27
Pandangan Islam tentang kesehatan (bag 1) Posted on January 13, 2012 by danusiri Oleh: M.Danusiri Tujuan Umum Pembelajaran Setelah membaca dan mengikuti pembelajaran bab ini Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan pandangan Islam tentang kesehatan. Tujuan khusus Pembelajaran Setelah membaca dan mengikuti pembelajaran bab ini Mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian sehat 2. Menjelaskan dan dapat mengusahakan dirinya agar sehat secara jasmani. 3. Menjelaskan dan dapat mengusahakan dirinya agar sehat secara rohani 4. Menjelaskan dan dapat mengusahakan dirinya agar sehat jamani dan rohani A. Pengertian Sehat Kata ‘sehat’ merupakan indonesianisasi dari bahasa Arab ash- shihhah dan berarti sembuh, sehat, selamat dari cela, nyata, benar, dan sesuai dengan kenyataan (Warson, [t.th.]:817). Kata ‘sehat’ dapat diartikan pula: (1) dalam keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit), waras, (2) mendatangkan kebaikan pada badan, (3) sembuh dari sakit (Kamus Besar, 1990:794). Dalam bahasa Arab terdapat sinonim dari kata ash-shihhah yaitu al-‘afiah yang berarti ash-shihhah at-tammah (sehat yang sempurna – Warson [t.th.]:1021).Kadang-kadang kedua kata itu digabung menjadi satu ash-shihhah wa al’afiah, diindonesiakan menjadi ‘sehat wal afiat’ dan artinya sehat secara sempurna. Dalam kaitan dengan ilmu kesehatan maupun ilmu keperawatan, yang dimaksudkan dengan kata sehat adalah seluruh tubuh (termasuk anggota badan) dalam keadaan baik berfungsi sebagaimana adanya. Kaki dikatakan sehat manakala kaki itu berfungsi secara penuh dan tidak ada sama sekali disfungsi baginya sedikitpun di samping tidak merasa sakit (warson,

Kesehatan Dalam Pandangan Islam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

Pandangan Islam tentang kesehatan (bag 1)Posted on January 13, 2012 by danusiri

Oleh:  M.Danusiri

Tujuan Umum PembelajaranSetelah membaca dan mengikuti pembelajaran bab ini Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan pandangan Islam tentang kesehatan.Tujuan khusus PembelajaranSetelah membaca dan mengikuti pembelajaran  bab ini Mahasiswa diharapkan dapat:1.    Menjelaskan pengertian sehat2.    Menjelaskan  dan dapat  mengusahakan dirinya agar sehat secara jasmani.3.    Menjelaskan dan dapat mengusahakan dirinya agar sehat secara rohani4.    Menjelaskan dan dapat mengusahakan dirinya agar sehat jamani dan rohani

A. Pengertian SehatKata ‘sehat’ merupakan indonesianisasi dari bahasa Arab ash-shihhah dan berarti sembuh, sehat, selamat dari cela, nyata, benar, dan sesuai dengan kenyataan (Warson, [t.th.]:817). Kata ‘sehat’ dapat diartikan pula: (1) dalam keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit), waras, (2) mendatangkan kebaikan pada badan, (3) sembuh dari sakit (Kamus Besar, 1990:794).Dalam bahasa Arab terdapat sinonim dari kata ash-shihhah yaitu al-‘afiah yang berarti ash-shihhah at-tammah (sehat yang sempurna – Warson [t.th.]:1021).Kadang-kadang kedua kata itu digabung menjadi satu ash-shihhah wa al’afiah, diindonesiakan menjadi ‘sehat wal afiat’ dan  artinya sehat secara sempurna.Dalam kaitan dengan ilmu kesehatan maupun ilmu keperawatan, yang dimaksudkan dengan kata sehat adalah seluruh tubuh (termasuk anggota badan) dalam keadaan baik berfungsi sebagaimana adanya. Kaki dikatakan sehat manakala kaki itu berfungsi secara penuh dan tidak ada sama sekali disfungsi baginya sedikitpun di samping tidak merasa sakit (warson, [t.th.]:1420Tidak ada satu kata pun di dalam Alquran menyebutkan kata ash-shihhah dan al’afiah, tetapi Alquran menyebutkan perkataan syifa’ yang berarti kesembuhan (dari sakit), dan pengobatan (menuju kesembuhan dari keadaan sakit). Kata syifa’ disebut tiga kali dalam Alquran, yaitu surat Yunus ayat 57, surat al-Isra; ayat 80, dan surat Fushilat ayat 69. Disebutkan bahwa di samping sebagai petunjuk Alquran juga dinyatakan sebagai obat yang menyembuhkan. Allah berfirman:Artinya:Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang zalim selain kerugian (Q.S. al-Isra’/17:82).

Dari ayat ini dapat dipahami bahwa Alquran sebagai penyembuh hanya kepada orang yang beriman secara Islam. Non muslim dikategorikan sebagai orang-orang lalim, otomatis tidak sehat. Dengan demikian, yang dimaksud sehat atau sakit dalam ayat ini bersifat rohaniah. Secara fisik orang dikatakan sehat tetapi secara rohaniah belum tentu dikatakan sehat. Ukuran sehat atau sakit terletak pada ‘iman’ secara Islam. Tipologi kesehatan yang demikian ini secara lebih eksplisit, yaitu penyakit hati, kata lain dari rohani,  disebutkan kembali dalam ayat berikut:

Page 2: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

Artinya:Wahai manusia ! sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Alquran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman (Q.S. Yunus/10:57).

Selanjutnya, Alquran memberi petunjuk bahwa madu lebah mengandung obat. Allah berfirman:

Artinya:Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah memudahkan (bagimu) dari perut lebah itu keluar minuman  (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir (Q.S. an-Nahl/16:69)Dari ayat ini dapat diambil pengertian bahwa kata syifa’ mengandung pengertian  general (jami’-mani’),  yaitu ‘sehat’ secara umum, bisa sehat secara jasmani maupun sehat secara rohani. Justifikasi ‘sehat’ dari ayat itu bukan hanya orang beriman secara islami, melainkan manusia secara umum tanpa memandang keimanan seseorang. Rasionalitas dari ayat ini Alquran bisa dijadikan penyembuh dari sakit jasmani maupun rohani, orang beriman maupun orang tidak beriman. Atas dasar iman  yang mantab terhadap firman Allah  bisa irumuskan teori dasar (grand theory) bahwa ‘Alquran adalah penyembuh dari sakit manusia’. Dari rumusan teori yang bersifat universal ini kemudian dioperasionalkan oleh Rasulullah, bahwa setiap sakit itu ada obatnya. Teknis pengobatannya bermacam-macam antara lain sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut::

بن جابر الله  حديث الله  عبد :  عنهما  رضي سمعت :  النبي  قال إن يقول وسلم عليه الله صلىيكون , او ادويتكم من شيئ من ,  كان خير ادويتكم من شيئ فى ,

, شربة او محجم شرطة , ففى لذعة  عسل ,  توافق  بنار  او وما أن  الداء أحبأكتوىArtinya:Hadis dari Jabir bin Abdillah, semoga Allah meridai keduanya, ia berkata: Aku telah mendengar Nabi saw bersabda: jika telah ada sesuatu dari obatmu, atau akan ada sesuatu dalam obatmu itu kebaikan, maka canduk (bekam), atau minum madu atau membakar besi dengan api kemudian ditusukkan pada penyakitnya, dan aku tidak suka kei (membakar besi kemudian ditusukkan pada yang sakit – HR. Muttafaqun ‘alaih).

Segala sesuatu pasti ada pengecualiannya, kecuali yang Maha Mutlak. Pengecualian bahwa ‘semua sakit pasti bisa disembuhkan’ sebagaimana dikatakan dalam firman Allah QS. An-Nahl/16:69 ini adalah sabda Rasul sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:

هريرة أبى الله  حديث ,  رضى أنه الله  سمع  عنه :  رسول الحبة فى يقول وسلم عليه الله صلى . عليه متفق السام إال داء كل من شفاء .السوداء

Artinya:Abu Hurairah mendengar dari Rasulullahsaw bersabda: di dalam jintan hitam itu terkandung obat dari berbagai penyakit kecuali maut. (HR. Muttafaqun ‘alaih).‘Mati’ sebagaimana dikatakan dalam hadis di atas adalah pengecualian dari sakit. Mati memang kodrat ilahi. Dia lah yang menghidupkan, yang mematikan. Dengan demikian, jika Allah menghendaki seseorang harus mati, sementara ia sakit, diobati dengan apa, oleh siapa, dan dengan cara apa pun pasti tidak bisa sembuh. Jadi Allah juga yang membuat pengecualian bahwa setiap sakit ada obatnya, dan pengecualiannya adalah maut. Dalam pernyataan yang bernada anomali oleh Rasulullah harus dipahami bahwa Rasulullah hanya menyatakannya mengenai kemutlakan Allah dalam hal mematikan dan menghidupkan

Page 3: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

makhluk, bukan beliau yang mematikan dan menghidupkannya.Dalam hal mengusahakan kesembuhan dari sakit, Rasulullah memberikan penjelasan dengan berbagai macam cara. Dari hadis Jabir, sebagaimana telah dikutip, menunjukkan tiga hal untuk mencapai kesehatan dari keadaan sakit, yaitu bekam, mengonsumsi madu, dan kei. Beliau juga menjelaskan cara lain untuk berobat dari sakit, yaitu ruqiyah (secara teknis diterjemahkan jampi atau mantra). Beliau menggunakan surat al-muta’wwiza<t, yaitu surat al-Ikhlas, surat al-Falaq, dan surat an-Nas. Dalam hal ini, istri beliau ‘Aisyah meriwayatkan bahwa: . , , فلما وينفث بالمعوذات نفسه على يقرأ اشتكى إذا كان وسلم عليه الله صلى الله رسول أن

. , , عليه متفق رجاءبركتها بيده وأسح عليه أقرأ كنت .استدوجعهArtinya:Bahwa, jika  Rasulullah merasa sakit, ia membaca untuk dirinya surat al-mu’awwiza>t (surat al-Ikhlas, surat al-Falaq, dan surat an-Na>s) kemudian meludahi – gerakan meludah tetapi tidak keluar air ludahnya -  bagian yang sakit. Ketika sakitnya itu semakin berat, aku yang membacakan untuknya dan aku yang mengusapkan dengan tangannya pada bagian yang sakit dengan mengharapkan berkahnya (al-mu’awwiza>t – HR. Muttafaqun ‘alaih).

Surat al-Fatihah juga dapat dijadikan sebagai sarana penyembuhan sakit melalui teknik ruqiyah, yaitu surat itu dibaca, dalam batin memohon kesembuhan dari Allah terhadap sakit si pasien, kemudian ditiupkan kepada pasien.Dikisahkan bahwa seseorang mendatangi kepada rombongan Nabi meminta untuk meruqyah temannya karena telah diruqiyah dari kaumnya sendiri dan belum sembuh. Salah seorang sahabat Nabi menyanggupinya untuk meruqiyah setelah mendapat restu dari beliau dan telah disepakati upahnya. Seseorang dari sahabat Nabi tadi meruqiyahnya dengan membaca surat al-Fatihah untuknya sesuai dengan petunjuk Rasul. Setelah diruqiyah, pasien sembuh. Upah pun diberikan. Sahabat segera akan membagi daging kambing itu, tetapi pelaku ruqiyah melarangnya, untuk lapor dulu kepada Rasulullah. Selanjutnya mereka lapor kepada beliau, lalu Rasulullah, sambil tertawa,  mengisyaratkan dengan menepuk-nepukkan panah ke tanah untuk dibagi-bagi kepada masing-masing sahabat.     (H.R. al-Bukhari,VII, [t.th.]:22-23).Hanya saja perlu hati-hati menggunakan ruqiyah karena banyak jenis ruqiyah yang termasuk syirik. Ruqiyah menurut tuntunan Rasulullah bukan mantra dan guna-guna melainkan doa (permohonan sepenuhnya) kepada Allah. Salah satu kandungan inti surat al-Fatihah bagi manusia adalah memohon supaya dikaruniai keberuntungan dan kenikmatan. Hal ini terungkap dalam ungkapan “Iyyaka nasta’i>n” (Hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan).  Inti kandungan seluruh ayat dalam surat al-Falaq adalah permohonan supaya diselamatkan dari daya magis yang merusakkan (black magic) dan orang atau siapa saja yang mendengki (jin, syetan, dan manusia). Kandungan  inti surat an-Nas adalah permohonan supaya terhindar dari godaan setan dan supaya dalam berusaha, salah satunya berdoa diberi kemantaban yang prima. Ketika Rasulullah besuk kepada salah satu anggota keluarganya, beliau menempelkan telapak tangannya ke tubuh si sakit lalu menyapukan tangan kanannya itu ke tubuh pasien dan berdoa:

شفاء  الشافى  وانت  واشفيه  الباءس  أذهب  الناس  رب  االلهم ئك  ال شفا يغادر  إال ال  شفاءسقماYa Allah, Tuhan para manusia, aku mohon hilangkan penyakit; sembuhkan dia karena Engkau adalah  Penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu yang tiada penghalang bagi si sakit (untuk sembuh) – H.R. al-Bukhari dari ‘Aisyah (al-Bukhari,VII, [t.th.]:24).

Dari peristiwa aksi Nabi Muhammad saw ada kesamaan antara doa dan  ruqiyah, di samping ada perbedaannya. Doa murni tidak mengharapkan datangnya magical power umpama doa

Page 4: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

(mohon) ampunan atas dosa dan kesalahan: “Allahummagffir zunuby”( Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku ), Rabbanaghfir lana> wali ikhwanina>-llazi>na sabaquna> bil ima>n (Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam beriman). Sementara itu, doa ruqiyah  mengharapkan datangnya magical power, sesuatu yang konkrit, spontan, dan biasanya sesuatu itu lalu benar-benar terjadi, irrasional. Ketika akan berangkat perang Khaibar, Nabi mengusap mata Ali yang ketika itu sedang sakit, seketika itu Ali sembuh dari sakit mata, kemudian ia diangkat untuk memimpin perang Khaibar tersebut dan hasilnya memperoleh kemanangan yang gilang-gemilang (al-Bukhari, [t.th.],IV:79 ).Adapun doa yang berbeda sama sekali dengan ruqiyah (mantra), Rasulullah tidak pernah melakukan. Apa yang disebut ruqiyah. Pada diri Nabi secara hakiki adalah doa yang memperoleh ijabah dari-Nya lantaran begitu dekatnya beliau dengan Allah. Ruqiyah yang berasal dari selain Rasulullah sering mendatangkan syirik. Contohnya adalah mantra atau guna-guna murni (tanpa ada hubungannya dengan doa) mengobati anak sakit panas, menangis terus tanpa ada air mata yang keluar, dan pandangan mata kosong, biasanya menghadap ke atas, yang secara umum dikatakan terkena jin atau kesurupan adalah sebagai berikut: “Kiyai tempel, Nyai tempel, ojo nempel marang si jabang bayi Sumarno, nempelo marang kukusan amoh ! ketiban idu putih sirno tanpo sarono ! (Kiyai tempel dan Nyai tempel, janganlah kamu menempel kepada si anak Sumarno, menempellah kamu kepada tempat penanak nasi. Terkena ludah putih hilang sirna tanpa perantara).Terkadang bentuk ruqiyah itu dicampur dengan kalamu-llah dan orang yang berpraktik pengobatan alternatif merasa yakin tindakannya itu benar secara syar’i (secara agama) sehingga jika kita tidak berhati-hati juga jatuh ke dalam praktik yang sebenarnya tidak benar. Contohnya mengobati istri atau dirinya tetap berhubungan aktif tetapi tidak membuahkan keturunan (KB mencegah kelahiran paska senggama) dengan mantra sebagai berikut: Ri, Thiri kedadean soko banyu mani, mati, mati, mati saking kersane Gusti Allah, La ilaha illa-llah Muhammadarra-Rasulu-llah (Ri, Thiri, kejadian dari air mani mati, mati, mati karena kehendak Allah, tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah).dalam teks lain lebih vulgar berbunyi demikian: Ri thiri, si jabang bayi kedadean soko banyu peli, mati mati, mati saking kersaning Gusti Allah, la ilaha illallah Muhammadarrasulullah”. Kata ‘peli’ berarti penis. Dalam ungkapan Jawa, kata itu sudah termasuk ‘saru’, yaitu porno. Mantra ini diucapkan tiga kali tanpa bernafas dan diucapkan sesudah orgasmus. Mantra ini jelas menyimpang jika ditinjau dari segi aqidah Islamiyyah karena (1) menyumpahi makhluk Allah sementara makhluk itu tidak bersalah dengan penyumpah, dan (2) mendahuluai kehendak Allah.Banyak  di kalangan umat Islam terjebak ke dalam praktik kemuyrikan ketika berusaha menyelesaikan masalah kehidupan antara lain: suapaya dikasihani orang lain atau bosnya, supaya memperoleh jodoh sesuai yang diinginkannya, supaya tubuhnya kebal senjata tajam, senjata tumpul, tembakan, kebal ketika diracun maupun tak terbakar ketika dibakar, supaya gapang mencari rezeki dan laris ketika berjualan, supaya tinggi derajat (status)nya seperti gampang naik pangkat, supaya sembuh dari sakit, dan aneka kebutuhan manusia (kullu hajatin). Teknik praktik ini dengan menggunakan jimat atau rajah, dalam bahasa Arab bisa dibut haikal atau wifiq. Rajah adalah coretan-coretan atau kode, atau garis-garis, atau huruf-huruf yang tidak bisa dipahami. Berikut ini dicontohkan sebuah wifiq untuk mengobati alat vital supaya kuat dan tahan lama dalam bersetubuh sebagai berikut:

م اا م ااا م م م ااا لو ااا ااا لوRumus itu dituliskan dalam daun sirih yang bertemu ruasnya – cabang-cabang kerangka daun itu berpangkal sejajar dari tulang daun di tengahnya, bukan berselang-seling.DAUN SIRIH TEMU RUAS                            DAUN SIRIH BUKAN TEMU RUAS

Page 5: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

Jumlah daun itu sebanyak tiga helai. Setelah itu, daun sirih tersebut dikunyah-kunyah atau dikinang pada malam Kamis, malam Senin, dan malam Jumat. Batang penis akan keras, kuat, dan tahan lama dalam bersetubuh (Mahrus Ali, 2009: 93). Jimat dan praktik magic seperti ini jelas jauh dari kebenaran jika ditinjau dari segi syariat Islam karena: (1) jimat itu tidak diajarkan oleh Rasulullah maupun tidak dijelaskan dalam Alquran, (2) kepercayaan akan keampuhan jimat itu termasuk khurafat, yaitu keyakinan yang tidak berdasar pada syariat dan keyakinan itu batal, (3) bertendensi kepada selain Allah pada sesuatu kekuatan gaib selain Allah adalah musyrik, (4) mestinya kita hanya bersandar kepada Allah – inilah yang disebut ash-shamad, dan andaikan praktik jimat ini manjur, kekuatan itu pasti datangnya dari jin atau syetan.Mungkin, untuk daun sirihnya dari segi ilmu herbalian tidak bermasalah dengan aqidah Islamiyah atau memang mengandung zat-zat tertentu yang bermanfaat bagi penguatan alat vital. Akan tetapi, ketika mengunyahnya harus malam Kamis, malam Jumat, dan malam senin tentu bermasalah. Penentuan waktu-waktu untuk mengunyah daun sirih itu tentu atas dasar kepercayaan tertentu, atau petunjuk – yang pasti – selain Allah dan Rasulullah. Jadi, dari segi penggunaan daun sirih ini pun tetap menyimpang dari syariah maupun ilmu-ilmu medis.Mestinya, untuk memperoleh kualitas vitalitas yang prima, seharusnya menggunakan cara-cara ilmiah dan halal, umpama cara hidup (makan, minum, istirahat, kerja, olah raga, istirahat, tidur, berhibur, dan yang lainnya) secara teratur sesuai dengan aturannya masing-masing tentu akan mendatangkan kesehatan yang baik. Jika jasmani sehat secara sempurna, tentu semua organisme akan berfungsi sebagaimana mestinya termasuk sistem kerja alat vital. Sudah barang tentu menjadi salah besar ketika alat vital kurang berfungsi, ejakulasi dini, dan penis loyo kemudian meminta jasa para dukun dengan praktik magisnya agar dalam waktu singkat, gampang, sim salabim, ada gadabra, pet kalipet, thong kalithong, biyahin-biyahin, ahilin-ahilin, ri thiri, dan sebangsanya yang irrasional kemudian memperoleh hasil yang diinginkan. Dalam akronim  Jawa, dhukun kepanjangan dari ‘ngridhu dhuwite wong pikun’, artinya dhukun adalah mengambil secara licik uang orang yang telah pikun. Pikun berarti orang tua yang sudah tidak berpikir jernih dan terlalu pelupa karena kehilangan memori. Kenyataannya, orang yang meminta jasa para dukun adalah orang-orang yang tidak lagi berpikir rasional, mirip orang pikun.Alquran menyitirnya bahwa perbuatan demikian itu menghamba kepada syetan dengan ilmu andalannya, yaitu sihir. Demikian Allah berfirman:Artinya:Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui (QS al-Baqarah/2 : 102).

Dari berbagai ayat, hadis, dan aksi-aksi Rasulullah yang berkaitan dengan usaha kesembuhan dapat disimpulkan bahwa Alquran maupun Assunnah menjelaskan bahwa hidup sehat itu

Page 6: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

adalah penting dan cara memperoleh kesehatan harus hati-hati, jangan sampai jatuh ke dalam praktik kemusyrikan.B. Jalinan antara Kebersihan, Kesehatan, dan KeimananRasulullah saw pernah berasabda adan amat populer di lingkungan dunia medika Islam “an-Nadafatu min al-iman” (Bersih itu bagian dari iman). Sementara itu pepatah yang amat polpuler juga mengatakan “Bersih pangkal sehat”, yang berarti modal pertama untuk memperoleh kesehatan adalah kebersihan. Lawan dari bersih adalah kotor atau jorok. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kotor dan jorok tidak mengundang kesehatan, melainkan lawannya, yaitu sakit. Jadi, kotor atau jorok mengandung penyakit atau sakit. Dari alur pikir ini dapat dipahami bahwa ada independensi (saling tergantung) antara bersih, sehat, dan iman. Bersih menyebabkan sehat, dan sehat merupakan bagian dari iman. Di sisi lain, iman yang benar menuntut supaya hidup bersih, dan buah dari hidup bersih adalah sehat.Dalam banyak kesempatan (30 kali – Ahmad Fuad Abdul Baqi, [t.th.]: 544) Alquran menekankan kualitas hidup bersih atau suci, baik suci secara lahiriah maupun suci secara batiniah. Firman Allah:(Dan terhadap pakaianmu bersihkanlah – Q.S. al-Mudassir/74 :4) adalah contoh perintah Allah agar kita mengusahakan kebersihan dan kesucian pakaian yang kita kenakan. Adapun contoh Allah menghendaki kebersihan dan kesucian batin adalah dalam peristiwa para sahabat laki-laki memerlukan sesuatu kepada istri-istri Nabi tidak boleh secara langsung, vis a vis, melainkan harus  ada tabir, kemudian lanjutannya Allah berfirman:

Artinya:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah (Q.S. al-Ahzab/33 :53).

Allah menghendaki kepada umat-Nya kebersihan secara umum. Demikian firmannya:

Artinya:Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci[138]. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (QS.al-Baqarah/2: 222).

Sebaliknya, Allah memerintahkan kepada kita umat Islam agar menjauhi kehidupan yang kotor. Contoh dalam peristiwa wanita haid, supaya menunda dulu tidak melakukan hubungan suami istri. Haid disebutkan sebagai al-aza atau kotor sebagaimana ditunjukkan dalam ayat yang baru saja dikutip ini, (Q.S. al-Baqarah/2:222). Di dalam surat al-Baqarah ayat 232 disebutkan secara langsung kaitan anatara kesucian dengan keimanan, yaitu dalam kasus perceraian. Wanita yang telah habis masa ‘iddah-nya , kemudian menghendaki nikah lagi dengan pria lain (bukan mantan suami) keduanya sama-sama suka dan seiman, wali wanita

Page 7: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

itu harus mengijinkan niat anak perempuannya itu. Keijinan ini merupakan kesucian jiwa sekaligus perwujudan iman. Menghalangi niat anak perempuannya kawin dengan pria yang ia senangi dan seiman (bukan mantan suaminya) berarti hatinya kotor dan tidak beriman. Demikian teks ayat yang dimaksud:

Artinya:Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya[146], apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang ma’ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kamu kepada Allah dan hari kemudian. Itu lebih baik bagimu dan lebih suci. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS.al-Baqarah/2 :232).

Kesucian atau kebersihan yang dikehendaki oleh Islam amat komrehensif. Selain kebersihan lahiriah (tubuh), batiniah (jiwa), pakaian, juga lingkungan. Dalam hal ini Allah berfirman sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 222 sebagaimana telah dikutip dalam bab ini.

C. Kesehatan JasmaniTelah disinggung bahwa bersih itu pangkal sehat. Selanjutnya, makanan dan minuman yang dikonsumsi harus yang bergizi dan harus sekaligus halal. Bergizi saja tidak cukup dan halal saja juga belum cukup. Allah memang memerintahkan kepada kaum muslilmin supaya makan makanan yang halalan thayyiban. Demikian firman Allah:

Artinya:Wahai manusia ! makanlah dari (makanan) halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu (Q.S. al-Baqarah/2:l68).Secara hukum makanan yang kita makan itu harus halal dan secara realistik makanan itu harus bersih dan bergizi karena kandungan pengertian thayyiban adalah baik, lezat, bergizi, dan sehat (Warson, [t.th.]:939). Terkandung pengertian makanan atau minuman sehat adalah aman dikonsumsi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Makanan  yang di dalamnya terdapat pengawet, pewarna, penyedap, pengenyal, dan perenyah yang tidak direkomendasikan oleh ilmu-ilmu kesehatan (kedokteran, keperawatan, gizi, teknologi pangan) di luar cakupan ‘thayyiban’ karena harus kita hindarkan dalam arti tidak mengonsumsinya.Makanan yang bergizi akan meningkatkan kekuatan tubuh (Thobieb, 2002:l65) yang berarti tubuh atau jasmani menjadi sehat. Kualitas sehat jasmani menurut Islam dipandang baik. Nabi bersabda:( يث ( الحد الضعيف المؤمن من خير القوي من المؤArtinya:Orang mukmin yang kuat itu lebih baik daripada orang mukmin yang lemah (al-Hadis).

Orang yang kondisi jasmaninya sehat tentu lebih energik, inovatif, dan lebih kreatif (Thobieb,2002:173) dan memiliki daya mobilitas yang tinggi. Meskipun demikian, hanya memiliki kesehatan jasmani belum sempurna menurut pandangan Islam. Orang sehat jasmaninya belum tentu sehat rohaninya, dapat diilustrasikan sebagai berikut:Agus adalah seorang pemuda bertubuh kekar, secara fisik sempurna, dan tidak terdapat cacat tubuh. Panca indra berfungsi secara normal. Ia memeiliki kesenangan bermain sepak bola. Karena lokasi latihannya cukup jauh dari rumah dan jadual latihan berlangsung  sejak pukul 15.30 hingga l7.30, maka ia harus berangkat dari rumah pukul 14.30. Waktu ini belum masuk

Page 8: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

waktu salat ‘Ashar. Sehabis latihan belum masuk waktu maghrib dan ia langsung pulang, tentu dalam keadaan badan kotor  dan penuh keringat. Sesampai di rumah waktu salat maghrib sudah lewat. Jadual latihan sepak bola ia jalani amat disiplin, dan salat ‘Ashar dan maghrib tidak ia laksanakan secara rotin dengan tidak ada penyesalan, sementara ia mengaku benar-benar muslim, terlahir dari keluarga muslim, dan biasa menjadi kepanitiaan peringatan hari-hari besar Islam di lingkungan remaja masjid di kampungnya.Illustrasi di atas memberi pesan bahwa secara jasmani Agus itu sehat tetapi secara rohani tidak sehat karena persoalan agama tidak diperhitungkan sebagai beban (taklif) kewajiban yang harus dilaksanakan. Orang Islam yang salatnya tidak konsisten (beres) biasanya perilakunya juga kurang baik, umpama buang air kecil di pinggir jalan sambil berdiri, padahal di tempat terbuka dan tidak dibersihkan (tidak ber-istinja’- dalam bahasa Jawa tidak cewok), biasa berkata kotor (mengumpat) hanya dalam persoalan-persoalan kecil dan sepele. Itulah sebabnya, s   ehat jasmani memerlukan kesehatan rohani.D. Kesehatan RohaniSeorang dikatakan sehat rohaninya jika ia terbebas dari penyakit batiniah. Penyakit ini cukup banyak. Al-Ghazali menyebutkan (al-Ghazali, V,l974:l00-560) antara lain:1.    Hubb ad-Dunya (Cinta dunia) berlebihan karena menumbuhkan kemunafikan.2.    Rakus, amat dekat dengan cinta dunia, bahkan saling berkelindan. Cinta harta menyebabkan rakus, atau rakus merupakan perwujudan cinta harta. Nabi Muhammad saw memberikan contoh profil orang cinta harta dan rakus melalui sabdanya sebagai berikut:

كان ادم  إلبن  لو إبن جوف ويمالء ثالثا لهما تبغى ال ذهب من واديان أدمتاب من الله ويتوب التراب إال

Artinya:Jikalau manusia itu memiliki dua lembah emas, niscaya ia akan mencari yang ketiga untuk tambahan dari dua lembah tadi, dan rongga manusia itu tidak akan penuh selain oleh tanah; dan Allah menerima taubat terhadap siapa yang mau bertaubat (al-Hadis).

Dari hadis ini dapat dipahami bahwa orang yang menuruti kemauan nafsu untuk mencari kekayaan, seberapa pun kekayaan telah diraih, ia tetap kurang puas dan akan selalu ingin mencari terus. Kisah umat terdahulu dapat dicontohkan figur Qarun, di India ada tokoh raja bernama Rahwana atau Dasamuka adalah contoh konglomerat yang amat rakus. Sekarang kita tahu betapa kekayaan Husni Mubarak, mantan Presiden Mesir yang memerintah selama lebih dari 30 tahun dan berakhir sangat dramatis, yaitu diturunkan secara paksa oleh rakyatnya sendiri. Selama berkuasa, ia  memiliki uang sebanyak lebih dari 360 trilyun rupiah. Maunya masih ingin tetap berkuasa memeras rakyat.Muamar Gadafi dikenal sangat totaliter dalam memerintah. Ia ingin tetap membangun keluarganya yang memerintah. Ketika perubahan harus terjadi supaya rakyat hidup layak, ia mempertahankannya, meskipun ribuan nyawa ia korbankan dengan menembaki mereka melalui mesin perangnya, yaitu para serdadunya.Kita harus bisa memetik pelajaran dari kehidupan akhir para perakus kekayaan dan kekuasaan. Mereka pasti berakhir dengan tragedi. Secara agama, mereka dikutuk dan disaksikan oleh orang banyak (rakyat) sebagai penjahat, na’uzubilla>h min za>lik.3.    KikirKikir merupakan akibat pasti dari cinta harta adan rakus. Kikir merupakan sifat yang amat buruk. Alquran mengatakan:

Artinya:Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan

Page 9: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS Ali Imran/3 : 180).

Nabi mengatakan bahwa kikir itu menghilangkan keimanan:االخلق وسؤ البخل مؤمن فى تجتمعان ال ) خصلتان الحديث (

Artinya:Dua perkarta tidak akan berkumpul pada orang mukmin, yaitu kikir dan jahat akhlak (H.R. at-Turmuzi dari Abu Sa’d).Karena begitu buruknya sifat kikir, Rasulullah menuntun doa dan membentuk pribadi kaum muslimin supaya jauh dari sifat kikir. Demikian doa beliau:

البخل من بك اعوذ إنى بك  اللهم الجبن  واعوذ بك  من ) واعوذ الحديث ( العمر ل ارذ إلى ارد انArtinya:Ya Allah sesungguhnya hamba berlindung pada-Mu dari kekikiran, dan hamba berlindung pada-Mu dari sifat pengecut, dan hamba berlindung pada-Mu dari ketuaan yang sia-sia (al-Hadis).

Jika kita memandang Rasulullah sebagai teladan kita, tentunya kita rajin berdoa sebagaimana Rasulullah tuntunkan itu. Rajin berdoa dengan doa itu lambat laun dan pasti akan menuntun pada diri kita untuk tidak kikir karena malu setiap hari memeohon supaya titak kikir sementara kita akan mengingkari permohonan kita sendiri

4.    Ria (Pamer) dan Takabbur (Sombong)Riya’, dalam bahasa Indonesia ditulis ria, berarti sombong, congkak, bangga karena telah berbuat baik. Sifat ini buruk. Berbuat baik hanya akan menjadi baik kalau niatnya baik, cara yang ditempuh baik, dan tujuannya juga baik. Niat yang baik adalah ikhlas lillahi ta’la. Ending-nya kelak, orang-orang sombong adalah neraka. Rasulullah bersabda:

على ادلكم الجنة  اال ضعيف  اهل اقسم  مستضعف  كل إلمراة  لو الله على( الحديث ( جواظ مستكبر متكبر كل النار واهلArtinya:Apakah tidak aku tunjukkan kepadamu penduduk surga, yaitu setiap orang lemah dan dipandang lemah. Jika ia bersumpah kepada Allah, niscaya Allah akan menumpahkan kebajikan kepadanya; dan penduduk neraka, yaitu tiap-tiap orang yang sombong dan terpandang sombong  yang angkuh dalam, gerak-geriknya (HR. Bukhari dan Muslim dari Harisah bin Wahab).

Sombong bisa terjadi karena merasa memiliki kelebihan dibanding yang lain dalam hal-hal tertentu sesuai dengan konteks. Mahasiswa ber-IP 3.80 bergaya angkuh terhadap temannya yang IP-nya di bawah angka itu. Orang yang memiliki HP. bagus, harganya mahal, fasilitasnya amat banyak dan tampangnya keren, bisa melecehkan kepada relasinya yang ber-HP kuno dan out of date. Orang kaya bisa tidak mau bergaul dengan tetangganya yang miskin dengan landasan komitmen tidak level, seorang ilmuwan merasa dirinya istimewa kemudian melecehkan orang-orang yang bergelar kesarjanaan di bawahnya dst, , , Orang semacam ini, kelak di akhirat di neraka sana tempanya. Menurut sabda Nabi saw, mereka  berada di lembah yang bernama Habhab. Demikian katanya:

الله على حق هبهب له ل يقا واديا جهنم ر نا ن فى ر  إن جبا كل يسكنه ن اArtinya:Sesungguhnya dalam neraka jahannam ada sebuah lembah yang bernama habhab. Allah menempatkan orang-orang sombong di dalamnya (H.R. Tabrani, Abu Ya’la, dan Hakim dari Abu Musa, dalam syarat Muslim).

Page 10: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

Hadis ini dikutp oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya’-nya. Orang-orang sombong itu kelak akan diubah menjadi semut merah yang sangat kecil dan diinjak-injak oleh manusia, sementara manusia tidak merasakan kalau mereka menginjak-injak semut – yang sejatinya adalah manusia itu.Nabi Muhammad saw memberi tuntunan kepada kaum muslimin supaya menjauhkan diri dari sifat sombong. Demikian doa tuntunan beliau:

الكبرياء نفخة من بك اعوذ إنى اللهمArtinya:Ya Allah aku mohon perlindungan kepada-Mu dari hembusan sombong (H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Jubair bin Math’am).

5.    ‘Ujub‘Ujub adalah heran dengan diri sendiri  (baik sebagai pribadi maupun kelompok, chauvinism). ‘Ujub bisa muncul karena merasa memiliki sesuatu yang orang lain

tidak memilikinya. Sifat ini amat buruk. Menurut Allah, ‘ujub tidak ada artinya sama sekali. Allah berfirman:

Artinya:Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-bera (Q.S. at-Taubah/9:25).

Sifat ‘ujub hendaknya dijauhi karena merupakan penyakit jiwa. Memelihara ‘ujub dalam diri berarti memelihara penyakit dalam diri, tentu lama-lama ia menjadi sakit jiwa yang berarti tidak sehat secara rohani. Terlalu lama sakit jiwa pasti akan merembet kepada badannya karena ada hubungan timbal bailk antara tubuh dan jiwa, yaitu manakala jiwa sakit tentu tubuh akan ikut sakit pula. Sebaliknya tubuh sakit, jiwa akan sakit pula. Jiwa sehat akan berpengaruh pada kesehatan tubuh, dan tubuh  sehat akan berpengaruh pada kesehatan jiwa.6.    MunafiqSecara umum dan praktis, munafik adalah orang yang tidak cocog antara lahir dan batinnya. Secara lisan ia mengatakan ‘ya’, batinnya mengatakan ‘tidak’ atau sebaliknya. Secara lisan mengatakan ‘beriman’  dan batinnya mengatakan ‘tidak’, hakikatnya tidak beriman. Tujuan kemujnafikan untuk mengelabuhi orang lain dan mencari keuntungan diri. Rasulullah bersabda:حتى النفاق من خصلة فيه كان منهن خصلة فيه كانت ومن لصا خا افقا منا ن كا فيه كن من اربع

المبدى ( - فتح الحديث فجر خاصم ذا وإ ر غد عاهد إذا ب كذ ث حد وإذا خان ائتمن إذا )1  يدعهاArtinya:Barang siapa melakukan empat perkara, ia adalah seorang munafik murni.Barang siapa melakukan salah satu dari empat perkara itu, dia mempunyai salah satu dari sifat kemunafikan sehingga dia meninggalkannya, yaitu: bila ia dipercaya dia berkhiayanat, bila dia berkata dia pasti dusta, bila dia berjanji dia tidak menepatinya, dan bila dia berttengkar dia meninggalkan yang benar (al-Hadis – al Fath al-Mubdi,I:65).

Sebenarnya masih begitu banyak penyakit hati yang menyebabkan secara rohani orang menjadi sakit  seperti hasud (dengki), profokatif, iri hati menyaksikan kesuksesan orang lain,  menghayal (mengharap datangnya sesuatu yang secara logika tidak mungkin), pemalas, dan

Page 11: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

suka dipuji (sum’ah).Jika di dalam diri seseorang terkumpul antara lain (al-Hufi,2000:77-573): Kasih sayang, pemurah, keberanian, adil, suka perdamaian, al-‘iffah (kesucian)ash-shidqu (jujur), sabar, mau bermusyawarah, al-hilmu (lapang dada), pemaaf, al-‘afwa (kesetiaan), al-haya’(malu), az-zuhd (hidup sederhana), al-qana’ah (merasa cukup apa yang telah ada padanya), at-tawaddu’ (rendah hati), at-tib al-isyarah (bergaul secara baik), hub al-‘amal (cinta bekerja), al-bisyru wa al-fukahah (gembira dan lelucon sekedarnya), orang semacam ini secara rohani adalah sehat.Jika diperhatikan secara seksama, ternyata ada tipe manusia yang secara rohani sehat yang indikasinya: rajin ibadah, perilakunya baik, berbicaranya sopan membaca Alquran bagus, dan hidupnya sederhana, tetapi secara jasmani kurang sehat, terlihat melankolis (bahasa Jawa memelas), terlihat lemah, batuk-batuk kecil, raut muka kusut, tempat huniannya kurang terawat, tentu profil ini tidak dikehendaki oleh Islam. Ia musti juga harus sehat secara jasmani maupun rohani.E. Kesehatan Jasmani dan RohaniOrang yang sehat secara jasmani tetapi sakit rohaninya, tentu lebih tampak nafsu kebinatangannya. Sebaliknya, orang yang sehat rohani tetapi sakit jasmaninya tentu mobilitasnya amat terbatas. Menurut Islam, tipologi ideal adalah orang yang secara jasmani dan rohani sehat. Hubungan antara jasmani dan rohani merupakan hubungan timbal balik, saling mempengaruhi, dan saling ada ketergantungan. Jasmani sehat mempengaruhi rohani menjadi sehat.Rohani sehat mengarahkan kepada perilaku supaya jasmani juga sehat.Orang yang secara rohani sehat tetapi tidak sehat secara jasmani dikarenakan keterbatasan pemikirannya atau berpikir secara parsial bahwa dunia itu tidak penting, dunia itu hanya ghurur (menipu), dunia hanya lahw (sendaugurauan), dan dunia hanya sementara sehingga tidak atau kurang memperhatikan kepentingan jasmani dan hanya terobsesi keakhiratan. Selanjutnya membiarkan diri secara jasmani tidak atau kurang terawat, sakit-sakitan, dan termarginalisasi oleh struktur dan sistem sosial di mana ia tinggal, padahal realitas sosial itu senantiasa berubah dan berkembang secara cepat. Kemajuan hari ini akan segera menjadi kuno beberapa dekade kemudian. Islam menghendaki umatnya  supaya sehat dan kuat baik jasmani maupun rohaninya laksana Thalut. Allah berfirman:

Artinya:Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, “sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu”. Mereka menjawab: ‘Bagaimana Thalut memperoleh kerajaan atas akmi, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak ? (Nabi) menjawab:’Allah telah memilihnya (menjadi raja) kami dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik .” Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha mengetahui (Q.S. al-Baqarah/2:247).

Tipologi Thalut adalah orang yang sanggup bukan hanya memimpin dirinya, melainkan juga memimpin orang banyak, memimpin negara, dan memimpin supaya hukum-hukumn Tuhan berlaku di muka bumi. Profil Thalut, jika siang memimpin perusahaan yang masing-masing sektor – sejak dari modal awal hingga sektor  paling ujung berfungsi  dan menghasilkan produk secara halalan thayyiban  – dan jika malam ia ‘asyiq-ma’syuq (tenggelam dalam zikir kepada Allah) laksana petapa yang telah meninggalkan kehidupan dunia. Demikianlah hakikat basthatan fi al-‘ilm wal al-jism.

Latihan-latihan1.    Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang pengertian sehat secara umum !2.    Berikan contoh-contoh (minimal tiga model) perilaku orang yang sehat jasmani tetapi     

Page 12: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

sakit rohaninya.3.    Berikan contoh-contoh (minimal tiga model) perilaku orang yang sehat rohani tetapi  jasmaninya sakit.4.    Berikan contoh-contoh (minimal tiga model) perilaku orang yang sehat baik jasmani maupun rohani.5.    Ada teks demikian:

بك واعوذ البخل من بك اعوذ إنى لجبن  اللهم ا بك  من إلى  واعوذ ارد ان( الحديث ( العمر ل ارذa.    harakatilah  secara benarb.    Terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara baik dan benarc.    Apa kandungan teks ini ?6.    Sebut dan jelaskan lima macam penyakit rohani yang menghambat kesehatan jiwa.7.    Sebut dan jelaskan  lima  macam indikator bahwa seorang muslim sehat rohaninya8.    Tulislah dengan huruf Arab doa sapu jagat yang isinya agar manusia dikaruniai kebahagiaan dunia dan akhirat, kemudian tulis pula terjemahnya. Berada pada surat apa dan ayat berapa di dalam Alquran ?9.    Jelaskan pilihan saudara: kebahagiaan dunia, kebahagiaan akhirat, atau kebahagiaan dunia-akhirat ? Jelaskan alasan saudara ! Jelaskan pula rencana  (program) untuk mencapai ke arah itu.10.    Ada teks :

الضعيف من المؤ من خير القوي من ألمؤa.    Teks ini ayat Alquran atau Hadis ?b.    Berilah harakat yang benar padanya !c.    Terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan  Jelaskan kandungan teks ini

DAFTAR PUSTAKAal-Qur’an al-KarimAhmad Muhammad al-Hufi. Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad Saw.Bandung: Pustaka Setia,2000.Abi ‘Abd-llah Muhammad bi Isma’il al-Bukhari.[t.th.]. Shahih al-Bukhari.VII. Semarang :Thoha Putra.Ahmad Warson al-Munawwir, [t.th.]. Almunawwir: Kamus Arab-Indonesia. Yogyakarta: Krapyak.“Departemen Pendidikan dan Kebudayaan”. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia .Jakarta: Balai Pustaka.Imam Ghazali, 1988.Ihya’ al-Ghazali,V. (trans) Ismail Ya’qub.Jakarta Selatan: Faizan.Mahrus Ali,2009. Mantan Kiai NU Membongkar Praltek Syirik: Kiai, Habib, dan Gus Ahli Bid’ah. Surabaya: La Tasyuki.Muhammad Fuad ‘Abd al-Baqi, [t.th.]. Mu’jam Mufahras li Alfaz al-Qur’an al-Karim .Indoinesia: Maktabah Dahlan.Thobieb al-Ahsyar, 2003.  Bahayanya Makanan haram. Jakarta: al-Mawardi Prima,

http://danusiri.dosen.unimus.ac.id/2012/01/13/pandangan-islam-tentang-kesehatan-bag-1/

Page 13: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

Kesehatan dalam pandangan Islam February 19th, 2012 | Author: annahl

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Maa’idah, 5: 3).

Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif1, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan Islam yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat.

“Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman:

”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” (QS:Yunus 57).

Sehat menurut batasan World Health Organization adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rokhani, dan sosial sehingga umat manusia mampu menjadi umat yang pilihan.

Page 14: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

A.Kebersihan, membersihkan dan menyucikan diri

1. Tubuh: Islam memerintahkan mandi bagi umatnya karena 23 alasan dimana 7 alasan merupakan mandi wajib dan 16 alasan lainnya bersifat sunah.

2. Tangan: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Cucilah kedua tanganmu sebelum dan sesudah makan “, dan ” Cucilah kedua tanganmu setelah bangun tidur. Tidak seorang pun tahu dimana tangannya berada di saat tidur.”

3. Islam memerintahkan kita untuk mengenakan pakaian yang bersih dan rapi.

4. Makanan dan minuman: Lindungilah makanan dari debu dan serangga, Rasulullah SAW sersabda: “Tutuplah bejana air dan tempat minummu ”

5. Rumah: “Bersihkanlah rumah dan halaman rumahmu” sebagaimana dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan keamanan jalan: “Menyingkirkan duri dari jalan adalah ibadah.”

6. Perlindungan sumber air, misalnya sumur, sungai dan pantai. Rasulullah melarang umatnya buang kotoran di tempat-tempat sembarangan.

Perintah-perintah Rasulullah SAW tersebut di atas memiliki makna bahwa kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai infeksi saluran pencernaan.

B.Penanggulangan dan penanganan epidemi penyakit

1. Karantina penyakit: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jauhkanlah dirimu sejauh satu atau dua tombak dari orang yang berpenyakit lepra ”

2. Islam juga mengajarkan prinsip-prinsip dasar penanganan dan penanggulangan berbagai penyakit infeksi yang membahayakan masyarakat (misalnya wabah kolera dan cacar), “Janganlah engkau masuk ke dalam suatu daerah yang sedang terjangkit wabah, dan bila dirimu berada di dalamnya janganlah pergi meninggalkannya.”

3. Islam menganjurkan umatnya melakukan upaya proteksi diri (ikhtiar) dari berbagai penyakit infeksi, misalnya dengan imunisasi.

C. Makanan

1. Makanan yang diharamkan.

Firman Allah SWT :

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. 2. Al Baqarah, 2:173 )

Setiap makanan yang dilarang di dalam Al Quran ternyata saat ini memiliki argumentasi ilmiah yang dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Makanan yang diharamkan dapat

Page 15: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

mengganggu kesehatan manusia, baik pengaruh buruk bagi kesehatan (kolesterol, racun) maupun mengandung berbagai penyakit yang membahayakan tubuh (Trichina, Salmonella, cacing pita, dll.).

2. Makanan sehat dan halal:

Islam memerintahkan umatnya untuk makan makanan yang baik dan halal, misalnya daging, ikan, madu dan susu. Makanan-makanan yang baik dan halal bermanfaat bagi tubuh. Islam menolak paham vegetarian. Pola konsumsi yang hanya tergantung pada jenis sayuran belaka tidak sehat bagi tubuh karena kebutuhan protein tidak dapat tercukupi hanya dari konsumsi sayuran saja.

3. Menjaga perilaku muslim ketika makan:

Islam menegaskan kepada orang muslim untuk menjaga etika ketika makan. Allah memerintahkan kita untuk makan tidak berlebih-lebihan sedangkan Rasulullah SAW mengatakan bahwa “perut adalah seburuk-buruk tempat untuk diisi”. Sebagian besar penyakit bersumber dari perut. Oleh karenanya Maha Benar Allah SWT dalam Firman-Nya :

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi”. (QS 4. An Nisaa’ : 79)

D. Olahraga

Islam menegaskan pentingnya olahraga untuk menciptakan generasi Rabbani yang kuat dan sehat. Oleh karenanya, Islam mengajarkan setiap muslim untuk mengajarkan anak-anaknya bagaimana cara memanah, berenang, dan berkuda.

E. Kesehatan seksual

Kehidupan seksual merupakan pokok bahasan yang sangat penting bagi orang muslim, karena sangat berpengaruh bagi kesehatan dan perilaku manusia, namun Islam menolak pendapat ilmuwan yang menekankan perilaku seksual sebagai motif utama seseorang untuk bertindak.

1. Pendidikan seksual

2. Islam mengajarkan kepada umat Islam, untuk memilih calon pasangan hidup yang baik dan berakhlaq mulia.

3. Islam mengajarkan tata krama (adab) menggauli pasangannya agar mencapai kebahagiaan dalam membina keluarga yang sakinah dan rahmah.

4. Islam sangat melarang perilaku berhubungan seks dengan sesama jenis dan binatang.

5. Disunahkan untuk sirkumsisi (sunat) bagi laki-laki

6. Islam membolehkan kaum pria untuk berpoligami untuk menghindari perzinahan, namun dengan syarat-syarat tertentu .

Page 16: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

7. Menjaga kebersihan dan kesucian organ-organ seksualitas, misalnya bersuci setelah buang air besar dan buang air kecil, larangan berhubungan seksual ketika istri sedang haid, berhubungan badan melalui dubur dan membersihkan alat kelamin setelah berhubungan badan dan setelah selesai datang bulan.

F. Kesehatan jiwa

Islam memberikan jawaban bagi kehausan jiwa manusia terhadap ketenangan batin. Kesehatan jiwa mempengaruhi kesehatan badan.

G. Puasa

Puasa, bagian dari ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dalam menegakkan agama, sesudah pernyataan imannya. Konsekuensi beriman antara lain melaksanakan perintah puasa. Betapa pentingnya berpuasa sehingga Allah menempatkan posisi hamba-Nya yang berpuasa dengan posisi yang istimewa. ”Puasa itu untuk-Ku. Tidak ada yang tahu. Dan Aku akan memberi pahala semau-Ku.”

Keistimewaan itu sudah barang tentu ada tujuan Allah agar mendapatkan hikmah pada dirinya, yaitu kesehatan dan sekaligus kebahagiaan. Janji Allah diberikan kepada orang yang berpuasa ditegaskan dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim: ”Berpuasalah maka anda akan sehat.” Dengan berpuasa akan sehat jasmani, rohani dan hubungan sosial.

1. Manfaat bagi Kesehatan Badan (jasmani).

Tidak seorang pun ahli medis baik muslim maupun non muslim yang meragukan manfaat puasa bagi kesehatan manusia. Dalam buku yang berjudul ”Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam” oleh Dr Mahmud Ahmad Najib (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Ain-Syams Mesir), ditegaskan puasa sangat berguna bagi kesehatan. Antara lain:

· Puasa memperkecil sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk mencegah keluarnya keringat dan uap melalui pori-pori kulit serta saluran kencing tanpa perlu menggantinya. Menurutnya curah jantung dalam mendistribusikan darah keseluruh pembuluh darah akan membuat sirkulasi darah menurun. Dan ini memberi kesempatan otot jantung untuk beristirahat, setelah bekerja keras satu tahun lamanya. Puasa akan memberi kesempatan pada jantung untuk memperbaiki vitalitas dan kekuatan sel-selnya.

· Puasa memberi kesempatan kepada alat-alat pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja keras sepanjang tahun. Lambung dan usus beristirahat selama beberapa jam dari kegiatannya, sekaligus memberi kesempatan untuk menyembuhkan infeksi dan luka yang ada sehingga dapat menutup rapat. Proses penyerapan makanan juga berhenti sehingga asam amoniak, glukosa dan garam tidak masuk ke usus. Dengan demikian sel-sel usus tidak mampu lagi membuat komposisi glikogen, protein dan kolesterol. Disamping dari segi makanan, dari segi gerak (olah raga), dalam bulan puasa banyak sekali gerakan yang dilakukan terutama lewat pergi ibadah.

2. Manfaat bagi Kesehatan Rohani (Mental).

Perasaan (mental) memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Mendapat rasa senang, gembira, rasa puas serta bahagia, merupakan tujuan bermacam-macam ikhtiar

Page 17: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

manusia sehari-hari. Bila seseorang menangani gangguan kesehatan, tidak boleh hanya memperhatikan gangguan badaniah saja, tetapi sekaligus segi kejiwaan dan sosial budayanya. Rohani datang dari Allah, maka kebahagiaan hanya akan didapat apabila makin dekat kepada pencipta-Nya.

Di dalam bulan puasa disunahkan untuk makin berdekat diri dengan Allah SWT baik lewat shalat, membaca Alquran, zikir, berdoa, istighfar, dan qiyamul lail. Selama sebulan secara terus-menerus akan membuat rohani makin sehat, jiwa makin tenang. Dengan memperbanyak ingat kepada Allah, makin yakin bahwa semua yang ada datang dari Allah dan akan kembali kepada-Nya jua. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah antara lain:

”Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS:Al Baqarah 45).

”Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim kecuali merugi.” (QS:Al-Isra’ 82)

”Orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS:Ar-Ra’d 28).

”Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.”(QS:Al Fajr 27-30).

3. Manfaat Puasa bagi hubungan sosial.

Dalam mengajarkan nilai ibadah itu adalah terwujudnya keseimbangan antara cinta kepada Allah dan cinta kepada manusia. Demikian juga nilai ibadah puasa, tidak hanya terjalinnya hubungan yang semakin dekat kepada Allah, tetapi juga semakin dekat dengan sesamanya. Makin seringnya beribadah bersama, bersama keluarga, tetangga, dan masyarakat sekeliling, maka makin kenal akan sesamanya, makin menyadari kebutuhan hidup bermasyarakat. Makin timbul keinginan berbagi rahmat bersama-sama di dunia dan makin ingin bersama-sama masuk surga. Pahala nilai shodaqoh berlipat ganda termasuk memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa. Menyakiti hati orang lain dan aneka gangguan terhadap sesamanya sangat dianjurkan untuk ditinggalkan. Kalau tidak maka nilai puasa seseorang sangatlah rendah. Hal ini dijelaskan di dalam firman Allah SWT:

”Hai orang-orang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab, dan tidak ada lagi syafa’at. Dan oang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.”(QS:Al Baqarah 254)

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”(QS:Al Hujurat 10)

”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya langit dan bumi dan disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang

Page 18: Kesehatan Dalam Pandangan Islam

menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang bebuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”(QS Al Imran 133-135).

http://annahl.lk.ipb.ac.id/2012/02/19/kesehatan-dalam-pandangan-islam/