Upload
phia29
View
25
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Prospek dan Produksi Enzim Alfa-amilase dari
Mikroorganisme
(Nur Richana)
Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor
ABSTRACT
Enzim adalah molekul biopoli-mer yang tersusun dari serangkaian asam amino
dalam kompo-sisi dan susunan rantai yang teratur dan tetap. Enzim memegang
peranan penting dalam berbagai reaksi di dalam sel. Sebagai protein, enzim
diproduksi dan digunakan oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi, antara lain
konversi energi dan metabolisme pertahanan sel. Amilase mempunyai kemampuan
untuk memecah molekul-molekul pati dan glikogen (Judoamidjojo et al, 1992).
Molekul pati yang merupakan polimer dari alfa-D-glikopiranosa akan dipecah oleh
enzim pada ikatan alfa-1,4- dan alfa-l,6-glikosida. Secara umum, amilase dibedakan
menjadi tiga berdasarkan hasil pemecahan dan letak ikatan yang dipecah, yaitu alfa-
amilase, beta-amilase, dan glukoamilase.
Enzim alfa-amilase merupakan endoenzim yang memotong ikatan alfa-1,4 amilosa
dan amilopektin dengan cepat pada larutan pati kental yang telah mengalami
gelatinisasi. Proses ini juga dikenal dengan nama proses likuifikasi pati. Produk
akhir yang dihasilkan dari aktivitasnya adalah dekstrin beserta sejumlah kecil
glukosa dan maltosa (Prave et al., 1987). Menurut Fogarty (1983) dan Whitaker
(1972), alfa-amilase akan menghidro-lisis ikatan alfa-1-4 glikosida pada polisakarida
dengan hasil degradasi secara acak di bagian tengah atau bagian dalam molekul.
Enzim beta-amilase atau disebut juga alfa-l,4-glukanmaltohidrolas E.C. 3.2.1.2.
bekerja pada ikatan alfa-1,4-glikosida dengan menginversi konfi-gurasi posisi atom
C(l) atau C nomor 1 molekul glukosa dari alfa menjadi beta. Enzim ini memutus
ikatan amilosa maupun amilopektin dari luar molekul dan menghasilkan unit-unit
maltosa dari ujung nonpe-reduksi pada rantai polisakarida. Bila tiba pada ikatan alfa-
1,6 glikosida aktivitas enzim ini akan berhenti.
Glukoamilase dikenal dengan nama lain alfa-1,4- glukan glukohidro-lase atau EC
3.2.1.3. Enzim ini menghidrolisis ikatan glukosida alfa-1,4, tetapi hasilnya beta-
glukosa yang mempunyai konfigurasi berlawanan dengan hasil hidrolisis oleh enzim
a-amilase. Selain itu, enzim ini dapat pula menghidrolisis ikatan glikosida alfa-1,6
dan alfa-1,3 tetapi dengan laju yang lebih lambat dibandingkan dengan hidrolisis
ikatan glikosida a-1,4 (Judoamidjojo et al., 1992).
EKSPRESI GEN GLUKOAMILASE DALAM SACCHAROMYCES
CEREVISEAE BY5207 DAN ANALISIS ENZIM HETEROLOGNYA
EXPRESSION OF GLUCOAMYLASE GENE IN SACCHAROMYCES CEREVISEAE
BY5207 AND ANALYSIS OF ITS HETEROLOGOUS ENZYME
Oleh: RINI, HERLIN IKE
Email: [email protected]; [email protected]
ABSTRAK
Glukoamilase adalah suatu enzim ekstra-seluler yang mampu menghidrolisis ikatan
glikosidik a-1,4 molekul pati dari ujung-ujung non pereduksi (eksoenzim) secara
berurutan sehingga dihasilkan unut-unit glukosa. Saccharomyces cereviseae yang
memiliki enzim glukoamilase akan mampu mengubah pati menjadi alkohol secara
langsung melalui proses fermentasi. Ragi Saccharomyces cereviseae yang biasa
digunakan dalam fermentasi hanya mampu mengubah glukosa menjadi alkohol. Pada
penelitian ini dilakukan transformasi DNA plasmid rekombinan yang membawa gen
penyandi glukoamilase [YEp GLOI ] dengan sel ragi Saccharomyces cereviseae
BY5207 dengan metode Litium asetat Sel-sel transforman yang dihasilkan mampu
tumbuh pada media seleksi YNB (-ura). Hal tersebut menunjukkan bahwa DNA
plasmid rekombinan [YEp GLO1] telah berhasil diinsersikan ke dalam sel
Saccharomyces cereviseae. Uji ekspresi gen glukoamilase dalam Saccharomyces
cereviseae menggunakan uap iodium menunjukkan hasil positif dengan terbentuknya
daerah bening disekitar koloni setelah media divapi iodium. Aktifitas glukoamilase
dapat ditentukan dengan metode DNS dimana satu unit aktifitas didefinisikan sebagai
jumlah enzim yang diperlukan untuk melepaskan 1 µmol glukosa per menit dari pati
pada kondisi percobaan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas tertinggi
adalah 13.4520 un,y.L yang dicapai setelah inkubasi selama 60 jam
ISOLASI DAN PENAPISAN JAMUR PENGHASIL GLUKOAMILASE I DARI
LIMBAH TAPIOKA UNTUK PRODUKSI GLUKOSA CAIR DARI SUCTRAT
PATI MENTAH UBI JALAR (Ipomoea batatas Lenk.) DAN GANYONG (Canna
edulis Kerr.)
Master Theses from JBPTITBPP / 2008-06-23 15:08:59
Oleh : R. INE DEWI INDRIANI (NIM 20698031), S2 - Biology
Dibuat : 2001, dengan 7 file
Telah dilakukan isolasi dan penapisan jamur penghasil glukoamilase I dari limbah
tapioka, untuk produksi glukosa cair dari substrat pati mentah ubi jalar dan ganyong.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat jamur terbaik yang mampu
mengurai pati mentah terbaik dan penghasil glukosa cair terbaik dari substrat pati
mentah ubi-ubian. Isolat tersebut ditapis melalui tiga tahap, tahap pertama adalah
penumbuhan jamur pada medium agar toge dengan penambahan pati mentah
sebanyak 2% b/v; tahap kedua dengan penambahan pati mentah 5% b/v, dan tahap
ketiga, penumbuhan jamur pada medium cair berisi medium minimal dengan
penambahan pati mentah sebanyak 5% b/v. Pada tahap ketiga ini dilakukan
pengukuran berat kering sel jamur, kadar glukosa, aktivitas enzim glukoamilase, dan
pengukuran pH setiap 24 jam selama enam hari. Isolat jamur yang diperoleh sebanyak
19 isolat, namun yang dapat melalui tahap penapisan sebanyak 6 isolat, yaitu isolat A,
Cl, C3, P1, P5 dan isolat Y. Keenam isolat ini masing-masing diinokulasikan pada
substrat dedak padi (koji) pada pH 4,5 dalam bentuk suspensi spora. Selanjutnya
dilakukan elektroforesis SDS Page, pengukuran aktivitas enzim glukoamilase dan
protease setiap 12 jam selama empat hari dan hasil ekstrak koji yang telah ditumbuhi
jamur. Aktivitas glukoamilase dari isolat A, Cl, C3, P1, P5 dan isolat Y pada substrat
dedak padi secara berturut-turut adalah sebesar 1,984 unit/mL pada jam ke-72; 1,194
unit/mL pada jam ke-72; 1,099 unit/ml., pada jam ke-60; 1,140 unit/mL pada jam ke-
60; 0,914 unit/mL pada jam ke-60; dan 1,346 unit/mL pada jam ke-72. Ekstrak kasar
enzim yang dihasilkan oleh isolat A, Cl dan isolat P1 digunakan untuk proses
penguraian pati mentah dan ubi jalar dan ganyong. Setelah identifikasi, diketahui
bahwa isolat A adalah Aspergillus oryzae; isolat CI adalah A. sydowi dan isolat PI
adalah A. niger. Pengukuran kadar glukosa, pH dan kadar total asam dilakukan setiap
12 jam selama lima hari. Produksi glukosa tertinggi dihasilkan oleh ubi jalar yang
diinokulasi dengan ekstrak kasar enzim dan A. niger, yaitu sebesar 237,758 mg/mL
yang dicapai pada jam ke-96.