21

Click here to load reader

Kumpulan Artikel Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kumpulan Artikel Pendidikan

Pendidikan yang baik untuk anak

Sekolah

Kata sekolah berasal dari bahasa Yunani yaitu skho·le´ yang berarti "waktu terluang". Namun dapat juga diartikan menggunakan waktu luang untuk kegiatan belajar. Belakangan kata ini digunakan untuk menunjukkan tempat diselenggarakan kegiatan belajar. Memang pada masa awal kegiatan belajar di tempat khusus seperti ini hanya bisa dinikmati oleh golongan kaya di Yunani. Demikian juga pada zaman dahulu di negeri-negeri lainnya, kegiatan belajar di sekolah hanya bisa dinikmati oleh golongan elit saja.

Saat ini, pendidikan di sekolah telah dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dan golongan. Berbagai sekolah didirikan untuk menjadi tempat atau sarana pendidikan bagi anak. Berbagai kurikulum juga dikembangkan untuk sekolah agar dapat membantu anak memiliki cara belajar yang baik dan bermutu. Bagi sebagian besar masyarakat, mereka bisa mendapatkan pendidikan umum di sekolah dengan mudah. Yang termasuk pendidikan umum adalah pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Beberapa jenjang pendidikan yang ada di berbagai sekolah di Indonesia yaitu:

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD adalah jenjang pendidikan paling awal. Jenjang pendidikan ini memang tidak wajib diikuti seorang anak, mengingat orang-tua juga memiliki kemampuan penuh untuk melakukannya. Pada jenjang ini, anak akan dibina agar siap memasuki pendidikan umum. Karena itu, pada jenjang ini lebih ditekankan untuk merangsang pikiran anak dan perkembangan jasmani seorang anak.

o Usia: 0 - 6 tahuno Contoh: Kelompok bermain (play group) dan Taman Kanak-kanak (TK)

Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar adalah pendidikan yang wajib diikuti seorang anak selama 9 tahun. Pendidikan ini merupakan awal dari pendidikan seorang anak karena melatih seorang anak untuk membaca dengan baik, mengasah kemampuan berhitung serta berpikir. Pendidikan dasar mempersiapkan seorang anak untuk memasuki jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar umumnya dibagi menjadi 2 tahap, yaitu 6 tahun pertama di kelas 1 sampai 6. Kemudian dilanjutkan tahap berikutnya pada kelas 7 sampai 9 selama 3 tahun.

o Usia: mulai usia 7 tahuno Contoh pendidikan dasar tahap pertama (6 tahun): Sekolah Dasar (SD), Madrasah

Ibtidaiyah (MI)o Contoh pendidikan dasar tahap kedua (3 tahun): Sekolah Menengah Pertama

(SMP), Madrasah Tsanawiyah (MT) Pendidikan Menengah

Page 2: Kumpulan Artikel Pendidikan

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah diselenggarakan selama 3 tahun. Beberapa jenis pendidikan menengah juga telah mempersiapkan seseorang memiliki keterampilan tertentu untuk dipersiapkan langsung ke lapangan kerja.

o Contoh: Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA)o Contoh sekolah kejuruan: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah

Kejuruan Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan lanjutan dari pendidikan menengah. Pendidikan tinggi diselenggarakan bukan lagi di sekolah melainkan di perguruan tinggi.

o Contoh: Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas

 

Kunci Pendidikan yang Baik

Sekolah telah menyediakan serangkaian materi untuk mendidik seorang anak hingga dewasa termasuk perkembangan dirinya. Namun, tanggung jawab pendidikan bukan semata-mata menjadi tanggung jawab sekolah. Kunci menuju pendidikan yang baik adalah keterlibatan orang dewasa yaitu orang-tua yang penuh perhatian. Jika orang-tua terlibat langsung dalam pendidikan anak-anak di sekolah, maka prestasi anak tersebut akan meningkat. Setiap siswa yang berprestasi dan berhasil menamatkan pendidikan dengan hasil baik selalu memiliki orang-tua yang selalu bersikap mendukung. Apa yang dapat dilakukan oleh orang-tua bagi anaknya setelah mereka memasuki pendidikan di sekolah? Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang-tua agar anaknya dapat berprestasi di sekolah.

Dukungan Orang-Tua

Orang-tua sebaiknya memberi perhatian kepada anak-anak mereka dan menanamkan kepada mereka nilai dan tujuan pendidikan. Mereka juga berupaya mengetahui perkembangan anak mereka di sekolah. Caranya adalah dengan berkunjung ke sekolah untuk melihat situasi dan lingkungan pendidikan di sekolah. Menaruh minat terhadap aktivitas sekolah akan secara langsung mempengaruhi pendidikan anak Anda.

Kerja Sama dengan Guru

Biasanya apabila timbul masalah-masalah gawat, barulah beberapa orang-tua menghubungi guru anak-anak mereka. Sebaiknya, orang-tua perlu mengenal guru di sekolah dan menjalin hubungan yang baik dengan mereka. Berkomunikasilah dengan guru untuk perkembangan anak Anda. Guru juga perlu diberitahu bahwa Anda memandang penting pendidikan anak Anda di sekolah sebagai bagian kehidupannya. Ini akan membuat guru lebih memperhatikan anak Anda. Hadirilah pertemuan orang-tua

Page 3: Kumpulan Artikel Pendidikan

murid dan guru yang diselenggarakan oleh sekolah. Pada pertemuan ini, Anda memiliki kesempatan untuk mengetahui prestasi akademis anak Anda serta perkembangan anak Anda di sekolah.

Jika seorang guru mengatakan hal yang buruk mengenai anak Anda, dengarkan guru tersebut dengan penuh respek, dan selidiki apa yang ia katakan. Anda juga dapat menanyai guru-guru di sekolah mengenai prestasi, sikap, dan kehadiran anak di sekolah. Jika seorang anak sering bermuka dua, maka penjelasan dari guru bisa jadi mengungkap hal-hal yang disembunyikan anak Anda saat bersikap manis di rumah.

Sediakan waktu untuk anak

Selalu sediakan waktu yang cukup banyak bagi anak Anda. Jika anak pulang sekolah, umumnya mereka cukup stres dengan beban pekerjaan rumah, ulangan, maupun problem lainnya. Sungguh ideal jika orang-tua misalnya seorang ibu berada di rumah pada saat anak-anak di rumah. Seorang anak akan senang bercerita ketika pulang sekolah seraya mengeluarkan semua keluhan dan bebannya kepada orang-tua. Bisa jadi mereka mulai menceritakan teman-temannya yang nakal yang mulai menawari rokok dan narkoba. Anda bisa segera tanggap dengan hal tersebut jika Anda menyediakan waktu bagi anak-anak Anda.

Awasi kegiatan belajar di rumah

Tunjukkan Anda berminat pada pendidikan anak Anda. Pastikan anak-anak Anda sudah mengerjakan pekerjaan rumah (PR) mereka. Wajibkan diri Anda untuk mempelajari sesuatu bersama anak-anak Anda. Membacalah bersama-sama mereka. Jangan lupa jadwalkan waktu setiap hari untuk memeriksa pekerjaan rumah anak Anda. Kendalikan waktu menonton TV, Internet dan bermain game dari anak-anak Anda.

Ajari tanggung jawab

Sekolah umumnya akan memberi banyak tugas untuk dipersiapkan anak di rumah dan di sekolah. Apakah mereka mengerjakan tugas-tugas itu dengan benar dan baik? Seorang anak dapat bertanggung jawab mengerjakan tugas mereka di sekolah jika Anda telah mengajar mereka untuk mengerjakan tanggung jawab di rumah. Cobalah mulai memberikan anak Anda pekerjaan rumah tangga rutin setiap hari seperti membersihkan tempat tidur sendiri menurut jadwal yang spesifik. Pelatihan di rumah seperti itu akan membutuhkan banyak upaya di pihak Anda karena perlu diawasi. Tetapi hal itu akan mengajar anak Anda rasa tanggung jawab yang mereka butuhkan agar berhasil di sekolah dan di kemudian hari dalam kehidupan.

Disiplin

Jalankan disiplin dengan tegas namun dengan penuh kasih sayang. Jika Anda selalu menuruti keinginan anak, maka mereka akan menjadi manja dan tidak bertanggung

Page 4: Kumpulan Artikel Pendidikan

jawab. Problem lain bisa muncul jika Anda terlalu memanjakan anak Anda seperti seks remaja, narkoba, prestasi yang buruk, dan masalah lainnya.

Kesehatan

Jaga kesehatan anak Anda agar prestasi belajarnya tidak terganggu. Buat jadwal tidur yang cukup untuk anak Anda. Anak-anak yang kelelahan tidak dapat belajar dengan baik. Lalu hindari makanan seperti junk food, karena selain menyebabkan problem obesitas, juga mendatangkan pengaruh yang buruk terhadap kesanggupannya untuk berkonsentrasi.

Jadi teman terbaik

Jadilah teman terbaik bagi anak Anda. Luangkan waktu untuk berbagi berbagai hal dengan mereka. Seorang anak membutuhkan semua teman yang matang yang bisa ia dapatkan.

Sebagai orang-tua, Anda dapat menghindari banyak problem dan kekhawatiran atas pendidikan anak Anda dengan mengingat bahwa kerja sama yang sukses dibangun di atas komunikasi yang baik. Kerja sama yang baik dengan para pendidik di sekolah juga dapat membantu melindungi anak Anda.

Pendidikan Anak Islam Pendidikan Anak : Pendidikan Anak Islam

Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting di dalam Islam. Di dalam Al-Quran kita dapati bagaimana Allah menceritakan petuah-petuah Luqman yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak-anaknya. Begitu pula dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kita temui banyak juga bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak secara langsung.

Seorang pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya tanggung-jawab mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla terhadap pendidikan putra-putri islam.

Tentang perkara ini, Allah azza wa jalla berfirman,

ة� ار� ح�ج� و�ال �اس� الن و�ق�ود�ه�ا ا �ار� ن �م �يك �هل و�أ �م ك ف�س� �ن أ ق�وا �وا �م�ن آ �ذ�ين� ال #ه�ا ي� أ �ا ي

Page 5: Kumpulan Artikel Pendidikan

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)

Dan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

�ه� �ت ي ع� ر� ع�ن �ول' ئ و�م�س اع* ر� �م #ك �ل ك

“Setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban”

Untuk itu -tidak bisa tidak-, seorang guru atau orang tua harus tahu apa saja yang harus diajarkan kepada seorang anak serta bagaimana metode yang telah dituntunkan oleh junjungan umat ini, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beberapa tuntunan tersebut antara lain:

Menanamkan Tauhid dan Aqidah yang Benar kepada Anak

Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa tauhid merupakan landasan Islam. Apabila seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, tanpa tauhid dia pasti terjatuh ke dalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia serta kekekalan di dalam adzab neraka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

اء� �ش� ي �م�ن ل ذ�ل�ك� د�ون� م�ا �غف�ر� و�ي �ه� ب ك� ر� �ش ي �ن أ �غف�ر� ي ال� �ه� الل �ن� إ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki” (An- Nisa: 48)

Oleh karena itu, di dalam Al-Quran pula Allah kisahkan nasehat Luqman kepada anaknya. Salah satunya berbunyi,

ع�ظ�يم' �ظ�لم' ل ك� ر الش: �ن� إ �ه� �الل ب ر�ك �ش ت ال� �ي� �ن ب �ا ي

“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”.(Luqman: 13)

Page 6: Kumpulan Artikel Pendidikan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri telah memberikan contoh penanaman aqidah yang kokoh ini ketika beliau mengajari anak paman beliau, Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang hasan. Ibnu Abbas bercerita,

“Pada suatu hari aku pernah berboncengan di belakang Nabi (di atas kendaraan), beliau berkata kepadaku: “Wahai anak, aku akan mengajari engkau beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Jika engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia) berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermanfaat kepadamu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan bermanfaat bagimu). Ketahuilah. kalaupun seluruh umat (jin dan manusia)berkumpul untuk mencelakakan kamu, tidak akan mampu mencelakakanmu sedikitpun, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan sampai dan mencelakakanmu). Pena telah diangkat, dan telah kering lembaran-lembaran”.

Perkara-perkara yang diajarkan oleh Rasulllah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Ibnu Abbas di atas adalah perkara tauhid.

Termasuk aqidah yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini adalah tentang di mana Allah berada. Ini sangat penting, karena banyak kaum muslimin yang salah dalam perkara ini. Sebagian mengatakan bahwa Allah ada dimana-mana. Sebagian lagi mengatakan bahwa Allah ada di hati kita, dan beragam pendapat lainnya. Padahal dalil-dalil menunjukkan bahwa Allah itu berada di atas arsy, yaitu di atas langit. Dalilnya antara lain,

“Ar-Rahman beristiwa di atas ‘Arsy” (Thaha: 5)

Makna istiwa adalah tinggi dan meninggi sebagaimana di dalam riwayat Al-Bukhari dari tabi’in.

Adapun dari hadits,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada seorang budak wanita, “Dimana Allah?”. Budak tersebut menjawab, “Allah di langit”. Beliau bertanya pula, “Siapa aku?” budak

Page 7: Kumpulan Artikel Pendidikan

itu menjawab, “Engkau Rasulullah”. Rasulllah kemudian bersabda, “Bebaskan dia, karena sesungguhnya dia adalah wanita mu’minah”. (HR. Muslim dan Abu Daud).

Mengajari Anak untuk Melaksanakan Ibadah

Hendaknya sejak kecil putra-putri kita diajarkan bagaimana beribadah dengan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mulai dari tata cara bersuci, shalat, puasa serta beragam ibadah lainnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ص�ل:ي � أ �ي �م�ون ت �ي أ ر� �م�ا ك #وا ص�ل

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Al-Bukhari).

“Ajarilah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika mereka berusia sepuluh tahun (bila tidak mau shalat-pen)” (Shahih. Lihat Shahih Shahihil Jami’ karya Al-Albani).

Bila mereka telah bisa menjaga ketertiban dalam shalat, maka ajak pula mereka untuk menghadiri shalat berjama’ah di masjid. Dengan melatih mereka dari dini, insya Allah ketika dewasa, mereka sudah terbiasa dengan ibadah-ibadah tersebut.

Mengajarkan Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir yang Ringan kepada Anak-anak

Dimulai dengan surat Al-Fathihah dan surat-surat yang pendek serta doa tahiyat untuk shalat. Dan menyediakan guru khusus bagi mereka yang mengajari tajwid, menghapal Al-Quran serta hadits. Begitu pula dengan doa dan dzikir sehari-hari. Hendaknya mereka mulai menghapalkannya, seperti doa ketika makan, keluar masuk WC dan lain-lain.

Mendidik Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq yang Mulia

Ajarilah anak dengan berbagai adab Islami seperti makan dengan tangan kanan, mengucapkan basmalah sebelum makan, menjaga kebersihan, mengucapkan salam, dll.

Page 8: Kumpulan Artikel Pendidikan

Begitu pula dengan akhlak. Tanamkan kepada mereka akhlaq-akhlaq mulia seperti berkata dan bersikap jujur, berbakti kepada orang tua, dermawan, menghormati yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda, serta beragam akhlaq lainnya.

Melarang Anak dari Berbagai Perbuatan yang Diharamkan

Hendaknya anak sedini mungkin diperingatkan dari beragam perbuatan yang tidak baik atau bahkan diharamkan, seperti merokok, judi, minum khamr, mencuri, mengambil hak orang lain, zhalim, durhaka kepada orang tua dan segenap perbuatan haram lainnya.

Termasuk ke dalam permasalahan ini adalah musik dan gambar makhluk bernyawa. Banyak orangtua dan guru yang tidak mengetahui keharaman dua perkara ini, sehingga mereka membiarkan anak-anak bermain-main dengannya. Bahkan lebih dari itu –kita berlindung kepada Allah-, sebagian mereka menjadikan dua perkara ini sebagai metode pembelajaran bagi anak, dan memuji-mujinya sebagai cara belajar yang baik!

Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda tentang musik,

م�ع�از�ف� و�ال خ�مر� و�ال ر� ح�ر�ي و�ال ح�ر� �ل ا �ح�ل#ون� ت �س ي �قو�ام' أ �ي م�ت� أ م�ن �ن� �ون �ك �ي ل

“Sungguh akan ada dari umatku yang menghalalkan zina, sutra, khamr dan al-ma’azif (alat-alat musik)”. (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Abu Daud).

Maknanya: Akan datang dari muslimin kaum-kaum yang meyakini bahwa perzinahan, mengenakan sutra asli (bagi laki-laki, pent.), minum khamar dan musik sebagai perkara yang halal, padahal perkara tersebut adalah haram.

Dan al-ma’azif adalah setiap alat yang bernada dan bersuara teratur seperti kecapi, seruling, drum, gendang, rebana dan yang lainnya. Bahkan lonceng juga, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Lonceng itu serulingnya syaithan”. (HR. Muslim).

Adapun tentang gambar, guru terbaik umat ini (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) telah bersabda,

Page 9: Kumpulan Artikel Pendidikan

�م� ه�ن ج� ف�ي �ه� �ع�ذ:ب ف�ت ا �فس� ن ه�ا ص�و�ر� ة* ص�ور� �ل: �ك ب �ه� ل �جع�ل� ي �ار�، الن ف�ي م�ص�و:ر* �ل# ك

“Seluruh tukang gambar (mahluk hidup) di neraka, maka kelak Allah akan jadikan pada setiap gambar-gambarnya menjadi hidup, kemudian gambar-gambar itu akan mengadzab dia di neraka jahannam”(HR. Muslim).

ون� م�ص�و:ر� �ل ا �ام�ة� ق�ي ال �وم� ي الله� د� ن ع� � ع�ذ�ابا �اس� الن د� �ش� أ �ن: إ

“Sesungguhnya orang-orang yang paling keras siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para tukang gambar.” (HR. Muslim).

Oleh karena itu hendaknya kita melarang anak-anak kita dari menggambar mahkluk hidup. Adapun gambar pemandangan, mobil, pesawat dan yang semacamnya maka ini tidaklah mengapa selama tidak ada gambar makhluk hidupnya.

Menanamkan Cinta Jihad serta Keberanian

Bacakanlah kepada mereka kisah-kisah keberanian Nabi dan para sahabatnya dalam peperangan untuk menegakkan Islam agar mereka mengetahui bahwa beliau adalah sosok yang pemberani, dan sahabat-sahabat beliau seperti Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali dan Muawiyah telah membebaskan negeri-negeri.

Tanamkan pula kepada mereka kebencian kepada orang-orang kafir. Tanamkan bahwa kaum muslimin akan membebaskan Al-Quds ketika mereka mau kembali mempelajari Islam dan berjihad di jalan Allah. Mereka akan ditolong dengan seizin Allah.

Didiklah mereka agar berani beramar ma’ruf nahi munkar, dan hendaknya mereka tidaklah takut melainkan hanya kepada Allah. Dan tidak boleh menakut-nakuti mereka dengan cerita-cerita bohong, horor serta menakuti mereka dengan gelap.

Membiasakan Anak dengan Pakaian yang Syar’i

Page 10: Kumpulan Artikel Pendidikan

Hendaknya anak-anak dibiasakan menggunakan pakaian sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak laki-laki menggunakan pakaian laki-laki dan anak perempuan menggunakan pakaian perempuan. Jauhkan anak-anak dari model-model pakaian barat yang tidak syar’i, bahkan ketat dan menunjukkan aurat.

Tentang hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ه�م م�ن ف�ه�و� * �ق�وم ب �ه� ب �ش� ت م�ن

“Barangsiapa yang meniru sebuah kaum, maka dia termasuk mereka.” (Shahih, HR. Abu Daud)

Untuk anak-anak perempuan, biasakanlah agar mereka mengenakan kerudung penutup kepala sehingga ketika dewasa mereka akan mudah untuk mengenakan jilbab yang syar’i.

Demikianlah beberapa tuntunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mendidik anak. Hendaknya para orang tua dan pendidik bisa merealisasikannya dalam pendidikan mereka terhadap anak-anak. Dan hendaknya pula mereka ingat, untuk selalu bersabar, menasehati putra-putri Islam dengan lembut dan penuh kasih sayang. Jangan membentak atau mencela mereka, apalagi sampai mengumbar-umbar kesalahan mereka.

Rasulullah SAW adalah teladan umat muslim sedunia yang merupakan insan yang paling sempurna

akhlaknya. Sehingga dikatakan bahwa beliau Rasul adalah al-Qur'an berjalan. Setiap orang tua

pastinya menginginkan anaknya menjadi insan yang shaleh dan berpendidikan. yang menjadi

permasalahannya adalah "Bagaimana cara Rasulullah mendidik anaknya agar menjadi baik

dan benar???". Berikut ini merupakan salah satu contoh yang mungkin bisa menjadi teladan buat kita

semua. Yaitu cara-cara mendidik anak yang dilakukan oleh Rasululah Nabi Muhammad SAW. Banyak

orangtua yang tidak begitu memperhatikan pendidikan agama pada anak-anaknya sehingga mereka

hidup tanpa tuntunan. Padahal agama memberikan panduan lengkap mendidik anak. Nah, lewat

tulisan ini saya akan memberikan gambaran jelas tentang cara mendidik anak ala Rasullulah SAW.

Semoga menjadi Kisah teladan yang bermanfaat bagi kita semua.

 Anak ibarat kertas putih, yang bisa ditulis dengan tulisan apa saja. Peran orangtua sangatlah vital.

Karena melalui orangtualah, anak akan menjadi manusia yang baik atau tidak.Rasulullah SAW, sebagai

teladan paripurna, telah memberikan tuntunan bagaimana mendidik dan mempersiapkan anak. Dan

hal yang paling penting adalah keteladanan dalam melakukan hal-hal yang utama. Inilah yang harus

dilakukan orangtua. Bukan hanya memerintah dan menyalahkan, tapi yang lebih penting adalah

memberikan contoh konkret. Secara simultan hal itu juga harus ditopang oleh lingkungan, pergaulan,

dan masyarakat.

Page 11: Kumpulan Artikel Pendidikan

Pendidikan Islam benar-benar telah memfokuskan perhatian pada pengkaderan individu dan

pembentukan kepribadian secara Islami. Semua itu dilakukan dengan bantuan lembaga-lembaga

pendidikan Islam di dalam masyarakat tempat ia tinggal. Dan lembaga pendidikan Islam paling dini

adalah orangtua dan keluarga, yang berperan sebagai madrasah pertama dalam kehidupan individu.

Selain itu juga masjid, sebagai lembaga agama yang berperan mendidik individu dalam meningkatkan

kualitas iman kepada Allah SWT dan menumbuhkan perilaku baik di dalam dirinya. Juga sekolah,

sebagai lembaga pendidikan yang berperan membekali individu dengan keterampilan-keterampilan

yang harus dimiliki dalam kehidupan ini.

Seorang anak menjalankan seluruh kehidupannya di dalam lingkungan keluarga, maka keluarga

sangat bertanggung jawab dalam mengajari anak tentang berbagai macam perilaku Islami. Keluarga

juga bertanggung jawab untuk membekali anak dengan nilai-nilai pendidikan sosial yang baik.

Yang harus diperhatikan dan sangat penting dalam kehidupan anak yaitu pendidikan aqidah, lalu

pendidikan rukun iman, pendidikan ibadah, dan pendidikan akhlaq. Sangat penting diajarkan kepada

anak bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempunyai akhlaq yang mulia. Dan itu juga

ditopang dengan contoh yang mereka temukan di dalam keluarga dan lingkungan.

Setiap anak muslim hendaknya diajari untuk selalu berakhlaq baik, seperti sikap ihsan, amanah, ikhlas,

sabar, jujur, tawadhu, malu, saling menasihati, adil, membangun silaturahim, menepati janji,

mendahulukan kepentingan orang lain, suci diri, dan pemaaf.

Akhlaq yang baik merupakan fondasi dasar dalam ajaran Islam. Dan akhlaq yang baik diperoleh

dengan berjuang untuk menyucikan jiwa, mengarahkannya untuk berbuat , dan menjauhkan diri dari

perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu perbuatan ibadah tidak lain merupakan sarana untuk

mencapai akhlaq yang baik. Dalam hal ini Rasulullah SAW adalah contoh yang paling baik, teladan

yang paripurna, dunia akhirat.

Allah SWT berfirman; “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS Al

Qalam:4).

Rasulullah SAW bersabda; “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq.” (HR Al-Bukhari).

• Ihsan

Ihsan adalah perbuatan manusia dalam melaksanakan seluruh ibadahnya secara baik dan

menjalankannya secara benar. Perbuatan ihsan juga terdapat dalam bentuk interaksi dengan siapa

pun makhluk Allah SWT. Ihsan mempunyai beberapa pengertian: Bersungguh sungguh dalam belajar

dan profesional dalam bekerja. Membalas keburukan orang-orang yang berlaku salah dengan kebaikan

atau menerima permintaan maaf dari mereka. Menjauhkan diri dari perilaku balas dendam dan

memendam amarah (Setiap anak didik harus belajar memaafkan orang lain dan memberikan nasihat

yang baik dengan penuh hikmah). Mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW dalam memiliki nilai moral

yang tinggi dan menjadikannya contoh utama dalam kehidupan ini.

Sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat

kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemunkaran, dan

Page 12: Kumpulan Artikel Pendidikan

permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (OS An-

Nahl: 90).

Rasulullah SAW juga bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat balk dalam berbagai

hal. Seandainya kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik; dan seandainya kalian

menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya salah seorang di antara kalian

mempertajam mata pisaunya dalam membunuh binatang sembelihannya.” (HR Muslim).

• Amanah

Amanah adalah menyampaikan hak hak kepada orang yang memilikinya tanpa mengulur-ulur waktu.

Sikap amanah dalam dunia ilmu pengetahuan berarti belajar dengan tekun dan rajin, sedangkan sikap

amanah dalam berinteraksi dengan sesama manusia adalah dengan menjaga rahasia-rahasia mereka.

Sebelum Rasulullah SAW menjadi nabi, masyarakat Jahiliyah yang hidup di sekitar Rasulullah SAW

selalu menjuluki beliau dengan kata-kata Al-Amin, “orang yang terpercaya”. Itu karena para rasul

memang memiliki sikap amanah, begitu pula dengan hamba-hamba Allah yang shalih.

Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanah kepada yang berhak menerimanya.”

Rasulullah SAW bersabda, “Jadilah kalian orang yang amanah bagi orang orang yang telah

mempercayaimu, dan janganlah kalian mengkhianati orang yang mengkhianatimu.” (HR Daraquthni).

• Ikhlas

Seorang anak harus diajari untuk berbuat ikhlas, baik dalam melaksanakan pekerjaannya maupun

proses belajarnya. Semua itu harus mereka laksanakan dengan ikhlas, demi mendapatkan ridha Allah

SWT. Jangan sampai perbuatan tersebut dilandaskan pada sifat munafik, riya’, atau hanya

mendapatkan pujian dari orang-orang.

• Sabar

Seorang anak harus belajar bahwa kesabaran adalah mendapatkan sesuatu yang tidak disenangi

dengan jiwa yang lapang dan bukan dengan kemarahan atau keluhan. Sikap sabar dapat

termanifestasi melalui sikap, baik dalam melaksanakan ibadah maupun muamalah, serta menjauhkan

diri dari perbuatan dosa dan maksiat.

Oleh karena itu seorang mualim yang sabar akan menerima hal buruk dan siksaan terhadap dirinya

dengan sikap yang tetap sabar.

Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah

kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga di perbatasan negerimu dan bertaqwalah kepada Allah

supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran: 200).

Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman, “Sesugguhnya hanya orang yang bersabarlah yang

dicukupkan pahala tanpa batas.” (QS Az-Zumar: 10).

Page 13: Kumpulan Artikel Pendidikan

Rasulullah SAW bersabda, “Betapa menakjubkannya perkara orang-orang beriman, segala perkara

mereka baik, dan hal itu tidak didapatkan kecuali oleh orang beriman. Apabila mendapatkan

kebahagiaan, ia akan bersyukur dan itu adalah hal yang terbaik bagi dirinya. Begitu pula apabila

ditimpa kesedihan, ia akan bersabar dan hal itu adalah yang terbaik bagi dirinya.” (HR Muslim).

• Jujur

Dalam menjalankan ibadah, muamalah, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan, seorang

mualim hendaklah berlaku jujur,hanya untuk mengharapkan ridha Allah SWT.

Seorang anak hendaknya diajarkan untuk memiliki sifat jujur, baik di dalam perkataan maupun

perbuatannya, sehingga setiap ucapan yang keluar dari mulutnya sesuai dengan realitas yang ada.

Tidak berbohong di hadapan orang lain, karena sifat bohong adalah satu ciri orang munafik.

Sifat jujur akan mendatangkan keberkahan dalam rizqi serta dapat membantu seseorang mualim

untuk meraih nurani yang tenteram dan jiwa yang damai.

Allah SWT berfirman dalam AlQuran, “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang yang menepati apa

yang mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka

ada pula yang menunggu-nunggu, dan mereka sedikit pun tidak mengubah janjinya.” (QS AlAhzab:

23).

Rasulullah SAW bersabda, “Hendaknya kalian berlaku jujur. Karena kejujuran akan menunjukkan

seseorang pada perbuatan baik, dan perbuatan baik akan membawa seseorang kepada surga.

Seseorang yang memiliki sifat jujur dan terus mempertahankan kejujurannya, di sisi Allah akan

tercatat sebagai orang yang jujur. Dan hendaknya kalian menjauhkan diri dari sifat bohong. Karena

kebohongan akan menyeret seseorang pada dosa, dan dosa akan mengantar manusia ke pintu

neraka. Seseorang yang berbuat bohong dan masih terus melakukan kebohongan, di sisi Allah akan

tercatat sebagai pembohong.” (HR Muslim).

• Tawadhu’

Seorang anak hendaknya diajari bahwa tawadhu’ atau rendah hati hanya dapat dicapai dengan

menjauhkan diri dari sifat sombong di hadapan hamba Allah yang lain. Jalinlah hubungan dengan fakir

miskin, karena doa mereka mustajab. Dan bergaullah dengan baik dengan siapa saja.

Usahakan untuk menjauhkan diri dari sikap angkuh, mengagung-agungkan diri, baik dengan

memperlihatkan harta, mahkota, maupun ilmu pengetahuan. Jangan suka dengan puji-pujian yang

berlebihan atau penghormatan di luar batas.

Salah satu sikap tawadhu’ Rasulullah SAW, beliau sangat tidak suka orang-orang memberikan pujian

kepada beliau atau berdiri untuk memberi penghormatan kepada beliau. Tidak hanya itu, Rasulullah

SAW juga tidak pernah membedakan diri beliau dengan para sahabat beliau sehingga beliau pun

mengerjakanapa yang para sahabat kerjakan. Rasulullah pun terbiasa bercanda dengan para sahabat,

mendatangi mereka, bermain dengan putra-putra mereka, dan memulai untuk mengucapkan salam

atau menjabat tangan para sahabat terlebih dahulu.

Page 14: Kumpulan Artikel Pendidikan

Allah SWT berfirman dalam surah Al Furqan: 63, “Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan, Yang Maha

Penyayang, adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati; dan apabila orang-

orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan.”

Begitu juga dalam firman lainnya. “Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin

menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah untuk

orang-orang yang bertaqwa.” (QS Al-Qashash: 83).

• Malu

Seorang anak hendaknya diajari bahwa malu adalah bagian dari iman, yang dapat mendekatkannya

pada kebaikan dan menjauhkan dari keburukan.

Sikap malu akan mencegah seorang mualim untuk melakukan perbuatan dosa. Selain itu juga akan

menjadikan seorang mualim untuk berbicara benar dalam berbagai kondisi. Rasulullah SAW adalah

orang yang,sangat pemalu, sehingga beliau tidak pernah berbicara kecuali yang baik-baik saja.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa tidak memiliki rasa malu, maka ia tidak memiliki keimanan.”

(HR Bukhari Muslim).

• Saling Menasihati

Seorang anak hendaknya diajari bahwa nasihat adalah perkataan yang tulus, terlepas dari maksud-

maksud tertentu ataupun hawa nafsu. Maka seorang mualim hendaknya memberikan nasihat kepada

mualim lainnya. Karena nasihat dapat melepaskan seseorang dari api neraka. Sering memberi nasihat

juga bagian dari akhlaq para nabi dan rasul.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ashy ayat 3, “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar

berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan aural shalih dan nasih-

menasihati supaya menetapi kesabaran.”

Rasulullah SAW juga bersabda, “Agama adalah sebuah nasihat.”

Para sahabat bertanya, “Bagi siapa, wahai Rasulullah?”

Rasulullah menjawab, “Bagi (milik) Allah, para rasul, dan seluruh kaum mualimin.” (HR Muslim).

• Adil

Seorang anak haruslah diajari bahwa keadilan adalah sifat utama, yang mana seseorang

menempatkan sesuatu pada tempatnya. la haruslah menjunjung tinggi sifat kebenaran dan membela

mereka yang terzhalimi.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat

kebajikan….” (QS An-Nahl: 90).

Rasulullah SAW bersabda, “Orang orang sebelum kalian telah hancur; karena apabila mereka yang

terhormat mencuri, mereka akan membiarkannya, tetapi apabila ada orang lemah yang mencuri,

mereka menerapkan hukum kepadanya.” (HR Al-Bukhari).

Page 15: Kumpulan Artikel Pendidikan

• Membangun Silaturahim

Silaturahim adalah berbakti dan berbuat baik kepada orangtua serta kaum kerabat. Di samping itu

juga menjaga hak-hak para tetangga dan orangorang lemah. Semua itu dilakukan untuk mempererat

ikatan hubungan di antara keluarga dan untuk menumbuhkan rasa cinta di antara manusia. Yang

termasuk dalam bagian silaturahim adalah berlaku baik dan sopan ketika bertemu dengan kaum

kerabat, serta menyambut kedatangan mereka dengan suka cita.

Silaturahim juga dapat diartikan sebagai mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui cara

mengikatkan tali kekeluargaan, menyambut kedatangan para tetangga dengan suka cita, dan

menampakkan wajah senang ketika bertatap muka dengan mereka.

Tidak hanya itu, silaturahim juga dapat termanifestasi melalui menjenguk orang yang sakit, dan

membantu meringankan beban mereka.

Allah SWT berfirman, “Dan orangorang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya

dihubungkan dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.” (QS Ar-Ra’d:

21).

• Menepati Janji

Tanamkan rasa percaya kepada anak bahwa menepati janji yang telah dibuatnya merupakan salah

satu tanda orang beriman, dan Allah SWT menyukai hal itu. Kalau ia tidak mampu menepatinya,

ajarkan pula untuk minta maaf.

Menyalahi janji termasuk dalam kategori perbuatan hina, karena perbuatan itu hanya akan

menghilangkan kepercayaan dan rasa hormat.

Tidak hanya itu, perbuatan tersebut juga akan melahirkan kemurkaan Allah. Allah SWT berfirman,

“Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (QS Al-Isra: 34).

• Mendahulukan Kepentingan Orang Lain

Ikhlas berkorban dan mendahulukan kepentingan orang lain termasuk dalam perbuatan-perbuatan

yang utama dalam ajaran Islam. Sikap ini terimplementasi dalam bentuk mencintai orang lain,

melayani kebutuhan kaum mualimin, berkorban demi kepentingan mereka, dan memiliki keyakinan

bahwa ikatan persaudaraan dalam Islam dan mendahulukan kepentingan sesama saudara mualim

merupakan akhlaq mulia.

Oleh karena itu marilah bersegera melaksanakan perbuatan wajib demi mendapat ridha Allah SWT

tanpa harus menunggu ucapan terima kasih. Dan mulailah mendahulukan kepentingan orang lain,

karena sifat itu dapat membebaskan seorang mualim dari sifat egois.

Allah SWT berfirman, “Dan mereka mengutamakan (orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri,

sekalipun mereka memerlukan spa yang mereka berikan itu. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran

dirinya, mereka itulah orang yang beruntung.” (QS Al-Hasyir: 9).

Page 16: Kumpulan Artikel Pendidikan

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah beriman seseorang sebelum mencintai saudaranya seperti

mencintai dirinya sendiri.”

Mari kita ajarkan kepada anak-anak kita untuk berkasih sayang dengan sesama, terutama kepada

orang-orang lemah dan tertindas. Tidak merendahkan atau menyakiti, apalagi mencela mereka.

Hendaklah kita selalu bersikap lemah lembut kepada makhluk Allah yang lain. Kasih sayang akan

mendatangkan cinta dan menyatukan hati. Sikap keras hanya akan memisahkan hati dan

menumbuhkan kebencian.

Marilah kita membiasakan diri untuk meminta maaf kepada orang lain, memberikan pertolongan dan

manfaat untuk sesama dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan.

Allah SWT berfirman, “Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan sating berpesan untuk

berkasih sayang….” (QS Al-Salad 17).

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa tidak mengasihi, maka tidak akan dikasihi.” (HR Bukhari

Muslim).

• Suci Diri

Islam adalah agama yang mengajarkan kebersihan. Islam sangat menganjurkan kepada setiap individu

mualim agar selalu menjaga kebersihan badan, pakaian, dan tempat tinggal masingmasing.

Seorang mualim hendaknya menyucikan diri dari najis dan kotoran yang menempel pada pakaian atau

badan, karena ketika menghadap Allah SWT seseorang diharuskan bersuci. Ajaran Islam

menganjurkan mempergunakan pakaian yang bersih dan yang terbaik untuk bersujud menghadap

Allah SWT.

Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,

basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu, dan basuhlah kakimu sampai

dengan kedua mata kaki; dan jika kamu junub, mandilah.” (QS AI-Maidah: 6).

• Pemaaf

Sifat utama lain yang kita ajarkan kepada anak-anak adalah murah hati, pemaaf, dan berani karena

benar.

• Pengetahuan ihwal Akhlaq yang Buruk

Kita juga harus memberi tahu kepada anak-anak kita ihwal akhlaq yang buruk. Diharapkan dengan

pengetahuan itu anak-anak bisa menghindar dari hal tersebut.

Sifat yang jelek itu seperti ghibah atau ngerumpi, yakni membicarakan keburukan-keburukan

saudaranya sesama mualim dan orang yang dibicarakan itu tidak ada di hadapannya. Perbuatan

ghibah itu bisa dalam bentuk perkataan, perbuatan, isyarat, ataupun sindiran.

Page 17: Kumpulan Artikel Pendidikan

Kemudian namimah, yaitu perbuatan seseorang yang menukil perkataan seseorang dan kemudian

menyampaikannya kepada orang lain dengan tujuan mengobarkan api permusuhan di antara kedua

orang tersebut.

Akhlaq tercela lainnya seperti riya’, hasad, ucapan keji, sombong, penyindir, pemalas, marah, kikir,

bohong, tamak.

Mereka yang berakhlaq baik biasanya hatinya akan dicondongkan kepada ajaran agama. Mudah bagi

mereka menerima nasihat, dan selalu melakukan evaluasi diri. Anak-anak yang tumbuh di tengah

keluarga yang istiqamah mengerjakan perintah Allah SWT dan menghindari larangan-Nya insya Allah

akan selalu dituntun-Nya dalam pendidikan dan kasih sayang-Nya.

Itulah tadi salah satu contoh kisah teladan Cara mendidik Anak Ala Rasulullah - dan

jawaban Bagaimana cara Rasulullah mendidik anaknya agar menjadi baik dan benar? yang

akan sangat baik bila kita mengambil nilai-nilai positif dari kisah tersebut. Semoga dapat bermanfaat

positif bagi anda yang Kisah Teladan ini.