PPT Manajemen Keuangan Lanjutan Kelompok 1

Embed Size (px)

Citation preview

Agency Theory

Agency TheoryDisusun oleh :

Mesita Prillavipiyana ( 022080025 ) Yunica Ardi Pratiwi (022080033)Andini Eka putri ( 022080059 )Muhamad Sukron Rochman ( 022080074 )Moch. Fauzi Rachman ( 022080151 )Seno Teguh Kucoro ( 022080224 )1Pengertian Agency Theory Pada teori keagenan, yang disebut prinsipal adalah pemegang saham dan yang dimaksud agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Dalam manajemen keuangan, tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, untuk itu maka manajer yang diangkat oleh pemegang saham harus bertindak untuk kepentingan pemegang saham, tetapi ternyata sering ada konflik antara manajemen dengan pemegang saham. Konflik ini disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham Agency problem adalah konflik yang terjadi karena adanya konflik kepentingan dalam diri manajer sebagai pengelola jalannya perusahaan untuk mengutamakan kepentingan pribadi diatas tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham. 2Agency problem akan terjadi bila proporsi kepemilikan manajer atas saham perusahaan kurang dari 100% sehingga manajer cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan untuk dirinya dan sudah tidak berdasar maksimalisasi nilai perusahaan dalam pengambilan keputusan pendanaan .Konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham dapat diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan-kepentingan yang terkait tersebut3Untuk mencegah kemungkinan terjadinya konflik2 tersebut, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya: 1. Penyusunan Standar yang jelas mengenai siapa saja yang pantas menjadi apa baik untuk jabatan fungsional maupun struktural ataupun untuk posisi-posisi tertentu yang dianggap strategis dan kritis. 2. Diadakan tes kompetensi dan kemampuan untuk mencapai suatu jabatan tertentu dengan adil dan terbuka. 43. Akuntabilitas dan Transparansi setiap proses bisnis dalam organisasi agar memungkinkan monitoring dari setiap pihak sehingga penyimpangan yang dilakukan oknum-oknum dapat diketahui dan diberikan sangsi tanpa kompromi.

5unit analisis dalam Agency Theory adalah kontrak yang melandasi hubungan antara prinsipal dan agenKontrak yang efisien adalah kontrak yang memenuhi dua faktor, yaitu:Agen dan pinsipal memiliki informasi yang simetris artinya baik agen maupun majikan memiliki kualitas dan jumlah informasi yang sama sehingga tidak terdapat informasi tersembunyi yang dapat digunakan untuk keuntungan dirinya sendiri.

Risiko yang dipikul agen berkaitan dengan imbal jasanya adalah kecil yang berarti agen mempunyai kepastian yang tinggi mengenai imbalan yang diterimanya.

fokus dari teori ini adalah pada penentuan kontrak yang paling efisien yang mendasari hubungan antara prinsipal dan agen.

Pada kenyataannya informasi simetris itu tidak pernah terjadi, karena manajer berada didalam perusahaan sehingga manajer mempunyai banyak informasi mengenai perusahaan, sedangkan prinsipal sangat jarang atau bahkan tidak pernah datang ke perusahaan sehingga informasi yang diperoleh sangat sedikit. Hal ini menyebabkan kontrak efisien tidak pernah terlaksana sehingga hubungan agen dan prinsipal selalu dilandasi oleh asimetri informasi6Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri.Pemegang saham sebagai Principal menginginkan pengembalian yang sebesar2nya dan secepatnya atas investasi yang salah satunya dicerminkan dengan kenaikan porsi deviden dari tiap saham yang dimiliki.Agen menginginkan kepentingannya diakomodir dengan pemberian kompensasi/ bonus/ insentif/ remunerasi yang memadai dan sebesar-besarnya atas kinerjanya.Pada kenyataannya manajer mempunyai banyak informasi mengenai perusahaan, sedangkan prinsipal sangat jarang atau bahkan tidak pernah datang ke perusahaan sehingga informasi yang diperoleh sangat sedikit. karena verifikasi sangat sulit dilakukan, maka tindakan agen pun sangat sulit untuk diamati. Dengan demikian, membuka peluang agen untuk memaksimalkan kepentingannya sendiri dengan melakukan tindakan yang tidak semestinya atau sering disebut dysfunctional behaviour-Hal ini menyebabkan kontrak efisien tidak pernah terlaksana sehingga hubungan agen dan prinsipal selalu dilandasi oleh asimetri informasi. -Sehingga bila tidak ada pengawasan yang memadai maka sang Agen dapat memainkan beberapa kondisi perusahan agar seolah-olah target tercapai. Permainan tersebut bisa atas prakarsa dari Principal ataupun inisiatif Agen sendiri.8Dysfunctional behaviour dalam Agency TheoryCreative Accountingpiutang yang tidak mungkin tertagih yang tidak dihapuskancapitalisasi expense yang tidak semestinyapengakuan penjualan yang tidak semestinya yang kesemuanya berdampak pada besarnya nilai aktiva dalam neraca yang mempercantik laporan keuangan dalam nilai yang bukan sebenarnyaincome smoothing (membagi keuntungan ke periode lain) agar setiap tahun kelihatan perusahaan meraih keuntungan, padahal kenyataannya merugi atau laba turunPermasalahan Agency Theory Terdapat tiga masalah utama dalam hubungan agensi, yaitu :1. Kontrol pemegang saham kepada manajer2. Biaya yang menyertai hubungan agensi3. Menghindari dan meminimalisasi biaya agensi

10Hubungan agensi ini memotivasi setiap individu untuk memperoleh sasaran yang harmonis, dan menjaga kepentingan masing-masing antara agen dan principal. Hubungan keagenan ini merupakan hubungan timbal balik dalam mencapai tujuan dan kepentingan masing-masing pihak yang secara eksplisit dan sadar memasukkan beberapa penekanan seperti:

1. Kebutuhan principal akan memberikan kepercayaan kepada manajer dengan imbalan atau kompensasi keuangan2. Budaya organisasi yang berlaku dalam perusahaan3. Faktor luar seperti karasteristik industri, pesaing, praktek kompensasi, pasar tenaga kerja, manajerial dan isu-isu legal4. Strategi yang dijalankan perusahaan dalam memenangkan kompetisi 11Solusi Dalam rangka memotivasi para manajer dan pemegang saham agar berperilaku dalam sikap yang memajukan tujuan perusahaan, Burdett dapat memberikan rekomendasi kepada dewan direksi, yaitu :1. Penilaian terhadap kinerja manajer dibuat dengan kontrak yang jelas sehingga memotivasi agen bekerja dengan kepentingan terbaik principal2. Principal memberikan pilihan rencana insentif jangka pendek dan jangka panjang dan agen diberikan keleluasan dengan batasan yang menguntungkan kepentingan para pemegang saham

12