Upload
devi-aswandi
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
obsgyn
Citation preview
Bahan dan metode
Dilakukan September 2008 - Desember 201014 pasien dgn luka akibat tekanan pada sakrum masuk
penelitian10 laki-laki dan 4 wanita dengan umur 35 tahun - 80
tahunSemua luka adalah derajat III atau IV pada regio sakrumData berupa jumlah luka, lokasi, lama luka dan stadium
luka.Foto diambil sebelum dilakukan operasi, setelah operasi,
setelah pelepasan jahitan dan diulangi setiap kunjungan berikutnya.
dibagi 3 stadium berkelanjutan sebelum operasi, pada saat operasi, dan setelah operasi.
Teknik pembubuhan pasta gula
tungkai pasien dicuci dg air yang hangat dan kemudian diberi sabun untuk menimalisir penyebaran bakteri ke kulit sekitarnya
Area sakrum dikeringkan dengan kassa steril.Luka dibersihkan dengan betadine dengan hidrogen
peroksidadiirigasi menyeluruh dan jaringan yang mati dibuang.Parafin lunak dibubuhkan pada pasta gula. Gula ditaruh di kassa atau film transparan berukuran
13,5 x 11,5 cm dan kemudian ditutup dengan plester untuk menjaga gula tetap pada posisinya
Film politen juga digunakan untuk menjaga gula tetap pada posisinya
Ketika penutup sudah sempurna tertutup, ventilasi udara diberikan dengan memasukkan satu jari di antara plester dan kulit pasien sehingga jika terjadi pembentukan cairan dari dalam tidak menyebabkan pengangkatan dari film atau kassa dari permukaan luka.
Pembubuhan pasta dilakukan dua kali sehari pada hari ke-5
kemudian tiap hari sekali pada hari keenam hingga keempat belas.
Hasil
Tidak ada penutupan yang gagal kecuali pada 1 kasus. Pada 1 minggu post op -> terjadi penutupan yang tidak
sempurna (ada celah) diakibatkan gagalnya penjahitan pada kulit.
kemudian pasien dioperasi kedua kalinya dengan menggunakan penutup myokutaneus V-Y bilateral -> hasil yang baik pada follow-up berikutnya
Drain penyedot diberikan pada semua kasus untuk periode 7 hingga 10 hari
tidak menekan luka paling tidak 2 minggu atau hingga terjadi penyembuhan yang sempurna.
Infeksi superfisial terjadi pada 3 kasus dan kemudian mereka mendapat antibiotika intravena.