.penggunaan air sungai sebagai sumber air tambahan

e. anggota keluarga menggunakan sungai sebagai sarana pembuangan limbah sampah

1

Page 2: Ikm Air Bersih

3. Peneliti ketiga : Singgih Pratama Putra

a. ayah dan ibu sibuk bekerja

b. sumber air bersih jauh untuk dijangkau

c. mengandalkan tampungan air hujan sebagai sumber air bersih

d.penggunaan air sungai sebagai sumber air tambahan

e. anggota keluarga menggunakan sungai sebagai sarana pembuangan limbah sampah

Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, kami memutuskan untuk

mengangkat permasalahan perilaku penggunaan air bersih di Desa Tanjung Pasir. Pemilihan

area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan:

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan didapat hampir semua keluarga

binaan tidak sepenuhnya menggunakan air bersih.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan sumber air yang digunakan tidak

memenuhi kriteria Persyaratan kualitas dalam Permenkes No 416/1999 tentang syarat-

syarat dan kualitas air bersih

Dalam hal ini kelompok kami menentukan area masalah dengan menggunakan metode

delphi. Metode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan keputusan

melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar tersebut tidak dipertemukan secara langsung

(tatap muka), dan identitas dari masing-masing pakar disembunyikan sehingga setiap pakar tidak

mengetahui identitas pakar yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dominasi

pakar lain dan dapat meminimalkan pendapat yang bias. Dalam penelitian ini kami melibatkan

seluruh anggota kelompok, dokter puskesmas setempat, dan keluarga binaan untuk menentukan

area masalah. Setiap peneliti menemukan area masalah pada masing-masing keluarga binaan.

Dengan mempertimbangkan hasil temuan data di puskesmas dan hasil penentuan prioritas

masalah pada keluaga binaan menurut metode delphi, maka peneliti memutuskan memilih area

permasalahan yaitu : Perilaku penggunaan air bersih

2

Page 3: Ikm Air Bersih

KERANGKA TEORI

1. Pengertian Perilaku

Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan sepertipengetahuan,

persepsi, minat, keinginan dan sikap. Hal-hal yang mempengaruhi perilakuseseorang

sebagian terletak dalam diri individu sendiri yang disebut juga faktor internalsebagian lagi

terletak di luar dirinya atau disebut dengan faktor eksternal yaitu faktorlingkungan

(Notoatmodjo, 2003 )

Menurut Notoadmodjo (2003) seseorang yang menerima atau mengadopsi

perilaku baru dalam kehidupannya dalam 3 tahap, yaitu : pengetahun, sikap, praktek

atau tindakan (practice).

Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993), perubahan perilaku

dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :

a. Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang dikarenakan perubahan

pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia hidup dan

beraktifitas.

b. Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini terjadi, karena memang

direncanakan sendiri oleh subjek.

c. Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to change), ialah

perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau program-program

baru,maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami perubahan perilaku

dansebagian lagi lamban.Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan

untuk berubah yang berbeda-beda

Tim ahli WHO (1984), menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu

berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu :

a. Pemikiran dan perasaan

Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap dan

lain-lain.

b. Orang penting sebagai referensi

Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan dan lakukan

cendrung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi

seperti : guru, kepala suku dan lain-lain.

3

Page 4: Ikm Air Bersih

c. Sumber-sumber daya

Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga

kerja,ketrampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat

bersifat positif maupun negatif.

d. Kebudayaan

Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di dalam

suatumasyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang disebut kebudayaan.

Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya

kebudayaan mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku.

Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang berperilaku. Oleh

sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat berbeda-beda penyebab

atau latar belakangnya

1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan

Menurut L.W.Green,di dalam Notoatmodjo ( 2003 ) faktor penyebab

masalahkesehatan adalah faktor perilaku dan faktor non perilaku. Faktor perilaku

khususnya perilaku kesehatan dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor, yaitu :

1. Faktor-faktor Predisposisi(Predisposing Factors)

Adalah faktor yang terwujud dalam kepercayaan, kayakinan, niali-nilai dan jugavariasi

demografi, seperti : status ekonomi, umur, jenis kelamin dan susunan keluarga. Faktor ini

lebih bersifat dari dalam diri individu tersebut.

a. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengran, penciuman, rasa, dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (over behavior).

4

Page 5: Ikm Air Bersih

Tingkatan pengetahuan di dalam domain kognitif, mencakup proses yang

berurutan , yaitu:

1. Awareness (kesadaran)

Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap

stimulus (objek).

2. Interest (merasa tertarik)

Tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Sikap subjek sudah mulai timbul.

3. Evaluation (menimbang-nimbang)

Menimbang-nimbang terhadap baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.Hal ini

berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4. Trial

Dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai apa yang dikehendaki oleh

stimulus.

5. Adoption

Dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadarandan

sikapnya terhadap stimulus

b. Keyakinan

Keyakinan adalah pendirian bahwa suatu fenomena atau objek benar atau

nyata.Kebenaran adalah kata-kata yang sering digunakan untuk mengungkapkan atau

menyiratkan keyakinan agar terjadi perubahan perilaku.

a. Seseorang harus yakin bahwa kesehatannya terancam

b. Orang tersebut harus merasakan potensi keseriusan kondisi itu dalam bentuknyeri atau

ketidaknyamanan, kehilangan waktu untuk bekerja, kesulitanekonomi.

c. Dalam mengukur keadaan tersebut, orang yang bersangkutan harus yakinbahwa

manfaat yang berasal dari perilaku sehat melebihi pengeluaran yang harus dibayarkan

dan sangat mungkin dilaksanakan serta berada dalam kapasitas jangkauannya.

d. Harus ada “isyarat kunci yang bertindak” atau suatu kekuatan pencetus yang membuat

orang itu merasa perlu mengambil tindakan.

c. Sikap ( attitude )

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasiadanya

5

Page 6: Ikm Air Bersih

kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari

merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikapbelum

merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan

suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi

terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakankesiapan untuk bereaksi

terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek.

Tingkatan sikap adalah:

a. Menerima ( memperhatikan ), meliputi kepekaan terhadap kondisi,gejala, kerelaan,

dan mengarahkan perhatian.

b. Merespon, meliputi merespon secara diam-diam, bersedia merespon, merasa puas

dalam merespon, dan mematuhi peraturan.

c. Menghargai, meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan suatu nilai, komitmen

terhadap nilai.

d. Bertanggung jawab, meliputi mengkonseptualisasikan nilai, memahami hubungan

abstrak, dan mengorganisasi sistem suatu nilai

(Sunaryo, 2004).

d. Tindakan ( practice )

Suatu sikap pada diri individu belum tentu terwujud dalam suatu

tindakan.Agar sikap terwujud dalam perilaku nyata diperlukan faktor pendukung

danfasilitas. Tingkatan tindakan, seperti halnya pengetahuan dan sikap, tindakan

jugamemiliki tingkatan- tingkatan, yaitu:

a. Persepsi, yaitu mengenal dan memilih berbagai objek sesuai dengantindakanyang

akan dilakukan.

b. Respon terpimpin, yaitu individu dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar

sesuai contoh.

c. Mekanisme, yaitu individu dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis

atau sudah menjadi kebiasaan.

d. Adaptasi, yaitu suatu tindakan yang sudah berkembang dan dimodifikasi tanpa

mengurangi kebenaran.

6

Page 7: Ikm Air Bersih

1. Faktor-faktor Pemungkin (Enambling Factors)

Adalah faktor pendukung yang terwujud dalam lingkungan fisik, termasuk di

dalamnya adalah berbagai macam sarana dan prasarana, misal : dana, transportasi,

fasilitas, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya

a. Sarana

adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai

alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalamrangka

kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja.

b. Prasarana

adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di

dalampelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua

kegiatanyang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai

denganrencana.

1) Dana merupakan bentuk yang paling mudah yang dapt digunakan untuk menyatakan

nilai ekonomis dan karena dana atau uang dapat dengan segera diubah dalam bentuk

barang dan jasa.

2) Transportasi adalah pemindahan manusia, hewan atau barang dari satu tempat ke

tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia

dan atau mesin. Transportasi digunakan untukmemudahkan manusia dalam

melakukan aktifitas sehari-hari.

3) Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya danmemperlancar

kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan.

4) Kebijakan Pemerintah adalah yaitu suatu aturan yang mengatur kehidupanbersama

yang harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh warganya. Setiappelanggaran akan

diberi sanksi sesuai dengan bobot pelanggarannya yangdilakukan dan sanksi

dijatuhkan didepan masyarakat oleh lembaga yangmempunyai tugas menjatuhkan

sanksi.

2. Faktor-faktor Pendukung (Reinforcing Factors)

Adalah faktor-faktor ini meliputi : faktor sikap dan perilaku tokoh

masyarakat,tokoh agama, sikap dan perilaku petugas termasuk petugas kesehatan,

undang-undang peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah yang

terkait dengan kesehatan.

7

Page 8: Ikm Air Bersih

a. Sikap

adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa

dalammenghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi

merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap

objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi,

atau kelompok.

b. Tokoh Masyarakat

adalah orang yang dianggap serba tahu dan mempunyai pengaruh yang

besarterhadap masyarakat . Sehingga segala tindak-tanduknya merupakan pola

aturan patut diteladani oleh masyarakat.

c. Tokoh Agama

adalah panutan yang merepresentasikan kegalauan umatnya dan persoalan yang

sudah diungkap oleh para tokoh agama menjadi perhatian untuk diselesaikan dan

dicarikan jalan keluarnya

d. Petugas Kesehatan

merupakan tenaga profesional, seyogyanya selalu menerapkan etika

dalamsebagian besar aktifitas sehari-hari. Etika yang merupakan suatu norma

perilaku

( Notoatmodjo, 2003 )

1.I.3 Bentuk perilaku

2.I.4.1. Perilaku pasif ( respons internal )

Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu dan

tidakdapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada tindakan

yang nyata, contoh: berpikir dan berfantasi.

2.I.4.2. Perilaku aktif ( respons internal )

Perilaku yang sifatnya terbuka. Perilaku aktif adalah perilaku yang dapat

diamati secara langsung, berupa tindakan yang nyata, contoh: mengerjakan soal

dan membaca buku (Sunaryo, 2004).

8

Page 9: Ikm Air Bersih

2.Konsep Air Bersih

2.1. Pengertian Air Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-

satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O : satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar (Allafa, 2008).

Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-) (Allafa, 2008). Selanjutnya yang dimaksud dengan air adalah air tawar yang tidak termasuk salju dan es. Di

Indonesia jumlah dan pemakaian air bersumber pada air tanah, air permukaan dan air atmosfer,

yang ketersediaannya sangat ditentukan oleh air atmosfer atau sering dikenal dengan air hujan

(Kusnoputranto, 2000).

2.2. Sumber-sumber Air Sumber air dapat dibedakan atas : a) Air Hujan

Air hujan merupakan air yang didapat dari angkasa, karena terjadinya proses presipitasi (peristiwa jatuhnya air ke bumi). Air hujan merupakan penyubliman uap air menjadi air murni yang ketika turun ke bumi melalui udara melarutkan zat-zat dan partikel yang terdapat di udara seperti oksigen, karbondioksida, bakteri, debu dan lain-lain sehingga kualitasnya menjadi rendah (Kusnoputranto, 2000).

b) Air Permukaan Air permukaan dapat berupa air yang tergenang atau air yang mengalir seperti danau,

sungai, laut, rawa dan lain-lain (Azwar, 1996). Air permukaan harus diolah terlebih dahulu sebelum dipergunakan karena umumnya telah mengalami pencemaran (Entjang, 1985).

c) Air Tanah Air tanah adalah air yang diperoleh dari pengumpulan air pada lapisan tanah dalam. Air

ini umumnya sangat bersih karena telah mengalami penyaringan oleh tanah atau batu-batuan. Hanya saja kemungkinan mengandung zat mineral dalam kadar yang tinggi. Contoh air tanah, air sumur dan mata air (Azwar, 1996).

2.3. Peranan Air Bagi Kehidupan Air mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan dan kelangsungan hidup

manusia. Air bukanlah sesuatu yang baru untuk dikonsumsi, oleh karena sejak ada kehidupan tidak satu pun manusia terlepas dari penggunaan air secara terus menerus untuk kelangsungan hidupnya. Air merupakan bahan yang sangat vital bagi kehidupan di atas bumi (Slamet, 1994).

9

Page 10: Ikm Air Bersih

Di dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa , sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci (bermacam-macam cucian) dan sebagainya. Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indoesia tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari (Notoatmodjo, 2003).

Adapun fungsi air bagi manusia antara lain adalah sebagai berikut ; 1. Mempertahankan kelembaban organ-organ tubuh. Jika organ tubuh kekurangan air bentuknya

akan mengempis karena kehilangan kelembaban. 2. Untuk mempertahankan volume dan kekentalan darah dan getah bening. 3. Mengatur suhu tubuh. Jika kekurangan air tubuh akan menjadi panas. 4. Untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kulit akan menjadi kasar dan berkerut jika

kekurangan air. 5. Sebagai mediator dan saluran dari berbagai reaksi kimia di dalam tubuh, proses metabolisme

tubuh memerlukan air. Dan masih banyak fungsi lainnya seperti sebagai pencuci, pelarut zat-zat gizi dan sebagainya

(Harini, 2007).

2.4. Peranan Air Terhadap Penularan Penyakit Peran air dalam terjadinya penyakit menular dapat bermacam-macam sebagai berikut

(Juli Soemirat, 2007) : 1. air sebagai penyebar mikroba patogen 2. air sebagai sarang insecta penyebar penyakit 3. jumlah air bersih yang tersedia tidak mencukupi, sehingga orang tidak dapat membersihkan

dirinya dengan baik 4. air sebagai sarang hospes sementara penyakit

Dalam hal memindahkan penyakit, air berperan melalui 4 cara (Kusnoputranto, 2000) yaitu : a. Cara Water Borne

Cara water borne merupakan penularan penyakit dimana air sebagai medianya. Kuman pathogen berada di dalam air minum untuk manusia dan hewan. Yang termasuk penyakit yang dihantarkan melalui air ini antara lain ; penyakit kolera, typhoid, hepatitis dan disentri basiler.

b. Cara Water Washed Cara water washed merupakan penularan penyakit berhubungan dengan air yang

digunakan untuk kebersihan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup,

maka penyakit-penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia. Yang termasuk

penyakit karena kurangnya air untuk kebersihan seseorang ini antara lain ; infeksi kulit dan

selaput lendir, infeksi oleh insekta parasit pada kulit.

10

Page 11: Ikm Air Bersih

c. Cara Water Based Cara water based merupakan penularan penyakit melalui pejamu (host) di air. Contoh

penyakit yang ditularkan melalui water based adalah Schistomiasis. Pejamu (host) perantara ini hidup di air contohnya siput air. Dalam hal ini larva Schistomiasis hidup dalam siput air hingga berubah bentuk menjadi cercaria dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada dalam air tersebut. Penyakit ini disebut Schistomiasis.

d. Cara Water Related Insecta Vector Cara water related insecta vector merupakan penularan penyakit melalui vektor yang

menggunakan air sebagai tempat berkembangbiaknya. Contoh penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya bergantung pada air ini seperti malaria oleh vektor nyamuk Anopheles, demam berdarah oleh vektor nyamuk Aedes Aegypti.

2.5. Air Bersih 2.5.1. Pengertian Air Bersih

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/PER/IX/1990 yang dimaksud dengan air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak mengandung mineral/kuman-kuman yang membahayakan tubuh. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri terdapat pengertian mengenai air bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak Air bersih merupakan air yang tidak menyebabkan penyakit bagi manusia. Oleh karena itu, air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan, sekurang-kurangnya diusahakan mendekati persyaratan air yang telah ditentukan (Kusnoputranto, 2000).

2.5.2. Standar Kualitas Air Bersih Untuk keperluan hidup manusia sehari-hari, air harus memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan berdasarkan kepentingan kesehatan manusia. Hal yang pokok adalah agar air yang diminum atau dipakai manusia tidak membahayakan manusia. Pada umumnya kualitas air bersih harus memenuhi syarat-syarat kesehatan baik secara fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif sesuai Permenkes No 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang persyaratan air bersih (Depkes RI, 1990).

Dalam menangani penyediaan air bersih umumnya dan air minum pada khususnya perlu

adanya standar kualitas air. Ada beberapa standar kualitas air bersih, diantaranya : 1. Standar Kualitas dari Departemen Kesehatan RI

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Peraturan ini dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan mempunyai peranan penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakatnya.

2. Standar Kualitas Air WHO Sebagai organisasi kesehatan internasional, WHO juga mengeluarkan peraturan tentang

syarat-syarat kualitas air bersih yaitu meliputi kualitas fisik, kimia dan biologi. Peraturan yang ditetapkan oleh WHO tersebut digunakan sebagai pedoman bagi negara anggota. Namun demikian masing-masing negara anggota, dapat pula menetapkan syarat-syarat kualitas air sesuai dengan kondisi negara tersebut.

11

Page 12: Ikm Air Bersih

2.6. Penggunaan Air Sungai Sebagai Sumber Air 2.6.1. Pengertian Air Sungai

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 35 tahun 1991 tentang sungai, yang dimaksud dengan sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.

Sungai yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Sebagian besar air hujan yang turun ke permukaan tanah, mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat gaya berat, akhirnya melimpah ke danau atau ke laut. Suatu alur yang panjang di atas permukaan bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan disebut alur sungai. Dan perpaduan antara alur sungai dan aliran air di dalamnya disebut sungai (Gayo, 1994).

Jadi yang dimaksud dengan air sungai adalah salah satu badan air yang menghasilkan air

di atas permukaan daratan yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah. Secara umum air

baku yang didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk tercemar

polutan sangat besar (Kusnoputranto, 1986).

2.6.2. Pengolahan Air sungai Secara alamiah, sungai dapat tercemar pada daerah permukaan air saja. Pada sungai yang

besar dengan arus air yang deras, sejumlah kecil bahan pencemar akan mengalami pengenceran sehingga tingkat pencemaran menjadi sangat rendah. Tetapi terkadang sebuah sungai mengalami pencemaran yang berat sehingga air mengandung bahan pencemar yang sangat besar. Hampir setiap hari sungai menerima sejumlah besar aliran sedimen baik secara alamiah, buangan industri, buangan limbah rumah tangga, aliran air permukaan, daerah urban dan pertanian (Darwono, 2001).

Air sungai pada umumnya telah mengalami pencemaran, karena itu perlu diolah terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk keperluan rumah tangga. Pengolahan (purifikasi) air ini dapat dibagi dalam dua golongan yaitu purifikasi alami dan purifikasi buatan. Dalam purifikasi buatan ini air mengalami tiga proses secara bertahap yaitu proses koagulasi, filtrasi dan desinfeksi. Setelah mengalami ketiga proses tadi barulah air sungai dapat dipergunakan untuk kepentingan rumah tangga (RT).

Secara sederhana di tiap-tiap rumah dapat dibuat instalasi pengolahan air sehingga

memenuhi syarat kesehatan yang akan sangat membantu pula pada usaha pencegahan dan

pemberantasan penyakit yang ditularkan melalui air. Untuk masyarakat luas pengolahan air

permukaan ini dilaksanakan di instalasi yang dibangun pemerintah dan dibagikan melalui pipa

(Entjang, 1985).

12

Page 13: Ikm Air Bersih

Kerangka Teori Menurut Lawrence Green

Gambar.1. Kerangka Teori

13

PERILAKU

Faktor predisposisi

Faktor pendukung

Pengetahuan Internal : jasmani,

rohani Eksternal : pendidikan,

media masa, hubungan sosial, pengalaman, ekonomi.

Kebiasaan keyakinan

Fasilitas penyediaan air bersih

Akses ke air bersih

Faktor pendorong

Petugas kesehatan Peran gaya hidup

Page 14: Ikm Air Bersih

KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep dibangun berdasarkan teori Lawrence Green serta berdasarkan rumusan

masalah tentang perilaku mencuci tangan. Kerangka konsep ini kami buat sebagai panduan untuk

mempermudah melakukan penelitian. Adapun kerangka konsep yang dibuat adalah sebagai

berikut :

Gambar.2. Kerangka Konsep

14

VARIABEL INDEPENDENT

1. Pengetahuan

2. Perilaku

3. Sikap

4. Sarana dan prasarana

5. Peran tenaga kesehatan

VARIABEL DEPENDENT

PERILAKU PENGGUNAAN AIR

BERSIH

Page 15: Ikm Air Bersih

Definisi OperasionalN

O

Variabel Definisi Alat Cara Hasil Skala

1 Pengetahuan

tentang air

bersih

Wawasan mengenai

segala sesuatu yang

berhubungan dengan

air bersih seperti

pengertian air bersih,

sumber air bersih,

peranan penggunaan

air bersih

Kuesioner Wawancara Baik: 3

Buruk: <3

Ordinal

2 Perilaku

kesehatan

Suatu respon

seseorang terhadap

stimulus atau objek

yang berkaitan dengan

sakit dan penyakit

terhadap penggunaan

air bersih

Kuesioner Wawancara

Observasi

Baik : 2

Buruk :

<2

Ordinal

3 Sikap

terhadap

penggunaan

air bersih

Reaksi responden

terhadap penggunaan

air bersih

Kuesioner Wawancara Baik:3

Buruk: <

3

Ordinal

4 Sarana dan

Prasarana

Semua peralatan dan

perlengkapan yang

digunakan dan yang

menunjang untuk

ketersediaan air bersih

Kuesioner

Observasi

Wawancara Baik : 4

Buruk :

<4

Ordinal

5 Peran Petugas

Kesehatan

Peran petugas

kesehatan dalam

memberikan informasi

mengenai pengertian

air bersih, sumber air

bersih, dan manfaat

Kuesioner Wawancara Baik : 3

Buruk : <

3

Ordinal

15

Page 16: Ikm Air Bersih

penggunaan air bersih

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN AIR BERSIH

DI DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUK NAGA KABUPATEN TANGERANG

TAHUN 2014

No. Responden :

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Umur : tahun

4. Pendidikan : a. Tidak sekolah / tidak tamat SD b. Tamat SD c. Tamat SLTP d. Tamat SLTA e. Perguruan Tinggi / Akademik

5. Pekerjaan : a. Petani b. Pedagang / wiraswasta c. Pegawai Swasta d. PNS e. Buruh

6. Pendapatan : Rp / bulan

7. Apakah bapak/ibu menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih? a. Ya b. Tidak

16

Page 17: Ikm Air Bersih

A. PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH

1. Apakah bapak/ibu mengetahui yang dimaksud dengan air bersih? a. Tahu

bisa menyebutkan : - tidak berbau - tidak berasa - tidak berwarna - tidak menularkan penyakit

b. Tidak tahu

2. Apakah bapak/ibu mengetahui sumber-sumber air bersih tersebut? a. Tahu

bisa menyebutkan : - PDAM - sumur - mata air - sungai

b. Tidak tahu

3. Apakah bapak/ibu mengetahui air bersih dimanfaatkan untuk apa saja? a. Tahu

bisa menyebutkan : - keperluan minum - keperluan mandi - keperluan mencuci - keperluan kakus

b. Tidak tahu

B. PERILAKU KESEHATAN 1. Apakah bapak/ibu mengetahui dari mana sumber pencemaran air sungai?

a. Tahu bisa menyebutkan : - limbah RT - limbah RS - limbah pabrik - buangan irigasi

b. Tidak tahu

2. Apakah bapak/ibu mengetahui air sungai dapat dimanfaatkan untuk apa saja? a. Tahu

bisa menyebutkan : - sumber air bersih - irigasi sawah - bahan baku air minum - keperluan MCK

b. Tidak tahu

3. Apakah bapak/ibu mengetahui cara pengolahan air sungai sebaiknya sebelum digunakan? a. Tahu

bisa menyebutkan : - disaring - diendapkan - diberi koagulan (tawas) - diberi desinfektan (klorin)

b. Tidak tahu

17

Page 18: Ikm Air Bersih

4. Apakah bapak/ibu mengetahui dari mana sumber pencemaran air sungai Cisadane ini? a. Tahu

bisa menyebutkan : - limbah RT - sampah - limbah RS - tinja

c. Tidak tahu

5. Apakah bapak/ibu mengetahui akibat penggunaan air yang kotor? a. Tahu

bisa menyebutkan : - penyakit kulit - diare - cholera - disentri

b. Tidak tahu

6. Apakah bapak/ibu mengetahui jenis penyakit kulit yang diakibatkan penggunaan air yang kotor?

a. Tahu bisa menyebutkan : - dermatitis - kulit gatal - kulit melepuh - kulit bersisik

b. Tidak tahu

C.SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN AIR BERSIH

1. Apakah ibu menggunakan air bersih?

a. iya

b. tidak

2. Dari mana sumbernya?

a. PDAM

b. Air isi Ulang (air galon)

c. Air Sungai

d. Tampungan air hujan

D. SARANA DAN PRASARANA AIR BERSIH

1. Apakah di lingkungan rumah ibu/bapak terdapat sumur atau alat penampung hujan?

a. Iya

b. Tidak

2. Apa di lingkungan rumah ibu/bapak dekat dengan sungai?

a. Iya

b. Tidak

18

Page 19: Ikm Air Bersih

3. Apakah ibu/bapak menggunakan PDAM di rumah?

a. Iya

b. Tidak

4. Apakah ibu/bapak sulit untuk mendapatkan air bersih?

a. Iya

b. Tidak

E. PETUGAS KESEHATAN

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmojo S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. 2. Sunaryo.2004. Psikologi untuk Keprawatan. Jakarta: EGC3. Efendi, N. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan, Kesehatan Masyarakat. Jakarta: IEGC, 4. Departemen Kesehatan RI. 1996. Buku Pedoman Petugas Lapangan. Jakarta: Komite

Nasional Posyandu,

19

Page 20: Ikm Air Bersih

5. Notoatmojo S. 2000. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Edisi 1. Jakarta: PT. RinekaCipta,.

20