91
PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL-QUR’AN PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFAL BAITURRAHIM KECAMATAN TANAH SEPENGGAL LINTAS KABUPATEN BUNGO SKRIPSI Oleh SYIFA ARDILLA AMRI TRA. 151774 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA

AL-QUR’AN PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFAL

BAITURRAHIM KECAMATAN TANAH SEPENGGAL LINTAS

KABUPATEN BUNGO

SKRIPSI

Oleh

SYIFA ARDILLA AMRI

TRA. 151774

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA

AL-QUR’AN PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFAL

BAITURRAHIM KECAMATAN TANAH SEPENGGAL LINTAS

KABUPATEN BUNGO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Islam Anak Usia Dini (S1)

Oleh

SYIFA ARDILLA AMRI

TRA. 151774

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …
Page 4: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …
Page 5: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …
Page 6: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …
Page 7: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …
Page 8: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …
Page 9: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan juga

kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi saya dengan segala

kekurangannya. Segala syukur ku ucapkan kepadamu Ya Rabb karena sudah

menghadirkan orang-orang yang berarti disekeliling saya yang selalu memberi

semangat dan doa sehingga skripsi saya ini dapat diselesaikan dengan baik.

Sholawat serta salam tak lupa saya hanturkan kepada junjungan seluruh umat

islam Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan

menuju alam yang terang benderang seperti saat ini.

Skripsi ini kupersembahkan untuk Ayahanda (Ahmad Bajuri,S.Ag) dan ibunda

tercinta (Siti Mariyam) apa yang saya dapatkan hari ini belum mampu membayar

semua kebaikan,keringat dan juga air mata. Terima kasih atas segala dukungan

kalian baik dalam bentuk materi maupun moril. Karya ini saya persembahkan

untuk kalian sebagai wujud rasa terima kasih saya atas pengorbanan dan jerih

payah kalian sehingga saya dapat menggapai cita-cita saya kelak cita-cita saya ini

akan menjadi persembahan yang paling mulia untuk ayah dan ibu dan semoga

dapat membahagiakan kalian.

Untuk adikku yang sudah menjadi motivasi bagiku ku ucapakan terima kasih yang

tak terhingga atas segala yang diberikan dan untuk sahabat – sahabat

perjuanganyang selalu mendukung dan memotivasi aku dalam pembuatan skripsi

ini.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah kuserahkan untuk membalasnya

dengan rahmat dan dengan Ridho Ilahi Robbi kupersembahkan karya ini semoga

memberi manfaat dan menjadi langkah awal untuk kesuksesanku. Amin ya

Robbal Alamin.

Page 10: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

MOTTO

Hadis Bukhari tentang keutamaan mempelajari Al-qur‟an

Artinya : Dari Usman bin Affan r.a ia berkata, Rasullah SAW

bersabda orang terbaik dari kamu ialah orang yang mempelajari

Al-Qur‟an dan mengajarkannya.(HR.Al-Bukhari)

Page 11: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah

SWT, Tuhan yang maha alim yang tidak mengetahui kecuali apa yang di

ajarkannya. Dengan segala sifat kesempurnaan-Nya. Zat yang mengatur

segala apa yang ada di dunia dengan kekuasaan-Nya dan zat yang telah

menganugerahkan kepada manusia akal pikiran dan memahami tanda- tanda

kekuasaan-Nya. Dialah Allah yang tak pernah lepas pengawasannya terhadap

apa yang dilakukan manusia dan kepada-Nya kita mempertanggung

jawabkan setiap apa yang kita kerjakan.

Shalawat serta salam telah tercurahkan kepada junjungan alam Nabi

Besar Muhammad SAW. Untuk segala keluarga serta para sahabat beliau

yang senantiasa istiqomah dalam perjuagan islam. Semoga kita menjadi

hamba pilihan laksana mereka.

Alhamdulillah proses perjuangan dalam penyusunan skripsi ini dengan

segala pengorbanan dan rintangan lahir dan batin yang telah dapat penulis

lalui. Tak ada pengganbaran lain yang dapat penulis utarakan selain ucapan

syukur yang tiada tara pada Allah SWT karena hanya atas ridha dan

pertolongan-Nya lah penulis dapat melalui semua ini.Penyusunan skripsi ini

tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.Pada kesempatan

ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada :

1. Bapak Dr.H.Hadri Hasan MA, selaku rektor Universitas Islam Negeri

Sultan Thaha Saifuddin Jambi

2. Ibu Dra.Hj.Armida M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruaan

3. Dra,Umil Muhsinin M.Pd selaku ketua prodi dan Siti Maria

Ulfa,M.Pd.I sebagai sekretaris Prodi Pendidikan Islam Anak Usia

Dini

4. Ibu Dra,Umil Muhsinin,M.Pd sebagai pembimbing I dan bapak

Amrindono,M.Pd.I sebagai pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pemikiran nya demi mengarahkan penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar di Pendidikan Islam Anak Usia

Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya

kepada kepada peneliti.

Page 12: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

6. Ibu Siti Fatimah,S.Pd.I selaku kepala sekolah RA Baiturrahim di Desa

Embacang Gedang yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian tentang Peran Guru Dalam Meningkatkan

Minat Membaca Al-Qur‟an Pada Anak Usia Dini

Page 13: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

ABSTRAK

Nama : Syifa Ardilla Amri

Jurusan/prodi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul : Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Anak Dalam

Membaca Al-Qur‟an Pada Anak Usia Dini Di Raudhatul

Athfal Baiturrahim Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas

Kabupaten Bungo

Skripsi ini membahas tentang peran guru dalam meningkatkan minat anak

dalam membaca Al-Qur‟an pada anak usia dini di raudhatul athfal baiturrahim

desa embacang gedang kecamatan tanah sepenggal lintas kabupaten bungo.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya minat anak

dalam membaca al-qur‟an dan apa saja faktor pendukung dan penghambat peran

guru dalam meningkatkan minat anak dalam membaca Al-Qur‟an. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan minat

anak dalam membaca Al-Qur‟an pada anak usia dini kelas B1 di raudhatul athfal

baiturrahim kabupaten bungo dan ingin mengetahui faktor pendukung serta

penghambat dalam meningkatkan minat anak dalam membaca Al-Qur‟an pada

anak usia di raudhatul athfal baiturrahim.

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif sebagai

bentuk memberi jawaban atas permasalahan yang telah diuraikan karena sifatnya

menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan menggunakan tehnik

pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa upaya guru dan orang tua dalam meningkatkan

minat membaca Al-Qur‟an adalah dengan memberikan les mengaji sedangkan

upaya guru dalam meningkatkan minat anak dalam membaca Al-Qur‟an pada

anak dengan menggunakan media yang membuat anak merasa senang dalam

mengikuti pembelajaran sedangkan upaya orang tua harus selalu memberi

memotivasi pada anak dalam membaca Al-Qur‟an dan mengajarkan anak dalam

membaca Al-Qur‟an. Sedangkan upaya dari lembaga adalah sekolah harus

menyediakan sarana dan prasarana dalam membaca Al-Qur‟an. Faktor yang

menunjang adalah adanya kerja sama antara guru dan orang tua dan faktor

penghambat adalah guru yang kurang memiliki kreatifitas dalam mengajar.

Kata kunci : Peran Guru, Kendala, Minat Anak Membaca Al-Qur‟an.

Page 14: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

ABSTARACT

Name : Syifa Ardilla Amri

Study Program : Education Islamic Early Childhood

Fittle : the role of teachers in increasing interest in reading Qur’an perearly

Childhood in Raudhatul Athfal Baiturrahim village broach clap

District piece of land cross country regency of bungo

The thesis discusses the role of teacher in increasing children’s interest in reading

the Qur’an in early childhood at Raudhatul Athfal Baiturrahim in village broach

clap districts piece of land crossed country regency of bungo. As for the

formulation of the problem in this study is the lack of interest of children in

reading the Qur’an and what are the supporting factors and obstacles to the role

of the teacher in increasing chidren’s interest in reading Qur’an. The purpose of

this study was to determine the role of teachers in increasing children’s interest in

reading the Qur’an in children in class B1 in Raudhatul Athfal Baiturrahim

regency bungo and want to know the supporting and inhibiting factors increasing

children’s interest in reading the Qur’an in early childhood at Raudatul Athfal

Baiturrahim.

This approach uses descriptive qualitative approach as a form of giving answers

to the problems that have been described because of the nature of using a

descriptive analysis approach using data collection techniques through

observation, interviews and documentation.

The results of this study indicate that the teacher’s effort to increaser interest in

reading Qur’an is to provide tutoring recite while the efforts of teachers in

increasing children’s interest in reading the Qur’an to children by using media

that makes children feel happy in participating in learning while the efforts of

parents must always motivate children to read the Qur’an and teach children to

read the Qur’an while the efforts of the institution is the shool mus provide

facilities and infrastructure in reading the Qur’an.

The supporting factor is the collaboration between the teacher and parents and

the inhibiting factor is the teacher who lacks creativity in teaching.

Keywords : Teacher’s role, Obstacles, Children’s interest in reading the Qur’an

Page 15: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

NOTA DINAS ............................................................................................ ii

PENGESAHAN .......................................................................................... iii

PERNYATAAN ORISNALITAS ............................................................. iv

PERSEMBAHAN ....................................................................................... v

MOTTO ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACK ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL………………………………………………………… xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Fokus Peneitian .................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian……………………………………………………. 6

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 7

A. Peran Guru ......................................................................................... 7

1. Pengertian Peran ............................................................................. 7

2. Pengertian Guru…………………………………………………… 7

3. Tugas Guru ...................................................................................... 9

4. Karakteristik Kompetensi Guru ...................................................... 11

5. Fungsi Peranan Dan Kompetensi Guru ........................................... 12

B. Meningkatkan Minat Membaca Al-Qur’an .................................... 14

1. Pengertian Minat ............................................................................ 14

2. Pengertian Membaca ....................................................................... 15

3. Pengertian Al-Qur‟an ...................................................................... 16

4. Pengertian Metode Iqra ................................................................... 18

5. Metode Pengajaran Al-Qur‟an......................................................... 20

6. Teknik Membaca Al-Qur‟an ........................................................... 21

7. Prinsip Membaca Al-Qur‟an ........................................................... 22

8. Al-Quran Sebagai Sumber ............................................................... 22

9. Perkembangan Nilai Agama ............................................................ 23

Page 16: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

10. Menanamkan Cinta Al-Qur‟an Kepada Anak ................................ 23

11. Manfaat Membaca Al-Qur‟an ........................................................ 25

12. Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Membaca Al-Qur‟an……. 27

13. Faktor Pendukung Pendidikan Al-Qur‟an……………………….. 27

C. Hasil Penelitian Yang Relevan .......................................................... 29

BAB III.METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 30

A. Pendekataan Dan Desain Penelitian ..................................................... 30

B. Setting Dan Subjek Penelitian .............................................................. 31

C. Jenis Dan Sumber Data Penelitian ....................................................... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 33

E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 35

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................. 37

G. Jadwal Penelitian .................................................................................. 41

BAB IV.TEMUAN DAN PEMBAHASAAN ......................................... 43

A. Temuan Umum..................................................................................... 43

B. Temuan Khusus .................................................................................... 54

BAB V. PENUTUP ................................................................................... 62

A. Kesimpulan .......................................................................................... 62

B. Saran ..................................................................................................... 63

C. Penutup……………………………………………………………….. 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rencana Waktu dan Tahap Penelitian ....................................................... 38

Tabel 4.1 Identitas Sekolah ....................................................................................... 42

Tabel 4.2 Struktur Organisasi RA Baiturrahim………..…………………43

Tabel 4.3Tenaga Pengajar RA Baiturrahim…………………………….. ................ 45

Tabel 4.4 Data Siswa RA Baiturrahim Tahun Ajaran 2019……………..46

Tabel 4.5 Data Siswa RA Baiturrahim B1……………………………… ................ 48

Tabel 4.6 Keadaan prasarana RA Baiturrahim………………………….. ................ 49

Tabel 4.7 Kualifikasi Guru Pendidik RA Baiturrahim…………………... ............... 53

Tabel 4.8 Pelaksanaan Privat Iqro Siswa RA Baiturrahim………………. ............... 55

Page 18: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Photo Gedung Sekolah. ................................................................. 42

Gambar 4.2. Photo Dokumentasi Riset………………..……………………… 65

Page 19: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakikat anak pada dasarnya adalah unik dan terpisah dari masa muda,

remaja maupun dewasa. Anak adalah miniatur dari orang dewasa dimana bentuk

dan fungsi yang ada pada anak sama dengan yang ada pada orang dewasa namun

masih perlu diberikan bimbingan dan stimulasi dalam pertumbuhan dan

perkembangannya. John locke memandang anak sebagai kertas putih yang masih

bersih berisi tulisan dan mereka lahir bagaikan kertas putih dan karakternya perlu

dibangun tahap demi tahap melalui berbagai pengalaman selama

perkembangannya. Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah fisik maupun psikis

walaupun dalam keadaan yang demikian ia telah memiliki kemampuan dan

potensi bawaan yang harus dikembangkan. (suyadi, 2013, hal:1)

Anak yang berada pada usia dini dikatakan sebagai masa emas (golden

age) karena pada masa itu anak berkembang dengan pesat dan luar biasa. Anak

usia dini sering disebut anak prasekolah dan memiliki masa peka dalam

perkembangannya dan terjadi pematangan fungsi fisik dan psikis yang siap

merespon berbagai rangsangan dari lingkungannya. Undang-undang No. 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa

pendidika anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada

anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih

lanjut.

Page 20: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Satuan pendidikan anak usia dini di Indonesia memiliki beberapa lembaga

pendidikan di antaranya taman kanak - kanak (TK), raudhatul athfal ( RA),

kelompok bermain ( KB) dan tempat penitipan anak (TPA). Mendidik anak pada

masa usia dini tidak sama dengan orang dewasa anak usia dini memiliki keunikan

dan karakter yang berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu diperlukan

suatu strategi yang tepat dalam proses belajar- mengajar. Dalam memberikan

pembelajaran dan rangsangan- rangsangan kepada anak usia dini maka yang harus

dikembangkan dalam bidang pengembangan pembentukan perilaku dan

pengembangan kemampuan dasar. Ruang lingkup perkembangan anak usia dini

yaitu akhlakul karimah, sosial emosional dan kemandirian, pendidikan agama

islam ( PAI), bahasa kognitif, fisik (motorik kasar dan motorik halus ) serta seni.(

Helmawati, 2016, hal:43)

Khususnya pendidikan agama yang mengarah pada terbentuknya

keluhuran rohani dan keutamaan jiwa yang harus mulai ditanamkan sejak dini.

Hal tersebut sesuai dengan karakteristik anak-anak usia dini yang masih sangat

tinggi daya rekamnya atas pelajaran pengalaman hidup. Kemampuan membaca

Al-Qur‟an merupakan kemampuan utama yang harus dimilki oleh anak yang

beragama islam. Oleh sebab itu pendidikan yang mengarahkan pada kemampuan

membaca Al-Qur‟an haruslah dilaksanakan dengan baik tersistematis dan

terencana.

Setiap orang tua memiliki tanggung jawab mengajarakan pada anak-

anaknya tentang tata cara membaca Al-Qur‟an sejak kecil sebab Al-Qur‟an

memiliki pengaruh besar dalam menanamkan aqidah yang kuat pada jiwa anak.

Disampng Al-Qur‟an sebagai dasar pengajaran agama islam yang pertama, maka

Al-Qur‟an juga sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin baik sedih maupun

senang. Banyak metode belajar membaca Al-Qur‟an yang diterapkan di sekolah

diantaranya seperti metode qiroati, metode An-Nahdiyyah, metode Iqro dan lain-

lain. Setiap metode memilki cara dan teknik sendiri dalam menjadikan anak

didiknya mampu untuk membaca Al-Qur‟an secara fasih dan tartil.

Page 21: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Menurut para pakar psikologi pendidikan anak menjelang usia dua tahun

anak mulai memiliki kemampuan untuk memberi atau mengenal nama-nama

benda sementara sejak genap berusia dua hingga tiga tahun anak telah memiliki

kesiapan untuk membaca. Pada usia dini anak kelihatan suka meniru bila orang

tua mendengarkan bacaan Al-Qur‟an atau melatih mengeja huruf hijayyah pada

anak secara berulang-ulang bacaan itu akan mudah diserap atau direkam oleh otak

anak. (Ahmad Syarifuddin,2004, hal: 63)

Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan selama satu bulan tepatnya

20 september sampai 20 oktober ditemukan di RA Biturrahim di kelompok

B1usia 4 -6 tahun yang memiliki jumlah siswa 16 yang terdiri dari 10 siswa laki-

laki dan 6 siswa perempuan. Dimana dari 16 siswa terdapat 5 siswa usia 6 tahun

yang belum bisa membaca al-Qur‟an. Fakta awal menunjukkan beberapa hal,

yaitu Pertama, anak belum dapat mengenal huruf hijayyah dan tidak dapat

membedakan huruf yang satu dengan huruf yang lain. Contoh huruf ba (ب)

disebut huruf tsa (ث). Kedua, pengucapan huruf yang salah hal ini terlihat ketika

salah satu anak diminta untuk menyebutkan beberapa huruf hijayyah. Ketiga,

dalam pembelajaran guru masih menggunakan teknik menirukan secara lisan

dangan tidak menggunakan media sehingga anak-anak kurang dalam mengingat

kosa kata yang telah disampaikan dan pembelajaran yang kurang menarik akan

membuat anak cepat bosan. Permasalahan diatas menunjukkan bahwa kualitas

kemampuan membaca Al-Qur‟an anak kelompok B1 perlu ditingkatkan.

Kemampuan penguasaan kosa kata arab pada anak dapat ditingkatkan dengan

mudah apabila media pembelajaran yang digunakan mudah di ingat oleh anak

dan tentunya menarik sehingga anak tidak cepat bosan dalam mengikuti proses

pembelajaran.

Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata

adalah dengan menggunakan media flash card. Media ini akan mempermudah

anak untuk mengingat huruf yang sedang dipelajari dan tentunya menarik bagi

anak sehingga anak tidak cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran Media kartu

huruf adalah media pembelajaran visual yang berbentuk kartu huruf yang

dilengkapi dengan kata atau huruf, kartu huruf dapat digunakan untuk melatih,

Page 22: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

mengeja dan memperkaya kosa kata anak. Penguasaan kosa kata dengan media

kartu huruf akan dapat mengembangakan kemampuan berbahasa dan secara tidak

langsung akan menambah pembendaharaan kata bagi anak karena anak

mengetahui dan belajar kosa kata baru yang belum pernah ditemukan pada diri

anak.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas sebelumnya untuk

menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul skripsi ini maka penulis

perlu membuat fokus penelitian secara konkrit. Adapun fokus penelitian ialah

peran guru dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur‟an dengan menggunkan

metode iqro. Fokus penelitian ini juga berkaitan dengan minat anak usia dini

dalam mempelajari Al-Qur‟an.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian diaatas maka penelitian ini dapat dirumuskan

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana cara guru dalam meningkatkan minat anak dalam membaca

Al-Qur‟an dengan menggunakan metode iqro pada anak kelompok B1 di

RA Baiturrahim Kecamatan Tanah Sepenggal lintas

2. Bagaimana peran orang tua dalam menumbuhkan minat anak dalam

membaca Al-Qur‟an ?

3. Apa faktor yang menghambat dan mendukung agar anak berminat dalam

membaca Al-Qur‟an ?

Page 23: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumus masalah di atas tujuan yang akan dicapai dalam penulisan ini

yaitu :

a. Ingin mengetahui cara guru dalam meningkatkan minat anak dalam

membaca Al-Qur‟an di RA Baiturrahim

b. Ingin mengetahui peran orang tua dalam menumbuhkan minat anak

dalam membaca Al-Qur‟an

c. Ingin mengetahui faktor apa saja yang mempengurahi minat anak dalam

membaca Al-Qur‟an.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan yang baik dalam bidang

teoritis dan praktis maupun yang lainnya diantara sebagai berikut :

a. Manfaat teoritis

Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan hasilnya dapat menjadi

pedoman dan acuan bagi orang tua dan guru dalam meningkatkan minat anak

dalam membaca Al-Qur‟an.

b. Manfaat praktis

Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan temuan-temuan dari

pembahasan hasil penelitian dapat menjadi pedoman dalam memahami upaya,

kendala dan fakta yang terjadi

c. Manfaat Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk keterampilan dan pengetahuan serta memenuhi

salah satu persyaratan mencapai Sarjana Srata satu (S1) dalam bidang

pendidikan islam anak usia dini di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS

jambi

Page 24: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Guru

1. Pengertian Peran

Pada dasarnya setiap manusia yang hidup didunia ini memiliki peranya

masing-masing ketika membahas tentang peran tentu tidak lepas dari sebuah

kedudukan (statu) walaupu keduanya berbeda akan tetapi masih saling

berhubungan. Seperti sisi mata uang yang berbeda akan tetapi bisa menentukan

nilai mata uang tersebut. Karena peran merupakan aspek dinamis dari sebuah

kedudukan pasti kan mempunyai peran dari kedudukan yang dia tempati.

Secara bahasa peran berasal dari bahasa inggris yaitu “role” yang dalam

bahsa Indonesia dapat diartikan sebagai seperangkat tindakan yang dimiliki oleh

orang yang berkedudukan. Secara istilah peran adalah berperilaku menurut posisi

seorang dalam masyarakat.

Peran menurut Soerjono Soekanto adalah proses dinamis kedudukan

(status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan

kedudukan dia akan menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara peren dengan

kedudukan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat

dipisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Menurut

Veithzal Rivai peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang

dalam posisi tertentu.

Peran adalah fungsi atau kedudukan. Peran juga dapat diartikan sebagai

keikut sertaan terhadapat upaya mendidik kepada jiwa yang terbuka. Selanjutnya

guru merupakan orang tua kedua setelah ayah dan ibu dirumah. Agar potensi anak

dapat berkembang secara maksimal maka perlu adanya bimbingan lain selain

kedua orang tua didalam kesehariannya yaitu seorang guru.

Page 25: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

2. Pengertian Guru

Guru adalah pendidik yang memberikan pelajaran kepada murid biasanya

guru adalah memegang mata pelajaran disekolah. Menurut Amentebu

mengemukakan bahwa guru adalah semua orang yang berwenang dan

bertanggung jwab terhadap pendidikan peserta didik baik secara individual

maupun klasikal baik disekolah maupun di luar sekolah. Guru bagaikan orang tua

kedua setelah ayah dan ibu dalam keluarga dirumah. Sosok guru adalah seseorang

yang penting dalam pendidikan sebagai orang yang dicontoh dan ditiru maka guru

harus memiliki kepribadian yang baik.

Guru adalah pendidik yaitu orang yang bertanggung jawab memberikan

bimbingan terhadap anak didiknya.Demi menyiapkan peradaban yang lebih baik

dan mengubah dunia dari gelap menuju cahaya terang. Guru merelakan dirinya

untuk anak-anak orang lain, memberikan ilmu,waktu, perhatian, kasih sayang dan

pengorbanan lain yang didasari prinsip bahwa mendidik adalah tugas suci.

Helmawati (2016) mengatakan bahwa pendidik merupakan orang kedua

setelah orang tua yang ikut bertanggung jawab terhadap perkembangan potensi

anak dan pertumbuhannya dan secara formal menurut Undang-Undang No 14

pasal 1 butir 1 tentang guru adalah mendidik dengan tugas yang utama yaitu

mengajar, melatih, mebimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar dan pendidikan menengah

Pada dasarnya setiap orang adalah guru yang di contoh atau ditiru terutama

oleh anak-anak yang sering menirukan apa yang dilakukan oleh orang-orang

disekitarnya. Biasanya anak usia dini menerapkan apa yang mereka lihat,mereka

dengar dan mereka rasakan dari lingkungannya. Apa yang mereka dapatkan ketika

masih kecil akan berbekas sangat kuat hingga mereka dewasa. ( Ibid hal:18-19)

Pendidkan guru islam harus mempunyai keistimewaan atau kekhasan

tersendiri agar tampil berbeda dengan guru yang bukan islam seperti kekhasan

dalam sifat-sifatnya, tingkah lakunya dan peranggainya. Islam mengajarkan

bahwa pendidik (guru) memiliki beberapa istilah seperti muallim,

muaddib,murabbi dan ustad.

Page 26: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

(1) Mualim, yaitu lebih menekankan posisi pendidik sebagai pengajar dan

penyampaian pengetahuan dan ilmu (2) Muaddib, yaitu lebih menekankan

pendidik sebagai pembina moralitas dan ahlak peserta didik dengan keteladan (3)

Murabbi, yaitu lebih menekankan pengembangan dan pemeliharaan baik dalam

aspek jasmani maupun rohani (4) Ustadz, merupakan istilah umum yang sering

dipakai dan memiliki cakupan makna yang luas yang sering disebut guru

Pasal 28 ayat 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa guru wajib

memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan

rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidkan nasional.

Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana

dan diploma empat sedangkan kompetensi yang harus dimiliki guru meliputi

kompetensi pedagogik, Kompetensi kepribadian, Kompetensi sosial dan

kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Dari keempat

kompetensi yang dimilki tersebut guru harus mampu menjadi panutan dan mampu

membangun karakter jati dirinya.

Sebagaimana visi guru yang dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa

seseorang pendidik hendak mempunyai kepribadian : didepan menjadi teladan,

ditengah membangun karsa, dibelakang memberi dorongan,tutwuri handayani.

(Helmawati, 201, hal :3)

3. Tugas Guru

Guru adalah pendidik professional karenanya secara implisit ia telah

merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan

yang terpikul di pundak para orang tua. Orang tua tatkala menyerahkan anaknya

ke selokah berarti sekaligus melimpahkan sebagian tanggung jawab pendidikan

anaknya kepada guru hal itu pun menunjukkan pula bahwa orang tua tidak

mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarang guru karena tidak sembarang

orang dapat menjadi guru.

Page 27: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Sejak dahulu di Negara-negara Timur guru dihormati oleh masyarakat.

Orang India dahulu menganggap guru itu sebagai orang suci dan sakti. Dan di

Jepang guru disebut sensei artinya yang lebih dahulu lahir dan yang lebih tua di

Inggris guru dikatakan teacher dan di Jerman guru disebut der Lehrer yang kedua

di artikan sebagai pengajar.

Dalam literatur barat dikatakan mengajar ialah berbagai macam tugas yang

sesungguhnya bersangkutan dengan mengajar itu sendiri yaitu tugas membuat

persiapan mengajar, tugas mengevaluasi hasil belajar dan lain-lain yang selalu

bersangkutan dengan pencapaian tujuan pengajaran. Akan tetapi kata guru

sebenarnya bukan saja mengandung arti pengajar melainkan juga pendidik baik

didalam maupun diluar sekolah.

Guru di sekolah adalah pendidik kedua setelah orang tua dan mereka

menghadapi hal yang sama dengan yang dihadapi oleh orang tua dirumah, yaitu

masalah kekurangan waktu dan juga masalah gempuran kebudayaan global.

Tanggung jawab guru disekolah sekarang lebih besar daripada zaman dahulu

karena guru disekolah harus mengambil alih sebagian tugas mendidik yang

seharusnya dilakukan oleh orang tua di rumah.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Tentang guru dan dosen dalam Pasal 1 dinyatakan bahwa guru adalah pendidik

professional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan,

mengajar, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak

usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Samsul Nizar melihat bahwa mendidik dalam operasionalisasinya merupakan

rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum,

memberi contoh, membiasakan dan lain sebagainya.

Batasan ini memberi arti bahwa tugas pendidik bukanlah hanya sekedar

mengajar sebagaimana pendapat orang disamping itu pendidik juga bertugas

sebagai motivator dan fasilitator dalam proses belajar mengajar sehingga seluruh

potensi peserta didik dapat teraktualisasi secara baik dan dinamis.

Page 28: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Imam Al-Ghazali mengemukakan bahwa tugas pendidik yang utama

adalah berusaha membimbing, meningkatkan, menyempurnakan dan mensucikan

hati sehingga menjadi dekat dengan Khaliqnya. Para pendidik hendaknya

mengarahkan peserta didik untuk mengenal Allah lebih dekat melalui seluruh

ciptaan-Nya dan para pendidik dituntut untuk dapat mensucikan jiwa peserta

didiknya. Hanya dengan melalui jiwa-jiwa yang suci manusia akan dapat dekat

dengan sang Khaliq.

Berkenaan dengan konsep ini An-Nahlawi menyimpulkan bahwa selain

tugas mengalihkan berbagai pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik

tugas utama yang perlu dilakukan oleh pendidik adalah tazkiyat an-nafs yaitu

mengembangkan, membersihkan, mengangkat jiwa peseta didik kepada Khaliq-

Nya, menjauhkan dari kejahatan, dan menjaganya agar tetap berada pada fitrah-

Nya yang Hanif.( Helmawati, 2016, hal 34)

4. Karakteristik Kompetensi Guru

Dalam uraian di atas telah dijelaskan bahwa jabatan guru adalah suatu

jabatan profesi. Guru dalam tulisan ini adalah guru yang melakukan fungsinya

disekolah dalam pengertian tersebut telah terkandung suatu konsep bahwa guru

professional yang bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah harus memiliki

kompetensi-kompetensi yang dituntut agar guru mampu melaksanakan tugasnya

dengan sebaik - baiknya tanpa mengabaikan kemungkinan adanya perbedaan

tuntutan kompetensi profesional yang disebabkan oleh adanya perbedaan

lingkungan sosial kultural dari setiap institusi sebagai indikator maka guru yang

dinilai komponen secara professional apabila :

1) Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik

baiknya

2) Guru tersebut mampu melaksanakan peranan - peranannya secara berhasil

3) Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan

(tujuan insruksional) sekolah

4) Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar dan

belajar dalam kelas.

Page 29: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Karakteristik itu akan kita tinjau dari berbagai segi tanggung jawab guru,

fungsi dan peranan guru, tujuan pendidikan sekolah dan peranan guru dalam

proses belajar mengajar. Dalam menjalankan tugas belajar - mengajar, guru

memiliki beberapa tanggung jawab sebagai berikut:

a. Tanggung jawab dan kompetensi guru

Manusia dapat disebut sebagai manusia yang bertanggung jawab apabila

dia mampu membuat pilahan dan membuat keputusan atas dasar nilai - nilai dan

norma-norma tertentu baik yang bersumber dari dalam dirinya maupun yang

bersumber dari lingkungan sosialnya. Dengan kata lain manusia bertanggung

jawab apabila dia mampu bertindak atas apa dasar keputusan moral atau moral

decision. Setiap guru professional harus memenuhi persyaratan sebagai manusia

yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan tetapi di pihak lain dia juga

mengemban sejumlah tanggung jawab bidang pendidikan.

Guru selaku pendidik bertanggung jawab mewariskan nilai-nilai dan

norma-norma kepada generasi muda sehingga terjadi proses koservasi nilai

bahkan melalui proses pendidikan diusahakan terciptanya nilai-nilai baru.Guru

akan mampu melaksanakan tanggung jawabnya apabila dia memiliki kompetensi

yang diperlukan untuk itu. Setiap kompetensi dapat dijabarkan menjadi sejumlah

kompetensi yang lebih kecil dan lebih khusus.

b. Tanggung jawab moral

Setiap guru professional berkewajiban menghayati dan mengamalkan

pancasila dan bertanggung jawab mewariskan moral pancasila serta nilai-nilai

Undang-undang Dasar 1945 kepada generasi muda. Tanggung jawab ini

merupakan tanggung jawab moral bagi setiap guru di Indonesia dalam hubungan

ini setiap guru harus memiliki kompetensi dalam bentuk kemampuan menghayati

dan mengamalkan pancasila.

Kemampuan menghayati berarti kemampuan untuk menerima,mengingat,

memahami dan meresap kedalam pribadinya sehingga moral pancasila mendasari

semua aspek kepribadiannya. Dengan demikian moral moral pancasila bukan saja

sekedar menjadi pengetahuan,pemhaman dan kesadarannya akan tetapi menjadi

sikap dan nilai serta menjadi keterampilan psikomotorisnya.

Page 30: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Kemampuan mengamalkan berarti guru mampu melaksanakan dan

menerapkan moral pancasila kedalam perbuatannya sehari-hari dalam semua

tindakannya baik dalam masyarakat maupun dalam kenegaraan baik dalam

pendidikan maupun kedalam kehidupan di luar bidang pendidikan baik dalam

pendidikan maupun ke dalam kehidupan luar bidang pendidikan baik disekolah

maupun di luar sekolah.

Kalau kompetnsi dijabarkan lebih khusus maka guru harus mampu

bertindak sebagai model sebagai manusia pancasila bagi murid muridnya bahkan

kalau diperinci lebih lanjut maka guru harus mampu berbicara dan bergerak

selaku manusia pancasila misalnya pada waktu memberikan ceramah,memimpin

diskusi dikelas dan sebagainya.

c. Tanggung jawab dalam bidang pendidikan disekolah

Guru bertanggung jawab guru dalam melaksnakan kegiatan pendidikan

disekolah dalam arti memberikan bimbingan dan pengajaran kepada siswa.

Tanggung jawab ini direalisasikan dalam bentuk melaksanakan pembinaan

kurikulum menuntun anak untuk belajar, membina pribadi , watak, dan jasmani

anak, menganalisis kesulitan anak dalam belajar serta menilai kemajuan belajar

anak.

Guru mampu mengemban dan melaksanakan tanggung jawab ini maka

setiap guru harus memiliki berbagai kompetensi yang relevan dengan tugas dan

tanggung jawab tersebut. Dia harus menguasai cara belajar yang efektif, harus

mampu membuat model satuan pembelajaran, mampu memahami kurikulum

secara baik, mampu mengajar siswa, mampu menjadi model bagi anak, mampu

memberikan nasihat dan petunjuk yang berguna, mampu menyusun dan

melaksanakan prosedur penilaian kemajuan belajar dan sebagainya. ( OEMAR

HAMALIK, 2010, hal: 38)

Page 31: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

5. Fungsi Peranan dan Kompetensi Guru

Guna melengkapi analisis tentang kompetensi guru seperti yang diuraikan

di muka selanjutnya kompetensi guru dilhat dari segi fungsi dan peranan.

Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa professional guru mengandung

pengertian yang meliputi unsur – unsur kepribadian, keilmuwan dan keterampilan

dengan demikian dapat diartikan bahwa kompotensi guru tentu saja akan

memiliki unsur itu walaupun tekanan yang lebih besar terletak pada keterampilan

anak dalam membaca Al-Qur‟an.

Peranan ini akan dapat dilaksanakan bila guru memenuhi syarat - syarat

kepribadian dan penguasan ilmu. Guru akan mampu mendidik dan mengajar

apabila mempunyai kestabilan emosi, memiliki rasa tanggung jawab yang besar

untuk memajukan anak didik, bersikap realistis, bersikap jujur serta bersikap

terbuka dan peka terhadap perkembangan anak.

Sehubungan dengan perananya sebagai pendidik dan pengajar guru harus

menguasai ilmu antara lain harus mempunyai pengetahuan yang luas, menguasai

bahan pelajaran serta ilmu yang berkaitan dengan mata pelajaran/bidang studi

yang di ajarkannya dan menguasai teori dan praktek mendidik.( OEMAR

HAMALIK, 2010, hal: 42)

B. Meningkatkan Minat Membaca Al-Qura’an Pada Anak Usia Dini

1. Pengertian Minat

Menurut Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan

pada suatu hal dan aktivitas tanpa adanya yang menyuruh. Pada dasarnya minat

meerupakan penerimaan akan suatu diri sendiri terhadap sesuatu yang diluar diri

sendiri. Semakin erat hubungan tersebut maka semakin besar pula minatnya.

Menurut Kamisa minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau

kesukaan. Menurut Gunarso minat adalah sesuatu yang pribadi yang berhubungan

erat dengan sikap. Sedangkan menurut Sutjipto bahwa minat adalah kesadaran

seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah atau situasi yang mempunyai

kaitan dengan dirinya.

Page 32: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Minat juga bisa diartikan sebagai suatu kapasitas individu untuk

mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Menurut Gordon seperti yang

dikutip Ramayulius 2008:37 kemampuan (skill) adalah sesuatu yang dimiliki oleh

individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Adapun kemampuan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah anak penguasaan

anak kelas B1 dalam membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan metode iqro.

Manakala minat membaca Al-Qur‟an tumbuh keyakinan agamapun telah

tertanam maka pengetahuan tentang manfaat sesuatu akan memudahkan

bangkitnya minat yang lebih besar makin kuat pengetahuan tentang manfaat minat

makin bersemangat dia melakukan sesuatu. Makin matang kesadarannya tentang

manfaat membaca akan menguatlah kecintaanya terhadap kegiatan tersebut.

2. Pengertian Membaca

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata membaca dapat

diartikan melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan

atau hanya dalam hati), mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan,

mengetahui meramalkan dan memperhitungkan.

Kata baca tulis adalah dua kata kerja yang saling berkaitan krena

seseorang dapat menulis biasanya dapat membaca begitupun sebaliknya. Menurut

W.J.S Purwadarima yang dimaksud dengan membaca adalah melihat tulisan dan

mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu.Menurut Sabri kata membaca

merupakan kata kerja yang memiliki arti melihat serta memaknai isi dari apa yang

tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati.

Pengertian membaca judul penelitian ini secara khusus meruju kepada

kemampuan anak dalam membaca Al-Qur‟an melalui metode iqro dengan

menggunakan pendekatan kartu bergambar yang sesuai dengan mata pelajaran

yang di ajarakan oleh guru di RA Baiturrahim.

Page 33: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Memberikan pengalaman dalam membaca huruf hijayyah sesungguhnya

tidak hanya berbeda dengan pemberian pengalaman membaca huruf latin. Cara

pemberian pengalaman membaca huruf latin dapat juga diterapkan untuk

memberikan pengalaman membaca huruf hijayyah/Al-Qur‟an.

3. Perkembangan minat Membaca Al-Qur‟an

Minat membaca atau menulis Al-Qur‟an dan ditumbuhkan sejak anak-

anak tetapi itu semua tidak terlepas dari peran orang tua dalam menumbuhkan

minat membaca Al-Qur‟an. Pentingnya pendidikan keluarga merupakan

kosekwensi rasa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya.

Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan minat membaca pada anak

menurut Hurlock adalah sebagai berikut.

1. Minat tumbuh bersama dengan perkembangan fisik dan mental anak

2. Minat tergantung pada kesiapan belajar anak

3. Minat tergantung pada kesempatan belajar

4. Pengaruh budaya

5. Minat berkaitan dengan emosional

4. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur‟an adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang tertulis dalam mushaf-mushaf yang dinukil secara mutawatir tanpa keraguan.

Al-Qur‟an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan dengan perantara Malaikat

Jibril ke dalam hati Rasulullah SAW dengan menggunakan bahasa arab dan

makna yang benar akan menjadi hujjah bagi Rasulullah SAW dalam

pengakuannya sebagai utusan Allah.

Al-Qur‟an juga kitab suci yang merupakan sumber utama dan paling

pertama dalam ajaran islam yang menjadi petunjuk bagi kehidupan umat manusia

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril

sebagai rahmat yang tidak ada taranya bagi alam semesta dan didalamnya

terkumpul wahyu-wahyu yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup atau

pelajaran bagi siapa yang mempercayai dan mengamalkannya.

Page 34: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Al-Qur‟an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT

yang isinya mencakup segala pokok-pokok syariat yang terdapat dalam kitab-

kitab suci yang diturunkan sebelumnya karena itu setiap orang yang mempercayai

Al-Qur‟an akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya,

mempelajari dan memahami serta mengamalkannya. Al-Qur‟an juga diturunkan

secara berangsur angsur berupa beberapa ayat dan terdiri Dari beberapa surah-

surah pendek yang lengkap sedangkan penyampaian Al-Qur‟an secara

keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun yakni 13 tahun waktu Nabi

masih tinggal di Mekkah sebelum hijrah dan 10 Tahun waktu Nabi sesudah hijrak

ke Madinah.

Al-Qur‟an juga diturunkan secara berangsur-angsur berupa beberapa ayat

dan terdi dari beberapa surah-surah pendek yang lengkap sedangkan penyampaian

Al-Qur‟an secara keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun yakni 13

tahun waktu Nabi masih tinggal di Mekkah sebelum hijrah dan 10 tahun waktu

Nabi sesudah hijrah ke Madinah. Islam sejak dini tepatnya sejak turunnya wahyu

yang pertama kepada Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan umatnya

untuk membaca Al-Qur‟an yang terdapat dalam surah Al-Alaq ayat 1-5 yang

berbunyi :

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha

pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam , Dia mengajar

kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-„Alaq: 1-5)

Page 35: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Iqro atau perintah membaca adalah kata pertama yang diterima oleh Nabi

Muhammad SAW. Kata ini sedemikian pentingnya sehingga diulang dua kali

dalam rangkaian wahyu yang pertama. Perintah membaca merupakan dorongan

untuk meningkatkan minat membaca pada anak,kata iqro tidak hanya di tunjukkan

kepada pribadi Nabi Muhammad semata tetapi juga untuk umat manusia

sepanjang sejarah.Karena perintah membaca merupakan kunci pembuka jalan

kehidupan didunia dan akhirat.( Budiman Mustofa, 2013,hal:87)

5. Pengertian Metode Iqro

Metode berasal dari bahasa latin yaitu”meta” yang berarti melalui dan

“hodos” yang berarti jalan atau cara ke. Dalam bahasa Arab metode disebut

“tariqah” artinya jalan,cara,sistem atau ketertiban dalam mengerjakan sesuatu.

Sedangkan menurut istilah metode adalah suatu sistem atau cara yang mengatur

suatu cita-cita.

Menurut Mahfud Shalahuddin (1998:29) dalam bukunya Metode

Pendidikan Agama mendefinisikan metode adalah cara tertentu yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan suatu bahan pelajaran sehingga tujuan dapat di

capai. Sedangkan menurut Winarno mendefinisikan metode adalah cara dan

dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan makin baik metode

yang dikemukakan makin baik pula pencapaian tujuan. Dari defenisi metode di

atas dapat disimpulkan bahwa metode merupakan suatu cara yang digunakan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kata Iqro secara harfiyah berasal dari kata kerja Qara‟a yang pada

mulanya berarti menghimpun. Apabila anda merangkai huruf/kata kemudian anda

mengucapkan rangkaian tersebut maka anda telah menghimpunnya yakni

membacanya. Dengan demikian realisasi perintah tersebut tidak mengharuskan

adanya suatu tek tertulis sebagai objek bacaan dan tidak pula harus diucapkan

sehingga terdengar oleh orang lain.

Page 36: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Metode iqro adalah cara cepat dalam belajar membaca Al-Qur‟an yang

terdiri dari beberapa jilid dari jilid satu sampai jilid enam dan dilengkapi dengan

tajwid disusun secara sistematis dimulai dari hal-hal yang sederhana lalu

meningkat tahap demi tahap sehingga terasa ringan bagi yang mempelajarinya.

Cara ini lebih efektif dan efisien dalam mengantarkan anak untuk bisa cepat

dalam membaca Al-Qur‟an dengan baik dan dalam kurun waktu yang lumayan

singkat dibandingkan dengan cara-cara terdahulu.

Metode ini juga tidak hanya untuk anak-anak tetapi dapat digunakan oleh

semua umur dari TK,SD,SMP SMA, Perguruan tinggi dan manula. Buku iqro

sangat berperan penting dalam proses awal baca Al-Qur‟an khususnya pada anak

usia dini karena buku iqro tersebut sangat praktis sekali dan dapat mempermudah

anak dalam belajar membaca Al-Qur‟an. Adapun sifat-sifat buku iqro yaitu :

1. Bacaan langsung, anak langsung diperekenalkan dengan bacaan dengan

baris tidak perlu mengeja terlebih dahulu.

2. CBSA (Cara Belajar Santri Aktif) guru hanya menerangkan pokok

bahasan setelah itu anak harus aktif membaca sendiri guru sebagai penyimak saja

jangan sampai menuntun kecuali hanya memberikan contoh saja.

3. Privat/klasikal. Privat (penyimak satu-persatu) ataupun klasikal (secara

beramai-ramai). Cara klasikal dipakai terutama bila terjadi kekurangan guru dan

untuk mengevaluasi secara umum kemampuan anak terhadap pembelajaran. Bila

secara klasikal maka anak harus dikelompokkan berdasarkan kemampuan atau

jilid.

4. Modul (pokok bahasan) mengenai judul-judul (pokok bahasan) guru

langsung membri contoh bacanya tidak perlu banyak penjelasan dan anak tidak

perlu diperkenalkan terlebih dahulu dengan istilah-istilah yang asing baginya yang

dikhawatirkan akan membuatnya bingung dan berfikir keras sehingga konsentrasi

terpecah yang terpenting bagi anak dapat membaca Al-Qur‟an dengan baik dan

benar.

Page 37: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

5. Sistematis buku iqro disusun dengan sistematis sehingga anak tidak

merasa susah dan terbebani dalam belajar tanpa disadari ada peningkatan materi

pada setiap jilid yang sedang dibacanya.

6. Praktis buku iqro sangat praktis baik dari segi jilidnya maupun dari segi

materinya.

6. Metode Pengajaran Al-Qur’an

Prinsip pengajaran Al-Qur‟an pada dasarnya bisa dilakukan dengan

bermacam-macam metode di antara metode-metode itu ialah sebagai berikut:

pertama, guru membaca terlebih dahulu kemudian disusul oleh anak atau murid

dengan metode ini guru dapat menerapkan cara membaca huruf dengan benar

melalui lidahnya sedangkan anak akan dapat melihat dan menyaksikan langsung

praktek keluarnya huruf dari lidah guru untuk ditirukannya.

Dan metode ini disebut dengan metode musyafahah atau lidah dan metode

ini juga diterapkan oleh Nabi SAW kepada kalangan sahabatnya. Kedua, murid

membaca didepan guru sedangkan guru menyimak bacaan anak dan metode ini

dikenal dengan metode sorongan atau ardul qira‟ah atau setoran bacaan. Metode

ini di pratekkan oleh Rasulullah SAW bersama dengan malaikat Jibril saat di tes

bacaan Al-Qur‟annya di bulan Ramadhan. Ketiga, guru mengulang bacaan anak

sedangkan anak menirukan kata perkata dan kalimat perkalimat secara berulang-

ulang hingga anak terampil dan benar dalam membaca Al-Qur‟an. Dari ketiga

metode ini metode yang banyak diterapkan dikalangan anak-anak pada masa kini

ialah metode kedua.

Untuk tahap awal proses pengenalan kepada anak yang pemula metode

yang tepat ialah metode yang pertama sehingga anak telah mampu

mengekspresikan bacaan huruf-huruf hijayyah secara tepat dan benar sedangkan

metode ketiga cocok untuk mengajar anak dalam menghafal.(Ahmad

Syarifuddin,2004: hal 83)

Page 38: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

7. Tehnik Membaca Al-Qur’an

Dalam perkembangan dunia yang modern dimana anak usia dini lebih

memilih memegang gadget daripada membaca Al-Qur‟an. Pembelajaran

membaca Al-Qur‟an pada anak usia dini dapat menggunakan metode Utsmani ini

muncul sebagai suatu metode atau tehnik dalam membaca Al-Qur‟an yang

memiliki karakteristiknya dan spesifikasi tertentu dan yang membedakan dengan

metode lain.

Metode ini tidak hanya terbatas pada buku iqro sebagai sumber sekaligus

media pengajaran melainkan juga mengaju pada interaksi kepada anak sehingga

anak tidak mudah bosan dan mengalihkan pandangannya pada yang lain. Yang

perlu diperhatikan dalam mendidik anak dalam membaca Al-Qur‟an dengan

menggunakan metode Utsmani antara lain.

a) Metode Adress

Metode ini bisa dilakukan untuk para orang tua dan guru sesuai dengan

tingkatan usia dan kemampuan anak. Mengawali pembelajaran bisa dimulai

dengan mengenalkan huruf hijayyah entah itu dengan menyanyi atau

menyamakan bentuk-bentuk huruf dengan objek yang familiar. Pendidik juga

harus telaten dan ulet dalam mengenalkan bunyi atau menyebutkan huruf hijayyah

secara berulang-ulang.

b) Metode Menulis

Selain cara baca anak juga dituntut untuk bisa mengenal tulisan hal ini

penting diberlakukan sebagai pondasi agar ketika sudah besar nanti anak bisa

memahami tajwid dengan benar.

c) Metode Muroja‟ah

Muroja‟ah atau mengulang merupakan metode yang terpenting dalam

pembelajaran metode utsamani ini bisa dilakukan dengan membuka halaman-

halaman sebelumnya dan dengan acak menunjukkan huruf atau kata yang

sekiranya perlu diulang. Metode ini paling efektif untuk melatih daya ingat anak

dan kecerdasan anak.(Budiman Mustapfa, 2013, hal: 93)

Page 39: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

8. Prinsip-prinsip Membaca Al-Qur’an

Tata cara membaca Al-Qur‟an menurut para ulama terbagi menjadi empat

macam yaitu : (1). Membaca secara tahqiq, 2). Membaca secara tartil, 3).

Membaca secara tadwir,4). Membaca secara hard.

Tahqiq adalah membaca Al- Qur‟an dengan memberikan hak-hak setiap

huruf secara tegas tegas, jelas dan teliti seperti memanjangkan mad, menegaskan

hamzah, menyempurnakan harakat serta melepas huruf secara tartil, pelan pelan,

memperhatikan panjang pendek, waqaf dan ibtida‟ tanpa merampas huruf.

Tartil maknanya hamper sama dengan tahqiq hanya tartil lebih luwes

dibanding tahqiq. Az-Zarkasyi mengatakan bahwa kesempurnaan tartil ialah

menebalkan kalimat sekaligus menjelaskan huruf-hurufnya. Perbedaan lain ialah

tartil lebih menekankan aspek memahami dan merenungi kandungan ayat-ayat Al-

Qur‟an sedangkan tahqiq tekanannya pada aspek bacaan. Membaca secara tartil

juga dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam QS.Al-muzammil:4

Artinya : Bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan atau secara tartil. (QS.Al-

muzammil : 4)

Tadwir adalah membaca Al-Qur‟an dengan memanjangkan mad hanya

tidak sampai penuh. Tadwir merupakan cara membaca Al-Qur‟an dibawah tartil di

atas hard. Adapun hard adalah membaca Al-Qur‟an dengan cepat, ringan, dan

pendek namun tetap dengan menegakkan awal dan akhir kalimat serta

meluruskannya.(Ahmad Syarifuddin,2004: hal 79)

9. Al-Qur’an sebagai sumber nilai

Di antara fungsi Al-Qur‟an adalah sebagai petunjuk dan penerang jalan

hidup pembeda antara yang benar dan yang salah, penyembuh penyakit hati,

nasihat dan petuah dan sumber informasi. Sebagai sumber informasi Al-Qur‟an

mengajarkan banyak hal kepada manusia dari persoalan keyakinan,moral, prinsi

prinsip ibadah dan muamalah sampai kepada asas-asas ilmu pengetahuan.

Page 40: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Al Qur‟an memberikan wawasan dan motivasi kepada manusia untuk

memperhatikan dan meneliti alam sebagai manifestasi kekuasaan Allah. Dari hasil

pengkajian dan penelitian fenomena alam kemudia melahirkan ilmu pengetahuan.

Berdasarkan pemahaman ini, Al-Qur‟an berperan sebagai motivator dan inspirator

bagi para pembaca,pengkaji dan pengamalannya. Al-Qur‟an tidak hanya sebagai

petunjuk bagi suatu umat tertentu dan untuk periode waktu tertentu melainkan

menjadi petunjuk yang universal dan sepanjang waktu. Al-Qur‟an adalah eksis

bagi setap zaman dan tempat dan petunjuknya sangat luas seperti luasnya umat

manusia dan meliputi segala aspek kehidupan.

Bukan saja ilmu-ilmu keislaman yang digali secara langsung dari Al-

Qur‟an seperti ilmu tafsir, fikih dan tauhid, akan tetapi Al-Qur‟an juga merupakan

sumber ilmu pengetahuan dan teknologi karena banyak sekali isyarat-isyarat Al-

Qur‟an yang membicarakan persoalan-persoalan sains dan teknologi dan bidang

keilmuan lainnya.( Said Agil Husin Al Munawar, 2005, hal: 4)

10. Perkembangan Nilai-nilai Agama

Pendidikan harus diberikan sejak dini oleh orang tua dan guru seperti

sabda Nabi Muhammad SAW. “ tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang

lahat” selanjutnya memori yang dimiliki seorang anak masih sangat jernih dan

belum dipenuhi berbagai macam pikiran ataupun pertimbangan seperti layaknya

orang dewasa.

Daya ingat seorang anak sangat luar biasa tidak mudah lupa maupun

walaupun hafalan tersebut belum disertai pemahaman terutam dalam membaca

Al-Qur‟an. Al-Qur‟an perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak anak-anak tetapi

itu semua tidak terlepas dari peran orang tua dan guru dalam meningkatkan minat

membaca Al-Qur‟an. ( Mursid,2015, hal: 88)

Page 41: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

11. Menanamkan Cinta Al-Qur’an Kepada Anak

Al-Ghazali menyatakan anak adalah amanah di tangan ibu bapaknya.

Hatinya masih suci ibarat permata yang mahal harganya apabila dia dibiasakan

pada sesuatu yang baik dan dididik niscaya ia akan tumbuh besar dengan sifat-

sifat baik dan akan bahagia dunia dan akhirat. Anak tak ubahnya selembar kertas

putih apa yang pertama kali ditorehkan disana maka itulah yang akan membentuk

karakter dirinya bila yang pertama yang ditanamkan adalah warna agama dan

keluhuran budi pekerti maka akan terbentuk antibodi (zat kebal) pada anak yang

akan berpengaruh negative seperti benci kesombongan, rajin ibadah, tidak

membangkang kepada orang tua, dan sebagainya.

Masa kanak-kanak merupakan masa pembentukan watak yang utama

apabila seorang anak dibiarkan melakukan sesuatu yang kurang baik dan

kemudian telah menjadi kebiasaannya maka sukarlah untuk meluruskannya. Para

ulama mengatakan bahwa ada penyakit berbahaya yang biasa hinggap pada

kalangan anak-anak kecil yang disebut dengan penyakit “ jununus shaba”

(kegilaan masa kecil) yaitu satu kecenderungan buruk, noda hitam kedurhakaan,

dan bibit kesesatan pada anak yang berasal dari semain hawa nafsu dan setan.

Penyakit ini kerap berjangkit pada anak yang tidak menanamkan pendidikan yang

baik sejak dini kepadanya.

Atas dasar ini mendidik anak sejak dini merupakan hal yang sangat perlu

dan mendesak yang dilakukan. Seluruh elemen dan masyarakat terutama kepada

kedua orang tua hendaknya tidak mengabaikan hal ini apalagi “ belajar diwaktu

kecil laksana melukis di atas batu dan belajar di waktu besar laksana melukis di

atas air “ mengingat pentingnya faktor pendidikan ini Allah SWT berfirman

Page 42: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-

malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan. (QS.At-tahrim : 6)

Mengenai makna yang dikandung dari ayat ini sahabat Ali bin Abu Thalib

r.a berkata ajari dan didiklah anak-anakmu pendidikan yang baik sedangkan

Hasan Bashri berkata suruhlah mereka taat kepada Allah dan didiklah mereka

dengan ajaran yang benar. Ibnu Khaldun juga menunjukkan bahwa pentingnya

menanamkan pendidikan Al-Qur‟an kepada anak usia dini.

Menurutnya pendidikan Al-Qur‟an merupakan pondasi seluruh kurikulum

pendidikan di dunia islam karena Al-Qur‟an merupakan syiar agama yang mampu

menguatkan akidah dan mengokohkan keimanan. (Mukadimah Ibnu Khaldun)

Ibnu Sina juga menasehati agar memperhatikan pendidikan Al-Qur‟an kepada

anak menurutnya segenap potensi anak baik jasmani maupun akal hendaknya

dicurahkan untuk menerima pendidikan utama ini agar aqidah anak bisa mengalir

dan tertanam pada kalbunya. Sebagaimana Ibnu Khaldun, Ibnu Sina dan Al-

Ghazali menekankan pentingnya pendidikan Al-Qur‟an pada anak usia dini.

(Ahmad Syarifuddin,2004: hal 60)

12. Manfaat Membaca Al-Qur’an

Bentuk ibadah lain yang sangat besar pahalanya dan sangat bagi

kehidupan kita didunia dan akhirat adalah dengan cara membaca Al-Qur‟an.

Siapapun kita dan apapun keadaan kita maka ia akan mendapatkan keutamaan

yang luar biasa dari Allah. Keutamaan yang dianugerahkan Allah kepada

pembacanya akan dapat dirasakan baik didunia maupun di akhirat lahir maupun

batin,Nampak maupun tidak nampak dan ia akan terpancar pada diri setiap

pembaca Al-Qur‟an siang dan malam hari,pagi dan sore dalam keadaan sempit

dan lapang dan adapun manfaat membaca Al-Qur‟an yaitu:

Page 43: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

a. Al-Qur’an dapat meredam emosi

Pastinya kita pernah menyaksikan orang yang emosinya memuncak dan

tidak bisa ditahan lagi dan yang keluar dari mulutnya adalah caci maki umpatan

dan bahkan penghinaan. Emosi adalah luapan perasaan kita yang muncul dan

berkembang atau surut dalam waktu singkat. Emosi juga bisa berarti keadaan dan

reaksi psikologis dan fisiologis terhadap sesorang atau suatu kejadian seperti

kegembiraan, kesedihan keharuan, kecintaan dan keberanian yang tidak disertai

dengan pemikiran panjang. Marah adalah salah satu luapan emosi yang meletup

disaat hati kita tersakiti.

Dalam suatu hadis Rasulullah pernah menyarankan jika seseorang

emosinya meletup dan marah maka hendaknya berwudhu. Kemarahan yang belum

terpadamkan oleh air wudhu sebaiknya cepat-cepat disusul dengan bacaan ayat-

ayat Al-Qur‟an karena kesejukan Al-Qur‟an dan efek positif yang dibawa oleh

energi-energi huruf yang ada didalam Al-Qur‟an secara alami akan mempengaruhi

kondisi emosi seseorang

b. Al-Qur’an sebagai pelipur kesedihan

Sewaktu kita mampu membaca Al-Qur‟an dengan sepenuh hati maka

apapun perasaan dan rasa yang menimpa hati dan bahkan badan kita akan

terlupakan dan ingatkah kita kisah sahabat Muhajirin yang bernama Abbad bin

Basyar yang tidak merasakan tiga anak panah yang menembus tubuhnya karena

ia sedang menikmati lantunan ayat- ayat Al-Qur‟an yang dibacanya dalam shalat

malam dan tiga anak panah itu meleset satu persatu dan tidak terasa olehnya.

( Nur Faizin,2012, hal:74-86).

Page 44: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

13. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Kemampuan Membaca

Al-Qur’an

Dalam kegiatan belajar iqro haruslah memperhatikan akan berbagai faktor

diharapkan keberadaan faktor-faktor ini akan sangat menentukan dan memberi

pengaruh terhadap kelancaran proses belajar mengajar. Untuk itulah apabila salah

satu faktor kurang mendukung maka segera dicarikan jalan keluarnya atau di

perbaiki karena semua itu akan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan

pendidikan. Kemudian kalau ada faktor yang sudah memenuhi syarat atau cukup

menunjang akan pencapaian terhadap kemampuan membaca Al-Qur‟an maka

yang demikian itu harus dipertahankan dan ditingkatkan agar peranan dan fungsi

nya berjalan terus.

14. Faktor Pendidikan Al-Qur’an Pada Anak

a. Faktor Pendukung

Masa kanak-kanak merupakan masa yang labil tidak mantap dan mudah

berubah sementara masa ini diyakini sebagai masa yang penting bagi warna hidup

seorang kelak. Ibnu Jauzi mengatakan pembentukan yang utama ialah pada masa

kanak-kanak apabila seorang anak dibiarkan melakukan sesuatu yang kurang baik

dan kemudian telah menjadi kebiasaaan maka akan sukar untuk

meluruskannya.Pendidikan budi pekerti anak wajid dimulai dari rumah dalam

keluarga sejak masa kanak-kanak dan jangan biarkan anak tanpa pendidikan.Jika

anak dibiarkan saja tanpa diperhatikan dan tidak dibimbing maka ia akan

melakukan kebiasaan yang kurang baik.

Salah seorang ulama berpendapat bahwa manusia merupakan mahluk yang

paradoks. Menurutnya pada diri manusia terdapat sifat baik dan sifat buruk akan

tetapi sifat itu hanyalah potensial berdasarkan potensi-potensi yang dimiliki

menurutnya manusia harus membentuk dirinya. Dari uraian tadi agar anak dapat

tekun dan rajin dalam membaca Al-Qur‟an maka orang tua harus melakukan

pembiasaan belajar membaca Al-Qur‟an. (Ahmad Syarifuddin,2004: hal 105)

Page 45: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Faktor pendukung dalam meningkatkan minat anak dalam membaca Al-

Qur‟an dapat berjalan dengan baik yaitu karena adanya kerja sama orang tua dan

pihak sekolah dan guru memiliki kompetensi dibidangnya dan tersedianya sarana

prasarana serta murid yang mempunyai semangat dalam pembelajaran.

b. Faktor penghambat

Adapun faktor yang menghambat adalah guru yang kurang memiliki

kreatifitas dalam mengajar sehingga kurang menarik minat belajar anak. Kendala

yang lain adalah murid yang moody serta cara belajar yang berbeda-beda hal ini

harus mendapat perhatian khusus dari guru disekolah juga orang tua dirumah

bagaimana peran dan pola asuh mereka.

Page 46: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

C. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian relevan merupakan penelitian yang hampir serupa atau sudah

dilakukan oleh penelitan lain dengan masalah yang diteliti oleh sebab itu

dikemukakan beberapa penelitian lain yang pernah dilakukan berikut ini:

1. perbedaan anatara proposal Rend Abdurrahman dengan judul upaya

meningkatkan minat membaca Al-Qur‟an dengan metode Index card.

Permasalahannya di penelitian terdahulu disini guru dalam meningkatkan

minat membaca Al-Qur‟an pada anak dengan metode index card atau kartu

huruf sedangkan pada penelitian ini guru masih menggunakan metode Iqro

untuk meningkatkan minat anak dalam membaca Al-Qur‟an sehingga anak

merasa bosan dengan metode yang digunakan.

2. Selanjutnya penelitian proposal dari Desiana.A.Ma dengan judul upaya

meningkatkan minat membaca Al-Qur‟an pada anak usia dini

permasalahannya disini anak belum mengenal huruf hijayyah dan tidak dapat

membedakan huruf yang satu dengan huruf yang lainnya sedangkan pada

penelitian anak sudah dapat mengenal huruf walaupun masih ada beberapa

huruf yang masih belum hafal dan disini anak juga sudah bisa untuk membaca

Al-qur‟an walaupun belum terlalu lancar dalam membacanya.

3. Penelitan terakhir yaitu penelitian dari Linda Apriani dengan judul faktor

menurunnya minat membaca Al-Qur‟an pada anak usia dini. Permasalahannya

disini kurangnya motivasi orang tua dalam meningkatkan minat anak dalam

membaca Al-Qur‟an sedangkan pada penelitian ini orng tua kurang dan terlalu

sibuk dengan urusan sendiri sehingga orang tua kurang dalam memperhatikan

anak atau mengajarkan anak dalam membaca Al-Qur‟an dan kebanyakan

orang tua lebih membiarkan anak nya bermain gadget dari pada membaca Al-

Qur‟an.

Page 47: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Menurut Sugiyono ( 2018: 8-9) penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah

(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument

kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trangggulasi ( gabungan),

analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari

pada generalisasi. Metode penelitian kualitatif sering juga disebut metode

penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (

natural setting ).

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif deskriptif.Kualitatif deskriptif merupakan salah satu

penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian

kualitatif diskriptif yaitu memaparkan apa adanya data yang terdapat dilapangan

dengan menggunakan metode pengumpulan data meliputi wawancara, observasi

dan dokumentasi.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kejadian

atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian

berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi, tentang minat

anak dalam membaca Al-Qur‟an di desa embacang gedang kecamatan tanah

sepenggal lintas kabupaten bungo.

Penelitian kualitatif dalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif

dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih

ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Penelitian dengan judul “Peran Guru

Dalam Meningkatkan Minat Anak Dalam Membaca Al-Qur‟an Pada Anak Usia

Dini Di Raudhatul Athfal Baiturrahim Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas

Kabupaten Bungo” ini menggunakan penelitian kualitatif.

Page 48: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.

Dimana peneliti akan melakukan wawancara dan observasi terlebih dahulu dengan

fokus permasalahan penelitian sesuai dengan latar belakang penelitian. Kemudian

peneliti akan mermaparkan apa adanya hasil penelitian sesuai dengan penelitian

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik.( Lexy Moleong,

2013:hal 4)

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Menurut Sugiyono ( 2018: 292) Setting penelitian merupakan tempat

dimana keadaan, lokasi, dan situasi sosial tersebut akan diteliti. Misalnya sekolah,

perusahaan, lembaga pemerintah, dan lain sebaginya.Setting dalam penelitian ini

meliputi: tempat dan waktu penelitian sebagai berikut:

a). Tempat Penelitian

Lokasi peneliti ini dilakukan di Desa Embacang Gedang Kecamatan Tanah

Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo. Pemilihan tempat tersebut sebagai tempat

penelitian berdasarkan atas pemikiran bahwa fokus permasalahan penelitian ini.

b). Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018/2019 yang dimulai dari bulan agustus

2018.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel

atau sasaran dalam sebuah penelitian. Dimana subjek penelitian ini memberikan

tanggapan dan informasi yang terkait dengan data yang dibutuhkan oleh

peneliti.(Sugiyono,2018 hal 292)

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari guru, orang tua dan anak yang ada

di RA Baiturrahim di Desa Embacang Gedang Kecamatan Tanah Sepenggal

Lintas Kabupaten Bungo.

Page 49: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

C. Jenis dan Sumber Data Penelitian

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung di ambil oleh peneliti tampa

campur tangan orang lain yaitu peneliti langsung mendapatkan data dari objek

yang akan di teliti. Data primer ini diperoleh melalui hasil observasi dan

wawancara kepada guru yang ada di RA Baiturrahim Desa Embacang Gedang

Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo.(Sugiyono,2014 hal 62)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung misalnya lewat orang lain

atau bisa didapatkan lewat dokumentasi(Sugiyono,2014 hal 62). Data ini

diperoleh melalui dokumentasi di Desa Embacang Gedang dan data yang

termasuk dalam data sekunder yaitu :

1) Histori dan geografis RA Baiturrahim Desa Embacang Gedang Kecamatan

Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo

2) Struktur organisasi RA Baiturrahim Desa Embacang Gedang Kecamatan

Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata, peristiwa dan

dokumentasi. Dalam penelitian ini sumber data yang didapatkan yaitu pencatatan

yang dilakukan peneliti melalui observasi dan wawancara (catatan dilapangan)

dan sumber data adalah dimana data diperoleh (Sugiyono,2013 hal 15). Adapun

data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu :

1) Kepala sekolah RA Baiturrahim Desa Embacang Gedang Kecamatan Tanah

Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo

2) Guru yang mengajar di RA Baiturrahim Desa Embacang Gedang Kecamatan

Tanah Sepenggal Lintas.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Page 50: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan ke dalam dua

katagori.Yaitu teknik yang bersifat interaktif dan noninteraktif.Teknik interaktif

terdiri dari wawancara dan pengamatan berperan serta, sedangkan noninteraktif

terdiri dari pengamatan tak berperan serta, sumber data penelitian adalah manusia

dengan perilakunya, peristtiwa, arsip dan dokumen (Matja, 2007, hal 52).

Teknik pengumpulan data yaitu bagaimana cara peneliti mengumpulkan

data, dan disini peneliti mengunakan teknik pengumpulan yaitu dengan cara

observasi,wawancara,dan dokumentasi. Berikut ini dipaparkan masing-masing

teknik tersebut.

1. Tehnik Observasi

Menurut Kartono ( dalam Imam G. 2015: 143) observasi adalah studi yang

disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala- gejala psikis dengan

jalan pengamatan dan pencatatan. Adapun jenis observasi yang dilakukan oleh

peneliti adalah observasi terstruktur. Observasi secara terstruktur adalah observasi

yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa saja yang akan diamati, kapan

dan dimana tempatnya. Jadi observasi struktur dilakukan apabila peneliti telah

tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan di amati. ( Imam, 2015: hal 14).

Bentuk Observasi yang dilakukan adalah Observasi partisipan.Dalam

observasi ini, peneliti melihat langsung kegiatan yang dilakukan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau sebagai sumber data penelitian. Yang di observasi

peneliti adalah bagaimana pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap anak-

anak dan bagaimana cara guru dalam meningkatkan minat anak dalam membaca

Al-Qur‟an di RA Baiturrahim Desa Embacang Gedang Kecamatan Tanah

Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo.

Observasi ini berguna untuk mendapatkan informasi secara akurat melalui

pengamatan langsung oleh peneliti. Peneliti berperan langsung dalam observasi

dimana peneliti mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diamati.

2. Tehnik Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah

tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih

berhadap-hadapan secara fisik (Kartono, 1980, hal 171).

Page 51: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung

secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara

langsung informasi- informasi atau keterangan- keterangan.( Narbuko dan

Achmadi, 2010: hal 83).

Adapun jenis wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara

secara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara

untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana peneliti mengajukan

pertanyan sesuai dengan fokus permasalahan penelitian dan mendengarkan secara

teliti, mencatat apa yang dikemukaan oleh informan. Wawancara tidak terstruktur

adalahyang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang

akan ditanyakan. (Sugiono, 2017: hal 233)

Adapun data yang diperoleh dari wawancara antara lain :

a. Bagaimana cara guru dalam meningkatkan minat anak dalam membaca Al-

Qur‟an pada anak usia dini ?

b. Bagaimana cara orang tua dalam menumbuhkan minat anak dalam membaca

Al-Qur‟an ?

c. Faktor yang menghambat minat anak dalam membaca Al-Qur‟an ?

d.

3. Tehnik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis.Teknik dokumen

jarang digunakan dalam penelitian kualitatif, pada masa kini menjadi salah satu

bagian dari teknik penelitian kualitatif. Hal ini disebabkan oleh adanya kesadaran

dan pemahaman baru yang berkembang dipara peneliti bahwa banyak sekali data

yang tersimpan dalam bentuk dokumen yang berbentuk gambar dokumentasi,

sumber data lewat dokumen menjadi pelengkap proses penelitian kualitatif

(Bungin, 2005, hal 122).

Dokumentasi yang berupa pengumpulan data bersumber dari dokumen

tertulis seperti gambarberguna untuk melengkapi data yang diperoleh melalui

Page 52: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

observasi dan wawancara.Metode dokumentasi yang digunakan penulis untuk

memperoleh data dari sumber yang telah terpercaya di RA Baiturrahim Desa

Embacang Gedang Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo

E. Tehnik Analisis Data

Menurut Sugiyono, 2018: 244) analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuan ini

dapat di informasikan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian ini

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan data setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu.

Miles dan Huberman ( 1984) mengumukakan bahwa aktivitas dalam

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis

data, yaitu: Reduksi data, Penyajian data, Kesimpulan. Berikut dijelaskan proses

yang akan dilakukan dalam analisis data:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang

masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau

orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu maka wawasan peneliti akan

berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki temuan dan

pengembangan teori yang signifikan. ( Sugiyono, 2018: hal 247)

Peneliti memfokuskan,penyederhanaan data yang di dapatkan Data ini

dimulai sejak peneliti mengambil keputusan tentang kerangka kerja konseptual,

tentang pemilihan kasus, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan tentang cara

pengumpulan data yang akan dipakai.

Pada saat pengumpulan data berlangsung, data reduction berupa singkatan,

memusatkan tema, membuat batas-batas permasalahan. Dimana peneliti membuat

Page 53: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

batas-batasan tentang apa yang akan diteliti agar lebih mudah dalam melakukan

penelitian.

2. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian

data.Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan jenisnya. Dalam hal

ini Miles dan Huberman ( 1984 ) menyatakan bahwa yang paling sering

digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif. Dengan penyajian data, maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang telah dipahami tersebut. ( Sugiyono, 2018: hal 249)

Setelah peneliti mendapatkan data maka data-data tersebut disajikan dalam

bentuk teks yang bersifat naratif karena jenis penelitian yang digunakan penelitian

adalah penelitian kualitatif dimana didalam kualitatif hanya menjabarkan apa yang

terjadi dilapangan.

3. Kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

yang kredibel. (Sugiyono, 2018:hal 252)

Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran

suatu obejk yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah

diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis dan

teori. (Sugiyono, 2018:hal 253)

Page 54: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Setelah peneliti mengumpulkan data sejak dari awal, maka akan

mengetahui dan memahami arti dari berbagai hal yang ditemukan dengan

pencatatan pernyataan-pernyataan, arahan sebab akibat, pola-pola yang mungkin

dari berbagai proporsi. Dari situlah akan menangkap berbagai hal yang kemudian

ditarik kesimpulan akhir.Sebelum disimpulkan Data yang didapatkan dilapangan

perlu diverifikasi agar data yang ditemukan adalah kebenaran. dan dapat

dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu diperlukan aktifitas pengulangan untuk

tujuan pemantapan, penelusuran data kembali.

D. Teknik Pemeriksaan dan Keabsahan Data

Uji keabsahan data adalah upaya untuk memberikan jaminan data yang

diperoleh dapat dipercaya kebenarannya ( valid). Dalam mengujian keabsahan

data metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk menguji keabsahan data

yaitu: Uji kredibelitas data, Uji transferability, Uji dependability, dan Uji

confirmability. (Sugiyono, 2018:hal 270)

Dalam uji kredibelitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan perpenjangan pengamatan, peningkatan

ketekunan, triangulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi dan

mengadakan

memberceck.

1. Perpanjang Pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali kelapangan melakukan

pengamatan, wawancara kembali dengan sumber data yang pernah ditemui

maupun yang baru.Dengan perpanjangan pengamatan ini guna untuk menguatkan

data yang diperoleh pada tahap awal.( Sugiyono, 2018: hal 270).

Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah

data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau

tidak.Bila data yang diperoleh selama ini setelah dicek kembali pada sumber data

asli atau sumber data lainnya ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan

Page 55: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti

kebenarannya

2. Meningkatkan Ketekunan

Langkah uji kedua adalah meningkatkan ketekunan.Meningkatkan

ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan.Dengan meningkatkan ketekunan, maka peneliti dapat

melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau

tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka peneliti dapat

memberikan deskripsi yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.

Dalam meningkatkan ketekunan yang dilakukan adalah dengan cara

membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi yang

terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca maka wawasan peneliti

akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data

yang ditemukan itu benar dan terpercaya atau tidak.( Sugiyono, 2018: hal 272)

Peneliti melakukan peningkatan ketekunan dimana setelah data semua

terkumpul peneliti harus melakukan pengamatan berkali-laki dalam pengecekan

data agar data yang telah didapatkan diketahui benar atau tidaknya.

3. Tringulasi

Triangulasi merupakan suatu cara mendapatkan data yang benar-benar

abash dengan menggunakan pendekatan metode ganda. Triangulasi sebagai teknik

pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain diluar

data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan data sebagai perbandingan terhadap

data satu dengan data yang lain. (Iman Gunawan, 2015: hal 219).

Triangulasi dalam pengujian kredibelitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Dengan demikian

terdapat triangulasi sumber, teknik dan waktu.

a) Tringulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah mengecek data yang diperoleh dari berbagai

sumber. Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data

Page 56: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

yang telah diperoleh memalui beberapa sumber. Tujuan dilakukan triangulasi

sumber agar data yang diperoleh dari satu sumber dapat dikuatkan dengan sumber

yang lainnya, sehingga data yang dihasilkan dapat dipercaya. Dengan kata lain

peneliti akan mendapatkan data dari berbagai sumber dari satu data yang

diperoleh oleh peneliti untuk membuktikan kebenarannya.

b). Tringulasi Tehnik

Triangulasi teknik adalah upaya pengecekan data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya, peneliti mendapatkan caradata

diperoleh dengan wawancara lalu dicek dengan cara observasi, dokumentasi, dan

kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibelitas data tersebut,

menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih

lanjut kepada sumber yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data

yang dianggap benar.

c). Tringulasi Waktu

Triangulasi waktu adalah pengecekatan data dengan cara pengumpulan

data melalui observasi dan wawancara pada waktu yang berbeda. Waktu juga

sering mempengaruhi kredibelitas data.

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara pada saat narasumber

masih segar, tidak banyak masalah akan memeberikan data yang valid sehingga

lebih kredibel. Untuk itu dalam pengujian kredibelitas data dapat dilakukan

dengan cara melakukan penegecekan dengan cara wawancara, observasi atau

teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. ( Sugiyono,2018 hal 274)

Di sini peneliti tidak melakukan wawancara atu observasi sekali, namun

sberkali-kali dan adanya pengecekan kesehatan narasumber saat diwawancara

peneliti harus mengetahui apakah saat melakukan wawancara keadaan narasumber

sedang dalam kondisi sakit atau tidak.

E. Jadwal Penelitian

Page 57: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Jadwal waktu penelitian adalah jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan.

Dalam jadwal penelitian berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan.(Sugiyono,

2018: 286). Jadwal waktu penelitian dilakukan selama tiga bulan, yaitu mulai

bulan Januari, Februari, dan Maret 2019

Tabel 3.1

Rencana Waktu dan Tahap Penelitian

No Kegiatan Bulan

Desember

-Januari

Februari

-maret

April Mei-Juni Juli Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4

1

Pengajuan

dan

pengesahan

judul

2 Penyusuna

n

propoposal

√ √ √ √ √ √ √ √ √

3 Seminar

proposal

√ √

4 Perbaikan

hasil

seminar

proposal

√ √

5 Pengurusan

dan

penerbitan

izin

penelitian

√ V

Page 58: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

6 Pengumpul

an data di

lapangan

√ √

7 Analisis

dan

penyusuna

n laporan

penelitian

8 Seminar

hasil/ujian

skripsi

9 Perbaikan

hasil ujian

skripsi

10 Pengesaha

n

hasil ujian

oleh

tim penguji

11 Pengganda

an

dan

laporan

penyerahan

hasil

Catatan: Tabel tersebut hanya bersifat sementara

Page 59: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Historis Raudhatul Athfal Baiturrahim

Mengingat pentingnya pendidikan Agama pada anak usia dini sebagai

pondasi atau dasar untuk menuju kehidupan mereka selanjutnya apa lagi pada

zaman era globalisasi dan teknologi pada saat sekarang jika anak-anak penerus

kita tidak mendapat bimbingan yang baik dari orang tua dan lembaga pendidikan

serta lingkungan sekitarnya maka dikhawatirkan generasi islam pada masa yang

akan datang akan tinggal menunggu kehancurannya.

Atas dasar pemikiran itu muncullah ide (gagasan) dari Bapak Ahmad

Bajuri, S.Ag yang saat itu masih menjabat menjadi Kepala Kua Kecamatan Tanah

Sepenggal Lintas untuk mendirikan RA Baiturrahim, keinginan ini sejalan dengan

keinginan yang sudah lama ada masyarakat Dusun Embacang Gedang. Banyaknya

anak usia dini yang belum menempuh pendidikan ataupun sebagian kecil yang

sudah menempuh pendidikan usia dini dengan memasukkan anak tersebut ke

Taman Kanak-Kanak Desa Tetangga yang tentunya menempuh jarak yang jauh

dan waktu yang cukup lama maka pada tahun 2006 berdirilah dan dibuka

penerimaan siswa/siswi Taman Pendidikan Kanak-kanakyang bernuansa

pendidikan islami dibawah binaan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bungo

yaitu Raudhatul Athfal Baiturrahim (RA) dengan Sk. Izin Operasional

Kd.05.04/5/PP/03.2/731/2006 tanggal 4 November 2006 dengan Nomor Statistik

101215080019 dan operasionalnya dibawah naungan Lembaga Pendidikan

Baiturrahim yang pada perkembangannya menjadi yayasan Baiturrahim dengan

legalitas akta pendirian notaries Hermawati, SH.M.Kn Nomor 05 tahun 2016 dan

SK mengkuham yang sampai saat ini menjadi ketua yayasan Bapak Ahmad

Bajuri,S.Ag

Page 60: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Dan sampai saat ini RA Baiturrahim menerima siswa/siswi rata-rata 35

Dan sampai saat ini RA Baiturrahim menerima siswa/siswi rata-rata 35 orang

dengan diasuh tenaga pengajar 5 orang yang berlatar belakang S1 pendidikan 4

orang dan SLTA 1 orang. Dan sejak mulai berdiri tahun 2006 sampai saat ini RA

Baiturrahim dipimpin oleh Sdr.Siti Patimah,S.Pd.I serta sudah menamatkan

siswa/siswinya 19 angkatan dengan rata-rata siswa/siswinya yang tamat 35 orang.

2. Visi-Misi dan Tujuan RA Baiturrahim

1. Visi Raudhatul Athfal Baiturrahim Desa Embacang Gedang

Terwujudnya anak didik yang berakhalqul karimah, cerdas, ceria, dan

kreatif

2. Misi Raudhatul Athfal Baiturrahim

a. Menciptakan budaya sekolah dengan salam sapa senyum dan santun

pada diri siswa dan semua komponen sekolah

b. Mengembangkan kemampuan bakat dan minat anak

c. Menciptakan lingkungan yang penuh dengan keakraban dan

kekeluargaan dalam melaksanakan pembelajaran yang aktif kreatif inovatif

dan menyenangkan.

Page 61: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

3.Tujuan

Tujuan Raudhatul Athfal Baiturrahim sebagai berikut :

a. Membentuk anak yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan

berbudi pekerti luhur dan sopan santun

b. Membentuk siswa yang berkembang secara optimal sesuai dengan potensi

yang dimiliki oleh anak

c. Agar anak terampil, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan potensi

dirinya

3. Letak Geografis

Lokasi gedung Raudhatul Athfal Baiturrahim terletak pada titik kordinat

Garis Lintang (LAT) -1,400796 dan Garis Bujur (long) 102,023156 Dusun

Embacang Gedang Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo dengan

kondisi lokasi gedung terletak sangat strategis di komplek Pasar Simpang Somel.

Tiga ruang belajar di atas tanah milik yayasan Baiturrahim dengan luas tanah 15

X 13 dan luas bangunan 13x8.

Tabel 4.1. Profil Raudhatul Baiturrahim

PROFILE SEKOLAH

IDENTITAS SEKOLAH

1 Nama Sekolah RA. Baiturrahim

2 Nomor Statistik (NSS) 101215080019

3 NPSN/NIS 69731220

4 Propinsi Jambi

5 Otonomi Daerah Ma.Bungo

6 Kecamatan Tanah sepenggal Lintas

7 Desa/Kelurahan Embacang Gedang

8 Jalan Dan Nomor Lintas Sumatra

9 Kode Pos 37263

10 Telepon - Nomor :

11 Faxcimile/ Fax - Nomor :

12 Daerah Pendesaan

Page 62: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

13 Status Sekolah Swasta

14 Kelompok Sekolah Terbuka

15 Nama Kepala RA Siti Fatimah

16 Akreditasi C

17 Surat Keputusan/ Sk Kd.05.08/5/PP.03.02

18 Penerbit SK (Ditandangani Oleh) Kementerian Agama

19 Tahu Berdiri 2006

20 Organisasi Penyelenggara Yayasan

21 Kegiatan Belajar Mengajar Pagi

22 Bangunan Sekolah Milik Sendiri

23 Terletak Pada Lintasan Kecamatan

24 Jumlah Keanggotaan Rayon Sekolah

( Sumber : Bagian TU RA Baiturrahim )

4. Struktur Organisasi

Struktur adalah susunan personil yang bergabung dalam suatu organisasi

melalui struktur maka dapat dilihat tugas, wewenang dan bidang kerja yang ada

dalam organisasi tersebut. Struktur juga dapat membentuk skema yang

menunjukkan gambaran dalam bidang masing-masing personil. Dengan adanya

struktur organisasi tersebut akan memudahkan pimpinan mengadakan

pengawasan, koordinasi.

Sedangkan organisasi tanpa struktur sulit untuk melaksanakan aktifitas

dalam melakukan kegiatan program kerja dan tujuan organisasi. Sekolah

merupakan satu organisasi yang mempunyai visi dan misi oleh karena itu

dibutuhkan struktur dimana setiap bagian pada strutur itu mempunyai fungsi dan

sosialalisasi kerja sehingga sekolah terorganisasi dengan baik.

Page 63: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Tabel 4.2. Struktur Organisasi Raudhatul Athfal Baiturrahim

KETUA YAYASAN

AHMAD BAJURI, S.Ag

KEPALA RA

SITI FATIMAH, S.Pd.I

KOMITE

M. SYAFII, ST

GURU KELOMPOK B1

IDA LAILI, S.Pd.I

SEKRETARIS

IDA LAILI, S.Pd.I

BENDAHARA

SITI MARYAM

GURU KELOMPOK B2

NUR HAYANI

GURU KELOMPOK A

KARLINA, S.Pd.I

GURU PENDIDIK

IDA LAILI, S.Pd.I

NUR HAYANI

PESERTA DIDIK

Page 64: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

5. Tata Tertib Raudhatul Athfal Baiturrahim

a. Guru dan karyawan

1) Hari senini setiap guru wajib hadir di sekolah paling lambat jam 06.45 dan

jam 07.00 dan harus mengikuti upacara bendera dan selasa sampai sabtu setiap

guru di wajibkan hadir di sekolah paling lambat jam 07.15dan meninggalkan

sekolah jam 11.30 wib

2) Guru yang berhalangan hadir dikarenakan sakit atau ada keperluan yang

mendadak wajib memberitahu kepada kepala sekolah

3) Tidak meninggalkan kelas saat proses belajar mengajar berlangsung kecuali

izin dari kepala sekolah

4) Membuat perangkat belajar mengajar seperti prota,promes,RPPM,RPPH yang

harus dikumpulkan pada awal semester

5) Berpakaian seragam yang rapid an sopan

b. Siswa

1) Hari senin setiap siswa wajib disekolah paling lambat 15 menit sebelum upaca

dimulai dan hari selasa sampai sabtu wajib hadir disekolah paling lambat 15

menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan meninggalkan sekolah pada

pukul 10.30.

2) Berpakaian rapi sesuai dengan ketentuan seragam dari pihak sekolah

3) Membawa makanan dan minuman dari rumah.

6. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Majelis guru merupakan tenaga edukatif yang tenaga sekaligus sebagai

pendidikan yang merupakan sumber informasi bagi siswa karena guru merupakan

salah satu komponen yang terpenting dalam kegiatan belajar mengajar. Guru

bukanlah hanya bertugas menstransfer ilmu saja siswa melainkan sebagai

fasilitator.

Page 65: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Guru harus mampu memotivasi siswa supaya siswa lebih tertarik dengan

pelajaran yang disampaikan sedangkan staff tata usaha dan pegawai lainnya

mengambil peran yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan. Guru

mempunyai peranan yang sangat besar dalam keberhasilan siswanya dan tanggung

jawab dalam proses pembelajaran disekolah.

Keberhasilan guru dalam mengajar tergantung dari sejauh mana guru

tersebut melaksanakan peran dan tanggung jawabnya. Untuk saat ini Guru

Raudhatul Athfal Baiturrahim Kabupaten Bungo berjumlah 4 orang dengan kelas

3 ruangan. Kepala Raudhatul Athfal Baiturrahim Desa Embacang Gedang yang

pada saat ini adalah Ibu Siti Fatimah,S.Pd.I berikut wawancara dengan Ibu Siti.

“ Ada 4 orang guru termasuk saya dan perangkat sekolah di RA Baiturrahim yang

masih dikelola oleh guru yang mengajar di RA Baitrurrahim tersebut. Dan di RA

Baiturrahim tersebut masih kurangnya tenaga pengajar atau guru yang mengajar

di RA sini.”(Wawancara dengan kepala sekolah Tgl 20 Juni 2019

Tabel.4.3. Data Guru Raudhatul Athfal Baiturrahim Tahun Ajaran 2018/209

( Sumber : Bagian TU RA Baiturrahim)

b. Keadaan Siswa

Jumlah keseluruhan siswa Raudhatul Athfal Baiturrahim Kabupaten Bungo

berjumlah 48 anak dan masing-masing kelas A 16 siswa; Kelas BI 16 siswa; dan

Kelas B2 16 siswa yang mana siswa laki berjumlah 28 siwa dan perempuan

berjumlah 20 siswa.

No Nama/NIP Gol Pendidikan

Terakhir

Status

Kepegawaian

Status

sertifik

asi

1 Siti Fatimah,S.Pd.I - S1. PAI Honorer Sudah

2 Ida Laili,S.Pd.I - S1. PAI Honorer Sudah

3 Karlina,S.Pd.I - S1. PAI Honorer Belum

4 Nurhayani - MAN Honorer Belum

Page 66: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Tabel. 4.4. Data Siswa RA Baiturrahim Tahun Ajaran 2019

No Nana Anak

1. Bima Alfaridzi

2. Galang Aliyyu Wibowo

3. Gibran Bilfaqih

4. Ahmad Rofiq Maulana

5. Namira Zahira

6. Zulfa

7. Gifnara Triandini

8. Pelita Septiya Dewi

9. Qelvinozio Al Rizki

10. Irsyad Yazid Syarif

11. Muhammad Nuril Furqon

12. Septiyatul Annajwa

13. Jihan Safira

14. Kayla Altafunnisa

15. Ibra Abgari

16. Tubagus Bariq Maulana

17. Muhammad Alif

18. Raysa Kamal

19. Cindy Prisilla

20. Aisyah Nopriyanti

21. Sidqia Arzaqina

22. Anisa Rayhana

23. Aqilla Nasril Liyanti

24. Reyhan Aprilio Saputra

25. Ahmad Alif Nurrahman

26. Azril Muttaqin

27. Nadia Rizki Anggraini

28. Muhammad Dzaki Putra Damanik

Page 67: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

29. Marvel Alvian Fahlevi

30. Citra Lestari

31. Syauqi

32. Rizki Ramadhani

33. Chila Prisilia Afriyani

34. Ifat Assyarif

35. Sandy Saptiyawan

36. Arya Saputra

37. Refi Ramadhani

38. Sayyid Safaraz

39. Gilang Ramadhan

40. Yuwinda Anggun Lestari

41. Muhammad Rafi

42. Chintiya Ramadhani

43. Maika Khairullah

44. Zahwa Putri Anggraini

45. Rikar Alfadaniel

46. Dimas Ramdhan

47. Noni Nasha

48. Novel

Page 68: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Tabel. 4.5. Data Siswa Kelas BI

No Nama

1. BIma Alfaridzi

2. Galang Aliyyu Wibowo

3. Gibran Bilfaqih

4. Ahmad Rofiq Maulana

5. Zulfa

6. Namira Zahira

7. Gifnara Triandini

8. Pelita Septiya Dewi

9. Qelvinozio Al Rizki

10. Irsyad Yazid Syarif

11 Muhammad Nuril Furqon

12. Septyatul Annajwa

13. Jihan Safira

14. Kayla Altafunnisa

15. Ibra Abgari

16. Tubagus Bariq Maulana

( Sumber : Bagian TU RA Baiturrahim)

c. Keadaan sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk mencapai tujuan.

Alat untuk memperlancar segala kegiatan atau proses belajar mengajar dan alat-

alat maupun fasilitas yang dipergunakan untuk menunjang tercapainya

pendidikan. Sarana merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran dan sarana

juga dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar.

Berdasarkan pengamatan peneliti di Raudhatul Athfal Baiturrahim

Kabupaten Bungo RA Baiturrahim memiliki 3 ruangan. Adapun sarana yang

dapat menunjang berlangsungnya proses pembelajaran di Raudhatul Athfal

Baiturrahim dapat dilhat sebagai berikut :

Page 69: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Tabel. 4.6. Keadaan saran prasarana Raudhatul Athfal Baiturrahim

NO SARANA JUM-

LAH

KONDISI

Baik Kurang

1. Ruang Kepala 1 1 0

2. Ruang Guru 0 0 0

3. Ruang Belajar 3 3 0

4. Meja Guru 6 6 0

5. Meja Belajar Siswa 45 40 5

6. Kursi Guru 6 6 0

7. Kursi Siswa 45 38 7

8. Papan Tulis (White Board) 4 4 0

9. Saran APE (Alat Permainan Edukatif) 5 5 0

10. Buku bacaan/Panduan Guru 25 25 0

11. Buku Bacaan bergambar 47 47 0

12. Poster Dinding 15 15 0

13. Flash Card Hijaiyah 0 0 0

14. Kamar Mandi/WC guru 0 0 0

15 Kamar Mandi/ WC murid 1 1 0

( Sumber : Bagian TU RA Baiturrahim)

Page 70: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

B. Temuan Khusus

A. Cara guru dalam meningkatkan minat anak dalam membaca Al-

Qur’an di RA Baiturrahim

Memahami peran guru dalam meningkatkan minat baca al-qur‟an pada

peserta didik di RA Baiturrahim, sebagaimana pengamatan penulis, haruslah

terlebih dahulu melihat siklus pembelajarannya. Siklus pembelajaran siswa RA

Baiturrahim disusun dengan memenuhi kewajiban kurikulu Raudhatul Athfal yang

mencakup seluruh bidang pengetahuan stingkat RA. Oleh sebab itu, pembelajaran

al-qur‟an menadapat proporsi yang seimbang dan tepat bagi perkembangan anak.

Siklus pembelajaran di RA Baiturrahim setiap hari lebih kurang sama karena kelas

pembelajaran bidang pengetahuan sesuai kurikulum dilaksanakan pada pertengahan

klasikal.

Secara rinci, berdasarkan pengamatan penulis, siklus pembelajaran siswa di

RA Baiturrahim dapat diuaraikan sebagai berikut. Setiap guru kelas memimpin dan

menyiapkan kelas terlebih dahulu dan pembelajaran diawali dengan salam dan doa

pembuka belajar dalam pelaksanaan selanjutnya guru akan menunjuk salah satu

siswa untuk memimpinnya dan guru akan member contoh kepada siswa tentang

membaca Al-Qur‟an.

1. Untuk memperkenalkan baca-tulis huruf al-Qur’an

a. Siswa belajar tulisan/huruf-huruf yang sudah dan akan dibaca pada buku

Iqra sambil menunggu giliran membaca. Sebelumnya guru memberi contoh

bagaimana menulis huruf al-Qur‟an. Guru memperagakan pengucapan yang benar

pada setiap huruf yang sedang dibahas sesuai dengan kartu huruf yang di gunakan.

Peragaan sering pula digunakan dengan mempersamakan huruf dengan fisik

benda untuk lebih menguatkan ingatan siswa.

Page 71: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

b. Guru menuliskan huruf di media papan tulis kemudian siswa disuruh

menulis sesuai bentuk huruf yang ada di papan tulis, mulai dari ukuran besar

sampai ukuran yang paling kecil. Dengan begitu siswa dapat melatih siswa untuk

menulis dalam skala yang berbeda.

Pelaksanaan kegiatan menulis huruf Al-Qur‟an dilaksanakan pada waktu

kegiatan privatisasi Al-Qur‟an yang dilakukan pada hari Jum‟at. Jadi pelaksanaan

kegiatan pembelajaran sehari-hari tetap mengacu dan berpedoman pada kurikulum

RA Baiturrahim sedangkan penerapan metode iqro sesuai dengan dengan

pedoaman pengelolaan membaca, menulis, memahami Al-Qur‟an didalam

mengawali dan mengakhiri pembelajaran serta khusus privatisasi Al-Qur‟an yang

dilaksanakanpada hari jum‟at.

2. Pembelajaran Tulis Baca Al-Qur’an dengan Metode Iqra

Keberhasilan kegiatan pembelajaran baca tulis al qur‟an melalui metode

Iqra‟ bagi siswa RA sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu (1) Metode yang

baik bagi peningkatan minat peserta didik. (2) Peran guru dengan kualifikasi yang

baik untuk mengampu pembelajaran baca tulis al qur‟an, dan (3) Dukungan orang

tua/ wali murid. Ketiga faktor ini akan menentukan tingkat perkembangan minat

peserta didik untuk mampu menulis dan membaca al qur‟an dengan baik.

Observasi penulis di lapangan beberapa waktu yang lalu mengarahkan pada

fokus penelitian untuk menguji ketiga faktor ini untuk mengukur hasil

pembelajaran tulis baca al qur‟an bagi peserta didik RA Baiturrahim. Temuan

penulis terhadap ketiga faktor tadi dapat dijelaskan sebagai berikut;

a. Penerapan Motode Iqra’

Penerapan metode Iqra‟ pada proses pembelajaran di RA Baiturrahim pada

umumnya sama dengan RA lain yang mengikuti kewajiban kurikulum RA pada

Kementerian Agama RI. Jam pelajaran selama 1 minggu, kegiatan pembelajaran

rutin sebagaimana telah dijelaskan di atas dilaksanakan mengikuti kurikulum dan

mengkhususkan pelajaran iqra‟ pada hari jum‟at melalui metode iqra‟ klasikal.

Page 72: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Metode iqra‟ dilaksanakan dalam 2 (dua) metode pelaksanaan. Pertama,

Metode Klasikal, yaitu metode pembelajaran iqra‟ dengan pembelajaran kelas..

Dalam metode ini semua siswa mengikuti materi yang sama bagi seluruh siswa

dengan diampu oleh guru yang menggunakan teknik komunikasi penyamaan

benda dengan huruf (metode adrees) serta teknik pengucapan yang benar.

Disamping itu, Kedua, privat iqra‟, dilaksanakan pada setiap hari telah

persiapan kelas dilaksanakan. Kegiatan ini berlansung setiap hari menjelang

pelajaran kurikulum, yaitu dengan membimbing siswa perorangan untuk pelajaran

iqra‟. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengulang pelajaran hari sebelumnya yang

diberikan tugas kepada orang tua siswa untuk “mengaji” di rumah dengan materi

yang sama. Siswa dapat berpindah ke materi selanjutnya apabila tugas rumah

yang diberikan dapat dikuasai dengan baik oleh siswa.

b. Kompetensi guru Pengampu

Selain penggunaan metode iqra‟ yang baik, peran guru pengampu sangat

pula menentukan hasil pembelajaran. Beberapa kualifikasi yang dibutuhkan untuk

menjadi guru pengampu di RA Baiturrahim adalah (1) berijazah Srajana

Pendidikan Agama Islam, atau sedang melaksanakan study di Perguruan Tinggi

Agama Islam, (2) dapat membaca dan menulis Al-qur‟an dengan baik sesuai

kaidah, (3) dapat berprilaku baik terutama dihadapan anak didik, dan (4) pernah

mengikuti pelatihan metode pembelajaran Iqra‟.

Kondisi ketersedian guru pengampu sesuai dengan kualifikasi di atas belum

dapat terpenuhi semuanya di RA Baiturrahim. Hasil wawancara penulis dengan

pengelola RA Baiturrahim mengenai hal ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

“Guru pengajar di RA Baiturrahim ini sebetulnya kurang, baik dari segi

jumlahnya maupun dari segi kualitasnya. Untuk mengisi jam pelajaran di 3 kelas

ini setiap hari bergantian karena guru ada yang memiliki tugas di tempat (sekolah)

lain. Oleh karena itu, untuk mengisi kesongan guru, saya kadang harus mengajar

2 kelas sekaligus.” (Siti Fatimah, S.Pd.I ; wawancara Tgl 20 Juni 2019)

Page 73: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

“ Terkait guru yang kurang, kami tidak dapat berbuat banyak karena

peminat menjadi guru di RA Baiturrahim mungkin saja kurang karena

kemampuan pengelola untuk insentif yang memadai belum terlaksana. Jadi guru

yang bertahan adalah guru yang belum punya pekerjaan lain dan guru yang sudah

terakreditasi dengan mendapatkan tunjangan sertfikasi dari pemerintah.

Sedangkan sampai hari ini, guru yang mendapat tunjangan sertifikasi hanya 1

orang..” ( Ahmad Bajuri, S.Ag ; wawancara Tgl 22 Juni 2019)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurangnya ketersediaan guru

di RA Baiturrahim disebabkan kurangnya kemampuan pengelola dalam

memberikan insentif (gaji) yang memadai untuk guru yang belum mendapatkan

tunjangan sertifikasi dari pemerintah. Hal ini, tentu sangat berpengaruh kepada

proses pembelajaran yang kurang maksimal bagi peningkatan hasil pebelajaran

bagi siswa.

Di lain pihak, kualifikasi pendidik RA Baiturrahim juga belum memadai

dari sisi riwayat pengembangan profesi guru dan kualifikasi pendidikan guru

pengampu. Dari beberapa data yang penulis himpun terkait data dan kualifikasi

guru di RA Baiturrahim dapat dijelaskan melalui tabel dibawah ini.

Tabel. 4.7 Kualifikasi guru pendidik RA Baiturrahim Tahun 2018/2019

No Nama Guru Ijazah Sertifikasi

Pernah Mengikuti

Seminar/Diklat

metode Pembelajaran

RA/ Iqra‟

1 Siti Fatimah, S.Pd.I S.I PAI Ya Pernah

2 Ida Laili, S.Pd.I S.I PAI Tidak Pernah

3 Karlina, S.Pd.I S.I PAI Tidak Tidak

4 Nurhayani MAN Tidak Tidak

Page 74: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa ketersediaan guru memang

kurang, baik dari segi jumlah maupun kualifikasi yang dibutuhkan. Dari 4 orang

Guru hanya 2 orang guru yang berstatus Guru Tetap Yayasan (GTY) selebihnya

guru titdak tetap; 75% guru berijazah S.I PAI: 1 orang guru mendapat tunjangan

sertifikasi Guru; dan hanya 2 Orang Guru yang pernah mengikuti seminar Metode

Pembelajaran Iqra bagi siswa RA. Kondisi ini tentu menggambarkan kurangnya

ketersediaan guru berkualifikasi memadai di RA Baiturrahim.

B. Peran orang tua dalam menumbuhkan minat anak dalam membaca Al-

Qur’an di RA Baiturrahim

Penumbuhan minat siswa terhadap tulis baca al qur‟an melalui metode

pembelajaran Iqra‟ di RA Baiturrahim didukung pula oleh tuntutan peran orang

tua, utamanya pelaksanaan metode privat iqra‟ bagi masing-masing siswa yang

dibebani “tugas rumah” oleh guru. Setiap anak diberikan tugas rumah oleh guru

pengampu yakni dalam bentuk penulisan huruf dan kalimat dalam bagian materi

iqra.Setiap siswa boleh jadi mendapat materi tugas rumah yang berbeda dengan

siswa lainnya sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Setiap pagi sebelum

jam pelajaran untama dimulai tugas rumah ini diujikan kepada setiap siswa

Pelaksanaan metode privat iqra‟ ini sangat membutuhkan peran aktif orang

tua dalam membimbing siswa ketika berada di rumah. Pelaksanaan metode ini

cukup baik memberikan dampak penumbuhan minat dan kemampuan siswa dalam

pembelajaran tulis baca al-qur‟an melalui metode Iqra‟.

Terhadap 5 orang siswa kelas B1 yang belum mampu membaca al qur‟an

dan mengucapkan huruf hijaiyyah dengan baik, penulis menelusuri peran orang

tua dalam melaksanakan program privat iqra‟ di rumah. Hasil wawancara terhadap

beberapa orang tua siswa kelas B1 dapat digambarkan dalam tabel dibawah ini.

Page 75: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Tabel. 4.8 Pelaksanaan private Iqra di rumah Orang Tua Siswa RA

Biturrahim

NO PERTANYAAN

JAWABAN

Ya Tidak Tidak

jawab

1 Apakah anak melaksanakan privat iqra‟ di rumah 13 1 1

2 Apakah anak diberi tugas rumah ? 12 2 1

3 Apakah anak ingin menjalankan tugas rumah? 10 4 1

4 Apakah ada kesulitan menjalan tugas rumah anak? 9 5 1

5 Apakah anak “mengaji” selain tugas rumah? 8 5 2

6 Apakah anak mengaji di tempat lain selain di rumah 7 6 2

7 Apakah kegiatan Privat Iqra‟ / tugas rumah secara

rutin dilakukan? 5 9 1

Dari tabel di atas, beberapa hal dapat menggambarkan kontribusi pelaksanaan

privat iqra‟ di rumah terhadap keberhasilan pembelajaran tulis baca al-quran melalui

metode iqr‟a bagi siswa RA Baiturrahim. Dari 15 siswa kelas B1, sebanyak 13 siswa

atau 86,67% melaksanakan privat iqra‟ di rumah bersama orang tua. Sebanyak 12

orang siswa atau 80 % melaksanakan privat iqra‟ dengan keinginan sendiri, menagih

kepada orang tuanya. Akan tetapi, lebih dari separoh atau 60% siswa mengalami

kesulitan menjalankan privat iqra‟ di rumah karena kamampuan orang tuanya yang

terbatas, baik waktu maupun kamampuan mengajar.

Page 76: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Disamping itu, ada kejenuhan anak karena masih “mengaji” di tempat lain

(46,6 %), mungkin dengan materi dan metode yang mngkin berbeda. Terakhir, bahwa

kegiatan ini tidak semua siswa melaksanakan kegiatan privat iqra‟ di rumah secara

rutin.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa peran orang tua

dalam melaksanakan privat iqra‟ di rumah haruslah lebih ditingkatkan untuk

meningkatkan minat tulis baca al qur‟an bagi anak. Kalu tidak demikian, kontribusi

peran orang tua dalam hal ini tidak dapat memaksimalkan hasil bagi peningkatan

kemampuan dan minat anak terhadap tulis baca al qur‟an

C. Faktor yang menghambat dan mendukung agar anak berminat dalam

membaca Al-Qur’an

1. Faktor Penunjang

Peningkatan kemampuan dan minat siswa terhadap tulis baca al-qur‟an

melalui penerapan metode iqra‟ di RA Baiturrahim dapat dikatakan cukup

berhasil. Dari 15 orang siswa yang berada di kelas B1 10 orang siswa telah dapat

melafalkan huruf hijaiyyah dengan baik dan dapat pula mengeja kata per kata

pada buku panduan Iqra‟. Disamping keterbatasan pengelola dalam

memaksimalkan faktor pendukung pembelajaran, terdapat hal-hal yang menjadi

penunjang keberhasilan penerapan metode pembelajaran Iqra‟ di RA Baiturrahim.

Beberapa hal tersebut dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Metode pembelajaran tulis baca al qur‟an melalui metode iqra dimaksimalkan

dengan menambah atau berbagi peran kepada setiap siswa kelas B1. Metode

Iqra yang berbasis CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) di tambah dengan Orang

Tua aktif yang terimplementasi pada metode privat Iqra‟ melalui tugas rumah

yang bebankan kepada setiap siswa setiap hari.

b. Dukungan orang tua yang sangat baik dalam pelaksanaan kegiatan privat Iqra‟

melalui tugas rumah bagi siswa.

c. Adanya kerja sama orang tua dan pihak sekolah dan guru memiliki

kompetensi dibidangnya tersedianya sarana dan prasarana serta murid yang

mempunyai semangat dalam kegiatan membaca Al-Qur‟an.

Page 77: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

3. Faktor Yang Menghambat

Disamping faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penumbuhan minat

dan kemampuan siswa dalam tulis baca al qur‟an melalui metode Iqra‟, terdapat

pula faktor penghambat yang membuat hasilnya tidak maksimal. Beberapa faktor

penghambat adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan pengelola RA Baiturrahim yang kurang mampu memberikan

insntif yang memadai untuk guru RA Baiturrahim berakibat pada kurangnya

jumlah dan kualitas ketersediaan Guru pengampu, khususnya untuk program

pembelajaran tulis baca al qur‟an.

2. Kurangnya ketersediaan fasilitas pendukung seperti alat-alat peraga atau alat

permainan edukatif yang mendukung kegiatan pembelajaran al qur‟an.

3. Belum diterapkannya metode flash card atau kartu huruf sebagai alat peraga

atau alat bantu kegiatan pembelajaran metode iqra‟.

4. Beragamnya kemampuan orang tua dalam implementasi pembelajaran tulis

baca al-qur‟an melalui metode privat iqra‟ menyebabkan kurang maksimalnya

hasil pembelajaran tulis baca al-qur‟an.

Adapun faktor penghambat bisa dilihat dengan guru yang kurang memiliki

kreatifitas dalam mengajar sehingga kurang menarik minat belajar anak. Kendala

yang lain adalah murid yang moody serta cara belajar yang berbeda-beda hal ini

mendapat perhatian khusus dari guru disekolah juga orang tua dirumah bagaimana

peran dan pola asuh mereka.

Page 78: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Qur‟an adalah kitab suci dan pegangan hidup umat islam lintasan

zaman hingga hari kiamat datang. Generasi yang hidup pada zaman ini

dituntut untuk dapat mewariskan turun temurun nilai dan tutunan yang ada

dalam Al-Qur‟an sehingga kualitas umat islam dapat terjaga keotentikannya

hingga akhir zama. Pewarisan nilai yang ada dalam Al-Qur‟an tentu dengan

mengajarkan Al-Qur‟an sejak usia dini kepada generasi muda melalui sarana

dan metode pendidikan Al-Qur‟an yang ada.

Berdasarkan uraian bab- bab terdahulu tentang temuan penelitian penulis

terhadap pembelajaran Al-Qur‟an melalui metode iqra di Raudhatul Athfal

(RA) Baiturrahim berlokasi di Dusun Embacang Gedang Kecamatan Tanah

Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai beriku :

1. Metode pembelajaran iqra dalam meningkatkan minat anak untuk

membaca Al-Qur‟an dapat dilaksanakan dalam dua sistem pembelajaran yaitu

sistem pembelajaran klasikal dan private iqra yang menyandingkan antara

sistem CBSA dan orang tua yang aktif

2. Sistem klasikal dalam metode iqra dapat dilaksanakan dengan memberikan

materi yang sama kepada anak (kelas BI) dan disampaikan melalui teknik

komunikasi mengenalkan huruf hijayyah dengan memperagakan dan

menyamakan bentuk fisik huruf kepada anak untuk menguatkan ingatan anak

pada huruf yang sedang dipelajari.

Page 79: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

3. Pengunaan alat peraga flash card (kartu huruf) belum dilakukan karena

keterbatasan media yang dapat dipergunakan di RA Baiturrahim

4. Peran orang tua dalam private iqra sangat signifikan terhadap penumbuhan

minat dan kemampuan anak dalam membaca Al-Qur‟an akan tetapi memiliki

kelemahan pada sektor kemampuan rata-rata orang tua yang kurang dalam

mengucapkan huruf hijayyah dengan benar.

B. Saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan penulis dalam penelitian ini bebera

saran penulis sampaikan kepada para pihak pengelola RA Baiturrahim agar

dapat mendukung kegiatan pembelajaran Al-Qur‟an dengan metode iqra

dengan model pengembangan private iqra dan menfasilitasi media

pembelajaran yang dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 80: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

C. Penutup

Untaian syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT dengan

kalimat hamdallah”Alhamdulillahirobbil‟alamin” karena hanya dengan

keajaiban tangan tangan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

ini diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh

gelar sarjana Srata Satu (S1) dalam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan,

Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua Amin…Amin….Amin….Allahumma Amin.

Sekian dari penulis dan rasa terima kasih selalu tercurah pada Allah dan

semua insan ilahi.

Jambi,8 Juli 2019

Penulis

Syifa Ardilla Amri

Nim.TRA 151774

Page 81: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Syarifuddin, (2004), Mendidik Anak Membaca Al-Qur’an, Jakarta: Gema

Insani

Alifya Rahman. 2019. Peran Orang Tua Dalam Membimbing Anak Membaca Al-

Qur‟an. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Ahmad Syarifuddin, (2005), Mendidik Anak Membaca dan Menulis Al-Qur‟an,

Jakarta: Gema Insani Press

Budiman Mustofa, (2013), Dahsyatnya Sholat Membaca Al-Qur’an Dan Zikir,

Surakarta: Al-Qudwah Publishing

Desiana.A.Ma. 2013. Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Pada Anak

Usia Dini Melalui Metode Iqro. Skripsi. Bengkulu: Universitas Bengkulu

Helmawati, (2016), Pendidik Sebagai Model, Bandung: Pt Remaja Rosdakarya

Husi Mazhahiri, (2002), Pintar Mendidik Anak, Jakarta: Pt Lentera Baristama

Lexy J. Meleong, (2004), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Pt Remaja

Rosdakarya

Mursid,M.Ag, (2015), Belajar dan Pembelajaran PAUD, Bandung: Pt. Remaja

Rosdakarya

Nur Faizin Muhith, (2012), Dahsyatnya Membaca Al-Qur’an, Surakarta: Ziyad Visi

Media

Oemar Hamalik, (2010), Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,

Bandung: Pt Bumi Askara

Said Agil Husin Al Munawar, (2005), Aktualisasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Dalam Sistem

Pendidikan Islam, Ciputat: Pt Ciputat Press

Suyadi dkk, (2013), Konsep Dasar PAUD , Bandung: Pt Remaja Rosdakarya

Page 82: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

Lampiran

Page 83: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …
Page 84: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …
Page 85: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

PENELITIAN KUALITATIF

Judul Skripsi : Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Anak Membaca Al-

Qur‟an pada anak usia dini di raudhatul athfal baiturrahim

kecamatan tanah sepenggal lintas kabupaten bungo

A. Observasi

1. Pengamatan langsung kesekolah

2. Pengamatan ke lokasi

3. Mengmati suasana belajar

4. Mengamati situasi dan kondisi suasana belajar

5. Mengamati hubungan antara guru dan siswa

B. Wawancara

Wawancara terhadap kepala sekolah RA Baiturrahim

1. Sebagai kepala sekolah RA Baiturrahim menurut ibu apa saja peran guru

dalam proses pembelajaran ?

2. Bagaimana bentuk penilaian yang guru berikan kepada siswa sehingga

dapat meningkatkan minat membaca anak terutama di kelas B1 ?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi minat membaca Al-Qur‟an pada

anak usia dini di RA Baiturrahim ?

4. Apakah dari pihak orang tua murid sering mengadakan konsultasi

dengan pihak RA Baiturrahim seputar masalah pembelajaran ?

5. Apakah cirri-ciri anak yang mempunyai minat membaca Al-Qur‟an ?

6. Metode-metode apa saja yang guru gunakan dalam meningkatkan minat

membaca Al-Qur‟an pada anak usia dini di RA Baiturrahim ?

7. Apa saja fakto pendukung dan penghambat minat anak dalam membaca

Al-Qur‟an pada anak usia dini di RA Baiturrahim ?

8. Bagaimana sejarah dan latar belakang berdirinya RA Baiturrahim ?

9. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana yang ada disekolah ?

10. Bagaimana dukungan masyarakat terhadap keberadaan sekolah ?

Page 86: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

2. Wawancara terhadap guru

a. Apa saja peran guru dalam proses pembelajaran ?

b. Bagaimana bentuk pemberian hadiah dan penghargaan yang ibu

lakukan untuk dapat meningkatkan membaca Al-Qur‟an pada anak

RA Baiturrahim terutama di kelas B1 ?

c. Faktor apa saja yang mempengaruhi minat anak dalam membaca Al-

Qur‟an ?

d. Upaya apa saja yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan minat

anak dalam membaca Al-Qur‟an ?

e. Sudah berapa lama pembelajaran Al-Qur‟an di RA baiturrahim di

laksanakan ?

f. Bagaimana sistem pembelajaran dan metode apa saja yang

digunakan oleh guru dalam pembelajaran Al-Qur‟an ?

g. Apakah selama ibu mengajar di RA Baiturrahim mendapatkan

kesulitan dalam mengajar anak termasuk dalam pembelajaran Al-

Qur‟an ?

h. Berapa kali pembelajaran itu dilaksanakan

3. Wawancara terhadap orang tua

a. Apakah bapak ibu terlibat dalam membimbing anak dalam membaca

Al-Qur‟an ?

b. Sejak usia berapa anak bapak dan ibu dibimbing dalam membaca Al-

Qur‟an ?

c. Motivsi apa sja yang bapak ibu berikan kepada anak agar mau

membaca Al-Qur‟an ?

d. Apa saja yang bapak ibu lakukan agar anak mau dibimbing dalam

membaca Al-Qur‟an ?

e. Apa saja faktor yang mempengaruhi minat anak dalam membaca Al-

Qur‟an ?

f. Bagaimana pendapat bapak dan ibu tentang kurangnya minat anak

dalam membaca Al-Qur‟an

g. Apakah anak melaksanakan privat iqro dirumah ?

Page 87: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

C. Dokumentasi

a. Sejarah dan letak geografis RA Baiturrahim

b. Visi misi dan tujuan RA Baiturrahim

c. Struktur organisasi RA Baiturrahim

d. Jumlah dan keadaan guru di RA Baiturrahim

e. Jumlah siswa setiap local

f. Jumlah dan keadaan sarana dan prasarana

Page 88: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MEMBACA AL- QUR’AN

PADA ANAK USIA DINI DI RA BAITURRAHIM KELAS B1

KABUPATEN BUNGO

Hari/Tanggal :

Informan : Siti Fatimah,S.Pd.I

Jabatan : Kepala Raudhatul Athfal Baiturrahim

NO PERTANYAAN

1. Sebagai Kepala Sekolah RA Baiturrahim menurut ibu apa saja peran

guru dalam proses pembelajaran ?

2. Bagaimana bentuk penilaian yang guru berikan kepada siswa sehingga

dapat meningkatkan minat anak dalam membaca Al-Qur‟an ?

3. Bagaimana bentuk pemberian hadiah atau penghargaan yang guru

lakukan untuk dapat meningkatkan minat membaca anak terutama di

kelas B1 ?

4 Faktor apa saja yang mempengaruhi minat membaca Al-Qur‟an pada

anak usia dini di RA Baiturrahim ?

5 Apakah dari pihak orang tua murid sering mengadakan konsultasi

dengan pihak RA Baiturrahim seputar masalah pembelajaran ?

6 Apa aja ciri-ciri anak yang mempunyai minat dalam membaca Al-

Qur‟an ?

7 Metode-metode apa saja yang guru gunakan dalam meningkatkan minat

membaca Al-Qur‟an pada anak usia dini di RA Baiturrahim?

8 Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

meningkatkan minat anak dalam membaca Al-Qur‟an pada anak usia

dini di RA Baiturrahim?

9 Bagaimana sejarah dan latar belakang berdirinya RA Baiturrahim Desa

Embacang Gedang ?

10 Bagaimana kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah ?

11 Bagaimana dukungan masyarakat terhadap keadaan sekolah ?

Page 89: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MEMBACA AL-QUR’AN

PADA ANAK USIA DINI DI RA BAITURRAHIM KELAS B1

KABUPATEN BUNGO

Hari/Tanggal :

Informan : Ida Laili,S.Pd.I

Jabatan : Guru Kelas B1 RA Baiturrahim

NO PERTANYAAN

1 Apa saja peran guru dalam proses pembelajaran?

2 Bagaimana bentuk pemberian hadia atau penghargaan yang ibu

lakukan untuk dapat meningkatkan membaca Al-Qur‟an pada anak

RA Baiturrahim terutama di kelas B1?

3 Faktor apa saja yang mempengaruhi minat anak dalam membaca

Al-Qur‟an ?

4 Upaya apa saja yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan

minat anak dalam membaca Al-Qur‟an ?

5 Sudah berapa lama pembelajaran Al-Qur‟an di Raudhatu Athfal

Baiturrahim dilaksanakan ?

6 Bagaimana sistem pembelajaran dan metode apa yang digunakan

oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran Al-Qur‟an

7 Apakah selama ibu mengajar di RA Baiturrahim mendapatkan

kesulitan dalam mengajar anak termasuk dalam pembelajaran Al-

Qur‟an ?

8 Berapa kali pembelajaran itu dilaksanakan ?

Page 90: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MEMBACA AL-

QUR’AN PADA ANAK USIA DINI DI RA BAITURRAHIM

KELAS B1 KABUPATEN BUNGO

Nama Orang tua : Ibu Iyan (Ibu Bima)

Nama Anak : Bima Alfaridzi

Kelas : B1

NO PERTANYAAN

1 Apakah bapak ibu terlibat dalam kegiatan membimbing anak

dalam membaca Al-Qur‟an ?

2 Sejak usia berapa anak bapak dan ibu dibimbing dalam membaca

Al-Qur‟an ?

3 Motivasi apa saja yang pernah bapak dan ibu berikan kepada anak

agar mau dibimbing dalam membaca Al-Qur‟an ?

4 Apakah ada pengaruh dalam memberikan motivasi kepada anak ?

5 Apa saja yang bapak ibu lakukan kepada anak agar mau dibimbing

dalam membaca Al-Qur‟an?

6 Apa saja faktor yang mempengaruhi anak dalam membaca Al-

Qur‟an

7 Bagaimana pendapat bapak dan ibu terhadap kurangnya minat

anak dalam membaca Al-Qur‟an ?

8 Apakah anak melaksanakan privat iqro di rumah ?

Page 91: PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT MEMBACA AL …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CIRRICULUM VITAE)

PendidikanFormal :

1. SDN 200/II Embacang Gedang Tamat : Tahun 2009

2. MTS Ponpes Diniyyah Muara Bungo Tamat : Tahun 2012

3. MAN Ponpes Dinyyah Muara Bungo Tamat : Tahun 2015

PengalamanOrganisasi : 1. Anggota OPPD di Ponpes Dinyyah Bungo

2. HimpunanMahasiswaJurusan

(HMJ)PIAUD Tahun 2016/2017.

Motto Hidup : Jawaban sebuah keberhasilan adalah terus belajar

dan tak kenal putus asa.

bermimpilah semaumu dan kejarlah mimpi itu.

Nama : Syifa Ardilla Amri

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl Lahir : Embacang Gedang /31

Agustus 1997

Nama Ayah : Ahmad Bajuri,S.Ag

Nama Ibu : Siti Mariyam

Anak Ke : Anak ke – 1 dari 3 bersaudara

Alamat : Desa Embacang Gedang ,

Kecematan. Tanah Sepenggal

Lintas, Kabupaten. Bungo,

Provinsi. Jambi.

Pekerjaan : Mahasiswa UIN STS Jambi

Alamat E-Mail : [email protected]

No Kontak : 082213745232