11
PRAKTIKUM X PENETAPAN KADAR NATRIUM KLORIDA PADA INFUS NaCl TITRASI ARGENTOMETRI Hari / Tanggal : Jumat, 21 juni 2013 Nama : Nurul Hikmatil Hasanah Nim : P07134012 035 I. Tujuan Mahasiswa dan mahasiswi mampu melakukan penetapan kadar Natrium Klorida dengan metode titrasi argentometri II. Landasan Teori PK NaCl pada Infus 1

PRAKTIKUM X Argentometri NaCl Pada Infus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRAKTIKUM X Argentometri NaCl Pada Infus

PRAKTIKUM X

PENETAPAN KADAR NATRIUM KLORIDA PADA INFUS NaCl

TITRASI ARGENTOMETRI

Hari / Tanggal : Jumat, 21 juni 2013

Nama : Nurul Hikmatil Hasanah

Nim : P07134012 035

I. Tujuan

Mahasiswa dan mahasiswi mampu melakukan penetapan kadar Natrium Klorida

dengan metode titrasi argentometri

II. Landasan Teori

Titrasi Argentomentri atau pengendapan atau disebut juga titrasi presipitasi

adalah penetapan kadar zat yang didasarkan atas reaksi pembentukan endapan dari

komponen zat uji dengan titran larutan titer perak nitrat. Pada argentometri, ion perak

memegang peranan penting dalam pembentukan endapan cara ini dipakai untuk

penetapan kadar ion halida (Cl-, Br-, I-), anion yang dapat membentuk endapan

garam perak.

Larutan baku sekunder yang digunakan pada titrasi ini adalah AgNO3, karena

AgNO3 merupakan satu-satunya senyawa perak yang bisa terlarut dalam air. Produk

yang dihasilkan dari titrasi ini adalah endapan yang berwarna. Hal dasar yang

diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang

cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang

menggangu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.

Dasar dari titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah

larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi

penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari analit

membentuk garam yang tidak mudah larut AgCl. Setelah semua ion klorida dalam

analit habis maka kelebihan ion perak akan bereaksi dengan indicator membentuk

endapan merah bata.

Indikator yang dipakai biasanya adalah ion kromat CrO42- dimana dengan

indicator ini ion perak akan membentuk endapan berwarna coklat kemerahan

PK NaCl pada Infus 1

Page 2: PRAKTIKUM X Argentometri NaCl Pada Infus

sehingga titik akhir titrasi dapat diamati. Indikator lain yang bisa dipakai adalah

tiosianida dan indicator adsorbsi. Selain menggunakan jenis indicator diatas maka

kita juga dapat menggunakan metode potensiometri untuk menentukan titik

ekuivalen. Berdasarkan jenis indicator dan teknik titrasi yang dipakai, titrasi

argentometri dibedakan atas Argentometri dengan metode Mohr, Volhard, atau

Fajans.

Tingkat keasaman (pH) dari larutan yang mengandung NaCl berpengaruh pada

titrasi. Titrasi dengan metode Mohr dilakukan pada pH 8. Jika pH terlalu asam (pH <

6), sebagian indikator K2CrO4 akan berbentuk HCrO4-, sehingga larutan AgNO3

lebih banyak yang dibutuhkan untuk membentuk endapan Ag2CrO4. Pada pH basa

(pH > 8), sebagian Ag+ akan diendapkan menjadi perak karbonat atau perak

hidroksida, sehingga larutan AgNO3 sebagai penitrasi lebih banyak yang dibutuhkan.

Ketajaman titik ekuivalen tergantung dari kelarutan endapan yang terbentuk

dari reaksi antara analit dan titrant. Endapan dengan kelarutan yang kecil akan

menghasilkan kurva titrasi argentometri yang memiliki kecuraman yang tinggi

sehingga titik ekuivalen mudah ditentukan, akan tetapi endapan dengan kelarutan

rendah akan menghasilkan kurva titrasi yang landai sehingga titik ekuivalen agak

sulit ditentukan. Hal ini analog dengan kurva titrasi antara asam kuat dengan basa

kuat dan antara asam lemah dengan basa kuat.

III. Prinsip Kerja dan Reaksi

a. Prinsip Kerja

Sampel direaksikan dengan AgNO3 yang telah distandarisasi dengan NaCl

dengan Indikator K2CrO4 sampai terbentuk endapan merah bata pertama.

b. Reaksi

AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) (Putih) + NaNO3 (aq)

K2CrO4 (aq) + 2AgNO3 (aq) Ag2CrO4 (s) (endapan merah bata) + 2KNO3 (aq)

IV. Alat dan Bahan

a. Alat

Neraca analitik

Buret dan stand

Beaker glass

Botol semprot

PK NaCl pada Infus 2

Page 3: PRAKTIKUM X Argentometri NaCl Pada Infus

Gelas ukur

Botol timbang

Batang pengaduk

Corong

Labu ukur 1 liter

Pipet volumetrik 25 ml, 5 ml

Labu erlenmeyer 250 ml

b. Bahan

AgNO3 0,05 N

NaCl 0,05 N

Sampel Infus NaCl

Indikator K2CrO4 5%

Aquadest

Tissue

V. Cara Kerja

a. Pembuatan larutan AgNO3 0,05 N

Ditimbang kurang lebih 4,25 gram kristal Perak Nitrat

Dimasukkan kedalam gelas kimia 1 liter

Diaduk hingga larut

Ditmbahkan dengan aquadest sampai 500 ml

Dimasukkan kedalam reagen tutup coklat bertutup, dan dicampur dengan

baik

Diberi etiket dan tanggal pembuatan

b. Pembutan larutan NaCl 0,05 N

Ditimbang secara seksama 0,73125 gram NaCl

Dimasukkan kedalam labu ukur volume 250,0 ml dicampur

Diencerkan dengan aquadest sampai tanda batas

Dimasukkan kedalam botol reagen dan diberi etiket

c. Standarisasi AgNO3 0,05 N dengan larutan NaCl 0,05 N

Siapkan buret dan stand

Dipepet 25 ml larutan tersebut

Dimasukkan kedalam labu erlenmeyer vol. 300 ml

PK NaCl pada Infus 3

Page 4: PRAKTIKUM X Argentometri NaCl Pada Infus

Dititrasi dengan larutan AgNO3 dengan Indikator K2CrO4 5% sampai

endapan merah bata pertama

Dihitung larutan AgNO3 tersebut

d. Penetapan Kadar NaCl pada sampel

Dipipet 5,0 ml Infus Sodium Klorida (NaCl)

Dilarutkan dengan aquadest lk. 50 ml

Dititrasi dengan larutan AgNO3 dengan Indikator K2CrO4 5% sampai

endapan merah bata pertama

Dihitung kadar NaCl tersebut

VI. Rumus Perhitungan

Normalitas BP untuk yang ditimbang (N1) = W (gram )BPBE (BP ) x V (¿ )

Keterangan

o BP = Baku Primer

o W = Massa Baku Primer yang ditimbang

o BE = Berat Ekuivalen

o V = Volume Baku Primer yang akan dibuat

Normalitas AgNO3 (NAgNO3) ¿ N 1×V 1Vt

Kadar ( % ) NaCl ¿Vt ×Ns(NaOH )×BE

V ×1000×100%

Keterangan

o N1 = Normalitas Baku Primer

o N2 = Normalitas Baku sekunder

o V1 = Volume Baku Primer

o Vt = Volume titrasi pada standarisasi (volume baku sekunder)

o Vt = Volume titrasi pada Penetapan kadar

o NAgNO3 = Normalitas AgNO3 yang sebenarnya

o BE = Berat ekivalen NaCl

o V = Volume sampel (Infus NaCl) yang dipipet (ml)

PK NaCl pada Infus 4

Page 5: PRAKTIKUM X Argentometri NaCl Pada Infus

VII. Data Percobaan

a. Data penimbangan

Hasil penimbangan baku primer NaCl adalah 2,9310 gram

Hasil penimbangan AgNO3 adalah

b. Data Titrasi Standarisasi

No. Volume Baku Primer (ml) Volume Buret (ml) Volume Titrant (ml)1. 25,0 0,00 – 25,10 25,102. 25,0 0,00 – 25,00 25,003. 25,0 0,00 – 25,00 25,00

c. Data Penetapan Kadar

No.

Volume Sampel (ml) Volume Buret (ml) Volume Titrant (ml)

1. 5,0 0,00 – 15,80 15,802. 5,0 15,80 – 31,70 15,903. 5,0 31,70 – 46,60 14,90

VIII. Perhitungan

Titrasi Standarisasi

Normalitas NaCl

NNaCl = W (gram )BPBE (BP ) x V (¿ )

= 2,931058,5×1

=2,931058,5

=0,0501N

Normalitas Perak Nitrat (AgNO3)

Normalitas AgNO3 yang sebenarnya berdasarkan data titrasi standarisasi

diatas

1. N2 = N 1 xV 1Vt

= 0,0501 x 25,025,10

= 0,0499N

2. N2 = N 1 xV 1Vt

= 0,0501 x 25,025,00

= 0,0501N

PK NaCl pada Infus 5

Page 6: PRAKTIKUM X Argentometri NaCl Pada Infus

3. N2 = N 1 xV 1Vt

= 0,0501x 25,025,00

= 0,0501N

Sehingga, Normalitas rata-rata larutan AgNO3 yang sebenarnya adalah

Nrata2 ¿N 1+N 2+N 3

3=0,0499N+0,0501N+0,0501N

3=0,0500N

Penetapan Kadar

kadar Natrium Klorida berdasarkan data penetapan kadar diatas adalah

1. % NaCl ¿Vt ×N (AgNO3)×BE

V ×1000×100%

¿ 15,90×0,0500×58,55,0×1000

×100%

¿4650,755000

¿0,93015%

¿0,93%

2. % NaCl ¿Vt ×N (AgNO3)×BE

V ×1000×100%

¿ 15,80×0,0500×58,55,0×1000

×100%

¿4621,55000

¿0,9243%

¿0,92%

3. % NaCl ¿Vt ×N (AgNO3)×BE

V ×1000×100%

¿ 14,90×0,0500×58,55,0×1000

×100%

PK NaCl pada Infus 6

Page 7: PRAKTIKUM X Argentometri NaCl Pada Infus

¿4358,255000

¿0,87165%

¿0,87%

Sehingga, kadar Natrium Klorida rata-rata adalah

% NaCl rata2 ¿%NaCl (1 )+% NaCl (2 )+%NaCl (3 )

3

¿0,93%+0,92%+0,87%

3=0,9067%=0,9%

IX. Persyaratan

Kadar NaCl pada etiket Infus Sodium Klorida adalah 0,9 %

X. Hasil dan Kesimpulan

Dari percobaan penetapan kadar Natrium Klorida (NaCl) pada Infus Sodium Klorida

dengan metode titrasi Argentometri didapatkan normalitas Perak Nitrat (AgNO3) yang

sebenarnya adalah 0,0500 N dan kadar Natrium Klorida (NaCl) adalah 0,9 %.

Sehingga, dapat di simpulkan bahwa kadar Natrium Klorida (NaCl) memenuhi

persyaratan (0,9 % persyaratan = 0.9 % hasil yang didapatkan).

XI. Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan penetapan kadar Natrium Klorida pada Infus

Sodium Klorida dengan menggunakan metode titrasi argentometri, dengan

menggunakan larutan baku AgNO3 (Perak Nitrat).

Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah standarisasi

larutan AgNO3 dengan NaCl dengan menggunakan Indikator Kalium Kromat

(K2CrO4) 5%. Titrasi dilakukan sampai terbentuk endapan merah bata pertama.

Sehingga, diperoleh normalitas AgNO3 yang sebenarnya 0,0501 N.

Setelah standarisasi AgNO3 selesai dilakukan, dilanjutkan dengan penetapan

kadar NaCl pada Infus Sodium Klorida. Sampel Infus Sodium Klorida dipipet 5 ml

dan dilarutkan degan 50 ml aquadest dan ditambahkan Indikator K2CrO4 5

%sehingga larutan berubah manjadi kuning. Larutan tersebut kemudian dititrasi

PK NaCl pada Infus 7

Page 8: PRAKTIKUM X Argentometri NaCl Pada Infus

dengan AgNO3. Titik akhir titrasi ditandai dengan endapan merah bata dari perak

kromat (Ag2CrO4) dengan pH 7-10. Kelarutan perak kromat beberapa kali lebih besar

daripada kelarutan perak klorida. Akibatnya, endapan perak terbentuk lebih dulu

daripada endapan perak kromat.

Pada awalnya, terbentuk endapan berwarna putih yang merupakan AgCl yang

merupakan hasil reaksi dari NaCl dengan AgNO3. Dan kemudian kelebihan Ag+ akan

bereaksi dengan CrO42- dari Indikator membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna

merah bata.

Dari percobaan penetapan kadar Natrium Klorida (NaCl) pada Infus Sodium

Klorida yang dilakukan diatas, didapatkan volume akhir titrasi pertama yaitu 15,80 ml,

titrasi kedua 15,90 ml dan yang terakhir adalah 14,90 ml. Sehingga diperoleh kadar

Natrium Klorida pada Infus Sodium Klorida sebanyak 0,9 %. Dan hasil yang

diperoleh ini memenuhi persyaratan yang tertera pada etiket Infus Sodium Klorida

XII. Catatan dan Dokumentasi

a. Catatan

Titik akhir titrasi adalah pada endapan merah bata pertama

Pembuatan larutan AgNO3 digenakan Aquadem untuk melarutkankarena

pada aquadest masih terdapat kemungkinan adanya ion Cl- yang dapat

mempengaruhi hasil.

NaCl yang digunakan pada tItrasi standarisas ini adalah NaCl murni (PA).

b. Dokumentasi

Sebelum Titrasi Sesudah titrasi

PK NaCl pada Infus 8

Page 9: PRAKTIKUM X Argentometri NaCl Pada Infus

PK NaCl pada Infus 9