Portfolio - Etik Medikolegal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

portofolio etik medikolegaletika kedokteran

Citation preview

PORTOFOLIO V

KASUS ETIK MEDIKOLEGAL

Disusun sebagai syarat kelengkapan program dokter internshipOleh :Arif Tri Prasetyo, dr.

Pendamping :dr. Agus Sukisnodr. Tegar Fadeli Arrahma

RSUD Kabupaten KediriKabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur2013

PortfolioNama Peserta : Arif Tri Prasetyo, dr.

Nama Wahana : RSUD Kabupaten Kediri

Topik : Kasus Etik Medikolegal

Tanggal (kasus) : 16 Mei 2013

Nama Pasien : Tn. SNo. RM :

Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Tegar Fadeli A dr. Agus Sukisno

Tempat Presentasi : RSUD Kabupaten Kediri

Obyektif Presentasi :

Keilmuan Ketrampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : Pasien datang karena mengalami kecelakaan lalu lintas

Tujuan : Mengetahui aspek medikolegal pemberian keterangan sakit

Bahan Bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas: Diskusi Presentasi Kasus Email Pos

Data Pasien:Nama : Tn. SNo. Registrasi

Nama Klinik : RSUD Kab KediriTelepon :Terdaftar Sejak :

Data utama untuk bahan diskusi :

1. Diagnosis / gambaran klinis : Pasien datang ke UGD RSUD Kabupaten Kediri karena mengalami kecelakaan lalu lintas, motor menabrak motor. Pasien datang dalam keadaan sadar baik, tidak ada gangguan, pasien mengeluh sakit di bagian tangan sebelah kiri. Pada pemeriksaan didapatkan luka lecet di tangan sebelah kiri 2 x 4cm.

2. Riwayat pengobatan: (-)

3. Riwayat kesehatan / penyakit : Riwayat hipertensi (-), gangguan vaskular (-), diabetes melitus (-), jantung (-), ginjal (-), alergi (-)

4. Riwayat keluarga : Riwayat hipertensi (-), gangguan vaskular (-), diabetes melitus (-), jantung (-), ginjal (-), alergi (-)

5. Lain-lain :PEMERIKSAAN FISIK : Keadaan Umum:Sedang, Compos mentis Vital Sign: Tekanan darah: 130/70 mmHg Nadi: 80 x/menit Respirasi rate: 20 x/menit Suhu: 36,50C Keadaan gizi : cukup Warna kulit : sawo matang Turgor : cukup

A. Status GeneralisataKepala : Simetris, mesochepalMata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Hidung: Tidak ada discharge Mulut : Bibir tidak kering, lidah tidak kotorTelinga: Tidak ada kelainan bentukLeher : Kelenjar thyroid tidak membesar, kelenjar limfe tidak terabaThoraxJantungInspeksi: Pulsasi ictus cordis tidak tampakPalpasi: Ictus cordis tak kuat angkat, thrill (-)Perkusi: Batas kiri atas ICS II LMC sinistra Batas kanan atas ICS II LPS dekstra Batas kiri bawah ICS V LMC sinistra Batas kanan bawah ICS IV LPS dekstraAuskultasi:S1 > S2 reguler, bising jantung (-)Paru Inspeksi:Simetris, retraksi (-)Palpasi:Vokal fremitus kanan sama dengan kiriPerkusi:Sonor di seluruh lapangan paruAuskultasi:Suara dasar vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)Abdomen Inspeksi : Datar, supel, darm contour (-), darm steifung (-)Auskultasi: Bising usus positif normalPerkusi: Timpani di seluruh kuadran abdomenPalpasi: Nyeri tekan (-), massa (-), nyeri ketok (-)Hepar: Tidak terabaLien: Tidak terabaGinjal: Nyeri ketok costovertebra (-/-), ballotement (-/-)Rektum/anus: Dalam batas normalEkstremitas : Superior :Tidak ada edema Inferior:Tidak ada edema

TERAPI : 1. Amoxcicilin tab 500mg 3 x 1 tab2. Dexametason tab 0,5mg 3 x 1 tab3. B Complex tab 1 x 1 tab

Keterangan Dari Pasien :a. Pasien mengehendaki surat ijin selama 4 hari berkaitan dengan luka lecet yang didapatb. Pasien menolak diberi surat ijin selama 1 haric. Pasien juga mengeluhkan rasa nyeri berlebih ditempat luka dan pusing

Daftar Pustaka : 1. Sumpah Dokter2. UU No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran3. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Hasil Pembelajaran :1. Aplikasi tindakan medis berdasar sumpah dokter, peraturan praktik kedokteran dan kesehatan

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARANPada dasarnya terdapat hak dan kewajiban baik pada diri pasien ataupun dokter. Hak dan kewajiban digolongkan dengan tujuan untuk menselaraskan persepsi antara hak serta kewajiban dan mencegah terjadinya perbedaan. Sebagaian besar kewajiban tenaga medis sudah tertuang secara outentik dalam sumpah dokter dan peraturan perundang-undangan praktik kedokteran dan kesehatan. Pada kasus ini pasien memang memiliki hak dan kewajiban sebagai seorang pasien. Pasien mempunyai hak untuk mendapatkan pengobatan dan pelayanan medis komprehensif dari pusat pelayanan kesehatan ataupun tenaga medis, disamping itu tenaga medis juga mempunyai kewajiban untuk melakukan tindakan medis sesuai kemampuan yang dimiliki untuk melayani tindakan kesehatan kepada seseorang yang membutuhkan (pasien). Pasien mempunyai hak dan kewajiban yang tertuang dalam pasal 52 UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran dan pasal 4 serta 5 UU No.36 tentang kesehatan, dimana hak-hak pasien diantaranya adalah mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis. Disamping itu pasien juga memiliki kewajiban yang tertuang dalam pasal 53 UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran dan pasal 9 serta 10 UU No.36 tentang kesehatan, dimana kewajiban-kewajiban diantaranya adalah mematuhi nasihat dan petunjuk dokter serta berkewajiban untuk mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan.Sedangkan untuk hak dan kewajiban dokter banyak tertuang dalam pasal 50 dan pasal 51 UU No.29 tahun 2004, diantaranya dokter berhak memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional serta mempunyai kewajiban memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar operasional serta kebutuhan medis pasien.Dalam hal ini pasien sudah mendapatkan haknya untuk menerima pelayanan medis untuk luka yang dideritanya dan dokter juga sudah melakukan hak serta kewajibannya dengan memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar prosedur operasional. Tetapi dalam kasus ini terdapat suatu masalah etik dimana pasien menghendaki untuk meminta ijin selama 4 hari dan menolak untuk diberikan ijin selama 1 hari (menginggat luka yang diderita hanya luka lecet). Bila di korelasikan dengan hak serta kewajiban pasien, hak pasien sudah tidak bisa memenuhi untuk permintaan tersebut dan kewajiban pasien untuk mematuhi nasihat dan petunjuk dokter tidak diindahkan. Hal ini ditunjukkan dari penolakan pasien untuk ijin 1 hari yang diberikan oleh dokter, dimana ijin 1 hari tersebut diberikan oleh dokter berdasar tingkat keparahan penyakit dan diyakini keputusan dokter tersebut sudah berdasar sumpah dokter dan UU kewajiban dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan opersional.