LAPORAN SPEKTRO

Embed Size (px)

DESCRIPTION

alat klinik

Citation preview

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    1/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 1

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya

    kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun laporan ini dengan judul LAPORAN

    LABORATORIUM KLINIK LANJUT SPEKTRO FOTOMETER.

    Dalam penyusunan laporan ini tidak jarang kami mengalami berbagai kesulitan dan halangan.

    Namun, atas perhatian dan dukungan dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

    ini.

    Dan kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Hal

    tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, untuk itu kami mengharap

    kritik dan saran yang dapat membangun dari semua pembaca demi sempurnanya laporan ini.

    Akhirnya kami mengharapkan semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua.

    Surabaya,3 Maret 2014

    Penyusun

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    2/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 2

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar...............................................................................................1

    Daftar Isi..........................................................................................................2

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang.....................................................................................31.2Rumusan Masalah................................................................................31.3Tujuan..................................................................................................3

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1Pengertian spektrofotometer42.2Bagian-bagian spektrofotometer..82.3Blok diagram dan cara kerja92.4Cara pengoperasian.112.5Kalibrasi spektrofotometer..112.6Maintenance spektrofotometer....15

    BAB III PENUTU

    Kesimpulan.21

    Saran...21

    Daftar Pustaka...22

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    3/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangSpektrofotometer merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengukur suatu panjang

    gelombang. Alat ini juga sangat berhubungan dengan pengukur jauhnya pengabsorbansian energi

    cahaya oleh suatu sistem kimia sebagai fungsi panjang gelombang dengna absorban maksimum

    dari suatu unsur atau senyawa.

    K o n s e n t r a s i u n s u r a t a u s e n y a w a d a p a t d i h i t u n g d e n g a n m e n g g u n a k a n

    kurvastandar yang diukur pada panjang gelombang absorban tersebut, yaitu panjang

    gelombang yang diperoleh dari hasil nilai absorbansi yang tertinggi. Spektrum

    absorban selain bergantung pada sifat dasar kimia, juga bergantung pada faktor-faktorlain. Perubahan pelarut sering menghasilkan pergesaran dari pta absorbansi. Larutan pembanding

    dalam spektrofotometri pada umumnya adalah pelarut murniatau suatu larutan blanko yang

    mengandung sedikit zat yang akan ditetapkan atautidak sama sekali (Day & Underwood 1994).

    1.2 Rumusan masalah1.2.1 Apa pengertian dari spektrofotometer?1.2.2 Apa bagian-bagian spektrofotometer?1.2.3 Bagaimana blok diagram dan cara kerja blok diagram dari spektrofotometer?1.2.4 Bagaimana cara pengoperasian spektrofotometer?1.2.5 Bagaimana cara kalibrasi spektrofotometer?1.2.6 Bagaimana cara perawatan dari spektrofotometer?1.2.7 Apa yang mempengaruhi pengukuran spektrofotometer?

    1.3Tujuan1.2.1 Untuk mengetahui pengertian dari spektrofotometer1.2.2 Untuk mengetahui bagian-bagian spektrofotometer1.2.3 Untuk mengetahuiblok diagram dan cara kerja blok diagram dari spektrofotometer1.2.4 Untuk mengetahui cara pengoperasian spektrofotometer1.2.5 Untuk mengetahui cara kalibrasi spektrofotometer1.2.6 Untuk mengetahui cara perawatan dari spektrofotometer1.2.7 Untuk mengetahui apa yang mempengaruhi pengukuran dari spektrofotometer

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    4/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1Pengertian SpektrofotometerSpektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.

    Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer

    adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi

    spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi

    secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,

    direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari

    panjang gelombang.Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan

    untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan

    cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu

    obyek kaca ataukuarsa yang disebutkuvet.Sebagian

    dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan

    dilewatkan. Nilai absorbansi daricahaya yangdilewatkan akan sebanding dengankonsentrasi larutan di dalamkuvet.

    Spektrofotometer bekerja berdasarkan penyerapan sinar yang dihasilkan oleh sampel yang

    bewarna pada panjang gelombang tertentu. Spektrofotometer dapat mengidentifikasi logam yang ada

    dalam sampel bila sampel itu bewarna, namum sulit diidentifikasi pada sampel yang tidak

    menghasilkan perubahan warna atau kadar logam dalam sampel sangat kecil sekali.

    Penyerapan oleh perpindahan muatan.Interaksi antara energy cahaya dan molekul dapat

    digambarkan sbb :

    E = hv

    Dimana: E = energy (joule/second) v = frekuensi foton

    h = tetapan plank

    Beer Lambert Law dikenal sebagai hukum Beer Beer atau Hukum Lambert Bouguer, itu

    mengidentifikasi hubungan antara konsentrasi sampel dan intensitas cahaya, selain itu ada dua konsep

    implisit: transmitansi [T] dan absorbansi [A]. Transmitansi [T] adalah sebagian kecil dari cahaya yang

    terkait dari ditentukan panjang gelombang melewati sampel. Cahaya yang diserap diukur sebagai

    absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan

    hukum lambert-beer atau Hukum Beer, berbunyi:

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Absorbansi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kuarsahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuvet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konsentrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuvet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuvet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konsentrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cahayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuvet&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kuarsahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Absorbansi&action=edit&redlink=1
  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    5/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 5

    jumlah radiasi cahaya tampak (ultr aviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau

    ditr ansmisikan oleh suatu l aru tan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentr asi zat dan tebal

    larutan.

    Korespondensi transmisi dan absorbsi

    Didasarkan pada Hukum BeerLambert, apabila seberkas cahaya monocromatic dengan intensitas

    awal I0dijatuhkan pada kuvet (wadah sample) berukuran dalam D, berisi larutan dengan konsentrasi

    C, maka setelah berkas tersebut menempuh jarak d, intensitas cahaya akan turun sampai It.

    Hubungan I0dan Itsecara exponensial menurut persamaan :

    It = I0x 10-kdC

    Log (It / I0) = -kdC, dimana k = konstanta ..(1)

    Cahaya yang di absorbsi (A) adalah kdC dan Transmisi (T) tidak lain adalah perbandingan

    antara intensitas akhir dengan intensitas awal.

    Jadi secara sistematis dituliskan sebagai berikut :

    A = kdC .............................................................................................(2)

    T = It/ I0 ............................................................................................(3)

    Transmisi diprosentasikan menjadi :

    T =

    %T = T / 100

    %T = (It/ I0) / 100

    %T = It/ I0x 100

    It/ I0 = %T / 100 ................................................................................(4)

    Logaritma transmisi dari persamaan (1) dan substitusi pers. tersebut ke dalam persamaan (2)

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    6/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 6

    Log (It/ I0) = -kdC

    A = kdC

    A = -Log (It/ I0)

    A = -log (%T / 100)

    A = -log %T + log 100

    A = log 100log %T

    Absorbsi = 2log %T

    dimana:

    It = Intensitas radiasi yang ditransmisikan

    Io = Intensitas radiasi insiden

    %T = Konsentrasi molekul menyerap cahaya dalam sampel

    A = absorbansi diukur

    = Molekul absorbansi koefisiensi [liter / mol / cm]

    l/d = Jarak dari lintasan yang dilalui (panjang jalan) oleh cahaya dalam sampel

    c = konsentrasi Contoh [mol / liter]

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    7/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 7

    Grafik yang disajikan selanjutnya menunjukkan bagaimana absorbansi [A] dan transmisi [T]

    bervariasi sebagai fungsi dari konsentrasi [C] menurut hukum Beer Lamber

    Dalam Kesimpulan Ini dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatkan konsentrasi zat,

    transmitansi menurun dan, setelah meningkatkan konsentrasi substansi, absorbansi meningkat.

    Linieritas hukum Beer Lambert dipengaruhi jika kondisi terjadi.

    1. Pergeseran dari keseimbangan kimia sampel sebagai fungsi dari konsentrasi.2. Penyimpangan dalam koefisien absorbansi, lebih besar konsentrasi dari 0,01 M karena

    elektrostatik interaksi antara molekul di dekatnya.

    3. Perubahan indeks refraksi pada konsentrasi tinggi analisis.4. Difusi cahaya karena partikel dalam sampel.5. Fluoresensi atau fosfor sampel.6. Non-monokromatik radiasi.Secara eksperimen hukum Lambert-beer akan terpenuhi apabila peralatan yang digunakan

    memenuhi kriteria-kriteria berikut:

    1. Sinar yang masuk atau sinar yang mengenai sampel berupa sinar dengan dengan panjanggelombang tunggal (monokromatis).

    2. Penyerapan sinar oleh suatu molekul yang ada di dalam larutan tidak dipengaruhi olehmolekul yang lain yang ada bersama dalam satu larutan.

    3. Penyerapan terjadi di dalam volume larutan yang luas penampang (tebal kuvet) yang sama.

    http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/19/senyawa-hidrat-dan-tatanama-senyawa-hidrat/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/19/senyawa-hidrat-dan-tatanama-senyawa-hidrat/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/19/senyawa-hidrat-dan-tatanama-senyawa-hidrat/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/19/senyawa-hidrat-dan-tatanama-senyawa-hidrat/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/19/senyawa-hidrat-dan-tatanama-senyawa-hidrat/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/19/senyawa-hidrat-dan-tatanama-senyawa-hidrat/
  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    8/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 8

    4. Penyerapan tidak menghasilkan pemancaran sinar pendafluor. Artinya larutan yang diukurharus benar-benar jernih agar tidak terjadi hamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid

    atau suspensi yang ada di dalam larutan.

    5. Konsentrasi analit rendah. Karena apabila konsentrasi tinggi akan menggangu kelinearangrafik absorbansi versus konsentrasi.

    2.2 Bagian-bagian spektrofotometerSecara umum Spektrofotometer memiliki 4 bagian penting, yaitu:

    a. Sumber Cahaya

    Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil

    dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet

    dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari

    wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang

    (l) adalah 3502200 nanometer (nm).

    b. Monokromator

    Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi

    beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang bebeda (terdispersi).

    c. Cuvet

    Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat sampel contoh atau

    cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic

    dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di

    daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai

    sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di

    daerah sinar tampak (visible).

    d. Detektor

    Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang

    gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan

    ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.

    http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/19/menguji-kepolaran-molekul/http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/02/emas-emas-putih-proses-pengolahan-bijih-emas-sifat-dan-pemakaian-emas/http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/02/emas-emas-putih-proses-pengolahan-bijih-emas-sifat-dan-pemakaian-emas/http://wanibesak.wordpress.com/2010/09/19/menguji-kepolaran-molekul/
  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    9/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 9

    2.3Blok Diagram dan cara kerja blok diagram spektrofotometer

    Cara kerja blok diagram :

    Lampu halogen sebagai sumber cahaya merupakan cahaya Polychromatic yang mempunyai

    panjang gelombang 400-800 nm memancarkan cahayanya yang masuk ke Monochomator.

    Monochomator disini merupakan alat untuk menguraikan spektrum warna dari cahaya. Di dalam

    Monochomator ini,cahaya Polychromatic diuraikan menjadi Monochromatic. Selanjutnya dari

    Monochromator, cahaya masuk ke Filter. Filter ini berfungsi memilih atau melewatkan hanya 1

    spectrum cahaya saja sesuai dengan unsur yang akan diukur. Karena setiap atom hanya akan menyerap

    spectrum yang sesuai dengan energi atom itu sendiri. Cahaya yang keluar dari Filter ( I0) menyinari

    cuvette,sehingga molekul di dalam cuvette akan mengabsorbsi sebuah eneri cahaya(foton) dengan

    jarak gelombang tertentu dan menghasilkan It. Cuvette disini merupakan tempat menaruh sample yang

    akan diperiksa Cahaya yang keluar dari cuvette (It) ditangkap oleh detektor. Detektor disini

    merupakan sensor untuk merubah energi cahaya menjadi bentuk energi(sinyal-sinyal) listrik yang

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    10/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 10

    selanjutnya dikuatkan oleh Amplifier lalu diconverter oleh ADC, dimana ADC disini berfungsi

    mengubah data analog menjadi data digital. Kemudian dari ADC diolah oleh Microcontroller dan

    ditampilkan ke display.

    Kajian ringkas masingmasing komponen dapat diuraikan sebagai berikut :1. Sumber Sinar

    Sumber sinar yang baik untuk pengukuran absorbans harus memancarkan spectrum yang kontinue dan

    merata di daerah panjang gelombang yang di kehendaki.

    Sumber sinar untuk uv digunakan lampu awan muatan hidrogen atau deuterium. Lampu ini terdiri dari

    sepasang elektroda yang dipatri di dalam tabung kaca tertutup yang salah satu bagian dindingnya

    tersebut dari bahan kuarsa dan diisi dengan gas hidrogen/deuterium pada tekanan rendah. Bila terhadap

    kedua elektroda dihubungkan dengan tegangan listrik stabil maka antara kedua elektroda terjadi awanmuatan elektron (elektron discharge). Elektron tersebut akan bertumbuh dengan molekul gas H2atau

    D2 . Akibatnya elektron elektron gas H2/D2 akan tereksitasi. Pada saat turun kembali ke keadaan

    asas seraya memancarkan sinar yang membentuk spektrum yang kontinue yang meliputi daerah

    panjang gelombang antara 180 350 mm sebagai sumber sinar tampak biasa digunakan lampu kawat

    wolfram.

    2. MonokromatorMonokromator berfungsi menguraikan berkas radiasi dari sumber yang kontinue menjadi sinar yang

    monokromatis (panjang gelombang tunggal). Unsur penting sebuah monokromator adalah sistem celah

    dan sistem dispersif. Radiasi dari sumber difokuskan ke celah masuk kemudian dikumpulkan oleh

    sebuah lensa sehingga sinar paralel jatuh pada unsur dispersi yang merupakan sebuah prisma atau

    sebuah kisi difraksi. Dengan pemutaran prisma. Bermacam macam bagian spektrum yang dihasilkan

    oleh unsur dispersi difokuskan ke celah keluar menuju ke sel cupikan atau blanko.

    3. Cuvet atau SelSel atau cuvet ialah wadah untuk menempatkan cuplikan maupun blanko. Tebal cuvet umumnya

    bernilai 1 cm. Analisis dengan sinar uv cuvet yang dipakai harus terbuat dari kuarsa. Sedangkan bila

    menggunakan sinar tampak, selain kuarsa bisa juga dipakai cuvet yang terbuat dari plastik atau gelas.

    4. DetektorSuatu detektor berfungsi menyerap sinar yang mengenainya dan mengubahnya menjadi suatu besaran

    yang dapat diukur. Detektor yang digunakan pada spektrofotometer uv-vis berupa alat foto-listrik.

    Yang mengubah energi sinar menjadi energi listrik atau isyarat listrik. Isyarat yang dihasilkan

    berbanding lurus dengan intensitas sinar yang mengenalnya.

    5. Amplifier (penguat)Suatu amplifier menangkap isyarat masuk (input) dari rangkaian detektor dan melalui beberapa

    proses elektronik tertentu menghasilkan suatu isyarat keluar (output) yang beberapa kali lebih besar

    dari isyarat imput.

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    11/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 11

    2.4 Cara pengoperasianSebelum kita membahas cara pengoperasian dari alat spektrofotometer, terlebih dahulu kita

    mengenal alat dari spektrofotometer. Dan yang akan dibahas kali adalah salah satu macam alat

    spektrofotometer yaitu Spectronic-20.

    Spectronic-20 adalah spectrofotometer absorpsi sinar tampak berkas tunggal. Spektrofotometer

    merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya

    dengan panjang gelombang tertentu pada suat objek/kuvet yang berisi larutan blanko/sampel.

    Spektronik-20 merupakan spektrometer visible yang susunannya menggunakan satu berkas

    tunggal (single beam). Spektrofotometer jenis ini memiliki susunan paling sederhana yang terdiri

    dari sumber sinar, monokromator, kisi difraksi dan sistem pembacaan secara langsung.

    Cahaya putih dari lampu wolfram difokuskan oleh lensa A ke celah masuk; lensa B

    mengumpulkan cahaya dari celah masuk itu dan memfokuskan ke celah keluar setelah dipantulkan

    dan didespersikan oleh kisi difraksi untuk memperoleh berbagai panjang gelombang. Cahaya

    monokromatik yang menembus celah keluar melewati sampel yang akan diukur dan jatuh ke

    tabung foto.

    Cara mengoperasikan spectronic-20 :

    1. Hubungkan alat dengan arus listrik AC 220V.2. Nyalakan alat spectronic-20 dengan tombol saklar atau pengatur 0 %T. Nyala merah dari

    lampu indikator menandakan adanya arus yang mengalir. Biarkan lebih kurang 15 menit.

    3. Pilih panjang gelombang yang akan digunakan dengan cara memutar pengatur panjanggelombang.

    4. Atur meter ke pembacaan 0 %T.5. Masukkan larutan blanko (biasanya aquades) ke tempat sampel kuvet.6. Atur meter ke pembacaan 100 % T.7. Ganti blanko dengan larutan berwarna yang lain dan baca absorbans or transmitansi yang

    ditunjukan oleh jarum pada pembacaan A/T.

    8. Kalau sudah selesai, matikan alat.

    2.5 Kalibrasi alat spektrofotometerTujuan kalibrasi

    Agar alat spektrofotometer dapat digunakan dengan baik (menghasilkan data yang handal danvalid) dan awet

    Untuk mengetahui letak kesalahan atau kerusakan secara dini sehingga dapat diperbaikisebelum alat mengalami kerusakan berat

    Sesuat persyaratan ISO/IEC 17025 (klausal 5.5)

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    12/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 12

    Kalibrasi

    1. Panjang gelombang (presisiakurasi)2. Absorban (presisiakurasi)3. Sinar sesatan

    Verifikasi (unjuk kerja) alat : pengecekan secara rutin

    1. Panjang gelombang (presisiakurasi)

    Ada tiga metode kalibrasi

    1. a. Lampu lucutan bertekanan rendah (Hg; Cd atau Zn)Tabel 1. Garis emisi lampu Hg, Cd dan Zn

    Unsur (nm) Unsur (nm)

    Hg 185,0 Hg 435,8

    Zn 213,9 Cd 467,8

    Cd 228,8 Cd 480,0

    Hg 253,7 Hg 546,1

    Hg 365,0 Hg 579,1

    Hg 404,7 Cd 643,8

    1. b. Gelas filter Holmium atau DidimiumTabel 2. Data maks terseleksi dari Holmium dan Didimium

    Filter Holmium

    maks (nm)

    Filter Didimium

    maks (nm)

    241,5 0,2 573 3,0

    279,4 0,3 586 3,0

    287,5 0,4 685 4,5

    333,7 0,6

    360,9 0,8

    418,4 1,1

    453,2 1,4

    536,2 2,3

    637,5 3,8

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    13/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 13

    1. c. Larutan Halmium oksida dalam HClO4Tabel 3. Panjang Gelombang Maks Larutan Holmium Oksida

    Panjang Gelombang Maks Larutan Holmium Oksida (nm)

    241,1 0,1

    278,2 0,5

    287,2 0,2

    361,2 0,2

    Pengecekan panjang gelombang

    1) Keterulangan panjang gelombang / wavelength repeatability

    Adalah ukuran kemampuan suatu spektrofotometer untuk kembali pada posisi spektral yang sama yang

    ditentukan berdasarkan pita absorpsi dari suatu pita (band) dari panjang gelombang yang telah

    diketahui bila alat di reset atau dibaca pada panjang gelombang yang telah ditentukan.

    2) Akurasi panjang gelombang / wavelength accuracy

    Adalah besarnya penyimpangan (bias) dari rata-rata pembacaan panjang gelombang pada suatu pita

    (band) absorpsi dari panjang gelombang yang telah ditentukan.

    2. Absorban (presisiakurasi)

    Kalibrasi absorbansi

    Konsentrasi analit yang mengabsorpsi berbanding lurus dengan absorbansi yang terukur Linearitas skala fotometrik harus diperiksa Stabilitas pembacaan fotometrik harus cukup baik sehingga variansi selama pengukuran tidak

    berpengaruh pada ketelitian

    Bahan yang dapat digunakan untuk kalibrasi absorban sbb

    - Larutan dikromat

    Larutan K2Cr2O7dalam 0,005 M H2SO4(direkomendasikan untuk daerah UV)

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    14/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 14

    Tabel 4. Harga absorban K2Cr2O7dalam 0,005 M H2SO4

    (nm) Larutan A Larutan B

    235 (Min) 0,626 0,009 1,251 0,018

    257 (Maks) 0,727 0,007 1,454 0,014

    313 (Min) 0,244 0,004 0,488 0,008

    350 (Maks) 0,536 0,005 1,071 0,010

    Kalibrasi absorban dilakukan pada suhu : 2030oC

    - Asam kromat

    - Tembaga sulfat

    Larutan CuSO4dalam H2SO41 % (direkomendasikan untuk daerah Vis)

    Tabel 5. Nilai absorbansi larutan CuSO4dalam H2SO41%

    Panjang Gelombang (nm) Absorbansi

    600 0,068

    650 0,224

    700 0,527

    750 0,817

    Catatan :

    Pengukuran dilakukan dengan kuvet 10 mm Lebar pita (bandwidths) lebih kecil dari 10 nm Penyimpangan absorban maksimum 2 %

    3. Sinar sesatan

    Untuk mengetahui unjuk kerja sinar sesatan dianjurkan menggunakan metoda ASTM dengan cara :

    Pada 220 nm: ukur transmitansi dari 10 g/L NaI dengan kuvet 1 cm %T < 10 -10

    Pada 340 nm: ukur transmitansi dari 50 g/L NaNO3dengan kuvet 1 cm %T = ?

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    15/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 15

    Tabel 5.

    Ring spectral (nm) Filter cairan Panjang sel (mm)

    165173,5 Air 0,10

    170183,5 Air 10,0

    175200 KCl encer (12 g/L) 10,0

    195223 NaBr encer (10 g/L) 10,0

    210259 NaCl encer (10 g/L) 10,0

    250320 Aseton 10,0

    300385 NaNO3encer (50 g/L) 10,0

    2.6MAINTENANCE SPECTROFOTOMETERFrekuensi: Setiap tahun

    Daerahdi manaspektrofotometerdipasangharusdiperiksasecara visualdan diujielektrikuntukmenjamin keselamatan operator. Pemeriksaan meliputi instalasi listrik dan instalasi wilayah

    (infrastruktur fisik yang berkaitan dengan spektrofotometer).

    Instalasi listrik Ini harus diverifikasi dan diuji untuk memastikan hal-hal berikut:

    1. Ada outlet listrik atau wadah dengan tiang tanah.2. Stopkontak dalam kondisi baik dan tidak lebih dari 1,5 m dari spektrofotometer.3. Tegangan dari tingkat yang sesuai dan tidak boleh bervariasi lebih dari 5% dari tegangan

    yang ditentukan di piring peralatan itu.

    4. Polaritas wadah adalah benar.Tes ini harus dilakukan oleh seorang teknisi listrik atau insinyur dan hasil harus dicatat untuk

    memungkinkan tindak lanjut dari waktu ke waktu.

    InstalasiDaerah1. Periksa apakah ada ruang bebas sekitar spektrofotometer untuk dua tujuan. Pertama, untuk

    menghubungkan kabel untuk lulus tanpa hambatan dan untuk komponen lain atau peralatan

    pendukung (misalnya penstabil tegangan). Kedua, untuk memungkinkan ventilasi yang

    memadai dari peralatan ketika beroperasi.

    2. Menguji integritas meja, negara dan kebersihan.3. Pastikan tidak ada peralatan yang terpasang yang dapat mengirimkan getaran dalam jarak.

    (Mis sentrifugal).

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    16/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 16

    4. Pastikan bahwa itu tidak terpengaruh oleh kondisi yang terlalu lembab, debu atau suhutinggi. Suhu kamar yang sesuai untuk pengoperasian spektrofotometer umumnya berkisar

    antara 10 dan 40 C.

    5. Hindari memasang peralatan di mana ia menerima radiasi matahari langsung.6. Jangan memasang peralatan di mana terdapat medan magnet atau radiasi elektromagnetik

    intens.

    7. Pastikan daerah instalasi bebas dari pengaruh gas dan zat korosif.Visual pemeriksaan peralatan

    Frekuensi: Setiap enam bulan

    Spektrofotometer harus diperiksa secara visual untuk memverifikasi bahwa negara dan integritas

    komponen perusahaan diselenggarakan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Aspek yang paling

    penting yang dikutip berikutnya:

    1. Periksa bahwa struktur meja kerja pendukung spektrofotometer berada dalam kondisi baik.2. Uji struktur umum spektrofotometer. Pastikan tombol atau switch kontrol dan penutupan

    mekanik dipasang tegas dan bahwa label identifikasi mereka jelas.

    3. Pastikan bahwa aksesoris adalah bersih, tidak menunjukkan retak dan bahwa negarafungsionalnya adalah optimal.

    4. Konfirmasikan bahwa bagian penyesuaian mekanik (mur, sekrup, baut, dll) disesuaikan danberada dalam kondisi baik.

    5. Periksa apakah konektor listrik tidak memiliki retak atau pecah, bahwa mereka bergabungdengan benar ke baris.

    6. Pastikan kabel tidak menunjukkan tanda-tanda splicing, bahwa mereka tidak usang danbahwa mereka tidak memiliki usang isolasi.

    7. Periksa kabel mengamankan perangkat dan terminal bebas dari debu, kotoran atau korosi.Kabel ini sama tidak harus dikenakan keluar atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

    8. Periksa bahwa sistem grounding (internal dan eksternal) adalah standar, dari jenis yangdisetujui, fungsional dan benar diinstal.

    9. Pastikan bahwa sirkuit switch atau interrupters, kotak sekering dan indikator bebas dari debu,kotoran dan korosi.

    10.Periksa komponen listrik eksternal untuk tanda-tanda overheating.

    A. PEMELIHARAAN UMUMPembersihan tumpahan

    Dalam kasus kebocoran di pemegang sampel atau carrier, tumpahan harus dibersihkan sesuai

    dengan prosedur berikut:

    1. Matikan spektrofotometer dan lepaskan kabel dari umpan listrik.

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    17/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 17

    2. Gunakan alat suntik untuk membersihkan pemegang sampel. Menyerap cairan sebanyakyang mungkin dapat diekstraksi.

    3. Keringkan pemegang sampel dengan cotton bud obat.4. Gunakan kertas lensa atau sepotong kain bersih bertekstur lembut atau cotton buds untuk

    membersihkan jendela fotosel.

    5. Bersihkan bagian luar instrument dengan sepotong kain dibasahi dengan ir suling termasuklayr, control dan keyboard dalam pembersian.

    Membersihkan cuvettes kuarsa dianjurkan untuk melaksanakan prosedur berikut untuk menjaga

    cuvettes kuarsa dalam kondisi baik:

    1. Cuci cuvettes menggunakan larutan alkali encer seperti NaOH 0,1 M dan asam encer sepertiHCl, 0,1 M.

    2. Bilas cuvettes beberapa kali dengan air suling. Selalu gunakan cuvettes bersih untukmelakukan pengukuran absorbansi.

    3. Melakukan prosedur pembersihan ketat dan hati-hati pada cuvettes jika sampel yangdigunakan dapat menyimpan film. Beberapa produsen merekomendasikan menggunakan

    deterjen khusus untuk membersihkan cuvettes.

    Penggantian Baterai

    Berbagai model spektrofotometer menggunakan baterai untuk menghafal data yang berhubungan

    dengan analisis, seperti tanggal dan waktu. Prosedur untuk mengubah baterai serupa dalam berbagai

    peralatan. Mengikuti prosedur ini dianjurkan:

    1. Pastikan bahwa indikasi baterai rendah muncul di layar instrumen.2. Matikan spektrofotometer.3. Lepaskan kabel listrik pakan.4. Membuka kompartemen baterai dan keluarkan baterai usang.5. Bersihkan titik kontak listrik.6. Pasang baterai baru dengan spesifikasi yang sama seperti aslinya.7. Tutup kompartemen.8. Hubungkan kembali peralatan.9. Sesuaikan informasi tanggal dan waktu.

    Perubahan bohlam / lampu

    Bola lampu adalah konsumsi dengan umur produktif yang terbatas. Ini harus meramalkan bahwa

    pada suatu titik waktu, maka akan diperlukan untuk menggantinya. Kemungkinan besar akan terbakar,

    atau menderita metallization internal dan penguapan dan cahaya yang dipancarkan tidak akan lagi

    memenuhi spesifikasi proses spektrofotometri. Lampu langkah perubahan berbeda untuk setiap model

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    18/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 18

    dan salah satu harus selalu mengikuti instruksi dari pabriknya. Langkah-langkah umum adalah sebagai

    berikut:

    1. Pastikan bahwa bola lampu tidak berfungsi atau bahwa ada beberapa indikasi fl aw. Dalamperalatan modern, tanda akan muncul di layar atau kode kesalahan. Dalam peralatan tua,

    cahaya hanya tidak akan bekerja lagi.

    2. Matikan spektrofotometer.3. Lepaskan kabel pakan.4. Undo sekrup mengamankan bagian atas kompartemen lampu.5. Buka sekrup menjaga mekanisme lampu tetap.6. Buka sekrup pengikat kabel sambungan listrik ke lampu (dalam beberapa peralatan, ini

    mungkin tidak diperlukan, sebagai dasar perakitan memiliki mekanisme kontak langsung ke

    terminal kontak lampu).

    7. Pasang lampu baru dengan karakteristik yang sama seperti aslinya. Gunakan sarung tanganuntuk menghindari mendapatkan sidik jari pada permukaan lampu.

    8. Hubungkan kembali kabel listrik ke pakan lampu.9. Pasang kembali sekrup menjaga lampu di tempat.10.Pasang kembali sekrup penutup kompartemen lampu itu.11.Hubungkan kembali spektrofotometer.12.

    Hidupkan peralatan ON dan melaksanakan prosedur kalibrasi ulang peralatan yangditetapkan oleh produsen.

    Maintenance Preventive

    Pemeliharaan preventif spektrofotometer harus sesuai dengan rutinitas dan frekuensi yang

    direkomendasikan oleh produsen. Serangkaian rutinitas dasar yang dapat dilakukan di laboratorium

    disajikan berikutnya:

    1. Bersihkan spektrofotometer secara eksternal, termasuk, layar kontrol atau pengukuran meter.Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sepotong kain halus (mirip dengan tekstur

    yang digunakan dalam saputangan) dibasahi dengan air suling.

    2. Periksa dan bersihkan kabel listrik pakan.3. Pastikan lampu yang bersih dan dalam kondisi baik. Jika tidak berfungsi, menginstal yang

    baru dengan spesifikasi yang sama seperti aslinya. Dalam spektrofotometer modern, negara

    lampu terdeteksi secara otomatis oleh perangkat lunak yang mengontrol negara dan fungsi

    dari peralatan sehingga mudah untuk menentukan kapan perlu mengganti lampu. Mengubah

    lampu dan melaksanakan penyesuaian berikutnya setelah rekomendasi pabrikan.

    4. Periksa sekering perlindungan. Sebelum membuka kompartemen di mana sekeringditempatkan, periksa spektrofotometer dimatikan dan periksa bahwa kontak yang bersih dan

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    19/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 19

    dalam kondisi baik. Jika perlu, ganti dengan yang baru dengan karakteristik yang sama

    seperti yang direkomendasikan oleh produsen.

    5. Taruh instrumen dalam konfigurasi operasional.6. Aktifkan "pada" saklar dan memungkinkan untuk pemanasan selama lima (5) menit.

    Verifikasi bahwa:

    a. Lampu indikator atau percontohan bekerja.b. Indikator membaca tinggal di nol (0).c. Sumber cahaya bekerja.

    7. Melakukan tes saat melarikan diri dalam "on" dan posisi "off"a. Verifikasi tiang tanah dan polaritas yang benar.b. Verifikasi polaritas yang benar tanpa tiang tanah.c. Verifikasi polaritas terbalik tanpa tiang tanah.

    8. Kalibrasi panel depan spektrofotometer sesuai dengan instruksi dari pabriknya.9. Ukur sensitivitas peralatan itu.10.Melakukan tes sesuai dengan hukum Beer.11.Kembali spektrofotometer ke konfigurasi awal jika kalibrasi telah berhasil diselesaikan.

    2.7 REAGENReagen atau dikenal juga dengan Reaktan merupakan istilah yang sering digunakan didunia

    kimia. Reagen memiliki banyak kegunaan dan sebagian besar melibatkan menyelamatkan nyawa

    aplikasi. Zat atau dua zat membuat, mengukur atau membangun keberadaan reaksi kimia dengan

    bantuan reagen. Kimia organik mungkin juga menetapkan reagen sebagai campuran atau zat-zat

    yang berbeda yang akan membuat perubahan pada substrat pada kondisi tertentu.

    Contoh reagen alami:

    * Fenton reagen - reagen gaya analitis reagen dimanfaatkan untuk membasmi tertentu alami dan

    organik bahan kimia seperti tetrakloroetilena (PCE) dan trichloroethylene (TCE).

    * Grignard reagen - reagen dalam semacam ini khusus dibuat ketika menggunakan respon yang

    dihasilkan dari campuran alkil dan magnesium. Senyawa organik semua perlu ini reaksi kimia

    tertentu untuk membuat ikatan karbon-karbon

    * Collins reagen - reagen ini digunakan untuk membantu beberapa zat-zat yang kompleks danalkohol untuk mengoksidasi.

    * Fehling reagen - ini adalah suatu larutan natrium hidroksida, tembaga sulfat dan kalium natrium

    tartrat yang khusus digunakan untuk menguji kehadiran aldehida dan gula dalam zat tertentu,

    seperti yang urin.

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    20/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 20

    * Dihasilkan dari reagen - hanya-put, ini merujuk kepada ammoniacal perak nitrat.

    * Millon reagen - reagen investigasi dalam jenis ini unik dibuat oleh mencairkan logam Merkurius

    dengan asam nitrat dan kemudian menyiram turun untuk mendapatkan kepadatan yang

    diinginkan.Reagen adalah zat yang digunakan untuk mendeteksi larut protein.

    Kata-kata, "reagen" dan "reaktan" dapat digunakan secara bergantian. Reaksi kimia terjadi ketika

    dua atau lebih reaktan digabungkan bersama-sama. Reaktan harus hadir untuk menciptakan reaksi

    kimia, tanpa mereka, tidak akan ada reaksi. Untuk proses kimia yang terjadi, pelarut dan katalis

    yang diperlukan. Katalis tetap tidak berubah setelah setiap reaksi tapi benar-benar mengubah

    waktu reaksi akan terjadi. Pelarut adalah zat yang mengurangi padat dan menghasilkan jenis solusi.

    Reagen ini juga dapat digunakan dalam pengujian dan menganalisis bahan kimia. Bermutu tinggi

    reagen mematuhi Testing harus dianggap sebagai murni. Minum air dapat menetapkan sebagai

    contoh karena itu harus mengikuti kriteria tertentu untuk dianggap berkualitas tinggi.

    Beberapa reagen juga digunakan sebagai komponen dasar dalam biologi molekuler yang spesifik

    jenis aplikasi yang klien dikembangkan dalam program penelitian ilmiah mereka. Beberapa reagen

    juga digunakan dalam kit dan tes yang digunakan untuk mendeteksi organisme yang lain sulituntuk menemukan di bawah pencitraan perangkat yang biasa. Reagen dan bahan-bahan lain yang

    digunakan sebagai kunci produk dalam menciptakan alat untuk diagnosis. Reagen biasanya

    dimaksudkan untuk tujuan penelitian, bahan baku dalam biologi molekuler, penggunaan forensik,

    ayah tes, tes darah atau serologi, gram pengujian, imunologi, dan farmasi proses; untuk beberapa

    nama.

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    21/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 21

    BAB III

    PENUTUP

    KESIMPULANAlat spektrofotometer ini alat yang digunakan untuk mengethui suatu konsentrasi

    larutan yng atau senyawa logam yang terdapat dalam darah manusia, alat ini sangat

    terpengaruh oleh suhu sehingga tidak bisa ditempatkan di tempat yang lembab atau panas

    melaqinkan di tempatkan di tempat yang ber AC, dan pembersian tempat sempel tau cuvet

    harus dilkukn dengan hati-hati karna mudah pecah.

    SARANGunakan reagen yang sesuai dengan larutan agar alat bisa berusia lama dan jaga

    kebersihan body alat, perhatikan kebersihan cuvet, jangan simpan di tempat yang lembab

    usahak disimpan di tempat yang ber AC.

  • 5/21/2018 LAPORAN SPEKTRO

    22/22

    SPEKTROFOTOMETER Page 22

    DAFTAR PUSTAKA

    Day, R.A,J.R dan A.L Underwood. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif edisi kelima. Jakarta :

    Erlangga.

    Hafnimardiyanti dan Martalius. 2009. Penuntun Praktikum Instrumen Analisis I.

    Padang : ATIP.

    Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

    Sastrohamidjojo, Hardjono. 1992. Spektroskopi Inframerah. Yogyakarta : Liberty

    Yogyakarta.

    Blaschke,Gottfried, Roth, Hermann J.1998. Analisis Farmasi edisi kedua. Yogyakarta:GajahmadaUniversity Press. hal.367-373.

    Fessenden&Fessenden. 1982 . Kimia Organik edisi kedua. Jakarta: Erlangga. hal.436-437.

    Kosasih, Satiadarma, etal. 2004. Asas Pengembangan Prosedur Analisis edisi pertama. Jakarta:

    Erlangga. hal.87-97.

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. FARMAKOPE INDONESIA EDISI IV 1995.

    Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

    http://en.wikipedia.org, diakses pada tanggal 10 Maret 2010 pukul 18.15