32
PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA PENYAKIT GINJAL

Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA PENYAKIT GINJAL

Page 2: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

•URINALISIS•RADIOLOGI GINJAL

•BIOPSI GINJAL

Page 3: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Parameter Fisik Urin• Warna

- Pucat kiuning tua, amber : kadar urokrom

- Merah : Hb, mioglobin, rifampisin, ...

- Hijau: zat klinis eksogen (biru metilen), atau infeksi Pseudomonas

- Oranye/jingga: pigmen empedu

- Keruh: fosfat (normal), leukosituria & bakteri

• Turbiditas

- Normal transparan, keruh karena hematuria, infeksi & kontaminasi

Page 4: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

• Bau

• Densitas relatif

- Berat jenis:

*memakai urinometer,

*butuh urin 25 cc,

*BJ dipengaruhi suhu urin, protein, glukosa & kontras media

*nilai normal: ....

- Refraktometri

* Hanya butuh 1 cc urin

Page 5: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal
Page 6: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal
Page 7: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

- Osmolalitas

*temperatur dan protein tidak mempengaruhi, tapi kadar glukosa meningkatkan osmolalitas

*50-1200 mOsm/L

*batu ginjal atau kelainan elektrolit (hipo atau hipernateremia) perlu diperiksa untuk diagnosis

- Dipstik

*indikator perubahan warna

Page 8: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal
Page 9: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal
Page 10: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Parameter kimia•pH

- Dipstik

•Hb

- Bila (+) curiga hemolisis atau mioglobinuria

•Glukosa

- Menilai reabsorbsi glukosa dan bahan lain

Page 11: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

• Protein

- Tidak lebih dari 150 mg/hari untuk dewasa

- Proteinuria dapat dibedakan menjadi proteinuria glomerolus, tubular, overload, benigna

- Memakai dipstik & cukup sensitif thdp albumin

- Untuk protein Bence Jones memakai teknik presipitasi dengan asam sulfa salisil, asam triklorasetik, atau dengan pemanasan dan bufer acetic acid sodium acetat

Page 12: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

• Leukosit esterase

- Tes dipstik

- Esterase indoksil yg dihasilkan neutrofil, granulosit, &

makrofag, dan akan positif bila ada paling sedikit 4 leukosit/LPB

• Nitrit

- Adanya bakteri yg dapat mengubah nitrat menadi nitrit melalui

enzim reduktase nitrat

- Enzim ini banyak pada bakteri gram negatif

- Sensitivitas rendah (20-80%) & spesifisitas (90%)

• Keton

- Menunjukan asam asetoasetat dan aseton

- (+) di urin pada asidosis diabetik, puasa, muntah ataupun

olahraga yang berlebihan

Page 13: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Mikroskopik urin•Metode: urin pertama atau kedua pada

pagi hari, harus segera diperiksa. Setelah disentrifugasi, urin diperiksa dengan mikroskopik biasa atau fase kontras

Page 14: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

•Leukosit- Neutrofil paling sering dijumpai, mudah

diidentifikasi dengan sitoplasma granular dan inti berlobus

- 2-3/LPB- Bila lebih kemungkinan infeksi atau

inflamasi, & pada perempuan laukosit urin bisa didapat dari kontaminasi genitalia eksterna

- Biakan bakteri negatif dipertimbangkan TBC ginjal, batu saluran kencing, papiler nekrosis, atau uretritis kronik

Page 15: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

- Netrofil akan meningkat pada proliferatif glomerulopati & nefritis interstitialis

- Eosinofiluria tjd pada nefritis interstitialis alergika, glomerulonefritis, prostatitis, pielonefritis kronik, skistosomiasis

- Limfosituria dapat sebagai tanda dini rejeksi akut pada pasien transplantasi

Page 16: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

•Eritrosit

- Ada 2 macam eritrosit dalam urin, Isomorfik (traktus urinarius) dan dismorfik (glomerolus)

- Kondisi normal <12.000 eritrosit/cc

Page 17: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

•Sel tubulus ginjal

- Sering terlihat pada nekrosis tubular akut, glomerulonefritis atau pielonefritis

•Lipid

- Terlihat sferis, translusen dan berwarna kuning dalam macam2 bentuk

- Dapat bebas atau dlm sitoplasma sel epitel tubulus atau makrofag (oval fat bodies)

Page 18: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

• Silinder (cast)

- Terbentuk dalam tubulus distal atau bagian awal tubulus kontortus karena pengendapan masa selular dan dan elemen non selular di dalam matrik protein Tamm-Horsfall

- Macam2 jenis silinder tergantung apa yang terjebak di dalamnya & masing2 mempunyai arti klinik tersendiri

- Silinder hialin, granular, lemak, eritrosit, hemoglobin, lekosit, epitel, mioglobin

Page 19: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

• Kristal

- macam2 kristal dapat ditemukan dalam urin:

1. Asam urat & urat amorf

2. Kalsium okslat

3. Kalsium fosfat

4. Tripel fosfat

5. Kolesterol

6. Sistin

7. Karena obat

- Pembentukan kristal sangat tergantung dari hidrasi, diet, pH urin, infeksi & gangguan metabolisme

Page 20: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

•Organisme

- Kontaminasi atau pemeriksaan yang ditund-tunda

- Bakteri (+) belum tentu infeksi, dicurigai bila ditemukan bersama leukosit yang penuh

- Telur parasit Schistosoma hematobium dapat ditemukan dalam urin & sering disertai hematuria & leukosituria

Page 21: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Pemeriksaan Fungsi Ginjal•Parameter untuk mengetahui fungsi &

progresi penyakit adalah laju filtrasi glomerolus dan kemampuan ekskresi

•Fungsi filtrasi glomerolus dan konsep klirens ginjal

•Pemeriksaan konsentrasi ureum plasma

•LFG kreatinin plasma dan bersihan kreatinin

Page 22: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Fungsi filtrasi glomerolus dan konsep klirens ginjal

• Laju filtrasi glomerolus (LFG) adalah mengukur berapa

banyak filtrat yang dapat dihasilkan glomerolus

• Renal clearence, istilah untuk menilai LFG

• C =

• C= klirens

• U= konsentrasi zat marker dalam urin

• V=volume urin

• P= konsentrasi zat marker dalam plasma

U x VP

Page 23: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Konsentrasi ureum plasma

•20-40 mg%

•Mengevaluasi pengaruh diet restriksi protein

•Untuk mengethui laju filtrasi

•Dipengaruhi diet & reabsorbsi tubulus (pemeriksaan menjadi tidak tepat)

Page 24: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

LFG kreatinin plasma dan bersihan kreatinin

•Deteksi dini kerusakan ginjal

•Pemantauan progresifitas penyakit

•Pemantauan kecukupan terapi ginjal pengganti

•Membantu mengoptimalkan terapi dengan obat tertentu

•Penetapan LFG dapat memakai petanda eksogen dan endogen

Page 25: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

• Kenaikan plasma kreatinin 1-2 mg/dL dari normal menandakan penurunan LFG kurang lebih 50%

• Meningkat

- Diet tinggi kreatinin dari daging atau suplemen kaya keatinin

- Menurunnnya sekresi kreatinin akibat kompetisi dengan obat, asam keton atau anion organik

• Menurun

- Asupan menurun atau berkurangnya massa otot

Page 26: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

• Menilai LFG: formula Cockroft-Gault

• Bersihan kreatinin

• Metode sistatin C serum

- Petanda LFG yang akurat, lebih baik dari kreatinin

- Diproduksi seluruh sel secara spontan, & tidak dipengaruhi inflamasi, keganasan, perubahan masa tubuh, nutrisi, demam atau jenis kelamin

- Difiltrasi sempurna, lalu reabsobsi & dikatabolisme di tubulus proksimal

Page 27: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Nilai normal LFG• Dipengaruhi usia, jenis kelamin, & luas

permukaan tubuh

• Dewasa pria : 130cc/min/1,73m2

• Dewasa perempuan: 120ml/menit/1,73m2

• Umur mempengaruhi LFG 10cc/min/1,73 m2 per dekade setelah 40 thn

• Naik 10% pada sore haridibanding tengah malam

• Pada kehamilan meningkat 50% pada trimester pertama & normal kembali setelah melahirkan

Page 28: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Mengukur aliran plasma ginjal

•Memakai p-Aminohipurat (PAH),, hampir 100% disekresi oleh ginjal

Page 29: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Petanda kerusakan tubulus•Protein BM ringan dan enzim tubulus

•Belumrutin dipakai, metodenya rumit hasilnya belum konsisten..

Page 30: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Pengukuran fungsi tubulus•Fungsi tubulus proksimal dan distal dapat

dengan beberapa cara antara lainmempelajari transpor natrium, kalium, pengasaman urin & kemampuan memekatkan atau mengencerkan urin

Page 31: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

Pemeriksaan serologi•Petanda yang akurat dan noninvasif untuk

diagnosis dan evaluasi penyakit glomerolus/vaskular

Page 32: Pemeriksaan Penunjang Pada Penyakit Ginjal

•IPD jilid 2•Patfis volume 2