Ezai Referat Isi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    1/67

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Osteogenesis imperfecta merupakan kelainan kongenital umum pada

    pembentukan jaringan kolagen yang berfungsi sebagai jaringan ikat tubuh serta

    pada umumnya diturunkan secara autosomal dominan.1,2Kelainan ini disebut juga

    brittle bone disease, yang ditandai dengan kerapuhan massa tulang serta

    kecenderungan mengalami fraktur multipel akibat trauma ringan.1,2,3 Insiden

    osteogenesis imperfecta terdeteksi sekitar 1 : 2. kelahiran hidup serta tidak

    berhubungan dengan jenis kelamin maupun ras tertentu.1,2

    !ecara biomolekuler, osteogenesis imperfecta terjadi karena mutasi dominan

    gen "O#1$1 %collagen 1 alpha 1& dan "O#1$2 %collagen 1 alpha 2& yang

    mengkode sintesis kolagen tipe I serta yang lebih jarang terjadi melalui mutasi

    resesif gen #'()'1 %leucine proline-enrich proteoglican 1& yang mengkode

    en*im pembentuk kolagen, prolil+3+hidroksilase, atau gen pengkode protein

    terasosiasi kolagen, ")-( %cartilago associated protein&.1,2, /utasi genetik yang

    terjadi tidak hanya bermanifestasi sebagai kerapuhan tulang, tetapi juga berupa

    penipisan kulit, de0iasi struktur tulang, hipermobilitas sendi, kehilangan

    pendengaran, kerapuhan gigi, dan sklera biru.3 Osteogenesis imperfecta dengan

    spektrum kelainan yang luas tersebut diklasifikasikan menjadi beberapa tipe

    berdasarkan manifestasi klinis dan histologis yang ditemukan serta mekanisme

    pearisan mutasi genetik, secara autosomal dominan atau autosomal resesif.1,2

    1

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    2/67

    -nak dengan osteogenesis imperfecta beserta keluarga yang membesarkannya

    akan menghadapi berbagai masalah yang kompleks terkait kelainan ini, di

    antaranya masalah anatomis, medis, keterbatasan gerak, dan sosial. idak semua

    masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan baik.2Osteogenesis imperfecta tidak

    dapat disembuhkan, tetapi beberapa modalitas terapi paliatif dapat diberikan untuk

    memperbaiki keadaan klinis penderita.1 Oleh karena itu, perlu dilakukan

    pengenalan dini manifestasi klinis osteogenesis imperfecta serta pemeriksaan

    penunjang untuk menegakkan diagnosis.2

    (emeriksaan penunjang yang berperan penting dalam menegakkan diagnosis

    osteogenesis imperfecta di antaranya pemeriksaan radiologi. (emeriksaan foto

    )ntgen dapat menilai fraktur tulang kortikal, kompresi 0ertebra, dan kelainan

    osifikasi tulang pada osteogenesis imperfecta. asil radiografi ini selanjutnya

    dikorelasikan dengan keadaan klinis untuk menentukan tipe dan tingkat keparahan

    osteogenesis imperfecta.1, (emeriksaan foto )ntgen juga dapat menilai

    penyembuhan fraktur pascaterapi medikamentosa.4 5ltrasonografi dapat

    mendeteksi osteogenesis imperfecta berat pada masa intrauterin.4,6!ementara itu,

    pemeriksaan radiologi lain seperti computed tomography %" scan&, magnetic

    resonance imaging %/)I&, dan bone mass densitometry %7/8& juga berperan

    dalam mendiagnosis osteogenesis imperfecta.6

    2

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    3/67

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi

    Osteogenesis imperfecta atau brittle bone disease adalah kelainan kongenital

    umum pada jaringan ikat, yaitu kolagen tipe I, yang secara klasik ditandai dengan

    kerapuhan tulang menyeluruh serta fraktur multipel tulang kortikal, dan kompresi

    0ertebra akibat trauma ringan. Osteogenesis imperfecta memiliki spektrum klinis

    yang luas, dari bentuk nonletal dengan peraakan normal, tanpa deformitas, dan

    jarang mengalami fraktur sampai bentuk letal yang teridentifikasi pada masa

    perinatal.1,2

    B. Etiologi

    Osteogenesis imperfecta secara umum terjadi karena mutasi gen "O#1$1

    %collagen 1 alpha 1& dan "O#1$2 %collagen 1 alpha 2& yang mengkode sintesis

    kolagen tipe I. /utasi ini diturunkan secara autosomal dominan.1,2, !ementara

    itu, sebagian kecil osteogenesis imperfecta diturunkan secara autosomal resesif

    akibat mutasi gen #'()'1 %leucine proline-enrich proteoglican 1& yang

    mengkode en*im pembentuk kolagen, prolil+3+hidroksilase, atau protein

    terasosiasi kolagen, ")-( %cartilago associated protein&.1,2

    3

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    4/67

    Gambar 8.#okasi gen "O#1$1 pada kromosom 19 %-& dan gen "O#1$2

    pada kromosom 9 %7&. %!umber: /urray )K, Keeley ;, 2. 8alam

    /urray )K, et al, ed., 23.&

    . E!i"emiologi #steogenesis Im!erfe$ta

    Insiden osteogenesis imperfecta yang terdeteksi yaitu 1 : 2. kelahiran

    hidup1serta tidak terdapat korelasi terhadap jenis kelamin dan ras.1,2

    D. Patogenesis #steogenesis Im!erfe$ta

    !emua kolagen memiliki struktur heliks rangkap tiga. Kolagen tipe I yang

    matur mengandung lebih dari 1 asam amino di mana setiap subunit

    polipeptida atau rantai alfa terpuntir menjadi bentuk heliks dominan kiri yang

    membentuk putaran. Kemudian tiga dari rantai+rantai alfa ini terpuntir menjadi

    superheliks dominan kanan dengan membentuk molekul mirip batang yang

    berdiameter 1, nm dan memiliki panjang sekitar 3 nm. "iri kolagen yang

    khas yaitu terdapatnya residu glisin pada setiap posisi ketiga bagian heliks

    rangkap tiga pada rantai alfa. al ini diperlukan karena glisin merupakan satu+

    4

    #L%&%

    A

    B

    #L%&'

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    5/67

    satunya asam animo yang memiliki gugus ) berukuran cukup kecil untuk masuk

    ke dalam inti sentral superheliks rangkap tiga tersebut. !truktur berulang ini,

    yaitu %&n merupakan persyaratan mutlak bagi pembentukan heliks

    rangkap tiga dengan perbandingan yaitu 33,4 : 12 : 1. /eskipun =

    dan > dapat berupa sembarang asam amino, sekitar 1 dari posisi = merupakan

    prolin dan sekitar 1 dari posisi > merupakan hidroksiprolin. (rolin dan

    hidroksiprolin menyebabkan rigiditas pada molekul kolagen, idroksiprolin

    terbentuk melalui hidroksilasi pascatranslasi pada residu prolin terikat peptida

    yang dikatalis oleh en*im prolil+3+hidroksilase. 'n*im ini memiliki kofaktor

    berupa asam askorbat %0itamin "& dan $+ketoglutarat. #isin pada posisi > juga

    dapat dimodifikasi secara pascatranslasi menjadi hidroksilisin melalui kerja

    en*im lisil+3+hidroksilase dengan kofaktor yang serupa.

    5

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    6/67

    Gambar 8. !truktur molekuler kolagen dari rangkaian primer sampai

    fibril.

    #ebih dari ?@ penderita osteogenesis imperfecta memiliki sejumlah mutasi

    dominan dalam gen "O#1$1 pada lengan panjang kromosom 19 posisi 21.3+22.1

    dan "O#1$2 pada lengan panjang kromosom 9 posisi 22.

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    7/67

    sehingga mengakibatkan penguraian en*imatik seluruh rantai yang disebut

    procollagen suicide, yang bermanifestasi sebagai osteogenesis imperfecta

    nonletal. Bika kedua rantai yang abnormal, kelainan akan muncul secara genotif

    dan fenotif. !ementara itu, jika ketiga rantai yang abnormal, akan bermanifestasi

    sebagai osteogenesis imperfecta letal.

    !ementara itu, sebagian kecil osteogenesis imperfecta diturunkan secara

    autosomal resesif akibat mutasi gen #'()'1 %leucine proline-enrich proteoglican

    1& yang mengkode en*im pembentuk kolagen, prolil+3+hidroksilase, atau protein

    terasosiasi kolagen, ")-( %cartilago associated protein&.1,2

    E. (anifestasi Klinis #steogenesis Im!erfe$ta

    Osteogenesis imperfecta dibedakan menjadi osteogenesis imperfecta

    kongenita yang dideteksi pada perinatal dan osteogenesis imperfecta tarda yang

    dideteksi lebih lambat pada masa anak+anak.18a0id !illence pada tahun 1?9?

    membagi osteogenesis imperfecta menjadi empat tipe berdasarkan cara pearisan

    gen, manifestasi klinis, dan kesan radiografi. 7eberapa tipe tambahan ditemukan

    berdasarkan perbedaan histologi. (embagian osteogenesis imperfecta adalah

    sebagai berikut:1,2

    1. Osteogenesis Imperfecta ipe I

    Osteogenesis imperfecta tipe I merupakan tipe paling ringan dan paling tinggi

    insidennya. Identifikasi seringkali pada aktu yang lebih lambat. (ada tipe ini

    ditemukan fraktur ringan, sedikit deformitas kaki, dan kompresi 0ertebra ringan.

    7

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    8/67

    8islokasi sendi bahu dan sendi panggul bisa ditemukan.2 raktur terjadi karena

    trauma ringan sampai sedang dan berkurang setelah pubertas. !klera biasanya

    biru. Kehilangan pendengaran dini terjadi pada 3+6@ penderita. ipe I bersama

    tipe IC dibagi menjadi subtipe - dan 7, berdasarkan disertai %-& atau tidak %7&

    dentinogenesis imperfecta. Kelainan jaringan ikat lain yang mungkin terjadi yaitu

    kulit tipis dan mudah memar, kelenturan sendi, dan peraakan pendek yang

    berhubungan dengan anggota keluarga lain.

    2. Osteogenesis Imperfecta ipe II

    ipe ini merupakan tipe dengan tikat keparahan tertinggi sehingga disebut

    dengan tipe letal perinatal. 7ayi sering mengalami kematian selama persalinan

    akibat perdarahan intakranial yang disebabkan trauma multipel. 7ayi lahir dengan

    panjang dan berat badan lahir sangat kecil untuk masa kehamilan. erdapat

    kerapuhan hebat tulang dan jaringan ikat lainnya. 8itemukan mikromelia dan

    kedua kaki abduksi sepertifrog-leg position. erdapat multipel fraktur kosta dan

    ronggga toraks yang sempit sehingga terjadi insufisiensi pernafasan. Kepala besar

    untuk ukuran tubuh dengan pelebaran fontanela anterior dan posterior. !klera

    berarna biru atau kelabu gelap.

    3. Osteogenesis Imperfecta ipe III %(embentukan (rogresif&

    ipe ini merupakan tipe yang paling parah dari bentuk nonletal dan

    menyebabkan disabilitas fisik yang berarti.raktur biasanya juga terjadi

    intrauterin. 7entuk muka relatif makrosefalus dan berbentuk segitiga. raktur

    dapat terjadi akibat trauma ringan dan sembuh dengan meninggalkan deformitas.

    8

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    9/67

    "osta bagian basal sering rapuh dan bentuk dada mengalami deformitas.

    8itemukan juga skoliosis dan kompresi 0ertebra. Kur0a pertumbuhan di baah

    normal dari satu tahun pertama kehidupan. (asien memiliki peraakan pendek

    yang ekstrim. !klera berarna putih sampai biru.

    Gambar %).7ayi osteogenesis imperfecta tipe III dengan ekstremitas

    pendek dan bengkok, deformitas toraks, serta relatif makrosefalus.

    %!umber: /arini B", 29. 8alam: Kliegman )/ et al, ed., 29.&

    . Osteogenesis Imperfecta ipe IC %"ukup 7erat&

    9

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    10/67

    (asien lahir dengan fraktur intrauterin dan tulang panjang baah yang

    bengkok. raktur berkurang setelah pubertas. (asien memiliki peraakan cukup

    pendek. !klera bisa biru atau putih.

    4. Osteogenesis Imperfecta ipe C %iperplasia Kallus&, ipe CI %8efek

    /ineralisasi&, dan ipe CII %-utosomal )esesif&

    Ketiga tipe ini didapatkan melalui biopsi tulang dari tipe IC. Ketiganya tidak

    mengalami kelainan pada kolagen tipe I. ipe C ditandai dengan hiperplasia kalus,

    kalsifikasi membran interosesus humeri, dan radiodens garis metafisis. ipe CII

    mengarahkan ke kromosom 3p22+2 dan kelainan hipomorfik ")-(.

    *. Pemeri+saan Pen,n-ang #steogenesis Im!erfe$ta

    (emeriksaan penunjang yang dapat membantu menegakkan diagnosis

    osteogenesis imperfecta antara lain sebagai berikut:2

    1. (emeriksaan oto )ntgen

    (ada pemeriksaan ini dapat ditemukan gambaran densitas tulang yang

    menurun yang mengarah ke osteopenia, fraktur yang baru, subklinis, atau sudah

    sembuh, bengkok pada tulang kortikal, kompresi 0ertebra, dan tulang ;ormian

    pada sutura tulang kranial. ulang ;ormian adalah gambaran tulang+tulang kecil

    pada tulang kranial yang pada bayi normal tidak ada, ditemukan pada 6@

    penderita osteogenesis imperfecta.

    2. (emeriksaan #aboratorium

    10

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    11/67

    (emeriksaan ini dapat dilakukan baik pada penderita autosomal dominan

    maupun resesif, terdiri dari:

    a. (emeriksaan molekuler kolagen, melalui analisis 8A- pada gen "O#1$1

    dan "O#1$2 yang diperoleh dari sampel darah atau sali0a.

    b. (emeriksaan biokimia kolegen, melalui analisis protein yang dikultur dari

    fibroblas dari biopsi tusuk kulit. (ada osteogenesis imperfecta tipe I,

    jumlah kolagen tipe I yang berkurang menyebabkan peningkatan rasio

    kolagen tipe III terhadap kolagen tipe I. /utasi pada rantai ketiga kolagen

    tidak dapat dideteksi melalui studi biokimia kolagen karena tidak

    menyebabkan o0ermodifikasi rantai yang berarti. (ada masa intrauterin,

    biopsi 0illi korion dapat digunakan untuk studi biokimia atau molekular

    studi, sedangkan amniosintesis akan memberikan hasil positif palsu.

    3. (emeriksaan 8ensitas /assa ulang

    (emeriksaan dilakukan dengan menggunakan Dual-energy X-ray

    Absorptiometry (DXA). (asien dengan osteogenesis imperfecta memiliki

    densitas massa tulang yang lebih rendah dibandingkan normal.

    . 7iopsi ulang

    (emeriksaan ini dapat mengidentifikasi seluruh tipe. (rosedur

    pemeriksaan in0asif, memerlukan anestesi umum sebelum melalukan biopsi

    pada tulang iliaka, dan hanya boleh dilakukan oleh dokter bedah.

    G. Diagnosis #steogenesis Im!erfe$ta

    11

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    12/67

    8iagnosis osteogenesis imperfecta ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis

    yang tampak, riayat keluarga, dan pemeriksaan penunjang, minimal

    pemeriksaan foto )ntgen dan pemeriksaan laboratorium.2

    H. Diagnosis Ban"ing

    7eberapa keadaan klinis yang memiliki gejala mirip osteogenesis imperfecta

    yaitu hipofosfatasia, penyakit (agetDs ju0enil, riketsia, osteoporosis ju0enil

    idiopatik, defek metabolism 0itamin 8, penyakit "ushing, serta defisiensi dan

    malabsoprsi kalsium.2

    I. Kom!li+asi

    7eberapa komplikasi pada osteogenesis imperfecta:1,2,E

    1. Kardio0askuler

    /utasi spesifik pada gen kolagen merupakan predisposisi terjadinya

    aneurisma aorta.

    2. Baringan Ikat

    (enderita akan mudah mengalami luka memar karena kulit yang tipis.

    3. /ata dan (englihatan

    erjadi penipisan sklera yang berhubungan dengan arna sklera.

    Ketebalan kornea juga menipis.

    Gambar %%.!klera biru pada osteogenesis imperfecta.

    %!umber: 7hadada !K, et al., 2E.&

    . !istem 'ndokrin

    12

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    13/67

    Keadaan hipermetabolik dapat ditemukan, terdiri dari diaphoresis

    berlebihan, peningkatan konsumsi oksigen, dan peningkatan hormon

    tiroksin.

    4. !istem (encernaan

    (rotusio asetabulum dan deformitas pel0is menyebabkan konstipasi

    pada penderita.

    6. !istem (endengaran

    (enderita biasanya akan mengalami kehilangan pendengaran pada tiga

    dekade pertama kehidupan.

    9. !istem !arafKomplikasi neurologi termasuk in0aginasi basiler, kompresi batang

    otak, dan hidrosefalus. Kebanyakan anak dengan osteogenesis

    imperfecta tipe III dan IC mengalami in0aginasi basiler, tetapi jarang

    kompresi batang otak.

    E. ungsi (ernafasan

    Kecacatan dan kematian akibat osteogenesis imperfecta terutama

    akibat pneumonia akut dan penyimpangan fungsi pulmonal yang

    terjadi pada anak+anak dan cor pulmonal terlihat pada deasa.

    ?.

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    14/67

    %!umber: /arini B", 29. 8alam: Kliegman )/ et al, ed., 29.&

    J. Penatala+sanaan #steogenesis Im!erfe$ta

    Oleh karena tidak ada pengobatan untuk osteogenesis imperfecta1,

    penatalaksanaan difokuskan untuk meminimalisasi fraktur, operasi bedah untuk

    mengkorekasi deformitas, menurunkan kerapuhan tulang dengan meningkatkan

    densitas massa tulang, dan fungsi independen. 7erikut langkah+langkah

    penatalaksanaan osteogenesis imperfect:1,2

    1. /odifikasi (erilaku dan

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    15/67

    osteogenesis imperfecta dapat sembuh dengan baik. /engkoreksi

    deformitas tulang panjang membutuhkan prosedur osteotomi.3. /edikamentosa

    (engobatan dengan suplemen kalsium, fluor, atau kalsitonin

    tidak akan memperbaiki osteogenesis imperfecta. ormon

    pertumbuhan memperbaiki histologi tulang pada anak yang responsif,

    biasanya tipe I dan IC. (engobatan dengan bifosfonat %pamidronat

    intra0ena atau olpadronat oral& memiliki beberapa keuntungan.

    7ifosfonat menurunkan resorpsi oleh osteoklas. 7ifosfonat lebih

    menguntungkan bagi untuk 0ertebra %tulang trabekular& dibandingkan

    tulang kortikal. (engobatan selama 1+2 tahun menghasilkan

    peningkatan #1+ 8'=- dan memperbaiki kompresi 0ertebra dengan

    mencegah atau memperlambat skoliosis pada osteogenesis imperfecta.

    )isiko fraktur pada tulang panjang menurun.

    -kan tetapi, matriks tulang panjang akan melemah dengan

    pemanjangan aktu pengobatan dan nonunion pascaosteostomi

    meningkat. !elain itu, tidak ada efek bifosfonat terhadap nilai

    mobilitas, kekuatan otot, dan nyeri tulang. 'fek samping pengobatan

    lainnya termasuk remodellingtulang panjang abnormal, osteonekrosis

    rahang, dan kerusakan tulang mirip osteopetrosis. (embatasan

    pengobatan selama 2+3 tahun pada pertengahan masa anak+anak

    memungkinkan maksimalisasi keuntungan dan mengurangi kerusakan

    material tulang kortikal. Keuntungan muncul beberapa tahun setelah

    inter0al pengobatan.

    K. Prognosis #steogenesis Im!erfe$ta

    15

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    16/67

    Osteogenesis imperfectamerupakan keadaan kronik yang

    membatasi harapan hidup dan tingkatan fungsional. 7ayi dengan

    osteogenesis imperfecta tipe II biasanya meninggal pada hitungan bulan

    sampai satu tahun kehidupan. -nak denganosteogenesis imperfecta tipe III

    mengalami penurunan harapan hidup dengan sebab pulmonal pada masa

    anak aal, remaja, dan +an tahun. Osteogenesis imperfecta tipe I dan IC

    memiliki harapan hidup penuh.1

    BAB III

    PE(BAHASAN

    .% Peranan *oto /0ntgen

    8alam kasus yang dicurigai osteogenesis imperfecta,

    pemeriksaan foto )ntgen postnatal harus mencakup pencitraan dari

    tulang kortikal, tengkorak, dada, panggul, dan tulang belakang

    torakolumbalis.

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    17/67

    ampak adanya reaksi periosteal, gambaran osteopenia, dan sklerosis

    metafisis.?

    Gambar %. )adiografi radiusulnaris posteroanterior perempuan, 19

    tahun, dengan osteogenesis imperfecta tipe I menunjukkan

    osteoporosis, deformitas membungkuk dengan o0ertubulasi dari jari+

    jari, fraktur ulnaris yang sembuh, dan pembentukan kalus di atas

    humerus distal. (ertumbuhan garis pemulihan tampak pada radius

    distal. %!umber: Kirpalani -, 212.&

    17

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    18/67

    Gambar %1. )adiografi femur posteroanterior laki+laki, 6 bulan,

    dengan osteogenesis imperfecta menunjukkan sklerosis metafisis distal

    femur. %!umber: (aterson "), 23.&

    7entuk yang lebih parah dari osteogenesis imperfecta,

    seperti tipe II dan III, osteoporotik pada tulang panjang dengan fraktur

    multipel.3raktur yang terjadi dapat berupa fraktur trans0ersal, obliF,

    spiral, torus, dangreenstick. raktur pada umumnya terjadi pada tahun

    pertama kehidupan.? 8ada mungkin kecil. 7eberapa fraktur tulang

    rusuk sering ditemukan, menyebabkan tulang rusuk menjadi

    cacat. !elain itu, kelainan tulang belakang ditemukan pada semua tipe

    osteogenesisimperfecta termasuk skoliosis.6

    7entuk+bentuk ini sering dipersulit oleh pembentukan kalus

    hiperplastik. Kalus yang paling sering ditemukan di sekitar tulang

    femoralis dan sering besar, muncul sebagai massa padat, tidak teratur,

    timbul dari korteks tulang. Kalus ini dikaitkan dengan penebalan

    18

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    19/67

    periosteum dan kehadirannya menyebabkan pertimbangan diferensial

    diagnostik lainnya, termasuk osteosarkoma, miositis ossifikans,

    osteomielitis kronis, dan osteokondroma.6

    Gambar %2.)adiografi toraks posteroanterior perempuan, tiga tahun

    dengan fraktur multipel costa dan pembentukan kalus dalam berbagai

    tingkatan. %!umber: (aterson "), 23.&

    19

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    20/67

    Gambar %3. (enyembuhan fraktur humerus diafisis kiri dengan

    pembentukan kalus pada pasien dengan osteogenesis imperfecta.

    %!umber: Kirpalani -, 212.&

    Gambar %4. raktur metafisis pada perempuan, empat tahun, dengan

    osteogenesis imperfecta. %!umber: (aterson "), 23.&

    20

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    21/67

    !elain itu, dengan peningkatan keparahan penyakit, tulang

    kranial tengkorak menunjukkan densitas yang rendah dan tampak

    tulang+tulang ;ormian, yaitu tulang+tulang kecil di intrasutura.6,?

    Gambar %8. )adiografi kranial lateral pada pasien anita muda

    dengan tipe III osteogenesis imperfecta menunjukkan beberapa tulang

    ;ormian. %!umber: Kirpalani -, 212.&

    21

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    22/67

    Gambar %5. )ntgen kranial posteroanterior pada pasien anita muda

    dengan tipe III osteogenesis imperfecta menunjukkan beberapa tulang

    ;ormian. %!umber: Kirpalani -, 212.&

    2.

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    23/67

    pendek dan lebar. (ada tipe II", tulang kortikal tipis dan berbentuk

    silinder.

    Gambar '%. 7ayi baru lahir dengan osteogenesis imperfecta.

    ampak gambaran fraktur multipel dan deformitas pada seluruh

    tulang. %!umber: )ogers #, -uringer !, 1??E.&

    c. Osteogenesis imperfecta tipe III

    !koliosis 0ertebra torakolumbalis khas pada osteogenesis

    imperfecta tipe III. !ebanyak 24@ penderita dengan osteogenesis

    imperfecta menderita skoliosis. !koliosis sebagian besar

    membentuk huruf !.

    23

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    24/67

    Popcorn appearance tampak pada metafisis+epifisis tulang

    kortikal, paling sering di artikulasio genu. al ini terjadi akibat

    mikrofraktur berulang pada plat pertumbuhan.

    ulang kraniofasial lunak dengan kal0arium, besar tipis

    menyebabkan fasies segitiga.

    Gambar ''. )adiografi 0ertebra posteroanterior pada pasien

    osteogenesis imperfecta tipe III yang berat. ampak skoliosis

    berbentuk !. %!umber: !umber: Kirpalani -, 212.&

    24

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    25/67

    Gambar '. )adiografi 0ertebra lateral pada anak 1 tahun dengan

    osteogenesis imperfecta. %!umber: Kirpalani -, 212.&

    25

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    26/67

    Gambar '1.)adiografi osteogenesis imperfecta tipe III anak usia 6

    tahun.

    -. ulang tibialis dan fibularis kanan dan kiri tampak osteoporotik

    dengan metaphyseal flaring, popcorn appearance pada plat

    pertumbuhan, danplacement intramedullary rod.

    7. ulang+tulang 0ertebra terkompresi dan tampak osteoporotik.

    %!umber: /arini B", 29. 8alam Kliegman )/ et al, ed., 29.&

    d. Osteogenesisimperfecta tipe IC

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    27/67

    3.

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    28/67

    Gambar '3. )adiografi pel0is posteroanterior perempuan, ? tahun,

    dengan osteogenesis imperfecta tipe III dan penyembuhan fraktur

    femoralis bilateral. 7eberapa pertumbuhan pemulihan garis yang hadir di

    kepala femoralis bilateral setelah pengobatan bifosfonat. %!umber:

    Kirpalani -, 212.&

    .

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    29/67

    Gambar '4.raktur metafisis distal tibialis kanan.

    %!umber: )ogers #, -uringer !, 1??E.&

    Gambar '8.raktur kompresi 0ertebra torakal.

    %!umber: )ogers #, -uringer !, 1??E.&

    b. (enyakit (aget ju0enile.

    (ada penyakit (aget ju0enil, reaksi periosteal sangat menonjol dengan

    lesi litik dan destruksi tulang yang hebat.1

    29

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    30/67

    Gambar '5. )adiografi tibia lateral pada pasien dengan sarcoma

    (aget.

    %!umber: /arini B", 29.&

    c. )iketsia

    (ada riketsia, deformnitas ditemukan, tetapi kejadian fraktur tidak

    sebanyak osteogenesis imperfecta. !elain itu, penyebab riketsia yaitu

    kurangnya asupan mineral dari luar tubuh, bukan penyakit yang

    diturunkan secara autosom seperti osteogenesis imperfecta.1

    30

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    31/67

    Gambar ). )adiografi anak 2 tahun dengan riketsia dengan

    penurunan densitas tulang, memperlihatkan mineralisasi tulang yang

    lemah. %!umber: /arini B", 29.&

    .' Peranan Ultrasonografi

    5ltrasonografi berperan dalam mendiagnosis osteogenesis

    imperfecta pada masa intrauterin pada trimester kedua kehamilan.

    8iagnosis osteogenesis imperfecta dapat ditegakkan pada minggu ke+19

    kehamilan dengan mendeteksi kelainan morfologi pada ultrasonogram.

    (ada ultrasonogram tampak gambaran angulasi dan bengkoknya tulang

    kortikal, panjang tulang kortikal memendek dari ukuran normal, dan

    fraktur multipel costa.6

    5ltrasonografi juga dapat digunakan untuk membantu

    pencitraan pada prosedur biopsi 0illi korialis untuk pemeriksaan

    biomolekuler kolagen.6

    31

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    32/67

    Gambar %. 5ltrasonografi pada kehamilan 16 minggu menunjukkan

    kesan edema nuchal. %!umber: 'roglu 8, 24.&

    "elah kecil gelap di baah kulit belakang leher pada janin

    disebut dengan nuchal translucency %A& pada kehamilan 1+1 minggu

    atau nuchal fold %A& pada kehamilan 14+22 minggu. (eningkatan A

    dihubungkan dengan abnormalitas kongenital muskuloskeletal. 8iagnosis

    osteogenesis imperfecta apabila ditemukan penebalan A %edema

    nuchal&,1 serta tampak gambaran angulasi tulang kortikal, pendeknya

    tulang kortikal dari ukuran normal, atau fraktur multipel costa.6

    32

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    33/67

    Gambar '. 5ltrasonografi pada kehamilan 2 minggu menunjukkan

    kesan hyrop fetalis. %!umber: 'roglu 8, 24.&

    . Peranan Pen$itraan Lain

    1. Computeried !omography %" !can&

    /odalitas ini digunakan untuk menilai in0aginasi basiler yang

    terjadi sebagai komplikasi dari osteogenesis imperfect tipe IC.

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    34/67

    /)I digunakan untuk menilai in0aginasi basiler. /eskipun

    radiografi ser0ikal dan " scan dapat menunjukkan kelainan ini

    dengan baik, /)I memiliki keuntungan yaitu dapat mendeteksi

    kompresi medulla spinalis.

    Gambar 1. /)I ser0ikal potongan sagital anita pada gambar

    33.

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    35/67

    Gambar 2.In0aginasi basiler pada /)I potongan sagital pada anak

    dengan osteogenesis imperfecta tipe III tanpa gejala. erdapat

    in0aginasi odontoid di atas garis "amberlain yang menyebabkan

    penekanan dan perputaran pada pontomedullary %unction %tanda

    panah&. %!umber:Kirpalani -, 212&.

    &' one "ass Densitometry %7/8&

    8ensitometri dapat mengkonfirmasi tingkat keparahan

    osteoporosis pada pasien dengan osteogenesis imperfecta serta dapat

    menilai keberadaan demineralisasi pada osteogenesis imperfecta tipe I

    atau tipe IC.6

    eknik pengukuran densitas massa tulang sebagai berikut:6

    a. 7/8 kortikal radial, diukur dengan menggunakan absorpsiometri

    foton tunggal atausingle photon absorptiometry%!(-&.

    b. 7/8 0ertebra lumbal pada anak lebih tua dari satu tahun dan leher

    femoralis pada anak yang lebih tua dari enam tahun, di mana 7/8

    35

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    36/67

    diperoleh dengan menggunakanDual-energyX-ray Absorptiometry

    %8=-&.c. 7/8 tulang 0ertebra lumbar diukur dengan alat " scan pada

    anak lebih tua dari tahun.

    erdapat beberapa metode untuk menilai densitas massa tulang,

    antara lain single-photon absorptiometry %!(-& dansingle energy X-

    ray absorptiometry %!=-& lengan baah dan tumit, serta dual-photon

    absorptiometry %8(-& dan dual energy X-ray absorptiometry %8=-&

    lumbal dan proksimal femur, serta uantitati*e computed tomography

    %G"&.11

    +ingle-photon absorptiometry %!(-& menggunakan unsur

    radioisotop I yang mempunyai energi foton rendah sekitar 2E keC guna

    menghasilkan berkas radiasi kolimasi tinggi. Intensitas berkas radiasi

    yang diabsorpsi ditangkap oleh scintillation counter. 8engan

    menggunakanscanningrektilinier, densitas massa tulang dapat diukur.

    8osis absorpsi yang diperoleh sekitar 4 mrad %4 H

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    37/67

    Dual-photon absorptiometry %8(-& memiliki cara kerja yang

    sama dengan !(-, tetapi sumber energinya mempunyai foton dengan

    dua tingkat energi yang berbeda guna mengatasi tulang dan jaringan

    yang cukup tebal, sehingga dapat dipakai untuk e0aluasi bagian+bagian

    tubuh dan tulang yang kompleks seperti leher tulang femur dan tulang

    0ertebra. !umber energi yang paling sering digunakan adalah

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    38/67

    nontulang %barium intraluminal, prosthesa, obat+obatan yang

    mengandung kalsium, pergerakan pasien, dll.&.11

    Gambar 3.!canner dengan energy X-ray absorptiometry.%!umber: !etiyohadi !, 29.&

    asil pengukuran dengan 8=- berupa %1& densitas mineral

    tulang pada area yang dinilai satuan bentuk gram per cm2 %2&

    kandungan mineral tulang dalam satuan gram %3& perbandingan hasil

    densitas mineral tulang dengan nilai normal rata+rata densitas tulang

    pada orang seusia dan deasa muda yang dinyatakan dalam

    persentase dan %& perbandingan hasil densitas mineral tulang dengan

    nilai normal rata+rata densitas tulang pada orang seusia dan deasa

    muda yang dinyatakan dalam skor standar de0iasi %J+score atau +

    score&. (ada 0ertebra, nilai densitas mineral tulang yang dilihat yaitu

    nilai rata+rata densitas tulang #2+# dan pada sendi panggul, dengan

    38

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    39/67

    pennghitungan sendi panggul, kolumna femoris, segitiga ;ard, dan

    trokhanter mayor.11

    +score 7/8 pasien L 7/8 rata+rata orang deasa muda

    1 !8 7/8 rata+rata orang deasa muda

    J+score 7/8 pasien L 7/8 rata+rata orang seusia pasien

    1 !8 7/8 rata+rata orang seusia pasien

    Gambar 4.8ensitometri leher femur. %!umber: !etiyohadi !, 29.&

    ,uantitati*e computed tomography %G"& merupakan

    densitometri yang paling ideal karena mengukur densitas tulang secara

    0olumetrik %gMcm3&. Kelebihan G" dibandingkan dengan pemeriksaan

    lainnya yaitu kemampuannya menilai hanya pada daerah trabekula

    39

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    40/67

    saja, dan tidak terpengaruh pada artefak kalsifikasi ekstra dan

    intraosseus, seperti kalsifikasi aorta dan osteofit serta ukuran+ukuran

    tinggi dan berat badan pasien. !ementara itu, kekurangan metode ini

    yaitu dosis radiasi yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan 8=-,

    sekitar 6 H!0 atau sekitar N2 kali lebih besar dari 8=-. (ada

    tulang 0ertebra #, dengan potongan bidang midline akan tampak

    perbedaan atenuasi antara korteks dan trabekula, sehingga dipilih

    daerah trabekula di baah korteks. 8ensitas 0olumetriknya %gMcm3&

    dihitung dengan cara membandingkannya dengan densitas phantom

    berisi "a(O. Ailai koefisien akurasi sebesar 4+14 @ dan nilai

    koefisien presisi sebesar 2+ @.11

    BAB I6

    PENUTUP

    1.% Kesim!,lan

    Osteogenesis imperfecta merupakan kelainan kongenital umum

    pada pembentukan jaringan kolagen yang berfungsi sebagai jaringan ikat

    tubuh serta pada umumnya diturunkan secara autosomal dominan.

    Kelainan ini disebut juga brittle bone disease, ditandai dengan kerapuhan

    massa tulang serta kecenderungan mengalami fraktur multipel akibat

    trauma ringan. Insiden osteogenesis imperfecta terdeteksi sekitar 1 :

    2. kelahiran hidup serta tidak berhubungan dengan jenis kelamin

    maupun ras tertentu.

    !ecara biomolekuler, osteogenesis imperfecta terjadi karena

    mutasi dominan gen "O#1$1 %collagen 1 alpha 1& dan "O#1$2 %collagen

    1 alpha 2& yang mengkode sintesis kolagen tipe I serta yang lebih jarang

    40

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    41/67

    terjadi melalui mutasi resesif gen #'()'1 %leucine proline-enrich

    proteoglican 1& yang mengkode en*im pembentuk kolagen, prolil+3+

    hidroksilase, atau gen pengkode protein terasosiasi kolagen, ")-(

    %cartilago associated protein&. /utasi genetik yang terjadi tidak hanya

    bermanifestasi sebagai kerapuhan tulang, tetapi juga berupa penipisan

    kulit, de0iasi struktur tulang, hipermobilitas sendi, kehilangan

    pendengaran, kerapuhan gigi, dan sklera biru. Osteogenesis imperfecta

    dengan spektrum kelainan yang luas tersebut diklasifikasikan menjadi tipe

    I s.d. tipe CII berdasarkan manifestasi klinis dan histologis yang

    ditemukan serta mekanisme pearisan mutasi genetik, secara autosomal

    dominan atau autosomal resesif.

    (emeriksaan penunjang yang berperan penting dalam

    menegakkan diagnosis osteogenesis imperfecta di antaranya pemeriksaan

    radiologi. (emeriksaan foto )ntgen dapat menilai fraktur tulang kortikal,

    kompresi 0ertebra, dan kelainan osifikasi tulang pada osteogenesis

    imperfecta. asil radiografi ini selanjutnya dikorelasikan dengan keadaan

    klinis untuk menentukan tipe dan tingkat keparahan osteogenesis

    imperfecta. (emeriksaan foto )ntgen juga dapat menilai penyembuhan

    fraktur pascaterapi medikamentosa. 5ltrasonografi dapat mendeteksi

    osteogenesis imperfecta berat pada masa intrauterine. !ementara itu,

    pemeriksaan radiologi lain seperti computed tomography %" scan&,

    magnetic resonance imaging %/)I&, dan bone mass densitometry %7/8&

    juga berperan dalam mendiagnosis osteogenesis imperfecta.

    41

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    42/67

    Oleh karena tidak ada pengobatan untuk osteogenesis

    imperfecta, penatalaksanaan difokuskan untuk meminimalisasi fraktur,

    operasi bedah untuk mengkorekasi deformitas, menurunkan kerapuhan

    tulang dengan meningkatkan densitas massa tulang, dan fungsi

    independen. #angkah+langkah penatalaksanaan osteogenesis imperfecta

    antara lain modifikasi perilaku dan gaya hidup, manajemen ortopedi, dan

    medikamentosa. (rognosis bergantung dengan keparahan tipe osteogenesis

    imperfecta.

    42

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    43/67

    DA*TA/ PUSTAKA

    1. /arini B", 29. Osteogenesis Imperfecta. 8alam: Kliegman )/,

    7ehrman )', Benson 7, !tanton 7, ed., elson !e.tbook of

    Pediatrics/ 10th

    edition. (hiladelphia: !aunders 'lse0ier (ublisher

    29, chapter6??.

    2.

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    44/67

    Disorders. 8alam: Buhl B, "rummy -7, Kuhlman B', ed.,Paul and

    5uhl6s 7ssentials of #adiologic $maging/ se*enth edition . (hiladelphia:

    #ippincott L )a0en (ublisher 29, 2?3+32E.

    . /urray )K, Keeley ;, 2. /atriks 'kstrasel. 8alam: /urray )K,

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    45/67

    8alam, edisi keempat, jilid II. Bakarta: (usat (enerbitan Ilmu (enyakit 8alam

    akultas kedokteran 5ni0ersitas Indonesia, hlm. 1162+1164.Infertilitas adalah kondisi yang dialami oleh pasangan suami istri yang

    telah menikah minimal 1 tahun, melakukan hubungan senggama teratur tanpa

    kontrasepsi, namun tidak berhasil memperoleh kehamilan. Infertilitas merupakan

    masalah global dalam sudut pandang kesehatan reproduksi.1 !esuai dengan

    definisi fertilitas yaitu kemampuan seorang isteri untuk menjadi hamil dan

    melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya, maka pasangan

    infertil haruslah dilihat sebagai satu kesatuan Insiden infertilitas beragam dan

    terbagi menurut penyebab infertilitas itu sendiri. ampir 14@ dari pasangan di

    seluruh dunia merupakan pasangan infertil.1

    ;O %1??4& melaporkan baha di dunia terdapat E @ pasangan suami

    istri mengalami masalah infertilitas selama reproduksinya. #ebih kurang

    seperlima pasangan usia subur di -merika !erikat adalah pasangan infertil.

    #imabelas persen diantaranya tergolong infertil yang tidak jelas penyebabnya

    %une.plained infertility&. 7anyak bukti yang menjelaskan baha ada peranan

    faktor imunomodulasi pada pasangan ini. -spek penting dari imunomodulasi ini

    adalah adanya antibodi anti sperma %-!-&. -ngka infertilitas pasangan suami istri

    di Indonesia yang mengalami kesulitan mendapatkan anak adalah sekitar 1@.

    Kondisi ini makin lama makin banyak ditemukan di Indonesia. 8iperkirakan

    perempuan Indonesia yang mengalami kesulitan untuk hamil adalah 14@ di usia

    3+3 tahun, 3 @ di usia 34+3? tahun dan 6 @ ketika mereka mencapai usia +

    tahun.1

    7anyak faktor yang terkait dengan kesulitan untuk hamil tersebut, faktor

    tersebut @ terkait dengan faktor istri, @ terkait dengan faktor suami, 1@

    45

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    46/67

    terkait dengan faktor gabungan suami istri, dan sisanya terkait dengan faktor+

    faktor lain yang sering kali sulit untuk ditemukan penyebabnya atau disebut

    dengan istilah infertilitas idiopatik.1

    (emeriksaan dan pengobatan masalah infertilitas merupakan hal yang

    sangat kompleks. (enanganan infertilitas harus dilakukan dengan cepat dan tepat,

    sebab keterlambatan penanganan dapat semakin memperburuk prognosis

    infertilitas pasangan suami istri.2,3,

    .

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    L. Definisi

    /enurut the Practice Committee of the American +ociety for

    #eproducti*e "edicine (A+#")/ infertilitas didefinisikan sebagai suatu kegagalan

    untuk mencapai kehamilan setelah satu tahun melakukan hubungan seksual secara

    46

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    47/67

    regular tanpa menggunakan alat kontrasepsi.4 !edangkan menurut !he

    $nternational Committee for "onitoring Assisted #eproducti*e !echnology

    %I"/-)& dan 9orld :ealth rganiation %;O& tahun 2? menyebutkan

    definisi infertilitas secara klinis baha infertilitas merupakan suatu penyakit

    sistem reproduksi yang ditetapkan dengan adanya kegagalan mencapai kehamilan

    klinis setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual secara regular

    tanpa menggunakan alat kontrasepsi.68efinisi klinis ini didesain sedemikian rupa

    untuk dapat mendeteksi sejak dini dan melakukan penatalaksanaan yang tepat

    pada kejadian infertilitas.9

    (. Klasifi+asi

    !ecara garis besar infertilitas dapat dibagi dua yaituE:

    1. Infertilitas primer: merupakan suatu keadaan dimana pria %suami& tidak pernah

    menghamili anita %istri& meskip un telah melakukan hubungan seksual secara

    teratur selama N12 bulan secara teratur tanpa kontrasepsi.

    2. Infertilitas sekunder: merupakan suatu keadaan dimana pria %suami& pernah

    menghamili anita %istri& tetapi kemudian tidak mampu menghamili lagi

    anita %istri& meskipun telah melakukan hubungan seksual secara teratur

    selama N12 bulan secara teratur tanpa kontrasepsi.

    erdapat tiga faktor yang menjadi indikator penting dalam memberikan

    informasi tentang fertilitas suatu pasangan di masa yang akan datang yaitu adanya

    hubungan seksual secara teratur, lamanya berusaha, tidak menggunakan

    kontrasepsi. Bika durasi infertilitas kurang dari 3 tahun, maka pasangan tersebut

    47

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    48/67

    memiliki kesempatan yang lebih baik untuk hamil di aktu yang akan datang.

    etapi jika durasinya sudah cukup lama artinya lebih dari 3 tahun, maka

    kemungkinan terdapat masalah biologis yang berat pada pasangan tersebut.E

    N. Insi"en

    Insiden fertilitas berkisar antara 1+14@ dari pasangan usia subur.

    Insidensi infertilitas meningkat sejak tahun terakhir. !umapraja, dalam

    penelitiannya mendapatkan insiden infertilitas sebesar 2@ dari pasangan usia

    subur sedangkan !outhan menyebutkan insiden infertilitas sebesar 1+24@ dari

    pasangan usia subur.1

    #. *a+tor Pen7ebab Infertilitas Pria

    (enyebab yang mendasari infertilitas pria dikelompokkan menjadi 3 faktor

    yaitu le0el pre testikular, testikular, dan post testikular?:

    1. aktor pre testikular

    >aitu kondisi+kondisi di luar testis dan mempengaruhi proses

    spermatogenesis. Kelainan endokrin %hormonal&. Kurang lebih 2@ dari infertilitas

    pria disebabkan karena adanya kelainan endokrin antara lain berupaE:

    a& Kelainan hipotalamus: defisiensi gonadotropin %!indrom Kallmann&, defisiensi

    #, defisiensi !, sindrom hipogonadotropik kongenital. -danya kelainan

    pada hipotalamus menyebabkan tidak adanya sekresi hormonal yang berperan

    penting dalam spermatogenesis sehingga menginduksi keadaan infertil.

    48

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    49/67

    b& Kelainan hipofisis: insufisiensi hipofisis %tumor, proses infiltrat, operasi,

    radiasi&, hiperprolaktinemia, hormon eksogen %kelebihan estrogen+androgen,

    kelebihan glukokortikoid, hipertirod dan hipotiroid& dan defisiensi hormon

    pertumbuhan %gro8th hormone) menyebabkan gangguan spermatogenesis'

    2. aktor testikular

    1& Kelainan kromosom. !ebagai contoh pada penderita sindroma Klinefelter,

    terjadi penambahan kromosom =, testis tidak berfungsi dengan baik, sehingga

    spermatogenesis tidak terjadi.

    2& Carikokel, yaitu terjadinya dilatasi dari pleksus pampiriformis 0ena skrotum

    yang mengakibatkan terjadinya gangguan 0askularisasi testis yang akan

    mengganggu proses spermatogenesis.

    3&

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    50/67

    penyakit ginjal polikistik, blokade didapat %0asektomi, infeksi&, blokade

    fungsional %perlukaan saraf simpatis, farmakologi&.E

    2&

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    51/67

    dengan pria di baah 24 tahun dan 4 kali lipat pada usia di atas 4 tahun.

    (roduksi hormon testosteron mulai menurun sekitar usia tahun, perubahan

    kualitas sperma seiring dengan bertambahnya usia juga menurunkan 0olume

    semen, motilitas dan morfologi sperma normal.E

    2. Obesitas

    7eberapa studi menyebutkan baha terjadi penurunan fertilitas pada pria

    gemuk. !ebuah studi di -merika !erikat mengin0estigasi petani dan istri mereka

    menunjukkan baha peningkatan 1 kg berat badan dapat menurunkan fertilitas

    sekitar 1@ dan efek terbesar pada pria dengan indeks massa tubuh %I/& lebih

    dari 32. al ini disebabkan karena terjadi penurunan jumlah sperma motil normal

    secara signifikan pada pria tersebut.E

    3. -lkohol

    -lkohol merupakan substansi adiktif yang sangat berpengaruh pada

    fertilitas. Konsumsi alkohol dengan rentang antara konsumsi alkohol yang jarang

    hingga yang berat sangat berdampak pada kesehatan termasuk kegagalan

    fertilitas.Konsumsi alkohol dapat merusak aksi (< dan berpengaruh pada

    spermatogenesis sehingga menurunkan kualitas sperma.1

    . (aparan dalam pekerjaan

    !tudi di #ebanon menunjukkan baha paparan lingkungan pekerjaan

    sangat berbahaya terhadap fisik dan bahan kimianya yang dihubungkan dengan

    peningkatan resiko infertilitas pria. (aparan senyaa organik saat bekerja dapat

    menurunkan jumlah sperma yang motil, sejumlah senyaa yang digunakan

    industri yang dapat menyebabkan efek samping pada sistem reproduksi pria yaitu

    51

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    52/67

    karbon disulfida yang mempengaruhi kualitas semen.)iayat terpapar glycol

    ether pada lingkungan kerja juga dapat menurunkan kualitas semen. 8emikian

    juga halnya pada pekerja di bidang pertanian atau pabrik pestisida yang juga

    mengalami dampak negatif akibat paparanDibromochloropropane %87"(& dapat

    menyebabkan toksisitas testikular dan menurunkan produksi sperma. (aparan

    pada 7thylene Di-romide %'87& juga menurunkan jumlah sperma dan

    meningkatkan jumlah sperma yang abnormal.Dichloro-Diptenyl-!richloro-ethane

    %88& yang merupakan salah satu tipe pestisida juga dapat menurunkan fertilitas

    dan mengubah jumlah sperma.E

    4. Olahraga

    erdapat banyak keuntungan yang didapat dari berolahraga secara teratur.

    Aamun, studi terbaru menunjukkan baha olahraga berat jangka panjang dapat

    mempengaruhi kualitas parameter semen dan dapat menurunkan jumlah

    testosteron total.E

    6. /erokok

    7anyak penelitian yang menyelidiki pengaruh merokok terhadap

    infertilitas pria. asil penelitiannya masih kontro0ersial beberapa penelitian

    menunjukkan baha merokok menyebabkan efek samping pada perburukan

    kualitas sperma terutama pada perokok berat, perbedaan itu didasarkan pada

    begitu besarnya le0el stress oksidatif semen pada perokok berat dibandingkan

    dengan perokok ringan maupun perokok pasif. Aamun studi di !ingapura

    menemukan baha merokok memang meningkatkan resiko infertilitas dan tidak

    52

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    53/67

    terdapat perbedaan yang menonjol antara perokok berat dan ringan. 8i sisi lain,

    hasil yang kontras ditemukan pada penelitian lain yang menyatakan baha tidak

    terdapat efek signifikan antara merokok dengan infertilitas pria.E

    9. #aptop dan telepon seluler

    (emaparan jangka panjang pada laptop dapat meningkatkan suhu skrotum

    dan berdampak negatif pada parameter sperma. #ebih lanjut, penggunaan telepon

    seluler juga berdampak negatif pada infertilitas pria yaitu menurunkan jumlah

    sperma yang hidup secara paralel pada setiap kali terpapar telepon seluler dan

    juga berhubungan dengan durasi menggunakan telepon seluler tersebut.E !tudi

    terbaru juga menunjukkan hal yang serupa yaitu spermato*oa manusia bila

    terpapar oleh radiasi gelombang elektormagnetik dari telepon seluler selain dapat

    menurunkan jumlah sperma juga dapat menurunkan motilitas sperma dan

    meningkatkan stress oksidatif sperma.11

    E. !tres

    ubungan antara stres dengan infertilitas juga diperhitungkan. (ria di

    baah tekanan stres pada hasil pemeriksaan analisa semen menunjukkan terjadi

    penurunan yang signifikan pada parameter sperma.E al ini dikaitkan dengan

    penurunan le0el testosteron yang menyebabkan kegagalan spermatogenesis dan

    akhirnya berpengaruh pada jumlah, motilitas, dan morfologi sperma.1

    . Diagnosis Infertilitas Pria

    53

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    54/67

    atalaksana pemeriksaan infertilitas pada pria:

    1. -namnesis.al yang perlu diperhatikan pada pria adalah1 :

    a. /erokok

    Kondisi merokok seringkali terkait dengan penurunan kemampuan renang

    sel spermato*oa

    b. )iayat infeksi kelenjar parotis

    Kondisi ini seringterkait dengan kejadian orchitis yang dapat

    menyebabkan infertilitas

    c. Kesulitan ereksi

    Kondisi ini terkait dengan stres psikisatau kelainan metabolik kronik

    seperti diabetes melitus atau hipertensi

    2. (emeriksaan fisik1

    a. (ayudara

    (ayudara pria harus normal, jika terlihat membesar atau

    ginekomastia, mungkin ada peningkatan kadar hormon estrogen pada pria.

    b. (enis

    (erlu diperhatikan letak uretra yang dapat terkait dengan

    abnormalitas seperti hipospadia.

    c. !krotum

    !krotum harus diraba untuk menilai kemungkinan skrotum terisi

    banyak cairan, terdapat hernia skrotalis atau terdapat 0arikokel. Bumlah

    testis, 0olume testisdan turunnya testis ke dalam skrotum juga perlu

    diperhatikan.

    3. (emeriksaan penunjang

    (emeriksaan dasar yang ajib dikerjakan pada pasangan suami istri

    dengan masalah infertilitas adalah pemeriksaan analisis sperma.!ebelum

    dilakukan analisis sperma, dilakukan tahap pra analisis yang dapat mempengaruhi

    hasil analisis sperma, yaitu sebagai berikut12

    :

    54

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    55/67

    a. !ediaan diambil setelah abstinensia sedikitnya E jam dan tidak lebih dari 9

    harib. Oleh karena 0ariasi yang besar dalam produksi semen dapat terjadi pada

    seseorang, sebaiknya dilakukan pemeriksaan dua sediaan. ;aktu antara

    kedua pemeriksaan tersebut tidak boleh kurang dari 9 hari atau kurang dari 3

    bulan

    c. !ebaiknya sediaan dikeluarkan dalam kamar yang tenang dekat

    laboratorium. Bika tidak, maka sediaan harus diantar ke laboratorium dalam

    aktu satu jam setelah dikeluarkan dan jika motilitas sperma sangat rendah

    %Q 24@ bergerak maju terus&, sediaan kedua harus diperiksa secepatnya.

    d. !ediaan sebaiknya diperoleh dengan cara masturbasi dan ditampung dalam

    botol kaca atau plastik bermulut lebar.

    e.

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    56/67

    a. (emeriksaan /akroskopis

    1& ;arna

    ;arna normal adalah putihMagak keruh. Kadang+kadang ditemukan juga

    arna kekuningan atau merah. ;arna kekuningan mungkin disebabkan karena

    radang saluran kencing atau abstinensia terlalu lama. ;arna merah biasanya

    oleh karena tercemar sel eritrosit % hemospermi&.4

    2& Colume

    "airan semen yang ditampung diukur dan diukur dengan gelas ukur, dan

    dikatakan normospermi bila 0olumeya normal, yaitu 2+6 ml, dengan harga

    rata+rata 2+3,4 ml. -spermi bila tidak keluar sperma pada aktu ejakulasi.

    iperspermi bila 0olume lebih dari 6 ml. ipospermi bila 0olume kurang dari

    1 ml, hal ini dapat disebabkan oleh4 :

    a& ercecer pada aktu memasukkan semen ke dalam botol

    b& Keadaan patologis, antara lain penyumbatan kedua duktus ejakulatorius dan

    kelainan kongenital misalnya agenesis 0esikula seminalis. iperspermi

    biasanya diikuti oleh konsentrasi sperma yang rendah dan hiperseprmi dapat

    disebabkan oleh abstinensia yang lama dan produksi kelenjar asesoris yang

    berlebihan.

    3& 7au

    !permato*oa mempunyai bau khas yang mungkin disebabkan oleh proses

    oksidasi dari spermia yang diproduksi oleh prostat. !emen dapat berbau busuk

    atau amis bila terjadi infeksi.4

    & (

    "ara untuk mengetahui keasaman semen digunakan kertas ( atau

    lakmus, biasanya sifatnya sedikit alkalis. !emen yang terlalu lama akan

    56

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    57/67

    berubah (nya. (ada infeksi akut kelenjar prostat, (hnya berubah menjadi di

    atas E atau menjadi 9,2 misalnya pada infeksi kronis organ+organ tadi. ;O

    memakai kriteria yang normal yang la*im, yaitu9,2+9,E.4

    4& Ciskositas

    Ciskositas semen diukur setelah mengalami likuefaksi betul %14+2 menit

    setelah ejakulasi&. (engukuran dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu;:

    a& 8engan pipet pastur: !emen diisap ke dalam pipet tersebut, pada aktu pipet

    diangkat maka akan tertinggal semen berbentuk benang pada ujung pipet.

    (anjang benang diukur, normal panjangnya 3+4 cm.

    b& /enggunakan pipet yang sudah mengalami standarisasi %'lliaon&. (ipet dalam

    posisi tegak, lalu diukur aktu yang diperlukan setetes semen untuk lepas dari

    ujung pipet tadi. -ngka normal adalah 1+2 detik.

    6& #ikuefaksi

    !emen normal pada suhu ruangan akan mengalami likuefaksi dalam aktu

    6 menit, alau pada umumnya sudah terjadi dalam 14 menit. (ada beberapa

    kasus, likuefaksi lengkap tidak terjadi dalam 6 menit. al ini bisa terjadi bila

    mengandung granula seperti jelly %badan gelatin yang tidak mencair&, tetapi

    tidak memiliki makna secara klinis. 7ila hal ini ditemukan akan sangat

    mengganggu dalam analisis semen, sehingga perlu dibantu dengan

    pencampuran en*imatis.4

    b. (emeriksaan mikroskopis

    (emeriksaan mikroskopis meliputi:

    1& Bumlah spermato*oa per ml

    57

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    58/67

    Konsentrasi sperma ialah jumlah spermato*oa per ml sperma. Bumlah

    spermato*oa total ialah jumlah seluruh spermato*oa dalam ejakulat. 7erikut

    ini adalah klasifikasinya.4

    a& Aormal: jumlah spermato*oa di atas 6 jutaMml

    b& !ubfertil: 2+6 juta Mml

    c& !teril: 2 juta atau kurangMml

    Aamun, ;O menganggap jumlah sperma 2 jutaMml atau lebih masih

    dianggap normal.

    2& Bumlah spermato*oa motil per mlMpersentase spermato*oa motil

    /otilitas sperma dipengaruhi oleh adanya perubahan (, infeksi,

    morfologi, pematangan, dan gangguan hormonal. Aamun, secara garis besar

    ;O dan beberapa ahli berpendapat motilitas dianggap normal bila 4@ atau

    lebih bergerak maju atau 24@ atau lebih bergerak maju dengan cepat dalam

    aktu 6 menit setelah ditampung.4

    /otilitas sperma juga dapat dilihat dari gerakan maju spermato*oa dengan

    ketentuan sebagai berikut.4

    a&

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    59/67

    !emen yang tidak diencerkan diteteskan ke dalam titik hitung, tentukan

    aktu yang dibutuhkan satu spermato*oa untuk menempuh jarak 1M2 mm,

    pada keadaan normal dibutuhkan 1+1, detik, ini disebut normokinetik.4

    & /orfologi

    /orfologi spermato*oa yang normal ditentukan oleh bentuk kepala, leher,

    tanpa adanya sitoplasmik RdropletsS dan bentuk ekor. !emen yang normal

    mengandung setidaknya E@+4@ spermato*oa normal.4

    4& Komponen seluler lain dari semen %leukosit dan eritrosit&

    #eukosit sangat sering dijumpai dalam spesimen semen, sebagian besar

    adalah neutrofil. Bumlah leukosit yang tinggi % lebih dari 16Mml& pria,

    menandakan leukospermia. #eukospermia bisa disebabkan oleh infeksi pada

    sistem duktus ekskretorius pria, terutama di kelenjar asesorius, yang harus

    diselidiki dengan anamnesis, pemeriksaan klinis, dan analisis bakteriologis

    semen dan cairan prostat setelah tindakan masase prostat dan 5!

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    60/67

    Bumlah sperma

    totalMejakulat

    juta spermaMejakulat atau lebih

    /otilitas 4@ atau lebih bergerak maju atau 24@ lebih bergerak

    maju dengan cepat dalam aktu 6 menit setelah

    ditampung

    /orfologi 4@ atau lebih bermorfologi normal

    Ciabilitas 4@ atau lebih hidup, yaitu tidak terarna dengan

    pearnaan supra0ital

    !el leukosit Kurang dari 1 jutaMml

    !eng %total& 2, mikromol atau lebih setiap ejakulat

    -sam sitrat %total& 42 mikromol %1 mg& atau lebih setiap ejakulat

    ruktosa %total& 13 mikromol atau lebih setiap ejakulat

    5ji /-) (erlekatan pada kurang dari 1@ sperma

    5ji butir imun (erlekatan butir imun pada kurang dari 1@ sperma

    3. Aomenklatur untuk beberapa 0ariabel semen

    Tabel Nomen+lat,r 6ariabel Semen

    Nomen+lat,r J,mla9

    s!ermato:o

    a

    S!ermato:o

    a motil ;

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    61/67

    (oli*oospermia N24 juta 4 4

    -*oospermia + +

    Aekro*oospermia ak 0iabel

    -spermia ak ada

    spermato*o

    a

    . Klasifikasi analisis semen

    8i Indonesia, penggolongan tingkat fertilitas pria menganut kriteria arris

    %1??&, berdasarkan jumlah spermato*oa motil per ejakulat adalah sebagai

    berikut12 :

    a.

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    62/67

    Colume semen disebut hiposperma jika kurang dari 1,4 ml, yang

    disebabkan antara lain karena !tres,#etrograde e%aculation, dan frekuensi

    senggama.5ntuk stres maka pengobatan diarahkan untuk menghilangkanstres

    retrograde e%aculation dapat diberi terapi obat atau terapi khusus berupa

    pencucian sperma dari urine. 5ntuk endokrinopatidapat diberikan testosteron,

    sedangkan bila koitus terlalusering, dapat dikurangi frekuensinya.Bika tidak jelas

    penyebabnya dapat dilakukan -I.4

    b& iperspermia

    iperspermia adalah jika 0olume semen lebih dari 6 ml. (enyebabnya

    dapat berupa abstinensia seksualis yang terlalu lama dan hipersekresi 0esika

    seminalis.iperspermia dengan spermiogram normal tidak

    memerlukanpengobatan spesifik, cukup dengan menganjurkan peningkatan

    frekuensi senggama, tetapi jika disertai dengan spermiogram abnormal dapat

    dilakukan terapi dengansplit e%aculate atau 8ithdra8al coitus atau dengantreated

    sperm in*itro.13

    '= Kelainan -,mla9 s!ermato:oa

    a& (oli*oospermia

    (ada poli*oospermia, jumlah spermato*oa lebih dari 24 jutaMml.erapi

    dapat dengan anjuran meningkatkan frekuensi koitusatau -I dengan treated

    spermatooa dengan jalan pengenceran,s8im up/ sperm 8ashing atau filtrasi.13

    b& Oligo*oospermia

    62

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    63/67

    !ampai saat ini masih disepakati baha jumlah spermato*oakurang dari

    2 jutaMml disebut oligo*oospermia dan jika kurangdari 4 jutaMml disebut

    olgo*oospermia berat.

    erapi medikamentosa yaituE,13 :

    a& Klomifen sitrat dengan dosis 1 4 mg selama ? hari atau1 4 mg 3 24

    hari dengan inter0al antara terapi 4 hari.

    b& amoifen, dapat diberikan dengan dosis 2 1 tablet selama 6 hari.

    c& Kombinasi /< dan h"

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    64/67

    b. erapi berdasarkan etiologi kausatif

    1& 'tiologi infertilitas pria yang tak dapat diobatiE :

    a) Klinefeltersyndrome

    b& "ryptorchidism bilateral

    c& -trofi testis

    d) !ertolicell only syndrome

    e& Agenesis0as deferens

    2& 'tiologi infertilitas pria yang masih dapat diobati :

    a& Carikokel

    Carikokel merupakan salah satu faktor penyebab infertilitas pria. Carikokel

    jarang dikeluhkan dan biasanya ditemukan secara kebetulan tanpa keluhan yang

    jelas. (ada e0aluasi kasus infertilitas, E2@ 0arikokel kiri, 2@ 0arikokel kanan dan

    16@ bilateral. /eskipun belum dapat dipastikan sebagai penyebab infertilitas

    pada pria, tetapi bila pada infertilitas pria ditemukan adanya 0arikokel biasanya

    akan ditemukan juga hasil analisis semen yang abnormal. erapi 0asoligasi 0ena

    spermatika interna kiri merupakan salah satu pengobatan yang dapat memperbaiki

    kualitas dan kuantitas spermato*oa, atau dengan cara embolisasi.?

    b& Infeksi kelenjar asesoris

    Infeksi kelenjar asesoris yang dapat mempengaruhi kualitas semen adalah

    infeksi prostat, 0esika seminalis dan epididimis. Kelainan dapat berupa gangguan

    proses pencairan semen, 0olume yang terlalu sedikit atau banyak dan morfologi

    dan motilitas yang abnormal.?

    erapi berupa pemberian antibiotika, dalam hal ini yang dapat diberikan

    adalah golongan amoksisilin, doksisiklin dan erithromisin yang dapat ditambah

    dengan roborantia berupa 0itamin ', 0itamin " dan 0itamin 7 kompleks.?

    c& Immunologi

    64

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    65/67

    Infeksi kronis alat urogenital dapat menimbulkan tes immunologipositif

    pada pemeriksaan semen yaitu adanya aglutinasi spontan spermato*oa pada

    pemeriksaan analisis semen rutin, /-) test, dan !"/" test. erapi dapat berupa

    pemberian kortikosteroid, yang jika tidak memuaskan dapat dilakukan -IMI7!

    dengan treated spermatooa< misalnya dengan filtrasiglass 8ool/ separasi dengan

    percoll, sephade atau selofan, atau 8ashing=s8im up'13

    d& linefeltersyndrome< terapi hormonhanya berupa substitusi androgen untuk

    masalah potensi seksnya.13

    Bika kadar ! tinggi, tapi kadar # dan testosteron darah masih dalam

    batas normal, keadaan ini biasanya menunjukkan adanya kekurang+pekaan sel+sel

    65

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    66/67

    germinati0um (isolated germinalcell failure)< jumlah spermato*oa dapat berkisar

    dari a*oospermia+oligo*oospermia.13

    Bika kadar !, # dan estosteron ketiga+tiganya rendah disertai

    0olume testis yang abnormal dan konsistensi yang agak kurang padat, keadaan

    seperti ini disebut sebagai hipogonadismeatau gagal testis sekunder.Bika tidak ada

    hiperprolaktinemia, terapi gonadotropin %"7 dan /

  • 7/25/2019 Ezai Referat Isi

    67/67

    tanpa anak, atau memperoleh anak dengan jalan lain, misalnya dengan inseminasi

    buatan donor atau mengangkat anak %adopsi&.1,14Bones and (ourmand berkesimpulan baha pasangan yang telah

    dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 3 tahun kurang dapat

    mengharapkan angka kehamilan sebesar 4@ , yang lebih dari 4 tahun, menurun

    menjadi [email protected]

    BAB III

    PENUTUP

    Infertilitas dibagi menjadi 2, yaitu infertilits primer dan infertilias sekunder.

    Infertilitas primer merupakan suatu keadaan dimana pria %suami& tidak pernah

    menghamili anita %istri& meskipun telah melakukan hubungan seksual secara

    teratur selama N12 bulan secara teratur tanpa kontrasepsi. Infertilitas sekunder

    merupakan suatu keadaan dimana pria %suami& pernah menghamili anita %istri&

    tetapi kemudian tidak mampu menghamili lagi anita %istri& meskipun telah

    melakukan hubungan seksual secara teratur selama N12 bulan secara teratur tanpa

    kontrasepsi.

    (enyebab yang mendasari infertilitas pria dikelompokkan menjadi 3 faktor

    yaitu le0el pre testikular, testikular, dan post testicular. erapi infertilitas pada pria

    dapat didasarkan atas 2 tata cara, yaitu hanya berdasarkan analisis semen rutin dan

    berdasarkan etiologi kausatif.