16
1. Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep? Aspirin memiliki efek antitrombosit. Aspirin secara ireversibel menghambat COX trombosit sehingga efek antitrombosit aspirin bertahan selama 8 – 10 hari (sesuai dengan masa hidup trombosit. Prostaglandin tromboksan A 2 adalah suatu produk arakidonat yang menyebabkan trombosir berubah bentuk, melepaskan granulanya dan beragregasi. Obat yang antagonis terhadap jalur ini mengganggu agregasi trombosit in vitro dan memperpanjang waktu perdarahan in vivo. Aspirin menghambat sintesis tromboksan A 2 melalui asetilasi ireversibel enzim siklooksigenase. Salisilat dan obat anti –inflamasi nonsteroid lainnya juga menghambat siklooksigenase tetapi mempunyai durasi kerja penghambatan lebih singkat karena tidak mampu mengasetilasi siklooksigenase sehingga kerjanya bersifat reversible. Dan penggunaan obat aspirin ini lebih kecil dari dosis oral yang lazim digunakan, yaitu 0,6 – 0,65 mg. Dosis anti-inflamasi pada anak adalah sebesar 50 – 75 mg/kg/hari dalam dosis terbagi dan dosis awal anti-inflamasi rata – rata 45 mg/kg/hari dalam dosis terbagi. Obat aspirin ini cara penggunaannya dipakai bila perlu. 2. Golongan obat apa tetrasiklin dan aspirin ? Berdasarkan farmakokinetik gololongan tetrasiklin dibagi

Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

interaksi obat

Citation preview

Page 1: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

1. Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep?

Aspirin memiliki efek antitrombosit. Aspirin secara ireversibel menghambat COX

trombosit sehingga efek antitrombosit aspirin bertahan selama 8 – 10 hari (sesuai dengan masa

hidup trombosit. Prostaglandin tromboksan A2 adalah suatu produk arakidonat yang

menyebabkan trombosir berubah bentuk, melepaskan granulanya dan beragregasi. Obat yang

antagonis terhadap jalur ini mengganggu agregasi trombosit in vitro dan memperpanjang waktu

perdarahan in vivo. Aspirin menghambat sintesis tromboksan A2 melalui asetilasi ireversibel

enzim siklooksigenase. Salisilat dan obat anti –inflamasi nonsteroid lainnya juga menghambat

siklooksigenase tetapi mempunyai durasi kerja penghambatan lebih singkat karena tidak mampu

mengasetilasi siklooksigenase sehingga kerjanya bersifat reversible.

Dan penggunaan obat aspirin ini lebih kecil dari dosis oral yang lazim digunakan, yaitu 0,6 –

0,65 mg. Dosis anti-inflamasi pada anak adalah sebesar 50 – 75 mg/kg/hari dalam dosis terbagi

dan dosis awal anti-inflamasi rata – rata 45 mg/kg/hari dalam dosis terbagi. Obat aspirin ini cara

penggunaannya dipakai bila perlu.

2. Golongan obat apa tetrasiklin dan aspirin ?

Berdasarkan farmakokinetik gololongan tetrasiklin dibagi

menjadi 3 kelompok:

1. Tetrasiklin, klortetrasiklin dan oksitetrasiklin.

Kelompok ini absorpsinya tidak lengkap dengan waktu paruh 6-12 jam.

2. Dimetiklortetrasiklin.

Absorpsinya lebih baik , waktu paruh 16 jam, cukup diberikan dengan dosis 150 mg peroral

setiap 6 jam.

Page 2: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

3. Doksisiklin dan minosiklin.

Absorpsinya 90%, waktu paruh 17-20 jam, cukup diberikan sehari 1 atau 2 kali 100mg

- Golongan Aspirin

Turunan asam salisilat : aspirin, salisilamid,diflunisal. golongan salisilat meliputi

aspirin/asetilsalisilat, atrium salisilat, magnesium salisilat, cholin salisilat

Aspirin adalah obat anti inflamasi non-steroid (AINS), agen antiinflamasi yang tertua.

Merupakan penghambat prostaglandin yang menurunkan proses inflamasi dan dahulu merupakan

agen antiinflamasi yang paling sering dipakai sebelum adanya ibuprofen. Aspirin yang denga

dosis tinggi untuk inflamasi menyebabkan rasa tidak enak pada lambung.Pada situasi seperti ini,

biasanya digunakan tablet enteric-coated. Aspirin tidak boleh dipakai bersama-sama dengan

NSAIA/NSAID karena menurunkan kadar NSAIA/NSAID dalam darah dan efektifitasnya.

Aspirin juga dianggap sebagai obat antiplatelet untuk klien dengan gangguan jantung atau

pembuluh darah otak.

3. Mekanisme pembekuan darah ?

Ketika kita mengalami luka pada permukaan tubuh, maka tubuh akan mengeluarkan

darah. Terjadinya pendarahan itu disebabkan oleh sobeknya pembuluh darah. Pada

keadaan luka yang ringan, setelah beberapa saat darah akan berhenti mengalir. Dalam hal

ini tubuh kita memiliki keistimewaan bukan? Penghentian pendarahan adalah proses yang

kompleks. Pembekuan dimulai ketika keping-keping darah dan faktor-faktor lain dalam

plasma darah kontak dengan permukaan yang tidak biasa, seperti pembuluh darah yang

rusak atau terluka.Pada saat terjadi luka pada permukaan tubuh, komponen darah, yaitu

trombosit akan segera berkumpul mengerumuni bagian yang terluka dan akan

menggumpal sehingga dapat menyumbat dan menutupi luka. Di dalam plasma darah

terdapat trombosit yang akan pecah apabila menyentuh permukaan yang kasar. Jika

trombosit pecah, enzim tromboplastin yang dikandungnya akan keluar bercampur dengan

plasma darah. Selain trombosit, di plasma darah terdapat protombin. Protombin akan

diubah menjadi trombin oleh enzim tromboplastin. Perubahan protombin menjadi

Page 3: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

trombin dipicu oleh ion kalsium (Ca2+). Protombin adalah suatu protein plasma yang

pembentukannya memerlukan vitamin K. Trombin akan berfungsi sebagai enzim yang

dapat mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrinogen adalah suatu protein yang terdapat

dalam plasma. Adapun fibrin adalah protein berupa benang-benang yang tidak larut

dalam plasma. Benang-benang fibrin yang terbentuk akan saling bertautan sehingga sel-

sel darah merah beserta plasma akan terjaring dan membentuk gumpalan. Jaringan baru

akan terbentuk menggantikan gumpalan tersebut dan luka akan menutup.

4. Indikasi dan kontra indikasi aspirin dan tetrasiklin ?

Indikasi Aspirin : Digunakan untuk mencegah trombosit koroner dan thrombus

vena dalam berdasarkan efek penghambat agregasi trombosit.

Kontraindikasi Aspirin : Penderita dengan kerusakan hati berat, hipoprotombinemia,

defisiensi vitamin K, dan hemophilia sebab dapat menimbulkan pendarahan. Penderita

hipersensitifitas terhadap aspirin.

Indikasi tetrasiklin: Tetrasiklin merupakan kelompok antibiotik spektrum luas sebagai

obat pilihan  untuk infeksi yang disebabkan oleh klamidia (trakoma, psitakosis, salpingitis,

uretritis dan limfogranuloma venerum-LGV, riketsia, brucella, dan spirokaeta. Golongan

tetrasiklin juga digunakan untuk infeksi saluran napas dan genital oleh micoplasma, pada akne

(jerawat), penyakit jaringan penyangga gigi yang destruktif (periodontal), bronkitis kronik yang

kambuh kembali dan leptospirosis (sebagai alternatif eritromisin bagi penderita yang

hipersensitif dengan penisilin

Kontraindikasi tetrasiklin : Tetrasiklin dapat menyebabkan pewarnaan pada gigi karena

deposisi pada tulang dan gigi yang sedang tumbuh. Untuk itu tetrasiklin sebaiknya tidak

diberikan pada :

-  Anak di bawah 12 tahun

-  Ibu hamil

Page 4: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

-  Ibu menyusui

Tetrasiklin dapat memicu gagal ginjal untuk itu sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan

penyakit ginjal (kecuali doksisiklin dan minosiklin).

5. Mekanisme kerja tetrasiklin

MEKANISME KERJA TETRASIKLIN

Secara Farmakodinamik :

Golongan tetrasiklin menghambat sintesis protein bakteri pada ribosomnya.

Paling sedikit terjadi 2 proses dalam masuknya antibiotic ke dalam ribosom

bakteri gram-negatif, ,ke dua ialah system transport aktif.

Efek antimikroba.

Golongan tetrasiklin termasuk antibiotic yang terutama bersifat bakteriostatik dan

bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman.

Spektrum antimikroba.

Pada umumnya tetrasiklin tidak digunakan untuk pengobatan infeksi oleh

sterptokokus karena ada obat lain yang lebih efektif yaitu penisilin

G,eritromiin,sefaloporin. Banyak strain S. Aureus yang resisten terhadap

tetrasiklin. Tetra siklin dapat digunakan sebagai pengganti penisilin dalam

pengobatan infeksi batang gram positif .

Tetrasiklin juga merupakan obat yang sangat efektif untuk infeksi Mycoplasma

pneumonia, Ureaplasma urealyticum, Chlamiydia trachomatis, Chlamydia

psittaci, dan berbagai riketsia. Selain itu obat ini juga aktif terhadap Borrelia

recurentis, Treponema pallidum, Treponema pertenue, Actinomyces israelii.

Dalam kadar tinggi antibiotic ini menghambat pertumbuhan Entamoeba

histolytica.

Page 5: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

Resistensi.

Beberapa spesies kuman, terutama sterptokokus beta hemolitikus, E.coli,

Pseudomonas aeruginosa, Str.pneumoniae, N.gonorrhoeae, Bacteroides, Shigella

dan S.aureus makin meningkat resistensinya terhadap tetrasiklin. Resistensi

terhadap satu jenis tetrasiklin biasana disertai resistensi terhadap semua tetrasiklin

lainnya kecuali minosiklin pada resistensi S.aureus dan doksisiklin pada resistensi

B.fragilis

Secara Farmakokinetik :

Absorpsi: 30-80% tetrasiklin diserap lewat saluran cerna. Absorpsi ini sebagian besar

berlangsung dilambung dan usus halus bagian atas.

Distribusi: Dalam plasma semua jenis tetrasiklin terikat oleh protein plasma dalam jumlah yang

bervariasi.

Metabolisme: Obat golongan ini tidak dimetabolisme secara berarti dihati. Doksisiklin dan

minosiklin mengalami metabolism di hati yang cukup berarti sehingga aman diberikan pada

pasien gagal ginjal.

Ekskresi: tetrasiklin di ekskresikan melalui urin berdasarkan filtrasi glomelurus. pada pemberian

per oral kira kira 20-55% golongan tetrasiklin dieksresikan melalui urin. Golongan tetrasiklin

yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu mencapai kadar 10 kali dari serum. Sebagian obat

yang diekskresikan kedalam lumen usus ini mengalami sirkulasi enterohepatik; maka obat ini

masih ada dalam darah untuk waktu lama setelah terapi dihentikan.

6. Dosis pemakaian aspirin dan tetrasiklin

Dosis aspirin

Page 6: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

Dosis optimum analgesik atau antipiretik aspirin, lebih kecil dari dosis oral 0,6 mg yang lazim

digunakan. Dosis yang lebih besar dapat memperpanjang efeknya. Dosis lazim dapat diulang

setiap 4 jam dan dosis lebih kecil (0,3 g) setiap 3 jam. Dosis untuk anak-anak sebesar 50-75

mg/kg/hari dalam dosis terbagi.

Dosis anti-inflamasi rata-rata 4 g/hari dapat ditoleransi oleh kebanyakan orang dewasa. Pada

anak-anak, biasanya dosis 50-75  mg/kg/hari menghasilkan kadar darah yang adekuat. Kadar

darah 15-30 mg/dL disertai dengan efek anti-inflamasi

dosis

Dewasa : 1 tablet 500mg, 3 x sehari

Anak     : 1/2 - 1 tablet 500mg, maksimal 3 x sehari

Diminum 1-2 jam setelah makan

Dosis tetrasiklin

Dosis dewasa 4 kali sehari 250-500mg

Anak anak diatas 8 tahun sehari 25-50mg/kg/bb/dosis

Diberikan 1 jam atau 2 jam sebelum makan

7. Efek utama dan Efek samping aspirin dan tetrasiklin ?

Efek utama tetrasiklin : Antibiotik yang dapat menghambat sintesis protein pada

perkembangan organisme.

Page 7: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

Efek samping tetrasiklin :

-Pada pemberian lama atau berulang-ulang, kadang-kadang terjadi superinfeksi bakteri atau

jamur seperti:enterokolitis dan kandidiasis.

- Gangguan gastrointestinal seperti: anoreksia, pyrosis, vomiting, flatulen dan diare.

- Reaksi hipersensitif seperti: urtikaria, edema, angioneurotik, atau anafilaksis.

- Jarang terjadi seperti: anemia hemolitik, trombositopenia,neutropenia dan eosinofilia.

Efek Utama aspirin :

Efek anti-inflamasi

Aspirin menghambat perlekatan granulosit pada pembuluh darah yang rusak, menstabilkan

membran lisosom, dan menghambrat migrasi leukosit polimorfonuklear dan makrofag ketempat

peradangan, sehingga dapat mengurangi rasa sakit di daerah peradangan. Sifat anti-inflamasi

salisilat dosis tinggi bertanggung jawab terhadap dianjurkannya obat ini sebagai terapi awal

artritis rematoid, demam rematik, dan peradangan sendi lainnya.

Efek Analgesik

Asprin sangat efektif dalam meredakan nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang, namun

tidak efektif pada terapi nyeri visera seperti yang menyertai abdomen akut, kolik ginjal,

perikarditis, atau infark miokard. Aspirin menghilangkan nyeri dari berbagai penyebab seperti

yang berasal dari otot, pembuluh darah, gigi, keadaan pasca persalinan, artritis dan bursitis.

Efek anti-piretik

Page 8: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

Aspirin menurunkan demam, tetapi hanya sedikit mempengaruhi suhu badan yang normal.

Penurunan suhu badan berhubungan dengan peningkatan pengeluaran panas karena pelebaran

pembuluh darah superfisial. Antipiesis mungkin disertai dengan pembentukan banyak keringat.

Demam yang menyertai infeksi dianggap akibat dari dua kerja. Pertama pembentukan

prostaglandin di dalam susunan saraf pusat sebagai respon terhadap bakteri pirogen. Kedua efek

interleukin-1 pada hipotalamus. Interleukin-1 dihasilkan oleh makrofag dan dilepaskan selama

respon peradangan. Aspirin menghambat baik pirogen yang diinduksi oleh pembentukan

prostaglandin maupun respon susunan saraf pusat terhadap interleukin-1 dan sehingga dapat

mengatur kembali “pengontrol suhu” dihipotalamus, sehingga memudahkan pelepasan panas

dengan jalan vasodilatasi.

   Efek Samping

1. Efek terhadap saluran cerna

Pada dosis yang biasa, efek samping utama adalah gangguan pada lambung (intoleransi). Efek

ini dapat diperkecil dengan penyangga yang cocok. Gastritis yang timbul pada aspirin mungkin

disebabkan oleh iritasi mukosa lambung oleh tablet yang tidak larut, karena penyerapan salisilat

nonionisasi di dalam lambung atau karena penghambatan prostaglandin pelindung. Perdarahan

saluran cerna bagian atas yang berhubungan dengan penggunaan aspirin biasanya berkaitan

dengan erosi lambung. Peningkatan kehilangan darah yang sedikit melalui tinja secara rutin

berhubungan dengan pemberian aspirin dosis tinggi.

1. Efek susunan saraf pusat

Dengan dosis yang lebih tinggi, penderita bisa mengalami “salisilisme” (tinnitus atau penurunan

pendengaran dan vertigo) yang reversibel dengan pengurangan dosis. Dosis salisilat yang lebih

besar lagi dapat menyebabkan hiperpnea melalui efek langsung terhadap medulla oblongata.

Pada kadar salisilat toksik yang rendah, bisa timbul respirasi alkalosis sebagai akibat

peningkatan ventilasi.

Page 9: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

8. Fungsi aspirin dan tetrasiklin?

Fungsi Aspirin

SEBAGAI ANALGESIK.

Aspirin merupakan ubat penahan sakit yang

tidak begitu kuat ( jika dibandingkan dengan

Parasetamol ) Ia berkesan untuk meredakan beberapa jenis

penyakit seperti:

Sakit kepala.

Kesakitan otot.

SEBAGAI UBAT ANTI KERADANGAN.

Sebagai ubat anti keradangan yang kuat,

Aspirin mempunyai kesan sampingannya

bergantung pada dos yang diambil.

Ia juga amat berkesan untuk merawat demam

reumatik dan beberapa jenis penyakit reumatik.

SEBAGAI ANTIPIRETIK

Aspirin berkesean dalam:

menurunkan suhu.

meredakan demam.

menghentikan selesema yang disebabkan

oleh kesejukan.

o Pada dos yang sedikit ( 75-150 mg ), aspirin boleh digunakan untuk menghalang

pembekuan darah seperti penyakit jantung dan strok.

o Ia juga amat berkesan pada pesakit yang mengalami degupan jantung yang luar

biasa seperti pemfibrilan atrium.

Page 10: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

Fungsi Tetrasiklin

Tetrasiklin dapat digunakan sebagai pengganti

penisilin dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh:

- Bacillus anthracis

- Clostridium tetani

- Listeria monosicytogenes

Efektivitas tetrasiklin tinggi terhadap infeksi:

-Brucella

- Peudomonas

-Vibrio cholerae

- Bordetella pertusis dll

Juga sangat efektif thdp Mycoplasma pneumonia dan

Chlamidia trachomatis.

9. Bentuk obat tetrasiklin di pasaran ?

Tetrasikin

Tetrasiklin dipasaran dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500

mg. Juga ada yang dalam bentuk buffer untuk mengurangi efek sampingnya

mengritasi lambung.

Doksisiklin

Doksisiklin di pasaran tersedia dalam bentuk sediaan tablet da kapsul

dengan kanduungan 50 mg dan 100 mg.

Oksitetrasiklin

Page 11: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx

Oksitetrasiklin di pasaran tersedia dalam bentuk sediaan kapsul 500 mg

dan vial 50 mg/ml untuk injeksi.

10. Penanganan pasien saat pendarahan (pengganti aspirin) ?

Pengganti Aspirin adalah Metronidazol .

Komposisi : Tiap tablet mengandung metronidazol 250mg.

Tiap tablet salut mengandung metronidazol

Cara kerja : Metronidazol adalah antibakteri dan antiprotozoa sintetik derivat nitroinidazoi yang

mempunyai aktifitas bakterisid, amebisid dan trikomonosid. Dalam sel atau mikoroorganisme

metronidazol mengalami reduksi menjadii produk polar. Hasil reduksi ini mempunyai aksi

antibakteri dengan jalan menghambat sintesa asam nukleat. Metronidazol bekerja efektif baik

lokal maupun sistemik.

11. Penunjang supaya pasien sembuh ?

- Dokter memberikan obat dengan dosis yang tepat dan pasien harus mengikuti aturan dokter

seperti meminum obat sesuai anjuran dokter dan tepat cara pemaikannya.

- Pasien istirahat dengan cukup.

- Pasien makan dengan cukup

Page 12: Mengapa masih terjadi perdarahan setelah pemberian resep.docx