4
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Otak adalah organ tubuh terpenting karena merupakan pusat dari semua proses y teradi pada tubuh manusia. Otak terletak pada rongga kranium!memiliki dua hemis"er dari tiga lobus yaitu lobus "rontalis! lobus temporalis dan lobus o##ipital. Otak d selaput yang disebut uga dengan meningen yang membungkus otak yang memiliki "ungsi melindungi struktur sara" hingga ke medulla spinalis dan diikuti oleh tiga lapisan yaitu Duramater yang merupakan selaput keras yang berasala dari aringan ikat kuat! Ara#h merupakan lapisan halus yang memiliki banyak aringan $askular dan serabut sara" da mater yang merupakan lapisan tipis pada aringan permukaan otak. % Perdarahan subara#hnoid merupakan gangguan mekanikal sistem $askuler pada intrakranial yang menyebabkan masuknya darh ke dalam ruang subara#hnoid. & 'ekitar () * perdarahan subara#hnoid disebabkan oleh ruptur aneurisma $askular intrakranial dan &)* disebabkan oleh trauma kepala! mal"ormasi anterio$enosa atau ruptur aneuris Aneurisma teradi apabila terdapat gangguan pada lamina elastis interna atau dindin yang bisa menyebabkan ruptur. Aneurisma sering teradi pada bi"ur#atio art #abangnya. (+* aneurisma terletak pada sirkulasi anterior dan %+* aneurisma terleta sirkulasi posterior. Aneurisma multiel di identi"ikasi pada %+ hingga &)* pasien. ,!- ebanyakan pasien yang mengalami ruptur berusia di antara ,+ hingga/+ tahun. Insiden perdarahan subara#hnoid lebih inggi pada pria dibanding pada 0anita bagi usia diba0ah -) tahun usia lebih dari -) tahun perbandingan 0anita 1 pria adalah ,1&. + Diperkirakan %)2%+* pasien meninggal sebelum akhirnya sampai di rumah sakit. mortalitas meningkat sebesar -)* dalam minggu pertama. 'ekitar setengahnya meningga / bulan pertama. Angka mortalitas dan morbiditas meningkat dan perburukan keseluruhan kesehatan pasiendan komplikasi yang timbul. emauan dalam manaemen perdarahan subara#hnoid telah menghasilkan pengurangan relait" pada angka mortalitas yang mele / BAB II 3IN4AUAN PU'3A A A.Anatomi

Perdarahan Sub Arachnoid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Referat Sub arachnoid Bleeding

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangOtak adalah organ tubuh terpenting karena merupakan pusat dari semua proses yang terjadi pada tubuh manusia. Otak terletak pada rongga kranium,memiliki dua hemisfer dan terdiri dari tiga lobus yaitu lobus frontalis, lobus temporalis dan lobus occipital. Otak dilapisi oleh selaput yang disebut juga dengan meningen yang membungkus otak yang memiliki fungsi untuk melindungi struktur saraf hingga ke medulla spinalis dan diikuti oleh tiga lapisan yaitu Duramater yang merupakan selaput keras yang berasala dari jaringan ikat kuat, Arachnoid yang merupakan lapisan halus yang memiliki banyak jaringan vaskular dan serabut saraf dan dan Pia mater yang merupakan lapisan tipis pada jaringan permukaan otak.1Perdarahan subarachnoid merupakan gangguan mekanikal sistem vaskuler pada intrakranial yang menyebabkan masuknya darh ke dalam ruang subarachnoid. 2 Sekitar 80 % perdarahan subarachnoid disebabkan oleh ruptur aneurisma vaskular intrakranial dan 20% disebabkan oleh trauma kepala, malformasi anteriovenosa atau ruptur aneurisma mikoteik. Aneurisma terjadi apabila terdapat gangguan pada lamina elastis interna atau dinding arterial yang bisa menyebabkan ruptur. Aneurisma sering terjadi pada bifurcatio arteri serebri atau cabangnya. 85% aneurisma terletak pada sirkulasi anterior dan 15% aneurisma terletak pada sirkulasi posterior. Aneurisma multiel di identifikasi pada 15 hingga 20% pasien. 3,4 Kebanyakan pasien yang mengalami ruptur berusia di antara 35 hingga 65 tahun. Insiden perdarahan subarachnoid lebih inggi pada pria dibanding pada wanita bagi usia dibawah 40 tahun tetapi pada usia lebih dari 40 tahun perbandingan wanita : pria adalah 3:2.5Diperkirakan 10-15% pasien meninggal sebelum akhirnya sampai di rumah sakit. Angka mortalitas meningkat sebesar 40% dalam minggu pertama. Sekitar setengahnya meninggal dalam 6 bulan pertama. Angka mortalitas dan morbiditas meningkat dan perburukan keseluruhan kesehatan pasien dan komplikasi yang timbul. Kemajuan dalam manajemen perdarahan subarachnoid telah menghasilkan pengurangan relaitf pada angka mortalitas yang melebih 25%.6

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A.AnatomiOtak memiliki selaput pelindung yaitu meningen. Meningen terdiri dari 3 lapisan membran penghubung yang memproteksi otak dan medulla spinalis. Dura mater adalah membran yang paling superfisical dan tebal. Dura mater meliputi falx cerebri, tentorium sewrebelli dan falx serebelli. Duramater membantu memfiksasi otak di dalam rongga cranium. Membran meningea seterusnya adalah sangat tipis yang dinamakan arachnoid mater. Ruang antara membran ini dengan duramater dinamakan ruang subdural dan mempunyai sangat sedikit cairan seorsa. Lapisan meningea yang ketiga adalah pia mater yang melapisi n[ermukaan otak. Antara arachnoid mater dan pia mater mempunya ruang yang dinamakan subarachnoid dimana terdapat banyak pembuluh darah dan cairan serebrospinal.5

Gambar 1 : Lapisan Membran pada otak Gambar 2 : Potongan Melintang lapisan meningen

Otak menerima pasokan darah melalui arteri carotis interna dan arteri vertebralis. Arteri vertebralis bergabung membentuk ateri basilaris yang berada pada ventral batang otak. Arteri basilaris dan arteri carotis interna membentuk sirkulus willisi. Cabang-cabang dari sirkulus willisi dan arteri basilaris mensuplai darah ke otak.5Korteks cerebri pada otak kiri dan kanan disuplai dengan darah oleh tiga cabang arteri dari sirkulus willisi yaitu arteri cerebri anterior,arteri cerebri medai dan arteri cerebri posterior. Arteri cerebri media mensuplai darah pada bagian permukaan lateral otak. Arteri serebri anterior mensuplai darah pada bagian medial lobus parietalis dan fontalis. Arteri serebri posterior mensuplai darah pada lobus occipital dan permukaan lobus temporal. Arteriserebri terletak dalam ruang subarachnoid. Cabang arteri meninggalkan ruang subarachnoid dan memasuki pia mater.cabang pre kapiler meninggalkan pia mater dan memasuki otak.5 Gambar 3 : Arteri-arteri intakranial

Daftar Pustaka1. Pearce, Evelyn C.1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia2. Gruenthal M. Subarachnoid Hemorrage. In: Ferri FF, Editor. Ferris Clinical advisor 2004: instant diagnosis and treatment. 6th edition. United states of america : mosby, inc; 20043. Bernstein RA. Cerebrovascular disease: Hemorragic stroke. In: brust JCM, editor. Current diagnosis and treatment in neurology. United States Of America: The McGraw-Hill companies,inc 2007.4. Lycette CA DobersteinC, Rodts GE, Jr.,McBride DQ. Neurosurgical critical care. In:Bongard FS, Sue DY,Editor.current critical care diagnosis and treatment . 2nd edition. United State of America. The McGraw-Hill companies,inc 2003.5. Ningrumwahyuni.wordpress.com/2009/08/06subarachnoid-hemorrage/6. Zebian RC. Subarachnoid Hemorrage : Overview. Last updated 25 February 2009. Available from emedicine.medscape.com/article/794076-overview7.