Upload
trinhkiet
View
226
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERDARAHAN
ANTEPARTUM DENGAN SEBAB PLASENTA PREVIA
DI RSUD SUNGAILIAT
BANGKA
Oleh Ernesty Dameyana
011411223046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
v
PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Skripsi dengan judul “FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERDARAHAN
ANTEPARTUM DENGAN SEBAB PLASENTA PREVIA DI RSUD
SUNGAILIAT BANGKA”
Telah diuji pada tanggal : 03 Juni 2016ebuari 2016
Panitia penguji Skripsi
Ketua : Netti Herlina, S.Pd., M.Kes NIP. 195111012 197603 2 001
Anggota Penguji : 1. Jimmy Yanuar Annas dr., S.p.OG (K) NIP. 197701202008 01 1 001
2 Dr. Sri Umijati, dr. MS. NIP. 19621205 198902 2 001
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
vii
MOTTO
“Jika kamu berbuat baik (berarti ) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan sebaliknya jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu
untuk dirimu sendiri pula”
(QS. Al-Isra’: 7)
Akulah Penentu Nasibku,
Akulah Sang Nahkoda Jiwaku
- William Ernest Hendry
Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep
moving
- Albert Enstein
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
viii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
bimbinganNya kami dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor Risiko
Kejadian Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa di RSUD
Sungailiat Bangka”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana kebidanan (S. Keb) pada program Studi Pendidikan Bidan Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Reponden di RSUD Sungailiat kabupaten, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini untuk menyelesaikan program Studi Pendidikan
Bidan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
2. Direktur RSUD Sungailiat dan LITBANGKESPOL yang telah memberikan
ijin penelitian sehingga penulis dapat menyusun skripsi untuk menyelesaikan
program Studi Pendidikan Bidan di Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga
3. Dr. Sri Umijati, dr. MS, selaku pembimbing I dan penguji III yang telah
membimbing dan memberikan saran dalam penyususnan skripsi ini
4. Jimmy Yanuar Annas dr., S.p.OG (K), selaku pembimbing II dan penguji II
yang telah memberikan masukan dallam penyususnan skripsi ini
5. Netti Herlina, S.Pd., M.Kes, selaku penguji I/ketua penguji yang telah
menguji dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ix
6. Prof. Dr. Soetojo, dr, Sp.U, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada
kami untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program studi
pendidikan bidan.
7. Baksono Winardi, dr., Sp.OG (K), selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang telah
memberikan kesempatan dan dorongan kepada kami untuk menyelesaikan
program pendididkan bidan.
8. Para dosen / pengajar dan staff sekretariat Program Studi Pendidikan Bidan
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang telah banyak memberikan
ilmu yang bermanfaat.
9. Ibunda dan ayahanda tercinta yang selalu memberikan dukungan dan
semangat dalam menjalankan perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini.
10. Kedua Saudariku yang selalu memberikan motivasi dan dukungan serta doa.
11. Sahabat dan rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Bidan yang telah
memberikan doa dan semangat yang luar biasa.
12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
kelancaran proses pembuatan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memeberikan kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi
ini. Kami sadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna tapi kami berharap
bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya, 22 Juni 2016
Penulis
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
x
RINGKASAN
Perdarahan obstetri merupakan salah satu penyebab kematian ibu dinegara berkembang dan didunia tiap tahun. Berdasarkan SDKI 2012 sebanyak 40-60% kematian di Indonesia disebabkan perdarahan dan 3-4% diantaranya adalah perdarahan antepartum. Penyebab perdarahan antepartum terbanyak adalah plasenta previa. Frekuensi kejadian plasenta previa di negara eropa sebesar 0,3-0,6 % dan di negara berkembang 1-2 % dengan angka kejadian 1 dari 200 persalinan. Perdarahan antepartum dengan sebab plasenta di RSUD Sungailiat 2012-1014 sebesar 2,2%, 2,1%, 2,9% sedangkan angka kejadian 1 dari 34 persalinan . Hal ini menunjukkan adanya peningkatan frekuensi dan angka kejadian plasenta previa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa di RSUD Sungailiat Bangka tahun 2014-2015 Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian semua ibu bersalin yang dirawat di ruang bersalian RSUD Sungailiat dari 1 Juli2014-1 Juli 2015 sebanyak 994 orang. Besar sampel 100 orang dipilih dengan simple random sampling. Variabel independen adalah usia ibu, paritas, riwayat bedah cesar dan riwayat kuretase dan variabel dependen adalah perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa. Sumber data rekam medis. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapat dari 100 orang 24% mengalami perdarahan antepartum. Hasil analisis dari 24 ibu yang mengalami plasenta previa 33,3% dengan usia lebih dari 30 tahun, 29,2% dengan paritas 3, 50% memiliki riwayat bedah cesar, 53,3% memiliki riwayat kuretase. Hasil uji statistik Chi-Square, menunjukan bahwa nilai p untuk usia (p=0.037), paritas (p= 0,018), riwayat bedah cesar (p=0,035), riwayat (p=0,008). Uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara usia ibu, paritas, riwayat bedah sesar, riwayat kuretase dengan perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor risiko perdarahan dengan sebab plasenta previa adalah usia ibu, paritas, riwayat bedah sesar, riwayat kuretase. Saran untuk penelitian ini adalah ibu sebaiknya hamil di usia reproduktif serta melakukan pemeriksaan kehamilan sejak dini untuk mengetahui berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan perdarahan antepartum Kata Kunci : faktor risiko, perdarahan antepartum, plasenta previa
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xi
ABSTRACT
Obstetric hemorrhage is a major cause of maternal mortality in developing countries with incidence rate of 40-60%, 3-4 % of them are with antepartum bleeding as plasenta previa as the most common cause. The frequncy of placenta previa is 1-2% with an incidence of 1:200 delivery. The frequency of placenta previa in Sungailiat Bangka Hospital in 2012-2014 was 2,2%, 2,1%, 2,9% with incidence rate 1: 34 delivery. The purpose of this study was to identify risk factors associated with antepartum hemorrhage due to placenta previa in Sungailiat Bangka Hospital. This study was cross sectional study. The population were pregnant women and in labor women as many as 994 women. Sample size of 100 was selected by simple random sampling. The Independent variable was antepartum hemorraghe due to placenta previa and dependent variable were maternal age, parity, history of caserean section, history of curettage. Data sources used was medical record. Data was analyzed using Chi square test. The result showed that among 100 women, 24 of them experienced placenta previa, 33 % at age > 30 yers, 29% with parity 3, 50% with a history of caserean section, 53% with a history of curettage. Statistical analysis showed risk factors for placenta previa was maternal age (p=0,037), parity(p=0,0018), history of caserean section (p=0,035), history of curettage(p=0,008). The result showed that risk factor for antepartum hemorrhage due to placenta previa was age, parity, history of caserean section, and history of curettage.
Keyword : risk factor, hemorrhage antepartum, placenta previa
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN SAMPUL DALAM ......................................................................................... i PRASYARAT GELAR .................................................................................... ii SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................... v LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. vi MOTTO ......................................................................................................... vii UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................. viii RINGKASAN .................................................................................................. x ABSTRACT .................................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii DAFTAR SINGKATAN, ISTILAH, DAN ARTI LAMBANG ...................... xviii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 3 1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 3 1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................. 3 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 3 1.4.1 Bagi RSUD Sungailiat Bangka ......................................... 3 1.4.2 Bagi Masyarakat ............................................................... 3 1.4.3 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan ........................... 4 1.5 Risiko Penelitian ......................................................................... 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perdarahan Antepartum .............................................................. 5 2.2 Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa............... 5 2.1.1 Pengertian .......................................................................... 5
2.1.2 Epidemiologi ...................................................................... 6 2.1.2 Etiologi .............................................................................. 6
2.2. Faktor Risiko Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa ............................................................... 7
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiii
2.3 Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa.................................. 8 2.3.1 Usia ................................................................................... 8 2.3.2 Paritas ................................................................................ 9 2.3.3 Riwayat Bedah Sesar ........................................................ 9 2.3.4 Riwayat Kuretase ............................................................... 10 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ................................................. 12 3.2 Hipotesa Penelitian ..................................................................... 13
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 14 4.2 Rancangan Penelitian .................................................................. 14 4.3 Populasi dan Sampel ................................................................... 14
4.3.1 Populasi ............................................................................. 14 4.3.2 Sampel .............................................................................. 15 4.4 Lokasi Penelitian .......................................................................... 16 4.5 Waktu Penelitian .......................................................................... 16
4.6 Variabel Penelitian ...................................................................... 16 4.7 DefInisi Operasional ................................................................... 17 4.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data .................................... 18 4.7 Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 18 4.8 Kerangka Operasional ................................................................. 19 4.9 Ethical Clearance dan Perijinan ................................................. 19
BAB V HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum RSUD Sungailiat Bangka ............................... 21 5.2 Hasil Penelitian .......................................................................... 22 5.2.1 Faktor Risiko Perdarahan Antepartum ............................. 26
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Hubungan Usia dan Kejadian Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa ..................................................... 29 6.2 Hubungan Paritas dan Kejadian Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa ..................................................... 30 6.3 Hubungan Riwayat Bedah Cesar dan Kejadian Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa ............. 31 6.4 Hubungan Riwayat Kuretase dan Kejadian Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa.................................. 33
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiv
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan .................................................................................. 35 7.2 Saran ........................................................................................... 35 7.2.1 Bagi RSUD Sungailiat Bangka .......................................... 35 7.2.2 Bagi Masyarakat ................................................................ 35 7.2.3 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan ............................ 36
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 37 LAMPIRAN
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Definisi Operasional Faktor Risiko Kejadian Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa di RSUD Sungailiat Bangka .............................................................. 17
Tabel 5.1 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Berdasarkan Usia dan Paritas di RSUD Sungailiat Bangka ............................................................................... 23
Tabel 5.2 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Berdasarkan Usia dan Riwayat Bedah Cesar di RSUD Sungailiat Bangka .............................................................. 24
Tabel 5.3 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Berdasarkan Paritas dan Riwayat Bedah Cesar di RSUD Sungailiat Bangka .............................................................. 24
Tabel 5.4 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Berdasarkan Usia dan Riwayat Kuretase di RSUD Sungailiat Bangka .............................................................. 25
Tabel 5.5 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Berdasarkan Paritas dan Riwayat Kuretase di RSUD Sungailiat Bangka .............................................................. 26
Tabel 5.6 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Perdarahan Anterpartum dengan Sebab Plasenta Previa Berdasarkan Usia di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015 .......................................................................... 26
Tabel 5.7 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Perdarahan Anterpartum dengan Sebab Plasenta Previa Berdasarkan Paritas di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015 .......................................................................... 27
Tabel 5.8 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Perdarahan Anterpartum dengan Sebab Plasenta Previa Berdasarkan Riwayat Bedah Cesar di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015 ................................................. 27
Tabel 5.9 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Perdarahan Anterpartum dengan Sebab Plasenta Previa Berdasarkan Riwayat Kuretase di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015 ................................................. 28
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Faktor Risiko Kejadian Perdarahan Anterpartum dengan Sebab Plasenta Previa di RSUD Sungailiat Bangka .............................................. 12
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian Faktor Risiko Kejadian Perdarahan Anterpartum dengan Sebab Plasenta Previa di RSUD Sungailiat Bangka .............................................................. 14
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Faktor Risiko Kejadian Perdarahan Anterpartum dengan Sebab Plasenta Previa di RSUD Sungailiat Bangka .............................................. 19
Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di RSUD Sungailiat Bangka...................................... 22 Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Paritas di RSUD Sungailiat Bangka .................................... 22 Gambar 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Riwayat Bedah Sesar di RSUD Sungailiat Bangka ............. 23 Gambar 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Riwayat Kuretase di RSUD Sungailiat Bangka .................. 25
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Jadwal Penelitian ..................................................................... 39 Lampiran 2 Surat Ijin Studi Pendahuluan ................................................... 40 Lampiran 3 Keterangan Kelaikan Etik ........................................................ 41 Lampiran 4 Rekomendasi Penelitian .......................................................... 42 Lampiran 5 Surat Selesai Penelitian ........................................................... 44 Lampiran 6 Hasil Analisis Program SPSS .................................................. 45 Lampiran 7 Lembar Konsultasi .................................................................. 52 Lampiran 8 Berita Acara Perbaikan Skripsi ............................................... 55
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xviii
DAFTAR SINGKATAN, ISTILAH, DAN ARTI LAMBANG
Daftar Singkatan
ANC : Antenatal Care
DSOG : Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
LITBANGKES : Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
UNAIR : Universitas Airlangga
USG : Ultrasonografi
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
SPSS : Statistical Package for Social Science
Arti Lambang
- = sampai dengan
/ = per
% = persen
> = lebih dari
< = kurang dari
≥ = lebih dari sama dengan
≤ = kurang dari sama dengan
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdarahan obstetri merupakan salah satu penyebab kematian ibu dinegara
berkembang dan merupakan penyebab (50%) dari 500.000 kematian ibu di dunia
setiap tahunnya. Di Afrika Selatan, kematian ibu akibat perdarahan menempati
peringkat ketiga sebanyak 12,4% dari seluruh kematian ibu pada tahun 2005-2007
dan sebagian besar (68,5%) disebabkan perdarahan antepartum yang sebenarnya
dapat dicegah. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012,
sebanyak 40-60% penyebab kematian ibu adalah perdarahan dan 3-4%
diantaranya adalah perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum juga
merupakan penyebab peningkatan angka kejadian kesakitan dan kematian ibu dan
janin (Departemen of Health, 2009; SDKI, 2012)
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Sungailiat Bangka pada
bulan Oktober 2015, diperoleh data kejadian perdarahan antepartum dari tahun
2012-2014 sebesar 2,6%, 2,3 %, 3,2% sedangkan kejadian perdarahan antepartum
dengan sebab plasenta previa sebesar 2,2%, 2,1%, 2,9%. Terjadi penuruna angka
kejadian perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa dari tahun 2012
hingga 2013 namun terjadi peningkatan pada tahun 2014 (RSUD Sungailiat, 2012,
2013, 2014).
Penyebab terbanyak perdarahan antepartum adalah plasenta previa dengan
angka kejadian sebesar 31% dari seluruh kejadian perdarahan antepartum.
Frekuensi plasenta previa di negara eropa sebesar 0,3-0,6 % sedangkan pada
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
negara berkembang angka kejadian 1-2 %. Plasenta previa merupakan komplikasi
yang terjadi pada 1 dari 200 persalinan (Queenan, 2012)
Prawirohardjo (2010) menyebutkan bahwa faktor risiko perdarahan
antepartum dengan sebab plasenta previia akan meningkat seiring dengan
meningkatnya usia dan paritas ibu, dimana usia ibu berisiko adalah ibu dengan
usia diatas 30 tahun dan ibu dengan paritas tinggi. Penelitian Wasnik (2015)
menemukan bahwa faktor risiko perdarahan antepartum dengan sebab plasenta
previa adalah ibu dengan usia diatas 30 tahun, multigravida, dan dengan riwayat
bedah sesar. Runiari (2014) menyebutkan bahwa peluang terjadinya plasenta
previa pada ibu dengan usia kurang 20 tahun atau lebih dari 35 tahun 5,75 kali
lebih besar dibandingkan ibu dengan usia 20-35 tahun.
Berdasarkan latar belakang diatas dengan kejadian perdarahan antepartum
yang masih tinggi yaitu sebesar 2-3% dan angka kejadian 1: 34 dari seluruh
persalinan di RSUD Sungailiat serta perlunya penatalaksanaan perdarahan
antepartum pada akar masalah maka perlu dilakukan penelitian mengingat
dampak yang ditimbulkan cukup besar, sehingga peneliti tertarik untuk
mempelajari faktor risiko yang menyebabkan perdarahan antepartum di RSUD
Sungailiat Bangka.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Apa faktor risiko penyebab terjadinya perdarahan antepartum dengan
sebab plasenta previa di RSUD Sungailiat Bangka tahun 2014 – 2015?”.
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko
yang berhubungan dengan perdarahan antepartum yang disebabkan plasenta
previa di RSUD Sungailiat Bangka tahun 2014-2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah
1) Mempelajari perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa di RSUD
Sungailiat Bangka.
2) Mempelajari faktor risiko perdarahan antepartum dengan sebab plasenta
previa di RSUD Sungailiat Bangka.
3) Menentukan hubungan faktor risiko perdarahan antepartum dengan sebab
plasenta previa di RSUD Sungailiat Bangka.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi RSUD Sungailit Bangka
Penelitian ini dapat dijadikan informasi dan masukan bagi Rumah Sakit
dalam mengembangkan mutu pelayanan kesehatan ibu dalam upaya mengurangi
risiko perdarahan dengan sebab plasenta previa melalui pendekatan faktor resiko
sejak dini pada saat pelayanan ANC dan USG sehingga dapat memberikan
perhatian lebih lanjut untuk mengurangi risiko pada ibu dan bayi.
1.4.2 Bagi Masyarakat
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan
bagi masyarakat di bidang kesehatan khususnya tentang berbagai faktor risiko
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
yang berhubungan dengan perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa
untuk pencegahan sejak dini.
1.4.3 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar dan informasi dalam
mengenali faktor risiko perdarahan antepartum sejak dini dengan pendekatan
faktor risiko saat ibu melakukan pemeriksaan ANC untuk mengurangi angka
kejadian perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa.
1.5 Risiko Penelitian
Penelitian ini tidak menimbulkan risiko secara fisik maupun mental
terhadap informan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa data
rekam medis pasien sehingga tidak berhadapan langsung dengan informan.
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perdarahan Antepartum
Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan
lebih dari 24 minggu dan sebelum persalinan. Perdarahan antepartum merupakan
perdarahan dari jalan lahir setelah usia kehamilan 28 minggu hingga sebelum
persalinan (Norwitz, 2013; Medforth, 2012).
Perdarahan antepartum disebabkan oleh adanya kelainan implantasi
plasenta (plasenta letak rendah, plasenta previa), kelainan insesrsi tali pusat atau
pembuluh darah pada selaput amnion (vasa previa) dan lepasnya plasenta sebelum
persalinan (Prawirohardjo, 2010).
Semua perdarahan dalam kehamilan kemungkinan besar dapat
membahayakan jika perdarahan tersebut mengakibatkan gangguan baik pada ibu
dan janin. Perdarahan pada trimester ketiga masih menjadi penyebab utama
morbiditas dan mortalitas perinatal. Penyebab tersering perdarahan yang
berbahaya pada akhir kehamilan adalah plasenta previa (Boyle, 2008).
2.2 Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa
2.2.1 Pengertian
Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Gejala
perdarahan awal plasenta previa pada umumnya hanya berupa perdarahan bercak
atau perdarahan ringan dan umumnya akan berhenti secara spontan. Jumlah
perdarahan yang terjadi sangat tergantung dari jenis plasenta previa. Perdarahan
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
dapat terjadi pada saat uterus merenggang dan tumbuh, tidak terasa nyeri dan
terlihat sebagai pengeluaran darah yang segar. Sering kali ditemukan
malpresentasi bagian presentasi janin. Terdapat risiko perdarahan pascapartum
yang lebih lanjut saat kekuatan retraksi segmen bawah uteri buruk setelah terjadi
plasenta previa. (Prawirohardjo, 2010; Medforth, 2012)
2.2.2 Epidemiologi
Plasenta previa banyak ditemukan pada ibu dengan kehamilan berisiko
seperti pada ibu dengan paritas tinggi, dan usia diatas 30 tahun, uterus yang cacat
serta ibu dengan kehamilan ganda. Pada beberapa rumah sakit, insiden plasenta
previa berkisar 1,7 % sampai dengan 2,9%. Insiden di negara maju lebih rendah
yakni sekitar 0,3-0,6 % dari seluruh persalinan atau kurang dari 1% yang
disebabkan berkurangnya jumlah ibu dengan paritas tinggi atau risiko tinggi.
Kejadian plasenta previa. Peningkatan penggunaan ultrasonografi dapat
meningkatkan deteksi dini plasenta previa. Kejadian plasenta previa adalah 1 dari
200 persalinan (Prawirohardjo 2010; Quennan, 2012)
2.2.3 Etiologi
Sejalan dengan bertambah besarnya rahim dan meluasnya segmen bawah
rahim ke arah proksimal memungkinkan plasenta berimplantasi pada segmen
bawah rahim dan berpindah mengikuti perluasan segmen rahim seolah plasenta
tersebut bermigrasi. Ostium uteri yang secara dinamik mendatar dan meluas
dalam persalinan kala satu bisa mengubah luas permukaan serviks yang tertutup
oleh plasenta. Fenomena ini berpengaruh pada tingkatan atau klasifikasi dari
plasenta previa ketika pemeriksaan dalam masa anternatal maupun dalam masa
internatal, baik dengan USG maupun pemeriksaan digital. Oleh karena itu,
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
pemeriksaan USG perlu diulang secara berkala dalam asuhan antenatal maupun
intranatal. Plasenta previa disebabkan oleh adanya blastokista yang berimplantasi
pada segmen bawah rahim namun belum diketahui secara pasti. Mungkin secara
kebetulan saja blastokista menimpa desidua di daerah segmen bawah rahim tanpa
latar belakang lain yang lain. Teori lain mengemukakan sebagai salah satu
penyebabnya adalah vaskularisasi desidua yang tidak memadai, mungkin sebagai
akibat dari proses radang atau atrofi (Prawirohardjo, 2010)
Ciri yang menonjol pada plasenta previa adalah perdarahan biasanya
terjadi pada akhir trimester II hingga trimester III atau sebelum persalinan,
perdarahan uterus keluar tanpa disertai rasa nyeri. Perdarahan pertama biasanya
sedikit kemudian berhenti sendiri, namun perdarahan berulng tanpa sebab yang
jelas akan timbul kembali. Pada plasenta letak rendah, perdarahan baru terjadi
pada saat mulai persalinan, bisa sedikit sampai banyak mirip dengan solusio
plasenta. Perdarahan berat disebabkan segmen bawah rahim tidak mampu
berkontraksi sekuat segmen atas rahim sehingga dapat menybabkan perdarahan
berlangsung hingga pasca persalinan. Perdarahan bisa juga bertambah disebabkan
serviks dan segmen bawah rahim pada plasenta previa lebih rapuh dan mudah
mengalami robekan. Robekan lebih mudah terjadi pada upaya pengeluaran
plasenta dengan tangan misalnya pada retensio plasenta sebagai komplikasi
plasenta akreta (Prawirohardjo, 2010)
2.3 Faktor Risiko Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa
Faktor risiko perdarahan antepartum untuk plasenta previa menurut
Prawiroharjo (2010) adalah paritas tinggi, usia lanjut, cacat rahim misal bekas
bedah cesar atau miomektomi, perokok, cacat bekas bedah cesar, plasenta yang
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
terlalu besar seperti pada kehamilan ganda dan eritoblastosis fetalis bisa yang
dapat menyebabkan pertumbuhan plasenta melebar ke segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh segmen ostium uteri internum.
Faktor predisposisi plasenta previa menurut Jordan (2014) yang
merupakan faktor risiko plasenta previa adalah usia ibu > 35 tahun, Multiparitas,
ibu dengan riwayat bedah cesar, infertilitas buatan, perokok, Alpha Feloprotein
(AFP), ibu dengan kehamilan kembar, Jarak kehamilan yang terlalu dekat serta
riwayat ibu dengan kuretase. Manuaba (2012) menambahkan bahwa mioma uteri
dan malnutrisi merupakan juga merupakan faktor risiko plasenta previa.
Faktor risiko plasenta previa menurut Mochtar dalam Norma (2013)
adalah usia ibu > 35 tahun, paritas banyak, endometrium cacat oleh karena bekas
cesar atau bekas kuretase, jarak persalinan yang dekat yaitu kurang dari 2 tahun,
mioma uteri, polip endometrium, kehamilan kembar, ibu yang merokok, riwayat
plasenta previa sebelumnya serta adanya luka jaringan parut sehingga dapat
menyebabkan hipoplasia endometrium sedangkan faktor lainnya adalah reaksi
korpus luteum melambat.
2.4 Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Perdarahan Antepartum
dengan Sebab Plasenta Previa
2.4.1 Usia
Manuaba (2012) menyebutkan bahwa faktor risiko yang meningkatkan
kejadian plasenta previa adalah usia ibu. Ibu dengan usia yang muda lebih
beresiko mengalami plasenta previa karena pertumbuhan endometrium yang
kurang subur begitu juga ibu dengan umur diatas 35 tahun karena pertumbuhan
endometrium sudah kurang subur.
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
Penelitian yang dilakukan Rambei (2008) di RSUP Dr. M. Djamil Padang,
menemukan bahwa semakin tua usia ibu maka kemungkinan untuk mengalami
plasenta previa menjadi semakin besar. Ibu dengan usia > 30 tahun beresiko 2,6
kali lipat untuk mengalami plasenta previa. Resiko plasenta previa berkembang 3
kali lebih besar pada wanita yang berusia diatas usia 30 tahun dibandingkan pada
wanita yang berusia dibawah 20 tahun. Pada ibu dengan usia > 30 tahun aliran
darah ke endometrium terganggu karena kondisi endometrium kurang subur.
2.4.2 Paritas
Pada ibu dengan paritas tinggi kejadian plasenta previa makin meningkat
karena endometrium yang masih belum sempat tumbuh (Manuaba, 2012).
Penelitian Abdat (2010) di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta didaptakan
bahwa dari 80 orang yang mengalami plasenta previa diantaranya adalah
multiparitas dan pada usia antara 30-35 tahun. Resiko terjadinya plasenta previa
meningkat seiring dengan meningkatnya usia ibu dan paritas.
Cunningham (2013) menyebutkan bahwa pengaruh paritas dengan
kejadian plasenta previa cukup besar. Hal ini disebabkan adanya respon inflamasi
dan perubahan atropi pada dinding endometrium yang menyebabkan
pertumbuhan plasenta yang melebar sehingga plasenta tumbuh menutupi bagian
segmen bawah rahim dan atau sebagian ostium uteri internum.
2.4.3 Riwayat Bedah Cesar
Manuaba (2012) menyebuttkan bahwa faktor risiko plasenta previa adalah
endometrium yang cacat, dimana terdapat bekas operasi dan menurut penelitian
yang dilakukan oleh Getahun dkk (2006) menunjukkaan bahwa riwayat bedah
cesar pada persalinan sebelumnya meningkatkan resiko terjadinya plasenta previa
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
pada kehamilan sebelumnya. Persalinan secara bedah cesar pada persalinan
pertama dan kedua meningkatkan kemungkinan plasenta previa pada kehamilan
ketiga sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan wanita yang melahirkan
pervaginam pada dua kehamilan sebelumnya. Peningkatan kejadian plasenta
previa ini diperkirakan diakibatkan oleh perubahan patologis yang terjadi pada
miometrium dan endometrium selama kehamilan karena adanya jaringan parut
bekas bedah cesar pada dinding rahim.
Perubahan patologis yang dapat terjadi meliputi pembentukan polip,
infiltrasi limfosit, dilatasi kapiler, dan infiltrasi sel darah merah bebas ke dalam
jaringan disekitar jaringan parut. Selain itu adanya jaringan parut bekas bedah
cesar juga menyebabkan implantasi plasenta yang tidak optimal, peningkatan
kejadian malformasi vaskuler, dan penigkatan kerentanan pembuluh darah.
Kehamilan kedua yang hanya berjarak satu tahun setelah bedah cesar pada
persalinan sebelumnya juga meningkatkan kecenderungan kejadian plasenta
previa.
2.4.4 Riwayat Kuretase
Menurut Manuaba (2012) faktor risiko plasenta previa adalah
endometrium yang cacat, dimana terdapat bekas persalinan yang berulang
dengan jarak yang pendek, bekas operasi seperti bekas kuretase/ plasenta manual,
perubahan pada endometrium pada mioma atau polip serta pada malnutrisi.
Keadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan plasenta harus
tumbuh meluas untuk memenuhi kebutuhan janin, sehingga plasenta tumbuh
meluas dan mendekati atau menutupi ostium uteri internum. Kondisi endometrium
yang kurang baik juga menyebabkan zigot mencari tempat implantasi yang baik
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
seperti ostium uteri internum. Ttindakan operatif yang dilakukan baik vacum
aspiration(VA) dan dilatation and sharp curettage meningkatkan terjadinya
adhesi senhingga pada dinding endometrium yang akan menghambat
pertumbuhan endometrium pada kehamilan berikutnya, serta dapat menyebabkan
pertumbuhan plasenta meluas kebagian ostium uteri internum untuk mencukupi
kebutuhan janin (Martaadisoebroto, 2013).
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Faktor Risiko Kejadian Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa di RSUD Sungailiat Bangka
Ket : = Diteliti = Tidak diteliti
Vaskularisasi desidua berkurang
Atropi desidua Hipoplasia
endometrium
Perdarahan Antepartum
Paritas
Endometrium kurang subur
Trauma pada bagian basalis
Usia Riwayat kuretase Riwayat bedah sesar
Terapi Infertilitas
Mioma uteri/polip
Kehamilan kembar
Jarak kehamilan
Pengkonsumsi kokain
Malnutrisi
Perokok
Plasenta Previa
Riwayat plasenta previa
Vasa Previa
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
Faktor risiko yang dapat menyebabkan trauma pada dinding endometrium
adalah tindakan medis seperti bedah cesar dan kuretase kuretase sebelumnya.
Sedangkan faktor risiko lain adalah usia ibu, paritas, riwayat bedah cesar, riwayat
kuretase, jarak kehmilan, kehamilan kembar, terapi infertilitas, mioma uteri/polip,
perokok, malnutrisi, pengkonsumsi kokain serta riwayat plasenta previa
sebelumnya.
Trauma pada bagian basalis dinding endomertium pada ibu dengan riwayat
bedah cesar dan riwayat kuretase dapat menyebabkan hipoplasia pada dinding
endometrium sehingga menyebabkan keadaan endometrium kurang subur.
Endometrium yang kurang subur dan adanya atrofi desidua juga dapat
menyebabkan hipoplasia pada dinding endometrium yang dapat mengakibatkan
vaskularisasi pada endometrium menjadi berkurang. Pertumbuhan plasenta yang
melebar pada daerah segmen bawah rahim atau ostium uteri internum terjadi
karena berkurangnya vaskularisasi dinding endometrium yang dapat
menyebabkan perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa
3.2 Hipotesis Penelitian
Usia, paritas, riwayat bedah cesar, dan riwayat kuretase merupakan faktor
risiko perdarahan anteppartum dengan sebab plasenta previa di RSUD Sungailiat
Bangka
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah cross secctional yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara faktor risiko perdarahan dengan kejadian perdarahan
antepartum dengan sebab plasenta previa.
4.2 Rancangan Penelitian
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian Faktor Risiko Kejadian Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa di RSUD Sungailiat Bangka
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dan ibu bersalin
yang dirawat di ruang bersalian RSUD Sungailiat dari 1 Juli 2014- 1 Juli 2015
sebanyak 994 orang.
Perdarahan Antepartum +/-
Usia
Riwayat bedah sesar
Paritas
Riwayat kuretase
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
4.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil dan ibu bersalin yang dirawat
di ruang bersalian RSUD Sungailiat yang diambil pada tanggal 1 Juli 2014 - 1 Juli
2015 yang dihitung dengan menggunakan rumus Hidayat (2007) :
( )
)
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
d = penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang
diinginkan (0,1)
Maka besar sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( )
99,93
Maka besar sampel sebanyak 100 orang, dengan kriteria sampel terdiri dari
kriteria inklusi dan ekslusi.
Kriteria inklusi :
(1) Ibu dengan umur kehamilan ≥ 28 minggu
(2) Memiliki catatan rekam medis lengkap di RSUD Sungailiat tahun 2014-
2015.
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
Kriteria eksklusi :
(1) Ibu hamil dan bersalin dengan perdarahan antepartum atas indikasi solusio
plasenta
(2) Data rekam medik ibu bersalin yang tidak lengkap
Kemudian pengambilan sampel untuk perdarahan antepartum dengan
sebab plasenta previa dipilih dengan simple random sampling kemudian data
dilihat di catatan rekam medis.
4.4 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang bersalin RSUD Sungailiat Bangka.
4.5 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni tahun 2016.
4.6 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel depeden adalah perdarahan
antepartum dengan sebab plasenta previa, sedangkan yang menjadi variabel
independent adalah faktor risiko perdarahan antepartum dengan sebab plasenta
previa seperti usia, paritas, riwayat bedah cesar, dan riwayat kuretase.
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
4.7 Definisi Operasional
Tabel 4.1 Defenisi Operasional Faktor Risiko Kejadian Perdarahan Antepartum dengan sebab Plasenta Previa di RSUD Sungailiat Bangka
No
Variabel Sub Variabel
Definisi Operasional Indikator dan Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
1 Dependen : Perdarahan Antepartum dengan sebab plasenta previa
Perdarahan Antepartum dengan sebab plasenta previa
Perdarahan pervaginam dengan sebab plasenta previa yang tercatat di rekam medik
Keluar darah merah segar tanpa disertai nyeri Alat ukur : Rekam Medik
1) Perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa
2) Tidak perdarahan Antepartum dengan sebab plasenta previa
Nominal
2 Independen : Faktor Risiko Perdarahan Antepartum dengan sebab plasenta previa
Usia Kelompok umur ibu saat kehamilan yang berisiko mengalami perdarahan dengan sebab plasenta previa saat didiagnosa yang tercatat dalam rekam medik..
Umur ibu 1) < 20 tahun 2) 20-35 tahun 3) > 35 tahun
Alat ukur: Rekam Medik
1) Umur berisiko tinggi ( > 35 tahun dan < 20)
2) Umur berisiko rendah (20-35 tahun)
Nominal
3 Paritas Jumlah janin yang pernah dilahirkan hidup/meninggal saat didiagnosa yang berisiko mengalami perdarahan dengan sebab plasenta previa yang tercatat di rekam medik.
Jumlah janin yang pernah dilahirkan
1) 1 2) 2-4 3) ≥5
Alat ukur: Rekam Medik
1) Multipara 2) Primipara
Nominal
Riwayat bedah sesar
Tindakan pertolongan persalinan yang pernah dialami dengan metode bedah sesar saat didiagnosa yang berisiko mengalami perdarahan dengan plasenta previa tercatat di rekam medik
Riwayat persalinan sebelumnya yang tertulis secara bedah cesar Alat ukur: Rekam Medik
1) Ada riwayat bedah sesar
2) Tidak ada riwayat bedah sesar
Nominal
5 Riwayat kuretase
Tndakan medis berupa kuretase yang dialami ibu sebelumnya saat didiagnosa yang berisiko mengalami perdarahan dengan plasenta previa yang tercatat direkam medik
Riwayat persalinan sebelumnya yang tertulis pernah kuretase Alat ukur: Rekam Medik
1) Ada riwayat kuretase
2) Tidak ada riwayat kuretase
Nominal
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
4.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
4.6.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu
rekam medis di RSUD Sungailiat Bangka.
4.7 Pengolahan dan Analisis Data
4.7.1 Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan kemudian diolah dengan langkah–langkah
sebagai berikut :
1) Memeriksa kembali data yang diperoleh untuk melihat kebenaran data
sebelum dilakukan pengolahan data.
2) Pengkodean data dengan cara mengubah data dalam bentuk kalimat atau
huruf kemudian dikelompokkan kedalam kategri yang sama sesuai dengan
definisi operasional.
3) Mengelompokkan data setelah pengkodean dengan cara dimasukkan ke
dalam master tabel atau data base komputer untuk dibuat distribusi frekuensi
sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi.
4) Data yang telah dikelompokkan dilakukan pengecekan ulang untuk
menghindari kesalahan pengkodean, kelengkapan data selanjutnya dilakukan
koreksi/perbaikan .
4.7.2 Analisis Data
Data yang dikumpulkan kemudioan diolah dan dianalisis menggunakan
bantuan program statistik SPSS versi 17. Data disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dan dideskripsikan dalam bentuk narasi. Uji Chi-Square pada
analisis bivariat digunakan untuk menggambarkan hubungan variabel.
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
4.8 Kerangka Operasional
Kerangka operasional dalam penelitian ini dimulai dari mendesain hingga
menganalisis data, hingga penyusunan laporan.
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Faktor Risiko Kejadian Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa di RSUD Sungailiat Bangka
4.9 Ethical Clearance
4.9.1 Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan dan privacy sampel dalam penelitian ini,
identitas pasien tidak dicantumkan. Peneliti hanya menulis nomer dan kode pada
masing-masing lembar pengumpul data.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dan bersalin yang dirawat di RSUD Sungailiat tahun 2014-2015 sebanyak 994.
Pengumpulan data menggunakan data skunder yang diambil dari rekam medis RSUD Sungailiat Bangka
Pengolahan data melalui pemeriksaan, pengkodean, pengelompokan dan pengecekan ulang
Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat
Penyajian data hasil penelitian
Laporan Penelitian
Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil dan ibu bersalin yang dirawat di ruang bersalian RSUD Sungailiat yang diambil pada tanggal 1 Juli 2014 - 1 Juli
2015 sebanyak 100 orang, dipilih menggunakan simple random sampling
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
4.9.2 Confidentiality (kerahasiaan)
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan usulan
penelitian untuk mendapat persetujuan dari Komisi Etika Penelitian Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya untuk menjamin kerahasiaan terkait
masalah etik penelitian.
4.9.3 Perijinan
Pengambilan data penelitian akan dilakukan setelah mengurus surat izin di
bagian sekretariat S1 pendidikan bidan fakultas kedokteran UNAIR, kemudian
dilanjutkan dengan mengurus perijinan kepada LITBANGKES kabupaten Bangka
dan RSUD Sungailiat. Penelitian ini segera dilakukan setelah mendapatkan
persetujuan dari semua pihak.
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
BAB 5
HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum RSUD Sungailiat Bangka
RSUD Sungailiat merupakan salah satu Rumah Sakit milik Pemerintah
Kabupaten Bangka. Pada awal peresmian pada tanggal 12 November 1970 Rumah
Sakit ini merupakan Sakit Paru dan Rumah Sakit Kelas D dengan nama Rumah
Sakit Paru Misi Khatolik kemudian dinasionalisikan menjadi RSUD Sungailiat.
Pada tahun 1996 Kelas Rumah Sakit ditingkatkan menjadi Kelas C berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 539/ Menkes SK/
VI/ 1996 dan pelaksanaan operasionalnya disahkan pada tanggal 24 Januari 1997
melalui Surat Keputusan Bupati Bangka Nomor : 180/ 02/ VI/ 1997 kemudian
diresmikan pada tanggal 26 Februari1997. Perpanjangan izin operasional melalui
keputusan Bupati Bangka Nomor ; 188. 45/ 797/ Kes/ 2011 tanggal 16 Desember
2011. Tanggal 29 Juni 2012 RSUD Sungailiat telah mendapatkan sertifikat
akreditasi rumah sakit 5 (lima) pelayanan yang merupakan standar pelayanan
rumah sakit yang dikeluarkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit untuk
peningkatan layanan Rumah Sakit.
Salah satu pelayanan yang diberikan di RSUD Sungailiat Bangka adalah
pelayanan kehamilan dan dan gangguan pada kandungan di Ruang Bersalin yang
memiliki 3 VK kamar bersalin dan 18 kamar rawat inap untuk ibu postpartum dan
gangguan ginekologi. Tenaga yang ada diruang bersalin terdiri dari 18 bidan dan 4
DSOG.
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
5.2 Hasil Penelitian
Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015 Gambar 5.1 menunjukan bahwa responden terbanyak 27 %adalah usia 25-
29 tahun, namun dalam penelitian ini masih terdapat ibu hamil dengan usia risiko
tinggi yaitu ibu dengan usia > 35 tahun dan < 20 tahun.
Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Paritas di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015
0
5
10
15
20
25
30
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
USIA
0
5
10
15
20
25
30
1 2 3 4 5 6
Paritas
7 orang 7 %
27 orang 27 %
11 orang 11 %
13 orang 13 %
27 orang 27 %
27orang 27 % 21 orang
21 %
4 orang 4 % 1 orang
1 %
25 orang 25 %
24 orang 24 %
10 orang 10 %
3 orang 3 %
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23
Gambar 5.2 menunjukan bahwa responden terbanyak 27 %adalah paritas 1
namun masih terdapat sebagian ibu yang memiliki paritas lebih dari dua yang
mengindikasikan keluarga berencana masih belum berhasil sepenuhnya.
Tabel 5.1 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Berdasarkan Usia dan Paritas di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015
Usia Paritas
1 2 3 4 5 6 % % % % % %
15-19 22,2 0 0 9,1 0 0 20-24 25,9 16 4,2 9,1 0 0 25-29 33,3 40 33,3 0 0 0 30-34 14,8 32 29,2 54,5 20 0 35-39 3,7 8 33,3 18,2 50 100 40-44 0 4 0 9,1 20 0 45-50 0 0 0 0 10 0
Jumlah 100 100 100 100 100 100 Tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden paling banyak terdapat pada usia
25-34 tahun dengan paritas 2, dimana usia tersebut merupakan usia reproduktif.
Gambar 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kelompok riwayat bedah sesar di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015
0
20
40
60
80
100
Ya Tidak
Riwayat Bedah Sesar
12 orang 12 %
88 orang 88 %
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
Gambar 5.3 menunjukan bahwa responden terbanyak 88 %adalah ibu yang
tidak memiliki riwayat bedah sesar. Sebagian besar ibu dengan riwayat bedah
sesar memiliki riwayat bedah sesar atas indikasi komplikasi pada ibu dan janin.
Tabel 5.2 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Berdasarkan Usia dan Riwayat Bedah Sesar di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015
Usia Riwayat bedah cesar
Ya Tidak % %
15-19 0 7,95 20-24 0 14,77 25-29 33,33 26,13 30-34 50 23,87 35-39 16,67 21,60 40-44 0 4,54 45-50 0 1,14
Jumlah 100 100 Tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden yang memiliki riwayat bedah
sesar paling banyak pada ibu dengan usia 30-34 tahun, dimana usia tersebut
merupakan usia reproduktif.
Tabel 5.3 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Berdasarkan Paritas dan Riwayat Bedah Sesar di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-
2015
Paritas Riwayat bedah cesar
Ya Tidak % %
1 0 30,6 2 50 21,6 3 25 23,8 4 8,33 11,4 5 8,33 10,3 6 8,33 2,3
Jumlah 100 100
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden yang memiliki riwayat bedah
sesar paling banyak terjadi pada ibu yang memiliki paritas 2. Pada tabel distribusi
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
usia dan paritas terdapat ibu dengan yang memiliki paritas 2 adalah ibu dengan
usia 25-34 tahun.
Gambar 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Riwayat Kuretase di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015 Gambar 5.4 menunjukan bahwa responden terbanyak 85 %adalah ibu yang
tidak memiliki riwayat kuretase. Sebagian besar ibu yang memiliki riwayat
kuretase disebabakan karena ibu mengalami abortus inkomplit sebelumnya.
Tabel 5.4 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Berdasarkan Usia dan Riwayat Kuretase di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015
Usia Riwayat kuretase
Ya Tidak % %
15-19 6,7 7,1 20-24 13,3 12,9 25-29 13,3 29,4 30-34 6,7 30,6 35-39 33,3 18,8 40-44 26,7 0 45-50 0 1,2
Jumlah 100 100
0
20
40
60
80
100
Ya Tidak
Riwayat Kuretase 85 orang
85 %
15 orang 15 %
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan riwayat
kuretase paling banyak ditemukan pada ibu dengan usia 35-44 tahun.
Tabel 5.5 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Berdasarkan Paritas dan Riwayat Kuretase di RSUD Sungailiat Bangka tahun
2014-2015
Paritas Riwayat kuretase
Ya Tidak % %
1 0 31,7 2 13,3 27,1 3 40 21,2 4 20 9,4 5 26,7 7,1 6 0 3,5
Jumlah 100 100 Tabel 5.5 menunjukkan responden yang menmiliki riwayat kuretase
terbanyak pada ibu yang memiliki paritas 3.
5.2.2 Faktor Risiko Perdarahan Antepartum
Tabel 5.6 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa Berdasarkan Usia di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015
Usia
Perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa
Ya Tidak % %
15-19 8,3 6,6 20-24 0 17,1 25-29 16,7 30,3 30-34 33,3 25 35-39 25 19,7 40-44 16,7 0 45-50 0 1,3
Jumlah 100 100 Berdasarkan tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa angka kejadian
perdarahan paling banyak 33,3%terjadi pada usia lebih dari 30 tahun. Berdasarkan
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
hasil analisis chi- square, didapatkan nilai p = 0,037 artinya ada hubungan yang
bermakna antara usia ibu dengan kejadian perdarahan antepartum.
Tabel 5.7 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa Berdasarkan Paritas di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015
Paritas
Perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa
Ya Tidak % %
1 8,33 32,9 2 25 25 3 29,2 22,4 4 20,9 7,9 5 8,33 10,5 6 8,33 1,3
Jumlah 100 100 Berdasarkan tabel 5.7 dapat disimpulkan bahwa angka kejadian
perdarahan paling banyak 29,2% terjadi pada ibu dengan paritas 3. Berdasarkan
hasil analisis chi- square, didapatkan nilai p = 0,018 artinya terdapat hubungan
yang bermakna antara paritas dengan kejadian perdarahan antepartum.
Tabel 5.8 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa Berdasarkan Riwayat Bedah Sesar di RSUD Sungailiat Bangka Tahun 2014-2015
Riwayat bedah cesar
Perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa
Ya Tidak % %
Ya 50 20,5 Tidak 50 79,5
Jumlah 100 100 Hasil analisis tabel 5.8 menunjukkan bahwa ibu yang mengalami
perdarahan anteparum dengan sebab plasenta previa sebanyak 50% memiliki
riwayat bedah cesar. Berdasarkan hasil analisis chi- square, didapatkan nilai p =
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
0,035 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat bedah sesar
dengan kejadian perdarahan antepartum.
Tabel 5.9 Distribusi dan Frekuensi Responden Dalam Persen Perdarahan Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa Berdasarkan Riwayat Kuretase di RSUD Sungailiat Bangka tahun 2014-2015
Riwayat kuretase
Perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa
Ya Tidak % %
Ya 53,3 18,8 Tidak 46,7 81,2
Jumlah 100 100 Hasil analisis tabel 5.9 menunjukkan bahwa ibu yang mengalami
perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa sebanyak 53,3% memiliki
riwayat kuretase. Berdasarkan hasil analisis chi- square, didapatkan nilai p =
0,008 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara kuretase dengan kejadian
perdarahan antepartum.
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
BAB 6
PEMBAHASAN
6.1 Hubungan Usia dan Kejadian Perdarahan Antepartum dengan Sebab
Plasenta Previa
Hasil penelitian ini menunjukkan kejadian perdarahan paling banyak
33,3%terjadi pada usia lebih dari 30 tahun. Hasil uji statistik antar usia dan
kejadian perdarahan dengan sebab plasenta previa didapatkan nilai p sebesar
0,037, hal ini menunjukkan ada hubungan antara usia dan kejadian perdarahan
antepartum dengan sebab plasenta previa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rambei
(2008) di RSUP Dr. M. Djamil Padang yang menyebutkan bahwa risiko untuk
mengalami plasenta previa meningkat seiring meningkatnya umur ibu, dimana ibu
dengan usia lebih dari 30 tahun berisiko mengalami plasenta previa 2,6 kali lipat
dan berkembang 3 kali lebih besar dibandingkan pada ibu yang berusia dibawah
20 tahun. Hal ini disebabkan kondisi endometrium yang kurang subur sehingga
aliran darah ke endometrium terganggu. Kionodo (2008) menyebutkan bahwa
meningkatnya usia ibu akan menyebabkan perfurasi dan infrak pada plasenta
karena adanya perubahan pada dinding uterus uterus sehingga terjadilah
perubahan ukuran plasenta yang menyebabkan pertumbuhan plasenta melebar ke
bagian segmen bawah rahim serta menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri
internum.
Hal ini sesuai dengan teori Manuaba (2012) yang menyebutkan bahwa ibu
yang berisiko mengalami plasenta previa adaah ibu dengan umur diatas 35 tahun
karena terjadinya penurunan kualitas pertumbuhan dinding endometrium
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
disebabkan karena kondisi endometrium kurang subur, sedangkan pada ibu
dengan usia lebih muda pertumbuhan dinding endometrium belum sempurna.
Hasil penjelasan diatas menunjukkan bahwa semakin meningkat usia ibu
maka kejadian perdarahan antepartum dengan sebab plaenta previa juga
meningkat, hal ini dipengaruhi oleh penurunan kulaitas dan kematanga dinding
pertumbuhan endometrium sehingga usia merupakan faktor risiko perdarahan
antepartum.
Penelitian yang tidak sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Choden (2011) yang menyebutkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara usia dan kejadian perdarahan antepartum yang disebakan
oleh plasenta previa. Perbedaan dengan penelitian ini adalah klasifikasi umur yang
digunakan sehingga terjadi perbedaan hasil.
6.2 Hubungan Paritas dan Kejadian Perdarahan Antepartum dengan
Sebab Plasenta Previa
Hasil penelitian ini menunjukan kejadian perdarahan paling banyak 29,2%
terjadi pada ibu dengan paritas 3. Hasil uji antara usia dan kejadian perdarahan
dengan sebab plasenta previa didaptakan nilai p sebesar 0,018, hal ini
menunjukkan ada hubungan antara paritas dan kejadian perdarahan antepartum
dengan sebab plasenta previa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Abdat (2010) di Rumah Sakit
Dr. Moewardi Surakarta yang menemukan bahwa dari 80 orang responden yang
mengalami plasenta previa sebagian besar adalah ibu multipara. Risiko plasenta
previa meningkat seiring dengan meningkatnya paritas ibu. Penelitian Kurniawan
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
(2015) di Rumah Sakit Umum Cut Mutia juga menemukan bahwa ibu dengan
paritas ≥ 3 memiliki risiko 7 kali lebih besar untuk mengalami plasenta previa.
Pengaruh paritas dengan kejadian plasenta previa cukup besar, hal ini
disebabkan kondisi endometrium masih belum sempat tumbuh. Pada ibu dengan
multipara terjadilah jaringan parut yang menyebabkan peredaran darah ke dinding
endometrium tidak adekuat sehingga plasenta menjadi lebih tipis dan tumbuh
lebih luas untuk mencari suplai bagi janin. Perubahan pembuluh darah pada
daerah implantasi menyebabkan penuruna suplai darah ke endometrium sehingga
untuk kehamilan berrikutnya dibutuhkan daerah yang luas untuk pertumbuhan
plasenta sehingga hal ini meningkatkan risiko plasenta previa pada kehamilan
berikutnya (Cunningham, 2013; Manuaba 2012; Kurniawan, 2015)
Semakin sering ibu hamil dan melahirkan akan menyebabkan perubahan
pada dinding endometrium berupa parut yang dapat menyebabkan pertumbuhan
abnormal plasenta karena plasenta tumbuh meluas untuk memenuhi kebutuhan
janin, hal ini dapat meningkatkan risiko kejadian perdarahan antepartum
Penelitian yang tidak mendukung penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Choden (2011) yang menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan
antara paritas dan kejadian plasenta previa. Perbedaan dengan penelitian ini
adalah klasifikasi paritas yang digunakan.
6.3 Hubungan Riwayat Bedah Cesar dan Kejadian Perdarahan
Antepartum dengan Sebab Plasenta Previa
Hasil penelitian ini menunjukan ibu yang mengalami perdarahan
anteparum dengan sebab plasenta previa sebanyak 50% memiliki riwayat bedah
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32
cesar. Hasil uji antara riwayat bedah cesar dan kejadian perdarahan dengan sebab
plasenta previa didaptakan nilai p sebesar 0,035, hal ini menunjukkan ada
hubungan antara riwayat bedah sesar dan kejadian perdarahan antepartum dengan
sebab plasenta previa.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Getahun
(2006) menunjukkaan bahwa riwayat bedah sesar pada persalinan sebelumnya
meningkatkan resiko terjadinya plasenta previa. Persalinan secara bedah pada
persalinan pertama dan kedua meningkatkan kemungkinan plasenta previa dua
kali lipat pada kehamilan ketiga dibandingkan ibu yang melahirkan pervaginam
pada dua kehamilan sebelumnya. Peningkatan kejadian plasenta diperkirakan
diakibatkan oleh perubahan patologis yang terjadi pada miometrium dan
endometrium selama kehamilan karena adanya jaringan parut bekas bedah pada
dinding rahim meliputi pembentukan polip, infiltrasi limfosit, dilatasi kapiler, dan
infiltrasi sel darah merah bebas ke dalam jaringan disekitar jaringan parut. Selain
itu adanya jaringan parut bekas bedah sesar juga menyebabkan implantasi
plasenta yang tidak optimal, peningkatan kejadian malformasi vaskuler, dan
penigkatan kerentanan pembuluh darah. Kehamilan kedua yang hanya berjarak
satu tahun setelah bedah pada persalinan sebelumnya juga meningkatkan
kecenderungan kejadian plasenta previa. Hal ini didukung oleh teori
Prawirohardjo (2010) yang menyebutkan bahwa pada ibu yang memiliki cacat
bekas bedah sesar insiden plasenta previa 2-3 kali lipat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang memiliki riwayat bedah
sesar memiliki risiko terjadi perdarahan antepartum, hal tersebut dipengaruhi
perubahan endometrium akibat bekas bedah sesar yang memungkinkan plasenta
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
mencari dan memperluas daerah implantasi untuk memenuhi kebutuhan janin,
sehingga ibu yang memiliki riwayat bedah sesar berisiko mengalami plasenta
previa.
Penelitian ini tidak didukung penelitian yang dilakukan oleh Choen (2011)
yang menyebutkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara riwayat
bedah sesar dan kejadian plasenta previa. Perbedaan dengan penelitian ini adalah
jumlah sampel dan teknik pengambilan sampel.
6.4 Hubungan Riwayat Kuretase Dan Kejadian Perdarahan Antepartum
dengan Sebab Plasenta Previa
Hasil penelitian ini menunjukan ibu yang mengalami perdarahan
antepartum dengan sebab plasenta previa sebanyak 53,3% memiliki riwayat
kuretase. Hasil uji antara riwayat bedah cesar dan kejadian perdarahan dengan
sebab plasenta previa didaptakan nilai p sebesar 0,008, hal ini menunjukkan ada
hubungan antara riwayat kuretase dan kejadian perdarahan antepartum dengan
Penelitian yang sejalan adalah penelitian yang dilakukan oleh Kaur (2015)
yang menyebutkan bahwa riwayat kuretase merupkan salah satu faktor risiko
terjadinya plasenta previa yang menyebabkan perdarahan antepartum. Menurut
Tuzovic (2003) dan Bajwa (2013) dalam Kaur (2015) dilatasi dan kuretase
merupakan salah satu faktor risiko terjadinya plasenta previa hal tersebut
disebabkan meningkatnya angka kejadian abortus, dimana sebagian besar ibu
yang mengalami aborus mendapatkan tindakan lanjutan berupa kuretase.
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah penelitian Choen
(2011) yang menyebutkan terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
kuretase dan kejadian plasenta previa. Faktor risiko plasenta previa adalah
endometrium yang cacat bekas operasi seperti bekas kuretase/ plasenta manual.
Keadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan plasenta harus tumbuh
meluas untuk memenuhi kebutuhan janin, sehingga plasenta tumbuh meluas dan
mendekati atau menutupi ostium uteri internum. (Manuaba, 2012;
Martaadisoebroto, 2013).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang memiliki riwayat
kuretase meningkatkan risiko terjadinnya perdarahan antepartum. Pertumbuhan
endometrium yang tidak optimal menyebabkan plasenta mencari tempat untuk
berimplantasi untuk memenuhi kebutuhan janin, hal ini disebabkan keadaan
endometrium tidak subur akibat dari tindakan kuretase yang meningkat seiring
meningkatnya angka kejadian abortus sehingga riwayat kuretase merupakan
faktor risiko kejadian perdarahan antepartum.
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Perdarahan antepartum dengan sebab plasenta previa di ruang bersalin
RSUD Sungailiat Bangka sebesar 24%
7.1.2 Faktor risiko perdarahan antepartum di RSUD Sungailiat Bangka adalah
ibu dengan usia lebih dari 30 tahun, ibu yang memiliki paritas sebanyak 3
kali kehamilan, ibu dengan riwayat bedah sesar, dan ibu dengan
riwayat kuretase
7.1.3 Faktor risiko perdarahan antepartum di RSUD Sungailiat Bangka adalah
usia ibu, paritas, riwayat bedah sesar, dan riwayat kuretase
7.2 Saran
7.2.1 Bagi RSUD Sungailit Bangka
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi Rumah Sakit
untuk memberikan perhatian lebih lanjut mengenai perdarahan antepartum melaui
pendekatan faktor risiko seperti usia, paritas, riwayat bedah sesar, dan riwayat
kuretase pada saat ibu melakukan pemeriksaan ANC sehingga ibu bisa
medapatkan penanganan yang tepat pada saat terjadi perdarahan antepartum untuk
mengurangi risiko pada ibu dan bayi.
7.2.2 Bagi Masyarakat
Ibu sebaiknya hamil di usia reproduktif serta melakukan pemeriksaan
kehamilan sejak dini untuk mengetahui berbagai faktor risiko yang dapat
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
menyebabkan perdarahan antepartum melaui pemeriksaan ANC rutin dan
pemeriksaan USG.
7.2.3 Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar dalam mengenali faktor
risiko perdarahan antepartum sejak dini dengan pendekatan faktor risiko saat ibu
melakukan pemeriksaan ANC untuk mengurangi angka kejadian perdarahan
antepartum dan untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan uji spesifitas dan uji
sensitivitas agar dapat dijadikan referensi untuk melakukan penapisan terhadap
perdarahan antepartum.
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
DAFTAR PUSTAKA
Abdat AU. 2010. “Hubungan antara Paritas Ibu dengan Kejadian Plasenta Previa di RS dr. Moewardi Surakarta”. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Boyle, M. 2008. Kedaruratan dalam Persalinan: Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC Choden P, Lertbunnaphong T, Wongwananuruk T, Boriboonhirunsarn D. 2011. Prevalance of Pregnancy with Placenta Previa in Siriraj Hospital. Sirjaj Med J 63(6); 191-195 Cunningham, F et al. 2013. Obstetri Williams Ed. 23 Vol 2. Jakarta: EGC Departement of Health. Saving Mothers 2005-2007. Fourth Report on Confidential Enquiries into Maternal Death in South Africa. Pretoria. Departemen of Health; 2009 Ganon, R. 2009. Guideline for Management Vasa Previa.. SOGC Clinical Practice Guideline no. 231 Agust 2009 Getahun, Yinka Oyelese, Salihu, dan Ananth. 2006. Previous Cesarean Delivery and Risks of Placenta Previa and Placental Abruption, Obstetrics & Ginecology edition April 2006-Volume 107-Issue 4 pp 771-778
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Surabaya: Salemba Medika Jordan R, Engstrom J, Marfell J, Farley C. 2014 Prenatal and Postnatal Care: A Woman-Centered Approach.England: Willey-Blackwell
Kaur B, Dhar T, Sotui I. 2015. Incidence, Risk Factor and Neonatal outcomes of Placenta Previa Presenting as Antepartum Hemorrhage In Tertiary Care Centre of North India. International Journal of Basic and Applied Medical Scienes 5(3); 58-61 Kiodono P, Wandabwa J, Doyle P. 2008.Risk Factor for Placenta Previa Presenting with Serve vaginal bleeding in Mulago Hospital, Kampala, Uganda. African Health Scienes 8(1); 44-49 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI Leveno, K. 2013. Obtetri Williams: Panduan Ringkas, Ed. 25. Jakarta: EGC Manuaba, I. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk Pendidikan Bidan, Ed. 2. Jakarta: EGC
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
Martaadisoebrata, D. 2013. Obstetri patologi : Ilmu Kesehtan Reproduksi. Jakarta; EGC Medforth J, et al. Walker A. 2012. Kebidanan Oxford : Dari Bidan untuk Bidan. Jakarta: EGC Runiari N. 2014. Usia dan Paritas dengan Plasenta Previa pada Ibu Bersalin. Jurnal Gema Keperawatan 7 (1). Royal Collage of Obstetrican and Gynecologist. 2011. Antepartum Haemorrhage Green top Guideline no.63. London. RCOG; 2011 Norwitz E, Schorge J. 2013. Obstetrics and Gynecology at Glance Fourth Edition. England: Jhon Willey & Son Ltd. Obstetric & Gynecology. 2008. Joint Review Commite on Education in Diagnostic Medical Sonography Article Nec Part IV Obgyn Vascular Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Queenan J, Spong C, Lockwood C. 2012. Queenan’s Management of High Risk Pregnancy An Evidence-Based Approach sixth edition. England. Willey Blackwell
Rambei I. 2008. “Gambaran Faktor Resiko pada Kasus Plasenta Previa di RSUP Dr.M. Djamil Padang periode Januari 2005-Desember 2006”. Tesis. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang Sastroasmoro, Sudigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Jakarta : Sagung Seto Triana A dkk. 2015. Buku Ajar Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal: Penuntun Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta: Deepublish Trianingsih, I. 2015. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Timbulnya Kejadian Plasenta Previa. Jurnal Kedokteran Yarsi 23(2); 103-113 Urganci, Cromwell, Edozien, Smith, Onwere, Mahmood, Templeton dan Ja H van derr Meulen. 2011. Risk of placenta previa in second birth after first cesarean section; a population-based study and meta-analysis. BMC Pregnancy Childbirth vol 11 (2011)
Wasnik S, Naiknaware S. 2015. Antepartum Haemorrhage: causes & Its Effects on Mother and Child: An Evaluation. Obstetrics & Gynecology International Journal 3(1); 1-5
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
No Kegiatan Bulan
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
PERSIAPAN 1 Mengindentifikasi masalah 2 Studi kepustakaan /Pengambilan judul 3 Penyusunan proposal
4 Mengurus perizinan studi pendahuluan dan menyusun instrument penelitian
5 Seminar proposal 6 Revisi proposal
PELAKSANAAN 1 Perizinan penelitian dan administrasi 2 Pengumpulan data 3 Pengolahan data 4 Analisis Data 5 Pembuatan laporan 6 Konsul dan bimbingan laporan 7 Seminar hasil penelitian/skripsi
TAHAP AKHIR 1 Revisi 2 Penyusunan Artikel 3 Penyerahan laporan akhir
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
UNIVERSITAS AIRLANGGAFAKUL「rAS KEDOKTERAN
PROGltAM STUDIPENDIDIKAN BIDANJl Ma卜」cn prOfDr MOcstOpo・ 17 Surabaヽ a60131 rd,031‐ 5020251,5030152‐ 3 ps、、,161 Fax:031‐ 5022472
NoLampPcrihal
, l9?T /L;N3. 1 . t /r,pd-ps pBi2o 1 5
:-: Permohonan Ijin Siudi Pendahul,ran
23 Novcmbcr 2015
Program Studimohon untuk
Kcpadi.: -r'iir.
DirekturRSUD SungailiatKab. Bangka
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya kegiatanPendidikan Bidan Fakultas Ke.lokreraq Universrtasmahasisrva karni :
Nama' Ernestr Damel,,lnaNIM : 0114111.23046.ludul : Faktor resiko yang rlempengirruhiRSUD Sungailiat Bangka.
penelitran nrahasi srvaAirlangga. rnaka karni
ke.ladian perdarahan anteparturn di
dapat diberikan ijin urrtuk melakukar sii'di pendahuluan di ternpat saudara pada llulanNovember- Desember l,l 1 _5.
Aias perhatian dan kerlasama::rt- kam uc..pkirn rerima kasih.
, dr, Sp.OG(K)NIP_:19540930198111 1001
Program Studi
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
KETI R`ヽN(}AN K〕・1,AIKAN ElIK
(“ 1'「 l`HI(.AL(` LEARへNCE")
卜0.495′ EC/KI PttTК[l:A/2016
KOMIⅧ ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKl」 LTAS KEDOKttRAN UNIVERSITASALコ ヘNGGA SURABAYへ π LAH M腱 NIPELだARI SECARA SEKSAν lA RANCANGAN
PENELITIAN YANG DWSUI″ KAN, IⅥAKA DENGノ 憫 INI MENYATAKAN BAHNK
夏 NELITIAN BEttUL:
FAKTOR RISEζD KEJADIAN PERDARAⅡ AN ANTEPARTUPIDI RSUDSUNGAILIAT BANGKA
PENELI「IUTAMA:
ERNESTY DAⅣ lEYANA
岬 /LEWi IIBAGA/TEMPAT PENELITIAN:
RSUD Sllngailial Bangk:l
:DINYATAKAN Lヽ IK E.「 ]K`
Surabaya, 5 Apri12016
Wasito. dr, 1\4S." Sp.NIK (K)
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PEMERINTAH KABUPATEN BANCKAKANTOR KESATUAN BANCSA DAN POL=T=K
JI A. Yani (Jalur Drra) Sungailiat Telp. (0717)93296
RE KOM ENDASI PENELITIANNomor : 070/ot olKesbangpol/20ltr
Dasar : 1. Peraturan Menteri Iralam Negeri Nomor 41 tahrrn 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kcmenter,an dalam \-legeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor ]]6), scbagai marra telah diubah dt,ngan Peraturan Menteri DalamNegeri Nomc'r 14'Iahun 20'l rentang perubahan atas Peraturan Menteri DalamNegen Nomor 4l tahun 2010 rentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianDalam Negerr (Berita Negara Rt:publik Indonesia'fahun 2011 Nomor 168);
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri \omor 7 Tahun 2r)14 tentang Pedoman PenerbitanRek'mendasi Penelitran.
Menimbang: Surat dari Univerritas Airlangga Fakultas Kedokteran Program StudiPendidikan Ilidan Nomor : 4 i 5AlN3.I.yPPd-I'SPBl20l6 Tanggal 14 Maret201t' Perihal Permotonan liir Penelitian.
KANTOR KESATU A,N BAN(}SA l)AN P()I ITIK KABUPA'IEN BANGKA, Memberikanrekomendasi kepada
1. Nama/Obyek Enresty Damevana
Jabatan / Tempat/ldentitas Mnhasiswa Fakultas Kedokteran Program Studi PendidikanBi r lan Univer citas Airlangga
Untuk : 1. Melakukan Penelitiar yang beriudul "Faktor Resiko Kejadian PendarahanAntepartum di RSUI) Sungailiat K*bupaten Bangka.
2. Lokan, Penelilran : RSII) Sungailiat Kabupaten Bangka
3. Waktu,'lama penelitiar, : 3 (riga r bulan, Mulai Bulan Maret 2016 s/d Mei 2016
Memperhatikan : I Sebehrm melakukan k,:giatan penelitian/survey/riset harus melaporkankedatrnganny;r kepada Ptmpinan setempat dengan menunjukan surat izinini.
-. Tidak dibenarkan melakukan penelitiarVsurvey/riset yang tidak sesuai/
tidak ada kaitannya de,nfr an j udul penelitian/survey/riset dimaksud.
; Harus mentaati ketentrran perundang-rrndangan yang berlaku serta
mengr ndahkan adat is1i3,1at setempat.
I Apabrla masa berlaku n'komendasi penelirian ini telah berakhir sedangkan
pelaksanaan penelitian survy'riset belum selesai, perpanjangan izinpenehtianlsun eylriset harus diajukan kembali kepada Pemerintah
Kabupaten Bangka.
'i Setelah selesar kegiatan penelitian/surveyrriset agar menyerahkan 1 (satu)
eksemplar laporan ha;rl penelitian /srrvey/riset kepada Pemerintah
Kabupaten Bangka C q. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Ransla
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
r, Rekomendas, akan dicahut kembali dan cinyatakan tidak berlaku apabila
ternyata pernegang rekomendasi ini tidak mentaati/mengindahkan
keten ruan - ke t entuan seg'ert i tersebut diatas..
Demikian surat rekomendasi ini dibrrat untuk,Jrgunakan sebagaimana mestinya.
Sungailiat, 22 Maret 201.6
Bangsa dan PolitikBangka
FIRDAUS,SE鎌 TINGKAT 1/1V I
95911151980031003
Tembusan disampaikan kepa,lu :1. Yth. Bupati Bangka dr Sungaili.rt ( Sebar{ai Laporar t
2. Yth.Inspektorat Kab Bangka d r Sungai i rat.
3. Yth. BAPPEDA Kab Bangka tli Sungarriat.4. Yth. Dinas Kesehatan Kab. Bangka di Sirngailiat5. Yth. Direktur RSUD \uneailiar di Suneailiat.
鯰
SKR
IPSI
FAK
TO
R R
ISIK
O K
EJA
DIA
N ..
.E
RN
EST
Y D
AM
EY
AN
A
AD
LN
-PE
RPU
STA
KA
AN
UN
IVE
RSI
TA
S A
IRL
AN
GG
A
PEMERiNTAH KABUPATEN BANGKA
RUMAH SAK:丁 UMUM DAERAH SUNCA:LIATJa arl Jen.raI Stldrm.|、 民。 1 95 Sungailiat
Ko lc.Pos (3,nS T`(epOn ((「 戸́ )92489 Faks :(C717)92489E^ma:1:r● メ」‐sunga tiatl■ 〕t,a.9ka go d ・′ebsite rsud― sung ailiat bangka 9o id
Nomor
Sifat
l-ampiran
llidan
Perihal
:070/ヽ ЧGЧ /RSt日)ノ2016
:Biasa
:Keterangan Selesai
Penelitian
Nama
Nim
Judul
W面
Memang
Suttailiat llnulai
Sungailiat, 17 Mei 2016
Kep rda
Yth. Koo.dinator Program Studi Universitas
Airl ;rngga Program Studi Pendidikan
di -
Surabaya
Sehubungan dengan Surat Nomor : 457{I1N3.1.1/PPd-PSPB/2016 tanggal 14
Maret 2A16 penhal permohonan Izin Penelitian atas nama:
:Ernesty Dallneyana
1011411223046
:Faktor risiko kaadian perdarahan antepartum di RSUD
Sungailiat Bangka
:Maret一 Mei 2016
benar yang bersangkutan telah menyelesaikan Penelitian di RSL「 D
bulan Maret s/d Mei 2016.
Demikian untuk dimaklumi, atas perhatian diucapkan terima kasih
勁Кk‐
胤 :刺激
989031020SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Frequencies
Statistics
PERDARAHAN USIA PARITAS
RIWAYAT
BEDAH SESAR
RIWAYAT
KURETASE
N Valid 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
PERDARAHAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid PERDARAHAN 24 24.0 24.0 24.0
TIDAK PERDARAHAN 76 76.0 76.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
USIA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid USIA BERISIKO TINGGI 29 29.0 29.0 29.0
USIA BERISIKO RENDAH 71 71.0 71.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PARITAS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid MULTIPARA 73 73.0 73.0 73.0
PRIMIPARA 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
RIWAYAT BEDAH SESAR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ADA 12 12.0 12.0 12.0
TIDAK ADA 88 88.0 88.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RIWAYAT KURETASE
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ADA 15 15.0 15.0 15.0
TIDAK ADA 85 85.0 85.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
USIA * PERDARAHAN 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
PARITAS * PERDARAHAN 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
RIWAYAT BEDAH SESAR
* PERDARAHAN
100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
RIWAYAT KURETASE *
PERDARAHAN
100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
USIA * PERDARAHAN
Crosstab
PERDARAHAN
Total
PERDARAHAN
TIDAK
PERDARAHAN
USIA USIA
BERISIKO
TINGGI
Count 11 18 29
Expected Count 7.0 22.0 29.0
% within USIA 37.9% 62.1% 100.0%
% within PERDARAHAN 45.8% 23.7% 29.0%
% of Total 11.0% 18.0% 29.0%
USIA
BERISIKO
RENDAH
Count 13 58 71
Expected Count 17.0 54.0 71.0
% within USIA 18.3% 81.7% 100.0%
% within PERDARAHAN 54.2% 76.3% 71.0%
% of Total 13.0% 58.0% 71.0%
Total Count 24 76 100
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Expected Count 24.0 76.0 100.0
% within USIA 24.0% 76.0% 100.0%
% within PERDARAHAN 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 24.0% 76.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 4.346a 1 .037
Continuity Correctionb 3.337 1 .068
Likelihood Ratio 4.119 1 .042
Fisher's Exact Test .069 .036
Linear-by-Linear
Association
4.302 1 .038
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.96.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .204 .037
N of Valid Cases 100
PARITAS * PERDARAHAN
Crosstab
PERDARAHAN
Total
PERDARAHAN
TIDAK
PERDARAHAN
PARITAS MULTIPARA Count 22 51 73
Expected Count 17.5 55.5 73.0
% within PARITAS 30.1% 69.9% 100.0%
% within PERDARAHAN 91.7% 67.1% 73.0%
% of Total 22.0% 51.0% 73.0%
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PRIMIPARA Count 2 25 27
Expected Count 6.5 20.5 27.0
% within PARITAS 7.4% 92.6% 100.0%
% within PERDARAHAN 8.3% 32.9% 27.0%
% of Total 2.0% 25.0% 27.0%
Total Count 24 76 100
Expected Count 24.0 76.0 100.0
% within PARITAS 24.0% 76.0% 100.0%
% within PERDARAHAN 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 24.0% 76.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 5.583a 1 .018
Continuity Correctionb 4.406 1 .036
Likelihood Ratio 6.602 1 .010
Fisher's Exact Test .018 .013
Linear-by-Linear
Association
5.527 1 .019
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.48.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .230 .018
N of Valid Cases 100
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RIWAYAT BEDAH SESAR * PERDARAHAN
Crosstab
PERDARAHAN
Total
PERDARAHAN
TIDAK
PERDARAHAN
RIWAYAT BEDAH
SESAR
ADA Count 6 6 12
Expected Count 2.9 9.1 12.0
% within RIWAYAT
BEDAH SESAR
50.0% 50.0% 100.0%
% within
PERDARAHAN
25.0% 7.9% 12.0%
% of Total 6.0% 6.0% 12.0%
TIDAK
ADA
Count 18 70 88
Expected Count 21.1 66.9 88.0
% within RIWAYAT
BEDAH SESAR
20.5% 79.5% 100.0%
% within
PERDARAHAN
75.0% 92.1% 88.0%
% of Total 18.0% 70.0% 88.0%
Total Count 24 76 100
Expected Count 24.0 76.0 100.0
% within RIWAYAT
BEDAH SESAR
24.0% 76.0% 100.0%
% within
PERDARAHAN
100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 24.0% 76.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 5.054a 1 .025
Continuity Correctionb 3.564 1 .059
Likelihood Ratio 4.412 1 .036
Fisher's Exact Test .035 .035
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Linear-by-Linear
Association
5.003 1 .025
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.88.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .219 .025
N of Valid Cases 100
RIWAYAT KURETASE * PERDARAHAN
Crosstab
PERDARAHAN
Total
PERDARAHAN
TIDAK
PERDARAHAN
RIWAYAT
KURETASE
ADA Count 8 7 15
Expected Count 3.6 11.4 15.0
% within RIWAYAT
KURETASE
53.3% 46.7% 100.0%
% within
PERDARAHAN
33.3% 9.2% 15.0%
% of Total 8.0% 7.0% 15.0%
TIDAK
ADA
Count 16 69 85
Expected Count 20.4 64.6 85.0
% within RIWAYAT
KURETASE
18.8% 81.2% 100.0%
% within
PERDARAHAN
66.7% 90.8% 85.0%
% of Total 16.0% 69.0% 85.0%
Total Count 24 76 100
Expected Count 24.0 76.0 100.0
% within RIWAYAT
KURETASE
24.0% 76.0% 100.0%
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
% within
PERDARAHAN
100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 24.0% 76.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 8.325a 1 .004
Continuity Correctionb 6.540 1 .011
Likelihood Ratio 7.267 1 .007
Fisher's Exact Test .008 .008
Linear-by-Linear
Association
8.241 1 .004
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.60.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .277 .004
N of Valid Cases 100
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
UNIヽ硬lRSITAS AIRLANGGAFAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDIPENDIDIKAN BIDAN■.Mtten prOfDr_Mostopo 47 S鶴島aya 6013二 Tclp.031‐ 5020251,50302523 psw 161 Fax:0316022472
Nama httahasiswa
NIMJudul
Pembimbing
LEMBAR KONSULTASI
Emesty Dameyana
0l r4l 1223046
Faktor Risiko Kejadian Perdarahan Antepartum di RSUD
Sungailiat Bangka
Dr.Sd Umijati,dr.,MS
No Hari/
Tanggal
Materi
BImbingan
Hasil
Bimbingan
TTDPembimbing
つ4
3
4
5
Rabu,27
Apri1 2016
Rabu,4
Mci 2016
Kamis,12
Mei 2016
Rabu、 18
Mci 2016
Jumat,20
Mei 2016
Konsultasi data dan
hasil pengolahan data
Konsultasi datadanhasil pengolahan data
serta BAB V
Perbaikan BAB V‐ VI
Perbaikan BAB V― VⅡ
Perbaikan BAB V‐ VII
Perbaikan cara
pengolahan data
Perbaikan cara
membaca tabel dan
susunan penulisan
BAB V
Perbaikan cara
penulisan BAB V dan
penambahan pada
pokok bahasan
penelitian
Perbaikan katadalampenulisan dan
perbaikan simpulan
serta saran
Perbaikan katapadapembahasan dan
simpulan
/
ン
/
ヽ
いな
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LS AIL/tNGGAKEDOKTI)RANIPENDIDIICtN BIDAN
Jl Ma■ lcⅢ prOfDr卜 1‐ Est,Po l Surabaya 6011:Tclp 031‐ 5020251.50302523 psw 161 Fax:"卜 5022472
Nalna Mahaslswa
NIMJudul
Pembimbing
LEMBAR KONSULTASI
Ernesty Dameyana
011411223046
Faktor Risiko Kejadian Perdarahan Anteparhrm di RSUD
Sungailiat Bangka
Dr.Sri Umijati,dr.,MS
TTDPcmbilnbing
Sen■1,22
Mei 2016
Perbaikan BAB V― VⅡ - ACC seminar skripsi
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
UNIVERSITAS AIRLANGGAFAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAPISTUDIPENDⅡ)IKAN BIDANЛ:レ崎 jen prOfDI Moぃ topo 47 S‐ attya 60131 Tclp 031-5020251,5030252-3 psw 161 Fax1031‐ 5022472
Nallla lⅣ〔ahasis● a
NIMJudul
Pernbirnbing
LEPIBAR KONSULTASI
:Erllcsty Dameyana
:011411223046
:Faktor Risiko Kaadian Perdarahan Antepartllm di RSの
Sungallitt Bangka
:」immy Yanuar Amas dr.っ Sp.OG(K)
No Haritfanggai
MateriBimbingan
F{a;ii
Bimbrngan
TTDPembim)ing
1
つ4
3
Jumat.4
ⅣIarct
2016
Kamis,1“
IVIci 201 6
Scninゥ 23
Mci 2016
Revisi perbaikan
seminar usulan
penelitian
Konsultasi data dan
hasil pengolahan data
dan BAB Y-YII
Konsul BAB V‐Ⅵ I
ACC revisi ;eminarusulan peneiitian
Perbaikan k,ita pada
pernbahasar
ACC semin rr Skripsi
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
UNIVERSITAS AIRLANGGAFAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDlPENDIDllG岨ドBIDANJl- M4yja profDr. Moestopo 47 Surabaya 6013I Telp.031-5ff)0251,5030252-3 psw 16l For :031-5A22472
Nama Mahasiswa
NIM
Judul
Jadwal Ujian
Batas Akhir Perbaikan
Penguji
BER1l A ACARA PERBAIKAN SKRIPSI
Emesty Dameyana
011411223046
Faktor RIsiko Kttadian Perdarahan Anteparlm
(PlaSenta Previ→ di RSIID Sungailiat Bangka
03 Jmi2016
23 Juni 2016
Netti Herlimら S.Pd.,M.Kes
No. BAB/ Halaman yang direvisi Perbalkan
1
2
3
4
5
6
7
Ucapanterimakasih
Ringkasan
Abstract
BABI
BAB Ⅱ
BAB IⅡ
BAB IV
Penulisan kata penguji menjadi pembimbing 2
Kata menentukan diubah menjadi mengetahui,ringkasan lebih panjangdari abstract, tekniksampling dijelaskan, tambahkan persen dan o <0,05 serta kata kunci dihapus dan disesuaikanposisinya
Perbaikan kata kunci
Tambahkan masalah pada akhir paragrraf, katameentukan pada tujuan diganti kata mengetahui
Tambahkan patofisiologi pada usia dan paritas
Ubatr tanda panah pada kerangka konsep danketerangan garnbar pada kerangka konsep
Tambahkan sumber pada rumus yang digunakarUperbaikan kata padakriteria inklusi, perbaikantabel defenisi operasional dengan menambahkanindikator prnrlitian dan alat ukur penelitian diubah meniadi lembar pengumpulan data
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
BAB V
BAB VI
BAB VH
Perbaikan semua tabel dengan menambahkabtotal pada setiap tabel dan tambahkan tabel silang
Perbaikan kata pada pembahasan, penambahankata oS0,05
Perbaikan kata pada saran penelitian pada bagianbagi rumatr Sakit Umum Daerah Sungailiat
Surabaya, Juni 2016Mahasiswa
Emestv DamevanaNIⅣ〔.011411223046NコP。 19770120200801 1001
Penguji I
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
UNⅣ ERSITAS AIRLANGGAFAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAⅣISTUDIPENDⅡ)IKAN BDANЛ N崎jCllFofDr Mocstopo47Stlrabaya60131 Tclp031-5020251,503(,252‐ 3 psw 161 Fax 031‐ 5盤24つ
Nama卜 lahasis、v:`
NIM
JLldul
Jadwal ttian
3atas AH]il・ Pcl・th,lkall
Pcngtり 1
BERITA ACARA PI〕RBAIKAN SKRIPSI
:亜hesty Dame3/ana
:011411223046
:FaktorRisko Kttadian Perd額 山all Antepttmn
(PlaSellta Pre宙 a)di RSの Stlllgailiat Ballま a
:03 JIE■ i2016
:23 Juni 2016
:Jimny Yanutt Amas dl・ .,S.p.OG(K)
No_ BAB/ Halaman yang direvisi Per raikan
1
2
3
4
5
Judtll skripl:
Abttract
BAB III
BAB IV
BAB V
Penulisan judul skripsi ditambahak ankata denganplasenta previa
Perbarkan penggunaan kata kerja pada abstract
Perbaikan pada panah dan posisi kata perokokpada kerangka konsep penelitian
Perbaikan desain penelitian
Perbaikan semua tabel dengan menambahkanketerangan total dan perserl total pada setiap tabeldan hapus tabel yang tidak perlu
Pe13到 i II
Surabara. Juni 2016I fahasiswa
NIN1 0114112230461202008011001
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ... ERNESTY DAMEYANA