Upload
elok-hendiono
View
37
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
metpen uma sekaran
Citation preview
Ringkasan Mata Kuliah
Perumusan masalah, teori dan hipotesis penelitian
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dosen : Sutrisno T., SE., M.Si., Dr., Ak., Prof
Disusun oleh :
Elok Hendiono 125020307111050
Kelas CB
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
MALANG
2015
BAB 4
PROSES PENELITIAN
PENGAMATAN TERHADAP BIDANG MASALAH YANG LUAS
Identifikasi bidang masalah yang luas melalui proses pengamatan dan fokus
pada situasi yang dibahas. Bidang masalah yang luas mengacu pada seluruh situasi
dimana seseorang melihat sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu
diselesaikan. Contoh bidang masalah luas yang bisa diamati yaitu volume penjualan
sebuah produk, pengendalian persediaan atau program pelatihan yang tidak efektif.
Bidang masalah yang luas bisa dipersempit menjadi lebih spesifik dengan
pengumpulan sejumlah data awal pendahuluan, baik melalui wawancara maupun
penelitian literatur
PENGAMATAN TERHADAP BIDANG MASALAH YANG LUAS
Identifikasi bidang masalah yang luas melalui proses pengamatan dan fokus
pada situasi yang dibahas. Bidang masalah yang luas mengacu pada seluruh situasi
dimana seseorang melihat sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu
diselesaikan. Contoh bidang masalah luas yang bisa diamati yaitu volume penjualan
sebuah produk, pengendalian persediaan atau program pelatihan yang tidak efektif.
Bidang masalah yang luas bisa dipersempit menjadi lebih spesifik dengan
pengumpulan sejumlah data awal pendahuluan, baik melalui wawancara maupun
penelitian literatur
PENGUMPULAN DATA AWAL
Melalui wawancara yang tidak terstruktur, wawancara terstruktur dan
penelitian perpustakaan akan mambantu peneliti untuk mendefinisikan masalah
secara lebih spesifik dan menyusun teori, menguraikan variabel-variabel yang
mungkin berpengaruh. Sifat informasi yang diperlukan oleh peneliti untuk tujuan
tersebut dapat diklassifikasikan secara luas kedalam tiga bagian :
1. Informasi latar belakang mengenai organisasi, yaitu faktor kontekstual
2.Filosofi manajemen, kebijakan perusahaan, dan aspek struktural lainnya.
3.Persepsi, sikap, dan respons perilaku dari anggota organisasi dan sistem klien
(sejauh dapat diterapkan).
Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh dari publikasi dokumen yang
tersedia, situs web perusahaan, arsip perusahaan dan sumber lainnya. Data yang
diperoleh melalui sumber yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh
peneliti disebut data sekunder Sedangkan data yang dikumpulkan untuk penelitian
dari tempat aktual terjadinya peristiwa melalui pengamatan atau penyebaran kuisioner
disebut data primer.
Proses pengumpulan data awal yang diperoleh dari wawancara kepada
responden baik dengan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur akan member
ipewawancara gagasan yang baik mengenai dinamika yang berlaku dalam
sistem.Langkah selanjutnya setelah wawancara adalah menabulasi berbagai jenis
informasi yang telah diperoleh selama wawancara dan menentukan bila ada pola
dalam respon yang dapat dilihat. Dari tabulasi yang menunjukkan variabel tertentu
bagi peneliti maka langkah berikutnya, yaitu melakukan survei literatur yang
merupakan satu cara untukmeringkaskan data sekunder dan adalah langkah penting
dalam proses penelitianuntuk mendefinisikan masalah penelitian. Survei literatur
merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan
nonpublikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti.Langkah
pertama dalam proses tersebut meliputi pengidentifikasian berbagai bahan publikasi
dan nonpublikasi yang relevan. Langkah kedua adalah pengumpulan informasi
relevan baik melalui pencarian diperpustakaan maupun aksesnya kesumber online.
Langkah ketiga adalah menulis tinjauan literature
DEFINISI MASALAH
Setelah memperoleh data awal dari wawancara dan tinjauan literatur, proses
selanjutnya adalah mempersempit masalah dari dasar yang semula luas dan menekan
persoalan dengan lebih jelas. Definisi masalah adalah pernyataan dari pertanyaan
yang jelas, tepat dan ringkas atau persoalan yang diinvestigasi untuk menemukan
jawaban, atau solusi. Contoh masalah yang didefinisikan dengan baik adalah seberapa
besar pengaruh harga dan kualitas pada penilaian konsumen terhadap produk.
Ringkasnya, permasalahan penelitian merupakan dasar mengapa penelitian dilakukan,
dituangkan dalam latar belakang penelitian, dan latar belakangnya dimulai dari hal
yang bersifat umum kemudian mengerucut ke permasalahan yang lebih spesifik.
Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang
berbeda. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua
variabel atau lebih dan dinyatakan dalam kalimat tanya.
Bab 5
Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana
seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa factor yang
dianggap penting untuk masalah. Teori tersebut mengalir secara logis dari
dokumentasi penelitian sebelumnya dalam masalah. Menggabungkan keyakinan logis
seseorang dengan penelitian yang dipublikasikan, mempertimbangkan keterbatasan
dan hambatan ssituasi, adalah sangat penting dalam membangun dasar ilmiah untuk
meneliti masalah penelitian. Singkatnya, kerangka teoritis membahas saling
ketergantungan antar variabel yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika
situasi yang sedang diteliti. Dari kerangka teoritis bias disusun hipotesis yang dapat
diuji untuk mengetahui apakah teori yang dirumuskan valid atau tidak. (Uma
Sekaran, 2003:114)
Setelah mempelajari jenis variabel yang berbeda yang dapat berlaku dalam
sebuah situasi dan bagaimana hubungan antar variabel tersebut dapat dibangun,
sekarang kia akan melihat bagaimana cara membuat model konseptual atau kerangka
teoretis untuk penelitian kita.
Kerangka teoretis merupakan fondasi dimana seluruh proyek penelitian
didasarkan. Kerangka teoretis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan
dielaborasi secara logis antar variabel yang dinggap relevan pada situasi masalah dan
diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan dan survei literatur.
Pengalaman dan intuisi juga berperan dalam menyusun kerangka teoreti. (Uma
Sekaran, 2003)
Komponen kerangka teoretis menurut Uma Sekaran adalah kerangka teoretis
yang baik mengidentifikasi dan menamakan variabel-variabel penting dalam situasi
yang relevan daengan definisi masalah. Kerangka teoretis secara logis menjelaskan
sangkut-paut antarvariabel tersebut. Hubungan antara variabel bebas, variabel terikat,
dan jika tepat, variabel moderator dan antara diuraikan. Jika terdapat variabel
moderator, adalah penting untuk menjelaskan bagaimana dan hubungan spesifik
seperti apa yang akan terjadi.
6. Penyusunan Hipotesis
Definisi hipotesis menurut Uma Sekaran sebagai hubungan yang diperkirakan secara
logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan
yang dapat diuji. Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang
ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan untuk studi penelitian.
Fungsi hipotesis adalah sebagai berikut: (Nur Indriantoro, 1999)
a) Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional.
b) Hipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu diuji secara
empiris.
c) Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk memlih metode-metode pengujian
data.
d) Hipotesis menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
Desain Riset
Desin riset merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelititan yang ciri-cirinya adalah sbb: (umar, 2001)
a) Desain dalam merencanakan penelitian
Pemilihan desain biasanya dimulai ketika peneliti sudah merumuskan hipotesisnya.
Desain untuk perencanaan penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penelitian
sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun dalam
membuat kesimpulan.
b) Desain dalam melaksanakan penelitian
Suchman, yang dikutib Natsir (1988), desain dalam pelaksanaan penelitian dibagi
atas 4 macam yaitu:
1. Desain sampel
2. Desain instrumen
3. Desain análisis
4. Desain administrasi