21
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penilitian ini akan dilakukan pada permukiman baru di ruas Jalan Ciwastra, Kecamatan Buahbatu, Bandung. Gambar 3.1 (a) Sumber : Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kota Bandung 2011- 2031 42

3. BAB III edit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Paper

Citation preview

55

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Lokasi PenelitianPenilitian ini akan dilakukan pada permukiman baru di ruas Jalan Ciwastra, Kecamatan Buahbatu, Bandung.

Gambar 3.1 (a)Sumber : Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kota Bandung 2011-2031

Gambar 3.1 (b)Sumber : Peta Rencana Struktur Ruang RTRW Kota Bandung 2011-2031

Gambar 3.1 (c)Sumber : Hasil Survei LokasiGambar 3.1 Lokasi Penelitian3.2 Metode PenelitianMenurut Sugiyono (2011. hlm. 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh bangkitan dan tarikan pergerakan permukiman baru terhadap kinerja ruas jalan ciwastra atau bisa disebut penelitian deskriptif. Ciri-Ciri Penelitian Deskripsi (Survei)1. Memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena2. Menerangkan hubungan (korelasi)3. Menguji hipotesis yang diajukan4. Membuat prediksi (forecast) kejadian5. Membuat arti atau makna atau implikasi pada suatu masalah yang diteliti. Jadi penelitian deskripsi punya cakupan yang lebih luas (Masyhuri dan Zainudin. 2008. hlm. 34).

3.3 Variabel PenelitianSugiyono (2011. hlm. 38) mengemukakan bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.Untuk mengetahui bangkitan dan tarikan pergerakan pada permukiman baru di ruas Jalan Ciwastra, ada beberapa variabel bebas yang digunakan, yaitu: jumlah unit rumah pada setiap permukiman baru di ruas Jalan Ciwastra, jumlah anggota keluarga, jumlah kendaraan roda dua yang dimiliki tiap rumah tangga, jumlah kendaraan roda empat yang dimiliki tiap rumah tangga, dan pendapatan per rumah tangga per bulan.Dari uraian di atas, maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:a. Variabel tak bebas (Y): Jumlah pergerakan kendaraan pada ruasjalan ciwastrab. Variabel bebas (X1): Jumlah unit rumah pada setiap permukimandaerah ciwastrac. Variabel bebas (X2): Jumlah anggota keluargad. Variabel bebas (X3): Jumlah kendaraan roda dua yang dimilikitiap rumah tanggae. Variabel bebas (X4): Jumlah kendaraan roda empat yangdimiliki tiap rumah tanggaf. Variabel bebas (X5): Pendapatan per rumah tangga per bulan3.4 Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono. 2008. hlm. 137). Untuk penelitian ini digunakan keduanya, data primer dan data sekunder.3.4.1 Data PrimerData primer yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah:a. Data hasil survei volume lalu lintasDidapat dengan melakukan traffic counting, yang akan dilakukan pada jam-jam puncak di ruas jalan ciwastra. Peralatan yang digunakan adalah formulir survei, alat tulis, jam atau stopwatch, digital camera dan video recorder, counter count, dan laptop. Dibutuhkan pula pensurvei yang mengawasi video recorder yang merekam keadaan lalu lintas.b. Data Geometrik JalanDibutuhkan juga data geometrik jalan yang didapat langsung dari hasil suvei geometrik jalan seperti lebar jalur, bahu, dan median di lapangan.c. Data KuisionerData jumlah anggota keluarga, data jumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang dimiliki tiap rumah tangga, serta pendapatan per rumah tangga per bulan, diperoleh dari kuisioner yang disebarkan ke warga yang tinggal di permukiman baru tersebut.3.4.2 Data Sekundera. Data-data permukiman baru di sepanjang ruas Jalan Ciwastra beserta jumlah unit rumahb. Data geometrik ruas Jalan Ciwastra3.5 Uji KuisionerKuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono. hlm. 142). Tipe pertanyaan dalam kuisioner pada penelitian ini adalah pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang mengharapkan responden menjawab dengan singkat.Tahapan pengumpulan data kuisioner untuk studi transportasi menurut LPM ITB (dalam Lubis. 2008) seperti pada gambar di bawah ini

Desain SampelDesain KuisionerTidak

Pelaksanaan Survei

Survey Pendahuluan

Kompilasi DataAnalisa DataTidak

Gambar 3.2 Tahapan Pengumpulan Data KuisionerUntuk kuisioner ini dilakukan pengujian sebagaimana yang dijelaskan di bawah ini3.5.1 Uji ValiditasUji validitas digunakan untuk menguji apakah suatu instrumen dapat mengukur sesuai dengan apa yang seharusnya diukur, sehingga data yang terkumpul sama dengan yang terjadi di lapangan. Berikut adalah tiga pengujian validitas yang akan digunakan, yaitu:a. Pengujian Validitas Konstruksi (Construct Validity)Uji validitas konstruksi digunakan untuk menguji apakah aspek-aspek yang akan diukur sudah sesuai dengan landasan teori tertentu.b. Pengujian Validitas Isi (Content Validity)Uji validitas isi dilakukan untuk membandingkan isi instrumen dengan konsep yang telah ditetapkan.c. Pengujian Validitas EksternalUji validitas ekstenal dilakukan untuk menguji apakah hasil suatu penelitian dapat digeneralisasikan untuk diterapkan pada sampel lain dalam suatu populasi yang sedang diteliti.Pengujian validitas setiap butir dalam instrumen diperoleh dengan menghitung korelasi (r) skor butir dengan skor total. Apabila nilai korelasi di bawah 0,30, maka butir instrumen tersebut disimpulkan tidak valid. Jika suatu butir instrumen dinyatakan tidak valid, maka harus diperbaiki atau dibuang. Perhitunagn nilai korelasi akan diperoleh dari hasil analisis korelasi yang akan dijelaskan di poin selanjutnya.3.5.2 Uji ReliabilitasUji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah suatu instrumen dapat mengukur dengan konsisten/reliabel meskipun sudah berkali-kali digunakan.Pengujian reliabilitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus KR.20 (Kuder Richardson) di bawah ini

Sumber : Sugiyono (2011. hlm. 132)Di mana:k= jumlah item dalam instrumenpi= proporsi banyaknya subek yang menjawab pada item 1qi= 1-pist2= varians total3.6 Teknik Analisis DataSetelah data-data terkumpul, baik data primer maupun sekunder, selanjutnya dilakukan analisis dan pengujian data-data dengan tahapan sebagai berikut:1. Regresi Linier SederhanaDalam Modul Analisis Regresi dan Korelasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat statistik, regresi linier sederhana merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antara dua variabel. Apabila kita memiliki dua variabel atau lebih, kita perlu mengetahui korelasi suatu variabel terhadap variabel lainnya.Persamaan regresi linier dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut:Y = A + BXketerangan:Y = variabel terikatX = variabel bebasa = intersep atau konstanta regresib = koefisien regresi/slop2. Regresi Linier BergandaAnalisis regresi linier sederhana akan digunakan untuk menghasilkan hubungan dalam bentuk numerik dan untuk melihat bagaimana dua peubah atau lebih saling berkait (Tamin, 2003:108).Dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung bangkitan dan tarikan pergerakan pengaruh pemukiman di sekitar ruas jalan ciwastra, jumlah kendaraan roda dua, jemlah kendaraan roda empat.Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + . + bz XzDimanaY= Variabel tak bebasX1 Xz= Variabel bebasb0= Konstanta regresib1 bz= Koefisien regresiBerikut perhitungan dengan menggunakan analisis regresi-linier berganda. Nilai b0 dan b1-bz bisa didapat dengan menyelesaikan beberapa persamaan linier simultan (Tamin, 2003:113). 3. Uji KorelasiUji statistik ini harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan model matematis: sesama peubah bebas tidak boleh saling berkorelasi, sedangkan antara peubah tidak bebas dan peubah bebas harus ada korelasi yang kuat (baik positif maupun negatif) (Tamin, 2003:109).

Dimana:r= Koefisien korelasiXi= Variabel bebasY= Variabel tidak bebasN= Ukuran sampel4. Uji DeterminasiDalam Modul Analisis Regresi Linier dan Korelasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik, koefisien determinasi (R2) ditentukan dengan menghitung proporsi varian yang diterangkan persamaan regresi terhadap Varian Total atau Cara lain menghitung Rumus Koefisien Determinasi (R2) adalah :

Menurut Tamin, (2003. hlm. 111) semakin besar nilai koefisien determinasi (R2) maka, semakin baik pemodelan tersebut (semakin mendekati satu, semakin baik).

5. Uji Signifikansi secara Parsial (Uji T)Dalam Modul Analisis Regresi dan Korelasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik dijelaskan bahwa pengujian ini dimaksudkan untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak secara nyata (signifikan) terhadap variabel tidak bebas. Untuk mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh nyata atau tidak digunakan statistik Uji t atau t Student.

Keterangan :k = variabel bebas = koefisien regresib = konstanta regresiSb = simpangan baku kekeliruan (galat baku)Nilai t hitung lebih besar atau lebih kecil dari nilai t tabel, berarti ada satu variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas Y. Catatan : Walaupun secara bersama-sama (simultan) variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas Y, namun belum tentu secara parsial variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel tidak bebas Y. Seperti menurut Tamin (2000. hlm. 121), Setiap peubah yang mempunyai koefisien regresi yang tidak signifikan secara statistik harus dibuang dari model.6. Uji Signifikansi secara Simultan (Uji F)Dalam Modul Analisis Regresi dan Korelasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik dijelaskan bahwa pengujian signifikansi terhadap model secara simultan (bersama-sama) dimaksudkan untuk melihat kemampuan seluruh variabel bebas mampu menjelaskan keragaman (memperkirakan) variabel tidak bebas Y.

Keterangan :R2 = koefisien determinasin = jumlah sampelk = banyaknya variabel bebas dan tidak bebasjika nilai F-hitung lebih besar dari nilai F-tabel, maka variabel bebas secara simultan dapat menerangkan variabel tidak bebas, berasrti model tersebut dapat digunakan.7. Analisis Kinerja Ruas JalanDalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 dijelaskan bahwa, kinerja ruas jalan diukur berdasarkan derajat kejenuhan (DS) yang merupakan rasio arus (Q) terhadap kapasitas (C). dengan rumus kapasitas seperti di bawah ini:C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCSDimana :C= Kapasitas (smp/jam)C0= Kapasitas dasar (smp/jam)FCW= Faktor penyesuaian lebar jalanFCSP= Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan takterbagi)FCSF= Faktor penyesuaian hambatan sampingFCCS= Faktor penyesuaian ukuran kotaDerajat kejenuhan (DS) menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak.DS = Q/CKeterangan :DS = derajat kejenuhanQ = volume kendaraan (smp/jam)C = kapasitas jalan (smp/jam)3.7 Alur PenelitianBerikut merupakan bagan penelitian yang akan dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini.

MulaiIdentikasi MasalahMeningkatnya kebutuhan tempat tinggalRendahnya kinerja ruas jalan ciwastraBangkitan dan tarikan pergerakan kendaraan meningkatKecepatan kendaraan berkurang, antrian kendaraan yang panjang, tundaan kendaraan yang lama, dan meningkatnya waktu tempuh perjalananPengumpulan DataData PrimerSurvei volume lalu lintasSurvei geometrik jalanKuisioner (data jumlah anggota keluarga, jumlah kendaraan yg dimiliki, pendapatan)TujuanMengetahui bangkitan dan tarikan pergerakan kendaraanMengetahui tingkat pelayanan ruas jalan ciwastraMemprediksi kapasitas pelayanan ruas jalan ciwastra di masa yang akan datangData SekunderData geometrik jalanData permukiman baru di ciwastraData jumlah unit rumah pada setiap permukimanKompilasi DataAUji KuisionerUji ValiditasUji ReabilitasPerbaiki Kuisioner

Tidak

Ya

A

Analisis DataAnalisis regresi bangkitan dan tarikan pergerakan Analisis kinerja pelayanan ruas jalan ciwastra

Uji Korelasi, Uji Determinasi, Uji F, Uji T

Prediksi kapasitas jalan yang dibutuhkan di masa yang akan datang

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian

43

1) 42

3.8 Jadwal PenelitianTabel 3.1 Jadwal PenelitianKegiatanOktNovDes14Jan15FebruariMaretApril

123412341234

Perencanaan Judul

Penyusunan Proposal

Seminar 1

Pengumpulan Data

Analisis Data

Penyusunan Hasil Analisis

Seminar 2

Sidang Akhir

3.9 Desain KuisionerI. Data Pribadi1. Nama (boleh tidak diisi): .2. Jenis Kelamin: 1) Laki-laki 2)Perempuan3. Usia: .. Tahun4. Status Pernikahan:1) Menikah2)Belum Menikah5. Pendidikan Terakhir: 1) SD5) Diploma2) SMP6)Sarjana S13) SMA/SMK7)Pascasarjana S2 & S34) Akademi6. Pekerjaan:1) PNS4)Tidak bekerja2) Swasta5)Lainnya .3) Wiraswasta7. Berapa jumlah pendapatan keluarga Anda per bulan?1) < Rp 2 juta4)5 7,5 juta2) Rp 2 3 juta5)7,5 10 juta3) Rp 3 5 juta6)> 10 juta8. Status tempat tinggal :1) Rumah milik sendiri4)Kost / Kontrak2) Rumah milik orangtua5)Lainnya ..3) Rumah milik saudara9. Jumlah keluarga yang tinggal di rumah :

II. Karakteristik Perjalanan1. Rata-rata jumlah perjalanan untuk segala aktivitas per hari :1) 2 kali4)5 kali2) 3 kali5)6 kali3) 4 kali6)lebih dari 6 kali2. Rata-rata jumlah hari dalam 1 minggu Anda melakukan perjalanan untuk segala aktivitas :1) 14)52) 25)63) 36)74) 43. Jumlah alternatif rute yang Anda gunakan ketika melakukan perjalanan dari rumah atau menuju rumah :1) 14)42) 25)53) 36)lebih dari 54. Jumlah kendaraan yang tersedia di tempat tinggal Anda :1) Mobil: 0/1/2/3/4/5/lebih dari 52) Sepeda Motor: 0/1/2/3/4/5/lebih dari 53) Sepeda: 0/1/2/3/4/5/lebih dari 54) Lainnya: 0/1/2/3/4/5/lebih dari 55. Kendaraan yang Anda gunakan :1) Mobil2) Sepeda Motor3) Sepeda4) Angkot/Angkutan Umum lainnya (sebutkan)5) Lainnya