104
LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN & PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT & OBAT TRADISIONAL 2019

LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

LAPORANKINERJABALAI BESARPENELITIAN & PENGEMBANGAN TANAMANOBAT & OBATTRADISIONAL

2019

Page 2: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

ii

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya,

sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tahun

2019 dapat kami selesaikan. Laporan Kinerja (LKj) disusun sebagai bentuk

pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan sesuai Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Penyusunan laporan ini sebagai kewajiban memenuhi amanat Peraturan Presiden

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahm, sebagai bentuk transparansi dalam tata

pemerintahan yang baik (good governance) untuk menginformasikan pelaksanaan kegiatan

tahun 2019. Laporan memuat perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan serta alokasi

sumber daya.

Pencapaian hasil kegiatan tidak terlepas dari peran serta semua pihak, baik aparatur

sipil negara maupun tenaga kontrak, termasuk pengawasan yang dilakukan. Semoga laporan

ini dapat menjadi bentuk pertanggungjawaban kami kepada masyarakat atas amanah yang

diberikan melalui Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pembentukan B2P2TOOT. Akhir

kata, terima kasih kami kepada semua pihak, yang telah ikut berperan dalam penyusunan

Laporan Kinerja ini.

Tawangmangu, 31 Januari 2020

Kepala

Akhmad Saikhu

KATA PENGANTAR

Page 3: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Visi pemerintah dalam Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019 adalah “Terwujudnya

Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.

Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tata

pemerintahan yang baik. Prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas menjadi dasar

dalam pelaksanaan kegiatan.

Untuk mewujudkan masyarakat sehat dengan jamu yang aman, berkhasiat dan

bermutu, B2P2TOOT telah melaksanakan saintifikasi jamu, sebagaimana diamanatkan dalam

Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan.

Tiga pilar misi, berupa meningkatkan mutu litbang, mengembangkan hasil litbang, dan

meningkatkan pemanfaatan litbang, dilakukan secara konsisten dari tahun ke tahun.

Pada Tahun 2019, aspek managemen litbang tertuang dalam pemanduan,

pelaksanaan, pemanfaatan hasil dan manajemen sumber daya. Perjanjian Kinerja

B2P2TOOT Tahun 2019 dengan indikator sebagai berikut:

1. Tersusunnya naskah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional sebanyak 2 buah,

2. Terlaksananya publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat

tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

sebanyak 24 (dua puluh empat),

3. Terlaksananya hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat

tradisional sebanyak 9 (sembilan)

4. Tersusunnya laporan status kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional

Wilayah IV sebanyak 1 buah.

Berbagai kegiatan sudah dilakukan untuk pencapaian indikator kinerja. Kegiatan

penyusunan rekomendasi kebijakan, dengan capaian sebanyak 3 rekomendasi kebijakan dari

2 yang ditargetkan. Capaian publikasi karya tulis ilmiah mencapai target, yaitu dari target 24

tercapai 30 publikasi, yakni 25 publikasi nasional dan 5 publikasi internasional. Berbagai

kegiatan sudah dilakukan untuk meningkatkan capaian, meliputi; workshop penulisan ilmiah,

wokshop penulisan jurnal online.

Page 4: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

iv

Kegiatan utama berupa penelitian dari target 9 tercapai 9 yang terdiri dari penelitian

untuk standarisasi tanaman, standarisasi bahan jamu, kemandirian bahan baku, praklinik,

klinik saintifikasi jamu, dan pemberdayaan masyarakat. Untuk jumlah laporan status

kesehatan masyarakat target 1 tercapai 1 laporan Riset Fasilitas Kesehatan.

Alokasi anggaran sebesar Rp. 52.181.144.000,00 (lima puluh dua milyar seratus

delapan puluh satu juta seratus empat puluh empat ribu rupiah) terdiri dari Rupiah Murni

sebesar Rp. 50.089.319.000,00 (lima puluh milyar delapan puluh Sembilan juta tiga ratus

sembilan belas ribu rupiah) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 2.091.825.000

(dua milyar sembilan puluh satu ribu delapan ratus dua puluh lima ribu rupiah). Realisasi

anggaran sebesar Rp. 47.157.948.129,00 atau sebesar 90,37%.

Seluruh output mencapai target > 100%, dengan realisasi anggaran < 100%. Secara

rata, efisiensi sebesar 20,25, dengan capaian realisasi target sebesar 110,71% dan realisasi

anggaran 90,03%.

Page 5: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

v

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................... iii DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... viii DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................ ix BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................................

A. Latar Belakang ................................................................................................. B. Tujuan ............................................................................................................... C. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi .............................................................. D. Mandat dan Peran Strategis ........................................................................... E. Sistematika Pelaporan .....................................................................................

BAB II. PERENCANAAN KINERJA .................................................................................

A. Rencana Strategis ........................................................................................... B. Rencana Kerja, Rencana Kerja dan Anggaran, Perjanjian Kinerja ................ C. Evaluasi Internal .............................................................................................. D. Pengukuran Kinerja .........................................................................................

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ...............................................................................

A. Realisasi Kinerja Organisasi ........................................................................... B. Realisasi Anggaran ......................................................................................... C. Kinerja Lainnya ................................................................................................ D. Inovasi/Terobosan ........................................................................................... E. Penghargaan ................................................................................................... F. Analisis Efisiensi Sumber Daya .......................................................................

BAB IV. PENUTUP .........................................................................................................

A. Simpulan .......................................................................................................... B. Langkah perbaikan ...........................................................................................

Page 6: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Komposisi Pegawai B2P2TOOT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Kepegawaian, Tahun 2019

Tabel 2.1. Target Indikator Kinerja B2P2TOOT Sesuai Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

Tabel 2.2. Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 2.3. Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 2.4. Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja B2P2TOOT, Tahun 2019

Tabel 2.5. Ketentuan Pengukuran Kinerja, B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 3.1. Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Renstra Kemenkes

Tahun 2015-2019, B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 3.2. Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kerja B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 3.3. Judul Rekomendasi Kebijakan, B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 3.4. Judul Artikel Ilmiah ada Media Cetak dan Elektronik Nasional Bidang TOOT, Tahun 2019

Tabel 3.5. Judul Artikel Ilmiah ada Media Cetak dan Elektronik Internasional Bidang TOOT, Tahun 2019

Tabel 3.6. Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang Dipublikasikan dalam Jurnal Nasional Tahun 2019 (bukan penulis pertama)

Tabel 3.7. Hasil Litbang Bidang TOOT, B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 3.8. Judul Riset Pembinaan Kesehatan B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 3.9. Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Risnakes Korwil IV B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 3.10. Jumlah Tenaga Rifaskes 2019 Koordinator Wilayah IV, 2019

Tabel 3.11. Pengadaan Alat Laboratorium B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 3.12. Kegiatan Kelompok Kerja Tanaman Obat dan Obat Tradisional, B2P2TOOT Tahun 2019,

Tabel 3.13. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama, B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 3.14. Perjanjian Kerja Sama (KS) yang masih aktif, B2P2TOOT tahun 2019

Tabel 3.15 Intitusi kandidat mitra yang menginisiasi kerja sama B2P2TOOT tahun 2019

Tabel 3.16 Waktu, Instansi dan Peserta Bimbingan Teknis Magang, B2P2TOOT Tahun 2019

Page 7: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

vii

Tabel 3.17 Waktu, Instansi dan Peserta Bimbingan Pemanfaatan Tanaman Obat, B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 3.18 Waktu, Instansi dan Peserta Bimbingan Budidaya dan Pascapanen Tanaman Obat, B2P2TOOT Tahun 2019

Tabel 3.19 Realisasi Anggaran Berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan B2P2TOOT, Tahun 2019

Tabel 3.20. Realisasi Anggaran Berdasarkan Mata Anggaran Kegiatan B2P2TOOT, Tahun 2019

Tabel 3.21. Judul Artikel dan Author Pada Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Volume 12, B2P2TOOT tahun 2019

Tabel 3.22. Analisis Efisiensi Sumber Daya B2P2TOOT Tahun 2019

Page 8: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Jumlah ASN Berdasarkan Jabatan B2P2TOOT, Tahun 2019 11

Gambar 1.2. Jumlah Pegawain Berdasarkan Tingkat Pendidikan, B2P2TOOT

Tahun 2019 11

Gambar 1.3 Gambar 1.3. Kebun Tanaman Obat B2P2TOOT Tahun 2019 13

Gambar 1.4. Struktur Organisasi B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 2.1. Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 2.2. Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 3.1. Perbandingan Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2015-2019

Gambar 3.2. Advokasi hasil penelitian dan rekomendasinya di Setda Prov.

Kalimantan Tengah

Gambar 3.3. Tahapan Pelaksanaan Risfaskes, Korwil IV B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 3.4. Taman Gedung Ilmu Pengetahuan dan Teknologi B2P2TOOT 2019

Gambar 3.5. Jumlah Kunjungan Wisata Kesehatan Jamu, Berdasarkan Bulan dan Tingkat Pendidikan, B2P2TOOT, Tahun 2019

Gambar 3.6 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Bulan B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 3.7 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Domisili dan Bulan B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 3.8 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan 10 Penyakit Terbanyak B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 3.9 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan 10 Pemeriksaan Terbanyak

B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 3.10 Aplikasi Monitoring dan Evaluasi B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 3.11 Mekanisme Pendaftaran di Klinik Saintifikasi Jamu B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 3.12 Penghargaan IKPA dari KPPN Sragen

Gambar 3.13 Penghargaan IKPA dari Kemenkes RI

Gambar 3.14 Penghargaan e-aspirasi dari Kemenkes RI

Page 9: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

ix

DAFTAR DIAGRAM / GRAFIK

Diagram 1.1. Jumlah ASN Berdasarkan Jabatan, B2P2TOOT Tahun 2019

Diagram 1.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan, B2P2TOOT Tahun 2019

Page 10: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

10

A. Latar Belakang

1. Akuntabilitas

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap satuan kerja harus

membuat laporan kinerja. Laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap

pelaksanaan kegiatan kepemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel. Hal

senada juga disampaikan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Dalam melaksanakan tugas, azas-azas good governance dalam tata kelola

kepemerintahan seperti azas transparan, akuntabel, efektif, efisien menjadi dasar dalam

pelaksanaan program. Salah satu azas yang tertuang dalam undang-undang Nomor 28

Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bebas Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme, adalah azas akuntabilitas, yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan

hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, Pasal 47 menyebutkan

bahwa upaya Kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,

menyeluruh dan berkesinambungan dan pelayanan kesehatan tradisional merupakan

bagian integral dari penyelenggaraan upaya kesehatan (Pasal 48). Obat Tradisional

atau yang popular disebut jamu, merupakan salah satu modalitas dalam upaya

kesehatan. Sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman

digunakan dalam pencegahan, pengobatan, perawatan, dan atau pemeliharaan

kesehatan, tetap dijaga kelestariannya (Pasal 100).

Sebagai penjabaran dari Undang-undang Kesehatan terutama Pasal 53, yang

menyebutkan ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan jenis pelayanan

BAB I PENDAHULUAN

Page 11: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

11

kesehatan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Pemerintah, maka telah lahir Peraturan Pemerintah tentang Pelayanan Kesehatan

Tradisional. Pada pasal 66 menyebutkan bahwa Litbang (Pelayanan Kesehatan

Tradisional) dilakukan berbasis/tidak berbasis pelayanan, diarahkan untuk

meningkatkan keamanan, manfaat dan kualitas pelayanan, serta dilaksanakan tenaga

kesehatan, lembaga penelitian, lembaga pendidikan, fasilitas pelayanan kesehatan,

fasilitas pelayanan kesehatan tradisional

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

sebagai bagian instansi pemerintah juga telah menyusun Laporan Kinerja. Selain untuk

memenuhi prinsip akuntabilitas, Laporan Kinerja tersebut juga merupakan amanat

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja Dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

2. Sumber Daya Manusia

Pegawai yang dimiliki B2P2TOOT terdiri dari pegawai tetap (PNS) dan pegawai

tidak tetap. Pada Desember 2019, gambaran kondisi pegawai B2P2TOOT adalah

sebagai berikut:

Tabel 1.1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Kepegawaian

B2P2TOOT Tahun 2019

Jenis Kelamin

Jenis ASN (orang)

Sub Total PNS Pegawai Tidak Tetap

Laki-laki 47 108 155

Perempuan 36 46 82

Total 83 154 237

Pegawai tetap sebanyak 83 orang, yang terbagi menjadi tenaga manajemen,

peneliti, dan Litkayasa.

Page 12: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

12

Gambar 1.1. Jumlah ASN Berdasarkan Jabatan B2P2TOOT, Tahun 2019

Pegawai tidak tetap sebanyak 154 orang, diadakan untuk mengakomodasi beban

pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh tenaga PNS. Pegawai tidak tetap

dipekerjakan untuk membantu pengelolaan tugas dan fungsi organisasi yang

terdistribusi di kebun tanaman obat, laboratorium terpadu, laboratorium pasca panen,

laboratorium farmakologi dan toksikologi, laboratorium sediaan Jamu, Rumah Riset

Jamu (RRJ), dan bidang kesekretariatan (administrasi, satuan pengaman, pengemudi).

Berdasarkan pendidikan jumlah pegawai terlihat pada gambar berikut;

Gambar 1.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan, B2P2TOOT, Tahun 2019

Struktural ; 10

Peneliti ; 23

Calon peneliti ; 12

Litkayasa ; 17

Jabatan fungsional umum ; 21

0

20

40

60

80

100

120

SLTA D3 S1 S2 S3

22

10

21 20

20

116

26

11

0

ASN Tenaga Kontrak

Page 13: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

13

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana diperlukan untuk pencapaikan kinerja yang baik sesuai

dengan target yang telah ditetapkan. Sarana prasarana yang dimiliki B2P2TOOT

berupa:

a) Instalasi Kebun Tanaman Obat

Kebun Tanaman Obat (KTO) dikelola untuk memfasilitasi aktifitas Litbang

standarisasi TO, standarisasi bahan jamu, observasi klinik, uji acak terkendali dan

kemandirian bahan baku.

KTO dikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas, dan spesimen untuk pengukuran,

pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, Iptek TO, dan pelayanan Iptek. KTO

dikelola sebagai kebun, juga pusat pembelajaran Iptek untuk akademisi, pemerintah,

dunia usaha, dan kelompok masyarakat. Instalasi KTO terdapat di beberapa tempat,

yaitu:

1) Etalase Tanaman Obat

Terletak Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, dengan ketinggian 1.200

mdpl dan luas 3.505 m2. Merupakan kebun koleksi dan wisata ilmiah TO, terdiri

dari 600 jenis tanaman, yang tertata dalam bentuk taman sebagai wahana wisata

ilmiah.

2) KTO Citeureup, 100-200 mdpl seluas 30.000 m2 Citeureup Bogor Jawa Barat,

tanaman yang dapat tumbuh baik adalah rumput Mutiara, iler, kumis kucing,

meniran, daun ungu, tempuyung, tapak liman dll.

3) KTO Tegalgede, 185-200 mdpl seluas 3.300 m2 Karanganyar Karanganyar Jawa

Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah daun ungu, meniran,

pegagan, tempuyung dll

4) KTO Doplang, 400-600 mdpl seluas 350 m2 di Matesih Karanganyar Jawa

Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon

empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih),

jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling,

sambung nyawa, pegagan dll

5) KTO Ngemplak, 400-600 mdpl seluas 3.127 m2 di Karangpandan Karanganyar

Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa

empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit

Page 14: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

14

putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji

beling, sambung nyawa, pegagan dll

6) KTO Toh Kuning, 400-600 mdpl seluas 7.972 m2 di Karangpandan Karanganyar

Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa

empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit

putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji

beling, sambung nyawa, pegagan dll

7) KTO Kalisoro, 1.200 mdpl seluas 2.644 m2 (produksi) dan 3.505 m2 di

Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik

adalah taraksakum, tempuyung, echinase, daun duduk, daun ungu dll

8) KTO Tlogodlingo, 1.694 – 1.800 mdpl seluas 135.995 m2 di Tawangmangu

Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik di KTO

Tloglodlingo adalah timi, stevia, teh, menta, krangean, adas, purwoceng,

sambang colok, kamilen dll

Gambar 1.3. Kebun Tanaman Obat B2P2TOOT, Tahun 2019

b) Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi dikelola sebagai pusat uji praklinik

formula jamu yang menyediakan sarana dan fasilitas untuk pengukuran,

Page 15: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

15

pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, iptek, pelayanan iptek dalam uji

keamanan dan khasiat formula jamu yang digunakan dalam kerangka Saintifikasi

Jamu.

c) Instalasi Laboratorium Terpadu

Laboratorium Terpadu (Labdu) dikelola untuk memfasilitasi aktifitas iptek dalam

kerangka Saintifikasi Jamu. Labdu dikelola sebagai pusat laboratorium Saintifikasi

Jamu, juga pusat pembelajaran iptek untuk pihak akademisi/ilmuwan, pemerintah,

dunia usaha dan kelompok masyarakat dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Labdu

terdiri dari:

1) Laboratorium Benih dan Pembibitan, digunakan untuk uji benih dan koleksi benih

2) Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT), digunakan

untuk uji biopstisida, identifikasi HPT, dan koleksi hama

3) Laboratorium Fitokimia, digunakan untuk skrining kandungan senyawa kimia,

standar mutu, kromatograpi lapis tipis ekstrak, dan minyak atsiri.

4) Laboratorium Instrumen, digunakan untuk uji kadar bahan aktif dan quality

control bahan Jamu

5) Laboratorium Formulasi, digunakan untuk formulasi bahan Jamu

6) Laboratorium Produksi, digunakan untuk produksi bahan jamu

7) Laboratorium Galenika, digunakan untuk uji kadar sari, koleksi minyak atsiri,

koleksi ekstrak, Optimalisasi metode ekstraksi (Inisiasi Pusat Ekstrak Daerah)

8) Laboratorium Sistematika, digunakan untuk determinasi TO dan koleksi

spesimen.

9) Laboratorium Mikrobiologi, digunakan untuk uji angka cemaran mikroba dan uji

aktivitas antibakteri

10) Laboratorium Biomelekuler, digunakan untuk uji khasiat dan uji keragaman

genetik

11) Laboratorium Kultur Jaringan, digunakan untuk perbanyakan TO dan produksi

metabolit sekunder

d) Laboratorium Pasca Panen

Laboratorium Pasca Panen dikelola sebagai laboratorium dan divisi simplisia

untuk memfasilitasi aktifitas iptek pasca panen TO dan simplisia bahan jamu. Terdiri

dari empat lantai dengan peruntukan sebagai berikut:

Page 16: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

16

1) Lantai 1 digunakan untuk penerimaan hasil panen, pencucian, penirisan dan

perajangan

2) Lantai 2 digunakan untuk gudang siap edar, pembuatan kapsul serbuk, dan

penimbangan

3) Lantai 3 digunakan untuk pengeringan simplisia dengan oven dan gudang

penyimpanan simplisia kering

4) Lantai 4 digunakan untuk pengeringan simplisia melalui penjemuran dibawah

sinar matahari langsung.

e) Instalasi Produksi Jamu

Instalasi Produksi Jamu dikelola sebagai pusat pengembangan formula Jamu

Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas produksi. Instalasi menyediakan produk

Jamu dan hasil olahannya.

f) Instalasi Klinik Saintifikasi Rumah Riset Jamu (RRJ) Hortus Medicus

Saat ini RRJ mempunyai sarana dan prasarana fisik berupa 8 ruang periksa,

1 ruang laboratorium, 1 ruang ultrasonografi dan elektrokardiogram, griya jamu,

rekam medis. Selain itu ditunjang dengan mushola, kebun koleksi tanaman obat,

kantin, kebun sayuran organik, area foot stone therapy, taman dan gazebo.

g) Instalasi Perpustakaan

Perpustakaan dikelola untuk memfasilitasi dukungan referensi dan

kepustakaan. Perpustakaan menyediakan sarana dan fasilitas terkait sumber data

dan informasi iptek.

h) Herbarium Tawangmanguensis

Laboratorium Herbarium berisi koleksi spesimen TO yang diawetkan,

merupakan satu-satunya laboratorium herbarium tanaman obat di Indonesia.

Peresmian gedung dilakukan oleh Menteri Kesehatan pada tanggal 18 Desember

2018.

i) Museum Jamu

Museum Jamu “Hortus Medicus” dibangun dengan tujuan untuk selalu mengingat

asal usul jamu dari kearifan lokal kekayaan nenek moyang Indonesia. Museum jamu

menyajikan koleksi alat-alat jamu kuno, peta persebaran jamu di nusantara, naskah

kuno yang memuat ramuan jamu, koleksi jamu dari dalam maupun luar negeri,

dokumentasi ramuan hingga perkembangan B2P2TOOT dari masa ke masa. Total

koleksi yang dimiliki, meliputi:

Page 17: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

17

1) Ruang depan, berisi 44 koleksi terdapat peta jamu, alat untuk membuat jamu,

dan alur saintifikasi jamu

2) Ruang bahan jamu, berisi 34 koleksi yang berasal dari kayu pohon seperti

kayu manis, kayu tabat barito, dll

3) Ruang produk jamu, berisi 215 koleksi produk jamu seluruh Indonesia

4) Ruang naskah kuno, berisi 40 koleksi berisi ramuan jamu dalam bentuk

tulisan jawa seperti Serat Centini, Ramuan Jawa, naskah kuno

5) Ruang prestasi, berisi 124 koleksi terdiri dari foto sejarah B2P2TOOT dari

awal didirikan RM Santoso sampai sekarang.

j) Sinema Fitomedika

Sinema Fitomedika merupakan prasarana edukasi dan penyebaran informasi

mengenai profil B2P2TOOT dan materi Iptek Tanaman Obat dan Jamu dalam Wisata

Kesehatan Jamu, pembinaan petani, pembekalan akademisi dalam Praktek Kerja

Lapangan (PKL).

k) Rumah Kaca

Rumah Kaca difungsikan untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian tanaman.

Terdapat dua tempat rumah kaca, yakni;

1) Satu unit berlokasi di Stasiun Research Tlogodlingo (1.800 mdpl)

2) Dua unit berlokasi di KTO Kalisoro (1.200 mdpl)

l) Gedung Perkantoran

Beberapa gedung perkantoran difokuskan untuk kegiatan managemen.

Rincian gedung kantor;

1) Satu unit kantor sekretariat, terdiri dari 3 lantai untuk ruang Kepala, Bagian Tata

Usaha, Bidang Program Kerjasama dan Jaringan Informasi, serta Bidang

Pelayanan dan Sarana Penelitian

2) Satu unit gedung serbaguna “R.M. Santoso Soerjokoesoemo”

3) Satu unit rumah negara golongan I untuk Rumah Dinas Kepala

4) Satu unit gedung Ilmu Pengetahuan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

berkapasitas 28 kamar, 3 ruang rapat

m) Peralatan Laboratorium Utama

Peralatan laboratorium digunakan untuk menegakan diagnose, mengukur

sampel dll. Alat laboratorium utama meliputi:

Page 18: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

18

1) Data logged Comet D3120 USA 15910275

2) Moisture Analyzer AND MF-50/PI038107

3) Versatile Environment Test Chamber Sanyo MLR 350 serial No. 41217320

4) Laminair Air Flow (LAF) Biosafe Heraeus

5) Autoclave Hirayama HVE-50

6) Hotplate Stirer Simple Corning PC-420 D

7) Mikroskop Olympus CX22LED

8) Rotavapor R-114 + Vacum Pump MZ-2C

9) Hot plate single C-MAG-HS.7 IKA

10) Automatic Pipette Thermo Scientific 60 ml K0232

11) Oven Memmert UF 55 Plus

12) Thermo Fisher Scientific Introduces Pipet Filter / 144436

13) Centrifuge Thermo Scientific –Heaeus

14) Ultrasonikator Elma S 40 H

15) HPLC Waters 2695

16) Spectrofotometer UV Vis Optima

17) Friabilator Charles Ischi AG Pharma

18) Climate chambers Binder KMF series 115

19) Mesin Tablet Delta S1

20) Mikroskop Cahaya Nikon SMZ 645

21) Incubator ESCO – Isocide

22) Colony counter Funke Gerber- 8502.4915

23) Automatic Colony Counter Interscience Scan®1200

24) Blotting apparatus Biorad Trans Blot 49BR 35893

25) ECG Contec / ECG 300 GT

26) Tempat tidur pasien

27) Stethoscope ERKA-Germany

28) Hematologi Analyzer Nihon Kohden MEK-6410K

29) High Shear Granulator

30) Steam Boiler

31) Tangki Pelarut 1000 L

32) Mesin Pengisi Kapsul Semi Otomatis

Page 19: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

19

n) Kendaraan Operasional

Kendaraan operasional yang dimiliki berupa kendaraan untuk pimpinan,

operasional perkantoran, jemputan, operasional kebun. Berikut kendaraan

dimaksud:

1) Satu bus operasional antar jemput pegawai

2) Dua unit mobil operasional bak terbuka Suzuki Carry untuk Kebun Tanaman

Obat (KTO) dan pasca panen

3) Satu unit mobil box operasional Mitsubishi L-300 untuk pameran

4) Satu unit mobil sedan operasional Honda City untuk dinas Kepala

5) Satu unit mobil minibus operasional Toyota Inova untuk aktifitas perkantoran

6) Satu unit mobil minibus operasional Nissan Livina untuk aktifitas perkantoran

7) Satu unit mobil minibus operasional Mitsubishi L-300 untuk aktifitas

perkantoran

8) Satu mobil minibus operasional Mitsubishi Expander dari sewa untuk aktifitas

perkantoran

9) Empat unit sepeda motor roda dua (2) operasional untuk perkantoran, KTO,

dan pasca panen

10) Dua unit sepeda motor roda tiga (3) operasional untuk KTO dan pasca panen

B. Tujuan

Penyusunan LKj B2P2TOOT Tahun 2019 mempunyai tujuan untuk:

1. Memenuhi amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

2. Memenuhi amanat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011

tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Kementerian Kesehatan.

3. Memenuhi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

4. Memberikan pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan fungsi

5. Akuntabilitas dan transparansi kinerja,

6. Dasar perbaikan berkesinambungan untuk peningkatan kinerja,

7. Sarana untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan.

Page 20: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

20

C. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2017

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan, struktur organisasi B2P2TOOT sebagai berikut :

Gambar. 1.4 Struktur Organisasi B2P2TOOT Tahun 2019

B2P2TOOT mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang

tanaman obat dan obat tradisional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, B2P2TOOT

menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana, program, dan angaran kegiatan B2P2TOOT;

b. pelaksanaan penelitian dan kajian di bidang tanaman obat dan obat tradisional;

c. pelaksanaan pengembangan metoda, model, dan teknologi di bidang tanaman obat

dan obat tradisional;

d. pelaksanaan penelitian dan pengembangan berbasis pelayanan di bidang tanaman

obat dan obat tradisional;

e. pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat

tradisional;

f. pelaksanaan diseminasi, publikasi, dan advokasi hasil-hasil penelitian dan

pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional;

Page 21: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

21

g. pelaksanaan kerja sama dan jaringan informasi penelitian dan pengembangan di

bidang tanaman obat dan obat tradisional;

h. pelaksanaan bimbingan teknis penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat

dan obat tradisional;

i. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

j. pelaksanaan ketatausahaan Balai Besar.

D. Mandat dan Peran Strategis

Mandat dan peran strategis yang diampu B2P2TOOT meliputi kemandirian bahan

baku obat, riset tumbuhan obat dan jamu, saintifikasi jamu, percepatan perolehan

fitofarmaka dan pengembangan hasil penelitian ke arah produk yang bisa diproduksi

massal dan digunakan oleh masyarakat.

Kemandirian bahan baku obat, selama ini alokasi biaya Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) sebagian besar dibelanjakan untuk pembelian obat, dimana 90% bahan

baku obat diperoleh dari import, sehingga biaya untuk JKN lebih banyak untuk dibelanjakan

ke luar negeri. Di sisi lain, Indonesia mempunyai kekayaan hayati (biodiversitas) terbesar

nomor 2 didunia. Potensi ini belum termanfaatkan, sehingga perlu dilakukan penelitian

tanaman obat untuk mencari tanaman obat sebagai bahan baku obat.

Untuk menilai kekayaan hayati (biodiversitas) telah dilakukan Riset Tumbuhan Obat

dan Jamu (Ristoja). Ristoja dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkini mengenai

data tumbuhan obat dan ramuan tradisional yang digunakan setiap suku di Indonesia. Hasil

Ristoja akan ditindaklanjuti dengan kegiatan saintifikasi jamu. Sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor; 003 Tahun 2010 tentang Saintikasi Jamu dalam Penelitian

Berbasis Pelayanan, saintifikasi jamu bertujuan salah satunya untuk memberikan landasan

ilmiah (evidence based) penggunaan jamu secara empiris melalui penelitian berbasis

pelayanan.

Selain jamu dan obat herbal terstandar, arah pemerintah berupa diperolehnya

fitofarmaka dan pengembangan produk hasil penelitian. Produk ini kemudian dapat

dilakukan produksi secara massal dan mempunyai nilai jual.

Page 22: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

22

E. Sistematika Pelaporan

Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Grafik Daftar Lampiran

BAB I

PENDAHULUAN, memuat tentang; 1) Latar belakang, 2) Tujuan, 3) Tugas, fungsi dan struktur

organisasi, 4) Mandat dan peran strategis, 5) Sistematika pelaporan.

BAB II

PERENCANAAN KINERJA, memuat tentang; 1) Rencana strategis, 2) Rencana kerja,

rencana kerja dan anggaran, dan perjanjian kinerja, 3) Evaluasi Internal berupa evaluasi

Rencana Strategi dan Evaluasi Mandiri atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Permerintah, 4) Pengukuran Kinerja

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA, memuat tentang; 1) Realisasi kinerja organisasi, 2) Realisasi

anggaran, 3) Kinerja lainnya, 4) Inovasi/Terobosan, 5) Penghargaan, 6) Analisis Efisiensi

Sumber Daya, dan 7) Analisis kegiatan

BAB IV

PENUTUP, memuat tentang; 1) Simpulan umum dan capaian organisasi, dan 2) Langkah

perbaikan di masa mendatang

Page 23: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

23

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan merupakan tingkatan tertinggi di

Kementerian Kesehatan yang menjadi acuan pelaksanaan program dan kegiatan. Pada

tingkatan Eselon I sebagai jabaran dari Rencana Strategis disusun Rencana Aksi Program,

sedangkan pada tataran Eselon II disusun Rencana Aksi Kegiatan. Sesuai Rencana

Strategi Kemenkes indikator kegiatan TOOT seperti tertuang dalam tabulasi dibawah ini:

Tabel. 2.1. Target Indikator Kinerja B2P2TOOT Sesuai Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

Dalam dokumen Renstra, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mempunyai

indikator berupa Riset Kesehatan Nasional. Untuk pelaksanaannya dilakukan oleh satuan

kerja yang ada dijajaran Badan Litbangkes. Oleh karenanya, B2P2TOOT selain

melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang tanaman obat dan obat tradisional, juga

melaksanakan Riset Kesehatan Nasional. Strategi yang disusun untuk mencapai indikator

tersebut dan melaksanakan Riset Kesehatan Nasional, meliputi:

a. Menyusun rekomendasi kebijakan

b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan

c. Melaksanakan publikasi karya tulis ilmiah

d. Melaksanakan riset kesehatan nasional

Sasaran Indikator Target

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

2 4 6 8 10

Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

24 48 72 96 120

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Page 24: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

24

e. Melaksanakan layanan internal

f. Melaksanakan layanan perkantoran

B. Rencana Kerja

1. Rencana Kerja

Mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

dan Rencana Kinerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019, perencanaan kinerja tahunan

dituangkan pada dokumen Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) Tahun

2019. Dalam dokumen tersebut tertuang Indikator Kinerja Kegiatan yang memuat

target yang harus dicapai dan anggaran yang dialokasikan. Target dan anggaran

tersebut tertuang pada tabulasi di bawah ini;

Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kinerja

B2P2TOOT Tahun 2019

No Output Target Biaya

1 Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di Bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

2 Rp. 511.635.000,00

2 Publikasi informasi di bidang tanaman obat dan obat tradisonal

24 Rp. 3.083.533.000,00

3 Hasil Penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

9 Rp. 2.949.100.000,00

4 Laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) Wilayah IV

1 Rp. 16.852.404.000,00

5 Layanan sarana dan prasarana 1 Rp. 2.432.470.000,00

6 Layanan dukungan managemen Satker 1 Rp. 9.048.411.000,00

7 Layanan perkantoran 1 Rp. 17.303.591.000,00

Total Pagu Rp. 52.181.144.000,00

2. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga

Rencana Kerja Kementerian Lembaga yang sudah tersusun, selanjutnya

ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Lembaga. Besaran target dan alokasi anggaran pada setiap indikator kegiatan terlihat

dalam tabulasi dibawah ini:

Page 25: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

25

Tabel 2.3 Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga B2P2TOOT Tahun 2019

No Output Target Pagu

1 Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di Bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

2 Rp. 511.635.000,00

2 Publikasi informasi di bidang tanaman obat dan obat tradisonal

24 Rp. 3.083.533.000,00

3 Hasil Penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

9 Rp. 2.949.100.000,00

4 Laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) Wilayah IV

1 Rp. 16.852.404.000,00

5 Layanan sarana dan prasarana 1 Rp. 2.432.470.000,00

6 Layanan dukungan managemen Satker 1 Rp. 9.048.411.000,00

7 Layanan perkantoran 1 Rp. 17.303.591.000,00

Total Pagu Rp. 52.181.144.000,00

Anggaran B2P2TOOT sebesar Rp. 52.181.144.000,00 (lima puluh dua milyar seratus

delapan puluh satu juta seratus empat puluh empat ribu rupiah) terdiri dari Rupiah

Murni sebesar Rp. 50.089.319.000,00 (lima puluh milyar delapan puluh Sembilan juta

tiga ratus sembilan belas ribu rupiah) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar

Rp. 2.091.825.000 (dua milyar sembilan puluh satu ribu delapan ratus dua puluh lima

ribu rupiah).

Berdasarkan belanja terlihat pada tabulasi di bawah:

Tabel 2.4. Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja B2P2TOOT, Tahun 2019

No Jenis belanja Alokasi

1 Belanja pegawai Rp. 6.126.779.000,00

2 Belanja barang Rp. 43.366.820.000,00

3 Belanja modal Rp. 2.687.545.000,00

Jumlah Rp. 52.181.144.000,00

3. Perjanjian Kinerja

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 telah dilakukanlah perjanjian kinerja

oleh Kepala Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional kepada Kepala

Badan Litbangkes. Perjanjian kinerja tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan

manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi hasil.

Page 26: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

26

Perjanjian kinerja yang ditandatangani 18 Desember 2018 memuat 4 indikator

kinerja kegiatan meliputi :

a. 2 rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di

bidang tanaman obat dan obat tradisional;

b. 24 publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang

dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional;

c. 9 hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional;

dan

d. 1 laporan status kesehatan masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah

IV

Biaya yang teralokasikan sebesar Rp. 52.181.144.000,00 (lima puluh dua milyar

seratus delapan puluh satu juta seratus empat puluh empat ribu rupiah)

Page 27: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

27

Gambar 2.1. Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

Page 28: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

28

Gambar 2.2. Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

Page 29: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

29

Setelah perjanjian kinerja tersebut, selanjutnya dilakukan perjanjian kinerja antara Eselon

II dengan Eselon III, dan antara Eselon III dengan Eselon IV.

C. Evaluasi Internal

1. Evaluasi Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

Evaluasi Renstra dilakukan dengan pengusulan terhadap target indikator kinerja

kegiatan. Pembahasan revisi Renstra dilakukan pada pertemuan di Badan Litbangkes

pada tanggal 16 Januari 2017. Usulan ke Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan

disampaikan melalui surat Sekretaris Badan Litbangkes Nomor; PR.01.01/I/406/2017

tanggal 17 Januari 2017 tentang Penyampaian Revisi Renstra Badan Litbangkes 2015-

2019.

2. Evaluasi Rencana Aksi Kegiatan B2P2TOOT

Seiring dengan Renstra Kemenkes yang diusulkan revisi, maka dilakukan revisi

terhadap Rencana Aksi Kegiatan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tananam

Obat dan Obat Tradisional Tahun 2015-2019. Penekanan evaluasi terkait dengan

target-target yang telah direvisi.

3. Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Evaluasi terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

dilakukan dengan:

a. Mengusulkan revisi Rentra Kemenkes Tahun 2014-2019

b. Melakukan revisi Rencana Aksi Kegiatan B2P2TOOT Tahun 2014-2019

c. Menindaklanjuti hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Tahun 2018 yang dilaksanakan tanggal Senin-Jumat tanggal 22-26 April 2019 dan

tertuang dalam Catatan Hasil Evaluasi SAKIP 2018. Pada evaluasi tersebut predikat

diperoleh AA (sangat baik) dengan nilai 94,46 namun masih ada beberapa catatan,

seperti:

1) Belum seluruh indikator Renstra bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan,

pada kriteria ukuran keberhasilan tujuan (outcome)/hasil program telah

memenuhi kriteria ukuran keberhasilan yang baik. Perbaikan dilakukan dengan

mencermati lagi definisi operasional yang telah ditetapkan. Hasil pembahasan

bahwa indikator tersebut sudah memenuhi kriteria SMART (specific_tidak

dwimakna, measureable_dapat diukur, achievable_dapat dicapai,

Page 30: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

30

relevance_terkait langsung dengan yang akan diukur, timebound-ada ukuran

waktu).

2) Belum seluruh indikator Renstra bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan,

pada indikator kinerja sasaran (outcome dan output) telah memenuhi kriteria

ukuran keberhasilan yang baik. Perbaikan dilakukan dengan mencermati lagi

definisi operasional yang telah ditetapkan. Setelah dibahas indikator tersebut

sudah memenuhi kriteria SMART (specific_tidak dwimakna,

measureable_dapat diukur, achievable_dapat dicapai, relevance_terkait

langsung dengan yang akan diukur, timebound-ada ukuran waktu).

3) Belum seluruh indikator Renstra bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan

pada kriteria target kinerja ditetapkan dengan baik. Perbaikan dilakukan

dengan membahas bahwa target kinerja sudah menggambarkan suatu

tingkatan tertentu yang seharusnya dicapai, selaras dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan, juga mengacu pada indikator yang SMART, serta

berdasarkan basis data yang memadai dan argumentasi yang jelas.

4) Belum seluruh indikator Perencanaan Kinerja Tahunan bisa digunakan untuk

mengukur keberhasilan, pada indikator kinerja sasaran dan hasil program

(outcome) telah memenuhi kriteria ukuran keberhasilan yang baik. Perbaikan

dilakukan dengan mencermati lagi definisi operasional yang telah ditetapkan.

Setelah dibahas indikator tersebut sudah memenuhi kriteria SMART (specific_-

tidak dwimakna, measureable_dapat diukur, achievable_dapat dicapai,

relevance_terkait langsung dengan yang akan diukur, timebound-ada ukuran

waktu).

5) Belum seluruh indikator Perencanaan Kinerja Tahunan bisa digunakan untuk

mengukur keberhasilan pada indikator kriteria target kinerja ditetapkan dengan

baik. Perbaikan dilakukan dengan membahas bahwa target kinerja sudah

menggambarkan suatu tingkatan tertentu yang seharusnya dicapai, selaras

dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan, juga mengacu ke indikator yang SMART,

serta berdasarkan basis data yang memadai dan argumentasi yang jelas.

6) Belum seluruh indikator bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan pada

indikator Indikator Kinerja Utama telah memenuhi kriteria indikator yang baik.

Page 31: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

31

Perbaikan dilakukan dengan mencermati lagi definisi operasional dan

menuangkan dalam rencana kinerja. Indikator tersebut sudah menggambarkan

mandat yang diemban oleh B2P2TOOT sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2017 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan, relevan, dapat diukur. Indikator relevan dengan

kinerja yang akan dicapai, mewakili pelaksanaan tupoksi, dan mencerminkan

yang kinerja. Sedangkan dapat diukur bahwa indikator tersebut jelas

ukurannya, formulasi perhitungannya dapat diidentifikasi, dan cara

menghitungpun tertuang dalam definisi operasional.

7) Belum seluruh indikator bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan pada

indikator IKU telah cukup untuk mengukur kinerja. Perbaikan dilakukan

mencermati definisi operasional indikator tersebut. Hasil diskusi bahwa

indikator tersebut merupakan representasi kinerja, ukuran keberhasilan

memadai. Selain itu indikator juga; selaras dengan tugas pokok fungsi,

menggambarkan kekhasan dengan unit organisasi lain, menjawab isu

strategis, bisa membantu memecahkan masalah didaerah, kearifkan local

berupa jamu, dan berdasarkan prinsip-prinsip terbaik.

8) Belum seluruh indikator bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan pada

indikator ukuran (indikator) kinerja Eselon III dan IV telah memenuhi kriteria

yang baik. Perbaikan dengan menetapkan indikator kinerja Eselon III dan IV.

Indikator tersebut sudah mencerminkan relevansi dan dapat diukur. Relevan

mengambarkan kinerja ditingkatannya, terkait kinerja, merupakan representasi

kinerja yang akan diwujudkan, juga merupakan cerminan dari indikator yang

tertuang dalam perjanjian kinerja antara Kepala B2P2TOOT dengan Kepala

Badan Litbangkes. Sedangkan dapat diukur bahwa indikator tersebut jelas

ukurannya, formulasi perhitungannya dapat diidentifikasi, dan cara

menghitungpun tertuang dalam definisi operasional.

9) Belum ada reward dan punishment berdasarkan hasil pengukuran (capaian)

kinerja mulai dari setingkat Eselon IV keatas telah dikaitkan dengan

(dimanfaatkan sebagai data dasar pemberian reward dan punishment).

Capaian kinerja dari tahun 2018 dan 2019 telah disampaikan untuk pemberian

reward dan punishment, semisal penilaian pada Sasaran Kinerja Pegawai

Page 32: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

32

(SKP) Tahun 2018, beberapa kegiatan terutama publikasi yang tidak tercapai

akan dijadikan target pada penulisan tahun berikutnya. Publikasi yang tidak

tercapai 2018 akan menjadi kumulatif pada tahun 2019. Kepala Seksi

Kerjasama dan Jaringan Informasi, Bidang Program Kerjasama dan Jaringan

Informasi, difokuskan pada kegiatan publikasi 2019, dan dibuktikan dengan

capaian publikasi > 100%. Untuk reward, capaian > 100% contoh rekomendasi

kebijakan diberikan dalam bentuk Eselon IV dan III bersama tim penyusun yang

mengawal rekomendasi kebijakan diberikan kesempatan untuk advokasi hasil

ke pemangku kepentingan. Advokasi bajakah ke Pemerintah Daerah

Kalimantan Tengah. Reward peneliti yang publikasinya terbanyak tahun 2018

diberikan sertifikat dan piagam serta goody bag (yang berisikan hard disk),

yang diserahkan pada Rapat Kerja B2P2TOOT tanggal 19-22 Maret 2019.

10) Publikasi dilakukan secara terbatas dalam e performance dan e_puldatwas

pada indikator laporan kinerja telah dipublikasikan. Perbaikan telah dilakukan

dengan mempublikasikan kinerja pada web: b2p2toot.litbang.kemkes.go.id,

: b2p2toot_kemenkes, facebook:https://www.facebook.com/SaintifikasiJamu/

Publikasi kinerja yang lain dengan aplikasi yang dikembangkan oleh

Kementerian Kesehatan melalui; http://e-performance.kemkes.go.id, dan oleh

Kementerian Keuangan: http://monev.anggaran.depkeu.go.id, serta Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional http://e-monev.bappenas.go.id

11) Belum semua data realisasi tahun ini dibandingkan dengan target jangka

menengah pada indikator laporan kinerja menyajikan data kinerja yang

memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan

pembandingan lain yang diperlukan. Perbaikan pada laporan kinerja tahun

2019 ini sudah membandingkan realisasi dengan target, realisasi tahun 2019

dengan tahun 2018, realisasi 2014-2019 dibandingkan dengan target 2014-

2019, realisasi dibandingkan dengan satuan kerja lain yang setara.

12) Belum seluruh rekomendasi ada persetujuan untuk dilaksanakan pada

indikator evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi

perbaikan perencanaan kinerja yang dapat dilaksanakan. Perbaikan berupa

perubahan target dan alokasi anggaran. Pada output publikasi yang semula

tahun 2018 alokasi anggaran sebesar Rp. 317.995.000,00 dengan target 9

direkomendasikan untuk dinaikkan target dan alokasinya pada tahun 2019

Page 33: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

33

sebesar Rp. 3.083.533.000,00 target 24 publikasi. Rekomendasi yang menjadi

catatan pada evaluasi Sakip 2018 sudah diperbaiki pada laporan kinerja ini

mapun dokumen lain terkait.

13) Belum seluruh rekomendasi ada persetujuan untuk dilaksanakan pada

indikator evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi

peningkatan kinerja yang dapat dilaksanakan. Perbaikan berupa pengawalan

jurnal Tanaman Obat Indonesia agar tetap terjaga akreditasinya. Selain itu

meningkatkan kegiatan untuk publikasi terbukti dengan capaian 2019 yang

lebih tinggi dari 2018.

14) Pemantauan Rencana Aksi dilakukan secara triwulanan. Perbaikan dilakukan

dengan melakukan evaluasi rencana aksi secara bulanan melalui pertemuan

rutin struktural setiap bulan terkait capaian target yang tertuang dalam rencana

aksi, yang kemudian dijadikan dasar dalam pengisian monev bappenas, monev

anggaran dam e performance Kementerian Kesehatan.

15) Belum seluruh evaluasi ada bukti dokumentasi langkah nyata pada indikator

hasil evaluasi Rencana Aksi telah ditindaklanjuti dalam bentuk langkah-langkah

nyata. Perbaikan sudah dilakukan langkah-langkah nyata sebagai tindak lanjut

dari rekomendasi yang disarankan.

16) Baru ada Surat Keputusan tentang Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) terkait

indikator kinerja manajemen internal. Perbaikan dengan menerbitkan SK dan

Tim UPG serta melaksanakan kegiatan seperti melaporkan setiap kegiatan

yang bernuansa gratifikasi. Dalam mendukung upaya WBK/ WBBM telah

diterbitkan SK SPIP (Satuan Pengendali Internal Pemerintah) dan PIPK

(Pengendali Intern atas Pelaporan Keuangan).

D. Pengukuran Kinerja

1. Pengukuran Kinerja Bulanan

Pengukuran kinerja bulanan dilakukan melalui rapat struktrual untuk melihat

capaian kegiatan disesuaikan dengan target dan realisasi anggaran. Hasil pengukuran

kinerja bulanan dimuat dalam monitoring dan evaluasi anggaran, Kementerian

Keuangan. Aplikasi monitoring evaluasi tersebut terlihat pada laman

http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart. Hasil capaian masing-masing kegiatan

disampaikan kepada penanggungjawab kegiatan.

Page 34: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

34

2. Pengukuran Kinerja Triwulanan

Hal yang sama dengan bulanan, pengukuran kinerja triwulanan dilakukan dengan

melihat capaian kegiatan baik penelitian maupun kegiatan rutin disesuaikan dengan

realisasi anggaran. Hasil pengukuran kinerja triwulanan dimuat dalam monitoring dan

evaluasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, melalui aplikasi http://e-

monev.bappenas.go.id/ dan http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart serta

http://e-performance.kemkes.go.id Hasil capaian masing-masing kegiatan disampaikan

kepada penanggungjawab kegiatan.

3. Pengukuran Kinerja Tahunan

Pengukuran kinerja tahunan dilakukan melalui mekanisme laporan akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah, dalam bentuk Laporan Kinerja. Pengukuran kinerja

mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang

Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Anggaran Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian. Berdasarkan Permenkeu tersebut, untuk mengukur

keberhasilan kinerja berdasarkan ketentuan;

Tabel 2.5 Ketentuan Pengukuran Kinerja, B2P2TOOT Tahun 2019

No Kriteria Rata-rata Persentase Capaian

Warna

1 Sangat Baik > 90,00 Hijau

2 Baik > 80,00 – 90 Hijau

3 Cukup atau Normal > 60,00 – 80,00 Kuning

4 Kurang > 50,00 – 60,00 Merah

5 Sangat Kurang < 50,00 Merah

Page 35: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

35

A. Realisasi Kinerja Organisasi

Pada Tahun 2019 B2P2TOOT dapat mewujudkan sasaran strategis berupa

meningkatnya Penelitian dan Pengembangan di Bidang Tanaman Obat dan Obat

Tradisional. Keberhasilan tersebut diukur melalui capaian kinerja yang tercantum dalam

dokumen perjanjian kinerja dan indikator kinerja kegiatan (IKK). Capaian kinerja tertuang

dalam tabulasi sebagai berikut;

Tabel 3.1. Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019

B2P2TOOT Tahun 2019

No Indikator Target Capaian Kinerja

1 Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

2 3 150

2 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

24 30 125

Sedangkan capaian kinerja sesuai dengan yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja,

tertuang dalam tabulasi sebagai berikut:

Tabel 3.2. Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kerja B2P2TOOT Tahun 2019

No Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian Kinerja (%)

1 Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

2 3 150

2 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

24 30 125

3 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

9 9 100

4 Jumlah laporan status kesehatan masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV

1 1 100

Target dan capaian selama 5 tahun terakhir tertuang dalam gambar di bawah ini:

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Page 36: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

36

Gambar 3.1. Perbandingan Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai

Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2015 – 2019

Dari keempat indikator, selama 5 tahun periodisasi Renstra Kemenkes, sesuai

perjanjian kinerja capaian ≥ 100%, hanya pada indikator publikasi yang realisasinya

belum mencapai 100%, kecuali 2019 yang capaian publikasi > 100%. Capaian

publikasi mulai meningkat setelah terakreditasinya Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia,

sesuai Keputusan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti

Nomor: 21/E/KPT/2018 tanggal 9 Juli 2018, ditetapkan sebagai Jurnal Ilmiah

Terakreditasi Peringkat 3. Akreditasi ini berlaku selama 5 tahun yaitu Volume 9 No 1

2016 sampai Volume 13 Nomor 2 Tahun 2020.

Jabaran dari capaian masing-masing indikator tertuang dalam penjelasan dibawah ini.

1. Rekomendasi Kebijakan

Capaian sebesar 3 judul dari target 2 (dua) rekomendasi kebijakan. Kedua

judul tersebut meliputi:

2015

2016

2017

2018

2019

2015

2016

2017

2018

2019

2015

2016

2017

2018

2019

2015

2016

2017

2018

2019

RekomendasiKebijakan

Publikasi Hasil LitbangLaporan Status

Kesehatan

Target 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 24,0 24,0 24,0 24,0 24,0 5,0 20,0 15,0 8,0 9,0 0,0 2,0 1,0 7,0 1,0

Capaian 2,0 3,0 6,0 3,0 3,0 2,0 7,0 12,0 20,0 30,0 5,0 20,0 15,0 8,0 9,0 0,0 2,0 1,0 7,0 1,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

Target

Page 37: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

37

Tabel 3.3. Judul Rekomendasi Kebijakan B2P2TOOT Tahun 2019

No Judul Rekomendasi Kebijakan Nama Peneliti

1 Percepatan Pelaksanaan Asuhan Mandiri TOGA di Jawa Tengah

Fanie Indrian Mustofa, Yuli Widiyastuti, MBS Adi, Enggar Wijayanti

2 Pentingnya Menjaga Ketersediaan Bahan Baku Jamu untuk Pelayanan Kesehatan Tradisional di Jawa Tengah

Wahyu Jokopriyambodo, Anshary Maruzy, Rohmat Mujahid, Dyah subositi

3 Bajakah: Sebuah Awal untuk Harapan Obat Antikanker

Rohmat Mujahid, Tri Widayat, Anshary Maruzy, Sari Haryanti, Mery Budiarti S.

Target rekomendasi kebijakan di B2P2TOOT tercapai sebanyak 150% setelah

melalui rangkaian kegiatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan sebagai

ditetapkan pada awal tahun.

Tahapan penyusunan rekomendasi tentang percepatan asuhan mandiri

TOGA dan pentingnya keberlangsungan bahan baku jamu di Jawa Tengah, proses

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Penentuan tema rekomendasi, tanggal 1 Maret & 16 April 2019

b. Focus group discussion secara round table discussion, tanggal 8-10 Juli

2019

c. Konfirmasi lapangan, tanggal 18 - 20 September 2019

d. Penyusunan naskah rekomendasi, periode September - Oktober 2019

e. Finalisasi rekomendasi kebijakan, tanggal 6-8 Oktober 2019

f. Advokasi naskah rekomendasi di Dinkes Prov Jateng, tanggal 11

November 2019. Dinkes Provinsi Jateng menyambut positif advokasi

percepatan pelaksanaan asuhan mandiri TOGA di Jawa Tengah. Hal ini

terlihat dari undangan Dinkes Provinsi Jateng kepada B2P2TO2T untuk

menjadi narasumber pada workshop penyusunan Panduan Yankestrad.

Integrasi dengan program Indonesia Sehat dengan PIS – PK pada tanggal

3-4 Desember 2019 di Semarang.

Rekomendasi kebijakan tentang bajakah merupakan rekomendasi respon

atas permasalahan di Kalimantan Tengah yang muncul karena pemberitaan hasil

penelitian bajakah untuk antikanker. Terkait munculnya isu yang berkembang di

masyarakat Palangka Raya tersebut, B2P2TOOT melakukan serangkaian

kegiatan untuk menghasilkan rekomendasi sebagai berikut:

Page 38: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

38

a. Pemberitaan bajakah di televisi nasional, periode Agustus minggu ke-2

2019

b. Koordinasi tim B2P2TOOT dengan Dinkes Prov Kalteng, tanggal 19

Agustus 2019

c. Mengikuti rapat koordinasi Sekda Prov Kalteng terkait bajakah, tanggal 20

Agustus 2019

d. Pengambilan sampel, tanggal 20 -22 Agustus 2019

e. Pelaksanaan penelitian: identifikasi, uji skrining fitokimia, uji toksisitas,

periode Agustus minggu ke-4 s.d. November minggu ke-1

f. Penyusunan laporan dan naskah rekomendasi, periode November minggu

ke-2

g. Advokasi hasil penelitian dan rekomendasinya di Setda Prov Kalimantan

Tengah, tanggal 25 November 2019

Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan

Kegiatan yang menunjang keberhasil/kegagalan meliputi:

1. Adanya alokasi pembiayaan yang sudah ditetapkan sebelumnya, termasuk

mekanisme revisi menyesuaikan kondisi dilapangan

2. Tayangan Kompas TV yang mengangkat bajakah dapat untuk mengobati

kanker, bahkan siswa SMA 2 Palangkaraya yang mengikuti lomba dengan

topik bajakah menerima penghargaan diluar maupun Kemendikbud. Viralnya

topik bajakah memudahkan tim B2P2TOOT waktu turun kelapangan.

Page 39: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

39

Kendala yang dihadapi Tahun 2019

Kendala yang dihadapi meliputi:

1. Kesimpangsiuran dan pemanfaatan yang membabi buta. Bajakah yang sudah

viral membangun pemahaman bahwa bajakah bisa digunakan untuk

mengobati kanker. Ujicoba yang dilakukan siswa SMA 2 Palangkaraya hanya

memberikan getah bajakah selama 2 minggu ke tikus yang luka, dan lukanya

semakin mengecil. Ini yang kemudian menjadi simpulan bahwa bajakah dapat

mengobati kanker, padahal tahapan penelitian tidak semudah itu.

2. Banyak orang yang punya keinginan untuk mengakses bajakah, sehingga

menyulitkan pada waktu tim ke lapangan. Bahkan tenaga penyehat tradisional

yang menggunakan bajakah (siswa mendapatkan bajakah dari sini), waktu

diminta menunjukkan bajakah yang mana yang digunakan untuk siswa SMA 2

Palangkaraya tidak bisa menunjukkan karena pertimbangannya rahasia. Ini

menyulitkan untuk tindak lanjut di laboratorium.

3. Karena bajakah yang menarik, maka harus banyak melibatkan pihak untuk

penyusunan rekomendasi, termasuk konfirmasi ke lapangan harus dengan tim

yang komprehensif, akibatnya kekurangan biaya untuk konfirmasi lapangan

Tindak lanjut mengatasi kendala Tahun 2019

Tindak lanjut untuk mengatasi kendala meliputi;

1. Tahapan penelitian bajakah yang belum melalui mekanisme yang baku

ditindaklanjuti di B2P2TOOT dengan sampel yang diperoleh dilapangan.

2. Kesulitan mengakses sampel bajakah diatasi dengan meminta Pemerintah

Daerah Kalimantan Tengah untuk membantu Tim B2P2TOOT mendapatkan

sampel tanaman bajakah.

3. Melakukan revisi anggaran dengan menambahkan alokasi untuk konfirmasi

lapangan yang diambil dari penyusunan formulasi kebijakan

2. Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Tanaman obat dan Obat Tradisional

Yang dimuat di Media Cetak dan atau Elektronik Nasional dan Internasional

Target publikasi yang tertuang dalam Penetapan Kinerja sebanyak 24

karya tulis ilmiah yang dipublikasi pada media cetak atau elektronik, baik nasional

Page 40: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

40

maupun internasional, capaian yang diperoleh sebesar 30 karya tulis ilmiah. Artikel

yang dimuat pada jurnal nasional sebagai berikut:

Tabel 3.4. Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang Dipublikasikan dalam Jurnal Nasional Tahun 2019

No Judul Artikel Nama Penulis Media Publikasi

(Nama Media, Institusi Penerbit, Periode)

1 Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan obat tradisional pada pasien hiperkolesterolemia pada Rumah Riset Jamu Hortus Medicus.

Tyas Friska, Ulfatun Nisa

Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Universitas Padjajaran, Maret 2019, Vol.8, No 1

2 Kajian Tumbuhan Obat yang Banyak Digunakan untuk Aprodisiaka oleh Beberapa Etnis Indonesia

Fauzi, Harto Widodo, Sari Haryanti

Media Litbangkes, Badan Litbangkes, Vol.29 No. 1 Tahun 2019

3 Pemanfaatan Tumbuhan Famili Fabaceae untuk Pengobatan Penyakit Liver oleh Pengobat Tradisional Berbagai Etnis di Indonesia

Harto Widodo Media Litbangkes Vol. 29 No. 1, Maret 2019

4 Efek Sinergis Kombinasi Ekstrak Etanolik Kayu Secang dan Rimpang Lempuyang pada Sel Kanker Payudara MCF-7

Sari Haryanti, Ikayanti MS., Yuli Widiyastuti

Jurnal Kefarmasian Indonesia, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Vol.9 Nno 1 2019.

5 Evaluation of antiurolithic herbal formula for urolithiasis: a randomized open-label clinical study.

Ulfatun Nisa, Peristiwan R. Widhi Astana

Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, Vol.12, Issue 3, 2019

6 Penggunaan Tumbuhan Jerango (Acorus calamus) untuk Pengobatan Berbagai Penyakit pada Delapan Etnis di Provinsi Aceh.

Rahma Widyastuti, Galuh Ratnawati, Saryanto

Media Konservasi, FHut Istitut Pertanian Bogor, Vol. 14 No 1, April 2019

7 Keanekaragaman Genetik Tempuyung (Sonchus arvensis L.) berdasarkan Mara ISSR

Dyah Subositi, Rohmat Mujahid

Majalah Ilmiah Biologi Biosfera: A Scinetific Journal, Fabio Unsoed, Vol.36 No 2. Mei 2019: 57-62

8 Inventarisasi Ragam Tumbuhan obat Berpotensi Sebagai Anti Nyamuk

Dian Susanti, Aniska Novita Sari

Jurnal Vektor Penyakit, Balai Litbangkes Donggala, Vol 13 No 1, 2019: 7-20

9 Efektifitas Metode Blanser terhadap Peningkatan Kualitas Simplisia Temu Mangga (Curcuma mangga Val) setelah Masa Simpan.

Devi Safrina, Merry Budiarti

Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Vol. 16. No. 1 Tahun 2019

10 Karakteristik Mutu Kapsul Ramuan Kebugaran untuk Saintifikasi Jamu

Sofa Farida, Tofan Aries Mana, Tyas Friska Dewi

Jurnal Tanaman Obat Indonesia, B2P2TOOT, Vol. 12-Tahun 2019

Page 41: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

41

No Judul Artikel Nama Penulis Media Publikasi

(Nama Media, Institusi Penerbit, Periode)

11 Keragaman Pertumbuhan Kelembak dari Berbagai Daerah di Jawa Tengah

Nurul Husniyati Listyana, Dyah Subositi, Widyantoro

Jurnal Agritech, Faperta Universitas Muhamadiyah Purwokerto, Volume 21 No 1 Tahun 2019

12 Pengaruh Ketinggian Tempat Tumbuh dan Metode Pengeringan terhadap Organoleptik dan Kadar Asiatikosid Pegagan (Centella asiatica (L) Urb)

Devi Safrina, Endang Brotojoyo, Inas Kamila

Jurnal Teknik Pertanian Lampung, Faperta Unila, Vol. 8-tahun 2019

13 Efek Dua Sediaan Ramuan Jamu pada Pasien Obesitas: Studi Klinis dengan Desain Paralel, Random dan Tidak Tersamar

Zuraida Zulkarnain, Ulfatun Nisa, Enggar Wijayanti, Ulfa Fitriani

Jurnal Kefarmasian Indonesia, FFarmasi Universitas Pancasila, volume 9-tahun 2019

14 Efek Sitotoksik Formula Jamu Daun Sirsak, Buah Takokak, dan Umbi Bidara Upas terhadap Sel Kanker Payudara MCF-7

Yuli Widiyastuti, Ika Yanti Marfuatush Sholikhah, Sari Haryanti

Jurnal Kefarmasian Indonesia,Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Vol. 9-tahun 2019

15 The Combination Infusion of Talinum paniculatum (Jacq.) Gaertn, Centella asiatica (L.) Urb and Curcuma xanthorrhiza Roxb. Effects on Testosterone Levels and Introduction, Climbing and Coitus Frequencies in Male Sprague-Dawley Rats

Nuning Rahmawati, Ika Yanti Marfuatush Sholikhah

Jurnal Tanaman Obat Indonesia, B2P2TOOT Vol. 12-Tahun 2019

16 Status Konservasi Tumbuhan Obat Provinsi Papua dan Papua Barat (Indonesia)

Anshary Maruzy dan Rohmat Mujahid

Media Konservasi, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Vol. 24- Tahun 2019

17 Phytochemicals and cytotoxic evaluation of krangean fruits extract againts HeLa, MCF-7 and HepG2 Cancer Cell line

Yuli Widiyastuti, Ika Yanti Marfuatush Sholikhah, Sari Haryanti

Biosaintifika, Vol. 11 No. 3, Tahun 2019

18 Skrining Aktivitas Anti Tuberkulosis Tumbuhan Obat dari Tumbuhan Ristoja 2012

Galuh Ratnawati, Nita Supriyati

Jurnal Jamu Indonesia, Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, 4(2):54-62, 2019

19 Effect of Patah Tulang Latex (Euphorbia tirucalli L.) of Wound Healing in Wistar Rat

Galuh Ratnawati, Kurniasih, Sari Haryant

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, Vol. 6(3) 2019.

20 Analisis Ramuan Jamu Antihipertensi di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu

Danang Ardiyanto, Tyas Friska Dewi

Jurnal Jamu Indonesia, Biofarmaka IPB, 4(2):42-47, 2019

Page 42: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

42

No Judul Artikel Nama Penulis Media Publikasi

(Nama Media, Institusi Penerbit, Periode)

21 Ethnopharmacological Study of Medicinal Plants Utilization Against Gastritis by Traditional Healers in Central Sulawesi

Nuning Rahmawati, Sari Haryanti, Fanie I.M.

Scienta Journal of Pharmaceutical and Health Vol.9(2):116-125, 2019

22 Respon Pertumbuhan, Produksi dan Kualitas Daun Duduk (Desmodium triquetrum(L.)D.C.) terhadap Ketinggian Tempat Budidaya

Fauzi, Dyah Subositi

Jurnal Jamu Indonesia, Biofarmaka IPB, 4(2):48-53, 2019

23 Durasi Pemberian Air Susu Ibu (ASI) terhadap Perkembangan Anak Usia 24 – 35 Bulan

Aniska Novita Sari Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 35 (3) 91-95

24 Profil Konsumsi Zat Gizi pada Wanita Usia Subur Anemia (Nutrient Intake Profile in Anemic Childbearing Age Women)

Enggar Wijayanti, Ulfa Fitriani

Media Gizi Mikro Indonesia, Balai Litbangkes Magelang, Vol.11 No 1, Desember 2019

25 Studi Etnomedicine Pengobatan Luka Terbuka dan Sakit Kulit pada Beberapa Etnis di Provinsi Kalimantan Barat.

Rohmat Mujahid, Slamet Wahyono, Wahyu Joko Priyambodo, Dyah Subositi

Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, Fakultas Farmasi Unjani Bandung, Vol. 7 No 1, 2019

Tabel 3.5. Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang Dipublikasikan dalam Jurnal Internasional Tahun 2019

No Judul Artikel Nama Penulis Media Publikasi

1 Study of The Genus Curcuma in Indonesia used as Traditional Herbal Medicines

Dyah Subositi, Slamet Wahyono

Biodiversitas, volume 20-2019,

2 Short Communication : Aphrodisiac Plants Used by Dayak ethnic in Central Kalimantan Province, Indonesia

Fauzi, Harto Widodo

Biodiversitas, volume 20-2019

3 Genetic Diversity and Relationship of Alpinia galanga (L.) Willd, in Indonesia using SRAP Markers for Genetic Conservation Strategy

Dyah Subositi, Aniska Novita Sari

Asian Journal of Conservation Biology, Volume 8-2019,

4 Total Flavonoid Content Analysis Four Iler Accessions (Coleus atropurpureus) (L.) Benth) on Lowland Karanganyar, Central Java, Indonesia

Yuli Widiyastuti Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, volume 12-2019,

5 Sequence-related amplified polymorphism (SRAP) marker system for identification of Indonesian Ginger (Zingiber sp.)Genetic Diversity

Dyah Subositi, Anshary Maruzy, Slamet Wahyono

Bioscience Research, Volume 16 tahun 2019, published

Page 43: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

43

Selain sebagai nama penulis pertama dalam artikel terpublikasi, sejumlah peneliti juga

berkolaborasi dengan peneliti dari instansi lain dalam melakukan publikasi. Tabel 7

menunjukkan judul-judul artikel yang mencantumkan nama peneliti tanaman obat dan

obat tradisional sebagai kontributor anggota.

Tabel 3.6. Judul Artikel Ilmiah di Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang Dipublikasikan dalam Jurnal Nasional Tahun 2019 (kontributor anggota)

No Judul Artikel Nama Penulis Media Publikasi

1 Pembuatan Sediaan Tabir Surya Ekstrak Etanol Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa), Aktivitas Inhibisi Fotodegradasi Tirosin dan Kandungan Fenolik Totalnya

Tatang Irianti, TN Saifullah Sulaiman, Nanang Fakhrudin, Siluh Astuti, Nita Testikawati, Sofa Farida, Jovanita Fara Addina, Sari Rosiati Nur Khasanah

Majalah Farmaseutik, volume 15-tahun 2019,

2 Uji Penangkapan Radikal 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) oleh Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa (BI.) Horan) dan Buah Talok (M calabura L.)

Tatang Irianti, Hari Purnomo, Kuswandi Kuswandi, Sindu Nuranto, Damiana Nitya Kanistri, Yosi Bayu Murti, Sofa Farida

Jurnal Tanaman Obat Indonesia, volume 12- tahun 2019,

3 Faktor Determinan Hipertensi pada Pedagang Pasar Cibinong, Jawa Barat

Mugi Wahidin, Annisa Rizky Aprilia, Dwi Susilo, Sofa Farida

Media Litbangkes, volume 29- tahun 2019,

4 Selectivity Index of Alpinia galanga Extract and 1’-Acetoxychavicol Acetate on Cancer Cell Lines

Muhammad Da’I, Khairunnisa Azani M., Andi Suhendi, Sari Haryanti

Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention Vol 10 No 2 tahun 2019

5 Short Communication: rbcL and matK chloroplast DNA compositionof green chireta (Andrographis paniculata) from Indonesia

Muhammad Fauzi Arif, Ganies Riza Aristya, Dyah Subositi, Aniska Novita Sari, Rina Sri Kasiamdari

Biodiversitas Vol 20 No 12, Desember 2019

Kegiatan yang mendukung keberhasilan publikasi karya tulis ilmiah adalah rangkaian

workshop penulisan yang terlaksana pada:

a. Workshop penulisan karya tulis ilmiah untuk publikasi pada jurnal nasional

terakreditasi, tanggal 13-15 Maret 2019 dengan pemateri dari; Lembaga

Eijkman, Universitas Hasanudin, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada,

dan B2P2TOOT

Page 44: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

44

b. Workshop penulisan karya tulis ilmiah untuk publikasi internasional tanggal 28

Mei 2019, dengan narasumber dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah

Mada, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada

c. Workshop penulisan karya tulis ilmiah dari hasil penelitian klinik tanggal 6

Desember 2019 dengan narasumber dari Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret.

Selain publikasi pada jurnal ilmiah, juga dilakukan diseminasi hasil

penelitian langsung kepada pemangku kepentingan, masyarakat, Industri Obat

Tradisional (IOT), Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA), Usaha Kecil Obat

Tradisional (UKOT), Gabungan Pengusaha Jamu dan Gabungan Pengusaha

Farmasi. Diseminasi dalam rangka hilirisasi dilaksanakan tanggal 29-30 Agustus

2019, fokus hasil riset Saintifikasi Jamu. Sebanyak 11 ramuan jamu saintifik yaitu

ramuan asam urat, ramuan tekanan darah tinggi, ramuan wasir, ramuan radang

sendi, ramuan kolesterol tinggi, ramuan gangguan fungsi hati, ramuan gangguan

lambung/maag, ramuan batu saluan kencing, ramuan diabetes melitus, ramuan

obesitas dan ramuan kebugaran. Kegiatan diseminasi dilaksanakan dalam bentuk

paparan hasil riset dan temu bisnis. Paparan yang disampaikan oleh peneliti

bertema:

a. Akan Dibawa Kemana Hasil Saintifikasi Jamu (Kepala Badan Litbangkes)

b. Strategi Percepatan Fitofarmaka (Kepala B2P2TOOT)

c. Peluang Hilirisasi Jamu Saintifik (dr. Danang Ardiyanto)

d. Formulasi Sediaan Ramuan Jamu Saintifik (Sofa Farida, S.Farm, Apt.)

e. Pemanfaatan Hasil Litbang Tanaman Obat (Fanie Indrian Mustofa, MPH)

f. Jamu Saintifik untuk Masyarakat (dr. Zuraida Zulkarnain)

Diseminasi hasil penelitian sisi hulu juga dilakukan di Jakarta tanggal 18-21

November 2019. Lima tema penelitian yang diangkat dalam diseminasi ini adalah:

a. Standarisasi tanaman obat

b. Pengembangan formula jamu

c. Pengembangan bahan baku obat

d. Uji klinik jamu

e. Karakterisasi tumbuhan obat hasil Ristoja.

Page 45: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

45

Sebanyak 8 hasil penelitian dan 23 hasil analisis lanjut sudah didesiminisikan,

yakni:

a. Standardisasi Tanaman Obat Unggulan Tahap III: Perbanyakan, Karakterisasi

dan Evaluasi Aksesi Daun Ungu, Kelembak, Iler dan Daun Duduk oleh Dyah

Subositi, M.Sc

b. Formulasi Sediaan Kapsul Ramuan Jamu Diabetes Mellitus dan Osteoarthritis,

oleh Tyas Friska Dewi, S.Farm., Apt.

c. Pengembangan Johar sebagai Obat Malaria Baru Tahap II, oleh Dr. Ir. Yuli

Widiyastuti, MP.

d. Pengembangan Bahan Baku Obat Anti malaria dan Anti kanker berdasarkan

Hasil RISTOJA, oleh Mery Budiarti S., M.Si

e. Observasi Klinik Kapsul Ekstrak Jamu Hepatoprotektor, oleh dr. Danang

Ardiyanto

f. Observasi Klinis Kapsul Ekstrak Jamu Hemoroid, oleh dr. Peristiwan R. Widhi

Astana

g. Observasi Klinik Formula Jamu Pelancar Air Susu Ibu (ASI), oleh dr. Zuraida

Zulkarnain

h. Observasi Klinis Formula Jamu Anemia, oleh dr. Ulfa Fitriani

Sebanyak 23 judul penelitian dalam payung riset Analisis Lanjut RISTOJA juga

didiseminasikan, yakni:

a. Profiling DNA Euphorbia hirta dan Andrographis paniculata berdasarkan

penanda molekular SRAP, oleh Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., PhD., Fakultas

Biologi Universitas Gadjah Mada

b. Profiling DNA Alpinia galanga dan Zingiber officinale berdasarkan penanda

molekular SRAP, oleh Prof.Dr.Sc.Agr.Ir. Jamsari,MP, Fakultas Pertanian

Universitas Andalah ,

c. Profiling DNA Psidium guajava berdasarkan penanda molekular SRAP, oleh

Dr. Moch. Irfan Hadi, SKM.,MKL., Fakultas Sains Teknologi, Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel Malang

d. Profiling DNA Orthosiphon aristatus dan Tinospora crispa berdasarkan

penanda molekular SRAP, oleh Dr. Elfahmi, MSi.,Apt, Pusat Penelitian

Biosains dan Bioteknologi Institut Teknologi Bandung

Page 46: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

46

e. Profiling DNA Sauropus androgynus berdasarkan penanda molekular SRAP,

oleh Prof. Dr. Aulaniam drh., DES., Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Brawijaya Malang

f. Profiling DNA Blumea balsamifera dan Sida rhombifolia berdasarkan penanda

molekular SRAP, oleh Dr. Isma Kurniatanty,M.Si., Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga

g. Profiling DNA Ageratum conyzoides dan Physalis minima berdasarkan

penanda molekular SRAP, oleh Dr. Ir. Aziz Purwantoro, M.Sc., Fakultas

Pertanian Universitas Gadjah Mada

h. Profiling DNA Curcuma longa berdasarkan penanda molekular SRAP, oleh

Muhammad Hilman, MSi., Fakultas Sains Teknologi Departemen Biologi,

Universitas Airlangga

i. Profiling DNA Centella asiatica dan Phyllanthus niruri berdasarkan penanda

molekular SRAP oleh Azizatur Rahmah, MSi., Fakultas Sains Teknologi

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

j. Profiling DNA Graptophyllum pictum dan Piper betle berdasarkan penanda

molekular SRAP oleh Dr. Ir. I Made Artika, MAppSc., Fakulas Matematika Ilmu

Pengetahun Alam Institut Pertanian Bogor

k. Profiling DNA Curcuma zanthorrhiza, Kaempferia galanga, Zingiber

montanum, dan Zingiber zerumbet berdasarkan penanda molekular SRAP

oleh Dr. Marlina Ardiyani,MSc. , Pussat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia

l. Profiling Fitokimia Justicia gendarussa dan Piper betle menggunakan HPLC

oleh Dr. Dimas Adrianto,MSi., Fakultas Matematika Ilmu Penegtahun Alam

Institut Pertanian Bogor

m. Profiling Fitokimia Orthosiphon aristatus dan Tinospora crispa menggunakan

HPLC oleh Eva Agustina MSI.,, FST Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

n. Profiling Fitokimia Graptophyllum, Sida Rhombifolia dan Zingiber montanum

menggunakan HPLC oleh Dr. Kintoko, MSc., Fakultas Farmasi, Universitas

Ahmad Dahlan

o. Profiling Fitokimia Curcuma zedoaria menggunakan HPLC oleh Dr. RR.

Endang Lukitaningsih, Apt., Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

Page 47: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

47

p. Profiling Fitokimia Ageratum conyzoides, Centella asiatica, Curcua zedoaria,

Phyllanthus niruri, Physais minima dan Sida rhombifolia menggunakan TLC

Densitometri oleh Dr.rer.nat. Yosi Bayu,Apt., Fakultas Farmasi Universitas

Gadjah Mada

q. Profiling Fitokimia Acorus calamus, Blumea balsamifera, Centella asiatica dan

Kaempferia galanga menggunakan HPLC oleh Prof. Deddi Prima Putra, Apt.,

FFarmasi Universitas Andalas

r. Profiling fitokimia Psidium guajava menggunakan HPLC oleh Dr. Muhammad

Insanu, MSi., Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung

s. Profiling fitokimia Alpinia galanga, Graptophyllum pictum, Psidium guajava,

dan Zingiber officinale menggunakan TLC Densitometri oleh Dr. Rika Hartati,

Apt., Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung

t. Profiling fitokimia Physalis minima dan Sauropus androgynus menggunakan

HPLC oleh Dra. Sukmayanti Alegantina, Apt, Puslit Biomedis dan Teknolodi

Dasar Kesehatan

u. Profiling fitokimia Ageratum conyzoides menggunakan HPLC oleh Dr. Sayekti

Wahyuningsih, MSi., Fakultas Matematika Ilmu Pengetahun Alam Universitas

Sebelas Maret

v. Profiling fitokimia Zingiber officinale dan Alpinia galanga menggunakan HPLC

olehLestyo Wulandari, MFarm., Apt., Fakultas Farmasi Universitas Jember

w. Profiling fitokimia Blumea balsamifera, Euphorbia hirta, Kaempferia galanga,

dan Sauropus androgynus menggunakan TLC densiometri oleh Dr. Diniatik,

Apt., Fakultas Farmasi Universitas Muhamadiyah Purwokerto

Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan

1. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia yang sudah terakreditasi sesuai

Keputusan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti

Nomor: 21/E/KPT/2018 tanggal 9 Juli 2018 memudahkan untuk akses

publikasi bagi penelitian

2. Jejaring Dewan Redaksi Jurnal yang ada di lingkungan Badan Litbangkes

yang topiknya sama, memberikan tempat yang memudahkan untuk

publikasi.

3. Kewajiban menerbitkan artikel di jurnal ilmiah dimuat dalam Sasaran KInerja

Pegawai

Page 48: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

48

4. Kegiatan workshop penulisan ilmiah sangat membantu peneliti dalam

meningkatkan kemampuan menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah di

jurnal terakreditasi.

Kendala yang dihadapi tahun 2019

1. Lambatnya dewan redaksi dari jurnal diluar dalam memberikan feedback dari

artikel yang akan diterbitkan, sementara artikel yang sama tidak bisa

dikirimkan ke jurnal lain sebelum ada kepastian ditolaknya publikasi dijurnal

sebelumnya

2. Rendahnya kemampuan strategi publikasi artikel pada jurnal nasional

terakreditasi dan internasional, terutama sebagai penulis pertama dan lebih

banyak yang menyampaikan tulisan pada seminar oral dalam bentuk

prosiding. Ini terkait juga dengan adanya hasil kerja minimal peneliti.

Tindak lanjut mengatasi kendala Tahun 2019

1. Meningkatkan koordinasi dengan dewan redaksi jurnal yang bersangkutan.

Koordinasi dilakukan dengan mengkonfirmasi sampai sejauh mana proses

penerbitan artikel yang dikirimkan

2. Kemampuan strategi peneliti ditingkatkan dalam workshop penulisan jurnal

nasional terakreditasi dan publikasi internasional.

3. Hasil Penelitian dan Pengembangan Yang Dihasilkan di Bidang Tanaman Obat dan

Obat Tradisional

Capaian kinerja sebesar 9 dari target 9 penelitian. Judul terlihat pada tabulasi dibawah ini;

Tabel 3.7. Hasil Litbang Bidang TOOT, B2P2TOOT Tahun 2019

No Judul Penelitian Ketua Penelitian

1 Standarisasi Tanaman Obat Daun Iler: Uji evaluasi, daya hasil dan seleksi aksesi

Dyah Subositi

2 Perkiraan umur simpan simplisia jenis curcuma, zingiber, kaempferia dan alpinia dengan metode Accelerate Sheft Life Test (ASLT) Metode Arhenius

M. Suryana

3 Observasi klinis penderita osteoartritis dengan kapsul esktrak jamu osteoartritis

dr. Danang Ardianto

4 Observasi klinik subjec hiperglikemia yang diintervensi dengan ekstrak ramuan jamu hiperglikemia

dr. Ulfa Fitriani

5 Formulasi sediaan kapsul hiperurisemia dan urolitiasis Sofa Farida

Page 49: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

49

6 Pengembangan Johar sebagai Obat Antimalaria Tahap II: Standarisasi tanaman, standarisasi ekstrak fraksi etil asetat dan optimalisasi metode sintesa Casiarin A dari barakol

Yuli Widiyastuti

7 Uji klinis formula jamu rhinitis alergi dibandingkan loratandin dr. Fajar Novianto

8 Uji praklinik aktifitas dan toksisitas ramuan jamu hiperglikemi hasil Ristoja

Nuning Rahmawati

9 Penelitian lanjutan Ristoja Tahap 2: Penemuan fraksi aktif antimalaria dan fraksi aktif antikanker

Merry Budiarti

Ringkasan hasil penelitian sebagai berikut:

a) Studi Klinik Formula Jamu Rhinitis Alergi Dibanding Loratadin

Rhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore,

rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai

oleh Imunoglobulin E (IgE). Berbagai efek samping akibat obat anti alergi

menyebabkan masyarakat mencari alternatif pengobatan menggunakan bahan alam

(back to nature). Tanaman obat yang dapat meringankan gejala rhinitis alergi antara

lain daun sembung, cabe jawa, jahe, dan rumput teki.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai keamanan dan khasiat formula jamu

rhinitis alergi pada subyek dengan gejala rhinitis alergi persisten sedang dibanding

loratadin. Desain penelitian open label randomized clinical trial dengan paralel

design. Dosis formula jamu terdiri dari 10 gram daun sembung, 8 gram buah cabe

jawa, 5 gram rimpang jahe, dan 7 gram rimpang rumput teki. Sebanyak 109 subyek

diberikan jamu rebusan selama 4 minggu diminum 2 kali sehari dan 111 subyek

minum loratadin 1x10mg selama 4 minggu. Pada H0 dan H28 masing-masing

kelompok diperiksa darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, eosinofil, total serum IgE,

rhinitis quality of life questionnaire (RQLQ), visual analog score (VAS), dan Short

Form-36 (SF-36).

Hasil menunjukkan darah rutin, fungsi hati, dan fungsi ginjal masing-masing

kelompok dalam rentang normal antara sebelum dan sesudah penelitian.

Pemeriksaan eosinofil dan IgE rata-rata mengalami penurunan diantara kedua

kelompok. Penilaian RQLQ dan VAS rata-rata mengalami penurunan sedangkan SF-

36 mengalami kenaikan diantara kedua kelompok.

b) Penelitian Lanjutan Ristoja Tahap 2: Penemuan Fraksi Aktif Antimalaria dan Fraksi

Aktif Antikanker

Page 50: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

50

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan

ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Kasus resistensi mendorong munculnya

penelitian untuk menemukan anti malaria yang baru. Kriteria obat anti malaria yang

ideal adalah obat yang efektif terhadap semua jenis dan stadium parasit,

menyembuhkan infeksi akut maupun laten, efek samping ringan dan toksisitas

rendah. Oleh karena itu, dilakukan upaya melalui penelitian terhadap tanaman obat

yang digunakan secara tradisional oleh masyarakat untuk mengobati malaria.

Keempat jenis tumbuhan obat tersebut, antara lain akar Bambusa vulgaris,

rimpang Kaempferia galanga, daun Momordica charantia, dan daun Sida rhombifolia.

Pada penelitian ini, masing-masing ekstrak keempat jenis tumbuhan tersebut

dilakukan pengujian aktivitas antimalaria kembali dengan metode antiplasmodium

secara in vitro menggunakan parasit Plasmodium falciparum strain 3D7. Hasil

pengujian tersebut menunjukkan bahwa hanya akar Bambusa vulgaris yang

berpotensi sebagai antimalaria dengan nilai IC50 berturut-turut 2,72 μg/mL (nonpolar)

dan 2,86 μg/mL (polar). Nilai IC50 tersebut menunjukkan bahwa aktivitas antimalaria

yang dimiliki oleh akar bambu termasuk dalam kategori moderat.

Penyakit lain, menurut data SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) tahun 2007,

kanker payudara merupakan kasus terbanyak (16,85%) yang diderita pasien rawat

inap di seluruh rumah sakit di Indonesia (Kementerian Kesehatan, 2013). Inovasi

manajemen terapi kanker yang berkesinambungan dan komprehensif masih sangat

diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan penyembuhan, mengurangi angka

kematian, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Salah satu metode

pembaruan terapi kanker yang potensial adalah melalui riset eksplorasi dan

identifikasi senyawa dengan aktivitas antikanker dari tumbuhan (Naithani dkk., 2008).

Penelitian ini dilakukan untuk menemukan fraksi aktif dari ekstrak tumbuhan obat

hasil penelitian 2018, yang berpotensi sebagai agen kemopreventif melalui target

aksi aktivitas sitotoksik pada model sel kanker payudara T47D, sel kanker kolon

WiDr, dan sel kanker serviks HeLa secara in vitro.

Pada penelitian ini, dilakukan profiling KLT terhadap ekstrak diklormetan Mikania

micrantha bagai dasar penentuan sistem pelarut yang digunakan pada proses

fraksinasi menggunakan metode KKV. Hasil kromatogram juga menunjukkan ekstrak

tersebut mengandung golongan senyawa steroid, terpenoid, dan saponin.

Page 51: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

51

c) Formulasi Sediaan Kapsul Ramuan Jamu Hiperurisemia dan Urolithiasis

Ramuan Jamu Hiperurisemia (RJH) yang terdiri dari daun tempuyung, kayu

secang, daun kepel, rimpang temulawak, rimpang kunyit dan herba meniran mampu

menurunkan asam urat darah subjek penelitian sebanding dengan Allopurinol, serta

tidak mengganggu fungsi hati, fungsi ginjal, dan darah rutin. Hal yang sama terlihat

dari Ramuan Jamu Urolithiasis (RJU) yang terdiri dari daun tempuyung, daun kumis

kucing, daun keji beling, herba alang-alang, temulawak, kunyit dan meniran mampu

melarutkan batu uric pada saluran kemih tanpa merusak pada organ saluran kemih.

Pemberian ramuan jamu selama 28 hari tidak mengganggu/ mengubah fungsi faal

hati, faal ginjal maupun elektrolit. Hal ini menunjukkan kedua ramuan tersebut

memiliki efektifitas dan keamanan yang baik.

Namun, Konsumsi ramuan jamu oleh masyarakat pada umumnya berupa

sediaan rebusan. Hampir semua pasien dapat menyiapkan sediaan ini di rumah

masing-masing. Bentuk sediaan rebusan memiliki kekurangan dalam hal kandungan

air pada sediaan rebusan memicu terjadinya reaksi hidrolisis sehingga stabilitas

kandungan zat menjadi terganggu. Sediaan rebusan juga kurang nyaman dikosumsi

karena dosis yang besar dan rasa yang pahit. Oleh karena itu, perlu dilakukan

pengembangan bentuk sediaan yang lebih nyaman dan menyenankan untuk

dikonsumsi. Adapun salah satu alternatif bentuk sediaan adalah bentuk sediaan

kapsul.

Langkah awal adalah merebus ramuan jamu untuk mendapatkan ekstrak air.

Penggunaan ekstrak air bertujuan untuk menyesuaikan dengan penyiapan jamu di

masyarakat. Diharapkan ekstrak yang terambil menyerupai dengan hasil rebusan

yang dilakukan oleh masyarakat. Selanjutnya, filtrat dipisahkan dari ampas untuk

dibuat ekstrak serbuk menggunakan spray dryer. Ekstrak serbuk kemudian dilakukan

granulasi basah dengan penambahan bahan pengikat dan bahan pengisi sehingga

terbentuk massa granul. Granul yang terbentuk dilewatkan pada mess 16/18 untuk

mendapatkan granul yang seragam. Granul kemudian dikeringkan hingga didapat

kadar air < 3 %. Bahan pengikat yang digunakan adalah polivinilpirolidon (PVP) 1%,

sedangkan bahan pengisi yang tambahkan dilakukan variasi, yaitu avicel 102,

amylum dan lactose untuk menentukan mana yang memberikan parameter kualitas

terbaik. Sehingga terdapat 3 sampel untuk masing-masing ramuan yaitu RJH-1

Page 52: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

52

(avicel 102), RJH-2 (amylum), RJH-3 (lactose), dan RJU-1 (avicel 102), RJH-2

(amylum), RJH-3 (lactose).

Pengamatan organoleptis menunjukkan baik RJH-1, RJH-2 dan RJH-3

menghasilkan bentuk serbuk, berwarna cokelat tua, berasa pahit dan beraroma khas

jamu. Sedangkan untuk RJU-1, RJU-2 dan RJU-3 juga menunjukkan bentuk serbuk,

berwarna cokelat tua, berasa pahit dan beraroma khas jamu.

Karakteristik fisik yang diamati adalah sifat alir yang meliputi waktu alir, sudut

diam dan indeks pengetapan.

Granul yang telah diisikan kedalam cangkang kapsul selanjutnya diujikan waktu

hancur menggunakan alat disintegration tester. Semua sampel uji memiliki waktu

hancur yang baik.

d) Observasi Klinis Penderita Osteoartritis Dengan Kapsul Ekstrak Jamu Osteoartritis

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi yang paling banyak dijumpai di

masyarakat. Penyakit ini menyebabkan hilangnya jam kerja yang besar serta biaya

pengobatan yang tinggi. Sampai saat ini masih belum ditemukan obat yang dapat

menyembuhkan OA hingga tuntas. Pengobatan yang diberikan dokter dalam

penatalaksanaan OA umumnya ditujukan mengatasi gejala dan memperbaiki

aktivitas sehari-hari (symptom modifying effect) serta pencegahan dan perbaikan

kerusakan struktur rawan sendi (structure modifying effect). Oleh karena itu, masih

diperlukan pengembangan pengobatan alternatif yang efektif dan aman terutama

dari sediaan bahan alam atau tanaman obat.

Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian observasi klinik

sediaan kapsul ekstrak jamu OA dibandingkan dengan obat meloxicam sehingga

diperoleh bukti ilmiah (evidence based) khasiat dan keamanan kapsul ekstrak jamu

OA yang lebih mudah diminum, praktis dan mudah dibawa pasien. Desain penelitian

observasi klinik dengan paralel design, untuk menilai keamanan dan kemanfaatan

penggunaan kapsul ekstak jamu pada subjek penelitian dengan osteoartritis

genu/sendi lutut dibandingkan dengan obat modern meloxicam. Tempat penelitian di

Rumah Riset Jamu B2P2TO2T Tawangmangu. Pelaksanaan penelitian berlangsung

selama 11 bulan. Individu subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

diikutsertakan pada studi ini dengan pemberian sediaan kapsul ekstrak selama 4

minggu dibandingkan obat meloxicam. Parameter yang digunakan untuk

mengevaluasi khasiat adalah gejala klinis, skor visual analogue scale (VAS),

Page 53: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

53

fungsional sendi dan Short Form (SF)-36. Untuk mengevaluasi keamanan digunakan

nilai darah rutin, SGOT, SGPT, BUN, dan kreatinin. Formula formula kapsul ekstrak

jamu osteoartritis mampu:

1. Memperbaiki gejala klinis OA, menurunkan rerata skor VAS dan

meningkatkan lingkup gerak sendi sebagai parameter khasiat sebanding

dengan meloxicam pada pemberian setiap hari selama 2 8 hari, .

2. Tidak menimbulkan efek samping yang serius pada pemberian selama 28

hari.

3. Tidak mengganggu atau mengubah fungsi ha t i , f u n g s i ginjal,

hemoglobin, angka leukosit dan trombosit.

4. Mampu menaikan kualitas hidup subyek secara bermakna sebanding

dengan obat meloxicam.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kapsul ekstrak jamu osteoartritis OA secara klinis,

khasiatnya sebanding dengan meloxicam dan aman setelah intervensi selama 28

hari.

e) Observasi klinis khasiat dan keamanan ekstrak ramuan penurun gula darah pada

subjek hiperglikemia

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit menahun dan progresif ditandai

dengan kadar gula darah melebihi normal disebabkan oleh kekurangan hormon

insulin, baik secara absolut (kadar insulin benar-benar berkurang) maupun relatif

(kadar insulin cukup tetapi fungsinya menurun). Trias gejala klinis DM adalah banyak

makan, banyak minum, dan sering kencing (poliuri, polidipsi dan polifagi). Hal ini

karena pada penderita DM terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan

protein.

Ramuan jamu yang terdiri dari daun salam, sambiloto, kayu manis, dan

temulawak sudah digunakan secara turun temurun untuk mengobati hiperglikemia.

Penelitian pra klinis sebelumnya membuktikan bahwa penggunaan ramuan jamu

dengan daun salam, herba sambiloto, kayu manis, dan temulawak pada tikus tebukti

aman/tidak toksik.

Desain penelitian adalah observasi klinis dengan intervensi tersamar tunggal

acak untuk menilai keamanan dan kemanfaatan penggunaan jamu pada subjek

penelitian dengan hiperglikemia.

Page 54: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

54

Formula kapsul ekstrak ramuan penurun gula darah berkhasiat meningkatkan

kualitas hidup tanpa disertai penurunan kadar gula darah puasa subjek

hiperglikemia. Formula kapsul ekstrak ramuan penurun gula darah aman bagi subjek

hiperglikemia.

f) Pengembangan Johar (Senna siamea) sebagai obat malaria. Tahap III; Standarisasi

tanaman, ekstrak alkaloid dan standarisasi fraksi etyl asetat daun johar dengan

metode HPLC.

Point prevalence malaria menurut Riskesdas 2013 adalah sebesar 1,3%,

meskipun angka ini belum bisa menggambarkan keadaan sebenarnya per tahun

karena kasus malaria mengalami peak-peak pada waktu tertentu (Riskesdas, 2013).

Jika dibandingkan dengan tahun 2010, angka point prevalence pada tahun 2013 naik

dua setengah kali dari tahun 2010. Proporsi penyebab malaria berdasarkan spesies

parasit terbesar adalah Plasmodium falsiparum. Jenis ini telah resisten terhadap

regimen pengobatan standar menggunakan klorokuin. Untuk mengatasi resistensi

tersebut WHO merekomendasikan pengobatan dengan artemisinin yang biasa

dikombinasikan dengan obat lain yang disebut ACT (Artemisinin combination based

therapy). Obat malaria Artemisinin Combination Based Therapy (ACT) yang

digunakan di Indonesia sampai saat ini masih sepenuhnya import dari Cina.

Johar (Cassia siamea) merupakan salah satu tanaman obat yang telah

digunakan secara empiris oleh masyarakat untuk mengatasi malaria. Hasil penelitian

pra-klinis ekstrak daun johar menunjukkan aktivitas sebagai anti malaria dengan

menekan pertumbuhan dan mematikan plasmodium. Sedangkan hasil uji klinis tahap

I ekstrak johar terhadap orang sehat memberikan hasil bahwa ekstrak Johar aman

terhadap fungsi hati dan ginjal subyek penelitian.

Penelitian dilakukan dengan metode survei dan eksperimental di

laboratorium. Penelitian dibagi dalam 3 segmen kegiatan yaitu riset bagian hulu yang

dilaksanakan oleh Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, riset

bagian tengah dalam pengembangan teknik ekstraksi dan isolasi senyawa aktif

dilakukan oleh Pusat Penelitian Kimia LIPI, dan riset bagian hilir terkait

pengembangan sediaan obat, standarisasi ekstrak dan uji aktivitasnya dilakukan oleh

Fakultas Farmasi UNAIR. Penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Page 55: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

55

1. Aksesi johar yang berasal dari berbagai wilayah pada koleksi tahap I dapat

beradaptasi dengan baik pada kondisi lingkungan di Karangnyar pada

ketinggian 200 m dpl.

2. Johar aksesi Pacitan memiliki kadar casiarine tertinggi sebesar 0,14%

3. Metode ekstraksi super kritis menggunakan CFC tidak tepat dilakukan untuk

menghasilkan ekstrak yang mengandung Casiarine A.

4. Untuk standarisasi ekstrak johar dengan baku standar Casiarine A dapat

menggunakan metode HPLC

5. Uji aktivitas sebagai profilaksis fraksi etil asetat johar menunjukkan bahwa

dosis EA 216,45 mg/kg BB atau setara casiarine A 10 mg/kg bb memberikan

penghambatan pertumbuhan parasite yang sama dibandingkan dengan

kontrol doksisiklin.

g. Penelitian perkiraan umur simpan simplisia jenis curcuma, zingiber, kaempferia dan

alpine dengan metode Accelerate Shelf Life Test (ASLT) Model Arrhenius.

Simplisia dari jenis curcuma, zingiber, kaempferia dan alpinia merupakan

simplisia utama yang digunakan dalam formula jamu yang belum dilakukan penelitian

tentang perkiraan umur simpannya hingga tetap terjaga kualitas, keamanan dan

khasiatnya. Metode ASLT model Arrhenius merupakan salah satu metode yang umum

digunakan untuk mengetahui perkiraan umur/masa simpan produk agro dengan teknik

mempercepat proses degradasi atau reaksi dalam percobaan yaitu dengan

meningkatkan suhu penyimpanan pada beberapa suhu di atas suhu kamar, sehingga

mempercepat umur simpan berdasarkan analisis waktu. Metode ASLT yang

digunakan dalam menentukan masa simpan jenis curcuma, zingiber, kaempferia dan

alpinia adalah dengan penyimpanan simplisia pada suhu masing-masing 25OC, 35OC,

dan 45OC menggunakan oven dengan flap 50%. Kemudian pengamatan dilakukan

pada hari ke 0 (h0), hari ke 14 (h1), hari ke 28 (h2), dan hari ke 42 (h3) pada masing-

masing sampel. Sampel yang diuji merupakan sampel yang berasal dari daerah

Wonogiri, Jawa Tengah dan dilakukan proses pascapanen sesuai SOP pascapanen

tanaman obat dalam 1 batch.

Page 56: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

56

Parameter standar simplisia digunakan uji makroskopik, susut pengeringan,

kadar minyak atsiri dan kadar air, kadar sari, kadar abu, kandungan kimia simplisia,

dan cemaran mikroba. Penelitian dilakukan di B2P2TOOT Tawangmangu dari bulan

Januari – Desember 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

1. Uji makroskopik (identifikasi) dengan organoleptik meliputi bau, rasa dan

warna tidak mengalami perubahan signifikan dengan perlakuan

penyimpanan baik berdasarkan waktu maupun suhu.

2. Kadar sari menunjukkan keempat sampel memenuhi syarat minimal kadar

sari baik kadar sari larut air maupun kadar sari larut etanol, hanya jahe

mengalami kadar sari larut air rerata yang melebihi ambang batas yang

disyaratkan dalam FHI yaitu 20,9163% > 15,8%.

3. Kadar minyak atsiri dan kadar air merupakan salah satu parameter standar

simplisia yang diujikan dengan hasil hampir semua sampel menunjukkan

kadar minyak atsiri mengalami penurunan kadar selama penyimpanan

dalam berbagai suhu, sedangkan kadar air ada yang cenderung menurun

yaitu lengkuas dan temulawak, sementara yang naik yaitu kunyit putih dan

jahe.

4. Cemaran mikroba termasuk unsur yang sangat penting sebagai salah satu

parameter standar simplisia, dimana dinyatakan sebagai salah satu tolok

ukur safety (keamanan) dari simplisia sebagai bahan jamu. Hasil uji

cemaran baik angka kapang maupun mikroba menunjukkan bahwa

semakin lama waktu penyimpanan dan semakin tinggi suhu penyimpanan

semakin menurunkan tingkat cemaran kapang dan mikroba.

h. Penelitian Uji Praklinik Aktivitas dan Toksisitas Ramuan Jamu Hiperglikemik Hasil

Ristoja

Page 57: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

57

Diabetes melitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah suatu gejala

kelainan dalam tubuh yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah

(hiperglikemia). Beberapa alternatif terapi farmakologi DM dengan obat konvensional

meliputi penggunaan golongan sulfonilurea, biguanid, thiazolidin, meglitinid, inhibitor

dipeptidil peptidase IV dan inhibitor α-glukosidse. Masing-masing bekerja secara

spesifik sesuai mekanisme aksinya (Rang et al, 2003). Intestinal α-glukosidase

merupakan enzim yang berperan penting dalam sistem digesti dan menghidrolisis α-

1,4-glukosida. Penghambatan enzim α-glukosidase akan menurunkan digesti dan

uptake karbohidrat secara signifikan berefek pada bekurangnya kadar glukosa darah

postprandial pada DM tipe II (Freid-Jaiyesimi et al, 2009).

Badan Litbang Kesehatan cq B2P2TOOT telah melaksanakan Riset

Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) untuk memperoleh database informasi ramuan

dan tumbuhan obat berbasis kearifan local. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan

konfirmasi secara evidence based sebanyak 25 tanaman obat (TO) yang secara

tradisional telah dimanfaatkan oleh para penyehat tradisional di masing-masing etnis

sebagai bahan pengobatan kencing manis (DM) berdasarkan pendekatan reverse

pharmacology. Uji keamanan dilakukan dengan uji toksisitas akut sedangkan uji

aktivitas antihiperglikemik dilakukan secara in vitro melalui uji penghambatan aktivitas

α-glukosidase dan alfa amilase. Data kuantitatif yang diperoleh dari uji aktivitas dan

toksisitas dianalisa secara statistik menggunakan uji anova dan uji t berpasangan.

Berdasarkan skrining aktivitas in vitro diketahui sejumlah ekstrak etanol dan

ekstrak air antara lain ekstrak etanol Archidendron jiringa dan Excoecaria

cochinchinensis serta ekstrak air Archidendron jiringa dan Albertisia papuana

menunjukkan aktivitas antihiperglikemik melalui mekanisme penghambatan alfa

amylase dan alfa glucosidase.

i. Standarisasi TO

Selain penelitian dari DIPA B2P2TOOT juga dilakukan penelitian dengan sumber

pembiayaan dari Sekretariat Badan Litbangkes berupa Riset Pembinaan Kesehatan.

Judul riset tersebut sebagai berikut:

Page 58: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

58

Tabel 3.8. Judul Riset Pembinaan Kesehatan B2P2TOOT Tahun 2019

No Judul Penelitian Ketua Penelitian

1 Pengaruh Poliploidisasi terhadap Pertumbuhan dan Kadar Flavonoid Tempuyung (Sonchus arvensis L.)

Nur Rahmawati

2 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar Andrografolida sebagai Senyawa Penanda Ramuan Jamu Saintifik Diabetes Mellitus dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

Tyas Friska

Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan

1. Pembahasan topik penelitian dilakukan Tahun-2.

2. Pengalokasi penganggaran dalam satu output hasil penelitian dan pengembangan

tanaman obat dan obat tradisional, dimana judul dimasukkan dalam komponen

memudahkan revisi apabila dalam perjalanannya terdapat perubahan metode

penelitian.

3. Kepemilikan sarana penelitian seperti kebun percobaan, laboratorium hewan

coba, laboratorium terpadu dan Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus.

Kendala yang dihadapi tahun 2019

1. Keterbatasan peneliti. Peneliti yang sama harus melakukan kegiatan Riset

Kesehatan Nasional.

2. Peneliti dituntut untuk memenuhi hasil kerja minimal peneliti maka peneliti dibagi

sesuai dengan jumlah penelitian.

3. Beberapa penelitian yang memerlukan kaji etik dalam proses pengajuannya

terdapat perubahan judul yang berimplikasi pada perubahan metodologi, sampel

dan anggaran.

4. Pengadaan bahan belum bisa dilakukan sebelum keluarnya hasil kaji etik,

sehingga waktu untuk pengadaan semakin pendek.

5. Mekanisme lelang dengan lelang cepat kadang tidak tahu profilnya rekanan.

6. Pengadaan barang dan jasa dengan pemberlakukan Layanan Pengadaan Secara

Elektronik (LPSE 4.3) belum semua pihak familiar, baik pengguna maupun

penyedia,

7. Sistem LPSE sering mengalami gangguan server, sehingga memperngaruhi

proses pengadaan

Page 59: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

59

Tindak lanjut mengatasi kendala Tahun 2019

1. Keterbatasan penelitian disiasati dengan pembagian peneliti. Peneliti yang

menjadi ketua pelaksana 2019 tidak dilibatkan pada riset nasional.

2. Hasil kerja minimal disiasati seorang peneliti hanya boleh menjadi 1 ketua

pelaksana penelitian dan 2 anggota peneliti. Namun, dalam pelaksanaan kegiatan

misalnya pengumpulan data bisa melibatkan peneliti lain.

3. Melakukan revisi perubahan judul, metodologi dan sampel sesuai masukan dari

kaji etik. Revisi selanjutnya ditindaklanjuti dengan revisi petunjuk operasional

kegiatan.

4. Pengadaan dilakukan dengan mekanisme lelang cepat dengan menunjuk merk

dan volume. Dengan mekanisme e_procurement maka rekanan yang sudah

masuk SIKAP tinggal mengajukan penawaran dengan mengisi harga. Harga yang

terendah menjadi pemenang.

5. Profil rekanan yang tidak diketahui maka pada waktu pengerjaan pengadaan

bahan, rekanan dikawal agar tidak jadi wanprestasi

6. Belum familiar dengan LPSE 4.3 diantisipasi dengan mengundang atau

mengirimkan pengguna untuk workshop.

7. Server yang sering down, maka pengguna sesering mungkin mengecek ke system

LPSE.

4. Jumlah laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional

Wilayah IV

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program Pemerintah yang

bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat

Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera. Program ini merupakan

produk dari Undang-Undang (UU) Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional dan UU Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS).

Jaminan Kesehatan Nasional bertujuan untuk menjaga masyarakat agar tetap

produktif, baik secara sosial maupun ekonomi. Keberadaan program Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) diharapkan mampu membuat rakyat lebih sejahtera. Perjalanan 5 tahun

pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional menunjukkan masih terdapat beberapa hal

yang dinilai memerlukan perbaikan. Beberapa isu yang mengemuka dalam perjalanan

Page 60: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

60

JKN, antara lain defisit, mutu layanan klinis, besaran tariff Indonesia Case Base Group

(INA-CBGs), klasifikasi dan kompetensi rumah sakit, standar mutu layanan rumah sakit,

konflik manajemen dan dokter, keterbatasan sumber daya manusia kesehatan

profesional, disharmoni regulasi, ketidaksesuaian regionalisasi tarif dengan unit cost

pelayanan, kelengkapan petunjuk teknis pelayanan JKN, sosialisasi dan edukasi JKN,

keberadaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) terintegrasi antara BPJS Kesehatan

dengan Fasilias Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan

Tingkat Lanjut (FKRTL), kemampuan teknis verifikator, fraud, besaran iuran premi, tarif

e-catalogue, keterlambatan pencairan jasa pelayanan, model CoB, peran dinas

kesehatan, peran Tim Kendali Mutu dan Kendala Biaya.

Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional

mengamanatkan seluruh penduduk masuk sebagai peserta BPJS Kesehatan paling

lambat tanggal 1 Januari 2019. Setiap peserta berhak memperoleh manfaat jaminan

kesehatan yang bersifat pelayanan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif,

kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai

dengan kebutuhan medis yang diperlukan. Pemerintah dan Pemerintah Daerah

bertanggungjawab atas ketersediaan fasilitas kesehatan dan penyelenggaraan pelayanan

kesehatan untuk pelaksanaan program jaminan kesehatan.

Instruksi Presiden Nomor 8 tahun 2017 tentang Optimalisasi pelaksanaan program

Jaminan Kesehatan Nasional, Menteri Kesehatan antara lain diinstruksikan untuk

menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan

Nasional, terutama obat esensial, serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana

serta sumber daya manusia pada fasilitas kesehatan bersama Pemerintah Daerah,

TNI/Polri, dan swasta.

Evaluasi merupakan bagian dari upaya untuk menjamin pencapaian tujuan dari

Jaminan Kesehatan Nasional, sebagai dasar atas koreksi yang harus dilakukan. Pada

Perpes tersebut mengamanatkan Menteri berkoordinasi dengan Dewan Jaminan Sosial

Nasional (DJSN) untuk melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan

Jaminan Kesehatan.

Program Jaminan Kesehatan Nasional telah berjalan selama 5 tahun. Pemerintah

perlu melihat secara komprehensif seluruh aspek yang mempengaruhi pelaksanaan

program tersebut, baik ditinjau dari sisi regulasi, tata kelola, penyelenggara, penyedia

pelayanan kesehatan, peserta, maupun hal-hal terkait lainnya. Penilaian yang

Page 61: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

61

komprehensif ini diperlukan dalam rangka penyusunan rekomendasi kebijakan serta

perbaikan yang berkelanjutan dan penyempurnaan dari Jaminan Kesehatan Nasional,

melalui penelaahan terhadap instrumen legal, teknis, dan pembiayaan

Tujuan umum pelaksanaan riset ini; dihasilkannya rekomendasi kebijakan untuk

penguatan pencapaian Pelayanan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage,

UHC) dan perbaikan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Secara khusus tujuan khusus yang ingin dicapai adalah:

a. Diperolehnya baseline indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional 2020 – 2024 dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020 –

2024 berbasis fasilitas kesehatan.

b. Diperolehnya gambaran kondisi fasilitas pelayanan kesehatan (supply side) di era

Jaminan Kesehatan Nasional (2019) dan perbandingannya dengan kondisi tahun

2011 dalam Rifaskes 2011.

c. Dihasilkannya pemetaan kemampuan puskesmas dalam tatalaksana 144

diagnosa penyakit.

d. Diperolehnya informasi dan rekomendasi perbaikan tata kelola (governance)

Jaminan Kesehatan Nasional.

e. Diperolehnya informasi dan rekomendasi sistem informasi JKN.

f. Dihasilkannya informasi dan rekomendasi engenai kepesertaan JKN.

g. Dihasilkannya informasi dan rekomendasi mengenai kesiapan sumber daya

manusia.

h. Diperolehnya informasi dan rekomendasi mengenai obat dan alat kesehatan

terkait JKN

i. Diperolehnya informasi dan rekomendasi mengenai pembiayaan JKN

j. Diperolehnya informasi dan rekomendasi mengenai pelayanan JKN (kesiapan

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama [FKTP] dan Fasilitas Kesehatan Rujukan

Tingkat Lanjutan [FKRTL], kredensialing, aksesibilitas, sistem rujukan, serta

clinical pathway).

k. Diperolehnya informasi mengenai kendala dalam pelaksanaan JKN di tingkat

FKTP dan FKRTL.

l. Diperolehnya informasi outcome JKN (efektivitas, responsivitas, mutu layanan,

efisiensi, dan keberlanjutan).

Page 62: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

62

B2P2TOOT selaku Korwil IV mengampu lokasi provinsi; Kepulauan Riau, Jambi,

Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi

Barat. Tahapan kegiatan Rifaskes tertuang dalam gambar berikut:

Gambar 3.3. Tahapan Pelaksanaan Rifaskes Korwil IV B2P2TOOT Tahun 2019

Detil tahapan tiap kegatan terlampir dalam tabel berikut:

Tabel 3.9. Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Riskesdas Korwil IV B2P2TOOT Tahun 2019

No Tahapan Kegiatan

Jambi Kepri Kalteng Kaltim Kaltara Sulteng Sulbar

1. Rapat Koordinasi Teknis

20-22 Feb

21-23 Feb

18-20 Feb

18-20 Feb

4-6 Maret

20-22 Feb

22-24 Feb

2. Rekrutmen Enumerator

Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret

3. Workshop enumerator

22-28 April

25 April – 1 Mei

22-28 April

22-28 April

20-26 April

22-28 April

24-30 April

4. Pengumpulan Data

29 April – 18 Mei

2-22 Mei 29 April – 18 Mei

29 April – 18 Mei

27 April – 16 Mei

29 April – 18 Mei

1-20 Mei

5 Penyusunan laporan

11-15 November 2019

6 Diseminasi hasil 16-18 Desember 2019

a. Rakornis

Rakornis dimaksudkan untuk memantapkan kesiapan daerah (kabupten/kota)

untuk melaksanakan Rifaskes. Peserta: Kadinkes Prov/kab/kota, PJO prov/kab/kota,

Page 63: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

63

PJT prov/kab/kota, direktur RS terpilih, tim teknis pusat, PAL prov/kab/kota,

perwakilan korwil dan SAL korwil.

Bahan yang dipakai untuk diskusi pada Rakornis meliputi:

1. Surat Keputusan Bupati terkait dengan daerah terpencil dan sangat terpencil

serta aturan pembayaran transport didaerah tersebut

2. Proses perijinan pelaksanaan penelitian di Rumah Sakit, Puskesmas, Apotek,

Laboratorium, klinik, praktek dokter mandiri dan bidan mandiri

3. Jumlah dan Daftar Dokter Praktik Mandiri dikabupaten terpilih

4. Jumlah dan Daftar Klinik Mandiri dikabupaten terpilih

5. Jumlah dan Daftar Bidan Praktek Mandiri dikabupaten terpilih

6. Jumlah dan Daftar Laboratorium dikabupaten terpilih

Hasil yang diperoleh:

1. Tersosialisasinya rencana pelaksanaan Rifaskes

2. Diperolehnya dokumen perencanaan mekanisme rekrutmen enumerator

3. Diperolehnya dokumen perencanaan pelaksanaan workshop enumerator

4. Teridentifikasinya dan ditetapkannya rumah sakit, Puskesmas, klinik, praktek

dokter mandiri, praktek bidan mandiri, laboratorium dan apotek yang menjadi

sampel di tiap provinsi.

5. Diperolehnya dukungan dari pihak terkait atas pelaksanaan Rifaskes

b. Rekrutmen tenaga Rifaskes

Tim Rifaskes berasal dari tim pusat dan tim korwil. Tim pusat berisikan tim teknis dan

sekretariat Riskesnas, sedangkan tim korwil terdiri dari:

1. Penanggung jawab teknis provinsi

2. Koordinator provinsi

3. Penanggung jawab operasional provinsi

4. Penanggung jawab administrasi dan logistik provinsi

5. Staf administrasi dan logistik provinsi

6. Koordinator kabupaten/kota

7. Penanggung jawab teknis kabupaten/kota

8. Penanggung jawab operasional kabupaten/kota

9. Penanggung jawab administrasi dan logistik Kabupaten/kota

10. Enumerator Puskesmas

11. Enumerator Rumah Sakit

Page 64: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

64

Rekrutmen enumerator dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, secara

terbuka. Peserta dengan latar belakang pendidikan kesehatan, menyampaikan

lamaran secara online selanjutnya dilakukan wawancara.

Tabel. 3.10 Jumlah Tenaga Rifaskes Koordinator Wilayah IV, 2019

No Jenis Tenaga Jambi Kepri Kalteng Kaltim Kaltara Sulteng Sulbar

1 PJT Provinsi 1 1 2 1 1 2 1

2 Koordinator Prov 1 1 1 1 1 1 1

3 PJO Provinsi 1 1 1 1 1 1 1

4 PAL Provinsi 1 1 1 1 1 1 1

5 SAL Provinsi 1 1 1 1 1 1 1

6 PJT Kab/Kota 11 7 14 10 5 13 6

7 Korodinator Kab/Kota

1 1 1 1 1 1 1

8 PJO Kab/Kota 1 1 1 1 1 1 1

9 PAL Kab/Kota 1 1 1 1 1 1 1

10 Enumerator Puskesmas

84 36 92 82 30 94 42

11 Enumerator RS 6 4 4 8 2 6 2

c. Pelatihan tim pengumpul data

Pelatihan tim pengumpul data dilakukan oleh koordinator wilayah dengan

narasumber penanggungjawab teknis provinsi/kabupaten/kota yang sudah dilatih

pada workshop sebelumnya. Peserta pelatihan adalah tenaga pengumpul data di

Puskesmas dan rumah sakit. Hasil yang diperoleh setelah pelatihan:

1. Tenaga pengumpul data paham tentang kuesioner dan cara pengumpulan

data

2. Tenaga pengumpul data paham tentang pembagian kerja

3. Tenaga pengumpul data paham tentang mekanisme pengiriman data

d. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa:

1. Data dinas kesehatan. Pelaksana pengumpulan data ditugaskan kepada

penanggung jawab teknis kabupaten/kota.

2. Data Puseksmas. Pelaksana pengumpulan data ditugaskan tenaga

pengumpul data Puskesmas. Setiap tim terdiri dari 2 orang, salah satunya

perawat atau bidan, yang mengumpulkan ± 5 Puskesmas ditambah fasilitas

kesehatan tingkat pertama lainnya seperti laboratorium, klinik, apotek, dokter

praktek mandiri, bidan praktek mandiri.

Page 65: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

65

3. Data rumah sakit. Pelaksana pengumpulan data ditugaskan tenaga pengumpul

data rumah sakit. Setiap tim terdiri dari 2 orang, salah satunya perawat atau

bidan, yang mengumpulkan ± 3 rumah sakit, waktu pengumpulan data satu

rumah sakit 4-6 hari.

e. Penyusunan laporan

Penyusunan laporan dilakukan untuk mendapatkan laporan kegiatan Korwil IV dan

laporan Rifaskes Provinsi Khususnya Dinas Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan

Puskesmas.

f. Diseminasi

Diseminasi ditujukan kepada Kepala Dinas Provinsi, Penanggung Jawab

Operasional Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Materi yang

disampaikan hasil sementara dari Rifaskes Dinas Kesehatan dan Puskesmas,

sebagai pemateri penanggung jawab teknis provinsi.

Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan

1. Surat dukungan Menteri Kesehatan pada pelaksanaan Riset Kesehatan Nasional

Tahun 2019 nomor; UM.01.05/Menkes/91/2019 tanggal 15 Februari 2019. Isi surat

tersebut menyerukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota

untuk mendukung dan membantu pelaksanaan Riset Kesehatan Nasional.

2. Surat Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan nomor: LB.02.02/III/0577/2019

tanggal 14 Februari 2019 tentang Pemberitahuan Riset Kesehatan Nasional Tahun

2019.

3. Surat Direktur Kewaspadaan Nasional, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintah

Umum, nomor: 440.02/055/D.V tanggal 7 Februari 2019 tentang Surat Keterangan

Penelitian.

4. Surat Telegram dari Kepala Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia nomor:

ST/02/2019 tanggal 18 Februari 2019 ditujukan kepada Kepala Pusat Kesehatan

Angkatan Darat, Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut, Kepala Dinas Kesehatan

Angkatan Udara. Pada surat mengamanatkan untuk membantu kelancaran

pelaksanaan Rifaskes 2019.

5. Persetujuan etik dari Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan Badan Litbang

Kesehatan nomor: LB.02.01/2/KE.011/2019 tanggal 21 Januari 2019 tentang

Persetujuan amandeman protokol.

Page 66: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

66

Kendala yang dihadapi tahun 2019

1. Belum ada kepastian besaran anggaran untuk alokasi daerah sulit

2. Beberapa daerah sedang melaksanakan pemilihan kepala daerah

3. Sebagian daerah dalam merekrut tenaga pengumpul data tidak dilakukan secara

terbuka

4. Beberapa FKTP: bidan, apotik, laboratorium, klinik, bidan praktek mandiri, dokter

praktek mandiri didaftar sampel tidak ada, sudah berubah atau tidak beroperasi,

sudah pindah,

5. Beberapa daerah kepulauan tidak semua perahu ada pelampung

6. Adanya kasus kecelakaan tim pengumpul data

7. Adanya ketidaksinkronan antara data Puskesmas dan dinas kesehatan terkait

dengan blok pembiayaan.

8. Jadwal transpor ke Puskesmas hanya dua minggu sekali

9. Beberapa lokasi terkendala dengan listrik yang sering mati dan susah sinyal

10. Data yang sudah dientry di Kabupaten Gunung Mas hilang

11. Sewaktu analisis data dilakukan dan pengisian dummy tabel selalu berkembang ide-

ide tambahan sehingga beberapa angka yang termuat dalam laporan nasional tidak

sinkron dengan laporan provinsi

12. Penugasan penanggung jawab teknis Kabupaten Malinau Kalimantan Timur tidak

hanya satu orang, karena pertimbangan luasnya wilayah dan sulitnya akses

transportasi

Tindak lanjut mengatasi kendala Tahun 2019

1. Perlu dipastikan alokasi besarnya biaya untuk sampai ke daerah sulit, titik terakhir

dimana respoden berada, pada saat rapat koordinasi teknis, termasuk identifikasi

moda transportasinya

2. Perlu penataan jadwal pengumpulan data, disesuaikan dengan agenda di lapangan.

3. Nama calon tenaga pengumpul data yang sudah diseleksi oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten, daftarnya dikirim ke manajemen Korwil untuk dilakukan verifikasi, cek

duplikasi dan rekam jejak selama mengikuti Riset Kesehatan Nasional.

4. FKTP; bidan, apotik, laboratorium, klinik, bidan praktek mandiri, dokter praktek

mandiri, yang sudah berubah diganti dengan yang masih beroperasi

Page 67: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

67

5. Pembelian pelampung untuk daerah kepulauan

6. Tim yang kecelakaan ditambah 1 orang, dan dibantu klaim asuransinya

7. Ketidaksinkronan antara data Puskesmas dan dinas kesehatan terkait dengan blok

pembiayaan, maka menggunakan data yang ada di dinkes

8. Terkait transpor yang hanya 2 minggu sekali, maka tim enum ikut rute kapal dan tidak

ikut pada workshop pengumpul data terakhir. Pulangnya mengikuti pasien yang

dirujuk.

9. Lokasi yang sering mati listrik diprioritaskan untuk pengumpulan data terlebih dahulu,

entry bisa dilakukan dikota yang listriknya jarang mati dan sinyalnya bagus

10. Entry data yang hilang di Gunung Mas, dilakukan penelusuran dengan mengecek

spesifikasi laptop apakah sinkron dengan aplikasi yang dibuat, selain itu hubungi

penanggung jawab manajemen data. Namun demikian kalau tetap tidak bisa dilacak

datanya dilakukan entry ulang.

11. Melakukan serangkaian pertemuan untuk penyusunan laporan baik nasional maupun

provinsi. Meliputi: pertemuan awal pengisian dummy tabel, pemaparan bersama

dengan tim teknis, finalisasi laporan ditingkat Korwil, dan sinkronisasi laporan

nasional dan provinsi.

12. Penugasan penanggung jawab teknis Kabupaten Malinau Kalimantan Timur akan

didiskusikan pada Riskesnas selanjutnya

5. Layanan Sarana dan Prasarana

Hasil kegiatan layanan sarana dan prasarana meliputi:

a. Pengadaan alat laboratorium

Alat laboratorium yang diadakan di tahun 2019, antara lain:

Page 68: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

68

Tabel 3.11 Pengadaan Alat Laboratorium B2P2TOOT Tahun 2019

b. Renovasi Gedung Laboratorium

Renovasi gedung laboratorium dilakukan yang semula hanya satu lantai dibuat dua

lantai. Peruntukan gedung akan digunakan untuk laboratorium manajemen data,

penyimpanan arsip, yang dilengkapi dengan musola, kantin dan koperasi.

Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan

1. Ajuan speksifikasi alat laboratorium dari pengguna telah dibahas tahun 2018

2. Rencana renovasi laboratorium sudah dibahas tahun 2018 seperti rencana

anggaran biaya

Kendala yang dihadapi

1. Belum familiar dengan LPSE 4.3

2. Perubahan Rencana Umum Pengadaan

3. Musim hujan yang menganggu kecepatan pelaksanaan renovasi laboratorium

Tindak lanjut mengatasi kendala

1. Melakukan workshop dan mengundang narasumber terkait penggunaan LPSE

2. Melakukan revisi RUP sesuai dengan perubahan terupdate dari pentunjuk

operasional kegiatan

3. Renovasi gedung laboratorium diprioritaskan untuk lingkup kegiatan yang

berhubungan dengan cuaca, seperti rehab dinding luar, pengecoran atap dan

No Nama Alat Jumlah Satuan Peruntukan

1 Spektrofotometer 1 Unit Laboratorium Instrumen

2 Kamera Mikroskop stereo 1 Unit Laboratorium Sistematikan Tumbuhan

3 Organ Bath Systems 1 Unit Laboratorium Farmakologi 4 Metabolic cages for small rodents 1 Unit

5 Animal Restainer For small rodents Broom style 30 mm

2 Unit

6 Animal Restainer For small rodents Broom style 65 mm

2 Unit

7 Animal restainer for small rodents Flat Bottom Restrainer 40 mm

2 Unit

8 Animal restainer for small rodents Flat Bottom Restrainer 72 mm

2 Unit

Page 69: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

69

pemasangan atap. Untuk kegiatan interior bisa dilaksanakan walaupun hujan

turun.

6. Layanan dukungan managemen

Kegiatan dukungan managemen seperti:

a. Layanan perencanaan dan anggaran

Kegiatan terkait perencanaan dan anggaran seperti:

1. Pada pelaksanaan anggaran tahun 2019.

Kegiatan 2019 disusun mulai 2018 sehingga dalam pelaksanaannya ada

beberapa perubahan yang perlu direvisi seperti:

i. Revisi rencana penarikan dana setiap triwulan.

ii. Revisi pergeseran antar komponen didalam ouput yang sama

dikarenakan adanya perubahan metode Penelitian, konfirmasi

lapangan pada kegiatan penyusunan rekomendasi kebijakan,

pergeseran pada Riset Fasilitas Kesehatan yang semula

mengalokasikan anggaran untuk penyusunan laporan hanya untuk

1 laporan kegiatan namun perlu ditambahkan laporan Rifaskes

tentang Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

iii. Revisi pengalokasian gaji 14 yang semula belum ada

2. Menyusun rencana kegiatan tahun 2020

Kegiatan 2020 sudah mulai disusun dari tahun 2019, seperti:

i. Pengusulan Stándar Biaya Masukan Tahun 2020. Usulan, rasio

antara uang harian dengan uang penginapan tidak sama antar satu

provinsi dengan provinsi lain, sehingga diusulkan rasionya sama.

Logikanya besaran uang harian mengikuti uang penginapan.

ii. Penyusunan anggaran pada aplikasi e_renggar, dalam pengisian

ini, B2P2TOOT memasukan data ke Puslitbang Sumber Daya dan

Pelayanan Kesehatan sebagai pengampu.

iii. Pembahasan kebijakan perencanaan dan pengganggaran Badan

Litbangkes 2020

iv. Pembahasan pagu anggaran dengan Badan Litbangkes yang

dilaksanakan tanggal 8-10 Mei 2019.

v. Penyusunan pagu anggaran, dimulai dengan penyusunan catatan

hasil desk satker tanggal 5 Juli 2019, penyusunan catatan hasil

Page 70: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

70

desk dengan Badan Litbangkes tanggal 15-17 Juli 2019,

penyusunan catatan hasil penelitian dengan Biro Perencanaan dan

Anggaran, dan catatan hasil evaluasi dari APIP tanggal 22-27 Juli

2019.

vi. Penyusunan pagu alokasi anggaran, dimulai dengan penyusunan

catatan hasil desk satker tanggal 16 September 2019, penyusunan

catatan hasil desk dengan Badan Litbangkes tanggal 23-26

September 2019, penyusunan catatan hasil penelitian dengan Biro

Perencanaan dan Anggaran, dan catatan hasil evaluasi dari APIP

tanggal 30 September – 5 Oktober 2019.

vii. Penyerahan DIPA tahun 2020 oleh Menteri Kesehatan kepada

Eselon I pada tanggal 18 November 2019

viii. Bimbingan teknis pelaksanaan anggaran tanggal 2-4 Desember

2019

ix. Reviu DIPA Tahun 2020 sebagai tindak lanjut dari arahan Menteri

Kesehatan pada Penyerahan DIPA 2020. Reviu dilaksanakan

tanggal 26-28 Desember 2019.

3. Menyusun rencana aksi kegiatan B2P2TOOT Tahun 2020-2024

i. Penyusunan roadmap penelitian tanggal 14-16 Oktober 2019

ii. Rapat kerja penyusunan roadmap penelitian

iii. Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan tanggal 7-9 November 2019

4. Penyusunan Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024

i. Pendalaman logframe Rencana Strategis Program Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan tanggal 6 Februari 2019

ii. Usulan Rencana Strategis Kemenkes dari B2P2TOO

iii. Pembahasan roadmap judul, tujuan dan lokus penelitian 2020-2024

tanggal 25 Oktober 2019

iv. Pembahasan usulan Rencana Strategis Badan Litbangkes tanggal

4-6 November 2019

b. Layanan monitoring dan evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan :

1. Monitoring pelaksanaan penelitian dilakukan bersama-sama dengan seksi

pelayanan penelitian.

Page 71: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

71

2. Monitoring dan evaluasi pencapaian IKK

3. Monitoring dan evaluasi realisasi anggaran

c. Pengelolaan kerjasama

1. Pokja TOOT, merupakan Kelompok Kerja Tanaman Obat dan Obat

Tradisional (POkja TOOT) sebagai wadah komunikasi dalam pelaksanaan

Litbang TOOT atas rekomnedasi Kepala Badan Litbangkes.

Tabel 3.12 Kegiatan Kelompok Kerja Tanaman Obat dan Obat Tradisional, B2P2TOOT Tahun 2019

No Kegiatan Waktu dan Tempat

1 Koordinasi Pokja TOOT dan persiapan pra seminar

B2P2TOOT, Tawangmangu, 6-8 Februari

2 Seminar TOI TO tema: Nilam (Pogostemon cablin) dan jeruk-jerukan (Citrus sp.)

Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Padang, 4-5 April

3 Koordinasi Pokja TOOT dan persiapan pra seminar

B2P2TOOT, Tawangmangu, 5-7 Agustus

4 Seminar TOI TO tema: Daun afrika (Vernonia amygdalina) dan binahong (Anredera cordifolia)

Fakultas Farmasi Universitas Muhammdiyah Dr. Hamka, Jakarta, 9-11 Oktober

2. Perjanjian Kerja Sama

Dalam rangka meningkatkan kemampuan pencapaian output kegiatan

penelitian dan pengembangan serta membangun jejaring litbang tanaman

obat-obat tradisional, B2P2TOOT menginisiasi dan mengimplementasi

perjanjian kerja sama dengan stakeholder terkait, misalnya perguruan

tinggi dan industri. Pada tahun 2019, B2P2TOOT berhasil melahirkan

empat (4) perjanjian kerja sama sebagai berikut:

Tabel 3.13. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama B2P2TOOT Tahun 2019

No Instansi Mitra Tempat, Tanggal

Tema Jangka (Tahun)

1 PT Sinde Budi Sentosa

Jakarta, 18 Februari 2019

Pelaksanaan uji coba formula jamu saintifik dalam produksi skala pilot

3

2 Dinas Kesehatan, Kota Madiun

Madiun, 22 Oktober 2019

Penelitian dan pengembangan tanaman obat dan jamu

3

3 Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan, BATAN

Bandung, 30 Oktober 2019

Pengembangan metode uji praklinik herbal antikanker

3

5 Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta

Yogyakarta, 16 Desember 2019

Pengembanagan zona edukasi tanaman obat untuk penyebarluasan informasi hasil penelitian dan pengembangan tanaman obat dan jamu di taman pintar Yogyakarta

3

Page 72: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

72

Selain kerja sama yang perjanjiannya ditandatangani pada tahun 2019,

sejumlah perjanjian kerja sama lainnya ditandatangani sebelum tahun

2019 dan masih aktif hingga 2019 atau pasca 2019. Status perjanjian yang

masih aktif hingga 2019 ditampilkan dalam tabulasi dibawah;

Tabel 3.14. Perjanjian Kerja Sama yang masih aktif B2P2TOOT tahun 2019

No Jangka waktu

Mitra KS Lingkup KS

1 2016 - 2019 Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

Penelitian dan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa Program Studi Magister Herbal

2 2017 - 2020 PT. Martina Berto, Tbk Saintifikasi Jamu

3 2017 - 2020 Pusat Penelitian Kimia LIPI Penelitian dan pengembangan daun Johar sebagai obat antimalaria

4 2017 - 2020 Lembaga Penelitian dan Inovasi UNAIR

Penelitian dan pengembangan daun Johar sebagai obat antimalaria

5 2017 - 2020 Universitas Muhammadiyah Purwokerto Saintifikasi Jamu

6 2018 - 2021 Fakultas Farmasi UGM Penelitian dan pengembangan formula jamu

Selain kerja sama yang perjanjiannya telah ditandatangani pada tahun

2019 atau tahun sebelumnya, kerja sama yang masih dalam tahap inisiasi

juga dilakukan pada tahun 2019. Daftar institusi mitra yang menginisiasi

kerja sama dengan B2P2TOOT pada tahun 2019 tercantum dalam tabulasi

dibawah:

Tabel 3.15. Intitusi kandidat mitra yang menginisiasi kerja sama

B2P2TOOT tahun 2019

No Institusi Mitra Lingkup

1 Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur

Penguatan fungsi KSA/KPA melalui eksplorasi dan inventarisasi TO di CA Gunung Sigogor, CA Gunung Picis, CA Manggis Gadungan, CA Besowo dan CA Gadungan

2 Fakultas Sains dan Teknologi, Institut Sains dan Teknologi Al Kamal

Produksi dan uji sediaan tablet nano partikel ramuan jamu saintifik untuk hiperlipidemia

3 PT Konimex Pengembangan fitofarmaka berbasis ramuan jamu saintifik

d. Kegiatan kebun tanaman obat dalam rangka penyiapan bahan penelitian

Page 73: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

73

1. Adaptasi dan pelestarian tanaman obat

2. Pembibitan, melakukan penyediaan bibit untuk lahan produksi, permintaan

instansi lain maupun masyarakat (disetor ke PNBP), bahan Penelitian

3. Melakukan perawatan tanaman pot

4. Melakukan kegiatan peremajaan tanaman dalam pot dan tanaman

narkotika

5. Melakukan penyiangan dilokasi pembibitan dan tanaman dalam pot

6. Melakukan kegiatan perbanyakan tanaman yang didapat dari hasil

eksplorasi

7. Budidaya tanaman obat untuk jamu, aromatik garden,

8. Produksi minyak atsiri

9. Peremajaan tanaman pot di Etalase Tanaman Obat

10. Budidaya tanaman obat bahan jamu di Kebun Rumah Riset Jamu

11. Instalasi pascapanen melakukan penanganan hasil panen tanaman obat

meliputi pencucian, sortasi, pengubahan bentuk, pengeringan,

pengemasan dan penyimpanan. Selain itu, instalasi pascapanen juga

melakukan pengolahan bahan jamu untuk memenuhi kebutuhan program

Saintifikasi Jamu

e. Pemeliharaan gedung dan bangunan

1. Pengecatan jalan etalase

2. Pengecatan aksesoris kolam di Etalase Tanaman Obat

3. Memperbaiki kolam di etalase tanaman obat

4. Pembuatan taman di gedung diklat

Gambar 3.4. Taman Gedung Ilmu Pengetahun dan Teknologi B2P2TOOT, 2019

Page 74: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

74

f. Kajian, pengembangan metoda, model teknologi. Kajian yang dilakukan berupa

kajian análisis laju pengeringan bunga kamilen terhadap karateristik simplisia

dengan berbagai metode pengeringan

g. Laboratorium.

Beberapa kegiatan dilaboratorium sebagai berikut:

1. Laboratorium pasca panen:

Fasilitasi penelitian, meliputi;

i. Pembuatan simplisia dan perlakuan penyimpanan dalam kegiatan

penelitian Perkiraan Umur Simpan Simplisia Jenis Curcuma,

Zingiberaceae, Kaempferia, dan Alpinia dengan metode ASLT

(Accelerate Shelf Life Test) Model Arhenius (Muhammad Suryana).

ii. Pembuatan simplisia untuk kegiatan penelitian Studi Klinik Formula

Jamu Rhinitis Alergi Dibanding Loratadin (Fajar Novianto).

iii. Pembuatan simplisia untuk kegiatan penelitian Observasi Klinis

Khasiat dan Keamanan Ekstrak Ramuan Penurun Gula Darah

Pada Subjek Hiperglikemia (Ulfa Fitriani).

iv. Pembuatan simplisia untuk kegiatan penelitian Observasi Klinis

Penderita Osteoartritis dengan Kapsul Ekstrak Jamu Osteoartritis di

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan

Obat Tradisional (Danang Ardiyanto).

2. Laboratorium Sistematika Tumbuhan

Kegiatan meliputi:

i. Penggantian larutan spesimen herbarium basah

ii. Inventarisasi tanaman obat

iii. Identifikasi tumbuhan obat

iv. Optimasi jenis larutan pengawet spesimen basah

v. Fasilitasi penelitian:

1. Pengamatan mikroskopis daun kratom dalam rangka Kajian

Kratom (Mitragyna speciosa)

2. Pengamatan mikroskopis bagian TO Jamu Saintifik dalam

rangka Atlas TO Jamu Saintifik

3. Identifikasi jenis-jenis dalam rangka Screening anti kanker

Page 75: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

75

3. Laboratorium budidaya

Beberapa kegiatan meliputi:

i. Pengkoleksian tanaman obat

ii. Fasilitasi penelitian:

1. Pengaruh konsentrasi ZPT alami bawang merah dan waktu

perendaman terhadap pertumbuhan iler.

2. Pengaruh lama dan wadah penyimpanan terhadap daya

tumbuh biji silibum (Sylibum marianum).

3. Studi adaptasi kratom (Mitargyna speciose Korth) di

B2P2TOOT.

4. Laboratorium pengendalian hama dan penyakit tanaman

Beberapa kegiatan meliputi:

i. Monitoring serangan organisme pengganggu tanaman obat dan

pengendaliannya

ii. Pengamatan fluktuasi hama TO koleksi dengan masa tanam 1

musim tanam

iii. Inventarisasi hama

iv. Peremajaan agensia hayati

v. Fasilitasi penelitian:

1. Rearing ulat daun ungu

2. Observasi hama tanaman Iler

3. Observasi hama tanaman Johar

5. Laboratorium galenika

Beberapa kegiatan meliputi:

i. Penyediaan sediaan galenika

ii. Kontrol kualitas sampel penelitian

iii. Evaluasi instruksi kerja (IK)

iv. Koleksi ekstrak dan minyak atsiri

v. Uji stabilitas koleksi ekstrak

vi. Penataan ulang koleksi ekstrak

vii. Fasilitasi penelitian:

Page 76: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

76

1. Pengaruh metode pengadukan terhadap rendemen, profil

dan kadar senyawa penanda dengan menggunakan metode

ekstraksi maserasi.

2. Pengaruh jenis pelarut terhadap rendemen dan profil

senyawa pada metode isolasi minyak atsiri dengan

ekstraksi non polar

3. Profiling senyawa fitokimia dan penelitian praklinik dengan

sampel daun kratom (Mitragyna speciosa),

6. Laboratorium fitokimia

Beberapa kegiatan meliputi:

i. Kontrol kualitas bahan jamu

ii. Penetapan kadar asiatikosid

iii. Penetapan kadar sinensetin

iv. Penetapan kadar kurkuminoid

v. Penetapan kadar flavonoid total

vi. Fasilitasi penelitian:

1. Masa simpan simplisia

2. Optimasi kontrol kualitas

3. Anti kanker

4. Anti malaria

5. Anti diabetes

6. Standarisasi iler

7. Laboratorium mikrobiologi

Beberapa kegiatan meliputi:

i. Evaluasi SOP, instruksi kerja dan metode uji

ii. Uji kontrol kualitas bahan penelitian

iii. Inokulasi koleksi mikrobia

iv. Fasilitasi penelitian:

1. Anti mikroba akar kelembak terhadap Candida Albicans

2. Uji zona hambat kunyit (Curcuma longa) pada pertumbuhan

bakteri Escherichia coli

3. KLT bioautografi kratom terhadap Staphylococcus aureus

Page 77: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

77

8. Laboratorium kultur jaringan tanaman

Beberapa kegiatan meliputi:

i. Penyusunan modul pelatihan Kultur Jaringan Tanaman

ii. Pembuatan pupuk

iii. Studi banding kultur cair

iv. Penyusunan standard operating procedure pembuatan media,

penanaman, sterilisasi

v. Fasilitasi penelitian:

1. Metode baru aplikasi zat pengatur tumbuh pada eksplan

2. Pembentukan akar pulosari

3. Subkultur pulepandak

4. Pembentukan tunas daun duduk

5. Kultur cair pulosari

6. Synthetic seed

9. Laboratorium Herbarium Tawangmanguensis

Beberapa kegiatan meliputi:

i. Pembersihan dan pengepresan sampel

ii. Pengeringan sampel

iii. Mounting sampel

iv. Penulisan data

v. Sterilisasi sampel

vi. Perawatan dan remounting

10. Laboratorium biomolekuler

11. Laboratorium farmakologi dan toksikologi

12. Rumah Riset Jamu

h. Bimbingan teknis

Bimbingan teknis ada 3 di B2P2TOOT, yakni; bimbingan teknis magang,

pemanfaatan tanaman obat, dan budidaya dan pasca panen tanaman obat.

Kegiatan bimbingan teknis magang terlihat pada tabulasi dibawah:

Page 78: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

78

Tabel 3.16. Waktu, Instansi dan Peserta Bimbingan Teknis Magang B2P2TOOT Tahun 2019

No Waktu Pelaksanaan Instansi Peserta Jumlah Peserta

1 3 Januari – 28 Februari Fakultas Pertanian Universitas Tidar 1

2 3 – 31 Januari Aakadmi Analis Farmasi dan Makanan Sunan Giri Ponorogo

5

3 21 Januari – 27 Februari Fakultas Biologi Universitas Riau 4

4 24 Januari – 26 April Indonesia International Institute for Life Sciences

2

5 21 Januari – 28 Februari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

1

6 21 Januari – 21 Februari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Widya Dharma

1

7 14 Januari – 9 Februari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammdiyah Purwokerto

5

8 7 Januari – 15 Februari Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Sebelas Maret

2

9 1 Februari – 29 Maret Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi ‘Yayasan Pharmasi”

4

10 25 Februari – 25 April Politeknik Negeri Jember 4

11 18 Februari – 15 Maret Fakultas Kedokteran Universitas Muhammdiyah Purwokerto

3

12 11 Maret – 29 Maret Diplomasi III Jamu Poltekkes Surakarta 15

13 25 Maret – 27 April Fakultas Kedokteran Universitas Muhammdiyah Purwokerto

5

14 1 – 18 April Diploma III Jamu Poltekkes Surakarta 15

15 April Fakultas Biologi UGM 2

16 1 – 30 April Diploma Farmasi Universitas Setia Budi 4

17 2 – 31 Mei Diploma Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia 4

18 6 – 17 Mei Diploma Anafarma Poltekkes Surakarta 4

19 17 Juni – 28 Agustus Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 3

20 1 – 26 Juli Diploma Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

5

21 3 Juli – 2 Agustus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

7

22 18 Juli – 7 Agustus Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada 4

23 5 Juli – 9 Agustus Fakultas Kedokteran Universitas Muhammdiyah Purwokerto

5

24 19 Agustus – 21 September

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammdiyah Purwokerto

5

25 2 September – 4 Oktober Fakultas Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako

4

26 16 September – 15 november

Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

2

27 1 Oktober – 30 Desember Politeknik Negeri Jember 3

28 1 Oktober – 31 Desember Fakultas Pertanian Universitas Jember 2

29 7 – 25 Oktober Diploma III Jamu Poltekkes Surakarta 15

Page 79: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

79

No Waktu Pelaksanaan Instansi Peserta Jumlah Peserta

30 28 Oktober – 15 November

Diploma III Jamu Poltekkes Surakarta 15

31 4 – 25 November Diploma III Jamu Poltekkes Surakarta 8

32 3 Januari – 30 April Agribisnis Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Trucuk

5

33 1 Maret – 27 Mei Pertanian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kedawung

2

34 24 Juni – 23 Agustus Kimia Industri Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Trucuk

4

35 24 Juni – 23 Agustus Kimia Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Mojosongo

4

36 1 Juli – 30 Agustus Pertanian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Trucuk

5

37 19 Desember 2019 – 18 Februari 2020

Agribisnis Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Mojosongo

5

Sebanyak 37 instansi telah melakukan magang selama 2019 dengan peserta

berjumlah 184 orang. Bimbing teknis lain berupa pemanfaatan tanaman obat dapat

dilihat pada tabulasi dibawah:

Tabel 3.17. Waktu, Instansi dan Peserta Bimbingan Pemanfaatan Tanaman

Obat, B2P2TOOT Tahun 2019

No Waktu Pelaksanaan Instansi Peserta Jumlah Peserta

1 14 – 15 Mei Dinas Pengendalian Pendudukan Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan

Pemberdayaan Aanak Sragen 10

2 26 - 27 Juni PPA IO-574 Immanuel Semarang 5

3 27 Juni Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian 20

Sebanyak 3 instansi telah melakukan bimbingan teknis pemanfaatan tanaman

obat selama 2019 dengan peserta berjumlah 35 orang. Bimbing teknis lain berupa

budidaya dan pascapanen dapat dilihat pada tabulasi dibawah:

Page 80: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

80

Tabel 3.18. Waktu, Instansi dan Peserta Bimbingan Budidaya dan Pascapanen Tanaman Obat, B2P2TOOT Tahun 2019

No Waktu Pelaksanaan Instansi Peserta Jumlah Peserta

1 14 – 15 Mei Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan

Perlindungan Anak Sragen

10

2 26 - 27 Juni PPA IO-574 Immanuel Semarang 5

3 21 - 22 Oktober Unit Pelaksana Teknis Lab Herbal Materia Medica

6

4 12 - 14 November Politekni Pembangunan Pertanian Yogyakarta - Magelang

5

5 19 - 21 November Politekni Pembangunan Pertanian Yogyakarta - Magelang

5

Sebanyak 5 instansi telah melakukan bimbingan teknis pemanfaatan tanaman

obat selama 2019 dengan peserta berjumlah 31 orang

i. Inventarisasi sarana dan prasarana litbangkes

Inventarisasi dilakukan untuk mengetahui nama alat, tahun pengadaan dan

penanggungjawab, serta menilai apakah alat laboratorium yang ada di masih

dalam kondisi baik, rusak ringan, rusak berat.

j. Pemeliharaan sarana dan prasarana

Pemeliharaan yang berkelanjutan sarana dan prasarana baik di laboratorium

maupun kebun sangat diperlukan untuk menjamin kondisi sarana / alat dalam

kondisi selalu siap (ready) digunakan sewaktu-waktu dan data yang dihasilkan bisa

presisi. Pemeliharaan dilakukan dengan:

1. Kalibrasi. Kalibrasi internal yang dilakukan setiap minggu dan kalibrasi

eksteranl yang dilakukan 1 tahun sekali.

2. Perbaikan alat laboratorium dilakukan dengan servis dan penggantian

spare part.

3. Perbaikan peralatan kebun

k. Pengadaan bahan laboratorium, laboratorium ware, bahan operasional kebun dan

peralatan kebun. Kegiatan meliputi:

1. Pengadaan bahan laboratory ware Laboratorium Galenika, Formulasi, dan

Fitokimia pada kegiatan manajemen laboratorium

2. Pengadaan bahan konsumsi operasional kebun pada kegiatan

manajemen kebun tanaman obat

Page 81: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

81

3. Pengadaan Peralatan kebun pada kegiatan manajemen kebun tanaman

obat

4. Pengadaan bahan operasional kebun pada kegiatan manajemen kebun

tanaman obat

5. Pengadaan bahan laboratorium Formulasi, Pascapanen, Sistematika

Tumbuhan, dan Kultur Jaringan Tanaman

6. Pengadaan bahan laboratorium Mikrobiologi, Galenika, dan Hama

Penyakit Tanaman

7. Pengadaan Barang Non Ragen untuk kegiatan penelitian

8. Pengadaan Bahan Reagen Penelitian

9. Pemeliharaan Irigasi Kebun Doplang dan Tlogodlingo

l. Kegiatan manajemen ilmiah dan etik

Kegiatan terkait manajemen ilmiah dan etik yang dilakukan meliputi:

1. Pendampingan penyusunan proposal 2020

2. Sosialisasi dan pelaporan penelitian studi klinik formula jamu rhinitis alergi

dibanding loratadin

3. Autentifikasi Tumbuhan Obat Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu

(Ristoja)

4. Rapat Koordinasi Satuan Tugas Percepatan Pengembangan dan

Pemanfaatan Fitofarmaka Bidang Uji Praklinik dan Uji Klinik

5. Pertemuan Pembahasan Roadmap Penelitian dan Pengembangan

B2P2TOOT

6. Penyusunan Database Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu

m. Kegiatan saintifkasi jamu

Kegiatan saintifkasi jamu yang dilakukan meliputi:

1. Kegiatan evaluasi Pelatihan Saintifikasi Jamu, yang menhasilkan

kesepakatan bahwa perlu dibahas kembali bentuk dari penambahan

pengetahuan bagi dokter/apoteker mengenai Saintifikasi Jamu, tidak lagi

berbentuk pelatihan karena tugas dan fungsi B2P2TOOT yang tidak

mencakup pelatihan. Sedangkan untuk jejaring dokter/apoteker peneliti

Saintifikasi Jamu, tetap dilakukan workshop dengan topik khusus penelitian

yang akan dilaksanakan.

Page 82: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

82

2. Eksplorasi tanaman Bajakah di Kalimantan Tengah. Informasi tentang hasil

penelitian bajakah tunggal yang dilakukan oleh siswa SMAN 2

Palangkaraya tersebut sudah memadai khususnya untuk taraf peneliti

pemula/remaja. Sampel tanaman Bajakah yang diperoleh berasal dari

hutan (ditunjukkan oleh informan setempat) dan pasar Kahayan (tanaman

yang diklaim sebagai bajakah tunggal).

3. Pembinaan petani tanaman obat. Beberapa jenis tanaman obat yang

sudah tidak lagi dibutuhkan untuk penelitian di B2P2TOOT, salah satunya

adalah tanaman iler, sehingga Lab Pascapanen tidak lagi menerima

setoran tanaman tersebut.

n. Sertifikasi dan akreditasi pelayanan Penelitian

Kegiatan meliputi:

1. Sistem manajemen mutu ISO 9001: 2015.

Sistem manajemen mutu ISO 9001: 2015 di Rumah Riset Jamu Hortus

masih diterapkan di Tahun 2019 . Hal ini dilakukan sebagai komitmen

B2P2TOOT menjaga pelayanan prima dalam kegiatan di RRJ “Hortus

Medicus”. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah Rapat Tinjauan

Managemen dilakukan 2 kali yaitu pada tanggal 29 April dan 25 Juli 2019,

Kegiatan audit internal dilakukan pada tanggal 16 Juli 2019 sedangkan

audit eksternal didampingi dan dilakukan oleh BSI Grup Indonesia tanggal

29 Juli 2019. Berdasarkan hasil audit surveilence yang dilakukan pada

bulan Juli 2019, B2P2TOOT dinyatakan berhak melanjutkan SMM ISO

9001:2015

2. Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan

Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka perolehan Akreditasi

Manajemen Litbang meliputi perbaikan, pengumpulan dan pertemuan

pembahasan terkait dokumen SOP internal lembaga melibatkan seluruh

penanggung jawab kegiatan. Dokumen yang diperbaiki dan dikumpulkan

meliputi dokumen SOP-AP dan Instruksi Kerja (IK). Ruang lingkup

kegiatan B2P2TOOT sebagai Pranata Litbang yang cukup luas

membutuhkan waktu yang lama untuk penyiapan dokumen-dokumennya.

Untuk itu telah dilakukan pertemuan untuk menyamakan pemahaman

mengenai pentingnya penguatan sistem kelembagaan.

Page 83: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

83

Pertemuan tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 8-10 Desember 2019,

dengan mengundang narasumber pendamping dari Sub Bagian Organisasi

dan Tata Laksana Sekretariat Badan Litbang Kesehatan

o. Pusat Unggulan Iptek Saintifikasi Jamu

Pada tahun 2019, B2P2TOOT telah ditetapkan dalam pembinaan

Lembaga PUI oleh Kemenristek. Strategi penguatan lembaga PUI ditekankan

pada penguatan SDM dengan mendukung SDM yang tugas belajar untuk jenjang

Pendidikan S3, serta memberikan pelatihan-pelatihan teknis lainnya, penguatan

manajemen lembaga dengan target memperoleh akreditasi KNAPPP dan

penguatan sarana prasarana penelitian dengan fokus anggaran untuk riset yang

memadai.

Penguatan kapasitas dan kapabilitas riset dilakukan dengan menjalin

kolaborasi riset untuk menghasilkan riset yang bermanfaat, bermutu dan berdaya

saing. Diseminasi hasil riset didorong dengan indikator publikasi jurnal ilmiah di

jurnal terakreditasi nasional dan internasional, komersialisasi paten dan jumlah

kebijakan (policy option) yang dimanfaatkan oleh para stakeholder. Produk

unggulan yang dihasilkan oleh pusat unggulan saintifikasi jamu adalah jamu

saintifik, yaitu jamu yang telah teruji secara ilmiah yang aman, bermutu dan

bermanfaat khususnya untuk penyakit tidak menular.

Kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana dalam rangka mendukung

tercapainya output dari strategi di atas adalah monitoring dan evaluasi SOP dan

Instruksi Kerja, peningkatan kapasitas SDM dalam penguasaan bahasa asing,

diseminasi hasil litbang dalam bentuk pameran dan seminar ilmiah, pendaftaran

hak cipta serta berbagai kegiatan lainnya.

Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan

1. Rapat rutin struktural tiap bulan, untuk memaparkan capaian kegiatan, realisasi

target maupun anggaran serta upaya pemecahannya

2. Penggunaan teknologi informasi

Kendala yang dihadapi

1. Kegiatan Autentifikasi Tumbuhan Obat Hasil Ristoja telah direncanakan

sebanyak 5 kali kegiatan, akan tetapi hingga akhir kegiatan ke-5, sampel

tumbuhan obat yang teridentifikasi masih belum mencapai 100%.

Page 84: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

84

2. Rapat koordinasi Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan

Fitofarmaka semula akan diselenggarakan di Solo, akan tetapi ada kendala

mengenai jumlah kehadiran peserta.

3. Penyusunan Database Ristoja tidak dapat dilakukan oleh B2P2TOOT sendiri,

perlu dilakukan kolaborasi dan koordinasi dengan Tim Manajemen Data Badan

Litbang Kesehatan secara intensif dan koordinasi dengan Pusat Data dan

Informasi Kemenkes juga perlu dilakukan untuk mendapatkan dukungan

server dan bantuan teknis lainnya.

b. Tindak lanjut mengatasi kendala

1. Kegiatan Autentifikasi Tumbuhan Obat Hasil Ristoja telah 5 kali kegiatan

namun belum mencapai 100%, maka dilakukan kegiatan ke-6, dengan

menggunakan sisa anggarannya yang masih tersedia.

2. Rapat koordinasi Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan

Fitofarmaka yang terkendala mengenai jumlah kehadiran peserta, maka lokasi

kegiatan dialihkan ke Jakarta

3. Penyusunan Database Ristoja yang perlu dikolaborasikan dan dikoordinasikan

dengan Tim Manajemen Data Badan Litbang Kesehatan dan Pusat Data dan

Informasi Kemenkes maka kegiatan dilaksanakan di Jakarta.

6. Layanan perkantoran

Kegiatan yang dilakukan berupa:

1. Pembayaran gaji termasuk gaji ke 13 dan 14

2. Bersama-sama dengan Sekretariat Badan Litbangkes melaksanakan

pembayaran tunjangan kinerja

3. Kegiatan pengadaan keperluan sehari-hari kantor

4. Pengadaan satuan pengaman/ cleaning service, sopir, pramubakti

5. Pembayaran langganan daya dan jasa

6. Pembayaran pos dan giro

7. Pengadaan sewa kendaraan berupa Expander

8. Pemeliharaan gedung dan bangunan

9. Pemeliharaan instalasi jaringan

10. Perbaikan/pemeliharaan sarana kantor

11. Pemeliharaan kendaaran bermotor

Page 85: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

85

12. Honor operasional satuan kerja

13. Pembayaran penambah daya tahan tubuh

14. Operasional pimpinan

15. Pengadaan pakaian dinas, toga dan pakaian kerja

16. Kunjungan kerja

17. Pelaksanaan manajemen laboratorium

18. Pelaksanaan manajemen kebun tanaman obat

Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan

1. Adanya mekanisme revisi

Kendala yang dihadapi tahun 2019

1. Belum terincinya pembayaran gaji ke 14

2. Biaya pemeliharaan kendaraan bermotor dari biaya sewa belum teralokasikan

Tindak lanjut mengatasi kendala Tahun 2019

1. Dilakukan revisi dengan merealokasi anggaran gaji kedalam gaji ke 14

2. Revisi pengalokasian biaya pemeliharaan kendaraan bermotor dengan

mengurangi biaya pembayaran langganan daya dan jasa

B. Realisasi Anggaran

Tahun 2019 tidak ada efisiensi anggaran sehingga pagu anggaran tetap. Realisasi

anggaran sebesar Rp. 47.157.948.129,00 dari pagu Rp. 52.181.144.000,00 atau sebesar

90,34%. Besaran capaian realisasi anggaran dikaitkan dengan target Kinerja Kegiatan dapat

terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.19. Realisasi Anggaran Berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan B2P2TOOT, Tahun 2019

Indikator

Pagu Realisasi

Target Anggaran Capaian Anggaran

Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di Bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

2 Rp. 511.635.000 3 Rp. 474.496.021

Publikasi informasi di bidang tanaman obat dan obat tradisonal

24 Rp. 3.083.533.000 30 Rp. 2.764.815.487

Hasil Penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

9 Rp. 2.949.100.000 9 Rp. 2.560.055.157

Page 86: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

86

Laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) Wilayah IV

1 Rp. 16.852.404.000 1 Rp. 14.408.415.557

Layanan sarana dan prasarana internal 1 Rp. 2.432.470.000 1 Rp. 2.224.290.740

Layanan dukungan manajemen satker 1 Rp. 9.048.411.000 1 Rp. 8.378.527.610

Layanan perkantoran 1 Rp. 17.303.591.000 1 Rp. 16.347.347.557

Total Rp. 52.181.144.000 Rp. 47.157.948.000

(90,37%)

Sedangkan realisasi per jenis belanja terlihat pada tabulasi dibawah ini.

Tabel 3.20. Realisasi Anggaran Berdasarkan Mata Anggaran Kegiatan B2P2TOOT, Tahun 2019 *

No Jenis belanja Alokasi Realisasi %

1. Belanja pegawai Rp. 6.126.779.000,00 Rp. 6.073.300.663,00 99,91

2. Belanja barang Rp. 43.366.820.000,00 Rp. 38.634.101.726,00 89,09

3. Belanja modal Rp. 2.687.545.000,00 Rp. 2.450.545.740,00 91,18

Jumlah Rp. 52.181.144.000,00 Rp. 47.157.948.129,00 90,37

*) Sumber Omspan 9 Januari 2020 C. Kinerja Lainnya

1. Menerbitkan buku ilmiah populer, yaitu :

a. Buku Sebelas ramuan jamu saintifik pemanfaatan mandiri untuk masyarakat,

penyusun Danang Ardiyanto, dkk

b. Kratom : Prospek kesehatan dan sosial ekonomi, penyusun Slamet Wahyono

dkk

2. Menerbitkan Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia

Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia berhasil diterbitkan sebanyak dua (2) nomor

pada volume 12 tahun 2019. Sebelum penerbitan jurnal, terlebih dahulu dilaksanakan

workshop pengelolaan jurnal online pada tanggal 1 dan 2 April 2019 di Gedung Iptek

TOJA B2P2TOOT. Dua pemateri yang menjelaskan tentang teknis penggunaan sistem

open journal system kepada para mitra bestari dan dewan penyunting adalah Sutrisno,

M.Kom. dari LIPI dan Happy Candraloka, S.Kom dari Badan Litbang Kesehatan.

Selanjutnya sesuai jadwal yang ditentukan pada bulan Agustus dan Desember

diterbitkan JTOI dengan artikel-artikel sebagai berikut:

Page 87: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

87

Tabel 3.21. Judul Artikel dan Author Pada Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Volume 12, B2P2TOOT tahun 2019

No Judul Author

I Volume 12 Nomor 1

1 Antithrombocytopenia activity of peanut shell (Arachis hypogea L.) extract and infusa on heparin induced BALB/C mice

Risha Fillah, Ririn Lispita, Dewi Nisa, Pia Annisa, Nilam Eka

2 Profil metabolit berbagai ekstrak daun Chrysophyllum cainito L. menggunakan UPLC-QTOF MS/MS

Burhan Ma’arif, Agnis Aditama, Roihatul Mutiah, Weka Sida, Reihan Amiruddin, Rukiana

3 Karakteristik mutu kapsul ramuan kebugaran untuk saintifikasi jamu

Sofa Farida, Tofan Aries, Tyas Friska

4 The combination infusion of Talinum paniculatum (Jaqc.) Gaertn., Centella asiatica L. (Urb)., Curcuma xanthorrhiza L. effect on testosterone levels and introduction, climbing, and coitus frequencies in male sprague dawley rats

Nuning Rahmawati, Ika Yanti

5 Uji penangkapan radikal 2,2-difenil-1 pikrilhidrazil oleh ekstrak etanol bunga kecombrang (Nicolaia speciosa (Bl.) (Horan) dan buah talok (Muntingia calabura L.)

Tatang Irianti, Hari Purnomo, Purwandi

II Volume 12 Nomor 2

1 Eksplorasi spesies tumbuhan berkhasiat obat berbasis pengetahuan lokal di kabupaten Pidie

Saudah, Vera Viena, Ernilasari

2 Pengaruh kinetin dan naa terhadap induksi Kalus pule pandak (Rauvolfia serpentina (L.) Benth. Ex. Kurz)

Heru Sudrajad, Nur Rahmawati

3 Pengaruh wadah, suhu dan waktu simpan terhadap perkecambahan benih meniran (Phyllanthus niruri L.)

Nurul Husniyati, Rahma Widyastuti, Widyantoro

4 Pengaruh pemanasan, tingkat keasaman (pH) dan konsentrasi garam terhadap stabilitas ekstrak etanol kulit kayu akway (Drimys piperita Hook F.)

Gino Nemesio, Meike Meilan, Isak Silamba, Nitia Nilawati, Eka Syartika

5 Studi in vitro potensi antioksidan dan aktifitas antidiabetes fraksi etil asetat buah parijoto (Medinilla speciosa B.)

Risha Fillah, Ririn Lispita, Dewi Nisa, Pia Annisa, Nilam Eka

Page 88: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

88

3. Menerbitkan majalah populer Warta HortusMed

Majalah HortusMed diterbitkan

dua kali setahun. Pada edisi 1 disajikan

topik utama stunting dengan tokoh yang

ditampilkan adalah Kepala Puslitbang

Upaya Kesehatan Masyarakat,

Balitbangkes. Pada rubrik travel

majalah ini menceritakan tentang

keindahan Kota Bukittinggi, sebuah kota

bersejarah di Sumatera Barat. Warta

HortusMed edisi kedua mengupas

pengembangan fitofarmaka yang saat ini

menjadi fokus B2P2TOOT. Proses

panjang menuju produk fitofarmaka dan

penelitian-penelitian yang sedang

dilakukan B2P2TOOT dijelaskan dalam

majalah edisi dua ini.

4. Pendampingan penyelesaian tugas akhir

a. Dwi Fajar Sidhiq (Pascasarjana Universitas Sebelas Maret). Judul: Analisis

Kadar Fenol Total Aksesi Tanaman Echinacea purpurea (L) Moench. Pada

Beberapa Ketinggian Tempat di Karanganyar Jawa Tengah Indonesia (proses

pengeringan simplisia)

b. Jundi Faaris Alhazmi (Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada). Judul:

Plectranthus scutellarioides dan Senna Seamea

c. Windy Dyah Mawardy (Fakultas Pertanian Universtias Brawijaya Malang).

Judul: Tumpang sari daun ungu dengan iler dan daun jintan untuk mengurangi

intensitas serangan ulat Doleschalia bisaltide

d. Putri Dwi Kurniawati (Universitas Islam Negeri Surabaya). Judul; uji pestisida

nabati daun pepaya terhadap Paraseissetia nigra pada daun ungu

e. Windy Dyah Mawardy (Fakultas Pertanian Universtias Brawijaya Malang).

Judul: Uji repelensi pada daun ungu menggunakan tanaman repellen

Page 89: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

89

5. Pengelolaan perpustakaan

Perpusatakaan sebagai salah satu fasilitas di B2P2TOOT melayani 692 pengunjung

selama tahun 2019. Dari jumlah tersebut pengunjung yang melakukan peminjaman

berjumlah 112 orang. Inovasi layanan yang sedang dilakukan pada tahun 2019 adalah

pengadaan pojok baca di Rumah Riset jamu Hortus Medicus. Pojok baca ini akan

difinalisasi tahun 2020. Sebanyak 70 buku populer seperti buku kesehatan dan

pertanian serta agama tekah diadakan untuk mengisi pojok baca tersebut.

Kendala pengelolaan perpustakaan salah satunya adalah belum tersedianya komputer

yang memadai untuk pengerjaan database dan aplikasi layanan perustakaan.

6. Wisata Kesehatan Jamu

Program wisata kesehatan terutama jamu dimaksudkan meningkatkan minat

masyarakat terhadap pemanfaatan jamu yang aman dan berkhasiat serta pelestarian

tanaman obat, yang dikemas secara edukatif dan reaktif.

Peserta kunjungan wisata ilmiah kesehatan jamu (WIKJ) tahun 2019 tertinggi

pada kategori mahasiswa sebanyak 4.252 orang dan peserta kunjungan paling rendah

pada kategori sekolah dasar (SD) sebanyak 348 orang. Jumlah peserta kunjungan per

bulan tahun 2019 tertinggi pada bulan Oktober sebanyak 1.768 orang. Pemasukan

PNBP terbesar pada bulan tersebut adalah Rp 4.965.000. Total peserta kunjungan

selama satu tahun adalah 10.315 orang dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP)

yang diperoleh dari kegiatan ini sebesar Rp.32.116.000,- Jumlah pengunjung WKJ

tahun 2019 naik 30% dari jumlah pengunjung tahun sebelumnya.

Page 90: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

90

Gambar 3.5. Jumlah Kunjungan Wisata Kesehatan Jamu, Berdasarkan Bulan dan Tingkat Pendidikan, B2P2TOOT, Tahun 2019

7. Pengelolaan media informasi

Media informasi utama yang dikelola adalah website institusi. Dalam web ini tercantum

beragam informasi mulai dari kegiatan-kegiatan terkini sampai dengan prosedur

beragam layanan yang dilakukan di B2P2TOOT. Terkait dengan pengelolaan web ini,

pada tahun 2019 B2P2TOOT berhasil meraih juara 2 (dua) lomba E Aspirasi untuk

kategori website UPT yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Informasi,

Kemenkes. Aspek-aspek yang dinilai dalam lomba tersebut antara lain:

a. Desain website otomatis menyesuaikan perangkat yang digunakan

b. Fitur pencarian tidak hanya digunakan untuk kategori tertentu

c. Tersedia fitur untuk media cetak dan tombol share ke media sosial

d. Menyediakan peta (site map) yang mudah diakses

e. Menyediakan FAQ bagi pengunjung

f. Tampilaan halaman website sama di berbagai browser

g. Produk dan penjelasan layanan cepat dan mudah ditemukan di menu utama

h. Identitas institusi di header website

i. Performa website minimal grade C

8. Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus

715

496

939864

0

410

655 674

1184

1768

1123

1487

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

Page 91: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

91

Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus didirikan mengacu pada

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003 Tahun 2010 tentang Penelitian Berbasis

Pelayanan. Jumlah kunjungan pasien terlihat pada tabulasi dibawah:

Gambar 3.6 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Bulan B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 3.7. Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Domisili dan Bulan B2P2TOOT Tahun 2019

29352627

23042660

2153 2150

29562537

2819 29102565 2540

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

Kunjungan Pasien 2019

Pasien Lama

Pasien Baru

Total

1435

1278

1130

1435

1226

1195

1864

1729

1977

2031

1891

1799

823

796

698

656

536

613

697

499

495

513

421

463

485

395

351

376

286

246

288

210

267

290

199

231

192

158

125

193

105

96

107

99

80

76

54

47

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Luar Jawa Jabar & DKI Jatim Jateng & DIY

Page 92: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

92

Gambar 3.8. Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan 10 Penyakit Terbanyak B2P2TOOT Tahun 2019

Gambar 3.9 Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan 10 Pemeriksaan Laboratorium Terbanyak B2P2TOOT Tahun 2019

9. Pembinaan Petani

7570

3432 35873125

21701466 1360 1259 1303 931

010002000300040005000600070008000

Pasien

1729 1677 1624

784

307 268 241 232156

41 31 130

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

Pasien

Page 93: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

93

Pembinaan petani dilakukan sebagai salah satu bentuk penyebarluasan informasi dari

hasil-hasil penelitian di bidang hulu. Selain itu juga untuk mendukung penyediaan

bahan baku jamu. Selain memang pemanfaatan hasil penelitian standarisasi tanaman.

D. Inovasi/Terobosan

Beberapa kegiatan inovasi yang dihasilkan selama tahun 2019 antara lain:

1. Sistem wisata ilmiah kesehatan jamu (SITA IKJ)

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan layanan WKJ di B2P2TOOT pada tahun

2019 antara lain:

a. Permohonan dan koordinasi masih dilakukan dengan cara konvensional

menggunakan telepon dan surat sehingga pencatatan pemesanan tanggal

masih secara manual di buku WKJ.

b. Minat masyarakat terhadap WKJ semakin tinggi dilihat dari jumlah permohonan

yang masuk, namun seringkali ketidaktersediaan pemandu (peneliti dan teknisi

litkayasa) kurang sehingga banyak permohonan yang tidak terfasilitasi.

c. Besarnya minat masyarakat terhadap kegiatan wisata ilmiah kesehatan jamu

mengakibatkan sejumlah besar kunjungan tidak dapat terfasilitasi

d. Adanya calon peserta kunjungan yang datang tiba-tiba tanpa ada

pemberitahuan sebelumnya sehingga mengacaukan jadwal layanan yang telah

ditetapkan.

e. Kurangnya koordinasi dengan peserta kunjungan

f. Sarana dan prasarana untuk penerimaan kunjungan kurang maksimal

Berdasarkan kendala-kendala di lapangan tersebut, maka diusulkan solusi sebagai

berikut:

1. Perlu disediakan aplikasi pendaftaran/registrasi mandiri yang memudahkan

calon pengunjung dan mengefisienkan kerja petugas.

2. Disediakan pemandu khusus untuk kegiatan wisata ilmiah kesehatan jamu

yang mendapatkan pelatihan khusus pemandu kegiatan wisata ilmiah

kesehatan jamu untuk menunjang performa yang lebih baik.

3. Penanggung jawab instalasi juga membantu menjelaskan mengenai fasilitas

yang dikunjungi

4. Diadakan pertemuan berkala untuk evaluasi kegiatan wisata ilmiah kesehatan

jamu.

Page 94: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

94

5. Perlu perbaikan atau penyempurnaan sarana atau fasilitas pendukung WKJ

misalnya taman yang dipercantik, kebun yang dimaksimalkan kesuburan dan

kebersihannya, rumah kaca yang lebih bersih dan hijau.

Pada tahun 2019 B2P2TOOT memperoleh juara harapan 2 dalam kompetisi inovasi

layanan publik (Sinovik) dengan judul Sita IKJ (Sistem Wisata Ilmiah Kesehatan

Jamu). Sistem ini dibuat dalam rangka perbaikan pengelolaan layanan WKJ. Balai

Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) yang berlokasi di

Tawangmangu masuk ke dalam klaster Wisata Kebugaran dan Jamu dan berada di

salah satu spot penting wisata kesehatan dan kebugaran yaitu di seputar Solo. Dalam

rangka mendukung program Kemenkes tersebut dan untuk meningkatkan komitmen

B2P2TOOT menjadikan jamu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, B2P2TOOT akan

meluncurkan Sistem Wisata Ilmiah Kesehatan Jamu (SITA IKJ)pada tahun 2020.

SITA IKJ merupakan upaya perbaikan layanan wisata edukasi yang telah berjalan

selama ini. Beberapa inovasi yang akan dilakukan dalam pelayanan wisata

kesehatan ini adalah:

1. Layanan 7 hari seminggu

Penambahan hari kunjungan yang semula 3 (tiga) hari dalam satu

minggu ditingkatkan menjadi 7 (tujuh) hari dalam seminggu. Penambahan

hari kunjungan ini merupakan inovasi untuk menjawab antusiasme

masyarakat untuk meningkatkan wawasan di bidang tanaman obat dan

jamu. Penambahan hari kunjungan diikuti penambahan jenis kegiatan yang

memungkinkan masyarakat memilih lokus dan wahana kegiatan wisata.

2. Registrasi mandiri

Inovasi ini berupa pengembangan sistem informasi berbasis web

yang memungkinkan peserta untuk mengetahui jenis kegiatan dan lokus

kunjungan. Lebih dari itu, melalui sistem informasi ini calon peserta SITA

IKJ dapat mengatur hari dan waktu kunjungan.

3. SDM sebagai aktor utama layanan

Inovasi ini mengharuskan setiap personel layanan mendapat

pembekalan kompetensi dan softskill. Produk yang ditawarkan oleh SITA

IKJ adalah hasil penelitian dan pengembangan tanaman obat dan jamu.

Agar dapat terdiseminasi dengan baik ke masyarakat, hasil litbang tersebut

Page 95: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

95

harus disampaikan dengan cara yang sesuai. SITA IKJ mengemas cara-

cara diseminasi hasil litbang tanaman obat dan jamu, kemudian

menyajikannya kepada masyarakat melalui kegiatan wisata kesehatan.

Produk yang berkualitas hanya bisa dinikmati oleh masyarakat jika

disampaikan dengan cara yang tepat. Agar personel pemberi layanan

mampu melakukan penyampaian informasi dengan sesuai maka

pembekalan kemampuan diberikan sebelum personel tersebut

melaksanakan tugasnya. Pembekalan berupa

4. Wahana wisata edukasi interaktif

Menciptakan pengalaman emosional psikologis bagi para

pengunjung sehingga hasil transfer pengetahuan lebih membekas melalui

wisata edukasi interaktif. Dengan memanfaatkan fasilitas wisata edukasi

interaktif peserta khususnya dari kelompok TK-SD mengenal lebih dini

tanaan obat dan jamu dengan cara yang menyenangkan (fun).

5. Inovasi konten

Mengemas informasi tulis dalam bentuk digital mudah akses misal

dalam bentuk QR. Akses cepat suatu bahan informasi sangat disukai

generasi milenial. Oleh karena itu penerapan QR code pada semua koleksi

tanaman obat di kebun B2P2TOOT diharapkan dapat membantu generasi

milenial untuk belajar cepat tentang tanaman obat dan jamu.

Pelayanan yang baik untuk mendukung konten wisata ilmiah

kesehatan jamu di B2P2TOOT diharapkan mampu meningkatkan jumlah

masyarakat yang hadir dan mememperoleh pengetahuan tentang tanaman

obat dan jamu. Pengetahuan yang semoga dapat dimanfaatkan sebagai

dasar pemikiran dalam melakukan preventif promotif kesehatan.

2. Wellness Tourisme

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersinergi membuat pola perjalanan wisata

kesehatan di Indonesia, sebagai langkah untuk mewujudkan Indonesia sebagai

destinasi Pariwisata Kesehatan Dunia. Wisata Kebugaran dan Jamu menjadi prioritas

dalam mewujudkan pariwisata kesehatan, karena mempunyai nilai jual yang tinggi.

Empat klaster wisata medis yang akan dikembangkan di Indonesia, antara lain

Page 96: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

96

wisata medis, wisata kebugaran dan jamu, wisata olahraga yang mendukung

kesehatan dan wisata ilmiah kesehatan. Terdapat lima destinasi wisata kesehatan

dan kebugaran yang patut diperhatikan yaitu Semarang, Yogyakarta, Solo, Bali, dan

Jakarta.

Perjalanan wisata kebugaran ini dapat memberikan informasi tentang pilihan

paket wisata bagi para wisatawan yang memiliki karakter dan preferensi berbeda yaitu

motivasi kesehatan dan kebugaran melalui pengalaman budaya yang unik dan

dikemas secara inovatif. Untuk pertama kali dikembangkan di Joglosemar

(Jogjakarta, Solo, dan Semarang), Bali dan Jakarta.

Skenario perjalanan ini, dapat menjadi dasar bagi sektor bisnis untuk

mengembangkan paket-paket wisata kesehatan di masa mendatang. Penyusunan

pola jalur wisata ini untuk mendorong pelayanan kesehatan tradisional untuk memiliki

unggulan yang meliputi spa, herbal, acupressure, dan akupuntur dalam

penyelenggaraan wisata kesehatan. Serta menetapkan rumah sakit (medical

tourism) dan fasilitas kesehatan tradisional (wellness tourism) yang memiliki

pelayanan unggulan dalam penyelenggaraan wisata kesehatan. Beberapa tahun

terakhir, Indonesia mulai dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kebugaran kelas

dunia. Sebagai besar dari destinasi wisata Indonesia sudah merespon kebutuhan

atas kebugaran berupa spa, makanan sehat dan pengobatan holistik.

3. Penggunaan teknologi informasi untuk monev triwulan

Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan telah dibangun sebuah

system untuk memudahkan melaksanakan kegiatan monev. Pagi pelaksana kegiatan

tinggal menekan link; bit.ly/2019monev

Page 97: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

97

Gambar 3.10. Aplikasi Monitoring dan Evaluasi B2P2TOOT Tahun 2019

4. Penyusunan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Penyesuaian tarif PNBP merupakan penyesuaian jenis dan tarif PNBP yang berlaku

di Kementerian Kesehatan. Peraturan Pemerintah RI Nomor 64 Tahun 2019 tentang

Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada

Kementerian Kesehatan merupakan penyesuaian dari PP Nomor 21 Tahun 2019.

Jenis tarif yang disesuaikan meliputi:

1. Pemeriksaan laboratorium

2. Penyediaan bibit tanaman obat

3. Penyediaan simplisia tanaman obat

4. Produk jamu dan olahan

5. Penyediaan hewan percobaan

6. Latihan kerja

7. Jasa pelatihan tanaman obat

8. Wisata ilmiah tanaman obat

9. Pelayanan laboratorium penelitian dan pengembangan

10. Klinik Saintifikasi Jamu

11. Gedung pendidikan dan pelatihan

Page 98: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

98

5. Penentuan penganggaran yang tidak tertuang dalam SBM

Penentuan besaran anggaran yang tidak tertuang dalam Stadar Biaya Masukan 2019

maka telah ditentukan besarannya sesuai dengan perhitungan yang matang.

Misalnya transpor darat dari Semarang ke Surakarta sebesar Rp. 250.000,00 sekali

jalan. Sementara biaya transport dari Tawangmangu ke Bandara Adi Sumarno belum

ada, dengan dasar jarak tempuh yang hampir sama, maka besaran transpor ke

Bandara Adi Sumarno ditentukan sebesar Rp. 450.000,00

6. Pengembangan roadmap fitofarmaka

Pengelompokan bahan alam digolongkan menjadi tiga: jamu, obat herbal terstandar,

dan fitofarmaka. OHT dan fitofarmaka merupakan obat herbal yang memenuhi standar

yang ditetapkan dalam Farmakope Herbal Indonesia. Pengembangan roadmap

fitofarmaka dimaksudkan untun mempercepat diperolehnya fitofarmaka yang siap

untuk diproduksi skala besar. Selama ini fitofarmaka yang ada masih sedikit.

7. Pemindaian tanaman obat berdasarkan plat nama.

QR code merupakan kode dua dimensi yg bertujuan memberikan informasi tanaman

obat secara cepat dengan cara di pindai/ di scan. QR code dapat menyimpan data

tanaman (morfologi dan dokumentasi) dengan kapasitas tinggi sehingga

memudahkan wisatawan/masyarakat dalam memperoleh informasi tentang suatu

tanaman. Cara penggunaan : menggunakan aplikasi yg didownload (ex. Quick

scanner, dll) atau aplikasi bawaan dari Handphone jika sudah ada, kemudian

mengarahkan kamera ke QR code unttk memindai dan secara otomatis akan

langsung terhubung dengan web/server yang berisi informasi tanaman tersebut.

8. Pendaftaran onlien di Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus

Pengembangan system ini dimaksudkan untuk memudahkan pasien yang akan

mencari pengobatan (dalam rangka penelitian) agar tidak mengantri terlalu lama.

Dengan system ini, seluruh berkas sudaha bsia disiapkan sebelum pasien datang.

Page 99: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

99

Gambar 3.11. Mekanisme Pendaftaran di Klinik Saintifikasi Jamu B2P2TOOT Tahun 2019

B. Penghargaan

Penghargaan yang diperoleh selama tahun 2019 sebagai berikut:

1. Penghargaan Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran dari Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara Sragen

Page 100: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

100

Gambar 3.12. Penghargaan IKPA dari KPPN Sragen

2. Indikator Kinerja Pelaksanaan Aanggaran dari Kementerian Kesehatan

Gambar 3.13. Penghargaan IKPA dari Kemenkes RI

Page 101: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

101

3. Anugrah Situs Inspirasi Sehat Indonesia.

Website Kementerian Kesehatan merupakan salah satu acuan dalam

standarisasi penyajian. Standarisasi penyajian dan tampilan website unit di

lingkungan Kementerian Kesehatan menjadikan informasi lebih mudah diakses

dan dimanfaatkan pengguna atau masyarakat. Untuk mendukung standarisasi

dapat digunakan parameter aksesibilitas dan penyajian informatif, antara lain

arsitektur informasi (information architecture), desain antarmuka (interface

design), pengelolaan konten untuk promosi dan keterbukaan informasi publik

(content management), keamanaan konten (security) dan optimasi mesin

pencari (Search Engine Optimization). Penilaian terhadap beberapa parameter

tersebut dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi, Sekretariat Jenderal

Kementerian Kesehatan.

Gambar 3.14. Penghargaan e-aspirasi dari Kemnkes RI

Page 102: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

102

C. Analisis Efisiensi Sumber Daya

Tabel 3.22. Analisis Efisiensi Sumber Daya B2P2TOOT Tahun 2019

No Indikator Kinerja Capaian Sasaran

Realisasi Anggaran

Efisiensi

1 2 3 4 5 (3-4)

1 Jumlah Rekomendasi Kebijakan Yang Dihasilkan Dari Penelitian Dan Pengembangan Di Bidang TOOT

150 92,74 57,26

2 Jumlah Hasil Penelitian Dan Pengembangan di Bidang TOOT

100 86,80 13,20

3 Jumlah Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang TOOT Yang Dimuat Pada Media Cetak Atau Elektronik Baik Nasional Maupun Internasional

125 89,66 35,34

4 Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat Pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV

100 85,49 14,51

5 Layanan sarana dan prasarana internal 100 91,44 8,56

6 Layanan dukungan manajemen satker 100 92,59 7,41

7 Layanan perkantoran 100 94,47 5,53

Jumlah 775 633,19 141,81

Rata-rata 110,71 90,37 20,25

Seluruh output mencapai target > 100%, dengan realisasi anggaran < 100. Secara

rata, efisiensi sebesar 20,25, dengan capaian realisasi target sebesar 110,71% dan

realisasi anggaran 90,03%.

Page 103: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai

Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019

103

A. Simpulan

Mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang

Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Anggaran Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian, capaian kinerja sangat bagus sebesar 110,71%, dan

realisasi anggaran 90,37%.

B. Perbaikan

Langkah-langkah yang diperlukan untuk peningkatan capaian pelaksanan kegiatan

di Tahun 2020 sebagai berikut:

1. Melakukan reviu dari anggaran yang sudah terbit, dan melakukan revisi sedini

mungkin bila perlu dengan update rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana

penarikan dana

2. Mengajukan permohonan kaji etik seawal mungkin

3. Memperbaiki rencana umum pengadaan jika ada perubahan dan merevisinya

4. Mengawal pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan

5. Pelaksanaan DIPA dilakukan secara transparan, akuntable, dan auditable.

6. Segera selesaikan jika ada permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan, bila

perlu undangan Tim Aparatur Pengawas Internal Pemerintah sebagai

pembimbing atau lakukan konsultansi.

BAB IV PENUTUP

Page 104: LAPORAN · 2020. 9. 4. · Laporan Kinerja B2P2TOOT Tahun 2019 ii . Puji syukur ke . hadirat. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Balai