13
Kata Pengantar Assalamualaikum wr.wb, Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan ridho-Nya study kasus tentang Penyakit Taenia Solium ini dapat tersusun setelah mengalami beberapa kali perbaikan. Pengetahuan kita akan wawasan memang sangat perlu untuk kita ketahui mengingat dengan bidang yang akan kita pelajari nantinya yaitu Study Kasus Cacing Taenia Solium. Sudah kita ketahui bahwa study kasus tentang penyakit cacing ini sangat berguna, bermanfaat bagi kita semua , agar kita semua akan sadar untuk bisa menjaga kebersihan , kesehatan dimanapun kita berada , dan terhindar dari segala penyakit. Semoga ilmu pengetahuan dan informasi yang terkandung di dalam makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca. Apabila terdapat salah kata atau pengetikan kami minta maaf karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kesalahan hanya milik kami. Wassalamualaikum wr.wb. (Sumber:1) Tugas Parasitologi Study Kasus Cacing Taenia Solium Page 1

Tugas Parasitologi Study Kasus c

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cacing

Citation preview

Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb,Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan ridho-Nya study kasus tentang Penyakit Taenia Solium ini dapat tersusun setelah mengalami beberapa kali perbaikan. Pengetahuan kita akan wawasan memang sangat perlu untuk kita ketahui mengingat dengan bidang yang akan kita pelajari nantinya yaitu Study Kasus Cacing Taenia Solium.Sudah kita ketahui bahwa study kasus tentang penyakit cacing ini sangat berguna, bermanfaat bagi kita semua , agar kita semua akan sadar untuk bisa menjaga kebersihan , kesehatan dimanapun kita berada , dan terhindar dari segala penyakit.Semoga ilmu pengetahuan dan informasi yang terkandung di dalam makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca. Apabila terdapat salah kata atau pengetikan kami minta maaf karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kesalahan hanya milik kami.Wassalamualaikum wr.wb. (Sumber:1)

Cimareme, 01 Mei 2015 Disusun Oleh:

Vahera Ms

Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................. 1Daftar Isi........................................................................ 2BAB I PENDAHULUAN............................................. 3A. Latar Belakang.......................................................... 3B. Tujuan....................................................................... 3C. Manfaat..................................................................... 3BAB II PEMBAHASAN.............................................. 41.1Kasus........................................................................ 42.1Hasil Pemeriksaan Lab............................................. 53.1Diagnosa................................................................... 54.1Pencegahan............................................................... 55.1Pengobatan............................................................... 56.1Fakta Fakta................................................................6BAB III PENUTUP...................................................... 7A. Kesimpulan.............................................................. 7B. Saran........................................................................ 7Daftar Gambar...............................................................8Daftar Pustaka.............................................................. 9

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangTaenia solium adalah kerabat dekat Taenia saginata yang memiliki siklus hidup hampir sama, namun inang perantaranya adalah babi. Manusia terinfeksi dengan memakan daging babi berisi kista Taenia solium. Cacing ini sedikit lebih kecil dari Taenia saginata (3-4 m panjangnya), tetapi lebih berbahaya. Berbeda dengan Taenia saginata yang hanya membentuk kista di daging sapi, Taenia solium juga mengembangkan kista di tubuh manusia yang menelan telurnya. Kista tersebut dapat terbentuk di mata, otak atau otot sehingga menyebabkan masalah serius. Selanjutnya, jika tubuh membunuh parasit itu, garam kalsium yang terbentuk di tempat mereka akan membentuk batu kecil di jaringan lunak yang juga mengganggu kesehatan.Cacing pita,taenia soliumkebanyakan merupakan parasit yang mana pada tingkat dewasanya hidup dalam saluran pencernaan manusia. Spesies lain yang hampir mirip adalah taeniarinychus(taenia)saginatayang juga merupakan parasit pada manusia. Setiap cacing pita dewasa merupakan flatform yang terdiri dari sebuah kepala sebagai holdfast organ. Scolex dan sebagian besar tubuhnya disusun oleh segmen-segmen dalam garis lurus yang berentet. Hewan ini melekat pada dinding saluran pencernaan inangnya menggunakan alat pelekat dan penghisap yang ada pada scolexnya, bagian belakag scolex disebut leher dengan ukuran yag pendek yang diikuti oleh sebuah benang proglotid dimana ukurannya secara berangsur-angsur bertambah dari anterior dan berakhir pada posterior. Cacing ulat panjangnya mungkin mencapai 1 kaki dan mengandung 800-900 segmen. Sejak itu proglotid tumbuh dari leher posterior dan berakhir setelah sangat tua. Proglotid yang dihasilkan mungkin sebanding dengan pembentukan ephyrae oleh scyphistom, aurelia dan disebut dengan strobilisasi.

B. Tujuan 1.Untuk mengetahui pengertian taenia solium 2.Untuk mengetahui contoh kasus taenia saginata 3.Untuk mengetahui patologi dan gejala klinis taenia solium 4.Untuk mengetahui diagnosa dan pemeriksaan laboratorium 5.Untuk mengetahui dampak terhadap kesehatan 6.Untuk mengetahui pengobatan dan pencegahan

C. Manfaat : 1. Memberikan siswa pengetahuan baru 2. Memberi siswa pemahaman agar menjaga kebersihan (Sumber2)

BAB II

PEMBAHASAN

Cacing Taenia.solium atau cacing dewasa hidup di dalam usus halus. Hospes definitif cacing ini adalah babi dan Hospes perantaranya bisa salah satunya manusia. Bentuk cacing ini seperti pita, berwarna putih, panjang nya 2-4 m tubuhnya terdiri dari tiga bagian yaitu skoleks, leher , dan strobila . Skoleks berbentuk seperti bola dan strobila tersusun oleh 800-1000 proglotid. Telur berbentuk bulat , dinding tebal dan didalamnya terdapat larva heksakan.

1.1 Kasus Taenia Solium

PENYAKIT TROPIS CACINGAN YANG TERABAIKANMedan-ORBIT : Penyakit tropis terabaikan yang masih belum hilang di Indonesia Salah satunya adalah merupakan kecacingan atau Neglected Tropical Disease (NTD). seperti penyakit taenia atau cacing pita akibat cuaca tropis yang tidak menentu, kadang turut mengubah cara penyebaran penyakit ini.Dokter spesialis penyakit tropik dan infeksi Umar Zein mengatakan, sejak awal Januari 2013 lalu, sudah sekitar lima kasus penyakit taenia yang ditemukannya. Penyakit dengan jenis cacing yang dijumpai termasuk kasus langka di Kota Medan dan Deli Serdang, Selasa (28/5) Setelah didiagnosis oleh Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran USU (Universitas Sumatera Utara) didapatkan hasil, jenis cacing pita yang dijumpai ini berjenis taenia asiatica, ungkapnya.Biasanya, jelas Umar Zein lebih lanjut, kasus ini banyak terjadi di Samosir. Penyakit taemiasis saginata atau cacing pita yang ditemukan termasuk jenis taenia saginata. Biasanya cacing pita ini hospes perantaranya sapi. Namun pada kasus ini, hospesnya bukan sapi melainkan babi,yang biasanya membawa cacing pita jenis taenia solium. Daging yang tidak sempurna dimasak ini, sebut Umar Zein, masih mengandung cystecercosis atau kepala cacing yang lebih sering disebut scolex. Penyebaran penyakit cacing pita ini adalah dengan memakan daging penularan yang tidak sempurna dimasak, biasanya memakan daging panggang. Mereka mengeluh cacing keluar dari dubur tanpa disadari. Pasein yang datang kepada saya dengan penyakit cacing pita dari taenia asiatica ini berjumlah tiga orang,katanya. Lanjutnya, kasus cacing pita ini, merupakan kasus yang langka. Selain cacing pita dengan taenia asiatica, dijumpai juga cacing pita jenis bertiella studeri pada anak dengan usia 2,5 tahun.Dibuka literatur pun, hanya ada dua laporan kasus yang dijumpai. Yang pertama di Sri Langka dan yang kedua dari Vietnam. Kedua-duanya ini dari anak-anak. Kasus kelima saya jumpai adalah cacing pita jenis hymenolepis nana, pada pasien penderita AIDS,ungkapnya. Disebutkan Umar Zein, namun kesulitan menangani kasus cacing pita ini. Lantaran apotek-apotek di Kota Medan dan Deli Serdang tidak ada yang menyediakan obatnya. Saya sudah laporkan ke Dinkes Sumut dan Kemenkes, dan mereka berjanji dalam waktu dekat akan mengirim obat untuk pasien-pasien ini. Obatnya adalah Praziquantel, Atabrine dan Niclosamine. Namun obat-obat ini tidak dijual di apotik,katanya.Sementara itu, Kepala Departemen Parasitologi FK USU Prof Arman Depari mengungkapkan di Sumut memang sulit mendapatkan obat cacing pita ini. Lantaran penderita cacing pita sudah mulai langka. Namun, obat ini dengan mudah didapatkan di Kuala Lumpur Malaysia dan Singapura. Seharusnya sebagai salah satu daerah dengan adanya penyebaran penyakit ini, obat bisa dengan mudah didapat. Untuk pengobatan, saya sering memesan obat dari sama, karena disini obatnya sulit di dapat, katanya.Dirinya menambahkan, penyebaran penyakit cacing pita ini masih menjadi salah satu penyakit tropis terabaikan yang masih belum hilang. Misalnya di beberapa kampung di Samosir, masih sering didapati kasus cacing pita ini. Dalam setiap pemeriksaan yang dilakukan disana, selalu ada kasus yang didapati,pungkasnya. Om-Fat.2.1 Hasil Pemeriksaan Lab Dalam kasus diatas hasil pemeriksaan lab bahwa pada pasien tersebut (3 orang) Dokter spesialis penyakit tropik dan infeksi Umar Zein mengatakan bahwa pasien tersebut didapatkan hasil, jenis cacing pita yang dijumpai ini berjenis taenia asiatica3.1 Diagnosa

Pada infeksi cacing dewasa, telur bisa ditemukan disekeliling dubur atau di dalam tinja. Proglotid atau kepala cacing harus ditemukan di dalam tinja dan diperiksa dengan mikroskop untuk membedakannya dari cacing pita lainnya. Kista hidup di dalam jaringan (misalnya di otak) dan bisa dilihat dengan CT atau MRI. Kadang-kadang kista bisa ditemukan pada pemeriksaan laboratorium dari jaringan yang diambil dari bintil di kulit. Juga bisa dilakukan pemeriksaan antibodi terhadap parasit.Telur yang ditemukan dalam tinja hanya untuk di diagosis tingkat genus dalam pemeriksaan tinja sering ditemukan potongan potongan proglotid matang atau telur , Untuk pemeriksaan proglotid matang dapat menggunakan dengan tinta india atau cara penjernihan.4.1 Pencegahan

Jangan makan makanan yang mentah Masak makanan sampai matang Selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi/WC atau sebelum memegang makanan Membiasakan lingkungan dalam keadaan bersih

5.1 Pengobatan Obat yang digunakan adalah Niklosamid , Obat lain yang dapat diberikan adalah Mepakrin , Diklorofen tetapi dapat menimbulkan efek bisa menimbulkan alergi.

6.1 Fakta Fakta* Penyakit taenia di medan disebabkan oleh cuaca tropis yang tidak menentu.* Pasien mengeluh terdapat cacing keluar dari dubur tanpa disadar.*Tersebarnya penyakit diakibatkan masyarakat sekitar tidak memasak makanan sampai matang*Cacing yang ditemukan pada penyakit itu cacing berjenis taenia solium.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit cacing taenia solium disebabkan oleh ketiksadaran manusia , sebab hampir banyak orang yang tidak peduli akan kesehatan contohnya banyak yang tidak membiasakan lingkungan sehat , jadi biasakanlah hidup dengan lingkungan yang bersih

B. Saran

1. Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging sapi dan daging ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah dicuciber sih dengan air.2. Minum air yang sudah dimasak mendidih.3. Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan cuci tangan menjelang makan atau sesudah buang air besar.4. Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar tidak mencemari sumber air.

DAFTAR GAMBAR

Cacing yang berda didalam Lambung Sumber: http://www.google.com/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/- qm3f73AyWRo/Ua4GcL2hsgI/AAAAAAAAADY/wgfn_LBtsS4/s320/taenia-solium-menyerang-dinding-lambung.jpg&imgrefurl=http://andinimaniar.blogspot.com/2013/06/mengapa-daging-babi-tidak-baik-untuk.html&h=357&w=500&tbnid=jOYXEU3-vjdpPM:&zoom=1&tbnh=160&tbnw=224&usg=__NW6izdONCctIcE4ds3EVCmupsMI=&docid=82lfSGTqGD7R9M&itg=1

Cacing yang berada didalam air Sumber: http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2008/geske_rich/

Daftar Pustaka

1. http://www.google.com/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/-qm3f73AyWRo/Ua4GcL2hsgI/AAAAAAAAADY/wgfn_LBtsS4/s320/taenia-solium-menyerang-dinding-lambung.jpg&imgrefurl=http://andinimaniar.blogspot.com/2013/06/mengapa-daging-babi-tidak-baik-untuk.html&h=357&w=500&tbnid=jOYXEU3-vjdpPM:&zoom=1&tbnh=160&tbnw=224&usg=__NW6izdONCctIcE4ds3EVCmupsMI=&docid=82lfSGTqGD7R9M&itg=1 2. http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2008/geske_rich/3. http://apriliaziza.blogspot.com/2014_05_01_archive.html4. http://lab-anakes.blogspot.com/2013/04/makalah-macam-cacing.html5. http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_pita_babi6. http://www.harianorbit.com/cacingan-penyakit-tropis-terabaikan/7. Buku Ajar Parasitologi Medik

1. 05 Mei 2015 , 17.00 WIB2. 05 Mei 2015 , 17.00 WIB3. 05 Mei 2015 , 17.00 WIB4. 05 Mei 2015 , 17.00 WIB5. 05 Mei 2015 , 17.00 WIB6. 05 Mei 2015 , 17.00 WIB7. 05 Mei 2015 , 17.00 WIB

Tugas Parasitologi Study Kasus Cacing Taenia SoliumPage 9