5
Tekanan Darah Tekanan darah adalah gaya atau dorongan darah ke dinding arteri saat darah dipompa keluar dari jantung keseluruh tubuh, sedangkan menurut Sheps tekanan darah adalah tenaga yang terdapat pada dinding arteri saat darah dialirkan. Tenaga ini mempertahankan aliran darah dalam arteri agar tetap lancar. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 dan diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Menurut Joewono tekanan darah biasanya diukur secara tidak langsung dengan sphygmomanometer air raksa pada posisi duduk atau terlentang. Pada saat mengukur tekakan darah, perhatian utama harus ditujukan pada hal-hal berikut : 1. Sebelum pengukuran penderita istirahat beberapa menit di ruangan yang tenang. 2. Ukuran manset lebar 12-13 cm serta panjang 35 cm, ukurannya lebih kecil pada anak-anak dan lebih besar pada orang gemuk (ukuran sekitar 2/3 lengan). 3. Diperiksa pada fosa cubiti dengan cuff setinggi jantung (ruang antar iga IV).

Tekanan Darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tekanan darah

Citation preview

Tekanan DarahTekanan darah adalah gaya atau dorongan darah ke dinding arteri saat darah dipompa keluar dari jantung keseluruh tubuh, sedangkan menurut Sheps tekanan darah adalah tenaga yang terdapat pada dinding arteri saat darah dialirkan. Tenaga ini mempertahankan aliran darah dalam arteri agar tetap lancar. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 dan diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).Menurut Joewono tekanan darah biasanya diukur secara tidak langsung dengan sphygmomanometer air raksa pada posisi duduk atau terlentang. Pada saat mengukur tekakan darah, perhatian utama harus ditujukan pada hal-hal berikut :1. Sebelum pengukuran penderita istirahat beberapa menit di ruangan yang tenang.2. Ukuran manset lebar 12-13 cm serta panjang 35 cm, ukurannya lebih kecil pada anak-anak dan lebih besar pada orang gemuk (ukuran sekitar 2/3 lengan).3. Diperiksa pada fosa cubiti dengan cuff setinggi jantung (ruang antar iga IV).4. Tekanan darah dapat diukur pada keadaan duduk atau terlentang.5. Tekanan darah dinaikkan sampai 30 mmHg (4,0 kPa) di atas tekanan sistolik (palpasi), kemudian turunkan 2 mmHg/detik (0,3 kPa/detik) dan di monitor di atas brakhialis.6. Tekanan sistolik adalah tekanan pada saat terdengar suara korotkoff I sedangkan tekanan diastolik pada saat korotkoff V menghilang., bila suara tetap tedengar, dipakai patokan korotkoff IV (muffling sound). 7. Pada pengukuran pertama dianjurkan pada kedua lengan terutama bila terdapat penyakit pembuluh darah perifer.8. Perlu pengukuran pada posisi duduk atau terlentang dan berdiri untuk mengetahui ada tidaknya hipotensi postural terutama pada orang tua, diabetes mellitus dan keadaan lainnya yang menimbulkan hal tersebut.

Smeltzer & Bare mengatakan adapun cara pengukuran tekanan darah dimulai dengan membalutkan manset dengan kencang dan lembut pada lengan atas dan dikembangkan dengan pompa. Tekanan dalam manset dinaikkan sampai denyut radial atau brakial menghilang. Hilangnya denyutan menunjukkan bahwa tekanan sistolik darah telah dilampaui dan arteri brakialis telah tertutup. Manset dikembangkan lagi sebesar 20 sampai 30 mmHg diatas titik hilangnya denyutan radial, kemudian manset dikempiskan perlahan dan dilakukan pembacaan secara auskultasi maupun palpasi dengan palpasi kita hanya dapat mengukur tekanan sistolik, sedangkan dengan auskultasi kita dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dengan lebih akurat. Mengauskultasi tekanan darah yaitu dengan cara ujung stetoskop yang berbentuk corong atau diafragma diletakkan pada arteri brakialis, tepat di bawah lipatan siku (rongga ante kubital), yang merupakan titik dimana arteri brakialis muncul diantara kedua kaput otot biseps. Manset dikempiskan dengan kecepatan 2 sampai 3 mmHg per detik, sementara kita mendengarkan bunyi berdetak, yang menunjukkan tekanan darah sistolik. Bunyi tersebut dikenal sebagai bunyi korotkoff yang terjadi bersamaan dengan detak jantung, dan akan terus terdengar dari arteri brachialis sampai tekanan dalam manset turun di bawah tekanan diastolik dan pada titik tersebut, bunyi akan menghilang

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah curah jantung, tahanan pembuluh darah tepi, volume darah total, viskositas darah, dan kelenturan dinding arteri. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh pada interpretasi hasil yaitu :1. Lingkungan : suasana bising,kurangnya privasi, suhu ruangan terlalu panas2. Peralatan : kalibrasi, tipe manometer dan stetoskop, ukuran cuff (manset)3. Pasien : obat, status emosional, irama jantung, merokok, kopi, obesitas, olah raga4. Tehnik pemeriksaan : penempatan cuff, posisi lengan, kecepatan pengembangan dan pengempisan cuff, pakaian terlalu tebal, kesalahan membaca sfigmomanometer.

Parameter yang diukur pada pemeriksaan tekanan darah yaitu tekanan maksimal pada dinding arteri selama kontraksi ventrikel kiri, tekanan diastolik yaitu tekanan minimal selama relaksasi, dan tekanan nadi yaitu selisih antara tekanan sistolik dan diastolik (penting untuk menilai derajat syok). Komponen suara jantung disebut suara korotkoff yang berasal dari suara vibrasi saat manset dikempiskan. Suara korotkoff sendiri terbagi menjadi 5 fase yaitu : Fase I : Saat bunyi terdengar, dimana 2 suara terdengar pada waktu bersamaan, disebut sebagai tekanan sistolik. Fase II : Bunyi berdesir akibat aliran darah meningkat, intensitas lebih tinggi dari fase I. Fase III : Bunyi ketukan konstan tapi suara berdesir hilang, lebih lemah dari fase I. Fase IV : Ditandai bunyi yang tiba-tiba meredup/melemah dan meniup. Fase V : Bunyi tidak terdengar sama sekali,disebut sebagai tekanan diastolik.

Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah berdasarkanJoint National Committee VIIadalah sebagai berikut. Klasifikasi tekanan darah pada usia 18 tahun :