29
PATOLOGI RABIES PADA HEWAN PATOLOGI RABIES PADA HEWAN OLEH: OLEH: CHARLES RANGGA TABBU CHARLES RANGGA TABBU BAGIAN PATOLOGI BAGIAN PATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UGM FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UGM 201 201 1 1

Patologi Rabies 2011

  • Upload
    tzichi

  • View
    107

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rabies

Citation preview

  • PATOLOGI RABIES PADA HEWAN

    OLEH:

    CHARLES RANGGA TABBU

    BAGIAN PATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UGM2011

  • RABIES

    Penyakit viral, yang menyerang sistem saraf pusat (SSP) pada berbagai spesies mamalia, termasuk manusia, yang bersifat hampir selalu fatal dan tergolong zoonosisMeskipun demikian, kepekaan terhadap virus Rabies bervariasi diantara berbagai spesies mamalia

  • KEJADIAN PENYAKIT

    Rabies klasik yang disebabkan oleh Lyssavirus genotipe 1 bersifat endemik di berbagai belahan dunia, kecuali Australia dan Antarctica Di seluruh dunia: satu orang meninggal karena rabies setiap 10 menit

  • ETIOLOGI

    Rabies virus, yang termasuk: Genus: Lyssavirus, Famili: RhabdoviridaeMempunyai suatu linear, non-segmented RNA genome, negative polaritySebagian besar kasus rabies disebabkan oleh virus rabies genotipe 1

  • CARA PENULARAN

    Hampir selalu disebabkan oleh gigitan hewan yang terinfeksi virus rabiesMeskipun demikian, pada kondisi khusus dapat juga disebabkan oleh garukan atau jilatan hewan penderitaHewan penderita rabies dapat meng eksresikan virus rabies dalam saliva beberapa waktu sebelum timbulnya gejala klinis penyakit tersebut

  • CARA PENULARAN....(lanjutan)

    Penularan per inhalasi pernah dilaporkan pada orang yang masuk ke dalam gua yang ditempati kelelawar penderia rabies; kecelakaan di laboratorium yang menangani rabies; corneal transplants

  • EPIDEMIOLOGI

    Beberapa species-adapted dari virus rabies telah dilaporkan oleh para penelitiStrain virus rabies yang menginfeksi spesies hewan tertentu lebih mudah ditularkan pada spesies hewan tersebut dibandingkan dengan spesies hewan lainnya

  • EPIDEMIOLOGI....(lanjutan)

    Dari aspek epidemiologi, dikenal 2 jenis siklus infeksi, yaitu:Urban rabiesSylvatic rabies pada hewan liarLebih dari 95% kasus pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing penderita rabiesContoh: reservoir penting rabies di Indonesia adalah anjing, kucing, dan kera

  • EPIDEMIOLOGI....(lanjutan)

    Reservoir utama di Amerika Utara: racoons, skunks, foxes, dan kelelawar; di Eropa adalah rubah merah; di Amerika Tengah dan Selatan dan kepulauan Karibea: vampire Di berbagai negara berkembang, pengendalian anjing yang berkeliaran dan vaksinasi terhadap rabies dapat menekan peran urban rabies, sehingga pengendalian dapat difokuskan pada reservoir hewan liar

  • EPIDEMIOLOGI....(lanjutan)

    Kepekaan berbagai spesies hewan terhadap rabiesPenting dalam epidemiologi dari penyakit tersebutHewan peliharaan dan manusia: moderat pekaFoxes, wolves, coyotes, jackals: sangat peka

  • PATOGENESIS RABIES

    Setelah introduksi virus rabies melalui luka gigitan, virus tersebut bereplikasi di dalam otot (dapat juga masuk langsung ke dalam saraf perifer); Kemudian menuju ke atas (asenden) melalui retrogade axonal transport (melalui saraf sensoris dan motoris) ke saraf tepi, Terus ke akar ganglion bagian dorsal

  • PATOGENESIS....(lanjutan)

    Lalu masuk ke medulla spinalisKenudian asenden ke otak melalui saluran serabut saraf asenden dan desendenAkhirnya menginfeksi sel-sel otak dan menyebar ke glandula salivarius, mata, dan di ekskresikan melalui saliva

  • GEJALA KLINIS

    Masa inkubasi sangat bervariasi; dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa bulan (dapat sampai 6 bulan)Sebagai pegangan dapat digunakan 2 minggu sampai 2 tahunSetelah kontak dengan virus rabies, hewan dapat menunjukkan satu, dua, atau semua dari tiga fase

  • GEJALA KLINIS...(lanjutan)

    Pada hewan yang terinfeksi, virus rabies akan menyebar melalui saraf tepi ke otak; virus tersebut bergerak relatif lambatMasa inkubasi rata-rata sampai virus mencapai otakAnjing: 3-8 minggu; pernah dilaporkan sampai 6 bulanKucing: 2-6 minggu Orang: 3-6 minggu; pernah dilaporkan sampai 12 bulan

  • GEJALA KLINIS...(lanjutan)

    Ada 3 fase, yaitu fase prodromal, fase furious (excitative), dan fase dumb (paralitic)Fase prodromal: Hewan terlihat bingung dan mengalami disorientasiHewan liar akan hilang rasa takutnya terhadap manusiaDemamHewan akan menjilat terus menerus luka bekas gigitan

  • GEJALA KLINIS...(lanjutan)

    Fase furious (excitative): Tersifat oleh peningkatan sifat agresif dan hipereksitabilitasTanpa istirahat; hiperresponsif terhadap pendengaran dan suaraCenderung menggigit benda-benda mati dan hewan lainDapat mengembara jauh dari tempat asalnyaHewan menjadi disorientasi, menyerang secara mendadak, dan dapat berakhir dengan kematianLebih sering ditemukan pada kucing dibandingkan anjing

  • GEJALA KLINIS...(lanjutan)

    Fase dumb (paralytic) Sering terlihat: kelemahan otot, sulit menelan, hipersalivasi, rahang bawang jatuh kebawah Istilah hidrofobia (rabies pada manusia) berhubungan dengan kesulitan menelan air karena paralisis pharyngealHipersalivasi, suara tercekikHewan menjadi makin lemah dan dapat berakhir dengan kegagalan saluran pernapasan dan kematian

  • PERUBAHAN PATOLOGIK

    Perubahan makroskopik: Perubahan pada SSP kerapkali tidak terlihatDapat terlihat hiperemi pada otak, edema piamater, dan mungkin perdarahan ukuran kecil

  • PERUBAHAN PATOLOGIK....(lanjutan)

    Perubahan mikroskopik: Perubahan pada SSP: nonsupuratif limfomonositik, meliputi: Meningitis dan perivascular cuffing dengan limfosit, makrofag, dan sel plasmaMikrogliosis (kerapkali dominan)Degenerasi neuronal (bervariasi, kerapkali tidak berat)Ganglioneuritis

  • PERUBAHAN PATOLOGIK....(lanjutan)Perubahan mikroskopik....(lanjutan) Kadang-kadang terlihat infeksi ringan pada leptomeninges, ependyma, oligodendroglia, dan astrositNeuron yang terinfeksi kerapkali menunjukkan perubahan morfologik yang ringan; neuron dapat juga mengandung benda inklusi intasitoplasmik (eosinofilik, merah pucat sampai merah), yang disebut Negri bodies

  • PERUBAHAN PATOLOGIK....(lanjutan)Perubahan mikroskopik....(lanjutan) Lesi nonneuronal, meliputi berbagai derajat sialitis nonsupuratifa, yang disertai oleh nekrosis dan pembentukan Negri bodies pada canine epitel glandula salivariusNegri bodies yang ditemukan di dalam neuron SSP dan trigemina cranialis, medulla spinalis, dan ganglia otonomik merupakan ciri khas infeksi virus rabies

  • PERUBAHAN PATOLOGIK....(lanjutan)Perubahan mikroskopik....(lanjutan) Negri bodies cenderung lebih sering ditemukan di dalam neuron ukuran besar, meliputi neuron piramidal dari hippocampus, neuron dari medulla oblongata, dan sel Purkinje dari cerebellumJaringan utama untuk pemeriksaan dengan mikroskop cahaya dan fluorescent antibody technique (FAT) adalah hippocampus, cerebellum, medulla oblongata, dan ganglion trigeminalis

  • PERUBAHAN PATOLOGIK....(lanjutan)Perubahan mikroskopik....(lanjutan) Lesi spongiformis dapat juga ditemukan pada neuropil substansia alba, terutama pada thalamus dan cortex cerebralisLesi tersebut mulai terlihat sebagai vakuole intrasitoplasmik yang melekat pada membran sel di dalam dendrit neuronal dan lebih jarang di dalam axon dan astrosit; vakuole tersebut membesar dan menekan jaringan di sekitarnya, kemudian ruptur membentuk suatu ruangan pada jaringanLesi tersebut mungkin akibat efek tidak langsung virus rabies pada jaringan neuronal

  • PERUBAHAN PATOLOGIK....(lanjutan)Perubahan mikroskopik....(lanjutan) Benda inklusi bersifat intrasitoplasmic ;Negri bodies dapat bertambah besar sehingga terlihat pada mikroskopik cahaya; pada pewarnaan H&E, Negri bodies yang tercat eosinofilik mempunyai satu atau lebih inner bodies (small light clear areas ) yang terbentuk akibat invaginasi dari komponen sitoplasmik dalam matrix benda inklusi

  • PERUBAHAN PATOLOGIK....(lanjutan)Perubahan mikroskopik....(lanjutan) Benda inklusi merupakan badan-badan sebesar satu-27 , berbentuk bundar, lonjong, bahkan ada yang berbentuk segi tigaBersifat homogen, asidofilik, dan memperlihatkan granula basofilik (beda dengan benda inklusi akibat distemper)Negri bodies terdapat di dalam sitoplasma sebanyak satu sampai 20

  • DIAGNOSISPada daerah endemik, carnivora peliharaan yang telah menggigit orang harus diisolasi dan diobservasi selama 14 hariOtak dari hewan yang menunjukkan gejala harus diperiksa terhadap kemungkinan adanya virus rabies

  • DIAGNOSIS....(lanjutan)Diagnosis patologikAdanya Negri bodies, nonsuppurative perivascular cuffingDirect FATNegatif semu pada jaringan otak yang telah mengalami otolisisKultur pada neuroblastoma cells atau pada baby hamster kidney cells

  • DIAGNOSIS....(lanjutan)Suckling mice (intracerebellar inoculation) dengan jaringan otak tersangka rabies; konfirmasi dengan FATReverse transcriptase polymerase cahin reaction (RT-PCR): deteksi DNA virus pada sample otak

  • PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

    Menerapkan sistem karantina yang ketat untuk mencegah introduksi dari rabiesVaksinasi terhadap rabies untuk mencegah urban rabiesEliminasi anjing/hewan peka rabies yang berkeliaran