10
Media Komunikasi Internal Institut Pertanian Bogor Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani Editor : Aris Solikhah, Siti Zulaedah, Rio Fatahillah CP Reporter : Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Volume 051/ Tahun 2018 PARIWARA IPB Terbit Harian PSSP IPB Gelar Seminar Surveilans Virus pada Satwa Liar untuk Hadapi Ancaman Pandemi P usat Studi Satwa Primata, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor ( PSSP LPPM IPB) menggelar Half Day Seminar dengan tema “Surveilans Virus Pada Satwa Liar untuk Menghadapi Ancaman Pandemi Penyakit Masa Depan”, Kamis (5/4) di Kampus IPB Dramaga. Acara ini menghadirkan narasumber Alice Latinne, PhD dari Ecohealth Alliance New York, sebagai Country Liaison for Indonesia and Thai, Predict Global Consortium, Dr. drh. Joko Pamungkas, MSc, Peneliti PSSP LPPM IPB yang juga Koordinator Nasional Predict-Indonesia, dan Lulu Agustina,SP, MSi, Kasubdit Keamanan Hayati Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Dr. Alice dalam seminarnya memperkenalkan tentang predict yang merupakan bagian dari proyek kerjasama internasional Emerging Pandemic Threats (EPT) yang disponsori oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat USAID (United States Agency for International Development) . Kegiatan ini bertujuan membantu pemerintah di negara yang bekerja sama untuk mencegah, mendeteksi dan merespon kemungkinan terjadinya kejangkitan penyakit infeksius baru yang ditularkan dari satwa liar ke manusia. Pada tingkat global, proyek ini diperankan oleh Konsorsium Predict-Global yang terdiri dari University of California at Davis (UCD), EcoHealth Alliance (EHA), Wildlife Conservation Society (WCS), Metabiota dan Smithsonian Institution. Dalam prakteknya Predict-Global bekerja sama dengan pemerintah negara-negara di Asia dan Afrika, saat ini ada sekitar 35 negara yang terlibat. Dr. Alice menyebutkan lebih dari 70 persen penyakit infeksi baru (emerging infectious diseases) bersumber dari hewan dengan mayoritas berasal dari satwa liar. “Dalam kurun waktu seratus tahun terakhir, tercatat beberapa kejadian penyakit pandemik yang setelah ditelusuri diduga kuat disebabkan oleh beberapa virus yang berawal mula dari satwa liar antara lain influenza, HIV-AIDS, Coronavirus (SARS dan MERS-Cov), Ebola, dan Zika,” kata Alice. Target yang berisiko terhadap penyebaran penyakit dari hewan ke manusia diantaranya di daerah pasar hewan, peternakan, maupun tempat tempat wisata yang melibatkan hewan. Sementara jenis hewannya sendiri diantaranya satwa primata, kelelawar dan tikus. Pada periode Predict-1 yang dimulai tahun 2009 hingga 2014 telah berhasil mendeteksi 1002 virus pada tingkat global di satwa liar maupun manusia, lebih dari 80 persen merupakan virus baru yang belum diidentifikasi sebelumnya (new/ novel viruses).

Pariwara Vol 51 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/Pariwara IPB Vol 051 Tahun 2018.pdf · di dua desa di kawasan puncak. Kedua desa di Hulu DAS

  • Upload
    vuxuyen

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani

Editor : Aris Solikhah, Siti Zulaedah, Rio Fatahillah CP Reporter : Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Volume 051/ Tahun 2018PARIWARA IPB

Terbit Harian

PSSP IPB Gelar Seminar Surveilans Virus pada Satwa Liar untuk Hadapi Ancaman Pandemi

Pusat Studi Satwa Primata, Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian

Bogor ( PSSP LPPM IPB) menggelar Half Day Seminar

dengan tema “Surveilans Virus Pada Satwa Liar untuk

Menghadapi Ancaman Pandemi Penyakit Masa Depan”,

Kamis (5/4) di Kampus IPB Dramaga.

Acara ini menghadirkan narasumber Alice Latinne, PhD

dari Ecohealth Alliance New York, sebagai Country Liaison

for Indonesia and Thai, Predict Global Consortium, Dr. drh.

Joko Pamungkas, MSc, Peneliti PSSP LPPM IPB yang juga

Koordinator Nasional Predict-Indonesia, dan Lulu

Agustina,SP, MSi, Kasubdit Keamanan Hayati Direktorat

Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal

Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Dr. Alice dalam seminarnya memperkenalkan tentang

predict yang merupakan bagian dari proyek kerjasama

internasional Emerging Pandemic Threats (EPT) yang

disponsori oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika

Serikat USAID (United States Agency for International

Development) . Kegiatan ini bertujuan membantu

pemerintah di negara yang bekerja sama untuk mencegah,

mendeteksi dan merespon kemungkinan terjadinya

kejangkitan penyakit infeksius baru yang ditularkan dari

satwa liar ke manusia. Pada tingkat global, proyek ini

diperankan oleh Konsorsium Predict-Global yang terdiri dari

University of California at Davis (UCD), EcoHealth Alliance

(EHA), Wildlife Conservation Society (WCS), Metabiota dan

Smithsonian Institution. Dalam prakteknya Predict-Global

bekerja sama dengan pemerintah negara-negara di Asia dan

Afrika, saat ini ada sekitar 35 negara yang terlibat. Dr. Alice

menyebutkan lebih dari 70 persen penyakit infeksi baru

(emerging infectious diseases) bersumber dari hewan

dengan mayoritas berasal dari satwa liar. “Dalam kurun

waktu seratus tahun terakhir, tercatat beberapa kejadian

penyakit pandemik yang setelah ditelusuri diduga kuat

disebabkan oleh beberapa virus yang berawal mula dari

satwa liar antara lain influenza, HIV-AIDS, Coronavirus (SARS

dan MERS-Cov), Ebola, dan Zika,” kata Alice.

Target yang berisiko terhadap penyebaran penyakit dari

hewan ke manusia diantaranya di daerah pasar hewan,

peternakan, maupun tempat tempat wisata yang melibatkan

hewan. Sementara jenis hewannya sendiri diantaranya

satwa primata, kelelawar dan tikus. Pada periode Predict-1

yang dimulai tahun 2009 hingga 2014 telah berhasil

mendeteksi 1002 virus pada tingkat global di satwa liar

maupun manusia, lebih dari 80 persen merupakan virus baru

yang belum diidentifikasi sebelumnya (new/ novel viruses).

2

ementara di Indonesia, Predict-2 (2014-2019)

Smerupakan upaya kolaborasi dari PSSP LPPM IPB,

Lembaga Biologi Molekular Eijkman(EIMB) dengan

mitra Predict-Global: EcoHealth Alliance dan Metabiota.

Predict-2 Indonesia berupaya membangun sistem

peringatan dini untuk mencegah ancaman potensi penyakit

zoonotik melalui kemitraan dengan lembaga ilmiah dan

pemerintah, dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan

Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian,

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan kerjasama erat

dengan mitra lain universitas dan rumah sakit setempat.

Dr.drh.Joko Pamungkas,MSc , peneliti senior dari Pusat

Studi Satwa Primata LPPM IPB yang juga koordinator

nasional Predict-Indonesia menyampaikan bahwa

meningkatnya kontak antara satwa liar dan manusia, karena

perdagangan satwa liar yang meluas dan perubahan

ekologi yang cepat, mengarah pada risiko yang lebih besar

dari pajanan (exposure) manusia terhadap patogen baru

dan pathogen yang sudah diketahui. “Pengembangan

sistem peringatan dini penyakit zoonotik dan kolaborasi

antara lembaga pemerintah dan lembaga penelitian serta

akademik sangat dibutuhkan untuk melayani dan

melindungi masyarakat dengan lebih baik. Ancaman

munculnya penyakit pandemi difasilitasi oleh interaksi

satwa liar, hewan peliharaan, dan manusia (human-animal

interface),” kata Dr. Joko.

Predict-Indonesia mengimplementasikan kegiatan

lapangan dan laboratorium untuk memungkinkan deteksi

dini dan karakterisasi virus asal satwa liar yang berpotensi

menginfeksi manusia dan hewan ternak. Predict-Indonesia

juga melakukan s tudi per i laku manus ia untuk

mengidentifikasi dan mengukur perilaku dan praktik

manusia yang berisiko dengan potensi penularan penyakit,

sehingga bisa diiidentifikasi langkah langkah mitigasi risiko

yang paling efektif.

Ia menyampaikan, intinya kesehatan sudah tidak bisa

ditangani oleh satu disiplin ilmu saja, tidak bisa ditangani

satu sektor pemerintah saja, namun harus bekerja sama

pada level yang berbeda, baik pada tingkat sub-nasional,

nasional, dan internasional. Hal inilah yang dikenal sebagai

pendekatan atau konsep Satu Kesehatan atau One Health.

Belajar dari HIV-AIDS dan beberapa penyakit lain, temuan

atau wabah terlebih dahulu dilaporkan di manusia, namun

belakangan dibuktikan peran satwa liar sebagai sumber

virus moyangnya. Predict bertujuan memotret keberadaan

virus di satwa liar pada kondisi sekarang ini dan

memprediksi kemungkinan potensinya membahayakan

manusia di masa yang akan datang.

Tim Predict-Indonesia yang dimotori Lembaga Biologi

Molekular Eijkman juga melakukan surveilans pada manusia

dengan melibatkan kerja sama dengan rumah sakit dan

puskesmas lokal di Minahasa untuk melihat kemungkinan

kejadian kasus penyakit akibat interaksi masyarakat

setempat dengan satwa liar.

Kepala Pusat Studi Satwa Primata IPB, Drh. Huda S.

Darusman, PhD, dalam sambutan pembukaannya

menyatakan bahwa melihat peserta Half Day Seminar

dihadiri oleh perwakilan dari berbagai pihak antara lain:

WWF Ujung Kulon, Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam IPB, Balai Besar Penelitian Veteriner, LSM

Veswick Medan, Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung

Priok, PT. Bimana Indomedical, Taman Safari Indonesia,

Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Program Studi

Primatologi SPs-IPB, PT Bogor Life Science and Technology,

dan USAID-Indonesia, mengajak semua pihak untuk

memanfaatkannya sebagai wahana untuk membangun kerja

sama, sejalan dengan semangat konsep One Health yang

mengedepankan kerja sama lintas-sektor, lintas disiplin,

lintas stakeholder, dan lintas wilayah. (df/ris)

3

Ditemukan 55 Titik Longsor di Dua Desa Hulu DAS Ciliwung

Pusat Pengkajian, Perencanaan dan Pengembangan

Wilayah, Lembaga Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (P4W

LPPM IPB) berkolaborasi dengan Forest Watch Indonesia,

Kaum Telapak, CFES (Community Forest Ecosystem

Services) mengadakan kegiatan Ekspose Program

Pemulihan Ekosistem di Hulu Daerah Aliran Sungai (DAS)

Ciliwung. Kegiatan yang dilangsungkan di Agrowisata

Gunung Mas Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor ini

bertujuan memaparkan keadaan kawasan dan usaha-usaha

yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi ekologi Hulu

DAS Ciliwung kepada masyarakat umum, para pemangku

kebijakan dan media massa.

Putri Cantika sebagai Ketua Pelaksana kegiatan

menyampaikan, bencana yang kerap terjadi baik di hulu

maupun di hilir Ciliwung menunjukkan bahwa kawasan DAS

Ciliwung telah rusak dikarenakan daya dukungnya semakin

turun.

“Dari tahun ke tahun pemberitaan selalu ada mengenai

banjir di kawasan Hilir Ciliwung Jakarta, maupun hulu.

Banyak kejadian longsor di kawasan Puncak, teman-teman

di lapangan menemukan banyak sekali retakan yang

berpotensi longsor. Permasalahan terkait Puncak dan Hulu

DAS Ciliwung merupakan permasalahan yang bersifat

multidimensional, sehingga dibutuhkan penyelesaian

secara bersama-sama dengan melibatkan berbagai pihak

dan stakeholder,” ujarnya.

Hal senada juga diungkap Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr,

Kepala P4W LPPM IPB yang juga Ketua Konsorsium

Penyelamatan Kawasan Puncak atau disebut "Konsorsium

Save Puncak" atau "Konsorsium Puncak". “Akibat telah

terlampauinya daya dukung lingkungan, kawasan puncak

setiap tahunnya terus mengalami kejadian longsor. Untuk

tahun 2018 ini, hingga per 5 Februari 2018, Tim Konsorsium

Puncak setidaknya sudah mencatat terdapat 55 titik longsor

di dua desa di kawasan puncak. Kedua desa di Hulu DAS

Ciliwung tersebut yaitu Desa Tugu Utara dan Desa Tugu

Selatan,” kata Dr. Ernan.

Penyebab terlampauinya daya dukung lingkungan puncak

adalah pemanfaatan ruang termasuk aktivitas permukiman

dan villa, kebun sayur dan kegiatan lain yang tidak sesuai

dengan kemampuan lahannya. Peluang terjadinya longsor

sangat tinggi di musim hujan, khususnya pada saat adanya

kejadian cuaca-cuaca ekstrim di kawasan ini. “Konsorsium

Puncak mempromosikan dukungan bagi petani-petani yang

memanfaatkan kawasan hutan beralih dari tanaman

semusim seperti sayuran dan aktivitas yang tidak ramah

lingkungan beralih ke budidaya kopi dan aktivitas-aktivitas

yang ramah lingkungan,” papar Dr. Ernan. Budidaya kopi

dan pengolahannya menjadi kopi premium, lanjut Dr. Ernan,

disamping lebih ramah lingkungan memberi manfaat

ekonomi yang signifikan bagi petani lokal.

Menurut Dr. Ernan, kawasan Puncak adalah bagian dari area

"Cagar Biosfer Cibodas" sebagaimana diratifikasi

pemerintah RI dan United Nations Educational Scientific

Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 1977. Kawasan

in i d ipromosikan sebagai kawasan yang di jaga

keseimbangan antara manusia dan ekosistemnya karena

kekayaan keragaman ekosistemnya. Hadir berbagai

stakeholder seperti Pemerintah Kabupaten Bogor, kepala

desa, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup

maupun pihak swasta dan kelompok masyarakat dalam

program in i . Keg ia tan in i d i l an ju tkan dengan

penandatanganan nota kesepahaman dan kesepakatan

untuk pemulihan Hulu DAS Ciliwung oleh berbagai pihak

diantaranya perwakilan Kabupaten Bogor, Perum Perhutani

KPH Bogor, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Balai

Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDASHL) Citarum

Ciliwung, Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara

(PTPN) VIII Gunung Mas, PT Sumber Sari Bumi Pakuan,

Kepala Desa Tugu Utara dan Kepala Desa Tugu Selatan serta

Perwakilan Konsorsium Penyelamatan Kawasan Puncak.

(IRM/ris)

4

Fasilitasi Generasi Milenial, Mahasiswa IPB UTS dengan Internet Based Exam

Memasuki masa Ujian Tengah Semester (UTS)

semester genap tahun ajaran 2017/2018,

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai

memberlakukan Internet Based Exam (IBE) atau ujian online.

Ujian berbasis internet ini ditujukan untuk menjawab

kebutuhan generasi milenial yang sudah sangat intensif

terpapar media digital. Ujian online ini juga dianggap lebih

efektif dan efisien, karena IPB tidak perlu lagi mengeluarkan

biaya untuk cetak soal dan lembar jawaban.

Menurut Eka Dasra Viana, Ketua Komisi Pendidikan

Departemen Manajemen IPB, ujian online sebenarnya

sudah diberlakukan sejak dua tahun lalu. Namun masih

terbatas pada ujian komprehensif saja.

“Kalau sebelumnya ujian berbasis internet hanya

diberlakukan untuk ujian komprehensif, saat ini

diberlakukan untuk UTS dan UAS,” paparnya.

Beberapa mata kuliah yang semester ini dilaksanakan

dengan menggunakan sistem IBE antara lain mata kuliah

Manajemen Produk dan Harga, Pemasaran Jasa, dan

Manajemen Pemasaran.

Sementara itu, Dr. Mukhamad Najib selaku koordinator

mata kuliah Manajemen Produk dan Harga serta Pemasaran

Jasa mengatakan ada beberapa keuntungan jika kampus

menggunakan IBE yaitu mahasiswa terbiasa dengan model

tes online.

“Saat ini hampir setiap instansi melaksanakan ujian online

untuk tes melamar kerja. Dengan pembiasaan ujian

berbasis internet di kampus, hal ini akan membantu

mahasiswa bersiap ketika mengikuti tes memasuki dunia

kerja. Kelebihan kedua adalah dengan tes online maka

proses penilaian bisa berlangsung dengan cepat. Biasanya

dosen membutuhkan waktu untuk bisa mengoreksi lembar

jawaban yang jumlahnya ratusan itu, kini dengan IBE, nilai

bisa dikeluarkan secara real time, karena dosen tidak perlu

mengoreksi lagi,” jelas Dr. Najib.

Kelebihan lainnya adalah biayanya yang murah karena tidak

ada lagi cetak mencetak dan lebih sesuai dengan spirit IPB

sebagai green campus, tambahnya.

Meski banyak kelebihannya, Dr. Najib juga mengingatkan

hal-hal yang harus diperhatikan jika ingin melaksanakan

ujian berbasis internet. Dosen tetap harus menyusun soal

dengan baik sesuai dengan learning outcome yang ingin

diujikan.

“Soal ujian ini kan merupakan salah satu alat ukur apakah

mahasiswa telah mencapai sasaran pembelajaran yang

sudah ditetapkan. Jadi dalam membuat soal ujian dosen

harus tetap berpedoman pada bagaimana mengukur

pencapaian sasaran pembelajaran ini,” pungkasnya.

Tidak mudah bagi dosen yang menggunakan IBE ini untuk

membuat soal-soal yang bersifat essay. Sehingga untuk

soal-soal yang ditujukan untuk mengukur pencapaian

learning outcome yang bersifat analisis diperlukan upaya

ekstra untuk bisa menyusunnya dengan baik. Begitu juga

mengukur pencapaian learning outcome yang bersifat

mendemonstrasikan, seringkali tidak mudah membuat

soalnya jika ingin menerapkan IBE.(**/Zul)

5

Baru Saja Lulus IPB, Sudah Sukses Kembangkan Bisnis

Menjalankan sebuah bisnis biasanya diperlukan sebuah

keseriusan dan cukup menguras waktu. Berbisnis

biasanya dilakukan oleh seorang yang sudah tidak

lagi dalam masa sekolah atau kuliah. Tetapi belakangan ini trend

berbisnis ala pelajar dan mahasiswa sudah semakin

berkembang.

Seperti yang dilakukan alumni Institut Pertanian Bogor (IPB),

Fathur Aulia Perdana. Berawal dari bisnis kecil-kecilan yang

dijalankannya sendiri sedari awal semester masuk kuliah, kini

Fathur begitu sapaan akrabnya sudah memiliki CV bersama

adiknya. Fathur mengawali bisnisnya dari skala kecil dan

dijalankan sembari ia kuliah. Dimulai pada bulan Desember

2013, Fathur memulai bisnisnya yang bergerak di bidang rubber

(gelang yang terbuat dari karet rubber). Ia memulai bisnisnya

ketika masih tinggal di asrama IPB. Usahanya terus berkembang

hingga pada tahun 2015 dirinya mengembangkan usaha

rubber-nya itu ke usaha yang lebih besar. Fathur mulai

menerima orderan berupa merchandise, percetakan dan

konveksi dengan skala yang lebih besar. Tahun 2015 mulai

terima orderan merchandise yang skalanya lebih besar dan

tahun 2016 mulai membuka usaha percetakan dan konveksi,”

ucap Fathur.

Tahun 2017 merupakan titik dimana Fathur mulai tancap gas

dengan bidang usahanya. Pada tahun tersebut dirinya mulai

membangun CV bersama adiknya. CV-nya diberi nama ‘Maju

Bersama Perusahaan Tasik’ atau sering disebut CV MBPT

Group. CV-nya ini membawahi beberapa anak usahanya yaitu Fix

Lense dan F-Production. Pengalamannya di bidang bisnis ini ia

awali dari belajar mengikuti usaha Multi Level Marketing (MLM).

Di sana ia banyak belajar bagaimana cara marketing yang baik

dan cara berbisnis yang baik.

“Saya dulu sempat ikut MLM, ya saya sih anggap itu untuk ajang

saya belajar bukan untuk mencari keuntungan, karena ayah saya

bilang akan sangat susah untuk mencari keuntungan dari bisnis

MLM, makanya saya di sana untuk curi ilmunya,” tutur sang

pengusaha muda yang juga merupakan salah satu Duta IPB ini.

Pada tanggal 9 Maret 2018 silam, Fathur menjadi salah satu

pembicara di salah satu forum Diskusi Komunitas Young On Top

(YOT) Bogor. Pada forum diskusi tersebut Fathur membagikan

pengalamannya dalam berbisnis dan berbagi cerita terkait bisnis.

Di dalam menjalankan usahanya ini Fathur tidak bekerja sendiri,

tetapi berkolaborasi dengan salah satu temannya yang juga

sudah memiliki bisnis serupa. Kerjasama yang dilakukan berupa

kerjasama penyediaan produk dan jasa yang menunjang

aktivitas bisnisnya. Saat ini Fathur sudah merekrut sebanyak 17

pekerja.

"Setiap orang itu memiliki jiwa untuk berbisnis atau

“berjualan” sejak lahir, maka dari itu jangan takut untuk

memulai berbisnis karena setiap orang sudah memiliki jiwanya

masing-masing," pesan Fathur menginspirasi. (GW/ris)

Ingin Jadi Konsultan Gizi Terbaik, Mahasiswa IPB Raih Juara di Ajang N2O 2018

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) Ni Ketut

Susila Dharma Asih berhasil menyabet Juara 3 di

Ajang National Nutrition Olympiad (N2O).

Perlombaan ini merupakan rangkaian acara Sci-Fi Neutron

2018 dari Departemen Pendidikan Profesi Ikatan Lembaga

Mahasiswa Gizi Indonesia (ILMAGI). Ajang bergengsi ini

diadakan pada tanggal 9-11 Maret 2018, dengan tahap seleksi

dilakukan sejak bulan November 2017. Pada tahun ini yang

menjadi tuan rumah adalah Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jakarta.

Sila berhasil melewati serangkaian proses seleksi dan keluar

sebagai pemenang. “National Nutrition Olympiad merupakan

kegiatan olimpiade dalam bidang gizi. Pada perlombaan ini

peserta ditantang untuk menjawab soal-soal di bidang gizi,

debat jurnal gizi, menyusun Nutrition Care Process (NCP)

berdasarkan suatu kasus, dan melakukan praktik konseling

gizi,” ungkap Sila.

Pada seleksi penyusunan NCP, Sila diberikan suatu kasus

tentang penyakit hipertensi dengan dislipidemia. Sila kemudian

merancang asesmen gizi, diagnosis gizi, rencana diet untuk

pasien yaitu menu makan, jumlah asupan energi atau zat gizi,

dan rencana monitoring evaluasi serta konseling gizi.

“Saya sangat bersyukur dan senang atas hasil yang saya

peroleh. Saya akan selalu belajar dan berkembang, agar bisa

menjadi salah satu ahli dan konsultan gizi terbaik di

Indonesia,” katanya. Sila berharap agar masyarakat Indonesia

mulai memperhatikan aspek gizi dalam kehidupan sehari-

harinya, sehingga dapat terhindar dari berbagai macam

gangguan kesehatan. (NIRS/ris)

5

Ciptakan Holiplay, Mahasiswa IPB Ukir Prestasi di Ajang ITFest 2018

Tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali

menunjukkan prestasinya di kancah nasional. Nizar

Maulana Azhari, Azmi Iqbal Goldina Prakasa, dan

Mohamad Ravena Utama adalah Juara 3 Business IT Case pada

ajang ITFest 2018 yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa

Teknologi Informasi (HIMATIF), Universitas Sumatera Utara.

Ajang bergengsi ini diadakan pada tanggal 10 dan 11 Maret

2018, dengan tahap seleksi dilakukan sejak bulan Desember

2017.

Nizar, Azmi, dan Ravena berkolaborasi dalam memecahkan

kasus bisnis dengan memberikan solusi melalui pendekatan

teknologi informasi. Mereka menciptakan produk bisnis yang

sustainable berupa aplikasi “Holiplay”.

“Pada perlombaan ini peserta diminta menyelesaikan sebuah

kasus terkait pengembangan wisata di Danau Toba. Kami

membuat aplikasi Holiplay yang akan memberikan pengalaman

baru bagi backpacker dalam berwisata,” ungkap Nizar.

Holiplay merupakan aplikasi yang dirancang untuk para

backpacker. Fitur utama dalam aplikasi ini adalah booking

homestay, tracking toko souvenir menggunakan google maps,

list event beserta detail event-nya, dan story visualization

menggunakan teknologi augmented reality.

“Kami bersyukur dan tidak menyangka bisa memenangkan

perlombaan ini. Alhamdulillah kami merasa senang dan bangga

karena berhasil membawa nama baik IPB di kancah nasional,”

kata Ravena.

Nizar dan kawan-kawan berharap aplikasi Holiplay ciptaan

mereka ini bisa meningkatkan angka kunjungan wisatawan

Danau Toba dengan meningkatkan potensi wisatanya.

“Harapan kami ini bisa menjadi modal awal bagi kami untuk

terus berkarya dan memotivasi banyak orang. Kami juga

berharap aplikasi Holiplay yang kami ciptakan ini bisa segera

direalisasikan,” tutup Azmi. (NIRS/ris)

Mahasiswa IPB Ceritakan Pro�l IPB di Malaysia

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor (FEM IPB), Fadhilah Yusuf menjadi

delegasi IPB dalam ASEAN Youth Leaders Excursion

2018. Kegiatan tersebut diadakan oleh International University

of Malaya-Wales pada tanggal 18-20 Maret 2018 di Malaysia

dan Singapura. Sebanyak 18 peserta yang hadir berasal dari

pelajar SMA dan mahasiswa Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Fadhilah menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan

untuk menyosialisasikan profile kampus-kampus yang terlibat

seperti IPB, Airlangga, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Institut

Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Budi Luhur, dan

sebagainya. Disamping itu, International University of Malaya-

Wales juga mencari bibit unggul untuk mendapatkan beasiswa

program sarjana dan magister.

“Lima peserta terbaik akan mendapatkan beasiswa untuk

melanjutkan studi di International University of Malaya-Wales.

Peserta akan kembali mengikuti beberapa tes untuk

mendapatkan tingkatan beasiswa, dari beasiswa setengah

penuh sampai penuh. Alhamdulillah, saya dan kedua teman

saya lainnya dari IPB, yaitu Iis Sugiarti dan Nurfaizahmarwan

mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan program magister di

International University of Malaya-Wales,” jelas Fadhil.

Fadhilah menceritakan bahwa kegiatan berlangsung tiga hari,

dua hari berada di Malaysia dan hari terakhir di Singapura. Inti

kegiatan tersebut berupa semikonferensi di International

University of Malaya-Wales.

“Setiap kampus yang hadir mempresentasikan profil kampus

masing-masing. Saya juga menjelaskan lebih spesifik tentang IPB

dan pertanian, terutama bidang ekonomi. Tidak hanya kampus-

kampus di Indonesia, Dekan International University of Malaya-

Wales pun menjelaskan terkait profil kampusnya meliputi

kehidupan, bidang keilmuan, penerimaan mahasiswa dan

sebagainya,” jelas Fadhil.

Momen yang paling mengesankan bagi Fadhilah adalah saat

persentasi dengan menggunakan bahasa Inggris di hadapan

seluruh peserta.

“Kemampuan leadership saya sangat diuji saat di sana.

Kemampuan berkomunikasi bahasa Inggris yang baik dan

bagaimana memaparkan profil IPB, tanpa gugup di hadapan

peserta lainnya. Lewat kegiatan ini, saya jadi punya banyak

jaringan dari Malaysia dan Singapura, terutama channel untuk

melanjutkan pendidikan S2 di Malaysia,” lanjutnya.

Harapan Fadhil, ke depannya acara seperti ini dapat dilanjutkan

untuk teman-teman yang lainnya, kemampuan berkomunikasi

Bahasa Inggris setiap mahasiswa dan pelajar di Indonesia dapat

terlatih dengan baik dan mendapatkan banyak relasi dengan

negara tetangga. (UAM/ris)

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 7 - 30 APRIL 2018

Senin- Jumat, 9-13 April 2018 Bazar dan Donasi Buku IPB Press

Waktu : 08.00- 17.00 WIB Tempat : Plaza Stevia dan Taman IPB Bookstore, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : IPB Press CP : 0251-8355158

5

Sabtu, 7 April 2018 Kumpul Perdana PKM IPB Didanai

Waktu: 13.00 WIB- selesai Tempat: Mandiri Audit Mahasiswa, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB CP : 0251-8622642 wx. 127 1

Sabtu-Minggu, 7-8 April 2018 Pengukuhan Akademi Pergerakan IPB

Waktu : 07.00 WIB - selesai Unit Penanggung Jawab : BEM KM IPBCP : Sayyid Al Bahr (087754358660)

2

Minggu, 8 April 2018 Review dan Pemantapan Tim PKM IPB di Danai

Waktu : 08.00 WIB- selesai Tempat : Common Class Room, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB CP : 0251-8622642 wx. 127 3

Senin, 9 April 2018Menerima Kunjungan Madrasah Aliyah Bilingual Sidoarjo

Waktu: 08.45 WIB - selesaiTempat : Auditorium Andi Hakim NasoetionUnit Penanggung Jawab : Biro Komunikasi CP : Rifki: 08995994990 4

Senin, 9 April 2018Jabodetabek Study Forum

Waktu : 12.30- 17.00 WIB Tempat : Aula Ahmad Baehaqie P4W LPPM IPBUnit Penanggung Jawab : P4W IPB CP : Khalid Saifullah (0813 2062 6293)/ Nur Etika Karyati (0852 9346 3790)

6

Senin, 9 April 2018Fish Survey Method Workshop

Waktu : 13.00- 16.00 WIB Tempat : RSG ITK IPBUnit Penanggung Jawab : FDC IPB CP : Siti Khodijah: 085891610922

7

Selasa, 10 April 2018Menerima Kunjungan SMAN 1 Padang Panjang

Waktu : 08.45 WIB - selesai Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Biro Komunikasi IPB CP : Rifki: 08995994990

8

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 7 - 30 APRIL 2018

Selasa, 10 April 2018Workshop Program Pemetaan Desa Sekolah Vokasi IPB

Waktu : 08.30- 13.00 WIB Tempat : Ballroom IPB International Convention Center (IICC)Unit Penanggung Jawab : Diploma IPB CP: Fatur: 081310673278

9

Selasa, 10 April 2018Soft Launching IPB Biz Travel

Waktu : 11.30-12.30 WIB Tempat : Lobby Gd. Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Direktorat Bisnis dan Manajemen Aset Komersial IPB CP : 0251-8622642 Ex. 126

10

Selasa, 10 April 2018 Nonton Bareng Pinky Promise "Setiap Janji Punya Warnanya Sendiri"

Waktu : 10.00- 11.30 WIB Tempat : Cinema XXI, Botani Square Mall Bogor Unit Penanggung Jawab : Agrianita IPB CP : Ibu Sri Kayati Agik (08561345001/ 081218829054) 11

Rabu, 11 April 2018 Economics Business Plan "Build Up Your Creative Business For Millenials Generations”

Waktu : 19.00 - 21.00 WIB Tempat : Ruang Kuliah Pinus, Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Hipotesa FEM IPB CP : Zuleman (088212400424)

12

Kamis, 12 April 2018 Focus Group Discussion (FGD) Sawit dan Deforestasi Hutan Tropika

Waktu : 09.00 WIB- selesai Tempat : IPB International Convention Center BogorUnit Penanggung Jawab : FAHUTAN IPB CP : 0251-8621677 13

Kamis, 12 dan 19 April 2018 Layanan Pemeriksaan Kesehatan Tempat : - Wisma Tamu Landhuis, Kampus IPB Dramaga (12 April 2018)- Aula Edtc- PKSL, Kampus IPB Baranang siang (19 April 2018)

Unit Penanggung Jawab : Agrianita IPB CP : Ibu Lilis Bagus (08111103138)/ Bazaar : Ibu Yanti Wawan (08159149166) 14

Jum'at, 13 April 2018Menerima Kunjungan SMA Kristen Tunas Bangsa Grand Cakung Bekasi

Waktu : 08.45 WIB - selesaiTempat : Media Center, Gedung Rektorat Lt. 1 Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Biro Komunikasi IPB CP : Rifki: 08995994990

15

Sabtu, 14 April 2018 Businness Model Canvas Competition

Unit Penanggung Jawab : Himagizi IPB CP : 085738087891

16

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 7 - 30 APRIL 2018

Sabtu, 14 April 2018Bedah Buku "Mengambil Pesan”

Waktu : 08.00- 12.00 WIB Tempat : TPAI Al GhifariUnit Penanggung Jawab : Al Ghiffari, Rohis Vokasi IPBCP : Ikhwan: 082372942275 Akhwat: 082261127129

17

Sabtu dan Minggu , 14 -15 April 2018Training Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2015 dan SMK3 OHSAS 18001:2007

Waktu : 08.00-16.00 WIB Tempat : IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Himatesil IPB CP : Tasia: 085715450027

18

Minggu, 15 April 2018 Pelatihan Vaksinasi dan Nekropsi Ayam "Meningkatkan Softskill dalam Bidang Perunggasan melalui Nekropsi dan Vaksinasi”

Tempat : Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpro Ornithologi dan Unggas IPB CP : @verdyrizky/ @baitadr (Line) 19

Senin, 16 April 2018Guest Lecture Biodeiversity Enrichment In Oil Palm Plantation: Ecological And Socio-Economic Impact

Waktu : 10.00 - 12.00 WIB Tempat : Ruang Seminar Lt. 2 Gedung TFIC, Forestry Informastion Center, FAHUTAN IPB DramagaUnit Penanggung Jawab : Fahutan IPBCP: 0251-8621677

20

Kamis, 19 April 2018Workshop Aplikasi Teknik PCR Untuk Uji Diagnostic Agen Patogen pada Hewan

Waktu : 08.00- 15.00 WIB Tempat : PSSP LPPM IPBUnit Penanggung Jawab : PSSP LPPM IPBCP : 0251- 8320417/ 8360712

21

Kamis- Jum'at, 19- 20 April 2018Workshop on a Good Experimental Design for a Better Product Development

Waktu : 08.00- 17.00 WIB Tempat : Ruang Coklat, Trop BRC Kampus IPB Taman KencanaNarasumber : Dr. Utami Dyah Sya�tri dan Rudi Heryanto, M.SiUnit Penanggung Jawab : Pusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM IPB CP : Tiest: 08156641396

22

JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 7 - 30 APRIL 2018

Minggu, 29 April 2018Konser Paduan Suara Mahasiswa D'Voice Batch 2017

Waktu : 18.30 WIB- selesai Tempat : Gedung Aula Serbguna Zeni, Jl. Jenderal Sudirman No. 35 Bogor Tengah Unit Penanggung Jawab : D'voice IPB CP : Yurikha (089632259457)

26

Kamis, 26 April 2018 Agrianita Day

Waktu : 09.00- 14.00 WIB Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga BogorUnit Penanggung Jawab : Agrianita IPB CP : Ibu Denok Amrozi (0813 9830 8527)

23

Sabtu-Minggu, 28- 29 April 2018 IPB Job Fair & Scholarship Expo 2018

Waktu : 08.00 WIB - selesai Tempat : Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB CP : 0251-8622642 ex. 127

24

Minggu, 29 April 2018 Pelatihan Pengajuan Serti�kasi Halal UMKM 2018

Waktu : 07.00- 17.00 WIB Tempat : Kampus IPB Baranangsiang BS B02- BS B04Narasumber : Ir. Hj. Osmena Gunawan (Direktur LPPOM MUI DKI Jakarta)Unit Penanggung Jawab : Panitia Pelatihan Pengajuan Serti�kasi Halal UMKM 2018CP : Stella (087821447998)

25

Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:

www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id