Relasi Dan Fungsi (2013)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    1/107

    Matriks, Relasi, dan Fungsi

    Matematika Diskrit

    1

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    2/107

    2

    Matriks

    • Matriks adalah adalah susunan skalar elemen-elemen dalam bentuk baris dan kolom.

    • Matriks  A yang berukuran dari m baris dan n kolom (m × n)adalah:

    =

    mnmm

    n

    n

    aaa

    aaa

    aaa

     A

    21

    22221

    11211

     

    • Matriks bujursangkar adalah matriks yang berukuran n × n.

    • Dalam praktek, kita lazim menuliskan matriks dengan notasi

    ringkas A  !aij".

    Contoh 1. Di ba#ah ini adalah matriks yang berukuran $ × %:

    =

    &11$

    %'&

    *'2

     A  

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    3/107

    $

    • Matriks simetri adalah matriks yang aij  a ji  untuk setiap i dan j.

    Contoh 2. Di ba#ah ini adalah +ontoh matriks simetri.

    &2$%

    2*

    $$

    %2

     

    • Matriks zero-one (*1) adalah matriks yang setiap elemennyahanya bernilai * atau 1.

    Contoh 3. Di ba#ah ini adalah +ontoh matriks *1:

    1**1

    ****

    111*

    *11*

     

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    4/107

    %

    Relasi

    • elasi biner  R  antara himpunan  A  dan  B  adalah himpunan bagian dari A ×  B.

    •  otasi: R ⊆ ( A ×  B).

    • a R b  adalah notasi untuk (a, b) ∈   R, yang artinya a dihubungankan dengan b oleh R

    • a  R  b  adalah notasi untuk (a, b) ∉  R, yang artinya a  tidakdihubungkan oleh b oleh relasi R.

    • /impunan  A  disebut daerah asal (domain) dari  R, danhimpunan B disebut daerah hasil (range) dari R.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    5/107

    '

    Contoh 3. Misalkan

     A  0mir, udi, 3e+ep4,  B  056221, 562'1, 56$%2, 56$2$4

     A ×  B  0(mir, 56221), (mir, 562'1), (mir, 56$%2),(mir, 56$2$), (udi, 56221), (udi, 562'1),(udi, 56$%2), (udi, 56$2$), (3e+ep, 56221),

    (3e+ep, 562'1), (3e+ep, 56$%2), (3e+ep, 56$2$) 4

    Misalkan  R  adalah relasi yang menyatakan mata kuliah yangdiambil oleh mahasis#a pada 7emester 8anjil, yaitu

     R  0(mir, 562'1), (mir, 56$2$), (udi, 56221),

    (udi, 562'1), (3e+ep, 56$2$) 4

    - Dapat dilihat bah#a R ⊆ ( A ×  B),- A adalah daerah asal R, dan B adalah daerah hasil R.

    - (mir, 562'1) ∈  R  atau mir R 562'1

    - (mir, 56$%2) ∉  R atau mir R  56$%2. 

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    6/107

    Contoh 4. Misalkan  P   02, $, %4 dan Q  02, %, &, 9, 1'4. ika

    kita de;inisikan relasi R dari P  ke Q dengan

    ( p, q) ∈  R  jika p habis membagi q 

    maka kita peroleh

     R  0(2, 2), (2, %), (%, %), (2, &), (%, &), ($, 9), ($, 1') 4

    • elasi pada sebuah himpunan adalah relasi yang khusus

    • elasi pada himpunan A adalah relasi dari A ×  A. • elasi pada himpunan A adalah himpunan bagian dari A ×  A.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    7/107

    Contoh 5. Misalkan  R adalah relasi pada  A  02, $, %, &, 94 yangdide;inisikan oleh ( x,  y) ∈  R  jika  x  adalah ;aktor prima dari  y.Maka

     R  0(2, 2), (2, %), (2, &), ($, $), ($, 9)4

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    8/107

    &

    Representasi Relasi

    1. Representasi Relasi dengan Diagram Panah

    mir

    udi

    3e+ep

    56221

    562'1

    56$%2

    56$2$

    2

    $

    %

    2

    %

    &

    9

    1'

    2

    $

    %

    &

    9

    2

    $

    %

    &

    9

     A  B

     P

    Q A A

     

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    9/107

    9

     . Representasi Relasi dengan Tabel

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    10/107

    1*

    3. Representasi Relasi dengan Matriks

    • Misalkan  R  adalah relasi dari  A  0a1, a2, =, am4 dan  B 0b

    1, b

    2, =, b

    n4.

    • elasi R dapat disajikan dengan matriks M   !mij",

    b1  b2  …  bn 

     M  

    mnmm

    n

    n

    mmmm

    mmm

    mmm

    a

    a

    a

    21

    22221

    11211

    2

    1

     

    yang dalam hal ini

    ∈=

     Rba

     Rbam

     ji

     ji

    ij),(,*

    ),(,1 

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    11/107

    11

    Contoh 6.  elasi  R  pada 3ontoh $ dapat dinyatakan dengan

    matriks

    1***

    **111*1*

     

    dalam hal ini, a1  mir, a2  udi, a$  3e+ep, dan b1  56221,b2  562'1, b$  56$%2, dan b%  56$2$.

    elasi R pada 3ontoh % dapat dinyatakan dengan matriks

    **11*

    11***

    **111 

    yang dalam hal ini, a1  2, a2  $, a$  %, dan b1  2, b2  %, b$  &,

    b%  9, b'  1'. 

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    12/107

    12

    4. Representasi Relasi dengan Graf Berarah

    • elasi pada sebuah himpunan dapat direpresentasikan se+ara

    gra;is dengan graf berarah (directed graph atau digraph)• 8ra; berarah tidak dide;inisikan untuk merepresentasikan

    relasi dari suatu himpunan ke himpunan lain.

    • >iap elemen himpunan dinyatakan dengan sebuah titik

    (disebut juga simpul atau vertex), dan tiap pasangan terurutdinyatakan dengan busur (arc)

    • ika (a, b) ∈  R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a kesimpul b. 7impul a  disebut simpul asal  (initial vertex) dan

    simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex).

    • ?asangan terurut (a, a) dinyatakan dengan busur dari simpula ke simpul a sendiri. usur sema+am itu disebut gelang ataukalang (loop).

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    13/107

    1$

    Contoh 7. Misalkan R  0(a, a), (a, b), (b, a), (b, c), (b, d ), (c, a),

    (c, d ), (d , b)4 adalah relasi pada himpunan 0a, b, c, d 4.

     R direpresentasikan dengan gra; berarah sbb:

    a  b

    c d 

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    14/107

    1%

    ifat!sifat Relasi "iner

    • elasi biner yang dide;inisikan pada sebuah himpunanmempunyai beberapa si;at.

    1.Refleksif  (reflexive) 

    • elasi  R pada himpunan  A  disebut refleksif   jika (a, a) ∈  R untuk setiap a ∈  A.

    • elasi  R  pada himpunan  A  tidak re;leksi; jika ada a  ∈  A sedemikian sehingga (a, a) ∉  R.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    15/107

    1'

    Contoh #. Misalkan  A  01, 2, $, %4, dan relasi  R  di ba#ah ini

    dide;inisikan pada himpunan A, maka

    (a) elasi R  0(1, 1), (1, $), (2, 1), (2, 2), ($, $), (%, 2), (%, $),(%, %) 4 bersi;at re;leksi; karena terdapat elemen relasi yang

     berbentuk (a, a), yaitu (1, 1), (2, 2), ($, $), dan (%, %).

    (b) elasi R  0(1, 1), (2, 2), (2, $), (%, 2), (%, $), (%, %) 4 tidak

     bersi;at re;leksi; karena ($, $) ∉  R.

    Contoh $. elasi @habis membagiA pada himpunan bilangan bulat positi; bersi;at re;leksi; karena setiap bilangan bulat positi; habis

    dibagi dengan dirinya sendiri, sehingga (a, a)∈ R untuk setiap a ∈ .

    Contoh 1%. >iga buah relasi di ba#ah ini menyatakan relasi padahimpunan bilangan bulat positi; &.

     R : x lebih besar dari y,   : x B y  ', !  : $ x B y  1*

    >idak satupun dari ketiga relasi di atas yang re;leksi; karena,

    misalkan (2, 2) bukan anggota R,  , maupun ! .    

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    16/107

    1

    • elasi yang bersi;at re;leksi; mempunyai matriks yangelemen diagonal utamanya semua bernilai 1, atau mii  1,

    untuk i  1, 2, =, n,

    1

    1

    1

    1

     

    • 8ra; berarah dari relasi yang bersi;at re;leksi; di+irikanadanya gelang pada setiap simpulnya.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    17/107

    1

    2. Menghantar (tran"itive)

    • elasi R pada himpunan A disebut menghantar jika (a, b) ∈ 

     R dan (b, c)∈

      R, maka (a, c)∈

      R, untuk a, b, c ∈

      A.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    18/107

    1&

    Contoh 11. Misalkan  A  01, 2, $, %4, dan relasi  R di ba#ah ini

    dide;inisikan pada himpunan A, maka

    (a)  R  0(2, 1), ($, 1), ($, 2), (%, 1), (%, 2), (%, $) 4 bersi;at

    menghantar. Cihat tabel berikut:

    ?asangan berbentuk

    (a, b) (b, c) (a, c)

    ($, 2) (2, 1) ($, 1)

    (%, 2) (2, 1) (%, 1)(%, $) ($, 1) (%, 1)

    (%, $) ($, 2) (%, 2)

    (b)  R  0(1, 1), (2, $), (2, %), (%, 2) 4 tidak manghantar karena

    (2, %) dan (%, 2) ∈  R, tetapi (2, 2) ∉  R, begitu juga (%, 2) dan(2, $) ∈  R, tetapi (%, $) ∉  R.

    (+) elasi R  0(1, 1), (2, 2), ($, $), (%, %) 4 jelas menghantar

    (d) elasi R  0(1, 2), ($, %)4 menghantar karena tidak ada

    (a, b) ∈  R dan (b, c) ∈  R sedemikian sehingga (a, c) ∈  R. 

    elasi yang hanya berisi satu elemen seperti R  0(%, ')4 selalumenghantar. 

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    19/107

    19

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    20/107

    2*

    •elasi yang bersi;at menghantar tidak mempunyai +iri khusus pada matriks representasinya

    • 7i;at menghantar pada gra; berarah ditunjukkan oleh: jikaada busur dari a  ke b  dan dari b  ke c, maka juga terdapat

     busur berarah dari a ke c.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    21/107

    21

    3. etangkup ( "ymmetric) dan tolak!setangkup (anti"ymmetric)

    • elasi R pada himpunan A disebut setangkup jika (a, b) ∈  R,maka (b, a) ∈  R untuk a, b ∈  A.

    • elasi  R  pada himpunan  A  tidak setangkup jika (a, b) ∈  R sedemikian sehingga (b, a) ∉  R.

    • elasi  R  pada himpunan  A  sedemikian sehingga (a, b) ∈  R dan (b, a) ∈  R  hanya jika a  b untuk a, b ∈  A disebut tolak!setangkup.

    • elasi  R  pada himpunan  A  tidak tolak-setangkup jika adaelemen berbeda a dan b sedemikian sehingga (a, b) ∈  R dan(b, a) ∈  R.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    22/107

    • Contoh 14. Misalkan A = {1, 2, 3,4}, dan relasi R di bawah inididefnisikan pada himpunan A, maka

    • Relasi R = {1, 1!, 1, 2!, 2, 1!, 2, 2!,2, 4!, 4, 2!, 4, 4! } bersi"atsetangkup karena #ika a, b! ∈ R 

    maka b, a! #uga ∈ R$ Di sini 1, 2! dan2, 1! ∈ R, begitu #uga 2, 4! dan 4,2! ∈ R$

    22

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    23/107

    • Relasi R = {1, 1!, 2, 3!, 2, 4!, 4, 2!} tidak setangkup karena 2, 3! ∈ R,tetapi 3, 2! ∉ R$

    2$

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    24/107

    • Relasi R = {1, 1!, 2, 2!, 3, 3! }t%lak&setangkup karena 1 = 1 dan 1,1! ∈ R, 2 = 2 dan 2, 2! ∈ R, dan 3 =3 dan 3, 3! ∈ R$ 'erhatikan bahwa R 

     #uga setangkup$

    2%

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    25/107

    • Relasi R = {1, 1!, 1, 2!, 2, 2!, 2, 3!} t%lak&setangkup karena 1, 1! ∈ R dan 1 = 1 dan, 2, 2! ∈ R dan 2 = 2dan$ 'erhatikan bahwa R tidaksetangkup$

    ()*+&-MM.*R+/•  *+D(0 -MM.*R+/

    2'

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    26/107

    • Relasi R = {1, 1!, 2, 4!, 3, 3!, 4, 2!} tidak t%lak&setangkup karena 2 ≠ 4tetapi 2, 4! dan 4, 2! angg%ta R$

    Relasi R pada a! dan b! di atas #ugatidak t%lak&setangkup$

    2

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    27/107

    • Relasi R = {1, 2!, 2, 3!, 1, 3! }tidak setangkup tetapi t%lak&setangkup$

    2

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    28/107

    • Relasi R = {1, 1!, 2, 2!, 2, 3!, 3,2!, 4, 2!, 4, 4!} tidak setangkup dantidak t%lak&setangkup$ R tidak

    setangkup karena 4, 2! ∈ R tetapi 2,4! ∉ R$ R tidak t%lak&setangkupkarena 2, 3! ∈ R dan 3, 2! ∈ R tetap

    2 ≠ 3$

    2&

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    29/107

    29

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    30/107

    $*

    Contoh 15. elasi @habis membagiA pada himpunan bilangan bulat

     positi; tidak setangkup karena jika a  habis membagi b, b  tidak

    habis membagi a, ke+uali jika a  b. 7ebagai +ontoh, 2 habis

    membagi %, tetapi % tidak habis membagi 2.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    31/107

    $1

    • elasi yang bersi;at setangkup mempunyai matriks yang

    elemen-elemen di ba#ah diagonal utama merupakan

     pen+erminan dari elemen-elemen di atas diagonal utama, ataumij  m ji  1, untuk i  1, 2, =, n : 

    *

    1

    *

    1

     

    • 7edangkan gra; berarah dari relasi yang bersi;at setangkup

    di+irikan oleh: jika ada busur dari a  ke b, maka juga ada busur dari b ke a.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    32/107

    $2

    • Matriks dari relasi tolak-setangkup mempunyai si;at yaitu

     jika mij  1 dengan i ≠  j, maka m ji  *. Dengan kata lain,matriks dari relasi tolak-setangkup adalah jika salah satu dari

    mij  * atau m ji  * bila i ≠  j : 

    *

    1

    1*

    *

    1

     

    • 7edangkan gra; berarah dari relasi yang bersi;at tolak-setangkup di+irikan oleh: jika dan hanya jika tidak pernah

    ada dua busur dalam arah berla#anan antara dua simpul

     berbeda.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    33/107

    $$

    Relasi 'n(ersi

    • Misalkan  R  adalah relasi dari himpunan  A  ke himpunan  B.5nEers dari relasi  R, dilambangkan dengan  R

     F1, adalah relasi

    dari B ke A yang dide;inisikan oleh

     R F1

      0(b, a) G (a, b) ∈  R 4

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    34/107

    $%

    Contoh 17. Misalkan  P   02, $, %4 dan Q  02, %, &, 9, 1'4. ika

    kita de;inisikan relasi R dari P  ke Q dengan

    ( p, q) ∈  R  jika p habis membagi q 

    maka kita peroleh

     R  0(2, 2), (2, %), (%, %), (2, &), (%, &), ($, 9), ($, 1') 4

     F1 adalah inver" dari relasi R, yaitu relasi dari Q ke P   dengan

    (q, p) ∈  R F1  jika q adalah kelipatan dari p 

    maka kita peroleh

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    35/107

    $'

    ika M  adalah matriks yang merepresentasikan relasi R,

     M  

    **11*

    11***

    **111

     

    maka matriks yang merepresentasikan relasi  R F1

    , misalkan  # ,

    diperoleh dengan melakukan tran"po"e terhadap matriks M ,

     #   M !  

    *1*

    *1*

    1*1

    1*1

    **1

     

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    36/107

    $

    Mengkombinasikan Relasi 

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    37/107

    $

    Contoh 1#. Misalkan A  0a, b, c4 dan B  0a, b, c, d 4.

    elasi R1  0(a, a), (b, b), (c, c)4

    elasi R2  0(a, a), (a, b), (a, c), (a, d )4

     R1 ∩  R2  0(a, a)4

     R1 ∪  R2  0(a, a), (b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d )4 R1 −  R2  0(b, b), (c, c)4 R2 −  R1  0(a, b), (a, c), (a, d )4 R1 ⊕  R2  0(b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d )4

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    38/107

    $&

    • ika relasi  R1  dan  R

    2  masing-masing dinyatakan dengan

    matriks  M  R1  dan  M  R2, maka matriks yang menyatakan

    gabungan dan irisan dari kedua relasi tersebut adalah

     M  R1 ∪  R2  M  R1 ∨  M  R2  dan  M  R1 ∩  R2  M  R1 ∧  M  R2 

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    39/107

    $9

    Contoh 1$.  Misalkan bah#a relasi  R1  dan  R2  pada himpunan  A 

    dinyatakan oleh matriks

     R1 

    *11

    1*1

    **1

      dan  R2 

    **1

    11*

    *1*

     

    maka

     M  R1 ∪  R2  M  R1 ∨  M  R2 

    *11

    111

    *11

     

     M  R1 ∩  R2  M  R1 ∧  M  R2 

    **1

    1**

    ***

     

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    40/107

    %*

    )omposisi Relasi

    • Misalkan  R  adalah relasi dari himpunan  A  ke himpunan  B,dan    adalah relasi dari himpunan  B  ke himpunan $ .

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    41/107

    %1

    Contoh 2%. Misalkan

     R  0(1, 2), (1, ), (2, %), ($, %), ($, ), ($, &)4

    adalah relasi dari himpunan 01, 2, $4 ke himpunan 02, %, , &4 dan

       0(2, %), (%, "), (%, t ), (, t ), (&, %)4

    adalah relasi dari himpunan 02, %, , &4 ke himpunan 0 ", t , %4.

    Maka komposisi relasi R dan   adalah

      ο  R  0(1, %), (1, t ), (2, "), (2, t ), ($, "), ($, t ), ($, %) 4

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    42/107

    %2

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    43/107

    %$

    • ika relasi  R1  dan  R2  masing-masing dinyatakan denganmatriks  M  R1  dan  M  R2, maka matriks yang menyatakan

    komposisi dari kedua relasi tersebut adalah

     M  R2 ο  R1  M  R1 ⋅  M  R2 

    yang dalam hal ini operator @.A sama seperti pada perkalian

    matriks biasa, tetapi dengan mengganti tanda kali dengan @∧Adan tanda tambah dengan @∨A.

    C 21 i lk b h l i d d hi

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    44/107

    %%

    Contoh 21.  Misalkan bah#a relasi  R1  dan  R2  pada himpunan  A 

    dinyatakan oleh matriks

     R1 

    ****11

    1*1

      dan  R2 

    1*11**

    *1*

     

    maka matriks yang menyatakan R2 ο  R1 adalah

     M  R2 ο  R1  M  R1 . M  R2 

    ∧∧∨∧∨∧∧∨∧∨∧

    ∧∧∨∧∨∧∧∨∧∨∧

    ∧∧∨∧∨∧∧∨∧∨∧

    )**()**()**()1*()1*()**()**(

    )*1()**()*1()11()1*()*1()*1(

    )*1()*1()**()11()11()**()*1(

     

    ***

    11*

    111

     

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    45/107

    %'

    Relasi n!ary 

    • elasi biner hanya menghubungkan antara dua buahhimpunan.

    • elasi yang lebih umum menghubungkan lebih dari dua buahhimpunan. elasi tersebut dinamakan relasi n-ary  (ba+a:

    ener).

    • ika n  2, maka relasinya dinamakan relasi biner (bi 2).elasi n-ary mempunyai terapan penting di dalam basisdata.

    • Misalkan  A1,  A2, =,  An  adalah himpunan. elasi n-ary  R  pada himpunan-himpunan tersebut adalah himpunan bagian

    dari A1 ×  A2 × = ×  An , atau dengan notasi  R ⊆  A1 ×  A2 × =×  An. /impunan A1, A2, =, An disebut daerah asal relasi dan n disebut *erajat.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    46/107

    %

    Contoh 22. Misalkan

     #&M   01$'9&*11, 1$'9&*1%, 1$'9&*1', 1$'9&*19,

    1$'9&*21, 1$'9&*2'4 #ama  0mir, 7anti, 5r#an, hmad, 3e+ep, /amdan4 Mat'%l   0Matematika Diskrit, lgoritma, 7truktur Data,

    rsitektur

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    47/107

    %

    7atu +ontoh relasi yang bernama M(  adalah

     M(   0(1$'9&*11, mir, Matematika Diskrit, ),

    (1$'9&*11, mir, rsitektur

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    48/107

    %&

    elasi M(  di atas juga dapat ditulis dalam bentuk >abel:

     5M ama Mat

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    49/107

    %9

    • asisdata (databa"e) adalah kumpulan tabel.

    • 7alah satu model basisdata adalah mo*el basis*ata relasional  (relational databa"e). Model basisdata ini

    didasarkan pada konsep relasi n-ary.

    • ?ada basisdata relasional, satu tabel menyatakan satu relasi.7etiap kolom pada tabel disebut atribut. Daerah asal dari

    atribut adalah himpunan tempat semua anggota atribut

    tersebut berada.

    • 7etiap tabel pada basisdata diimplementasikan se+ara ;isiksebagai sebuah file.

    • 7atu baris data pada tabel menyatakan sebuah record , dansetiap atribut menyatakan sebuah field .

    • 7e+ara ;isik basisdata adalah kumpulan  file, sedangkan  file adalah kumpulan record , setiap record   terdiri atas sejumlah

     field .

    • tribut khusus pada tabel yang mengidenti;ikasikan se+araunik elemen relasi disebut kun+i ()ey).

    I i dil k k h d b i d dil k k d

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    50/107

    '*

    • Iperasi yang dilakukan terhadap basisdata dilakukan dengan perintah pertanyaan yang disebut q%ery.

    • 3ontoh q%ery:@tampilkan semua mahasis#a yang mengambil mata kuliahMatematika DiskritA

    @tampilkan da;tar nilai mahasis#a dengan 5M 1$'9&*1'A

    @tampilkan da;tar mahasis#a yang terdiri atas 5M dan mata

    kuliah yang diambilA

    • Q%ery  terhadap basisdata relasional dapat dinyatakan se+araabstrak dengan operasi pada relasi n-ary.

    • da beberapa operasi yang dapat digunakan, diantaranyaadalah seleksi, proyeksi, dan join.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    51/107

    '1

    eleksi

    Iperasi seleksi memilih baris tertentu dari suatu tabel yang

    memenuhi persyaratan tertentu.

    Iperator: σ 

    Contoh 23.  Misalkan untuk relasi M/7 kita ingin menampilkan

    da;tar mahasis#a yang mengambil mata kuliah Matematik Diskrit.

    Iperasi seleksinya adalahσMatkulAMatematika DiskritA (M/7)

    /asil: (1$'9&*11, mir, Matematika Diskrit, ) dan

    (1$'9&*2', /amdan, Matematika Diskrit, )

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    52/107

    '2

     Proyeksi

    Iperasi proyeksi memilih kolom tertentu dari suatu tabel. ika ada

     beberapa baris yang sama nilainya, maka hanya diambil satu kali.

    Iperator: π 

    Contoh 24. Iperasi proyeksi

    π ama, Matabel $.'. 7edangkan operasi proyeksi

    π 5M, ama (M/7)

    menghasilkan >abel $..

    T b l 3 5 T b l 3 6

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    53/107

    '$

    Tabel 3.5 Tabel 3.6

     ama Mat

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    54/107

    '%

    Iperasi  join  menggabungkan dua buah tabel menjadi satu bila

    kedua tabel mempunyai atribut yang sama.

    Iperator: τ 

    Contoh 25.  Misalkan relasi  M(* dinyatakan dengan >abel $.

    dan relasi M(+ dinyatakan dengan >abel $.&.

    Iperasi join 

    τ 5M, ama(M/71, M/72)

    menghasilkan >abel $.9.

    Tabel 3.7 Tabel 3.#

     5M ama < 5M ama Mat

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    55/107

    ''

    ,ungsi

    • Misalkan A dan B himpunan.elasi biner f  dari A ke B merupakan suatu ;ungsi jika "etiap 

    elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu elemen di

    dalam B.

    ika f  adalah ;ungsi dari A ke B  kita menuliskan

     f  : A →  B yang artinya f  memetakan  A ke B.

    •  A disebut *aerah asal (domain) dari f  dan B disebut *aerahhasil (codomain) dari f .

    •  ama lain untuk ;ungsi adalah pemetaan atau transformasi.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    56/107

    '

    • ika  f (a) b, maka b  dinamakan ba-angan  (image) dari a dan a dinamakan pra!ba-angan ( pre-image) dari b.

    • /impunan yang berisi semua nilai pemetaan f  disebut jelajah (range) dari  f . ?erhatikan bah#a jelajah dari  f   adalahhimpunan bagian (mungkin proper "%b"et ) dari B.

    a   b

     A B

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    57/107

    '

    • 6ungsi adalah relasi yang khusus:1. >iap elemen di dalam himpunan  A harus digunakan oleh

     prosedur atau kaidah yang mende;inisikan f .

    2. 6rasa @dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam BA

     berarti bah#a jika (a, b) ∈  f  dan (a, c) ∈  f , maka b  c.

    • 6ungsi dapat dispesi;ikasikan dalam berbagai bentuk,

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    58/107

    '&

    diantaranya:

    1. /impunan pasangan terurut.

    7eperti pada relasi.

    2. 6ormula pengisian nilai (a""ignment ).

    3ontoh: f ( x) 2 x B 1*, f ( x)  x2, dan  f ( x) 1 x.

    $.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    59/107

    '9

    Contoh 26. elasi

     f 0(1, %), (2, v), ($, ,)4

    dari  A  01, 2, $4 ke  B  0%, v, ,4 adalah ;ungsi dari  A ke B. Di sini

    (1) %, f (2) v, dan f ($) ,. Daerah asal dari  f  adalah A dan daerahhasil adalah B. elajah dari f  adalah 0%, v, ,4, yang dalam hal ini sama

    dengan himpunan .

    Contoh 27. elasi

     f 0(1, %), (2, %), ($, v)4

    dari A  01, 2, $4 ke B  0%, v, ,4 adalah ;ungsi dari A ke B, meskipun

    % merupakan bayangan dari dua elemen  A. Daerah asal ;ungsi adalah

    , daerah hasilnya adalah B, dan jelajah ;ungsi adalah 0%, v4.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    60/107

    *

    Contoh 2#. elasi

     f 0(1, %), (2, v), ($, ,)4

    dari A  01, 2, $, %4 ke B  0%, v, ,4 bukan ;ungsi, karena tidak semua

    elemen A dipetakan ke B.

    Contoh 2$. elasi

     f 0(1, %), (1, v), (2, v), ($, ,)4

    dari A  01, 2, $4 ke B  0%, v, ,4 bukan ;ungsi, karena 1 dipetakan ke

    dua buah elemen B, yaitu % dan v.

    Contoh 3%.  Misalkan  f   : →    dide;inisikan oleh  f ( x)  x2. Daerahasal dan daerah hasil dari f adalah himpunan bilangan bulat, dan jelajah

    dari f  adalah himpunan bilangan bulat tidak-negati;.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    61/107

    1

    • 6ungsi  f   dikatakan satu!ke!satu  (one-to-one) atau injektif  (injective) jika tidak ada dua elemen himpunan  A  yang

    memiliki bayangan sama.

    a 1

     A B

    2

    3

    4

    b

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    62/107

    2

    Contoh 31. elasi

     f 0(1, ,), (2, %), ($, v)4

    dari A  01, 2, $4 ke B  0%, v, , x4 adalah ;ungsi satu-ke-satu,

    >etapi relasi

     f 0(1, %), (2, %), ($, v)4

    dari A  01, 2, $4 ke B  0%, v, ,4 bukan ;ungsi satu-ke-satu,

    karena f (1)  f (2) %.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    63/107

    $

    Contoh 32. Misalkan f  : → . >entukan apakah f ( x)  x2 B 1 dan( x)  x F 1 merupakan ;ungsi satu-ke-satuK

    ?enyelesaian:(i)  f ( x)  x

    2  B 1 bukan ;ungsi satu-ke-satu, karena untuk dua  x 

    yang bernilai mutlak sama tetapi tandanya berbeda nilai

    ;ungsinya sama, misalnya f (2)  f (-2) ' padahal F2 ≠ 2.

    (ii) f ( x)  x F 1 adalah ;ungsi satu-ke-satu karena untuk a ≠ b,a F 1 ≠ b F 1.

    Misalnya untuk x  2, f (2) 1 dan untuk x  -2, f (-2) -$.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    64/107

    %

    • 6ungsi  f   dikatakan dipetakan pa*a  (onto) atau surjektif  ( "%rjective) jika setiap elemen himpunan  B  merupakan

     bayangan dari satu atau lebih elemen himpunan A.

    • Dengan kata lain seluruh elemen  B merupakan jelajah dari f .6ungsi f  disebut ;ungsi pada himpunan B.

    a 1

     A B

    2

    3

    b

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    65/107

    '

    Contoh 33. elasi

     f 0(1, %), (2, %), ($, v)4

    dari  A  01, 2, $4 ke  B  0%, v, ,4 bukan ;ungsi pada karena , 

    tidak termasuk jelajah dari f .

    elasi

     f 0(1, ,), (2, %), ($, v)4

    dari A  01, 2, $4 ke B  0%, v, ,4 merupakan ;ungsi pada karena

    semua anggota B merupakan jelajah dari f .

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    66/107

    Contoh 34. Misalkan f  : → . >entukan apakah f ( x)  x2 B 1 dan

    ( x)  x F 1 merupakan ;ungsi padaK?enyelesaian:

    (i)  f ( x)  x2  B 1 bukan ;ungsi pada, karena tidak semua nilai

     bilangan bulat merupakan jelajah dari f .

    (ii)  f ( x)  x F 1 adalah ;ungsi pada karena untuk setiap bilangan bulat y, selalu ada nilai x yang memenuhi, yaitu y  x F 1 akan

    dipenuhi untuk x  y B 1.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    67/107

    • 6ungsi  f   dikatakan berkorespon*en satu!ke!satu  ataubijeksi (bijection) jika ia ;ungsi satu-ke-satu dan juga ;ungsi

     pada.

    Contoh 35. elasi

     f 0(1, %), (2, ,), ($, v)4

    dari A  01, 2, $4 ke B  0%, v, ,4 adalah ;ungsi yang

     berkoresponden satu-ke-satu, karena f  adalah ;ungsi satu-ke-satu

    maupun ;ungsi pada.

    Contoh 36.  6ungsi  f ( x)  x  F 1 merupakan ;ungsi yang

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    68/107

    &

     berkoresponden satu-ke-satu, karena  f   adalah ;ungsi satu-ke-satu

    maupun ;ungsi pada.

    6ungsi satu-ke-satu, 6ungsi pada, bukan pada bukan satu-ke-satu

    uka ;ungsi satu-ke-satu ukan ;ungsi

    maupun pada

    a

    1

     AB

    2

    3b

    c 4

    a1

     AB

    2

    3

    b

    c d 

    a   1

     A B

    2

    3

    b

    c d    4

    a   1

     A B

    2

    3

    b

    c d    4

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    69/107

    9

    • ika f  adalah ;ungsi berkoresponden satu-ke-satu dari A ke B,maka kita dapat menemukan balikan (inver") dari f .

    • alikan ;ungsi dilambangkan dengan  f  F1. Misalkan a adalahanggota himpunan  A  dan b  adalah anggota himpunan  B,

    maka f-1

    (b) a jika f (a) b.

    • 6ungsi yang berkoresponden satu-ke-satu sering dinamakan juga ;ungsi yang invertible  (dapat dibalikkan), karena kita

    dapat mende;inisikan ;ungsi balikannya. 7ebuah ;ungsi

    dikatakan not invertible (tidak dapat dibalikkan) jika ia bukan

    ;ungsi yang berkoresponden satu-ke-satu, karena ;ungsi balikannya tidak ada.

    Contoh 37 elasi

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    70/107

    *

    Contoh 37. elasi

     f 0(1, %), (2, ,), ($, v)4

    dari  A  01, 2, $4 ke  B  0%, v, ,4 adalah ;ungsi yang

     berkoresponden satu-ke-satu. alikan ;ungsi f adalah

     f-1

      0(%, 1), (,, 2), (v, $)4

    adi, f  adalah ;ungsi invertible.

    Contoh 3#. >entukan balikan ;ungsi f ( x)  x F 1.

    ?enyelesaian:

    6ungsi  f ( x)  x  F 1 adalah ;ungsi yang berkoresponden satu-ke-

    satu, jadi balikan ;ungsi tersebut ada.

    Misalkan f ( x)  y, sehingga y  x F 1, maka x  y B 1. adi, balikan

    ;ungsi balikannya adalah f 

    -1

    ( y)  y B1.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    71/107

    1

    Contoh 3$. >entukan balikan ;ungsi f ( x)  x2 B 1.

    ?enyelesaian:Dari 3ontoh $.%1 dan $.%% kita sudah menyimpulkan bah#a  f ( x)

     F 1 bukan ;ungsi yang berkoresponden satu-ke-satu, sehingga

    ;ungsi balikannya tidak ada. adi,  f ( x)  x2 B 1 adalah ;unsgi yang

    not invertible.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    72/107

    2

    )omposisi *ari *ua buah fungsi.

    Misalkan  g   adalah ;ungsi dari himpunan  A ke himpunan  B, dan

    adalah ;ungsi dari himpunan B ke himpunan $ .

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    73/107

    $

    Contoh 4%. Diberikan ;ungsi

     g 0(1, %), (2, %), ($, v)4

    yang memetakan A  01, 2, $4 ke B  0%, v, ,4, dan ;ungsi

     f 0(%, y), (v x), (,, z )4

    yang memetakan B  0%, v, ,4 ke $   0 x, y, z 4. 6ungsi komposisi

    dari A ke $  adalah

     f  ο  g 0(1, y), (2, y), ($, x) 4

    Contoh 41.  Diberikan ;ungsi  f ( x)  x  F 1 dan  g ( x)  x2  B 1.

    >entukan f  ο  g dan g  ο  f . ?enyelesaian:

    (i) ( f  ο  g )( x)  f ( g ( x))  f ( x2 B 1)  x2 B 1 F 1  x2.(ii) ( g  ο  f )( x)  g ( f ( x))  g ( x F 1) ( x F1)2 B 1  x2 - 2 x B 2.

    "eberapa ,ungsi )husus

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    74/107

    %

    "eberapa ,ungsi )husus

    1. ,ungsi !loor  *an "eiling  

    Misalkan  x adalah bilangan riil, berarti  x  berada di antara dua bilangan bulat.

    6ungsi floor  dari L:

     x  menyatakan nilai bilangan bulat terbesar yang lebih ke+ilatau sama dengan x 

    6ungsi ceiling  dari x:

     x  menyatakan bilangan bulat terke+il yang lebih besar atausama dengan x 

    Dengan kata lain, ;ungsi  floor   membulatkan  x  ke ba#ah,

    sedangkan ;ungsi ceiling  membulatkan x ke atas.

    Contoh 42. eberapa +ontoh nilai ;ungsi floor dan ceiling:

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    75/107

    '

    Contoh 42. eberapa +ontoh nilai ;ungsi floor  dan ceiling :

    $.'  $ $.'  %

    *.'  * *.'  1%.&  % %.&  ' F *.'  F 1  F *.'  * F$.'  F %  F$.'  F $

    Contoh 42.  Di dalam komputer, data dikodekan dalam untaian

    byte, satu byte  terdiri atas & bit. ika panjang data 12' bit, maka

    umlah byte yang diperlukan untuk merepresentasikan data adalah

    12'&  1 byte. ?erhatikanlah bah#a 1 × & 12& bit, sehinggauntuk byte yang terakhir perlu ditambahkan $ bit ekstra agar satu

    byte tetap & bit (bit ekstra yang ditambahkan untuk menggenapi &

     bit disebut padding bit").

    2 ,ungsi mo*ulo

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    76/107

    2. ,ungsi mo*ulo

    Misalkan a  adalah sembarang bilangan bulat dan m  adalah

     bilangan bulat positi;.

    a mod m  memberikan sisa pembagian bilangan bulat bila a 

    dibagi dengan m 

    a mod m  r   sedemikian sehingga a  mq B r , dengan * ≤ r   m.

    Contoh 43. eberapa +ontoh ;ungsi modulo

    2' mod %1' mod % *

    $12 mod %' 12

    * mod ' '

     F2' mod $ (sebab F2' ⋅ (F%) B $ )

    3. ,ungsi ,aktorial

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    77/107

    >×−×××

    ==

    *,)1(.21

    *,1

    nnn

    nn

     

    4. ,ungsi /ksponensial

    >×××

    == *,

    *,1

    naaa

    na

    n

    n

       

    Nntuk kasus perpangkatan negati;,

    n

    n

    aa

    1=−  

    5. ,ungsi 0ogaritmik

    6ungsi logaritmik berbentuk

     x y a log=  ↔  x  a y 

    ,ungsi Rekursif

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    78/107

    &

    • 6ungsi  f   dikatakan ;ungsi rekursi; jika de;inisi ;ungsinyamenga+u pada dirinya sendiri.

    3ontoh: n 1 × 2 × = × (n F 1) × n  (n 1) × n.

    >−×

    ==

    *,)1(

    *,1

    nnn

    nn  

    6ungsi rekursi; disusun oleh dua bagian:

    (a)  Ba"i" 

    agian yang berisi nilai a#al yang tidak menga+u pada dirinyasendiri. agian ini juga sekaligus menghentikan de;inisi

    rekursi;.

    (b)  Re)%ren" 

    agian ini mende;inisikan argumen ;ungsi dalam terminologi

    dirinya sendiri. 7etiap kali ;ungsi menga+u pada dirinya sendiri,

    argumen dari ;ungsi harus lebih dekat ke nilai a#al (basis).

    • 3ontoh de;inisi rekursi; dari ;aktorial:(a) basis:

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    79/107

    9

    (a) basis:

    n 1 , jika n  *

    (b) rekurens:

    n n × (n -1) , jika n O *

    ' dihitung dengan langkah berikut:

    (1) ' ' × % (rekurens)(2) % % × $($) $ $ × 2(%) 2 2 × 1(') 1 1 × *() * 1

    (P) * 1

    ('P) 1 1 × * 1 × 1 1(%P) 2 2 × 1 2 × 1 2($P) $ $ × 2 $ × 2 (2P) % % × $ % ×  2%(1P) ' ' × % ' × 2% 12*

    adi, ' 12*.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    80/107

    &*

    Contoh 44. Di ba#ah ini adalah +ontoh-+ontoh ;ungsi rekursi; lainnya:

    1.

    ≠+−

    ==

    *,)1(2

    *,*)(

    2  x x x / 

     x x /   

    2. 6ungsi 3hebyseE

    >−−−

    =

    =

    =

    1,),2(),1(2

    1,

    *,1

    ),(

    n xn!  xn x! 

    n x

    n

     xn!   

    $. 6ungsi ;ibona++i:

    >−+−

    =

    =

    =

    1,)2()1(

    1,1

    *,*

    )(

    nn f n f 

    n

    n

    n f   

    R l i 0 t

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    81/107

    Relasi 0esetaraan

    DEFINISI.  Relasi R pada himpunan A disebut relasi kesetaraan 

    equivalence relation! #ika ia reeksi",setangkup dan menghantar$

    &1

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    82/107

    • eara intuiti", di dalam relasi

    kesetaraan, dua bendaberhubungan #ika keduanamemiliki beberapa si"at ang samaatau memenuhi beberapapersaratan ang sama$

    • Dua elemen ang dihubungkandengan relasi kesetaraandinamakan setara equivalent !$

    &2

    • /%nt%h

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    83/107

    /%nt%h

    ( = himpunan mahasiswa, R relasi pada (

      a, b!∈

     R #ika a satu angkatan dengan b$

    R  reeksi" setiap mahasiswa seangkatandengan dirina sendiri

    R  setangkup #ika a  seangkatan dengan b,maka b pasti seangkatan dengan a$

    R menghantar #ika a seangkatan dengan b dan b seangkatan dengan c, maka pastilah

    a seangkatan dengan c$

    Dengan demikian, R adalah relasi kesetaraan$

    &$

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    84/107

    Relasi Pengurutan

    Parsial DEFINISI. Relasi R  pada himpunan S dikatakan relasi pengurutan parsial  partial ordering relation! #ika ia reeksi",

    t%lak&setangkup, dan menghantar$

    5impunan S bersama&sama dengan relasi

    R  disebut himpunan terurut secaraparsial  partially ordered set , atau poset !, dan dilambangkan dengan S, R!$

    &%

    /%nt%h Relasi ≥ pada himpunan bilangan

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    85/107

    p p gbulat adalah relasi pengurutan parsial$

    (lasanRelasi ≥ reeksi", karena a ≥ a untuk setiapbilangan bulat a;

     

    Relasi ≥ t%lak&setangkup, karena #ika a ≥ b dan b ≥ a, maka a = b; 

    Relasi ≥ menghantar, karena #ika a ≥ b dan b ≥ c maka a ≥ c$

    &'

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    86/107

    /%nt%h Relasi 6habis membagi7

    pada himpunan bilangan bulatadalah relasi pengurutan parsial$

    (lasan relasi 6habis membagi7bersi"at reeksi", t%lak&setangkup,dan menghantar$

    &

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    87/107

    • eara intuiti", di dalam relasipengurutan parsial, dua buahbenda saling berhubungan #ikasalah satuna && lebih keil lebih

    besar! daripada,& atau lebih rendah lebih tinggi!

    daripada lainna menurut si"at

    atau kriteria tertentu$

    &

    • +stilah pengurutan menatakan bahwa

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    88/107

    +stilah pengurutan menatakan bahwabenda&benda di dalam himpunan tersebutdirutkan berdasarkan si"at atau kriteria

    tersebut$

    • (da #uga kemungkinan dua buah benda didalam himpunan tidak berhubungan dalam

    suatu relasi pengurutan parsial$ Dalam haldemikian, kita tidak dapat membandingkankeduana sehingga tidak dapat diidentifkasimana ang lebih besar atau lebih keil$

    • +tulah alasan digunakan istilah pengurutanparsial atau pengurutan tak&lengkap

    &&

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    89/107

    0l%sur Relasi closure of relation!

    • /%nt%h 1 Relasi R = {1, 1!, 1, 3!,2, 3!, 3, 2!} pada himpunan A = {1,2, 3} tidak reeksi"$

    • 8agaimana membuat relasi reeksi"ang sesedikit mungkin dan

    mengandung R9

    &9

    • *ambahkan 2 2! dan 3 3! ke dalam R

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    90/107

    •  *ambahkan 2, 2! dan 3, 3! ke dalam R karena dua elemen relasi ini ang

    belum terdapat di dalam R!

    •  Relasi baru, S, mengandung R, aitu

     

    S = {1, 1!, 1, 3!, (2 2!, 2, 3!,

    3, 2!, (" "! }

    • Relasi S disebut klosur re#eksi$  reexive closure! dari R$

    9*

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    91/107

    • /%nt%h 2 Relasi R = {1, 3!, 1, 2!,

    2, 1!, 3, 2!, 3, 3!} padahimpunan A = {1, 2, 3} tidaksetangkup$

    • 8agaimana membuat relasisetangkup ang sesedikit mungkin

    dan mengandung R9

    91

    • *ambahkan 3 1! dan 2 3! ke dalam R

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    92/107

     *ambahkan 3, 1! dan 2, 3! ke dalam R 

    karena dua elemen relasi ini ang belum

    terdapat di dalam S  agar S men#adisetangkup!$

    • Relasi baru, S, mengandung R

     S = {1, 3!, 3, 1!, 1, 2!, 2, 1!, 3, 2!, 2,3!, 3, 3!}

     

    • Relasi S  disebut klosur setangkup symmetric closure! dari R$

    92

    Mi lk R d l h l i d

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    93/107

    • Misalkan R  adalah relasi padahimpunan  A$ R dapat memiliki atau

    tidak memiliki si"at P, sepertireeksi", setangkup, ataumenghantar$ ;ika terdapat relasi S 

    dengan si"at P ang mengandung R sedemikian sehingga S  adalahhimpunan bagian dari setiap relasidengan si"at P  ang mengandungR, maka S disebut klosur closure!atau tutupan dari R 3?$

    9$

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    94/107

    0l%sur Reeksi" • Misalkan R adalah sebuah relasi pada

    himpunan A$

    • 0l%sur reeksi" dari R adalah R ∪ ∆,ang dalam hal ini ∆ = {a, a! @ a ∈ 

     A}$

    9%

    / t h R {1 1! 1 3! 2 3! 3 2!}

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    95/107

    • /%nt%h R = {1, 1!, 1, 3!, 2, 3!, 3, 2!}adalah relasi pada A = {1, 2, 3}

    maka ∆ = {1, 1!, 2, 2!, 3, 3!},

    sehingga kl%sur reeksi" dari R adalah

     

    R ∪ ∆ = {1, 1!, 1, 3!, 2, 3!, 3, 2!} ∪ {1, 1!, 2, 2!, 3, 3!}

    = {1, 1!, 1, 3!, 2, 2!, 2, 3!, 3, 2!,  3, 3!}

    9'

    • Contoh% Misalkan R adalah relasi

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    96/107

    Contoh% Misalkan R adalah relasi

    {a, b! @ a ≠ b}

    pada himpunan bilangan bulat$

    0l%sur reeksi" dari R adalah

     

    R ∪ ∆ = {a, b! @ a ≠ b} ∪ 

    {a, a! @ a ∈ &}

    = {a, b! @ a, b ∈ &}

    9

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    97/107

    0l%sur setangkup• Misalkan R adalah sebuah relasi pada

    himpunan A$

    • 0l%sur setangkup dari R adalah R ∪ R&1, dengan R&1 = {b, a! @ a, b! a ∈ R}$

    9

    • /%nt%h R = {1, 3!, 1, 2!, 2, 1!, 3, 2!,

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    98/107

    3, 3!} adalah relasi pada A = {1, 2, 3},

    maka

    R&1  = {3, 1!, 2, 1!, 1, 2!, 2, 3!, 3, 3!}

    sehingga kl%sur setangkup dari R adalah

     R ∪ R&1  = {1, 3!, 1, 2!, 2, 1!, 3, 2!, 3, 3!} ∪

      {3, 1!, 2, 1!, 1, 2!, 2, 3!, 3, 3!}

    = {1, 3!, 3, 1!, 1, 2!, 2, 1!, 3, 2!, 2, 3!, 3, 3!}

    9&

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    99/107

    • /%nt%h Misalkan R adalah relasi

     {a, b! @ a habis membagi b}pada himpunan bilangan bulat$

    0l%sur setangkup dari R adalah 

    R ∪ R&1 = {a, b! @ a habis membagib} ∪ {b, a! @ b habis membagi a}

    = {a, b! @ a habis membagi b atau b habis membagi a}

    99

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    100/107

    0l%sur menghantar• 'embentukan kl%sur menghantar lebih sulit

    daripada dua buah kl%sur sebelumna$

    • /%nt%h R  = {1, 2!, 1, 4!, 2, 1!, 3, 2!}

    adalah relasi A = {1, 2, 3, 4}$R  tidak transiti" karena tidak mengandungsemua pasangan a, c! sedemikian sehinggaa, b! dan b, c! di dalam R$

    'asangan a, c! ang tidak terdapat di dalamR adalah 1, 1!, 2, 2!, 2, 4!, dan 3, 1!$

    1**

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    101/107

    • 'enambahan semua pasangan ini kedalam R sehingga men#adi

     S = {1, 2!, 1, 4!, 2, 1!, 3, 2!, 1, 1!,

      2, 2!, 2, 4!, 3, 1!}

    tidak menghasilkan relasi ang bersi"atmenghantar karena, misalna terdapat3, 1! ∈ S  dan 1, 4! ∈ S, tetapi 3, 4! ∉ S$

    1*1

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    102/107

    0%sur menghantar dari R adalah

    RA = R2 ∪ R3 ∪ B ∪ Rn

     

    •  ;ika MR  adalah matriks angmerepresentasikan R  pada sebuahhimpunan dengan n  elemen, makamatriks kl%sur menghantar RA adalah

     

    1*2

    =Q R M    M  R ∨ "2!

     R M   ∨ "$!

     R M   ∨ = ∨ "!n

     R M   

    Misalkan R  0(1, 1), (1, $), (2, 2), ($, 1), ($, 2)4 adalah relasi pada himpunan 01, 2, $4. >entukan

    klosur menghantar dari R.

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    103/107

    1*$

    ?enyelesaian:

    Matriks yang merepresentasikan relasi R adalah

     M  R 

    *11

    *1*1*1

     

    Maka, matriks klosur menghantar dari R adalah

    =Q R M    M  R ∨ "2!

     R M   ∨ "$!

     R M   

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    104/107

    (plikasi kl%sur

    menghantar• 0l%sur menghantar menggambarkanbagaimana pesan dapat dikirim darisatu k%ta ke k%ta lain baik melalui

    hubungan k%munikasi langsung ataumelalui k%ta antara sebanakmungkin

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    105/107

    Misalkan #aringan k%mputermempunai pusat data di ;akarta,8andung, urabaa, Medan,Makassar, dan 0upang$

    • Misalkan R adalah relasi angmengandung a, b! #ika terdapat

    saluran telep%n dari k%taa ke k%ta

    b$ 

    1*'

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    106/107

    1*

    B a n d u n g

    J a k a r t a S u r a b a y a

    M e d a n

    M a k a s s a r  

    K u p a n g

    • 0arena tidak semua link   langsung dari satuk t k k t l i k i i d t d i

  • 8/18/2019 Relasi Dan Fungsi (2013)

    107/107

    k%ta ke k%ta lain, maka pengiriman data dari ;akarta ke urabaa tidak dapat dilakukan

    seara langsung$

    • Relasi R  tidak menghantar karena ia tidakmengandung semua pasangan pusat data

    ang dapat dihubungkan baik link   langsungatau tidak langsung!$

    • 0l%sur menghantar adalah relasi ang paling

    minimal ang berisi semua pasangan pusatdata ang mempunai link langsung atau tidaklangsung dan mengandung R$