52
i TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : WIWIK WIDIA WATI NIM : B09.120 PROGAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

i

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

WIWIK WIDIA WATI

NIM : B09.120

PROGAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

ii

Page 3: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

iii

Page 4: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas Rahmat dan Hidayah Allah SWT, yang selalu

tercurah pada hamba-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Di SMP N 7 Wonogiri”. Karya tulis ilmiah ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III

Kebidanan.

Dalam penulisan proposal ini, penulis mendapatkan berbagai macam

bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku pembimbing yang dengan sabar

memberikan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Bapak Daldiri, S.Pd., M.Pd, Selaku kepala SMP Negeri 7 Wonogiri yang

telah membantu dan memberi ijin kepada penulis dalam melaksanakan

penyususnan Karya Tulis Ilmiah.

5. Segenap dosen STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah banyak

membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penelitian.

7. Ibu, bapak, kakak, dan adik ku tercinta yang telah memberikan dukungan

doa, nasehat, kasih saying, dan semangat bagi penulis.

8. Rekan – rekan mahasiswa Angkatan IX STIKes Kusuma Husada.

9. Pada seluruh siswa laki-laki di SMP Negeri 7 Wonogiri yang bersedia

menjadi responden.

10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

v

Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak

kekurangan baik tulisan maupun isi, maka dari itu saran dan masukkan dari

pembaca sangat penulis harapkan agar penyusunan Karya tulis Ilmiah nanti akan

lebih baik.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 6: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

vi

MOTTO

§ Anda tidak bisa punya hari esok yang lebih baik jika yang Anda pikirkan

setiap saat hanya kemarin (Charles F. Kattering)

§ Jika semangat TIADA HENTI, maka kemudahan itu akan sering datang

MENGHAMPIRI.

§ Kesulitan sebesar apapun akan terasa wajar bagi jiwa yang melebihkan

syukur daripada mengeluh. Karena bukan kebahagiaan yang menjadikan

bersyukur , tetapi bersyukurlah yang menjadikan kita berbahagia

( Penulis )

§ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan

boleh jadi pula (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk

bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS.2:216)

Page 7: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

vii

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :

© Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

© Bapak dan mamak yang ikhlas memberikan segalanya kepada penulis dari

perhatian, kasih sayang, cinta, dana dan do’a selama ini.

© Kakak-kakakku tersayang mas Hardy & mas Tuntun serta adiku tersayang

Dwi yang memberikan semangat , dukungan dan kasih sayang.

© Budhe, pakdhe, mb Wiwik, mas Endri serta dek Akbar yang selalu

memberikan dukungan dan semangat.

© Buat sahabat penulis, Valent, Eri yang senantiasa memberi dukungan dan

semangat.

© Buat someone yang memberikan dukungan, semangat, dan kasih sayang

serta kebersamaanya.

© Temen STIKes KUSUMA HUSADA SKA angkatan IX, yang telah

bersama- sama merasakn suka & duka dalam menggapai cita-cita

© Almamater tercinta Program Studi Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

Page 8: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Wiwik Widia Wati

Tempat/ tanggal lahir : Sidorejo / 03 Maret 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Segawe 01/07, Purwosari, Wonogiri

Riwayat pendidikan

1. SD Negeri 124/VIII Sidorejo LULUS TAHUN 2003

2. SMP Negeri 12 Kab. Tebo LULUS TAHUN 2006

3. SMA Negeri 2 Wonogiri LULUS TAHUN 2009

4. Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Angkatan IX

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

3x4

Page 9: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

ix

Wiwik Widia Wati

B09 120

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI

xiv + 38 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar belakang: Merokok menggangu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat dipungkiri. Banyak penyakit telah terbukti karena akibat buruk kebiasaan merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung seperti jantung dan

gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronchitis, tekanan darah tinggi dan lain-lain. Menurut Survei

Sosial Ekonomi Nasional (2008), di Indonesia rokok menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit paru kronik dan emfisima, 5% stroke. Wanita yang merokok mungkin mengalami penurunan atau penundaan kemampuan hamil,

pada pria meningkatkan risiko impotensi sebesar 50%. Seorang bukan perokok yang menikah dengan perokok mempunyai risiko kanker paru sebesar 20-30%

lebih tinggi. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang bahaya merokok bagi kesehatan di SMP Negeri 7 Wonogiri.

Metode penelitian: jenis penelitian ini adalah deskritif kuantitatif. Lokasi penelitian di ambil di SMP Negeri 7 Wonogiri pada tanggal 21 Juni 2012. Jumlah

sampel sebanyak 76 siswa laki-laki, dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner tertutup, untuk uji validitas dilakukan dengan menggunakan softwer

SPSS 17 dengan rumus product moment, sedangkan untuk analisa data yang digunakan dalam pengolahan hasil data adalah analisa univariat.

Hasil penelitian: dari pengolahan data didapatkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang bahaya merokok bagi kesehatan adalah baik sebanyak 15 responden (19,7%), cukup sebanyak 48 responden

(63,2%) dan kurang sebanyak 13 responden (17,1%). Kesimpulandari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang bahaya merokok bagi kesehatan adalah cukup sebanyak 48 responden (63,2%) dari 76 responden.

Kata kunci : pengetahuan, remaja, rokok, bahaya rokok Kepustakaan :22 literatur( 2003s/d 2011)

Page 10: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

x

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

CURICULUM VITAE......................................................................................... viii

ABSTRACK ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan ................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori.............................................................................. 7

1. Pengetahuan........................................................................... 7

2. Remaja .................................................................................. 12

3. Rokok ................................................................................... 13

4. Bahaya rokok........................................................................ 15

5. Perokok Pasif ........................................................................ 20

B. Kerangka Teori ............................................................................ 22

C. Kerangka Konsep ........................................................................ 23

Page 11: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

xi

BAB III METODOLOGI LAPORAN KASUS

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian................................... 24

B. Lokasi Penelitian .......................................................................... 24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 25

D. Instrumen Penelitian ..................................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 28

F. Variabel Penelitian ....................................................................... 29

G. Definisi Operasional..................................................................... 29

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data......................................... 30

I. Etika Penelitian............................................................................. 31

J. Jadwal Penelitian .......................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ........................................... 33

B. Hasil Penelitian............................................................................. 33

C. Pembahasan ................................................................................ 35

D. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 36

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 37

B. Saran ........................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

xii

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 3.1 kisi – kisi pernyataan pada instrumen penelitaian ............................. 26

Tabel 3.2 Definisi operasional........................................................................... 29

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi .............................................................. 33

Tabel 4.2 Tingkat Pengatahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang Bahaya

Merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri ............................................................... 34

Page 13: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

xiii

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................................. 22

Gambar 2.2 Kerangka Konsep .............................................................................. 23

Page 14: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal penelitian

Lampiran 2. Surat permohonan ijin penggunaan lahan

Lampiran 3. Surat balasan permohonan ijin penggunaan lahan

Lampiran 4. Surat permohonan ijin validitas

Lampiran 5. Surat balasan permohonan ijin validitas

Lampiran 6. Surat pengantar responden

Lampiran 7. Lembar persetujuan responden

Lampiran 8. Kuesioner

Lampiran 9. Data tabulasi penelitian

Lampiran 10. Hasil penelitian

Lampiran 11. Data tabulasi kuesioner

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 14. Lembar konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 15: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Telah kita ketahui bersama bahwa rokok itu sangat membahayakan

kesehatan dan bersifat merusak. Menurut ilmu kedokteran, sekali batang

rokok yang dibakar akan mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia

termasuk nikotin dan gas karbon monoksida (CO) yang menimbulkan

berbagai penyakit. Berbagai hasil penelitian di berbagai Negara

membenarkan bahwa merokok merusak kesehatan. Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO) pun gencar mengkampayekan gerakan anti merokok. Jadi

masalah merokok tidak hanya menjadi masalah nasional tetapi juga

menjadi masalah dunia (Istiqomah, 2003).

Merokok menggangu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat

dipungkiri. Banyak penyakit telah terbukti karena akibat buruk kebiasaan

merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung seperti jantung dan

gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker

laring, kanker osefagus, bronchitis, tekanan darah tinggi dan lain-lain

(Suara Media, 2009).

Menurut Survey Sosial Ekonomi Nasional (2008), di Indonesia

rokok menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit paru kronik dan

emfisima, 5% stroke. Wanita yang merokok mungkin mengalami

penurunan atau penundaan kemampuan hamil, pada pria meningkatkan

Page 16: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

2

risiko impotensi sebesar 50%. Seorang bukan perokok yang menikah

dengan perokok mempunyai risiko kanker paru sebesar 20-30% lebih

tinggi daripada mereka yang pasangannya bukan perokok dan juga risiko

mendapatkan penyakit jantung.

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali di temui orang merokok di

mana-mana, baik di kantor, di pasar atau pun di tempat lainnya,

dikalangan rumah tangga sendiri atau bahkan di sekolah, namun kebiasaan

merokok di negeri ini tetap tidak bisa dihilangkan, bahkan semakin

meningkat. Tatkala penduduk di sejumlah Negara mengurangi konsumsi

mereka terhadap rokok, orang Indonesia justru malah sebaliknya.

Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok pertama. Umumnya

rokok pertama dimulai saat usia remaja. Saat ini jumlah perokok, terutama

perokok remaja terus bertambah, khususnya di Negara-negara berkembang

(Depkes RI, 2009).

Menurut Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih (2011),

Indonesia masih menjadi negara terbesar ke-3 dalam jumlah perokok di

dunia.Dari tahun 2000-2010 mengalami peningkatan, baik di kalangan

perokok laki-laki maupun perempuan. Jumlah perokok laki-laki dengan

usia di atas 15 tahun sudah mencapai 66%. Sedangkan perokok perempuan

4%. Juga yang meningkat adalah perokok pemula yang berusia muda

seperti 10-14 tahun.

Faktor terbesar dari kebiasaan merokok adalah faktor sosial atau

lingkungan. Bersosialisasi merupakan cara utama pada remaja untuk

Page 17: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

3

mencari jati diri mereka. Biasanya mereka memperhatikan tindakan orang

lain dan kadang kala mencoba untuk meniru perlakuanya. Namun sangat

disayangkan karena tidak hanya kebiasaan-kebiasaan yang baik saja ditiru,

melainkan juga kebiasaan buruk, termasuk kebiasaaan merokok (Ellizabet,

2010).

Berdasarkan studi pendahuluan dengan metode wawancara di SMP

Negeri 7 Wonogiri pada kelas VIII sebanyak 7 siswa didapatkan hasil

bahwa 4 siswa mampu menjawab dengan baik tentang bahaya merokok

dan 3 siswa kurang mampu menjawab pertanyaan tentang bahaya merokok

bagi kesehatan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII

Tentang Bahaya Merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri”

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah Tingkat

Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang Bahaya Merokok di SMP

Negeri 7 Wonogiri?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang

bahaya merokok bagi kesehatan di SMP Negeri 7 Wonogiri.

Page 18: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

4

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang

bahaya merokok bagi kesehatan di SMP Negeri 7 Wonogiri pada

tingkat baik.

b. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang

bahaya merokok bagi kesehatan di SMP 7 Wonogiri pada tingkat

cukup.

c. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang

bahaya merokok bagi kesehatan di SMP 7 Negeri Wonogiri tingkat

kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dapat dijadikan bahan masukan untuk menambah teori atau ilmu

pengetahuan dibidang kesehatan khususnya tentang bahaya merokok

bagi kesehatan.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh dalam

bangku kuliah dan merupakan pengalaman nyata dalam melaksanakan

penelitian.

Page 19: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

5

3. Bagi institusi

a. SMP Negeri 7 Wonogiri

Memberi data bagi lembaga pendidikan mengenai aspek tingkat

pengetahuan siswa tentang bahaya merokok bagi kesehatan

sekaligus sebagai bahan masukan dalam upaya menyukseskan

program kampanye anti rokok.

b. Pendidikan

Hasil penelitian dapat memberikan informasi dan pengetahuan

yang lebih luas tentang bahaya merokok bagi kesehatan.

E. Keaslian Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil keaslian dari :Febriana

dwicahyani (2011), dengan judul Tingkat “Pengetahuan Tentang Bahaya

Rokok Pada Remaja di Desa Pule, Jatisrono, Wonogiri”. Penelitian ini

menggunakan metode deskritif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

tingkat pengetahuan remaja tentang bahaya merokok dengan pengetahuan

baik yaitu sebanyak 25 orang (50,0%), tingkat pengetahuan cukup

sebanyak 24 orang (48,0%), dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 1

orang (2,0%). Secara umum hasil penelitian ini dalam kategori baik.

Perbedaan keaslian dengan penelitian yang penulis ambil adalah

pada hasil penelitian. Hasil penelitian di SMP Negeri 7 Wonogiri

kebanyakan siswa memiliki pengetahuan cukup sebanyak 48

Page 20: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

6

siswa(63,2%), baik sebanyak 15 siswa (19,7%) dan kurang sebanyak 13

(17,1%).

F. Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, terdiri dari 5

(lima) bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan

masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, keaslian

penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan dari teori-teori dari masalah

yang akan diteliti meliputi pengetahuan, remaja, rokok,

kerangka teori, kerangka konsep.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan

penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, alat

penelitian, metode pengambilan data, jalannya penelitian,

variabel penelitian, definisi operasional, metode

pengolahan data, dan analisa data.

Page 21: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum tempat

penelitian, hasil penelitian, serta pembahasan hasil

penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakuakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai

hasil penggunaan panca indranya yang berbeda sekali dengan

kepercayaan (beliefs),takhayul (superstitions) dan penerangan-

penerangan yang keliru (misinformation) (Soekanto, 2003).

b. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan atau kognitif

merupakan domain penting bagi terbentuknya prilaku seseorang.

Pengetahuan yang mencangkup domain kognitif mempunyai 6

tingkatan, yakni:

Page 23: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

9

1) Tahu (know)

Tahu diartiakan sebagai pengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya.Termasuk dalam tingkatan ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari

seluruh bahan yangdipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Oleh sebab itu ”tahu” merupakan tingkat pengetahuan

yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukurnya antara lain

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan

sebagainya.

2) Memahami (Comprehensif)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.Orang

telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan objek yang telah dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real

(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi

atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

Page 24: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

10

4) Analisis (analisys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen,

tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih

ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisa ini

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti

dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi- formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

objek.Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria

yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria

yang telah ada.

Page 25: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

11

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut kutipan Asrofuddin (2010) :

1) Umur

Umur adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir sampai

saat ini. Umur merupakan periode tehadap pola-pola kehidupan

yang baru, semakin bertambahnya umur akan mencapai usia

reproduksi (Notoatmodjo, 2003).

2) Tempat tinggal

Tempat tinggal adalah tempat menetap responden sehari-hari.

Pengetahuan seseorang akan lebih baik jika berada diperkotaan

daripada di pedesaan karena di perkotaan meluasnya untuk

kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial maka

wawasan sosial makin kuat, di perkotaan mudah mendapat

informasi (Hurlock, 2002).

3) Sumber informasi

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang

banyak memperoleh infomasi maka ia cenderung mempunyai

pengetahuan yang lebih luas (Notoatmodjo, 2003).

Page 26: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

12

4) Pendidikan

Pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-

hal baru dan dapat menyesuaikan diri dengan hal yg baru

tersebu (Notoatmodjo, 2003).

5) Pengalaman berkaitan dengan umur dan pendidikan individu

Pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas dan

semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah

(Notoatmodjo, 2003).

d. Menurut Notoatmodjo (2007), ada berbagai cara memperoleh

pengetahuan, antara lain:

1) Cara tradisional

Cara tradisional dipakai orang untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan, sebelum ditemukan metode penemuan secara

sistemik dan logis.

Cara pengetahuan pada periode ini antara lain :

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara yang paling tradisional dalam memperoleh

pengetahuan adalah melalui coba-coba

b) Cara kekuasaan atau otoritas

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau

kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah otoritas

pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.

Page 27: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

13

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

d) Melalui jalan pikiran

2) Cara modern

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi

penelitian (researc methodology).Cara baru dalam memperoleh

pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis, ilmiah.

2. Remaja

a. Pengertian remaja

Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia

antara masa kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal

proses reproduksi, sehingga perlu dipersiapkan sejak dini

(Romauli, 2009).

b. Perubahan fisik

1) Pada pria

Tinggi badan, berat badan, suara membesar, testis membesar,

mimpi basah, ereksi/ejakulasi, kulit berminyak, tumbuh bulu

pada alatkelamindanketiak,tumbuh jerawat(Romauli, 2009).

2) Pada wanita

Tinggi badan, berat badan, payudara membesar, panggul

membesar, menstruasi, kulit berminyak, tumbuh bulu pada alat

kelamin dan ketiak (Romauli, 2009).

Page 28: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

14

c. Keadaan emosi

Emosional remaja belum stabil dan belum mencapai

kematangan pribadi secara dewasa. Perasaan yang stabil ini sering

membuat mereka gelisah, karena di satu sisi remaja ingin mencari

pengalaman atau melakukan semua keinginan yang ada, tapi di sisi

lain remaja terbentur akan ketidakmampuan untuk melakukannya

(Istiqomah, 2003).

d. Perubahan sosial

Pergaulan remaja tidak lagi sebatas keluarga dan teman

sekolah saja melainkan mulai meluas sehingga sering

meninggalkan rumah.Tingkatan remaja pun bermacam-macam

dipengaruhi oleh watak dasarnya (Istiqomah, 2003).

3. Rokok

a. Pengertian rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang sekitar

70-120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar

10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah

(Ellizabet, 2010).

b. Komponen dalam rokok

Menurut Aditama (2006) bahwa asap rokok mengandung

sekitar 4000 bahan kimia. Secara umum komponen rokok dibagi

menjadi dua yaitu:

Page 29: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

15

1) Komponen gas

Komponen gas adalah bagian yang dapat melewati filter

yang terdapat di dalam asap rokok antara lain: carbon

monoksida (CO), amonia, acrloin, benzopiren, lutidin, colidin,

metil alcohol, formalin, arsenic dan lain-lain. Caldwell (2009)

menambahkan bahwa gas carbon monoksida (CO)akan mudah

terikat dalam hemoglobin sehingga mengganggu darah dalam

mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, tidak jarang orang

meninggal dunia akibat keracunan gas carbon monoksida (CO)

terlalu banyak. Benzopiren dan lutidin bersal dari tar tembakau

yang dapat menyebabkan kanker. Colidin menyebabkan

kelumpuhan dan lambat laun mengakibatkan kematian.Metil

alkohol menimbulkan kebutaan.Formalin sering digunakan

untuk membalsem mayat.Arsenik merupakan sejenis racun

yang dipakai untuk membunuh tikus.

2) Komponen padat

Komponen padat adalah bagian yang tertinggal pada

filter berupa nikotin dan tar. Nikotin merupakan bahan adiktif

yang menimbulkan ketergantungan atau kecanduan. Tar adalah

kumpulan beribu-ribu bahan kimia yang terdapat dalam rokok.

Tar bersifat karsinogen/penyebab kanker.

Page 30: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

16

c. Mekanisme patofisiologi merokok

Asap yang dihembuskan pada saat merokok dibedakan atas

: asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side steram

smoke). Asap utama merupakan bagian asap tembakau yang

dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping

merupakan asap tembakau yang disebar ke udara bebas dan dapat

dihirup oleh orang lain yang berada diruangan yang sama yang

dikenal perokok pasif (Nasir, 2009).

4. Bahaya rokok

Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok

meningkatkan resiko timbulnya berbagai penyakit seperti:

a. Stroke

Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak

atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok.Resiko stroke dan

resiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan bukan

perokok (Ellizabet, 2010).

b. Impotensi

Nikotin yang beredar melalui darah akan dibawa ke seluruh

tubuh, termasuk organ organ reproduksi. Zat ini dapat menganggu

proses spermatogenesis sehingga kualitas sperma menjadi buruk.

Selain merusak kualitas sperma, rokok juga menjadi faktor resiko

Page 31: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

17

gangguan fungsi seksual, khususnya gangguan disfungsi ereksi

(Ellizabet, 2010).

c. Kanker

Merokok dapat menyebabkan kanker.Kematian akibat

kanker yang disebabkan oleh merokok pun semakin

meningkat.Kematian karena kanker (terutama kanker paru-paru)

meningkat 20 kali lebih besar dibandingkan orang yang tidak

merokok. Berbagai jenis kanker yang resikonya meningkat akibat

merokok antara lain kanker trakea, bronkus, paru-paru, kanker

mulut dan orofaring, kanker lambung, kanker kandung kemih,

kanker esophagus, kanker ginjal, dan ureter (Ellizabet, 2010).

d. Jantung

Nikotin yang terkandung dalam rokok menyebabkan

efinefrin dan norepinefrin dalam darah meningkat, yang

menyebabkan jantung berdebar lebih cepat dan pembuluh darah

berkontraksi atau menyempit. Debar jantung yang lebih cepat akan

meningkatkan kebutuhan akan oksigen pada otot jantung.

Sementara itu, persediaan oksigen menjadi menurun karena

oksigen yang ada akan diikat oleh carbon monoksida (CO) yang

dihasilkan rokok. Dalam hal ini nikotin yang berperan membuat

irama jantung tidak teratur, menimbulkan kerusakkan lapisan

dalam pembuluh darah, sehingga serangan jantung mengikutinya

(Bangun, 2008).

Page 32: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

18

e. Kanker paru

Menurut badan POM RI bahwa satu dari sepuluh dari

perokok berat akan menderita kanker paru. Pada kasus dapat

berakibat fatal dan menyebabkan kematian (Nasir, 2009).Merokok

dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran nafas

dan jaringan paru-paru. Pada saluran nafas besar, sel mukosa

membesar (hypertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak

(hyperplasia).Pada saluran nafas kecil, terjadi radang ringan hingga

penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukkan

lendir.Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel

radang dan kerusakkan alveoli (Caldwell, 2009).

f. Kelainan sperma

Berbagai racun rokok dapat merusak DNA yang mengubah

bentuk sperma, yang akhirnya menyebabkan keguguran atau

kelahiran cacat (Ellizabet, 2010).

g. Pengaruh rokok pada telinga, hidung dan tenggorokan.

Asap rokok menimbulkan iritasi pada saluran eustachius,

yaitu saluran yang menghubungakan, telinga tengah dan

tenggorokkan. Iritasi menyebabkan selaput lendir yang melindungi

saluran ini mengeluarkan lendir di luar batas yang wajar. Ini

memicu munculnya radang dan ini pada akhirnya akan

menimbulkan ketulian (Bangun, 2008).

Page 33: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

19

Merokok akan mengakibatkan rangsangan pada

tenggorokkan, karena zat-zat tar akan menyerang selaput-selaput

halus pada saluran pernapasan. Zat ini akan dipindahkan ke dalam

cabang-cabang tenggorokan dan paru-paru dengan perantara asap,

dan sesudah itu disimpan pada selaput lendir pembuluh-pembuluh

ini, sehingga menyebabkan banyaknya rangsangan setempat ini. Ini

mengakibatkan hambatan pada saluran paru-paru menyebabkan

orang lebih sukar bernafas. Karena itu seorang perokok akan lebih

sering terserang penyakit saluran pernafasan (Bangun, 2008).

h. Pengaruh rokok pada gigi

Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak

daripada yang bukan perokok. Karang gigi yan tidak dibersihkan

akan menimbulkan berbagai keluhan seperti gusi berdarah. Gigi

dapat berubah warna karena efek tembakau (Suyanto, 2009).

i. Pengaruh rokok pada otak

Rokok dapat mempengaruhi dan melemahkan saraf pada

otak. Otak tersusun dari jenis jaringan saraf yang sama dengan

saraf mata. Saraf optik merupakan sabungan dari saraf otak.

Dengan demikian, jika nikotin dapat melumpuhkan penglihatan, ia

dapat pula berpengaruh terhadap otak. Rokok dapat pula

mempengaruhi efisiensi mental.Sebuah penelitian oleh

Dr.W.E.Dixon yang melibatkan 2000 orang untuk menguji dampak

merokok pada respons mental menunjukkan bahwa efisiensi

Page 34: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

20

mental menurun 10% hingga 20%.Selain itu daya ingat juga ikut

berpengaruh (Bangun, 2008).

j. Pengaruh rokok pada kulit

Menurut Hollis dalam Bangun (2008) merokok

menyebabkan penyakit kulit, eksim dan ruam pada perokok yang

peka pada nikotin.Eksim adalah iritasi berat pada kulit, daerah kulit

yang terkena eksim menjadi bersisik dan menimbulkan rasa

gatal.Eksim dapat pula ditimbulkan oleh arsenik yang terdapat

dalam tembakau.

k. Pengaruh rokok terhadap sistem pencernaan

Lambung adalah organ yang paling sensitif.Berdasarkan

penelitian bahwa rokok dapat menganggu sistem

pencernaan.Gangguan yang terjadi dapat mengarah kepada

penyakit tukak lambung.Tukak lambung adalah penyakit dimana

lambung berada dalam posisi kelebihan asam (hyperacidity).Ketika

merokok, nikotin mengerutkan dan melukai pembuluh darah pada

dinding lambung.Iritasi ini memicu lambung memproduksi asam

lebih banyak dan lebih sering dari biasanya.Nikotin juga

memperlambat mekanisme kerja sel pelindung dalam

mengeluarkan (sekresi) getah yang berguna untuk melindungi

dinding dari serangan asam lambung.Sel pelindung dalam

mengeluarkan (sekresi) getah yang berguna untuk melindungi

dinding dari serangan asam lambung.Sel pelindung tidak mampu

Page 35: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

21

lagi menjalankan fungsinya dengan baik.Hal inilah yang

menyebabkan penyakit tukak lambung (Caldwell, 2009).

l. Pengaruh rokok pada rambut

Merokok dapat menurunkan sistem kekebalan sehingga

perokok lebih mudah terserang penyakit seperti lupus erimatosis

yang bisa menyebabkan kerontokkan rambut (Ellizabet, 2010).

5. Perokok pasif

Perokok pasif adalah seseorang yang tidak memiliki kebiasaan

merokok, namun terpaksa harus menghisap asap rokok yang

dihembuskan oleh orang lain yang kebetulan ada di dekatnya.

Meskipun perokok pasif tidak merokok, tetapi perokok pasif memiliki

resiko yang sama dengan perokok aktif dalam hal terkena penyakit

yang disebabkan oleh rokok (Ellizabet, 2010).

Perokok pasif menyerap asap melalui selaput lendir yang

melapisi mulut, tenggorokan, dan hidung. Ludah yang terdapat di

dalam mulut membantu melarutkan nikotin dengan cepat.Nikotin yang

berada di dalam ludah terus berjalan melewati batang tenggorokan dan

akhirnya tertimbun di lambung. Kemampuan serap selaput lendir yang

berada di mulut, tenggorokan dan hidung, hampir sama kapsitasnya

dengan selaput lendir yang melapisi paru-paru (Caldwell, 2009).

Page 36: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

22

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1

Kerangka Teori

Sumber :Asrofuddin (2010)

Pengetahuan siswa

tentang bahaya merokok

Rokok

a. Pengertian rokok

b. Komponen dalam rokok

c. Mekanisme

d. Patofisilogi merokok

e. Bahaya merokok f. Perokok pasif Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan

1) Umur 2) Tempat tinggal

3) Sumber informasi 4) Pendidikan 5) Pengalaman

berkaitan dengan umur dan pendidikan

individu

Tingkat

pengetahuan

a. Tahu

b. Memahami c. Aplikasi

d. Analisis e. Sintesis f. Evaluasi

Page 37: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

23

B. Kerangka Konsep

Keterangan

= Variable yang diteliti

= Variable yang tidak diteliti

Gambar 2.2

Kerangka konsep

Pengetahuan siswa tentang bahaya merokok

Baik

Cukup

Kurang

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1. Umur 2. Tempat tinggal

3. Sumber informasi 4. Pendidikan 5. Pengalaman berkaitan dengan

umur dan pendidikan individu

Page 38: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan penulis dalam membuat

penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskritif kuantitatif adalah

penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau

deskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini dgunakan untuk

memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi

sekarang atau yang sedang terjadi (Notoatmjo, 2010). Kuantitatif adalah data

yang berbentuk angka atau data yang diangkakan (Sugiyono, 2011).

B. LokasiPenelitiandanWaktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat atau lokasi yang digunakan untuk pengambilan

kasus atau observasi (Notoatmodjo, 2010). Lokasi penelitian dilaksanakan

di SMP Negeri 7 wonogiri.

2. Waktu

Waktu adalah waktu atau saat yang digunakan untuk pelaksanaan

penelitian atau observasi (Notoatmojdo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan

pada tanggal 21 Juni 2012.

Page 39: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

25

C. Populasi, Sampel, danTeknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas

VIII di SMP Negeri 7 Wonogirisebanyak 76 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2009).

Besar sampel menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari

100 lebih baik diambil semua, jika populasi lebih dari 100 dapat diambil

10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Karena jumlah populasi dalam

penelitian ini sebanyak 76 siswa laki-laki maka responden mengambil

sampel sebanyak 76 siswa laki-laki.

3. Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

total sampling yaitu teknik pengambilan sampel jika jumlah populasi

dijadikan sampel dalam penelitian (Arikunto, 2010).

D. InstrumenPenelitian

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan

beberapa pertanyaan (Hidayat, 2009). Alat ukur ini digunakan bila responden

jumlahnya besar dan tidak buta huruf. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban

Page 40: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

26

“benar” atau “salah”. Dalam penelitian ini kuesionernya terdapat 20

pernyataan favorable dan 10 pernyataan unfavaforable. Apa bila pada

pernyataan favorable responden menjawab benar diberi skor 1 dan jawaban

salah skornya 0, pada pernyataan unfavorable apabila responden menjawab

benar diberi skor 0 dan jawaban salah skornya 1.

Tabel 3.1 kisi – kisi pernyataan pada alat penelitian

No. Variabel Indiaktor Sub Indikator Jumlah Soal Favorable Unfavorable

1 Pengetahuan

tentang bahaya rokok

a. Pengertian 1 1

b. Komponen rokok

2, 3, 5 4 4

c. Bahaya rokok

6, 7, 8, 10,

11, 12, 13, 15, 17, 18,

19, 20, 22, 25,

9, 14, 16,

21, 23, 24, 26, 27

22

d. Perokok pasif 28, 30 29 3

Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standard

adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reabilitas data.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut

valid, valid artinya ketepatan mengukur atau alat tersebut tepat untuk

mengukur sebuah variable yang akan diukur (Riwidikdo, 2010).

Dikatakan valid bila besarnya rxy hitung lebih besar dari rxy tabel, atau

koefisien korelasi lebih besar (>) dari 0,05 uji validitas dilakukan dengan

computer menggunakan SPSS 17. Validitas diuji menggunakan rumus

product moment sebagai berikut :

Page 41: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

27

( )( ){ } ( ){ }å åååå åå

--

-=

2..

)(

222 YYNXXN

YXXYNrxy

Dimana :

r xy = koefisienkorelasi butir

C = skorpertanyaan

U = skor total

N = jumlahsubyek

Dari uji validitas yang telah dilakukan di SMP Negeri 6 Wonogiri terhadap

30 responden dapat diperoleh dari nilai r hitung >r tabel (0,361) sehingga

dari 35 pernyataan diperoleh30 pernyataan valid dan 5 pernyataan tidak

valid yaitu nomor 6, 12, 20,21, dan 28 serta pernyataan yang tidak valid

tidak digunakan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran yang

reliable dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan

(Riwidikdo, 2010).

Uji Reabilitas dilakukan dengan computer menggunakan SPSS 17. Rumus

yang digunakan menggunakan Alpha Cronbach sebagai berikut :

úúû

ù

êêë

é-úû

ùêë

é-

= å2

1

2

11 11 a

ab

k

kr

Keterangan

r 11 = reliabilitas instrument

Page 42: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

28

K = banyaknyabutir pertanyaan atau banyaknya soal

2å ba = jumlahvarians butir

21a = varians total

(Arikunto, 2006).

Instrument dikatakan reliabel bila nilai reliabilitas seluruh instrumennya >

0,7 (Riwidikdo, 2009).

Setelah dilakukan uji reliabilitas di SMP negeri 6 Wonogiri didapatkan

nilai Alpha Cronbach0,847 > 0,7 sehingga instrument dikatakan reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner

tertutup kepada responden.Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek

penelitian oleh peneliti, sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan yang

disediakan (Riwidikdo, 2007). Data primer diperoleh melalui pengisian

kuesioner oleh responden tentang bahaya merokok bagi kesehatan.

2. Data Sekunder

Data sekunder didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian.

Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak

lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non

komersial (Riwidikdo, 2007). Data sekunder diperoleh darijumlah seluruh

siswa kelas VIII di SMP Negeri7Wonogiri.

Page 43: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

29

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Arikunto, 2010).Variable dalam penelitian ini adalah

variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang

bahaya merokok bagi kesehatan di SMP Negeri 7 Wonogiri.

G. Definisi Operasional

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel yang diteliti,

variabel tersebut perlu diberi batasan atau definisi operasional. Definisi

operasional bermanfaat untuk mengarahkan pengukuran atau pengamatan

terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument atau alat

ukur ( Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.2 DefinisiOperasional

Variabel Indikator Skala Kategori

Variabel

tunggal:

Pengetahuan

siswa tentang

bahaya

merokok

Segala sesuatu yang

diketahui siswa tentang bahaya

merokok antara lain : a. Pengertianrokok b. Komponen rokok

c. Bahaya rokok d. Perokok pasif

Ordinal a. Baik, bila nilai

responden (x) > mean + 1 SD

b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang, bila nilai responden (x) <mean –

1 SD (Riwidikdo, 2009)

Page 44: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

30

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Menurut Hidayat (2009), dalam proses pengolahan data terdapat langkah-

langkah yang harus ditempuh diantaranya :

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran pada kata

yang diperoleh atau dikumpulkan.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.

c. Entri data

Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

keadaan master computer. Kemudian membuat distribusi frekuensi

sederhana atau bias juga dengan membuat table kontigensi.

d. Melakukanteknikanalisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian angka

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan

yang hendak dianalisis.

2. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariat. Analisis univariat yaitu menganalisa tiap variabel penelitian

untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2010). Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMP

tentang bahaya merokok, dibuat tiga kategori yaitu :

Page 45: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

31

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) >mean + 1 SD

b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤x≤mean + 1 SD

c. Kurang, bilai nilai repsonden yang diperoleh (x) <mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2009).

Untuk menghitung Standart Deviation (SD) atau simpangan baku

menggunakan rumus :

Keterangan ;

S= Simpangan baku

∑x i = Jumlah variabel

n = Banyaknya data/ sampel (Riwidikdo, 2009).

Adapun rumus untuk menghitung mean menurut Riwidikdo (2009)

yaitu :

Keterangan ;

= mean

= total skor

= banyak sampel

I. Etika Penelitian

Page 46: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

32

Menurut Hidayat (2009) etika penelitian atau pengumpulan data dalam

penelitian ini meliputi :

1. Informed consent

Pemberian informed consent ini bertujuan agar responden mengerti

maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika

responden bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan dan

jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati

keputusan tersebut

2. Anonymity ( tanpa nama)

Bentuk penulisan kuesioner dengan tidak perlu mencantumkan nama

pada lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data.

3. Confidentiality

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam

hasil penelitian.

J. Jadwal Penelitian

Terlampir

Page 47: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 wonogiri yang terletak dijalan

Manjung – Wonogiri, dengan kepala sekolah yang bernama Bapak Daldiri,

S.pd. Mpd. Lokasi wilayah berbatasan dengan desa Purwosari. Jumlah seluruh

siswa sebanyak 446 siswa yang terbagi dari kelas VII sebanyak 152 siswa

yang terdiri dari 5 kelas, kelas VIII sebanyak 148 siswa yang terdiri dari 76

siswa dan 72 siswi yang dibagi menjadi 5 kelas dan kelas IX sebanyak 146

siswa yang terdiri dari 5 kelas. Fasilitas yang terdapat sekolah ini antara lain

laboratorium komputer, bahasa, biologi, UKS, mushola, dan perpustakaan.

Respoden dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII sebanyak 76 siswa.

B. Hasil Penelitian

Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang Bahaya Merokok di

SMP Negeri 7 Wonogiri

Tabel. 4.1 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas

VIII Tentang Bahaya Merokok

21,1

4,5

Page 48: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

34

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean+1 SD

x > 21,1+ 1 . 4,5 = x > 25,6

Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden = > 25,6

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

21,1 – 1 . 4,5 ≤ x ≤ 21,1 + 1 . 4,5 = x ≤ 16,6 – ≤ 25,6

Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden ≤ 16,6 – ≤ 25,6

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean–1 SD

x < 21,1 – 1 . 4,5 = x < 16,6.

Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 16,4.

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang Bahaya

Merokok di SMP Negeri 7 WonogirI

No Pengetahuan Jumlah Persentase

(%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

15

48

13

19,7

63,2

17,1

Total 76 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan penelitian tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII

tentang bahaya merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri dapat dikategorikan

Page 49: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

35

pengetahuan baik terdapat sebanyak 15 responden (19,7%), pengetahuan

cukup sebanyak 48 responden (63,2%) dan pengetahuan kurang sebanyak

13 responden (17,1%). Jadi Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII

Tentang Bahaya Merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri kebanyakan

pengetahuan cukup yaitu sebanyak 48 responden (63,2%).

C. PEMBAHASAN

Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII tentang

bahaya merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri dapat dikategorikan pengetahuan

baik terdapat sebanyak 15 responden (19,7%), pengetahuan cukup sebanyak

48 responden (63,2%) dan pengetahuan kurang sebanyak 13 responden

(17,1%).

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah hasil dari tahu dan

ini terjadi setelah orang melakuakan pengindraan terhadap suatu objek

tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang sekitar 70-120

mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi

daun-daun tembakau yang telah dicacah (Ellizabet, 2010). Didalam rokok

terkandung zat-zat yang dapat membahayakan bagi tubuh dan dapat

menyebabkan penyakit jantung, stroke, impotensi, kanker paru, kelainan

Page 50: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

36

sperma, pengaruh rokok pada gigi, pengaruh rokok pada hidung, telinga,

tenggorokan dan pengaruh rokok pada otak.

Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang Bahaya

Merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri kebanyakan pengetahuan cukup yaitu

sebanyak 48 responden (63,2%). Pengetahuan siswa tentang bahaya merokok

meliputi kemungkinan dipengaruhi oleh informasi dan pendidikan.

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi

tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang banyak memperoleh informasi

maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas Pendidikan yang

tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat

menyesuaikan diri dengan hal yg baru tersebut (Notoatmodjo, 2003).

D. Keterbatasan Penelitian

1. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII

tentang bahaya merokok saja dan faktor-faktor yang mempengaruhi yang

tidak diteliti. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang

mempengaruhi diteliti.

2. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya

bisa menjawab ya atau tidak sehingga belum bisa untuk menggali

pengetahuan responden secara mendalam.

Page 51: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

37

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII tentang

bahaya merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri dapat dikategorikan sebagai

berikut:

1. Tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII tentang bahaya merokok di

SMP Negeri 7 Wonogiri tingkat pengetahuan baik terdapat sebanyak 15

responden (19,7%).

2. Tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII tentang bahaya merokok di

SMP Negeri 7 Wonogiri Tingkat pengetahuan cukup sebanyak

48 responden (63.2%)

3. Tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII tentang bahaya merokok di

SMP Negeri 7 Wonogiri pengetahuan kurang sebanyak 13 responden

(17,1%).

B. Saran

4. Bagi Ilmu Pengetahuan

Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan bahan masukan untuk

menambah teori atau ilmu pengetahuan dibidang kesehatan khususnya

tentang bahaya merokok bagi kesehatan.

Page 52: Bahaya Merokok bagi Kesehatan - Powered by GDL4.2 · PDF filei TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

38

5. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain dan

menambah variable-variabel penelitian yang berhubungan dengan bahaya

rokok sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

6. Bagi institusi SMP Negeri 7 Wonogiri

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi data bagi lembaga

pendidikan mengenai aspek tingkat pengetahuan siswa tentang bahaya

merokok bagi kesehatan sekaligus sebagai bahan masukan dalam upaya

menyukseskan program kampanye anti rokok.

7. Bagi responden

Diharapkan bagi responden mencari informasi khususnya tentang bahaya

rokok serta tetap menjaga kesehatan dengan tidak merokok, bahwa

kebiasaan merokok meningkatkan resiko timbulnya berbagai penyakit.