laporan tetap lemak

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/20/2018 laporan tetap lemak

    1/9

    PENETAPAN LEMAK DENGAN METODE EKSTRAKSI SOXHLET

    1. Tujuan Percobaan

    a.

    Mahasiswa dapat melaksanakan analisis kadar lemak dalam syaru bahan pangan

    b. Mahasiswa dapat mengetahui kadar lemak dalam bahan pangan

    2.

    Peralatan dan Bahan yang digunakan

    a. Alat ekstraksi soxhlet lengkap dengan kondenser dan labu lemak

    b. Alat pemanas listrik atau penangas uap

    c. Oven

    d. Timbanagan analitik

    e.

    Bahan yang digunakan :

    - Susu bubuk full cream

    3.

    Dasar Teori

    Lemak terdiri dari campuran berbagai macam trigliserida yang merupakan

    persenyawaan antara asam lemak dan gliserol. Asam lemak (R1, R2, dan R3 ) dalam

    suatu molekul trigliserida dapat sama akan tetapi dapat pula berbeda. Fraksi lemak

    dalam suatu hasil pertanian dapat kita pisahkan dari bagian-bagian lainnya dengan

    jalan mengekstraksi dengan suatu zat pelarut lemak seperti petroleum eter, etil eter,

    kloroform, benzene, heksan, dll. Hasil ekstraksi ini dikenal dengan nama eter soluble

    fraction atau crude fat atau kadar lemak total setelah pelarutnya duapkan, lemaknya

    dapat ditimbang dan dihitung persentasenya.

    Analisa lemak dari bahan hasil pertanian umumnya bukan dimaksudkan untuk

    mendapatkan komposisi dari lemak tersebut akan tetapi untuk mengidentifikasi lemak

    tersebut, menentukan kemurnian dan mengevaluasi kecocokan untuk suatu tujuan.

    Menurut Lehninger (1982) lemak merupakan bagian dari lipid

    yangmengandung asam lemak jenuh bersifat padat. Lemak merupakan senyawa

    organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut

    organik nonpolar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena,

    hexana dan hidrokarbon lainnya. Lemak dapat larut dalam pelarut tersebut karena

    lemak mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut (Herlina 2002).

  • 5/20/2018 laporan tetap lemak

    2/9

    Dalam mengetahui kadar lemak yang terdapat di bahan pangan dapat

    dilakukan dengan mengekstraksi lemak. Namun mengekstrak lemak secara murni

    sangat sulit dilakukan, sebab pada waktu mengekstraksi lemak, akan terekstraksi pula

    zat-zat yang larut dalam lemak seperti sterol, phospholipid, asam lemak bebas,

    pigmen karotenoid, khlorofil, dan lain-lain. Pelarut yang digunakan harus bebas dari

    air (pelarut anhydrous) agar bahan-bahan yang larut dalam air tidak terekstrak dan

    terhitung sebagai lemak dan keaktivan pelarut tersebut menjadi berkurang.

    Sifat-sifat dari lemak dapat diidentifikasi dengan beberapa metodeTerdapat

    dua metode untuk mengekstraksi lemak yaitu metode ekstraksi kering dan metode

    ekstraksi basah. Metode kering pada ekstraksi lemak mempunyai prinsip bahwa

    mengeluarkan lemak dan zat yang terlarut dalam lemak tersebut dari sampel yang

    telah kering benar dengan menggunakan pelarut anhydrous.Keuntungan dari dari

    metode kering ini, praktikum menjadi amat sederhana, bersifat universal dan

    mempunyai ketepatan yang baik. Kelemahannya metode ini membutuhkan waktu

    yang cukup lama, pelarut yang digunakan mudah terbakar dan adanya zat lain yang

    ikut terekstrak sebagai lemak. Pada praktikum penetapan kadar lemak ini digunakan

    metode ekstraksi kering yaitu metodeSoxhlet.

    Metode Soxhlet

    Metode Soxhlet termasuk jenis ekstraksi menggunakan pelarut semikontinu.

    Ekstraksi dengan pelarut semikontinu memenuhi ruang ekstraksi selama 5 sampai

    dengan 10 menit dan secara menyeluruh memenuhi sampel kemudian kembali ke

    tabung pendidihan. Kandungan lemak diukur melalui berat yang hilang dari contoh

    atau berat lemak yang dipindahkan. Metode ini menggunakan efek perendaman

    contoh dan tidak menyebabkan penyaluran. Walaupun begitu, metode ini memerlukan

    waktu yang lebih lama daripada metode kontinu (Nielsen 1998).

    Prinsip Soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang

    umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan

    adanya pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping,still

    pot(wadah penyuling, bypass sidearm, thimbleselulosa,extraction liquid, syphon arm

    inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water

    in, dan cooling water out(Darmasih 1997).

    Langkah-langkah dalam metode Soxhlet adalah : menimbang tabung

    pendidihan ; menuangkan eter anhydrousdalam tabung pendidihan, susun tabung

  • 5/20/2018 laporan tetap lemak

    3/9

    pendidihan, tabung Soxhlet, dan kondensator ; ekstraksi dalam Soxhlet ;

    mengeringkan tabung pendidihan yang berisi lemak yang terekstraksi pada oven

    1000C selama 30 menit ; didinginkan dalam desikator lalu ditimbang (Nielsen 1998).

    Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5 sampai dengan 10 gram dan

    kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam Thimble (selongsong tempat sampel) ,

    di atas sampel ditutup dengan kapas. Pelarut yang digunakan adalah petroleum

    spiritus dengan titik didih 60 sampai dengan 80C. Selanjutnya, labu kosong diisi

    butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan

    dan didinginkan, labu diisi dengan petroleum spiritus 60 80C sebanyak 175 ml.

    Digunakan petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut

    organik. Thimbleyang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam Soxhlet. Soxhlet

    disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta

    kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan Soxhlet. Air untuk pendingin

    dijalankan dan alat ekstraksi lemak kemudian mulai dipanaskan (Darmasih 1997).

    Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati Soxhlet menuju ke pipa

    pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan

    uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut

    melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila

    volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari

    pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar

    dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak

    dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan (Darmasih 1997).

    Faktor yang Memengaruhi Kadar Lemak

    Faktor-faktor yang memengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan sampel,

    waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut. Dibandingkan

    dengan cara maserasi, ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih

    tinggi karena pada cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan

    ekstrak. Makin polar pelarut, bahan terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda untuk

    kedua macam cara ekstraksi. Fenolat total yang tertinggi didapatkan pada proses

    ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Sifat antibakteri tertinggi terjadi pada

    ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat untuk ketiga

    macam bakteri uji Gram-positif. Semua ekstrak tidak menunjukkan daya hambat yang

    berarti pada semua bakteri uji Gram-negatif (Lucas dan David 1949).

  • 5/20/2018 laporan tetap lemak

    4/9

    Penyebab Kerusakan Lemak

    a. Penyerapan Bau

    Lemak bersifat mudah menyerap bau. Apabila bahan pembungkus dapat

    menyerap lemak, maka lemak yang terserap ini akan teroksidasi oleh udara

    sehingga rusak dan berbau. Bau dari bagian lemak yang rusak ini akan diserap

    oleh lemak yang ada dalam bungkusan yang menyebabkan seluruh lemak menjadi

    rusak.

    b. Hidrolisis

    Dengan adanya air, lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak.

    Reaksi ini dipercepat oleh basa, asam dan enzim-enzim.

    Dalam teknologi makanan, hidrolisis oleh enzim lipase sangat penting karena

    enzim tersebut terdapat pada semua jaringan yang mengandung minyak. Dengan

    adanya lipase, lemak akan diuraikan sehingga kadar asam lemak bebas lebih dari

    10%.

    Hidrolisis sangat menurunkan mutu minyak goreng, selama penyimpanan dan

    pengolahan minyak atau lemak, asam lemak bebas bertambah dan harus

    dihilangkan dengan proses pemurnian dan deodorisasi untuk menghasilkan

    minyak yang lebih baik mutunya.

    c. Oksidasi dan Ketengikan

    Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang

    disebut proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh proses otooksidasi radikal

    asam lemak tidak jenuh dalam minyak. Otooksidasi dimulai dengan pembentukan

    faktor-faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida

    lemak atau hidroperoksida, logam-logam berat dan enzim-enzim lipoksidase.

    SUSU

    Susu biasanya dikenal sebagai minuman penguat tulang dan gigi karena

    kandungan kalsium yang dimilikinya. Tetapi, sebenarnya ada banyak kandungan

    nutrisi, misalnya fosfor, zinc, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, vitamin B2, asam

    amino dan asam pentotenat.

    Susu Bubuk Full Cream

  • 5/20/2018 laporan tetap lemak

    5/9

    Merupakan susu yang paling mudah dalam hal peyimpanan dan mudah

    bercampur kedalam air hangat. Kandungan susu bubuk full cream merupakan sumber

    protein yang baik bagi minuman kopi atau teh sebagai ganti krimer.

    Susu bubuk fullcream mengandung lemak susu minimal 26 % yang dibuat

    dengan cara pengeringan atau spray dryer untuk menghilangkan sebagian alir dan

    mengandung laktosa, protein, mineral, vitamin, yang larut lemak dan vitamin yang

    larut air (vitamin B12).

    4. Langkah kerja

    a. Mengambil labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraki soxhlet yang

    akan digunakan, keringkan dalam oven, dinginkan dalam desikator dan timbang.

    b.

    Menimbang 5 gram sampel dalam bentuk susu langsung dalam saringan timbel,

    yang sesuai ukurannya, kemudian menutup dengan kapas wool yang bebas lemak.

    Sebagai alternatif sampel dapat dibungkus dengan kertas saring.

    c.

    Meletakkan timbel atau kertas saring yang berisi sampel tersebut dalam alat

    ekstraksi soxhlet, kemudian pasang alat kondesor diatasnya dan labu lemak

    pemisah dibawahnya.

    d.

    Menuangkan pelarut etanol 2/3 volume labu ke dalam labu lemak secukupnya,

    sesuai dengan ukuran soxhlet yang digunakan.

    e. Melakukan refluks selama minimun 2 jam sampai pelarut yang kembali kelabu

    berwarna jernih.

    f. Mendestilasi etanol yang ada didalam labu lemak, menampung pelarutnya.

    Selanjutnya labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven

    pada suhu 105oC.

    g. Setelah dikeringkan sampai berat tetap dan didinginkan dalam desikator,

    menimbang labu beserta lemaknya tersebut. Berat lemak dapat dihitung.

    5. Data pengamatan

    Siklus Waktu (menit)

    1 60.49

    2 23.29

    3 20.48

    4 17.15

  • 5/20/2018 laporan tetap lemak

    6/9

    6. Perhitungan

    Berat labu lemak kosong (a) = 170 gram

    Berat labu + kerak lemak (b) = 171 gram

    Berat lemak = ba

    = 171 gram170 gram

    = 1 gram

    % lemak =

    =

    = 20 %

  • 5/20/2018 laporan tetap lemak

    7/9

    7. Analisa percobaan

    Soxhlet merupakan alat yang terdiri dari pengaduk atau granul anti-

    bumping, still pot (wadah penyuling) bypass sidearm, thimble selulosa, extraction

    liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser

    (pendingin), cooling water in, dan cooling water out. Soxhlet biasa digunakan dalam

    pengekstrasian lemak pada suatu bahan makanan. Metode soxhlet ini dipilih karena

    pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan

    melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk

    mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang

    digunakan lebih cepat. Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus

    mudah menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas.

    Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya

    sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya

    pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan

    cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous

    merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-

    bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan

    pelarut tersebut tidak berkurang. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6

    jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses

    penyulingan dan dikeringkan.

    Pada umumnya metode Soxhlet merupakan metode ekstraksi yang bersifat

    kontinu. Metode ini merupakan peralatan labu lemak yang disambungkan dengan alat

    destilasi Soxhlet dan Kondensor. Lemak dapat diisolasi dengan mengekstraksinya

    menggunakan pelarut non polar, sedangkan sampel kering yang akan diisolasi

    lemaknya dibungkus dengan kertas saring. Prinsip penetapan kadar lemak kasar yaitu

    lemak diekstrak dengan pelarut non polar, seperti etanol. Setelah pelarutnya diuapkan,

    lemaknya dapat ditimbang dan dihitung persentasenya.

    Pada praktikum kali ini kami menggunakan susu bubuk full cream sebgai

    smapel yang akan dihitung berapa persentase lamak yang terkandung didalamnya

    susu bubuk full crea yang dugunakan sebanyak 5 gram dan sebagai pelrutanya

    menggunakan etanol, dimana etanol ini bersifat cepat larut sehingga saat didihkan

    larutan ini cepat menguap walaupun dalam keadaan belum mendidih. Setelah larutan

    mulai mendidih maka uapnya akan naik menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang

    dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga

  • 5/20/2018 laporan tetap lemak

    8/9

    kembali ke fase cair, kemudian menetes ke timbel. Larutam sari ini akan terkumpul di

    dalam timbel dan bila volumenya mencukupi sari akan dialirkan lewat sifon menuju

    labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. maka

    dimulailah menghitung untuk didihkan lagi selama 3 jam. Setelah empat jam maka

    didinginkan dalam desikator dan untuk memisahkan kandungan lemak dengan

    pelarutnya dipisahkan dengan cara mendestilasi.

    Berdasarkan data yang didapat dari hasil praktikum didapat nilai % lemak

    sebesar 20% dengan pelarut yang digunakan adalah alkohol. Dari proses ini

    didapatkan destilat berwarna bening yang berupa alkohol dan residu berwarna kuning

    sepert lemak. Proses ekstraksi ini terjadi sebanyak 4 siklus, karena sari mulai jernih

    hingga siklus yang keempat. Satu siklus adalah satu timbel mulai terisi sari hingga

    sari masuk kembali ke labu lemak. Dan berdasarkan literatur yang terdapat didalam

    kemasan kadar lemak sebesar 26% , hal ini menunjukkan bahwa hasil yang didapat

    mendekati literatur yang ada tetapi belum begitu sempurna, hal ini dapat disebabkan

    kurangnya waktu yang tersedia pada saat proses ekstraksi dimana waktu yang

    dibutuhkan semestinya 6 jam namun karena keterbatasan watu pada praktikum kali ini

    waktu yang digunakan untuk mengekstraksi hanya selama 3 jam.

    8.

    Kesimpulan

    Dari praktikum yang tellah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

    -

    Untuk mengetahui kadar lemak yang terdapat pada bahan pangan dapat

    dilakukan dengan mengekstraksi lemak.

    - Ekstrak lemak yang digunakan pada percobaan kali ini adalah ekstraksi

    kering.

    - Faktorfaktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan baha

    waktu ekstraksi, kualitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut.

    -

    Kadar lemak yang didapat : 20 %

    - Waktu yang dibutuhkan :

    - Siklus pertama : 60.49 menit

    - Siklus kedua : 23.29 menit

    - Siklus ketiga : 20.48 menit

    - Siklus keempat : 17.15 menit

  • 5/20/2018 laporan tetap lemak

    9/9

    DAFTAR PUSTAKA

    - Yuniar.2014. Penuntun Praktikum Teknik Pengolahan Pangan.

    POLSRI.Palembang

    - Http: //www.avliyaajan.22.blogspot.com/2011/05/blog-spot.html

    - Http://www.dwikrisnafatoni-sweetheart.blogspot.com/2012/09/analisis-

    kandungan-lemak-23.html